PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA MATERI BANGUN RUANG KELAS VIII SEMESTER II SMP HOME SCHOOLING KAK SETO TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika
Disusun Oleh : Silvia Primajati NIM : 081414015
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKADAN IPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Semua usaha dalam hidup kita selayaknya kita pasrahkan pada Tuhan, karena Ia akan menjadikan semuanya indah pada waktunya..
“Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir”. (Pengkhotbah 3 : 11)
Dengan Penuh Syukur Skripsi Ini Kupersembahkan Untuk : Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria Bapak , Ibu tercinta dan Pasangan Hidupku Sahabat-sahabatku (Khususnya Tya,Prima,Elsa,Shinta, Sisca) yang Selalu Memberikan Semangat Terima Kasih Untuk Segala Doa, Motivasi, Dukungan Serta Kasih yang Diberikan
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
Silvia Primajati, 2012. Efektifitas Pembelajaran Matematika Pada Materi Bangun Ruang Kelas VIII Semester II SMP Home Schooling Kak Seto Tahun Pelajaran 2011/2012 . Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan , Universitas Sanata Dharma ,Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran matematika kelas VIII Home Schooling dan keefektifan proses pembelajaran tersebut dilihat dari proses pembelajaran, komunikasi/interaksi, minat, motivasi serta pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Instrumen pada penelitian ini adalah lembar observasi, angket, kuesioner, serta tes diagnostik. Kegiatan pembelajaran yang diteliti dalam penelitian ini berlangsung dalam 2 pertemuan pada 3 kelas yang setiap kelasnya terdiri dari 1 siswa. Pada pertemuan pertama diadakan observasi dan pengisian angket serta kuesioner, lalu pada pertemuan kedua diadakan tes diagnostik. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dalam proses pembelajaran guru menggunakan metode yang berbeda-beda disesuaikan dengan kondisi masing-masing siswa membuat siswa nyaman untuk belajar. Dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran di Home Schooling sudah cukup efektif jika dilihat dari komunikasi/interaksi antara guru dan siswa yang baik, serta minat dan motivasi siswa yang tergolong sangat tinggi, Namun kegiatan pembelajaran masih belum efektif jika dilihat dari hasil tes diagnostik yang digunakan untuk mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan masih rendah.
Kata kunci : Efektifitas pembelajaran matematika, Home Schooling
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT Silvia Primajati, 2012. The Effectiveness of Mathematic Learning on the Main Subject of Geometrical Material of VIII class in the Second Semester in Kak Seto Home Schooling Junior High School 2011/2012 Academic Year. Mathematic Education Study Program. Department of Mathematic Education and Science. Faculty of Teachers Training Education. Sanata Dharma University. The aims of the research are to find out how the process of VII class mathematic learning using home schooling program and the effectiveness of learning process which was seen from learning process, communication/interaction, passion,motivation and students' understanding with the material. The method of the research was descriptive qualitative method. The instrument of this research were observation sheet , questionnaire sheet, and diagnostic test. There were 2 meetings which were observed for the research and there were 3 classes which consisted of 1 student. There were observation and questionnaire in the first meeting then diagnostic test in the second meeting. The result showed that in the learning process the teacher used different methods based on the students' condition which made the students comfortable with the lesson. It could be concluded that the learning process in home schooling was effective enough. It could be seen that there were a good communication/interaction between the teacher and the students then there were also a positive motivation and passion from the students. However, the learning process had not effective if it was seen from diagnostic test which is used to measure the students' understanding. The diagnostic test showed that the students' understanding about the material was low. Key words: the effectiveness of mathematic learning, Home Schooling
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis mendapat bantuan, dukungan, bimbingan, motivasi dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku dekan FKIP. 2. Drs. A. Atmadi. M.Si. selaku ketua jurusan PMIPA. 3. Bapak Dr. M. Andy Rudhito, S.Pd. selaku Kaprodi Pendidikan Matematika. 4. Bapak Dominikus Arif Budi Prasetyo, S.Si, M.Si. selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk membimbing penulis dalam penyusunan skripsi ini. 5. Bapak Drs. Sukardjono, M.Pd., Ibu Ch. Enny Murwaningtyas, S.Si., M.Si., selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan kepada penulis 6. Aisyah Nur selaku guru Aflahah Ulfa matematika kelas VIII SMP Home Schooling Kak Seto Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan, dan batuan selama proses penelitian. 7. M. Arif Hidayatulloh selaku administrator SMP Home Schooling Kak Seto Yogyakarta atas kemudahan dalam perijinan untuk melaksanakan penelitian..
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8. Segenap dosen dan karyawan Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sanata Dharma yang telah membimbing, membantu serta memberikan ilmunya kepada penulis selama belajar di Universitas Sanata Dharma. 9. Bapak dan Ibuku tercinta atas segala dukungan, motivasi, dan doa, serta cinta kasih yang diberikan kepada penulis hingga dapat menyelesaikan skripsi ini. 10. FX. Junianto, A. Md. atas segala motivasi, dukungan, doa serta kasih sayang sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 11. Siswa kelas VIII SMP Home Schooling Kak Seto Yogyakarta, yang telah bersedia membantu penulis selama penulis melakukan penelitian di Home Schooling Kak Seto Yogyakarta. 12. Teman-teman Pendidikan Matematika 2008, khususnya sahabat-sahabat “Big Family” atas segala motivasi,dukungan dan doa. 13. Semua pihak yang telah memberikan dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini yang tidak bisa disebutkan satu per satu.
Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan. Yogyakarta, 14 November 2012 Penulis,
Silvia Primajati
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..........................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................
iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................................
v
ABSTRAK ...................................................................................................
vi
ABSTRACT .................................................................................................
vii
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI ...................................................
viii
KATA PENGANTAR .................................................................................
ix
DAFTAR ISI ................................................................................................
xi
DAFTAR TABEL ........................................................................................
xiv
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................
xv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................
xvii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................
1
A. Latar Belakang ...........................................................................
1
B. Identifikasi Masalah ...................................................................
3
C. Pembatasan Masalah ..................................................................
4
D. Rumusan Masalah ......................................................................
4
E. Tujuan Penelitian .......................................................................
5
F. Batasan Istilah ............................................................................
6
G. Manfaat Penelitian .....................................................................
8
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI ......................................................................
10
A. Home Schooling .........................................................................
10
B. Efektifitas ...................................................................................
12
C. Proses Belajar dan Pembelajaran ...............................................
13
D. Komunikasi ................................................................................
14
E. Interaksi ......................................................................................
15
F. Minat ...........................................................................................
16
G. Motivasi .....................................................................................
16
H. Pemahaman ................................................................................
17
I. Tes Diagnostik ...........................................................................
20
J. Kerangka Berpikir ......................................................................
21
BAB III METODE PENELITIAN................................................................
22
A. Jenis Penelitian ...........................................................................
22
B. Subyek Penelitian .......................................................................
23
C. Obyek Penelitian ........................................................................
23
D. Metode Pengumpulan Data ........................................................
23
E. Instrumen Penelitian ...................................................................
25
F. Data Penelitian ...........................................................................
38
G. Analisis dan Pembahasan Data ..................................................
38
BAB IV DESKRIPSI HASIL PELAKSANAAN PENELITIAN, TABULASI DATA, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN ......................
40
A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ................................................
40
B. Tabulasi Data ............................................................................
47
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Data Hasil Angket Minat Belajar Siswa ..............................
47
2. Data Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa ..........................
48
3. Data Hasil Tes Pemahaman Siswa .......................................
48
4. Data Kuesioner Siswa ..........................................................
49
5. Data Kuesioner Guru/Tutor ..................................................
50
C. Analisis Data dan Pembahasan Hasil Penelitian ........................
51
1. Analisis dan Pembahasan Observasi Proses Pembelajaran ..
52
2. Analisis dan Pembahasan Komunikasi/Interaksi Siswa dan Guru dalam Proses Pembelajaran ..................................................
55
3. Analisis dan Pembahasan Angket Minat Belajar Siswa ......
56
4. Analisis dan Pembahasan Angket Motivasi Belajar Siswa ...
57
5. Analisis dan Pembahasan Hasil Tes Diagnostik ..................
58
6. Analisis dan Pembahasan Kuesioner Siswa .........................
72
7. Analisis dan Pembahasan Kuesioner Guru/Tutor ................
75
D. Keterbatasan Pelaksanaan Penelitian .........................................
77
BAB V PENUTUP .......................................................................................
78
A. Kesimpulan ................................................................................
78
B. Saran ...........................................................................................
80
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................
81
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL Tabel 2.1
Ranah Kognitif Berdasar Taksonomi Bloom
18
Tabel 3.1
Instrumen Penelitian
25
Tabel 3.2
Kisi-Kisi Lembar Observasi
26
Tabel 3.3
Tingkat Minat Belajar Siswa
29
Tabel 3.4
Kisi-Kisi Angket Minat Belajar Siswa
29
Tabel 3.5
Tingkat Motivasi Belajar Siswa
31
Tabel 3.6
Kisi-Kisi Angket Motivasi Belajar Siswa
32
Tabel 3.7
Kisi-Kisi Tes Diagnostik Berdasar Taksonomi Bloom
34
Tabel 4.1
Urutan Kegiatan Pelaksanaan Penelitian
41
Tabel 4.2
Skor Minat Belajar Siswa
47
Tabel 4.3
Skor Motivasi Belajar Siswa
48
Tabel 4.4
Nilai Tes Diagnostik
49
Tabel 4.5
Rangkuman Kuesioner Siswa
49
Tabel 4.6
Jawaban Kuesioner Guru
50
Tabel 4.7
Tingkat Minat Belajar Siswa
56
Tabel 4.8
Tingkat Motivasi Belajar Siswa
57
Tabel 4.9
Presentase Hasil Tes Diagnostik
58
Tabel 4.10
Tingkat Pemahaman Siswa
58
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR Gambar 4.1
59
Gambar 4.2
60
Gambar 4.3
61
Gambar 4.4
61
Gambar 4.5
62
Gambar 4.6
62
Gambar 4.7
63
Gambar 4.8
63
Gambar 4.9
63
Gambar 4.10
64
Gambar 4.11
65
Gambar 4.12
65
Gambar 4.13
66
Gambar 4.14
66
Gambar 4.15
66
Gambar 4.16
67
Gambar 4.17
68
Gambar 4.18
68
Gambar 4.19
68
Gambar 4.20
68
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 4.21
69
Gambar 4.22
70
Gambar 4.23
70
Gambar 4.24
70
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN Lembar Observasi
L.1
Rencana Pelaksanaan Pembelajaraan
L.13
Materi Pembelajaran/Modul
L.16
Kisi-Kisi dan Validasi Angket Minat Belajar Siswa
L.24
Kisi-Kisi Angket dan Validasi Motivasi Belajar Siswa
L.28
Soal Tes Diagnostik
L.34
Kunci Jawaban Tes Diagnostik
L.36
Kisi-Kisi dan Validasi Tes Diagnostik Berdasar Taksonomi
L.38
Bloom Angket Minat Belajar Siswa
L.42
Angket Motivasi Siswa
L.54
Lembar Jawaban Tes Diagnostik
L.66
Kuesioner Guru
L.76
Kuesioner Siswa
L.79
Foto Dokumentasi
L.90
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Dalam pasal 1 ayat 1 Undang-undang Sisdiknas RI Nomor 20 Tahun 2003 tertulis, “Pendidikan adalah upaya sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.”
Dari definisi tersebut, mencerminkan bahwa proses pendidikan harus mengedepankan peran aktif siswa yang berarti pula bahwa proses pendidikan
sudah
semestinya
menjadikan
siswa
sebagai
subyek
kurikulum, bukan sekedar obyek kurikulum. Dalam belajar setiap individu memiliki hak dan kesempatan untuk ikut menentukan apa yang terbaik untuk dirinya. Siswa sebagai individu pun memiliki hak dan kesempatan tersebut. Oleh karena itu penyelenggaraan pendidikan harus mampu memberikan suasana yang nyaman, aman dan menggairahkan bagi siswa untuk senantiasa belajar guna memenuhi rasa keingintahuannya. Dengan demikian, setiap siswa akan mampu tumbuh dan berkembang sesuai minat, kebutuhan, dan karakteristik gaya belajarnya masing-masing.
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
Realitas saat ini menunjukkan bahwa proses pendidikan yang terjadi di sekolah formal pada umumnya belum mampu memberikan suasana yang aman, nyaman, menyenangkan, dan menggairahkan siswa untuk mengembangkan bakat, minat, dan potensi pribadinya secara optimal. Perbandingan jumlah guru dengan jumlah siswa di sekolah formal pada umumnya masih terlalu besar, sehingga membuat guru sulit untuk memperhatikan secara lebih dekat bakat dan minat siswa secara individual. Akibatnya, banyak siswa yang merasa tidak tersalurkan bakat, minat, dan potensi kecerdasannya. Suasana pendidikan formal dalam bentuk lembaga sekolah harus dapat menjadi tempat belajar yang menggairahkan bagi rasa ingin tahu siswa. Melihat realitas di atas, sebagian masyarakat khususnya orang tua yang teramat peduli terhadap perkembangan putra-putri mereka, menjadikan fenomena sekolah formal tersebut sebagai sebuah kekhawatiran tersendiri. Hal
inilah
yang
kemudian
menjadi
salah
satu
faktor
pemicu
berkembangnya home schooling akhir-akhir ini sebagai salah satu trend sekolah
alternatif
yang
diharapkan
mampu
menjawab
beberapa
permasalahan yang terjadi pada sekolah formal sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya. Home schooling (sekolah rumah) menjadi salah satu model pilihan orang tua dalam mengarahkan anak-anaknya dalam bidang pendidikan. Home schooling juga menjadi pilihan bagi orang tua yang mungkin ingin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
mengontrol sisi belajar sang anak setiap waktu ataupun mereka ingin waktu belajar si anak lebih fleksibel dan tepat. Pendidikan yang dikenal sebagai sekolah rumah ini, makin diminati orang tua karena dirasa lebih manusiawi bagi anak terutama untuk anakanak yang memiliki kebutuhan khusus sehingga tidak bisa duduk diam dan mendengar di ruang kelas formal. Oleh karena home schooling kini semakin berkembang di Indonesia dan home schooling mempunyai keunikan sendiri dalam menjalankan perannya di dunia pendidikan Indonesia membuat home schooling khususnya pembelajarannya menjadi menarik untuk diteliti.
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan
latar
belakang
di
atas
dapat
diidentifikasikan
kemungkinan masalah sebagai berikut: 1. Kurangnya perhatian bagi siswa secara individu di sekolah formal sehingga siswa kurang dapat mengembangkan bakat, minat, dan potensi pribadinya secara optimal. 2. Kekhawatiran orang tua terhadap berbagai permasalahan yang terjadi di sekolah formal. 3. Siswa tidak dapat mengikuti pembelajaran di sekolah formal dengan baik sehingga memerlukan perhatian dan penanganan khusus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
C. Pembatasan Masalah Dari beberapa masalah yang telah diidentifikasi dan keterbatasan peneliti dalam waktu, tenaga, serta biaya. Maka penelitian ini dibatasi sebagai berikut: 1. Penelitian ini merupakan penelitian kelas komunitas home schooling di Home Schooling Kak Seto tahun ajaran 2011/2012 yang dilaksanakan pada tingkat pendidikan kelas VIII SMP. 2. Penelitian dipusatkan pada proses pembelajaran, komunikasi/interaksi guru dan siswa, minat dan motivasi siswa, serta pemahaman siswa dalam pembelajaran matematika pada tingkat pendidikan kelas VIII SMP Home Schooling Kak Seto pada materi bangun ruang. 3. Pelaksanaan pembelajaran dalam penelitian mengacu pada kurikulum yang berlaku pada tingkat pendidikan kelas VIII SMP yang diterapkan di Home Schooling Kak Seto.
D. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : a. Bagaimana proses pembelajaran (kegiatan guru, kegiatan siswa) pada tingkat pendidikan kelas VIII SMP Home Schooling Kak Seto? b. Bagaimana komunikasi/interaksi siswa dan guru dalam proses pembelajaran pada tingkat pendidikan kelas VIII SMP Home Schooling Kak Seto?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
c. Bagaimana minat dan motivasi siswa tingkat pendidikan kelas VIII SMP Home Schooling Kak Seto dalam mata pelajaran matematika pada materi bangun ruang? d. Sejauh mana pemahaman siswa tingkat pendidikan kelas VIII SMP Home Schooling Kak Seto dalam mata pelajaran matematika pada materi bangun ruang dilihat dari hasil tes diagnostik?
E. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. Pembelajaran matematika pada materi bangun ruang kelas VIII Home Schooling Kak Seto. 2. Komunikasi/interaksi
siswa
dan
guru
dalam
pembelajaran
matematika materi bangun ruang pada tingkat pendidikan kelas VIII sekolah menengah pertama Home Schooling Kak Seto. 3. Minat dan motivasi siswa tingkat pendidikan kelas VIII SMP Home Schooling Kak Seto dalam mata pelajaran matematika pada materi bangun ruang. 4. Mengetahui pemahaman siswa tingkat pendidikan kelas VIII SMP Home Schooling Kak Seto dalam mata pelajaran matematika pada materi bangun ruang dilihat dari hasil tes diagnostik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
F. Batasan Istilah 1. Home schooling Home schooling atau home education menurut Maria Magdalena dalam bukunya adalah pendidikan yang dilakukan secara mandiri oleh keluarga, dimana materi-materinya dipilih dan disesuaikan dengan kebutuhan anak (2010: 8). Home Schooling dapat dilakukan di rumah dengan bimbingan orang tua maupun di tempat-tempat tertentu, biasanya didampingi oleh orang tua secara pribadi atau pihak-pihak lain yang ditunjuk. Home Schooling yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah Home Schooling kelas komunitas, dimana siswa dikumpulkan di sebuah kelas untuk belajar sambil bersosialisasi dengan teman-temannya. 2. Efektifitas Pembelajaran Efektifitas menurut Hidayat (1986) adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas, kualitas dan waktu) telah tercapai, dimana makin besar presentase target yang dicapai, makin tinggi efektifitasnya. Efektifitas pembelajaran pada penelitan dimaksudkan sebagai tingkat keberhasilan suatu pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan. Efektifitas pembelajaran dilihat dari proses pembelajaran, komunikasi/interaksi guru dan siswa selama proses pembelajaran, minat, dan motivasi belajar siswa serta pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7
3. Proses Belajar dan Pembelajaran Menurut Suyono dan Hariyanto, belajar adalah suatu aktivitas atau suatu
proses
untuk
memperoleh
pengetahuan,
meningkatkan
keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap, dan mengokohkan kepribadian (2011 : 9). Pembelajaran adalah proses interaksi siswa dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar (Pasal 1 butir 20 UU Nomor 20 tahun 2003 dalam Udin S. Winataputra, dkk; 2008). 4. Komunikasi dan Interaksi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami. Sedangkan, interaksi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah saling melakukan aksi; berhubungan; mempengaruhi; antarhubungan. Di sini komunikasi dan interaksi yang terjadi yaitu antara guru dan siswa, maupun siswa dengan sumber belajar lainnya untuk mencapai tujuan pendidikan. 5. Minat Menurut Slameto, minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat belajar matematika dapat diartikan rasa ketertarikan pada kegiatan belajar matematika, tanpa adanya perintah atau paksaan dari pihak lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8
6. Motivasi Motivasi juga dapat diartikan sebagai kekuatan yang menjadi pendorong kegiatan individu, yang menunjukkan suatu kondisi dalam diri individu yang mendorong atau menggerakkan individu tersebut melakukan kegiatan mencapai sesuatu tujuan (Sukmadinata, 2009: 61). Dalam konteks pembelajaran maka tujuan tersebut berhubungan dengan tujuan untuk pelajaran. 7. Pemahaman Pemahaman mencakup kemampuan untuk menangkap makna dan arti dari bahan yang dipelajari (W.S. Winkel, 1996: 245). Di sini pemahaman diklasifikasikan berdasarkan taksonomi Bloom. Namun aspek yang akan diukur pada penelitian ini hanyalah aspek pengetahuan, pemahaman, dan penerapan saja. Pemahaman dapat diukur dari proses pembelajaran dan dari hasil tes diagnostik yang mencakup ketiga aspek tersebut.
G. Manfaat Hasil Penelitian Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini : 1. Bagi peneliti, merupakan sarana untuk belajar membuat karya ilmiah dan berpikir secara sistematis. 2. Bagi guru, dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam merancang metode pembelajaran matematika yang lebih efektif dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
meningkatkan kemampuan belajar matematika siswa sesuai minat siswa. 3. Bagi Universitas Sanata Dharma, dapat digunakan sebagai khazanah ilmu pengetahuan, dan sebagai tambahan wawasan bagi pembaca.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI
A. Home schooling Istilah home schooling berasal dari bahasa Inggris yang berarti sekolah
rumah.
Home
schooling
dikenal
juga
dengan
nama
homeschooling, home-based learning, home education, school at home, sekolah mandiri atau sekolah rumah. Dalam bahasa umum, home schooling adalah model belajar yang digunakan orang dewasa untuk mendapatkan informasi atau keterampilan sesuai kebutuhannya. Dalam home schooling orang tua dan anak-anak terlibat aktif untuk menentukan apa-apa yang ingin dipelajarinya (Abe Saputro, 2007). Homeschooling adalah sebuah tindakan proaktif untuk turut campur di dalam pendidikan anak dan bertanggung jawab untuk memberikan sebuah kecintaan terhadap belajar (Olivia dalam Holy Setyowati Sie, 2010). Memilih untuk bertanggung jawab berarti orang tua terlibat langsung menentukan proses penyelenggaraan pendidikan, penentuan arah dan tujuan pendidikan, nilai-nilai yang hendak dikembangkan, kecerdasan dan keterampilan, kurikulum dan materi, serta metode dan praktek belajar (Sumardiono dalam Simbolon, 2008). Menurut John Cadlwel Holt (Simbolon, 2008), filosofi berdirinya home schooling adalah manusia pada dasarnya makhluk belajar dan senang belajar, kita tidak perlu ditunjukkan bagaimana cara belajar. Yang
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
membunuh kesenangan belajar adalah orang-orang yang berusaha menyelak, mengatur, atau mengontrolnya. Terdapat tiga macam klasifikasi home schooling yaitu tunggal, majemuk, dan komunitas. Home schooling tunggal adalah home schooling yang diselenggarakan oleh sebuah keluarga tanpa bergabung dengan keluarga lain. Home schooling majemuk yaitu home schooling yang dilaksanakan secara berkelompok oleh beberapa keluarga. Disebut home schooling komunitas yaitu bila home schooling tersebut merupakan gabungan beberapa model majemuk dengan kurikulum yang lebih terstruktur sebagaimana pendidikan non formal (Abe Saputro, 2007: 124125). Dalam pengembangannya di Indonesia home schooling memang tidak bisa lepas dari Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) karena dasar hukum home schooling adalah UU Nomor 20 tahun 2003 (Sisdiknas) Pasal 1 ayat (1). Serta pasal 27 Sisdiknas tentang pendidikan informal yaitu “Pendidikan informal adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan oleh keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri, yang hasilnya diakui sama dengan pendidikan formal dan non formal setelah peserta didik lulus ujian sesuai dengan standar nasional.”
Home schooling memiliki konsep yang biasanya satu guru menghadapi satu atau beberapa (terbatas) siswa saja. Selain tentu saja lebih bisa ditertibkan, dengan home schooling, anak bisa lebih berkonsentrasi dalam menangkap pelajaran. Mutu mata pelajaran yang diberikan juga bisa dipilih, sesuai dengan yang dibutuhkan anak saat itu. Dalam proses pembelajaran secara umum
Home Schooling Kak Seto
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
menggunakan pendekatan yang lebih tematik, aktif, kontruktif, dan kontekstual, serta belajar mandiri melalui penekanan kepada kecakapan hidup dan keterampilan dalam memecahkan masalah (brosur Home Schooling Kak Seto). Terdapat tiga jenis pembelajaran di Home Scooling Kak Seto ini, yaitu komunitas dimana siswa dikumpulkan di sebuah kelas untuk belajar sambil bersosialisasi dengan teman-temannya, distance learning dimana siswa belajar di rumah dengan modul dan orang tua yang berperan besar sebagai pendidiknya, dan tutor visit dimana siswa belajar di rumah dengan diampingi tutor/guru.
B. Efektifitas Efektif menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah (1) ada efeknya (akibatnya, pengaruhnya, kesannya); (2) Manjur atau mujarab (tentang obat); (3) Dapat membawa hasil; berhasil guna (tentang usaha, tindakan); (4) Mulai berlaku (tentang undang-undang, peraturan). Sedangkan efektifitas menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah keefektifan. Keefektifan sendiri menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah (1) Keadaan berpengaruh; hal berkesan; (2) kemanjuran; kemujaraban (ttg obat); (3) keberhasilan (ttg usaha, tindakan); kemangkusan (2008: 352) Efektifitas menurut Hidayat (1986) adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas, kualitas dan waktu) telah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
tercapai, dimana makin besar presentase target yang dicapai, makin tinggi efektifitasnya, Sehingga efektifitas dapat diartikan sebagai gambaran tingkat keberhasilan dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Maka efektifitas pembelajaran dapat diartikan sebagai gambaran tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan pendidikan. Efektifitas pembelajaran dapat diartikan juga sebagai tingkat keefektifan suatu pembelajaran yang dilakukan
dalam
mencapai
tujuan
pendidikan.
Dalam
kegiatan
pembelajaran di home schooling, efektifitas pembelajaran dapat dilihat dari tingkat keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran dalam penelitian ini pembelajaran yang dimaksud adalah pembelajaran matematika.
C. Proses Belajar dan Pembelajaran Pengertian proses menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah 1.Runtunan perubahan
(peristiwa)
dalam
perkembangan sesuatu;
2.Rangkaian tindakan; 3.Perkara dalam pengadilan (2008: 1106). Proses yang dimaksudkan di sini adalah rangkaian tindakan untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan belajar menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah 1.Berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu-membaca; berlatihmengetik; 2.Berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman. Proses belajar menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
adalah tingkat dan fase yang dilalui anak atau sasaran didik dalam mempelajari sesuatu. Menurut Winkel (1996: 53) belajar adalah aktivitas mental atau psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, dan nilai sikap. Menurut Suyono dan Hariyanto, belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan
keterampilan,
memperbaiki
perilaku,
sikap,
dan
mengokohkan kepribadian (2011: 9) Pembelajaran dan belajar sangat erat kaitannya, pembelajaran sebagai proses dari belajar tersebut. Dalam pembelajaran di sekolah terdapat interaksi antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa, siswa dengan lingkungan, siswa dengan bahan ajar, serta siswa dengan media pembelajaran lainnya. Dalam kegiatan pembelajaran home schooling terdapat interaksi antara guru dan siswa, siswa dengan lingkungan, siswa dengan bahan ajar, serta siswa dengan media pembelajaran lainnya.
D. Komunikasi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami (2008: 721). Pengertian komunikasi menurut Everett M. Rogers (Wikipedia.com) komunikasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
adalah proses suatu ide dialihkan dari satu sumber kepada satu atau banyak penerima dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka. Dapat disimpulkan dalam kegiatan pembelajaran komunikasi adalah pengiriman pesan oleh guru berupa materi kepada siswa. Komunikasi yang efektif dalam pembelajaran merupakan proses pengiriman pesan berupa ilmu pengetahuan dan teknologi dari guru kepada siswa, dimana siswa mampu memahami maksud pesan sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan.
E. Interaksi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, interaksi adalah hal saling melakukan aksi; berhubungan; mempengaruhi; antarhubungan (2008: 542). Interaksi pendidikan menurut Sukmadinata merupakan interaksi antara pendidik dengan siswa, yaitu saling pengaruh antara pendidik dengan siswa untuk mencapai tujuan pendidikan, yang berlangsung dalam lingkungan tertentu (2009: 3). Menurut Abu Achmadi dan Shuyadi (1985 : 47), interaksi adalah suatu gambaran sehubungan aktif dua arah antara guru dan anak didik yang berlangsung dalam ikatan tujuan pendidikan (http://menatap-ilmu.blogspot.com). Namun seperti telah disebutkan dalam pengertian proses belajar dan pembelajaran di atas, bahwa interaksi dalam kegiatan pembelajaran tidak hanya terjadi antara guru dan siswa, tetapi juga terjadi antara siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
dengan siswa, siswa dengan bahan ajar atau modul, dan siswa dengan sumber pembelajaran lainnya.
F. Minat Minat
menurut
kamus
Besar
Bahasa
Indonesia
adalah
kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu; gairah; keinginan (2008: 916). Minat adalah kecenderungan yang agak menetap dalam subyek yang merasa tertarik pada bidang/hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu (Winkel, 1983 : 30). Sedangkan menurut Slameto, minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh (bab I). Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu dari luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat (Slameto, 1988 : 182). Dalam pembelajaran di home schooling maupun sekolah formal lainnya, berdasarkan definisi minat maka dapat dikatakan semakin tinggi minat siswa terhadap suatu pelajaran dalam penelitian ini pelajaran matematika maka siswa semakin senang mempelajari pelajaran tersebut.
G. Motivasi Pengertian motivasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu (2008 930).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
Dalam konteks pembelajaran maka tujuan tersebut berhubungan dengan tujuan untuk pelajaran (bab I). Motivasi juga dapat diartikan sebagai kekuatan yang menjadi pendorong kegiatan individu, yang menunjukkan suatu kondisi dalam diri individu yang mendorong atau menggerakkan individu
tersebut
melakukan
kegiatan
mencapai
sesuatu
tujuan
(Sukmadinata: 2009: 61). Motivasi dalam pembelajaran sendiri dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor dari dalam diri siswa serta faktor dari luar diri siswa. Faktor dari dalam diri siswa dapat diartikan sebagai dorongan yang muncul dari dalam diri siswa sendiri, sedangkan faktor dari luar diri siswa adalah dorongan yang berasal dari luar dari siswa misalnya dari orang tua, temanteman, guru, maupun dari berbagai pihak atau hal lain yang mengakibatkan siswa mau melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan pendidikan.
H. Pemahaman Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pemahaman adalah proses, perbuatan, cara memahami atau memahamkan (2008 :998). Pemahaman mencakup kemampuan untuk menangkap makna dan arti dari bahan yang dipelajari (W.S. Winkel, 1996: 245). W.S Winkel mengambil dari taksonomi Bloom, yaitu suatu taksonomi yang dikembangkan untuk mengklasifikasikan tujuan instruksional. Dalam ranah kognitif berdasar taksonomi Bloom tersebut terdapat aspek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi. Ranah kognitif berdasar taksonomi Bloom dijelaskan dengan tabel berikut: Tabel 2.1.Tabel Ranah Kognitif Berdasar Taksonomi Bloom KOGNITIF
KETERANGAN
1.
Pengetahuan ( K1 )
Mencangkup ingatan akan hal – hal yang pernah dipelajari dan disimpan dalam ingatan, dapat berupa fakta, kaidah, dan prinsip.
2.
Pemahaman ( K2 )
Mencangkup kemampuan untuk menangkap makna dan arti dari bahan yang dipelajari.
3.
Penerapan ( K3 )
Mencangkup kemampuan untuk menerapkan suatu kaidah pada suatu kasus.
4.
Analisis ( K4 )
Mencangkup kemampuan untuk kesatuan ke dalam bagian – bagian .
5.
Sintesis ( K5 )
Mencangkup kemampuan untuk membentuk suatu kesatuan atau pola baru.
6.
Evaluasi ( K6 )
Mencangkup kemampuan untuk membentuk suatu pendapat mengenai sesuatu atau beberapa hal, bersama dengan pertanggungjawaban berdasar kriteria tertentu.
merinci
suatu
(Sumber http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._FISIKA/196406061990031MUSLIM/BAHAN_AJAR__MINGGU_KE_3__TAKSONOMI_BLOOM.pdf (diakses 8 Mei 2012))
Ranah Kognitif menurut Taksonomi Bloom yang terdapat dalam tabel di atas dijelaskan sebagai berikut: 1. Pada tingkat pengetahuan (K1): siswa menjawab pertanyaan berdasarkan hafalan saja. (Soal pengetahuan: soal yang menuntut jawaban yang berdasarkan hafalan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
2. Pada
tingkat
pemahaman
(K2):
siswa
dituntut
untuk
menyatakan masalah dengan kata-katanya sendiri, member contoh suatu prinsip atau konsep. (Soal pemahaman: soal yang menuntut pembuatan pernyataan masalah dengan kata-kata penjawab sendiri, pemberian contoh prinsip atau contoh konsep) 3. Pada tingkat aplikasi (K3): siswa dituntut untuk menerapkan prinsip dan konsep dalam suatu situasi yang baru. (Soal aplikasi: soal yang menuntut penerapan prinsip dan konsep dalam situasi yang belum pernah diberikan) 4. Pada tingkat analisis (K4): siswa diminta untuk menguraikan informasi ke dalam beberapa bagian, menemukan asumsi, membedakan fakta dan pendapat, dan menemukan hubungan sebab dan akibat. (Soal analisis: soal yang menuntut uraian informatif, penemuan asumsi pembedaan antara fakta dan pendapat, dan penemuan sebab akibat) 5. Pada tingkat sintesis (K5): siswa dituntut menghasilkan suatu cerita, komposisi, hipotesis, atau teorinya sendiri, dan mengsintesiskan pengetahuan. (Soal sintesis: soal yang menuntut pembuatan cerita, karangan, hipotesis dengan memadukan berbagai pengetahuan atau ilmu) 6. Pada tingkat evaluasi (K6): siswa mengevaluasi informasi, seperti bukti sejarah, editorial, teori-teori, dan termasuk di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
dalamnya melakukan judgement terhadap hasil analisis untuk membuat kebijakan. (Soal evaluasi: soal yang menuntut pembuatan keputusan dan kebijakan, dan penentuan “nilai” informasi)
I. Tes Diagnostik Tes diagnostik adalah tes yang digunakan untuk mengetahui kelemahan–kelemahan siswa sehingga hasil tersebut dapat digunakan sebagai dasar untuk memberikan tindak lanjut berupa perlakuan yang tepat dan sesuai dengan kelemahan-kelemahan yang dimiliki siswa. Tes diagnostik memiliki dua fungsi utama, yaitu : a. Mengidentifikasi masalah dan kesulitan yang dialami siswa b. Merencanakan tindak lanjut berupa upaya-upaya pemecahan sesuai masalah dan kesulitan yang telah teridentifikasi. Tes diagnostik memiliki karakteristik: a. Dirancang untuk mendeteksi kesulitan belajar siswa, karena itu format dan respons yang dijaring harus didesain memiliki fungsi diagnostik. b. Dikembangkan berdasar analisis terhadap sumber-sumber kesalahan dan kesulitan yang mungkin menjadi penyebab munculnya masalah (penyakit) siswa. c.
Menggunakan soal-soal bentuk supply response (bentuk uraian atau jawaban singkat), sehingga mampu menangkap informasi secara lengkap. Bila ada alasan tertentu sehingga menggunakan bentuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
selected response (misalnya bentuk pilihan ganda), harus disertakan penjelasan mengapa memilih jawaban tertentu sehingga dapat meminimalisir jawaban tebakan, dan dapat ditentukan tipe kesalahan atau masalahnya. d.
Disertai rancangan tindak lanjut (pengobatan) sesuai dengan kesulitan (penyakit) yang teridentifikasi.
Tes diagnostik yang digunakan untuk mengukur tingkat pemahaman siswa dapat disusun berdasarkan Taksonomi Bloom (tabel 2.1), ranah kognitif yang diamati dapat lebih dibatasi yaitu ranah pengetahuan ( K1 ), pemahaman ( K2 ), dan penerapan ( K3 ).
J. Kerangka Berpikir Dalam penelitian ini akan diamati bagaimana proses belajar dan pembelajaran berlangsung, serta bagaimana minat dan motivasi belajar siswa terutama dalam mata pelajaran matematika, dan nantinya akan dilihat pula sejauh mana pemahaman siswa setelah mengikuti proses belajar dan pembelajaran tersebut. Karena pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari merupakan salah satu tujuan dari proses belajar dan pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian deskriptif bertujuan mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena yang bersifat alamiah ataupun rekayasa manusia. Penelitian deskriptif mengkaji bentuk, aktivitas,
karakteristik,
perubahan,
hubungan,
kesamaan,
dan
perbedaannya dengan fenomena lain (Sukmadinata, 2008:72). Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun kelompok (Sukmadinata, 2008:60). Penelitian
deskriptif
merupakan
penelitian
yang
berusaha
mendeskripsikan dan menginterpretasikan sesuatu, misalnya kondisi atau hubungan yang ada, pendapat yang berkembang, proses yang sedang berlangsung, akibat atau efek yang terjadi, atau tentang kecenderungan yang tengah berlangsung. Menurut Furchan (2004:447) menjelaskan bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian yang dirancang untuk memperoleh informasi tentang status suatu gejala saat penelitian dilakukan. Lebih lanjut dijelaskan, dalam penelitian deskriptif tidak ada perlakuan yang diberikan
22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
atau dikendalikan serta tidak ada uji hipotesis sebagaimana yang terdapat pada penelitian eksperimen. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif karena penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran tentang efektifitas pembelajaran matematika kelas VIII SMP Home Schooling Kak Seto tahun pelajaran 2011/2012.
B. Subyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VIII Home Schooling Kak Seto kelas komunitas.
C. Obyek Penelitian Obyek penelitian adalah efektifitas pembelajaran siswa ditinjau dari komunikasi/interaksi, minat, motivasi serta pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan.
D. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara observasi, pemberian tes, serta pemberian kuisioner dan angket. 1. Observasi Observasi merupakan suatu aktivitas untuk pengumpulan data, dengan cara mengamati kondisi-kondisi, proses-proses dan perilakuperilaku objek penelitian secara seksama dan sistematis dengan menggunakan alat indera. Observasi dilakukan terhadap pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
matematika yang berlangsung yang meliputi deskripsi kegiatan, kendala yang dialami, dan proses kegiatan siswa dalam pembelajaran matematika. Observasi ini dilakukan lewat pengamatan langsung. Observasi lewat pengamatan langsung merupakan pengamatan yang dilakukan terhadap gejala atau proses yang terjadi dalam situasi sebenarnya, yang bisa langsung diamati oleh peneliti. Oleh sebab itu data observasi tidak terlalu mendetail, dalam arti hanya bersifat umum yang nampak selama proses pembelajaran berlangsung. Dalam kegiatan observasi ini peneliti menggunakan lembar observasi untuk mencatat hasil pengamatan.
2. Tes Tertulis Tes tertulis dilakukan kepada semua siswa yang telah mengikuti pembelajaran. Tes berupa tes diagnostik untuk mengukur tingkat pemahaman siswa yaitu terdiri dari soal-soal matematika mengenai materi bangun ruang.
3. Kuesioner dan Angket Pemberian kuesioner dilakukan kepada siswa dan guru, sedangkan pemberian
angket
dilakukan
kepada
siswa
setelah
kegiatan
pembelajaran selesai. Kuesioner meliputi bagaimana siswa tersebut memahami pelajaran matematika yang diajarkan dan bagaimana tanggapan siswa terhadap kegiatan pembelajaran. Sedangkan bagi guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
kuesioner meliputi bagaimana tingkat penguasaan materi guru serta bagaimana tanggapan-tanggapan guru terhadap segala masalah yang ada selama proses pembelajaran.
4. Dokumentasi Dokumentasi dalam penelitian ini berupa foto aktivitas siwa saat proses pembelajaran berlangsung. Dokumentasi ini digunakan untuk memperkuat data hasil pengamatan aktivitas siswa secara langsung yang dilakukan oleh peneliti. E. Instrumen Penelitian Dalam
pelaksanaan
penelitian,
instrumen
penelitian
yang
digunakan oleh peneliti untuk menjawab rumusan masalah yang tercantum dalam bab I, yaitu : Tabel 3.1 Instrumen Penelitian Instrumen No.
Rumusan Masalah Observasi
1
2
Bagaimana proses pembelajaran (kegiatan guru, kegiatan siswa) pada tingkat pendidikan kelas VIII sekolah menengah pertama home schooling? Bagaimana komunikasi /interaksi siswa dan guru dalam proses pembelajaran pada tingkat pendidikan kelas VIII sekolah menengah pertama home schooling?
Angket
Kuesioner
Soal Tes Diagnostik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
Instrumen No.
Rumusan Masalah Observasi
3
4
Angket
Bagaimana minat dan motivasi siswa tingkat pendidikan kelas VIII sekolah menengah dalam mata pelajaran matematika siswa home schooling?
Kuesioner
Soal Tes Diagnostik
Bagaimana pemahaman siswa tingkat pendidikan kelas VIII sekolah menengah pertama dalam mata pelajaran matematika siswa home schooling?
1. Observasi Pembelajaran Peneliti melakukan pengamatan
langsung
secara seksama
dengan menggunakan alat indera dan dicatat dalam lembar observasi. Aspek-aspek yang diamati dalam observasi sebagai berikut : Tabel 3.2 Kisi-kisi Lembar Observasi Aspek yang Diamati Nomor butir pernyataan 1. Kegiatan pra pembelajaran oleh guru a. Sapaan dan percakapan singkat b. Berdoa bersama 2. Metode Pembelajaran yang digunakan
1 2 3
3. Guru memberikan pancingan pertanyaan yang membangkitkan minat siswa dan rasa ingin tahu siswa terhadap materi yang sedang dipelajari
4
4. Guru memberikan pertanyaan/soalsoal yang dapat mengembangkan pola berpikir dan cara belajar aktif siswa
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
Aspek yang Diamati
Nomor butir pernyataan
5. Guru dapat memancing partisipasi siswa dalam pembelajaran
6
6. Pertanyaan-pertanyaan yang dibuat oleh guru dapat memusatkan perhatian siswa terhadap masalah yang sedang dibahas
7
7. Guru menganalisis hasil kerja siswa
8
8. Guru mendengarkan dengan cermat pendapat siswa
9
9. Guru dan siswa berkomunikasi dengan baik pada saat pembelajaran berlangsung
10
10. Guru membuat rangkuman atau garis-garis besar persoalan yang baru saja dipelajari
11
11. Guru memberikan penghargaan atas jawaban siswa dan partisipasi siswa dalam pembelajaran
12
12. Guru bersedia menunggu jawaban siswa terhadap pertanyaan yang diberikannya dengan sabar
13
13. Guru mempergunakan masalah kontekstual dalam pembelajaran
14
14. Guru memberikan umpan balik terhadap jawaban siswa yang salah
15
15. Guru memanfaatkan benda yang ada di sekitar siswa sebagai pengarah siswa dalam membangun konsep
16
16. Guru menggunakan pembelajaran
media
17
pikiran
18
18. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi memberikan pertanyaan/masalah
19
19. Guru memberikan tugas rumah pada akhir pembelajaran
20
20. Siswa bersemangat dalam belajar
21
21. Siswa menyiapkan sumber belajar sendiri
buku/alat/
22
22. Siswa membuat catatan/ rangkuman secara pribadi
23
17. Guru menjelaskan pembelajaran
alur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
Aspek yang Diamati
Nomor butir pernyataan
23. Siswa mau mencoba-coba dalam mengerjakan latihan
24
24. Siswa dapat memecahkan masalah dengan caranya sendiri
25
25. Siswa berani pendapat
menyampaikan
26
26. Siswa mengikuti pembelajaran secara serius dan antusias
27
27. Siswa dapat menyelesaikan soalsoal yang diberikan guru dengan baik dan benar
28
28. Siswa dapat memahami apa yang disampaikan guru dengan baik
29
29. Siswa mengerjakan tugas rumah yang diberikan guru pada hari sebelumnya (jika ada)
30
30. Siswa dapat menjawab pertanyaan yang diberikan guru dengan jelas dan tanpa ragu-ragu
31
31. Siswa tidak malu untuk bertanya jika belum jelas
32
32. Saat proses pemblajaran berlangsung, pandangan mata siswa dan konsentrasi siswa terfokus pada guru
33
2. Angket Minat Belajar Siswa Peneliti memberikan angket kepada siswa untuk mengetahui bagaimana minat belajar matematika siswa. Angket minat belajar siswa terdiri dari 20 pernyataan yaitu 10 pernyataan positif dan 10 pernyataan negatif. Angket minat belajar siswa menggunakan skala Likert 4-3-2-1, yaitu menggunakan pilihan jawaban sangat setuju, setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju Pada skala Likert untuk pernyataan positif skornya adalah : Sangat setuju
=4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
Setuju
=3
Tidak setuju
=2
Sangat tidak setuju
=1
Untuk pernyataan negatif skornya adalah : Sangat setuju
=1
Setuju
=2
Tidak setuju
=3
Sangat tidak setuju
=4
Skor maksimal yang dapat diperoleh siswa adalah 80. Minat siswa akan dikelompokkan dalam beberapa tingkatan sebagai berikut: Tabel 3.3.Tabel Tingkat Minat Belajar Siswa Skor Minat
Tingkat Minat Belajar Siswa
0 - 20 21-40 41-60 61-80
Sangat rendah Rendah Tinggi Sangat Tinggi
(Sumber: Riduwan. 2007. Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta.)
Dengan kisi-kisi pada tabel 3.4 sebagai berikut : Tabel 3.4.Kisi-kisi Angket Minat Belajar Siswa No. 1
Aspek Minat yang Diamati Ketertarikan
Indikator 1. 2. 3.
4.
Siswa tertarik terhadap pelajaran matematika Menyenangi tugas yang diberikan guru Merasa senang ketika guru tidak memberikan soal latihan Merasa senang ketika tugas dari guru tidak jadi dikumpulkan
No. Soal 1
Jenis Pernyataan Positif
2
Positif
4
Negatif
5
Negatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
No.
Aspek Minat yang Diamati
Indikator 5. 6. 7.
8. 9.
2
Optimisme
10.
11.
12.
13.
14. 15. 16. 17.
18.
19.
Tidak fokus pada pelajaran yang diajarkan Merasa bosan saat pelajaran berlangsung Mengerjakan latihan di rumah walaupun tidak ada tugas dari guru Tidak mencatat materi yang diberikan guru Mencatat setiap poin penting yang disampaikan guru Selalu merasa bersemangat ketika pelajaran matematika berlangsung. Dapat menjawab pertanyaan dari guru karena sudah belajar Merasa malas ketika mengerjakan tugas dari guru Menganggap matematika bermanfaat bagi kehidupan Memahami pelajaran yang disampaikan guru Sulit memahami materi yang disampaikan Belajar setiap hari tanpa paksaan Memperbaiki setiap ada kesalahan dan mengulang kembali di rumah pelajaran yang telah diberikan Menganggap matematika bukan pelajaran yang penting Mengerjakan PR mendadak di sekolah
No. Soal 6,15
Jenis Pernyataan Negatif
8
Negatif
10
Posistif
11
Negatif
13
Positif
3
Positif
7
Positif
9
Negatif
12
Positif
14
Positif
16
Negatif
17
Positif
18
Positif
19
Negatif
20
Negatif
3. Angket Motivasi Belajar Siswa Peneliti memberikan angket kepada siswa untuk mengetahui bagaimana motivasi belajar matematika siswa. Seperti pada angket minat belajar siswa, angket motivasi belajar siswa juga terdiri dari 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
pernyataan yaitu 10 pernyataan positif dan 10 pernyataan negatif. Angket minat belajar siswa menggunakan skala Likert 4-3-2-1, yaitu menggunakan pilihan jawaban sangat setuju, setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Pada skala Likert untuk pernyataan positif skornya adalah : Sangat setuju
=4
Setuju
=3
Tidak setuju
=2
Sangat tidak setuju
=1
Untuk pernyataan negatif skornya adalah : Sangat setuju
=1
Setuju
=2
Tidak setuju
=3
Sangat tidak setuju
=4
Skor maksimal yang dapat diperoleh siswa adalah 80. Seperti halnya pada minat belajar siswa, motivasi belajar siswa akan dikelompokkan dalam beberapa tingkatan sebagai berikut: Tabel 3.5.Tabel Tingkat Motivasi Belajar Siswa Skor Motivasi 0 - 20 21-40 41-60 61-80
Tingkat Motivasi Belajar Siswa Sangat rendah Rendah Tinggi Sangat Tinggi
(Sumber: Riduwan. 2007. Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta.)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
Dengan kisi-kisi angket motivasi pada tabel 3.6 sebagai berikut :
No. 1
Tabel 3.6.Kisi-kisi Angket Motivasi Belajar Siswa Aspek Motivasi yang Indikator No. Diamati Soal Intrinsik a. Perasaan 1. Siswa senang 7 senang terhadap cara mengajar guru matematika 2. Siswa tidak senang 3 mempelajari matematika 1. b.
Kemauan 2. 3.
c.
Kecerdasan
1.
2.
Jenis Pernyataan Positif
Negatif
Kemauan siswa mengerjakan soalsoal matematika Siswa tidak mau mengerjakan PR Kemauan siswa memperoleh nilai baik
5
Positif
4
Negatif
2
Positif
Kesadaran siswa untuk belajar matematika secara sungguh-sungguh Siswa tidak merasa perlu mendalami materi
13
Positif
11
Negatif
d.
Kemandirian
1. Kesadaran siswa untuk tidak mencontek
6
Positif
e.
Kepercayaan diri
1.
1
Positif
8
Positif
14
Negatif
12
Positif
2.
3.
4.
Kepercayaan diri siswa bahwa pembelajaran ini mudah baginya Ketertarikan siswa pada pelajaran sejak awal proses pembelajaran Siswa merasa sulit memahami materi pelajaran matematika Siswa merasa puas terhadap hasil yang dicapai setelah menyelesaikan tugas-tugas dalam mata pelajaran matematika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
No.
Aspek Motivasi yang Diamati
Indikator 5.
6.
7.
8.
2
Extrinsik a. Dorongan b.
Materi
Siswa merasa penting untuk menyelesaikan pembelajaran dengan berhasil Siswa merasa tidak hal-hal dalam pembelajaran yang merangsang rasa ingin tahunya Siswa merasa tidak memahami pelajaran matematika sama sekali Siswa merasa tugas dan latihan pada pembelajaran ini terlalu sulit
No. Soal 10
Jenis Pernyataan Positif
18
Negatif
19
Negatif
17
Negatif
1.
Dorongan dari orang tua siswa
9
Positif
1.
Penyusunan informasi pada buku, modul maupun catatan dari guru tidak bagus Terdapat contohcontoh dalam buku,modul maupun catatan dari guru sulit dipahami Pengulangan materi membosankan
15
Negatif
16
Negatif
20
Negatif
2.
3.
4. Tes Diagnostik dengan Materi Bangun Ruang Tes diagnotik digunakan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa dalam memahami materi bangun ruang, tes ini diberikan setelah materi bangun ruang selesai diajarkan. Berikut ini adalah langkah-langkah penyusunan tes diagnostik : 1) Mempelajari materi bangun ruang yang diberikan guru kepada siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
2) Membuat kisi-kisi penyusunan tes diagnostik yang didalamnya berisi sub-sub pokok bahasan bangun ruang yaitu kubus, balok, limas, prisma, tabung, kerucut, dan bola. 3) Membuat soal yang disesuaikan dengan kisi-kisi penyusunan tes diagnostik. 4) Jumlah soal yang diberikan sebanyak 7 soal uraian dimana setiap soal diuraikan lagi menjadi beberapa permasalahan. Tes diagnostik ini dibuat dengan
mengacu pada tabel ranah kognitif berdasar
Taksonomi Bloom (Tabel 2.1). Dengan kisi-kisi soal diagnostik seperti pada Tabel 3.7.
Tabel 3.7.Tabel kesesuaian indikator dengan test diagnostik (Kisi-kisi berdasarkan materi yang diajarkan) NO
1
2
INDIKATOR Menggambar kubus,jaringjaring kubus, menyebutkan unsur-unsur kubus,luas permukaan kubus dan volume kubus
Menggambar balok, jaringjaring balok, menyebutkan unsur-unsur balok dan volume balok
MATERI 1. Siswa dapat menggambar kubus beserta jaringjaringnya. 2. Siswa dapat menghitung luas permukaan kubus 3. Siswa dapat menghitung volume kubus 4. Siswa dapat menyebutkan contoh-contoh kubus dalam hidup sehari-hari 1. Siswa dapat menggambarkan bangun balok. 2. Siswa dapat menghitung luas permukaan balok 3. Siswa dapat menghitung volume kubus 4. Siswa dapat menyebutkan contoh-contoh balok dalam hidup sehari-hari
K1 1,1a
K2
NOMOR SOAL K3 K4 K5 -
K6 -
1b 1b
1c 2a
-
2b 2b 2c
-
-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
NO
3
4
5
6
7
INDIKATOR Menggambar limas,jaringjaring limas, menyebutkan unsur-unsur limas,luas permukaan limas dan volume limas Menggambar prisma,jaringjaring prisma, menyebutkan unsur-unsur prisma,luas permukaan prisma dan volume prisma Menggambar tabung, jaring-jaring tabung, menyebutkan unsur-unsur tabung, luas permukaan tabung dan volume tabung Menggambar kerucut, jaring-jaring kerucut, menyebutkan unsur-unsur kerucut, luas permukaan kerucut dan volume kerucut Menggambar bola, jaringjaring bola, luas permukaan bola dan volume bola
MATERI 1. Siswa dapat menggambar limas. 2. Siswa dapat menghitung luas permukaan limas 3. Siswa dapat menghitung volume limas 4. Siswa dapat menyebutkan contoh limas dalam hidup sehari-hari 1. Siswa dapat menggambar prisma. 2. Siswa dapat menghitung luas permukaan prisma dalam contoh hidup seharihari. 3. Siswa dapat menghitung volume prisma dalam contoh hidup sehari-hari. 1. Siswa dapat memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari yang menggunakan konsep tabung.
K1 3
K2
NOMOR SOAL K3 K4 K5 -
K6 -
3a 3a 3b
4a
5
1. Siswa dapat menyelesaikan permasalahan yang berhubungan dengan bangun kerucut. 2. Siswa dapat menyebutkan contoh bangun kerucut dalam hidup sehari-hari.
6a
1. Siswa dapat menyelesaikan permasalahan yang berhubungan dengan bola
7
-
-
-
4b
4b
4b
4b
5
5
-
-
-
6b
-
-
-
7b
-
-
-
6,6c
7a
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
Tes yang diberikan untuk mengukur tingkat pemahaman siswa dan tingkat pemahaman siswa akan diukur dalam bentuk presentase karena di Homeschooling Kak Seto tidak ada KKM. Nilai maksimal yang dapat diperoleh siswa adalah 10,00 dengan presentase pemahaman 100%. Presentase pemahaman siswa dihitung dengan rumus :
Arti tingkat pemahaman siswa : 85% - 100% = baik sekali 75% - 84% = baik 65% - 74% = cukup <65%
= kurang
(Sumber: IGAK Wardhani, Kuswaya Wihardit. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka)
5. Kuesioner Siswa Kuesioner siswa ini bertujuan untuk mengetahui pendapat dan harapan siswa selama proses pembelajaran. Kuesioner ini mencakup beberapa hal yaitu : a. Metode pembelajaran baik yang digunakan guru maupun yang diharapkan siswa, terdapat pada pertanyaan nomor 1,2, dan 3. b. Kesulitan siswa dalam mengikuti pembelajaran, usaha yang dilakukan siswa,factor-faktor penyebab kesulitan tersebut serta tanggapan dari guru terhadap kesulitan tersebut, terdapat pada pertanyaan nomor 4,5, 10,dan 11.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
c. Frekuensi
pemberian
tugas,
kebiasaan
siswa
dalam
mengerjakan tugas, cara mengatasi kesulitan pada waktu menyelesaikan tugas dari guru, terdapat pada pertanyaan nomor 6,7,8,dan 9. d. Perasaan suka terhadap matematika, terdapat pada pertanyaan nomor 12.
6. Kuesioner Guru Kuesioner siswa ini bertujuan untuk mengetahui tentang pribadi guru ,penguasaan materi guru,usaha guru untuk mengatasi kesulitan siswa. Kuesioner ini mencakup beberapa hal yaitu : a. Materi yang dikuasai guru , terdapat pada pertanyaan nomor 1. b. Materi yang kurang dikuasai oleh guru, terdapat pada pertanyaan nomor 2. c. Usaha dan metode yang dilakukan untuk membantu siswa agar materi dapat diterima dengan baik, terdapat pada pertanyan nomor 3,5 d. Frekuensi tugas yang diberikan, terdapat pada pertanyaan nomor 4. e. Solusi untuk meningkatkan pemahaman siswa, terdapat pada pertanyaan nomor 6.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
f. Faktor-faktor yang menyebabkan kesulitan siswa dalam memahami materi menurut pendapat guru, terdapat pada pertanyaan nomor 7. g. Tanggapan guru dengan kesulitan yang dialami siswa saat pelajaran, terdapat pada pertanyaan nomor 8.
F. Data Penelitian Data – data yang akan dibutuhkan dalam penelitian adalah sebagai berikut : 1. Proses pembelajaran matematika dalam home schooling . 2. Komunikasi/Interaksi
antara
guru
dan
siswa
selama
proses
pembelajaran. 3. Minat siswa terhadap pelajaran matematika. 4. Motivasi siswa terhadap pelajaran matematika. 5. Tingkat pemahaman siswa dalam menyelesaikan masalah matematika dengan menggunakan metode pembelajaran home schooling.
G. Analisis dan Pembahasan Data Analisis data dalam penelitian ini dilakukan sesudah pengumpulan data, dengan tujuan agar data yang telah diperoleh menjadi sistematis dan tidak ada data yang terlupakan. Data yang telah dianalisis kemudian dibahas untuk memberi penjelasan lebih lanjut mengenai data yang telah diperoleh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
Proses analisis data adalah sebagai berikut: 1. Penyajian data Data lengkap serta analisisnya yang meliputi: (1) analisis dan pembahasan data hasil observasi, (2) analisis dan pembahasan hasil angket minat, (3) analisis dan pembahasan hasil angket motivasi, (4) analisis dan pembahasan hasil tes diagnostik, dan (5) analisis hasil dan pembahasan kuesioner siswa dan guru. 2. Penarikan kesimpulan dari hasil analisis data yaitu mengenai
efektifitas pembelajaran kelas VIII Home Schooling Kak Seto dilihat dari proses pembelajaran, komunikasi/interaksi antara siswa dan guru, minat dan motivasi belajar siswa, serta tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang diberikan oleh guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV DESKRIPSI, TABULASI DATA, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester II Tahun Ajaran 2011/2012 yaitu pada bulan April sampai dengan bulan Mei 2012. Pada awalnya pelaksanaan penelitian hanya akan dilaksanakan di bulan Maret sampai dengan April, namun karena kondisi siswa sehingga beberapa kali pertemuan harus dibatalkan. Penelitian dilakukan pada 3 kelas dimana setiap kelas hanya terdiri dari 1 siswa. Penelitian dilaksanakan dalam 2 pertemuan, setiap pertemuan berdurasi selama 3 jam. Di Home Schooling Kak Seto kelas VIII ada lima kelas, tiga kelas melakukan kegiatan pembelajaran di kantor Home Schooling Kak Seto, sedangkan dua kelas lainnya melakukan pembelajaran di rumah masing-masing. Namun dalam penelitian ini peneliti hanya meneliti kegiatan pembelajaran yang dilakukan di kantor Home Schooling, sedangkan untuk kelas yang melaksanakan pembelajaran di rumah peneliti tidak mendapatkan ijin dari pihak siswa untuk melaksanakan penelitian. Urutan kegiatan pelaksanaan penelitian dituliskan dalam tabel 4.1 berikut ini:
40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
TAHAP 1 2 3 4 5 6 7 8
Tabel 4.1. Urutan Kegiatan Pelaksanaan Penelitian KEGIATAN WAKTU Menghubungi pihak sekolah untuk meminta Desember 2011 ijin melaksanakan penelitian Meminta surat ijin penelitian kemudian Februari 2012 menyerahkan kepada pihak sekolah Observasi siswa I 10 April 2012 Observasi siswa II 30 April 2012 Observasi siswa III 8 Mei 2012 Pemberian tes siswa II 14 Mei 2012 Pemberian tes siswa I 17 Mei 2012 Pemberian tes siswa III 24 Mei 2012
Pada penelitian ini pertemuan pertama untuk mengamati proses pembelajaran yang berlangsung di setiap kelas dengan guru yang sama. Pada pertemuan kedua diberikan tes untuk mengukur pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan. a. Observasi Proses Pembelajaran Matematika Observasi ini bertujuan untuk melihat proses pembelajaran dan komunikasi/interaksi selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Proses pembelajaran di Home Schooling sangat bergantung pada pribadi setiap siswa. Sehingga kegiatan belajar mengajar disesuaikan
dengan
kondisi
setiap
siswa.
Pembelajaran
berlangsung selama 3 jam atau 180 menit dengan diselingi istirahat 10 – 15 menit. Dalam sehari siswa hanya belajar satu mata pelajaran. Secara umum kegiatan pembelajaran dirancang seperti kegiatan belajar di rumah. Satu guru menghadapi satu siswa, akan tetapi dalam satu ruangan tidak hanya terdiri dari satu siswa dan satu guru, namun terdiri dari beberapa pasang siswa dan guru dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
jenjang dan mata pelajaran yang berbeda. Secara terperinci proses pembelajaran pada setiap kelas berbeda-beda, dan dijelaskan sebagai berikut: a) Kelas siswa I Materi yang diberikan adalah bangun ruang. Metode yang digunakan adalah metode ceramah, tanya jawab, serta drill dan latihan soal. Sebelum pembelajaran dimulai guru mengajak siswa untuk berdoa lalu berbincang-bincang sejenak dengan siswa agar tercipta suasana santai. Guru memberikan rangkuman materi berupa rumus-rumus untuk menghitung luas permukaan dan volume bangun ruang. Setelah memberikan rangkuman materi pembelajaran dilanjutkan dengan mengerjakan soal-soal latihan secara bersama-sama. Guru dapat memfokuskan perhatian siswa terhadap masalah yang dihadapi serta dapat mengajak siswa berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran. Komunikasi antara
guru
dan
siswa
sangat
baik.
Siswa
dapat
menyampaikan pendapatnya secara santai, terkadang siswa juga bercerita tentang kehidupan pribadinya kepada guru. Guru
memanfaatkan
benda-benda
yang
ada
di
sekitarnya untuk menunjukkan bentuk bangun-bangun ruang. Siswa juga membuat bangun ruang menggunakan kertas lipat dengan bantuan guru. Namun siswa jarang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
sekali mencatat materi yang diajarkan, sebagian besar catatan dibuat oleh guru. Siswa cenderung pemalu sehingga kurang banyak berbicara, ketika menyampaikan pendapat pun suara siswa sangat kecil. Pada akhir pelajaran guru merangkum
keseluruhan pembelajaran secara lisan,
kemudian meminta siswa agar melanjutkan latihan soal di rumah. b) Kelas siswa II Materi yang diajarkan yaitu bangun ruang. Siswa ini memiliki kekurangan dalam pendengaran dan berbicara sehingga dalam kegiatan pembelajaran komunikasi secara lisan jarang dilakukan. Komunikasi/Interaksi yang terjadi seringkali terjadi secara tertulis. Pada awal pelajaran guru membuka dengan berdoa lalu dilanjutkan dengan percakapan singkat. Guru mencatat rumus-rumus mencari luas permukaan dan volume bangun ruang di papan tulis kemudian siswa menyalinnya dalam catatannya sendiri. Setelah itu guru meminta siswa mengerjakan soal-soal latihan. Komunikasi antara guru dan siswa terjadi jika siswa mengajukan pertanyaan tentang soal-soal yang diberikan oleh guru. Terkadang siswa sulit mencerna maksud soal karena siswa tersebut tidak terlalu fasih berbahasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
Indonesia, sehingga guru harus menjelaskan soal yang ditanyakan menggunakan bahasa yang dia mengerti. Jika diminta untuk memberikan contoh benda-benda yang berbentuk
bangun
ruang
tertentu
siswa
tersebut
menyebutkannya menggunakan bahasa Jerman, karena siswa tersebut lebih fasih dalam berbahasa Jerman, sehingga
guru
harus
benar-benar
membantu
siswa
memahami maksud dari setiap masalah matematika. Siswa tersebut senang untuk mencoba-coba dalam menyelesaikan soal matematika, selain itu siswa tersebut selalu meminta diberikan latihan atau tugas rumah. c) Kelas siswa III Materi yang diberikan adalah bangun ruang. Metode yang digunakan adalah metode ceramah, tanya jawab, serta drill dan latihan soal. Sebelum pembelajaran dimulai guru mengajak siswa berdoa lalu berbincang-bincang sejenak dengan siswa agar tercipta suasana santai. Guru mengulang sejenak
materi
tentang
lingkaran
kemudian
guru
memberikan rangkuman materi berupa rumus-rumus untuk menghitung luas permukaan dan volume bangun ruang. Setelah memberikan rangkuman materi pembelajaran dilanjutkan dengan mengerjakan soal-soal latihan secara bersama-sama. Guru memberikan soal-soal yang dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
mengembangkan pola berpikir dan cara belajar aktif dari siswa serta dapat memfokuskan perhatian siswa terhadap masalah yang dihadapi serta dapat mengajak siswa berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran. Komunikasi antara guru dan siswa sangat baik. Siswa dalam menyampaikan pendapat tidak pernah terlihat sungkan, terkadang siswa bercanda dengan guru. Siswa mudah diajak bekerjasama sehingga pembelajaran menjadi lebih menyenagkan. Siswa menyiapkan modul sendiri untuk dipelajari bersama guru. Siswa tersebut cenderung malas untuk menghitung, sehingga ketika mengerjakan soal siswa benar-benar
harus
dibantu
guru
dalam
melakukan
perhitungan. Guru bersedia menunggu jawaban dari siswa, serta guru memberikan umpan balik terhadap jawaban siswa yang salah. Siswa tidak malu untuk bertanya jika merasa belum jelas terhadap penjelasan guru. Guru membuat bangun ruang menggunakan kertas lipat untuk menunjukkan bentuk-bentuk bangun ruang kepada siswa. Siswa serius dalam mengikuti pembelajaran tetapi jika diminta untuk menghitung siswa menjadi kurang bersemangat. Pada akhir pelajaran guru merangkum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
keseluruhan pembelajaran secara lisan, namun siswa tersebut tidak bersedia diberi tugas rumah.
b. Pemberian Tes Tes yang diberikan kepada siswa adalah tes diagnostik, tes ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan. Tes ini terdiri dari 7 soal yang setiap soal mencakup setiap macam bangun ruang. Tes yang diberikan berupa tes uraian. Waktu pengerjaan tes ini adalah 120 menit. Karena di Home Schooling Kak Seto ini tidak pernah diadakan ulangan harian, maka peneliti beserta guru sepakat agar pemberian tes ini dikondisikan seperti pemberian soal latihan, namun siswa tidak diijinkan untuk membuka catatan rumus hanya diperkenankan untuk bertanya pada guru jika tidak mengerti maksud dari soal yang diberikan. Selain itu siswa diberi kebebasan untuk mengerjakan soal-soal tersebut sesuai dengan kebiasaan ketika sedang latihan soal, sehingga banyak siswa yang tidak menuliskan langkah kerja di setiap nomor soal. Sehingga dalam memberi penilaian peneliti juga harus membertimbangkan jawaban siswa yang dituliskan pada kertas coret-coretan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
B. Tabulasi Data 1. Data Hasil Angket Minat Belajar Siswa Angket minat belajar telah diiberikan kepada siswa untuk diisi.. Berikut adalah hasil perhitungan skor yang didapat oleh ketiga siswa tersebut: Tabel 4.2. Tabel skor minat belajar siswa
Skor
No.Butir Pernyataan Siswa I
Jumlah Skor tiap Nomor
Siswa II
Siswa III
1
3
4
3
10
2
3
3
1
7
3
3
3
3
9
4
3
3
2
8
5
3
3
4
10
6
3
3
3
9
7
3
3
4
10
8
3
4
3
10
9
3
4
3
10
10
3
3
2
8
11
3
3
4
10
12
3
4
3
10
13
3
3
4
10
14
3
3
4
10
15
3
3
4
10
16
3
3
3
9
17
3
3
3
9
18
3
3
2
8
19
3
4
3
10
20 Skor Total
3
3
3
9
60
65
61
186
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
2. Data Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa Berikut adalah perhitungan skor hasil angket motivasi yang didapat oleh ketiga siswa berdasarkan angket yang telah dibagikan kepada siswa untuk diisi: Tabel 4.3. Tabel skor motivasi belajar siswa
Skor
No.Butir Pernyataan Siswa I
Jumlah Skor tiap Nomor
Siswa II
Siswa III
1
2
3
3
8
2
3
4
3
10
3
3
4
3
10
4
3
4
3
10
5
4
4
3
11
6
4
4
3
11
7
4
3
3
10
8
3
3
3
9
9
4
4
4
12
10
3
3
4
10
11
3
3
3
9
12
4
3
4
11
13
3
4
3
10
14
3
3
3
9
15
3
3
3
9
16
3
3
2
8
17
2
4
4
10
18
3
3
3
9
19
3
3
3
9
20 Skor Total
2
3
2
7
62
68
62
192
3. Data Hasil Tes Pemahaman Siswa Pemahaman siswa dalam penelitian ini diukur menggunakan nilai yang diperoleh oleh siswa dalam mengerjakan tes diagnostik. Tes ini diberikan kepada ketiga kelas pada hari yang berbeda-beda. Tabel di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
bawah ini menunjukkan hasil perolehan nilai tes diagnostik siswa kelas VIII. Lembar jawaban serta penilaian terlampir. Tabel 4.4. Tabel nilai tes diagnostik No 1 2 3
Nama Siswa Siswa I Siswa II Siswa III
Nilai 6,15 6,54 5
4. Data Kuesioner Siswa Kuesioner siswa ini bertujuan untuk mengetahui pendapat siswa selama proses pembelajaran serta untuk mengetahui latar belakang siswa dilihat dari pekerjaan orang tua siswa. Berikut rangkuman kuesioner siswa :
No. 1.
2.
3.
4.
5.
Tabel 4.5. Tabel rangkuman kuesioner siswa Pertanyaan Jawaban Siswa I Jawaban Siswa II Metode apakah yang Metode ceramah Rumus (pemberian digunakan Tutor dalam rumus) memberikan materi? Apakah Anda Jelas,karena lebih Sangat jelas sekali menerima dengan baik paham materi yang diberikan oleh Tutor dengan menggunakan metode pengajaran tersebut? Apabila metode Metode yang saya pembelajaran yang inginkan games, digunakan masih diskusi kurang membantu, metode seperti apa yang Anda harapkan agar materi dapat diterima dengan baik? Apakah anda Iya, karena Tidak ada mengalami kesulitan rumusnya agak dalam mengikuti susah pembelajaran matematika? Jika Anda mengalami Bertanya pada tutor Bertanya pada kesulitan,usaha apa tutor yang Anda lakukan untuk mengatasi kesulitan tersebut?
Jawaban Siswa III Ceramah, tanya jawab,diskusi Jelas,jika belum tahu akan diulangi
Metode yang saya inginkan sambil bermain
Sedikit, materi kurang dimengerti
Bertanya tutor
pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
No. 6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Pertanyaan Apakah di setiap pertemuan selalu diberikan tugas (PR, atau PS) sebagai evaluasi pemahaman Anda? Apakah Anda mengerjakan dengan sungguh-sungguh tugas yang diberikan ? Apakah Anda dalam mengerjakan tugas langsung mengerjakan atau bertanya kepada teman/tutor dulu? Bagaimanakah cara Anda mengatasi kesulitan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru? Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan kesulitan dalam diri Anda dalam memahami materi?Apa alasan Anda? Bagaimana tanggapan guru dengan kesulitankesulitan yang Anda alami saat pelajaran? Apakah Anda menyukai pelajaran matematika?
Jawaban Siswa I Kadang-kadang
Jawaban Siswa II Sering
Jawaban Siswa III Tidak pernah
Sering
Sering
Sering
Bertanya pada tutor dulu, karena lebih jelas
Mengerjakan tugas langsung, coba tugas dulu , nanti tanya
Mengerjakan dulu jika tidak tahu baru bertanya
Mengerjakan dengan bantuan tutor
Mengerjakan dengan bantuan tutor
Mengerjakan dengan kemampuan sendiri
Ketidaktelitian dalam menghitung, karena kadang masih bingung di dalam menghitung
-
Pemahaman konsep kurang
Guru mengulang materi yang belum dipahami
-
Kurang memahami
Suka
Sangat suka sekali
Suka, tidak terlalu suka menghitung
5. Data Kuesioner Guru/Tutor Kuesioner guru diberikan untuk memperkuat data observasi kegiatan pembelajaran. Tabel 4.6. Tabel jawaban kuesioner guru No.
Pertanyaan
Jawaban
1.b
Materi apa yang paling Anda kuasai di kelas VIII? Materi apa yang paling Anda kuasai di kelas IX? Materi apa yang kurang Anda kuasai di kelas VIII?
Insyaallah saya menguasai semua materi yang ada di kelas VIII Insyaallah saya menguasai semua materi yang ada di kelas IX -
1.c 2.b
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
No.
Pertanyaan
2.c
Materi apa yang kurang Anda kuasai di kelas IX? Usaha-usaha apakah yang Anda lakukan agar materi dapat diterima siswa dengan baik?
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Apakah di setiap pertemuan selalu diberikan tugas (baik itu PR, tugas di sekolah) sebagai evaluasi pemahaman siswa? Apakah metode pembelajaran yang Anda gunakan sudah membantu siswa dalam memahami pelajaran?Metode seperti apakah itu?Mengapa? Apabila pemahaman siswa masih kurang, bagaimana cara Anda mencari solusi untuk meningkatkan pemahaman siswa? Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan kesulitan yang dialami siswa dalam memahami materi?Berikan alasan! Bagaimana tanggapan Anda dengan kesulitan-kesulitan yang dialami siswa saat pelajaran?
Jawaban Usaha-usaha yang saya lakukan adalah memberi penjelasan yang maksimal kepada siswa. Menggunakan metode yang disukai siswa agar siswa nyaman belajar dan memberikan motivasi kepada siswa. Sering
Ya Metode yang digunakan adalah Diskusi, tanya jawab Karena dengan menggunakan metode diskusi tanya jawab kita bisa mengetahui kesulitan siswa Solusi yang dapat saya lakukan mengulangi kembali sampai siswa paham
Ketidaktelitian dalam menghitung, ragu-ragu Karena, banyak siswa yang kurang teliti dalam mengerjakan soal dan masih ragu-ragu. karena takut salah mengerjakan soal Saya akan membantu kesulitan yang dialami siswa sampai bisa dimengerti siswa.
C. Analisis Data dan Pembahasan Hasil Penelitian 1. Analisis dan Pembahasan Observasi Proses Pembelajaran Home Schooling Kak Seto termasuk dalam sekolah rumah majemuk sesuai dengan pengertian sekolah rumah majemuk pada bab II. Pembelajaran di Home Schooling Kak Seto sangat bergantung pada pribadi
siswa. Sistem penjadwalan di Home Schooling adalah
penjadwalan bergilir 6 mata pelajaran yang diajarkan, sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
pelajaran matematika pun tidak memiliki jadwal pembelajaran yang teratur baik hari maupun tanggalnya. Dalam satu hari siswa hanya belajar satu mata pelajaran. Jika ada siswa yang membatalkan kegiatan pembelajaran maka akan diganti dilain kesempatan. Kegiatan pembelajaran yang diteliti merupakan kelas komunitas (bab II) sehingga dalam suatu ruangan yang tidak hanya dipakai oleh satu siswa dan satu guru, namun juga dipakai oleh beberapa siswa lain beserta guru pendampingnya dengan jenjang pendidikan yang bisa jadi berbeda serta mata pelajaran yang berbeda pula. Pada kegiatan pembelajaran, menurut peneliti guru cenderung tidak mengacu pada RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang telah dibuat oleh guru. Hal ini karena kegiatan pembelajaran di Home Schooling sangat bergantung pada kondisi dan kebutuhan tiap-tiap siswa yang berbeda satu siswa dengan siswa yang lainnya. Hal ini sesuai dengan pendapat dari Dimyati dan Mudjiono (Sagala,2007:62) pada bab II, bahwa kegiatan pembelajaran yang dilakukan harus dapat membuat siswa belajar aktif ditekankan pada sumber belajar. Dapat dikatakan bahwa desain kegiatan pembelajaran harus disesuaikan dengan kebutuhan tiap siswa agar siswa dapat belajar aktif. Materi yang diajarkan oleh guru adalah bangun ruang sisi datar dan sisi lengkung. Sedangkan pada RPP tertulis materi yang diajarkan hanyalah bangun ruang sisi datar. Demikian pula materi yang terdapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
pada bahan ajar hanyalah bangun ruang sisi datar. Guru menggunakan referensi lain untuk mengajarkan materi bangun datar sisi lengkung. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan benar-benar berpusat pada siswa, ketiga siswa tersebut memiliki latar belakang keluarga yang berbeda. Siswa I berasal dari keluarga yang berkecimpung dalam dunia pendidikan, dan menurut cerita dari siswa kepada guru, orang tua siswa tersebut jarang ada di rumah. Siswa ini cenderung pemalu dan kurang nyaman dengan guru pria, sehingga siswa ini hampir seluruh pengajarnya adalah guru wanita, karena supaya kegiatan pembelajaran dapat berjalan lancar maka siswa harus merasa nyaman terlebih dahulu dalam
mengikuti
kegiatan
pembelajaran.
Selama
kegiatan
pembelajaran matematika berlangsung siswa ini sering sekali berbincang-bincang dengan guru tentang kehidupan pribadinya, guru pun memberikan tanggapan yang positif. Untuk siswa II keluarganya berkecimpung dalam bidang engineer software dan psikologi, siswa ini dalam kegiatan pembelajaran cenderung senang mengerjakan soal-soal latihan. Siswa ini jarang sekali melakukan percakapan lisan dengan guru dikarenakan memiliki keterbatasan dalam pendengaran dan berbicara, selain itu siswa ini juga tidak terlalu fasih berbahasa Indonesia, hal ini karena hingga kelas 5 SD siswa ini mengenyam pendidikan di Negara Jerman. Siswa ini senang mencoba-coba dalam mengerjakan soal-soal latihan. Jika dia merasa kurang mengerti tentang suatu soal atau masalah siswa ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
langsung bertanya kepada guru secara lisan, jika guru tidak mengerti maksud
pertanyaannya
siswa
ini
langsung
menuliskan
atau
menggambarkan maksud pertanyaannya di kertas coret-coretan. Guru pun menanggapi dengan positif. Siswa III memiliki latar belakang keluarga sebagai wiraswasta, siswa ini berdasarkan informasi dari guru memiliki kemampuan yang baik dalam memasak. Siswa ini sering mengikuti acara atau kontes memasak baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Siswa ini memang tidak suka menghitung. Hal ini dapat diketahui dari hasil tes diagnostik maupun dari kuesioner yang diberikan kepada siswa. Orang tua dari siswa ini pun berdasarkan informasi dari guru menyadari bahwa siswa ini kurang dalam mata pelajaran matematika terutama dalam melakukan perhitungan, namun berdasar pengamatan peneliti guru selalu memberikan dorongan kepada siswa agar sungguhsungguh dalam mengikuti pelajaran matematika khususnya dalam melakukan perhitungan. Dikarenakan berbagai hal tersebut maka kegiatan pembelajaran yang dilakukan di Home Schooling Kak Seto benar-benar harus disesuaikan dengan kondisi masing-masing siswa agar siswa merasa nyaman dalam mengikuti pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
2. Analisis dan Pembahasan Komunikasi/Interaksi Siswa dan Guru dalam Proses Pembelajaran Berdasarkan dari pengamatan langsung dari peneliti serta berdasarkan dari pengertian komunikasi efektif dalam pembelajaran (bab II halaman 11), serta pengertian interaksi dalam kegiatan pembelajaran pada bab II, komunikasi dan interaksi yang terjalin antara guru dan siswa cukup baik. Pada bab II telah dituliskan pengertian interaksi menurut Abu Achmadi dan Shuyadi (1985:47), interaksi adalah suatu gambaran sehubungan aktif dua arah antara guru dan siswa yang berlangsung dalam ikatan tujuan pendidikan. Dari pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa interaksi yang terjadi antara guru dan siswa telah berlangsung baik dengan tujuan pendidikan. Dalam kegiatan pembelajaran, guru mengajak siswa untuk aktif dalam mengikuti pembelajaran. Guru memberikan pertanyaanpertanyaan mengenai masalah-masalah yang terdapat dalam materi yang sedang diajarkan. Siswa juga aktif dalam menjawab pertanyaan yang diberikan guru, jika ada yang belum dimengerti siswa pun tidak segan untuk menanyakannya kepada guru. Selain
membahas
materi
pembelajaran
yang
sedang
berlangsung, guru dan siswa juga berbincang-bincang mengenai kehidupan pribadi siswa. Terkadang guru dan siswa bercanda di tengah berlangsungnya kegiatan pembelajaran. Dengan demikian kegiatan pembelajaran terlihat santai dan menyenangkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
3. Analisis dan Pembahasan Angket Minat Belajar Siswa Angket yang telah diberikan kepada siswa diskor kemudian dikelompokkan ke dalam tingkatan-tingkatan minat belajar siswa sesuai dengan yang telah tertulis dalam bab II. Tingkat minat belajar siswa dikelompokkan sebagai berikut : Tabel 4.7.Tabel tingkat minat belajar siswa No 1 2 3
Nama Siswa
Skor
Siswa I Siswa II Siswa III
60 65 61
Tingkat Minat Belajar Siswa Tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi
Dari tabel tersebut minat belajar matematika siswa I termasuk dalam tingkatan tinggi, sedangkan siswa II dan siswa III minat belajar matematikanya termasuk dalam tingkatan sangat tinggi. Jika dicari ratarata dari ketiga siswa tersebut maka diperoleh:
, termasuk dalam tingkat sangat tinggi. Jika dilihat dari tingkat minat belajar matematika yang tergolong sangat
tinggi,
maka
dapat
ditarik
kesimpulan
bahwa
kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan efektif dalam menumbuhkan minat belajar matematika siswa. Berdasarkan pengertian minat belajar menurut Kurt Singer yang telah dijelaskan pada bab II, dapat dikatakan bahwa jika seorang siswa memiliki minat belajar matematika yang tinggi maka siswa akan memiliki kemauan belajar matematika yang tinggi dan cepat dapat memahami dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
mengerti
materi
matematika
yang
diajarkan.
Sehingga
kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan efektif dalam menumbuhkan kemauan belajar matematika siswa dan siswa cepat dapat memahami dan mengerti materi matematika yang diajarkan.
4. Analisis dan Pembahasan Angket Motivasi Belajar Siswa Angket yang telah diberikan kepada siswa diskor kemudian dikelompokkan ke dalam tingkatan-tingkatan motivasi belajar siswa. Tingkat motivasi belajar siswa dikelompokkan sebagai berikut : No 1 2 3
Tabel 4.8. Tabel tingkat motivasi belajar siswa Nama Siswa Skor Tingkat Motivasi Belajar Siswa Siswa I 62 Sangat tinggi Siswa II 68 Sangat tinggi Siswa III 62 Sangat tinggi
Dari tabel tersebut motivasi belajar matematika siswa I, siswa II, dan siswa III termasuk dalam tingkatan sangat tinggi. Jika dicari rata-rata dari ketiga siswa tersebut maka diperoleh: , termasuk dalam tingkat sangat tinggi. Dilihat dari tingkat motivasi belajar matematika yang tergolong sangat tinggi, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan efektif dalam memotivasi siswa untuk belajar matematika. Menurut pengertian motivasi dalam pembelajaran (bab II halaman 13), dapat dikatakan jika motivasi siswa dalam belajar matematika sangat tinggi maka dorongan, baik diakibatkan faktor dari dalam maupun luar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
siswa, untuk mencapai tujuan tertentu guna memenuhi/memuaskan suatu kebutuhan untuk pelajaran matematika sangat tinggi pula. Siswa yang memiliki motivasi belajar matematika yang tinggi memiliki dorongan untuk meraih kesuksesan dalam pelajaran matematika yang tinggi pula.
5. Analisis dan Pembahasan Hasil Tes Diagnostik Nilai tes siswa
jika diubah dalam bentuk presentase dengan
menggunakan cara perhitungan bab II diperoleh : Tabel 4.9. Tabel presentase hasil tes diagnostik
No 1 2 3
Nama Siswa
Presentase (%)
Siswa I Siswa II Siswa III
61,5 65,4 50
Sehingga sesuai dengan nilai yang diperoleh yang telah dikonversikan ke dalam presentase tingkat pemahaman siswa tersedia dalam tabel berikut (berdasarkan arti tingkat pemahaman siswa pada bab III) : No 1 2 3
Tabel 4.10. Tabel tingkat pemahaman siswa Nama Siswa Presentase (%) Tingkat Pemahaman Siswa Siswa I 61,5 Kurang Siswa II 65,4 Cukup Siswa III 50 Kurang
Jika dilihat dari tabel 4.10 tersebut, jika dicari rata–rata tingkat pemahaman siswa diperoleh
(
)
, rata-rata tingkat
pemahaman siswa masih tergolong kurang. Hal ini dapat disebabkan karena berbagai faktor. Namun sejauh pengamatan yang dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
oleh peneliti salah satu faktor yang menyebabkan hasil tes yang diberikan tidak maksimal adalah karena siswa kurang serius dalam memahami
soal,
mengerjakan
soal,
serta
dalam
melakukan
penghitungan. Berikut analisis jawaban siswa pada setiap nomor soal tes yang diberikan: 1. Jawaban siswa terhadap soal nomor 1 Jawaban siswa I
Gambar 4.1
Analisis : Siswa I dalam menggambarkan bangun kubus dan
jaring-jaringnya
sudah
tepat,
namun
dalam
menggambarkan jaring-jaring masih kurang baik dilihat dari ukurannya yang tidak sama satu persegi dengan yang lainnya. Siswa ini dalam menentukan luas permukaan dan volume sudah tepat, dalam member contoh bangun kubus pun siswa ini dapat memberi contoh dengan tepat. Dapat dikatakan
bahwa
pemahaman
ditinjau
dari
aspek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
pengetahuan, aspek pemahaman serta aspek penerapan siswa I sudah memenuhi ketiga aspek tersebut. Jawaban siswa II
Gambar 4.2
Analisis : Siswa II dalam menggambarkan bangun kubus ukuran
sisinya
sudah
tepat
hanya
saja
cara
menggambarkannya belum tepat sehingga justru terlihat seperti balok. Siswa ini juga telah dapat menetukan luas permukaan dan volume dari bangun kubus, dalam menyebutkan contoh bangun kubus pun siswa ini dapat memberi contoh bangun kubus dengan tepat. Siswa ini sesuai dengan ranah kognitif Taksonomi Bloom telah mencapai aspek pengetahuan, aspek pemahaman serta aspek penerapan, namun dalam aspek pengetahuan masih sedikit kurang karena dalam menggambar siswa ini masih kurang tepat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
Jawaban siswa III
Gambar 4.3
Analisis : Siswa III sama seperti siswa II dalam menggambarkan bangun kubus ukuran sisinya sudah tepat hanya saja cara menggambarkannya belum tepat sehingga justru terlihat seperti balok. Siswa ini juga telah dapat menetukan volume dari bangun kubus, namun siswa ini masih keliru dalam menghitung luas permukaan kubus. Dalam menyebutkan contoh bangun kubus siswa ini kurang tepat dalam memberi contoh bangun kubus. Siswa ini sesuai dengan ranah kognitif Taksonomi Bloom telah belum mencapai aspek pengetahuan, aspek pemahaman serta aspek penerapan, karena di setiap aspek siswa ini masih memiliki kekurangan. 2. Jawaban siswa terhadap soal nomor 2 Jawaban siswa I
Gambar 4.4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
Jawaban siswa II
Gambar 4.5
Jawaban siswa III
Gambar 4.6
Analisis : Siswa I, siswa II, dan siswa III dalam menggambarkan sketsa kolam renang sudah tepat hanya saja kurang rapi. Ketiga siswa dalam menentukan volume sudah tepat, namun siswa II dan siswa III tidak disertai langkah-langkah
dalam
menghitung,
namun
dalam
menentukan luas permukaan dari jawaban siswa tersebut ketiga siswa belum mengerti maksud soal, siswa tersebut hanya langsung menggunakan rumus yang ada untuk menghitung luas permukaan, dalam memberi contoh bangun balok ketiga siswa dapat memberi contoh dengan tepat. Dapat dikatakan bahwa pemahaman ditinjau dari aspek
pengetahuan,
aspek
pemahaman
serta
aspek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
penerapan, ketiga siswa dari aspek pengetahuan dan penerapan sudah baik, hanya saja aspek pemahamannya masih kurang. 3. Jawaban siswa terhadap soal nomor 3 Jawaban siswa I
Gambar 4.7
Jawaban siswa II
Gambar 4.8
Jawaban siswa III
Gambar 4.9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
Analisis : Siswa I, siswa II, dan siswa III dalam menggambarkan bangun limas sudah tepat hanya saja kurang rapi terutama siswa II. Ketiga siswa dalam menentukan luas permukaan dan volume sudah tepat, namun siswa II dan siswa III tidak disertai langkah-langkah dalam menghitung. Namun ketiga siswa belum tepat memberi contoh bangun limas. Dapat dikatakan bahwa pemahaman ditinjau dari aspek pengetahuan, aspek pemahaman serta aspek penerapan, ketiga siswa dari aspek pengetahuan dan pemahamannya sudah cukup baik, hanya saja aspek penerapannya masih kurang. 4. Jawaban siswa terhadap soal nomor 4 Jawaban siswa I
Gambar 4.10
Analisis : Siswa I dalam menggambarkan bangun prisma sudah tepat hanya saja kurang rapi. Siswa dalam menentukan luas permukaan dan volume juga sudah tepat dan disertai langkah-langkah dalam menghitung. Siswa telah dapat memahami soal dengan baik. Dapat dikatakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
bahwa pemahaman ditinjau dari aspek pengetahuan, aspek pemahaman serta aspek penerapan sudah cukup baik.
Jawaban siswa II
Gambar 4.11
Gambar 4.12
Analisis : Siswa II dalam menggambarkan bangun prisma sudah tepat hanya saja kurang rapi. Namun dalam menentukan luas permukaan dan volume masih tepat dan tidak
disertai
langkah-langkah
dalam
menghitung.
Langkah-langkah menghitungnya dapat dilihat pada kertas coret-coret, namun hasil perhitungan siswa masih belum tepat. Maka dapat dikatakan siswa sudah memenuhi aspek pengetahuan, aspek pemahaman serta aspek penerapan, tetapi aspek pemahamannya masih kurang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
Jawaban siswa III
Gambar 4.13
Analisis : Siswa III dalam menggambarkan bangun limas dan menghitung luas permukaan dan volume sudah tepat hanya
saja
tidak
disertai
langkah-langkah
dalam
menghitung dan dalam menggambar masih kurang rapi. Dapat dikatakan bahwa pemahaman ditinjau dari aspek pengetahuan, aspek pemahaman serta aspek penerapan, sudah cukup baik, hanya saja aspek pemahamannya masih kurang karena dalam mengerjakan tidak secara runtut dengan langkah-langkahnya. 5. Jawaban siswa terhadap pertanyaan nomor 5 Siswa I tidak memberikan jawaban pada soal ini. Jawaban siswa II
Gambar 4.14
Gambar 4.15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
Jawaban siswa III
Gambar 4.16
Analisis : Siswa I, siswa II, dan siswa III terlihat belum mengerti benar tentang bangun tabung. Hal ini ditunjukkan dari siswa I yang tidak memberikan jawaban, dan siswa II serta siswa III masih belum tepat dalam menjawab. Pada siswa alur pengerjaannya sudah terlihat jelas namun hasil perhitungannya belum tepat. Sedangkan siswa III hasil pengerjaannya belum tepat dan tanpa disertai runtutan langkah pengerjaan. Siswa II dan siswa III hanya tepat menyebutkan drum air sebagai bangun tabung. Sehingga dapat dikatakan bahwa pemahaman ditinjau dari aspek pengetahuan, aspek pemahaman serta aspek penerapan, untuk siswa I belum memenuhi ketiga aspek tersebut, dapat dikatakan siswa I belum memahami materi bangun tabung, sedangkan siswa II dan III aspek penerapannya sudah cukup
baik,
hanya
saja
pengetahuannya masih kurang.
aspek
pemahaman
dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68
6. Jawaban siswa terhadap pertanyaan nomor 6 Jawaban siswa I
Gambar 4.17
Jawaban siswa II
Gambar 4.18
Gambar 4.19
Jawaban siswa III
Gambar 4.20
Analisis : Siswa I, siswa II, dan siswa III dalam menghitung luas permukaan dan volume kerucut sudah tepat. Siswa I tidak
menuliskan
langkah
dalam
menentukan
luas
permukaan, sedangkan siswa II langkah dalam menentukan luas permukaan dan volume terdapat pada kertas coret-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
coretan, siswa III sama sekali tidak menuliskan langkahlangkah menentukan luas permukaan dan volume kerucut. Siswa I tidak memberikan contoh bangun kerucut, sedangkan siswa II dan siswa III telah dapat memberikan contoh bangun kerucut. Untuk siswa I aspek pengetahuan, dan aspek pemahamannya sudah cukup baik, tetapi siswa ini masih belum mempunyai aspek penerapan. Siswa II aspek
pengetahuan,
aspek
pemahaman
serta
aspek
penerapannya sudah cukup baik, sedangkan siswa III aspek pengetahuan, aspek penerapannya sudah baik, namun aspek pemahamannya masih kurang karena dalam mengerjakan tidak menunjukkan langkah-langkah dalam perhitungannya. 7. Jawaban siswa terhadap soal nomor 7 Jawaban siswa I
Gambar 4.21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
Jawaban siswa II
Gambar 4.22
Gambar 4.23
Jawaban Siswa III
Gambar 4.24
Analisis : Siswa I, siswa II, dan siswa III dalam menggambarkan bangun bola sudah tepat hanya saja kurang rapi. Namun ketiga siswa dalam menentukan luas permukaan dan volume belum tepat. Siswa I dan siswa II sudah dapat menuliskan langkah-langkah dalam melakukan perhitungan, walaupun siswa II menuliskannya di kertas coret-coretan. Sedangkan siswa III tidak menuliskan langkah-langkah dalam menghitung. Dapat dikatakan bahwa pemahaman ditinjau dari aspek pengetahuan, aspek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
pemahaman serta aspek penerapan, ketiga siswa dari aspek pengetahuan dan penerapannya sudah cukup baik, hanya saja aspek pemahamannya masih kurang. Sehingga
dapat
ditarik
kesimpulan
ketiga
siswa
tersebut
mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal yang berhubungan dengan konsep bangun ruang sisi lengkung, terutama bangun tabung. Pada soal tentang bangun kubus, balok, dan prisma siswa dapat dikatakan tidak mengalami kesulitan, saat mengerjakan soal mengenai bangun limas siswa II dan siswa III terlihat sedikit mengalami kesulitan. Namun saat mengerjakan soal mengenai bangun tabung, kerucut, dan bola para siswa mulai terlihat mengalami kesulitan baik dalam memahami soal, rumus untuk menghitung, maupun dalam melakukan penghitungan. Untuk soal mengenai bangun ruang tabung siswa I tidak mengerjakan, sedangkan siswa II dan siswa III tidak tepat dalam melakukan perhitungan. Tes diagnostik yang diberikan hanya untuk mengukur tingkat pengetahuan, tingkat pemahaman serta tingkat penerapan siswa sesuai ranah kognitif berdasar Taksonomi Bloom. Sedangkan untuk tingkat analisis, tingkat sintesis, serta tingkat evaluasi tidak diukur dalam tes ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
6. Analisis dan Pembahasan Kuesioner Siswa Kuesioner
yang
diberikan
kepada
siswa
bertujuan
untuk
memperkuat hasil angket yang telah diisi siswa. 1) Dari ketiga jawaban siswa pada pertanyaan nomor 1 dapat terlihat
bahwa
metode
yang
digunakan
guru
dalam
menyampaikan pembelajaran pada dasarnya berbeda-beda sesuai dengan kondisi tiap-tiap siswa. Kondisi ini sudah ideal berdasarkan gambaran kondisi ideal dunia pendidikan yang dijelaskan pada latar belakang. Kegiatan pembelajaran sudah berpusat pada siswa. 2) Dari ketiga jawaban siswa terhadap pertanyaan nomor 2 tingkat penerimaan siswa terhadap materi yang diberikan guru berbeda-beda, namun secara umum siswa dapat menerima materi yang diberikan oleh guru. Menurut pendapat siswa metode pembelajaran yang dilakukan sudah dapat membuat mereka memahami materi yang diajarkan. 3) Dari jawaban siswa terhadap pertanyaan nomor 3, siswa I dan siswa III mengharapkan metode selain yang telah digunakan guru yaitu metode games. Siswa I juga mengharapkan metode diskusi sebagai salah satu metode pembelajaran. Walaupun pada pertanyaan nomor 2 ketiga siswa sudah merasa cukup memahami materi dengan metode pembelajaran yang telah berlangsung, namun siswa I dan siswa III masih mengharapkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
metode pembelajaran yang lain untuk membantu mereka memahami materi lebih baik. 4) Dari jawaban terhadap pertanyaan nomor 4 tersebut dapat diketahui bahwa siswa I dan siswa III mengalami kesulitan belajar matematika , sedangkan siswa II tidak mengalami kesulitan belajar matematika. Siswa I masih kesulitan dalam menggunakan ataupun menghafal rumus, sedangkan siswa III masih kurang mengerti dengan materi yang diajarkan. 5) Dari jawaban siswa di atas dapat disimpulkan bahwa ketiga siswa tersebut bertanya pada guru untuk mengatasi kesulitan dalam kegiatan belajar matematika. Seperti telah dijelaskan pada pembahasan tentang komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa, komunikasi dari kedua belah pihak berjalan baik, siswa tidak sungkan untuk bertanya kepada guru jika mengalami kesulitan dalam belajar. 6) Jawaban ketiga siswa terhadap pertanyaan tersebut sangat berbeda. Dari jawaban siswa tersebut terlihat bahwa frekuensi pemberian tugas dari guru berbeda pada setiap siswa. Hal ini dikarenakan tanggapan ketiga siswa terhadap tugas dari guru berbeda-beda. Tugas di sini yang dimaksudkan adalah PR. Ada siswa yang memang tidak bersedia diberi tugas rumah, namun ada pula yang selalu meminta diberi tugas rumah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
7) Dari jawaban tersebut, ketiga siswa menyatakan sering mengerjakan tugas dari guru dengan sungguh-sungguh. Jika para siswa diberi tugas dari guru mereka mengerjakannya dengan sungguh-sungguh. Jika mereka mengalami kesulitan dalam mengerjakan mereka akan bertanya pada guru. 8) Dari jawaban ketiga siswa tersebut, Siswa II dan siswa III mencoba mengerjakan tugas dahulu baru bertanya pada guru. Sedangkan siswa I bertanya dahulu baru mengerjakan. Sesuai dengan hasil observasi kelas oleh peneliti, siswa II dan siswa III senang mencoba-coba dahulu dalam mengerjakan tugas sebelum bertanya pada guru. Sedangkan siswa I bertanya dahulu baru mengerjakan tugas yang diberikan. 9) Jawaban dari siswa I dan siswa II untuk mengatasi kesulitan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru adalah mengerjakan dengan bantuan guru/ tutor, sedangkan siswa III tetap berusaha mengerjakan dengan kemampuan sendiri. 10) Dari jawaban siswa tersebut, siswa I dan siswa III memiliki sebab berbeda yang menyebabkan kesulitan dalam belajar. Sedangkan siswa II tidak memiliki kesulitan belajar. Siswa I merasa tidak teliti dalam menghitung sedangkan siswa III masih kurang memahami konsep yang diajarkan. 11) Untuk pertanyaan nomor 11 ini siswa I menyatakan bahwa guru akan mengulang materi yang belum dipahami, siswa II tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75
memberikan jawaban terhadap pertanyaan tersebut. Siswa III menyatakan bahwa guru kurang memahami kesulitan yang dialaminya. 12) Dari jawaban tersebut dapat disimpulkan bahwa rata-rata siswa menyukai
pelajaran
matematika.
Walaupun
siswa
III
menyatakan bahwa dirinya kurang suka menghitung, namun siswa ini menyukai matematika.
7. Analisis dan Pembahasan Kuesioner Guru Kuesioner guru dimaksudkan untuk memperkuat hasil pengamatan kegiatan pembelajaran yang dilakukan peneliti. 1) Untuk poin b dan c dapat diasumsikan berdasarkan jawaban guru tersebut terlihat bahwa guru menguasai semua materi yang ada di kelas VIII. Guru memahami semua materi pelajaran matematika, hal ini dapat lebih memudahkan guru dalam menyampaikan materi sehingga lebih mudah dipahami siswa. 2) Untuk nomor 3 dan 4 guru tidak memberikan jawaban, sehingga dapat diasumsikan guru menguasai semua materi kelas VIII dan IX. 3) Dari
jawaban
tersebut
dapat
disimpulkan
bahwa
metode
pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik masing-masing siswa. Dengan tujuan agar siswa dapat menerima materi yang diajarkan dengan baik. Hal ini sudah sesuai dengan kondisi ideal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
kegiatan pembelajaran dimana kegiatan pembelajaran berpusat pada siswa. 4) Dari jawaban tersebut dapat dilihat bahwa guru merasa telah sering memberikan tugas kepada siswa sebagai evaluasi pemahaman. Tugas yang diberikan berupa latihan soal dan PR. 5) Dari jawaban yang diberikan guru dapat disimpulkan bahwa metode yang paling sering digunakan dalam kegiatan pembelajaran adalah metode diskusi dan tanya jawab, dan metode tersebut dirasa telah dapat membantu siswa memahami pelajaran dan mengetahui kesulitan siswa. 6) Dari jawaban guru tersebut ditunjukkan bahwa guru akan mengulang materi yang tidak dipahami siswa sampai siswa dapat memahami materi tersebut. Guru akan menjelaskan materi tersebut hingga siswa paham hal ini juga sesuai dengan kondisi ideal pembelajaran yaitu berpusat pada siswa. 7) Dari jawaban tersebut dapat disimpulkan bahwa kebanyakan faktor yang menyebabkan kesulitan belajar siswa menurut guru adalah ketidaktelitian dalam menghitung dan ragu-ragu. Banyak faktor yang menyebabkan kesulitan belajar siswa namun menurut guru faktor kesulitan belajar yang paling sering dialami siswa adalah ketidak telitian dalam menghitung dan ragu-ragu. 8) Dari jawaban guru tersebut dapat dikatakan guru akan membantu kesulitan yang dialami siswa hingga siswa benar-benar dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
mengerti. Hal ini juga telah sesuai dengan kondisi pembelajaran yang ideal, karena kegiatan pembelajaran berpusat pada siswa.
D. Keterbatasan Pelaksanaan Penelitian Selama pelaksanaan penelitian, peneliti menyadari adanya beberapa hal yang menyebabkan hasil penelitian kurang maksimal. 1. Waktu penelitian Karena keterbatasan jadwal yang disediakan oleh pihak sekolah maka penelitian hanya dilakukan 2 kali pertemuan sehingga observasi kegiatan pembelajaran tidak terlalu mendalam. 2. Jadwal Pembelajaran Jadwal pembelajaran yang tidak teratur dan sering dibatalkan membuat penelitian sering tertunda-tunda . 3. Pelaksanaan tes akhir Di Home Schooling tidak pernah diadakan ulangan harian, sehingga peneliti cukup kesulitan mengkondisikan kegiatan pemberian tes ini agar tidak memberatkan siswa sesuai permintaan guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan di kelas VIII Home Schooling Kak Seto tahun pelajaran 2011/2012, dapat disimpulkan: a. Proses pembelajaran pada tingkat pendidkan kelas VIII Home Schooling Kak Seto pada setiap kelasnya berbeda-beda. Hal ini karena setiap kelas yang hanya terdiri dari 1 siswa ini memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Proses pembelajaran yang berlangsung sangat bergantung pada karakteristik masing-masing siswa. Baik dari segi metode maupun keseluruhan kegiatan dalam proses pembelajaran disesuaikan dengan kondisi setiap siswa, sehingga dapat dikatakan bahwa kegiatan pembelajaran tidak terpaku pada RPP yang telah dibuat sebelumnya. Dan secara umum kegiatan pembelajaran di Home Schooling Kak Seto dirancang seperti kegiatan belajar di rumah dengan tujuan menciptakan suasana nyaman bagi siswa-siswanya yang pada umumya memiliki permasalahan dalam dunia sekolah formal. b. Komunikasi/interaksi yang terjalin antara guru/tutor dan siswa dalam proses pembelajaran maupun dalam aktivitas sehari-hari sangat baik. Hal ini dapat terlihat jelas lewat sebutan bagi para guru yaitu ‘Kak’ , hal ini membuat para siswa terlihat lebih santai ketika berkomunikasi / berinteraksi dengan guru/tutor.
78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79
c. Minat dan motivasi siswa kelas VIII Homeschooling Kak Seto dalam belajar matematika sangat tinggi . Hasil analisis dari angket minat dan motivasi belajar matematika siswa menunjukkan hasil rata-rata yang diperoleh siswa tergolong sangat tinggi. Rata-rata skor minat ketiga siswa tersebut adalah 62, sedangkan rata-rata skor motivasi ketiga siswa
tersebut
adalah
64,
sehingga
dapat
dikatakan
bahwa
pembelajaran ini efektif jika ditinjau dari minat dan motivasi siswa. d. Pemahaman siswa kelas VIII dilihat dari hasil tes diagnostik pada materi bangun ruang, masih kurang. Hasil analisis dari pengerjaan tes diagnostik menunjukkan tingkat pemahaman siswa dilihat dari aspek pengetahuan, pemahaman, dan penerapan menurut Taksonomi Bloom pada materi bangun ruang masih kurang. Jika dilihat dari rata-rata nilai yang diperoleh siswa hanyalah 5,89 atau jika dikonversi dalam presentase hanya 58,9% termasuk dalam tingkatan kurang. Dari hasil tes diagnostik siswa dapat diketahui bahawa siswa sering sekali melakukan kesalahan dalam melakukan perhitungan dan kurang teliti dalam memahami soal. Sehingga dapat dikatakan bahwa pembelajaran yang dilakukan belum optimal ditinjau dari tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80
B. Saran Berdasarkan pada hasil penelitian dan pengalaman-pengalaman selama pelaksanaan penelitian, peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut : 1. Bagi Calon Peneliti a. Frekuensi pengamatan ada baiknya jika lebih sering dilakukan, sehingga dapat lebih mendalami kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung. b. Melakukan koordinasi secara lebih jelas lagi kepada pihak sekolah baik masalah kebiasaan di sekolah, waktu penelitian serta jadwal penelitian. 2. Bagi Guru a. Mengkoordinasikan
rencana
kegiatan
pembelajaran
(waktu,
kebiasaan, dan materi) secara lebih jelas lagi. b. Bersedia memberi komentar dan masukkan terhadap instrumeninstrumen yang akan digunakan dalam penelitian. 3. Bagi Sekolah a. Mengkoordinasikan jadwal pelajaran secara tepat sehingga tidak ada kesalahan jadwal kegiatan pembelajaran. b. Mengusahakan agar para peneliti dapat memperoleh ijin dari pihak siswa untuk melakukan penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81
DAFTAR PUSTAKA
Brosur Home Schooling Kak Seto. Magdalena, Maria. 2010. Anakku Tidak (Mau) Sekolah?. Jakarta: Gramedia. Muhtadi, Ali. PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN DI SEKOLAH RUMAH (HOME SCHOOLING). Suatu Tinjauan Teoritis dan Praktis . Riduwan. 2007. Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta. Simbolon, Pormadi. 2008. Homeschooling sebagai Pendidikan Alternatif. [Online]. Tersedia: http://pormadi.wordpress.com/2007/11/12/homeschooling/ (diakses 9 Desember 2011) Slameto. 1988. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Bina Aksara. Sukmadinata, Nana Syaodih. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sumardiono. 2006. Model Home Schooling. [Online]. Tersedia: http://www.sumardiono.com/index.php?option=com_content&task=view&i d=310&Itemid=80. (diakses 9 Desember 2011) Suyono dan Hariyanto. 2011. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat. Jakarta: Balai Pustaka. Undang-Undang Sisdiknas. Jakarta: Sinar Grafika _____. Pendidikan Formal. [Online]. Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan_formal (diakses 7 Januari 2012) Winataputra Udin S., dkk. 2008. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka. Winkel, W.S. 1983. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: Gramedia. Winkel, W.S. 1996. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Gramedia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82
http://cobaberbagi.files.wordpress.com/2011/05/4d-panduan-tes-diagnostik.doc (diakses 8 Mei 2012) http://dansite.wordpress.com/2009/03/28/pengertian-efektifitas/ (diakses 28 Juli 2012) http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._FISIKA/196406061990031MUSLIM/BAHAN_AJAR__MINGGU_KE_3__TAKSONOMI_BLOOM.p df (diakses 8 Mei 2012) http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_definisi_komunikasi (diakses 29 Juli 2012) http://menatap-ilmu.blogspot.com/2011/07/pengertian-dan-proses-interaksibelajar.html (diakses 8 Juni 2012) http://www.cendekiahomeschooling.com. (diakses 6 Desember 2011) http://www.samudra-studio.com/html/FTP/paradigma.pdf (diakses 8 Agustus 2012)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Soal Tes Diagnostik PETUNJUK
:
a. Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan jawaban yang tepat! b. Teliti dulu pekerjaan sebelum dikumpulkan! c. Tidak diperkenankan membuka catatan atau bertanya pada guru kecuali jika ada soal yang kurang jelas! d. Waktu mengerjakan 120 menit. --------------------------Selamat Mengerjakan--------------------------1.
Gambarlah kubus PQRS.TUVW dengan rusuk 2cm a. Buatlah sketsa jaring-jaring kubus b. Tentukan luas permukaan dan volume kubus jika panjang rusuknya 5cm c. Tuliskan contoh benda di sekitarmu yang berbentuk kubus
2. Kolam renang berbentuk balok tanpa tutup mempunyai ukuran panjang 9m, lebar 6m dan tinggi 1,5m. Tentukan : a. Sketsa kolam renang tersebut b. Luas permukaan dan volume kolam tersebut c. Tuliskan 3 benda di sekitarmu yang juga berbentuk balok 3. Gambarlah limas dengan alas berbentuk persegi dengan nama T.ABCD dengan T sebagai titik puncaknya a. Jika Limas T.ABCD mempunyai ukuran AB=6cm dan tinggi limas = 4cm Tentukan luas permukaan dan volume limas b. Adakah benda=benda di sekitarmu yang berbentuk limas?sebutkan salah satu contohnya! 4. Atap sebuah rumah berbentuk prisma segitiga (dimana segitiganya adalah segitiga siku-siku) mempunyai panjang atap rumah 12m dan panjang segitiga 4m serta tinggi segitiga 3m. Tentukan: a. Sketsa atap rumah tersebut b. Luas permukaan dan volume atap rumah tersebut! 5. Setiap sore di sebuah perumahan berjejer drum air menunggu untuk diisi air bersih. Sore kemarin ada 3 buah drum air yang menunggu untuk diisi. Saya beri nama drum A,B,dan C. Drum A memiliki diameter
Lampiran 34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40cm dan tinggi 120cm. Drum B memiliki diameter 30cm dan tinggi 100cm. Drum C memiliki diameter 70cm dan tinggi 100cm. Berapa banyak air yang diperlukan untuk mengisi penuh ketiga drum tersebut?Berbentuk apakah drum tersebut? 6. Sebuah kerucut mempunyai diameter alas 20cm dan mempunyai tinggi 15cm. Tentukan : a. Luas alas kerucut tersebut b. Volume kerucut tersebut c. Benda-benda di sekitar kalian yang berbentuk kerucut 7. Ayah baru saja membelikan Kakak sebuah bola voli yang ternyata mempunyai diameter 18 cm. Tentukan : a. Sketsa bola voli kakak b. Volume bola voli kakak!
##Math is Fun##
Lampiran 35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KUNCI JAWABAN TES DIAGNOSTIK 1. Kubus dengan panjang sisi 2 cm
a. Jaring-jaring kubus
b. rusuk = 5 cm, maka c. Dadu, rubik 2. a.
(
)
(
)
b. lemari pendingin, CPU, kotak pensil 3.
√
a.
√ (
)
b. Ada, contoh piramida 4. a.
Lampiran 36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b.
5. Drum A : d = 40 cm, r = 20 cm, t = 120 cm Drum B : d = 30 cm, r = 15cm, t = 100 cm Drum C : d = 70 cm, r = 35 cm, t = 100 cm ( Drum tersebut berbentuk tabung 6. d= 20 cm, t = 15 cm, r = 10 cm a.
)
b. c. Cone ice cream, cone DLLAJR, caping, topi ulang tahun, terompet 7. d = 18cm r = 9 cm a.
b.
Lampiran 37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 90