ESENSI, Vol.15 No.3/2012 ANALISIS PENGARUH NILAI SAHAM YANG BEREDAR, STRUKTUR MODAL, DAN SUKU BUNGA TERHADAP RETURN SAHAM DI BEI (Studi Kasus Pada Sektor Aneka Industri periode Januari 2007– September 2010) Albert Budiyanto Roihan Muflih Institut Bisnis Nusantara Jl. D.I. Panjaitan Kav. 24 Jakarta 13340 (021) 8564932 ABSTRAK Return saham yang akan diterima oleh investor sangat dipengaruhi oleh jenis investasi yang dipilih. Semua investor ingin agar investasinya mendapatkan return yang setinggi-tingginya. Akan tetapi kenyataan membuktikan bahwa return dari investasi adalah tidak pasti. Ketidakpastian dari investasi inilah yang dinamakan dengan risiko, yang diukur dengan varian dari return. Penelitian ini bermaksud menjawab pertanyaan bagaimana pengaruh nilai saham yang beredar, struktur modal, dan suku bunga terhadap return saham pada 11 perusahan yang tergolong aneka industri di Bursa Efek Indonesia periode Januari 2007 – September 2010. Dari penelitian ini diketahui hasil pengujian terhadap variable nilai saham yang beredar menunjukkan bahwa nilai saham yang beredar mempunyai pengaruh terhadap return saham, sementara itu hasil pengujian terhadap variable struktur modal menunjukkan bahwa struktur modal tidak mempunyai pengaruh terhadap return saham, hasil pengujian terhadap variable suku bunga menunjukkan suku bunga mempunyai pengaruh terhadap return saham. Atas dasar pemaparan di atas, perusahaan sebaiknya mengevaluasi kinerjanya setiap saat apakah mengalami kenaikan atau penurunan agar dapat mencari penyebab kenaikan atau penurunan tersebut sehingga akan mendapatkan keuntungan yang optimal di masa yang akan datang dan evaluasi kinerja tersebut harus mempertimbangkan informasi seputar peredaran saham, dan nilai suku bunga karena suku bunga dan saham yang beredar seperti telah disimpulkan di atas berpengaruh secara simultan pada return saham. Dalam mengambil keputusan investasi, para investor sebaiknya mempertimbangkan analisis keuangan agar dapat memprediksi hasil yang akan diperolehnya. Pengambilan keputusan investasi sebaiknya juga mempertimbangkan faktor-faktor di luar analisis keuangan yang dapat menjamin kelangsungan hidup perusahaan. PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Motivasi utama investor menanamkan modalnya dalam suatu investasi adalah mendapatkan tingkat pengembalian atau imbalan (return) investasi yang optimal. Return merupakan tingkat keuntungan yang dinikmati investor atas suatu investasi yang dilakukannya. Return saham yang akan diterima oleh investor sangat dipengaruhi oleh jenis investasi yang dipilih. Semua investor ingin agar investasinya mendapatkan return yang setinggi-tingginya. Akan tetapi kenyataan membuktikan bahwa return dari investasi adalah tidak
Albert Budiyanto dan Roihan Muflih: “Analisis Pengaruh Nilai Saham......”18
ESENSI, Vol.15 No.3/2012 pasti. Ketidakpastian dari investasi inilah yang dinamakan dengan risiko, yang diukur dengan varian dari return. Menurut hasil beberapa peneliti tersebut model-model penghubungan tersebut telah gagal memprediksi keterhubungan antara return saham dengan karakteristik-karakteristik perusahaan dan karenanya diberi status sebagai anomali. Beberapa kajian menafsir kegagalan tersebut sebagai bukti utama (prima facia) yang bertentangan dengan hipotesis pasar-pasar efisien. Laura X. L. Liu dkk, hal.2. Sementara itu, sebagaimana disebutkan Wolfgang Drobetz dan Pascal Pensa hal.2 pandangan umum tentang keuangan korporasi menyatakan bahwa perusahaan-perusahaan berupaya mempertahankan struktur modal optimal (dipahami sebagai target perusahaan) sehingga dapat menyeimbangkan pembiayaan (cost) dengan keuntungan (benefit) yang dikaitkan dengan tingkatan yang berbeda-beda dari leverage (modal pinjaman untuk meningkatkan keuntungan atau return dalam sebuah investasi). Pandangan tersbut di atas merupakan tanggapan perusahaan-perusahaan atas terjadinya ketidakstabilan dalam struktur modal optimal mereka dengan cara menyeimbangkan kembali rasio leverage mereka kembali pada level yang optimal. Batasan Masalah Pembahasan dalam penelitian ini hanya dibatasi pada nilai saham yang beredar pada 11 perusahaan aneka industri di Bursa Efek Indonesia, struktur modal pada 11 perusahaan aneka industri di Bursa Efek Indonesia, dan suku bunga pada Bank Indonesia tehadap return saham pada 11 perusahaan aneka industri di Bursa Efek Indonesia periode Januari 2007- September 2010. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui pengaruh nilai saham yang beredar pada 11 perusahaan aneka industri di Bursa Efek Indonesia terhadap return saham pada 11 perusahaan yang tergolong aneka industri di Bursa Efek Indonesia periode Januari 2007 – September 2010 2. Untuk mengetahui pengaruh struktur modal pada 11 perusahaan aneka industri di Bursa Efek Indonesia terhadap return saham pada 11 perusahaan yang tergolong aneka industri di Bursa Efek Indonesia periode Januari 2007 – September 2010 3. Untuk mengetahui pengaruh suku bunga Bamk Indonesia terhadap return saham pada 11 perusahaan yang tergolong aneka industri di Bursa Efek Indonesia periode Januari 2007 – September 2010 4. Untuk mengetahui pengaruh nilai saham yang beredar pada 11 perusahaan aneka industri di Bursa Efek Indonesia, struktur modal pada 11 perusahaan aneka industri di Bursa Efek Indonesia dan suku bunga Bank Indonesia terhadap return saham pada 11 perusahaan yang tergolong aneka industri di Bursa Efek Indonesia periode Januari 2007 – September 2010 LANDASAN TEORI Saham Dan Nilai Saham Saham (stock) merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling populer. Menerbitkan saham menjadi salah satu pilihan perusahaan ketika memutuskan untuk pendanaan perusahaan. Saham dipilih para investor karena saham mampu memberikan tingkat
Albert Budiyanto dan Roihan Muflih: “Analisis Pengaruh Nilai Saham......”19
ESENSI, Vol.15 No.3/2012 keuntungan yang menarik. Saham adalah surat berharga yang menunjukkan kepemilikan perusahaan sehingga pemegang saham memiliki hak klaim atas dividen atau distribusi lain yang dilakukan peusahaan kepada pemegang sahamnya, termasuk hak klaim atas aset perusahaan, dengan prioritas setelah hak klaim pemegang surat berharga lain dipenuhi jika terjadi likuiditas. Tandelilin, hal 18 mengartikan saham sebagai ―surat bukti bahwa kepemilikan atas asetaset perusahaan yang menerbitkan saham‖ sementara itu Husnan hal 303 menjelaskan saham sebagai berikut; sekuritas (saham) merupakan secarik kertas yang menunjukkan hak pemodal (yaitu pihak yang memiliki kertas tersebut) untuk memperoleh bagian dari prospek atau kekayaan organisasi yang menerbitkan sekuritas tersebut dan berbagai kondisi yang memungkinkan pemodal tersebut menjalankan haknya. Menurut Tjiptono Darmadji dan Hendy M. Fakhruddin, hal. 178 saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaaan atau pemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Saham berwujud selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang ditanamkan di perusahaan tersebut. Saham dibedakan (1) menurut cara peralihan dan (2) menurut hak tagihan. Saham menurut cara peralihan dibedakan menjadi dua macam yaitu saham atas unjuk (Bearer Stocks); tanpa identitas pemilik dan saham atas nama (Registered Stocks). Sementara itu saham menurut hak tagihan dibedakan menjadi (a) Saham biasa (common stocks), surat berharga yang paling banyak dan luas perdagangannya. Pemegang surat berharga ini memiliki hak suara dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) dan di samping memperoleh pembagian keuntungan (dividen) dari perusahaan juga kemungkinan adanya keuntungan atas kenaikan modal (nilai) surat berharga tersebut atau disebut capital gain. (b) Saham Preferen, tanpa hak suara (versi Amerika), sedangkan di Indonesia memiliki hak suara. Saham preferen memuat jenis-jenis sebagai berikut; Cummulative Prefered Stock, kalau emiten tidak membayar dividen maka akan diperhitungkan pada tahap berikutnya. Memiliki hak lebih dulu daripada saham biasa. Non Cummulative Prefered Stock, mendapat prioritas sampai prosentase tertentu, tetapi tidak diperhitungkan pada pembagian dividen tahun berikutnya. Participating Prefered Stock, di samping dividen biasa, pemegangnya berhak atas dividen ekstra yang dibayarkan perusahaan emisi. Saham, mengacu pada penjelasan-penjelasan di atas adalah surat berharga yang diperdagangkan di pasar modal yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT), dimana saham tersebut menyatakan bahwa pemilik saham tersebut adalah juga pemilik sebagian dari perusahaan tersebut. Dengan kata lain, saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau
Albert Budiyanto dan Roihan Muflih: “Analisis Pengaruh Nilai Saham......”20
ESENSI, Vol.15 No.3/2012 pihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Dengan menyertakan modal tersebut, maka pihak tersebut memiliki klaim atas pendapatan perusahaan, klaim atas asset perusahaan, dan berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Proses pembelian saham secara singkat dapat diuraikan sebagai berikut; Abdul Halim, hal. 20. (a)
Investor beli menghubungi perusahaan efek/pialang di mana ia terdaftar sebagai nasabahnya. (b) Selanjutnya instruksi tersebut di sampaikan ke trader perusahaan efek di lantai bursa (trading floor). Selanjutnya trader memasukkan instruksi tersebut ke dalam sistem komputer perdagangan di BEJ yang disebut Jakarta Automated Trading System (JATS). Sistem tersebut secara totomatis menggunakan mekanisme tawar-menawar secara terusmenerus (continuous Auction) sehingga untuk pembelian akan diperoleh harga pasar terrendah, sebaliknya untuk penjualan akan diperoleh harga pasar tertinggi. Suatu transaksi jual beli dikatakan berhasil jika terjadi kecocokkan antara penawaran dan penawaran beli. Proses penjualan saham prosedurnya relatif sama dengan proses pembelian saham di atas. Namun, untuk proses penjualan saham, pialang akan memeriksa investor atas saham dimaksud terlebih dahulu, sebelum perintah jual dilaksanakan. Perdagangan saham di BEJ (Transaksi Bursa) dapat dilakukan melalui salah satu dari tiga pasar berikut: 1. Pasar Reguler Pasar di mana perdagangan dilaksanakan melalui JATS dan penyelesaiannya dilakukan pada Hari Bursa ke-3 seterlah terjadinya Transaksi Bursa (T + 3). 2. Pasar Reguler Tunai Pasar di mana perdagangan dilaksanakan melalui JATS dan penyelesaiannya dilakukan pada Hari Bursa yang sama dengan Transaksi Bursa (T + 0). 3. Pasar Negosiasi Pasar di mana perdagangan dilaksanakan berdasarkan tawar menawar langsung secara individual dan tidak secara lelang yang berkesinambungan (non-continuous auction market) dan penyelesaiannya dapat dilakukan berdasarkan kesepakatan penual dan pembeli. Selanjutnya hasil kesepakatan tersebut diproses melalui JATS. Sementara itu, nilai saham yang beredar merupakan modal internal yang merupakan hasil perkalian antara jumlah saham yang beredar dengan harga saham. Atau dengan kata lain, nilai saham yang beredar merupakan modal internal perusahaan yang didapat dari para pemegang saham. Meningkatnya modal internal perusahan yang dilihat pertumbuhan modal internal perusahaan menunjukkan bahwa perusahaan menggunakan proporsi hutang (eksternal) yang lebih sedikit. Artinya, kemampuan perusahaan dalam membayar hutang semakin besar dengan meningkatnya modal internal perusahaan.
Albert Budiyanto dan Roihan Muflih: “Analisis Pengaruh Nilai Saham......”21
ESENSI, Vol.15 No.3/2012 Struktur Modal Struktur modal merupakan bagian dari proses pembiayaan perusahaan. Penetapan dan perencanaan pembiayaan serta penanganan struktur modal dilakukan setelah manajemen perusahaan telah mampu menyatakan secara terperinci rencana bisnis sebuah perusahaan dan dapat memaparkan seberapa banyak dana yang diperlukan, bagaimana dana tersebut dialokasikan dan kapan dana tersebut diperlukan. Menetapkan struktur modal adalah keputusan penting bagi setiap organisasi bisnis. Struktur modal perusahaan sendiri merujuk pada jumlah hutang dan equity serta juga mengacu pada jenis-jenis hutang dan equity yang digunakan untuk membiayai operasional perusahaan. Penyeleksian atas alternatif-alternatif kapitalisasi merupakan bagian sangat penting tidak hanya karena dorongan untuk memaksimalisasikan return bagi berbagai konstituen organisasi tetapi juga karena keputusan atau penetapan tersebut berdampak pada kemampuan organisasi bisnis untuk dapat bersaing dengan lingkungan yang kompetitif. Teori struktur modal pertama kali dikembangkan oleh Franco Modigliani dan Merton Miller. Mereka berpandangan bahwa struktur modal yang optimal menyeimbangkan resiko kebangkrutan di satu sisi dan penghematan pajak terhutang. Dengan kata lain, sebuah perusahaan dapat menggunakan baik equity dan hutang untuk membiayai operasi-operasinya Kenneth H. Marks dkk,hal. 22. Berdasarkan teori struktur modal yang dikemukakan oleh MM (Modigliani-Miller) disebutkan semakin banyak perusahaan menggunakan hutang akan mengurangi biaya modal dengan adanya pajak. Akibatnya, perusahaan dapat meningkatkan nilai perusahaan dan return dengan adanya penggunaan hutang. Semakin banyak perusahaan menggunakan hutang dalam struktur modalnya, bagi investor ini merupakan sinyal negatif bagi perusahaan. Hal ini disebabkan dengan adanya penggunaan hutang yang semakin besar akan menyebabkan terjadinya financial ditress yaitu, kondisi dimana perusahaan mengalami kesulitan keuangan dan terancam bangkrut. Artinya, risiko yang harus ditanggung oleh investor lebih besar sehingga investor akan menuntut return yang tinggi pula. Menurut Brigham dan Houston, hal. 7 utang memiliki dua keunggulan penting. Pertama, bunga yang dibayarkan dapat menjadi pengurang pajak, yang selanjutnya akan menurunkan biaya efektif uatang tersebut. Kedua, kreditor akan mendapat pengembalian dalam jumlah tetap, sehingga pemegang saham tidak harus membagi keuntungan jika bisnis berjalan dengan sangat baik. Kendati demikian, utang juga memilki kelemahan. Pertama, semakin tinggi rasio utang, maka perusahaan tersebut akan semakin berisiko, sehingga semakin tinggi pula biaya dari baik utang maupun ekuitasnya. Kedua, jika sebuah perusahaan mengalami masa-masa sulit dan laba operasi tidak cukup untuk menutupi beban bunga, para pemegang sahamnya akan harus menutupi kekurangan tersebut, dan jika mereka tidak dapat melakukannya, maka akan terjadi kebangkrutan. Masa-masa yang lebih baik mungkin sudah menanti, tetapi utang yang terlalu banyak dapat menunda perusahaan untuk mencapai masa tersebut dan menyapu habis para pemegang sahamnya.
Albert Budiyanto dan Roihan Muflih: “Analisis Pengaruh Nilai Saham......”22
ESENSI, Vol.15 No.3/2012 Empat faktor utama yang mempengaruhi keputusan struktur modal menurut Brigham dan Houston adalah : 1. Risiko bisnis, atau risiko inheren dengan operasi risiko jika perusahaan tidak menggunakan utang. Semakin tinggi risiko bisnis perusahaan, maka semakin rendah rasio utang optimalnya 2. Posisi perpajakan perusahaan. Salah satu alasan utama menggunakan utang adalah bunganya yang dapat menjadi pengurang pajak, yang selanjutnya akan mengurangi biaya utama efektif. Akan tetapi, jika sebagian besar laba perusahan telah dilindungi dari pajak karena perlindugan penyusuatan pajak, bunga dari utang yang masih beredar saat ini, atau karena kerugian pajak yang dibawa ketahun berikutnya, maka tarif pajak akan rendah, sehingga tambahan utang munggkin tidak akan begitu menguntungkan lagi dibandingkan jika perusahan memiliki tarif pajak efektif yang lebi tinggi. 3. Fleksibilitas keuangan, atau kemampuan untuk memperoleh modal dengan persyaratan yang wajar dalam kondisi yang buruk. Bendahara-bendahara perusahaan tahu bahwa operasi yang stabil akan membutuhkan pasokan modal yang lancer, yang merupakan hal yang vital bagi keberhasialan jangka panjang perusahan. Mereka juga tahu bahwa ketika perkonomian sedang ketat, atau ketika perusahaan sedang menalami kesulitan operasional, para pemberi modal akan lebih suka memberi dananya ke perusahaan yang memiliki neraca yang kuat. 4. Konservatif atau keagresifan manajemen, beberapa manajer lebih agresif dari yang lainnya. Sehingga beberapa perusahan cenderung menggunakan utang sebagai usaha untuk mendorong keuntungan. Faktor ini tidak memliki pengaruh pada struktur modal optimal yang sebenarnya, atau yang memaksimalkan nilai, namun memang memliki pengaruh struktu modal sasaran yang ditentkan oleh para manajer. Suku Bunga Lembaga keuangan dan pasar menciptakan mekanisme dimana dana bergerak antara pemberi dan peminjam dana. Tingkat aliran dana akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Ridwan S. Sundjaja dan Inge Barlian, hal.387. Pertumbuhan ekonomi merupakan hasil dari interaksi antara berbagai faktor eknonomi seperti penawar dana, keseimbangan perdagangan, kebijakan ekonomi yang mempengaruhi biaya uang yaitu tingkat bunga (kompensasi yang dibayarkan oleh peminjam dana kepada yang memberikan pinjaman. Dari sudut peminjam kompensasi tersebut merupakan biaya dari dana yang dipinjam) dan pengembalian yang diinginkan (hasil yang diharapkan dari dana yang diinvestasikan, umumnya investor menginginkan pengembalian yang minimal sama dengan tingkat bunga tabungan/deposito yang berlaku pada bank). Dalam diskusi tentang tingkat atau suku bunga dikenal adanya tingkat bunga nominal, tingkat bunga yang dibebankan oleh pemberi dana dan dibayar oleh peminta dana (tingat bunga yang tertera) Ridwan S. Sundjaja dan Inge Barlian, hal.240. Tingkat bunga nominal berbeda dari tingkat bunga yang diharapkan sebagai hasil dari 2 faktor yaitu;
Albert Budiyanto dan Roihan Muflih: “Analisis Pengaruh Nilai Saham......”23
ESENSI, Vol.15 No.3/2012 (a) Harapan inflasi yang dicerminkan dalam premi inflasi. (b) Karakteristik penerbit dan yang diterbitkan seperti resiko kegagalan dan provisi kontrak yang dicerminkan dalam premi resiko. Di samping tingkat bunga nominal dikenal juga adanya tingkat bunga bebas resiko yaitu pengembalian yang diinginkan atas aktiva yang tidak mempunyai resiko. Di Indonesia contohnya tingkat bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Suku bunga adalah harga dari pinjaman. Suku bunga dinyatakan sebagai persentase uang pokok per unit waktu. Bunga merupakan suatu ukuran harga sumber daya yang digunakan oleh debitur yang harus dibayarkan kepada kreditur. Fungsi suku bunga menurut Sunariyah hal.80 adalah: (a) Sebagai daya tarik bagi para penabung yang mempunyai dana lebih untuk diinvestasikan. (b) Suku bunga dapat digunakan sebagai alat moneter dalam rangka mengendalikan penawaran dan permintaan uang yang beredar dalam suatu perekonomian. Misalnya, pemerintah mendukung pertumbuhan suatu sektor industri tertentu apabila perusahaanperusahaan dari industri tersebut akan meminjam dana. Maka pemerintah memberi tingkat bunga yang lebih rendah dibandingkan sektor lain. (c) Pemerintah dapat memanfaatkan suku bunga untuk mengontrol jumlah uang beredar. Ini berarti, pemerintah dapat mengatur sirkulasi uang dalam suatu perekonomian. Suku bunga itu sendiri ditentukan oleh dua kekuatan, yaitu : penawaran tabungan dan permintaan investasi modal (terutama dari sektor bisnis). Tabungan adalah selisih antara pendapatan dan konsumsi. Bunga pada dasarnya berperan sebagai pendorong utama agar masyarakat bersedia menabung. Jumlah tabungan akan ditentukan oleh tinggi rendahnya tingkat bunga. Semakin tinggi suku bunga, akan semakin tinggi pula minat masyarakat untuk menabung, dan sebaliknya. Tinggi rendahnya penawaran dana investasi ditentukan oleh tinggi rendahnya suku bunga tabungan masyarakat. Sunariyah hal.81. Penurunan tingkat suku bunga SBI akan diikuti oleh penurunan tingkat suku bunga komersial yang berlaku di pasar. Rendahnya tingkat suku bunga komersial dibandingkan dengan return di pasar modal tentu tidak menguntungkan bagi investor untuk menyimpan uangnya di Bank. Investor akan lebih tertarik berinvestasi di pasar modal yang memberikan return yang tinggi daripada mendepositokannya di bank. Sebaliknya, jika suku bunga naik maka kondisi ini bisa menarik minat investor yang sebelumnya berinvestasi dalam saham untuk memindahkan dananya dari saham untuk didepositokan di bank. Bagi perusahaan dengan adanya peningkatan tingkat suku bunga yang berlaku di pasar akan mengakibatkan biaya modal perusahaan meningkat terutama perusahaan yang menggunakan tingkat leverage (nilai buku hutang jangka panjang total dibagi dengan aktiva total) yang tinggi.
Albert Budiyanto dan Roihan Muflih: “Analisis Pengaruh Nilai Saham......”24
ESENSI, Vol.15 No.3/2012 Return Saham dan Resiko Konsep saham, seperti telah dijelaskan di awal-awal tulisan, dan return saham memainkan peranan sentral dalam investasi. Untuk dapat memaksimalisasikan harga saham, seorang manajer keuangan harus mempertimbangkan dua faktor menentukan yaitu resiko dan imbalan/laba/keuntungan (return). Setiap keputusan finansial selain dapat memunculkan resiko juga dapat menghasilkan jenis-jenis laba tertentu. Kombinasi yang unik di antara dua faktor ini yakni laba dan resiko dapat berdampak pada apa yang disebut sebagai harga saham. Sebelum menerangkan tentang resiko berikut akan dijelaskan tentang return saham. Pengembalian (return) merupakan imbalan yang diperoleh dari investasi. Pengembalian ini dibedakan menjadi dua, yaitu pengembalian yang telah terjadi (actual return) yang dihitung berdasarkan data historis, dan pengembalian yang diharapkan (expected return) akan diperoleh investor dimasa depan. Abdul Halim, hal.5. Dengan kata lain, return adalah keuntungan atau aliran kas bersih yang diperoleh dari suatu investasi. Pada prinsipnya return saham dapat dibedakan menjadi dua yaitu return yang terjadi (actual return) dan return yang diharapkan (expected return). Return realisasi merupakan return yang sudah terjadi dan dihitung secara relatif. Return realisasi ini penting dalam mengukur kinerja perusahaan dan sebagai dasar penentuan return dan resiko mendatang. Sedangkan return ekspektasian merupakan return yang diharapkan terjadi di masa mendatang dan bersifat tidak pasti. Return memiliki dua komponen, yaitu current income dan capital gain. Bentuk dari current income (keuntungan lancar) berupa keuntungan yang diperoleh melalui pembayaran yang bersifat periodik, misalnya keuntungan berupa deviden yang merupakan bentuk dari hasil kinerja fundamental perusahaan. Bentuk dari capital gain berupa keuntungan yang diterima karena selisih antara harga jual dan harga beli suatu instrumen investasi. Besarnya capital gain akan positif bilamana harga jual dari saham yang dimiliki lebih tinggi dari harga belinya. Capital gain terbentuk dari berbagai macam faktor diantaranya sentiment pasar atau kondisi bursa, kondisi makro ekonomi, dan secara tidak langsung juga dari fundamental perusahaan. Return saham dihitung dengan cara mengurangkan harga saham dalam waktu tertentu dengan harga saham dengan periode sebelumnya. Di samping keuntungan-keuntungan tersebut di atas, pemegang saham juga dimungkinkan untuk mendapatkan saham bonus yaitu saham yang dibagikan perusahan kepada pemegang saham yang diambil dari agio saham. Agio saham adalah selisih antara harga jual terhadap harga nominal saham pada saat perusahaan melakukan penawaran umum di pasar perdana. Di samping keuntungan-keuntungan tersebut di atas, maka pemegang saham juga dimungkinkan untuk mendapatkan apa yang disebut sebagai saham bonus yakni saham yang dibagikan perusahan kepada pemegang saham yang diambil dari agio saham. Agio saham adalah selisih antara harga jual terhadap harga nominal saham pada saat perusahaan melakukan penawaran umum di pasar perdana Seiring berfluktuasinya harga saham, maka saham juga dapat membuat investor mengalami kerugian besar dalam waktu singkat.
Albert Budiyanto dan Roihan Muflih: “Analisis Pengaruh Nilai Saham......”25
ESENSI, Vol.15 No.3/2012 Dengan kata lain, selain mendapat keuntungan-keuntungan tertentu investor atau para pemegang saham juga menghadapi resiko-resiko tertentu. Resiko dapat dianalisa karena resiko terkait baik dengan dengan sebuah asset tunggal maupun dengan sebuah portofolio— sebuah kumpulan, atau kelompok, aset-aset. Dalam pengertiannya yang paling dasar, resiko adalah kemungkinan kerugian secara finansial. Asset-aset memiliki peluang sangat besar untuk merugi dan kerugian semacam ini dipahami sebagai lebih berresiko dari pada semata-mata kerugian secara finansial. Menurut pengertiannya yang formal istilah resiko sering digunakan sejajar dengan apa yang disebut sebagai ketidakpastian (uncertainty) yang mengacu pada variabilitas dari return yang dihubungkan dengan sebuah asset yang diberikan. Lawrence J. Gitman, hal. 214. Sementara itu, return adalah keseluruhan keuntungan atau kerugian yang dialami dalam sebuah investasi selama periode waktu tertentu. Return pada umumnya dikuantifikasi atau dikalkulasi sebagai distribusi-distibusi uang (cash) selama periode ditambahkan dengan perubahan dalam nilai dan dinyatakan sebagai suatu persentasi dari nilai investasi pada masa awal periode. Risiko investor yang memiliki saham, di antaranya : 1. Tidak mendapat dividen Perusahaan akan membagikan deviden jika operasinya mengahasilkan keuntungan. Oleh Karen itu, perusahaan tidak dapat membagikan deviden jika mengalami kerugian. Dengan demikian, potensi keuntungan investor untuk mendapatkan devidenditentukan oleh kinerja perusahaan 2. Capital loss Dalam aktivitas perdagangan saham, investor tidak selalu mendapatkan capital gain atau keuntungan atas saham yang dijualnya. Ada kalanya investor harus menjual saham dengan harga jual lebih rendah dari harga beli. Dengan demikian, seorang investor mengalami capital loss. 3. Perusahaan bankrut atau dilikuidasi Jika sebuah perusahaan bankrupt, maka tentu sja akan berdampak secara langsung terhadap saham perusahaan tersebut. Sesuai dengan peraturan pencatatan saham di Bursa Efek, jika sebuah perusahaan bangkrut atau dilikuidasi, maka secara otomatis saham perusahaan tersebut akan ddikeluarkan dari bursa atau di-delist. Dalam kondisi perusahaan dilikuidasi, maka pemegang saham akan menempati posisi lebih rendah disbanding kreditor atau pemegang obligasi. Ini berarti setelah semua asset perusahaan tersebut dijual, hasil penjualan terlebih dahulu dibagikan kepda para kreditor atau pemegang obligasi, dan jika masih terdapat sisa, baru dibaikan kepada para pemegang saham 4. Saham dikeluarkan dari Bursa (Delisting) Risiko lain yang dihadapi investor adalahjika saham dikeluarkn dari pencatatan Bursa Efek atau di-delist. Saham perusahaan di-delist dari bursa umumnya dikarenakan kierja yang buruk, misalnya dalam kurun waktu tertentu tidak diperdagangkan, mengalami kerugiaan beberapa tahun, tidak membagikan deviden secara beturut-turut selama beberapa tahun, dan berbagai kondisi lainnya sesuai Peraturan Pencatatan Efek di Bursa.
Albert Budiyanto dan Roihan Muflih: “Analisis Pengaruh Nilai Saham......”26
ESENSI, Vol.15 No.3/2012 5. Saham dihentikan sementara Di samping dua risiko di atas, risiko lain juga ―mengganggu‖ para invesor untuk melakukan aktivitasnya adalah jika suatu saham disuspend atau dihentikan perdagangannya oleh otoritas Bursa efek, yang menyebabkan investor tidak dpat menjual sahamnya hingga suspensi tersebut dicabut suspensi biasanya berlangsung dalam waktu singkat, misalnya satu sesi perdagangan, dua sesi perdaganagan, namun dapt pula berlangsung dalam kurun waktu beberapa hari perdagangan. Hal tersebut dilakukan ototritas bursa jika: suatu saham mengalami lonjakan harga yang luar biasa, suatu perusahaan dipailitkan oleh kreditornya, atau berbagai kondisi lain yang mengharuskan Otoritas Bursa menghentikan perdagangan saham tersebut untuk sementara sampai perushaan yang bersangkutan memberikan informasi atau kejelasan informasi lainya,hinga informasi yang belum jelas tersebut tidak menjadi ajang spekulasi. Jika telah didapatkan suatu informasi yang jelas, maka suspensi atas sahan tersebut dapat dicabut oleh bursa dan saham dapat diperdagangkan kembali seperti semula. METODOLOGI PENELITIAN Metode Penelitian Metode Penelitian yang dilakukan adalah jenis penelitian asosiatif, merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Penelitian ini mempunyai tingkatan yang tertinggi bila dibandingkan dengan penelitian deskriptif dan komparatif. Sugiono, hal 11. Variabel Penelitian Variabel- variabel dalam penelitian ini dapat digambarkan dan didefinisikan secara operasional sebagai berikut : a. Nilai saham yang beredar merupakan faktor yang dapat mempengaruhi naik/turunnya return saham di dalam penelitian ini dapat Kita sebut X1 sebagai variable bebas dalam satuan logaritma natural. b. Struktur modal diproyeksikan dengan menggunakan rasio hutang terhadap modal (debt to equity ratio) merupakan faktor yang dapat mempengaruhi naik/turunnya return saham di dalam penelitian ini dapat Kita sebut X2 sebagai variable bebas dalam satuan logaritma natural. c. Suku bunga merupakan faktor yang dapat mempengaruhi naik/turunnya return saham di dalam penelitian ini dapat Kita sebut X3 sebagai variable bebas dalam satuan logaritma natural. d. Return saham merupakan tingkat keuntungan yang didapat oleh pemodal atas investasi saham yang dilakukan di dalam penelitian ini Kita sebut Y sebagai variable terikat dalam satuan. Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sugiono, hal 90. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan aneka industri yang listing di Bursa Efek Indonesia.
Albert Budiyanto dan Roihan Muflih: “Analisis Pengaruh Nilai Saham......”27
ESENSI, Vol.15 No.3/2012 Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sugiono, hal 91. Sampel dalam penelitian ini diambil dari perusahaanperusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yaitu perusahaan aneka industri. Terdapat 11 perusahaan yang dijadikan sampel penelitian antara lain Astra Internasional Tbk, Astra Otoparts Tbk, Gajah Tunggal Tbk, Goodyear Indonesia Tbk, Multistrada Arah Sarana Tbk, Nipress Tbk, Selamat Sempurna Tbk, Ever Shine Textile Inds. Tbk, Indorama Syntetics Tbk, Polycyem Indonesia Tbk, Sunson Textile Manufacture Tbk. Pemilihan sampel yang akan diuji dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling yaitu metode pemilihan sampel dengan beberapa kriteria tertentu. Kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut : 1. Perusahaan telah terdaftar di BEI sejak Januari 2007 dan tidak mengalami delisting selama periode penelitian. 2. Perusahaan aktif memperjualbelikan sahamnya di BEI 3. Perusahaan tidak menghentikan operasinya selama periode januari 2007 sampai dengan periode september 2010 4. Perusahaan mempunyai DER yang positif selama periode penelitian 5. Perusahaan memberikan laporan keuangan perbulan secara periodik kepada BEI selama periode penelitian Metode Pengumpulan Data Penulis melakukan penelitian yang maksudnya untuk memperoleh keterangan atau data yang akan dibahas. Adapun cara yang ditempuh oleh penulis yaitu dengan : 1. Penelitian Lapangan Yaitu metode untuk memperoleh data dengan cara mengunjungi Bursa Efek Indonesia. Penelitian Lapangan ini dilakukan untuk mendapatkan data secara maksimal dan relevan. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yaitu data yang berbentuk angka. 2. Study Kepustakaan Yaitu metode untuk memperoleh data dan teoti - teori yang berhubungan dengan masalah return saham, nilai saham yang beredar, struktur modal, dan suku bunga. Study kepusatakaan digunakan untuk mendapatkan gambaran teori yang sesungguhnya, sehingga didapat kesimpulan yang bersifat ilmiah. Metode analisis Data Analisis regresi berganda Analisis regresi ganda digunakan oleh peneliti, bila peneliti bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) Variable Dependent (kriterium), bila dua atau lebih variable independent sebagai factor predictor dimanipulasi (dinaik atau diturunkan nilainya). Jadi analisis regresi berganda akan dilakukan bila jumlah variable independent nya minimal . Koefisien Korelasi Berganda Koefisien korelasi berganda menunjukan seberapa dekat titik
Albert Budiyanto dan Roihan Muflih: “Analisis Pengaruh Nilai Saham......”28
ESENSI, Vol.15 No.3/2012 kombinasi antara variable dependen atau variable tidak bebas ( Y ) dengan variable independent atau bebas ( X1, X2, dan X3 ) terhadap garis dugaan. Semakin besar nilai korelasi menunjukan hubungan semakin erat dan sebaiknya. Koefisien Determinasi berganda Analisis determinasi dalam regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui persetase sumbangan pengaruh variabel independen (nilai saham yang beredar, struktur modal, dan suku bunga ) secara serempak terhadap variabel dengan dependen (return saham). Koefisien ini menunjukkan seberapa besar persentase variasi variabel independen yang digunakan dalam model mampu menjelaskan variasi variabel dependen. Uji F Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen (nilai saham yang beredar, debt to equity to ratio, dan suku bunga) secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terahadap variabel dependen (return saham). Atau untuk mengetahui apakah model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel dependen atau tidak. Untuk mengetahui apakah nilai koefisien regresi tersebut dapat digunakan, maka harus diuji terlebih dahulu signifikasinya dengan menggunakan uji F, langkah- langkahnya sebagai berikut : Hipotesa : Ho : βi = 0 Tidak ada pengaruh nilai saham yang beredar (X1), struktur modal (X2) dan suku bunga (X3) terhadap return saham (Y) H1 : βi ≠ 0 Ada pengaruh nilai saham yang beredar (X1), struktur modal (X2) dan suku bunga (X3) terhadap return saham (Y) Pengambilan Keputusan : Ho diterima jika F hitung < F tabel artinya nilai saham yang beredar, struktur modal, dan suku bunga tidak mempengaruhi return saham Hi diterima jika F hitung > F tabel artinya nilai saham yang beredar, struktur modal, dan suku bunga mempengaruhi return saham Uji T Apabila F tes di gunakan untuk menguji regresi secaraa global atau simultan, maka untuk menguji hipotesis regresi individual digunakan t tes. Pengambilan Keputusan : Jika t hitung > t table maka Ho ditolak sehingga ada pengaruh yang nyata Jika t hitung < t table maka HO diterima sehingga tidak ada pengaruh yang nyata
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan datadata yang berhasil dikumpulkan, hasil pengolahan data dan pembahasan hasil pengolahan data tersebut. Adapun urutan pembahasan secara sistematis adalah sebagai berikut; pengujian asumsi klasik, analisis data yang berupa
Albert Budiyanto dan Roihan Muflih: “Analisis Pengaruh Nilai Saham......”29
ESENSI, Vol.15 No.3/2012 hasil analisis regresi, pengujian variabel independen terhadap variabel dependen. Gambaran Umum Obyek Penelitian Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan program SPSS. Data yang diolah adalah: Return Saham Individual bulanan dari setiap emiten pada periode Januari 2007 sampai periode September 2010. Nilai saham yang beredar dari setiap emiten pada periode Januari 2007 sampai September 2010. Debt to equity ratio dari setiap emiten pada periode Januari 2007 sampai September 2010. Suku Bunga Bank Indonesia bulanan dari Januari 2007 sampai dengan September 2010. Dalam penelitian ini membahas perusahaan di sektor aneka industri, hanya 11 (sebelas) perusahaan yang memenuhi syarat kelengkapan data. Berikut tabel 1 yang menerangkan emiten yang masuk dalam aneka industri pada periode Januari 2007 sampai dengan September 2010. Tabel 1 Emiten yang masuk dalam aneka industri Periode Januari 2007 – September 2010 NAMA PERUSAHAAN
KODE
Astra Internasional Tbk
ASII
Astra Otoparts TbK
AUTO
Gajah Tunggal Tbk
GJTL
Goodyear Indonesia Tbk
GDYR
Multistrada Arah Sarana Tbk
MASA
Nipress Tbk
NIPS
Selamat Sempurna Tbk
SMSM
Ever Shine Textile Inds. Tbk
ESTI
Indorama Syntetics Tbk
INDR
Polycyem Indonesia Tbk
ADMG
Sunson Textile Manufacture Tbk
SSTM
Analisa Return Saham Berikut ini tabel 2 tentang return saham yang didapatkan dari harga saham yang sekarang dkurang dengan harga saham bulan sebelumnya kemudian dibagi dengan harga saham bulan sebelumnya. Tabel 2 Analisa Return SahamTahun 2007 - 2010 Bulan
ASII
AUTO
GJTL
GDYR
MASA
NIPS
Jan-07
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
Albert Budiyanto dan Roihan Muflih: “Analisis Pengaruh Nilai Saham......”30
ESENSI, Vol.15 No.3/2012 Feb-07
-0.0539
-0.0439
-0.0526
0.1667
0.0227
0.8519
Mar-07
-0.0605
-0.0367
-0.0556
0.1929
0.0667
-0.0800
Apr-07
0.0909
0.0667
0.0588
0.1497
-0.0625
-0.1304
May-07
0.1389
0.0714
0.0556
0.0313
0.0889
-0.1500
Jun-07
0.0305
0.0033
0.0526
0.0461
-0.0408
0.0294
Jul-07
0.1266
0.1102
-0.0167
0.1053
0.0000
0.0857
Aug-07
-0.0480
-0.0840
-0.1102
-0.0952
-0.1489
-0.1579
Sep-07
0.0784
0.0583
0.0192
-0.0737
0.1250
-0.0625
Oct-07
0.3299
0.0472
0.0377
0.0795
0.0222
0.1667
Nov-07
-0.0172
-0.0060
-0.1000
0.0368
-0.1478
-0.0286
Dec-07
0.0920
0.0153
-0.0101
0.3198
0.0969
0.0882
Jan-08
-0.0018
-0.0376
-0.1429
0.1385
0.0930
-0.3459
Feb-08
0.0220
0.0469
0.0000
0.3514
0.1064
0.1736
Mar-08
-0.1293
0.0149
-0.1071
-0.0600
-0.0577
0.0000
Apr-08
-0.1753
0.0662
-0.1600
-0.1702
-0.0204
0.0000
May-08
0.0500
0.0483
0.5397
-0.0649
-0.0208
-0.0211
Jun-08
-0.0833
-0.0197
-0.1340
-0.1241
-0.0426
0.5827
Jul-08
0.1714
0.2081
0.0238
0.1417
0.0889
0.2159
Aug-08
-0.0776
0.0222
-0.0814
0.0103
-0.1020
-0.1402
Sep-08
-0.1779
-0.1250
-0.2308
-0.0648
-0.1136
-0.2391
Oct-08
-0.4532
-0.3602
-0.3200
-0.1971
-0.2821
-0.2286
Nov-08
0.1230
0.4427
-0.1225
0.0000
-0.0357
0.1037
Dec-08
0.0343
-0.0278
0.1173
-0.5455
0.0370
0.0000
Jan-09
0.2322
-0.0857
-0.0250
-0.1100
0.0357
0.0000
Feb-09
-0.1308
-0.0938
-0.0308
0.2360
-0.0552
0.0134
Mar-09
0.2611
-0.0086
0.1376
-0.0909
0.1679
0.0000
Apr-09
0.2632
0.0870
0.0233
-0.0500
-0.0625
-0.0397
May-09
0.1556
0.1040
0.2727
0.0737
0.0533
-0.3103
Jun-09
0.1442
-0.0942
0.0357
0.4706
0.0380
0.7500
Jul-09
0.2311
0.1040
0.0517
0.1067
-0.0427
0.0000
Aug-09
0.0290
0.4058
0.0492
0.0181
0.1146
0.0286
Sep-09
0.1061
0.0000
0.3125
0.0237
0.4286
0.0000
Oct-09
-0.0615
-0.0155
-0.0238
-0.0173
-0.0600
-0.0556
Nov-09
0.0335
0.2042
0.0610
0.1176
-0.1277
0.0000
Dec-09
0.0726
0.0000
-0.0230
0.0105
0.0000
-0.1471
Jan-10
0.0360
0.1304
0.0824
0.0000
-0.0390
0.1724
Albert Budiyanto dan Roihan Muflih: “Analisis Pengaruh Nilai Saham......”31
ESENSI, Vol.15 No.3/2012 Feb-10
0.0083
-0.0154
0.2391
0.0417
0.0051
-0.1471
Mar-10
0.1559
0.1094
0.4035
0.2800
0.3384
0.1724
Apr-10
0.1253
1.0352
0.3000
0.1211
0.1132
0.1706
May-10
-0.0848
-0.1557
-0.1731
-0.0941
-0.1356
0.0000
Jun-10
0.1194
0.0697
0.1279
-0.0385
0.0000
-0.1206
Jul-10
0.0497
0.2261
0.2680
0.0400
0.0392
-0.0857
Aug-10
-0.0611
0.0625
0.3984
-0.0115
-0.0189
0.2188
Sep-10
0.1912
0.0529
0.1512
0.0117
0.4038
0.7051
Bulan
SMSM
ESTI
INDR
ADMG
SSTM
Jan-07
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
Feb-07
0.0000
-0.1286
0.0192
0.0488
0.0000
Mar-07
0.0000
0.0000
0.0566
-0.0698
0.0000
Apr-07
-0.0323
0.0000
-0.0536
0.0750
0.0000
May-07
0.1167
0.4590
0.0566
0.1628
0.3158
Jun-07
-0.0746
-0.3258
0.3214
-0.1000
0.0800
Jul-07
0.0000
0.4833
0.0730
0.0444
0.1111
Aug-07
0.0161
0.0000
-0.0897
-0.1915
0.0000
Sep-07
0.2833
-0.2135
0.0282
0.0789
0.0333
Oct-07
0.1169
0.4286
-0.1233
-0.0585
0.2581
Nov-07
0.0116
-0.1000
0.0156
-0.0674
0.0256
Dec-07
0.0361
-0.1111
0.1231
-0.0278
0.0000
Jan-08
-0.0465
-0.0625
-0.0822
-0.1657
-0.0250
Feb-08
0.0000
0.0000
-0.0149
-0.0411
0.0000
Mar-08
0.0244
0.0000
-0.0152
-0.0357
-0.1026
Apr-08
0.0119
0.1200
0.0462
-0.1333
-0.2000
May-08
0.1647
0.0714
0.0000
1.2650
0.0000
Jun-08
0.1111
0.1111
-0.0147
-0.2075
-0.1071
Jul-08
0.4909
-0.3200
0.0448
0.2619
0.0000
Aug-08
0.0750
0.0000
0.0243
-0.1509
0.0000
Sep-08
0.0233
-0.2647
-0.0143
-0.1911
0.0000
Oct-08
-0.2045
0.0000
-0.2754
-0.5385
0.0000
Nov-08
0.2429
0.0000
-0.0800
-0.2381
0.0000
Dec-08
-0.2529
0.0000
0.0870
0.0938
0.0000
Jan-09
-0.4615
0.0000
-0.0600
-0.1000
0.0000
Feb-09
0.0000
0.0000
-0.1064
-0.0159
0.0000
Mar-09
-0.1429
0.1800
0.0714
0.1774
0.0000
Albert Budiyanto dan Roihan Muflih: “Analisis Pengaruh Nilai Saham......”32
ESENSI, Vol.15 No.3/2012 Apr-09
-0.1667
0.0000
-0.0444
-0.0137
0.0000
May-09
1.7200
0.0000
0.0465
0.2361
0.0000
Jun-09
-0.2794
-0.0678
-0.0444
0.1236
0.0000
Jul-09
0.2449
0.2182
0.0233
0.0700
-0.0200
Aug-09
0.1148
-0.1045
0.0227
0.0654
0.0204
Sep-09
-0.0441
0.0500
0.0667
0.1228
0.0000
Oct-09
0.1311
0.0000
0.0208
-0.1016
0.0000
Nov-09
0.0000
-0.1905
0.0102
0.0609
0.0000
Dec-09
0.1232
0.0000
-0.0505
0.0984
0.0000
Jan-10
0.1333
0.1961
0.2766
-0.0075
0.0000
Feb-10
0.2824
0.0000
-0.2333
0.0075
0.0000
Mar-10
0.1835
-0.1639
0.0000
0.1642
-0.0400
Apr-10
0.0310
0.0000
0.1957
0.1538
0.0000
May-10
-0.2932
0.7647
-0.1455
-0.2778
0.0000
Jun-10
0.0638
-0.1444
-0.1489
0.0615
-0.1667
Jul-10
-0.0900
-0.0649
0.0375
0.1232
0.0000
Aug-10
-0.1429
-0.0556
0.5422
0.0581
0.0000
Sep-10
0.3974
0.6176
0.2500
0.2805
0.0000
Dari tabel 2, perusahaan Nipress mencapai nilai return tertinggi pada tahun 2007 sebesar 0,8519 dan di bulan September 2010 sebesar 0,7051. Di awal tahun 2008 perusahaan Goodyear Indonesia dan Multistrada Arah Sarana tidak memiliki nilai return yang bersifat negatif. Perusahaan Gajah Mada memiliki nilai return saham sebesar 0,1173 pada bulan Desember 2010 yang merupakan nilai tertinggi di antara sebelas perusahaan.Nilai return saham nihil banyak ditemui pada perusahaan Sunson Manufacture. Analisa Nilai Saham yang Beredar Berikut ini tabel 3 mengenai nilai saham yang beredar yang didapatkan dari harga saham dikalikan dengan volume perdagangan yang hasilnya kemudian di ln kan. Tabel 3 Analisa Nilai Saham yang Beredar Tahun 2007 - 2010 Bulan
ASII
AUTO
GJTL
GDYR
MASA
NIPS
Jan-07
35.0483
30.1125
32.4096
25.2876
30.2569
22.4097
Feb-07
35.1725
29.5921
31.5785
24.0555
30.4322
29.8368
Mar-07
35.4079
30.2453
31.4151
27.1763
29.6443
29.1374
Apr-07
35.7264
29.7865
32.2887
26.8768
30.5218
28.1147
May-07
35.3609
32.2600
32.8432
26.5993
33.5115
25.8983
Jun-07
34.9401
30.8425
32.8967
25.6136
34.1967
24.6841
Albert Budiyanto dan Roihan Muflih: “Analisis Pengaruh Nilai Saham......”33
ESENSI, Vol.15 No.3/2012 Jul-07
35.4294
30.9567
32.3350
27.4054
33.3907
25.6556
Aug-07
35.3988
30.8321
32.1008
24.3609
32.8089
24.2378
Sep-07
35.0649
30.1811
31.1273
24.2843
32.5399
23.2082
Oct-07
35.5366
30.5218
32.0186
24.0732
32.1752
24.7794
Nov-07
35.6334
29.8427
31.2371
25.4086
31.9712
24.4319
Dec-07
35.2384
28.9104
32.0898
26.5841
31.4980
25.4328
Jan-08
36.0556
29.9175
30.8083
26.7137
32.5818
22.5233
Feb-08
35.5203
30.1256
30.1692
27.6310
33.1045
23.7820
Mar-08
35.5905
29.9788
30.0310
26.7016
31.2623
0.0000
Apr-08
36.3796
30.5733
30.3895
25.0800
30.9847
0.0000
May-08
35.6000
30.6179
32.4284
28.5959
31.1814
24.3484
Jun-08
35.2465
29.1301
30.6822
26.6989
29.4978
27.2155
Jul-08
35.2961
29.7465
31.5484
25.5946
31.4416
27.9218
Aug-08
34.4746
28.9476
30.4282
25.4871
31.3838
24.3288
Sep-08
35.1722
28.4684
30.5519
26.9242
31.0643
26.5246
Oct-08
34.7557
28.1553
30.8027
25.2006
30.2171
25.2719
Nov-08
34.9656
27.2406
29.7646
26.2567
29.7918
23.4246
Dec-08
35.0662
26.5404
30.5140
27.9782
27.8523
0.0000
Jan-09
34.7381
26.5114
29.7388
25.8797
24.9702
0.0000
Feb-09
34.4444
26.7647
28.4042
26.1169
25.2323
21.1354
Mar-09
34.8736
28.3418
31.3657
26.3758
27.5962
0.0000
Apr-09
35.3567
29.1274
31.5525
28.3429
26.0451
24.8560
May-09
35.5281
28.4911
31.2674
27.5836
28.7196
23.5565
Jun-09
35.5154
28.2762
30.9530
27.6726
28.3794
26.1882
Jul-09
35.7501
28.2824
30.7482
27.5580
26.2002
0.0000
Aug-09
35.5837
29.6693
30.6804
27.7172
28.2607
21.3111
Sep-09
35.2997
28.3981
31.7540
27.9307
31.7658
25.3364
Oct-09
35.6194
28.0918
33.4452
26.6245
31.2328
25.1659
Nov-09
35.5857
28.8859
30.7229
27.0689
30.1146
0.0000
Dec-09
35.1036
27.6928
30.4343
26.4190
30.1884
26.5065
Jan-10
35.4435
29.6045
30.3776
26.9169
30.4963
22.8633
Feb-10
35.3764
28.4489
31.8855
28.0231
30.6398
24.0906
Mar-10
35.7698
29.5524
33.7537
28.1927
32.4561
24.0871
Apr-10
35.7394
32.2516
34.2957
28.5169
32.7551
25.8657
May-10
36.2837
32.0896
33.7148
27.9033
31.3842
0.0000
Jun-10
35.8958
31.7248
33.2353
25.7339
31.2993
23.9219
Albert Budiyanto dan Roihan Muflih: “Analisis Pengaruh Nilai Saham......”34
ESENSI, Vol.15 No.3/2012 Jul-10
35.7578
31.7049
34.2023
27.8934
31.3898
25.1053
Aug-10
36.1119
31.5454
35.0898
25.9157
32.0737
25.7978
Sep-10
35.9729
30.9457
34.4686
25.8532
33.3904
27.9932
Bulan
SMSM
ESTI
INDR
ADMG
SSTM
Jan-07
32.5608
23.2735
27.8463
30.7546
24.8214
Feb-07
32.5608
17.9264
29.2873
31.1908
0.0000
Mar-07
0.0000
0.0000
29.3027
29.3133
0.0000
Apr-07
24.9220
21.4817
28.4355
31.1431
0.0000
May-07
25.8261
18.9973
29.0964
32.2483
23.7437
Jun-07
23.9829
23.3905
31.1287
31.4670
24.0487
Jul-07
25.3810
20.2501
29.0693
31.3412
25.9344
Aug-07
25.6061
0.0000
27.4808
31.4571
0.0000
Sep-07
26.7943
19.1626
27.3830
29.9020
25.2724
Oct-07
26.2796
23.7582
28.5142
28.9952
25.6538
Nov-07
24.9913
25.5884
28.7367
27.4357
24.9129
Dec-07
24.6500
23.2913
28.5318
27.9904
0.0000
Jan-08
24.6519
22.3525
29.2381
27.2132
24.3968
Feb-08
22.1343
0.0000
29.2787
25.3759
19.7817
Mar-08
24.0899
0.0000
29.1782
27.5518
26.1176
Apr-08
26.9742
21.5044
29.9750
26.2052
25.8944
May-08
25.8837
22.4097
25.5951
31.5581
0.0000
Jun-08
26.3280
20.9056
24.5423
29.3366
22.5558
Jul-08
30.0064
22.6697
28.6279
30.9823
24.3476
Aug-08
32.7671
0.0000
26.9583
29.1121
0.0000
Sep-08
31.0639
21.5117
29.2876
29.0700
0.0000
Oct-08
26.9813
22.0180
28.0938
27.8810
0.0000
Nov-08
21.2772
22.4725
28.4599
27.2548
0.0000
Dec-08
22.4897
21.6396
26.4582
27.4494
0.0000
Jan-09
22.7645
17.7275
25.6207
26.2745
0.0000
Feb-09
23.9775
18.8261
29.0959
27.4140
0.0000
Mar-09
21.8219
18.9917
28.7559
30.4225
0.0000
Apr-09
22.8633
0.0000
27.8120
29.7809
0.0000
May-09
25.8389
0.0000
24.9746
30.6288
0.0000
Jun-09
26.6030
21.4864
27.5088
31.1091
21.4164
Jul-09
27.7979
18.7134
28.8442
29.1499
21.3962
Aug-09
27.6414
21.1287
25.4542
31.8069
23.0259
Albert Budiyanto dan Roihan Muflih: “Analisis Pengaruh Nilai Saham......”35
ESENSI, Vol.15 No.3/2012 Sep-09
25.7584
21.6475
22.7619
30.5743
0.0000
Oct-09
27.5519
0.0000
26.9559
32.2265
0.0000
Nov-09
21.0453
20.6918
23.5754
28.5358
0.0000
Dec-09
28.1710
0.0000
27.5909
32.4280
0.0000
Jan-10
31.3029
17.9264
27.9426
31.5765
0.0000
Feb-10
31.9571
0.0000
19.9467
29.6453
0.0000
Mar-10
33.1258
21.0432
22.3446
32.1867
26.6013
Apr-10
33.2268
17.7473
24.1685
31.5797
0.0000
May-10
31.1911
23.0158
25.9137
29.4846
0.0000
Jun-10
33.1992
24.9301
24.2729
29.1012
20.5001
Jul-10
33.5164
24.3402
25.7103
29.7219
0.0000
Aug-10
32.7900
24.3842
27.5815
29.5705
0.0000
Sep-10
32.6641
23.7787
27.3310
30.7247
0.0000
Berdasarkan tabel 3, Astra Internasional mempunyai nilai saham tertinggi yaitu 35.0483 dan memiliki nilai saham yang stabil dengan tidak adanya nilai yang di bawah 30. Sampai dengan akhir bulan September di tahun 2010 Astra Internasional pun tetap pada nilai tertinggi yaitu 35.9729. Tidak hanya pada nilai return saham tetapi pada nilai saham yang beredarpun Sunson Textile Manufacture memiliki paling banyak nilai nihil. Analisa Struktur Modal Berikut ini tabel 4 mengenai struktur modal yang diperoleh dari debt to equity ratio yang berada pada Jakarta stock exchance statistic montly dan kemudian di ln kan. Tabel 4 Analisa Struktur ModalTahun 2007 - 2010 Bulan
ASII
AUTO
GJTL
GDYR
MASA
NIPS
Jan-07
0.1398
-0.4943
0.9203
-0.3425
0.4447
0.4253
Feb-07
0.3436
-0.5621
0.9203
-0.3425
0.4447
0.4253
Mar-07
0.3436
-0.5621
0.9203
-0.4780
0.4447
0.4253
Apr-07
0.3436
-0.5621
0.8796
-0.4780
-0.0101
0.3436
May-07
0.2231
-0.5621
0.8796
-0.4780
-0.0101
0.3436
Jun-07
0.2231
-0.5621
0.8544
-0.4463
-0.0101
0.3436
Jul-07
0.3075
-0.5798
0.8544
-0.4463
0.0392
0.4824
Aug-07
0.3075
-0.5798
0.8544
-0.4463
0.0392
0.4824
Sep-07
0.3075
-0.5798
1.0225
-0.3567
-1.1087
0.5423
Oct-07
0.3075
-0.5798
1.0225
-0.3567
-1.1087
0.5423
Nov-07
0.1989
-0.5276
1.0225
-0.3567
-1.1087
0.5423
Dec-07
0.1989
-0.5276
1.0225
-0.3567
-1.1087
0.5423
Albert Budiyanto dan Roihan Muflih: “Analisis Pengaruh Nilai Saham......”36
ESENSI, Vol.15 No.3/2012 Jan-08
0.1989
-0.5276
0.9670
-0.3011
-1.0217
0.5596
Feb-08
0.1570
-0.7340
0.9670
-0.3011
-1.0217
0.5596
Mar-08
0.1570
-0.7340
0.9322
-0.0619
-1.0217
0.5596
Apr-08
0.1570
-0.7340
0.9322
-0.0619
-0.9163
0.7031
May-08
0.1570
-0.7340
0.9322
-0.0619
-0.9163
0.7031
Jun-08
0.2776
-0.7985
0.8671
-0.0305
-0.7765
0.4447
Jul-08
0.2776
-0.7985
0.8671
-0.0305
-0.7765
0.4447
Aug-08
0.2776
-0.7550
0.8838
0.2070
-0.7765
0.5008
Sep-08
0.2776
-0.7550
0.8838
0.2070
-0.5798
0.5008
Oct-08
0.2776
-0.7550
0.9203
0.2070
-0.5798
0.5008
Nov-08
0.2469
-0.6349
0.9203
0.5068
-0.3011
0.4511
Dec-08
0.2469
-0.6349
0.9203
0.5068
-0.3011
0.4511
Jan-09
0.2469
-0.6349
0.9203
0.5068
-0.3011
0.4511
Feb-09
0.1906
-0.7985
0.9203
0.5068
-0.3011
0.4511
Mar-09
0.1906
-0.7985
0.9203
0.5068
-0.3011
0.4511
Apr-09
0.0677
-0.8440
1.4540
0.8961
-0.1625
0.4947
May-09
0.0677
-0.8440
1.4540
0.8961
-0.1625
0.4947
Jun-09
0.0677
-0.8440
1.6563
0.8242
-0.1165
0.3221
Jul-09
0.1310
-0.8440
1.6563
0.6981
-0.1165
0.3221
Aug-09
0.1310
-0.8440
1.6563
0.6981
-0.1165
0.3221
Sep-09
0.1310
-0.8440
1.2556
0.6981
-0.1278
0.0198
Oct-09
0.1310
-0.8440
1.2556
0.6981
-0.1278
0.0198
Nov-09
0.0198
-0.8916
0.9746
0.4886
-0.1985
0.1906
Dec-09
0.0198
-0.8916
0.9746
0.4886
-0.1985
0.1906
Jan-10
0.0198
-0.8916
0.9746
0.4886
-0.1985
0.1906
Feb-10
0.0000
-0.9416
0.9746
0.4886
-0.1985
0.1906
Mar-10
0.0000
-0.9416
0.9746
0.4886
-0.1985
0.1906
Apr-10
0.0100
-0.9416
0.8416
0.5365
-0.3011
0.1906
May-10
0.0100
-0.9416
0.8416
0.5365
-0.2744
0.3436
Jun-10
0.0100
-0.9416
0.7975
0.5822
-0.2744
0.3436
Jul-10
0.1906
-0.9163
0.7975
0.5822
-0.2877
0.3436
Aug-10
0.1906
-0.9163
0.7747
0.5423
-0.2877
0.2700
Sep-10
0.1906
-0.9163
0.7747
0.5423
-0.2877
0.2700
Bulan
SMSM
ESTI
INDR
ADMG
SSTM
Jan-07
-0.4308
-0.2485
0.4187
0.8242
0.9632
Feb-07
-0.4308
-0.2485
0.4187
0.8242
0.9632
Albert Budiyanto dan Roihan Muflih: “Analisis Pengaruh Nilai Saham......”37
ESENSI, Vol.15 No.3/2012 Mar-07
-0.4308
-0.2485
0.4121
0.8242
0.9632
Apr-07
-0.6349
-0.1165
0.4121
0.7839
0.9632
May-07
-0.6349
-0.1165
0.4121
0.7839
1.0543
Jun-07
-0.6349
-0.1165
0.4121
0.7839
1.0543
Jul-07
-0.6733
-0.1165
0.4511
0.8755
1.0543
Aug-07
-0.6733
-0.1165
0.4511
0.8755
1.0543
Sep-07
-0.5978
-0.0726
0.4574
0.8755
0.9969
Oct-07
-0.5621
-0.0726
0.4574
0.8755
0.9969
Nov-07
-0.5621
-0.0726
0.4574
0.8755
1.1725
Dec-07
-0.5621
-0.0726
0.4574
0.8713
1.1725
Jan-08
-0.5621
-0.0408
0.4318
0.8713
1.1725
Feb-08
-0.5621
-0.0408
0.4318
0.8713
1.1725
Mar-08
-0.5621
-0.0408
0.4318
0.7655
1.1725
Apr-08
-0.4155
-0.0101
0.4824
0.7655
1.0919
May-08
-0.4155
-0.0101
0.4824
0.7655
1.0919
Jun-08
-0.4155
-0.0305
0.4824
0.7655
0.3365
Jul-08
-0.4155
-0.0305
0.5247
0.7467
0.3365
Aug-08
-0.4155
-0.0202
0.5247
0.7467
0.3365
Sep-08
-0.2614
-0.0202
0.5247
0.7467
0.3716
Oct-08
-0.3711
-0.0202
0.5653
0.7467
0.3716
Nov-08
-0.3711
-0.0202
0.5653
0.8109
0.4762
Dec-08
-0.3711
-0.0202
0.5653
0.8109
0.4762
Jan-09
-0.3711
-0.0202
0.5653
0.8109
0.4762
Feb-09
-0.3711
-0.0202
0.5653
0.8109
0.4762
Mar-09
-0.3711
-0.0202
0.5653
0.8109
0.4762
Apr-09
-0.4620
0.1222
0.4055
1.0332
0.7839
May-09
-0.4620
0.1222
0.4055
1.0332
0.7839
Jun-09
-0.9163
0.0953
0.3507
1.2669
0.8329
Jul-09
-0.7340
0.0953
0.3507
1.2669
0.8329
Aug-09
-0.7340
0.0953
0.3507
1.2669
0.8329
Sep-09
-0.7340
0.0953
0.3716
1.0750
0.7275
Oct-09
-0.5276
0.0953
0.3716
1.0750
0.7275
Nov-09
-0.5276
0.0198
0.3075
0.9670
0.6678
Dec-09
-0.5276
0.0198
0.3075
0.9670
0.6678
Jan-10
-0.5276
0.0198
0.3075
0.9670
0.6678
Feb-10
-0.5276
0.0198
0.3075
0.9670
0.6678
Albert Budiyanto dan Roihan Muflih: “Analisis Pengaruh Nilai Saham......”38
ESENSI, Vol.15 No.3/2012 Mar-10
-0.5276
0.0198
0.3075
0.9670
0.6678
Apr-10
-0.2231
0.0198
0.1310
0.8796
0.6678
May-10
-0.2744
0.0198
0.0953
0.8796
0.5878
Jun-10
-0.2744
0.0296
0.0953
0.8755
0.4886
Jul-10
-0.2231
0.0677
0.0953
0.8755
0.4947
Aug-10
-0.2231
0.0677
0.1044
0.9083
0.4947
Sep-10
-0.2231
0.0677
0.1044
0.9083
0.4947
Dari tabel 4 dapat dilihat bahwa perusahaan Astra Otoparts memiliki nilai struktur modal yang bersifat negative selama 4 tahun terakhir. Perusahaan tersebut juga memiliki nilai struktur modal terendah di tahun 2010 yaitu -0,9163. Struktur modal paling tinggi di awal tahun 2010 tepatnya di bulan Januari berada pada perusahaan Sunson Textile Manufacture sebesar 0,9632. Selama tahun 2007 sampai dengan 2010 struktur modal tertinggi sebesar 1,6563 beada pada perusahaan Gajah Tunggal. Analisa Suku Bunga Berikut ini tabel 5 mengenai suku bunga Bank Indonesia yang kemudian di ln kan. Tabel 5 Analisa Suku Bunga Tahun 2007 - 2010 Tanggal
Bulan
Jan-07
-4.8335
Feb-07
-4.8655
Mar-07
-4.8929
Apr-07
-4.8929
May-07
-4.9153
Jun-07
-4.9427
Jul-07
-4.9723
Aug-07
-4.9799
Sep-07
-4.9799
Oct-07
-4.9799
Nov-07
-4.9799
Dec-07
-5.0003
Jan-08
-5.0106
Feb-08
-5.0182
Mar-08
-5.0165
Apr-08
-5.0129
May-08
-4.9793
Albert Budiyanto dan Roihan Muflih: “Analisis Pengaruh Nilai Saham......”39
ESENSI, Vol.15 No.3/2012 Jun-08
-4.9406
Jul-08
-4.8957
Aug-08
-4.8638
Sep-08
-4.8356
Oct-08
-4.7203
Nov-08
-4.6733
Dec-08
-4.6978
Jan-09
-4.7811
Feb-09
-4.9173
Mar-09
-4.9787
Apr-09
-5.0232
May-09
-5.1043
Jun-09
-5.1481
Jul-09
-5.1779
Aug-09
-5.2045
Sep-09
-5.2158
Oct-09
-5.2217
Nov-09
-5.2217
Dec-09
-5.2244
Jan-10
-5.2256
Feb-10
-5.2299
Mar-10
-5.2408
Apr-10
-5.1779
May-10
-5.2045
Jun-10
-5.2158
Jul-10
-5.2217
Aug-10
-5.2217
Sep-10
-5.2244
Berdasarkan tabel 5, suku bunga telah dilogaritma naturalkan. Di bulan Januari 2007 nilai suku bunga sebesar -4.8335. Nilai suku bunga terus mengalami penurunan sampai bulan Februari 2008 menjadi sebesar -5.0182. Di tahun 2010 pada bulan September suku bunga mencapai -5.2244 yang sebelumnya mencapai -5.2217 pada bulan Agustus. Analisa gabungan antara nilai saham yang beredar, struktur modal, suku bunga, dan return saham Berikut ini tabel 6 mengenai gabungan Nilai Saham yang Beredar, Struktur Modal, Suku Bunga dan Return Saham yang telah di Ln kan.
Albert Budiyanto dan Roihan Muflih: “Analisis Pengaruh Nilai Saham......”40
ESENSI, Vol.15 No.3/2012 Tabel 6 Analisa Gabungan antara Nilai Saham yang Beredar, Struktur Modal, Suku Bunga dan Return Saham Tahun 2007 - 2010 Bulan
Return
Nilai Saham yang Beredar
Struktur Modal
Suku Bunga
Jan-07
0.0000
28.6165
0.2382
-4.8335
Feb-07
0.0755
26.5121
0.2505
-4.8655
Mar-07
0.0012
21.9675
0.2376
-4.8929
Apr-07
0.0148
26.2998
0.1749
-4.8929
May-07
0.1224
28.7623
0.1723
-4.9153
Jun-07
0.0020
28.8356
0.1729
-4.9427
Jul-07
0.1021
28.8317
0.2044
-4.9723
Aug-07
-0.0827
24.0257
0.2044
-4.9799
Sep-07
0.0323
27.7200
0.1351
-4.9799
Oct-07
0.1186
28.3914
0.1384
-4.9799
Nov-07
-0.0343
28.1991
0.1492
-4.9799
Dec-07
0.0566
25.8379
0.1488
-5.0003
Jan-08
-0.0617
27.8593
0.1589
-5.0106
Feb-08
0.0586
25.1730
0.1363
-5.0182
Mar-08
-0.0426
23.6820
0.1453
-5.0165
Apr-08
-0.0559
25.8146
0.1813
-5.0129
May-08
0.1847
26.2017
0.1813
-4.9793
Jun-08
0.0065
27.4672
0.1020
-4.9406
Jul-08
0.1207
28.9257
0.1042
-4.8957
Aug-08
-0.0382
23.9898
0.1373
-4.8638
Sep-08
-0.1271
26.3308
0.1723
-4.8356
Oct-08
-0.2600
25.3979
0.1694
-4.7203
Nov-08
0.0396
24.6280
0.2409
-4.6733
Dec-08
-0.0415
22.3625
0.2409
-4.6978
Jan-09
-0.0522
21.2932
0.2409
-4.7811
Feb-09
-0.0167
23.7647
0.2209
-4.9173
Mar-09
0.0685
22.5950
0.2209
-4.9787
Apr-09
-0.0003
23.2488
0.3444
-5.0232
May-09
0.2138
23.3262
0.3444
-5.1043
Jun-09
0.0978
27.7371
0.3218
-5.1481
Jul-09
0.0897
24.9491
0.3326
-5.1779
Aug-09
0.0695
27.4800
0.3326
-5.2045
Sep-09
0.0969
25.5661
0.2426
-5.2158
Albert Budiyanto dan Roihan Muflih: “Analisis Pengaruh Nilai Saham......”41
ESENSI, Vol.15 No.3/2012 Oct-09
-0.0167
24.2649
0.2613
-5.2217
Nov-09
0.0154
22.3842
0.1835
-5.2217
Dec-09
0.0077
24.0486
0.1835
-5.2244
Jan-10
0.0892
25.8591
0.1835
-5.2256
Feb-10
0.0171
23.6376
0.1771
-5.2299
Mar-10
0.1458
29.0103
0.1771
-5.2408
Apr-10
0.2042
26.9224
0.1646
-5.1779
May-10
-0.0541
24.6346
0.1658
-5.2045
Jun-10
-0.0161
28.5286
0.1574
-5.2158
Jul-10
0.0494
27.2129
0.1836
-5.2217
Aug-10
0.0900
27.3509
0.1751
-5.2217
Sep-10
0.2783
27.5566
0.1751
-5.2244
Dari tabel 6 mengenai gabungan antara nilai saham yang beredar, struktur modal, suku bunga dan return saham dapat diketahui bahwa untuk return saham di awal tahun 2007 masih mencapai nilai nihil. Nilai return saham tertinggi berada pada bulan September tahun 2010 dengan nilai 0,2783 sedangkan nilai terendah sebesar -0,0003 pada bulan April tahun 2009. Untuk nilai saham yang beredar angka tertinggi berada pada bulan Maret tahun 2010 yaitu dengan nilai 29,103. Di awal tahun 2009 tepatnya di bulan Januari, nilai saham yang beredar berada pada posisi terendah yaitu 21,2932. 0,1316 merupakan nilai terendah pada struktur modal yang berada pada bulan Februari di tahun 2008. Angka tertinggi berada struktur modal berada di dua bulan berturut-turut yaitu bulan April dan Mei di tahun 2009 sebesar 0,3444. Dari bulan Januari tahun 2007 sampai dengan bulan September tahun 2010 suku bunga berada pada nilai negative. Di akhir bulan September 2010 suku bunga mencapai titik 5.2244 Interpretasi Hasil Output Regresi Berdasarkan dari data return saham, nilai saham yang beredar, struktur modal, dan suku bunga maka di dapatkan interpretasi hasil output dari program SPSS,adapun hasilnya adalah sebagai berikut : Persamaan Regresi Y = -1.451 + 0.014 X1 + 0.333 X2 - 0.211 X3 Dimana : Y = Return X1 = Nilai saham yang beredar X2 = Struktur modal X3 = Suku bunga Dari persamaan diatas dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Konstan = -0,1451 artinya tanpa mempertimbangkan variable independent, maka return saham yang diperoleh akan turun sebesar 0,1451 b. Koefisien regresi nilai saham yang beredar (X1) = 0,014 artinya setiap penambahan nilai saham yang beredar sebesar 1 %
Albert Budiyanto dan Roihan Muflih: “Analisis Pengaruh Nilai Saham......”42
ESENSI, Vol.15 No.3/2012 sedangkan variable lainnya dianggap konstan, maka akan menaikkan (karena positif) return saham sebesar 0,014 %. c. Koefisien regresi struktur modal (X2) = 0,333 artinya setiap penambahan struktur modal sebesar 1 % sedangkan variable lainnya dianggap konstan, maka akan menaikkan (karena positif) return saham sebesar 0,333 %. d. Koefisien regresi suku bunga (X3) = -0,211, artinya setiap penambahan suku bunga sebesar 1 % sedangkan variable lainnya dianggap konstan, maka akan menurunkan (karena negatif) return saham sebesar 0,211 % Koefisien Korelasi Berganda dan Determinasi Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh hasil koefisien korelasi berganda sebesar 0,529 ini berarti termasuk ke dalam golongan koefisien korelasi yang sedang. Berarti terjadi hubungan yang sedang antara nilai saham yang beredar, struktur modal, dan suku bunga terhadap return saham. Pada hasil perhitungan diperoleh koefisien determinasi sebesar adalah sebesar 0,227 atau 22,7% dan sisanya sebesar 77,3% di pengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model regresi Uji F Untuk mengetahui apakah nilai koefisien regresi tersebut dapat digunakan, maka harus diuji terlebih dahulu signifikasinya dengan menggunakan uji F, langkah- langkahnya sebagai berikut : Hipotesa : Ho : βi = 0 Tidak ada pengaruh nilai saham yang beredar (X1), struktur modal (X2), dan suku bunga (X3) terhadap return saham (Y) H1 : βi ≠ 0 Ada pengaruh nilai saham yang beredar (X 1), struktur modal (X2), dan suku bunga (X3) terhadap return saham (Y) Pengambilan Keputusan : Ho diterima jika F hitung < F tabel artinya nilai saham yang beredar, struktur modal, dan suku bunga tidak mempengaruhi return saham Ho ditolak jika F hitung > F tabel artinya nilai saham yang beredar, struktur modal, dan suku bunga mempengaruhi return saham Dari anova atau F tes, didapat F hitung sebesar 5.307 dengan tingkat signifikasi 0,003 oleh karena probabilitas 0,003 lebih kecil dari 0,05 maka model regresi bisa dipakai untuk memprediksi return saham. Dari analisa di atas kita dapat menghitung F tabel dengan dk pembilang (N-K - 1) = 3 dan dk penyebut n – k - 1 = 45 – 3 – 1 = 41 dengan taraf kesalahan 5 % di dapat F tabel sebesar 2.833 Jadi F hitung ( 5.307 ) > F tabel (2.833) yang artinya bahwa Ho di tolak. Hi diterima yang artinya Ada pengaruh nilai saham yang beredar, struktur modal, dan suku bunga terhadap return saham. Uji T Uji T adalah tes pengujian hipotesis regresi untuk mengetahui apakah nilai nilai koefisien b1, b3 dan b2 dari persamaan yang ada cukup signifikan atau apakah ada pengaruh variable nilai saham yang beredar (X1), struktur modal (X2) dengan suku bunga (X3) terhadap return saham (Y). Tes pengujian ini dilakukan dengan dua arah
Albert Budiyanto dan Roihan Muflih: “Analisis Pengaruh Nilai Saham......”43
ESENSI, Vol.15 No.3/2012 menggunakan sebelah kiri dan kanan kurva dengan tingkat kesalahan yang di tolerir α = 5 % atau memiliki tingkat keyakinan 95 % dengan drajat kebebasan ( df = n – k ) = 45 – 4 = 41 Langkah –langkah pengujian terhadap X1 (nilai saham yang beredar), X2 ( struktur modal), dan X3 (suku bunga) adalah sebagai berikut : 1 Menentukan hipotesis Ho : β 1 = 0 Tidak ada pengaruh nilai saham yang beredar (X1) terhadap return saham (Y) H1 : β 1 ≠ 0 Ada pengaruh nilai saham yang beredar (X1) terhadap return saham (Y) Ho : β 2 = 0 Tidak ada pengaruh struktur modal (X2) terhadap return saham (Y) Ho : β2 ≠ 0 Ada pengaruh struktur modal (X2) terhadap return saham (Y) Ho : β 3 = 0 Tidak ada pengaruh suku bunga (X3) terhadap return saham (Y) Ho : β3 ≠ 0 Ada pengaruh suku bunga (X3) terhadap return saham (Y) 2 Menentukan nilai t tabel Untuk menentukan nilai t dari tabel dengan pengujian 2 arah, maka tingkat nyata α 5 % ( 0,05 ) di bagi menjadi 2 drajat kebebasan yang di gunakan ( n – k ) = 41 maka nilai tersebut adalah 2.020 3 Menentukan nilai t hitung Berdasarkan analisis yang dilakukan dengan menggunakan software SPPS di peroleh t hitung adalah 2,256 untuk nilai saham yang beredar ( X1 ), 1,503 untuk struktur modal ( X2 ), dan -2.673 untuk variabel suku bunga (X3). Hasil perhitungan uji t tersebut dapat terlihat pada tabel 4.9 berikut: Analisis hasil penerimaan atau penolakan a. Uji Hipotesis 1 Hasil pengujian terhadap variable X1 menunjukkan bahwa X1 mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,029 < 0,05 yang berarti X1 mempunyai pengaruh terhadap return saham. Untuk nilai t statistic dari X 1 adalah 2,256 > 2,020 maka Ho ditolak dan H1 diterima, berarti ada pengaruh nilai saham yang beredar terhadap return saham b. Uji Hipotesis 2 Hasil pengujian terhadap variable X2 menunjukkan bahwa X2 mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,140 > 0,05 yang berarti X2 tidak mempunyai pengaruh terhadap return saham. Untuk nilai t statistic dari X2 adalah 1,503 < 2,020 maka Ho diterima dan H1 ditolak, berarti tidak ada pengaruh struktur modal terhadap return saham c. Uji hipotesis 3 Hasil pengujian terhadap variable X3 menunjukkan bahwa X3 mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,011 < 0,05 yang berarti X3 mempunyai pengaruh terhadap resturn saham. Untuk nilai t statistic dari X3 adalah -2,637 < -2,020 maka Ho ditolak dan H1 diterima, berarti ada pengaruh suku bunga terhadap return saham.
Albert Budiyanto dan Roihan Muflih: “Analisis Pengaruh Nilai Saham......”44
ESENSI, Vol.15 No.3/2012 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Penelitian ini mencoba untuk meneliti, apakah nilai saham yang beredar, struktur modal dan suku bunga mampu mempengaruhi return saham aneka industri. Hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis regresi berganda dengan tiga variabel independent (nilai saham yang beredar, struktur modal, dan suku bunga) dan satu variabel dependent (return saham) menunjukkan bahwa: 1. Hasil pengujian terhadap variable X1 (nilai saham yang beredar) menunjukkan bahwa X1 (nilai saham yang beredar) mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,029 < 0,05 yang berarti X1 (nilai saham yang beredar) mempunyai pengaruh terhadap return saham. Untuk nilai t statistic dari X 1 adalah 2,256 > 2,020 maka Ho ditolak dan H1 diterima, berarti ada pengaruh nilai saham yang beredar terhadap return saham 2. Hasil pengujian terhadap variable X2 (struktur modal) menunjukkan bahwa X2 (struktur modal) mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,140 > 0,05 yang berarti X2 (struktur modal) tidak mempunyai pengaruh terhadap return saham. Untuk nilai t statistic dari X2 adalah 1,503 < 2,020 maka Ho diterima dan H1 ditolak, berarti tidak ada pengaruh struktur modal terhadap return saham 3. Hasil pengujian terhadap variable X3 (suku bunga) menunjukkan bahwa X3 (suku bunga) mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,011 < 0,05 yang berarti X3 (suku bunga) mempunyai pengaruh terhadap return saham. Untuk nilai t statistic dari X3 adalah -2,637 < -2,020 maka Ho ditolak dan H1 diterima, berarti ada pengaruh suku bunga terhadap return saham 4. Pengaruh nilai saham yang beredar, struktur modal, dan suku bunga secara bersama-sama terhadap return saham sebesar 22,7 % sisanya sebesar 77,3 % dipengaruhi oleh faktor-faktor lain Saran Dari hasil penelitian yang penulis sampaikan, maka saran yang dapat penulis berikan adalah : 1. Perusahaan sebaiknya mengevaluasi kinerjanya setiap saat apakah mengalami kenaikan atau penurunan agar dapat mencari penyebab kenaikan atau penurunan tersebut sehingga akan mendapatkan keuntungan yang optimal di masa yang akan datang dan evaluasi kinerja tersebut harus mempertimbangkan informasi seputar peredaran saham, dan nilai suku bunga karena suku bunga dan saham yang beredar seperti telah disimpulkan di atas berpengaruh secara simultan pada return saham. 2. Dalam mengambil keputusan investasi, para investor sebaiknya mempertimbangkan analisis keuangan agar dapat memprediksi hasil yang akan diperolehnya. Pengambilan keputusan investasi sebaiknya juga mempertimbangkan faktor-faktor di luar analisis keuangan yang dapat menjamin kelangsungan hidup perusahaan. 3. Bagi para peneliti selanjutnya disarankan untuk mengambil sampel yang lebih besar dan jangka waktu penelitian yang lebih lama karena dengan begitu hasil penelitian dapat lebih akurat di samping itu juga para peneliti selanjutnya perlu melakukan analisis secara lebih terperinci terhadap sampel penelitian seperti ukuran perusahaan dan jenis industri sehingga terjadi keseragaman dalam pengolahan data.
Albert Budiyanto dan Roihan Muflih: “Analisis Pengaruh Nilai Saham......”45
ESENSI, Vol.15 No.3/2012 Daftar Pustaka Abdul halim, Analisis Investasi, Edisi 2, Salemba Empat, Jakarta, 2005. Laura X. L. Liu dkk, Investment-Based Expected Stock Returns, 2007. Eduardus Tandelilin,Analisis Pertama, BPFE, 2001.
Investasi
dan
Manajemen
Portofolio,
Edisi
Eugene F. Brigham dan Joel F. Houston, Dasar-dasar Manajemen Keuanagan,Buku ke2, Edisi 10, Salemba Empat, 2006, Jakarta. Kenneth H. Marks dkk, The Handbook of Financing Growth, Strategies and Capital Structure, John Willey & Sons, Inc, 2005. Lawrence J. Gitman, Principles of Managerial Finance, Addison Wesley, 2002. Ridwan S. Sundjaja dan Inge Barlian, Manajemen Keuangan Satu, Edisi Keempat: Jakarta:Prenhallindo, 2002. Suad Husnan, Teori Portofolio dan Analisis Investasi,Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2000. Sunariyah, Pengantar Pengetahuan Pasar Modal, Edisi Keempat, Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2004. Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta: Jakarta, 2005. Tjiptono Darmadji dan Hendy M. Fakhruddin, Pasar Modal di Indonesia, Edisi 2, Salemba Empat, Jakarta, 2006 Wolfgang Drobetz dan Pascal, Capital Structure and Stock Returns: The European Evidence diakses dari http://ssrn.com/abstract=957302 pada 10 Juli 2011.
Albert Budiyanto dan Roihan Muflih: “Analisis Pengaruh Nilai Saham......”46