KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA NOMOR :168 / KEP./ REK. / V/ 2012 TENTANG PERATURAN PENYELENGGARAAN KEGIATAN AKADEMIK DALAM SISTEM KREDIT SEMESTER UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA MENIMBANG : 1
Bahwa pendidikan dan pengajaran merupakan salah satu dari Tridarma Perguruan Tinggi yang penting untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas tinggi, dan berdaya cipta bagi pembangunan dan pembaharuan masyarakat Indonesia guna memasuki era persaingan bebas dan globalisasi.
2
Bahwa dalam rangka penyelenggaraan program akademik dengan Perkuliahan Sistem Kredit Semester perlu ditetapkan Peraturan Penyelenggaraan Kegiatan Akademik Dalam Sistem Kredit Semester Universitas Kristen Satya Wacana, yang ditetapkan dengan Keputusan. MENGINGAT
1. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem PendidikanNasional. 2. Undang Undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen 3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005. Tentang Standar Nasional Pendidikan 4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen 5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 17 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan 6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 66 Tahun 2010 Tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah no. 17 tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan. 7. Keputusan Mendikbud Nomor 223/U/1998 tentang Kerjasama Antar Perguruan Tinggi. 8. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional R.I. Nomor 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa.
Peraturan Penyelenggaraan Kegiatan Akademik | SK No.168 / KEP./ REK. / V/ 2012
---1
9. Keputusan Mendiknas Nomor 004/U/2002 tentang Akreditasi Program Studi pada Perguruan Tinggi. 10. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor 304/Dikti/Kep/1998 tentang Tindak Lanjut, Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 188/U/1998 tentang Akreditasi Program Studi pada Perguruan Tinggi untuk Sarjana 11. Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional R.I. Nomor 34/DIKTI/Kep/2002 tentang Perubahan dan Peraturan Tambahan Keputusan Direktur JendralPendidikan Tinggi No. 08/DIKTI/Kep/2002 tentang Petunjuk Teknis Keputusan MenteriPendidikan Nasional No. 184/U/2001 tentang Pedoman Pengawasan – Pengendalian danPembinaan Program Diploma, Sarjana dan Pascasarjana di Perguruan Tinggi 12. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departement Pendidikan Nasional 2010. TentangPedoman Beban Kerja Dosen. 13. Statuta UKSW Tahun 2000 MEMPERHATIKAN: 1
SK Rektor UKSW No 290/Kep./Rek/7/2011 Tentang Pedoman Umum Penulisan dan Publikasi Tugas akhir mahasiswa Program Studi S1 Universitas Kristen Satya Wacana
2
SK Rektor UKSW No 350/Kep/Rek/2011 Tentang Pemberlakuan Kurikulum Berbasis kompetensi Universitas kristen Satya Wacana.
3
Rapat Senat Universitas Kristen Satya Wacana tanggal 26 April 2012, 3 Mei 2012, dan 10 Mei 2012.
MEMUTUSKAN MENETAPKAN: Keputusan Rektor Universitas Kristen Satya Wacana tentang Peraturan Penyelenggaraan Kegiatan Akademik Dalam Sistem Kredit Semester
2 --- SK No.168 / KEP./ REK. / V/ 2012 | Peraturan Penyelenggaraan Kegiatan Akademik
BAB I KETENTUAN UMUM
Lampiran 03 Tabel : Penilaian Acuan Patokan Nilai Nilai maksimal minimal 80 100 75 79,9 70 74,9 65 69,9 60 55 50 0
64,9 59,9 54,9 49,9
Pasal 1 Batasan dan pengertian
Nilai Huruf A AB B BC
1
Universitas adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan/atau pendidikan vokasi dalam sejumlah ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni dan jika memenuhi syarat dapat menyelenggarakan pendidikan profesi
C CD D E
2
Pendidikan tinggi adalah jenjang pendidikan pada jalur pendidikan formal setelah pendidikan menengah yang dapat berupa program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doktor, yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi. Pendidikan tinggi diselenggarakan dengan menerapkan Sistem Kredit Semester (SKS) yang bobot belajarnya dinyatakan dalam Satuan Kredit Semester (sks).
3
Tahun akademik dibagi dalam 2 (dua) semester yaitu semester gasal dan semester genap yang masing-masing terdiri atas 14 (empat belas) sampai dengan 16 (enam belas) minggu, atau kegiatan terjadwal lainnya, termasuk kegiatan evaluasi dan penilaian. Di antara semester genap dan semester gasal, program studi ditentukan menyelenggarakan semester antara untuk remidiasi, pengayaan, atau percepatan.
4
Sistem Kredit Semester (SKS) adalah sistem penyelenggaraan pendidikan dengan menggunakan satuan kredit semester (sks) untuk menyatakan beban studi mahasiswa, beban kerja dosen, pengalaman belajar, dan beban penyelenggaraan program
5
Satuan kredit semester (sks) adalah satuan untuk menyatakan besarnya beban belajar mahasiswa dan beban kerja dosen dalam sistem kredit semester (SKS). a. Satu sks untuk kegiatan kuliah setara dengan : 1 jam kegiatan akademik tatap muka terjadwal per minggu 1 jam kegiatan akademik terstruktur terjadwal per minggu 1 jam kegiatan akademik mandiri b. satu sks untuk kegiatan praktikum/asistensi 100 menit kegiatan akademik tatap muka terjadwal per minggu 60 menit kegiatan akademik terstruktur terjadwal per minggu 60 menit kegiatan akademik mandiri c. Satu sks kegiatan kerja lapangan 200 menit kegiatan akademik tatap muka terjadwal per minggu 60 menit kegiatan akademik terstruktur terjadwal per minggu 60 menit kegiatan akademik mandiri
38 --- SK No.168 / KEP./ REK. / V/ 2012 | Peraturan Penyelenggaraan Kegiatan Akademik
Peraturan Penyelenggaraan Kegiatan Akademik | SK No.168 / KEP./ REK. / V/ 2012
---3
6
7
8
9
Program Pendidikan adalah kesatuan usaha yang dilakukan untuk menyiapkan mahasiswa melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan / atau latihan. Fakultas atau nama lain yang sejenis adalah himpunan sumber pendukung, yang dapat dikelompokkan menurut jurusan, menyelenggarakan dan mengelola pendidikan akademik, vokasi, profesi dalam 1 (satu) rumpun disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau olahraga.
daya yang atau seni,
Program studi adalah program yang mencakup kesatuan rencana belajar sebagai pedoman penyelenggaraan pendidikan yang diselenggarakan atas dasar suatu kurikulum serta ditujukan agar peserta didik dapat menguasai pengetahuan, keterampilan, dan sikap sesuai dengan sasaran kurikulum. Pendidikan vokasi adalah pendidikan tinggi yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki dan mendapatkan pekerjaan dan keahlian terapan tertentu yang setara dengan pendidikan sarjana.
10
Pendidikan profesi adalah pendidikan tinggi setelah program sarjana yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan persyaratan khusus
11
Program sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat pendidik untuk guru dan dosen
12
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan.
13
Kurikulum perguruan tinggi dikembangkan dandilaksanakan berbasis kompetensi.
14
Kompentensi merupakan kualifikasi lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan dan ketrampilan sesuatu dengan standar nasional yang telah disepakati.
15
Kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (16) paling sedikit memenuhi elemen kurikulum sebagai berikut : (a) Landasan kepribadian, (b) penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan/atau olahraga (c) kemampuan dan keterampilan berkarya (d) sikap dan perilaku dalam berkarya menurut tingkat keahlian berdasarkan ilmu dan keterampilan yang dikuasai (e) penguasaan kaidah berkehidupan bermasyarakat sesuai dengan pilihan keahlian dalam berkarya. bermasyarakat sesuai dengan pilihan keahlian dalam berkarya.
16
Perwalian akademik adalah kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa untuk mendapatkan pengarahan dan bimbingan akademik dari walistudi
4 --- SK No.168 / KEP./ REK. / V/ 2012 | Peraturan Penyelenggaraan Kegiatan Akademik
CONTOH - 3 HURUF A
NILAI SELANG
SELANG (sd)
KETERANGAN
> (X+ 1,50 Sd)
AB
> (X + 1,25 Sd) - (X+ 1,50 Sd)
0.25
B
>(X + 0,50 Sd) - (X + 1,25 Sd)
0,75
BC
> (X + 0,25 Sd) - (X + 0,50 sd)
0,25
C
> (X - 0,50 Sd) - (X + 0,25 sd)
0,75
CD
> (X -0,75 Sd) - (X - 0,50 Sd)
0 25
D
> (X - 1,50 Sd) - (X - 0,75 Sd)
0,75
E
< (X- 1,50 Sd)
• Batas nilai A tetap • Batas nilai E tetap • Selang nilai berbeda misalnya : B, C, D =0,75 AB, BC, CD = 0,25
Peraturan Penyelenggaraan Kegiatan Akademik | SK No.168 / KEP./ REK. / V/ 2012
---37
Lampiran 02
17
Beban studi adalah jumlah sks yang harus ditempuh oleh mahasiswa untuk menyelesaikan program pendidikannya
18
Tugas akhir adalah salah satu tugas mahasiswa untuk belajar mengoorganisasi, mensintesis, dan menerapkan pengetahuannya untuk menciptakan pengetahuan atau informasi baru, yang dilaksanakan untuk memenuhi sebagain persyaratan kurikulum program studi.
19
Tugas akhir berbentuk Modul/Artikel/Jurnal/Komposisi Lagu/Karya Seni stsuSkripsi/Tesis/Disertasi.
20
Skripsi adalah salah satu bentuk dari tugas akhir, yang merupakan karya ilmiah mahasiswa yang ditulis berdasarkan hasil penelitian mandiri, dibawah bimbingan dosen guna memenuhi sebagian persyaratan penyelesaian program sarjana (S-1).
21
Tesis/Disertasi adalah karya ilmiah mahasiswa yang ditulis berdasarkan hasil penelitian mandiri, dibawah bimbingan dosen guna memenuhi sebagian persyaratan penyelesaianan program pascasarjana (S-2/S-3).
22
Ujian adalah proses untuk mengukur kemampuan dan kemajuan belajar mahasiswa yang diselenggarakan secara khusus dengan tujuan tertentu
23
Ujian Karya Tulis Ilmiah (Tugas Akhir, Skripsi, Tesis, Disertasi) adalah proses penilaian kemampuan mahasiswa setelah menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah, yang merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi.
24
Ujian Akhir Program Studi adalah ujian untuk mengakhiri program studi mahasiswa di Fakultas/Jurusan/Progdi.
25
Akreditasi adalah pengakuan atas program studi pada perguruan tinggi yang memenuhi standar minimal, sehingga lulusannya dengan persyaratan tertentu dapat melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi atau memasuki pendidikan spesialisasi atau menjalankan praktik profesi.
26
Kerjasama Kegiatan Akademik adalah kerjasama dalam melaksanakan kegiatan akademik yang dilakukan antara UKSW dengan Perguruan Tinggi atau Lembaga-lembaga lain di Indonesia maupun di Luar Negeri dengan mengacu peraturan yang ditetapkan Pemerintah
27
Dosen adalah tenaga pendidik pada perguruan tinggi dengan tugas utama merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian ilmiah dan pengabdian pada masyarakat
28
Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar pada perguruan tinggi
TABEL PERHITUNGAN NILAI CONTOH-1 HURUF A
NILAI SELANG
SELANG (sd)
KETERANGAN • Selang nilai sama • Selang nilai C Persis ditengahakibatnya batas nilai A jadi lebih tinggi • Batas nilai E jadi lebih tinggi
> (X+ 1.75 Sd)
AB
> (X + 1,25 Sd) - (X + 1,75 Sd)
0,5
B
> (X + 0,75 Sd) - (X + 1,25 Sd)
0,5
BC
> (X + 0,25 Sd) - (X + 0,75 Sd)
0.5
C
> (X - 0,25 Sd) - (X + 0,25 Sd)
0.5
CD
> (X - 0,75 Sd) - (X - 0,25 Sd)
0.5
D
> (X - 1,25 Sd) - (X - 0.75 Sd)
0,5
E
< (X - 1,25 Sd) CONTOH - 2
HURUF A
NILAI SELANG
SELANG (sd)
KETERANGAN
> (X+ 1,50 Sd)
AB
> (X + 1,00 Sd) - (X + 1,50 Sd)
0.5
B
> (X + 0,50 Sd) - (X + 1,00 Sd)
0.5
BC
> (X) -- (X + 0,50 Sd)
0,5
C
> (X - 0,50 Sd) - (X)
0,5
CD
> (X - 1,00 Sd) - (X - 0,50 Sd)
0.5
D
> (X - 1,50 Sd) - (X - 1,00 Sd)
0,5
E
< (X - 1,50 Sd)
• • •
Selang nilai sama Batas nilai A tetap Batas nilai E tetap
36 --- SK No.168 / KEP./ REK. / V/ 2012 | Peraturan Penyelenggaraan Kegiatan Akademik
Peraturan Penyelenggaraan Kegiatan Akademik | SK No.168 / KEP./ REK. / V/ 2012
---5
29
Statuta adalah pedoman dasar penyelenggaraan kegiatan yang dipakai sebagai acuan untuk merencanakan, mengembangkan, menyelenggarakan, dan mengevaluasi kegiatan program sesuai dengan visi, misi dan tujuan UKSW.
30
Rektoradalah pimpinan tertinggi di UKSW.
31
Gelar ganda adalah program yang dapat diambil oleh mahasiswa yang terdaftar di 2 (dua) program studi yang berbeda
32
Pendidikan jarak jauh adalah pendidikan yang peserta didiknya terpisah dari pendidik dan pembelajarannya menggunakan berbagai sumber belajar melalui teknologi komunikasi, informasi, dan media lain. BAB II MAKSUD DAN TUJUAN PENYELENGGARAAN KEGIATAN AKADEMIK Pasal 2 Maksud
Penyelenggaraan kegiatan akademik dimaksudkan untuk mewujudkan Visi dan Misi Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW). Pasal 3 Tujuan Tujuan penyelenggaraan akademik adalah : 1.
Menyiapkan mahasiswa untuk menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan atau profesional sehingga dapat menerapkan, mengebangkan dan atau menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi dan atau kesenian
2.
mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan atau kesenian serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional
3.
Menyiapkan mahasiswa yang bermoral tinggi, berbudi luhur yang didasarkan pada kasih dan etika keilmuan serta peduli terhadap masalah sosial, lingkungan hidup dan kemanusiaan dalam kehidupan masyarakat.
6 --- SK No.168 / KEP./ REK. / V/ 2012 | Peraturan Penyelenggaraan Kegiatan Akademik
Berdasarkan hasil studi seorang mahasiswa a. Hitung IP Kumulatif. b. Perhatikan pengambilan sks Semester terakhir, hitung IP Semesternya. c. IP Kumulatif dinyatakan dengan angka-angka dari atas ke bawah (vertikal) di sebelah kiri. d. Hasil dari perhitungan IP Kumulatif dan IP Semester dipadukan. Cara Memadukan kedua IP : Hasil IP Kumulatif (IPK) ditarik ke kanan mengikuti garis/lajur horizontal. Hasil IP Semester (IPS) ditarik ke bawah mengikuti garis/lajur vertikal. Kalau IP Kumulatif dan IP Semester sama, akan ada pertemuan pada suatu angka antara 0 sampai 18, angka ini yang menunjukkan pengambilan sks maksimum. Kalau kedua IP berbeda, IP Kumulatif lebih rendah atau lebih tinggi dari IP Semester, garis-garis itu akan bertemu di luar deret angka 0 sampai 18. Untuk menemukan angka sebagai petunjuk berapa sks maksimum yang harus diambil, caranya ialah : Dari titik pertemuan ditarik mengikuti garis/kolom yang miring menuju ke deret angka-angka 0 sampai 18. Kalau bertemu di sebelah kiri angkaangka tersebut, tariklah garis ke kanan atas melalui jalur garis miring sampai pada angka yang dimaksud. Kalau bertemu di sebelah kanan, tariklah garis kiri ke bawah. Pada dasarnya garis yang miring mewakili angka yang dilalui, atau pada garis miring terdapat angka-angka yang sama. Contoh IP Kumulatif = 2,00 IP Semester = 2,80 Kalau ditarik garis sesuai dengan petunjuk akan bertemu di suatu tempat di sebelah kanan deret angka 12 - 15, yaitu sebaris dengan angka 12 dan di bawah kolom 2,8. Dari pertemuan itu tariklah satu garis ke kiri bawah, mengikuti garis miring, sampai bertemu dengan salah satu angka dalam deret 12 - 15, yaitu angka 14. Ini berarti sks maksimum yang boleh diambil adalah 14 sks. Kalau jatuh di antara 2 angka, misalnya di antara 12 dan 13, tetapkan angka yang kecil yaitu 12.
Peraturan Penyelenggaraan Kegiatan Akademik | SK No.168 / KEP./ REK. / V/ 2012
---35
BAB III PROGRAM PENDIDIKAN Pasal 4 Jenis Program Jenis pendidikan di Universitas kristen satya Wacana meliputi: 1.
Program pendidikan formal yaitu program yang pembentukan keahlian akademik, meliputi: a. Program sarjana/ Strata 1 (S-1) b. Program Spesialis (S- 1 dan S- 2) c. Program Pascasarjana (S-2 dan S-3)
diarahkan
dalam
2.
Program profesi yaitu program yang diarahkan dalam pembentukan keahlian profesional.
3.
Program vokasi di UKSW adalah program Diploma yang meliputi D-I, D-II, D-III dan D-IV
4.
Pengaturan program profesi dan Keputusan Rektor.
vokasi diatur tersendiri dengan Surat
Pasal 5 Kurikulum 1.
Kurikulum yang diberlakukan adalah kurikulum berbasis kompetensi yang mengacu pada standard nasional yang berlaku.
2.
Struktur kurikulum berbasis kompetensi pada setiap program studi terdiri dari 40 – 80 % kopentensi utama dan 20 – 40% kompetensi pendukung.
3.
Kurikulum inti program diploma sekurang-kurangnya 40% dari jumlah SKS kurikulum program diploma.
4.
Ketentuan lebih lanjut mengenai dengan Surat Keputusan Rektor.
struktur kurikulum diatur tersendiri
Pasal 6 Program Sarjana (S-1) 1.
Program sarjana (S-1) yang diselenggarakan menggunakan kurikulum berbasis kompetensi yang diatur oleh fakultas/program studi atas persetujuan rektor, sesuai dengan acuan-acuan formal yang ditetapkan pemerintah.
Cara Menggunakan Tabel
34 --- SK No.168 / KEP./ REK. / V/ 2012 | Peraturan Penyelenggaraan Kegiatan Akademik
Peraturan Penyelenggaraan Kegiatan Akademik | SK No.168 / KEP./ REK. / V/ 2012
---7
2.
3.
Program studi wajib menetapkan matakuliah wajib untuk pencapaian kompetensi utama dan matakuliah pilihan untuk pencapaian kompetensi pendukung dengan mengacu pada ketentuan yang berlaku.
Matriks pengambilan SKS Maksimum
Kurikulum setiap program studi dituangkan dalam bentuk SK Rektor dan tidak menyimpang dari acuan formal yang ditetapkan Pasal 7 Pengambilan matakuliah
1.
Beban sks minimal untuk menyelesaikan program sarjana (S-1) adalah 144 sks.
2.
Mahasiswa program sarjana(S-1), wajib mengambil 120 sks di program studinya gunamencapai kompentensi utama, sedangkan 24 sks lainnya dapat di ambil pada programstudi lain di dalam UKSW,
3.
Ketentuan lebih lanjut mengenai pengambilan 24 sks yang diatur pada pasal 7 ayat 2 diatur tersendiri dengan Surat Keputusan Rektor. Pasal 8 Pengambilan Matakuliah di Luar UKSW
1.
Mahasiswa dapat mengambil matakuliah pada Program studi di luar UKSW baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
2.
Program Studi yang dimaksud pada ayat (1) khusus yang ada di dalam negeri status akreditasinya minimal setara dengan Program studi asal.
3.
Pengambilan sks matakuliah di luar program studi yang dapat diakui oleh program studi asal maksimal 15 – 17 % dari total sks penyelesaian studi.
4.
Pengambilan matakuliah pada ayat (3) harus diketahui Kaprogdi dengan mengacu pada ketentuan yang berlaku
5.
Ketentuan lebih lanjut mengenai pengambilan matakuliah di luar UKSW diatur tersendiri dengan Surat Keputusan rektor Pasal 9 Kerjasama Aakademik dengan Program Studi Lain
1.
Kerjasama kegiatan akademik dapat berbentuk: a. Program pemindahan sks; b. Program kembaran; c. Program penelitian d. Pengalihan dan/atau pemerolehan kredit e. Penyelenggaraan seminar/publikasi bersama f. Program pertukaran mahasiswa.
8 --- SK No.168 / KEP./ REK. / V/ 2012 | Peraturan Penyelenggaraan Kegiatan Akademik
Peraturan Penyelenggaraan Kegiatan Akademik | SK No.168 / KEP./ REK. / V/ 2012
---33
2.
Kerjasama akademik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertujuan meningkatkan efisiensi, efektivitas, produktivitas, kreativitas, inovasi, mutu, dan relevansi pelaksanaantri dharma perguruan tinggi.
3.
Ketentuan lebih lanjut mengenai pengambilan matakuliah di luar UKSW diatur tersendiri dengan Surat Keputusan rektor
Lampiran 1. PENGAMBILAN KREDIT MAKSIMUM Indeks Prestasi dan Beban Kredit Maksimum 1.
2.
Mahasiswa dengan kemampuan normal dapat menyelesaikan program S-1 dengan waktu empat tahun (12 semester). . mahasiswa dengan IPK 2,00 dapat mengambil 12 – 13 sks tiap semester. Mahasiswa dengan beban sks tersebut wajib mengalokasikan waktu untuk aktivitas belajar perminggu : 12 -13 jam tatap muka, 12-13 jam kegiatan terstruktur dan 12-13 jam kegiatan mandiri IP yang menjadi patokan dalam pengambilan beban sks adalah IP Kumulatif dan IP Semester. Jika IP semester lebih tinggi dari IP Kumulatif, mahasiswa mendapat peluang untuk menambah beban sks. Sebaliknya jika IP Semester lebih rendah dari IP kumulatif beban sksnya dikurangi
3.
Mahasiswa dengan IP kumulatif < 1.3 hanya boleh mengambil beban studi maksimum 8 sks per semester. (menyesuaikan dengan pembayaran sks minimal)
4.
Mahasiswa dengan IP kumulatif 1.3 – 1.9 hanya boleh mengambil beban studi maksimum 8 – 11 sks per semester
5.
Mahasiswa dengan IP 2,00 boleh mengambil beban studi maksimum 12-13 sks per semester.
6.
Mahasiswa dengan IP kumulatif > 2.25 < 2,50 boleh mengambil beban studi maksimum 13 – 14 sks
7.
Mahasiwa dengan IP > 2,5 – 3,75 maksimum 15 – 17 sks per semester.
8.
Mahasiswa dengan IPA > 3,75 boleh mengambil beban studi maksimum 18 sks per semester.
Pasal 10 Perubahan Jenjang Program Pendidikan 1.
Mahasiswa program Diploma, S-1 atau S-2 yang telah menyelesaikan seluruh sks dapat melanjutkan studinya ke jenjang program pendidikan lebih tinggi pada bidang ilmu yang relevan.
2.
Mahasiswa yang telah lulus dari program S-1 dengan kriteria tertentu, dapat langsung melanjutkan ke jenjang program S-3 tanpa harus melalui program S-2 dengan mengikuti ketentuan yang ditetapkan oleh program pascasarjana.
3.
Mahasiswa program pascasarjana (S-2) yang telah memperoleh sejumlah sks tertentu sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh program pascasarjana, dapat melanjutkan studinya ke jenjang S-3 tanpa harus menyelesaikan program S-2 nya.
4.
Mahasiswa program Diploma, S-1 dan S-2 yang tidak memenuhi persyaratan untuk memperoleh gelar akan diberikan setifikat sebagai penghargaan
5.
Pengaturan perubahan jenjang pendidikan diatur tersendiri dengan Surat Keputusan Rektor Pasal 11 Program Pascasarjana
1.
Program Pascasarjana terdiri atas Program Magister (S-2) dan Program Doktor (S-3).
2.
Program Pascasarjana wajib menentukan kurikulum dengan komposisi matakuliah yang tidak menyimpang dari ketentuan yang berlaku
3.
Pengaturan lebih lanjut tentang penyelenggaraan Program Pascasarjana diatur dalam peraturan tersendiri dengan Surat Keputusan Rektor.
boleh mengambil beban studi
Pasal 12 Program Vokasi
32 --- SK No.168 / KEP./ REK. / V/ 2012 | Peraturan Penyelenggaraan Kegiatan Akademik
Peraturan Penyelenggaraan Kegiatan Akademik | SK No.168 / KEP./ REK. / V/ 2012
---9
1.
Program Vokasi di UKSW adalah Program Diploma yang meliputi D-I, DII, D-III, dan D IV.
2.
Kurikulum program vokasi dituangkan dalam bentuk SK Rektor dan tidak menyimpang dari acuan formal yang ditetapkan.
BAB XVIII LAIN-LAIN Pasal 53 Kebijakan Fakultas/Progdi
Pasal 13 Gelar Ganda 1.
Mahasiswa dapat memperoleh Gelar ganda apabila memenuhi ketentuan pengambilan matakuliah dan jumlah sks wajib pada lebih dari satu program studi.
2.
Jumlah sks yang wajib di ambil pada program studi yang dipilih ditentukan oleh Program Studi yang dipilih.
3.
Pengaturan tentang Gelar Ganda Surat Keputusan Rektor.
1.
Fakultas/Progdi dapat menentukan kebijakan-kebijakan sepanjang tidak menyimpang dari Peraturan ini.
2.
Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan ini akan diatur dalam peraturan tersendiri. Pasal 54 Ketentuan Penutup
diatur tersendiri dengan 1.
Dengan berlakunya keputusan Rektor UKSW no. 168/Kep./ Rek./ V/ 2012 tentang Peraturan Penyelenggaraan Kegiatan Akademk dalam Sistem Kredit Semester, maka keputusan Rektor no 002/Kep./Rek./I/2009 (Peraturan Penyelenggaraan Kegiatan Akademik Dalam Sistem Kredit) dinyatakan dicabut;
2.
Hal-hal yang belum diatur dalam Keputusan Rektor no 168/Kep./ Rek./ V/ 2012, tentang Peraturan Penyelenggaraan Kegiatan Akademik Dalam Sistem Kredit Semester, akan diatur dalam peraturan tersendiri.
3.
Peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Pasal 14 Penyelenggaraan pendidikan Jarak Jauh 1.
Program studi dapat menyenggarakan program pendidikan jarak jauh pada semua jalur, jenjang, dan jenis pendidikan.
2.
Penyenggaraan pendidikan jarak jauh sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai Standar Nasional Pendidikan dengan: a. b. c. d.
3.
menggunakan moda pembelajaran yang peserta didik dengan pendidiknya terpisah; menekankan prinsip belajar mandiri terstruktur, dan terbimbing dengan menggunakan berbagai sumber belajar; menjadikan media pembelajaran sebagai sumber belajar yang lebih dominan dari pada pendidik; menggantikan pembelajaran tatap muka dengan interaksi pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi, meskipun tetap memungkinkan adanya pembelajaran tatap muka secara terbatas.
Pengaturan tentang penyelenggaraan program jarak jauh pada masingmasing jenjang program pendidikan diatur secara terpisah dengan Surat keputusan rektor.
10 --- SK No.168 / KEP./ REK. / V/ 2012 | Peraturan Penyelenggaraan Kegiatan Akademik
tertentu
Ditetapkan di Salatiga, Pada tanggal 21 Mei 2012 Pimpinan Universitas Kristen Satya Wacana
Prof. Pdt. John A. Titaley, Th.D Rektor
Peraturan Penyelenggaraan Kegiatan Akademik | SK No.168 / KEP./ REK. / V/ 2012
---31
c. d. 8.
praktikum); Biaya layanan Mahasiswa; Biaya lain yang ditentukan oleh Fakultas/Progdi. BAB IV MUTU AKADEMIK
Mahasiswa yang terlambat melunasi kewajiban keuangan dikenakan denda yang diatur melalui SK Rektor.
BAB XVII SANKSI
Pasal 15 PENJAMINAN MUTU AKADEMIK 1.
Setiap satuan pendidikan pada jalur formal mulai dari S1, S2, S3 program profesi dan vokasi wajib melakukan penjaminan mutu pendidikan
2.
Penjaminan mutu pendidikan sebagaimana diimaksud pada ayat 1 bertujuan untuk memenuhi atau melampaui Standar Nasional Pendidikan.
3.
Penjaminan mutu pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dilakukan secara bertahap, sistematis, dan terencana dalam suatu program penjaminan mutu yang memiliki target dan kerangka waktu yang jelas.
Pasal 52 Bentuk-Bentuk Sanksi Di luar sanksi-sanksi yang sudah tertulis sebelumnya, sanksi dapat diberikan kepada mahasiswa dengan ketentuan berikut. 1.
Sanksi kepada mahasiswa dapat berupa peringatan, pembatasan pengambilan mata kuliah, pembatalan pengambilan matakuliah, skorsing dan pencabutan status mahasiswa.
2.
Sanksi akan diberikan secara tertulis oleh Rektor kepada mahasiswa dengan tembusan kepada orang tua, setelah mempertimbangkan usulan dari Fakultas. Tindasan surat keputusan dicabut status kemahasiswaannya dikirim kepada Pembantu Rektor 1, Kepala BAA, dan orang tua/wali mahasiswa. Seorang mahasiswa dicabut status kemahasiswaannya apabila: a. Melanggar Peraturan Akademik; b. Mencemarkan nama baik UKSW; c. Terlibat dalam narkoba; d. Terlibat dalam kasus tindak pidana kejahatan yang telah memperoleh kekuatan hukum yang tetap; e. Melakukan Plagiasi; f. Melakukan Perjokian; g. Terlibat dalam Perusakan fasilitas Kampus;
3.
BAB V ADMISI DAN READMISI Pasal 16 Admisi 1.
Admisi adalah proses penerimaan mahasiswa baru, mahasiswa pindahan (transfer), dan mahasiswa khusus.
2.
Admisi mahasiswa baru adalah proses penerimaan mahasiswa yang berasal dari sekolah menengah atau dari pindahan Perguruan Tinggi lain dengan tidak membawa sks yang diakui. Admisi mahasiswa pindahan dapat berupa :
Surat Keputusan pemberhentian status kemahasiswaan disampaikan kepada mahasiswa yang bersangkutan dengan tindasan kepada Fakultas/Progdi, Walistudi, dan Orang Tua/Wali mahasiswa yang bersangkutan.
30 --- SK No.168 / KEP./ REK. / V/ 2012 | Peraturan Penyelenggaraan Kegiatan Akademik
a. b.
Pindahan internal yaitu mahasiswa UKSW yang pindah antarFakultas atau Program Studi (Progdi) di lingkungan UKSW; Pindahan eksternal yaitu mahasiswa dari PTN/PTS lain yang pindah studi ke UKSW dan mempunyai sks yang dapat diakui.
3.
Admisi mahasiswa khusus adalah proses penerimaan (bukan mahasiswa reguler UKSW) yang mengambil matakuliah tanpa bermaksud menyelesaikan program studi.
4.
Admisi untuk gelar ganda adalah proses penerimaan mahasiswa yang
Peraturan Penyelenggaraan Kegiatan Akademik | SK No.168 / KEP./ REK. / V/ 2012
---11
telah terdaftar di UKSW dan ingin mengambil gelar di Progdi lain. Admisi gelar ganda dapat membawa sks untuk matakuliah yang dapat diakui.
a) b) c) d)
Pasal 17 Admisi Mahasiswa Baru 1.
Admisi mahasiswa baru dilaksanakan melalui 2 (dua) cara seleksi, yaitu : a. Seleksi melalui tes masuk yang syarat-syarat dan prosedur penerimaannya diatur dalam Buku Panduan Pendaftaran dan Tes Masuk UKSW; b. Seleksi melalui Pemanduan Kemampuan Akademik (Pemamik) yang syarat dan prosedurnya diatur pada buku Panduan Pemamik.
2.
Syarat-syarat penerimaan Universitas.
ditentukan oleh
3.
Mekanisme seleksi dilakukan secara terpusat di bawah koordinasi BAA.
3.
Mahasiswa yang bersangkutan akan menerima dari BAA Surat Keterangan Pindah atau Surat Keterangan Keluar dan Transkrip Akademik.
4.
Jika permohonan pindah atau keluar diajukan pada saat pemohon tidak terdaftar lagi sebagai mahasiswa, pemohon diwajibkan menunjukkan buktibukti yang diatur dalam pasal 46 (2). BAB XVI KEWAJIBAN KEUANGAN MAHASISWA Pasal 51 Biaya Pembangunan, Biaya Pembinaan Pendidikan, Harga sks, dan Biaya Lain-lain
Progdi dan Pimpinan
Pasal 18 Admisi Mahasiswa Pindahan 1.
Admisi mahasiswa pindahan internal maupun eksternal mengikuti syarat-syarat yang berlaku di Progdi yang dipilih.
2.
Prosedur dan mekanisme secara administrasi diatur pada pasal 16 dan 17 dengan : a. mempertimbangkan peraturan dan situasi di Progdi; b. meminta foto copy dokumen-dokumen calon mahasiswa pindahan yang diperlukan; c. menentukan besar beban administrasi keuangan yang ditetapkan dalam Surat Keputusan Rektor (SKR).
Pasal 19 Persyaratan Administrasi Admisi pindahan Internal 1.
Surat bebas tanggungan yang dikeluarkan oleh BAA.
2.
Surat persetujuan penerimaan dari pimpinan Fakultas/Progdi, atau disertai dengan transkrip akademik yang diterbitkan dari bagian BAA – Bagian Nilai dan Ijazah
12 --- SK No.168 / KEP./ REK. / V/ 2012 | Peraturan Penyelenggaraan Kegiatan Akademik
Bebas dari segala macam kewajiban keuangan: Bebas dari pinjaman buku-buku perpustakaan; Bebas dari pinjaman alat-alat laboratorium; Bebas dari kewajiban-kewajiban lain yang berkaitan dengan Universitas/Fakultas/ Progdi.
1.
Kewajiban keuangan mahasiswa terdiri atas Biaya Pembangunan, Biaya Pembinaan Pendidikan (BPP), harga sks, dan biaya lain-lain diatur dalam SK Rektor.
2.
Biaya Pembangunan adalah biaya yang dibayar oleh mahasiswa baru pada saat awal masuk untuk pengembangan sarana dan prasarana pendidikan. Besarnya uang Biaya Pembangunan ditetapkan dengan SK Rektor.
3.
Biaya Pembinaan Pendidikan (BPP) adalah yang dibayar oleh mahasiswa setiap semester, sesuai dengan tarif yang berlaku untuk peningkatan mutu proses belajar-mengajar. Besar dan waktu pembayaran BPP ditetapkan dengan SK Rektor atas usulan Fakultas.
4.
Harga sks adalah uang yang harus dibayar oleh mahasiswa pada setiap semester untuk penyelenggaraan proses belajar-mengajar.
5.
Pembayaran harga sks dilakukan dua kali dalam setiap semester, sesuai dengan kalender akademik (daftar ulang dan pelunasan)
6.
Untuk melakukan Registrasi Mahasiswa (RM) pada awal semester, mahasiswa wajib membayar berdasarkan Jenis Registrasinya, besarnya jumlah yang harus dibayarkan diatur tersendiri dalam SK Rektor.
7.
Biaya lain-lain pada ayat (1) melalui SK Rektor, antara lain dapat berupa: a. Biaya penyelenggaraan Ujian Akhir Program Studi; b. Biaya penggunaan fasilitas Laboratorium (di luar kegiatan
Peraturan Penyelenggaraan Kegiatan Akademik | SK No.168 / KEP./ REK. / V/ 2012
---29
Bentuk, ketentuan, dan penyelenggaraan Ujian Akhir Program Studi ditentukan dan diatur oleh Progdi.
3.
BAB XIV KELULUSAN DAN PREDIKAT LULUS
Pasal 20 Administrasi Admisi Mahasiswa Pindahan Eksternal
Pasal 49 Kelulusan dan Predikat Lulus 1.
2.
3.
Seorang mahasiswa dinyatakan lulus dalam jenjang pendidikan tertentu apabila : a. Telah memenuhi persyaratan akademik sesuai dengan ketentuan pemerintah dan/atau Universitas/Fakultas/Progdi; b. Telah memenuhi persyaratan administrasi. Predikat lulus ditentukan berdasarkan IPK mahasiswa yang dinyatakan sebagai berikut: a. IP 2,00 - 2,74 lulus dengan predikat BAIK b. IP 2,75 - 2,99 lulus dengan predikat MEMUASKAN c. IP 3.00 - 3,49 lulus dengan predikat SANGAT MEMUASKAN d. IP 3,50 - 4,00 lulus dengan predikat TERPUJI (CUM LAUDE) dengan memenuhi persyaratan. Selain syarat IPK, Predikat kelulusan Terpuji (Cumlaude) diberikan kepada lulusan yang mempunyai IPK lebih dari sama dengan 3,50 dan lulus dengan masa studi normal.
4.
Tanda lulus/ijazah diatur sesuai dengan ketentuan.
5.
Pengukuhan kelulusan dari program pendidikan akademik dan pendidikan diploma serta pendidikan profesi dilaksanakan dalam bentuk upacara wisuda.
6.
Lulusan yang berhak mendapatkan penghargaan sebagai lulusan terbaik pada saat Wisuda, adalah lulusan yang memiliki IPK tertinggi (minimal 3,0) dengan masa studi normal untuk masing-masing program studi. BAB XV PINDAH DAN KELUAR Pasal 50 Ketentuan Pindah dan Keluar
1.
Mahasiswa yang ingin pindah atau keluar secara resmi, mengajukan permohonan kepada Kepala BAA dengan sepengetahuan walistudi dan Dekan/Kepala/Kaprogdi.
2.
Permohonan tersebut pada ayat (1) disertai dengan bukti tertulis
28 --- SK No.168 / KEP./ REK. / V/ 2012 | Peraturan Penyelenggaraan Kegiatan Akademik
Membayar kewajiban keuangan sesuai dengan yang ditetapkan dalam Surat Keputusan Rektor (SKR).
1.
Surat permohonan melanjutkan studi kepada Rektor dalam hal ini Kepala BAA dengan tembusan ke Kaprogdi.
2.
Surat izin keluar dari pejabat yang berwenang dari PTN/PTS asal, disertai dengan fotokopi transkrip akademik yang sudah dilegalisasi.
3.
Status dan peringkat akreditasi Program Studi asal, minimal sama dengan status dan peringkat akreditasi Program Studi yang dituju.
4.
Selain memperhatikan ketentuan pasal 20 ayat (3) bagi progdi yang belum terakreditasi diperlukan surat rekomendasi dari instansi terkait yang berwenang.
5.
Admisi mahasiswa pindahan eksternal lulusan sarjana muda atau program diploma selain yang diatur pada pasal 14 juga mensyaratkan : Fotokopi ijazah yang dilegalisasi oleh pejabat yang berwenang (bagi progdi yang belum terakreditasi, dilegalisasi oleh Kopertis asal).
6.
Jumlah sks dan batas masa studi akan diperhitungkan oleh Kaprogdi dan hasilnya akan dilaporkan kepada Kepala BAA untuk disahkan.
7.
Jumlah sks minimal yang masih harus ditempuh untuk menyelesaikan program studinya adalah 24 sks dalam waktu minimal 1 tahun. Pasal 21 Admisi Mahasiswa Khusus
1.
Seseorang dapat mendaftarkan diri sebagai mahasiswa khusus jika peraturan dan situasi Progdi yang dituju memungkinkan.
2.
Syarat-syarat admisi yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut: a. mengajukan permohonan tertulis kepada Rektor dalam hal ini Kepala BAA, sebelum kegiatan perkuliahan berlangsung sesuai kalender akademik dengan mencantumkan nama matakuliah yang hendak ditempuh; b. surat rekomendasi dari pimpinan PTN/PTS yang bersangkutan, dan atau daftar riwayat hidup bagi yang sudah bekerja; c. fotokopi paspor dan visa studi minimal satu Semester dan
Peraturan Penyelenggaraan Kegiatan Akademik | SK No.168 / KEP./ REK. / V/ 2012
---13
d.
surat-surat sejenis bagi warga Negara asing; memenuhi persyaratan administrasi pendaftaran dan keuangan setelah mendapat izin dari Rektor dalam hal ini Pembantu Rektor I.
3.
Mahasiswa khusus mendapat Nomor Induk Mahasiswa (NIM).
4.
Mahasiswa khusus akan memperoleh transkrip dari matakuliahmatakuliah yang ditempuhnya.
5.
Mahasiswa khusus dapat mendaftar menjadi mahasiswa program reguler dengan setelah mendapat izin dari Dekan/KaProgdi program yang bersangkutan.
menggunakan Kartu Ralat dengan persetujuan Dekan/Kepala dan diserahkan kepada BAA (dalam hal ini Bagian Nilai) paling lambat 2 (dua) minggu setelah perkuliahan semester berikutnya dimulai. 2.
Ralat yang telah disahkan BAA (dalam hal ini Bagian Nilai) dikirim kepada walistudi. Fakultas/Progdi, dan untuk arsip Bagian Nilai. Pasal 46 Indeks Prestasi (IP)
1.
Indeks Prestasi (IP) terdiri atas dari Indeks Prestasi Semester (IPS) dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK).
2.
Indeks Prestasi dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Pasal 22 Admisi untuk Gelar Ganda
IPS =
Jumlah Angka Kualitas yang diperoleh dalam semester bersa ngkutan Jumlah SKS yang telah keluar nilainya dalam semester bersa ngkutan
1.
Seseorang dapat mendaftarkan diri sebagai mahasiswa gelar ganda jika peraturan dan situasi Progdi yang dituju memungkinkan.
2.
Syarat-syarat admisi yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut: a. mengajukan permohonan tertulis kepada Rektor dalam hal ini Kepala BAA, sebelum kegiatan perkuliahan berlangsung sesuai kalender akademik dengan mencantumkan nama matakuliah yang hendak ditempuh; b. memenuhi persyaratan administrasi pendaftaran dan keuangan setelah mendapat izin dari Rektor dalam hal ini Pembantu Rektor I.
1.
Mahasiswa gelar ganda mendapat Nomor Induk Mahasiswa (NIM) untuk Progdi yang baru didaftar.
Hasil Studi kumulatif mahasiswa terdiri atas dari Laporan Hasil Studi Semester dan hasil Studi kumulatif dalam bentuk Transkrip Nilai.
2.
Hasil Studi dapat di-akses dari Sia-Sat. Hasil studi yang sah diterbitkan oleh BAA dalam hal ini bagian Nilai dan Ijazah.
3.
Jika terjadi kekeliruan dalam laporan hasil studi, BAA (dalam hal ini Bagian Nilai) wajib segera membetulkannya.
4.
Jika suatu matakuliah tidak disajikan lagi, nilai D dan/atau E yang diperoleh mahasiswa untuk matakuliah tersebut dapat diganti dengan nilai matakuliah pengganti yang setara dan ditentukan oleh Progdi. Matakuliah pengganti harus diinformasikan kepada Kepala BAA.
3.
Pasal 23 Readmisi 1.
Readmisi adalah proses penerimaan kembali mahasiswa UKSW yang sudah keluar atau dianggap keluar karena lalai registrasi selama 3 (tiga) semester berturut-turut atau habis masa studi.
2.
Syarat-syarat readmisi bagi mahasiswa yang keluar dengan izin: a. Mengisi formulir readmisi yang diperoleh dari Biro Administrasi Akademik. b. Memperoleh persetujuan dari pimpinan Progdi yang bersangkutan. c. Melunasi administrasi keuangan yang tercantum dalam Surat Keputusan Rektor yang meliputi antara lain : i. Uang pendaftaran;
14 --- SK No.168 / KEP./ REK. / V/ 2012 | Peraturan Penyelenggaraan Kegiatan Akademik
IPK =
Jumlah Angka Kualitas yang diperoleh Jumlah seluruh SKS yang diperoleh
3.
IPS
dan IPK dinyatakan dengan angka sampai dua angka di belakang koma dan tidak dibulatkan. Pasal 47 Hasil Studi
BAB XIII UJIAN Pasal 48 Ujian Akhir Program Studi
Peraturan Penyelenggaraan Kegiatan Akademik | SK No.168 / KEP./ REK. / V/ 2012
---27
1.
Nilai ditunda (DT) hanya dapat diberikan kepada mahasiswa yang dengan alasan sah belum dapat mengikuti Tes dan/atau menyelesaikan tugastugas yang diberikan oleh dosen/asisten.
2.
Bobot sks dari matakuliah dengan nilai DT tidak ikut diperhitungkan dalam penentuan Indeks Prestasi (IP), tetapi tetap dicantumkan dalam Hasil Studi Semester dengan tanda DT.
3.
Nilai DT tidak dapat diubah menjadi batal (T).
4.
Batas waktu pencairan nilai DT diatur dalam Kalender Akademik.
5.
Keterlambatan yang diatur pada ayat (4), berakibat nilai DT diubah menjadi E oleh Pembantu Rektor I dalam hal ini dilaksanakan oleh BAA dengan pemberitahuan kepada Progdi dan dosen yang bersangkutan Pasal 44 Nilai T
1.
Nilai batal (T) diberikan kepada mahasiswa bila yang bersangkutan berhalangan dengan alasan yang sah.
2.
Prosedur untuk memperoleh nilai T adalah sebagai berikut a. Permohonan nilai T diajukan oleh mahasiswa kepada Kepala BAA dengan persetujuan walistudi dan Kaprogdi. b. Kepala BAA kemudian mengirimkan surat pemberitahuan kepada dosen-dosen yang harus memberikan nilai T pada mahasiswa yang bersangkutan.
3.
ii. Uang pangkal; iii. Biaya Pembinaan Pendidikan (BPP); iv. Biaya Layanan Kemahasiswaan; v. Biaya Pembangunan yang jumlahnya ditetapkan pimpinan Progdi/Fakultas yang bersangkutan; vi. Uang kuliah. Syarat-syarat readmisi bagi mahasiswa yang dianggap keluar berlaku ketentuan-ketentuan yang diatur pada Pasal 18 ayat (2), kecuali untuk besarnya biaya pembangunan minimal sebesar 3 kali 12 harga sks yang sedang berlaku.
4.
Jumlah sks matakuliah dan batas studi yang bersangkutan akan diperhitungkan ulang oleh Kaprogdi untuk disesuaikan dengan kurikulum yang berlaku dan hasilnya dilaporkan kepada Kepala BAA untuk disahkan.
5.
Readmisi dilaksanakan sebelum kegiatan perkuliahan dimulai.
6.
Mahasiswa yang dikeluarkan karena alasan akademik atau telah mencemarkan nama baik UKSW tidak dapat melakukan readmisi. Pasal 24 Proses Admisi dan Readmisi
Proses admisi dan readmisi dikoordinasi oleh Biro Administrasi Akademik BAB VI REGISTRASI MAHASISWA DAN REGISTRASI MATAKULIAH Pasal 25 Registrasi Mahasiswa
3.
Nilai T dapat diberikan untuk semua matakuliah yang ditempuh pada semester yang bersangkutan.
4.
Nilai T tidak dapat diberikan secara langsung oleh dosen yang bersangkutan.
5.
Permohonan nilai T diajukan selambat-lambatnya satu minggu sebelum masa TAS.
1.
Mahasiswa wajib melakukan Registrasi Mahasiswa (RM) setiap semester untuk mempertahankan statusnya sebagai mahasiswa UKSW.
6.
Matakuliah dengan nilai T tidak diikutsertakan dalam perhitungan IP dan tidak dianggap sebagai sks yang dicoba maupun sks yang diperoleh.
2.
RM dilaksanakan di BAA - Bagian Admisi & Registrasi (BARA), atau dilakukan secara mandiri melalui Registrasi OnLine
7.
Mahasiswa tetap harus membayar semua kewajiban keuangan pada semester tersebut dan semester yang bersangkutan tidak diperhitungkan dalam masa studi.
3.
RM wajib dilaksanakan pada masa registrasi yang telah dijadwalkan dalam kalender akademik.
4.
Pada saat melaksanakan RM, mahasiswa yang tidak membayar pada bank secara online, wajib menunjukkan bukti lunas dari seluruh kewajiban keuangan RM ke bagian keuangan UKSW.
5.
Kewajiban keuangan yang harus dibayarkan pada saat RM diatur secara tersendiri dalam SK Rektor.
Pasal 45 Ralat Nilai 1.
Ralat
nilai
matakuliah
dilakukan
oleh
dosen
yang
bersangkutan
26 --- SK No.168 / KEP./ REK. / V/ 2012 | Peraturan Penyelenggaraan Kegiatan Akademik
Peraturan Penyelenggaraan Kegiatan Akademik | SK No.168 / KEP./ REK. / V/ 2012
---15
6. 7.
8.
RM hanya dilakukan sebelum Semester Ganjil , Semester Genap dan Semester Antara. RM setelah melewati batas waktu registrasi yang ditetapkan, tetapi sebelum masa Registrasi Mata Kuliah (RMK) berakhir, didenda sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Pasal 42 Penilaian 1.
Prestasi studi mahasiswa didasarkan pada penilaian dari Tes Kecil (TK), Tes Tengah Semester (TTS), Tes Akhir Semester (TAS) dan atau tugastugas yang setara dengan bobot tertentu yang diberitahukan kepada mahasiswa pada awal semester.
2.
Ketentuan tentang penilaian prestasi: a. TK diberikan oleh dosen/asisten secara bulanan atau mingguan dengan atau tanpa diberitahukan sebelumnya (kuis) tanpa ada kesempatan tes susulan; b. TTS dan TAS diberikan oleh dosen/asisten pada masa perkuliahan yang mengacu kepada kalender akademik; c. Mahasiswa yang tidak mengikuti tes tanpa alasan yang sah dan/atau tanpa izin dosen/asisten, diberi nilai nol untuk tes tersebut; d. Tidak ada tes ulangan atau tugas tambahan untuk memperbaiki nilai akhir matakuliah.
3.
Ketentuan tentang tes susulan: a. Penilaian prestasi mahasiswa yang karena suatu alasan yang sah tidak dapat mengikuti TTS dan TAS dapat dilakukan dengan tes susulan dan/atau tugas-tugas yang setara. b. Bobot penilaian tes susulan atau tugas yang setara diatur oleh dosen yang bersangkutan.
4.
Ketentuan tentang hasil penilaian: a. Hasil penilaian tes/tugas (beserta kertas pekerjaannya) dikembalikan atau ditunjukkan kepada mahasiswa selambat lambatnya 2 (dua) minggu setelah pelaksanaan tes/tugas. b. Mahasiswa dapat menyatakan keberatan atas hasil penilaian tes tugasnya paling lambat 3 (tiga) hari sejak kertas tes/tugas dikembalikan atau dapat juga diatur oleh dosen yang bersangkutan pada awal semester.
5.
Keterlambatan nilai dari dosen Apabila dosen terlambat memasukan nilai seluruh peserta matakuliah sampai batas waktu yang ditentukan dalam kalender akademik, maka PR1 melalui Kepala BAA akan mengeluarkan nilai A untuk seluruh mahasiswa peserta kuliah tersebut.
Setelah batas akhir masa RMK, mahasiswa tidak diizinkan melakukan RM dan dinyatakan lalai registrasi. Pasal 26 Lalai Registrasi
1.
Mahasiswa yang tidak melakukan RM sampai batas akhir masa RMK dinyatakan lalai registrasi.
2.
Mahasiswa yang lalai RM tidak berhak mengikuti perkuliahan maupun memperoleh pelayanan akademik.
3.
Mahasiswa yang lalai registrasi selama satu semester dan pada semester berikutnya melakukan registrasi dikenakan pembayaran kewajiban keuangan RM ditambah denda dan kewajiban keuangan RM untuk semester yang bersangkutan.
4.
Mahasiswa yang lalai registrasi dua semester berturut-turut diwajibkan membayar kewajiban keuangan 2 X RM dan denda di samping kewajiban pembayaran RM untuk semester yang bersangkutan.
5.
Mahasiswa yang lalai registrasi 3 (tiga) semester berturut-turut dianggap telah keluar dari UKSW.
6.
Periode semester saat mahasiswa lalai melakukan registrasi tetap diperhitungkan sebagai masa studi.
7.
Mahasiswa yang tidak melaksanakan RM, tidak berhak melakukan Registrasi Matakuliah (RMK).
8.
Status lalai registrasi tidak dapat diubah menjadi cuti Pasal 27 Registrasi Matakuliah
1.
Registrasi Matakuliah (RMK) dilaksanakan setiap semester sesudah masa RMsesuai dengan kalender akademik.
2.
Setiap mahasiswa wajib melaksanakan RMK pada setiap semester secara mandiri melalui aplikasi Sistem Informasi Akademik Satya
16 --- SK No.168 / KEP./ REK. / V/ 2012 | Peraturan Penyelenggaraan Kegiatan Akademik
Pasal 43 Nilai DT
Peraturan Penyelenggaraan Kegiatan Akademik | SK No.168 / KEP./ REK. / V/ 2012
---25
6.
Lambang nilai, arti, dan angka kualitas nilai adalah sebagai berikut : a. A = bagus sekali, dengan angka kualitas = 4,0 per sks b. AB = lebih dari bagus, dengan angka kualitas= 3,5 per sks c. B = bagus, dengan angka kualitas =3,0 per sks d. BC = lebih dari cukup, dengan angka kualitas= 2,5 per sks e. C = cukup, dengan angka kualitas=2,0 per sks f. CD = kurang dari cukup, dengan angka kualitas= 1,5 per sks g. D = kurang, dengan angka kualitas = 1,0 per sks h. E = gagal ltidak lulus, dengan angka kualitas = 0 per sks i. L = lulus, tanpa angka kualitas j. TL =tidak lulus, tanpa angka kualitas
7.
Pada kuliah pertama dosen wajib memberitahukan sistem penilaian yang dipakai antara tiga acuan di bawah ini a. Penilaian Acuan Patokan (Criterion Reference Evaluation) atau PAP b. Penilaian Acuan Norma (Norm Reference Evaluation) atau PAN. c. Penilaian gabungan antara PAP dan PAN
Wacana (SIA-Sat), agar matakuliah-matakuliah yang akan ditempuh terdaftar secara sah. 3.
Dalam menyusun rencana studi untuk RMK mahasiswa dibimbing oleh Wali Studi dengan memperhatikan : Indeks Prestasi Semester (IPS), Indeks Prestasi Kumulatif (IPK), gaftar alir matakuliah, jadwal kuliah, Tabel Pengambilan sks Maksimum dan hal-hal lain yang diatur Progdi masing-masing (lihat Lampiran Pengambilan sks Maksimum).
4.
Mahasiswa yang melakukan RMK yang tidak sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Progdi dapat dikenakan sanksi sebagaimana diatur dalam pasal 47.
5.
Adjustment adalah masa mahasiswa masih bisa menambah atau membatalkan pendaftaran matakuliah karena perubahan jadwal yang diatur oleh Fakultas/Progdi atau karena keterlambatan nilai matakuliah prasyarat. Setelah masa Adjustment berakhir, tidak ada lagi permintaan pembatalan/penambahan MK.
6.
Data Kartu Studi Tetap (KST), Daftar Kelas (DK), dan Tagihan Keuangan disediakan oleh BAA.
8.
Penilaian untuk Matakuliah Dasar Kompetensi dinilai dengan Penilaian Acuan Patokan
7.
KST memuat semua matakuliah yang didaftar mahasiswa dan jumlah harga sks yang harus dibayar pada setiap semester.
9.
Apabila yang dipilih adalah PAP maka sejak kuliah pertama dosen/asisten sudah memberitahukan patokan penilaian
8.
10.
Apabila jumlah mahasiswa minimal 30 orang dan yang dipilih adalah PAN, penilaian berpedoman pada distribusi normal.
Mahasiswa wajib memeriksa KST dan pengaduan mahasiswa berkenaan dengan kebenaran dalam KST dan Daftar Kelas paling lambat dilakukan 3 minggu sejak awal kuliah.
9.
11.
Apabila jumlah mahasiswa minimal 30 orang dan yang dipilih adalah gabungan antara PAN dan PAP, dosen harus memberikan terlebih dahulu nilai mutlak batas lulus dan hasilnya diaksarakan. Nilai di bawah nilai lulus diberi nilai aksara E.
Daftar Kelas memuat Nomer Induk Mahasiswa (NIM), nama mahasiswa peserta matakuliah, dan status pengambilan matakuliah.
10.
Dosen wajib memeriksa kebenaran Daftar Kelas matakuliah yang diampu. Jika ada ketidaksesuaian, dosen/mahasiswa yang bersangkutan diminta untuk segera mengurus ke BARA. [Jika ada ketidaksesuaian Daftar Kelas matakuliah, dosen/mahasiswa diminta untuk mengurus ke BARA]
11.
Mahasiswa yang melakukan RM tetapi tidak melaksanakan RMK tidak diizinkan mengikuti kuliah, dan semester tersebut tetap diperhitungkan sebagai masa studi.
12.
Nilai yang berlaku untuk matakuliah diulang, diatur lebih lanjut oleh Fakultas/Progdi.
13.
Nilai akhir matakuliah harus dimasukkan ke SIA-Sat oleh dosen pengampu matakuliah melalui aplikasi Input Nilai yang tersedia, selambat-lambatnya 2 (dua) minggu setelah masa Tes Akhir Semester yang diatur dalam Kalender Akademik.
Pasal 28 Status Registrasi Matakuliah
14.
Sanksi keterlambatan penyerahan nilai akhir matakuliah oleh dosen/asisten dari jadwal yang telah ditetapkan dalam Kalender Akademik diatur lebih lanjut oleh Pimpinan Universitas.
1.
15.
Mahasiswa yang terdaftar dalam daftar kelas tetapi tidak pernah mengikuti kegiatan perkuliahan diberi nilai aksara E.
Status Registrasi Matakuliah terdiri atas Baru (B), Ulang (U), dan Pendengar (P).
2.
Status RMK Baru (B), Ulang (U), dan Pendengar (P) dicatat dalam Kartu
24 --- SK No.168 / KEP./ REK. / V/ 2012 | Peraturan Penyelenggaraan Kegiatan Akademik
Peraturan Penyelenggaraan Kegiatan Akademik | SK No.168 / KEP./ REK. / V/ 2012
---17
Studi Tetap, Daftar Nilai dan Hasil Studi. 3.
1. BAB VII REGISTRASI CUTI STUDI, KHUSUS, DAN TUNGGU UJIAN
Mahasiswa yang telah memenuhi ketentuan-ketentuan yang ditetapkan oleh Program Diploma dapat menyusun Tugas Akhir;
2.
Mahasiswa yang telah memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan oleh Progdi dapat menyusun Skripsi;
Pasal 29 Registrasi Cuti Studi
3.
Mahasiswa yang telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Program Pascasarjana dapat menyusun Tesis untuk Program S-2 atau Disertasi untuk Program S-3.
4.
Persyaratan tentang penyusunan/pengambilan tugas akhir, ditetapkan oleh program Diploma, Skripsi oleh Fakultas/Progdi, Tesis, dan Disertasi oleh Program Pascasarjana.
1.
Mahasiswa dapat mengajukan pengunduran diri dari kegiatan akademik untuk sementara melalui cuti studi.
2.
Jangka waktu cuti studi untuk: a.Mahasiswa program diploma D-I dan D-II maksimum 2 (dua) Semester dan D-III 4 (empat) semester; b.Mahasiswa program D-IV dan sarjana S-1 maksimum 6 (enam) semester; c. Mahasiswa Program Pascasarjana (S-2 dan S-3) maksimum 2 (dua) semester; d.Cuti studi mahasiswa tidak boleh lebih dari 2 (dua) semester berturut turut.
3.
Permohonan cuti studi diajukan oleh yang bersangkutan kepada Pimpinan Progdi dengan diketahui oleh Walistudi, dan diserahkan ke BAA untuk mendapatkan pengesahan.
4.
Permohonan cuti studi diajukan pada masa registrasi dan paling lambat akhir masa RMK semester yang bersangkutan .
5.
Mahasiswa Registrasi Cuti Studi tidak boleh mengikuti kegiatan akademik.
6.
Mahasiswa Registrasi Cuti Studi tetap terdaftar sebagai mahasiswa dan diwajibkan membayar Biaya Pengembangan Pendidikan (BPP).
7.
Mahasiswa hanya boleh mengajukan cuti studi setelah terdaftar sebagai mahasiwa selama 1 semester. Pasal 30 Registrasi Mahasiswa Program Khusus
1.
Pasal 40 Tugas Akhir, Skripsi, Tesis dan Disertasi
Registrasi Matakuliah Pendengar (P) dikenai biaya seharga sks matakuliah tersebut.
Seseorang dapat mengikuti kuliah sebagai mahasiswa program khusus setelah memenuhi aturan registrasi sebagai berikut : a. Mendapat izin mengikuti kuliah dari Kaprogdi;
18 --- SK No.168 / KEP./ REK. / V/ 2012 | Peraturan Penyelenggaraan Kegiatan Akademik
BAB XII PENILAIAN, NILAI, DAN HASIL STUDI SEMESTER Pasal 41 Sistem Penilaian 1.
Penilaian berdasarkan pada penguasaan kompetensi yang menjadi tujuan mata kuliah
2.
Penilaian bersifat terbuka artinya a. Dosen wajib memberitahukan bobot nilai tes dan tugas-tugas akademik kepada mahasiswa pada kuliah pertama semester yang bersangkutan. b. Jika dalam suatu tugas akademik yang dinilai terdapat beberapa soal yang tidak sama bobot nilainya, dosen wajib memberitahukan bobot penilaian tiap soal kepada mahasiswa. c. Mahasiswa berhak meminta penjelasan dan dosen menjelaskan tentang tes-tes dan tugas-tugas akademik serta penilaiannya.
3.
Ketidak-tertiban dan ketidak-jujuran yang diperlihatkan mahasiswa dalam kegiatan akademik sepanjang semester mempengaruhi pemberian penilaian akhir prestasi yang diatur lebih lanjut oleh Fakultas/Jurusan/Progdi.
4.
Penilaian akhir prestasi dinyatakan dengan lambang nilai berupa aksara A, AB, B, BC, C, CD, D, atau E, yang dikaitkan dengan angka kualitas.
5.
Tata cara penggolongan nilai pada ayat (4) Pasal ini mengacu kepada Lampiran 02 dan Tabel 03 dalam peraturan ini.
Peraturan Penyelenggaraan Kegiatan Akademik | SK No.168 / KEP./ REK. / V/ 2012
---23
mahasiswa tidak berhasil menyelesaikan program studinya, maka mahasiswa tersebut akan dikenai sanksi yang ditentukan oleh Program Pascasarjana.
1.
2.
b. Membayar kewajiban keuangan yang besarnya ditetapkan oleh Progdi. 2.
Mahasiswa program khusus wajib mengikuti kegiatan akademik seperti mahasiswa biasa.
BAB X PERKULIAHAN
3.
Nilai matakuliah dicatat pada Daftar Nilai dan Hasil Studi.
4.
Matakuliah yang diikuti dicatat dalam KST.
Pasal 38 Kuliah, Asistensi dan Praktikum
5.
Mahasiswa program khusus mengambil matakuliah melalui RMK.
Dalam rangka penyelenggaraan kuliah, asistensi, dan praktikum dosen/asisten wajib memberikan rencana pokok bahasan, pustaka acuan utama yang digunakan, dan ketentuan-ketentuan tertulis tentang bobot relatif masing masing tugas dan/atau tes, sistem penilaian, serta hal-hal lain yang dirasa perlu. Mahasiswa wajib menunggu kehadiran dosen/asisten di kelas. Apabila sesudah 15 menit dosen/asisten belum juga hadir, mahasiswa dapat meninggalkan ruang kuliah, kecuali sudah ada pemberitahuan sebelumnya bahwa dosen/asisten akan datang terlambat.
Pasal 31 Registrasi Tunggu Ujian 1.
Mahasiswa yang akan mengikuti ujian yang pelaksanaannya melewati batas masa registrasi diwajibkan mendaftar sebagai Registrasi Tunggu Ujian.
2.
Pengaturan Mahasiswa Tunggu Ujian akan diatur lebih lanjut oleh Universitas.
3.
Mahasiswa yang datang terlambat lebih dari 15 menit tidak diperkenankan mengikuti kuliah.
BAB VIII PERWALIAN AKADEMIK
4.
Jika kegiatan kuliah, asistensi dan praktikum tidak diselenggarakan, dosen/asisten wajib memberitahukan kepada mahasiswa dan mengganti penyelenggaraannya pada kesempatan lain.
Pasal 32 Perwalian Akademik
Pasal 39 Presensi 1.
Mahasiswa yang hadir dalam perkuliahan, praktikum, asistensi, dan tes, wajib membubuhkan tanda tangan dalam daftar presensi mahasiswa.
2.
Mahasiswa diwajibkan untuk mengikuti kegiatan akademik sekurangkurangnya 80% dari jumlah perkuliahan total yang diselenggarakan sejak awal semester.
3.
Apabila mahasiswa mengikuti kegiatan perkuliahan kurang dari 80%, yang bersangkutan dinyatakan gagal.
4.
Peraturan presensi yang lebih rinci diatur oleh Progdi dengan ketentuan bahwa peraturan tersebut wajib diberitahukan kepada mahasiswa pada awal semester BAB XI TUGAS AKHIR, SKRIPSI, TESIS, DAN DISERTASI
22 --- SK No.168 / KEP./ REK. / V/ 2012 | Peraturan Penyelenggaraan Kegiatan Akademik
1.
Mahasiswa berhak melakukan perwalian akademik dengan walistudi untuk mengevaluasi hasil studi, menyusun rencana dan beban studi Semester yang akan berlangsung.
2.
Mahasiswa dengan IPK<2,0 wajib melakukan perwalian akademik dengan walistudi untuk mengevaluasi hasil studi, dan menyusun rencana dan beban studi semester yang akan berlangsung.
BAB IX BEBAN STUDI, STATUS AKADEMIK, BATAS WAKTU STATUS AKADEMIK, DAN BATAS WAKTU STUDI Pasal 33 Beban Studi 1.
Besar beban studi untuk program-program pendidikan dibedakan berdasarkan atas jenjang Program Diploma, S-1, S-2, dan S-3 sebagai
Peraturan Penyelenggaraan Kegiatan Akademik | SK No.168 / KEP./ REK. / V/ 2012
---19
berikut: a. Program Diploma: i.D-I : ii.D-II : iii.D-III : iv.D-IV : v.Akta IV : b. Program S-1 c. Program S-2 d. Program S-3 setelah S-2. 2.
3.
: : :
Pasal 35 Batas Waktu Status Akademik dan Batas Waktu Studi 40 – 50 sks 80 – 90 sks 110 – 120 sks 144 – 160 sks 36 sks
Batas waktu jenjang status akademik Tama mahasiswa program D-I dan D-II adalah 2 semester aktif, program D-III adalah 3 semester aktif, dan program D IV dan S-1 adalah 5 semester aktif.
2.
Batas Masa studi normal seorang mahasiswa untuk : a. Program D-I kurang dari atau sama dengan b. Program D-II kurang dari atau sama dengan c. Program D-III kurang dari atau sama dengan d. Program D-IV kurang dari atau sama dengan e. Program S-1 kurang dari atau sama dengan f. Program S-2 kurang dari atau sama dengan g. Program S-3 kurang dari atau sama dengan
144 – 160 sks 36 – 48 sks 84 – 89 sks atau sekurang kurangnya 40 sks
Beban studi maksimal mahasiswa tiap semester ditentukan berdasarkan prestasi mahasiswa yang dinyatakan dengan Indeks Prestasi Semester (IPS) dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK), dengan berpedoman pada Lampiran 01 : Pengambilan sks Maksimum dalam peraturan ini.
3.
Mahasiswa Program Diploma, S-1, S-2, dan S-3 yang telah memperoleh seluruh beban studi yang diwajibkan oleh Progdi dengan IPK minimal 2,00 bagi program Diploma dan S-1, dan minimal 2,75 bagi program S-2, dan minimal 3,0 bagi program S-3, danmemenuhi persyaratan lain menurut ketentuan pemerintah, berhak mendapatkan gelarnya masingmasing sesuai dengan ketentuan Universitas.
3 semester 5 semester 7 semester 10 semester 10 semester 5 semester 10 semester
Batas waktu studi maksimal mahasiswa Program Diploma dan Sarjana diatur sebagai berikut : a. Program D-I : 4 semester aktif + 2 semester cuti studi b. Program D-II : 8 semester aktif + 2 semester cuti studi c. Program D-III : 10 semester aktif + 4 semester cuti studi d. Program D-IV : 14 semester aktif + 6 semester cuti studi e. Program S-1 : 14 semester aktif + 6 semester cuti studi. Pasal 36 Peringatan Terhadap Batas Waktu Studi
Pasal 34 Status Akademik 1.
Untuk menyelesaikan program pendidikan Diploma atau mahasiswa akan melalui beberapa jenjang status akademik
2.
Jenjang Status Akademik adalah sebagai berikut : a. Tama : Status akademik mahasiswa pada awal masuk b. Muda : Status mahasiswa yang sudah berhasil mengumpulkan 25% dari seluruh sks yang diwajibkan dalam programnya, dengan IPK ≥ 2,00 c. Madya : Status mahasiswa yang sudah berhasil mengumpulkan 50% dari seluruh sks yang diwajibkan dalam programnya, dengan IPK ≥ 2,00 d. Wreda : Status mahasiswa yang sudah berhasil mengumpulkan 75% dari seluruh sks yang diwajibkan dalam programnya, dengan IPK ≥ 2,00
3.
1.
1.
Seorang mahasiswa program Diploma dan S-1 diberi peringatan tertulis oleh Biro Administrasi Akademik (BAA) bila : a. Selama 2 semester berturut-turut IPK < 2,00; b. Sudah berada pada 2 semester menjelang Batas Waktu Studi maksimal; c. Pada semester ke-4, mahasiswa S-1 masih berstatus akademik Tama.
2.
Seorang mahasiswa diberhentikan status kemahasiswaannya oleh Rektor berdasarkan usulan Dekan/Direktur, karena melebihi batas waktu status akademik Tama dan/atau batas waktu studi maksimal yang ditetapkan.
S-1,
Pasal 37 Batas Waktu Studi Program Pascasarjana 1.
Batas waktu maksimal seorang mahasiswa a. Program S-2 : 10 semester termasuk cuti studi; b. Program S-3 : 14 semester termasuk cuti studi.
2.
Jika dalam batas waktu studi yang diatur dalam pada pasal 32 (1)
Jenjang Status Akademik yang sudah dicapai mahasiswa tidak dapat turun.
20 --- SK No.168 / KEP./ REK. / V/ 2012 | Peraturan Penyelenggaraan Kegiatan Akademik
Peraturan Penyelenggaraan Kegiatan Akademik | SK No.168 / KEP./ REK. / V/ 2012
---21