Andi Syahputra H: Pengaruh Penggunaan Teknik...(127-148)
PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK TERATAI DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS X SMA AL-ULUM TERPADU MEDAN TAHUN AJARAN 2011/ 2012 Andi Syahputra Harahap Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia PPs Universitas Negeri Medan
Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Penggunaan Teknik Teratai Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas X SMA AlUlum Terpadu Medan Tahun Ajaran 2011/2012. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Al-Ulum Terpadu Medan Tahun Ajaran 2011/2012, yang berjumlah 63 orang dan yang menjadi sampel penelitian sebanyak 31 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara menentukan satu kelas yang dijadikan wakil populasi untuk diteliti. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan model desain penelitian One Group Pre-test Post-test Design yang hanya dilaksanakan pada satu kelas (kelompok) saja. Di dalam desain ini pengukuran dilakukan sebanyak dua kali yaitu sebelum eksperimen dan sesudah eksperimen. Pengukuran yang dilakukan sebelum eksperimen disebut pre-test dan pengukuran sesudah eksperimen disebut post-test. Kata kunci: Pengaruh, teknik teratai, menulis puisi Kurikulum
PENDAHULUAN Belajar
merupakan
upaya
Pendidikan
Tingkat
(KTSP),
Satuan
pembelajaran
peningkatan diri atau perubahan diri
bahasa Indonesia bertujuan agar siswa
melalui berbagai proses dan latihan dan
terampil
bukan merupakan peristiwa yang terjadi
berkomunikasi baik secara lisan maupun
secara kebetulan. Kebiasaan belajar yang
tulisan. Kemampuan berbahasa tersebut
baik tidak dapat dibentuk dalam waktu
dibedakan
yang
keterampilan,
singkat.
dikembangkan
Akan secara
tetapi
perlu
bertahap.
menyimak,
berbahasa
atas
dan
empat
yaitu keterampilan
mampu
aspek
keterampilan berbicara,
Kebiasaan belajar yang baik pada intinya
keterampilan membaca dan keterampilan
adalah rencana kegiatan belajar yang
menulis. Salah satu dari ke-empat aspek
jelas dan adanya disiplin diri yang kuat
berbahasa tersebut adalah keterampilan
untuk
menulis.
menepati
apa
yang
telah
direncanakan itu.
Jurnal Edukasi Kultura Vol.2 No.2 September 2015
| 127
Andi Syahputra H: Pengaruh Penggunaan Teknik...(127-148)
Menulis merupakan keterampilan
pembelajaran puisi di sekolah yang
yang sangat penting, karena dengan
disajikan menjadi kurang menarik dan
berbahasa
mampu
terkesan membosankan, sehingga hal itu
gagasan.
membuat siswa merasa jenuh untuk
Keterampilan menulis bukanlah sesuatu
mengikuti proses pembelajaran. Untuk
yang diwariskan, tetapi hasil proses
merangsang siswa agar bisa berimajinasi
belajar dan berlatih. Oleh sebab itu,
tentang
kualitas kemampuan seseorang tidak
sebaiknya tidak memfokuskan siswa
sama.
untuk berpikir statis dalam menulis
tulis
mengungkapkan
seseorang suatu
Peningkatan
seseorang
dapat
keterampilan
dilakukan
melalui
proses belajar.
Tingkat
Satuan
Pendidikan
(KTSP)
yang
dihasilkannya,
puisi, melainkan membebaskan siswa untuk
Hakikatnya, dalam Kurikulum
puisi
berimajinasi
dan
memberi
keleluasaan dalam menentukan diksi apa yang diinginkannya.
diharapkan siswa mampu menulis puisi
Pembelajaran menulis puisi dapat
dengan baik dengan memperhatikan bait,
diciptakan
rima
program yang bernuansa aktif-atraktif-
dan
irama.
Menurut
oleh
guru
dimulai
dari
Tarigan(1983:4) Keterampilan menulis
kreatif dan yang perlu diingat
merupakan suatu keterampilan berbahasa
dominasi pelajaran itu tetap berada pada
yang dipergunakan untuk berkomunikasi
diri siswa, sementara guru hanya sebagai
secara tidak langsung. Berkomunikasi
fasilitator, motivator dan inspirator awal
dengan
saja. Penerapan teknik pembelajaran
menggunakan
membutuhkan
bahasa
keterampilan
tulis
khusus,
yang
sesuai
dalam
adalah
rangka
karena keterampilan menulis tidak hanya
mengoptimalkan pembelajaran menulis
sebatas menulis karangan saja tetapi ada
puisi secara aktif-atraktif-kreatif dengan
yang lebih membutuhkan keterampilan
langsung mengamati objek yang akan
khusus salah satunya adalah menulis
ditulis. Menulis puisi dalam penelitian
puisi.
ini adalah dengan menggunakan Teknik Kegiatan
pembelajaran
mengimplementasikannya
ketika
Teratai (terjun, amati, rangkai) sangat
mayoritas
efektif dalam pembelajaran menulis
guru kurang melibatkan siswa untuk
puisi.
langsung mengamati ke objek yang akan ditulis dan ini menyebabkan materi
Teknik ini terdapat tiga kegiatan dasar,
Jurnal Edukasi Kultura Vol.2 No.2 September 2015
sesuai
dengan
nama
teknik | 128
Andi Syahputra H: Pengaruh Penggunaan Teknik...(127-148)
tersebut. Ter; terjun, at; amati, ai;
Suryani
rangkai. Terjun mengandung pengertian
merupakan
siswa langsung ke objek yang akan
bersumber pada strategi pembelajaran
diamati. Amati mengandung pengertian,
kontekstual. Dalam teknik ini terdapat
siswa melakukan pengamatan langsung
tiga kegiatan dasar, sesuai dengan nama
terhadap berbagai objek di alam sekitar.
teknik tersebut. Ter; terjun, at; amati, ai;
Rangkai,
selesai
rangkai. Terjun mengandung pengertian
mengamati dan menentukan apa-apa saja
siswa langsung mengamati objek yang
yang nanti akan dijadikannya sebagai
akan
bahan
memanfaatkan alam lingkungan. Amati
setelah
siswa
penciptaan puisi,
siswa
mulai
selanjutnya
menyusun
(2009:20) teknik
dibuat
teknik
teratai
mengajar
yang
menjadi
puisi
dengan
dan
mengandung pengertian, di lapangan
merangkainya menjadi sebuah puisi.
siswa melakukan pengamatan terhadap
Dengan
teratai
berbagai objek di alam sekitar. Rangkai,
pembelajaran
setelah siswa selesai mengamati dan
yang menyenangkan, bermakna dan
menentukan apa-apa saja yang nanti
tidak
akan
demikian,
menawarkan
kegiatan
mengabaikan
sebagai
teknik
pondasi
keaktifan
utamanya.
siswa Teknik
dijadikannya
penciptaan
puisi,
sebagai selanjutnya
siswa
Teratai ini lebih menekankan siswa
mulai
untuk aktif, dinamis dan berlaku sebagai
menjadi sebuah puisi. Berikut penjelasan
subjek. Namun bukan berarti guru harus
teknik
pasif, guru berperan sebagai pemandu
menulis puisi :
yang penuh dengan motivasi, pandai
Ter → Terjun
berperan sebagai mediator dan kreatif. Konteksnya
adalah
siswa
menjadi
tumpuan utama
menyusun dan
bahan
teratai
Terjun pengertian
merangkainya
dalam
di
sini
melakukan
pembelajaran
mengandung pembelajaran
dengan mengajak siswa langsung ke objek yang akan diamati yaitu alam
PEMBAHASAN
lingkungan. Alam lingkungan memuat
Teknik Teratai
berbagai
Menurut
objek
seperti;
tumbuhan,
Sudjana (2001:14)
hewan, langit, matahari, sungai dan lain-
teknik merupakan langkah-langkah yang
lain, yang memungkinkan siswa dapat
ditempuh
untuk
memetik pelajaran dari hal tersebut.
Menurut
Guru berperan sebagai pemandu dan
mengelola
dalam
metode
pembelajaran.
Jurnal Edukasi Kultura Vol.2 No.2 September 2015
| 129
Andi Syahputra H: Pengaruh Penggunaan Teknik...(127-148)
memberikan arahan apa yang harus
sebagai bahan penciptaan puisi adalah
dilakukan
banyaknya
menyusun dan merangkainya menjadi
obyek di alam ini mengarang cerita,
sebuah bangunan puisi. Kata-kata yang
membuat puisi yang dalam hal ini
telah ditemukan dari hasil amatan ke
ditujukan dalam pembelajaran menulis
objek langsung tadi kemudian disusun
puisi. Sebelum siswa terjun ke lapangan,
siswa menjadi sebuah puisi. Bangunan
siswa
membentuk
puisi yang dicipta oleh siswa bukan
kelompok sesuai dengan apa yang ingin
berarti lengkap sesuai dengan unsur-
diamatinya. Misalnya siswa yang ingin
unsur dalam puisi. Bila siswa sudah
mengamati objek yang berada di taman,
paham dengan penjelasan guru mengenai
parkiran, kantin, lapangan membentuk
metafora atau citra perabaan, penglihatan
kelompoknya masing-masing. Hal ini
dan lain sebagainya, maka penciptaan
bertujuan
guru
puisi hanya sebatas itu dulu saja, setelah
mengontrol siswa ketika berada di
siswa menguasainya dan mengalaminya
lapangan nanti.
dalam kegiatan penciptaan puisi maka
At → Amati
tahap selanjutnya meningkat ke materi
siswa
dibimbing
untuk
dengan
untuk
membantu
Amati mengandung pengertian,
yang lebih jauh lagi.
siswa melakukan pengamatan terhadap
Perangkaian
hasil
amatan
berbagai obyek di alam sekitar. Obyek
menjadi bangunan puisi dengan kegiatan
itu dapat berupa benda hidup maupun
kreatif mengubah ke dalam bentuk
benda mati. Benda hidup contohnya
sarana retorika (metafora implisit) atau
pohon, burung, semut, manusia dan lain
pun bentuk pencitraan/ pengimajian.
sebagainya. Sedangkan benda mati dapat berupa, rumah, bangunan, jalan, air dan
Langkah-langkah
lain
teknik teratai:
sebagainya.
Dalam
pengamatan tentunya
melakukan
siswa terlebih
pembelajaran
Langkah-langkah
pembelajaran
dahulu menentukan tema yang ingin
teknik teratai yaitu bersumber dari
diangkat menjadi bangunan sebuah puisi.
metode
Ai → Rangkai
pendapat Sanjaya (2006:270) yaitu:
Tahapan selanjutnya jika siswa
kontekstual
sesuai
dengan
a. Pendahuluan
selesai mengamati dan menentukan apa-
1. Guru menjelaskan kompetensi
apa saja yang nanti akan dijadikannya
yang harus dicapai serta manfaat
Jurnal Edukasi Kultura Vol.2 No.2 September 2015
| 130
Andi Syahputra H: Pengaruh Penggunaan Teknik...(127-148)
dari proses pembelajaran dan pentingnya materi pembelajaran yang
akan
dipelajari
2. Siswa melaporkan hasil diskusi. Penutup
yaitu
1. Guru
pembelajaran menulis puisi. 2.
Guru
menjelaskan
siswa
menyimpulkan hasil observasi
prosedur
keadaan
pembelajaran:
lingkungan
sekitar
sekolah dengan indikator hasil
Siswa
ke
dalam
belajar yang harus dicapai yaitu
kelompok
sesuai
menulis puisi.
dibagi
beberapa
2. Guru menugaskan siswa untuk
dengan jumlah siswa. Tiap
membimbing
kelompok
membuat
ditugaskan
observasi
ditugaskan
untuk
baru
dengan
memperhatikan bait, Irama, dan
melakukan observasi. Melalui
puisi
rima.
siswa mencatat
berbagai hal yang ditemukan di
Kemampuan Menulis Puisi
sekitar lingkungan sekolah.
Pengertian Kemampuan Menulis Puisi
Guru melakukan Tanya jawab tentang
tugas
yang
harus
dikerjakan oleh setiap siswa.
Secara sadar atau tidak, setiap orang tentulah mempunyai kemampuan yang
berbeda
satu
sama
lainnya.
b. Inti
Kemampuan berasal dari kata dasar
Di lapangan
mampu yang mendapat imbuhan ke-
1. Siswa melakukan observasi ke
an.Menurut
lingkungan sekitar sekolah sesuai
Besar
dengan
kemampuan
pembagian
tugas
2. Siswa mencatat hal-hal yang temukan
di
sekitar
lingkungan sekitar sekolah.
Kamus
Indonesia
(2005:623)
dikatakan
sebagai
kekuatan
dan
kenyataan.Tarigan (1983:3) mengatakan “kompetensi/
kemampuan
pengetahuan
yang
adalah
mempunyai
pemakaian bahasa tentang bahasanya
Di dalam kelas 1. Siswa
Bahasa
kesanggupan,
kelompok.
mereka
depdiknasdalam
mendiskusikan
hasil
temuan mereka sesuai dengan
dan
inilah
yang
merupakan
objek
penting.”
kelompoknya masing-masing.
Jurnal Edukasi Kultura Vol.2 No.2 September 2015
| 131
Andi Syahputra H: Pengaruh Penggunaan Teknik...(127-148)
Berbagai pendapat di atas, dapat
bahasa
dan grafik
itu.”
Kemudian
disimpulkan bahwa kemampuan adalah
Kamisa (1997:557) mengatakan bahwa
kesanggupan
menerapkan
menulis adalah memberikan gagasan
pengetahuan secara mendalam untuk
pada benda lain dengan bentuk yang
melakukan
yang
terbaca, membuat huruf dan angka yang
dilakukan seseorang yang menghendaki
disusun menurut aturan tertentu sehingga
kecerdasan serta perhatian yang lebih
mengandung
lengkap.
disimpulkan
yang
suatu
pekerjaan
Menulis merupakan keterampilan berbahasa
yang
digunakan
untuk
maksud. bahwa
menulis
Dapat adalah
pemindahan pikiran dan perasaan bahasa ke
dalam
bentuk
berkomunikasi secara tidak langsung,
grafik
tidak secara tatap muka dengan orang
bahasa yang disusun menurut aturan-
lain. Menulis merupakan suatu kegiatan
aturan tertentu sehingga mengandung
yang produktif dan ekspresif.
maksud tertentu. Dalam meningkatkan
Depdiknas dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia
menyatakan, membuat
“Menulis
huruf
yang
lambang-lambang
menggambarkan
suatu
kemampuan menulis diperlukan sebuah
(2005:1219)
semangat yang tinggi, disiplin, tidak
adalah
(1)
pernah mengenal menyerah dan harus
dan
lain
(angka
terus mencoba.
sebagainya) dengan pena, pensil, kapur,
Secara etimologis, puisi berasal
dan lain sebagainya (2) melahirkan
dari bahasa Yunani, “Poeisis” yang
pikiran
(seperti
berarti pencipta. Tetapi pengertian ini
surat) dengan
semakin dipersempit ruang lingkupnya
tulisan; (3) menggambar; melukis; (4)
menjadi hasil seni sastra tertentu dengan
membatik (kain).”
menggunakan irama, sajak dan kadang-
atau
mengarang,
perasaan
membuat
Sependapat dengan hal tersebut Tarigan “Menulis
berpendapat
(1983:12),
adalah karya sastra dengan bahasa yang
grafik
dipadatkan, dipersingkat, dan diberi
yang menggambarkan suatu bahasa yang
irama dengan bunyi yang padu dan
dipakai oleh seseorang sehingga orang
pemilihan kata-kata kias (imajinatif).
dapat membaca lambang-lambang grafik
Kata-kata itu betul-betul dipilih agar
tersebut,
merumuskan
Menurut Waluyo (2002:1) puisi
atau
melukiskan
adalah
kadang kata kiasan.
lambang-lambang
kalau
mereka
memahami
Jurnal Edukasi Kultura Vol.2 No.2 September 2015
| 132
Andi Syahputra H: Pengaruh Penggunaan Teknik...(127-148)
memiliki
agar
memiliki
kekuatan
pengucapan. Senada menurut
dengan
Dunton
hal
dalam
Sebuah puisi terdiri dari dua buah struktur
sebagai
tersebut
pembangun.
Berikut
Mursini
beberapa pendapat
(2010:76) “puisi adalah ekspresi konkret
unsur-unsur ini
merupakan
mengenai unsur-
unsur puisi :
dan yang bersifat artistik dari pikiran
1. Richards (dalam Tarigan, 1983)
manusia dalam bahasa emosional dan
mengatakan bahwa unsur puisi
berirama.”
terdiri dari (1) hakikat puisi yang
Kemudian
dilanjutkan
menurut Leight Hunt dalam Mursini
melipuiti
tema
(sense),
rasa
(2010:76) “puisi adalah luapan perasaan
(feeling),
amanat
yang imajinatif.”
nada (tone), serta (2) metode
(intention),
Sependapat dengan hal tersebut
puisi yang meliputi diksi, imajeri,
Alwi, dalam Kamus Besar Bahasa
kata nyata, majas, ritme, dan
Indonesia
rima.
Edisi
ke
3
(2005:903)
menyatakan bahwa: Puisi adalah (1)
2. Sependapat
dengan
Waluyo
ragam sastra yang biasanya terikat oleh
(2002) yang mengatakan bahwa
irama, matra, rima, serta penyusunan
dalam puisi terdapat struktur fisik
larik dan bait, (2) gubahan dalam bahasa
atau yang disebut pula sebagai
yang bentuknya dipilih dan ditata secara
struktur kebahasaan dan struktur
cermat sehingga mempertajam kesadaran
batin puisi yang berupa ungkapan
orang
batin pengarang.
akan
pengalaman
dan
membangkitkan tanggapan khusus lewat penataan
bunyi,
makna
disimpulkan bahwa unsur-unsur puisi
khusus. Dapat disimpulkan bahwa puisi
meliputi (1) tema, (2) nada, (3) rasa, (4)
adalah
yang
amanat, (5) diksi, (6) imaji, (7) bahasa
memiliki nilai-nilai estetik dalam setiap
figuratif, (8) kata konkret, (9) ritme dan
kata-kata dan diksi yang dituang oleh
rima. Unsur-unsur puisi ini, menurut
pengarang
imajinas,
pendapat Richards dan Waluyo dapat
pemikiran, ide, nada, irama, kesan
dipilah menjadi dua struktur, yaitu
pancaindera, susunan kata, kata kiasan,
struktur batin puisi (tema, nada, rasa, dan
kepadatan,
amanat) dan struktur fisik puisi (diksi,
bentuk
irama
karya
dengan
dan
dan
Beberapa pendapat di atas, dapat
sastra
emosi,
perasaan
yang
bercampur-baur. Jurnal Edukasi Kultura Vol.2 No.2 September 2015
| 133
Andi Syahputra H: Pengaruh Penggunaan Teknik...(127-148)
imaji, bahasa figuratif, kata konkret,
d. Amanat (intention)
ritme, dan rima).
Tujuan atau amanat merupakan
Struktur
batin
adalah
hal yang mendorong penyair untuk
mengungkapkan apa isi yang hendak
menciptakan puisinya.Amanat tersirat
dikemukakan
dibalik kata yang disusun dan berada
oleh
penyair
dengan
penyair dengan perasaan dan suasana
dibalik tema yang diungkapkan.
jiwanya. Adapun struktur batin meliputi: a. Tema (Sense) Media
puisi
Unsur fisik puisi adalah metode pengucapan
adalah
bahasa.
bahasa.Waluyo
Tataran bahasa adalah hubungan tanda
kemampuan
dengan
secara
makna,
maka
puisi
harus
dalam
mencari
makna
mengatakan
bahwa
memahami
mendalam
unsur
fisik
dan
canggih
pambaca
memiliki
bermakna, baik makna tiap kata, baris,
memungkinkan
bait, maupun makna keseluruhan.
kemampuan menghayati makna yang
b. Rasa (feeling)
hendak disampaikan penyair. Adapun
Rasa (feeling) adalah sifat sang penyair terhadap
unsur fisik meliputi:
pokok permasalahan
a. Pemilihan
yang ada dalam puisi. Tentunya tidak
atau
diksi
(diction)
terus penyair menaruh minat yang sama terhadap puisi yang dibuatnya.
kata
Diksi (diction) adalah pilihan kata yang dipergunakan oleh penyair
c. Nada (tone)
dengan cermat dan teliti.Bagaimana
Suasana nada merupakan sikap
memiliki
kata-kata
yang
benar
penyair terhadap pembaca, sedangkan
mengandung arti yang sesuai dengan
suasana adalah keadaan jiwa pembaca
maksud puisinya dalam arti denotatif
setelah membaca puisi itu atau akibat
maupun dalam arti konotatif atau kiasan.
psikologis yang ditimbulkan puisi itu terhadap
pembaca.Jadi,
nada
b. Pengimajinasian
dan
Mursini (2010:90) menyatakan
suasana saling berhubungan, karena ada
“Pengimajian adalah gambaran angan
puisi menimbulkan suasana terhadap
yang dihadirkan menjadi suatu yang
pembacanya.Misalnya nada duka yang
konkret dalam tatanan kata-kata puisi.”
ditimbulkan penyair dapat menjadikan
Dengan
suasana iba dihati pembaca.
diciptakan penyair, maka pada kata-kata
Jurnal Edukasi Kultura Vol.2 No.2 September 2015
adanya
imajinasi
yang
| 134
Andi Syahputra H: Pengaruh Penggunaan Teknik...(127-148)
puisi itu seolah-olah tercipta sesuatu
efektif dan lebih sugestif dalam bahasa
yang didengar, dilihat ataupun dirasakan
puisi.
pembacanya.
e. Verifikiasi
rima,ritma
dan
Sejalan dengan itu Napitupulu
metrum (rhitym, ritme and metrume).
(2007:6) menyatakan “Citraan adalah
Bunyi dalam puisi menghasilkan
gambaran
angan
(abstrak)
yang
rima dan ritma.Rima adalah pengulangan
dihadirkan menjadi suatu yang konkret
bunyi
dalam tatanan kata-kata puisi.” Makna-
pemotongan baris menjadi frasa yang
makna abstrak yang telah menjadi
berulang,
konkret dapat ditangkap panca indera
memperindah puisi itu. Ritma adalah
pembaca (dilihat, didengar, dan dibaca).
pertentangan
c. Kata konkret
dalam
puisi.
Dalam
merupakan
bunyi,
ritma,
unsur
tinggi
rendah,
panjang pendek, keras lemah yang
Kata konkret adalah kata-kata
mengalun dan teratur serta berulang-
yang dilihat secara denotatif sama, tetapi
ulang sehingga membentuk keindahan.
secara konotatif tidak sama menurut
Sedangkan
kondisi dan situasi pemakaiannya. Untuk
pengulangan tekanan kata yang tetap
membangkitkan imaji (daya bayang)
(metrum statis).
pembaca,
maka
kata-kata
harus
metrum
Menurut
adalah
Waluyo
berupa
(2002:103),
diperkonkret. Maksudnya adalah bahwa
hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
kata-kata itu dapat menyarankan kepada
menulis puisi adalah sebagai berikut.
arti menyeluruh. Misal kata kongkret “rawa-rawa” tempat
dapat
kotor, tempat
melambangkan
perasaan yang intens (senang,
hidup, bumi,
marah, sedih, bingung dan lain
kehidupan, dan lain sebagainya. d. Bahasa
figuratif
1. Puisi diciptakan dalam suasana
atau
sebagainya) majas
(figurativi langua) Bahasa figuratif adalah gaya bahasa yang mempunyai makna lebih luas dibandingkan hal lainnya, maka
yang
menuntut
pengucapan jiwa yang spontan dan padat. Dalam puisi seseorang berbicara
dan
mengungapkan
dirinya sendiri secara ekspresif. 2. Penulis
puisi
hendaknya
tujuan penggunaan kiasan adalah untuk
berdasarkan
masalah
menciptakan efek lebih kaya, lebih
berbagai hal yang menyentuh kesadaran penulis
Jurnal Edukasi Kultura Vol.2 No.2 September 2015
atau
itu sendiri. | 135
Andi Syahputra H: Pengaruh Penggunaan Teknik...(127-148)
Tema yang kita tulis untuk puisi
maka
hendaknya
kemampuan
berangkat
dari
dapat
insprisari sendiri khas sekecil dan
kesanggupan
seserdahana apapun inspirasi itu.
menuangkan
3. Dalam
penulisan
menulis
kesimpulan puisi
adalah
seseorang ide-ide
atau
ungkapan
perasaan
memikirkan
cara
pengalamannya yang dituangkan dengan
penyampaiannya.
Cara
bahasa tulis dan memperhatikan unsur-
penyampaian ide atau perasaan
unsur puisi dalam penulisannya, serta
dalam
berirama secara kreatif dan imajinatif.
disebut
gaya
seseorang
dalam
kita
berpuisi
puisi
ditarik
berdasarkan
bahasa atau majas. Penjelasnnya adalah sebagai berikut:
Cara Menulis Puisi yang Baik
a. Gaya bahasa adalah susunan kata
yang
terjadi
karena
Puisi merupakan ungkapan kata bermakna yang dihasilkan dari berbagai
perasaan yang timbul atau
macam proses berdasarkan
hidup dalam hati penulis dan
masing-masing.
mampu menimbulkan suatu
http://www.ikutikutan.com/2009/12/tent
peranan tertentu dalam hati
ang-puisi-dan-cara-cara.html
pembaca.
menyatakan
b. Gaya
bahasa
membuat
kalimat-kalimat
dan
puisi
ada
beberapa
menjadi hidup, bergerak dan
1. Pencarian Ide, dilakukan dengan
merangsang pembaca untuk
mengumpulkan atau menggali
memberi reaksi tertentu atas
informasi
apa
melihat, dan merasakan terhadap
yang
dikemukakan
dan dan
puisi
melalui
membaca,
kejadian/peristiwa.
menjadi
merangsang
menyaring informasi (masalah,
pembaca
tema, ide, gagasan) yg menarik
yang dikemukakan penyair. Beberapa mengenai
2. Perenungan, yakni memilih atau
hidup,
untuk memberi reaksi tertentu atas apa
pendapat
bahwa
sebagai berikut:
Gaya bahasa membuat kalimat-
bergerak
Dalam,
langkah-langkah di dalam menulis puisi
penyair.
kalimat
kelahiran
pengertian
kemampuan, menulis, dan puisi diatas Jurnal Edukasi Kultura Vol.2 No.2 September 2015
dari tema yg didapat. 3. Penulisan, merupakan proses yg paling Penulisan
genting ini
dan
rumit.
mengerahkan | 136
Andi Syahputra H: Pengaruh Penggunaan Teknik...(127-148)
energi kreatifitas (kemampuan
Tahap
ilminasi
seseorang
daya cipta), intuisi, dan imajinasi
mencoba
(peka
cerdas
tersebut dalam puisi.Tahap selanjutnya
serta
adalah tahap verifikasi yaitu penulis
rasa
dan
membayangkan),
pengalaman dan pengetahuan. 4. Perbaikan atau
Revisi,
yaitu
mengekspresikan
melakukan
penilaian
gagasan
secara
kritis
terhadap karyanya sendiri. Verifikasi
pembacaan ulang terhadap puisi
juga
dapat
dilakukan
yg telah diciptakan.
membahas
Sependapat dengan hal tersebut
dengan orang lain untuk mendapatkan
Utami Munandar dalam Wiji Astuti
masukan bagi penyempurnaan karya
(2011:35) menyimpulkan ada empat
tersebut maupun karya selanjutnya.
atau
dengan
cara
mendiskusikannya
tahap dalam proses pemikiran kreatif untuk menulis puisi. Diantaranya adalah:
Aplikasi
1)Tahap persiapan dan usaha. 2)Tahap
Menulis Puisi
inkubasi atau pengendapan 3)Tahap iluminasi. 4)Tahap verifikasi. Tahap
persiapan
Teknik
Cara
Teratai
Mengaplikasikan
dalam
teknik
teratai dalam menulis puisi yaitu:
dan
usah,
Ter → Terjun
seseorang mengumpulkan informasi dan
Terjun
di
sini
mengandung
data yang dibutuhkan. Semakin banyak
pengertian siswa langsung ke objek yang
pengalaman atau informasi yang dimiliki
akan dibuatnya menjadi puisi. Adapun
seseorang
yang
objek yang akan diamati adalah alam
digarapnya, semakin memudahkan dan
lingkungan. Alam lingkungan memuat
melancarkan
berbagai
mengenai
dirinya
tema
dalam
proses
tersebut.
objek;
tumbuhan,
hewan,
langit, matahari, sungai dan lain-lain,
Pada
tahap
inkubasi
atau
yang
memungkinkan
siswa
dapat
pengendapan, stelah semua informasi
memetik pelajaran dari hal tersebut.
dan
dibutuhkan
Guru berperan sebagai pemandu dan
dikumpulkan untuk menimbulkan ide
memberikan arahan apa yang harus
sebanyak
dilakukan
pengalaman
yang
mungkin,
maka
biasanya
siswa
dengan
banyaknya
diperlukan waktu untuk mengendapkan
obyek di alam ini mengarang cerita,
semua
membuat puisi yang dalam hal ini
gagasan
tersebut,
diinkubasi
dalam imajinasi. Jurnal Edukasi Kultura Vol.2 No.2 September 2015
| 137
Andi Syahputra H: Pengaruh Penggunaan Teknik...(127-148)
ditujukan dalam pembelajaran menulis puisi. Sebelum lapangan,
siswa
siswa
terjun
dibimbing
ke untuk
membentuk kelompok sesuai dengan apa yang ingin diamatinya. Misalnya siswa yang ingin mengamati objek yang berada di taman, parkiran, kantin, lapangan membentuk masing.
kelompoknya
Hal
ini
bertujuan
masinguntuk
membantu guru untuk mengontrol siswa ketika berada di lapangan nanti. At → Amati
· Air · Batu · Sampah · Sungai · Ranting kering · Lumpur · Daun Kata-kata hasil amatan: · Air yang hitam, air yang keruh · Sampah menutupi aliran air, sampah berserakan · Batu di terpa arus, batu yang hitam ditutupi lumut · Daun berjatuhan, daun yang kering · Sungai yang keruh · Lumpur hitam mengendap · Ranting kering menghadang. Ai → Rangkai
Amati mengandung pengertian, siswa melakukan pengamatan langsung terhadap
obyek
yang
akan
dibuat
menjadi puisi seperti alam lingkungan. Obyek itu dapat berupa benda hidup maupun
benda
contohnya
mati.
pohon,
Benda
burung,
hidup semut,
manusia dan lain sebagainya. Sedangkan benda
mati
dapat
berupa,
rumah,
bangunan, jalan, air dan lain sebagainya. Dalam melakukan pengamatan tentunya siswa terlebih dahulu menentukan tema yang ingin diangkat menjadi bangunan sebuah puisi.
Tahapan selanjutnya jika siswa selesai mengamati dan menentukan apaapa saja yang nanti akan dijadikannya sebagai
bahan
penciptaan
puisi
kemudian siswa mulai menyusun dan merangkainya menjadi sebuah bangunan puisi. Bangunan puisi yang dicipta oleh siswa bukan berarti lengkap sesuai dengan unsur-unsur dalam puisi. Bila siswa sudah paham dengan penjelasan guru mengenai metafora atau citra perabaan,
penglihatan
dan
lain
sebagainya, maka penciptaan puisi hanya sebatas itu dulu saja, setelah siswa menguasainya dan mengalaminya dalam
Contoh hasil amatan siswa: Tema: kerusakan alam Topik: sungai yang tercemar Objek-objek yang diamati:
kegiatan penciptaan puisi maka tahap selanjutnya meningkat ke materi yang lebih jauh lagi.
Jurnal Edukasi Kultura Vol.2 No.2 September 2015
| 138
Andi Syahputra H: Pengaruh Penggunaan Teknik...(127-148)
Berikut contoh sebuah puisi dari
parkiran, taman, lapangan,
hasil amatan yang telah dilakukan
dan lain-lain
sebelumnya:
- Tiap kelompok ditugaskan
Sungaiku Sungai Kita Ku berdiri di tepi sungai hitam yang dangkal Sampah bergandengan membentuk segerombolan demonstran Sesekali mereka menyelinap bebatuan Bedungan dalam daun-daun pun berjatuhan Inilah sungaiku yang hitam Bagai endapan lumpurnya Tambah lagi ranting menghadang Sempurnalah kini Ku berdiri menyoraki riuhnya sungai hitam Sendiri dan terpesona. Langkah-langkah pembelajaran teknik
teratai
dalam
melakukan observasi untuk mencatat berbagai hal yang ditemukan,
sebelumnya masing-masing siswa dalam kelompok telah menulis hasil amatannya. b. Inti Di lapangan 1. Siswa melakukan observasi ke lingkungan sekitar sekolah sesuai dengan
mereka
pembelajaran
1. Siswa
akan
dipelajari
yaitu
pembelajaran menulis puisi.
3. Menjelaskan
Penutup
pembelajaran: kedalam
beberapa kelompok sesuai objek
yang
misalnya
hasil
2. Siswa melaporkan hasil diskusi
prosedur
dibagi
mendiskusikan
kelompoknya masing-masing.
2. Menjelaskan materi menulis puisi
diamati
sekitar
temuan mereka sesuai dengan
dan
pentingnya materi pembelajaran
dengan
di
Di dalam kelas
harus dicapai serta manfaat dari
Siswa
temukan
lingkungan sekitar sekolah.
1. Menjelaskan kompetensi yang
-
tugas
2. Siswa mencatat hal-hal yang
pembelajaran
a. Pendahuluan
yang
pembagian
kelompok.
menulis puisi yaitu:
proses
yang
akan kantin,
Jurnal Edukasi Kultura Vol.2 No.2 September 2015
1. Siswa
menyimpulkan
hasil
observasi keadaan lingkungan sekitar sekolah dengan indikator hasil belajar yang harus dicapai yaitu menulis puisi. 2. Guru menugaskan siswa untuk membuat
puisi
baru
dengan
| 139
Andi Syahputra H: Pengaruh Penggunaan Teknik...(127-148)
memperhatikan bait, Irama, dan
diteliti. Menurut Arikunto (2006:133)
rima.
ada beberapa cara penarikan sampel penelitian. Salah satu di antara cara
METODOLOGI PENELITIAN
tersebut adalah sampel random atau
Lokasi Penelitian
sampel acak.
Penelitian ini dilaksanakan di
Dalam penelitian ini, peneliti
SMA Al-Ulum Terpadu Medan Tahun
menggunakan
Ajaran
sampel acak untuk menjaring data.
2011/2012.
Adapun
yang
sampel
random
menjadi alasan peneliti memilih lokasi
Menurut
tersebut adalah sebagai berikut:
Pengambilan sampel secara random
a. Di sekolah tersebut belum pernah dilakukan
penelitian
dengan
permasalahan yang sama
Arikunto
atau
(2006:136)
dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu, undian
(untung-untungan),
ordinal
(tingkatan sama), dan menggunakan
b. Jumlah siswa di SMA Al-Ulum
tabel bilangan random. Dalam penelitian
Terpadu Medan cukup memadai
ini, peneliti mengambil satu cara yang
untuk
dianggap paling efisien untuk penarikan
dijadikan
sampel
penelitian, sehingga data yang
sampel,
diperoleh lebih sahih.
(untung-untungan). Cara yang dilakukan
dengan
cara
undian
oleh peneliti adalah menuliskan nomor
Waktu Penelitian Penelitian
yaitu
dilaksanakan
pada
subjek pada kertas kecil (satu nomor
semester genap tahun ajaran 2011/2012.
untuk setiap satu kertas) kemudian
Sampel Penelitian
mengambil satu dari gulungan kertas
Sampel adalah sebahagian dari
tersebut. Kertas yang terambil itulah
populasi yang menjadi objek dalam
yang menjadi nomor subjek sampel
penjaringan data. Dengan kata lain,
penelitian.
sampel
merupakan
perwakilan
dari
Setelah
dilakukan
langkah-
seluruh populasi yang hasilnya mewakili
langkah tersebut, maka didapatlah kelas
keseluruhan gejala yang diamati dalam
X-B sebagai kelas eksperimen yang
sebuah penelitian. Ini diperkuat dengan
berjumlah 31 orang.
pendapat
Definisi Operasional
Arikunto (2006:131) yang
menyatakan
bahwa
sampel
adalah
Untuk menghindari penafsiran-
sebagian atau wakil populasi yang akan
penafsiran yang berbeda terhadap judul
Jurnal Edukasi Kultura Vol.2 No.2 September 2015
| 140
Andi Syahputra H: Pengaruh Penggunaan Teknik...(127-148)
penelitian
ini,
maka
menjelaskan
penulis
definisi
perlu
dengan pendapat Arikunto (2006:207)
operasional
yang menyatakan bahwa, “Penelitian
variabel sebagai berikut:
eksperimen merupakan penelitian yang
a. kemampuan menulis puisi adalah kesanggupan
seseorang
dalam
menuangkan
ide-ide
atau
ungkapan
perasaan
dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya
akibat
dari
sesuatu
yang
dikenakan pada subjek selidik.”
seseorang
Adapun metode yang digunakan
berdasarkan pengalamannya yang
dalam penelitian
dituangkan dengan bahasa tulis
eksperimen dengan model one group
dan memperhatikan unsur-unsur
pre-test post-test design. Penelitian ini
puisi dalam penulisannya, serta
dilakukan untuk mengetahui Pengaruh
berirama
Teknik Teratai dalam Meningkatkan
secara
kreatif
dan
imajinatif. b. teknik
ini
adalah metode
Kemampuan Menulis Puisi.
teratai
adalah
teknik
Desain Penelitian
mengajar yang memiliki beberapa
Model desain penelitian yang
tahapan yaitu tahap pertama terjun
digunakan peneliti adalah one group pre-
ke lapangan, kemudian setelah di
test
lapangan siswa masuk ke tahapan
(2006:212) berpendapat, “One group
amati, artinya siswa mengamati
pre-test
apa-apa saja yang ditemukannya
eksperimen yang dilaksanakan pada satu
di lapangan lalu menulis kata-kata
kelompok
amatan
pembanding.”
tersebut,
tahapan
post-test
design.
post-test
saja
Arikunto
design
tanpa
Didalam
yaitu
kelompok desain
ini
selanjutnya rangkai, artinya siswa
pengukuran dilakukan sebanyak dua kali
merangkai kata-kata hasil amatan
yaitu sebelum eksperimen (pre-test) dan
yang sebelumnya ditulis menjadi
sesudah eksperimen (post-test). Dengan
sebuah puisi yang memperhatikan
desain ini, pengaruh dari eksperimen
tema, bunyi, irama, dan rima.
dapat
dengan
pasti
karena
telah
menggunakan tes awal.
Metode Penelitian Sesuai
diketahui
masalah
dan
Dalam
hal
ini
peneliti
tujuan penelitian maka metode yang
menggunakan tes menulis puisi pada
digunakan dalam penelitian ini adalah
siswa sebanyak dua kali yaitu: (1) Tes
metode eksperimen. Hal ini sejalan
sebelum menggunakan Teknik Teratai,
Jurnal Edukasi Kultura Vol.2 No.2 September 2015
| 141
Andi Syahputra H: Pengaruh Penggunaan Teknik...(127-148)
(2) Tes sesudah menggunakan Teknik
Organisasi Pengolahan Data
Teratai.
Untuk memperoleh data, ada beberapa
Instrumen Penelitian Instrumen penelitian merupakan alat
bantu
yang
digunakan
untuk
menjaring data penelitian. Berkaitan
langkah
yang
dilakukan
peneliti yaitu: Untuk memperoleh data ada beberapa langkah yang dilakukan peneliti yaitu :
dengan hal ini, Arikunto (2006:149)
1. Mentabulasi skor pre-test
mengemukakan, “Instrumen penelitian
2. Mentabulasi skor pos-test
merupakan alat bantu bagi peneliti dalam
3. Mencari mean variabel hasil pre
mengumpulkan data. Kualitas instrumen akan menentukan kualitas data yang terkumpul.” Instrumen yang digunakan untuk menjaring data dalam penelitian ini adalah tes essay. Tes essay yang dimaksud adalah menugaskan siswa untuk menulis puisi baru dengan tema “lingkungan sekitar sekolah.”
dalam
menulis
puisi,
maka
dilakukan penilaian dalam menulis puisi berdasarkan unsur-unsur
puisi
yaitu
tema, diksi, gaya bahasa (majas), rima dan pengimajinasian. Penelitian tersebut dilakukan oleh peneliti dan guru bidang studi Bahasa Indonesia. Berikut
ini
test 5. Mencari standar deviasi variabel hasil pre test 6. Mencari standar deviasi variabel hasil post test
hasil pre test 8. Mencari standar error variabel hasil post test 9. Mencari perbedaan hasil standar error dari kedua hasil 10. Pengujian persyaratan analisis a. Uji
normalitas
penelitian penilaian
yang
digunakan Waluyo (1987:101) dalam melakukan
4. Mencari mean variabel hasil post
7. Mencari standar error variabel
Untuk mengetahui kemampuan siswa
test
penilaian
terhadap
kemampuan menulis puisi.
Jurnal Edukasi Kultura Vol.2 No.2 September 2015
variabel
menggunakan
lilifoers b. Uji homogenitas 11. Pengujian
hipotesis
menggunakan uji “t”.
| 142
Andi Syahputra H: Pengaruh Penggunaan Teknik...(127-148)
Setelah tes dilaksanakan, maka
HASIL PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian eksperimen
yakni
penelitian
yang
dilakukan setiap
penghitungan
subjek
penelitian.
skor
untuk
Penelitian
bersifat melihat akibat suatu perlakuan.
eksperimen ini menganalisis data dari
Desain
untuk
dua variabel, yaitu data hasil pre-test dan
mengidentifikasi akibat dari perlakuan
data hasil post-test dari siswa kelas X
tersebut adalah desain one group pretest-
SMA Al-Ulum Terpadu Medan Tahun
postest, yaitu desain yang mengadakan
Ajaran 2011/2012. Berikut ini data hasil
pretest dan postest pada satu kelompok.
pre-test dan post-test siswa.
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
yang
digunakan
Hasil Pre-Test Dan Post-Test Siswa Skor Skor Nama Siswa Nilai Pre-Test Post-Test A.K Khairudin Hutasuhut 60 60 80 Abdullah Maulana Nst 55 55 70 Afwan Raja Daulay 65 65 75 Agy Kurniawan 60 60 75 Alfi Rizkina Lubis 75 75 90 Andre Sulistivo 65 65 75 Danny Afrizal 65 65 70 Devy Namira 55 55 60 Dewi Ramadani 60 60 75 Dinil Yoviethra 65 65 65 Finn Murdella 60 60 70 Haqiqi Nabila 65 65 65 Hardiwiyanti 75 75 85 Hijra Nun Utami 60 60 70 Jimly Qardhawi 55 55 65 M. Reza Fadli 65 65 70 M. Rudian Sadewo 70 70 75 Nani Lisdawati 70 70 75 Nico Andrian 60 60 60 Nurul Adelia 75 75 85 Nurhidayah Lubis 60 60 75 Nurul Indah R. 70 70 90 Ode Istinurangga 65 65 65 Radhiatul Adawiah Siregar 70 70 80 Ratmat Tri Julianto 65 65 65 Rayhan Zharif Satria 70 70 80 Riski Solahuddin Hsb 75 75 80 Rivaldi 55 55 60
Jurnal Edukasi Kultura Vol.2 No.2 September 2015
Nilai 80 70 75 75 90 75 70 60 75 65 70 65 85 70 65 70 75 75 60 85 75 90 65 80 65 80 80 60
| 143
Andi Syahputra H: Pengaruh Penggunaan Teknik...(127-148)
29 Rizki Syukran 30 Sahluddin 31 Vinka Rozanna Jumlah
70 65 55
70 65 55 2000
sebanyak
Al-Ulum Terpadu Medan Tahun Ajaran
bahasa yaitu tidak ada seorang pun (0%)
2011/2012 sebelum teknik teratai (terjun,
yang memperoleh skor maksimal 20,
amati, rangkai) diterapkan berada pada
sebanyak 6 orang (19,36%) memperoleh
rata-rata
KKM
skor 15, sebanyak 9 orang (29%) yang
(Kriteria Ketuntasan Minimal), nilai
memperoleh skor 10, dan ada sebanyak
rata-rata siswa termasuk ketegori tidak
16 orang (51,6%) yang memperoleh skor
tuntas karena berada di bawah nilai 75.
5.
Pada saat pre-test, hanya ada 4 orang
d. Rima
Berdasarkan
(16,1%)
yang
memperoleh skor 10. c. Gaya Bahasa Hasil penilaian indikator gaya
Hasil penilaian indikator diksi
siswa yang termasuk kategori tuntas. Di bawah ini diterangkan satu
orang
80 85 70 2285
Kemampuan siswa kelas X SMA AlUlum Terpadu Medan dalam menulis puisi sebelum teknik teratai (terjun, amati, rangkai) diterapkan Kemampuan siswa kelas X SMA
64,52.
5
80 85 70
yaitu 4 orang (12,9%) memperoleh skor
persatu sesuai dengan aspek penilaian
maksimal
20,
menulis puisi.
(51,6%) memperoleh skor 15 dan ada
a. Tema
sebanyak
11
sebanyak
orang
Hasil penilaian indikator tema
memperoleh skor 10.
16 orang (51,6%) memperoleh
e. Amanat
yaitu
16
(35,5%)
orang
yang
skor maksimal 20, sebanyak 7 orang
Hasil penilaian indikator amanat
(22,56%) memperoleh skor 15 dan ada
yaitu 4 orang (12,9%) yang memperoleh
sebanyak
skor maksimal 20, sebanyak 22 orang
8
orang
(25,8%)
yang
memperoleh skor 10.
(70,97%) memperoleh skor 10, dan ada
b. Diksi
sebanyak
Hasil penilaian indikator diksi
5
orang
(16,13%)
yang
memperoleh skor 5. Secara keseluruhan nilai rata-rata
yaitu 8 orang (25,8%) memperoleh skor orang
tahap pre-test ini adalah 64,52 dengan
(58,1%) memperoleh skor 15 dan ada
standar deviasi 6,26. D/ata berdistribusi
maksimal
20,
sebanyak
18
Jurnal Edukasi Kultura Vol.2 No.2 September 2015
| 144
Andi Syahputra H: Pengaruh Penggunaan Teknik...(127-148)
normal dengan Lhitung < Ltabel yaitu
sebanyak
0,1216 < 0,1593 pada taraf signifikansi
memperoleh skor 10.
5%.
c. Gaya Bahasa
Kemampuan siswa kelas X SMA AlUlum Terpadu Medan dalam menulis puisi sesudah teknik teratai (terjun, amati, rangkai) diterapkan Kemampuan siswa kelas X SMA
5
orang
(16,1%)
yang
Hasil penilaian indikator gaya bahasa yaitu 2 orang (6,4%) yang memperoleh
skor
maksimal
20,
sebanyak 9 orang (29%) memperoleh
Al-Ulum Terpadu Medan Tahun Ajaran
skor 15, sebanyak 10 orang (32,3%)
2011/2012 sesudah teknik teratai (terjun,
yang memperoleh skor 10, dan ada
amati, rangkai) diterapkan berada pada
sebanyak
rata-rata
memperoleh skor 5.
73,7.
Berdasarkan
KKM
(Kriteria Ketuntasan Minimal), nilai
10
orang
(32,3%)
yang
d. Rima
rata-rata siswa termasuk ketegori tidak
Hasil penilaian indikator diksi
tuntas karena berada di bawah nilai 75.
yaitu tidak ada seorang pun (0%) yang
Pada saat post-test, jumlah siswa yang
memperoleh
termasuk
sebanyak 18 orang (58,1%) memperoleh
dalam
kategori
tuntas
skor
maksimal
20,
skor 15 dan ada sebanyak 13 orang
meningkat menjadi 23 orang. Di bawah ini diterangkan satu persatu sesuai dengan aspek penilaian
(41,9%) yang memperoleh skor 10. e. Amanat Hasil penilaian indikator amanat
menulis puisi. yaitu
a. Tema
17
orang
maksimal
yang
Hasil penilaian indikator tema
memperoleh
25 orang (80,6%) memperoleh
sebanyak 14 orang (45,2%) memperoleh
skor maksimal 20, dan ada sebanyak 6
skor 10, dan ada sebanyak 5 orang
orang (19,4%) yang memperoleh skor
(16,13%) yang memperoleh skor 5.
yaitu
skor
(54,8%)
20,
Secara keseluruhan nilai rata-rata
10.
pada kelas ini adalah 73,7 dengan
b. Diksi Hasil penilaian indikator diksi
standar deviasi 8,32. Data berdistribusi
yaitu 16 orang (51,6%) memperoleh skor
normal dengan Lhitung < Ltabel yaitu
maksimal
0,1216 < 0,1593 pada taraf signifikansi
20,
sebanyak
10
orang
(32,3%) memperoleh skor 15 dan ada
5%.
Jurnal Edukasi Kultura Vol.2 No.2 September 2015
| 145
Andi Syahputra H: Pengaruh Penggunaan Teknik...(127-148)
Pengaruh penggunaan teknik teratai
indikator amanat yaitu 4 orang (12,9%)
(terjun,
yang memperoleh skor maksimal 20,
amati,
rangkai)
dalam
meningkatkan kemampuan menulis
sebanyak
puisi siswa kelas X SMA Al-Ulum
memperoleh skor 10, dan ada sebanyak 5
Terpadu Medan.
orang (16,13%) yang memperoleh skor
Sampel
penelitian
ini
ada
(terjun,
amati,
rangkai)
orang
(70,97%)
5.
sebanyak 31 orang. Sebelum teknik teratai
22
Sesudah teknik teratai (terjun, amati,
rangkai)
diterapkan,
Hasil
diterapkan, Hasil penilaian indikator
penilaian indikator tema yaitu 25 orang
tema
(80,6%) memperoleh skor maksimal 20,
yaitu
memperoleh
16 skor
orang
(51,6%) 20,
dan ada sebanyak 6 orang (19,4%) yang
sebanyak 7 orang (22,56%) memperoleh
memperoleh skor 10. Hasil penilaian
skor 15 dan ada sebanyak 8 orang
indikator diksi yaitu 16 orang (51,6%)
(25,8%) yang memperoleh skor 10. Hasil
memperoleh
penilaian indikator diksi yaitu 8 orang
sebanyak 10 orang (32,3%) memperoleh
(25,8%) memperoleh skor maksimal 20,
skor 15 dan ada sebanyak 5 orang
sebanyak 18 orang (58,1%) memperoleh
(16,1%) yang memperoleh skor 10. Hasil
skor 15 dan ada sebanyak 5 orang
penilaian indikator gaya bahasa yaitu 2
(16,1%) yang memperoleh skor 10. Hasil
orang (6,4%) yang memperoleh skor
penilaian indikator gaya bahasa yaitu
maksimal 20, sebanyak 9 orang (29%)
tidak ada seorang pun (0%) yang
memperoleh skor 15, sebanyak 10 orang
memperoleh
20,
(32,3%) yang memperoleh skor 10, dan
sebanyak 6 orang (19,36%) memperoleh
ada sebanyak 10 orang (32,3%) yang
skor 15, sebanyak 9 orang (29%) yang
memperoleh skor 5. Hasil penilaian
memperoleh skor 10, dan ada sebanyak
indikator diksi yaitu tidak ada seorang
16 orang (51,6%) yang memperoleh skor
pun
5. Hasil penilaian indikator diksi yaitu 4
maksimal
orang
(58,1%) memperoleh skor 15 dan ada
skor
(12,9%)
maksimal
20,
maksimal
maksimal
memperoleh sebanyak
16
skor orang
(51,6%) memperoleh skor 15 dan ada sebanyak
11
orang
(35,5%)
(0%)
sebanyak
skor
yang 20,
13
maksimal
memperoleh
sebanyak
orang
18
(41,9%)
20,
skor orang
yang
memperoleh skor 10.
yang
memperoleh skor 10. Hasil penilaian Jurnal Edukasi Kultura Vol.2 No.2 September 2015
| 146
Andi Syahputra H: Pengaruh Penggunaan Teknik...(127-148)
PENUTUP
alternatif pembelajaran dalam proses
Simpulan
belajar-mengajar di kelas.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
diuraikan
sebelumnya,
maka
disimpulkan hal-hal sebagai berikut.
2. Perlu dilakukan penelitian lanjutan oleh peneliti lain guna meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis
Kemampuan menulis puisi siswa
puisi khususnya dalam meningkatkan
kelas X SMA Al-Ulum Terpadu Medan
kemampuan berpikir siswa dengan
Tahun
sungguh-sungguh
Ajaran
menggunakan
2011/2012
sebelum
teknik teratai (terjun,
memperhatikan
minat siswa dan jika peneliti lanjutan
amati, rangkai) berada pada nilai rata-
ingin
rata 64,52. Kemampuan menulis puisi
pembelajaran ini hendaknya mencoba
siswa kelas X SMA Al-Ulum Terpadu
materi lain yang dianggap sesuai
Medan Tahun Ajaran 2011/2012 sesudah
demi keefektifan penggunaan teknik
menggunakan
pembelajaran ini.
teknik teratai (terjun,
menggunakan
teknik
amati, rangkai) berada pada nilai ratarata 73,7. Ada Pengaruh Penggunaan
DAFTAR PUSTAKA
Teknik Teratai dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas X SMA Al-Ulum Terpadu Medan Tahun Ajaran 2011/2012.
Saran Berdasarkan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak lanjut penelitian ini perlu diuraikan beberapa saran berikut ini. 1. Teknik teratai (terjun, amati, rangkai) memiliki pengaruh yang signifikan dalam
meningkatkan
kemampuan
siswa dalam menulis puisi. Oleh karena itu, teknik pembelajaran ini
Alwi, Hasan. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta Depdiknas. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka Kamisa. 1997. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Kartika Kosasih, E. 2009. Mantap Bersastra Indonesia. Bandung: Yrama Widya. Mulyasa, E. 2006. Kurikulum Yang Disempurnakan Pengembangan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
dapat dijadikan sebagai salah satu Jurnal Edukasi Kultura Vol.2 No.2 September 2015
| 147
Andi Syahputra H: Pengaruh Penggunaan Teknik...(127-148)
---------------. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Mursini. 2010. Bimbingan Apesiasi Sastra Anak-Anak.Medan: USU Press. Napitupulu, Delvi. 2010. Kajian Puisi. Medan: UNIMED Purba, Antilan. 2005. Stilistika Kaji Bahasa Karya Sastra. Medan: UNIMED -----------------. 2001. Sastra Indonesia Kontemporer. Medan: USU Press Sanjaya, Wina. 2006. Strategi pembelajaran berorientasi standar proses pendidikan. Jakarta : Prenada media group Sudijono, Anas. 2009. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : Rajawali Pers Sudjana.2005. Metoda Statistika. Bandung : Tarsito ----------------. 2001. Metode dan Teknik Pembelajaran Partisipatif. Bandung. Falah production Suryani. Efektivitas Penggunaan Teknik Teratai Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 6 Cimahi Tahun Ajaran 2009/2010. Skripsi. UPI
Tarigan, Henry Guntur. 1983. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa Trianto. 2009. Mendesain Model pembelajaran inovatif progresif. Jakarta : Kencana prenada media group ------------------. 1986. Prinsip-Prinsip Dasar Sastra. Bandung: Angkasa. Wiji Astuti, Wahyu. 2011. Efektivitas Strategi Pohon Jaringan Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas X SMA Nusantara Lubuk Pakam Tahun Ajaran 2011/2012. Skripsi. UNIMED Waluyo, Herman J. 1987.Teori dan Apresiasi Puisi. Jakarta: Erlangga ------------------------.2002. Apresiasi Puisi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Umum Situs/ website http://abdisr.blogspot.com/2012/04/jenis -jenis-puisi.html http://karangsemkab.go.id/index.php/deti l 8/2005/03/kemampuan menulis/html) http://pakdhejogies.blogspot.com/2008/0 9/hakikat-puisi.html http://www.ikutikutan.com/2009/12/tent ang-puisi-dan-cara-cara.html\
Jurnal Edukasi Kultura Vol.2 No.2 September 2015
| 148