1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan kemudahan dalam mencari maupun menemukan informasi sekarang ini, maka masyarakat sudah mulai membuka mata dan memberikan perhatian yang lebih akan pentingnya pendidikan anak usia dini, khususnya bagi para keluarga muda yang baru memiliki buah hati maupun bagi keluarga yang sudah lama membangun keluarganya dan memiliki buah hati yang masih remaja maupun yang sudah dewasa. Untuk dapat mengerti mengenai pertumbuhan dan perkembangan dalam mendampingi serta mengarahkan anak-anak mereka untuk mendapatkan pengetahuan yang dibutuhkan, agar anak dapat siap dalam menjalani kehidupan dan tantangan dimasa yang akan datang dengan sebaik-baiknya. Pendidikan merupakan salah satu hal yang penting dalam memberikan bekal maupun latihan bagi anak khusunya untuk dapat menjalani kehidupan dan tantangan dimasa depan. Anak merupakan aset negara dan penerus bangsa selanjutnya yang akan melanjutkan “tongkat estafet” dalam membangun dan menentukan nasib suatu bangsa bagaimana kedepannya. Maka dari itu pendidikan bagi anak usia dini yang menjadi awal mula pendidikan dasar bagi anak untuk dapat meraih pendidikan berkelanjutan kedepan perlu ditangani dan diberikan perhatian yang lebih agar mereka mendapatkan pendidikan yang tepat bagi bekal mereka kedepan kelak. Seperti yang termuat dalam Peraturan Pemerintah No.58 Tahun 2009 yang salah satunya berbunyi : Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditunjukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia eman tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Nadia Warianti, 2013 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN MELALUI PENDEKATAN INVESTIGASI (Penelitian Tindakan Kelas pada Anak-Anak Kelompok A Taman Kanak-Kanak Negeri Pembina Sadang Serang Bandung Tahun Ajaran 2012-2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Agar pendidikan yang diberikan dapat memberikan efek positif dan tepat, maka salah satu acuan yang harus ditaati yakni sesuai dengan rambu-rambu peraturan pemerintah yang salah satunya dikemukakan diatas. Sebagai generasi penerus bangsa dan tentunya sebagai manusia yang dapat didik dan memiliki akal, alasan mengapa pendidikan diberikan sedini mungkin kepada anak adalah didalam masa kanak-kanak terdapat keistimewaan, seperti yang dikemukakan oleh Montessori (Suyanto. S, 2005:20) menyatakan bahwa anak memiliki daya serap yang tinggi terhadap informasi dari lingkungannya yang dapat dianalogikan sebagai daya serap kertas tisu terhadap air (The Absorbent of mind), maka dari itu penting untuk kita dapat memberikan pengetahuan-pengetahuan terbaik yang anak perluketahui dan pahami walaupun masih terbatas pada perkembangan kematangan berfikir sesuai dengan usia yang anak miliki. Pembelajaran dan stimulasi yang diberikan dalam pendidikan anak usia dini salah satu diantaranya adalah dengan pengembangan kemampuan kognitif anak, pada masa usia dini perkembangan kemampuan kognitif anak mencapai 80% yang dapat dikatakan sebagai masa keemasan atau “Golden Age” karena perkembangan kemampuan kognitif ini, semakin dewasa akan semakin berkurang daya serapnya dan kemampuan anak dalam mengembangkan kemampuan kognitif dimana anak menyerap dan mengerti mengenai pembelajaran yang diberikan untuk bekal mereka dimasa yang akan datang. Dalam masa ini merupakan masa dimana anak menerima memori yang akan selalu diingingat hingga mereka dewasa lalu menua dan semua itu dapat mempengaruhi kehidupan yang akan mereka jalani kelak dimasa yang akan datang. Menurut Piaget (dalam Santrock, 1995:49) menerangkan bahwasannya semua anak memiliki pola perkembangan kognitif yang sama yaitu melalui empat tahap yakni, Tahap Sensorimotor (0-2 Tahun), Tahap Praoperational (2-7 Tahun), Konkret Operasional (7-11 Tahun), dan Formal Operasional (11 Tahun ke atas). Melihat tahapan atas perkembangna kognitif untuk anak usia dini terdapat dalam tahapan Praoperational yang mana pada tahapan perkembangan ini anak 2 Nadia Warianti, 2013 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN MELALUI PENDEKATAN INVESTIGASI (Penelitian Tindakan Kelas pada Anak-Anak Kelompok A Taman Kanak-Kanak Negeri Pembina Sadang Serang Bandung Tahun Ajaran 2012-2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sudah mulai menunjukan proses berfikir yang lebih jelas. Ia mulai mengenali beberapa simbol gambar dan tanda termasuk bahasa dan gambar. Anak menunjukan kemampuannya melakukan permainan symbolis (Symbolic play atau pretend play). Sedangkan Santrock (dalam Sriningsih, 2009:31) berpendapat dalam tahap praoperasional dibagi menjadi dua subtahap yaitu subtahap fungsi simbolis (symbolic function substage) dan sub tahap pemikiran intuitif (intuitive though substage). Sedangkan untuk anak kelas TK A terdapat pada jenjang subtahap yang kedua yakni pemikiran intuitif yang berlangsung antara usia 4-7 tahun. Pada subtahap ini anak-anak mulai menggunakan penalaran primitif dan ingin tahu jawaban atas semua bentuk pertanyaan. Anak-anak mengetahui sesuatu, tetapi pengetahuan mereka tidak didasarkan atas pemikiran yang rasional. Karakteristik yang menonjol pada masa ini adalah centration yaitu memusatkan perhatian terhadap satu karakteristik dan mengesampingkan semua karakteristik yang lain. Dalam pengembangan kemampuan kognitif anak dapat dikaitan dengan pembelajaran matematika yang dapat mengasah kemampuan kognitif anak. Pembelajaran matematika ini sangat penting karena ini menjadi dasar pengetahuan dan penerapanya banyak sekali digunakan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya saja dalam berbelanja untuk pemenuhan kebutuhan, didalannya terdapat transaksi mengenai jumlah barang maupun uang yang digunakan dalam kegiatan tersebut. Hakikat pembelajaran matematika sendiri, menurut Sumantri (Sriningsih. N, 2009:16)
menyebutkan
bahwa
matematika
merupakan
bahasa
yang
melambangkan serangkaian dari penyekatan yang ingin kita sampaikan, matematika merupakan bahasa numerik yang memungkinkan kita untuk melakukan pengukuran secara kuantitatif, matematika merupakan sarana berfikir secara deduktif. Seperti yang telah diungkapkan diatas matematika itu sendiri memiliki banyak pengertian lintas bidang pengetahuan dan sangat mendasar untuk dipelajari.
3 Nadia Warianti, 2013 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN MELALUI PENDEKATAN INVESTIGASI (Penelitian Tindakan Kelas pada Anak-Anak Kelompok A Taman Kanak-Kanak Negeri Pembina Sadang Serang Bandung Tahun Ajaran 2012-2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pentingnya pengenalan pembelajaran matematika juga dikemukakan oleh Milafaila yang memaparkan bahwa kemampuan mengenal bilangan diasumsikan penting untuk diajarkan kepada anak usia dini, karena jika anak mengalami masalah dalam kemampuan mengenal bilangannya maka anak akan cenderung mengalami gangguan diantaranya gangguan hubungan keruangan, kesulitan memahami konsep kuantitas (jumlah), mengalami asosiasi visual-motor (lebih menghafal daripada memahami), serta kesulitan dalam mengenal dan memahami simbol yang dapat berdampak pada rendahnya hasil belajar mata pelajaran matematika dijenjang selanjutnya. Dalam penyampaian pembelajaran yang dilakukan dikelas, guru menyampaikan materi pembelajaran hanya melalui metode klasikal dan latihanlatihan melalui majalah atau lembar kerja siswa. Pembelajaran yang dilakukan didalam kelas kurang berhasil menarik anak untuk dapat mengerti dan paham mengenai lambang bilangan ini, maka dari itu untuk membuat anak lebih tertarik dalam belajar dan memahami mengenai lambang bilangan ini perlu diberikan metode atau pendekatan yang cocok dan lebih menarik lagi bagi anak. Salah satunya dengan melalui pendekatan investigasi. Pendekatan investigasi baik diterapkan di pendidikan anak usia dini, karena merupakan salah satu pendekatan yang dapat mendorong anak untuk belajar lebih aktif dan bermakna (Setiawan, 2006:7). Pendekatan ini merupakan salah satu dari pembelajaran konstruktifis yang menitik beratkan kepada pembangunan pengetahuan yang dimiliki oleh anak itu dibangun oleh anak sendiri, karena dengan membangun pengetahuannya sendiri maka anak dapat dengan mudah mendapatkan pengetahuan dan lebih bermakna yang dapat tersimpan dengan jangka waktu yang lebih lama. Untuk lapangan sendiri khususnya di TK Pembina Sadang Serang ini penulis melakukan observasi secara intensif pada kurun waktu seminggu 2 kali selama 3 bulan dan menemukan, bahwasannya dalam pembelajaran mengenal matematika khususnya pengenalan konsep bilangan yang dilakukan oleh guru 4 Nadia Warianti, 2013 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN MELALUI PENDEKATAN INVESTIGASI (Penelitian Tindakan Kelas pada Anak-Anak Kelompok A Taman Kanak-Kanak Negeri Pembina Sadang Serang Bandung Tahun Ajaran 2012-2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kelompok A, anak-anak masih belum dapat menguasai seluruh konsep yang perlu anak miliki yakni mengenal angka 1-10 sesuai dengan acuan Permen 58, yang mana pada rentan umur 4-5 tahun pengenalan konsep bilangan yang perlu anak kuasai adalah angka 1-10. Dalam mengenal konsep bilangan ini hanya 6 anak dari jumlah keseluruhan 18 anak yang sudah dapat mengenal dan menguasai dengan baik dari mulai konsep hingga lambang bilangan yang melambangkannya. Sedangkan untuk sisanya anak-anak hanya mengikuti teman mereka atau mencoba dengan menebak-nebak jumlah angka, apabila ada pertanyaan maupun tugas yang diberikan oleh guru. Pembelajaran yang dilakukan sehari-hari dalam mengenalkan konsep bilangan pembelajaran matematika sendiri yakni kebanyakan melalui metode klasikal dan lebih terfokus kepada papan tulis atau mengajarkannya melalui majalah atau LKS yang telah dibuat oleh guru. Oleh karena itu penulis ingin meningkatkan kemampuan mengenal konsep bilangan pada anak kelompok A ini dengan metode investigasi yang mana sarana dan prasarana sangat mendukung sekali di TK Negeri Pembina Sadang Serang, selain itu karena terdapat banyak sekali fasilitas yang sangat menunjang misalnya dengan banyaknya alat permainan yang terdapat didalam kelas maupun benda-benda yang terdapat disekeliling taman yang ada di sekitar lingkungan sekolah, karena dengan pembelajaran langsung dan kongkrit anak akan mudah dalam mengenal dan memahami akan sesuatu. Berbeda halnya dengan hanya mengenalkan dengan melihat tanpa mencoba dan mengerti bagaimana konsep yang ingin disampaikan. Maka dari itu setelah melihat pentingnya kemampuan kognitif khususnya pada pengembangan matematika yang harus dimiliki oleh anak dan metode yang telah dikemukakan diatas maka penulis mengambil bahan permasalahan ini melalui penelitian skripsi dengan judul “MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL
KONSEP
BILANGAN
MELALUI
PENDEKATAN
INVESTIGASI” 5 Nadia Warianti, 2013 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN MELALUI PENDEKATAN INVESTIGASI (Penelitian Tindakan Kelas pada Anak-Anak Kelompok A Taman Kanak-Kanak Negeri Pembina Sadang Serang Bandung Tahun Ajaran 2012-2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah di kemukakan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini, adalah : 1. Bagaimanakah kondisi objektif kemampuan mengenal konsep bilangan anak Taman Kanak-kanak Negeri Pembina Sadang Serang sebelum diterapkan Pendekatan Investigasi? 2. Bagaimanakah penerapan Pendekatan Investigasi dalam meningkatkan kemampuan mengenal konsep bilangan anak di Taman Kanak-kanak Negeri Pembina Sadang Serang? 3. Bagaimanakah kemampuan mengenal konsep bilangan anak Taman Kanak-kanak Negeri Pembina Sadang Serang setelah diterapkan Pendekatan Investigasi?
C. Tujuan Penelitian Tujuan dari penulisan penelitian ini adalah : 1. Mengetahui kondisi objektif kemampuan mengenal konsep bilangan anak Taman Kanak-kanak Negeri Pembina Sadang Serang sebelum diterapkan Pendekatan Investigasi.
6 Nadia Warianti, 2013 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN MELALUI PENDEKATAN INVESTIGASI (Penelitian Tindakan Kelas pada Anak-Anak Kelompok A Taman Kanak-Kanak Negeri Pembina Sadang Serang Bandung Tahun Ajaran 2012-2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Mengetahui perkembangan kemampuan mengenal konsep bilangan anak Taman Kanak-kanak Negeri Pembina Sadang Serang pada saat di berlakukanya Pendekatan Investigasi. 3. Mengetahui seberapa besar kemampuan mengenal konsep bilangan anak Taman Kanak-kanak Negeri Pembina Sadang Serang setelah diterapkan Pendekatan Investigasi.
D. Manfaat Penelitian Manfaat dari penulisan penelitian ini adalah : 1. Bagi anak a. Penelitian ini dapat membantu anak dalam mengembangkan kemapuan mengenal konsep bilangan matematika. b. Penelitian ini dapat membantu anak agar dapat lebih memahami dan mengusai dengan lebih mendalam mengenai pengenalan konsep bilangan matematika. c. Penelitian ini dapat memberikan pengalaman berbeda dalam melaksanakan suatu pembelajaran. 2. Bagi orang tua a. Penelitian ini membantu para orang tua untuk mengarahkan dan membimbing anak mereka untuk mendapatkan pengetahuan di rumah dengan cara yang lebih baik b. Penelitian ini menambah pengetahuan bagi orang tua bahwasannya pengenalan konsep bilangan dapat diperkenalkan melalui banyak cara dan mengemasnya secara lebih bervariatif dan menarik bagi anak. 3. Bagi sekolah a. Penelitian ini membantu kepada pihak sekolah untuk lebih berkreasi di dalam pengembangan pembelajaran yang diberikan kepada anak, khususnya pada pembelajaran matematika. 7 Nadia Warianti, 2013 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN MELALUI PENDEKATAN INVESTIGASI (Penelitian Tindakan Kelas pada Anak-Anak Kelompok A Taman Kanak-Kanak Negeri Pembina Sadang Serang Bandung Tahun Ajaran 2012-2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Membantu pihak sekolah khususnya para guru untuk membantu menyajikan
pembelajaran
dengan
menggunakan
berbagai
pendekatan dalam pembelajaran dan cara yang bervariatif, menyenangkan bagi anak dalam menyajikan pembelajaran dikelas.
E. Asumsi Penelitian Asumsi dari penelitian ini, yakni sebagai berikut : 1. Masa perkembangan anak usia dini sangat penting, karena memiliki masa “Keemasa” atau “Golden Age” (Suyanto. S, 2005). Dari sekian banyak kemampuan yang perlu dikembangkan pada anak usia dini diantaranya kemampuan kognitif pada anak, karena kemampuan kognitif ini berkembang sangat pesat pada anak usia dini dan perlu diberikan rangsangan dan bimbingan yang tepat untuk mencapai kematangan pada perkembangan tersebut. 2. Kemampuan kognitif pada anak diantaranya dapat kita kembangkan melalui pembelajaran pengenalan matematika. Pengenalan dasar dalam matematika adalah mengenal konsep bilangan, karena itu menjadi bekal penting untuk dapat melanjutkan pembelajaran selanjutnya. Pengetahuan mengenai matematika juga sangat penting karena kita akan menemui konsep ini dalam kehidupan sehari-hari misalnya saat bertransaksi dengan pedagang dan masih banyak lagi, itu semua dapat menjadi bekal pengalaman awal bagi anak untuk berkenalan dengan konsep matematika yang dapat kita eksplorasi bersama kelak didalam kelas (Sriningsih. N, 2009) . 3. Pemberian metode atau pendekatan dalam menyampaikan materi yang tepat ke pada anak, akan dapat membantu anak dalam mengerti dan memahami dengan baik apa yang kita sampaikan di dalam kelas. Pengetahuan yang dibangun oleh anak sendiri itu jauh lebih baik seperti halnya yang diungkapkan oleh para penganut paham 8 Nadia Warianti, 2013 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN MELALUI PENDEKATAN INVESTIGASI (Penelitian Tindakan Kelas pada Anak-Anak Kelompok A Taman Kanak-Kanak Negeri Pembina Sadang Serang Bandung Tahun Ajaran 2012-2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
konstruktivis. Salah satu caranya adalah melalui pembelajaran yang aktif dan melibatkan anak didalamnya. Seperti halnya Pedekatan investigasi merupakan salah satu dari pendekatan yang menitik beratkan anak untuk mampu belajar lebih aktif kreatif dan bermakna (Setiawan, 2006).
F. Metode Penelitian Peningkatan kemampuan dalam pembelajaran anak dikelas pasti merupakan tujuan dari setiap pembelajaran, akan tetapi pada kenyataannya dalam beberapa kelas masih terdapat hambatan maupun masalah-masalah yang dihadapi. Maka dari itu mengacu kepada dasar tersebut maka untuk metode penelitian yang tepat yakni dengan menggunakan metode penelitian PTK. Seperti halnya yang dilakukan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang disengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan (Arikunto, 2012:3). G. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Taman Kanak-Kanak Negeri Pembina Sadang Serang No.11 Bandung, subjek yang diteliti adalah anak-anak kelompok A sebanyak 19 orang. Alasan peneliti memilih lokasi TK Negeri Pembina Sadang Serang, adalah sebagai berikut: 1. Mendapat dukungan dari pihak sekolah terutama kepala sekolah 2. Peneliti dapat bekerjasama dengan guru kelas 3. Adanya kemudahan dalam penelitian untuk memperoleh data yang diperlukan
H. Sistematika penulisan Adapun sistematika dalam penulisan skripsi ini dibagi dalam lima BAB yang dirangkum dalam pembahasan sebagai berikut: 9 Nadia Warianti, 2013 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN MELALUI PENDEKATAN INVESTIGASI (Penelitian Tindakan Kelas pada Anak-Anak Kelompok A Taman Kanak-Kanak Negeri Pembina Sadang Serang Bandung Tahun Ajaran 2012-2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN Bab ini membahas mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini, tujuan penelitian, manfaat penelitian, asumsi penelitian, metode penelitian, tempat dilaksanakannya penelitian dan sistematika penelitian.
BAB II
KAJIAN TEORI Bab ini membahas tentang kajian-kajian pustaka dari teori-teori yang dikemukakan oleh para ahli mengenai materi yang diangkat dalam penelitian ini dan keterkaitan antara satu variabel dan variabel lainnya.
BAB III
METODE PENELITIAN Bab ini membahas tentang metode penelitian yang digunakan untuk melakukan penelitian, yakni metode penelitian tindakan kelas (PTK).
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas mengenai pembahasan dan penjabaran tentang pertanyaan-pertanyaan dirumusan masalah yang didapatkan dari penelitian yang dilakukan penulis selama berada ditempat penelitian.
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Bab ini membahas tentang kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan penulis dan rekomendasi sebagai sumbangan pemikiran sebagai bahan penelitian lebih lanjut.
10 Nadia Warianti, 2013 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN MELALUI PENDEKATAN INVESTIGASI (Penelitian Tindakan Kelas pada Anak-Anak Kelompok A Taman Kanak-Kanak Negeri Pembina Sadang Serang Bandung Tahun Ajaran 2012-2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu