MODEL PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK DEKLAMASI DI KELAS X MA. MUHAMMADIYAH KARANGPAWITAN GARUT TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Desi Purnamasari NPM. 1021.0498 Program Studi PBS Indonesia Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Siliwangi Bandung 2012 ABSTRAK Pada umumnya, hampir semua orang berpendapat bahwa mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia merupakan mata pelajaran yang paling mudah diantara mata pelajaran yang lain. Suatu pelajaran dianggap mudah dan tidaknya itu dapat dilihat dan faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar dan juga model cara penyampaian materi. Berkenaan dengan hal itu, maka hendaknya seorang guru dituntut untuk dapat menguasai berbagai macam teknik pengajaran. Dalam hal ini, sangatlah jelas bahwa peran guru dituntut untuk dapat memerankan strategi yang bervariasi sesuai dengan situasi dalam proses belajar mengajar. Maka untuk mengatasi kekurangan atau kelemahan tersebut, perlu digunakan adanya strategi belajar mengajar dalam pengajaran Bahasa Indonesia, khususnya dalam pengajaran kesusastraan yang meliputi tentang apresiasi puisi. Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Mampukah siswa mengikuti pembelajaran puisi dengan menggunakan teknik deklamasi? 2. Tepatkah teknik deklamasi digunakan untuk mengajarkan apresiasi puisi? Berdasarkan perumusan masalah di atas, penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut. 1. Siswa mampu mengikuti pembelajaran apresiasi puisi dengan menggunakan teknik deklamasi. 2. Teknik deklamasi tepat digunakan untuk pengajaran apresiasi puisi. Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data, penulis mengambil simpulan sebagai berikut. 1. Siswa kelas X MA. Muhammadiyah Karangpawitan Garut mampu mengikuti pembelajaran apresiasi puisi dengan menggunakan teknik deklamasi. Ini terbukti dengan hasil nilai rata-rata pretes sebesar 6,512 dan nilai rata-rata postes sebesar 7,024. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan nilai sebesar 0,512. 2. Teknik deklamasi tepat digunakan dalam pengajaran apresiasi puisi. Hal ini terbukti berdasarkan uji statistik bahwa t hitung > t tabel, yaitu 4,68 > 1,95. Artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil pretes dan hasil postes. Berdasarkan simpulan di atas, maka pembelajaran apresiasi puisi dengan menggunakan teknik deklamasai akan mendapat hasil yang lebih baik, apabila guru sering memberikan latihan kepada siswa, karena dengan cara latihan siswa akan lebih memahami dan terampil dalam mempelajari apresiasi puisi.
Kata Kunci : Apresiasi Puisi / Teknik Deklamasi PENDAHULUAN Pengajaran sastra mempunyai tujuan yaitu agar siswa dapat mengapresiasi karya sastra yang lahir bukan dari pengertian-pengertian dan penghayatan semata, melainkan dari hasil buah pikiran, kepekaan, serta kecakapan daya nalar. Karya sastra sebagai suatu cipta rekaan dalam perwujudannya dapat berupa lukisan sesuatu yang terjadi di dunia yang nyata atau abstrak yang dapat menggugah minat pembaca. Sastra sebagai seni sastra pada dasarnya adalah untuk dinikmati. Sastra adalah untuk didengarkan, dibaca, diucapkan dan diperagakan,
dengan maksud untuk dihayati. Dan sastra diharapkan diperoleh satu kenikmatan yang mendalam dari suatu kenikmatan tersendiri. Kenikmatan yang tinggi adalah kenikmatan dengan pemahaman. Karena itu agar memperoleh kenikmatan yang tinggi diperlukan pemahaman terhadap sastra. Dan demikianlah sastra menjadi salah satu objek studi. Untuk tercapainya tujuan yang tertulis dalam kurikulum 2006 tentang bahasa dan sastra Indonesia, maka di bawah ini digariskan bahwa siswa harus dapat menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khasanah budaya dan intelektual manusia Indonesia.
Bertitik tolak dan latar belakang tersebut, maka dalam penelitian ini penulis akan mencoba menggunakan teknik deklamasi sebagai bahan percobaan mengajarkan puisi kepada siswa kelas X MA. Muhammadiyah Karangpawitan Garut tahun pelajaran 2011-2012. KAJIAN TEORI DAN METODE Pengertian Apresiasi Puisi Aminuddin (1995:34) mengatakan bahwa istilah apresiasi berasal dari bahasa latin “apreciatio” yang berarti “mengindahkan” atau “menghargai”. Dalam konteks yang lebih luas, istilah apresiasi menurut Aminuddin (1995:31) mengandung makna; pengertian melalui perasaan atau kepekaan batin, dan pemahaman dan pengakuan terhadap nilai-nilai keindahan yang diungkapkan pengarang. Rusyana (1982:7) mengemukakan bahwa apresiasi adalah pengenalan yang semakin mendalam terhadap pengalaman hidup yang terkandung dalam sastra, serta hasrat dan jawaban kita terhadapnya. Secara etimologi, puisi berasal dan bahasa Yunani “poeta” atau “poietas” yang berarti membangun, menyebabkan, menimbulkan, membuat puisi, (Situmorang, 1997:10). Berdasarkan uraian di atas, maka penulis mengambil kesimpulan bahwa apresiasi puisi adalah suatu pengapresiasian pikiran atau imajinasi atau curahan hati seseorang ke dalam suatu tulisan ataupun lisan. Pengertian Deklamasi Istilah deklamasi berasal dari declamare atau declaim, yang artinya menyerukan atau membacakan sesuatu hasil karya sastra dengan lagu dan gerak-gerik sebagai alat bantu. Gerak-gerik yang dimaksud disini adalah gerak-gerik alat bantu yang steril, puitis, yaitu seirama dengan isi bacaan, (Aftarudin, 1994:26). Dengan singkat dapat dikatakan bahwa deklamasi adalah perbuatan menyampaikan hasilhasil sastra (puisi) dengan bahasa lisan. Adapun orang yang menyampaikan/mendeklamasikan hasil sastra disebut deklamator untuk pria dan deklamatris untuk wanita. Dalam hal pendeklamasian ini deklamator/ deklamatris harus memahami situasi sebuah sajak, bagaimana latar belakang penulisan sajak itu isinya. Selain itu calon deklamator pun harus mengetahui riwayat hidupnya. Apakah berasal dari lingkungan keluarga yang menderita, atau petani miskin, sebab hal ini akan mewarnai langsung karya-karyanya. Dengan demikian teknik itu dapat digunakan untuk mengajarkan puisi di kelas X SMA/MA.
Penggunaan teknik deklamasi dalam proses belajar mengajar memiliki tujuan agar siswa dapat memahami, menghayati, merasakan dan membayangkan apa yang dirasakan oleh penyairnya. Lebih jelasnya sang deklamator harus dapat berusaha menempatkan dirinya sebagai seorang penyair. Metode Penelitian Metode merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai satu tujuan, misalnya untuk menguji serangkaian hipotesis, dengan menggunakan teknik serta menggunakan alat-alat tertentu, (Surakhmad, 1990:131). Dalam penelitian ini yang penulis gunakan adalah metode analisis deskriptif dan metode eksperimen. Metode analisis deskriptif yaitu metode yang memecahkan masalah yang aktual dengan jalan mengumpulkan data, mengklasifikasikan penggunaan teknik deklamasi. Metode eksperimen adalah untuk mengetahui keberhasilan peneliti dalam mengajarkan puisi dengan menggunakan teknik deklamasi, sehingga mendukung hipotesis yang telah dirumuskan. Teknik Penelitian Teknik adalah cara-cara atau upaya yang digunakan dalam pencapaian suatu tujuan. Adapun teknik penelitian yang akan peneliti gunakan adalah sebagai berikut. 1. Studi Pustaka Teknik ini digunakan untuk memperoleh bahanbahan informasi yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, serta dapat menambah wawasan tentang materi yang akan diajarkan. 2. Uji Coba Uji coba ini merupakan kegiatan penulis dalam mengajarkan puisi dengan menggunakan teknik deklamasi di kelas di kelas X MA. Muhammadiyah Karangpawitan Garut. 3. Analisis Analisis penulis gunakan untuk mempelajari, meneliti, menguraikan dan menjelaskan hasil uji coba untuk mendukung hipotesis. 4. Tes Peneliti mengadakan tes untuk mengetahui hasil belajar siswa, tentang puisi yang penulis sampaikan.
HASIL DAN PEMBAHASAN Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran Berikut ini akan penulis sajikan tabel data hasil penilaian pelaksanaan pengajaran dari guru bidang studi Bahasa Indonesia kelas X-A MA. Muhammadiyah Karangpawitan Garut. Data Hasil Pelaksanaan Pembelajaran Apresiasi Puisi No Aspek Penilaian Nilai II Pelaksanaan Pembelajaran A. Kegiatan Belajar 3,5 Mengajar 1. Kesesuaian Bahasa 3,5 2. Kejelasan Suara 3,5 3. Kemampuan Menerangkan 3,0 4. Dorongan ke arah kreatifitas 3,0 siswa dalam pemahaman materi 3,5 5. Dorongan ke arah kreatifitas 3,5 6. Penggunan alat peraga 3,6 7. Pengelolaan kelas 8. Teknik mengajar B. Bahan Pengajaran 1. Penguasaan bahan 3,7 pengajaran/ materi 3,5 2. Pemberian contoh 3,0 pembelajaran 3. Ketepatan waktu C. Penampilan 1. Kemudahan berhubungan dengan siswa 3,8 2. Stabilitas emosi 3,5 3. Pemahaman terhadap siswa 3,5 4. Kerapihan berpakaian 3,5 5. Kemampuan menggunakan 3,6 umpan balik D. Pelaksanaan tes awal dan 3,0 tes akhir 1. Konsekuensi terhadap 3,5 penetapan waktu 2. Keterlibatan pelaksanaan tes Jumlah 61,2 Rata-rata 3,4 Keterangan : A (Baik Sekali) = 3,6 – 4,0 B (Baik) = 3,0 – 3,5 C (Cukup) = 2,5 – 2,9 D (Kurang) = 2,2 – 2,4 E (Sekali) = 0 – 2,0 Berdasarkan data di atas, diperoleh hasil penilai dari guru Bahasa Indonesia kelas X-A MA. Muhammadiyah Karangpawitan Garut terhadap pelaksanaan pembelajaran yang penulis lakukan adalah tergolong kategori baik dengan nilai rata-rata 3,4.
Data dan Analisis Hasil Evaluasi Pembelajaran Apresiasi Puisi dengan Menggunakan Teknik Deklamasi Penilaian yang paling tepat untuk mengetahui keberhasilan proses belajar mengajar adalah dengan mengadakan evaluasi. Evaluasi yang penulis laksanakan terdiri dari dua jenis, yaitu tes awal (pretes) dan tes akhir (postes). Pelaksanaan kedua tes ini berjalan dengan baik sesuai dengan urutan kegiatan yang telah dirumuskan. Evaluasi merupakan suatu langkah terakhir dalam proses belajar mengajar. Baik buruknya hasil evaluasi akan menggambarkan berhasil atau tidaknya suatu pengajaran. Walaupun demikian, tidak berarti tes ini merupakan satusatunya bukti keberhasilan suatu pengajaran. Akan tetapi setidak-tidaknya hasil tes tersebut dapat dijadikan ukuran keberhasilan siswa dalam kegiatan belajar dan guru dalam kegiatan mengajar. Pada bagian ini penulis menganalisis hasil pretes dan postes yang diperoleh penulis dari hasil penelitian. Dari hasil analisis ini akan diketahui nilai rata-rata dari hasil pretes dan nilai rata-rata dari hasil postes dari kedua tes tersebut. Hasil penghitungan perbandingan kedua nilai rata-rata tersebut akan dapat dilihat berhasil atau tidaknya penulis dalam mengajarkan pembelajaran Apresiasi Puisi dengan menggunakan teknik deklamasi pada kelas X-A MA. Muhammadiyah Karangpawitan Garut. Untuk mengetahui keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan, terlebih dahulu penulis menentukan persentase nilai kelulusan minimum yang harus dicapai oleh siswa. Persentase nilai minimum kelulusan, penulis tetapkan 60% dari skor tes yang diberikan. Dengan demikian, bagi siswa yang akan dinyatakan berhasil yaitu apabila siswa mendapatkan skor lebih dari 60, dan apabila bagi siswa yang mendapatkan skor 60 atau kurang akan dikategorikan gagal dalam mencapai tujuan. Selanjutnya penulis menentukan jumlah siswa yang berhasil dan jumlah siswa yang gagal dalam melaksanakan kegiatan pretes. Begitu juga dalam kegiatan postes, penulis membandingkan jumlah dan persentase siswa yang berhasil dengan jumlah siswa yang gagal dalam melaksanakan kegiatan postes. Setelah perbandingan tersebut, maka dapat terlihat ketercapaian tujuan pengajaran yang penulis rumuskan. Selanjutnya akan penulis sajikan data dan analisis hasil pretes (x) dan postes (y) yang telah dicapai oleh siswa kelas X-A MA. Muhammadiyah Karangpawitan Garut. Adapun untuk mencari nilai siswa, penulis gunakan rumus: NA = (S1)10% Keterangan: NA = Nilai Akhir
S1 = jumlah skor 10% = persentase penilaian Data dan Analisis Hasil Pretes Pembelajaran Apresiasi Puisi dengan Menggunakan Teknik Deklamasi Data hasil pretes di atas maka dapat diketahui jumlah siswa yang mendapatkan nilai 8 sebanyak 4 orang, nilai 7 sebanyak 13 orang dan nilai 6 sebanyak 24 orang. Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan, bahwa siswa yang mendapatkan jumlah nilai di atas nilai 6 dinyatakan siswa tersebut mampu mengikuti pembelajaran, dan apabila siswa yang mendapatkan jumlah nilai 6 atau kurang, dinyatakan siswa tersebut kurang mampu mengikuti pelajaran. Data dan Analisis Hasil Postes Pembelajaran Apresiasi Puisi dengan Menggunakan Teknik Deklamasi Berikut ini akan penulis sajikan data dan analisis hasil postes (y) pembelajran Apresiasi Puisi dengan menggunakan teknik deklamasi yang telah dicapai oleh siswa kelas X-A MA. Muhammadiyah Karangpawitan Garut. Data hasil postes di atas maka dapat diketahui jumlah siswa yang mendapatkan nilai 9 sebanyak 2 orang, nilai 8 sebanyak 5 orang, nilai 7 sebanyak 26 orang dan nilai 6 sebanyak 8 orang.
perbedaanya penulis tempuh dengan langkahlangkah sebagai berikut.
1) Menghitung mean pretes ( x ) dan mean postes
(y) 2) Menghitung standar deviasi pretes (SDx) dan standar deviasi postes (Sdy) 3) Menghitung perbedaan kedua mean (d) 4) Menghitung t-hitung (menguji hipotesis)
1) Menghitung mean hasil pretes ( x ) dan mean
postes ( y )
Untuk Menghitung mean hasil pretes ( x ) dan
mean postes ( y ) menggunakan rumus : x - = Keterangan :
Fx - Fy y = N N
( x )= mean pretes
(y) = mean postes N = jumlah siswa Diketahui : Fx = 267 Fy = 288 N
= 41
Fx Fy Maka : ( y ) = ( y )= N N 267 288 = = 41 41
Data dan Analisis Perbandingan Hasil Pretes (x) dan Hasil Postes (y) Pembelajaran Apresiasi Puisi dengan Menggunakan Teknik Deklamasi Berikut ini akan penulis sajikan data dan analisis perbandingan hasil pretes (x) dan hasil postes (y) pembelajaran Apresiasi Puisi dengan menggunakan teknik deklamasi yang telah dicapai oleh siswa kelas X-A MA. Muhammadiyah Karangpawitan Garut, maka dapat diketahui jumlah siswa yang mampu dan jumlah siswa kurang mampu mengikuti pembelajaran apresiasi puisi dalam pelaksanaan kegiatan pretes. Adapun siswa yang dikategorikan mampu mengikuti pembelajaran apresiasi puisi dalam kegiatan pretes sebanyak 17 orang atau dapat dipersentasikan sebesar 41,46%, sedangkan siswa yang dikategorikan kurang mampu mengikuti pembelajaran apresiasi puisi dalam kegiatan pretes sebanyak 24 orang atau dapat dipersentasekan sebesar 58,54%. Berdasarkan data di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa siswa Kelas X-A MA. Muhammadiyah Karangpawitan Garut kurang mampu untuk mencapai nilai maksimal dalam pelaksanaan kegiatan pretes. Setelah hasil evaluasi doperoleh dan diperiksa, maka selanjutnya perbedaan mean pretes dan mean postes dihitung. Untuk menghitung
= 6,512 = 7,024 2) Menghitung standar deviasi pretes (SDx) dan standar deviasi postes (Sdy) Rumus : SDx = SDy =
Fx 2 N Fy 2 N
Keterangan : SDx = standar deviasi skor (x) SDy = standar deviasi skor (y) N = jumlah siswa Diketahui : Fx = 267 Fx2 = 1757 Fy = 288 Fy2 = 2044 N = 41
Dicari SDx dan Sdy
Fx N
Maka : SDx =
2
Fy 2 N 1757 2044 = = 41 41 = 42,853658
SDy =
= 7,0607122 = 6,55 = 7,10 Jadi standar deviasi untuk pretes adalah 6,55 sedangkan standar deviasi untuk postes adalah 7,10. 3) Menghitung perbedaan kedua mean (d) Rumus : d = (y -) – (x -) Diketahui : x - = 6,512 y - = 7,024 maka : d = (y -) – (x -) = 7,024 – 6,512 = 0,512 Jadi perbedaan mean pretes dan mean postes adalah 0,512 4) Menghitung thitung (menguji hipotesis) Untuk menguji hipotesis akan digunakan thitung, dengan menguji hipotesis akan menggunakan koefisien korelasi “r”, dengan distribusi skor di bawah ini. y2 = 2044 ; N = 41 Dicari: a. r (koefisien korelasi) r =
( x)( y ) xy N
( x 2 r
(1757 r
( x) 2 ( y ) 2 )( y 2 N N =
(267)(288) 1887 41 (267) 2 (288) 2 )(2044 2 41 41 =
1887 1875,5121 (1757 1738,756)(2044 2023,0243 11,4879 r = 382,68067 11,4879 r = 19,562225
r = 0,5872491 r = 0,6 Setelah diketahui nilai korelasi (r) sebesar 0,6, maka selanjutnya diuji kembali kebenaran hipotesis dengan rumus t-hitung, yaitu sebagai berikut. b. thitung
= =
r n2 1 r 2 0,6 41 2
1 0,6 2
0,6 39 0,64 0,6.6,245 = 0,8 =
= 4,68375 = 4,68 Selanjutnya mencari t-tabel dengan taraf signifikasi 5%, maka ttabel menunjukkan derajat kebebasan. c. (db) = N – 2.5% = (41 – 2) . 5% = 39 . 5% = 1,95 Berdasarkan perhitungan di atas, dapat diketahui bahwa t-hitung > t-tabel, yaitu 4,68 > 1,95. Jadi terdapat korelasi positif antara hasil pretes (x) dan hasil postes (y) Dengan demikian terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil pretes dengan hasil postes. Jadi teknik deklamasi tepat digunakan dalam pembelajaran Apresiasi Puisi pada siswa Kelas X-A MA. Muhammadiyah Karangpawitan Garut. Pembuktian Hipotesis Dari uraian-uraian di atas, maka penulis dapat membuktikan hipotesis. Adapun hipotesis yang dirumuskan adalah. 1) Penulis mampu mengajarkan Apresiasi Puisi dengan menggunakan teknik deklamasi 2) Siswa mampu mengikuti pembelajaran Apresiasi Puisi dengan menggunakan teknik deklamasi. 3) Teknik deklamasi tepat digunakan untuk pengajaran Apresiasi Puisi. Berdasarkan hasil pengolahan data, hipotesis pertama dapat diterima. Hal tersebut menunjukkan bahwa penulis mampu mengajarkan tentang pembelajaran Apresiasi Puisi dengan menggunakan teknik deklamasi. Hasil ini didasarkan pada hasil penilaian persiapan pengajaran sebesar 3,3 dan nilai pelaksanaan mengajar sebesar 3,4. Penilaian ini diberikan oleh guru bidang studi Bahasa Indonesia Kelas X-A MA. Muhammadiyah Karangpawitan
Garut, yang bertindak selaku pengamat, dengan kategori penilaian baik. Hipotesis kedua dapat dibuktikan dengan hasil nilai pretes rata-rata 6,512 dan nilai postes ratarata 7,024. Jadi hasil ini menunjukkan adanya peningkatan sebesar 0,512. Dengan demikian berarti siswa mampu mengikuti pembelajaran Apresiasi Puisi dengan menggunakan teknik deklamasi. Demikian juga dengan hipotesis ketiga dapat diterima. Hal ini terbukti dari penghitungan uji statistik bahwa thitung > ttabel, yaitu 4,68 > 1,95. Hal ini menunjukkan terdapatnya perbedaan yang signifikan antara hasil pretes dan hasil postes dengan menggunakan teknik deklamasi. Berdasarkan hal tersebut, membuktikan bahwa teknik deklamasi tepat digunakan untuk mengajarkan Apresiasi Puisi di Kelas X-A MA. Muhammadiyah Karangpawitan Garut. SIMPULAN Dari hasil penelitian dan analisis data pada bab IV, maka penulis dapat menarik kesimpulan yang merupakan jawaban terhadap permasalahan dalam penelitian ini. Adapun beberapa simpulan yang penulis ambil, antara lain. 1. Penulis mampu mengajarkan pembelajaran Apresiasi Puisi dengan menggunakan teknik deklamasi pada siswa Kelas X-A MA. Muhammadiyah Karangpawitan Garut. Hal ini dibuktikan dengan nilai yang diperoleh penulis dari guru bidang studi Bahasa Indonesia Kelas X-A MA. Muhammadiyah Karangpawitan Garut. Nilai yang diperoleh penulis untuk persiapan mengajar sebesar 3,3, dan nilai yang diperoleh penulis dalam pelaksanaan pengajaran sebesar 3,4. Maka dari penilaian di atas, penulis tergolong ke dalam kategori baik. 2. Siswa Kelas X-A MA. Muhammadiyah Karangpawitan Garut mampu mengikuti pembelajaran Apresiasi Puisi dengan menggunakan teknik deklamasi. Hal ini terbukti dari hasil nilai rata-rata pretes sebesar 6,512 dan nilai rata-rata postes sebesar 7,024. 3. Teknik deklamasi tepat digunakan untuk pengajaran Apresiasi Puisi di Kelas X-A MA. Muhammadiyah Karangpawitan Garut. Hal ini terbukti dengan hasil uji statistik yaitu thitung > ttabel. Berdasarkan perhitungan tersebut, maka diketahui thitung > ttabel yaitu 4,68 > 1,95. Artinya teknik deklamasi tepat untuk digunakan dalam pembelajaran Apresiasi Puisi.
DAFTAR PUSTAKA Aftarudin. (1994). Pengantar Apresiasi Puisi. Bandung: Angkasa Arikunto, S. (1989). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta; Rineka Cipta. Djamarah, S.B. dan Zain, A. (1997). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta Hidayat, K. (1987). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Bina Cipta Keraf, G. (1993). Komposisi. Jakarta: Nusa Indah Nurgiantoro, B. (1995). Penilaian Pengajaran Bahasa dan Yogyakarta: BFFE
dalam Sastra.
Roestiyah. (1991). Strategi Belajar Mengajar. Teknik Penyajian. Jakarta: Rineka Cipta Situmorang. (1981). Puisi dan Metodologi Pengajaran. Flores: Nusa Indah. Surakhmad, W. (1986). Pengantar Ilmiah. Bandung; Tarsito.
Penelitian
Tarigan, D. dan Tarigan, H.G. (1990). Teknik Pengajaran Keterampilan Berbahasa. Bandung; Angkasa.