KEDEKATAN ORANG TUA DENGAN ANAK PENGARUHNYA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA MADRASAH IBTIDAIYAH MA’ARIF GRABAG 2 MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam
Oleh : MUNIFATUS SHOLIKAH NIM : 11409016
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2011
KEDEKATAN ORANG TUA DENGAN ANAK PENGARUHNYA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA MADRASAH IBTIDAIYAH MA’ARIF GRABAG 2 MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam
Oleh : MUNIFATUS SHOLIKAH NIM : 11409016
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2011
KEMENTERIAN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA
Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721 Drs. JUZ’AN, M. Hum DOSEN STAIN SALATIGA NOTA PEMBIMBING Lamp : 3 eksemplar Hal
: Naskah skripsi Saudari Munifatus Sholikah Kepada Yth. Ketua STAIN Salatiga di Salatiga Assalamu'alaikum. Wr. Wb. Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudari : Nama
: MUNIFATUS SHOLIKAH
NIM
: 114 09 016
Jurusan / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan Agama Islam Judul
: Kedekatan Orang Tua Dengan Anak Pengaruhnya Terhadap
Motivasi
Belajar
Siswa
Madrasah
Ibtidaiyah Ma’arif Grabag 2 Magelang Tahun 2011/2012. Dengan ini kami mohon skripsi Saudari tersebut di atas supaya segera dimunaqosyahkan. Demikian agar menjadi perhatian. Wassalamu'alaikum, Wr. Wb.
Salatiga, 14 Agustus 2011 Pembimbing
Drs. Djuz’an, M. Hum NIP.19611024 198903 1 002
SKRIPSI KEDEKATAN ORANG TUA DENGAN ANAK PENGARUHNYA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA MADRASAH IBTIDAIYAH MA’ARIF GRABAG 2 MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012
DISUSUN OLEH : MUNIFATUS SHOLIKAH NIM : 114 09 016
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Tarbiyah, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri ( STAIN ) Salatiga, pada tanggal 25 Agustus 2011dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelas sarjana S1 Kependidikan Islam. Susunan Panitia Penguji Ketua Penguji
: Drs. Joko Sutopo
__________________
Sekretaris Penguji
: Dra. Maryatin
Penguji 1
: Dra. Siti Asdiqoh, M.Si
Penguji 2
: Drs. Tafiqul Mu’in, M.Ag
Penguji 3
: Drs. Djuz’an, M.Hum
Salatiga, 7 September 2011 Ketua STAIN Salatiga
Dr. Imam Sutomo, M.Ag
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama
: Munifatus Sholikah
NIM
: 114 09 016
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar – benar merupakan hasil karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiyah.
Salatiga, 15 Agustus 2011 Penulis,
MUNIFATUS SHOLIKAH NIM : 114 09 016
MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO “Barang siapa menempuh jalan untuk menuntut ilmu Maka Allah akan memudahkan orang itu Jalan menuju ke Syurga”
PERSEMBAHAN “Sang pengokoh hidup ‘Suami tercinta’ yang telah menjadi ‘ rumah jiwa’ bagi penulis, serta mampu menjadi ‘istana inspirasi’ untuk mengubah hidup ini menjadi lebih bermakna. Ayah ibu tercinta yang senantiasa mengiringi perjalanan hidup ini dengan nasihat dan doa-doanya. Putra putriku tersayang yang selalu mngajak jiwa ini untuk selalu bersabar dengan segala celoteh dan kenakalanya. Seluruh Dosen STAIN dan sahabat PAI ekstensi angkatan 2009”
KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segenap rahmat serta hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga kita mampu mengemnban amanah sebagai kholifah di muka bumi. Sholawat dan salam senantiasa kita haturkan kepada junjungan kita nabi agung Muhammad SAW, yang menjadi panutan umat manusia seuruhnya. Semoga kita semua menjadi salah satu bagian dari umatnya yang kelak mendapatkan syafaatnya dihari kiamat. Amin Penulis berharap skripsi ini dapat dimanfaatkan untuk memperkaya khasanah keilmuan dan dapat dijadikan pijakan untuk mengembangkan pola pikir pembaca khususnya orang tua untuk lebih dekat dengan anak-anaknya. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan dapat diselesaikan tanpa dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis menyampaikan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada : 1. Bapak Dr. Imam Sutomo, M.Ag., selaku Ketua STAIN Salatiga. 2. Bapak Drs.Djuz’an, M.Hum selaku pembimbing dalam penulisan skripsi ini. 3. Seluruh dosen dan staff pengajar pada Jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga yang telah memberikan jalan ilmu dan pelayanan. 4. Suamiku tercinta yang selalu dengan ihlas meminjamkan bahunya dalam kegelisahanku dan siap menjadi panutan untuk kami sekeluarga. 5. Teman-teman PAI / Ekstensi angkatan 2009.
Penulis tidak dapat memberikan balasan atas kebaikan dan jasa-jasa yang telah diberikan selain dengan ucapan terimakasih serta doa semoga Allah memberikan balasan yang berlipat ganda. Penulis
menyadari
bahwa
penulisan
skripsi
ini
masih
banyak
kekurangannya, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca guna kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan bagi penulis sendiri khususnya. Amin ya Rabbal ‘Alamin.
Salatiga, 15 Penulis
Agustus 2011
MUNIFATUS SHOLIKAH NIM .114 09 016
ABSTRAK
Munifatus Sholikah ,2011, Kedekatan Orang Tua Dengan Anak Pengaruhnya terhadap Motivasi Belajar Siswa Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Grabag 2 Magelang Tahun 2011/2012.Skripsi jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing : Drs. Djus’an , M. Mum Kata kunci: kedekatan , motivasi belajar Penelitian ini merupakan upaya untuk mengetahui pengaruh kedekatan orang tua dengan anak terhadap motivasi belajar siswa sebagai upaya meningkatkan prestasi belajar siswa pada MI Ma’arif Grabag 2. Pertanyaan utama yang aingin di jawab melalui penelitian ini adalah (1) Bagaimanakah tingkat kedekatan orang tua dengan anak pada siswa MI Ma’arif Grabag 2 Magelang ? (2) Bagaimanakah tingkat motivasi belajar siswa MI Ma’arif Grabag 2 Magelang ? (3) adakah pengaruh kedekatan orang tua dengan anak terhadap motivasi belajar? Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan studi korelasi. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa (a) mayoritas orang tua dengan anak mempunyai tingkat kedekatan sedang (b) mayoritas motivasi belajar siswa pada kategori sedang . (c) mayoritas anak telah merasakan kenyamanan dan ketentraman dalam keluarganya sehingga dapat menumbuhkan motivasi beajarnya dalam meraih prestasi di bangku sekolah. Berdasarkan angket atau kuisioner yang telah dibagikan dan diisi oleh para siswa MI Ma’arif Grabag 2 ada pengaruh positif antara kedekatan orang tua dengan anak terhadap motivasi belajar siswa, dengan kata lain semakin tinggi tingkat kedekatan orang tua dengan anak maka semakin baik motivasi belajar pada siswa MI Ma’arif Grabag 2 pada Tahun Pelajaran 2011 / 2012. Hal ini dibuktikan dengan penghitungan koefisien korelasi product moment yaitu hasil ro ( r observasi ) adalah 0.72 berada di atas r tabel product moment taraf signifikan 1 % yaitu 0,463 dan taraf signifikan 5 % yaitu 0,361 dengan N = 30.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................
i
DEKLARASI .............................................................................................
ii
NOTA PEMBIMBING ...............................................................................
iii
PENGESAHAN .........................................................................................
iv
MOTTO ......................................................................................................
v
PERSEMBAHAN ......................................................................................
vi
KATA PENGANTAR ................................................................................
vii
ABSTRAK…………………………………………………………………..
viii
DAFTAR ISI ..............................................................................................
ix
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .........................................................
1
B. Penegasan Istilah Judul ..........................................................
4
C. Pokok Masalah .......................................................................
6
D. Tujuan Penelitian ...................................................................
7
E. Hipotesis ................................................................................
7
F. Metode Penelitian ..................................................................
8
G. Sistematika Penulisan Skripsi .................................................
12
BAB II. LANDASAN TEORI A. Kedekatan Orang Tua Dengan Anak…………………………
14
1. Pengertian kedekatan orang tua…………………………..
14
2. Peranan orang tua dalam perkembangan anak…………
18
3. Bakti anak kepada orang tua…………………….……….
22
4. Upaya membangun kedekatan orang tua dengan anak.…..
25
B. Motivasi Belajar ……………..…………….….…………. .
29
1. Pengertian motivasi belajar…………………….………
29
2. Jenis – jenis motivasi ………………………….………….
33
3. Unsur –
35
unsur motivasi ………………………….…… .
C. Pengaruh kedekatan orang dengan anak terhadap motivasi belajar…………………………..……………………
38
BAB III. LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum MI Ma’arif Grabag 2…………………………
42
1. Identitas Sekolah……………………………………………..
42
2. Visi misi dan tujuan……………………………………..……
43
3. Sejarah singkat berdirinya madrasah…………………...…….
43
4. Letak geografis………………………………………………..
44
5. Susunan pengurus MI Grabag 2………………………………
45
6. Keadaan guru MI Ma’arif Grabag 2…………………………..
45
7. Keadaan siswa MI Ma’arif Grabag 2…………………………. 46 8. Saran dan prasarana MI Ma’arif Grabag 2…………………….
46
9. Struktur organisasi dan personalia di MI Ma’arif Grabag 2….
48
10. Susunan komite MI Ma’arif Grabag 2………………………..
48
B. Penyajian Data……………………………………………………
49
1. Keadaan umum responden……………………………………
49
2. Hasil jawaban responden……………………………………..
50
BAB IV. ANALISIS DATA A. Analisis Pendahuluan……………………………………………….
56
1. Analisis kedekatan orang tua dengan anak……………………..
56
2. Analisis motivasi belajar siswa……… …………………….. ….
60
B. Analisis Uji Hipotesis……………………………………………….
63
C. Analisis lanjut……………………………………………………..
67
BAB V. PENUTUP A. Kesimpulan……………………………………………………….…
69
B. Saran-saran………………………………………….………………
70
C. Penutup……………………………………………………………..
71
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN – LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
TABEL 3.1
: Data Guru Mi Ma’arif Grabag 2…………………………….
TABEL 3.2
: Data Siswa Mi Ma’arif Grabag 2…………………………….
TABEL 3.3
: Sarana Dan Prasarana Mi Ma’arif Grabag 2……………......
TABEL 3.4
: Daftar Nama Responden……………………………………
TABEL 3.5
: Hasil Jawaban Angket Kedekatan Orang Tua Dengan Anak
45 46 46 48
Mi Ma’arif Grabag 2………………………………………. TABEL 3.6
: Hasil Jawaban Angket Motivasi Belajar Siswa Mi Ma’arif Grabag 2……………………………………………… ……
TABEL 3.7
49
: Hasil Angket Tentang Kedekatan Orang Tua Dengan Anak Mi Ma’arif Grabag 2……………………………………….
TABEL 3.8 TABEL 4.1
: Hasil Angket Tentang Motivasi Belajar Mi Ma’arif Grabag 2 52 : Nilai Dan Nominasi Kaedekatan Orang Tua Dengan Anak Mi Ma’arif Grabag 2……………………………………….
TABEL 4.2
: Frekuensi Dan Persentase Kedekatan Orang Tua Dengan
54
Anak Mi Ma’arif Grabag 2……………………………….. TABEL 4.3
:
Frekuensi Alternatif Jawaban Dan Persentase Kedekatan
55
Orang Tua Dengan Anak Pada Siswa Mi Ma’arif Grabag 2 TABEL 4.4
:
Nilai Dan Nominasi Motivasi Belajar Siswa MI Ma’arif
57
Grabag 2………………………………………………....... TABEL 4.5
:
Frekuensi Alternatif Jawaban Dan Persentase Motivasi Belajar Pada Siswa MI Ma’arif Grabag 2………………….
TABEL 4.6
:
58
Hasil Angket Tentang Kedekatan Orang Tua Dengan Anak MI Ma’arif Grabag 2…………………………………........
TABEL 4.7
:
Hasil Angket Tentang Motivasi Belajar Siswa MI Ma’arif
59
Grabag 2…………………………………………………… TABEL 4.8
:
Hasil Angket Tentang Motivasi Belajar Siswa MI Ma’arif Grabag 2……………………………………………………
TABEL 4.9
:
60
Tabel Kerja Product Moment Korelasi Kedekatan Orang Tua Dengan Anak Pengaruhnya Terhadap Motivasi Siswa Mi Ma’arif Grabag 2………………………………………
TABEL 4.10
:
Nilai Product Moment N = 30……………………………
62
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pada hakikatnya orang tua merupakan pembimbing dan pendidik dalam keluarga yang pertama dan utama bagi anak – anaknya. Oleh karena itu merekalah yang mula – mula menerima kewajiban dan tanggung jawab atas pemeliharaan dan pendidikan putra – putrinya. Berhasil tidaknya dan baik buruknya sangat tergantung pada orang tua dalam mendidik dan mengarahkan anaknya. Urgensi orang tua sebagai pelaku utama dalam proses pendidikan dan pembentukan moral
atau akhlak anak , selaras dengan
pendapat Daradjad bahwa orang tua adalah Pembina pribadi yang utama dalam hidup anak. Kepribadian orang tua, sikap, dan cara hidup mereka merupakan unsur – unsur yang dengan sendirinya masuk ke dalam pribadi yang tumbuh. ( 1984 : 38 ) Ketidakharmonisan dalam rumah tangga banyak kita dapati dalam keluarga diperbagai tempat , yang disebabkan dari putusnya hubungan sehingga terjadi hubungan yang kurang harmonis antara orang tua dengan anak – anak mereka, sehingga anak – anak merasa kurang diperhatikan dan mereka cenderung berprilaku semaunya sendiri. Dengan demikian anak – anak akan sulit diatur dan diarahkan yang seakan – akan generasi penerus itu sudah tidak mempunyai lagi masa depan untuk dirinya. Akibat kurang dekatnya antara orang tua dengan anak – anaknya maka anak – anak mereka akan cenderung memilih bergaul dan berteman dengan orang lain yang
dianggap mampu memberi ketenangan hatinya, sehingga jika mereka salah memilih teman bergaul maka moralnya seperti teman dekatnya itu. Dalam Hadits dijelaskan :
ﻣﻦ ﺗﺸﺒﻪ ﺑﻘﻮﻡ ﻓﻬﻮ، ﻗﺎ ﻝ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﷲ ﺻﻞ ﺍﷲ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ (ﻣﻨﻬﻢ ﺍﺧﺮﺟﻪ ) ﺍﺑﻮﺩﺍﻭﺩ ﻭﺻﺤﺤﻪ ﺍﺑﻦ ﺣﺒﺎ ﻥ
Rosulullah bersabda“ Barang siapa menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk dari mereka” Hadits diriwayatkan oleh Abu Dawud dan disahkan Ibnu Hibban. ( 1987: 722 ) Hadits diatas menggambarkan dengan jelas bahwa pola pergaulan itu menentukan moral anak, dan
akan sangat
berpengaruh juga terhadap
pemikiran anak. Maka dapat dikatakan kedekatan orang tua dengan anak sangat berpengaruh terhadap moralitas anak. Dalam hal ini kedekatan orang tua dengan anak sangat mempengaruhi sekali terhadap jiwa anak terutama dalam menentukan prestasi belajar anak, karena anak seharusnya mendapatkan perhatian dan bimbingan dari orang tua secara seksama. Begitu juga pendidikan. Pendidikan yang dikemukakan disini yaitu pendidikan yang bersifat antisipatoris dan prepatoris. Artinya selalu mengacu kepada masa depan dan selalu mempersiapkan generasi muda untuk kehidupan masa depan. Dan kondisi pendidikan pada waktu sekarang ini akan memberikan pengaruh pada kondisi kehidupan pada masa depan sehinggga gambaran kehidupan pada masa yang akan datang sesungguhnya sudah terlihat jelas oleh pendidikan yang diberikan pada masa sekarang ini.Sebagai
sebuah lembaga pendidikan formal, kedekatan orang tua dengan anak dalam keluarga sangat menentukan kepribadian anak. Di jaman modern atau globalisasi ini nampaknya keretakan rumah tangga atau broken home sering sekali kita jumpai. Hal ini terjadi tidak hanya di kota – kota besar saja, tetapi di daerah pedesaan pun , masalah ini sudah sering terjadi. Individualis dan egoisme saat ini, tidak hanya melanda di kehidupan masyarakat kota melainkan sudah merambah sampai di daerah pedesaan. Kondisi ini menyebabkan komunikasi dalam keluarga mulai berkurang, sehingga sering menimbulkan kesalahpahaman, yang selanjutnya akan mempengaruhi perkembangan jiwa anak – anaknya. Karena masih dalam usia sekolah , maka masalah keretakan keluarga atau broken home ini juga akan berpengaruh terhadap prestasi belajar anak. Kedekatan orang tua dengan anak yang kurang harmonis menyebabkan anak akan merasa tidak diperhatikan dan bahkan merasa diabaikan. Dengan demikian pendidikan anak dalam keluarga
terhambat, oleh karena peran orang tua sebagai
pendidik yang pertama dan utama tidak dapat berfungsi secara maksimal dikarenakan kondisi ketidakdekatan atau ketidakakraban antara orang tua dengan anak dalam keluarga. Sebaliknya kedekatan orang tua dengan anak akan berdampak positif bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Lebih khusus lagi berkaitan dengan proses pendidikan dan motivasi belajar anak. Kedekatan dan keakraban dalam keluarga ini akan sangat berarti bagi anak . Anak akan
merasa nyaman berada ditengah - tengah keluarga yang secara tidak sadar anak akan terbantu dari berbagai kesulitan dan juga akan mempengaruhi pada jiwa anak untuk selalu termotivasi dalam aktifitas belajar dalam menggapai prestasi. B. Penegasan Istilah Untuk menghindari kesalahpahaman dalam mengartikan judul , maka penulis terlebih dahulu akan menjelaskan istilah - istilah yang terdapat dalam judul skripsi ini. 1. Pengaruh Pengaruh menurut Purwadarminta adalah suatu daya yang timbul dari sesuatu ( manusia, binatang atau benda lain dan sebagainya), yang bisa menguasai idividu atau berkekuatan terhadap sesuatunya sehingga terjadi tujuan timbal balik. ( 1976 : 731 ) 2. Kedekatan orang tua dengan anak. Kedekatan maksudnya adalah perasaan seseorang yang telah menyatu dengan sesuatu sehingga terdapat keterbukaan antara satu dengan lainnya. Sikap keterbukaan antara orang tua dengan anak ini sangat diharapkan sehingga keduanya merasa dekat dan merasa nyaman baik jasmani maupun rohaninya.
Semua masalah yang dialami atau yang
menimpa salah satunya akan mudah terselesaikan karena ada rasa saling terbuka dan saling membantu satu sama lainnya. Sikap orang tua yang sedemikian ini berpengaruh besar terhadap pembentukan watak anak – anaknya.
Hubungan yang seia, sekata dan akrab tersebut mengakibatkan diantara keduanya saling mengaku, menyadari, merelakan, sehingga terjalin hubungan saling terbuka , saling menghargai serta saling hormat menghormati. Dengan kedekatan seperti ini akan mempengaruhi rasa percaya diri pada anak, terutama pada siswa MI Ma’arif Grabag 2 Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang tahun 2010. Adapun indikator – indikator kedekatan oang tua dengan anak adalah a. Jabat tangan anak kepada orang tua. b. Memberikan pelukan kepada anak. c. Memberikan kecupan kepada anak . d. Membelai rambut si anak. e. Menggandeng anak . f. Mengelus kepala si anak.
3. Motivasi Belajar Motivasi adalah perubahan energi dalam diri sesorang yang ditandai dengan munculnya feeling dan di dahului dengan munculnya tanggapan terhadap tujuan ( Sardiman, 1994 : 73 ). Motivasi adalah dorongan dari dalam diri sendiri untuk melakukan sesuatu ( Ali, 2000 : 15 ). Motivasi mrupakan landasan awal sesorang dari niat yang akan mengatakan perolehan prestasi atau hasil belajar bagi para siswa di sekolah yang juga dijadikan standar bagi keberhasilan dalam mencari ilmu dn mencapai cita – cita.
Belajar adalah suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyartakan diri sebagai suatu pola baru dari pada reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebisaaan, kepandaian atau suatu pengertian ( Purwanto, 1987 : 11 ). Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sehingga hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya ( Slameto, 1991 : 2 ). Sedangkan yang dimaksud motivasi belajar dalam penelitian ini adalah keseluruhan daya penggerak dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki tercapai. Dengan kata lain adanya keharmonisan keluarga, anak akan senantiasa termotivasi untuk melakukan akivitas belajar, baik dirumah maupun sekolah. Adapun indikator – indikator dalam variabel motivasi belajar adalah sebagai berikut : a.
Selalu mengerjakan tugas sekolah
b.
Mempunyai jadwal khusus untuk belajar
c.
Selalu berusaha untuk meraih prestasi
d.
Aktif mengikuti pelajaran
e.
Mengunakan waktu luang untuk belajar
C. Pokok Masalah Berdasarkan latar belakang serta penjelasan – penjelasan yang dipaparkan diatas, maka dapat dikemukakan bahwa yang menjadi pokok masalah dalam penelitian ini , dapat penulis rumuskan sebagai berikut : 1. Bagaimanakah variasi kedekatan orang tua dengan anak pada siswa MI Ma’arif Grabag 2 Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang ? 2. Bagaimanakah variasi motivasi belajar pada siswa MI Ma’arif Grabag 2 Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang ? 3. Bagaimanakah pengaruh kedekatan orang tua dengan anak terhadap motivasi belajar pada siswa MI Ma’arif Grabag 2 Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang ?
D. Tujuan Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang nyata, serta arah yang jelas dalam pelaksanaan penelitian ini, maka tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui variasi kedekatan orang tua dengan anak pada siswa MI Ma’arif Grabag 2 Kecamatan Grabag Magelang. 2. Untuk mengetahui motivasi belajar pada siswa MI Ma’arif Grabag 2 Kecamatan Grabag Magelang. 3. Untuk mengetahui pengaruh kedekatan orang tua dengan anak terhadap motivasi belajar pada siswa MI Ma’arif Grabag 2 Kecamatan Grabag Magelang.
E. Hipotesis Menurut Suharsini bahwa hipotesis merupakan kebenaran sementara yang ditentukan peneliti , tetapi harus dibuktikan atau ditegaskan atau diuji kebenarannya ( 1998 : 20 ) Pada judul skripsi ini terdapat dua variabel yaitu kedekatan orang tua dengan anak sebagai variabel bebas dan Motivasi
belajar bagi siswa
Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Grabag 2 Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang sebagai variabel terikat atau tergantung. Dalam penelitian ini dirumuskan hipotesis sebagai berikut : “ Ada pengaruh kedekatan orang tua dengan anak terhadap motivasi belajar pada siswa Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Grabag 2 Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang, atau dengan kata lain semakin dekat orang tua dengan anak maka semakin baik motivasi belajar anak – anaknya”.
F. Metode Penelitian Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Metode Penentuan Subyek Penentuan subyek disebut dengan penentuan sumber data yakni menentukan populasi sebagai tempat diperolehnya data – data yang diperlukan . Maka dalam penelitian ini diperlukan penjelasan tentang : a. Populasi Populasi adalah seluruh subyek yang diteliti dan diselidiki, atau dengan kata lain populasi adalah semua individu untuk siapa
kenyataan – kenyataan yang diperoleh dari sampel yang hendak digeneralisasikan ( Sutrisna , 1981 : 70 ). Adapun populasi dalam penelitian ini diambil dari siswa kelas I sampai VI MI Ma’arif Grabag 2 Kecamatan Grabag Magelang tahun pelajaran 2010 yang berjumlah 120 siswa. b. Sampel Menurut Suharsini
Arikunto,
Penelitian Suatu pendekatan Praktek
dalam
bukunya
,Prosedur
mengatakan bahwa sampel
adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti ( 1988 : 115 ). Sehingga dapat penulis simpulkan bahwa sampel adalah sebagian dari populasi yang mewakili dari seluruh populasi yang ada. Dalam hal ini penulis menggunakan sampel 25 % atau 30 siswa dari jumlah seluruh siswa MI Ma’arif Grabag 2 Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2011 / 2012 yang berjumlah 120 siswa. Dalam hal ini Suharsini Arikunto mengatakan bahwa untuk sekedar ancer – ancer apabila subyeknya kurang dari seratus, lebih baik diambil semua sehingga penelitinya merupakan penelitian populasi, sedangkan jika subyeknya besar dapat diambil antara 10 – 15% atau 20 – 25 % atau lebih , sesuai dengan kemampuan. (1988 : 115 ) Dalam penelitian ini, pengambilan sampel dilakukan dengan random sampling yang dimaksudkan agar setiap individu dalam kelompok mempunyai kesempatan yang sama untuk menjadi sampel.
2. Variabel Penelitian Variabel adalah suatu sifat atau jumlah yang mempunyai nilai kategori atau nilai yang dapat dinyatakan dengan bilangan / nilai atau sesuatu yang dapat berubah / faktor atau unsur yang ikut menentukan perubahan. Dengan demikian penulis dapat menetukan variabel dari penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Variabel bebas ( independent variabel ), yaitu Kedekatan orang tua dengan anak. b. Variabel terikat ( dependent variabel ) dari penelitian ini adalah : Motivasi belajar siswa MI Maarif Grabag 2 Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang. 3. Metode Pengumpulan Data Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini , baik kedekatan orang tua maupun tingkat motivasi siswa , penulis menempuh dengan beberapa tehnik pengumpulan data sebagai berikut : a. Metode Angket atau kuisioner Pengertian kuisioner menurut Suharsini Arikunto yaitu sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden, dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal – hal yang diketahuinya (1988 : 140 ). Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang kedekatan orang tua dengan anak dan tingkat motivasi belajar siswa. Angket
akan dibagikan setelah mendapat ijin dari Kepala Madrasah , termasuk Guru Kelas yang saat itu sedang dipinjam kelasnya. Penulis menemui sampel secara terpisah dan secara berkelompok untuk menjelaskan acara penelitian tersebut. b. Metode Observasi Observasi ialah pengamatan dan pencatatan secara sistematik fenomena – fenomena yang diselidiki ( Sutrisna, 1981 : 136 ). Penggunaan metode ini bertujuan untuk mengetahui lokasi penelitian pada saat pelaksanaan pengisian angket dilakukan.
c. Metode Dokumentasi dan Wawancara Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data mengenai keadaan desa. Dalam melaksanakan metode dokumentasi , peneliti dapat menyelidiki benda – benda tertulis seperti buku notula rapat, majalah, peraturan – peraturan, catatan harian dan sebagainya ( Suharsini, 1998 : 149 ). Sedangkan wawancara digunakan untuk memperoleh data penunjang yang menguraikan sekilas gambaran global mengenai latar belakang madrasah yang sedang diselidiki, pada MI Ma’arif Grabag 2 Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2011/2012.
4. Analisis Data Dalam mengalisa data , penulis menetapkan dua variabel yaitu : a. Variabel X , yaitu variabel kedekatan orang tua dengan anak.
b. Variabel Y , yaitu variabel Motivasi belajar. Adapun tehnik analisis datanya adalah sebagai berikut : a. Analisis Pendahuluan Tahap ini diadakan penghitungan awal dari data yang diperoleh dari hasil angket tentang kedekatan orang tua dengan anak dan motivasi belajar siswa , yang digunakan untuk mengetahui distribusi frekwensi dari masing – masing variabel. Untuk menganalisisnya , penulis menggunakan rumus : P =
F N
x 100 %
Keterangan : P = Persentase F = Frekwensi N = Jumlah Total sampel
b. Analisis Uji Hipotesis Tahap ini digunakan untuk menganalisis uji hipotesis , dengan menggunakan rumus product moment yaitu :
=
(∑ {
∑
(∑
) (∑ ) }{
∑ ) ∑
(∑ ) }
Keterangan : Rxy
= Koefisien korelasi variabel x dan variabel y
x
= Variabel pengaruh
y
= Variabel terpengaruh
xy
= Perkalian antara ariabel x dan variabel y
N
= Jumlah sampel
∑
= Sigma ( jumlah ) ( Suharsini, 1988 : 256 )
G. Sistematika Penulisan Skripsi Dalam penyusunan Skripsi ini penyusun mencantumkan lima bab dengan pokok tiap – tiap bab sebagaimana tertulis dibawah ini : BAB I terdiri : Latar Belakang Masalah, Penegasan Istilah, Pokok Masalah,
Hipotesis,
Tujuan Penelitian,
Metodologi Penelitian serta
Sistematika Penulisan Skripsi. BAB II terdiri : Landasan teori dari Kedekatan Orang Tua Dengan Anak meliputi : Pengertian kedekatan orang tua dengan anak, Peranan orang tua dalam perkembangan anak, Bakti anak kepada orang tua, dan Upaya membangun kedekatan orang tua dengan anak. Motivasi belajar meliputi : Pengertian motivasi belajar , Jenis – jenis motivasi belajar, Unsur – unsur motivasi belajar, Fungsi motivasi belajar dan Pengaruh kedekatan orang tua dengan anak terhadap motivasi belajar. BAB III memuat gambaran umum MI Maarif Grabag 2 dan laporan hasil penelitian yang meliputi : Identitas Madrasah, Sejarah singkat berdirinya MI Maarif Grabag 2, Struktur Organisasi, Fasilitas , Data Siswa, dan Data tentang pendidik dan karyawan. Penyajian data yang meliputi : Keadaan umum responden dan Hasil jawaban responden.
BAB IV mencakup analisa penelitian yang terdiri : Analisa pendahuluan dan Analisa hipotesa. BAB V adalah penutup yang terdiri : Kesimpulan, Saran – saran, Kata Penutup, Lampiran – lampiran dan Daftar Pustaka.
BAB II LANDASAN TEORI A. Kedekatan Orang Tua Dengan Anak 1. Pengertian Kedekatan Orang Tua Berdasarkan Kamus Umum Bahasa Indonesia, kedekatan berasal dari kata dekat, lalu kata itu mendapat awalan ke- dan akhiran -an sehingga menjadi kedekatan yang artinya tidak jauh jaraknya atau antaranya (1984:41). Orang tua adalah bapak dan ibu kandung. Perlu ditegaskan bahwa bapak dan ibu adalah orang yang memiliki ikatan batin yang sangat erat yang dapat mempengaruhi keberhasilan anak dalam belajar. Urgensi orang tua sebagai segi utama dalam proses pendidikan dan pembentukan moral atau akhlak anak , Sedangkan anak adalah seseorang atau sekelompok orang yang belum dewasa , masih dalam taraf perkembangan yang memerlukan bimbingan dan pembinaan orang dewasa (Daradjat, 1982: 961). Difinisi lain menyebutkan bahwa anak adalah amanah Allah yang dititipkan kepada orang tua (Mustaqim, 2005 : 21). Jadi yang dimaksud dengan kedekatan orang tua dengan anak adalah pemusatan tenaga atau jiwa yang dilakukan oleh orang tua tertuju pada suatu obyek (siswa) yang dilakukan disertai dengan kesadaran, sehingga anak berprestasi secara maksimal.
Pencapaian keberhasilan prestasi belajar dalam dunia
pendidikan,
perlu adanya kolaborasi optimal antara orang tua dan sekolah. Keduanya merupakan bagian dari tri pusat pendidikan. Tri pusat pendidikan meliputi pendidikan dalam keluarga, pendidikan di sekolah, dan pendidikan di dalam masyarakat. Ketiganya harus saling melengkapi, jika salah satu tidak terpenuhi, misalnya tidak adanya kedekatan orang tua dengan anak, maka proses pendidikan mustahil akan berhasil, dan begitu juga sebaliknya. Fungsi pendidikan adalah transfer of knowledge (transfer ilmu pengetahuan ) dan transfer of value (transfer nilai / norma) dari orang dewasa kepada yang belum dewasa. WS. Winkel berpendapat bahwa pendidikan ialah bantuan yang diberikan oleh orang dewasa kepada orang yang belum dewasa agar dia mencapai kedewasaan (1984: 9). Kaitannya dengan pembahasan kedekatan orang tua adalah bahwa orang tua juga mempunyai peranan penting dalam mentransfer nilai atau norma , bahkan juga diharapkan bahwa orang tua dapat mentranfer ilmu pengetahuan yang dimilikinya kepada putra putrinya. Jadi dapat diartikan bahwa pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi siswa agar dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungannya, dengan demikian
akan
menimbulkan
perubahan
dalam
dirinya
yang
memungkinkannya untuk bersosialisasi secara dekat dalam kehidupan bermasyarakat (Hamalik, 2001: 79). Orang tua adalah ayah dan Ibu kita. Keduanya merupakan orang yang sangat besar jasanya kepada anaknya .
Dan mereka juga mempunyai tanggung jawab yang besar pula terhadap pendidikan anaknya . Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa kedekatan orang tua dengan anak merupakan salah satu faktor terpenting yang sangat berpengaruh terhadap proses pendidikan di sekolah .Orang tua harus berperan aktif dalam pendidikan putra putrinya dengan cara memperhatikan segala hal yang berkaitan dengan pendidikan disekolah maupun di rumah . Secara berkomunikasi
operasional, atau
kedekatan
berhubungan
sangat
dengan
berpengaruh
orang
lain.
dalam
Kedekatan
mengandung dua pengertian, yaitu kedekatan dari segi fisik dan kedekatan dari segi psikologi (emosi). a. Kedekatan Fisik Kedekatan dalam hal ini hanya melibatkan hubungan fisik luar atau badan bagian luar antara orang tua dengan anak.
Hasil pengamatan
mengenai keterlibatan kedekatan fisik yang diterapkan oleh orang tua kepada anaknya di antaranya adalah sebagai berikut : a) Jabat tangan si anak kepada orang tua ketika akan berangkat sekolah. b) Pelukan orang tua kepada anak ketika menyambut anak pulang dari sekolah. c) Kecupan di kening anak oleh orang tua ketika menemani si anak bermain atau beraktifitas. d) Membelai rambut si anak.
e) Menepuk bahu si anak . f) Menggandeng si anak ketika berjalan. g) Mengelus kepala si anak. Kedekatan fisik tersebut
dapat
memberikan makna yang
mendalam bagi anak . Sentuhan lembut yang diberikan orang tua pada bagian tubuh
anak ,merupakan metode tersendiri yang secara tidak
langsung akan menimbulkan rasa percaya diri dan rasa aman pada anak. Hal tersebut jika dilakukan orang tua secara berkesinambungan kepada anaknya , maka keduanya akan saling menyayangi dengan tanpa syarat. b. Kedekatan Emosi Kedekatan emosi antara orang tua dengan anak dapat dimulai dengan membangun kedekatan secara fisik, yang seharusnya telah terbangun sejak anak usia dini. Dengan kedekatan, orang akan bisa memberikan pengaruh yang kuat
dan mendalam.
Selain
itu
kedekatan
mampu
mewarnai,
mempersuasif, serta menanamkan nilai positif pada orang lain. Secara fitrah hubungan keluarga (orang tua - anak) adalah hubungan ‘terdekat’ yang melibatkan emosi terdalam dalam diri manusia. Pada orang tua lah pertama kali anak mengadakan hubungan . Oleh karena itu posisi orang tua tidak akan pernah tergantikan bagi anak. Dan jika sosok itu hilang maka ada suatu bagian dari jiwa anak yang kosong, bahkan saat si anak telah menemukan sosok panutan lain. Meskipun demikian, kedekatan hubungan orang tua dan anak harus selalu dirawat dan dikembangkan
guna membangun jiwa anak. Orang tua hendaknya selalu mengusahakan untuk mampu membagi waktu secara tepat antara pekerjaan dengan keluarga, utamanya bagi si anak setiap harinya. Tak patut kiranya jika suatu saat nanti ada istilah “orang tua / ayah / ibu paruh waktu”, karena terbisaa memberikan waktu atau perhatian sisa bagi anak, sehingga anak merasa kurang diperhatikan dan merasa haus akan kasih sayang orang tuanya. Hal ini akan menimbulkan dampak terutama pada motivasi belajar anak akan lain dengan anak yang sering diperhatikan.
2. Peranan Orang Tua Dalam Perkembangan Anak. Keluarga merupakan lembaga pendidikan pertama dalam kehidupan anak , dimana anak belajar berinteraksi dan bersosialisasi dengan orang lain. Pendidikan dalam keluarga mencerminkan latar belakang keluarga itu sendiri . Dari latar belakang itulah orang tua harus memikirkan dan mempertimbangkan tugas dan tanggung jawabnya sebagai pendidik yang utama dan pertama demi kemaslahatan kehidupan anak didunia dan di akhirat kelak. Allah berfirman dalam Al-qur’an Surat At- Tahrim ayat 6 :
⨠$¨Z9$# $yd ߊqè%ur #Y‘$tR ö/ä3 ‹Î=÷d r&ur ö/ä3 |¡ àÿRr& (#þqè% (#qãZtB#uä tûïÏ%©!$# $pkš‰r'¯»tƒ öN èd ttBr& !$tB ©! $# tb qÝÁ ÷ètƒ žw ׊#y‰ Ï© Ôâ Ÿx Ïî îps3 Í´¯»n=tB $pköŽn=tæ äou‘$yf Ïtø:$#ur ÇÏÈ tb râsD÷sム$tB tb qè=yèøÿtƒur Artinya : Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya
malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.
Berkenaan dengan firman Allah tersebut, Darodjat berpendapat bahwa orang tua adalah pembina pribadi yang utama dalam hidup anak, kepribadian orang tua, sikap, dan cara hidup mereka merupakan unsur – unsur yang dengan sendirinya masuk kedalam pribadi yang tumbuh (1970: 56). Peranan orang tua yang utama kepada anak adalah sebagai pendidik asli yang merupakan tugas dan kodrat dari Allah untuk mendidik anak – anaknya. Karena orang tua adalah pusat kehidupan rohani si anak dan sebagai unsur pertama yang memperkenalkan anak dengan alam luar. Dalam proses pendidikan , orang tua memegang peran penting khususnya dengan adanya kedekatan serta memberikan pendidikan dan perhatian . Yang dimaksud pendidikan dan perhatian adalah mencurahkan, memperhatikan dan senantiasa mengikuti perkembangan anak dalam pembinaan akidah dan moral (Ulwan, 1992: 123). Orang tua mempunyai tugas dan tanggung jawab dalam pendidikan dan perhatian kepada anak – anaknya. Selanjutnya peranan
orang tua
dalam kehidupan anak adalah berkewajiban untuk menafkahi atau memenuhi kebutuhan keluarganya terutama anak – anaknya. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Qur’an Surat Al- Baqarah ayat 233:
4Å$ rã÷èpRùQ$Î/ £` åkèEuqó¡ Ï.ur £` ßgè%ø—Í‘ ¼ã&s! ÏŠqä9öqpRùQ$#’n?tã ur Artinya : Dan kewajiban ayah memberi makan dan Pakaian kepada para ibu dengan cara ma'ruf”. Ayat tersebut menerangkan tentang tanggung jawab orang tua dalam menafkahi keluarga, termasuk membiayai kehidupan anak diberbagai aspek kehidupan terutama dalam hal pendidikan. Pendidikan didalam keluarga menjadi
dasar , seperti juga dalam
membuat rumah , apabila dasar dan pondasinya kuat , maka rumah itu akan kokoh dan tidak mudah roboh. Begitu pula pondasi pendidikan anak , jika pendidikan yang bernilai positif sudah tertanam dengan kuat dan kokoh, maka anak tidak akan mudah terpengaruh oleh hal-hal negatif yang membuat perilakunya menjadi rusak. Untuk itu orang tua hendaknya selalu memotivasi anak untuk maju dan tetap berpegang teguh pada prinsip pendidikan keluarga yang bernilai positif. Upaya motivasi atau dorongan orang tua sebagai bentuk peran sertanya terhadap pendidikan anak antara lain adalah sebagai berikut: a. Memberikan semangat dan motivasi anak dalam belajar Belajar merupakan kewajiban bagi setiap muslim baik laki – laki atau perempuan. Akan tetapi anak belum tentu mengetahui mengenai kewajiban tersebut, atau mengetahui tetapi mereka belum mempunyai kesadaran untuk belajar sendiri tanpa menunggu perintah . Peran serta orang tua dalam hal ini, adalah mampu mendorong anak untuk sadar akan kewajiban belajar atau menuntut ilmu. Motivasi
orang tua terhadap anak, sangat membantu gairah anak dalam belajar baik langsusng maupun tidak langsung. Mendorong dan mengingatkan anak untuk giat belajar merupakan kewajiban bagi setiap orang tua sebagaimana kewajiban setiap orang bahwa kita harus saling mengingatkan sesuai dengan firman Allah:
ÇÎÎÈ šú
üÏZÏB÷sßJ ø9$#ßì xÿZs? 3“ tø.Ïe%!$#¨b Î*sù öÏj.sŒur
Artinya : Dan tetaplah memberikan pengertian karena sesungguhnya perintah
itu
bermanfaat
bagi
orang-orang
mukmin.
(Qs.Adz.Dzarifat.55) b. Memberi Teladan Dalam pengajaran agama, memberi contoh atau teladan secara practical (tindakan) akan lebih mengena dan lebih mudah diterima oleh anak di bandingkan hanya dengan pengajaran secara theorytical (teori). Dengan memberikan teladan kepada anak, maka anak dapat secara langsung menerima pendidikan dan pembelajaran dari orang tua. Untuk itu hendaklah orang tua mampu memberikan contoh yang baik terhadap anak, agar pembelajaran yang didapat si anak bernilai positif. Prinsip dakwah rosul Saw adalah memberikan teladan yang baik kepada para pengikutnya. Seperti firman Allah sebagai berikut:
©! $#(#qã_ ötƒ tb %x. ` yJ Ïj9 ×puZ|¡ ym îouqó™ é&«! $#ÉA qß™ u‘ ’ÎûöN ä3 s9 tb %x. ‰ s)©9 ÇËÊÈ #ZŽÏVx. ©! $#tx.sŒur tÅz Fy $#tPöqu‹ø9$#ur
Artinya: Sesungguhnya telah ada Pada (diri) Rasulullah itu suritauladan yang baik bagimu…(Qs.Al Ahzab :21). c. Memberi Hadiah Sarana dan prasarana, seperti buku –buku agama, peralatan sholat, dan tempat praktek shalat, merupakan pendukung utama tercapainya pendidikan bagi anak secara optimal . Dengan adanya sarana dan prasarana tersebut. anak akan lebih mudah menilai dan meyimpulkan hasil pembelajaran yang mereka dapat . Pemenuhan fasilitas belajar anak, meskipun sudah menjadi kewajiban orang tua, tetapi jika di sampaikan pada saat yang tepat bisa seolah-olah menjadi hadiah untuk keberhasilan mereka. Dalam belajar keagamaan , misalnya orang tua dapat memberikan hadiah berupa alat atau sarana ibadah sehingga menunjang tujuan belajar yang ingin dicapai, seperti sajadah, sarung atau mukena, untuk mengenalkan dan menanamkan pendidikan sholat pada anak – anak.
3. Bakti Anak Kepada Orang Tua. Bakti anak kepada orang tua dalam islam sering disebut dengan birul walidain. Dalam firman Allah SWT, perintah berbakti kepada orang tua dijelaskan dalam Al-qur’an Surat Al-Isra’ ayat 23 – 24 :
£` tóè=ö7tƒ $¨BÎ) 4$·Z»|¡ ôm Î) Èûøït$Î!ºuqø9$Î/ur çn$ƒÎ) Hw Î) (#ÿr߉ ç7÷ès? žw r& y7 •/u‘ 4Ó|Ó s%ur * Ÿw ur 7e$ é& !$yJ çl°; @ à)s? Ÿx sù $yJ èd Ÿx Ï. ÷rr& !$yJ èd ߉ tn r& uŽy9Å6 ø9$# x8 y‰ YÏã
y $uZy_ $yJ ßgs9 ôÙ Ïÿ÷z $#ur ÇËÌÈ $VJ ƒÌŸ2
Zw öqs% $yJ ßg©9 @ è%ur $yJ èd öpk÷]s?
ÇËÍÈ #Z ŽÉó|¹ ’ÎT$u‹/u‘ $yJ x. $yJ ßg÷Hxq ö‘$#Éb> §‘ @ è%ur ÏpyJ ôm §9$#z` ÏB ÉeA —%!$# 23. Dan Tuhanmu Telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau keduaduanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, Maka sekalikali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia[850]. 24. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua Telah mendidik Aku waktu kecil”. Dari ayat di atas dapat diambil pelajaran bahwa seorang anak harus berbuat baik
dan berbakti kepada orang tua se-maksimal mungkin.
Keduanya memiliki jasa yang sangat besar
mulai dari melahirkan ,
membesarkan dan mendidiknya hingga dewasa. Berdasarkan ayat tersebut, Muhammad Nur Abdul Hafidz ( 1997 : 283) menerangkan tanggung jawab dan kewajiban anak terhadap orang tua adalah sebagai berikut : a. Berbuat baik terhadap orang tua. Seorang anak diwajibkan untuk berbuat baik kepada kedua orang tuanya, tidak mencemarkan nama baik orang tua tidak durhaka kepadanya. Apabila seorang anak telah mendurhakai orang tuanya maka celakalah mereka , sebab hal itu merupakan salah satu dosa besar. Begitu juga mencaci maki orang tua termasuk dosa besar. Untuk itu kita
dianjurkan untuk berkata lemah lembut dan murah senyum terhadap orang tua kita. Dalam Al-Qur’an Surat Luqman ayat 14 ditegaskan :
¼çmè=»|Á Ïùur 9` ÷d ur 4’n?tã $·Z÷d ur ¼çm•Bé& çm÷Fn=uHxq Ïm÷ƒy‰ Ï9ºuqÎ/ z` »|¡ SM} $# $uZøŠ¢¹ urur ÇÊÍÈ çŽÅÁ yJ ø9$#¥’n<Î)y7 ÷ƒy‰ Ï9ºuqÎ9ur ’Í<öà6 ô© $#Èb r&Èû÷ütB%tæ ’Îû “ Dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya Telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun[1180]. Bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu, Hanya kepada-Kulah kembalimu”. b. Saling mendo’akan antara orang tua dan anak. Do’a adalah salah satu dasar utama dalam berbakti kepada orang tua. Doa merupakan pancaran hati yang menggambarkan cinta dan kasih sayang .Do’a juga merupakan bukti cinta dan bakti seorang anak kepada orang tuanya secara batin. c. Berbakti setelah keduanya atau salah satunya meninggal. Ada beberapa hak yang harus dipenuhi setelah orang tua meninggal, sebagai bakti dan penghormatan seorang anak yaitu terhadap keduanya yaitu memenuhi janji atau wasiatnya, menyambung tali silaturahim terhadap saudara – saudara dan kawan - kawan kedua orang tua. d.
Berdo’a dan memohonkan ampun untuk mereka berdua.
Hafizh berpendapat bahwa bakti anak kepada orang tua adalah mendo’akan orang tua baik yang masih hidup atau sudah meninggal (1997: 283). Ada tiga amal yang pahalanya tidak akan terputus, salah astunya adalah do’a anak yang sholeh kepada orang tua yang telah meninggal sehingga akan meringankannya di akherat kelak. Diterangkan dalam hadits riwayat Muslim :
ﺻﺪ ﻗﺔ: ﺍﺫﺍﻣﺎﺕ ﺍﺑﻦ ﺍﺩ ﻡ ﺍﻧﻘﻄﻊ ﻋﻤﻠﻪ ﺍﻻﻣﻦ ﺛﻼﺙ ﺟﺎﺭﻳﺔ ﺍﻭ ﻋﻠﻢ ﻳﻨﺘﻔﻊ ﺑﻪ ﺍﻭ ﻭﻟﺪ ﺻﺎ ﱀ ﻳﺪ ﻋﻮﻟﻪ ) ﺭﻭﺍﻩ
( ﺍﳌﺴﻠﻢ
Artinya : apabila anak adam ( manusia ) mati , maka terputuslah amalnya , kecuali tiga hal : sodaqoh jariyah, ilmu yang bermanfaat , atau do’a anak shaleh yang selalu mendo’akannya.
Dari hadits di atas , anak merupakan satu – satunya harapan orang tua , yang bisa memberikan harapan keselamatan baik di dunia dan di akherat dengan tetap mendoakan keduanya meskipun sudah meninggal dunia. 4. Upaya Membangun Kedekatan Orang Tua Dengan Anak Dalam sebuah keluarga, kepada orang tua lah pertama kali anak mengadakan hubungan, seperti yang dikutip oleh Yasin Mustofa, Hurlock berpendapat bahwa orang tua merupakan bagian yang paling penting dari jaringan sosial anak sebab orang tua adalah lingkungan pertama dan utama bagi anak (2007: 73). Apabila hubungan atau kedekatan antara orang tua
dengan anak berjalan baik dalam sebuah keluarga, maka keluarga tersebut dapat dikatakan sebagai keluarga yang harmonis. Keharmonisan keluarga bisa merenggang jika kedekatan antar anggota keluarga tidak dirawat dan dikembangkan. Rasa cinta kasih dan saling menghormati mampu merekatkan kedekatan antar anggota keluarga, terutama orang tua dengan anaknya. Kedekatan yang tercipta dalam sebuah keluarga atas dasar cinta kasih mampu menuntun anak untuk selalu menanamkan hal tersebut terhadap orang lain. Komunikasi yang baik antara orang tua dan anak juga merupakan salah satu upaya untuk menjaga kedekatan antar anggota keluarga. Upaya orang tua untuk merawat dan mengembangakan kedekatannya terhadap anak, dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut : a. Menyediakan waktu untuk anak. Banyak orang tua yang berpendapat kuantitas pertemuan lebih penting daripada kualitas. Bersama-sama anak, tidak akan efektif jika hanya bersama ketika nonton televisi, yang berarti orang tua hanya memberikan waktu sisa bagi anak. Tentu hal itu akan lebih berkualitas, jika orang tua benar –benar
mau meluangkan waktu tertentu bagi
anaknya . b. Menemani anak. Dengan mempergunakan waktu untuk menemani anak ketika waktu makan , waktu liburan dan waktu mau tidur dengan
bercerita
dengan anak mengenai kisah – kisah para nabi atau orang-orang yang
berakhlak mulia, secara tidak langsung orang tua telah menanamkan nilai budi pekerti, keteladanan dan menjadikan waktu lebih berkualitas dalam membangun komunikasi atau kedekatan dalam keluarga. c. Menghargai dan mengerti keberadaan anak. Orang tua yang menghargai anaknya , tidak memaksakan nilai – nilai yang dianut , tetapi memperlakukan anak dengan baik dan tidak selalu memposisikan anak sebagai anak kecil yang hanya bisa diberi tanpa memberikan kesempatan kepada si anak untuk berpendapat dan berkreasi. Kalaupun sedang bicara dengan anak, posisikan dirinya sebagai sosok yang dihargai dengan tanpa meremehkan pendapat atau kreasi anak. Dalam beberapa hal tertentu, terkadang anak lebih mengetahui dan memahami dibandingkan dengan orang tuanya. Jadi ada baiknya orang tua menghargai dan mendengarkan anaknya serta meluruskanya jika anak berbuat atau berpendapat yang salah. Utamakan memberi pujian kepada anak daripada mencela perbuatannya. Karena dengan pujian itu rasa percaya diri pada anak akan semakin berkembang.
d. Memberikan sentuhan / kedekatan fisik. Adanya sentuhan fisik
seperti
kecupan
sebagai bentuk
penerapan kasih sayang orang tua terhadap anak, merupakan salah satu bentuk pendidikan yang sangat baik bagi perkembangan jiwa anak.
Sehingga anak merasakan sebuah ikatan batin yang sangat kuat dalam membina hubungan cinta kasih terhadap orang tua. Muhammad Nur Abdul hafizh (1997 : 316) dalam bukunya Mendidik Anak Bersama Rosulullah menyebutkan dasar - dasar pendidikan jiwa anak ( kedekatan emosi ) anak diantaranya sebagai berrikut : 1) Menjadikan anak sebagai teman. Menjadikan anak sebagai seorang teman adalah hal yang sangat penting dalam pembentukan jiwa anak, karena dua orang teman dapat dengan mudah mengambil pelajaran antara satu dengan yang lainnya. Tentu saja dengan tidak mengurangi rasa hormat anak kepada orang tua, dan sebalikya orang tua harus mampu memilah dan memilih dalam bertindak dan bertutur kata. 2) Memberikan dorongan semangat kepada anak untuk maju. Dorongan yang maksimal akan memberi sugesti kepada anak untuk benar – benar maju dalam segala bidang. Dalam hal ini orang tua harus berperan aktif untuk menuntun dan mengarahkan si anak agar tetap berpikir maju dan berperilaku secara islamiyah. 3) Penanaman rasa percaya diri dalam diri anak. Memperkenalkan anak dengan lingkungan sekitar dan bersosialisasi dengan orang lain merupakan salah satu bentuk penanaman rasa percaya diri pada anak. Pengalaman yang didapat oleh si anak dari hasil interaksi dengan orang lain dapat menjadi motivasi untuk lebih
percaya diri dalam membangun hubungan baru dengan orang lain pada pertemuan atau interaksi berikutnya. 4) Menyeru dengan lemah lembut dalam mendidik anak. Unsur doa bisaanya terkandung dalam nama si anak karena sebagian orang memberikan nama pada anak- anaknya dengan tujuan dan harapan tertentu. Sebagian orang tua meyakini bahwa nama adalah doa. Untuk itu hendaklah orang tua memanggil anak dengan sebutan yang bagus dan dengan suara lemah lembut. Anak akan lebih merespon secara cepat apabila kita memanggil dengan frekuensi suara rendah dan lembut di bandingkan dengan suara yang keras dan kasar. 5) Pendidikan anak secara bertahap. Ada tiga tahap pendidikan yang diajarkan Rosulullah SAW, yaitu sebagai berikut: a) Tahap pemberian contoh atau teladan dari orang tua ,sebelum anak mencapai umur tujuh tahun. b) Tahap perintah untuk melaksanakan shalat yaitu ketika anak mulai berumur tujuh tahun. c) Tahap memberikan hukuman bila ia melalaikannya. Terciptanya hubungan dan komunikasi yang baik akan mempermudah penanaman akhlakul karimah terhadap anak-anak. Jika orang tua telah melakukan hal di atas, tentu anak pun akan melakukan hal yang sama. Mereka akan memperhatikan apa yang disampaikan orang tua sebagai
umpan balik atas perhatian orang tuanya. Anak- anak akan meneladani apa yang dicontohkan orang tua terhadapnya. Untuk itu orang tua hendaknya menanaman nilai-nilai positif dalam proses terbinanya kedekatan anak dengan orang tua dengan berdasarkan rasa kasih sayang antara keduanya. Dengan demikian terwujudlah apa yang diidamkan oleh setiap keluarga, yaitu keluarga yang harmonis dan penuh dengan kasih sayang.
B. Motivasi Belajar Siswa Setiap aktifitas yang dilakukan seseorang dalam sehari – hari sangat menentukan motivasi dalam diri membutuhkan dorongan dalam pelaksanaan agar memperoleh hasil yang memuaskann. Demikian juga dalam hal aktifitas belajar anak. Hal tersebut dilakukan bahwa motivasi yang demikian sesorang merupakan hal yang sangat penting dalam menentukan arah masa depan. 1. Pengertian Motivasi Belajar a. Pengertian Motivasi. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang, sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu ( 1991 : 73 ). Setiap aktifitas yang dilakukan seseorang dalam kehidupan sehari – hari dan dalam pelaksanaannya sangat membutuhkan dorongan supaya memperoleh hasil yang memuaskan. Kata motif menurut Sardiman ( 1994 : 131 – 132 ) diartikan sebagai daya upaya yang mendorong sesorang untuk melakukan sesuatu.
Motivasi merupakan syarat mutlak dalam belajar karena hasil belajar akan menjadi optimal kalau pada diri siswa ada motivasi yang kuat. Secara etimologi kata motivasi berasal dari bahasa Inggris yaitu Motion berupa kata benda yang berarti (penjelasan daya batin, dorongan, motivasi). 1) Menurut WS Winkel Motivasi ialah keseluruhan daya penggerak psikis di dalam diri siswa agar menimbulkan kegiatan belajar siswa, menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan memberi arah pada kegiatan belajar ini demi mencapai suatu tujuan ( 1983 : 27 ). 2) Menurut Sardiman AM Motivasi dikatakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi – kondisi tertentu sehingga sesorang mau dan ingin melakukan sesuatu dan ia tidak suka maka berusaha meniadakan atau mengelakkan perasaan tidak suka itu menjadi motivasi dapat dirangsang dari luar tetapi motivasi itu adalah tumbuh dalam diri seseorang ( 1994: 131-132 ). 3) Menurut MC Donald. Motivasi adalah perubahan energy dalam diri sesorang yang ditandai dengan munculnya
feeling dan didahului dengan
tanggapan terhadap adanya tujuan.
b. Pengertian Belajar Belajar
adalah
suatu bentuk global yang
tidak
dapat
dilaksanakan tanpa adanya pengaruh dari aspek lain. Belajar merupakan suatu proses yang dipengaruhi oleh banyak faktor, baik intern maupun ekstern. Berikut ini adalah beberapa difinisi tentang belajar. 1) Menurut WS Winkel Belajar pada manusia adalah suatu aktifitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang mengasilkan perubahan – perubahan dalam pengetahuan. Ketrampilan dan sikap. Perubahn itu bersifak konstan dan berbekas ( 1983 : 75 ). 2) Menurut Monly Monly dalam Buku CBSA Dalam Proses Belajar Mengajar yang di ketik Nana Sudjana mengatakan bahwa Belajar pada hakikatnya proses perubahan tingkah laku sesorang berkat adanya perjalanan ( 1989 : 5 ). 3) Menurut Slameto Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan sesorang untuk memperolah suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan. Sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya ( 1995:4 ).
Jadi belajar adalah suatu aktifitas yang menghasilkan perubahan tingkah laku yang bersifat sementara atau perasaan yang dilaksanakan dengan sadar dan di sengaja sehingga menimbulkan pengetahuan, kecakapan dan ketrampilan. Aktifitas ini dipengaruhi oleh faktor dari luar maupun dalam dirinya sendiri. Dengan demikian belajar itu bukan hanya sekedar pembentukan intelektual, tetapi berpengaruh pada change in behavior atau perubahan tingkah laku. Dari beberapa difinisi motivasi dan belajar di atas dapat di tarik pengertian motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar itu maka tujuan yang dicapai siswa dapat terwujud. Proses dan motivasi belajar pada dasarnya setiap tingkah laku manusia (termasuk belajar) itu didorong oleh motivasi yang ada pada dirinya dan adanya kehidupan yang harus dipenuhi dalam mencapai tujuan baik yang bersifat biologis maupun psikologis. Dalam hal ini Sardiman menyatakan bahwa : Kebutuhan itu timbul karena adanya keadaan yang seimbang, serasi atau rasa ketegangan yang menurut suatu keputusan. Kalau sudah seimbang dan terpenuhinya kepuasannya, berarti tercapailah suatu kebutuhan yang diinginkan. Keadaan tidak seimbang atau adanya rasa tidak putus itu diperlukan motivasi yang tepat.
Dari pendapat Sardiman tersebut diatas dapat dipahami bahwa untuk mencapai tujuan yang dikehendaki sesorang menimbulkan motivasi atau pendorong yang sesuai dengan tujuan tersebut. Demikian halnya dengan proses belajar anak untuk memperoleh hal yang maksimal dalam belajar dan meraih prestasi yang diharapkan, motivasi sangat diperlukan.
2. Jenis – jenis Motivasi Sardiman membagi motivasi menjadi : a. Motivasi Dilihat dari Dasar Pembentukan 1) Motiv – motiv bawaan Yang dimaksud motiv bawaan adalah motiv yang dibawa sejak lahir. Jadi motivasi itu tanpa dipelajari. 2) Motivasi – motivasi yang dipelajari Maksudnya motiv – motiv yang timbul karena dipelajari. b. Jenis Motivasi Menurut Marquis 1) Motiv atau kebutuhan organis meliputi misalnya kebutuhan untuk makan, minum, kemafas, seksual, berbuat dan kebutuhan utuk beristirahat. 2) Motiv darurat, yang jenis ini antara lain, dorongan untuk menylamatkan diri, dorongan untuk membalas untuk berusaha, untuk memburu, jelasnya motivasi itu timbul karena ada rangsangan dari luar.
3) Motivasi Jasmaniah dan Rohaniah Yang termasuk dalam motivasi Jasmaniah seperti Refleksi Insting nafsu. Sedangkan yang termasuk rohaniah yaitu kemauan. c. Motivasi Intrisik dan Ektrinsik 1) Motivasi Intrinsik Yaitu motivasi yang menjadi aktif atau berfungsinya. Tidak perlu dirangsang dari luar karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu ( 1995: 4 ). Di dalam belajar
motivasi intrinsik ini dimaksudkan bahwa
siswa
berkeinginan mencapai tujuan yang terkandung dalam perubahan belajar itu sendiri yakni untuk menambah ilmu pengetahuan. 2) Motivasi Ekstrinsik Motivasi ini merupakan dorongan yang berasal dari luar diri anak itu sendiri. Atau motiv – motiv aktif dan berfungsi karena adanya pengaruh dari luar ( Sardiman, 1995 : 30 ). Motivasi
Ekstrinsik
atau
Eksternal
inilah
yang
membuktikan bahwa manusia sebagai manusia yang dinamis yang dapat dirangsang faktor dari lain. Motivasi Intrinsik lebih kuat dan tahan lama dari pada motivasi Ekstrinsik. Sebab di dalam motivasi intrinsik terdapat aktifitas belajar tanpa adanya rangsangan dari luar aktifitas yang timbul hanya tumbuh didalamnnya karena ada tujuan yang hendak di capai.
Meskipun demikian motivasi ekstrinsik tetap urgen dalam merangsang motivasi intrinsik, sehingga siswa akan dinamis apabila ada komponen – komponen dalam proses belajar mengajar ada yang kurang menarik bagi siswa, disinilah diperlukan motivasi ekstrinsik. 3. Unsur – Unsur Motivasi Motivasi mengandung pengertian yang menyangkut segala kondisi serta proses kejiwaan seperti dorongan, minat atau kecenderungan yang merupakan proses kejiwaan seperti dorongan, minat atau kecendrungan yang merupakan faktor penggerak yang menyebabkan timbulnya prilaku – prilaku tertentu untuk mencapai tujuan ( Nasution, 1994 : 8 ). Begitu juga dimana lingkungan siswa berada akan dapat menimbulkan motivasi yang memberinya dari luar diri siswa, seperti orang tua (Keluarga), teman, guru dan lain – lain. Siswa akan rela belajar bila diberi dorongan atau di motivasi oleh orang lain yang disukai. a. Unsur – Unsur Motivasi Intrinsik 1) Minat atau Kemauan Minat bisa tumbuh dengan sendirinya, namun juga perlu diusahakahn. Oleh sebab itu proses belajar mengajar perlu dipersiapkan agar siswa berminat belajar.
2) Sikap Sikap adalah kecenderungan dalam sobyek menerima atau menolak sesuatu obyek yang berharga atau tidak berharga ( Winkel, 1983 : 27). 3) Alasan atau Dorongan Belajar Hal ini sesuai dengan difinisi motivasi secara bahasa yaitu dorongan, alasan, kemauan sesorang bergerak untuk melakukan pelajaran dengan alasan tertentu dan alasan yang mendorong sesorang bertindak. Dalam hal ini, J.Mursel menyatakan bahwa sesorang siswa bertindak atau bertingkah aneh atas adanya perangsang ( 1987 : 66 ). 4) Tujuan Tingkah laku manusia pada dasarnya memiliki arti kedalam pencapaian keinginan atau yang diharapkan sehingga ia akan mengesampingkan perbuatan – perbuatan yang tidak bermanfaat dari tujuan itu. 5) Keaktifan Dalam Belajar Sebagaimana diketahui, apabila siswa diberi perangsang maka motivasi belajar siswa akan semakin bertambah. Hasil belajar dapat dicapai bila melalui proses yang bersifat aktif belajar tidak semata – mata sebagai upaya merespon stimulus (rangsangan) tetapi lebih dari itu.
Hakikat belajar adalah hasil dari proses interaksi antara individu dengan lingkungan sekitar (learning by process) jadi hasil belajar dapat diperoleh bila siswa aktif menggunakan segala kemampuan yang dimilikinya. b. Unsur – Unsur Motivasi Ekstrinsik Unsur – unsur motivasi ektrinsik yang ada kaitanya dengan proses belajar adalah guru atau pendidik, teman belajar, fasilitas belajar dan lingkungan. 1) Guru dan Pendidik Guru yang figure sentral dalam proses pembelajaran sangat menentukan seberapa besar motivasi siswa untuk mengikuti pelajaran. Namun Sudjana berpendapat bahwa mengapa guru mempunyai pengaruh tehadap kualitas pelajaran pengajaran sebab adalah Sutradara dan sekaligus aktor dalam pengajaran (1989:41 ). Dengan demikian jelaslah bahwa peranan guru dalam proses pengajaran dapat menentukan dan mempengaruhi motivasi belajar siswa. 2) Teman Belajar Teman merupakan patner yang baik dalam memacu kreatifitas dan membangkitkan motivasi. Adanya teman dalam belajar akan menimbulkan kompetensi diantara mereka. Sardiman A.M menyatakan bahwa persaingan dapat menjadikan alat
motivasi untuk mendorong belajar yang dapat meningkatkan prestasi belajar. 3) Fasilitas Belajar Kelengkapan alat peraga atau fasilitas belajar dapat meningkatkan baiknya proses belajar mengajar dan hasil yang akan dicapai. Untuk itu memberi pelajaran harus disediakan dan terbuka bagi semua yang ingin belajar sendiri. 4) Fungsi Motivasi Belajar Motivasi sebagai pendorong melakukan kegiatan atau pekerjaan. Demikian pula dalam proses belajar mengajar. Hasil belajar akan optimal bila ada motivasinya. Makin cepat motivasi yang diberikan akan baik pula motivasi belajar tersebut, karena motivasi bertalian erat dengan tujuan. Adapun fungsi motivasi diantaranya adalah : a) Mendorong manusia untuk berbuat, yakni sebagai pengerak atau motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dalam setiap kegiatan yang dilakukan. b) Menentukan arah perbuatan yakni kearah tujuan yang akan dicapai dengan demikian motivasi dapat member arah dan kegiatan yang harus ditunjukkan sesuai dengan rumusan tujuan.
c) Menyelesaikan perbuatan yakni menentukan perbuatan – perbuatan yang harus dikerjakan agar sesuai dan serasi guna mencapai tujuan dengan menyisihkan perbuatan – perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. Adapun motivasi yang baik dalam belajar akan berpengaruh besar dan di samping itu intensitas motivasi seorang siswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi belajar.
C. Pengaruh Kedekatan Orang Tua Dengan Anak Terhadap Motivasi Belajar Siswa. Perhatian dan kasih sayang merupakan kebutuhan mendasar bagi anak. Lingkungan rumah disamping berfungsi sebagai tempat berlindung, juga berfungsi sebagai tempat untuk memenuhi kebutuhan hidup sesorang, seperti kebutuhan bergaul, kebutuhan rasa aman, kebutuhan mengaktualisasikan diri, dan sebagai wahana untuk mengasuh anak hingga dewasa. Dengan kata lain, lingkungan keluarga memiliki andil besar didalam perkembangan psikologi anak. Kedekatan hubungan antara orang tua dengan anak tentu saja akan berpengaruh secara emosional. Anak akan merasa dibutuhkan dan berharga dalam keluarga, apabila orang tua memberikan perhatiannya kepada anak. Anak akan menganggap bahwa keluarga merupakan bagian dari dirinya yang sangat dibutuhkan dalam segala hal. Sebaliknya, hubungan yang kurang dekat antara anak dan orang tua dalam sebuah keluarga maka keluarga mengalami kepincangan . Bahkan keluarga tersebut dikatakan kurang harmonis , walaupun
orang tua telah memenuhi segala kebutuhan anak anak secara maksimal. Hal ini akan berdampak buruk terhadap perkembangan anak .Tidak jarang anak terjerumus ke hal-hal negatif dengan alasan orang tua kurang memberikan perhatian kepada anak. Dalam hal ini anak perlu belajar kepada orang tua dan pendidikan orang tua juga sangat berpengaruh terhadap sikapnya dalam memperhatikan anak. Dari pengamatan, dapat dilihat bahwa peran orang tua sangat dibutuhkan dalam perkembangan psikologi anak. Perhatian dan kedekatan orang tua sangat memperngaruhi keberhasilan anak dalam mencapai apa yang diinginkan. Orang tua merupakan pemberi motivasi terbesar bagi anak, sehingga diharapkan orang tua dapat memberikan perhatian dan kasih sayang sepenuhnya kepada anak. Kedekatan antara orang tua dan anak memiliki makna dan peran yang sangat penting dalam setiap aspek kehidupan keluarga. Oleh karena itu, kualitas dan kuantitas pertemuan antar anggota keluarga perlu ditingkatkan dengan tujuan untuk membangun keutuhan hubungan orang tua dan anak. Dalam konteks pendidikan khususnya pembelajaran di sekolah, kedekatan orang tua memiliki peran strategis dalam upaya meningkatkan motivasi belajar anak yang juga akan berpengaruh pula pada prestasinya . Orang tua walaupun tidak ikut serta dalam kegiatan pembelajaran di sekolah, namun kedekatannya terhadap anak akan memotivasi putra putrinya dalam menggapai prestasi di sekolah. Orang tua yang selalu menanyakan kepada guru tentang perkembangan putra putrinya di sekolah merupakan salah satu
bentuk kedekatan orang tua dengan anaknya. Misalkan hanya menemani atau membimbingnya ketika mereka belajar di rumah, tentu akan menimbulkan dan menumbuhkan perasaan di hati anak bahwa orang tuanya
sangat
memperhatikannya dan anak akan selalu dekat dengan orang tuannya. Hal itu tentu berpengaruh positif terhadap anak guna menggapai prestasi yang maksimal di sekolah. Kedekatan orang tua sangat erat kaitanya dengan motivasi belajar, anak yang mempunyai kedekatan dengan orang tuanya yang berupa dorongan belajar yang kuat, meskipun intelegensinya kurang bagus kemungkinan akan berhasil dalam belajar. Sebaliknya anak yang mempunyai intelegensi kuat tetapi mengalami krisis dorongan dari orang tua, kemungkinan prestasinya lebih rendah. Hal ini dibuktikan berdasarkan pengamatan , anak yang dekat dengan orang tua dan selalu mendapatkan perhatian, khususnya dalam belajar , nilai – nilai akademis baik nilai ulangan atau nilai akhir sekolahnya menunjukkan hasil yang baik karena mempunyai motivasi yang tinggi. Dari pendapat di atas, maka kedekatan orang tua dengan anak sangat mempengaruhi motivasi belajar anaknya , diantaranya : 1. Dengan adanya kedekatan ,dorongan,dan semangat dari orang tua ,maka siswa akan terdorong untuk mengikuti pelajaran dengan semangat (pemberian semangat belajar) 2. Semangat belajar merupakan modal dasar untuk mencapai tujuan belajar siswa yaitu, mencapai tujuan pembelajaran ( prestasi belajar ).
3. Dengan adanya kedekatan orang tua yang baik ,anak dalam mengikuti pelajaran dapat membedakan perbuatan – perbuatan
yang harus
dikerjakan , artinya memiliki perbuatan mana yang harus dikerjakan (didahulukan )sesuai tujuan pembelajaran . Dengan demikian kedekatan dan motivasi orang tua pada anak dalam belajar sangat menentukan baik dan buruknya prestasi belajar anak.
BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum MI Ma’arif Grabag 2 Sebelum memasuki masalah penelitian yaitu penyajian data, penulis terlebih dahulu melaporkan keadaan atau gambaran umum mengenai obyek penelitian dalam skripsi ini adalah sebagai berikut : 1.
Identitas Sekolah a. Nama Sekolah
: MI Ma’arif Grabag 2
b. Status
: Swasta
c. Alamat
: Dsn Tegalrandu Desa Grabag Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang
d. Sekolah didirikan tahun
: 1972
e. SK / Nota Pendirian Sekolah dari depan
: Kw.114/4.PP.03.2/6.238 Tanggal : 19 / 2 / 2005
f. NSM
: 111.233.08.0259
g. Akreditasi
:C
h. Luas Bangunan
: 1970 m2
i. Organisasi Penyelengara
: Yayasan Ma’arif NU
2. Visi, Misi dan Tujuan. Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Grabag 2 , sebagai lembaga pendidikan Islam , mempunyai Visi, Misi dan Tujuan sebagai berikut : a. Visi : “TERWUJUDNYA
PESERTA
DIDIK
YANG
TEKUN
BERIBADAH, BERAKHLAQUL KARIMAH DAN UNGGUL DALAM PRESTASI “. b. Misi : Mewujudkan peserta didik yang tekun melaksanakan ibadah , santun dalam bertutur dan berprilaku serta unggul dalam tiga aspek perkembangan yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik. c. Tujuan : Secara umum MI Ma’arif Grabag 2 mempunyai tujuan : 1) Siswa tekun melaksanakan ibadah. 2) Membentuk pribadi anak yang berakhlaqul karimah. 3) Menghasilkan lulusan yang unggul dan berprestasi.
3. Sejarah Singkat Berdirinya. Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Grabag 2 Magelang merupakan salah satu Lembaga Pendidikan Islam setaraf sekolah dasar yang berada di tengah – tengah lingkungan masyarakat Dusun Tegalrandu, Desa Grabag ,
Kecamatan
Grabag,
Kabupaten
Magelang,
yang
mayoritas
penduduknya bekerja sebagai buruh dan pedagang. Dengan keberadaan
kondisi tersebut tentu banyak kendala – kendala baik akademis maupun non akademis. Pertama – tama Madrasah ini dulunya bernama MWB (Madrasah Wajib Belajar) dan tanah inipun masih kepunyaan warga yaitu Bapak Sholeh, dengan keadaan seperti itu maka pada tahun 1967 Madrasah ini pun berganti nama menjadi MI Arrosidin dan jumlah siswanya mencapai 160 siswa, sehingga masyarakat sekitarnya yaitu masyarakat Tegalrandu sangat prihatin dengan keadaan Madrasah ini karena tempatnya tidak mencukupi, maka para tokoh masyarakat Tegalrandu bermusyawarah dengan Bapak Kepala Dusun untuk memperluas Madrasah, maka Bapak Kepala Desa memberikan tanah wakaf yang luasnya sekitar 120 m2 untuk madrasah, demi kemajuan anak – anak di MI Arrosidin, nama madrasah waktu iitu. Tetapi dengan luas tanah yang masih minim / dan belum memadai dan belum memenuhi syarat , oleh
para tokoh
masyarakat Dusun Tegalrandu dan Bapak Kepala Dusun, kemudian membebaskan tahnah di sekitar lokasi, kemudian dibangun gedung madrasah yang layak. Pembangunan yang terakhir dilakukan pada tahun 2002, yang masih berlanjut sampai saat ini. Hal ini dilakukan untuk melayani kebutuhan masyarakat , akan pentingnya pendidikan
4. Letak Geografis Mi Ma’arif Grabag 2, terletak kurang lebih 2 Km dari Kantor Kecamatan Grabag, 0,5 Km dari Pasar Grabag, tepatnya di Dusun Tegalrandu, Desa Grabag, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang.
Sebagai tempat pendidikan Dusun Tegalrandu merupakan tempat yang strategis, karena di samping mempunyai udara yang sejuk / bebas dari polusi, dan jauh dari keramaian juga didukung oleh lingkungan masyarakat yang mayoritas beragama Islam, dan sepenuhnya masyarakat menyadari akan pentingnya pendidikan.
5. Susunan Pengurus MI Ma’arif Grabag 2 Kepala Sekolah
: Miah Mu’minatun, S.Pd.I
Tata Usaha
: Widayati
Kesiswaan
: Tri Heri Wahyuningsih, S.Pd.I
Kurikulum
: Yesi Kholifah, S.Pd.I
Pramuka
: Eka Wardani
Olah Raga
: Selvianita, A.Ma
UKS
: Noor Chasanah
6. Keadaan Guru MI Ma’arif Grabag 2 Tabel 3.1 Data Guru MI Ma’arif Grabag 2
No Nama Guru 1 Miah Mu’minatun, S.Pd.i
Jabatan Kepala Sekolah
Keterangan GTY
2
Eka Wardani,A.Ma
Guru Kelas III
GTY
3
Munifatus sholikah,A.Ma
Guru Kelas VI
GTY
4
Yesi Kholifah, S.Pd.i
Guru Kelas V
GTY
5
Widayati,A.Md
Guru Kelas IV
GTY
6
Silvianita,A.Ma
Guru Kelas II
GTY
7
Noor Chasanah
Mapel
8
Tri Heri W,S.Pd.I
Guru Kelas I
GTY GTY
7. Keadaan Siswa MI Ma’arif Grabag 2 Tabel 3.2 Data Siswa MI Ma’arif Grabag 2
No
Kelas
Putra
Putri
Jumlah
1
I
13
11
24
2
II
7
16
23
3
III
14
11
25
4
IV
10
10
20
5
V
9
7
16
6
VI
5
7
12
JUMLAH
58
62
120
8. Saran Prasarana MI Ma’arif Grabag 2 Tabel 3.3 Sarana Dan Prasarana MI Ma’arif Grabag 2
No
Nama Barang
Jumlah
Kondisi
1
Gedung
2
Kurang Baik
2
Almari
9
Kurang Baik
3
Meja
7
Kurang Baik
4
Madrasah
7
Kurang Baik
5
Kursi guru
45
Kurang Baik
guru
/
Kepala
6
Meja siswa
55
Kurang Baik
7
Kursi siswa
6
Kurang Baik
8
Jam dinding
6
Kurang Baik
9
Papan tulis
1
Kurang Baik
10
Papan grafik / statistic
150
Kurang Baik
11
Buku perpustakaan
1
Kurang Baik
12
Net volley ball
1
Kurang Baik
13
Bola volley
1
Kurang Baik
14
Lapangan tenis meja
1
Kurang Baik
15
Bola sepak
1
Kurang Baik
16
Net tenis meja
1
Kurang Baik
17
Mesin tulis / ketik
1
Kurang Baik
18
Pengeras suara
-
-
Amplifier
1
-
Tape
-
-
salon
19
Alat pramuka -
20
Kurang Baik
-
Tenda PPPK
1
Kurang Baik
-
Kotak almari obat
1
Kurang Baik
-
Tas PPPK
2
Kurang Baik
21
Marcing Band
50
Kurang Baik
22
Komputer
2
Kurang Baik
23
Printer
1
9. Struktur organisasi dan personalia di MI Ma’arif Grabag 2 Guna
kelancaran
pendidikan
dan
pengajaran
serta
untuk
mewujudkan tujuan yang akan dicapai serta untuk meringankan beban tanggung jawab dalam mengurus segala masalah dan seluk beluk MI Ma’arif Grabag 2, maka merupakan suatu keharusan akan adanya suatu badan atau organisasi yang mengurusi serta bertanggung jawab dalam bidang masing – masing. Tabel 3.4 Struktur Organisasi Mi Ma’arif Grabag 2 Tahun Pelajaran 2011 / 2012 Kepala Madrasah
Pembina Kepala Desa/PPAI
Koperas i Guru Kelas
Perpustakaan
UKS
Guru Fak
Komite Sekolah
TU Madrasah Guru Pembina
Murid – murid Madrasah
10. Susunan Komite MI Ma’arif Grabag 2 Pelindung
: Kepala Desa Grabag
Ketua Komite
: Manu Werdiyatno
Laboratorium
Guru BP
Sekretaris
Bendahara
I
: Widyati R
II
Nur Charisatun
I
: Noor Chasanah
II
: Nasokhah
Seksi Pembangunan
: Muchlis
Seksi Humas
: Agus Ariyanto
Seksi Keamanan
: Muh Said
B. Penyajian Data 1. Keadaan Umum Responden Tabel 3.5 Daftar Nama Responden
NO
NAMA SISWA
JK
KELAS
1
DITA AULIA SENI
P
6
2
WIDI ASTUTIK
P
6
3
BANGKIT SETIAJI
L
6
4
YUNI ROMADHONI
L
6
5
AHMAD ROY. N
L
6
6
SANDI WAHYU. N
L
6
7
DWI ERFANDI
L
5
8
AAN ASIH NURUL. M
P
5
9
SUBHAN FANANI
L
5
10
SUPRIYANTI
P
5
11
SEPTIANA
P
5
12
MUHLISIN
L
5
13
ANA MUSLIKAH
P
4
14
KUNDORI
L
4
15
SRI LESTARI
P
4
16
UTAMI
P
4
17
MAY LINDA
P
4
18
TRI KHOLIFAH
P
4
19
RIFQI TAHRISI. M
L
3
20
M. TORIQ. AA
L
3
21
WAHYU ROMADHONI
P
3
22
RANI UMAMI
P
3
23
ARET HUSA BASOPATI
L
3
24
APRILIA WULANDARI
P
3
25
RAISATUN NASIKHAH
P
2
26
AHMAD NUR. F
L
2
27
RAHMAD AGUNG. P
L
2
28
MISBAH KHUROHMAD
L
1
29
RIKI FEBRI. P
L
1
30
RISKI APRILIA
P
1
2. Hasil Jawaban Responden Untuk mendapatkan data tentang kedekatan orang tua dengan anak dan tingkat motivasi belajar anak pada siswa MI Ma’arif Grabag 2 Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2011 / 2012, penulis menyebarkan angket penelitian dengan indikator kedekatan orang tua dengan anak sebagai berikut : a. Jabat tangan anak kepada orang tua. b. Memberikan pelukan kepada anak. c. Memberikan kecupan kepada anak . d. Membelai rambut si anak. e. Menggandeng anak . f. Mengelus kepala si anak. Dan dengan indikator motivasi belajar anak sebagai berikut : a. Selalu mengerjakan tugas sekolah b. Mempunyai jadwal khusus untuk belajar c. Selalu berusaha untuk meraih prestasi d. Aktif mengikuti pelajaran e. Mengunakan waktu luang untuk belajar Setelah peneliti menyebar angket “Kedekatan Orang Tua Dengan Anak Pengaruhnya
Terhadap Motivasi Belajar Siswa” kepada 30 ( tiga
puluh) siswa sebagai responden , masing – masing 6 ( enam ) siswa dari kelas 6, 6 ( enam ) siswa dari kelas V, 6 ( enam ) siswa kelas IV, 6 ( eam ) siswa kelas III, 3 ( tiga ) siswa dari kelas II dan 3 ( tiga ) siswa dari kelas I.
Sedangkan untuk memudahkan penganalisaan dari 20 item pertanyaan , setiap pertanyaan terdiri 3alternatif jawaban
dengan
ketentuan skor sebagai berikut : a. Alternatif jawaban A memperoleh skor 3 b. Alternatif jawaban B memperoleh skor 2 c. Alternatif jawaban C memperoleh skor 1 Hasil dari perhitungan data berdasarkan ketentuan di atas dapat dilihat pada table berikut ini : Tabel 3.1 Hasil Jawaban Angket Kedekatan Orang Tua Dengan Anak MI Ma’arif Grabag 2
No Resp
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
A
B
C
a
b
c
Total Skor (X)
1
a
b
b
a
b
a
a
a
a
a
7
3
0
21
6
0
27
2
b
a
b
b
a
a
a
a
a
c
6
3
1
18
6
1
25
3
a
a
a
a
b
a
a
a
a
a
9
1
0
27
2
0
29
4
b
b
b
a
b
b
b
a
b
a
4
6
0
12
12
0
24
5
b
a
b
a
a
a
a
a
a
a
8
2
0
24
4
0
28
6
a
a
b
a
b
a
b
a
b
a
6
4
0
18
8
0
26
7
a
b
b
b
b
a
a
a
b
a
5
5
0
15
10
0
25
8
b
b
b
b
b
a
a
a
b
a
4
6
0
12
12
0
24
9
a
b
b
a
b
a
a
a
a
a
7
3
0
21
6
0
27
10
b
a
b
b
a
a
a
a
a
a
7
3
0
21
6
0
27
11
a
a
a
b
b
a
a
a
a
a
8
2
0
24
4
0
28
12
a
b
b
b
b
b
a
a
b
a
4
6
0
12
12
0
24
13
a
a
a
a
a
c
c
a
c
c
6
0
4
18
0
4
22
14
a
b
a
a
b
a
a
a
a
a
9
1
0
27
2
0
29
15
b
a
b
b
a
a
a
a
a
a
7
3
0
21
6
0
27
16
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
10
0
0
30
0
0
30
Skor
JUMLAH
SKOR
17
a
b
b
a
b
a
a
a
a
a
7
3
0
21
6
0
27
18
b
a
b
b
a
a
a
a
a
a
7
3
0
21
6
0
27
19
a
a
a
b
a
a
a
a
a
a
9
1
0
27
2
0
29
20
b
b
b
a
b
a
b
a
b
a
4
6
0
12
12
0
24
21
b
b
b
b
a
a
a
a
a
a
6
4
0
18
8
0
26
22
b
b
a
a
a
a
a
a
a
c
6
2
1
18
4
1
23
23
a
b
b
a
a
a
a
a
b
a
7
3
0
21
6
0
27
24
b
b
b
a
a
a
a
a
b
a
4
6
0
12
12
0
24
25
a
b
b
a
b
a
a
a
a
a
7
3
0
21
6
0
27
26
b
a
b
b
a
a
a
a
a
a
7
3
0
21
6
0
27
27
a
a
a
b
a
a
a
a
a
a
8
2
0
24
4
0
28
28
a
b
b
b
b
b
a
a
b
a
5
5
0
15
10
0
25
29
b
b
b
b
b
a
a
a
b
c
3
6
1
9
12
1
22
30
a
b
b
a
b
a
a
a
a
a
7
3
0
21
6
0
27
Jumlah
785
Tabel 3.2 Hasil Jawaban Angket Motivasi Belajar Siswa MI Ma’arif Grabag 2 No Resp
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
A
B
C
3
2
1
Total Skor (Y)
1
b
a
b
a
a
a
b
a
a
a
7
3
0
21
6
0
27
2
a
a
a
b
b
a
b
b
b
a
5
5
0
15
10
0
25
3
b
b
b
a
b
b
b
a
b
a
4
6
0
12
12
0
24
4
a
b
b
b
a
b
a
a
b
a
5
5
0
15
10
0
25
5
b
b
b
b
b
a
a
a
b
a
5
5
0
15
10
0
25
6
a
a
a
b
b
a
b
b
a
a
6
4
0
18
8
0
26
7
b
b
b
a
b
a
b
a
b
a
4
6
0
12
12
0
24
8
a
a
a
b
b
a
a
a
a
c
6
2
1
18
4
1
23
9
a
a
b
a
b
a
b
a
b
a
6
4
0
18
8
0
26
10
b
b
b
b
a
a
a
a
a
a
6
4
0
18
8
0
26
11
b
b
b
b
b
a
a
a
a
a
5
5
0
15
10
0
25
12
a
a
a
a
b
a
a
a
b
c
6
2
1
18
4
1
23
Skor
JUMLAH
SKOR
13
a
a
a
a
c
a
c
c
c
a
6
0
4
18
0
4
22
14
a
b
b
a
a
a
a
a
a
a
8
2
0
24
4
0
28
15
b
a
b
b
a
a
a
a
a
a
7
3
0
21
6
0
27
16
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
10
0
0
30
0
0
30
17
a
a
a
b
b
a
a
a
a
a
8
2
0
24
4
0
28
18
b
b
b
a
a
a
b
a
b
a
6
4
0
18
8
0
26
19
a
a
b
b
a
a
a
a
a
a
8
2
0
24
4
0
28
20
b
b
b
b
b
a
a
a
a
a
5
5
0
15
10
0
25
21
a
a
a
b
b
a
a
b
b
a
6
4
0
18
8
0
26
22
a
a
a
a
c
a
c
a
c
c
6
0
4
18
0
4
22
23
a
b
b
a
b
a
a
a
a
a
7
3
0
21
6
0
27
24
a
a
a
b
b
a
a
a
b
b
6
4
0
18
8
0
26
25
b
b
b
a
b
a
b
a
b
a
4
6
0
12
12
0
24
26
a
a
a
a
b
a
b
b
b
a
6
4
0
18
8
0
26
27
a
a
a
a
b
a
a
a
a
a
9
1
0
27
2
0
29
28
b
b
b
a
b
a
b
a
b
c
3
6
1
9
12
1
22
29
b
b
b
b
b
a
a
a
b
a
4
6
0
12
12
0
24
30
a
b
b
a
b
a
a
a
a
a
7
3
0
21
6
0
27
Jumlah
766
Tabel 3.3 Hasil Angket Tentang Kedekatan Orang Tua Dengan Anak MI Ma’arif Grabag 2 JUMLAH NO RESPONDEN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
SKOR
a
b
c
3
2
1
7 6 9 4 8 6 5 4 7 7 8 4 6 9
3 3 1 6 2 4 5 6 3 3 2 6 0 1
0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 0
21 18 27 12 24 18 15 12 21 21 24 12 18 27
6 6 2 12 4 8 10 12 6 6 4 12
0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 0
2
TOTAL SKOR (X) 27 25 29 24 28 26 25 24 27 27 28 24 22 29
15 16
7 10
3 0
0 0
21 30
6 0
0 0
27 30
17
7
3
0
21
6
0
27
18
7
3
0
21
6
0
27
19
9
1
0
27
2
0
29
20
4
6
0
12
12
0
24
21
6
4
0
18
8
0
26
22
6
2
1
18
4
1
23
23
7
3
0
21
6
0
27
24
4
6
0
12
12
0
24
25
7
3
0
21
6
0
27
26
7
3
0
21
6
0
27
27
8
2
0
24
4
0
28
28
5
5
0
15
10
0
25
29
3
6
1
9
12
1
22
30
7
3
0
21
6
0
27
Tabel 3.4 Hasil Angket Tentang Motivasi Belajar MI Ma’arif Grabag 2
a
b
c
3
2
1
1 2
7 5
3 5
0 0
21 15
6 10
0 0
TOTAL SKOR (Y) 27 25
3 4 5 6
4 5 5 6
6 5 5 4
0 0 0 0
12 15 15 18
12 10 10 8
0 0 0 0
24 25 25 26
7 8 9 10
4 6 6 6
6 2 4 4
0 1 0 0
12 18 18 18
12 4 8 8
0 1 0 0
24 23 26 26
11 12 13 14
5 6 6 8
5 2 0 2
0 1 4 0
15 18 18 24
10 4 0 4
0 1 4 0
25 23 22 28
15 16
7 10
3 0
0 0
21 30
6 0
0 0
27 30
17
8
2
0
24
4
0
28
JUMLAH NO RESPONDEN
SKOR
18
6
4
0
18
8
0
26
19
8
2
0
24
4
0
28
20
5
5
0
15
10
0
25
21
6
4
0
18
8
0
26
22
6
0
4
18
0
4
22
23
7
3
0
21
6
0
27
24
6
4
0
18
8
0
26
25
4
6
0
12
12
0
24
26
6
4
0
18
8
0
26
27
9
1
0
27
2
0
29
28
3
6
1
9
12
1
22
29
4
6
0
12
12
0
24
30
7
3
0
21
6
0
27
BAB IV ANALISIS DATA
Berdasarkan data yang terkumpul, maka langkah yang di tempuh selanjutnya adalah menganalisis data sebagai tindak lanjut dalam mencapai tujuan penelitian yang telah ditetapkan sebagaimana yang termuat dalam bab I. Untuk memudahkan penganalisaan maka ditempuh beberapa tahapan analisis dengan jenis data yaitu sebagai berikut : A. Analisis Pendahuuan Dalam analisis pendahuluan ini merupakan penyajian data, yang kemudian akan dilakukan analisis data dalam rangka untuk mengetahui tingkat kedekatan orang tua dengan anak dan motivasi belajar siswa MI Ma’arif grabag 2 Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang. 1. Analisis Kedekatan Orang Tua Dengan Anak. Sebagai langkah untuk mengetahui tingkat
kedekatan orang tua
dengan anak apakah tinggi, sedang atau rendah, maka dapat di tempuh dengan jalan mencari interval nilai dengan mempergunakan rumus sebagai berikut : i = ( Nilai Tertinggi – Nilai terendah ) + 1 3 =
(
=
3
30 - 22 ) + 1 3
Dengan interval 3 maka dapat diketahui kelas intervalnya adalah sebagai berikut : a. 28 – 30 = Kategori kedekatan orang tua dengan anak tingkat tinggi nominasi A b. 25 – 27 = Kategori kedekatan orang tua dengan anak tingkat sedang nominasi B c. 22 - 24 = Kategori kedekatan orang tua dengan anak tingkat rendah nominasi C Selanjutnya untuk mengetahui nilai dari nominasi kedekatan orang tua dengan anak pada MI Maarif Grabag 2 Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang dapat di lihat pada table sebagai berikut ; Tabel 4.1 Nilai Dan Nominasi Kedekatan Orang Tua Dengan Anak MI Ma’arif Grabag 2
No Resp
Total Skor (X)
Nominasi
No Resp
Total Skor (X)
Nominasi
1
27
A
16
30
A
2
25
B
17
27
B
3
29
A
18
27
B
4
24
C
19
29
A
5
28
A
20
24
C
6
26
B
21
26
B
7
25
B
22
23
C
8
24
C
23
27
B
9
27
B
24
24
C
10
27
B
25
27
B
11
28
A
26
27
B
12
24
C
27
28
A
13
22
C
28
25
B
14
29
B
29
22
C
15
27
B
30
27
B
Dari table di atas maka dapat diketahuin komparasi kedekatan orang tua dengan anak adalah : Kategori tinggi ( A ) ada 7 ( tujuh ) siswa, kategori sedang ( B ) ada 15 (lima belas ) siswa dan kategori rendah ( C ) ada 8 ( delapan ) siswa. Untuk mengetahui persentasi masing – masing tingkat kedekatan orang tua dengan anak pada siswa Mi Ma’arif Grabag 2 maka dipergunakan rumus sebagai berikut : P
=
F x 100 % N
Keterangan : P = Persentase F = Frekuensi jumlah nominasi N = Jumlah responden Tabel 4.2 Frekuensi Dan Persentase Kedekatan Orang Dengan Anak MI Ma’arif Grabag 2
Tua
NO
KATEGORI
INTERVAL
FREKUENSI
PERSENTASE
1
Tinggi
28 - 30
7
23 %
2
Sedang
25 - 27
15
50 %
3
Rendah
22 - 24
8
27 %
30
100%
Jumlah
Berdasarkan tabel di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa tingkat kedekatan orang tua dengan anak pada siswa MI Ma’arif Grabag 2 yang memiliki taraf tinggi ada 23 % , taraf sedang ada 50 % dan taraf rendah ada 27 %. Selanjutnya akan disajikan tabel frekuensi dari persentase jawaban per item pertanyaan berdasarkan angket yang telah di isi siswa Kelas I – VI MI Ma’arif Grabag 2. Tabel 4.3 Frekuensi Alternatif Jawaban Dan Persentase Kedekatan Orang Tua Dengan Anak Pada Siswa MI Ma’arif Grabag 2
NO 1
ITEM KEDEKATAN ORANG TUA Apakah anda selalu berjabat tangan ketika berangkat sekolah ?
FREKUENSI
PERSENTASE
A
B
A
B
C
17
13
57
43
0
13
17
43
57
0
8
22
27
73
0
14
53
47
0
16
47
53
0
C
Apakah orang tua sering memeluk 2
anda ketika pulang dari sekolah ? Apakah orang tua sering member
3
kecupan ketika anda mau tidur ? Apakah orang tua sering mengecup
4
kening ketika anda minta ijin 16 berangkat sekolah ? Apakah orang tua sering membelai
5
rambut
anda
ketika
sedang 14
memberi nasehat ? Apakah anda sering bersalaman 6
tiap kali bertemu orang tua ?
26
3
1
87
10
3
26
3
1
87
10
3
Apakah anda sering digandeng 7
tangannya ketika berjalan bersama ?
Apakah anda sering ditepuk – tepuk 8
bahunya ketika orang tua member 30
100
0
0
1
63
33
3
4
87
0
13
nasehat ? Apakah orang tua sering mengelus 9
– elus kepala anda ketika menemani 19
10
anda belajar ? Apakah orang tua sering memeluk 10
anda ketika sedang merindukan
26
anda ? 2. Analisis Motivasi Belajar Siswa. Sebagai langkah untuk mengetahui tingkat motivasi belajar siswa apakah tinggi, sedang atau rendah, maka dapat di tempuh dengan jalan mencari interval nilai dengan mempergunakan rumus sebagai berikut : i = ( Nilai Tertinggi – Nilai terendah ) + 1 3 =
(
=
3
30 - 22 ) + 1 3
Dengan interval 3 maka dapat diketahui kelas intervalny adalah sebagai berikut : a. 28 – 30 = Kategori motivasi belajar siswa tingkat tinggi nominasi A. b. 25 – 27 = Kategori motivasi belajar siswa tingkat sedang nominasi B. c. 22 - 24 = Kategori motivasi belajar siswa tingkat rendah nominasi C. Selanjutnya untuk mengetahui nilai dari
nominasi motivasi
belajar siswa pada MI Maarif Grabag 2 Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang dapat di lihat pada table sebagai berikut ;
Tabel 4.4 Nilai Dan Nominasi Motivasi Belajar Siswa MI Ma’arif Grabag 2
No Resp
Total Skor (Y)
Nominasi
No Resp
Total Skor (Y)
Nominasi
1
27
B
16
30
A
2
25
B
17
28
A
3
24
C
18
26
B
4
25
B
19
28
A
5
25
B
20
25
B
6
26
B
21
26
B
7
24
C
22
22
C
8
23
C
23
27
B
9
26
B
24
26
B
10
26
B
25
24
C
11
25
B
26
26
B
12
23
C
27
29
A
13
22
C
28
22
C
14
28
A
29
24
C
15
27
B
30
27
B
Dari table di atas maka dapat diketahui komparasi motivasi belajar siswa adalah : Kategori tinggi ( A ) ada 5 ( lima ) siswa, kategori sedang ( B ) ada 16 ( enam belas ) siswa dan kategori rendah ( C ) ada 9 ( sembilan )siswa. Untuk mengetahui persentasi masing – masing tingkat motivasi belajar pada siswa Mi Ma’arif Grabag 2 maka dipergunakan rumus sebagai berikut : P
=
F x 100 % N
Keterangan : P = Persentase F = Frekuensi jumlah nominasi N = Jumlah responden
Tabel 4.5 Frekuensi Dan Persentase Motivasi Belajar Siswa MI Ma’arif Grabag 2
NO
KATEGORI
INTERVAL
FREKUENSI
PERSENTASE
1
Tinggi
28 - 30
5
17 %
2
Sedang
25 - 27
16
53 %
3
Rendah
22 - 24
9
30 %
30
100 %
Jumlah
Berdasarkan tabel di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa tingkat motivasi belajar siswa pada siswa MI Ma’arif Grabag 2 yang memiliki taraf tinggi ada 17 % , taraf sedang ada 53 % dan taraf rendah ada 30 %. Selanjutnya akan disajikan tabel frekuensi dari persentase jawaban per item pertanyaan berdasarkan angket yang telah di isi siswa Kelas I – VI MI Ma’arif Grabag 2.
Tabel 4.6 Frekuensi Alternatif Jawaban Dan Persentase Motivasi Belajar Pada Siswa Mi Ma’arif Grabag 2
NO
1
2
FREKUENSI ITEMKEDEKATAN ORANG TUA A B C Apakah anda selalu berangkat sekolah walaupun hujan ? 18 12
Apakah anda tetap berangkat kesekolah walaupun tidak diberi 16 uang saku oleh orang tua anda ?
PERSENTASE
A
B
C
60
40
0
14
53
47
0
3
Apakah anda selalu walaupun tidak ada PR ?
12
18
40
60
0
4
Apakah anda tetap berangkat kesekolah walaupun terlambat ? 16
14
53
47
0
27
67
7
93
7
0
5
6
7
8
9
10
belajar
Apakah anda tetap berangkat kesekolah bila belum diberikan 8 seragam baru oleh orang tua anda ? Apakah anda selalu belajar tiap malam walaupun ada acara 28 keluarga ? Apakah anda selalu mengulangi pelajaran diwaktu pulang dari 18 sekolah ? Apakah anda selalu bersemangat ke sekolah walaupun ada 25 pelajaran yang kurang anda sukai ? Apakah anda selalu berangkat ke sekolah bila setelah dimarahi oleh 14 Bapak / Ibu guru ? Apakah anda tetap berangkat kesekolah bila belum dibelikan 25 buku oleh Bapak
20
2
2
10
2
60
33
7
4
1
83
13
3
14
2
47
47
7
1
4
83
3
13
B. Analisis Uji Hipotesis Dalam rangka manganalisis hubungan kedekatan orang tua dengan pengaruhnya terhadap motivasi belajar pada siswa MI Ma’arif Grabag 2 dapat dilihat dari tabel berikut :
Tabel 4.7 Hasil Angket Tentang Kedekatan Orang Tua Dengan Anak Mi Ma’arif Grabag 2 TOTAL SKOR (X)
NO RESPONDEN
a
b
c
0
27
16
30
0
0
30
6
1
25
17
21
6
0
27
27
2
0
29
18
21
6
0
27
4
12
12
0
24
19
27
2
0
29
5
24
4
0
28
20
12
12
0
24
6
18
8
0
26
21
18
8
0
26
7
15
10
0
25
22
18
4
1
23
8
12
12
0
24
23
21
6
0
27
9
21
6
0
27
24
12
12
0
24
10
21
6
0
27
25
21
6
0
27
11
24
4
0
28
26
21
6
0
27
12
12
12
0
24
27
24
4
0
28
13
18
4
22
28
15
10
0
25
14
27
2
0
29
29
9
12
1
22
15
21
6
0
27
30
21
6
0
27
SKOR
NO RESPONDEN
a
b
c
1
21
6
2
18
3
SKOR
TOTAL SKOR (X)
Tabel 4.8 Hasil Angket Tentang Motivasi Belajar Siswa MI Ma’arif Grabag 2
3
2
1
Total Skor (Y)
21
6
0
27
SKOR
No Resp 1
No Resp 16
3
2
1
Total Skor (Y)
30
0
0
30
SKOR
2
15
10
0
25
17
24
4
0
28
3
12
12
0
24
18
18
8
0
26
4
15
10
0
25
19
24
4
0
28
5
15
10
0
25
20
15
10
0
25
6
18
8
0
26
21
18
8
0
26
7
12
12
0
24
22
18
0
4
22
8
18
4
1
23
23
21
6
0
27
9
18
8
0
26
24
18
8
0
26
10
18
8
0
26
25
12
12
0
24
11
15
10
0
25
26
18
8
0
26
12
18
4
1
23
27
27
2
0
29
13
18
0
4
22
28
9
12
1
22
14
24
4
0
28
29
12
12
0
24
15
21
6
0
27
30
21
6
0
27
Untuk Menghitung korelasi product moment , dalam rangka menganalisis kedekatan orang tua dengan anak
pengaruhnya terhadap
motivasi belajar pada siswa MI Ma’arif Grabag 2 dapat di lihat pada tabel berikut : Tabel 4.9 Tabel Kerja Product Moment Korelasi Kedekatan Orang Tua Dengan Anak Pengaruhnya Terhadap Motivasi Belajar Siswa MI Ma’arif Grabag 2 NO RESPONDEN
TOTAL SKOR (X)
TOTAL SKOR (Y)
X2
Y2
XY
1
27
27
729
729
729
2
25
25
625
625
625
3
29
24
841
576
696
4
24
25
576
625
600
5
28
25
784
625
700
6
26
26
676
676
676
7
25
24
625
576
600
8
24
23
576
529
552
9
27
26
729
676
702
10
27
26
729
676
702
11
28
25
784
625
700
12
24
23
576
529
552
13
22
22
484
484
484
14
29
28
841
784
812
15
27
27
729
729
729
16
30
30
900
900
900
17
27
28
729
784
756
18
27
26
729
676
702
19
29
28
841
784
812
20
24
25
576
625
600
21
26
26
676
676
676
22
23
22
529
484
506
23
27
27
729
729
729
24
24
26
576
676
624
25
27
24
729
576
648
26
27
26
729
676
702
27
28
29
784
841
812
28
25
22
625
484
550
29
22
24
484
576
528
30
27
27
729
729
729
Jumlah
785
766
20,669
19,680
20,133
Menghitung korelasi product moment dengan menggunakan rumus sebagai berikut : (∑
=
∑
{
) (∑
(∑
) }{
∑ ) ∑
(∑ ) }
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui : ∑X =
785
∑Y =
766
∑X2 = 20.669 ∑Y2 = 19.680 ∑XY= 20.133 N
= 30
=
(∑ {
∑
− (∑
=
)−(∑ ) }{
∑ ) ∑
− (∑ ) }
30 (20.133) – (785x766) {30.( 20.669)-(785)2}{30(19.680)-( 766)2}
=
603.990 - 601310 { 620.070 – 616.225 }{ 590.400 – 586.756}
=
2.680 { 3.845 }{ 3.640 }
=
2680 14.011.180
=
2680 3.743,151
=
0,72
C. Analisis Lanjut Dari penghitungan koefisien product di atas , dapat diketahui r observasi ( ro ) = 0,72 dimana ro berada di atas taraf signifikan 1 % yaitu 0,463 dan taraf signifikan 5 % yaitu 0,361, untuk lebih jelasnya dapat dilihat melalui tabel berikut ini. Tabel 4.10 Nilai Product Moment N = 30
N = 30
Taraf Signifikan 5%
1%
30 0,361 0,463 Dengan demikian dapat diketahui bahwa taraf signifikan 5 % maupun 1 % hasil perbandingannya adalah sebagai berikut : 1. ro = 0,72 rt = 0,361 Hal ini berarti bahwa ro
>
rt 5 %.
Kesimpulan : Hubungan variable X dan variable Y signifikan , berarti Ho ditolak, Ha diterima. 2. ro = 0,72 rt = 0,463
Hal ini berarti bahwa r0 > rt 1 % Kesimpulan : Hubungan variable X dan variable Y signifikan , berarti Ho ditolak dan Ha = diterima.
Jadi hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara variable X dengan Y dalam arti bahwa kedekatan orang tua dengan anak berkorelasi positif terhadap motivasi belajar pada siswa MI Ma’arif Grabag 2. Dapat pula dikatakan bahwa terdapat indikasi adanya pengaruh kedekatan orang tua dengan anak terhadap motivasi belajar bagi siswa MI Ma’arif Grabag 2 Magelang.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang kami lakukan serta pembahasannya, yang diwujudkan dalam bentuk skripsi ini, maka kami mendapat kesimpulan sebagai berikut : 1. Tingkat kedekatan orang tua dengan anak pada siswa MI Ma’arif Grabag 2 Tahun Pelajaran 2011 / 2012 yang termasuk kategori tinggi ada 23 % , kategori sedang ada 50 % dan kategori rendah ada 27 %. 2. Tingkat motivasi belajar pada Siswa MI Ma’arif Grabag 2 Tahun Pelajaran 2011 / 2012 yang termasuk kategori tinggi ada 17 % , kategori sedang ada 53 % dan kategori rendah ada 30 % 3. Ada indikasi antara kedekatan orang tua dengan anak terhadap motivasi belajar siswa, denga kata lain semakin tinggi kedekatan orang tua dengan anak maka semakin baik motivasi belajar pada siswa MI Ma’arif Grabag 2 pada Tahun Pelajaran 2011 / 2012. Hal ini dibuktikan dengan penghitungan koefisien korelasi product moment yaitu hasil ro ( r observasi ) adalah 0.72 berada di atas r tabel product moment taraf signifikan 1 % yaitu 0,463 dan taraf signifikan 5 % yaitu 0,361 dengan N = 30. Dengan demikian berdasarkan hasil penelitian , data yang diperoleh sesuai dengan hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini.
B. Saran – saran Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas, maka dapat diajukan saran – saran sebagai berikut : 1. Kepada pihak sekolah terutama guru – guru atau pengajar agar senantiasa bekerjasama dengan wali murid dalam mengarahkan dan membimbing serta memberikan perhatian yang optimal kepada putra putrinya. 2. Bagi para peneliti untuk penelitian selanjutnya sebaiknya di dalam pengambilan data tentang motivasi belajar tidak menggunakan seluruh mata pelajaran melainkan difokuskan pada satu atau dua mata pelajaran saja sehingga hasil dari data tersebut sesuai dengan yang diharapkan. 3. Orang tua selaku pendidik pertama dan utama bagi anak hendaknya selalu berusaha menjaga kedekatan dengan putra – putrinya sehingga anak termotivasi untuk belajar lebih giat. 4. Anak didik hendaknya senantiasa memperhatikan nasehat orang tua serta meningkatkan motivasi belajarnya. 5. Motivasi anak tidak hanya motivasi yang dilambungkan dengan nilai yang tinggi, akan tetapi juga sejauh mana anak dapat memahami konsep yang dipahaminya untuk kemudian dipraktekkan dalam kehidupan sehari – hari.
C. Penutup Segala puji bagi Allah yang Maha Rahman dan Maha Rahim dan tiada daya dan kekuatan kecuali karena pertolongan- Nya sehingga akhirnya karya kecil ini tersusun sampai selesai. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaa, oleh karena itu penulis berterima kasih jika para pemerhati skripsi ini berkenan memberikan tanggapan , saran maupun kritikannya. Akhirnya penulis berharap semoga karya kecil ini tidak hanya bermanfaat bagi penulis sendiri , tetapi juga bermanfaat bagi para pembaca, amin ya Rabbal ‘Alamin.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Hafizh Muhammad Nur, Mendidik Anak Bersama Rosulullah, Bandung, Al – Bayan , 1997. Arikunto, Suharsini Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta, Rineka Cipta, 1988. Darajad, Zakiyah Ilmu Jiwa Agama, Jakarta, Bulan Bintang 1984. Departemen Agama RI, Alqur’an dan Terjemahnya, Jakarta, As Syifa ,1984. Departemen pendidikan dan kebudayaan, Kamus Umum Bahasa Indonesia,, Jakarta, Balai Pustaka ,1984. Hadi Sutrisno, Metodologi Research I, Yayasan Penerbitan Fak.Psikologi UGM, Yogyakarta, 1981. Hasan A, Tarjamah Bulughul Maram Jilid II, Bandung, CV. Diponegoro 1987. Mursel,I.J , Mengajar Dengan Sukses , Penerj.Nasution, bandung ,Jemmars,1997. Mustofa Yasin, EQ Untuk Anak Usia Dini Dalam Pendidikan Islam, Sketsa, 2007. Mustaqim Abdul, Menjadi Orang Tua Bijak, Bandung, PT.Mizan Pustaka ,2005. Nashih Ulwan Abdullah, Pedoman Pendidikan Anak Dalam Islam, Bandung, As-Syifa,1992 Nasution, MA, Didaktik Azas-Azas Mengajar, Bandung,Jemmars, t.th. Purwadarminta WJS., Kamus Umum Bahasa Indonesia, , Jakarta, Balai Pustaka, 1976. Purwanto Ngalim, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, Rosdakarya, 1995
Bandung, Remaja
Sardiman, Interaksi dan motivasi belajar mengajar, Jakarta, Rajawali Press, 1994. Slameto, Belajar dan Faktor – Faktor Yang Mempengaruhinya, Jakarta, Rineka Cipta, 1991.
Sudjana Nana, CBSA Dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung, Sumber Baru, 1989. Syah Muhibbin, M-Ed, Psikologi Belajar, Jakarta PT.Grafindo Persada2003. Winkel W.S, Psikologi Pengajaran,Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP Sanata Darma, Yogyakarta,1984.
NAMA KELAS UMUR JENIS KELAMIN
: : : :
ANGKET ……………………………………………….. ……………………………………………….. ………………………………………………... ………………………………………………..
Petunjuk pengisian a. Isi nama, kelas, umur, dan jenis kelamin. b. Silanglah a atau b atau c jawaban yang paling anda anggap sesuai. c. Jawaban ini tidak ada pengaruhnya terhadap prestasi anda. A. KEDEKATAN ORANG TUA DENGAN ANAK.
1. Apakah anda selalu berjabat tangan ketika berangkat sekolah ? a. Ya b. Kadang – kadang c. Tidak sama sekali 2. Apakah orang tua sering memeluk anda ketika pulang dari sekolah ? a. Ya b. Kadang – kadang c. Tidak 3. Apakah orang tua sering memberikan kecupan ketika anda mau tidur ? a. Ya b. Kadang – kadang c. Tidak 4. Apakah orang tua sering mengecup kening ketika anda minta ijin berangkat sekolah ? a. Ya b. Kadang - kadang c. Tidak mau tahu 5. Apakah orang tua sering membelai rambut anda ketika sedang memberi nasehat ? a. Ya b. Kadang -kadang c. Tidak sama sekali 6. Apakah anda sering bersalaman tiap kali bertemu orang tua ? a. Ya b. Kadang - kadang c. Tidak pernah
7. Apakah orang tua sering menggandeng tangan anda ketika berjalan bersama ? a. Ya b. Kadang - kadang c. Tidak pernah 8. Apakah anda sering ditepuk – tepuk bahunya ketika orang tua member nasehat ? a. Ya b. Hadir jika ada kesempatan c. Hadir jika dipanggil 9. Apakah orang tua sering mengelus – elus kepala anda ketika menemani anda belajar ? a. Ya b. Kadang - kadang c. Tidak pernah 10. Apakah orang tua sering memeluk anda ketika sedang merindukan anda ? a. Ya b. Kadang kadang c. Tidak pernah
B. MOTIVASI BELJAR SISWA. 1) Apakah anda selalu berangkat sekolah walaupun hujan ? a. Ya b. Kadang – kadang c. Tidak 2) Apakah anda tetap berangkat kesekolah walaupun tidak diberi uang saku oleh orang tua anda ? a. Ya b. Kadang – kadang c. Tidak pernah 3) Apakah anda selalu belajar walaupun tidak ada PR ? a. Ya b. Kadang – kadang c. Tidak pernah 4) Apakah anda tetap berangkat kesekolah walaupun terlambat ? a. Ya b. Kadang – kadang c. Tidak
5) Apakah anda selalu mengerjakan tugas di sekolah ? a. Ya b. Kadang – kadang c. Tidak pernah 6) Apakah anda selalu belajar tiap malam walaupun ada acara keluarga ? a. Ya b. Kadang – kadang c. Tidak pernah 7) Apakah anda selalu mengulangi pelajaran diwaktu pulang dari sekolah ? a. Ya b. Kadang – kadang c. Tidak pernah 8) Apakah anda selalu bersemangat ke sekolah walaupun ada pelajaran yang kurang anda sukai ? a. Ya b. Kadang – kadang c. Tidak pernah 9) Apakah anda selalu berangkat ke sekolah bila setelah dimarahi oleh Bapak / Ibu guru ? a. Ya b. Kadang – kadang c. Tidak 10) Apakah anda tetap berangkat kesekolah bila belum dibelikan buku oleh Bapak / Ibu kamu ? a. Ya b. Kadang – kadang c. Tidak
LEMBAR KONSULTASI SKRIPSI NAMA MAHASISWA NIM PEMBIMBING JUDUL
NO
TANGGAL
: : : :
MUNIFATUS SHOLIKAH 114 09 016 Drs. DJUZ’AN , M.Hum KEDEKATAN ORANG TUA DENGAN ANAK PENGARUHNYA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA MI MA’ARIF GRABAG 2 MAGELANG TAHUN 2011/2012
ISI KONSULTASI
CATATAN PEMBIMBING
Pembimbing
Drs. Djuz’an, M. Hum NIP.19611024 198903 1 002
TTD
LEMBAGA PENDIDIKAN MA’ARIF NU
MI MA’ARIF GRABAG 2 KECAMATAN GRABAG KABUPATEN MAGELANG Alamat : Jl. Tegalrandu Selatan No.19 Grabag Magelang 56196
SURAT KETERANGAN Nomor : Yang bertanda tangan di bawah ini , Nama
: Miah Mu’minatun , S.Pd.I
NIP
: ---
Jabatan
: Kepala
Unit Kerja
: MI Ma’arif Grabag 2 Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang.
Menerangkan bahwa : Nama
: Munifatus Sholikah
NIM
: 114 09 016
Mahasiswa
: STAIN Salatiga
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi : Pendidikan Agama Islam ( PAI )
Telah mengadakan penelitian di MI Ma’arif Grabag 2 Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang pada tanggal 11 Juli s.d 5 Agustus 2011.
Demikian surat ini di buat, harap menjadikan periksa adanya.
Grabag , 8 Agustus 2011 Kepala madrasah
MIAH MU’MINATUN,S.PD.I NIP.---