Djamal Thaib, B.Sc, S.IP, M.Sc. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Binawan
4/26/2012
1
PENDAHULUAN •
Keselamatan, kesehatan, dan kesejahteraan adalah dambaan setiap insan.
•
Kesehjahteraan bisa dicapai jika manusia dapat memanfaatkan tenaga, pikiran, waktunya secara produktif.
•
Manusia dalam usia produktif harus selalu berusaha meningkatkan produktivitasnya.
•
Fit The job to the man dan/ Fit The man to the job
4/26/2012
2
• Kebahagiaan masa lalu hanya berdasarkan naluri hati, sedang masa sekarang berkembang studi dan riset untuk mengetahui keterbatasan manusia dalam bekerja untuk mencapai kebahagiaan. • Bermula dari KHF Murrell sebagai pelopor dan Para ahli dari lintas ilmu pengetahuan/ disiplin, lahirlah ilmu yang kemudian disebut Ergonomi. • Ergonomi berasal dari kata yunani yaitu Ergos berarti bekerja dan Nomos berarti norma-norma atau hukum alam. 4/26/2012
3
ERGONOMI (AIHA) Adalah ilmu multidisiplin yang menerapkan prinsip-prinsip yang berdasarkan pada kapasitas fisik dan psikologis pekerja terhadap desain atau modifikasi pekerjaan, peralatan produk dan tempat kerja.
4/26/2012
4
• Ergonomi berarti ilmu yang mempelajari kaitan antara orang dengan lingkungan kerja nya (The sciencetific study of the relationship between man and his working environment). • Sasarannya : agar tenaga kerja dapat mencapai prestasi kerja yang tinggi (efektif) dalam suasana yang tenteram aman dan nyaman. • Sebelum ergonomi diperkenalkan, peningkatan prestasi kerja dilakukan dengan penelitian kerja (work study atau motion and time study) dengan Gilberth beserta istrinya sebagai pelopor. 4/26/2012
5
TEORI PRODUKTIVITAS • Produktivitas menggambarkan perbandingan atau ratio antara keluaran dan masukan KELUARAN • PRODUKTIVITAS = ------------------MASUKAN
4/26/2012
6
TUJUAN ERGONOMI (AIHA) • Menurunkan risiko kecederaan dan penyakit • Meningkatkan penampilan kerja • Mengurangi ketidak nyamanan pekerja • Meningkatkan kualitas hidup pekerja
4/26/2012
7
SASARAN AKHIR ERGONOMI Efisiensi dan Efektivitas yang meningkat, Kegiatan manusia tanpa mengalami gangguan kesehatan, Meningkatkan produktivitas. 4/26/2012
8
PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KERJA 1. STUDY KERJA (WORK STUDY) • Methode studi, meneliti upaya yang sedang berjalan kemudian menemukan metode baru yang lebih efektif. • Pengukuran kerja, mengetahui kecepatan kerja kemudian menentukan prosedur untuk menerampilkan tenaga kerja, agar mampu bekerja lebih cepat. • Sampel activities, mengetahui persentase waktu yang produktif, kemudian melakukan pembaharuan dalam : pengaturan tenaga kerja, dislokasi perkakas, dan penjadwalan ulang. 4/26/2012
9
2. KESELAMATAN KERJA • Berupaya meneliti situasi kerja, • Kemudian menemukan cara untuk menghindarkan terjadinya kecelakaan • Mencegah kerusakan/ gangguan mesin. • Mencegah menurunnya produktivitas kerja.
4/26/2012
10
3. KESEHATAN KERJA • Berupaya meneliti kondisi kerja. • Menemukan cara menghilangkan gangguan kesehatan. • Mengcegah paparan bahaya racun. • Mencegah paparan saluran pernafasan. • Mencegah absenteisme. • Meningkatkan produktivitas kerja.
4/26/2012
11
4. KEAMANAN LINGKUNGAN KERJA • Meneiliti dan memperbaiki kondisi untuk mencegah gangguan keamanan. • Mencegah gangguan kebakaran • Mencegah kebocoran listrik. • Mencegah terjadinya pembuangan sampah dan limbah yang tidak sesuai.
4/26/2012
12
5. ERGONOMI • Melakukan studi mengenai kaitan pekerja dan lingkungan kerjanya. • Mengatur metode kerja • Memilih alat yang sesuai. • Mengatur waktu kerja • Mengatur sistem kerja yang sesuai.
4/26/2012
13
KEUNTUNGAN MENDESAIN PEKERJAAN, PERALATAN, PRODUK, CARA KERJA, DAN TEMPAT KERJA • • • • • • •
4/26/2012
Meningkatkan Kinerja K3 Meningkatkan Kualitas Dan Produktivitas Mengurangi Kesalahan Meningkatkan Moral Pekerja Mengurangi Biaya Operasi Mengurangi Biaya Kompensasi Mengurangi Perbedaan Populasi Termasuk Yang Cacad 14
INTERAKSI ANTARA : DISAIN TEMPAT KERJA, POSTUR TUBUH, AKTIVITAS KERJA DAN EFEKNYA TERHADAP PENAMPILAN DAN KESEJAHTERAAN PEKERJA
MANUSIA TEMPAT KERJA FURNITURE
POSTUR TUBUH KEPALA & LEHER LENGAN & TANGAN PANGGUL KAKI
KESEJAHTERAAN PEKERJA
PERALATAN KERJA LINGKUNGAN
PEKERJAAN
4/26/2012
AKTIVITAS KERJA PENGLIHATAN PENDENGARAN PANDANGAN PEMBICARAAN
HASIL KERJA
15
PENYESUAIAN ANTARA PEKERJA DAN ALAT
4/26/2012
Ekonomis Praktis Efisien Produktif Gangguan Kesehatan Minimal Suasana Pekerja Menyenangkan Pekerjaan Lebih Aman
16
BIO MEKANIK • Bio mekanik adalah kajian terhadap fasilitas yang dijumpai dalam sistem alat tubuh manusia selama melakukan aktivitas sehari-hari secara normal. • Bio mekanik merupakan studi multi disiplin yang meliputi biologi, enjinering, dan behavioral science. • Occupational bio mekanik merupakan penerapan dari penyesuaian antara kapasitas fisik pekerja dengan kebutuhan pekerjaan dengan konsekuensi terjadinya ketidak sesuaian antara pekerja dan pekerjaan. 17
BIO ………………. • Model oocupational bio mekanik menyediakan nilai rata-rata hasil evaluasi dan tekanan fisik pekerjaan guna menetapkan tingkat risiko. • Kekuatan aktivitas (statik dan dinamik) dari setiap bagian tubuh dapat dikalkulasi dan digunakan sebagai dasar perencanaan suatu pekerjaan. • Bio mekanik untuk lengan dan kaki dapat berguna untuk mengetahui masalah biomekanik dari situasi pekerjaan yang secara berkala menimbulkan ctds (cumulatives trauma disorders) 18
PENERAPAN ANTHROPOMETRI • Ketinggian dimana pekerjaan dilakukan merupakan hal yang kritikal dalam mengefisiensikan pekerjaan dan keselamatan pekerjaan. • Jika permukaan tempat kerja ketinggian maka pekerja akan selalu mengangkat bahunya secara terus menerus untuk mengkompensasi pekerjaan yang pada akhirnya akan menimbulkan kelelahan dan nyeri pada bahu dan leher. • Sebaliknya bila kerendahan, pekerja akan lebih menyandarkan tubuhnya kedepan yang dapat menimbulkan rasa sakit pada bagian atas dan bawah pinggang. • Kondisi tersebut selalu terjadi pada pekerja yang bekerja pada sistem ban berjalan. 4/26/2012
19
Prinsip - Prinsip ERGONOMI dan yang perlu diperhatikan : •
Pekerjaan dengan kontraksi otot dinamis
•
Pengaturan waktu kerja/ istirahat dengan baik
•
Pengaturan beban kerja
•
Pengaturan proses dan ruang kerja
•
Pengaturan aspek fisik lingkungan kerja
4/26/2012
20
ANTHROPOMETRI DIMENSI TUBUH MANUSIA • Berbagai macam ukuran tubuh pekerja, sehingga sangat sulit untuk di seragamkan, maka dibuatlah ukuran rata-rata laki-laki. • Kesulitan tetap masih ada karena ada pekerja yang tidak masuk dalam kelompok ini. • Anthropometri berusaha menjembatani perbedaan tersebut dengan melakukan pengukuran berbagai karakteristik manusia seperti dimensi tubuh, berat, dan daerah gerakan tubuh. • Anthropometri dapat diterapkan ditempat kerja dan disain peralatan guna memaksimalkan kenyamanan dan keselamatan ditempat kerja. 4/26/2012
21
NORMA ERGONOMI Yang disepakati Pembebanan Kerja fisik Sikap tubuh dalam bekerja Mengangkut dan Mengangkat Olah raga dan Kesegaran Jasmani Musik dan Dekorasi Lingkungan Kerja Lain-lain 4/26/2012
22
Norma-norma ERGONOMI diharapkan dapat : 4/26/2012
Meningkatkan Moral Pekerja Meningkatkan Kualitas Pekerjaan Meningkatkan Produktivitas Menurunkan Absenteisme Mengurangi Turn Over Mengurangi Kecederaan Low Back Pain Mengurangi Cedera Karena Trauma Berulang 23
PENERAPAN …………….. • Idealnya ketinggian bidang kerja dapat diatur sesuai tinggi pekerja/ rata-rata pekerja, • Bila tidak bisa, maka harus dibuat lebih tinggi agar pekerja yang pendek dapat menyesuaikan diri dengan ketinggian tersebut dengan menambah bantalan pada tempat berpijak nya. • Anthropometri data dapat dijumpai pada berbagai sumber dan dapat digunakan untuk memodifikasi peralatan yang ada.
4/26/2012
24
FAKTOR2 YANG MEMPENGARUHI KESELAMATAN SAAT MENGANGKAT
• Job risk factors faktor-faktor risiko pekerjaan. • The personnel risk factors faktor –faktor risiko pekerja.
4/26/2012
25
JOB RISK FACTORS FAKTOR RISIKO PEKERJAAN • Berat benda. • Lokasi. • Frekuensi/ lama. • Stabilitas. • Grip. • Ketinggian tempat kerja. • Kondisi lingkungan kerja. 4/26/2012
26
THE PERSONNEL RISK FACTORS FAKTOR RISIKO PEKERJA • Jenis kelamin. • Kekuatan. • Umur. • Kesegaran jasmani. • Anthropometri. • Teknik mengangkat.
4/26/2012
27
INDIKATOR/ FAKTOR RISIKO ERGONOMI
Trend data kecelakaan dan kecederaan. Insidens terjadinya ctds Ratio pertukaran pekerja yang tinggi (temp dan season) Banyaknya keluhan nyeri muskulo skeleton Perubahan generasi pekerja di lingkungan kerja Keluhan pekerja tentang prosedur, cara-cara kerja dll Sistem pembayaran insentif yang meningkatkan out put. Ratio peningkatan kerja dan tingginya jam kerja lembur. Kualitas produk yang buruk. Pekerja melakukan pekerjaan mengangkat & mengangkut material secara manual dan berulang-ulang. Catatan kondisi kerja karena ketidakmampuan bekerja. 4/26/2012
28
GEJALA-GEJALA YANG MENUNJUKKAN ADANYA PERMASALAHAN ERGONOMI • Pekerja menambah bantalan pada alat kerja atau pada sudutsudut kerja yang tajam. • Adanya tempat duduk atau kursi yang dimodifikasi. • Menambah plat form untuk tempat berdiri. • Perlu bantuan dari luar untuk melakukan pekerjaan seperti tangga dll.. • Pekerja membuat sendiri atau memodifikasi apd nya. • Pekerja memodifikasi sendiri bidang kerja nya. • Pekerja memodifikasi sendiri sistem ventilasi dan penerangan. • Mengatur kembali peralatan, tangga & plat form tempat kerja. 4/26/2012
29
4/26/2012
30