Evaluasi Penerimaan Mahasiswa Baru 2011 Kementrian Advokasi Kebijakan Kampus KM-ITB 2011/2012
Menurut PP 66 Thn 2010 dan peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI no. 34/2010 :
Minimal 60% Seleksi Nasional (SNMPTN)
SELEKSI SECARA NASIONAL DILAKUKAN OLEH PANITIA SNMPTN TERPUSAT. TERDAPAT DUA JALUR :
Jalur undangan 60% : seleksi nilai rapot (Mirip PMDK), Kemitraan, Bidik MISI, BIUS, Minat, dll. (1 Feb-12Mar)
Jalur Tertulis 40% : seleksi tertulis seperti biasa. (2-30 Mei 2011)
• Untuk tahun 2011, jumlah mahasiswa yang diterima sekitar 3100. • Untuk persyaratan minimal 20% berasal dari golongan ekonomi lemah, berarti ITB harus menyediakan subsidi penuh bagi minimal 640 orang. • Dari data ada di ITB sampai angkatan 2010, jumlah mahasiswa yang ekonomi lemah sekitar 5%. Sekitar 60% ekonomi menengah, dan sisanya ekonomi tinggi.
Biaya pendidikan • Cost yang dikeluarkan ITB untuk 1 orang mahasiswa adalah 108 juta selama 4 tahun. Biaya yang harus dikeluarkan seorang mahasiswa (tidak subsidi) adalah 95 juta. (BPPM 55 Juta, Semester 5 Juta). Gambaran dari ITB • 40% Bayar Full = bisa berasal dari jalur undangan ataupun tertulis • 40% Subsidi = antara 25,50, sampai 75%. • 20% Subsidi Full = syarat minimal dari pemerintah.
Untuk memenuhi syarat 20% ITB berusaha untuk memperoleh bantuan dana dari beberapa sumber:
• Pemerintah = hanya 20-30% dari biaya total operasional • Kerja sama = 30-45 % • Biaya orang tua = 30 %
Biaya Pendidikan untuk kedua Jalur • Biaya pendidikan terdiri atas komponen Biaya Pendidikan yang dibayar di Muka (BPM) yang di bayar sekali dan komponen Biaya Pendidikan Pokok (BPP) yang dibayar setiap awal semester.
• Untuk tahun 2011 BPM ditetapkan Rp 55.000.000,- per mahasiswa dan BPP Rp 5.000.000,- per mahasiswa per semester. Khusus untuk calon mahasiswa yang diterima di SBM, BPM ditetapkan Rp 80.000.000,- dan biaya SKS sebesar Rp 750.000 per SKS.
• Orang tua yang memerlukan bantuan untuk pembiayaan putra/putrinya yang diterima di fakultas/sekolah bukan SBM, dapat mengajukan permohonan subsidi untuk pembayaran BPM yang akan dipertimbangkan sesuai dengan bukti-bukti yang menunjukkan kemampuan ekonomi orang tua. • Besarnya subsidi akan bervariasi: 25%, 50%, atau 75%.
• Subsidi 100% baik BPM maupun BPP diberikan kepada mahasiswa baru yang berasal dari keluarga golongan ekonomi lemah dengan penghasilan keluarga yang tidak memungkinkan membiayai studi anggota keluarganya di perguruan tinggi. • Sesuai dengan ketentuan pemerintah, ITB mempersiapkan subsidi 100% ini bagi minimum 20% mahasiswa yang akan diterima, yakni untuk lebih dari 600 mahasiswa baru, termasuk untuk mahasiswa baru SBM.
• Di samping BPM dan BPP, calon mahasiswa yang diterima melalui SNMPTN 2011 – Jalur Ujian Tulis, akan diwajibkan untuk membayar biaya pendaftaran Mahasiswa Baru. • Namun bagi calon mahasiswa peserta SNMPTN 2011 – Jalur Ujian Tulis yang menerima subsidi BPM dan BPP sebesar 100%, akan dibebaskan dari kewajiban membayar biaya Pendaftaran Mahasiswa Baru.
Biaya Ujian Tertulis • Rp150.000,- (Seratus lima puluh ribu rupiah) per peserta untuk kelompok IPA atau Kelompok IPS. • Rp175.000,- (Seratus tujuh puluh lima ribu rupiah) per peserta untuk kelompok IPC ( IPA + IPS). • Rp150.000,- (Seratus lima puluh ribu rupiah) per peserta per ujian keterampilan bagi yang memilih program studi yang mempersyaratkan ujian keterampilan.
Catatan penting dari 2011: • ITB tetap menjalankan prinsip nya untuk menerima mahasiswa terbaik secara Akademik. Artinya diterima atau tidaknya calon mahasiswa tidak tergantung pada besarnya biaya yang mampu di bayar. Mengenai adanya pengklasifikasian ekonomi pada form pendaftaran, Pak charmadi menjelaskan bahwa itu hanya sebagai estimasi awal pengklasifikasian calon mahasiswa yang akan digunakan untuk keperluan RKA. Jika dari 3200 mahasiswa yang terbaik secara akademik itu lebih dari 20% nya merupakan golongan ekonomi lemah, maka ITB akan melakukan revisi RKA (bukan “tidak meluluskan” sebagian dari mereka).
• Keputusan ITB tidak mengadakan USM adalah karena pada permendiknas no.34 Ujian mandiri harus dilakukan setelah SNMPTN. Sehingga ITB khawatir nantinya orang2 yang ikut USM adalah orang2 ‘sisa’ yang tidak lulus SNMPTN undangan dan tulis. Jika ITB menerima mereka maka akan didapatkan mahasiswa yang kualitasnya kurang.
• Jalur undangan diseleksi langsung oleh universitas yang bersangkutan berdasarkan hasil rapot. Tentunya standard nilai masing2 sekolah berbeda, untuk itu ITB juga melihat akreditasi sekolah. Standar yang digunakan untuk penilaian peserta yang berasal dari sekolah A tentu berbeda dengan standar penilaian dari sekolah C.
• Biaya 55 juta diambil sesuai dengan yang tahun lalu (biaya USM daerah). Harapannya agar golongan yang benar- benar mampu dapat membayar sesuai cost unit.
• Untuk memenuhi subsidi mahasiswa berekonomi lemah, ITB mengusahakan Beasiswa, dana alumni, dll. Beasiswa yang ada : BIUS, Bidik misi, Pemprov Jabar, Kemitraan, dll. • Namun peran dari beasiswa ini sedikit dibatasi sekarang. Sebelumnya beasiswa seperti BIUS dapat menjarin langsung siswa2 cerdas yang tidak mampu dari pelosok2 daerah. Sekarang karena sistemnya undangan (kepala sekolah yang merekomendasikan siswa) maka BIUS sulit untuk melakukan jemput bola. Untuk yang jalur tulis mungkin masih bisa.
Permasalahan : • Belum ada metoda yang jelas mengenai cara seleksi penerima subsidi. • Sosialisasi masih belum tersebar secara meluas sementara program sudah dimulai • Biaya masih terlalu mahal. Apakah ada kemungkinan ITB menerima lebih dari 20% dari golongan ekonomi lemah?
• Pendaftaran penerimaan mahasiswa baru ITB tahun 2011 sepenuhnya dilakukan secara on-line. • Penerimaan mahasiswa baru ITB melalui jalur undangan (tanpa tes tertulis). • Biaya Pendidikan yang selangit (BPM Rp. 55 juta dan biaya per semester 5 juta). mungkinkah diturunkan? • kuota 60% yang diberikan bagi SNMPTN jalur undangan, mungkinkah dikurangi?
Yang perlu dilakukan • Bagaimana agar calon mahasiswa yang mendaftar benar2 mengisi form kesanggupan biaya sesuai dengan kondisi ekonominya ? Yang benar2 mampu bayar 55 juta atau lebih. yang tidak mampu disubsidi. Karena khawatirnya ada yang banyak orang yang menyalahgunakan dan mengisi form dengan kesanggupan yang tidak sesuai dengn kondisi ekonominya. • Butuh adanya mekanisme yang baik untuk mengklasifikasikan pembayaran mahasiswa baru sesuai dengan ekonominya.
• Mensosialisasikan kepada masyarakat luas terutama orang2 yang kurang mampu dan cerdas di daerah2 bahwa ITB tidak serta merta membebankan biaya 55 juta, tetap akan ada subsidi dan ITB tetap menjaring calon mahasiswa yang terbaik secara akademik.
Solusi yang mungkin: • KM membantu mengusulkan metoda nya • Ada temu antara mahasiswa dan rektorat terkait sistem PMB 2011 ini. Undang paguyuban2 daerah • Tetap mengadakan USM untuk subsidi silang
Apakah ada pengaruh persentase pengajuan keringanan BPPM terhadap kemungkinan diterima di ITB?
49%
51%
Ya Tidak
Persentase jumlah massa 2011 yang mengetahui keberadaan pelayanan pengaduan
27% 73%
Ya Tidak
Tanggapan terhadap pelayanan pengaduan
43% 57%
puas tidak puas
Sumber Informasi PMB
1%
3%
13% 43%
Sekolah Website ITB Koran Bimbel
Lain-lain
40%
Info yang didapatkan cukup jelas? 45 40 35
jumlah orang
30 25 20 15 10 5 0 1
2
3
skala kejelasan
4
5
jumlah orang
Informasi yang kurang jelas
lain-lain 11%
Mekanisme pengajuan keringanan 40%
Kepastian peneriaan keringanan BPPM 49%
Kejelasan pengisian form BPPM 40
35
30
Jumlah orang
25
20 jumlah orang 15
10
5
0 1
2
3 Skala Kejelasan
4
5
Contact Person • Menteri PSDM Dani, 085694860802
• Menteri Advokasi Kebijakan Kampus Devita, 08561920272