PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA T E R H A D AP P RE S T A S I B E L A J A R A N A K DI SEKOLAH (STUDI PADA KELAS VIII DI MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI KLEGO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2011/2012)
SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh : SITI SAKDIYAH NIM 11106064
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2011
DEPARTEMEN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar No. 02 Telp (0298) 323706, 323433 fax 323433 Salatiga 50721
DEKLARASI
Bismilahirrohmanirrohim Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang pernah di tulis oleh orang lain atau diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan. Apabila dikemudian hari ternyata materi atau pikiran-pikiran orang lain di luar referensi yang peneliti cantumkan, maka peneliti sanggup mempertanggung jawabkan keaslian skripsi ini dihadapan sidang munaqosah skrpsi. Demikian deklarasi ini dibuat oleh peneliti untuk dapat dimaklumi.
Salatiga, 12 September 2011 Penulis
Siti Sakdiyah
ii
HALAMAN NOTA PEMBIMBING
NOTA PEMBIMBING Peni Susapti, M.Si Dosen Pembimbing STAIN Salatiga Hal
: Skripsi Sdr. Siti Sakdiyah Kepada Yth. Ketua Jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga di – Salatiga
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Setelah membaca dan memberikan petunjuk-petunjuk serta perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat bahwa skripsi saudara : Nama NIM Judul
: SITI SAKDIYAH : 11106064 : Pengaruh Tingkat Pendidikan Orang Tua Terhadap Prestasi Anak di Sekolah (Studi Pada Kelas VIII di MTs Negeri Klego Tahun 2011/2012)
Telah memenuhi syarat untuk diajukan pada sidang munaqosyah skripsi. Atas perhatiannya diucapkan banyak terima kasih. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Salatiga,
September 2011
Pembimbing
Peni Susapti, M.Si
iii
iv
HALAMAN MOTTO
QS. Al Baqoroh ayat 132 :
Artinya :
Dan Ibrahim Telah mewasiatkan Ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya'qub. (Ibrahim berkata): "Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah Telah memilih agama Ini bagimu, Maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam". (Departemen Agama RI, 2004: 135.
v
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan : Ayah dan ibunda yang telah banyak membantu baik secara moril maupun materiil serta doa, sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dan penulisan skripsi. Sahabatku tercinta dan tersayang, yang telah banyak membantu baik dalam keadaan suka maupun duka, sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan. Almamaterku STAIN Salatiga.
vi
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah atas rahmat Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sesuai jadwal yang telah ditentukan. Penulisan skripsi ini dilakukan secara maksimal, karena keterbatasan disiplin ilmu yang dimiliki tidak tertutup kemungkinan kesalahan-kesalahan baik dalam penulisan maupun penyajian data akan dijumpai, oleh karena itu dengan rendah hati kritik dan saran diharapkan dari pada pembaca yang budiman. Penyusunan skripsi ini penulis banyak mendapat bimbingan, dorongan dan bantuan dari berbagai pihak, penulis mengucapkan terima kasih khususnya kepada yang terhormat : 1.
Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga yang telah mengizinkan dalam penelitian.
2.
Ibu Peni Susapti, M.Si, selaku pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan secara ikhlas dan sabar sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan tepat waktu.
3.
Bapak dan Ibu dosen, yang telah membekali ilmu pengetahuan kepada penulis, sehingga penulis mampu menyelesaikan studi di STAIN Salatiga.
4.
Bapak Kepala, guru, siswa dan orang tua siswa MTs Negeri Klego yang telah banyak membantu dalam penyelesaian skripsi ini baik dari mengijinkan dalam penelitian sampai pada pengumpulan data-data yang dibutuhkan, sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan.
5.
Pimpinan dan staf perpustakaan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga yang telah banyak membantu di dalam memperoleh sumber data yang berkaitan dengan kajian pustaka.
6.
Ayah dan Ibunda yang telah banyak membantu baik moril, materiil dan doa, sehingga penulis dapat menyesaikan studi dan penulisan skripsi.
7.
Semua pihak yang tidak dapat disebut satu persatu, khususnya yang telah memberikan bimbingan dalam penulisan skripsi ini.
vii
Akhirnya penulis mengharap mudah-mudahan skripsi ini berguna dan bermanfaat khususnya bagi penulis pribadi dan para pembaca pada umumnya. Kritik dan saran yang bersifat membangun selalu diharapkan untuk kesempurnaan skripsi ini.
Salatiga,
September 2011 Penulis,
viii
ABSTRAK Sakdiyah, Siti. 111 06 064. Pengaruh Tingkat Pendidikan Orang Tua Terhadap Prestasi Anak di Sekolah (Studi Pada Kelas VIII di MTs N Klego Kabupaten Boyolali Tahun 2011/2012). Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Progdi Studi Pendidikan Agama Islam Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Peni Susapti, M.Si Kata Kunci : Tingkat Pendidikan Orang Tua. Prestasi Anak. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat pendidikan orang tua terhadap prestasi anak di MTs Negeri Klego. Pertanyaan utama yang akan dijawab dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimanakah gambaran umum tingkat pendidikan orang tua siswa di MTs Negeri Klego Kabupaten Boyolali tahun 2011/2012? (2) Bagaimanakah prestasi belajar siswa kelas VIII MTs Negeri Klego Kabupaten Boyolali tahun 2011/2012? (3) Apakah ada pengaruh yang signifikan tingkat pendidikan orang tua terhadap prestasi belajar siswa MTs Negeri Klego Kabupaten Boyolali tahun 2011/2012 ? Untuk menjawab pertanyaan tersebut dengan menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan data melalui dokumentasi, baik data latar belakang pendidikan orang tua maupun data prestasi belajar siswa. Kesimpulan dalam penelitian ini dapat disampaikan sebagai berikut: 1. Tingkat pendidikan orang tua siswa MTs Negeri Klego Kabupaten Boyolali tahun pelajaran 2011/2012 berpendidikan SD 2 orang atau 2,41%, berpendidikan SMP ada 65 orang atau 28,31% dan berpendidikan SMA ada 16 orang atau 19,27%. 2. Prestasi belajar siswa kelas VIII MTs Negeri Klego Kabupaten Boyolali tahun pelajaran 2011/2012 adalah kategori prestasi belajar tinggi ada 11 siswa (82-89) atau 13,25%, prestasi belajar siswa kategori sedang ada 37 (73-81) atau 44,58% dan prestasi belajar siswa kategori rendah ada 35 siswa (65-72) atau 42,17%. 3. a. Pendidikan orang tua dari SD ada 2 orang. Setelah diselesaikan dengan menggunakan rumus product moment Nilai r XY: 1. Jika dikonsultasikan dengan tabel nilai-nilai product moment baik 5% atau 1% sebagai berikut: nilai rXY : 1 jika dikonsultasikan dari taraf signifikan 5%: 0,997 sedangkan di lihat dari taraf signifikan 1% : 0,999. Jadi nilai r XY : 0,1 baik di lihat dari taraf signifikan 5% dan 1% nilainya lebih tinggi. b. Pendidikan orang tua siswa yang berpendidikan SMP ada 65 orang. Setelah diselesaikan dengan menggunakan rumus product moment Nilai r XY: 0,985. Jika dikonsultasikan dengan tabel nilai-nilai product moment baik 5% atau 1% sebagai berikut: nilai rXY : 0,985 jika dikonsultasikan dari taraf signifikan 5%: 0,244 sedangkan di lihat dari taraf signifikan 1% : 0,317. Jadi nilai r XY : 0,985 baik di lihat dari taraf signifikan 5% dan 1% nilainya lebih tinggi. c. Pendidikan orang tua dari SMA ada 16 orang. Setelah diselesaikan dengan menggunakan rumus product moment Nilai rXY: 0,702. Jika dikonsultasikan dengan tabel nilai-nilai product moment baik 5% atau 1% sebagai berikut: nilai rXY : 0,702 jika dikonsultasikan dari taraf signifikan 5%: 0,419 sedangkan
ix
di lihat dari taraf signifikan 1% : 0,606. Jadi nilai rXY : 0,702 baik di lihat dari taraf signifikan 5% dan 1% nilainya lebih tinggi. Hipotesis yang menyatakan ada pengaruh signifikan pendidikan orang tua terhadap prestasi anak di MTs Negeri Klego tahun pelajaran 2011/2012 diterima kebenarannya.
x
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ....................................................................................
i
HALAMAN DEKLARASI ...........................................................................
ii
HALAMAN NOTA PEMBIMBING ............................................................
iii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................
iv
HALAMAN MOTTO ...................................................................................
v
PERSEMBAHAN .........................................................................................
vi
KATA PENGANTAR ..................................................................................
vii
ABSTRAK ...................................................................................................
ix
DAFTAR ISI ................................................................................................
xi
DAFTAR TABEL ........................................................................................
xiii
BAB
I
BAB II
PENDAHULUAN .......................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah.........................................................
1
B. Rumusan Masalah..................................................................
3
C. Tujuan Penelitian ...................................................................
4
D. Hipotesis ................................................................................
4
E. Kegunaan Penelitian ..............................................................
5
F. Definisi Operasional ..............................................................
6
G. Metode Penelitian ..................................................................
7
H. Sistematika Penulisan ............................................................
11
KAJIAN PUSTAKA ...................................................................
13
A. Tingkat Pendidikan Orang tua ................................................
13
1. Pengertian Tingkat Pendidikan Orang Tua .......................
13
2. Tanggungjawab Orang Tua Terhadap Anak .....................
16
B. Prestasi Anak .........................................................................
23
1. Pengertian Prestasi Anak ...................................................
23
2. Faktor-faktor Pendorong dan Penghambat Prestasi Anak...
38
3. Tujuan Prestasi Belajar .....................................................
39
xi
C. Pengaruh Tingkat Pendidikan Orang Tua Terhadap Prestasi Anak ......................................................................................
43
BAB III HASIL PENELITIAN .................................................................
47
A. Sejarah Berdirinya Madrasah Tsanawiyah Negeri Klego ........
47
B. Denah Lokasi dan Letak Geografis Madrasah Tsanawiyah Negeri Klego .........................................................................
50
C. Sarana dan Prasarana Pembelajaran ........................................
51
D. Keadaan Guru dan Siswa .......................................................
52
E. Struktur Organisasi .................................................................
58
F. Penyajian Data........................................................................
62
ANALISIS DATA .......................................................................
68
A. Analisis Deskripsi .................................................................
68
B. Analisis Hipotesis .................................................................
81
C. Analisis Lanjut.......................................................................
87
PENUTUP...................................................................................
88
A. Kesimpulan............................................................................
88
B. Saran-saran ...........................................................................
89
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................
90
BAB IV
BAB V
LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 1
Keadaan Guru MTs Negeri Klego Kabupaten Boyolali Tahun 2011/2012 .....................................................................................
Tabel 2
Keadaan Karyawan Madrasah Tsanawiyah Negeri Klego Kabupaten Boyolali Tahun 2011/2012 ..........................................
Tabel 3
54
Kedaan Siswa MTs Negeri Klego Kabupaten Boyolali Tahun 2011/2012 .....................................................................................
Tabel 3
52
54
Pendidikan Orang Tua Siswa Kelas VIII MTs Negeri Klego Tahun Pelajaran 2011/2012 ...........................................................
54
Tabel 4
Data Responden Siswa ..................................................................
55
Tabel 5
Data Pendidikan Orang Tua ..........................................................
62
Tabel 6
Prestasi Belajar Siswa ...................................................................
65
Tabel 7
Skor Pendidikan Orang Tua Siswa Kelas VIII MTs Negeri Klego .
69
Tabel 8
Interval Skor Tingkat Pendidikan Orang Tua.................................
72
Tabel 9
Kategori Tingkat Pendidikan Orang Tua Siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri Klego .............................................................
72
Tabel 10 Kategori Tingkat Pendidikan Orang Tua .......................................
76
Tabel 11 Data Prestasi Belajar Siswa Kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Negeri Klego.................................................................................
77
Tabel 12 Kategori Prestasi Belajar Anak ......................................................
81
Tabel 13 Tabel Kerja Koefisien Variabel Tingkat Pendidikan Orang Tua
Tabel 9
dan Prestasi Belajar Anak..............................................................
82
Persiapan Mencari Nilai X,Y, X2, Y2 dan XY ..............................
71
xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kata yang sudah umum, oleh karena itu, boleh dikatakan semua orang mengenal apa yang disebut pendidikan, mulai dari orang awam sampai orang yang berpendidikan tinggi. Begitu juga orang tinggal di desa dan di kota, semuanya mengenal kata pendidikan walaupun dalam pengertian yang berbeda. Orang awam umpamanya, mempersepsikan bahwa pendidikan itu identik dengan sekolah, memberikan pelajaran, melatih anak, dan sebagainya (Azis, 2003:23). Menurut Suhartono dalam bukunya (2007:79) pendidikan adalah: segala kegiatan pembelajaran yang berlangsung sepanjang zaman dalam segala situasi kegiatan kehidupan. Pendidikan berlangsung di segala jenis, bentuk dan tingkat lingkungan hidup yang kemudian mendorong pertumbuhan segala potensi yang ada dalam diri individu. Kegiatan pembelajaran seperti itu, individu mampu mengubah dan mengembangkan diri menjadi semakin dewasa, cerdas dan matang. Jadi singkatnya, pendidikan merupakan sistem proses perubahan menuju pendewasaan, pencerdasan dan pematangan diri. Pada mulanya, manusia menjalankan pendidikan secara naluriah, sematamata demi kelangsungan hidup. Naluri adalah: kodrat bawaan yang tidak perlu dipelajari secara metodis dan sistematis terlebih dahulu (Suhartono, 2007:80). Naluri pendidikan sudah mulai menampak sejak dari lahir, ketika menangis, mulai tertawa, menggerakkan anggota badan, mulai bisa duduk, berdiri, berjalan,
1
2
berlari dan seterusnya. Kaitannya dengan pendidikan, maka orang tua sebagai sosok yang memiliki peranan penting dalam mendidik anak merupakan salah satu faktor yang dapat dijadikan sebagai sarana untuk mendidik anak.
Orang tua
memiliki amanah untuk memberikan bimbingan anak sejak lahir sampai dewasa. Latar belakang pendidikan orang tua sangat mempengaruhi terhadap prestasi belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran di bangku sekolah. Orang tua berpendidikan mulai dari Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Lanjutan Tingkat Atas sampai perguruan tinggi. Berdasarkan tingkat pendidikan orang tua dalam mendidik anak memiliki tingkatan-tringkatan yang berbeda. Artinya orang tua yang berlatar belakang pendidikan Sekolah Dasar dalam mendidik anak memiliki keterbatasan ilmu pengetahuan jika dibandingkan dengan orang tua yang berpendidikan Sekolah Menengah Pertama. Begitu juga orang tua yang berpendidian Sekolah Lanjutan Tingkat Atas, jika dibandingkan dengan orang tua yang berpendidikan perguruan tinggi me.miliki perbedaan ilmu dalam mendidik anak. Secara umum orang tua yang berpendidikan rendah dalam membimbing anak mengalami kendala-kendala karena keterbatasan ilmu pengetahuan, sedangkan orang tua yang berpendidikan tinggi lebih sedikit mengalami kendala dalam mendidikan anak. Pada prinsipnya prestasi belajar anak sangat berpengaruh terhadap keluarga. Keluarga disini adalah ayah dan ibu yang menjadi penghuni rumah. Faktor orang tua sangat besar pengaruhnya terhadap keberhasilan anak dalam belajar. Tinggi rendahnya pendidikan orang tua, besar kecilnya penghasilan, cukup atau kurang perhatian dan bimbingan orang tua, rukun atau tidaknya kedua orang tua, akrab atau tidaknya hubungan orang tua dengan anak-anak, tenang atau tidaknya situasi dalam rumah, semuanya itu turut mempengaruhi pencapaian hasil belajar anak. Di samping itu, faktor keadaan rumah juga turut mempengaruhi ke-berhasilan belajar. Besar kecilnya rumah tempat tinggal, ada atau tidak peralatan/media belajar seperti papan tulis, gambar, peta dan atau tidak kamar atau meja belajar,
3
dan sebaganya, semuanya itu juga turut menentukan keberhasilan belajar. (M. Dalyono, 2007:59). Tingkat pendidikan orang tua sangat berpengaruh terhadap perolehan prestasi belajar siswa, ada yang latar pendidikan orang tua rendah, siswa berprestasi ada juga latar belakang pendidikan orang tua rendah siswa belum berprestasi.
Misalnya di Madrasah Tsanawiyah Negeri Klego Kabupaten
Boyolali secara umum tingkat pendidikan orang tua hanya Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Lanjutan Tingkat Atas sedangkan orang tua siswa yang berpendidikan tinggi hanya sedikit. Berdasarkan temuan di lapangan banyaknya siswa prestasi belajarnya rendah, hal ini dikarenakan latar belakang pendidikan orang tua rendah dan kurang memberikan motivasi belajar secara terus menerus dan berkesinambungan. Berdasarkan latar belakang di atas, selanjutnya peneliti akan mengadakan penelitian secara langsung dan akurat di lapangan y dengan judul : Pengaruh Tingkat Pendidikan Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Anak di Sekolah (Studi Kelas VIII di Madrasah Tsnawiyah Negeri Klego Kabupaten Boyolali tahun 2011/2012).
B. Rumusan Masalah Adapun yang menjadi rumusah masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimanakah tingkat pendidikan orang tua siswa di Madrasah Tsanawiyah Negeri Klego Kabupaten Boyolali tahun 2011/2012? 2. Bagaimanakah prestasi belajar siswa kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Negeri Klego Kabupaten Boyolali tahun 2011/2012?
4
3. Apakah ada pengaruh yang signifikan antara tingkat pendidikan orang tua terhadap prestasi belajar siswa kelasVIII Madrasah Tsanawiyah Negeri Klego Kabupaten Boyolali tahun 2011/2012 ?
C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah tersebut di atas, selanjutnya dalam melaksanakan penelitian memiliki tujuan yang diharapkan, diataranya: 1. Untuk mengetahui tingkat pendidikan orang tua siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri Klego Kabupaten Boyolali tahun 2011/2012. 2. Untuk mengetahui prestasi belajar siswa kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Negeri Klego Kabupaten Boyolali tahun 2011/2012. 3. Untuk mengetahui adanya pengaruh yang sigfinikan tingkat pendidikan orang tua terhadap prestasi belajar siswa kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Negeri Klego Kabupaten Boyolali tahun 2011/2012.
D. Hipotesis Hipotesis
adalah
jawaban
sementara
yang
masih
perlu
diuji
kebeneranyamelalui fakta-fakta. (Arikunto,2004: 97) Adapun hipotesis yang peneliti ajukan dalam penelitian ini adalah: Ada pengaruh yang signifikan antara tingkat pendidikan orang tua terhadap prestasi belajar anak di Madrasah Tsanawiyah Negeri Klego tahun 2011/2012.
E. Kegunaan Penelitian Kegunaan penelitian dibedakan menjadi 2 (dua) macam, yaitu kegunaan penelitian secara teoritis dan praktis.
5
1. Teoritis a. Hasil Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai pengembangan salah satu teori yang berhubungan dengan pengaruh tingkat pendidikan orang tua terhadap prestasi belajar siswa. b. Penelitian ini dapat berguna sebagai acuan dalam penelitian selanjutnya. 2. Praktis a. Orang Tua Orang tua akan merasakan, bahwa tingkat pendidikan yang dimiliki dapat dijadikan sebagai sarana untuk membekali pembinaan anak. Orang tua yang berlatar belakang pendidikan rendah akan merasakan banyak kekurangan karena keterbatasan ilmu pengetahuan yang dimiliki. Orang tua yang berpendidikan tinggi akan lebih mudah dalam membimbing anak dalam mengikuti pendidikan sesuai dengan jenjang pendidikan yang dilaksanakan. b. Anak Anak dilahirkan dalam keadaan tidak berdaya.
Keadaan ini
menyebabkan dia terikat kepada pertolongan orang dewasa yang bertanggung jawab (Suwarna, 2009:36). Prestasi anak merupakan hasil akhir setelah mengikuti pembelajaran dalam kurun waktu tertentu. Anak lebih senang apabila pada akhir pembelajaran mendapatkan prestasi belajar yang lebih baik. Sebaliknya siswa yang mendapatkan prestasi rendah akan mengalami kemalasan belajar.
6
F. Definisi Operasional Supaya dalam melaksanakan penelitian tidak jauh dari tujuan, maka perlu adanya penegasan definisi operasional : 1. Pendididikan Orang Tua Pendidikan adalah: aktivitas dan usaha manusia untuk meningkatkan kepribadiannya dengan jalan membina potensi-potensi pribadinya, yaitu rokhani (pikir, karsa, rasa, cipta dan budi nurani) dan jasmani (panca indera serta
keterampilan-keterampilan
(Tim
Pengembangan
MKDK
IKIP
Semarang, 2000:5). Orang tua merupakan sosok yang sudah tua atau sudah memiliki keturunan. Orang tua memiliki tanggung jawab besar terhadap pendidikan anak. Orang tua perlu membelaki anaknya dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang berguna bagi kehidupan anaknya kelak, sehingga pada masa dewasanya mampu mandri dan bermanfaat bagi kehidupan sosial, bangsa dan agamanya (Suwarno, 2009:41). Jadi pendidikan orang tua merupakan pendidikan yang telah dilalui pada masa lalu dan dapat dijadikan sebagai bekal untuk meningkatkan kehidupan yang lebih dewasa dan lebih baik dari sebelumnya. 2. Prestasi Belajar Prestasi belajar merupakan hasil akhir setelah melalui tahapan-tahapan kegiatan belajar pada waktu tertentu. Prestasi belajar dapat diwujudkan dalam bentuk nilai atau dalam bentuk prilaku yang lebih baik.
7
Jadi judul penelitian ini mengandung maksud untuk mengetahui prestasi belajar anak yang dilihat dari pengaruh tingkat pendidikan orang tua siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri Klego. G. Metode Penelitian 1. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel a. Populasi Populasi adalah: Pengambilan data secara keseluruhan dan lengkap (Suhalis, 2005:4).
Populasi adalah : keseluruhan subjek penelitian.
(Arikunto, 2004:115). Sebagai populasi dalam penelitian ini adalah siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri Klego Kabupaten Boyolali tahun pelajaran 2011/2012 kelas VIII sebanyak 83 orang tua dan 83 siswa. b. Sampel Sampel adalah : Merupakan pengambilan data hanya sebagian dari populasi tapi dapat mewakili data tersebut untuk dapat diambil suatu kesimpulan (Suhalis, 2005: 4). Sampel juga dapat diartikan: sebagian atau wakil populasi yang diteliti. (Arikunto, 2005:117). Sebagai sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII sebanyak 83 orang tua dan 83 siswa. Pengambilan sampel dari populasi tidak memandang latar belakang orang tua, karena pengambilan sampel di dilakukan secara sensus, artinya seluruh siswa memiliki kesempatan yang sama untuk dijadikan sebagai sampel dalam penelitian. Siswa kelas VIII merupakan diteliti, karena merupakan siswa yang telah menjadi produk pendidikan dari Madrasah Tsanawiyah Negeri Klego.
8
c. Teknik Pengambilan Sampel Teknik Pengambilan sampel menggunakan teknik populasi sampel, artinya pengambilan sampel dilakukan tidak pandang bulu, karena seluruh populasi di pandang sama dan tidak membeda-bedakan. Dengan demikian maka : peneliti memberi hak yang sama kepada setiap subjek untuk memperoleh kesempatan (chance) dipilih menjadi sampel (Suhalis, 2005:120). Seluruh populasi memiliki derajat yang sama dan dijadikan sebagai sampel dalam penelitian, maka pengambilan sampel ini juga dapat dinamakan sebagai pengambilan sampel secara sensus yang hanya diberikan kesempatan kepada siswa yang duduk di bangku kelas VIII. 2. Variabel dan Indikator Variabel dalam penelitian ini terbagi ke dalam dua variabel yaitu : a. Variabel X yaitu Pendidikan Orang Tua Variabel X merupakan salah satu variabel yang di dalamnya merupakan pendidkan orang tua yang indikatornya meliputi : 1) Pendidikan akhir orang tua SD/MI sampai Perguruan Tinggi 2) Pendidikan orang tua berasal dari pendidikan formal. b. Variabel Y adalah prestasi anak Variabel Y merupakan variabel yang di dalamnya termuat tentang prestasi anak, yang di wujudkan dengan nilai rata-rata hasil ujian akhir semester.
9
3. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data menggunakan data dokumentasi. Metode dokumentasi ialah: mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, trankrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan lain-lain (Arikunto, 2005:236). Pengumpulan data berkenaan dengan dokumentasi data di ambil di Madrasah Tsanawiyah Negeri Klego diantaranya : jumlah siswa, guru, data orang tua siswa, prestasi belajar dan lain sebagainya, yang kesemuanya itu dapat membantu yang sesuai tujuan penelitian. 4. Teknik Analisis Data Analisis data merupakan salah satu upaya maksimal untuk menganalisis data yang diperoleh di lapangan, sehingga memiliki harapan maksimal untuk mencapai tujuan penelitian. Setelah data diperoleh, selanjutnya diselesaikan dengan menggunakan rumus korelasi product moment angka kasar sebagai berikut :
rXT
2
2
2
2
Keterangan : rxy : koofisien korelasi antara X dan Y N
: Jumlah sampel
X
: Variabel terikat yaitu pendidikan orang tua
Y
: Variabel bebas yaitu prestasi anak” (Arikunto, 2004:256).
10
Selain rumus korelasi digunakan untuk mengetahui pengaruh tingkat pendidikan orang tua terhadap prestasi anak, juga menggunakan rumus prosentasi, sebagai berikut: P
F X 100% N
H. Sistematika Penulisan BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Kegunaan Penelitian E. Definisi Operasional F. Metode Penelitian G. Sistematika Penulisan
BAB II
KAJIAN PUSTAKA A. Tingkat Pendidikan Orang Tua 1. Pengertian Pendidikan 2. Jalur,Jenis,Dan Jenjang Pendidikan 3. Pengertian Orang Tua B. Prestasi Anak 1. Pengertian Prestasi Belajar Anak 2. Faktor-faktor Pendorong dan Penghambat Prestasi Anak C. Pengaruh Tingkat Pendidikan Orang Tua dengan Prestasi Belajar Anak
11
BAB III HASIL PENELITIAN A. Gambaran umum MTs Negeri klego,kecematan simo,kabupaten boyolali B. Penyajian Data BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Diskriptif B. Pengujian Hipotesis C. Pembahasan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN
15
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tingkat Pendidikan Orang Tua 1. Pengertian Pendidikan Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan. Bukan saja sangat pepnting bahkan masalah pendidikan itu sama sekali tidak bisa dipisahkan dari kehidupan, baik dalam kehidupan keluarga maupun dalam kehidupan bangsa dan negara, maju mundurnya suatu bangsa sebagian besar ditentukan oleh maju mundurnya pendidikan di negara tersebut. Pendidikan lebih dari sekedar pengajaran, karena dalam kenyataannya pendidikan adalah suatu proses dimana suatu bangsa atau negara membina dan mengembangkan kesadaran diri diantara individu-individu dengan kesadaran tersebut, suatu bangsa atau negara dapat mewariskan kekayaan budaya atau pemikiran kepada generasi berikutnya. Sehingga menjadi inspirasi bagi mereka setiap aspek kehidupan. (Azra, 1999:3) Mengenai arti pendidikan banyak sekali orang mendefinisikannya. Arti pendidikan di sini tergantung tokoh itu memandangnya. Walaupun berbeda pandangan tentang pengertian pendidikan secara umum terdapat kesaman dalam merumuskan pengertian pendidikan.
16
Secara etimologi, pendidikan berasal dari bahasa Yunani Paedagogikî, pais berarti anak, gogos artinya membimbing atau tuntunan dan iek artinya ilmu. Jadi secara etimologi paedagogik adalah ilmu yang membicarakan bagaimana memberikan bimbingan pada anak. (Kasihadi, 1990:12) Secara
terminology
banyak
sekali
definisi
pendidikan
yang
dikemukakan para ahli pendidikan, yaitu sebagai berikut : 1) Menurut Ki Hajar Dewantara Pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan perkembangan budi pekerti (kekuatan bathin), pikiran (intelek) dan jasmani anak-anak. 2) Menurut Jhon Dewey Pendidikan adalah proses pembentukan kecakapan-kecakapan yang fundamental secara intelektual dan emosional karena alam dan sesame manusia. 3) Menurut M. J. Langeveld pendidikan adalah member pertolongan secara sadar dan sengaja kepada anak yang belum dewasa dalam pertumbuhanya menuju arah kedewasaan dalam arti dapat berdiri
sendiri dan bertanggungjawab
susila atas segala tindakannya menurut pihaknya sendiri. (Khasidi, 1998:13)
17
4) Menurut Ahmad D. Marimba Pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara
sadar oleh
pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani terdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama.(Marimba,29) 5) Menurut Jumhur Pendidikan dapat diartikan sebagai suatu proses bantuan yang diberikan oleh orang dewasa untuk mencapai kedewasaan (Jumhur dan Surya, 153). Dalam Ensiklopedi Pendidikan, dijelaskan tentang pengertian pendidikan sebagai berikut, Pendidikan adalah suatu usaha sadar memfasilitasi orang sebagai pribadi yang utuh sehingga teraktualisasi dan terkembangkan potensinya mencapai taraf pertumbuhan perkembangan yang dikehendaki melalui belajar. (Munandir, 2001:229) Dalam UURI No 20 Th 2003 pasal 1, pendidikan diartikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual kegamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak, mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.(Depdiknas, 2003:5) Ramayulis berpendapat dalam bukunya Ilmu Pendidikan islam bahwa pendidikan adalah segala usaha orang dewasa dalam pergaulan
18
dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan jasmani dan rohaninya ke arah kedewasaan. (Ramayulis, 2002:1) Sementara Purwanto
itu
M. Ngalim
dalam bukunya Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis
berpendapat bahwa pendidikan adalah pimpinan yang di berikan dengan sengaja oleh orang dewasa kepada anak-anak, dalam pertumbuhannya (jasmani dan rohani) agar berguna bagi diri sendiri dan bagi masyarakat. (Purwanto, 2004:10) Azyumardi Azra dalam buku Esai-esai Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam menjelaskan pendidikan adalah suatu proses dimana suatu bangsa mempersiapkan generasi
mudanya untuk menjalankan
kehidupan dan memenuhi tujuan hidup secara efisien dan efektif. (Azra, 1999:3) Pengertian pendidikan secara luas meliputi semua aktifitas dan upaya dari generasi tua sebagai pendidik untuk mengalihkan pengetahuan, pengalaman, kecakapan dan keterampilannya kepada generasi muda atau anak didik sebagai upaya untuk mempersiapkan generasi muda atau anak didik
agar mereka dapat memenuhi kebutuhan hidupnya jasmaniah
maupun rohaniah. Dapat dikatakan bahwa pendidikan adalah bimbingan yang diberikan orang dewasa kepada anak yang belum dewasa
agar dapat
19
berdiri sendiri dan bertanggungjawab atas
segala tindakan dan harus
merealisasikan potensi-potensi yang dimiliki anak didik yang bersifat menumbuhkan serta mengembangkan baik jasmani maupun rohani. Tujuan pendidikan dijelaskan dalam UURI No 20 Th 2003 tentang SISDIKNAS bab II dasar, fungsi dan tujuan, pasal 3 yang berbunyi untuk berkembangnya potensi pesera didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. (Depdiknas,2003:8) Berdasarkan uraian diatas, maka sekolah sebagai pusat pendidikan formal, merupakan lingkungan pendidikan yang kedua setelah lingkungan pendidikan dalam keluarga (informal), yang berfungsi untuk meneruskan pembinaan yang dasar-dasarnya telah diletakan dalam lingkungan keluarga. Penyelenggaraan pendidikan formal dilaksanakan oleh lembaga yang berwenang telah
mendapat perintah resmi dari pemerintah.
Penyelenggsraan pendidiksn formal yang telah berlangsung, dilaksanakan oleh Depdikbud, Depag, dan yayasan (lembaga khusus) yang dikenal dengan sekolah swasta
20
2. Jalur, Jenis dan Jenjang Pendidikan a. Jalur Pendidikan Berdasarkan bunyi pasal 13, ayat 1, UURI No 20 Th 2003 tentang
SISDIKNAS. Dapat dikemukakan penyelengaraan pendidikan
dilaksanakan melalui 2 jalur, yaitu
pendidikan formal, pendidikan
nonformal dan informal. b. Jenis Pendidikan Dari bunyi pasal 15 UURI No 20 Th 2003 tentang SISDIKNAS, jenis pendidikan mencakup pendidikan umum, kejuruan, akademik, profesi, vokasi, keagamaan dan khusus.(UU, 2006:66) yang termasuk jalur pendidikan sekolah sesuai dengan sifat dan kekhususan tujuannya dikelompokan sebagai berikut: 1) Pendidikan umum, yatu pendidikan yang mengutamakan perluasan pengetahuan dan peningkatan keterampilan peserta didik dengan pengkhususan
yang diwujudkaan pada tingkat akhir masa
pendidikan. Contoh: SD, SMP dan SMA 2) Pendidikan khusus, yaitu
pendidikan yang
mempersiapakan
peserta didik untuk bekerja dalam bidang tertentu. Contoh: STM dan SMK.
21
c. Jenjang Pendidikan Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar pendidikan menengah,
pendidikan
tinggi.
Dalam
undang-undang
pendidikan
dinyatakan bahwa jenjang pendidikan yang termasuk jalur pendidikan sekolah terdiri dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah, yang berbentuk Sekolah Dasar (SD), Madrasah Ibtidaiyah (MI), atau bentuk lain yang sederajat serta Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan (MAK). Pendidikan tinggi
merupakan jenjang jendidikan setelah
pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doktor yang diselenggarakan oleh pendidikan tinggi. (UU,2006:67) Pendidikan dasar diselenggarakan untuk mengembangkan sikap dan kemampuan serta memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar yang diperlukan untuk hidup dalam masyarakat serta mempersiapkan peserta didik yang memenuhi persyaratan untuk mengikuti pendidikan menengah. Pendidikan menengah diselenggarakan untuk melanjutkan dan meluaskan pendidikan dasar serta menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya dan alam sekitar serta dapat
22
mengembangkan kemampuan lebih lanjut dalam dunia kerja atau pendidikan tinggi. Sedangkan pendidikan tinggi merupakan kelanjutan pendidikan menengah yang diselenggarakan untuk menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan professional yang dapat menerapkan, pengembangkan dan/atau
menciptakan
ilmu
pengetahuan, teknologi, dan kesenian. (Riyanto, 2000:65) Jadi yang dimaksud dengan tingkat pendidikan dalam skripsi ini adalah pendidikan yang berstruktur dan berjenjang dengan periode tertentu serta memiliki program dan tujuan yang disesuaikan dengan jenjang yang diikuti dalam mendidik. 3. Pengertian Orang Tua Keluarga itu terdiri dari ibu, bapak beserta anak-anaknya (keluarga kecil-keluarga inti), bapak dan ibulah yang disebut orang tua. Menurut kamus Bahasa Indonesia istilah orangtua adalah: a) Orang yang sudah tua b) Ibu, bapak c) Orang tua, orang yang dianggap tua (pandai, cerdik)
23
Dalam istilah maka dalam penulisan skripsi ini yang dimaksud dengan orang tua itu adalah bapak dan ibu dari anak-anak hasil pernikahan (orang tua kandung) Pendidikan merupakan proses yang berlangsung terus selama manusia hidup dan tumbuh. Berlangsungnya pendidikan selalu melalui proses belajar. Oleh karena itu, semakin banyak seseorang belajar akan semakin bertambah pengetahuan, pengalaman serta pengertian tentang sesuatu.
Keuntungan
banyak belajar tanpa disadari mempengaruhi kepribadian orang tua, baik dalam cara bersikap, berfikir maupun cara bertindak. Dengan demikian orang tua mempunyai pengaruh yang berbeda dalam cara membimbing belajar anaknya. Berdasarkan hal tersebut, maka orang tua perlu memiliki pengetahuan untuk mendidik anak. Usaha untuk memperoleh pengetahuan salah satunya adalah melalui pendidikan formal, karena tingkat pendidikan formal yang dialami orang tua akan menentukan banyak tidaknya pengetahuan yang ia peroleh dan ia miliki, terutama pengetahuan yang diperlukan untuk memberikan bimbingan kepada anak dalam belajar di rumah.
24
B. Prestasi Belajar 1. Pengertian Prestasi Belajar Prestasi belajar adalah sebuah kalimat yang terdiri dari dua kata, yakni prestasi dan belajar yang mempunyai arti berbeda. Untuk memahami lebih lanjut tentang pengertian prestas belajar, penulis menjabarkan makna dari kedua kata tersebut. Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan diciptakan baik secara individual atau kelompok. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia yang dimaksud dengan prestasi adalah hasil yang telah dicapai. (kamus besar bahasa Indonesia,1999:593) Prestasi adalah suatu hasil yang diperoleh seseorang, baik itu prestasi disekolah, dikantor atau lainnya. dalam kamus pelajar kata serapan Bahasa Indonesia mengatakan prestasi adalah hasil yang diperoleh dari kerja keras yang dilakukan seseorang. Keberhasilan siswa dalam proses belajarnya dapat dilihat dari prestasi yang dicapai dari kurun waktu tertentu, yang dalam hal ini dapat dilihat dari nilai yang diperoleh dalam satu semester, dan dibukukan dalam bentuk buku laporan pendidikan atau raport. nilai-nilai yang tertera dalam buku raport merupakan penjumlahan nilai dari seluruh mata pelajaran yang diperleh siswa. Dengan demikian besar kecilnya nilai-nilai yang diperoreh
25
menunjukan besar kecilnya prestasi yang dicapai. Sedangkan Saiful Bahri Djamarah dalam bukunya Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru, yang mengutip dari Masíud Khasan Abdul Qahar, bahwa prestasi adalah apa yang telah dapat diciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja. Dalam buku yang sama Nasrun Harahap, berpendapat bahwa prestasi adalah penilaian pendidikan tentang perkembangan dan kemajuan siswa yang berkenaan dengan penguasan bahan pelajaran yang disajikan kepada siswa. (Djamarah, 1998:20-21) Dari pengertian di atas bahwa
prestasi adalah hasil dari suatu
kegiatan seseorang atau kelompok yang telah dikerjakan, diciptakan, dan menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan bekerja. Belajar adalah proses perubahan dalam diri manusi dan merupakan aktifitas yang sangat vital serta terjadi secara terus menerus. Sebagian orang beranggapan bahwa belajar adalah semata-mata mengumpulkan atau menghafalkan fakta-fakta yang tersaji dalam bentuk informasi materi pelajaran, disamping itu pula ada pula yang memandang belajar sebagai latihan belaka. seperti yang tampak pada latihan membaca dan menulis.
26
Untuk menghindari ketidaklengkapan persepsi. Berikut ini akan akan disajikan beberapa defenisi, yaitu: a) Menurut James O Whitakker Belajar dapat didefenisikan sebagai proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau dirubah melalui latihan pengalaman. (Sumanto, 2000:99) b) Menurut Howar L Kingsley Belajar adalah proses dimana tingkat laku (dalam arti luas) ditimbulkan
atau
dirubah
melalui
praktek
atau
latihan.
(Sumanto,:2000: 99) c) Menurut Slameto Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman-pengalaman sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. (Slameto, 1995:2) Sarlito
Wirawan
Sarwono
mengemukakan
pendapatnya
tentang belajar, menurutnya belajar adalah suatu proses dimana suatu tingkah laku ditimbulkan atau diperbaiki nelalui serentetan reaksi atau situasi yang terjadi. (Sarwono, 2000:45)
27
Menurut Morgan, dalam buku Introduction to Psychology. Mengemukakan Belajar adalah suatu perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan dan pengalaman. Menurut Witherington, dalam buku Educational Psychology, mengemukakan Belajar adalah suatu perubahan di dalam kepribadi yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru daripada reaksi yang berupa
kecakapan,
sikap,
kebiasaan,
kepandaian,
atau
suatu
pengertian. Sedangkan menurut Gagne, dalam buku the Conditiones of Learning
mengatakan bahwa, belajar terjadi apabila suatu situasi
stimulus
bersama
dengan isi ingatan mempengaruhi siswa
sedemikian rupa sehingga perbuatannya berubah dari waktu ke waktu sebelum ia mengalami situasi tadi. Menurut
W.S. Winkel
SJ. belajar adalah suatu aktifitas
mental atau psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan,
yang
menghasilkan
perubahan-perubahan
dalam
pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai-sikap. Perubahan itu bersifat secara relatif konstan dan tetap. (Minkel SJ, 1996:53) Muhibbin Syah, menambahkan dalam bukunya Psikologi Belajar, bahwa belajar adalah tahapan perubahan seluruh tingkah laku
28
individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif. (Syah, 1999:64) Berdasarkan beberapa pengalaman diatas bahwa belajar merupakan kegiatan yang dilakukan secara sadar dan rutin pada seseorang sehingga akan mengalami perubahan secara individu baik pengetahuan, keterampilan, sikap dan tingkah laku yang dihasilkan dari proses latihan dan pengalaman individu itu sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Menurut Syaiful Bahri Djamarah dalam bukunya Psikologi Belajar, jika hakikat belajar adalah perubahan tingkah laku,maka ada beberapa perubahan tertentu yang dimasukkan ke dalam
ciri-ciri
belajar, yaitu : 1. Perubahan yang Terjadi Secara Sadar Ini berarti individu yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan itu atau sekurang-kurangnya individu merasakan telah terjadi adanya suatu perubahan dalam dirinya. Misalnya ia menyadari bahwa pengetahuannya bertambah.
29
2. Perubahan dalam Belajar Bersifat Fungsional Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam diri individu berlangsung terus menerus dan tidak statis. Suatu perubahan yang terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya dan akan berguna bagi kehidupan ataupun proses belajar berikutnya. 3. Perubahan dalam Belajar Bersifat Positif dan Aktif Dalam
perbuatan
belajar,
perubahan-perubahan
itu
selalu
bertambah dan tertuju untuk memperoleh suatu yang lebih baik dari sebelumnya. Dengan demikian, makin banyak usaha belajar itu di lakukan,makin banyak dan maka baik perubahan yang diperoleh. 4. Perubahan dalam Belajar Bukan Bersifat Sementara Perubahan yang bersifat sementara (temporer) yang terjadi hanya untuk beberapa saat saja. Perubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat menetap atau permanent. Ini berarti bahwa tingkah laku yang terjadi setelah belajar akan bersifat menetap.
30
5. Perubahan dalam Belajar bertujuan atau Terarah Ini berarti bahwa perubahan tingkah laku itu terjadi karena ada tujuan yang akan dicapai. Perubahan belajar terarah pada perubahan tingkah laku yang benar-benar disadari. 6. Perubahan Mencakup Seluruh Aspek Tingkah Laku Perubahan yang diperoleh individu setelah melalui suatu proses belajar meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku. Jika seseorang belajar meliputi perubahan sesuatu, sebagai hasilnya ia akan mengalami perubahan tingkah laku secara menyeluruh dalam sikap kebiasaan, keterampilan, pengetahuan, dan sebagainya. (Djamarah, 1996:15-16) Dari merupakan
pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa belajar proses
perubahan-perubahan
tingkah
laku
dengan
serangkaian kegiatan seperti membaca mengamati, mendengar, meniru dan sebagainya. Dari defenisi-defenisi diatas, dapat dikatakan adanya beberapa elemen yang mencirikan pengertian tentang belajar, yaitu: a) Belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku, dimana perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang lebih buruk.
31
b) Belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui latiha atau pengalaman, dalam arti perubahan-perubahan yang disebabkan oleh pertumbuhan atau kematangan tidak dianggap sebagai hasil belajar, seperti perubahan-perubahan yang terjadi pada diri bayi. c) Untuk dapat disebut belajar maka perubahan itu harus relative mantap. Harus merupakan akhir daripad suatu periode waktu yang cukup panjang, berapa lama periode waktu itu berlangsung sulit ditentukan dengan pasti, tetapi perubahan itu hendaknya merupakan akhir dari bulan, ataupun bertahun-tahun Ini berarti kita harus mengesampingkan perubahan-perubahan tingkah laku yang disebabkan oleh motivasi, kelelahan, adaptasi, ketajaman perhatian atau kepekaan seseorang yang biasanya berlangsung sementara. d) Tingkah laku yang mengalami perubahan karena belajar menyangkut berbagai aspek kepribadian, baik fisik maupun psikis, seperti perubahan dalam pengertian, pemecahan suatu masalah, keterampilan, kecakapan, kebiasaan ataupun sikap. (Purwanto, 2004:84)
32
e) Perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar itu terjadi melalui usaha-usaha dengan mendengar, membaca, mengukuti petunjuk, mengamati, memikirkan, menghayati
meniru, melatih
dan
mencoba sendiri atau berarti dengan pengalaman atau latihan. Jadi perubahan tingkah laku akibat kematangan atau pertumbuhan fisik itu bukan hasil belajar. f) Belajar itu dalam bentuk prakteknya dapat dilakukan disekolah atau diluar sekolah. Belajar di sekolah senantiasa diarahkan oleh guru kepada perubahan perilaku yang baik atau positif, sedangkan belajar di luar sekolah yang dilakukan sendiri oleh individu dapat mengahasilkan perubahan-perubahan perilaku yang positif atau negatif. (Sabri, 1996:55) Banyak sekali bentuk-bentuk perubahan yang terdapat dalam diri manusia yang tergantung pada belajar, sehingga kualitas peradaban manusia
juga berpulang pada apa dan bagaimana ia
belajar. E.L.Thorndike meramalkan, jika kemampuan belajar umat manusia dikurangi setengahnya saja maka peradaban yang ada sekarang tidak akan berguna bagi generasi mendatang, bahkan mungkuin peradaban itu sendiri akan lenyap di telan zaman. (syah,1999:95)
33
Maka
dalam
konsep
prestasi
belajar,
dikatakan
oleh
W.S.Winkel menjelaskan bahwa prestasi belajar adalah hasil belajar yang diraih oleh seorang selama dan sesudah ia mengalami proses belajar. Prestasi belajar merupakan hasil dari suatu proses belajar. Begitu pula menurut Nana Sudjana mengatakan bahwa prestasi belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. (Sudjana, 2004:43) Prestasi belajar dapat bersifat tetap dalam sejarah kehidupan umat manusia karena sepanjang kehidupannya selalu mengejar prestasi menurut bidang dan kemampuan masing-masing. Prestasi belajar dapat memberikan ekuasaan kepada orang yang bersangkutan, khususnya orang yang sedang menuntut ilmu di sekolah. Prestasi belajar meliputi segenap
ranah
kejiwaan
yang
berubah sebagai akibat dari pengalaman dan proses belajar siswa yang bersangkutan. Prestasi belajar dapat dinilai dengan cara berikut: 1. Penilaian Formatif Penilaian Formatif adalah penilaian tentang prestasi siswa yang dilakukan guru berdasarkan rencana pelajaran
yang telah
dianjurkan dan yang telah dikerjakan siswa yang bersangkutan.
34
2. Penilaian Sumatif Penilaian sumatif adalah penilaian yang digunakan guru secara berkala untuk mengetahui tingkat prestasi siswa. (Purwanto,2004: 14). Dengan demikian, dari rumusan-rumusan tersebut diatas dapat disimpulkan mengenai prestasi belajar adalah suatu hasil yang diperoleh dari proses usaha belajar yang dilakukan seseorang dalam beberapa waktu penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang dibuktikan melalui tes hasil belajar dan dinyatakan dalam bentuk nilai atau skor. 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar Prestasi belajar yang berupa indeks prestasi adalah nilai kredit ratarata yang merupakan satuan nilai yang menggambarkan mutu prestasi belajar siswa selama satu semester, dalam rangka menyelesaikan program belajar yang dibebankan kepadanya, selanjutnya prestasi belajar juga menunjukkan sejauh mana daya serap yang dicapai siswa dalam belajar. Daya serap yang tinggi akan digambarkan pada prestasi belajar yang tinggi. Daya serap yang rendah akan digambarkan dengan prestasi belajar
yang
rendah pula. Maka dalam hal tersebut dimana daya
35
kemampuan seorang siswa yang berbeda-beda dapat disebabkan adanya faktor-faktor yang mempengaruhinya. Tingkat
intelegensi
siswa
memang
salah
satu
faktor
yang
mempengaruhi prestasi belajar, namun hal itu bukanlah faktor utama, ada faktor-faktor lain yang mendukung prestasi belajar yang diperoleh siswa. Seperti dinyatakan oleh Drs. Slameto bahwa prestasi belajar siswa tidak semata-mata ditentukan oleh tingkat kemampuan intelektualnya, tetapi ada faktor-faktor lain, seperti: motivasi, sikap, kesehatan fisik dan mental, kepribadian, ketekunan dan lain-lain. (Slameto, 1995:2) Begitu pula Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono berpendapat bahwa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa dilihat dari faktor dalam diri (faktor internal) dan faktor dari luar diri (faktor internal) individu. a. Faktor internal terdiri dari : 1) Faktor jasmaniah ataupun yang
(fisiologis)
baik
yang
bersifat
bawaan
diperoleh. Yang termasuk faktor ini misalnya
penglihatan, pendengaran struktur tubuh dan sebagainya. 2) Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh, yang terdiri atas: a) Faktor intelektif yang meliputi
36
b) Faktor potensial, yaitu kecerdasan dan bakat c) Faktor kecakapan yang nyata yaitu prestasi yang dimiliki. 3) Faktor non intelektif, yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu seperti sikap, minat, kebiasaan, motivasi, emosi, kebutuhan dan penyesuaian diri. 4) Faktor kematangan fisik maupun psikis b. Faktor eksternal terdiri dari : 1. Faktor sosial yang terdiri dari : a)
Lingkungan keluarga Yang merupakan salah satu lembaga yang amat menentukan
terhadap pembentukan pribadi anak, karena dalam keluarga inilah anak menerima pendidikan dan bimbingan pertama kali dari orangtua dan anggota keluarga lainnya. Di dalam keluarga inilah seorang yang masih dalam usia muda diberikan dasar-dasar kepribadian, karena pada usia ini anak lebih peka terhadap pengaruh yang datang dari luar dirinya. Faktor ekonomi keluargapun sangat menentukan, belajar di sekolah baik di desa apalagi di kota tak akan luput dari unsure biaya. Keluarga yang memiliki perekonomian yang memadai akan turut menjamin keberhasilan anak dalam kegiatan belajarnya.
37
b)
Lingkungan sekolah Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang amat penting
bagi kelangsungan pendidikan anak. Sebab tidak semahal yang dapat diajarkan di lingkungan keluarga karena terbatasnya kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki oleh orang tua. Sekolah bertugas sebagai pembantu dalam memberikan pendidikan dan pengajaran
kepada
anak-anak mengenai apa yang tidak didapat atau tidak ada kesempatan orang tua untuk memberikan penddidikanssdan pengajaran di dalam keluarga. c)
Lingkungan masyarakat
d)
Lingkungan kelompok 1. Faktor budaya, seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian. 2. Faktor lingkungan fisik, seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar, dan iklan 3. Faktor lingkungan spiritual dan keamanan. (Ahmadi dan Supriyono, 1991:130)
Sedangkan Alisuf Sabri menggolongkan faktor internal dan eksternal, yaitu sebagai berikut:
38
1) Faktor internal siswa a) Faktor sosiologis siswa terdiri dari kondisi kesehatan dan kebugaran fisik
dan kondisi
panca
inderanya
terutama
penglihatan
dan
pendengaran. b) Faktor psikologis yang akan mempengaruhi keberhasilan siswa adalah minat, intelejensia, motivasi kemampuan
persepsi,
ingatan,
dan kemampuan kognitif seperti berfikir
dan
kemampuan
dasar
pengetahuan (bahan appersepsi) yang dimiliki siswa. 2) Faktor eksternal siswa a) Faktor-faktor lingkungan Faktor lingkungan siswa ini dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu faktor lingkungan alam atau non-sosial dan faktor lingkungan sosial. Yang termasuk lingkungan non sosial adalah keadaan suhu, kelembagaan udara, waktu (pagi, siang, malam), tempat,letak gedung sekolah dan sebagainya. b) Faktor-faktor instrumental Faktor ini terdiri dari gedung atau sarana fisik kelas, sarana atau alat pengajaran, media pengajaran, guru dan kurikulum atau materi pelajaran
39
serta strategi belajar mengajar yang digunakan akan mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa. (Sabri, 1996:59) 3. Pengaruh tingkat pendidikan orang tua terhadap prestasi belajar Anak Dalam lingkungan keluarga yang berperan menjadi pendidik adalah orang tua (ayah dan ibu). Orang tua merupakan pendidik yang pertama dan utama dalam membantu mengembangkan potensi anak-anaknya. Orang tua dikatakan sebagai pendidik pertama, karena orang tualah yang pertama mendidik anaknya sejak dilahirkan, dikatakan sebagai pendidik utama, karena pendidikan yang diberikan orang tua merupakan dasar dan sangat menentukan perkembangan anak selanjutnya. Orang tua yang memiliki tingkat pendidikan tinggi biasanya memiliki cita-cita
yang
tinggi pula terhadap pendidikan anak-anaknya. Cita-cita dan dorongan ini akan mempengaruhi sikap dan perhatiannya terhadap keberhasilan pendidikan anak-anaknya di sekolah. Keberhasilan pendidikan seorang anak terutama yang menyangkut pencapaian prestasi belajar yang baik dipengaruhi oleh beberapa faktor yang salah satunya adalah bagaimana cara orang tua mengarahkan cara belajar anaknya.
40
Zahara Idris mengatakan mengatakan bahwa tingkat pendidikan seseorang erat kaitannya dengan tingkat pengembangan potensi fisik, emosional, sosial, moral, pengetahuan dan keterampilan ( Idris, 1995:45). Jadi
tingkat
pendidikan
seseorang
akan
berpengaruh
dengan
perkembangan potensi yang dimilikinya termasuk potensi emosional, pengetahuan,sikap dan keterampilan.Dengan kematangan emosional, pengetahuan, sikap memberikan
yang dimiliki orang tua sedikit
kontribusi bagi
banyaknya akan
orang-orang yang menjadi tanggung
jawabnya. Sehingga pengertian tingkat pendidikan orang tua di sini dengan bekal ilmu serta kedewasaan yang dimiliki, lebih memungkinkan orang tua untuk bertindak lebih bijaksana dalam mengarahkan anaknya belajar, sesuai dengan taraf usia anak dan mampu menunjang keberhasilan prestasi belajar anak.
35
BAB III HASIL PENELITIAN
A. Gambaran umum MTsN Klego Kecamatan Simo Kabupaten Boyolali 1. Sejarah Berdirinya MTsN Klego Kecamatan Simo Kabupaten Boyolali Madrasah Tsanawiyah Negeri Klego Kabupaten Boyolali salah satu lembaga pendidikan formal tingkat dasar yang berdiri pada tanggal 13 Maret 2009 dan diresmikan pada tanggal 11 April 2009 yang sebelumnya telah berdiri lembaga pendidikan formal di bawah naungan Yayasan Pendidikan Islamiyah Klego di Tanjung. Sebelum didirikan Madrasah Tsanawiyah Negeri Klego Kabupaten Boyolali, pada awalanya sudah berdiri Madrasah Tsanawiyah Islamiyah Klego yang dikelola oleh masyarakat bekerja sama dengan pemerintah kabupaten Boyolali di bawah naungan Departemen Agama yang sekarang namanya diganti dengan Kementerian Agama. 2. Visi Madrasah Tsanawiyah Negeri Klego Terbentuknya generasi islami yang bergenerasi. 3. Misi Madrasah Tsanawiyah Negeri Klego Melaksanakan pendidikan secara efektif dan kondusif sehingga semua siswa dapat berkembag secara optimal sesuai dengan potensi yang di miliki. Menumbuhkan kesadaran siswa untuk selalu ikhlas menjalankan ibadah
35
36
Menciptakan madrasah yang islami Menumbuhkan kepedulian rasamemiliki sikaptanggung jawab secara disiplin dalam perilaku keseharian Memiliki sarana komputerisasi dan pembelajaran operasional secara individual. B. Denah Lokasi dan Letek Geografis Madrasah Tsanawiyah Negeri Klego Kabupaten Boyolali Denah lokasi Madrasah Tsanawiyah Negeri Klego Kabupaten Boyolali secara singkat dapat disampaikan di bawah ini Kec. Klego
Kec. Simo
KLS IX.C Kls. IX.B KLS. VII.A
Kls. IX.A R Guru
Kls. VIII.A
R. Kepala
R.Tenis Meja
R. TU
Leb Komp
Tem pat Wu dlu
Km. WC Km. WC
Tem pat Wu dlu
Mushola
KLS. VII.V
KLS. VII.C
Kls. VIII.B
Kls. VIII.C
Kantin
Kantin
37
Keterangan : a. Jumlah ruang kelas
: 9 rombel
b. Mushola
: 1 unit
c. Ruang Kepala
: 1 unit
d. Ruang TU
: 1 unit
e. Ruang Guru
: 1 Unit
f. Ruang Leb. Komputer
: 1 unit
g. WC/Kamar mandi siswa
: 2 unit
h. WC/Kamar Mandi guru
: 3 unit
i.
: 2 unit
Kantin
C. Sarana dan Prasarana Pembelajaran Kegiatan pembelajaran yang berhasil dan sukses itu salah satunya dipengaruhi oleh tersedianya sarana dan prasaana yang memadai. Madrasah Tsanawiyah Negeri Klego Kabupaten Boyolali dalam melaksanakan proses pembelajaran juga di tunjang dengan sarana dan prasarana yang mendukung, diantara sarana dan prasarana yang ada di Madrasah Tsanawiyah Negeri Klego Kabupaten Boyolali adalah : 1.
Komputer
:
10 unit (3 untuk TU, 7 unit untuk kegiatan praktek siswa)
2.
TV berwarna 20’
:
2 unit sebagai pembelajaran di kelas IX.
3.
Soung System
:
1 unit
4.
Meja
:
170 unit
38
5.
Kursi
:
340 unit
6.
Mushola
:
1 unit
7.
Bola Volly
:
4 unit
8.
Bola sepak
:
3 unit
9.
Ruang Perpustakaan :
1 unit
10. Buku Perpustakaan
:
300 buku
11. Mesin jahit
:
6 unit
12. Papan tulis
:
9 unit
Sarana pembelajaran tersebut di atas merupakan sarana dan prasarana yang ada di Madrasah Tsanawiyah Negeri Klego Kabupaten Boyolali, sehinga penggunaannya disesuaikan dengan materi pokok pembelajaran siswa.
D. Keadaan Guru, Karyawan dan Siswa Keadaan guru dan siswa di Madrasah Tsanawiyah Negeri Klego Kabupaten Boyolali merupakan modal awal yang dapat dipergunakan sebagai proses pembelajaran. Tabel 1 Keadaan Guru Madrasah Tsanawiyah Negeri Klego Kabupaten Boyolali Tahun 2011/2012 No.
Nama
PNS/GTT
1
Drs. H.M. Ali Imron, M.Pd.I
PNS
2
Dra. Farid Muzayanah
PNS
3
Diyah Widiyasuti, S.Pd
PNS
4
W. Eko Wiyono, S.Pd
PNS
5
M. Rasid, S.Ag
PNS
6
Jamzuri, S.Ag
PNS
39
7
M. Anwarudin, S.Ag
PNS
8
Rukayah, S.Pd
PNS
9
Nur Hayati, S. S.Pd
PNS
10
Suharyono, BA
PNS
11
Eni Zuliyanti, S.Pd.I
PNS
12
Siti Nurrochimah, S.Pd
PNS
13
Budi Santoso, S.Pd
PNS
14
Tiri
GTT
15
Mahmudi
GTT
16
Drs. Judirobani
GTT
17
Sarjono, S.Ag
GTT
18
Gunarto, S.Pd
GTT
19
Kurnia Widayati, S.Pd
GTT
20
Erni Tri Wulandari, S.Pd
GTT
21
Mushowir, S.Ag
GTT
22
Moh. Teguh S.S.HI
GTT
23
Margareta Sri Utami, S.Pd
GTT
24
Drs. Mulyono
GTT
25
Muji Rahayu, S.Pd
GTT
26
Siwi Handayani
GTT
27
Siti Mahmudah, S.Pd.I
GTT
Latar belakang pendidikan guru Madrasah Tsanawiyah Negeri Klego Kabupaten Boyolali mayoritas dari jenjang pendidikan S-I sesuai dengan bidang pembelajaran yang diampu.
Dari 27 guru yang menjadi PNS 13,
sedangkan GTT 14. Seluruh guru dalam memberikan pelajaran kepada siswa secara umum sudah sesuai dengan latar belakang pendidikan.
40
Tabel 2 Keadaan Karyawan Madrasah Tsanawiyah Negeri Klego Kabupaten Boyolali Tahun 2011/2012 No.
Nama
Jabatan
1
Subandi
Ka. TU ( PNS )
2
Sri Wuryandari
PTT
3
Riris Nuryani
PTT
4
Marmin
Tukang kebun
5
Jiman
Penjaga Malam
6
Asrori
Satpam
Tabel 3 Keadaan Siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri Klego Kabupaten Boyolali Tahun 2011/2012 Kelas VII
Kelas VIII
L
P
L
P
L
P
L
P
40
38
39
44
32
35
111
112
Total
Kelas IX
Jumlah
223
Keadaan siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri Klego Kabupaten Boyolali setiap tahunnya mengalami perubahan peningkatan, tetapi hanya beberapa presen saja. Siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri Klego Kabupaten Boyolali berasal dari masyarakat sekitar Desa Tanjung yang mana masyarakat penduduk relatife sedikit dan berhasilnya program Keluarga Berencana, maka tamatan siswa dari SD/MI belum banyak. Sedang siswa yang berasal dari luar
41
Desa Tanjung Kecamatan Klego yang masuk di Madrasah Tsanawiyah Negeri Klego baru sedikit.
Tabel 4 Data Responden No
Nama
Jenis Kelamin
1
GB
Laki-laki
2
ZA
Laki-laki
3
XS
Laki-laki
4
CD
Laki-laki
5
CD
Laki-laki
6
VY
Laki-laki
7
BG
Perempuan
8
NH
Perempuan
9
MK
Laki-laki
10
PL
Laki-laki
11
OL
Laki-laki
12
IK
Perempuan
13
UY
Perempuan
14
TY
Laki-laki
15
GH
Perempuan
16
RT
Perempuan
17
WE
Perempuan
18
DB
Perempuan
19
SC
Laki-laki
20
HJ
Laki-laki
21
LL
Laki-laki
22
UI
Perempuan
23
YU
Laki-laki
24
HY
Perempuan
42
No
Nama
Jenis Kelamin
25
GT
Perempuan
26
DF
Laki-laki
27
PS
Laki-laki
28
HK
Perempuan
29
UM
Perempuan
30
RT
Perempuan
31
PL
Laki-laki
32
ER
Perempuan
33
LU
Perempuan
34
KK
Perempuan
35
HN
Laki-laki
36
FG
Laki-laki
37
DF
Laki-laki
38
KL
Laki-laki
39
JO
Laki-laki
40
UJ
Laki-laki
41
HY
Perempuan
42
GR
Laki-laki
43
RR
Laki-laki
44
KH
Laki-laki
45
ME
Laki-laki
46
UK
Laki-laki
47
WO
Laki-laki
48
KL
Laki-laki
49
RE
Laki-laki
50
RT
Laki-laki
51
KK
Perempuan
52
WL
Laki-laki
53
PR
Perempuan
54
QS
Laki-laki
43
No
Nama
Jenis Kelamin
55
FR
Laki-laki
56
KR
Laki-laki
57
WH
Laki-laki
58
SDW
Perempuan
59
SD
Laki-laki
60
GH
Perempuan
61
FA
Perempuan
62
AA
Laki-laki
63
DD
Perempuan
64
AS
Laki-laki
65
UM
Laki-laki
66
KR
Perempuan
67
SD
Perempuan
68
TG
Perempuan
69
ER
Perempuan
70
TG
Perempuan
71
YH
Perempuan
72
UJ
Perempuan
73
IK
Perempuan
74
PO
Perempuan
75
WA
Laki-laki
76
SE
Perempuan
77
RF
Perempuan
78
CD
Perempuan
79
DD
Laki-laki
80
KK
Laki-laki
81
M
Laki-laki
82
KA
Laki-laki
83
TA
Laki-laki
44
E. Struktur Organisasi Proses pembelajaran di Madrasah Tsanawiyah Negeri Klego dapat menghantarkan pada tingkat keberhasilan salah satunya dipengaruhi oleh struktur organisasi madrasah. Struktur organisasi madrasah merupakan salah satu komponen terpenting dalam suatu kelompok, sehingga jabatan struktur organisasi merupakan salah satu sosok yang memiliki peranan penting dalam meningkatkan kenerja dalam suatu organisasi khususnya organisasi pendidikan di Madrasah Tsanawiyah Negeri Klego. STRUKTUR ORGANISASI MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI KLEGO TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Kepala Madrasah
Ketua Komite
Drs.H.M. Ali Imron, M.Pd
Tuhri
Waka Kurikulum
Waka Kesiswaan
Waka Humas
Waka Sarpra
BP
Sarjono, S.Ag
Gunarto, S.Pd
Drs. Judirobani
Mahmudi
Suyadi, S.Si
KA. TU Subandi
Dewan Guru
Kepala Madrasah tugas yang dilaksanakan memimpin seluruh pelaksanaan pendidikan dan pengajaran serta bertangung jawab seluruh kegiatan sekolah.
Tugas utama Kepala sekolah di antaranya : Mengatur
penyelanggaraan pendidikan, mengatur adminitrasi perkantoran, mengatur
45
adminitrasi kepegawaian,
mengatur
adminitrasi keuwangan,
mengatur
adminitrasi sarana prasarana sekolah, mengatur adminitrasi perpustakaan, mengatur adminitrasi rumah tangga sekolah, mengatur pembinaan kesiswaan, melakukan pengendalian seluruh kegiatan dan melakukan tugas yang diberikan dari atasan. Kemudian wakil kepala sekolah tugas yang dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran di antaranya : Mewakili kepala sekolah, baik kedalam maupun keluar apabila kepala sekolah berhalangan, membantu kepala sekolah, Membantu kepala sekolah dalam masalh mutasi murid, mengurusi BP dan ikut serta mengurusi Ektra kurikiler. Guru Madrasah Tsanawiyah Negeri Klego memiliki tugas yang dilaksanakan, di antaranya: secara profesional, mendidik, mengajar, melatih, membina dan membimbing kearah kemajuan lahir batin, membantu program semester serta satuan pelajaran, melaksanakan jadwal pelajaran, mengavalusi kegiatan belajar mengajar, mengetahui kehadiran siswa, mengetahui jumlah dan nama serta identitas siswa dan mengetahui masalah yang dihadapi siswa. Urusan Kurikulum di Madrasah Tsanawiyah Negeri Klego
dalam
kegiatan pembelajaran memiliki tugas yang dilaksanakan, di antaranya : membuat pembagian jam mengajar, membantu jadwal pelajaran dan jadwal piket,
merencanakan kegiatan kurikuler/kolikuler, mempersiapkan buku
program semester, memantau danberusaha meningkatkan mutu sekolah dan mengatur rencana tes tengah semester. Urusan kesiswaan Madrasah Tsanawiyah Negeri Klego memiliki tugas yang dilaksanakan, yaitu : membina kegiatan OSIS/pramuka, mengatur kegiatan
46
upacara-upacara, membina kegiatan olahraga, kesenian, PMR bersama guru yang terkait, mencari/menyiarkan siswa yang terkait, menyelengarakan kegiatan PMR dan mengurusi bidang UKS. Humas pelaksanaan dibentuk di Madrasah Tsanawiyah Negeri Klego memiliki tugas utama, di antaranya: membantu kepala sekolah dalm hubungan timbal balik antara sekolah dan masyarakat, merencanakan peringatan hari besar islam, memantau penilaian mayarakat terhadap kegiatan sekolah. Bendahara di Madrasah Tsanawiyah Negeri Klego memiliki tugas yang harus dilaksanakan di antaranya: menerima segala keuwangan baik dari siswa maupun dari instansi yang terkait yang di rencanakan sekolah, memberikan gaji guru/karyawan setiap tanggal 1 pada setiap bulan, memberikan honorium kepada guru/karyawan pada kegiatan tertentu yang direncanakan sekolah, membuat laporan keuangan setiap bulan kepada kepala sekolah dan yayasan secara tertulis, melaksanakan program keuangan yang direncanakan oleh sekolah/yayasan, menerima bukti pembayaran SPP siswa dan BKK, menerima bukti pembayaran saran pendidikan.uang tes dan uang EBTA siswa dari BKK dan memuat laporan kepada kepala sekolah. Bimbingan dan Penyuluhan di Madrasah Tsanawiyah Negeri Klego memiliki tugas dan tanggung jawab sehari-hari, sebagai : Menyelanggarakan program BP, merencanakan/ membuat buku perilaku murid, mendata siswa yang perlu diadakan bimbingan dan memberi bimbingan kepada siswa. Terbentuknya tata usaha di Madrasah Tsanawiyah Negeri Klego tugas yang di emban yaitu: merencanakan semua kegiatan adminitrsi sekolah baik intern mapun ekstrn, mengisi buku kleper, mengisi buku induk pegawai,
47
membantu kepala sekolah dalam mendistribusikan surat menyurat baik intern maupun ektern, merencanakan dan melaporkan bulanan ke instansi terkait, melengkapi buku file pegawai. 1.
Menerima surat, memberi agenda dan melaporkan kepada kepala sekolah.
2.
Mengisi buku induk siswa secara lengkap.
3.
Memasukkan nilai dari daftar kelas ke buku induk siswa.
4.
Melaksanakn tugas yang berkaitan dengan sekolah.
5.
Mengurusi absen guru, siswa dan jurnal kelas. a. Melaksanakan tugas yang berkaitan dengan sekolah. b. Membantu kepala tata usaha dalam ketatausahaan. c. Melayani adminitrasi guru dan siswa. d. Merencanakan
dan
menyiapkan
blangko-blangko
adminitrasi
guru/murid. Sarana prasarana pelaksaan tugas sehari-hari di Madrasah Tsanawiyah Negeri Klego di antaranya : menyusun program (Peradaan sarana prasarana dan Pemeliharaan sarana prasarana), pengadaan bahan sarana prasarana dan pemeliharaan sarana prasarana. Bendahara di Madrasah Tsanawiyah Negeri Klego merupakan salah satu susunan organisasi yang memiliki peranan penting di dalam mengatur keuangan di Madrasah Tsanawiyah Negeri Klego baik penerimaan keuangan maupun pengeluaran keuangan yang disesuaikan dengan RAPBM (Rencana Anggaran Pembelanjaan Madrasah). Keberadaan guru merupakan salah satu susunan organisasi di Madrasah Tsanawiyah Negeri Klego yang memiliki peranan penting di dalam pengelolaan
48
pembelajaran setiap hari yang memiliki tugas dan fungsi untuk memberikan pelajaran kepada siswa dalam kurun waktu tertentu.
F. Penyajian Data 1.
Pendidikan Orang Tua
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
Tabel 5 Data Responden Nama Ayah Pendidikan AA BB AN AS A AM AS BS DP DU DR EMS ER FA FN FF FFR HS HT HAS HP HW HP IAW IS MA
Skor
SD
20
SD
20
SMP
25
SMP
25
SMP
25
SMP
25
SMP
25
SMP
25
SMP
25
SMP
25
SMP
25
SMP
25
SMP
25
SMP
25
SMP
25
SMP
25
SMP
25
SMP
25
SMP
25
SMP
25
SMP
25
SMP
25
SMP
25
SMP
25
SMP
25
SMP
25
49
No 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62
Nama Ayah MF MI MB MD MH MM MN MT MW NA NAP NR PS PIL RS RF RW RSP RS RA RF SAA SP SSI SK SKM SM SMH SMR SNA SU SI SAR UN VL WL
Pendidikan
Skor
SMP
25
SMP
25
SMP
25
SMP
25
SMP
25
SMP
25
SMP
25
SMP
25
SMP
25
SMP
25
SMP
25
SMP
25
SMP
25
SMP
25
SMP
25
SMP
25
SMP
25
SMP
25
SMP
25
SMP
25
SMP
25
SMP
25
SMP
25
SMP
25
SMP
25
SMP
25
SMP
25
SMP
25
SMP
25
SMP
25
SMP
25
SMP
25
SMP
25
SMP
25
SMP
25
SMP
25
50
No 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83
Nama Ayah WS WU YF AJW AS AS ACP DJ EFS FS IAS IR KN LN MR MF MAA MAD SF TF TY
Pendidikan
Skor
SMP
25
SMP
25
SMP
25
SMP
25
SMP
25
SMA
30
SMA
30
SMA
30
SMA
30
SMA
30
SMA
30
SMA
30
SMA
30
SMA
30
SMA
30
SMA
30
SMA
30
SMA
30
SMA
30
SMA
30
SMA
30
Skor SD : 20 SMP : 25 SMA : 30
2. Prestasi Belajar Prestasi belajar yang diambil dalam penelitian ini adalah prestasi belajar siswa hasil Ujian akhir yang dirata-ratakan dari nilai awal. Lebih lanjut dapat di lihat pada lampiran tabel berikut ini:
51
Tabel 6 Prestasi Belajar Siswa No
Nama
Nilai
1
TA
80
2
KK
70
3
DD
70
4
AA
80
5
FA
65
6
GA
66
7
SD
82
8
SDW
76
9
WH
70
10
KR
70
11
FR
70
12
QS
65
13
PR
66
14
WL
82
15
KK
76
16
RT
75
17
RE
65
18
KL
66
19
WO
80
20
UK
82
21
ME
76
22
KH
69
23
RR
68
24
GR
70
25
HY
75
26
UJ
66
27
JO
80
52
No
Nama
Nilai
28
KL
70
29
DF
70
30
FG
75
31
HN
76
32
KK
77
33
LU
70
34
ER
70
35
PL
75
36
RT
65
37
TY
66
38
UM
80
39
JM
82
40
HK
76
41
QS
77
42
DF
70
43
GT
70
44
HY
75
45
YU
65
46
UI
66
47
LL
80
48
HJ
82
49
SC
76
50
DB
77
51
WE
70
52
RT
70
53
GH
75
54
TY
78
55
UJ
80
56
IK
82
57
OL
76
53
No
Nama
Nilai
58
PL
77
59
MK
70
60
NH
70
61
BG
75
62
VF
80
63
CD
82
64
CD
76
65
XS
77
66
ZA
88
67
GB
85
68
SD
75
69
FG
80
70
ER
75
71
TG
77
72
YH
70
73
UJ
70
74
IK
82
75
OL
76
76
PO
77
77
WA
65
78
SE
66
79
RF
80
80
CD
82
81
DD
65
82
KK
65
83
M
75
68
BAB IV ANALISIS DATA
A. Analisis Deskripsi Pengumpulan data di MTs Negeri melalui dokumentasi tentang tingkat pendidikan orang tua siswa kelas VIII berjalan sesuai dengan rencana. Hal ini mengandung pengertian, bahwa pengumpulan data yang dilakukan mendapat dukungan dari berbagai pihak, mulai dari kepala madrasah yang mengijinkan untuk dilakukan penelitian, data yang dibutuhkan baik latar belakang pendidikan orang tua yang diambil dari dokumentasi sesuai jadwal. Tingkat pendidikan orang tua siswa kelas VIII MTs Negeri Klego tahun pelajaran 2011/2012 di antara satu dengan lainnya berbeda-beda,
untuk
mempermudah perhitungannya setiap jenjang pendidikan di beri skor sebagai berikut: 1. Pendidikan SD skor
: 20
2. Pendidikan SMP skor
: 25
3. Pendidikan SMA skor
: 30
Lebih jelasnya hasil skor pendidikan orang tua dan prestasi belajar siswa dapat di lihat pada tabel di bawah ini:
68
69
Tabel 7 Skor Pendidikan Orang Tua dan Prestasi Belajar Siswa ( Pendidikan Orang Tua : SD ) No
Nama Orang Tua
Skor
Siswa
Nilai Rata-rata Raport Siswa
1
AA
20
TA
80
2
BB
20
KK
70
JUMLAH
40
150
Tabel 8 Skor Pendidikan Orang Tua dan Prestasi Belajar Siswa ( Pendidikan Orang Tua : SMP )
1
Nama Orang Tua AN
2
AS
25
AA
80
3
AJW
25
FA
65
4
AS
25
GA
66
5
A
25
SD
82
6
AM
25
SDW
76
7
AS
25
WH
70
8
BS
25
KR
70
9
DP
25
FR
70
10
DU
25
QS
65
11
DR
25
PR
66
12
EMS
25
WL
82
13
ER
25
KK
76
14
FA
25
RT
75
15
FN
25
RE
65
16
FF
25
KL
66
17
FFR
25
WO
80
No
Skor
Siswa
25
DD
Nilai Rata-rata Raport 70
70
18
Nama Orang Tua HS
19
HT
25
ME
76
20
HAS
25
KH
69
21
HP
25
RR
68
22
HW
25
GR
70
23
HP
25
HY
75
24
IAW
25
UJ
66
25
IS
25
JO
80
26
MA
25
KL
70
27
MF
25
DF
70
28
MI
25
FG
75
29
MB
25
HN
76
30
MD
25
KK
77
31
MH
25
LU
70
32
MM
25
ER
70
33
MN
25
PL
75
34
MT
25
RT
65
35
MW
25
TY
66
36
NA
25
UM
80
37
NAP
25
JM
82
38
NR
25
HK
76
39
PS
25
QS
77
40
PIL
25
DF
70
41
RS
25
GT
70
42
RF
25
HY
75
43
RW
25
YU
65
44
RSP
25
UI
66
45
RS
25
LL
80
46
RA
25
HJ
82
No
Skor
Siswa
25
UK
Nilai Rata-rata Raport Siswa 82
71
47
Nama Orang Tua RF
48
SAA
25
DB
77
49
SP
25
WE
70
50
SSI
25
RT
70
51
SK
25
GH
75
52
SKM
25
TY
78
53
SM
25
UJ
80
54
SMH
25
IK
82
55
SMR
25
OL
76
56
SNA
25
PL
77
57
SU
25
MK
70
58
SI
25
NH
70
59
SAR
25
BG
75
60
UN
25
VF
80
61
VL
25
CD
82
62
WL
25
CD
76
63
WS
25
XS
77
64
WU
25
ZA
88
65
YF
25
GB
85
No
Skor
Siswa
25
SC
Nilai Rata-rata Raport 76
Tabel 9 Skor Pendidikan Orang Tua dan Prestasi Belajar Siswa ( Pendidikan Orang Tua : SMA ) No
Nama Orang Tua
Skor
Siswa
Nilai Rata-rata Raport Siswa
1
AS
30
SD
75
2
ACP
30
FG
80
3
DJ
30
ER
75
4
EWS
30
TG
77
72
5
Nama Orang Tua FS
6
IAS
30
UJ
70
7
IR
30
IK
82
8
KN
30
OL
76
9
LN
30
PO
77
10
MR
30
WA
65
11
MF
30
SE
66
12
MAA
30
RF
80
13
MAD
30
CD
82
14
SF
30
DD
65
15
TF
30
KK
65
16
TY
30
M
75
No
Skor
Siswa
30
YH
Nilai Rata-rata Raport Siswa 70
Setelah kita ketahui skor/nilai pendidikan orang tua dan prestasi b belajar siswa pada tabel di atas. Selanjutnya dikelompokkan ke dalam kategori orang tua yang berpendidikan SD dikategorikan rendah, SMP sedang dan SMA tinggi. Kemudian diprosentasekan dengan menggunakan rumus prosentase sebagai berikut : P
F x 100 % N
Keterangan : P = Prosentase F = Frekuensi N = Jumlah obyek/sampel 1) Untuk kategori rendah sebanyak 2 orang tua siswa
73
P
2 x 100 % 2,41 % 83
2) Untuk kategori sedang sebanyak 65 orang tua siswa P
65 x 100 % 28,31 % 83
3) Untuk kategori tinggi sebanyak 16 orang tua siswa P
16 x 100 % 19,27 % 83
Dari hasil pencarian persentase diatas dapat kita lihat dalam bentuk tabel di bawah ini : Tabel 10 Kategori Tingkat Pendidikan Orang Tua No
Frekuensi
Kategori
Prosentase
1
2
Rendah
2,41 %
2
65
Sedang
28,31 %
3
16
Tinggi
19,27 %
Jumlah
83
100 %
Dari tabulasi frekuensi tingkat pendidikan orang tua diatas, dapat memberikan interprestasi tentang prestasi belajar anak kelas VIII MTs Negeri Klego Kecamatan Klego Kabupaten Boyolali tahun 2011 adalah sebagai berikut : 1) 2 dari 83 responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah tingkat pendidikan orang tua yang tergolong rendah mencapai 2,41 % 2) 65 dari 83 responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah tingkat pendidikan orang tua tergolong sedang adalah 28,31 %
74
3) 16 dari 83 responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah tingkat pendidikan orang tua yang tergolong tinggi adalah 19,27 % Selanjutnya prestasi belajar siswa yang ada pada tabel tersebut di atas dapat dikelompokkan ke dalam rumus prosentase: P
F x 100 % N
Keterangan : P = Prosentase F = Frekuensi N = Jumlah obyek/sample 1) Untuk kategori tinggi prestasi belajar ada 11 siswa P
11 x 100 % 13,25 % 83
2) Untuk kategori sedang prestasi belajar siswa ada 37 siswa P
37 x 100 % 44,58 % 83
3) Untuk kategori rendah prestasi belajar siswa ada 35 siswa P
35 x 100 % 42,17 % 83
Untuk mencari nilai interval dilakukan dengan menyelesaikan data sebagai berikut: nilai tertinggi 88 dan nilai terendah 65. Penyelesaiannya sebagai berikut: Dari hasil pencarian persentase diatas dapat kita lihat dalam bentuk tabel di bawah ini :
75
88 65 3
7,7 dibulatkan menjadi 8
selanjutnya
angka 8 dijadikan
sebagai interval yang dimasukkan ke dalam tabel berikut. Tabel 11 Kategori prestasi belajar siswa No
Interval
Frekuensi
Kategori
Prosentase
1
82-89
11
Tinggi
13,25 %
2
73-81
37
Sedang
44,58 %
3
65-72
35
Rendah
42,17 %
Jumlah
83
100 %
Dari tabulasi frekuensi prestasi belajar siswa kelas VIII MTs Negeri Klego Kecamatan Klego Kabupaten Boyolali tahun 2011 dapat disampaikan sebagai berikut : a. 11 dari 83 responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah prestasi belajar siswa yang tergolong tinggi mencapai 13,25 % b. 37 dari 83 responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah prestasi belajar siswa tergolong sedang adalah 44,58 % c. 35 dari 83 responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah prestasi belajar siswa yang tergolong rendah adalah 42,17 %
B. Analisis Hipotesis Sebelum dilakukan analisis lanjut tentang pengaruh tingkat pendidikan orang tua terhadap prestasi siswa kelas VIII MTs Negeri Klego Kabupaten Boyolali tahun pelajaran 2011/2012.
Selanjutnya dalam menganalisis data
76
seluruh skor baik variabel tingkat pendidikan orang tua yang dikelompokan sebagai variable (X) maupun prestasi belajar siswa yang dikelompokkan sebagai variabel (Y) selanjutnya dimasukkan ke dalam beberapa tabel persiapan untuk mencari nilai X, Y, X2, Y2 dan XY baik latar belakang pendidikan orang tua dari SD, SMP dan SMA sebagai berikut : Tabel 12 Tabel Kerja Koefisiensi Variabel Tingkat Pendidikan Orang Tua dari SD No
X
Y
X2
Y2
XY
1
20
80
400
6400
1600
2
20
70
400
4900
1405
40
150
800
11300
3005
Berdasarkan penyelesaian data pada tabel 11 tersebut di atas, langkah selanjutnya melakukan analisis tindak lanjut menggunakan rumus produk moment yang dapat diselesaikan sebagai berikut :
rXY
N XY N X2
2
X
Y
N Y2
2
Keterangan : rXY
= Koefisien korelasi antara X dan Y.
XY = Nilai hasil variabel (perkalian X dan Y) X
= Nilai variabel pengaruh
Y
= Nilai variabel terpengaruh
N
= Jumlah siswa yang dijadikan sampel. Dari tabel tersebut di atas dapat diketahui :
77
X : 40 Y : 150 X2 :800 Y2 : 11300 XY : 3005 N : 83 Selanjutnya diselesaikan dengan menggunakan rumus product moment sebagai berikut :
rXY
N XY - X. Y N X-
X
2
N Y-
Y
2
2 3005 (40)(150) 2 800 - 40 6010
2
2 11300 - 150 6000
1600 - 1600 22600 - 22500
10 100 10 1 10
2
78
Tabel 12 Tabel Kerja Koefisiensi Variabel Tingkat Pendidikan Orang Tua dari SMP dan Prestasi Belajar Anak No
X
Y
X2
Y2
XY
1
25
70
625
4900
1750
2
25
80
625
6400
2000
3
25
65
625
4225
1625
4
25
66
625
4356
1650
5
25
82
625
6724
2050
6
25
76
625
5776
1900
7
25
70
625
4900
1750
8
25
70
625
4900
1750
9
25
70
625
4900
1750
10
25
65
625
4225
1625
11
25
66
625
4356
1650
12
25
82
625
6724
2050
13
25
76
625
5776
1900
14
25
75
625
5625
1875
15
25
65
625
4225
1625
16
25
66
625
4356
1650
17
25
80
625
6400
2000
18
25
82
625
6724
2050
19
25
76
625
5776
1900
20
25
69
625
4761
1725
21
25
68
625
4624
1700
22
25
70
625
4900
1750
23
25
75
625
5625
1875
24
25
66
625
4356
1650
25
25
80
625
6400
2000
26
25
70
625
4900
1750
27
25
70
625
4900
1750
79
No
X
Y
X2
Y2
XY
28
25
75
625
5625
1875
29
25
76
625
5776
1900
30
25
77
625
5929
1925
31
25
70
625
4900
1750
32
25
70
625
4900
1750
33
25
75
625
5625
1875
34
25
65
625
4225
1625
35
25
66
625
4356
1650
36
25
80
625
6400
2000
37
25
82
625
6724
2050
38
25
76
625
5776
1900
39
25
77
625
5929
1925
40
25
70
625
4900
1750
41
25
70
625
4900
1750
42
25
75
625
5625
1875
43
25
65
625
4225
1625
44
25
66
625
4356
1650
45
25
80
625
6400
2000
46
25
82
625
6724
2050
47
25
76
625
5776
1900
48
25
77
625
5929
1925
49
25
70
625
4900
1750
50
25
70
625
4900
1750
51
25
75
625
5625
1875
52
25
78
625
6084
1950
53
25
80
625
6400
2000
54
25
82
625
6724
2050
55
25
76
625
5776
1900
56
25
77
625
5929
1925
57
25
70
625
4900
1750
80
No
X
Y
X2
Y2
XY
58
25
70
625
4900
1750
59
25
75
625
5625
1875
60
25
80
625
6400
2000
61
25
82
625
6724
2050
62
25
76
625
5776
1900
63
25
77
625
5929
1925
64
25
88
625
7744
2200
65
25
85
625
7225
2125
JUMLAH
1625
4811
40625
358295
120275
Berdasarkan penyelesaian data pada tabel 12 tersebut di atas, langkah selanjutnya melakukan analisis tindak lanjut menggunakan rumus produk moment yang dapat diselesaikan sebagai berikut :
N XY -
rXY
N X2
2
X
Y
N Y2
2
Keterangan : rXY
= Koefisien korelasi antara X dan Y.
XY = Nilai hasil variabel (perkalian X dan Y) X
= Nilai variabel pengaruh
Y
= Nilai variabel terpengaruh
N
= Jumlah siswa yang dijadikan sampel. Dari tabel tersebut di atas dapat diketahui :
X : 162 Y : 4811 X2 :40625
81 Y2 : 358295 XY : 120275 N : 65 Selanjutnya diselesaikan dengan menggunakan rumus product moment sebagai berikut :
rXY
N XY - X. Y N X-
X
2
N Y-
Y
2
65 120275 (162)(48110) 65 40625 - 1625
2
7817875
65 358295 - 4811
2
7816695
26406250 - 2640615 23289175 - 23145721 1180 10 143454
1180 1434540
1180 0,985 1197,722 Tabel 13 Tabel Kerja Koefisiensi Variabel Tingkat Pendidikan Orang Tua dari SMA dan Prestasi Belajar Anak No
X
Y
X2
Y2
XY
1
30
75
900
5625
2250
2
30
80
900
6400
2400
3
30
75
900
5625
2250
4
30
77
900
5929
2310
5
30
70
900
4900
2100
6
30
70
900
4900
2100
82
No
X
Y
X2
Y2
XY
7
30
82
900
6724
2460
8
30
76
900
5776
2280
9
30
77
900
5929
2310
10
30
65
900
4225
1950
11
30
66
900
4356
1980
12
30
80
900
6400
2400
13
30
82
900
6724
2460
14
30
65
900
4225
1950
15
30
65
900
4225
1950
16
30
75
900
5625
2250
JUMLAH
480
1180
14400
87588
35400
Berdasarkan penyelesaian data pada tabel 13 tersebut di atas, langkah selanjutnya melakukan analisis tindak lanjut menggunakan rumus produk moment yang dapat diselesaikan sebagai berikut :
N XY -
rXY
N X2
2
X
Y
N Y2
2
Keterangan : rXY
= Koefisien korelasi antara X dan Y.
XY = Nilai hasil variabel (perkalian X dan Y) X
= Nilai variabel pengaruh
Y
= Nilai variabel terpengaruh
N
= Jumlah siswa yang dijadikan sampel. Dari tabel tersebut di atas dapat diketahui :
X : 480 Y : 1180
83 X2 :14400 Y2 : 87588 XY : 35400 N : 16 Selanjutnya diselesaikan dengan menggunakan rumus product moment sebagai berikut :
rXY
N XY - X. Y N X-
X
2
N Y-
Y
2
16 35400 (480)(1180) 16 14400 - 480 566400
2
16 87588 - 1180
2
566200
23040 - 230391 1401408 - 1392400
200 9 9008
200 81072 200 0,702 284,731
C. Analisis Lanjut Nilai hasil akhir perhitungan tingkat pendidikan orang tua terhadap prestasi belajar siswa kelas VIII MTs Negeri Klego yang diselesaikan dengan menggunakan rumus product moment dapat disampaikan sebagai berikut :
84
1.
Latar Belakang Pendidikan Orang Tua dari SD Pendidikan orang tua siswa yang berpendidikan SD ada 2 orang. Setelah diselesaikan dengan menggunakan rumus product moment Nilai r XY: 1. Jika dikonsultasikan dengan tabel nilai-nilai product moment baik 5% atau 1% sebagai berikut:
nilai rXY : 1 jika dikonsultasikan dari taraf
signifikan 5%: 0,997 sedangkan di lihat dari taraf signifikan 1% : 0,999. Jadi nilai rXY : 0,1 baik di lihat dari taraf signifikan 5% dan 1% nilainya lebih tinggi. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan ada pengaruh yang signifikan pendidikan orang tua terhadap prestasi anak di MTs Negeri Klego tahun pelajaran 2011/2012 diterima kebenarannya. 2.
Latar Belakang Pendidikan Orang Tua dari SMP Pendidikan orang tua siswa yang berpendidikan SMP ada 65 orang. Setelah diselesaikan dengan menggunakan rumus product moment Nilai r XY: 0,985. Jika dikonsultasikan dengan tabel nilai-nilai product moment baik 5% atau 1% sebagai berikut: nilai rXY : 0,985 jika dikonsultasikan dari taraf signifikan 5%: 0,244 sedangkan di lihat dari taraf signifikan 1% : 0,317. Jadi nilai r XY : 0,985 baik di lihat dari taraf signifikan 5% dan 1% nilainya lebih tinggi. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan ada pengaruh yang signifikan pendidikan orang tua terhadap prestasi anak di MTs Negeri Klego tahun pelajaran 2011/2012 diterima kebenarannya.
3.
Latar Belakang Pendidikan Orang Tua dari SMA Pendidikan orang tua siswa yang berpendidikan SMA ada 16 orang. Setelah diselesaikan dengan menggunakan rumus product moment Nilai r XY: 0,702. Jika dikonsultasikan dengan tabel nilai-nilai product moment baik
85
5% atau 1% sebagai berikut: nilai rXY : 0,702 jika dikonsultasikan dari taraf signifikan 5%: 0,419 sedangkan di lihat dari taraf signifikan 1% : 0,606. Jadi nilai r XY : 0,702 baik di lihat dari taraf signifikan 5% dan 1% nilainya lebih tinggi. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan ada pengaruh yang signifikan pendidikan orang tua terhadap prestasi anak di MTs Negeri Klego tahun pelajaran 2011/2012 diterima kebenarannya.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Pada akhir bab ini penulis mencoba membuat kesimpulan dari hasil penelitian yang telah di analisis pada bab IV sebagai berikut : 1. Tingkat pendidikan orang tua siswa MTs Negeri Klego Kabupaten Boyolali tahun pelajaran 2011/2012 yang berpendidikan SD ada 2 orang atau 2,41%. Orang tua yang berpendidikan SMP ada 65 orang atau 28,31% dan orang tua yang berpendidikan SMA ada 16 orang atau 19,27%. 2. Prestasi belajar siswa kelas VIII MTs Negeri Klego Kabupaten Boyolali tahun pelajaran 2011/2012 adalah kategori prestasi belajar tinggi ada 11 siswa (8289) atau 13,25%, prestasi belajar siswa kategori sedang ada 37 (73-81) atau 44,58% dan prestasi belajar siswa kategori rendah ada 35 siswa (65-72) atau 42,17%. 3. Pengaruh pendidikan orang tua terhadap prestasi belajar siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri Klego Kabupaten Boyolali tahun 2011/2012: a. Pendidikan orang tua siswa yang berpendidikan SD ada 2 orang. Setelah diselesaikan dengan menggunakan rumus product moment Nilai r XY: 1. Jika dikonsultasikan dengan tabel nilai-nilai product moment baik 5% atau 1% sebagai berikut: nilai rXY : 1 jika dikonsultasikan dari taraf signifikan 5%: 0,997 sedangkan di lihat dari taraf signifikan 1% : 0,999. Jadi nilai r XY : 0,1 baik di lihat dari taraf signifikan 5% dan 1% nilainya lebih tinggi.
88
89
b. Pendidikan orang tua siswa yang berpendidikan SMP ada 65 orang. Setelah diselesaikan dengan menggunakan rumus product moment Nilai rXY: 0,985. Jika dikonsultasikan dengan tabel nilai-nilai product moment baik 5% atau 1% sebagai berikut: nilai rXY : 0,985 jika dikonsultasikan dari taraf signifikan 5%: 0,244 sedangkan di lihat dari taraf signifikan 1% : 0,317. Jadi nilai r XY : 0,985 baik di lihat dari taraf signifikan 5% dan 1% nilainya lebih tinggi. c. Pendidikan orang tua siswa yang berpendidikan SMA ada 16 orang. Setelah diselesaikan dengan menggunakan rumus product moment Nilai rXY: 0,702. Jika dikonsultasikan dengan tabel nilai-nilai product moment baik 5% atau 1% sebagai berikut: nilai rXY : 0,702 jika dikonsultasikan dari taraf signifikan 5%: 0,419 sedangkan di lihat dari taraf signifikan 1% : 0,606. Jadi nilai r XY : 0,702 baik di lihat dari taraf signifikan 5% dan 1% nilainya lebih tinggi. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan ada pengaruh yang signifikan pendidikan orang tua terhadap prestasi anak di MTs Negeri Klego tahun pelajaran 2011/2012 diterima kebenarannya.
B. Saran-saran Setelah dilakukan penelitian, selanjutnya untuk meningkatkan mutu pendidikan perlu adanya saran-saran yang bersifat membantu, diantaranya : 1. Bagi Orang Tua Siswa Tugas dan tanggung jawab orang tua adalah mendidik anak, ketika anak berada di rumah orang tua memiliki tugas dan peranan penting dalam
90
mendidik anak sesuai dengan tingkat kemampuan. Latar belakang pendidikan yang dimiliki jangan dijadikan sebagai alas an ketidakmampuan membantu anak dalam belajar, tetapi upaya secara sungguh-sungguh dalam memberikan bimbingan belajar anak merupakan salah satu factor yang harus dilakukan oleh setiap orang tua supaya anak dalam belajar mendapatkan prestasi belajar yang lebih baik. 2. Bagi Siswa Kegiatan belajar merupakan salah satu kegiatan yang harus dilakukan oleh setiap anak. Belajar yang sungguh-sungguh tanpa membandingkan latar belakang pendidikan orang tua merupakan salah satu faktor yang mampu memberikan semangat belajar yang lebih baik. Kerja keras dalam belajar yang diikuti dengan kesabaran dan minta bantuan bimbingan belajar dari orang tua dan guru merupakan langkah awal untuk dijadikan sebagai penghantar dalam pencapaian prestasi belajar.