DITJEN PDN/MJL/03/2012
Liputan Utama II Peresmian 10 Pasar Percontohan Dedikasi Pemerintah Untuk Kesejahteraan Rakyat
topik bahasan Tren Cloud Computing: Bisakah Membawa Kemajuan Bagi Dunia Perdagangan Kita?
daerah unggulan Lambaian Sabang Mengundang Investasi
Daftar isi
PENGARAH : Dirjen Perdagangan Dalam Negeri, Gunaryo PENANGGUNG JAWAB : Sekretaris Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Jimmy Bella REDAKTUR : Sri Djuniati
4 10
EDITOR : Ronny S.M. Marpaung
Cara Jernih Memahami Harga BBM Pasar Cinde, Palembang: Bertahan dengan Keunikan dan Kearifan Lokal
DITERBITKAN OLEH : Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri
liputan utama
ALAMAT : Gedung Utama Lt. 8 Jl. M. I. Ridwan Rais No. 5 Jakarta 10110
referensia
Email:
[email protected]
7 | Peresmian 10 Pasar Percontohan Dedikasi Pemerintah Untuk Kesejahteraan Rakyat 13 | Kiat-kiat Thailand Mempertahankan Pasar Tradisionalnya
Topik Bahasan
16 | Tren Cloud Computing: Bisakah Membawa Kemajuan Bagi Dunia Perdagangan Kita?
Berita Pasar
19 | Media Komunitas: Tambah Eksis dan Kian Laris Ruang Iklannya
Distribusi
25 | Sislognas: Memperlancar Denyut Perdagangan Dalam Negeri
Kolom Anda
28 | Sistem Informasi Pemantauan Pasar Bahan Pokok: Instrumen Stabilisasi Harga dan Stok
Info Sembako
30 | Dinamika Konsumsi dan Produksi Tepung Terigu Nasional
Potensi UMKM
33 | Hanah Cake and Cookies Kian Optimis Setelah Menjadi Binaan Kemendag
Daerah Unggulan
39 | Lambaian Sabang Mengundang Investasi
Produk Unggulan
43 | Buah Manggis: Primadona Ekspor Yang Kian Prospektif
[2] Info PDN
Dalam rangka memperkaya informasi dan memperkuat data potensi perdagangan dalam negeri, Tim Redaksi Info PDN mengundang seluruh jajaran dinas di daerah untuk berpartisipasi mengirimkan naskah atau artikel terkait perkembangan, potensi, dan peluang-peluang perdagangan di daerah. Naskah ditulis dalam MS Word dan dikirim ke email :
[email protected] atas partisipasinya kami sampaikan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya.
Redaksi
D
unia perdagangan yang progresif benar-benar tercermin dari isu-isu yang mewarnai Info PDN edisi kali ini. Kali ini, Tim Redaksi benar-benar dibuat tertantang untuk menyuguhkan data-data terbaru terkait segala bentuk dinamika pasar dalam negeri yang masih terkena dampak wacana kenaikan harga BBM per 1 April lalu. Laju Ekspektasi Inflasi. Faktor inilah yang berhasil terekam Info PDN sebagai salah satu pemicu semangat kinerja seluruh Jajaran Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri dalam rangka menjaga stabilitas harga dan persediaan kebutuhan pokok di pasar. Sejumlah kegiatan dan kebijakan strategis dilakukan Ditjen PDN dalam soal ini terlihat gamblang pada Liputan Utama edisi ini.
Topik Bahasan kali ini akan mengajak sidang pembaca menelaah tentang apa itu cloud computing dan bagaimana dunia usaha Indonesia meresponnya. Tanggapan positif Menteri Perdagangan Gita Wirjawan terhadap kehadiran teknologi ini perlu dijadikan wacana referensi untuk menyelaraskannya dengan kegiatan dan program pengembangan UKM yang selama ini sudah berjalan. Karena itu, secara khusus kami memotretnya pada edisi ini untuk pembaca. Dan seperti biasa, Info PDN juga menyuguh kan bacaan-bacaan referensi yang insipiratif. Yaitu, soal laris manisnya brownies singkong, kesempurnaan alam kota Sabang, poten sialnya budidaya ikan sidat, dan lika-liku para pelaku industri kreatif penerbitan media komunitas dalam meretas jalan rezeki di tengah-tengah komunitas elit perkotaan. Semoga menarik dan berkenan di hati. Tabik, Redaksi
Foto: Agus Bachtiar
Pemaparan soal Sistem Pemantauan Pasar Kebutuhan Pokok juga menjadi bagian tak terlewatkan. Ditulis oleh Direktur Bahan Pokok dan Barang Strategis Ditjen PDN Retno Rukmawati, rubrik kolom kali menjabarkan secara tuntas tentang tujuan, fungsi dan peran sistem informasi pemantauan kebutuhan pokok di seluruh daerah di Indonesia.
Denyut Asa 7 Kawasan Bisnis Kota Bandung
22 Halaman
B
andung lautan api. Itu dulu. Kini, semangat membakar Kota Bandung agar tak dikuasi penjajah kolonial itu telah berubah menjadi semangat membakar gairah ekonomi kota Bandung untuk mewujudkannya sebagai lautan rupiah. Impian ini tentu bukan tanpa alasan. Pasalnya, kota ini memiliki beragam potensi, baik dari sektor industri, perdagangan, pariwisata dan juga jasa. Sebagai Ibu Kota Provinsi Jawa Barat, Bandung juga dikenal dengan peran dan fungsinya sebagai Pusat Pemerintahan, Kota Pendidikan, Kota Industri Kreatif, Kota Pelayanan Jasa/Perdagangan, Kota Tujuan Wisata, dan Kota Budaya.
[3] Info PDN
Liputan Utama I
Cara Jernih Memahami Harga BBM
Foto: Agus Bachtiar
Foto: Agus Bachtiar
Sejumlah media gencar memberitakan terjadinya gejolak kenaikan harga kebutuhan pokok akibat wacana kebijakan menaikkan harga BBM bersubsidi. Namun, hasil pantauan langsung Kemendag di sejumlah pasar menunjukkan kenaikannya lebih dikarenakan siklus pasar dan tidak sebesar yang diberitakan.
A
da sekitar 15 produk utama yang men jadi konsumsi masyarakat Indonesia. Dari jumlah itu, berdasarkan pantauan Kementerian Perdagangan di 66 kota pada bulan April lalu, ada 12 komoditas menga lami kenaikan. “Tapi tak sebesar yang dibe ritakan,” tegas Wakil Menteri Perdagangan, Bayu Krisnamurthi di kantor Kementerian Perdagangan Jakarta, Senin (2/4/2012). Tercatat, kenaikan harga kebutuhan pokok di pasar tradisional selama bulan April berada di kisaran 2-3%. Penyebabnya pun bukan karena adanya wacana kebijakan kenaikan harga BBM bersubsidi, tetapi lebih karena siklus pasar terkait dengan persediaan dan distribusi. Angka itu sesuai dengan prediksi Dirjen Per dagangan Dalam Negeri Gunaryo akhir bulan
Maret lalu. Menurutnya, kenaikan harga BBM tidak akan banyak berpengaruh terhadap harga-harga kebutuhan pokok. “Memang akan ada sedikit pengaruh dari sektor transportasi. Namun tidak dapat disamakan karena tiaptiap komoditi jelas berbeda,” katanya. Waktu itu, Gunaryo juga sempat mempre diksikan bahwa bila kenaikan harga BBM benar terjadi, maka hanya akan berpengaruh pada komoditi seperti minyak goreng curah. Itu pun, hanya sebesar 5% dan untuk komoditi lain dibawah 2%. Dari manakah hitungan itu? Seperti diketahui, setelah menghitung harga pokok produksi BBM secara menyeluruh, pemerintah sampai pada kesimpulan bahwa harga jual BBM direncanakan naik sebesar Rp 1.500 per liter.
[4] Info PDN
Artinya, jika harga premium saat ini adalah Rp 4.500 per liter, maka kenaikannya adalah sekitar 30 persen. Lantas, sebesar apakah pengaruh logis kenaikan harga BBM itu bagi harga-harga kebutuhan pokok? Yang pasti, secara umum kenaikan itu akan mendorong kenaikan harga umum secara komulatif. Pasalnya, BBM merupakan bahan baku bagi segala bentuk kegiatan usaha. Hanya saja, sejumlah pakar sepakat, pengaruh itu bisa terjadi secara langsung dan tak lang sung. Biasanya, pengaruh langsungnya adalah pada kenaikan biaya transportasi. Namun, bila dilihat dengan kacamata yang jernih maka pengaruhnya pun tak begitu besar. Pasalnya, BBM sendiri bukan unsur satusatunya dalam struktur biaya transportasi
Memang, ada kenaikan harga gula pasir dan cabai. Namun, untuk gula, menurut Wa mendag, kenaikan itu terjadi dikarenakan saat ini belum masuk musim giling tebu, sehingga stok sedikit menurun. Selain itu, katanya, juga disebabkan adanya selisih hasil timbang dari tempat pembelian, sehingga para pedagang mengkompensasikannya ke harga. Adapun
Harga beras kualitas medium seperti IR 64 bervariasi antara Rp 6.750 per kilogram
Inflasi (%)
6,00 ● 5,00 ● 4,00 ● 3,00 ● 2,00 ● 1,00 ● 0,00 ●
Jan-Jan
Sumber : BPS 2012
Feb-Feb
Mrt-Mrt
■ 2010 thd 2009 ■ 2011 thd 2010 ■ 2012 thd 2011
Laju Inflasi Bulan ke Bulan, Tahun Kalender, dan Year On Year Gabungan 66 Kota, 2010-2012 8● 7● 6● 5● 4● 3● 2● 1● 0● -1 ●
Sumber : BPS 2012
Bulan ke Bulan
Tahun Kalender
Mar
Feb
Jan 2012
Okt
Des
Nov
Jul
Ags
Sept
Apr
Mei
Jun
Mar
Feb
Okt
Des
Nov
Jul
Ags
Sept
Jan 2011
Kepada sejumlah pedagang Pasar Induk Beras Cipinang, Wamendag menanyakan perubahan harga dan kondisi pasokan beras kepada beberapa pedagang pasca pem batalan kenaikan harga BBM per 1 April. Hasilnya, pada 4 April, harga beras di pasar induk itu sama dengan hari sebelumnya. Bahkan, secara umum kondisi harganya tidak banyak berubah dibanding kurun yang sama bulan sebelumnya.
7,00 ●
Mei
Dan benar, begitu sejumlah media massa memberitakan terjadinya lonjakan harga pasca ditundanya kenaikan harga BBM, Wamendag dengan sejumlah pejabat Ke mendag pun bertandang langsung ke Pasar Induk Beras Cipinang dan Pasar Klender SS di Jakarta Timur, untuk mengecek kondisi harga bahan pokok.
8,00 ●
Jun
Menurutnya, dengan batalnya rencana ke naikan BBM tersebut tentunya para distributor dan pedagang mengerti bahwa masyarakat mengetahui tidak terjadi kenaikan BBM yang secara otomatis tidak akan menimbulkan kenai kan harga barang. “Tapi sayangnya ada orang yang diwawancara satu persatu, kadang-ka dang terus terang saja kalau TV yang wawan cara itu pasti (harga) dinaik-naikkan,” ujarnya.
Meski demikian, Kemendag akan terus mela kukan pemantauan langsung di pasar dan akan melakukan langkah-langkah antisipatif bila terdapat sinyal-sinyal lonjakan harga. “Kita akan melakukan pemantauan, kita akan pastikan titik dari mana kenaikan itu,” tegas Wakil Menteri Perdagangan, Bayu Krisnamurthi di kantor Kementerian Perda gangan Jakarta, Senin (2/4/2012).
Perbandingan Inflasi Year On Year, 2010-2012
Apr 2010
Karena itu, Wamendag menegaskan bahwa bila memang terjadi kenaikan tidak wajar, Kemendag akan segera menginformasikan melalui sistem distribusinya untuk ditambah pasokannya. “Dan kalau memang itu meru pakan ada kesengajaan untuk mengganggu dengan penimbunan misalnya, ya kita akan melakukan tindakan,” tegas Wamendag.
untuk cabe, kata Wamendag, hampir setiap Maret harga cabai pasti mengalami kenaikan, sehingga tidak bisa jadi indikator.
(persen)
yang biasanya menempati 30% dari ongkos produksi komoditas secara keseluruhan. Artinya, taruhlah biaya untuk BBM adalah sekitar 50 persen dari total biaya transportasi tersebut, maka pengaruh langsung kenaikan harga BBM terhadap kenaikan harga pokok adalah = (0,50 x 0,30) x 0,30 % = 0,05 atau hanya 5%.
Year On Year
sampai Rp 8.300 per kilogram tergantung kualitas. Sementara harga beras kualitas premium bervariasi antara Rp 7.400 per kilogram sampai Rp 10.700 per kilogram sesuai kualitas. Stabilitas harga serupa juga terjadi di Pasar Klender, Jatinegara. Harga beras kualitas me dium dan premium juga tidak jauh berbeda dengan harga di pasar induk. “Isu kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) tidak banyak mempengaruhi fluktuasi harga bahan pokok. Pasokan dan harga beras relatif masih stabil,” tuturnya. Tekan Inflasi Dengan Operasi Pasar Meski demikian, pemerintah tetap waspada. Pasalnya, meskipun batal, wacana kenaikan harga BBM bersubsidi per 1 April lalu sem pat menimbulkan ekspektasi inflasi dan ke mungkinan masih akan terus berlanjut dalam beberapa bulan mendatang.
Penyelengaraan Pasar Murah yang dilakukan oleh Kemendag merupakan antisipasi atas segala kemungkinan dampak kenaikan BBM
[5] Info PDN
“Harga BBM memang tidak naik, tapi ada kondisi yang harus dicapai, sehingga mem buat kondisi inflasi akibat ekspektasi,” kata Menteri Keuangan Agus D.W. Martowardojo kepada wartawan. Untuk dicatat, inflasi se panjang Maret mencapai 0,07%. Meski ter golong kecil, tingkat inflasi perlu dicermati. Sebab, tren yang terjadi selama dua tahun
Liputan Utama I
berujung pada penurunan daya beli masyarakat. Pada sektor pasar komoditas bahan pokok, perkiraan inflasi ini pun bisa mempersulit pengendalian harga. Sebab, dalam situasi itu psikologi pasar sudah telanjur memiliki gambaran tidak stabil atau negatif. Coba saja kita perhatikan kasus melonjaknya harga pangan dan ke butuhan pokok lain pada Juni-Agustus tahun 2011 lalu. Waktu itu, lonjakan harga adalah lebih karena adanya ekspektasi inflasi menghadapi Ramadhan dan Idul Fitri. Demikianlah. Pemerintah akan berusaha mengelola ekspektasi inflasi tersebut dengan menjaga agar harga-harga kebutuhan pokok tidak terlalu tinggi. Yakni, dengan terus melakukan operasi pasar dan melakukan himbauan moral. Langkah ini, menurut Edimon Ginting, Ekonom Senior ADB, akan efektif, terutama untuk meredam inflasi dari sisi suplai.
Wamendag meninjau pasar Klender terkait isu kenaikan harga bahan-bahan pokok
Dengan ditundanya kenaikan harga BBM, maka tidak ada lagi alasan lagi bagi para pedagang untuk menaikkan harga dengan alasan BBM.
sebelumnya pada bulan yang sama adalah deflasi. Pada Maret 2011, terjadi deflasi 0,32%, dan Maret 2010 sebesar 0,14%. Laju inflasi tersebut diperkirakan bisa meningkat akibat terjadinya peningkatan harga. Hal ini perlu diwaspadai karena dampaknya bisa mempengaruhi asumsi inflasi yang telah ditetapkan dalam APBN Perubahan 2012, yaitu sebesar 6,8 %. Pemerintah khawatir ekspektasi inflasi ini akan berlarut-larut dan daya beli masyarakat akan semakin menurun. Apalagi, menurut laporan tahunan Bank Pembangunan Asia (ADB), ekspektasi inflasi tersebut juga bisa berpotensi merembet ke berbagai sektor ekonomi. Statemen ADB itu cukup beralasan. Pasalnya, pengala man sudah mengajarkan bahwa ekspektasi yang lebih tinggi akan memengaruhi tingkah laku ekonomi yang menimbulkan tambahan-tambahan biaya baru yang
Sebagai ujung tombak stabilisasi harga, Kemendag akan berupaya menyelenggarakan operasi pasar murah di beberapa tempat di Indonesia. “Itu sudah menjadi program Kementerian BUMN dan Kemen terian Perdagangan. Saya kira akan gelar pasar-pasar dalam bentuk yang banyak,” kata Wamendag. Adapun soal dana penyelenggaraan operasi pasar murah tersebut, kata Wamendag akan dialokasikan dari dana APBN. “Tapi, itu hanya untuk penyelengga raannya saja. Barang-barangnya tidak dari subsidi, tapi harga pabrik,” tuturnya. Dan untuk menunjang langkah ini, pemerintah pun mengharapkan kepada para pengusaha agar memiliki moral suasion untuk tidak menaikkan harga-harga kebutuhan masyarakat. “Dengan ditundanya ke naikan harga BBM, maka tidak ada lagi alasan lagi bagi para pedagang untuk menaikkan harga dengan alasan BBM,” pungkas Wamendag. (AMF)
Laju Inflasi Gabungan 66 Kota Maret 2012, Tahun Kalender 2012 dan Year on Year menurut Kelompok Pengeluaran (2007=100) Kelompok Pengeluaran
1 2 3 4 5 6 7
(1) Umum (Headline) Bahan Makanan Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar Sandang Kesehatan Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan
IHK Maret 2011
IHK Desember 2011
IHK Maret 2012
Inflasi Bulan Maret 2012 1)
(2) 126,05 147,22 134,29 121,20 127,33 117,65 118,71 106,68
(3) 129,91 152,76 138,57 123,95 136,35 120,79 123,94 108,14
(4) 131,05 153,94 140,59 125,21 138,11 121,77 124,31 108,57
(5) 0,07 -0,33 0,46 0,20 0,15 0,16 0,07 0,10
Persentase perubahan IHK Maret 2012 terhadap IHK bulan sebelumnya Persentase perubahan IHK Maret 2012 terhadap IHK Desember 2011 3) Persentase perubahan IHK Maret 2012 terhadap IHK Maret 2011 1) 2)
[6] Info PDN
Laju Inflasi Tahun Kalender 2012 2) (6) 0,88 0,77 1,46 1,02 1,29 0,81 0,30 0,40
Inflasi Tahun ke Tahun 3) (7) 3,97 4,56 4,69 3,31 8,47 3,50 4,72 1,77
Sumber : BPS 2012
Liputan Utama II
Peresmian 10 Pasar Percontohan
Dedikasi Pemerintah Untuk Kesejahteraan Rakyat
Tarian Adat: Simbol keeratan hubungan pasar tradisional dengan budaya dan tradisi masyarakat Indonesia
Sampai tahun 2014 nanti ditargetkan bisa terbangun 78 pasar percontohan di berbagai wilayah terpencil di Indonesia. Tahun ini ditargetkan selesai 20 pasar percontohan setelah tahun 2011 lalu berhasil merealisasikan 10 pasar percontohan. Ini merupakan upaya Kementerian Perdagangan untuk memperkuat perekonomian daerah.
K
abar baiknya, tidak ada koreksi angka untuk proyek pasar percontohan ini dalam APBN-P 2012 yang baru saja di putuskan oleh Sidang Paripurna bulan Maret 2012 lalu. “Justru kami sedang menelaah untuk merealokasi dana Kemendag agar proyek pasar percontohan bisa mendapat kan pendanaan yang lebih besar,” ungkap Menteri Perdagangan Gita Wirjawan kepada
para wartawan menjelang peresmian Pasar Minulyo, Pacitan, Jawa Timur, Selasa (10/4). Bagi Kemendag, pengembangan pasar percontohan ini merupakan upaya untuk memperkuat perekonomian di daerah, ter utama di wilayah-wilayah terpencil. Untuk diingat, pasar percontohan yang telah di realisasikan dengan menggunakan dana
[7] Info PDN
APBN 2011 adalah sebanyak 10 pasar, yaitu Pasar Cokro Kembang di Kabupaten Klaten Jawa Tengah, Pasar Skouw di Jayapura, Pa pua, Pasar Pattalasang di Kabupaten Taka lar, Sulawesi Selatan, dan Pasar Agung di Denpasar Bali. Enam dari pasar-pasar ter sebut telah diresmikan. Adapun secara keseluruhan, pada 2011 Ke
Liputan Utama II
mendag sudah membangun dan merevitalisasi pasar tradisional di 75 kabupaten/kota. Dan tahun ini, Kemendag mengalokasikan anggaran APBN sebesar Rp 400 miliar untuk merevitalisasi 79 pasar di 53 ka bupaten atau kota di seluruh Indonesia. Dari jumlah itu, 20 diantaranya adalah pasar percontohan dan dialokasikan dana sebesar Rp 180,5 miliar. Mengingat strategisnya program pasar percontohan yang mulai digulirkan Kemendag mulai tahun 2011 ini akan terus dilanjutkan. Tahun 2013 akan dikem bangkan 23 (dua puluh tiga) pasar percontohan dan tahun 2014 menjadi 25 (dua puluh lima). Sehingga periode 2011-2014 diharapkan akan ada 78 pasar percontohan.
Sebagai ilustrasi, Pasar Percontohan Minulyo di Kabu paten Pacitan Jatim itu ke depannya ditargetkan mam pu menyokong ekonomi di 12 kecamatan serta me nampung 950 pedagang. Tak hanya itu, pemerintah juga berharap pasar yang terdiri dari enam blok seluas 21.769 meter persegi ini mampu menggenjot performa bisnis UMKM yang berkembang di Pacitan dan sekitarnya. Karena itu, selain berkomitmen akan memantau per kembangannya secara ketat, Kemendag juga akan terus meminta sinergi antara Pemerintah pusat, Pemerintah Daerah, pengelola pasar, perbankan, pedagang, hingga konsumen untuk membangun sebuah konektivitas.
Menurut Mendag, dalam program Pasar Percontohan ini, para pengelola dan pedagang pasar diberi pela tihan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemam puan mereka dalam mengelola pasar. “Kami juga membentuk tim khusus yang memberi masukan, rekomendasi dan pendampingan, misalnya dalam hal mendesain pasar yang cocok dengan lokasi, adat, budaya, penghasilan dan kekhasan daerah tersebut,” imbuhnya.
Selain eksistensinya yang penting sebagai Entitas Ekonomi, Kemendag menyadari akan arti penting pasar tradisional sebagai bagian dari kehidupan bu daya dan tradisi masyarakat Indonesia. Karena itu, Dirjen PDN Gunaryo berharap Pasar Percontohan mampu menghidupkan kembali ruang publik dimana interaksi sosial dan budaya terjadi, sehingga Pasar Percontohan juga dapat ditujukan untuk melestarikan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia. Yakni, sebagaimana diterapkan di Pasar Pangururan Samosir.
Program Pasar Percontohan juga tidak hanya memfo kuskan pada perbaikan aspek fisik, tetapi juga prasarana, logistik, dan infrastruktur yang dapat menjadikan sebuah pasar dapat beroperasi dengan baik. Pasalnya, menurut Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Gunaryo, Pasar Percontohan ini dari segi ekonomi merupakan program tepat yang didedikasikan untuk mengembangkan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Untuk diketahui, ada satu budaya Samosir yang hingga kini masih lestari dan sangat erat kaitannya dengan pasar. Yaitu, bila ada bayi yang baru lahir pasti akan dibawa ke Pasar Pangururan setiap hari Selasa. Nilai-nilai budaya dan tradisi serupa juga bisa dijumpai di Pasar Pattalasang di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan; Pasar Agung di Kota Denpasar, Bali dan pasar-pasar percontohan lainnya.
Kami memiliki komitmen agar program Pasar Percontohan dapat berjalan dan terlaksana dengan baik, sehingga dapat menjadi ke banggaan rakyat sekitarnya. Kami berjanji akan terus memantau perkembangannya. tata ruang pasar: Salah satu unsur penting dalam penataan pasar
[8] Info PDN
Kompetisi Pasar Percontohan Seiring dengan terus berjalannya program pasar percontohan ini, Kemendag RI be rencana memberikan penghargaan bagi Pasar Percontohan yang terbaik atau memenuhi parameter yang telah di tetapkan oleh Ke menterian Perdagangan. Kegiatan ini di maksudkan untuk menciptakan kompetisi yang sehat dan menumbuhkan kreatifitas.
Rp 400 miliar Kemendag mengalokasikan anggaran APBN sebesar Rp 400 miliar untuk merevitalisasi 79 pasar di 53 kabupaten atau kota di seluruh Indonesia.
Tak tanggung-tanggung, Kemendag pun akan memikirkan insentif bagi Pemerintah Daerah yang memiliki Pasar Percontohan. Adapun bentuknya, bisa berupa bantuan bagi daerah tersebut untuk program pembangunan lain nya. Dalam hal ini, Kemendag akan mengajak mitra lain seperti perbankan dan kementerian terkait. “Kami memiliki komitmen agar program Pasar Percontohan dapat berjalan dan terlaksana dengan baik, sehingga dapat menjadi ke banggaan rakyat sekitarnya. Kami berjanji akan terus memantau perkembangannya,” jelas Mendag saat meresmikan Pasar Percon tohan Pangururan, Kabupaten Samosir, Su matera Utara, Kamis (12/4/2012) Sampai saat ini, ada 6 pasar percontohan program 2011 yang sudah diresmikan. Dalam beberapa kesempatan peresmian pasar-pasar tersebut, Mendag pun selalu mengingatkan bahwa keberhasilan konsep dan pelaksanaan program Pasar Percontohan adalah tergan tung dari kerjasama yang sinergis dari seluruh pemangku kepentingan, baik Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, maupun para pengelola pasar, pedagang dan konsumen. Optimalisasi public private partnership Indonesia memiliki kurang lebih 13.450 pasar tradisional dan tersebar di seluruh penjuru tanah air. Dari jumlah tersebut, diperkirakan mampu menampung sebanyak 12,6 juta pedagang, belum termasuk para pemasok barang serta pengelola pasar. Nah, bila setiap pedagang mampu menghi dupi minimal tiga orang yakni istri dan dua anaknya, berarti pasar tradisional saat ini menjadi gantungan hidup sekitar 50,4 juta orang. Sementara itu, data dari BPS meng garisbawahi bahwa pasar tradisional mampu menyumbangkan lapangan kerja sebanyak 14 persen dari jumlah lapangan kerja yang ada.
Berangkat dari kenyataan tersebut, bagi Kemendag, revitalisasi pasar tradisional meru pakan langkah penting untuk memaksimalkan fasilitas pasar tradisional. Terkait dengan itu, Kemendag pun sangat serius dalam men jalankan program pasar percontohan ini. “Program Pasar Percontohan ini dijalankan oleh pemerintah dengan pendekatan yang holistik (menyeluruh), dimana terdapat kerja sama antar kementerian terkait se perti Kementerian Pekerjaan Umum dan Kementerian Perhubungan dan juga per bankan,” imbuh Mendag. Diharapkan, ke depannya konsep kerja sama antar instansi dan pihak terkait, termasuk dengan pihak swasta pun bisa diduplikasi oleh para pemerintah daerah untuk mem berdayakan pasar-pasar tradisional di daerah mereka. Kemendag mengharapkan para pemerintah daerah mampu menjadikan pasar tradisional sebagai aset yang bisa diberdayakan dengan sistem kerja sama pe merintah-swasta (Public Privat Partnership). Melalui mekanisme ini, pemerintah menawar kan kepada para swasta untuk membiayai pembangunan infrastruktur serta mengelola prasarana dan sarana, sedangkan pemerintah
[9] Info PDN
bertindak sebagai mitra yang menangani pengaturan dan pelayanan. “Partisipasi swasta dalam pola kerja sama ini juga untuk meningkatkan kualitas penge lolaan dan pemeliharaan dalam penyediaan infrastruktur serta mendorong peningkatan kualitas pelayanan,” papar Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Gunaryo. Adapun bentuk kerja sama yang ditawarkan pemerintah kepada swasta antara lain adalah bangun guna serah (build operate transfer/ BOT). Program ini memanfaatkan tanah dan bangunan milik pemerintah daerah oleh pihak ketiga.Dengan cara ini, pihak ketiga membangun, menambah sarana lain berikut fasilitas, dan mendayagunakannya dalam waktu yang ditentukan. Kemudian,bangun serah guna (build transfer operate/BTO) yaitu fasilitas tanah dan atau bangunan telah selesai dibangun oleh pihak ketiga diserahkan kepada daerah untuk kemudian oleh pemerintah daerah tanah dan bangunan siap pakai dan atau sarana lain diserahkan kembali kepada pihak ketiga untuk didayagunakan selama jangka waktu yang sudah ditetapkan. (AMF)
Profil Pasar
Denyut Pasar Cinde di siang hari
Pasar Cinde, Palembang:
Bertahan dengan Keunikan dan Kearifan Lokal Debut Pasar Cinde sebagai jantung ekonomi masyarakat Palembang sudah berjalan lebih dari setengah abad lamanya. Banyak keunikan, kekhasan dan kearifan lokal yang menyelimutinya. Di sebut-sebut sebagai pusat perbelanjaan tradisional tertua dan ikon Palembang dari masa ke masa.
N
yaris tidak ada kata yang pas untuk menggambarkan kelengkapan dan keragaman barang yang dijajakan di pasar ini. Selain beragama kebutuhan pokok sehari-hari, seperti bahan makanan, kue, buah-buahan dan sayuran di pasar ini juga terdapat para penjual pakaian, perkakas, onderdil motor sampai peralatan berat. Anda ingin membeli mur, baut, pipa besi, dan plat pun, semua tersedia dalam berbagai ukuran yang anda butuhkan. Bahkan, ber
bagai barang bekas dari semua komoditi tersebut sampai barang-barang antik dari zaman baheula pun dapat dengan mudah anda temui. Singkatnya, bila di pasar lain tak dijual, coba saja datang ke pasar Cinde, niscaya anda akan mendapatkannya. Untuk bahan pokok makanan sehari-hari dan sayuran yang dijual di Pasar Cinde, kualitasnya tak perlu diragukan lagi. Beragama sayuran yang dijajakan pun segar-segar. Bahkan, jenis ikan yang dijual juga banyak variasinya dan masih
[ 10 ] Info PDN
segar-segar. Dan soal harga, tawar menawar di Pasar Cinde adalah sebuah tradisi yang jamak seperti di pasar-pasar tradisional lainnya. Terletak di jantung kota Palembang dan mudah diakses dari arah manapun. Itulah sebabnya Pasar Cinde menjadi ikon dan trademark yang kian di sayang warga kota Pa lembang. Pasar ini buka setiap hari dari mulai dari dini hari sampai malam. Dalam sehari, pengunjungnya bisa mencapai 3000-an lebih. Mereka bukan hanya dari warga Palembang
saja, tapi juga banyak yang datang dari luar kota. Bahkan, wisatawan asing maupun domestik tak mau melewatkan segala kekhasan yang di tawarkan oleh Pasar Cinde ini bila sudah berada di Kota Palembang. Dan biasanya, pasar ini lebih ramai pada hari minggu. Pasalnya, ada para penjual dadakan yang berjejer men jajakan berbagai macam barang bagus dengan harga serba miring di sisi kiri gedung utama gedung Pasar Cinde. Dari 33 lebih pasar tradisional yang di Kota Palembang, Pasar Cinde termasuk yang paling lama mengabdi sebagai penyangga ekonomi warga setempat. Umur bangunannya sudah setengah abad lebih. Dibangun pada tahun 1956 dan pasar pertama di Palembang yang dibangun setelah kemerdekaan Indonesia. Arsitektur Pasar Cinde merupakan besutan arsitek bernama Herman Thomas Karsten yang terkenal dengan konstruksi cendawan (paddestoel) untuk setiap struktur utama bangunan yang dirancangnya. Kabarnya, gaya arsitektur ini pula yang dipakai dalam konstruksi “Pasar Djohar” di Semarang. Sesuai dengan konsep paddestoel itu, bangunan Pasar Cinde pun memiliki 10 tiang penyangga Cendawan (Paddestoel). Awalnya, banyak orang meragukan ke kuatan konstruksi gaya paddestoel itu. Maka, sebuah atraksi uji coba pun digelar; sebuah tank baja dibawa naik ke atas atap Pasar Cinde. Dan hasilnya, pasar itu tak goyah sedikit pun dan tetap kokoh berdiri sampai sekarang. Bangunan Pasar Cinde yang juga pernah direnovasi
Profil Pasar Tradisional Cinde Nama Pasar
Pasar Tradisional Cinde
Alamat
Jl. Jend. Sudirman, Palembang
Tahun Berdiri
1956
Luas Lahan
60x80 meter
Jumlah Pedagang + Kios 861 Pedagang + Kios
pada tahun 1968 ini terdiri atas dua lantai. Bagian lantai bawah digunakan para pedagang aneka kue, sayuran, buah-buahan, ayam, masakan, beragam jenis ikan, dan daging. Sedangkan lantai dua menjadi los toko-toko yang menjual berbagai macam perleng kapan rumah tangga, perkakas elektronik dan pa kaian. Sedangkan sisi luar pasar, berderet toko-toko yang menjual berbagai macam jenis lastik, besi, jasa reparasi jam, bengkel teralis, dan pembuatan kunci. Terus Berbenah Pasar Cinde merupakan salah satu penopang roda ekonomi kota Palembang yang sangat penting. Karena itu, pada tahun 2011 lalu Perusahaan Daerah (PD) Pasar Palembang Jaya mengeluarkan dana sebesar Rp 200 juta untuk merenovasi Pasar Cinde. Tujuannya, adalah agar tampilan salah satu pasar tertua ini lebih cantik dan bersih. Renovasi yang dilakukan meliputi pengecatan ulang dinding-dinding pasar hingga ke lantai dua sekaligus pemasangan keramik yang berada di lantai satu. Hal ini dilakukan untuk memberikan kenyamanan bagi pembeli maupun pedagang. Kemudian, untuk
Kami pun berencana akan merevitalisasi Pasar Cinde. Ini mungkin akan terjadi beberapa tahun lagi. Saat ini PD Pasar Palembang Jaya sedang mencari investornya. Pasar Cinde Pagi Hari: Melayani kebutuhan sehari-hari penduduk sekitar
[ 11 ] Info PDN
Profil Pasar Pasar tradisional yang kotor sebenarnya memang sudah bukan masanya lagi. Untuk itu, kami berpikir bagaimana caranya mengelola pasar-pasar tradisional ini agar bersih dan nyaman.
Pasar loak Cinde: Daya tarik Pasar Cinde bagi wisatawan lokal dan mancanegara
menertibkan kepadatan yang terjadi, pengelola waktu itu juga melakukan pembongkaran 20 los di lantai dasar. Pembongkaran ini bertujuan agar tidak terjadi kesemrawutan akibat jarak yang berdekatan antara los yang satu dengan los yang lainnya. Demi menjaga kelestarian dan daya saing Pasar Cinde tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang pun mengalokasikan dana sebesar Rp 200 juta untuk rutin perawatan selama satu tahun. Kebersihan, serta tata kelola pasar tradisional ini pun menjadi fokus utama perhatian pengelola dan pemerintah setempat. Karena itu, para pedagang dan pembeli pun selalu dihimbau untuk tidak membuang sampah di sembarang tempat. “Pasar tradisional yang kotor sebenarnya memang sudah bukan masa nya lagi. Untuk itu, kami berpikir bagaimana caranya mengelola pasar-pasar tradisional ini agar bersih dan nyaman. Dan untuk mewujudkan itu, harus ada kerja sama antara pihak pengelola, pedagang, serta pembeli dalam upaya menjaga kondisi pasar
tersebut,” kata Korwil Pasar Cinde Syafruddin. Sebagai informasi, untuk pengelolaan sampah, pe ngelola berhasil mengolah sampah yang dihasilkan dari pasar ini menjadi pupuk kompos. Dan baru-baru ini, Pasar Cinde mengikuti lomba Mandi Cuci Kakus (MCK) pasar se-Palembang. Ini bukti keseriusan pihak pengelola serta pemerintah kota dalam menciptakan kondisi pasar tradisional yang bersih dan nyaman. Ke depannya, Pemerintah Kota Palembang juga berencana akan merevitalisasi Pasar Cinde. “Kami pun berencana akan merevitalisasi Pasar Cinde. Ini mungkin akan terjadi beberapa tahun lagi. Saat ini PD Pasar Palembang Jaya sedang mencari investornya,” kata Syafrudin. Hal itu, dilakukan pemerintah karena fungsi ekonomi nya yang vital dan nilai sejarah dari pasar ini. Untuk dicatat, setelah Pasar 16 Ilir terbakar, Pasar Cinde merupakan pasar tradisional utama di pusat Kota Palembang. (Ccp/AMF)
Dimensi Sejarah dan Budaya Pasar Cinde Adalah fakta bahwa Pasar Cinde sangat identik dengan sejarah kesultanan Palembang Darussalam. Itu, karena lokasi pasar berdekatan makam keluarga kesultanan yang berada berada tepat di belakang bangunan Pasar Cinde. Di antara tokoh yang dimakamkan di tempat itu adalah sultan pertama dari Kesultanan Palembang Darussalam, yakni Kemas Hindi yang bergelar Pangeran Ratu Kemas Hindi Sri Susuhanan Abdurrahman Candiwalang Khalifatul Mukminin Sayidul Iman. Alkisah, setelah Keraton Kuto Gawang runtuh oleh serangan tentara VOC, Kemas Hindi memproklamasikan Kesultanan Palembang Darussalam dan melepaskan dari pengaruh Kerajaan Mataram dan Demak (1643–1651). Sebab, sebelumnya
Kerajaan Islam Palembang merupakan bagian dari pemerintahan Demak dan Mataram. Yakni, karena para pendirinya,seperti Ki Gede Ing Suro merupakan keturunan Raden Fatah, pendiri Kesultanan Demak. Dalam perjalanannya, Kesultanan Palembang Darussalam mampu ini bertahan sekitar 200 tahun sebelum akhirnya dibubarkan oleh kolonial Belanda. Yang menarik, dari sisi budaya ini, hingga saat ini di Pasar Cinde masih dapat ditemui berbagai produk bernilai sejarah. Karenanya, tak salah untuk menyebut pasar ini tempat perputaran ekonomi rakyat yang berbingkai sejarah dan budaya. (AMF/Berbagai sumber)
[ 12 ] Info PDN
Referensia
Foto: globalservicecorpsblog.wordpress.com
Kiat-kiat Thailand Mempertahankan Pasar Tradisionalnya
Aktifitas pasar tradisional Thailand sehari-hari
Undang-undang ritel Thailand berhasil menciptakan persaingan yang sehat antara para pedagang tradisional dengan para pengusaha ritel modern. Keduanya bisa hidup berdampingan secara harmonis dan saling menguntungkan. [ 13 ] Info PDN
Referensia
P
erlindungan dan pemberdayaan usaha kecil ritel. Inilah pendekatan yang digunakan Royal Decree for Retail Act, undang-undang ritel yang diterapkan oleh pemerintah Thailand untuk keluar dari dilema persaingan antara pasar-pasar tradisional dengan ritel-ritel modernnya. Undang-undang ini ber isi aturan zona, jam buka, harga barang, dan jenis ritel.
tuk perdagangan eceran dan perdagangan ritel kecil maupun besar sudah tampak berjalan sesuai per untukannya. Kemudian, pasar-pasar tradisional dan sejumlah ritel kecil pun tampak bergeliat dinamis. Pa dahal, sebelum undang-undang itu diberlakukan, ada 20 pasar tradisional yang ada di Bangkok sempat mati tergilas oleh membanjirnya pasar dan ritel modern.
Terkait dengan aturan zona misalnya, UU ritel Thailand dengan tegas menentukan zona-zona tertentu untuk masing-masing jenis format ritel yang ada. Yakni, ada zona-zona khusus untuk hipermarket dan zonazona tertentu untuk warung tradisional, grosir dan supermarket. Selain itu, aturan zona juga melarang pusat perbelanjaan modern atau toko berskala besar berdiri di daerah-daerah padat arus lalu lintas.
Namun, akhirnya Thailand ternyata bisa membuat mereka bersaing secara sehat. Antar ritel besar dan kecil sama-sama memiliki pangsa pasar. Bahkan, para pedagang tradisional pun merasa tidak tersaingi dengan pasar modern dan terancam oleh ritel-ritel besar dan minimarket-minimarket yang menjamur. Bayangkan saja, saat ini di Thailand sudah ada 6000 gerai Seven Eleven, 600 toko Family Mart, ratusan toko lain milik Lotus dan Tesco.
Untuk mendukung kebijakan tersebut, pemerintah Thailand juga menerapkan model pemberdayaan usaha kecil ritel. Ada satu perusahaan sejenis BUMN non profit yang didirikan oleh pemerintah untuk menggawangi program ini, yaitu Allied Retail Trade Co.(ART Co). Perusahaan ini diberi modal kerja sebe sar USD 9,1 juta untuk melakukan pembelian barang dari pabrikan dan kemudian menyalurkannya ke jari ngan toko-toko kecil dan warung tradisional lainnya. Melihat keseriusan pemerintahnya, sejumlah bank di Thailand pun tak tinggal diam. Selama beberapa tahun terakhir mereka dikabarkan selalu memberi kemudahan kredit bagi toko tradisional yang ber inisiasi memodernisasi tokonya. Bangkok, sebagai ibu kota negara, sudah menerapkan aturan dan kebijakan itu. Beberapa zona khusus un
Pasar Sehat Ala Thailand Yang menakjubkan, penerapan Royal Decree for Retail Act pun dinilai sejumlah kalangan telah berhasil membuat pasar tradisional dan pasar modern di Thailand sama-sama hidup dan bersaing dengan harmonis. Keduanya sama-sama ramai dan memiliki konsumen fanatik. Tentu saja, keberhasilan itu bukan semata-mata karena pengaturan zona. Fakta di lapangan menun jukkan adanya pengelolaan yang profesional dan modern di pasar-pasar tradisonal Thailand. Struktur bangunan, kebersihan, kenyamanan, keamanan, dan pelayanan yang prima sudah menjadi pemandangan umum di pasar-pasar tradisional Thailand, khususnya di Kota Bangkok.
Berdasarkan standar dari Departemen Kesehatan Thailand, pada tahun 2004 lalu sudah 75% atau 1138 dari 1505 pasar di kota Bangkok memenuhi syarat sebagai pasar sehat.
Foto: yesicanusechopsticks.com
75%
Tawar-Menawar: Unsur ketradisionalan pasar di Thailand yang masih dijumpai
[ 14 ] Info PDN
Foto: thailand-in-view.blogspot.com
sebagai pasar tradisional terbesar di dunia ini, banyak produk-produk bernuansa etnik tradisional dijajakan dan diburu banyak wisatawan asing. Kabarnya, dalam sehari ada 200.000 turis berkunjung ke pasar tradisional yang menempati areal sangat luas ini, yaitu 11 hektar dengan lebih dari 15.000 toko. Bahkan, selain ratusan jenis Usaha Kecil Menengah (UKM) bisa hidup di pasar yang sangat luas ini, ada pula kios-kios penjaja jasa pijat refleksi kaki bagi para pengunjung yang sudah letih berkeliling di areal pasar.
tertib dan rapi: Kunci kenyamanan bagi para pengunjung pasar
Soal kebersihan pasar tradisional, Thailand pun memiliki program pasar sehat yang dipelopori oleh Kementerian Kesehatan Masyarakat Thailand bekerja sama dengan swasta sejak tahun 2002. Salah satu agenda dari program ini adalah memberi kewenangan kepada pihak swasta dalam hal ini badan pengembangan kota metropolitan Bangkok membangun secara bertahap ribuan pasar tradisional menjadi pasar yang sehat. Tujuannya, tak lain adalah meningkatkan kualitas pasar sesuai dengan undang-undang kesehatan. Walhasil, sejak diluncurkan pada tahun 2002 lalu, berdasarkan standar dari Departemen Kesehatan Thailand, pada tahun 2004 lalu sudah 75% atau 1138 dari 1505 pasar di kota Bangkok memenuhi syarat sebagai pasar sehat, yaitu memiliki lingkungan sehat, ma kanan yang aman dan memenuhi perlin dungan terhadap konsumen.
Salah satu pasar sehat yang cukup berhasil di Thailand adalah Pasar Rangsit. Di pasar ini, setiap pedagang wajib membayar iuran sebesar 50 baht (sekitar 5000 rupiah) sehari dan akan mendapatkan fasilitas berupa air bersih, pemeriksaan makanan di laboratorium mini, pencegahan kecelakaan dan kebakaran. Pemberdayaan UKM di Pasar Tradisional Satu faktor lagi yang membuat Thailand sukses mempertahankan pasar tradisionalnya adalah menjadikan produk-produk UKM sebagai komoditas unggulannya. Hal ini bisa dilihat dengan nyata di pasar Chatuchack, sebuah pasar tradisional Thailand yang se lalu menjadi tujuan favorit wisatawan man canegara ini. Di pasar yang konon juga disebut-sebut
Demikianlah. Maka tak mengherankan bila sejumlah pasar tradisional di Thailand bisa bersaing pula secara sehat dengan pasar modern. Sebut saja misalnya, pasar tradisional Otoko dan Chaktuchak. Kedua pasar ini tetap eksis dan ramai meski letaknya sangat dekat dengan pasar modern JJ Mall, hanya dibatasi jalan yang lebarnya sekitar tujuh meter. Padahal, secara umum pasar-pasar tradisional di Thailand tak jauh bebeda dengan pasar tradisional di tanah air. Komoditas utama yang dijual adalah kebutuhan sehari-hari; dari mulai bahan makanan, sayur-sayuran, buahbuahan, lauk pauk sampai perkakas rumah tangga. Tawar menawar harga juga menjadi fenomena khasnya, meski kualitas berbagai komoditasnya sudah sangat terjamin. Itulah cara Thailand melestarikan keberadaan pasar-pasar tradisionalnya. Karenanya, selain mampu bersaing dengan ritel-ritel modern, pasar-pasar tradisional di Thailand pun banyak yang menjadi favorit para wisatawan asing yang mengunjunginya. Lantas, bagaimanakah dengan pasar-pasar tradisional kita? (Spr/AMF)
Pasar Sehat Versi Departemen Kesehatan Thailand a. Manajemen lingkungan sehat 1. Sampah dikelompokkan menjadi 2 jenis; basah dan kering. Keduanya diangkut secara terpisah dan didaur ulang di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). 2. Pengangkutan dilakukan minimal 2 kali dalam sehari, sehingga tidak ada sampah yang menumpuk di pasar. 3. Untuk air limbah pasar, pembuangan dilakukan setelah air diproses melalui teknologi daur ulang yang bisa menjadikan cairan air kotor dapat digunakan untuk desinfektan. Proses ini dilakukan 2 minggu sekali. b. Sanitasi makanan dan keamanan makanan 1. Peralatan yang digunakan para pedagang harus dalam keadaan bersih.
2. Para pedagang makanan siap saji dilengkapi dengan peralatan dapur standar yang tahan karat. 3. Untuk menghindari kontaminasi makanan dengan bakteri pembusuk, setiap pedagang makanan juga dilengkapi dengan air bersih untuk mencuci dan memasak. c. Perlindungan Konsumen 1. Untuk menjaga kualitas makanan, pasar dilengkapi dengan fasilitas laboratorium mini. Fungsinya: memeriksa secara rutin (satu bulan sekali) setiap makanan siap saji dan makanan tradisional yang dijual. Yakni, apakah makanan tersebut mengandung zat yang berbahaya bagi kesehatan seperti pewarna dan pengawet makanan.
[ 15 ] Info PDN
Topik Bahasan
Tren Cloud Computing:
Bisakah Membawa Kemajuan Bagi Dunia Perdagangan Kita? Produk perkembangan teknologi pengolahan data berinisial komputasi awan (cloud computing) ini menawarkan efektivitas dan produktivitas kinerja sebuah perusahaan. Dikenalkan ke Indonesia sekitar 4 tahun lalu dan tengah diuji coba oleh sejumlah perusahaan. Akankah menjadi tren yang bisa memajukan dunia usaha di negeri ini?
M
enteri Perdagangan RI Gita Wirjawan menyambut optimis pengembangan cloud computing untuk mendorong kemajuan dunia usaha di Indonesia. Hal itu terungkap dalam sambutan tertulisnya pada acara peresmian kantor Google Indonesia di Jakarta 30 Maret lalu. “Cloud computing yang akhir‐akhir ini sedang diperkenalkan ke kalangan pebisnis di Indonesia sebagai solusi yang mengurangi biaya perkantoran juga disediakan oleh Google, semoga hal ini bisa membawa angin perubahan bisnis ke depan,” tandasnya. Makhluk apakah cloud computing itu? Per tanyaan ini masih sering terdengar. Maklum, karena produk perkembangan teknologi berbasis internet untuk mendukung suatu business support berjalan di suatu perusahaan ini belum begitu populer. Padahal, bila diterapkan, teknologi ini me nawarkan sejumlah unsur efesiensi dan pro duktifitas kinerja sebuah usaha. Pasalnya, dengan menerapkan teknologi ini sebuah pe rusahaan bisa berdagang, berpromosi , mela kukan transaksi dan melakukan reporting tanpa perlu membangun infrastruktur sendiri. Bahasa lainnya, cloud computing merupakan sebuah sistem yang menawarkan solusi pemanfaatan jaringan teknologi komputer (komputasi) dan pengembangan bisnis ber basis internet di mana informasi secara permanen tersimpan di server di internet dan bisa diakses setiap saat, baik melalui komputer PC, komputer tablet, notebook,
[ 16 ] Info PDN
Foto-foto: Agus Bachtiar
cloud computing: Menawarkan efisiensi dan produktivitas kinerja sebuah usaha
mobile phone dan perangkat lainnnya. Bila dirinci, para pengusaha yang menerapkan sistem ini akan mendapat keuntungan-keuntungan seperti ini: 1) Penghematan biaya investasi awal untuk pembelian sumber daya. 2) Penghematan waktu, sehingga perusahaan bisa langsung fokus ke profit dan berkembang dengan cepat. 3) Operasional dan manajemen perusahaan lebih mudah. Sebab, sistem perusahaan yang tersambung dalam satu cloud dapat dimonitor dan diatur dengan mudah. 4) Proses koordinasi lebih ramping. 5) Penghematan biaya operasional pada saat realibilitas ingin ditingkatkan. Memang, ada sejumlah kelemahan yang saat ini te ngah diotak-atik solusinya oleh para vendor penyedia jasa cloud computing. Di antara kelemahan yang paling menonjol adalah terjadinya pelambatan sistem kerja komputer yang dipakai, terutama jika internet bermasalah atau kelebihan beban. Ancaman lainnya, perusahaan berpotensi mengalami kerugian besar bila vendor yang digunakan ternyata tidak memiliki layanan backup data yang baik. Untuk menjawab hal itu, kabar terakhir, para inves
tor bisnis teknologi informasi menunjukkan antu siasmenya terhadap masa depan sistem ini. Mereka berlomba-lomba mencoba untuk mengeksplorasi dan mengadopsi teknologi cloud computing sebagai produk komersial bisnis yang menawarkan berbagai vitur kemudahan dan efesiensi. Google, Amazon, Microsoft dan IBM adalah perusa haan-perusahaan internasional yang semangat memasarkan produk ini dengan menggelontorkan investasi jutaan dolar. Bahkan, Google sudah mulai langsung merambah ke pasar Indonesia. Respon dunia usaha Indonesia Berdasarkan hasil risetnya, HIS iSuppli mempredik sikan bisnis cloud computing di dunia akan meningkat menjadi USD 110 miliar pada 2015 di segmen kon sumen dari USD 17 miliar yang dikantonginya pada tahun 2009. Karena itu, untuk menjadi tren di kalangan usahawan Indonesia adalah tinggal menunggu waktu saja bagi cloud computing (komputasi awan) yang sudah mulai marak terdengar sekitar 3 tahun lalu di kancah industri Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Indonesia.
[ 17 ] Info PDN
Mereka tidak ada waktu untuk me ngurusi TI se cara maksimal. Nantinya kami akan tawarkan “Platform as Ser vices”, “Software as Services”, dan “Infrastructure as Services” untuk meningkatkan da ya saingnya.
Topik Bahasan
3%
untuk mengurusi teknologi informasi. “Mereka tidak ada waktu untuk mengurusi TI secara maksimal. Nantinya kami akan tawarkan “Platform as Services”, “Software as Services”, dan “Infrastructure as Services” untuk meningkatkan daya saingnya,” katanya.
Dari 14% UKM responden yang menggunakan sarana komputer ternyata baru 3% di antaranya yang paham tentang cloud computing.
Pada sisi lain, data menunjukkan bahwa pertumbuhan belanja TI global setiap tahunnya menembus angka 25% . Tahun ini diprediksi nilai belanjanya mencapai US$ 42,3 miliar. Untuk Indonesia, cloud computing diprediksi bisa menembus angka Rp 2,1 triliun. Yakni, dari segmen UKM yang jumlahnya mencapai 52,2 juta perusahaan.
Gema besarnya adalah ketika sebuah perusahaan IT Indonesia bernama Indonesian Cloud menggelon torkan dana Rp 10 miliar kepada Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk riset tentang cloud computing. Bahkan, perusahaan ini juga menggandeng peru sahaan penyedia perangkat dan solusi teknologi DELL untuk menyediakan layanan “cloud computing” atau komputasi awan untuk menggarap pasar usaha kecil dan menengah. “Kolaborasi dengan DELL menyediakan layanan “Public Cloud” dan “Private Cloud” bagi UKM. Mulai memasuki masa komersial pada 2012 ini,” kata Direktur Utama Indonesian Cloud Teguh Prasetya kepada media. Teguh pun optimis bisa menggaet se banyak 150.000 UKM untuk menjadi mitra pengguna layanan cloud. Menurut Teguh, pasar komputasi awan untuk UKM terbuka lebar. Sebab, penerapan teknologi ini bisa menekan jumlah karyawan yang mereka butuhkan
Masih besarnya pangsa UKM tersebut sangat men dasar. Rilis hasil riset Indonesian Cloud Forum dan MARS Indonesia menyebutkan penggunaan kom puter beserta adopsi teknologi cloud computing di Indonesia, khususnya untuk kalangan usaha kecil dan menengah (UKM) masih sangat kecil. Kesimpulan itu diambil dari hasil riset yang melibatkan lebih dari 1.700 responden pengusaha UKM di 8 kota Indonesia. Pasalnya, dari 1.700 responden pengusaha UKM itu, sebanyak 32% menggunakan komputer untuk mengelola stok persediaan, 14% untuk me ngelola basis data pelanggan, dan 20% untuk me ngelola email server, dan lainnya. Yang menarik, dari 14% UKM responden yang menggunakan sarana komputer ternyata baru 3% di antaranya yang paham tentang cloud computing. Sementara itu, data yang berkembang di media massa dari berbagai sumber, sektor UKM dengan skala kecil hingga menengah saat ini populasinya berjumlah sekitar 550.000 dan tersebar di seluruh pelosok tanah air. Melihat data itu, Teguh yakin potensi pe ngembangan cloud computing pada sektor UKM di tanah air bisa lima kali lipat dibanding saat ini. (AMF)
Google Serius Menggarap Pasar Indonesia Berdasarkan data Mark Plus, pengguna Internet di Indonesia tahun 2011 mencapai 55 juta orang dengan pertumbuhan 30%. Sementara potensi pasar untuk program Bisnis Lokal Go Online, menurut Google masih pada angka 0.15% dari 50 juta SME’s yang ada di Indonesia.
dunia. Hal ini merupakan potensi keuntungan bagi kedua belah pihak dalam hal ini domestik enterprise dan Google. “Untuk itu kami berterima kasih kepada Google yang telah berjasa besar baik sebagai mesin pencari informasi maupun sebagai perannya di bidang bisnis terkait lainnya,” kata Mendag dalam sambutan tertulisnya.
Angka itulah yang membuat Google memandangnya sebagai basis potensial bisnis yang harus ia garap. 30 Maret lalu, perusahaan search engine terbesar di dunia meresmikan kantornya di Cyber 2 Tower, kompleks Cyber Building di kawasan bisnis Kuningan, Jakarta.
Mendag juga berharap agar ke depannya Google dapat membangun Data Center di Indonesia sehingga akses informasi akan lebih cepat sampai ke pelaku bisnis domestik maupun pengguna lainnya. Yakni, dalam rangka ikut menurunkan total biaya bisnis bagi pelaku bisnis di Indonesia sehingga mampu bersaing di tingkat global. “Selamat kepada Google atas peresmian kantor barunya di Jakarta. Semoga akan menjadikan pebisnis Indonesia bukan saja main secara mendunia tetapi juga menjadikan mereka sebagai pemain berkelas dunia,” pungkas Mendag. (AMF)
Menteri Perdagangan RI Gita Wirjawan menyambut baik kehadiran Google ini. Menurutnya, seiring dengan pengembangan bisnis online dan digitisasi, maka diperlukan komitmen dalam pengembangan programer-programer yang berkelas
[ 18 ] Info PDN
Berita Pasar I
Media Komunitas
Tambah Eksis dan Kian Laris Ruang Iklannya Meski ruang lingkupnya kecil, media komunitas memiliki pembaca yang loyal. Sebagai industri kreatif, nilai ekonominya pun masih cukup menjanjikan. Ruang-ruang iklannya nyaris tak pernah kosong dan ramai peminat.
M
araknya iklan produk-produk di televisi swasta dan media cetak nasional ternyata tak berarti kema tian bagi media komunitas. Bank BCA, Bank Mega, Bank Akita, Bank BTN, Bank Jasa Jakarta, Bank Mayora, dan Bank MITRANIAGA adalah nama-nama perusahaan perbankan yang sangat aktif mengiklankan produknya di sejumlah media komunitas, seperti di Media Kawasan dan Puri Magazine, dua majalah ko munitas yang cukup besar oplahnya di Jakarta.
Yang menarik, ruang-ruang iklan mereka ini pun tak pernah sepi meski jumlah media yang terbit di suatu kawasan lebih dari satu. Untuk diketahui, saat ini di Jabodetabek bermunculan banyak media komunitas untuk wilayah tertentu, misalnya untuk wilayah: Pondok Indah, Cibubur, Kelapa Gading, Cempaka Putih, BSD, Kedoya, Puri Indah, dan masih banyak lagi yang tidak bisa disebutkan. Media komunitas ini, umumnya berbentuk majalah yang didistribusikan secara gratis ke rumah, toko, dan kantor di wilayah-wila yah tersebut. Lantas, mengapa media ko munitas ini masih seksi dan terus dilirik oleh para perusahaan besar sampai pelaku UKM sebagai media untuk mengiklankan produkproduk mereka? Benarkah beriklan di media
Foto: Agus Bachtiar
Tak hanya itu, hampir semua restoran, rumah makan, jasa kurir dan berbagai Usaha Kecil Menengah (UKM) yang bergerak dibidang jasa semisal laundry, penjahit atau reparasi perkakas rumah tangga dan lain sebagainya pun berebut ruang iklan yang disediakan oleh sejumlah media komunitas sebuah kawasan. Iklan di media komunitas kian diminati oleh pengusaha
komunitas itu benar-benar efektif, sehingga pangsa pasar pengiklannya terus berebut? Yang pasti, kata Hermawan Kartajaya dalam buku Marketing in Venus, komunitas adalah saluran penjualan yang kredibel dan dapat dipercaya karena lingkungan di dalam komu nitas bersifat egaliter dan peer to peer. Orangorang di dalam komunitas adalah pembeli sekaligus penjual. Agaknya analisa Hermawan Kartajaya inilah yang menjadikan media komu nitas tetap eksis dan laris manis ruang iklannya.
dalam blognya mengakui bahwa majalah gratis itu cukup membantu dalam mencari informasi tentang barang atau jasa yang bisa didapatkan di sekitar tempat tinggal kita. Misalnya, bila ingin mencari laundry, penjahit, toko bangunan, tempat makan, jasa video editing, hingga tempat kursus. Jadi tidak perlu repot-repot mencari hingga di luar wilayah sendiri. Selain itu, informasi acara yang digelar di mal/plaza atau tempattempat lain juga cukup bermanfaat, terutama acara-acara yang digelar di waktu akhir pekan.
Analisa itu benar adanya. Andrias Ekoyuono, seorang GM Marketing di sebuah Perusahaan Nasional yang tinggal di kawasan Cibubur,
Karena itu, menurutnya beriklan di ma jalah gratis cukup bermanfaat bagi para pebisnis yang menjalankan usahanya di
[ 19 ] Info PDN
Berita Pasar I
daerah tersebut, khususnya sangat bermanfaat bagi UKM karena budgetnya yang kecil dan cukup efektif “menembak” target marketnya. “Selain itu, memasang iklan di media komunitas wilayah juga cukup efektif bagi produk dan jasa yang memiliki target market SES A dan B, karena biasanya distribusi media komunitas dititikberatkan pada perumahan kelas menengah hingga atas,” imbuhnya. Kompetisi pun kian sengit Itulah agaknya salah satu faktor yang mengilhami lahirnya puluhan bahkan ratusan media komunitas di Kota Jakarta. Menariknya, media-media yang mulai bermunculan pada awal tahun 2000-an ini terlihat semakin kokoh cash flownya, meski beragam media sosial berbasis teknologi telpon pintar atau pun android terus bermunculan dan mencoba menggesernya. Tak mengherankan, bila industri kreatif yang mulai trend sejak tahun 2000 awal ini pun kian banyak dilirik para investor dari kalangan pemain besar industri media massa. Umumnya, para pemain media komunitas menjadikan pemukiman-pemukiman elit sebagai basis pasarnya. Contohnya, adalah media komunitas yang beredar di kawasan pemukiman elit Kelapa Gading, Jakarta Utara. Ada sejumlah media komunitas yang terus berkibar di kawasan permukiman sekaligus kawasan bisnis ini, yaitu Majalah Kawasan, Majalah Info Kelapa
Pusat perbelanjaan: Ikut terbantu oleh media komunitas
[ 20 ] Info PDN
Gading, Famili Gading dan masih banyak lagi. Semua media ini terbit setiap bulan dan dibagikan gratis kepada komunitasnya. Kepada Info PDN, Yustin Wiranaga, salah seorang pemilik saham merangkap Pemred media kawasan mengaku oplahnya saat ini sudah sampai 107.000 eksamplar lebih. Padahal, kata dia, majalah yang dirintis sejak tahun 1999 oleh ibu Veronica itu dulunya hanya berbentuk brosur dengan nama Info Kelapa Gading. Tahun 2005, brosur itu baru meresmikan dirinya sebagai media kawasan dengan jumlah pemilik saham 8 orang. Kontennya, 70 % iklan dan 30% artikel kesehatan, bisa juga sebaliknya, tergantung jumlah pemasang iklannya. “Dengan makin banyaknya pemasang iklan, maka akan bertambah halamannya, yaitu bisa berkisar 48-160 hal,” ujar Yustin. Soal tarif iklan, media kawasan mematok harga dari Rp 200 ribu-6 juta. Dari harga tersebut, dalam sebulan omset media ini bisa sampai Rp 800 juta. Padahal, menurut Yustin, modal awal mereka waktu itu hanya Rp 200 juta. “Pemasang iklannya adalah 80% dari kawasan itu, 20% dari nasional, seperti dari bank, garuda, ray white, dengan bidikan masyarakat setempat yaitu kawasan kelapa gading,” imbuh bos dari 37 orang karyawan ini. Kawasan elit Jakarta lainnya yang juga menjadi lahan potensial media komunitas adalah Sunter-Jakarta
Foto-foto: Agus Bachtiar
Dinamika perdagangan sebuah kawasan pemukiman
Utara, dan Bintaro Jaya di Jakarta Selatan. Menariknya, kini sejumlah pemukiman elit di daerah-daerah penyangga ibu kota, yaitu Tangerang, Bekasi dan Depok pun sudah bermunculan media-media komunitas yang terus berupaya memanjakan pembacanya. Dari penelusuran Info PDN, di kawasan pemu kiman Bumi Serpong Damai (BSD)- Tangerang, ada Tabloid Suara BSD City yang diterbitkan sendiri oleh pengelola kawasan permukiman BSD City. Namun, ada pula media komunitas yang dikelola secara profesional di Serpong ini, yaitu Ad Info, Tabloid Serpong Karawaci, Tabloid Helps! Offline, dan Majalah Info Serpong. Dan semua itu, dibagikan secara gratis tanpa biaya sepeser pun. Demikian halnya fenomena tumbuhnya media kawasan di daerah Bekasi. Kawasan Harapan Indah, sebuah pemukian elit baru di Bekasi ini pun tak luput dari sasaran pengusaha kreatif media komunitas. Tabloid Harapan Indah.
Demikianlah nama media yang mengklaim dirinya sebagai pusat informasi bisnis dan usaha lokal masyarakat di Kota Harapan Indah itu. Tujuh tahun sudah Tabloid Harapan Indah terbit. Kini, ia tetap berkibar. Oplah tabloid gratis yang terbit setiap awal bulan ini pun cukup fantastis, yaitu mencapai 17 ribu ek semplar per edisi. “Awalnya kami hanya cetak 10 ribu saja, dan tiap tahun kami tambah 1000 eksemplar,” ujar Ahmad Reza Kurnia (24), salah seorang marketing Tabloid Harapan Indah yang sudah terlibat mem bidani tabloid ini sejak awal didirikan. Menurut keterangannya, Tabloid yang didirikan oleh Noerhadi dan Zulkarnain Alregar ini bisa eksis dan bertahan karena konten iklannya adalah seputar informasi bisnis dan usaha di kawasan ini, sehingga terus dicari pembaca sebagai petunjuk bis nis bagi mereka yang akan memasarkan
[ 21 ] Info PDN
produknya di kawasan tersebut. Menariknya, media komunitas pun tak hanya tumbuh subur di Jakarta. Menurut catatan Media Watch, di Surabaya sejak akhir tahun 2000 ada 4 media komunitas yang berkembang, yaitu Warta Darmo, Jurnal YeKP, Galaxi Media, serta Darmo Insight. Keempat media cetak ini bermain di wilayah yang cukup sempit, yakni sebuah kawasan hunian dan bisnis yang cukup padat. Warta Darmo dan Darmo Insight merupakan media komunitas yang membahas satu kawasan yang sama, yaitu warga kawasan Darmo. Fakta ini menunjukkan bahwa berpromosi telah cukup menjadi kesadaran para pelaku UKM sampai perusahaan-perusahaan besar di Indonesia. Walhasil, larisnya ruangruang iklan yang ditawarkan media-me dia komunitas ini pun merupakan salah satu penggerak ekonomi yang layak diper hitungkan keberadaannya. (Spr/Amf)
Berita Pasar II
Denyut Asa 7 Kawasan Bisnis Kota Bandung Bandung memiliki 7 Kawasan industri dan perdagangan yang berpotensi menjadi pusat bisnis sekaligus tempat wisata industri berkelas internasional di masa yang akan datang. Pemerintah setempat bersama pelbagai pihak tengah bahu membahu mewujudkannya. Seperti apakah potensi ketujuh kawasan itu? keunggulan dalam pembuatan sepatu de ngan teknik “HAND MADE” yang harus tetap dipertahankan. 2) Sentra Industri Rajut Binong Jati dengan capaian omzet rata-rata/ hari 600 – 800 juta rupiah. 3) Sentra Kaos dan Sablon Suci dengan jangkauan pasar yang luas dan dikenal diseluruh kota di Indonesia. 4) Sentra Perdagangan Jeans Cihampelas yang terkenal dengan model-modelnya yang selalu up to date. 5) Sentra Tekstil dan Produk Tekstil Cigondewah yang memiliki daya tarik pada harga jualnya yang relatif murah. 6) Sentra Tahu dan Tempe Cibuntu yang memiliki rasa yang khas dan berbeda dengan tahu dari daerah-daerah lain. 7) Sentra Boneka Sukamulya yang mempunyai keunggulan kualitas dan harga yang bersaing.
Dirjen PDN Gunaryo dalam kunjungan kerjanya di Sentra Industri Sepatu Cibaduyut
B
andung lautan api. Itu dulu. Kini, se mangat membakar Kota Bandung agar tak dikuasi penjajah kolonial itu telah berubah menjadi semangat membakar gairah ekonomi kota Bandung untuk mewujudkannya sebagai lautan rupiah. Impian ini tentu bukan tanpa alasan. Pasalnya, kota ini memiliki beragam potensi, baik dari sektor industri, perdagangan, pariwisata dan juga jasa. Sebagai Ibu Kota Provinsi Jawa Barat, Bandung juga dikenal dengan peran dan fungsinya sebagai Pusat Pemerintahan, Kota Pendidikan, Kota Industri Kreatif, Kota Pelayanan Jasa/ Perdagangan, Kota Tujuan Wisata, dan Kota
Budaya. Maka, tak mengherankan pula bila perkembangan dan perubahan kota yang telah menginjak umurnya yang ke-201 tahun ini pun sangat pesat. Untuk diketahui, kota dengan luas 167,67 km2 ini berpenduduk 2.457.686 jiwa (Data BPS tahun 2010) memiliki potensi perekonomian luar biasa. Ia memiliki potensi-potensi industri dan perdagangan yang cukup potensial untuk ditumbuhkembangkan agar lebih optimal sebagai sumber kesejahteraan rakyat. Ketujuh kawasan itu adalah; 1) Sentra In dustri Sepatu Cibaduyut yang mempunyai
[ 22 ] Info PDN
Menurut Hani Nurrosjani, Kepala Bidang In dustri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bandung, ketujuh kawasan ini tengah dikembangkan secara serius oleh Pemerintah setempat dengan mensinergikan seluruh program dari pihak-pihak yang terkait. Untuk Disperindag misalnya, selama ini terus aktif memberikan kegiatan pelatihan peningkatan mutu produk, manajemen promosi dan pemasaran serta pembinaan berkelanjutan terkait dengan tren dan perkembangan yang terjadi di luar. Apa yang dilakukan Disperindag Bandung sejalan dengan domain dan kebijakan yang diambil oleh Kementerian Perdagangan, yakni lebih fokus kepadan upaya meningkatkan kompetensi para UKM, baik dalam produksi, promosi dan pemasarannya. “Ke depannya, kami berharap UKM tidak hanya memiliki
Foto-foto: Agus Bachtiar
Sentra kaos suci: Menunjukkan pertumbuhan dan perkembangan yang cukup berarti
kemampuan dan keunggulan dalam produksi saja, tapi mereka juga bisa membaca kebutuhan pasar berapa dan harga yang layak berapa. Untuk itu, dalam pembinaan UKM ini kita isi dengan berbagai materi pelatihan yang mendukung hal itu. Dan kami pun terus memfasilitasi mereka dengan pameranpameran,” tutur Dirjen PDN Gunaryo kepada Info PDN di kantornya 19 Maret lalu. Perhatian dan tindakan nyata pemerintah tersebut diakui oleh para pelaku UKM di 7 sentra industri dan dagang di kota Bandung ini. “Perhatian pemerintah kepada UKM di 7 kawasan ini sudah banyak. Saya mengucapkan terima kasih kepada pemerintah,” ujar H. Marnawie Munamah, pedagang dan sekaligus koordi nator koperasi pengrajin sentra kaos dan spanduk Suci. Menurut H Marnawie, selama ini Kemendag telah banyak melakukan pembinaan, baik melalui pela tihan, pameran-pameran dan pertemuan dengan pengusaha-pengusaha besar. Bahkan, kata Marnawie, pelatihan-pelatihan untuk peningkatan dan pengem bangan SDM UKM yang dilakukan pemerintah selama ini sudah cukup baik. “Kami mendapatkan pelatihan
tentang bagaimana mendesain produk ini supaya daya jualnya lebih tinggi dan sistem pemasarannya. Alhamdulillah, berkat itu semua order kita bisa lebih banyak,” tutur Marnawie. Tantangan dan kendala Soal masa depan 7 kawasan bisnis itu, Disperindag Bandung pun sangat optimis bakal terwujud sebagai pusat industri dan bisnis berkelas internasional. Apa lagi, berbagai upaya pembinaan SDM telah mereka upayakan. “Kami bertekad menjadikan 7 kawasan ini sebagai pusat perdagangan dan pusat industry, sehingga ke depannya benar-benar bisa menjadi ikon ekonomi dan sekaligus budaya Kota Bandung,” tuturnya kepada Info PDN saat mengantar kami melakukan kunjungan ke 7 kawasan tersebut, pada pertengahan bulan Maret 2012 lalu. Bahkan, dalam waktu dekat Disperindag berencana akan mem bangun Unit Pelayanan Promosi (UPP) di tiap sentra. Namun, menurut Hani masih ada sejumlah kendala dan tantangan yang harus diselesaikan untuk mewu judkan impian tersebut, terutama dalam persoalan
[ 23 ] Info PDN
Perhatian peme rintah kepada UKM di 7 kawasan ini sudah banyak. Saya mengu capkan terima kasih kepada pemerintah.
Berita Pasar II
infrastruktur. Hal serupa diungkapkan oleh Ina Primiana, Guru besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Unpad. Menurutnya, ada bebe rapa yang hal yang harus dilakukan un_tuk mendukung program tersebut, yaitu menye diakan kemudahan akses /connectivity dan infrastruktur sejak wisatawan masuk kota Bandung, membangun kekhasan lokasi dan membuat wisatawan tertarik datang ke lokasi bekerja sama dengan komunitas kreatif, dan bekerja sama untuk menciptakan suasana yang nyaman dan menjadikan repeat customer. “Untuk mengembangkan 7 kawasan sebagai Pusat Bisnis harus fokus dan merupakan satu kesatuan, agar wisatawan datang tidak hanya di satu tempat , tetapi ke beberapa tempat, menumbuh kembangkan semua kawasan. Strateginya jangan wisatawan hanya datang ke satu tempat dan semua sudah didapat. Biarkan mereka lebih lama di kota Bandung,” imbuhnya pada saat me nyampaikan makalahnya dalam Seminar Pengembangan 7 kawasan Kota Bandung dalam Era Liberalisasi Perdagangan, Bandung, 24 November 2011 lalu. (Ccp/Ags/AMF)
Potret 7 Kawasan Bisnis Potensial di Bandung 1. Sentra Sepatu Cibaduyut Sentra ini merupakan wilayah bagian selatan Kota Ban dung terletak di Kecamatan Bojongloa Kidul, meliputi bebe rapa kelurahan yaitu : Kelurahan Cibaduyut, Kebon Lega, Cibaduyut Wetan, dan Cibaduyut Kidul serta Kel.Mekarwangi. Potensi Sentra Sepatu Cibaduyut Jumlah Unit Usaha : 845 Investasi : Rp. 23.970.675,Jumlah Tenaga Kerja : 3.594 orang Kapasitas Produksi Per Tahun : 4.092.300 buah Bahan baku : Dalam Negeri Pemasaran : Dalam dan Luar Negeri Keberadaan sentra saat ini bertendensi terjadinya perge seran dari sektor industri ke sektor perdagangan sebagai dampak dari pembangunan fisik perumahan dan minimnya upah kerja yang semula kurang lebih 90% penduduk Cibaduyut adalah pembuat sepatu. 2. Sentra Jeans Cihampelas Kawasan Cihampelas dikenal sebagai sentra perdagangan Jeans. Kawasan ini termasuk pada kecamatan Coblong kelurahan Cihampelas. Potensi Sentra Jeans Cihampelas Jumlah Unit Usaha : 27 Jumlah Tenaga Kerja : 300 orang Dampak positif yang terjadi dalam perjalanan perkem bangannya adalah dengan telah terbentuknya pedagang atau toko pendukung di area sentra Jeans Cihampelas, yaitu toko aksesoris, toko busana pria dan busana wanita, toko tas, sepatu dan sandal serta toko oleh-oleh Bandung. 3. Sentra Kaos dan Sablon Suci Sentra Kaos dan Sablon Suci berada, diantara jalan Surapati dan PHH Mustofa. Jalan ini merupakan jalan arteri yang penting. Di ruas jalan ini, berkembang berbagai kegiatan komersial. Seperti perkantoran, dan pendidikan dengan skala regional dan nasional. Hal ini, menjadikan Jalan Suci memiliki tarikan dan bangkitan pergerakan ekonomi yang relative tinggi di Kota Bandung. Di Suci, terdapat pula para pengrajin sablon dan kaos yang berlokasi dibelakang area pedagang/showroom kaos. Yang keseluruhannya berada di wilayah Kecamatan Cibeunying Kaler, Cibeunying Kidul. Seiring dengan perkembangannya. Selain dikenal sebagai Sentra Kaos dan Sablon Suci. Wilayah ini juga dikenal sebagai tempat pembuatan spanduk, billboard, dan baliho untuk reklame. Potensi Sentra Kaos dan Sablon Suci Jumlah Unit Usaha (showroom) : 153 Jumlah Unit Usaha (industri) : 200 Jumlah Tenaga Kerja (industri) : 800 Orang Kapaitas Produksi Per Tahun : 2.891.700 buah Bahan Baku : Dalam Negeri pemasaran : Dalam Negeri 4. Sentra Rajut Binong Jati Sentra Rajut Binong Jati berada dalam wilayah pengem bangan (WP) Karees yang memiliki 4 kecamatan. Yaitu Kecamatan Kiara Condong, Batununggal, Lengkong, dan Regol. Dengan Turangga, sebagai pusat skundernya. Sentar Rajut Binong Jati ini termasuk dalam Kelurahan Binog-Kecamatan Batununggal. Namun, sampai saat ini di Sentra Rajut Binong Jati terjadi
[ 24 ] Info PDN
persaingan yang tidak sehat. Antara para pengrajin, terutama dalam hal harga jual. Belum adanya mutu produk yang standar. Sehingga diprlukan peningkatan kualitas produk, dan pengembangan desain. Potensi Sentra Rajut Binong Jati Jumlah Unit Usaha : 390 Investasi (Ribuan) : Rp. 15.600.000,Jumlah Tenaga Kerja : 3.120 Orang Kapasitas Produksi Per Tahun : 1.123.200 Lusin Bahan Baku : Dalam Negeri pemasaran : Dalam Negeri 5. Sentra Tekstil dan Produk Tekstil Cigondewah Kawasan Cigondewah dikenal sebagai sentra perdagangan tekstil dan produk tekstil. Kawasan ini terletak di Kecamatan Bandung Kulon, dengan batas-batas wilayah : - Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Andir - Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung - Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi - Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Babakan Ciparay Sampai saat ini pertumbuhan sentra meningkat, dengan bertambahnya toko-toko penjualan kain sebanyak 20 unit toko pada 2010. Yang semula 197 unit di tahun 2010, menjadi 217 di tahun 2011. Potensi Sentra Tekstil dan Produk Tekstil Cigondewah Jumlah Unit Usaha Industri : 217 Jumlah Tenaga Kerja : 651 Orang Investasi (ribuan) : Rp. 6.510.000,Bahan Baku : Dalam Negeri pemasaran : Dalam Negeri 6. Sentra Tahu dan Tempe Cibuntu Sentra Tahu dan Tempe Cibuntu berada di Kelurahan Cibuntu, Warung Muncang, Suka Haji, Kecamatan Bandung Kulon. Bahan baku kedelai di Kota Bandung cukup tersedia, untuk memenuhi kebutuhan Sentra Tahu dan Tempe Cibuntu. Kapasitas produksi tahu dan tempe Cibuntu pun dapat memenuhi kebutuhan pasar. Potensi Sentra Tahu dan Tempe Cibuntu Jumlah Unit Usaha : 285 Investasi (Ribuan) : Rp. 6.840.000,Jumlah Tenaga Kerja : 855 Orang Kapaitas Produksi Per Tahun : 2.850.000 buah/tahun, dari 66,5 ton kedelai Bahan Baku : Dalam Negeri pemasaran : Dalam Negeri 7. Sentra Boneka Sukamulya Sentra Industri Boneka berada di Kelurahan Sukamulya, Kecamatan Sukajadi. Sentra Boneka Sukamulya sebenarnya sangat potensial. Hanya saja, saat ini terjadi penurunan unit usaha. Yang semula jumlah unit usaha ada 68 unit. Saat ini, hanya terdapat 9 unit usaha saja. Hal ini dikarenakan, pelaku usaha disana yang masih menggunakan bahan baku impor. Yang nilainya justru belum terjangkau oleh para pengrajin boneka. Potensi Sentra Boneka Sukamulya Jumlah Unit Usaha : 9 Jumlah Tenaga Kerja : 200 Orang Kapasitas Produk Per Tahun : 30.000 buah Bahan Baku : Dalam Negeri pemasaran : Dalam Negeri
Foto-foto: Agus Bachtiar
Distribusi
Kegiatan distribusi bahan makanan pokok dan sayuran di Pasar Induk Kramatjati
Sislognas
Memperlancar Denyut Perdagangan Dalam Negeri Daya saing produk menjadi kata kunci untuk memenangkan persaingan global dewasa ini. Sislognas dihadirkan untuk membangun sektor logistik nasional sebagai salah satu faktor penentu kekuatan daya saing produk-produk nasional, baik di pasar dalam negeri maupun luar negeri.
T
ebaran senyum optimis menyembul dari wajah para pelaku dan pemangku kebijakan ekonomi Indonesia tatkala menyambut terbitnya Peraturan Presiden (Perpres) no 26 tahun 2012 tentang Cetak
Biru Sistem Logistik Nasional (Sislognas) pada 5 Maret 2012 lalu. “Terbitnya Perpres tentang Sislognas ini sangat ditunggu semua pihak. Karena, sek
[ 25 ] Info PDN
tor logistik semakin hari semakin diyakini memiliki nilai strategis dan bahkan telah menjadi salah satu faktor penentu bagi pem bangunan daya saing bangsa ini,” kata Deputi Menko Perekonomian Bidang Industri dan Perdagangan Edy Putra Irawadi. Untuk dicatat, biaya logistik nasional men capai 27% dari Produk Domestik Buto (PDB). Bersamaan dengan itu, di lapangan masih banyak persoalan dan kendala teknis yang perlu diselesaikan untuk mewujudkan sistem logistik yang efektif dan efisien, terutama
Distribusi
Semoga dengan terbitnya Perpres ini bisa memperbaiki ekonomi Indonesia terutama infrastruktur.
Transportasi darat: Masih menjadi moda utama distribusi bawang merah dari sentra produksi ke pasar
dalam kaitannya dengan tingkat penyediaan infra struktur yang masih rendah, masih ditemukannya pungutan tidak resmi dan biaya transaksi yang me nyebabkan biaya ekonomi tinggi, dan keterbatasan kapasitas dan jaringan pelayanan penyedia jasa logistik nasional. Hasil survei Indeks Kinerja Logistik (Logistic Perfor mance Index) yang diselenggarakan Bank Dunia pun menunjukkan kinerja logistik Indonesia juga masih lemah. Survei itu menempatkan Indonesia di peringkat ke-75 dari 155 negara yang disurvei. Indonesia berada di bawah Singapura (2), Malaysia (29), Thailand (35), Filipina (44), dan Vietnam (53). Karena itu, Cetak Biru Sislognas ini diharapkan benarbenar dapat menjadi rujukan semua pemangku kepentingan terkait pembangunan ekonomi bangsa ini dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya masing-masing. Yakni, sebagaimana diamanatkan pada pasal 2 Perpres tersebut. Dijelaskan, bahwa Cetak Biru Pengembangan Sis tem Logistik Nasional berfungsi sebagai acuan bagi menteri, pimpinan lembaga non kementerian, guber nur, dan bupati/walikota dalam menyusun kebijakan dan rencana kerja yang terkait dengan pengem bangan Sistem Logistik Nasional di bidang masingmasing, yang dituangkan dalam dukumen strategis masing-masing kementerian/lembaga pemerintah non kementerian dan pemerintah daerah sebagai bagian dari dokumen perencanaan pembangunan. Sejumlah pihak terkait menyambut baik terbitnya Perpres Sislognas ini. Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perdagangan, Distribusi dan Logistik, Natsir Mansyur,
[ 26 ] Info PDN
misalnya, menyatakan bahwa isi dari Perpres sudah cukup mewakili masukan-masukan yang pernah disampaikan oleh Kadin kepada pemerintah, ter utama mengenai perbaikan infrastruktur serta ting ginya biaya logistik nasional. “Kita menyambut baik pastinya. Semoga dengan terbitnya Perpres ini bisa memperbaiki ekonomi Indonesia terutama infrastruktur,” imbuhnya. Adapun bagi Kementerian Perdagangan, terbitnya Perpres Sislognas pun menjadi sebuah pemantik semangat baru untuk bekerja lebih fokus dan mak simal. Terkait hal itu, dalam kesempatan kunju ngan ke Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei beberapa waktu lalu, Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi telah menjelaskan kepentingan Kemendag terkait dengan konektivitas dan Sistiem Logistik Nasional. Ketiga kepentingan itu adalah; 1) Harga untuk pasar dalam negeri terkait dengan stabilitas dan keterjangkauan harga khususnya untuk komoditas pangan pokok dan komoditas strategis lainnya, serta untuk pasar internasional terkait dengan harga komoditas ekspor yang menarik dan kompetitif. 2) Arus barang yang terkait dengan kelancaran arus barang, volume barang, termasuk permasalahan handling dan sarana transportasi. 3) Proteksi pasar dalam negeri dari barang-barang impor melalui safeguarding, ACI dan daya saing produk nasional. Memang, ada beberapa tantangan untuk mem bangun sebuah sistem logistik nasional yang kuat, terintegrasi bahkan berdaya saing dengan industri logistik global. Khususnya, terkait dengan kondisi dan karakter geografis Indonesia yang sangat khas,
yaitu terdiri dari ribuan pulau. Selain itu, banyaknya pihak yang berkepentingan dengan sistem logistik ini pun menjadi se buah tantangan, yakni bagaimana mema dukan seluruh aturan yang ada saat ini baik aturan yang ada di Kementerian Per dagangan, Kementerian Perhubungan de ngan Peraturan Pemerintah tentang Moda Transportasi, Kementerian Komunikasi dan Informatika dengan aturan Undang-undang Pos, dan lain sebagainya. Sementara itu, untuk pelaksanaan Cetak Biru Pengembangan Sistem Logistik Nasional ini sendiri, dalam Perpres juga telah dijelakan bahwa Cetak Biru ini akan dikoordinasikan oleh Komite Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (KP3EI) 2011 - 2025 yang dipimpin oleh Presiden dan Wakil Presiden sebagai Ketua dan Wakil ketua, serta Menko Perekonomian sebagai Ketua Harian. Dan ke depan, Sistem Logistik Nasional diharapkan dapat berperan dalam mencapai sasaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 20102014, menunjang implementasi MP3EI, serta mewujudkan sasaran PDB per kapita sebesar 14.250-15.500 dolar AS pada 2025. Memperkuat MP3EI Bak dua sisi uang logam. Itulah gambaran keterkaitan erat antara Sislognas dan MP3EI Sislognas. Keduanya harus berjalan sei ring sekata, alias saling bersinergi positif dalam pembangunan ekonomi dan daya saing bangsa. Yakni, MP3EI bertugas meng identifikasi potensi kekuatan ekonomi dan komoditi andalan nasional, sementara Indonesia’s Logistics Performance Index (LPI) Overall LPI Customs Infrastructure International shipments Logistics competence Tracking & tracing Timeliness
score
2.76
rank
75
score
2.43
rank
72
score
2.54
rank
69
score
2.82
Sislognas berorientasi menjamin pergerakan komoditi tersebut dapat berjalan dengan lancar dan efesien. Dengan bahasa lain, Sislognas merupakan pemerkuat program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi In donesia (MP3EI). Sebab, dalam MP3EI ter tuang rencana-rencana pemerintah terkait pembangunan berbagai infrastruktur per ekonomian yang secara langsung berkorelasi dengan sektor logistik nasional. Yakni, seperti pembangunan pelabuhan laut internasional, perluasan jalan kereta api, perbaikan bandara, pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), pembangunan jalan dan jembatan serta beberapa pembangunan infrastruktur lainnya. Peran Strategis Sislognas Bagi Perdagangan Dalam Negeri Sebagai negara maritim yang terdiri dari berbagai pulau, kehadiran Sislognas sangatlah strategis bagi pembangunan perdagangan dalam negeri yang kokoh dan berdaya saing tinggi. Sislognas juga menjadi penyemangat baru bagi tumbuh berkembangnya dunia perdagangan Indonesia, baik secara do mestik maupun internasional. Pasalnya, Sislognas ini bertujuan mengkoneksikan ke kuatan ekonomi nasional, membuka isolasi pedesaan, menghilangkan disparitas harga antar daerah dan meningkatkan peran jasa logistik nasional. Lebih teknisnya, Sislognas akan berperan untuk menjamin kelancaran arus barang, mengurangi biaya transaksi atau ekonomi Int. LPI Rank 27 29 35 44 53 75 118
rank
80
score
2.47
rank
92
score
2.77
rank
80
135
score
3.46
rank
69
141 144
124 129 133
Customs Infrastructure
yang berbiaya tinggi, membangun daya saing nasional, menjaga kelestarian lingkungan hidup, mewujudkan kesejahteraan masya rakat, serta mensinkronkan dan menye laraskan kemajuan antar sektor ekonomi dan antar wilayah, sehingga dapat menjadi benteng kedaulatan dan ketahanan ekonomi. Terkait dengan arti penting tersebut, Kemen terian Perdagangan RI melalui Direktorat Logistik dan Saran Distribusi akan berperan dalam pengembangan sistem logistik na sional, dengan menggabungkan sistem transportasi dan pembangunan daerah yang terintegrasi menjadi sebuah konektivitas nasional. Adapun visi pembangunan konektivitas adalah Locally Integrated, Globally Connec ted, yang mencakup konektivitas lokal, nasional dan global dalam jalur distribusi intra pulau, antar pulau, dan logistik per dagangan internasional. Sedangkan sasaran yang ingin dicapai dalam penataan jaringan distribusi perdagangan yang efisien adalah peningkatan kinerja logistik nasional me lalui konektivitas sub sistem dan jaringan distribusi yang mempengaruhinya. Indikator yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja logistik Indonesia adalah Logistic Performance Index (LPI) yang dipublikasikan oleh Bank Dunia. Walhasil, implementasi Sislognas dan ke berhasilannya benar-benar bisa menjadi penyangga denyut ekonomi bangsa ini, sehingga mampu mewujudkan kesejateraan yang adil dan merata bagi seluruh rakyat Indonesia. (AMF)
International Logistics Tracking Timeliness shipments competence & tracing
Country
LPI
China Malaysia Thailand Philippines Vietnam Indonesia Lao PDR Papua New Guinea Cambodia Myanmar Solomon Islands Mongolia Fiji
3.49 3.44 3.29 3.14 2.96 2.76 2.46
3.16 3.11 3.02 2.67 2.68 2.43 2.17
3.54 3.50 3.16 2.57 2.56 2.54 1.95
3.31 3.50 3.27 3.40 3.04 2.82 2.70
3.49 3.34 3.16 2.95 2.89 2.47 2.14
3.55 3.32 3.41 3.29 3.10 2.77 2.45
3.91 3.86 3.73 3.83 3.44 3.46 3.23
2.41
2.02
1.91
2.55
2.20
2.43
3.24
2.37 2.33
2.28 1.94
2.12 1.92
2.19 2.37
2.29 2.01
2.50 2.36
2.84 3.29
2.31
2.08
2.23
2.18
2.27
2.03
3.05
2.25 2.24
1.81 1.95
1.94 1.98
2.46 2.48
2.24 2.11
2.42 1.96
2.55 2.82
[ 27 ] Info PDN
Kolom Anda
UU No.7
Sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang No. 7 Tahun 1996 tentang Pangan yang menyebutkan bahwa ketahanan pangan adalah tersedianya pangan yang cukup, bermutu, beragam, bergizi dan terjangkau daya beli masyarakat.
B
ahan pangan merupakan kebutuhan pokok dan strategis masyarakat yang harus selalu dijaga stabilitas harga dan ketersediaan stoknya dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat secara adil dan merata. Yakni, sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang No. 7 Tahun 1996 tentang Pangan yang menyebutkan bahwa ketahanan pangan adalah tersedianya pangan yang cukup, bermutu, beragam, bergizi dan terjangkau daya beli masyarakat.
Sistem Informasi Pemantauan Pasar Bahan Pokok:
Instrumen Stabilisasi Harga dan Stok
Dalam kerangka itu, pemantauan terhadap dinamika pasar ke butuhan bahan pangan pokok dan strategis merupakan sebuah kebutuhan nyata yang harus ditempuh. Sebab, kurangnya ketersediaan bahan pangan strategis dan gejolak harga yang terjadi secara tidak wajar di pasar akan sangat mempengaruhi kesejahteraan masyarakat. Berangkat dari realitas tersebut, Pemantauan Pasar Komoditas Bahan Pokok pun menjadi salah satu rencana aksi sistem logistik nasional pada pilar komoditas penentu yang ditargetkan untuk selesai pada tahun 2011-2012, dimana rencana aksi ini meru pakan kelompok prioritas ke-2 dari 3 kelompok prioritas Cetak Biru Sistem Logistik Nasional.
Oleh: Retno Rukmawati (Direktur Bahan Pokok dan Barang Strategis Ditjen PDN)
Stabilisasi harga, penurunan disparitas harga dan menjaga ketersediaan bahan pokok di seluruh wilayah Indonesia merupakan tugas pemerintah yang harus didukung dengan sebuah sistem informasi pemantauan yang akurat, reliable, dan kredibel.
Dan dalam kontek ini, Cetak Biru Logistik Nasional mengamanatkan kepada Kementerian Perdagangan untuk bertanggungjawab memimpin Pemantauan Pasar Komoditas Bahan Pokok ini. Yakni, tentunya dengan dukungan kementerian lain, yaitu: Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Perhubungan, Kementerian Pertanian, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Kementerian Perindustrian, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Kesehatan, Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan Kamar Dagang dan Industri (Kadin). Ini merupakan suatu tugas yang harus dikerjakan secara serius dan terencana dengan baik. Maka dari itu, pelaksanaan dari pekerjaan Pemantauan Pasar Komoditas Bahan Pokok akan dilaksanakan oleh Kemendag, dalam hal ini Direktorat Bahan Pokok dan Strategis Ditjen Perdagangan Dalam Negeri dengan mempertimbangkan aspekaspek yang diamanatkan dalam Cetak Biru Sistem Logistik Nasional. Adapun format Pemantauan Pasar Komoditas Bahan Pokok yang dilakukan oleh Kemendag adalah mengambil posisi sebagai Public Fasilitator dan Public Agency untuk Pemantauan Pasar Komo ditas Bahan Pokok dan telah diresmikan pada 23 Juni 2011 oleh Menteri Perdagangan RI waktu itu (Mari Elka Pangestu, red).
[ 28 ] Info PDN
Pentingnya Sebuah Sistem Informasi Pengalaman selama ini menunjukkan bahwa ketersediaan dan harga seringkali bergejolak akibat berbagai faktor di dalam dan di luar negeri, seperti fenomena iklim, kegagalan pasar, sampai kepada permasalahan kelancaran distribusi. Bahkan bahan pangan tercatat sebagai penyumbang inflasi terbesar dalam perekonomian Indonesia (volatile food). Pentingnya peran bahan pangan strategis dan tingginya frekuensi gejolak terhadap ketersediaan dan harga bahan pangan tersebut, pada praktiknya mengharuskan pemerintah melakukan intervensi pasar. Yakni, melalui perangkat-perangkat kebijakan yang dimiliki, sehingga ketersediaan dan harga bahan pangan strategis terkelola pada tingkat fluktuasi yang wajar. Tantangannya adalah bagaimana membuat setiap perangkat kebijakan tersebut dapat menyentuh produsen, konsumen, distribusi ataupun tata niaganya, yang diterbitkan pada berbagai hirarki peraturan, baik pusat maupun daerah. Yakni, sebagai upaya stabilisasi harga, penurunan disparitas harga dan menjamin ketersediaan bahan pokok di seluruh Indonesia. Untuk mendukung pembuatan kebijakan yang efektif dan strategis, Kemendag saat ini tengah membangun sebuah sistem informasi pe mantauan pasar yang diharapkan bisa menjadi instrumen yang dapat memantau dan menganalisis pergerakan harga di pasar komoditas bahan pokok. Ke depannya, sistem informasi pemantauan ini diharapkan dapat membantu pemerintah dalam mengambil langkahlangkah penanggulangan secara cepat dan tepat sasaran manakala akan terjadi sejumlah problem-problem pasar yang selama ini terjadi. Berangkat dari latar belakang tersebut, Sistem Informasi Pemantauan Pasar Bahan Pokok yang akan dikembangkan oleh Kemendag mengacu kepada beberapa tujuan berikut:
1. Menyediakan informasi: harga bahan pokok, profil komoditas, neraca komoditas, pola distribusi, profil pemangku kepentingan, kondisi sosial ekonomi, infrastruktur, faktor-faktor pembentuk harga, kebijakan, dan iklim & cuaca; 2. Menyajikan indikator-indikator untuk mengukur kestabilan harga, ketersediaan dan disparitas harga bahan pokok yang wajar antar wilayah; 3. Memberikan notifikasi dan deteksi dini kepada pengambil ke bijakan terkait dengan: gejolak harga, kelangkaan dan peningkatan disparitas harga bahan pokok; 4. Menyediakan perangkat analisis untuk mendukung pengambilan keputusan langkah penanggulangan gejolak harga, kelangkaan dan peningkatan disparitas harga bahan pokok; Pemantauan Pasar Komoditas Bahan Pokok ini juga dirancang untuk menyediakan data-data pendukung yang disajikan sebagai indikator atau analisis pendukung bagi masyarakat yang ingin mengetahui lebih dalam mengenai Pemantauan Pasar Komoditas Bahan Pokok ini. Saat ini, data-data pendukung yang sudah tersedia dalam sistem informasi Pemantauan Harga Bahan Pokok antara lain: Profil Komoditas, Neraca Komoditas, Pola Distribusi Komoditas, Iklim & Cuaca, Informasi Stakeholders, Kondisi Sosial Ekonomi, Layanan & Kualitas Infrastruktur, Serta Kebijakan terkait komoditas bahan pokok. Sebagai langkah awal, untuk membangun sistem informasi yang kuat, sejak tahun 2011 lalu Kementerian Perdagangan telah meluncurkan Portal Pemantauan Pasar Komoditas Bahan Pokok, yang bisa diakses oleh seluruh pihak terkait melalui media internet. Portal Pemantauan Pasar Komoditas Bahan Pokok ini diinisiasi oleh Kementerian Perdagangan sebagai pilot project pengembangan portal Pemantauan Pasar Komoditas Bahan Pokok yang akan menjadi milik pemerintah dan rakyat Indonesia.
Pengembangan Sistem Informasi Pemantauan Pasar Tahapan Sampai Tahun 2014 Pertimbangan Pentahapan: Kematangan Data 2011
2012
2013
2014
Pantauan harian
Pantauan Harian & Deteksi Dini
Pantauan Harian & Deteksi Dini
Pantauan Harian & Deteksi Dini
12 Komoditas (24 varian)
14 komoditas (30 varian)
14 komoditas (35 varian)
14 komoditas (35 varian)
Monitoring harian
Monitoring harian
Monitoring harian
Monitoring harian
Inisiasi pemodelan dgn time series
Pematangan pemodelan dgn time series dan inisiasi pemodelan ekonometri
Pematangan pemodelan ekonometri & inisiasi sistem dinamis
Pematangan sistem dinamis
Inisiasi faktor pengaruh thd harga
Pematangan faktor pengaruh thd harga
Laporan
Laporan
Laporan
Laporan
Sop pengecekan & respon
Sop pengecekan & respon
Sop pengecekan & respon
Sop pengecekan & respon
Updating Data Pendukung : Profil komoditas
Updating Data Pendukung : Profil komoditas
Updating Data Pendukung : Profil komoditas
Updating Data Pendukung : Profil komoditas
Neraca komoditas
Neraca komoditas
Neraca komoditas
Neraca komoditas
Aliran distribusi
Rute distribusi
Saluran distribusi
Pola distribusi
Profil stakeholder (60%)
Profil stakeholder (80%)
Profil stakeholder (90%)
Profil stakeholder (100%)
Sosek (60%)
Sosek (80%)
Sosek (90%)
Sosek (100%)
Infrastruktur (60%)
Infrastruktur (80%)
Infrastruktur (90%)
Infrastruktur (100%)
Harga
Harga & stok
Harga & stok
Harga & stok
Iklim & cuaca (60%)
Iklim & cuaca (80%)
Iklim & cuaca (100%)
Faktor pengaruh thd harga
Faktor pengaruh thd harga
Faktor pengaruh thd harga
[ 29 ] Info PDN
Info Sembako
Dinamika Konsumsi dan Produksi Tepung Terigu Nasional Permintaan pasar domestik terhadap tepung terigu terus mengalami kenaikan setiap tahun. Impor gandum sebagai bahan baku pembuatan terigu pun ikut naik 8% per tahunnya. Kemendag akan terus menyempurnakan peraturan dan kebijakan terkait impor gandum dalam rangka menjaga stok dan stabilitas harganya.
T
ahun 2012 ini, impor gandum diproyek sikan bakal naik menjadi 5,8 juta ton atau sebesar 11,5% dari realisasi tahun 2011 yang berada di angka 5,2 juta ton. Bahkan, tahun ini diramalkan akan masuk 6,2 juta ton gandum dari berbagai negara. Peningkatan impor gandum ini merupakan efek dari kebutuhan tepung terigu (gandum) yang terus meningkat setiap tahunnya. Dalam catatan Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia (Aptindo), konsumsi tepung terigu nasional pada kuartal I tahun 2012 ini saja sudah mengalami kenaikan sampai 5,61% dari 1,15 juta ton pada kuartal I/2011, atau menjadi 1,22 juta ton. Sementara itu, konsumsi tepung terigu nasional pada 2011 mencapai 4,75 juta ton yang terdiri dari 4,07 juta ton (86%) produksi domestik dan 679.000 ton impor (14%). Faktor utama kenaikan tersebut adalah ber tambahnya jumlah penduduk. Pasalnya, tepung terigu yang berbahan baku gandum merupakan salah satu kebutuhan pokok dan strategis bangsa Indonesia. Yakni, sudah men jadi makanan kedua bagi rakyat Indonesia sebagaimana dialami oleh negara-negara yang penduduknya mengonsumsi beras. Di sisi lain, kenaikan tersebut juga dipicu de ngan semakin tumbuhnya industri produk hilir berbasis terigu seperti produsen biskuit, mi instan dan crumbed bread di Indonesia. Me nurut sejumlah pengamat ekonomi, tumbuh
nya produksi pangan berbasis terigu di dalam negeri ini tumbuh sejalan dengan kenaikan harga beras yang saat ini sudah mencapai 2 kali harga gandum di pasar internasional. Namun, yang menarik, ternyata tumbuhnya industri produk hilir terigu tidak hanya kare na mengikuti tren permintaan dalam negeri, tetapi juga mengincar pasar ekspor. Data
[ 30 ] Info PDN
Aptindo menyebutkan, ekspor produk berbasis tepung terigu pada 2011 sudah mencapai 204.049 ton, tumbuh 7,5% dari ekspor tahun sebelumnya yang sebesar 189.830 ton. Ada pun berdasarkan nilai, ekspor produk berbasis tepung terigu naik 23,3% dari USD 329,15 juta pada 2010 menjadi USD 406 juta pada 2011. Kabar baiknya, meningkatnya angka konsumsi
7,5 %
“Ekspor tepung terigu”
Data Aptindo menyebutkan, ekspor produk berbasis tepung terigu pada 2011 sudah mencapai 204.049 ton, tumbuh 7,5% dari ekspor tahun sebelumnya yang sebesar 189.830 ton.
dan permintaan pasar tersebut saat ini juga disertai dengan adanya pertambahan jumlah perusahaan produsen tepung terigu di Indo nesia. Tercatat, tahun ini perusahaan produsen tepung terigu di Indonesia akan bertambah 5 perusahaan menjadi 23 perusahaan. Dengan tambahan 5 perusahaan tersebut, kapasitas produksi tepung terigu nasional diperkirakan akan meningkat menjadi lebih dari 2 juta ton per tahun dalam 2 tahun ke depan. Berdasarkan data Aptindo, sampai Maret 2012 kapasitas produksi terpasang tepung terigu Indonesia mencapai 7,61 juta ton per tahun atau setara dengan 25.375 ton per hari. Melihat kondisi tersebut, sejumlah pihak optimis bahwa kebutuhan pasokan tepung terigu nasional bakal bisa terpenuhi dan mengurangi impor terigu. Pada sisi lain, peningkatan kapasitas produksi tersebut juga mendukung kenaikan nilai ekspor tepung terigu. Tercatat, total ekspor tepung terigu pada 2011 mencapai 32.296 ton ke sejumlah negara seperti Timor Leste, Korea Selatan, Filipina, Singapura, dan Jepang. Nilai ekspor tepung terigu naik 2,9 persen pada 2011 menjadi USD 19,23 juta dari USD 18,7 juta pada 2010. Sedangkan untuk ekspor produk sampingan tepung terigu pada 2011 mencapai 349.746 ton atau USD 68,61 juta.
Foto-foto: Agus Bachtiar
Bahkan, sejumlah pihak yakin bila peningkatan kapasitas produksi tersebut bisa memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat produksi tepung terigu di Asia Timur. Namun, tumbuhnya konsumsi dan produksi tepung terigu nasional tersebut ternyata masih menyisakan tantangan. Yaitu, bagai mana memenuhi kebutuhan akan gandum sebagai bahan baku dasar tepung terigu.
[ 31 ] Info PDN
Info Sembako
Produk hortikultura merupakan komoditi strategis yang mempunyai potensi ekonomi bagi masyarakat dan erat kaitannya dengan ketahanan pangan, sehingga kegiatan impornya harus diatur supaya tidak merugikan petani, konsumen dan masyarakat luas.
Jalur Distribusi
Kategori Industri Berbahan-Baku Terigu Industri Besar & Modern
industri terigu nasional
- Distributor - Grosir - Toko
200 Perusahaan = 32% Konsumsi Nasional Industri Menengah & Kecil (UKM)
Produsen Lokal Konsumen
- Toko - Warung - Penjaja - Gerobak Konsumen
30.000 UKM = 68% Konsumsi Nasional
Mie instant Mie kering Snack & biscuit Cake & bakery
Mie kering Mie basah Kue kering Snack & biscuit Jajanan pasar Martabak Cakwe Kerupuk Gorengan Lainnya
Pasalnya, negara Indonesia adalah bukan negara produsen gandum dan selama ini masih tergantung pada gandum impor. Produsen gandum dunia yang banyak mengekspor adalah Kanada, Australia, dan Amerika Serikat. Gan dum impor diserap oleh industri roti, biskuit, serta mie. Tiap tahun, rata-rata kebutuhan tepung terigu Indonesia mencapai 3,9 juta ton yang sebagian besarnya diimpor dari Turki. Bahkan, menurut Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Tepung Terigu Indonesia (Aptindo) Franciscus Weli rang, impor gandum sebagai bahan baku tepung terigu diperkirakan terus meningkat. Dari tahun ke tahun terjadi kenaikan minimal 8%. Diperkirakan, tahun 2012 ini akan masuk 6,2 juta ton gandum dari berbagai negara. “Kenaikan rata-rata 8%. Kebutuhan gandum impor mencapai 6,2 juta ton,” kata Franky. Kebijakan impor gandum Terkait hal itu, Kementerian Perdagangan sangat berkepentingan untuk melakukan langkah-langkah strategis untuk mengatur lalu lintas impor gandum agar menguntungkan semua pihak seiring dengan banyaknya dinamika yang mewarnai perdagangan impor gandum ini di dalam negeri. Menghadirkan produk impor yang layak dalam rang ka perlindungan konsumen. Itulah semangat dari pelbagai kebijakan dan peraturan impor yang selalu ditekankan oleh Menteri Perdagangan Gita Wirjawan. “Kebijakan impor yang sedang dan akan kami terapkan bukan untuk menghambat perdagangan dengan mitra dagang, melainkan semangatnya adalah menghadirkan produk impor yang layak dalam rangka perlindungan konsumen,” tandas Mendag terkait de ngan kebijakan impor produk hortikultura yang sempat ramai dibicarakan media massa beberapa waktu lalu. Menurut Mendag, pemerintah Indonesia menjunjung
[ 32 ] Info PDN
Industri / UKM
Distributor
Industri / UKM
UKM
Grosir
Industri RT
tinggi perdagangan yang adil. Sebab, dalam kebijakan impor produk hortikultura, para pengimpor wajib memperhatikan antara lain aspek keamanan pangan, ketersediaan produk dalam negeri, penetapan sasa ran produksi dan konsumsi produk hortikultura. “Produk hortikultura merupakan komoditi strategis yang mempunyai potensi ekonomi bagi masyarakat dan erat kaitannya dengan ketahanan pangan, sehingga kegiatan impornya harus diatur supaya tidak merugikan petani, konsumen dan masyarakat luas,” kata Mendag. Untuk diketahui, beberapa kebijakan telah diambil oleh pemerintah dalam mengatur persoalan impor gandum dan tepung teriugu ini. Diantaranya adalah penerapan standar nasional Indonesia (SNI) wajib untuk terigu impor, pengenaan bea masuk 5 persen dan BMAD. Importir terigu asal India, China, dan Uni Emirat Arab sejak 2006 dikenai bea masuk antidumping. Bersamaan dengan itu, pemerintah juga sudah mencanangkan kemandirian tepung nasional sebagai upaya untuk mengurangi impor gandum. Sehingga pada 2014 diharapkan mampu mensubtitusi 20 persen tepung impor atau setara dengan 860 ribu ton tepung gandum. Penanaman gandum di Indonesia sudah dimulai pada awal abad 20 secara terbatas di Jawa yaitu di Pengalengan, Dieng, Tengger, dan Amanumbang. Luas tanaman gandum di Indonesia tak pernah berkembang dan tak pernah melampaui luas lahan 2.000 hektar per tahun, saat ini bahkan saja tersisa beberapa hektar saja. Sejumlah pihak pun terus mencoba melakukan pe ngembangan penanaman gandum di Indonesia. Aptindo misalnya, selama 10 tahun terakhir melakukan pengem bangan gandum tropis di sejumlah daerah berdataran menengah seperti Karanglo Tawangmangu Karanganyar Jawa Tengah dan dataran tinggi Kopeng Salaran dan Piji Salatiga Jawa Tengah. (AMF/Berbagai sumber)
Potensi UMKM I
Hanah Cake and Cookies
Kian Optimis Setelah Menjadi Binaan Kemendag Sri Murtiningsih berhasil meramu singkong menjadi kue brownies. Selain laris manis, kue hasil inovasinya itu pernah membawanya sebagai penerima UKM Award untuk program diversifikasi pangan dari Kementerian Perdagangan tahun 2009.
K
esabaran dan ketekunan. Dua kata inilah yang membuat Sri Murtingsih kebanjiran rizki. “Setelah 3 tahun mencoba, saya baru menemukan resep yang benar-benar pas untuk brownies singkong ini,” ungkapnya sambil menawarkan kepada Info PDN untuk mencicipinya, Sabtu (14/4/2012) lalu. Menurut ibu dua anak ini, sebelum itu ia
hanya menjual brownies singkongnya di acara bazar dan pameran saja. Tapi kini, brownies singkongnya laris manis dan menjadi pengucur uang ke dompetnya. Dalam sebulan, selain pendapatan dari pesanan-pesanan khusus, Sri mengaku bisa mengantongi omzet Rp 5-10 juta. Dan omzet itu, biasanya bisa meningkat 100% pada momen-momen tertentu, seperti pada bulan Ramadhan dan Lebaran.
[ 33 ] Info PDN
Bagi seorang ibu rumah tangga, pendapatan itu tentu cukup membanggakan. Bagaimana kah ibu dari 2 orang anak ini menjalani likaliku usahanya? “Saya menggeluti usaha kue seperti ini sejak kuliah,” tutur Ibu Sri berkisah. Waktu itu, tepatnya sekitar tahun 1992-1994, ia me ngaku sering menerima pesanan pembuatan
Potensi UMKM I
100 %
Dalam sebulan, selain pendapatan dari pesanan-pesanan khusus, Sri mengaku bisa mengantongi omzet Rp 5-10 juta. Dan omzet itu, biasanya bisa meningkat 100% pada momenmomen tertentu, seperti pada bulan Ramadhan dan Lebaran.
kue-kue untuk acara pernikahan. Namun, karena harus konsentrasi kuliah, ia pun me mutuskan untuk menghentikan usahanya terlebih dahulu. Tahun 2003, Sri sudah menikah dan didera desakan ekonomi. “Gara-garanya suami nggak punya ongkos,” kenang isteri Sabar Hariman, seorang guru SMK Negeri 27 Ja karta ini. Berangkat dari keinginannya untuk meringankan beban suaminya itulah akhirnya niat Sri berbisnis kue bangkit lagi.
Beberapa waktu kemudian, ia mencoba memperluas pasarnya. “Saya titip ke warungwarung dan koperasi mahasiswa di lima fakultas Universitas Indonesia, lalu Gedung Sucofindo dan kemudian Bidakara,” ungkap finalis Wanita Wirausaha Femina 2009 ini. Mendapat Binaan Dari Kemendag Sri bermimpi untuk terus meningkatkan usahanya menjadi semacam pabrik roti dan memiliki toko bakery sendiri. Maka dari itu, ia tak mau kehilangan kesempatan ketika ada tawaran untuk mengikuti pelatihan UMKM kuliner yang diadakan oleh Kementerian Perdagangan pada tahun 2006. Di pelatihan ini, Sri mendapatkan ilmu peng gunaan tepung singkong sebagai bahan alternatif pengganti tepung terigu. Setahun ia mengikuti pelatihan itu dan tertantang untuk mencoba ilmu yang diperolehnya. Maka, setelah selesai pelatihan, ia pun mencoba menggunakan tepung singkong ini untuk
Foto-foto: Agus Bachtiar
Bermula dengan membuat kue-kue berbahan terigu dan hanya bermodal Rp 25.000. Setiap hari, ia dengan tekun dan telaten menitipkan kue-kuenya di beberapa warung di sekitar ru mahnya. Bahkan, ia mengaku pernah menjual sendiri kue-kuenya di stasiun Depok.
mengembangkan produk dan usahanya. Pada awal-awal merintis kue berbahan tepung singkong, Sri mengaku sering mengalami kesulitan dan kendala, terutama saat musim hujan. Sebab, menurutnya, kualitas singkong bisa jelek jika musim hujan. Kendala lainnya, adalah terkait jumlah tepung yang harus dibeli dari pabrik tepung singkong minimal 50 kilogram dan harus mengeluarkan modal Rp 6.000, per kilonya. Kondisi yang demikian tak membuat semangat Sri padam. Ia terus mencoba dan menekuni usahanya. Walhasil, jatuh bangunnya dalam berbisnis kue pun membuahkan peluang yang menjanjikan. Bahkan, belakangan ini banyak media cetak lokal maupun nasional yang meliput keberhasilan bisnisnya. Sri sangat yakin, brownies singkong masih ber peluang besar. Bahan bakunya cukup tersedia
[ 34 ] Info PDN
dan harganya lebih murah dari tepung terigu, sehingga bisa menekan ongkos produksi. “Di pasaran, tepung singkong sekitar Rp 5.000 per kilogram, sedangkan terigu minimal Rp 8.000 per kilogram,” tukasnya. Untuk memasarkan produk kreasinya itu, lulusan Manajemen Informatika Universitas Gunadharma ini menawarkannya dalam dua bentuk. Yaitu, brownies mungil dengan Rp 1.300 per potong dan brownies dalam boks seharga Rp 17.000 hingga Rp 68.000 per kotak. “Biasanya, yang beli brownie dalam kemasan kotak ini dari kalangan ibu-ibu menengah ke atas,” tuturnya bahagia. Selain banyak mendatangkan untung, brownies singkong hasil inovasi Sri pun ber hasil membawanya menjadi peraih UKM Award untuk program diversifikasi pangan. Bersamaan dengan itu, ia juga menjadi UKM binaan Kemendag. “Saya selalu diikutsertakan
Hanah Cake and Cookies
oleh Kemendag dalam sejumlah pelatihan dan kegia tan pameran,” ungkapnya dengan bangga.
Di pasaran, tepung singkong sekitar Rp 5.000 per kilogram, sedangkan terigu minimal Rp 8.000 per kilogram.
Untuk diketahui, Direktorat Dagang Kecil Menengah dan Perdagangan Dalam Negeri (DKM dan PDN), hingga saat ini terus memberikan pelatihan-pelatihan kepada para pelaku UKM dan juga sejumlah pameran. Tujuannya, agar para pedagang dan UKM lebih bergairah lagi. “Selain memberikan pelatihan dan memfasilitasi para UKM dengan pameran, kami juga telah mencoba memberikan akses kepada UKM untuk dapat menjalin kemitraan dengan peritail besar. Yakni, melalui temu usaha antara UMKM dengan peritel modern,” papar Ditjen PDN Gunaryo kepada Info PDN, Jum’at (20/04/2012) di kantor Kementerian Perdagangan RI. Salah satu pelatihan yang cukup mengesankan bagi Sri adalah saat dirinya diikutsertakan oleh Kemendag untuk mengikuti Program Kemitraan dan Bina Lingkungan hasil kerjasama Bank Mandiri dan Kementerian Perdagangan. Menurutnya, di pelatihan tersebut ia mendapatkan banyak ilmu tentang bagaimana cara pemasaran yang baik dan juga bantuan permodalan. Bermodal ilmu dari pelatihan tersebut, kini Sri tetap bersemangat memantapkan formula resep brownies singkongnya sambil terus memperkenalkan pro duknya ke masyarakat luas. Untuk promosi, selain menyebar brosur dan promo via internet, Sri juga aktif mengikuti berbagai kegiatan bazar dan pameran. Tak tanggung-tanggung, pameran berkelas semisal Food Security Summit dan Market Plan UKMCSR FEUI pernah diikutinya. “Sekarang ini saya lebih senang berpromosi melalui berbagai bazar atau pameran daripada menitipkan ke kantin-kantin. Sebab, hasilnya jelas-jelas sangat
Kemasan produk-produk Hanah Cake
efektif yaitu mampu menghabiskan 10–12 loyang ukuran kecil,” tandasnya. Memang, permodalan masih menjadi kendala utamanya. Namun, ia tak lemah semangat sedikit pun. Bahkan, saat ini ia juga sudah mulai mengembangkan kue brownies berbahan baku sagu ganyong. Alasannya, jika tepung singkong harus didapatkan dari pabrik, sagu ganyong bisa diperolehnya langsung dari petani di daerah Ciamis. Semangat Sri Murtiningsih, ibu rumah tangga ber umur 39 tahun ini layak ditiru. Dan ternyata, ia masih memiliki impian yang membuatnya tetap sema ngat mengembangkan bisnisnya. Yakni, memiliki pabrik dan toko kue berkelas dan berkarakter. “Saya ingin menjual produk yang memiliki rasa khas dan kualitasnya stabil,” pungkas pemilik Hanah Cake and Cookies ini dengan tersenyum semangat. (Ccp/Amf)
Sensasi Rasa Brownis Singkong Bu Sri Apakah yang spesial dari brownies singkong olahan Ibu Sri? Lebih legit dan padat jika dibandingkan dengan brownies berbahan tepung terigu. Paling tidak, itulah yang dirasakan Info PDN saat mencicipinya langsung. Sri juga menyediakan banyak pilihan rasa untuk brownies singkongnya ini. “Ada rasa green tea, moccacino, kacang, dan juga pandan,” paparnya. Sensasi rasanya juga berbeda. Sebab, ramuan brownies singkong Ibu Sri tidak menggunakan perpaduan selai coklat seperti brownies pada umumnya, tapi menggunakan selai strawberry, bluberry, dan juga belimbing. Uniknya lagi, brownies singkong olehan pemilik Gerai Hanah Cake and Cookies yang berlokasi di Pancoran Mas Depok ini pun bisa bertahan hingga sepekan sampai sepuluh hari di luar lemari es. Soal kandungan dan kualitas gizi, kata Sri Mutiningsih, kandungan serat, protein,
zat besi, dan kalsium tepung singkong lebih banyak dibanding tepung terigu. Kandungan garam Singkong juga lebih rendah. Selain itu, tepung singkong juga tidak mengandung Gluten, protein lengket dan elastis yang terkandung di dalam gandum dan dipercaya sering menyebabkan alergi. Keunggulan inilah yang membuatnya percaya diri memasarkan kue browniesnya secara khusus kepada para orang tua yang memiliki anak penderita autis. Sebab, anak autis harus makan makanan yang bebas gluten. “Anak-anak autis kebanyakan dari kalangan yang kurang mampu. Tapi, makanan yang ada untuk mereka sekarang harganya mahal dan biasanya impor. Maka dari itu saya ingin membuat makanan untuk mereka yang enak, sehat dan murah,” tandasnya. (ccp/Amf)
[ 35 ] Info PDN
Potensi UMKM II
Yoyon Priyono
Optimis Menaklukkan Pasar Ikan Sidat Ikan sidat mulai populer. Potensi pasarnya masih luas; banyak permintaan domestik maupun luar negeri yang belum bisa terpenuhi dikarenakan minimnya jumlah produksi. Peluang inilah yang mengantarkan Yoyon Priyono kian optimis bisa mendulang untung dari budi daya ikan sidat.
50%
50 % produksi ikan sidat fillet saya diekspor ke berbagai negara, sisanya untuk memenuhi pasar dalam negeri.
foto: agromania
bersemangat menekuni usahanya. Bahkan, kata Direktur CV Yonadara Sukses ini, sejak awal tahun 2011 lalu perusahaannya mulai mengembangkan ikan sidat dalam bentuk olahan fillet (irisan daging ikan tanpa tulang).
I
kan sidat merupakan komoditas yang mulai banyak digemari oleh konsumen Indonesia menyusul semaraknya rumah makan Je pang dan Korea di sejumlah kota besar di Indonesia. Bahkan, setahun belakangan ini, permintaan ikan sidat dari dalam negeri terus meningkat dan bersaing dengan permintaan dari luar negeri yang juga terus meningkat setiap tahunnya. Untuk diketahui, sebagai negara yang gemar
mengimpor ikan-ikan dari Indonesia, Jepang pun sudah beberapa tahun belakangan ini melirik potensi budi daya ikan sidat (Anguilla sp) di Indonesia. Pasalnya, kebutuhan pasar ikan sidat di Jepang mencapai 40.000 ton per tahun atau senilai 1,7 miliar dollar AS. Luar biasa bukan? Nah, peluang itulah yang kemudian membuat Yoyon Priyono, pengusaha budi daya dan pengolah sidat sukses dari Lampung ini kian
[ 36 ] Info PDN
“Ya, karena fillet sidat secara bisnis lebih menguntungkan,” papar suami dari Kusuma wardhani ini saat diwawancarai Info PDN via telpon pada 19 Maret 2012 lalu. Untuk harga, Yoyon mematok harga ikan sidat berbentuk fillet sebesar Rp 300.000,-/kg untuk pasar lokal. Adapun untuk pasar ekspor, biasanya ia memasang harga sebesar Rp 500.000/kg. Sementara itu, untuk ikan sidat utuh, atau masih segar, harga per kilogram adalah hanya sekitar Rp 120.000/kg. Menurut Yoyon, dalam sebulan usahanya mampu memproduksi 1,6 ton ikan sidat olahan. “Untuk memproduksi fillet sejumlah itu dibutuhkan bahan baku ikan sidat seba nyak 2 ton,” tuturnya. Soal pangsa pasar, Yoyon mengatakan bahwa produksi ikan sidat Indonesia, baik
Ikan Sidat
yang berbentuk ikan segar maupun olahan pun sangat laku di pasar domestik dan mancanegara. Bahkan, belakangan permintaan pasar domestik kian menunjukkan kemajuan yang pesat, terutama untuk ikan sidat dalam bentuk olahan (fillet). “Tahun lalu, 50% produksi ikan sidat fillet saya diekspor ke berbagai negara, sisanya untuk memenuhi pasar dalam negeri. Namun belakangan ini, pasar ikat sidat lebih banyak datang dari dalam negeri,” ujarnya pengusaha sukses dari Lampung yang sering mengekspor ikan sidat ke Malaysia, Singapura, dan Korea ini. Lika-liku Yoyon Menggeluti Ikat Sidat Yoyon mengaku mengenal budi daya Ikan Sidat saat dirinya bekerja di Jepang, yaitu antara tahun 1997-2000. “Waktu itu, di dekat apartemen tempat tinggal saya di Jepang ada seorang pembudi daya
ikan sidat. Setiap Hari Sabtu, saya bantu-bantu orang itu sekaligus belajar cara budi daya ikan sidat,” kata Sarjana Teknik Elektro kelahiran Lampung 5 Mei 1977 ini menceritakan kisah usahanya. Dengan berbekal ilmu yang dipelajarinya secara oto didak di Jepang itu, tahun 2007 Yoyon memberanikan diri membuka usaha budi daya ikan sidat. “Tidak se mua negara memiliki ikan sidat, sedangkan indonesia itu sangat kaya dengan benih ikan sidat. Namun, eksploitasinya sangat kurang,” paparnya menjelaskan alasan lain ketertarikannya untuk menggeluti usaha budi daya ikan sidat. Dalam menjalankan usahanya ini, Yoyon menerapkan konsep kemitraan dengan pola inti-plasma. Adapun untuk legal formalnya, Yoyon memayungi usahanya itu dengan mendirikan sebuah CV bernama Yonadara Sukses. “Waktu itu, saya mengambil lokasi usaha saya di Lampung dan Cikarang,” ungkapnya.
[ 37 ] Info PDN
Jenis bicolor bisa diterima di Jepang, Korea, Taiwan, Hongkong dan China, sedangkan jenis marmorata hanya di Taiwan dan China.
Potensi UMKM II
kilogram Glass Eel, dengan tingkat kematian 20 %, bisa dipanen sampai 700- 800 kilogram. “Bayangkan berapa persen keuntungannya,” katanya. Yang pasti, pemasarannya pun mudah. Pasalnya, Yoyon membeli kembali dari para plasma tersebut dengan harga yang sudah disepakati atau harga pasaran yang berlaku sebagai bahan baku olahan produk di pabriknya. Menurutnya, harga ikan sidat ukuran konsumsi segar mencapai Rp 90 -120 ribu di dalam negeri. Sedangkan di luar negeri bisa mencapai Rp 250 ribu per kilo. Dan untuk produk fillet, Yoyon menjual Rp 350 ribu per kilo. “Harga sidat konsumsi mengalami kenaikan 30 % di tahun 2012,” tegasnya
Yoyon Priyono: Pengusaha ikan sidat dari Lampung dalam sebuah diskusi
Bentuk kolam lebih baik indoor, dan airnya harus tiap hari di ganti setelah memberi pakan, karena sisa kotoran itu menjadi penyakit. Itu sebabnya, sangat penting dalam pengontrolan air dan pembuangan kotoran.
Selain harga yang menguntungkan, Yoyon juga memberikan fasilitas berupa pelatihan dan konsultasi gratis kepada para plasmanya. Karenanya, tak meng herankan bila usaha Yoyon saat ini berkembang pesat dan memiliki puluhan plasma yang tersebar di ber bagai daerah. “Persebaran plasma saya hampir di seluruh Indonesia, seperti di Jakarta, Tuban, Jepara, dan lainnya,” imbuhnya.
Dengan konsep kemitraan itu, Yoyon yakin usaha yang dijalankannya dapat berkembang cepat dan berbagi peluang kepada masyarakat luas. Dalam konsep ini, Yoyon menyediakan bibit yang sudah siap dibesarkan oleh para plasma. Untuk ketersediaan bibit ini, Yoyon banyak mendapat suplai dari perairan Banten, perairan Cilacap, dan perairan di sepanjang Pantai Selatan Jawa.
Dalam pembudidayaan, Yoyon menerangkan perlu ketelitian dan ketekunan dari pembudi daya. Karena, banyak kegagalan ikan sidat disebabkan berbagai masalah penyakit. “Bentuk kolam lebih baik indoor, dan airnya harus tiap hari diganti setelah memberi pakan, karena sisa kotoran itu menjadi penyakit. Itu sebabnya, sangat penting dalam pengontrolan air dan pembuangan kotoran,” jelasnya.
Menurutnya, harga sekilogram bibit (Glass Eel) berisi dari 5 ribu - 6 ribu ekor adalah Rp 900.000-1.200.000. “Namun, saat ini banyak orang-orang luar negeri yang datang langsung ke Indonesia membeli de ngan harga Rp 1,5 juta - 2,5 juta per kilogram. Inilah yang membuat pembudi daya lokal semakin susah mendapatkan benih,” keluhnya.
Adapun kendala yang sering dihadapi adalah masalah pakan. Menurut Yoyon, selama ini di Indonesia belum ada pakan khusus untuk ikan sidat. Biasanya Yoyon menggunakan pakan buatan atau pakan ikan Kakap dan pakan benih Lele. Disamping itu, ketersediaan benih juga mengancam dalam pembudidayaan ikan ini. Sebab, akhir-akhir ini banyak terjadi ekspor benih ilegal. Padahal, pemerintah sudah mengeluarkan larangan ekspor benih ikan sidat. “Kita juga tidak bisa bersaing dengan orang-orang luar yang gencar mencari benih ikan sidat,” katanya.
Soal bibit yang bagus, Yoyon lebih memilih jenis bicolour. Pasalnya, pasar dari jenis ini lebih banyak diterima di berbagai negara. “Jenis bicolor bisa diterima di Jepang, Korea, Taiwan, Hongkong dan China, sedangkan jenis marmorata hanya di Taiwan dan China,” katanya. Kepada Info PDN, Yoyon menjelaskan bahwa untuk budi daya Glass Eel para plasma membutuhkan waktu 8-12 bulan untuk mendapatkan ikan sidat yang siap konsumsi. Tapi menurut Yoyon, cepat tidaknya panen itu juga tergantung dari benihnya. “Karena, karak teristik ikan sidat, ada yang pertumbuhannya cepat, ada yang sedang, dan ada yang lambat,” imbuhnya. Meski demikian, kata ayah dari dua orang anak ini budi daya ikan sidat sangat menjanjikan bagi para plasma. Yoyon mencontohkan, dari budi daya 1
[ 38 ] Info PDN
Di tahun 2011, budi daya ikan sidat berkembang sangat pesat. Namun keluh Yoyon, banyak investorinvestor asing yang membuka perusahaan dalam pembudidayaan ikan sidat di sisni. “Tidak masalah kalau hanya pengolahannya, tapi kalau untuk budi daya, masyarakat lokal menjadi kalah saing,” katanya. Saat ini, Yoyon mengaku mendapat omset sekitar Rp 150 juta-Rp 200 juta perbulan, dengan jumlah karyawan 8 orang. Sedangkan modal usahanya, saat itu mencapai Rp 50 juta di luar tanah. “Sebenarnya kalau dalam pembudidayaan, tergantung kita punya lahan berapa, dan ingin panennya berapa,” pungkasnya. (spr/AMF)
Daerah Unggulan
Lambaian Sabang Mengundang Investasi Posisi geografisnya sangat strategis bagi jalur perdagangan dan pelayaran dunia: terletak pada jalur masuk bagian barat antara Kawasan Asia Pasifik dan Asia Barat Daya. Setiap tahunnya, ada sekitar 50.000 kapal kontainer melalui Sabang sebelum masuk ke Selat Malaka.
S
emua orang Indonesia pasti mengenal Sabang, minimal lewat Lagu Dari Sabang Sampai Merauke. Namun, tak banyak yang tahu bahwa di daerah yang berada di Pulau Weh, Provinsi Aceh, ini terpendam sejumlah potensi ekonomi dan perdagangan yang menantang.
Sebuah kabar baik pun datang dari Forum Business Meeting: Development and Invest ment Opportunities in Sabang yang difasilitasi KBRI Belanda di Den Haag pada bulan Juni 2011 lalu. Setelah mendengar presentasi soal potensi Sabang, puluhan pengusaha Belanda berminat untuk menanamkan modalnya. Ada satu sektor dengan aspek ikutan yang mereka pandang cukup menjanjikan secara bisnis di Sabang, yaitu sektor maritim, termasuk di dalamnya perikanan, jasa kepelabuhan, hingga pariwisata. Daya tarik lainnya, menurut mereka, ada lah keberadaan Sabang sebagai salah satu kawasan perdagangan bebas (FTZ) di Indonesia. Faktor ini penting, karena sta tus FTZ menawarkan fasilitas berbagai ke mudahan bagi investor asing yang ingin
Foto: skyscrapercity.com
Terjangan Tsunami Aceh tahun 2004 lalu, tak membuat kota yang pernah menjadi episentrum pelabuhan yang cukup disegani di nusantara ini, patah arang. Ia mampu bangkit cepat. Bahkan, kini menjelma menjadi sa lah satu kawasan bisnis di Indonesia yang berkembang pesat. Banyak investor, baik dari dalam negeri maupun mancanegara, mencoba menggelontorkan modalnya ke kota yang bergelar Point of Zero kilometer Republic Indonesia ini.
Tugu Point of Zero kilometer Republic Indonesia
80%
16 ton
Disebutkan, 80% PDRB Kota Sabang berasal dari sektor perdagangan, sektor bangunan dan konstruksi, sektor jasa, dan sektor pertanian.
Dilaporkan, pada rentang waktu 2006-2009 petani cengkeh Sabang berhasil memproduksi 16 ton cengkeh per tahunnya.
menanamkan modalnya. Dilaporkan, saat ini Badan Pengusahaan Kawasan Sabang (BPKS) telah menerapkan one-stop-service dalam soal perizinan dan sejumlah kebijakan terkait perdagangan bebas, bebas regulasi perdagangan dan bebas pajak (bea cukai
impor, pajak pertambahan nilai dan pajak barang mewah).
[ 39 ] Info PDN
Menurut Munawar Liza Zaenal (Mantan Walikota Kota Sabang), faktor masyarakatnya yang heterogen dan terbuka terhadap
Foto: wig.com
Daerah Unggulan
pantai di pulau sabang: Masih murni dan menawarkan pesona keanggunan alam nusantara
Sejak tahun 2000 lalu, Sabang sudah secara resmi disahkan sebagai kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas dengan dukungan UU no 37 tahun 2000.
masyarakat asing termasuk faktor yang sangat menentukan daya tarik Sabang bagi para investor. Apalagi, Pemkot Sabang juga miliki komitmen terhadap pembangunan yang ramah lingkungan dan berorientasi masyarakat (environmental-friendly dan community-based) sehingga dapat menyesuaikan dengan standar nilai masyarakat Eropa. Debut Sabang dari Masa ke Masa Yang perlu diingat, sejak 1868 Sabang sudah menjadi pusat perdagangan dan persinggahan kapal-kapal internasional yang hendak mengisi bahan bakar sebelum melintasi Selat Malaka. Pasalnya, waktu itu Hindia Belanda telah membangun sebuah depot batubara yang mampu menampung 25.000 ton batubara di kawasan ini. Kolen Station. Demikian nama pelabuhan Sabang ini dahulu kala. Pelabuhan ini sangat strategis bagi jalur perdagangan dan pelayaran dunia, yaitu terletak pada jalur masuk bagian barat antara Kawasan Asia Pasifik dan Asia Barat Daya. Bahkan, sebagai informasi, saat
[ 40 ] Info PDN
ini rata-rata ada 50.000 kapal kontainer melewati kawasan ini setiap tahunnya. Itulah yang menjadikan Belanda pada tahun 1895 lalu menyulapnya menjadi pelabuhan bebas. Di bawah pengelolaan sebuah perusahaan bernama Maatschaappij Zeehaven en Kolen Station, yang selan jutnya dikenal dengan nama Sabang Maatschaappij, pelabuhan ini terus berkembang pesat, meski akhir nya harus dihancurkan dan ditutup oleh Jepang ketika menguasai Sabang pada Perang Dunia II. Sejarah tersebut kian meyakinkan bahwa kota di ujung paling barat Indonesia ini berpotensi besar menjadi pusat perdagangan dan pelabuhan bebas di masa yang akan datang. Apalagi, sejak tahun 2000 lalu, Sabang sudah secara resmi disahkan sebagai kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas dengan dukungan UU no 37 tahun 2000. Kemudian, Undang-Undang itu diperkuat melalui Keppres no 8 tahun 2010. Kabarnya, pada tahun 2012 ini seluruh pembangunan
Rp 22,377 miliar
PAD Kota Sabang pada 2011 mencapai Rp 22,377 miliar, atau mencapai 130,96% dari target semula yang hanya Rp 17,087 miliar.
infrastruktur dijadwalkan sudah selesai dan bisa digunakan untuk kapal-kapal besar. Sesuai rencana, ada dua pelabuhan baru yang dibangun untuk kapal-kapal besar asing dan bermuatan kontainer. Pembangunan ini diharapkan mampu mendukung keberadaan dermaga yang saat ini memang belum memadai untuk menampung kapal besar bermuatan berat. Pasalnya, dermaga yang ada baru memiliki gudang seluas 24.698 m2 dan lapangan penumpukkan 12.120 m2 serta lapangan kosong 6.800 m2. Di samping itu, pembangunan serta perawatan infrastruktur di Sabang dari tahun ke tahun juga terus mengalami kenaikan. Tercatat, pada 2011 lalu presentase perkembangan jalan Kota Sabang meningkat hingga 98,58% untuk jalan nasional. 61,91% jalan provinsi, dan 54,85% untuk jalan kota. Jalan-jalan darat di Kota Sabang, saat ini pun sudah menjangkau seluruh wilayah Kota Sabang. Selain itu Sabang juga memiliki 2 pelabuhan, yaitu Pelabuhan Samudera di
Obyek Wisata Kota Sabang Destinasi
Daya Tarik
Tugu Kilometer Nol
Tugu sebagai tanda titik awal perhitungan luas awal Indonesia dari Sabang sampai Merauke.
Pantai Iboh
Pesona pantai dengan hamparan pasir putihnya.
Pulau Rubiah
Eksotisme pulau. Dari Pantai Iboh, anda bisa menyewa boat dan langsung menuju ke Pulau Rubiah yang memiliki keindahan terumbu karang serta ikanikan yang berwarna warni.
Pantai Gampang
Selain memiliki pasir putih yang indah, pantai ini juga biasa di pakai untuk Diving.
Teluk Sabang, dan Pelabuhan Ferry di Teluk Balohan. Kota Sabang juga sudah memiliki lapangan terbang Maimun Saleh yang me miliki jadwal penerbangan ke Banda Aceh. Potensi Ekonomi Sabang dalam Takaran Pendapatan daerah Kota Sabang terus me ngalami kenaikan setiap tahunnya. PAD Kota Sabang pada 2011 mencapai Rp 22,377 miliar, atau mencapai 130,96% dari target semula yang hanya Rp 17,087 miliar. Penyumbang PAD
terbesar Kota Sabang adalah dari Sumbangan Partisipasi Peningkatan Pembangunan (SP3D) sebesar Rp 10,66 miliar. Dana sebesar 10% ini bersumber dari proyek-proyek SKPK. Dan sisanya, berasal dari pajak, retribusi daerah, zakat, laba penyertaan modal, dan lain-lain. Secara makro, pertumbuhan ekonomi Kota Sabang pun terus mengalami peningkatan. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), PDRB Kota Sabang tahun 2011 lalu mencapai Rp 256.387,04, meningkat sebesar Rp 242.582,79 juta dari tahun sebelumnya. Disebutkan, 80% PDRB Kota Sabang berasal dari sektor perdagangan, sektor bangunan dan konstruksi, sektor jasa, dan sektor pertanian. Sektor lain yang juga berpotensi mendatang kan keuntungan bagi Sabang adalah sektor perikanan. Dalam catatan Badan Pengusahaan Kawasan Sabang (BPKS), kawasan Sabang memiliki perairan ZEE 200 mil dan laut lepas (>ZEE 200 mil) yang produktif, mengandung potensi ikan pelagis dan demersal.
Foto: albumernut.blogspot.com
Menariknya lagi, potensi itu juga didukung dengan adanya lokasi up welling, front massa air yang terjadi akibat pertemuan 3 arus yang berasal dari perairan Samudera Indonesia, Selat Malaka dan Teluk Benggala. Dukungan alamiah ini menjadikan kawasan Sabang sangat prospektif untuk dijadikan sebagai home base kegiatan penangkapan ikan di ZEE dan laut lepas.
[ 41 ] Info PDN
Daerah Unggulan Data pemerintah setempat menyebutkan, saat ini ada 2241 Ha luas areal yang digunakan untuk perkebunan cengkeh, 638 Ha untuk kakao, dan 1268 Ha untuk kelapa.
cengkeh dan kakao: Komoditas unggulan Kota Sabang
Untuk sektor Perdagangan dan Industri, kawasan ini memberikan sejumlah fasilitas untuk kemudahan investasi, yaitu kemudahan bebas bea masuk dan tata niaga, serta bebas Pajak Pendapatan dan Pajak Barang Mewah. Artinya, segala bentuk mesin dan bahan baku dapat dimasukan ke Kawasan Sabang dengan harga lebih murah dibandingkan kawasan lainnya di Indonesia. Keunggulan ini akan meningkatkan daya saing dari produk yang diproduksi di Kawasan Sabang. Selain itu, bahan-bahan material dari kawasan daratan yang selama ini diproses di luar Aceh atau luar negeri akan lebih kompetitif jika diproses atau di eksport di atau melalui Kawasan Sabang. Karena, selama ini banyak sekali hasil alam dari kawasan darat Aceh yang potensial untuk diekspor, yaitu seperti nilam, pinang, karet, sawit, kopra, coklat, kopi juga
hasil-hasil pertambangan dan hutan lainnya. Bicara soal komoditi andalan, Kota Sabang pun memiliki sejumlah komoditas andalan, khususnya dari sektor perkebunan, yaitu kakao, kelapa, dan cengkeh. Sebab, sebagian penduduk Sabang memang menggantungkan hidupnya dari berkebun. Data pemerintah setempat menyebutkan, saat ini ada 2241 Ha luas areal yang digunakan untuk perkebunan cengkeh, 638 Ha untuk kakao, dan 1268 Ha untuk kelapa. Dan cengkeh, boleh dibilang merupakan ciri khas dan sumber pendapatan masyarakat Sabang. Dilaporkan, pada rentang waktu 2006-2009 petani cengkeh Sabang berhasil memproduksi 16 ton cengkeh per tahunnya. (Ccp/AMF)
Si Cantik Sabang Menawarkan Banyak Destinasi Wisata Syahdan, Sabang adalah desa nelayan yang ditemukan pertamakali oleh Ptolomacus dari Yunani sekitar tahun 301 SM. Kemudian, pada abad ke 12 pelaut tersohor bernama Sinbad yang berlayar dari Sohar, Oman, menginjakkan kakinya di Pulau Weh, tempat kota Sabang berada.Karena takjub dengan keelokan alamnya, Sinbad menamakan Pulau Weh dengan sebutan Pulau Emas. Sebagai Pulau Emas yang cantik dan masih perawan, Sabang tak hanya ingin menjadi pusat perdagangan bebas, tetapi juga terus memoles dirinya untuk
menjadi destinasi wisata andalan Indonesia. Selain pantai-pantai pasir putih, ombak besar dan kontur alamnya yang asli bisa diandalkan, berbagai resort yang berkualitas di Sabang juga memberikan daya saing tersendiri yang tak terkira. Itulah modal Sabang untuk menarik perhatian wisatawan lokal dan mancanegara. Apalagi, selama ini Kota Sabang juga sudah dikenal sebagai destinasi pariwisata andalan di Aceh dan letaknya relatif dekat dengan pusat wisata Asia, yakni Phuket, Thailand dan Pulau Langkawi Malaysia. (Ccp/AMF)
[ 42 ] Info PDN
Produk Unggulan
Buah Manggis
Primadona Ekspor Yang Kian Prospektif Tahun ini nilai ekspor mangg is Indonesia ke China melonjak sampai 1.742,6 % Fakta ini kian menegaskan posisinya sebagai komoditas anda lan ekspor yang perlu di kelola secara serius dan berkelanjutan. Mumpung mas ih belum banyak pesaing. Buah manggis enak rasanya. Diburu banyak orang karena manisnya. Peluang bisnis layak dicoba. Siapa tahu besar nilai ekonomisnya.
I
Harga buah manggis pun cukup kompetitif dan selalu menjanjikan keuntungan bagi para petani. Di pasar dalam negeri, harga manggis pernah mencapai harga Rp 17.000/ kg dan saat ini berkisar antara Rp 5.000 sampai Rp 10.000/kg, tergantung kualitas dan lokasi penjualannya. Harga itu kadang bisa turun, khususnya pada saat musim panen tiba, yaitu pada pertengahan Januari-Maret. Sementara di Eropa, AS, Kanada, Jepang dan Korea bisa mencapai USD 2 per butirnya. Bila USD 1 sama dengan Rp 9.000,- maka harga satu
Foto: Agus Bachtiar
nilah kehebatan buah manggis. Ternyata tidak hanya asyik untuk berpantun ria, tetapi juga menyimpan nilai bisnis yang sangat menguntungkan. Bahkan, bagi Indo nesia, buah ini tak hanya menjadi komoditas perdagangan dalam negeri, tapi juga sudah lama menjadi buah andalan ekspor yang menyumbang banyak devisa. butir buah manggis mencapai Rp 18.000,- di tingkat konsumen di negara pengimpor. Karena itu, tak mengherankan bila manggis-manggis produksi Indonesia lebih banyak yang diekspor, terutama yang berkualitas baik. Ekspor manggis sendiri dimulai Indonesia tahun 1989. Meski mengalami fluktuasi, namun volumenya cenderung mengalami kenaikan setiap tahunnya. Puncaknya ada lah pada tahun 2009, dimana jumlahnya mencapai 105.558 ton dan turun lagi pada
[ 43 ] Info PDN
tahun 2010 menjadi 84.538 ton (Data BPS). Kabar barunya, tahun ini diprediksi bakal naik lagi. Pasalnya, di awal tahun 2012 ini saja, ekspor manggis Indonesia ke China mengalami lonjakan sebesar 1.742,6 %. Apalagi, negaranegara pelanggan impor manggis Indonesia, semisal Australia, Singapura, Malaysia, Jepang, Perancis, Swiss, Kuwait, Qatar dan Arab Saudi pun terus meningkatkan permintaannya. Sinyal kenaikan itu juga menyembul dari hasil
Produk Unggulan
kemungkinan besar untuk pengembangan budi daya buah manggis ini masih sangat memungkinkan. Untuk diketahui, kebanyakan manggis yang dieskpor saat ini merupakan hasil produksi hutan manggis atau kebun rakyat yang umumnya tumbuh sendiri sejak dahulu kala, alias bukan dari hasil budi daya. Ada sejumlah faktor yang bisa menjadikan Indonesia sebagai negara produsen dan pengekspor manggis terbesar di dunia. Pertama, kondisi agroekologi iklim tropis Indonesia sangat cocok untuk pengembangan tanaman manggis. Artinya, sebagai negara tropis sangat mungkin melakukan spesialisasi barang-barang yang berasal dari pertanian, khususnya buah-buahan. Sebab, selama ini buah-buahan memiliki share yang cukup besar pada Pendapatan Domestik Bruto (PDB) hortikultura yaitu rata-rata sekitar 52% tiap tahunnya.
52%
Selama ini buah-buahan memiliki share yang cukup besar pada Pendapatan Domestik Bruto (PDB) hortikultura yaitu rata-rata sekitar 52% tiap tahunnya.
pertemuan delegasi Australia dengan Menteri Per dagangan Indonesia Gita Wirjawan beberapa waktu lalu, di mana Pemerintah Australia akan membuka kembali impor buah manggis dan mangga asal Indo nesia, setelah beberapa tahun ditutup. “Berita baik, impor manggis dan mangga yang selama ini Australia menolak masuknya buah-buah tropis asal Indonesia karena ketatnya standar pengawasan barang yang masuk ke negerinya. Ini patut kita syukuri,” kata Mendag di kantornya di Jakarta, Rabu (21/3) lalu. Untuk diketahui, Pemerintah Australia sempat me larang sejumlah buah termasuk manggis masuk ke negara mereka karena dianggap tidak memenuhi standar karantina mereka, yakni dinilai terlalu banyak penggunaan pestisida. Namun, larangan itu akan segera berakhir. “Dua sampai tiga bulan lagi kita sudah bisa ekspor kembali Manggis dan Mangga ke Australia,” katanya. Mendengar kabar itu, para petani manggis gembira. Sebagaimana dilaporkan oleh Media Indonesia, mereka optimis dapat mengirimkan 30 ton per bulan ke negeri kangguru tersebut. “Kita sudah siap jika Australia ingin buah kita, saya prediksi kita bisa kirim 30 ton per bulan atau 1 kontainer,” kata Wakil ketua Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Suryo Bawono. Dari segi persediaan, Bawono juga menjelaskan, bahwa kondisi buah manggis di Indonesia saat ini sudah lebih dari cukup atau surplus. Potensi yang dapat diekspor pun akan sangat tinggi. Harus Digarap Serius Potensi pasar yang demikian terbuka itu, tentu sangat sayang untuk dibiarkan. Pasalnya, secara sumber daya alam, Indonesia memiliki keunggulan kompetitif dari negara-negara produsen manggis lainnya. Artinya,
[ 44 ] Info PDN
Kedua, Indonesia memiliki hutan-hutan lebat yang menyediakan nutfah kerabat dekat manggis, yaitu di Sumatera, Kalimantan, Maluku dan Irian. Ketiga, sumber daya lahan Indonesia masih sangat terbuka luas, khususnya di luar pulau Jawa. Wilayah-wilayah yang potensial untuk pengembangan manggis adalah Sumetera Utara, Sumatera Barat, Riau, Bengkulu dan sebagian daerah di Jawa Barat. Dan untuk dicatat, saat ini Jawa Barat justru merupakan produsen utama manggis Indonesia. Sentranya tersebar di Kabupaten Purwakarta, Tasikmalaya, Ciamis, Subang, dan Bogor. Keempat, Indonesia memiliki sumber daya manusia yang melimpah untuk diberdayakan di sektor per tanian dan perkebunan. Terkait soal SDM ini, yang perlu diperhatikan adalah masalah pengetahuan para petani tentang produk manggis dan kecakapan mereka mulai dari proses budi daya sampai pena nganan pasca panennya. Dengan modal itu, produksi manggis Indonesia tidak hanya akan meningkat, tapi nilai ekonominya juga bisa lebih berlipat. Sebagai informasi, di Thailand, para petaninya tidak hanya bisa mengekspor manggis mereka yang segar-segar saja. Bahkan, buah-buah mereka yang berkualitas buruk, alias tidak manis atau rasanya hambar, tidak gurih dan agak getas pun masih bisa mereka jual dan mendatangkan keuntungan yang besar. Yakni, setelah mereka mengolahnya menjadi pasta, jus manggis kalengan, es krim atau sirup. Dan yang pasti, buah manggis Indonesia termasuk buah favorit yang disukai konsumen luar dalam negeri dan juga luar negeri. Ini adalah peluang. Pada sisi lain, buah manggis yang sering disebut-sebut sebagai “Queen of Fruits” ini pun termasuk buah yang tidak terlalu rumit penanganan pasca panennya. Buah yang bernama latin Garcinia mangostana ini bisa awet dan dapat dibekukan. Menariknya lagi, pesaing negara produsennya masih belum banyak. (AMF/Berbagai sumber)
Agenda
Pertemuan Mendag dengan Para Mantan Mendag
Menteri Perdagangan RI Gita Wirjawan didampingi Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi beserta jajaran Kementerian Perdagangan mengadakan pertemuan de ngan para mantan Menteri Perdagangan (Mendag) dari berbagai periode di kantor Kementerian Perdagangan Jakarta, Senin (9/4). Hadir dalam acara tersebut Jusuf Kalla, Mari Elka Pangestu, Arifin Siregar, Rah mat Saleh, Rahardi Ramelan, Billy Yudono dan Bob Hasan. Selain silaturahmi, mereka juga berbagi pengalaman ketika menjabat sebagai Menteri Perdagangan.
Wamendag Buka Seminar SMEs
Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi membuka Seminar on Small and Medium Sized Enterprises (SMEs) Outreach for ASEAN Integration yang berlangsung di Hotel Arya Duta Jakarta, (24/4). Seminar dihadiri Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Gunaryo dan Director for Economic Growth USAID Indonesia Michael Nehrbass. Dalam sambutan pembukaannya, Wamendag menekankan pentingnya rasa percaya diri dan kreativitas serta fleksibilitas UKM untuk dapat meraih pasar ASEAN. Seminar diselenggarakan oleh USAID bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan dan Sekretariat ASEAN ini dimaksudkan untuk meningkatkan pemahaman dan pembela jaran penerapan kebijakan pemberdayaan UKM. (apn)
Menteri Perdagangan Buka Pasar Murah Kementerian Perdagangan 2012
Menteri Perdagangan RI Gita Wirjawan didampingi Sekretaris Jenderal Ardiansyah Parman dan Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Gunaryo secara resmi membuka Pasar Murah di pelataran parkir Kemendag, Rabu (11/4). Pasar Murah diadakan selama 2 hari, yaitu pada 11-12 April 2012 sebagai bentuk kepedulian pemerintah kepada masyarakat, terutama dalam menyediakan berbagai bahan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau. Rencananya pasar murah akan dilaksanakan juga di kementerian dan lembaga lain baik di pusat maupun di daerah, sesuai dengan amanat Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kenaikan harga bahan kebutuhan pokok yang disebabkan rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang lalu. (fsl)
Kunjungan Wamendag ke Pasar Beras Cipinang dan Klender
Dirjen PDN Buka Temu Usaha UMKM
Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi mengunjungi Pasar Induk Beras Cipinang dan Pasar Klender Jakarta Timur, Rabu (4/4). Wamendag mengatakan keberadaan Pasar Induk Beras Cipinang ini penting karena menjadi supermarket beras yang menyediakan beras dengan berbagai kualitas bagi seluruh masyarakat Indonesia. Wamendag meninjau harga sembako terkait isu kenaikan harga BBM yang sedang terjadi di Pasar Klender. (bp)
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Gunaryo membuka acara Temu Usaha "Penguatan Sektor UMKM melalui program Kemitraan" di Bandung, Kamis (22/3). Temu Usaha merupakan pem berdayaan UMKM melalui fasilitasi akses pemasaran bekerja sama dengan usaha besar, toko modern, serta fasilitasi akses permodalan dengan perbankan lokal. Sebanyak 168 peserta mengikuti Temu Usaha ini.
[ 45 ] Info PDN
Frame
Geliat Diversikasi Pangan Dalam Lensa
U
paya membangun diversifikasi pangan telah dilaksanakan pemerintah se jak tahun 60-an. yakni, dengan men ga njurkan konsumsi bahan pangan pokok selain beras. Tujuannya, untuk meng anekaragamkan jenis pangan dan mening katkan mutu gizi makanan rakyat, baik secara kualitas maupun kuantitas sebagai usaha untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia. Kementerian Perdagangan RI sangat men dukung program ini. “Saya yakin, diversifikasi pangan dapat diwujudkan, ini tergantung bagaimana kita berkomitmen dan menu larkan contoh yang baik,” papar Menteri Perdagangan RI Gita Wirjawan. Karena itu, Mendag mengajak masyarakat Indonesia untuk lebih proaktif mau mengubah pola konsumsi supaya dapat menekan pasokan atau impor bahan pangan. “Itu lebih mudah dilakukan daripada meningkatkan produksi yang jelas memerlukan waktu yang lebih lama,” katanya. Respon positif pun muncul dari pelbagai kalangan. Pemerintah Kota Depok memiliki ide “Satu Hari Tanpa Nasi”, Institut Pertanian Bogor tengah mengembangkan beras analog dan mie (bukan berbahan terigu) yang terbuat dari tepung lokal berkandung karbohidrat seperti sargum, sagu, jagung, umbi-umbian, dan sebagainya, dan masih banyak lagi inovasi-inovasi kreatif dari sejumlah pelaku UKM untuk menganeka ragamkan jenis bahan baku produk-produk makanan mereka. Semua itu akan berpengaruh positif untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang arti pentingnya diversifikasi pangan sebagai cara untuk menuju ketahanan pangan bangsa. Karena itu, perlu adanya dukungan moral dari seluruh elemen bangsa ini bagi setiap kegiatankegiatan yang mendukung program ini. Dan yang pasti, negeri ini kaya akan sumber daya alam yang bisa dimanfaatkan untuk mendukung program diversifikasi pangan ini. Karena itu, tunggu apa lagi? Marilah kita mulai dari diri kita sendiri!
Teks : Anis Maftuhin Foto : Agus Bachtiar
[ 46 ] Info PDN
Satu Hari Tanpa Nasi
Juri Kontes [ 47 ] Info PDN
Stabilisasi harga, penurunan disparitas harga dan menjaga ketersediaan bahan pokok di seluruh wilayah Indonesia merupakan tugas pemerintah yang harus didukung dengan sebuah sistem informasi pemantauan yang akurat, reliable, dan kredibel.
Diterbitkan Oleh : DIREKTORAT JENDERAL PERDAGANGAN DALAM NEGERI http://ditjenpdn.kemendag.go.id www.kemendag.go.id