Just A Little Bit (Lucky) By Nur Chasanah NC
Nur Chasanah
09.11.3255/09-S1TI-10 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011/2012
EXT.DEPAN GARASI -PAGI HARI Pagi ini sepertinya sama dengan pagi hari sebelumnya. Matahari terbit dari timur dengan diiringi oleh burung-burung yang berkicau. BURUNG cuit....cuit...cuit...cuit NARATOR (V.O) Namun, tak lama kemudian burung itu pergi dengan terbatuk-batuk dikarenakan asap yang mengepul dari sebuah motor yang ada di dekat burung itu BURUNG uhuk...uhukk.... NARATOR (V.O) Burung itu kemudian pergi dengan marah-marah dan mengumpat pada pemilik motor yang semakin kencang menge-gas motornya yang sedang dipanasi Brumm....brummm..brummm NARATOR (V.O) Kasihan burung itu! ckckck ARYO Hei...hei... menceritakan siapa dirimu ini??? aku tokoh utamanya di cerita kali ini. ehem, kenalin, namaa aku Aryo. Aryo Gunawan Sepertinya sosok yang bernama ARYO ini sangat anak muda banget dan sifatnya suka seenaknya. Terlahir sebagai bungsu dari 3 bersaudara dan merupakan satu-satunya anak cowok yang ada di rumah besar ini, membuatnya seakan menjadi seorang pangeran di sebuah istana megah ARYO (ARYO memiringkan mukanya ke kanan dan ke kiri sambil berkaca pada spion motornya dan mengagumi apa yang ada di dirinya) Bukan hanya karena aku anak orang kaya, aku juga tampan dan bisa dengan mudah mendapatkan apa yang aku mau. (close up)
(CONTINUED)
CONTINUED:
2.
NARATOR (V.O) Sepertinya anak ini memang anak muda banget di jaman sekarang ARYO jelas!! (melihat jam yang ada di tangan kirinya) ok, this is the time. bye! ah, jangan lupa, aku adalah tokoh utamanya. Tak menunggu waktu lama, ARYO beserta motor kerennya itu sudah melenggang di jalan raya meninggalkan asap yang cukup untuk membuat orang terbatuk. NARATOR (V.O) uhuk...uhuk... CUT TO EXT.MALIOBORO -MALAM HARI Seperti biasa, keadaan di Malioboro selalu ramai. Entah itu hari hari biasa ataupun jika hari libur dan terdapat berbagai acara. Dan disalah satu sudut, terdapat rombongan anak muda dengan yang kelihatan "gaul banget, gitoh!!" Tak lama kemudian, nampaklah sosok dengan sebuah motor balap merah yang bergabung dengan rombongan anak muda itu. Setelah melepas helmnya, ARYO kemudian bergabung dengan senyum lebar. ARYO (ARYO lalu melakukan tos pada anak-anak yang dikenalnya di sekelilingnya) hey bro!!! Salah satu teman yang bernama HEDI langsung tersenyum lebar. HEDI (melakukan tos dengan ARYO) halo sob! Tumben baru dateng, ngapain aja lo? ARYO (duduk di samping HEDI) Biasa. Aku kan sibuk orangnya!
(CONTINUED)
CONTINUED:
3.
HEDI Lo itu Pengacara. Pengangguran banyak acara. (menawarkan rokok pada ARYO) ARYO (menjauhkan rokok itu) Nggak, Hed. lagi males ngerokok! HEDI (menarik dan memasukkan ke dalam sakunya) Tak lama kemudian, muncullah satu kelompok musisi jalanan yang menyanyikan lagu D’Masive MUSISI JALANAN Syukuri apa yang ada, hidup adalah anugrah, tetap jalani hidup ini melakukan yang terbaik... ARYO (diam dan pikirannya pergi entah kemana) MUSISI JALANAN melakukan yang terbaik... ARYO yang terbaik itu, lo lebih baik cepet pergi deh! sakit kuping gue denger lo nyanyi MUSISI JALANAN (berhenti memainkan lagu itu) maaf mas kalau begitu (dengan logat jawa yang masih kental) HEDI Apa-apaan sih, Yo? makasih ya mas. (kemudian memberikan sejumlah uang pada musisi jalanan itu dan menyuruh mereka cepat pergi sebelum Aryo lebih marah) ARYO Ngapain juga ngasih uang sama mereka? Mereka utuh dari atas sampai bawah, kenapa harus milih ngamen?
(CONTINUED)
CONTINUED:
4.
HEDI ngamen itu bukan pilihan. Emang mereka mau jadi pengamen kayak gitu? Mereka akan lebih milih kayak lo yang punya segalanya. tampang, keluarga, temen, dan terutama duit, man! duit! (memainkan jarinya mengisyaratkan memegang uang) ARYO kalau disuruh milih, aku g akan milih buat dilahirin! HEDI (terdiam dan menatap Aryo tajam) Udah lulus SMA 1 tahun yang lalu, mulut ternyata sama sekali g sekolah ya?! kayaknya lo harus belajar apa itu hidup ARYO (balik menatap Hedi tajam) g usah ceramah! iya iya, aku tahu kamu idup di Jakarta, jadi tahu apa itu hidup. iya kan?? HEDI terserah lo deh! (mengepulkan asap rokok ke udara) CUT TO INT.DALAM KAMAR ARYO -DINI HARI Aryo membuka pintu dengan keras dan kemudian melemparkan jaketnya ke lantai disusul tubuhnya yang mendarat empuk di kasur kesayangannya. dia melihat atap kamarnya yang terasa lebih tinggi dari biasanya dan kemudian melihat kamarnya yang terbilang cukup luas. dia terngiang yang diucapkan Hedi tadi. ARYO (seperti berbisik) Apa itu hidup? Dia kemudian lama kelamaan memejamkan mata karena lelah. entah lelah fisik maupun lelah mental. Aryo merasakan dirinya makin dalam terhisap dalam tidurnya. dan kemudian dia seperti mengambang di udara. (CONTINUED)
CONTINUED:
5.
Aryo lalu membuka mata dan dia sangat kaget. Dia sedang meluncur dari udara!!!! ARYO (berteriak) AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!!!!! GUE JATOHHHH!!!!! Bukk!! Dia terjatuh di tumpukan jerami. ARYO (bangkit dan membersihkan tubuhnya) Bhuah, uhuk! dimana ini? (sambil melihat sekelilingnya) DISSOLVE TO EXT.DESA SEIKEI Aryo memulai untuk melihat-lihat desa yang baru saja dia datangi dengan tidak sengaja tentunya. Dia kemudian mengingat-ingat apa yang sedang terjadi sebelum ini. Dan yang dia ingat hanyalah, dia mulai memasuki kamar, melemparkan jaketnya dan kemudian melihat-lihat kamarnya lalu tertidur. Dan pertanyaannya sekarang adalah, kenapa dia bisa berada di tempat asing ini? ARYO (melihat kanan dan kiri) tempat apa ini? Aneh sekali! Tempat ini tak ubahnya tempat dia hidup sehari-hari. Namun bedanya mungkin ini adalah tempat dengan setting waktu beberapa tahun yang lalu. Aryo lalu mendatangi seorang bapak-bapak yang sedang memotong kayu. ARYO Maaf bapak, ini tempat apa ya? BAPAK (menghentikan aktifitasnya dan menatap Aryo dengan tatapan yang aneh seakan berkata "siapa anak ini?")
(CONTINUED)
CONTINUED:
6. ARYO Maaf, saya baru saja sampai sini. BAPAK Oh, pantas. ini desa Seikei, nak! ARYO Seikei? Ini di Jepang? BAPAK bukan, ini di Chikyu ARYO (menggaruk kepalanya yang tidak gatal) Apalagi itu Chikyu? (berbicara pelan) BAPAK lalu, adek ini datangnya dari mana? ARYO saya juga g tahu pak. Tiba-tiba saja saya sudah jatuh di tumpukan jerami itu.
Mereka lalu diam beberapa lama sambil memikirkan hal-hal yang baru saja membingungkan mereka. BAPAK ya sudah, masuk dulu ke gubuk bapak. Ayo! ARYO (mengangguk dengan kikuk) Iya pak. mereka kemudian masuk ke dalam rumah yang bisa dibilang kecil untuk masuk dalam kategori rumah yang pernah dilihat oleh Aryo DISSOLVE TO INT.RUMAH BAPAK -PAGI HARI Aryo melihat kanan-kiri atas-bawah dan sudut-sudut rumah milik bapak. ARYO (dalam hati) Ini beneran rumah? Sama kamar mandi di rumahku aja, besaran kamar mandi deh! (CONTINUED)
CONTINUED:
7. BAPAK (membawa dua gelas air putih) maaf menunggu lama ya! yang kami punya hanya ini. ARYO iya pak, nggak apa-apa kok. (berkata dalam hati: gilak!! Cuma dikasih air putih??!!!) BAPAK Sebenarnya, adek ini dari mana? ARYO saya saja tidak tahu pak. Yang saya tahu ya cuma saya yang tiba-tiba meluncur dari atas dan jatuh di tumpukan jerami. BAPAK terus, jalan pulang? ARYO saya juga tidak tahu pak BAPAK waduh! terus gimana ya? Bapak bingung jadinya ARYO Saya saja bingung, apalagi bapak!
Mereka berdua lalu larut dalam kebingungan mereka sendiri-sendiri. BAPAK bagaimana kalau adek tinggal dulu di sini sampai adek bisa tahu jalan pulang? ARYO ha? BAPAK atau minimal sampai adek dapat pekerjaan. Gimana? ARYO Pekerjaan? BAPAK Iya. tapi harap maklum jika rumahnya kecil dan harus berbagi bersama kami. (CONTINUED)
CONTINUED:
8.
ARYO kami pak? BAPAK iya, bapak sama 2 anak bapak. Karena kebetulan ibu baru tidak di rumah. Sudah kembali ke tempat majikan ARYO (tersenyum aneh) oh.... kembali, mereka diam dan membuat suasana makin sunyi. Sampai... KARIN bapak, Karin pulang! Nampaklah sosok cewek yang terbilang cukup tinggi. Ketika dia memasuki rumah, senyumnya yang lebar terpampang di mukanya, namun begitu dia melihat Aryo, senyumnya itu langsung menguap entah kemana. KARIN (menunjuk Aryo tanpa malu) siapa dia, pak? Tukang tagih utang lagi? ARYO (dalam hati) Gila apa, muka cakep kayak gini disamain sama penagih utang! BAPAK sini dulu! KARIN (mendekat dan duduk di samping bapak) BAPAK bukan, dia ini tamu ARYO (tersenyum dan dalam hati berkata) nyah lo! gue ini tamu! KARIN oh! temennya Tora ya?
(CONTINUED)
CONTINUED:
9.
BAPAK Bukan. Katanya, dia tiba-tiba saja sudah terjatuh di tumpukan jerami KARIN (mengamati Aryo lekat-lekat) Jangan mudah dipercaya pak orang macam dia. Dia ini bukan orang sederhana yang bisa menghargai orang lain BAPAK Hush! ngomong apa kamu ini? Sudah sana masak! kasihan Tora nanti kalau pulang tidak ada makanan di rumah KARIN buat dia juga? (tunjuknya pada Aryo) BAPAK Iya. Karin kemudian pergi meninggalkan bapak dan Aryo dengan tatapan tajam menuju ke dapur. BAPAK maaf ya! Anak saya yang satu itu memang seperti itu, entah turunan dari siapa dia ARYO Nggak papa pak! Katanya anaknya 2 pak, cewek semua? BAPAK cewek? (bingung) ARYO perempuan maksudnya BAPAK Bukan. Yang satu lagi laki-laki. Kembarannya dia ARYO Kembar, pak? BAPAK Iya
(CONTINUED)
CONTINUED:
10.
ARYO (tersenyum aneh) Aduh, bisa tahan g nih? (bisiknya) CUT TO EXT.DEPAN RUMAH BAPAK -SORE HARI Suasana sore disuguhkan untuk Aryo di depan rumah bapak yang baru saja akan menjadi "rumahnya". Suasana yang sudah jarang dia dapatkan. Damai, sejuk, warna kekuningan dan juga suara burung seperti dalam komik ataupun film kartun yang sering dilihatnya. Di dalam pikirannya masih terbesit sebuah pertanyaan. Tempat apa ini? Tok..Tokk... ARYO (menoleh) Dia melihat Karin sudah di depan pintu sambil membawa piring. KARIN (menggerakkan kepalanya seakan berkata, masuklah!) Dengan ragu, Aryo kemudian bangkit dan masuk ke dalam rumah. INT.RUMAH BAPAK -SORE MENJELANG MALAM Sebuah tikar sudah disiapkan beserta dengan makanannya. Ternyata, ruang tamu yang kuecil itu, juga digunakan sebagai ruang makan. Bodohnya, karena terlalu "mengagumi" ruang makan yang tak biasa ini, Aryo masih bengong di depan pintu. KARIN (menata makanan dan piring) Kenapa bengong? Sini! atau tidak ingin makan? ARYO (Gelagapan namun kemudian mengangguk) Ah, iya! (CONTINUED)
CONTINUED:
11.
Aryo kemudian duduk dan langsung mengambil piring. KARIN (menepuk tangan Aryo) Apa yang kamu lakukan? Tunggu Tora dan bapak dulu baru boleh ambil makanan ARYO (meletakkan kembali piringnya) ok (dengan berat hati) Dengan agak kesal, dia memperhatikan makanan yang ada di hadapanya. Hanya tempe dengan kerupuk dan sambal. ARYO (membatin) makanan apa ini? Seumur hidup belom pernah aku makan yang kayak gini! Tak lama kemudian, Aryo merasakan kedatangan sebuah sosok yang membuatnya sangat kaget. ARYO (mendongak sambil menunjuk) Pengamen itu!! KARIN (memukul kepala Aryo dengan sendok) ARYO (memegang kepalanya dan langsung menatap kesal si Karin yang tanpa bersalah sudah memukul kepalanya) Sosok yang dibilang pengamen oleh Aryo itu langsung menuju ke dapur tanpa mengatakan apapun dan tak lama kemudian kembali bersama dengan bapaknya. Aryo terus saja mengamati pengamen itu. TORA ada yang salah dengam mukaku? ARYO (berhati-hati dan mengantisipasi akan adanya serangan sendok ke 2) kamu pengamen itu kan?
(CONTINUED)
CONTINUED:
12.
TORA (mengambil nasi, tempe dan sambal ke piringnya) Aku memang pengamen, dari mana kamu tahu dan apa kita pernah bertemu? Akhirnya Aryo mendapatkan giliran makan dan naasnya hanya tinggal kerupuk dan sambal. Mau tak mau dia menerimanya daripada perutnya kelaparan. Aryo tak menjawab pertanyaan Tora. ARYO (makan dan berfikir, apa anak ini benar-benar tidak ingat padaku?) Sampai waktu makan selesai, dia tak berkata apapun lagi. DISSOLVE TO INT.RUMAH BAPAK -PAGI HARI Aryo tak nyaman dengan tidurnya tadi malam. seluruh badannya terasa sangat sakit, dan dia mengingat yang terjadi tadi malam. INTERCUT WITH INT.RUMAH BAPAK -MALAM HARI BAPAK namamu siapa? ARYO Aryo, pak BAPAK (tersenyum) Dek Aryo, maaf ya untuk tidurnya nanti. Adek harus tidur di sini sama Tora. ARYO (tak percaya) di sini pak?
(CONTINUED)
CONTINUED:
13. BAPAK Sebenernya, tidak sopan menyuruh adek tidur di sini namun punggung bapak sudah tak kuat untuk tidur di sini. jadi maaf ya! ARYO (pasrah) iya deh pak! INTERCUT WITH
INT.RUMAH BAPAK -PAGI HARI Dan jadilah sekarang badan Aryo yang sakit dan kaku. Dia lalu melihat sampingnya, ternyata Tora sudah tidak di sampingnya. Dia juga mendengar suara grasak grusuk dan kayu yang sedang dibelah. ARYO (berbicara pelan) jadi aku terakhir nih yang bangun? Pintu di sampingnya lalu terbuka secara tiba-tiba membuat Aryo kaget dan nampaklah Tora yang sudah bercucuran keringat. TORA (duduk sambil mengelap keringat) Sudah bangun? ARYO (mengangguk) darimana? TORA Mengantar pengumuman ARYO pengumuman? TORA (mengangguk) iya. Setiap pagi ARYO Setiap pagi? Lalu apa pekerjaanmu sebenarnya?
(CONTINUED)
CONTINUED:
14.
TORA (meluruskan kaki dan otot-ototnya) setiap pagi mengantar pengumuman, siangnya mencari barang yang bisa di daur ulang, malamnya ngamen. Dan melakukan perejaan tambahan kalau ada Tora kemudian melepas kaosnya yang sudah basah dan kemudian menjemurnya di dekat jendela. Aryo bisa melihat tubuh Tora yang kurus namun berbentuk itu. tidak seperti tubuhnya yang sama sekali tak berbentuk. TORA Kau ingin ikut? ARYO Kemana? TORA Bekerja. Kecuali jika kau ingin membantu bapak di hutan, ikut Karin, dan diomeli Karin. dan untuk yang terakhir, kusarankan untuk mempersiapkan telingan dan mental sebelum dia mengomel KARIN (V.O.) apa kau bilang Tora??? TORA (tersenyum) lihat, dia lebih tajam dari bayanganmu ARYO aku pilih bekerja denganmu Dan, Aryo tak akan pernah menyangka apa yang akan dia alami. CUT TO EXT.PUSAT PEMBUANGAN SAMPAH -SIANG HARI Entah sudah berapa kali Aryo menutup hidungnya, mengeluh dan mencaci. Bagaimana tidak? Dia harus mengais "harta karun" dalam tumpukan sampah! (CONTINUED)
CONTINUED:
15.
Aryo lalu memperhatikan Tora dan orang-orang yang juga melakukan hal yang sama di tempat ini. mereka sepertinya tidak terganggu dengan bau yang sangat menyengat, rasa jiji dan juga lalat yang terbang kesana dan kemari. ARYO (mengeluh) Ya Allah, mimpi apa aku semalem sampai harus di tempat sampah yang super gede bin luas ini?! Dan mau tak mau, Aryo tetap mencari sampah yang bisa di daur ulang dengan tongkat kaitnya dan juga perasaannya yang tetap saja..... jijik. Dari jauh, Tora hanya senyam senyum tak jelas ketika memperhatikan Aryo. Setelah dirasa cukup, apalagi untu Aryo yang baru pertama kali, mereka menukar samaph-samapah itu ke kios dekat pembuangan sampah untuk ditimbang dan kemudian ditukar dengan uang. PENIMBANG (menyerahkan uang) ini uangnya! TORA (menerimanya sambil tersenyum) makasih ya! Aryo melihat uang itu dan bingung dengan bentuk uang itu. TORA pasti lapar kan? ayo kita makan! (merangkul Aryo) ARYO (melihat tangan yang sudah ada di pundak kanannya kemudian menutup hidungnya) DISSOLVE TO INT.WARUNG MAKAN -SIANG MENUJU SORE Sementara Aryo sedang mencoba membersihkan semua bau yang yang melekat di tubuhnya, Tora sudah bersiap makan. Sampai Tora hampir selesai makan, Aryo baru saja muncul. (CONTINUED)
CONTINUED:
16.
Dia kemudian memakan makanannya dengan sedikit berharap. ARYO (membatin) kapan ini selesai? Setelah mereka selesai, mereka kemudian melanjutkan ke tempat dimana Tora akan mengamen CUT TO EXT.JALAN MENUJU MARKAS -SORE HARI ARYO (ragu-ragu) kenapa memilih mengamen? Akhirnya dia bisa menanyakan ini padanya. TORA (tersenyum aneh) mengamen itu bukan pilihan. Mungkin ada diantara kami yang lebih memilih mengamen daripada mencari pekerjaan yang sudah sangat susah ini, tapi untukku, mengamen bukanlah pilihan. ARYO setiap hari? TORA tidak juga. hanya jika aku ingin adalahmelakukannya. perlahan-lahan, Aryo bisa merasakan apa yang Tora rasakan. Dia juga teringat kata-kata Hedi. HEDI ngamen itu bukan pilihan! dan iya, Aryo sedikit bisa mengerti jika ngamen itu bukan pilihan! CUT TO
17.
INT.MARKAS -SORE HARI kesan pertama Aryo melihat apa yang dinamakan "markas" adalah PUNK bukan karena anak-anaknya yang nge-Punk semua, melainkan karena kesan jalanan namun tegas, dengan grafiti yang tak kalah "sangar"nya ini, benar-benar menciptakan suasana yang sangat tak biasa. Ketika sampai, Tora menyalami mereka dan menyebut nama mereka yang sepertinya berteman dekat dengan Tora. Ada Dodi, Beno, Pong, Jono dan Uli. DODI (melihat Aryo lekat) siapa, Tor? TORA Temen. Sementara gabung sama kita dulu. DODI G masalah. sepertinya dia malah bakalan bikin pendapatan lebih banyak. yok!! mereka kemudian menuju ke tempat sasaran mereka. Ba Kai CUT TO EXT.BA KAI -SORE HARI Semua anak bernyanyi dan terkadang bergoyang agar bisa mendapatkan uang lebih, sementara Aryo masih kaku dan setengah hati membuka mulut untuk bernyanyi. ULI (menghadap Aryo) hey kau, bisa tidak kau membuang malumu sedikit? ARYO memangnya kenapa? ULI aduh, anak ini benar-benar masih baru! jika kau malu dan tak berani, kau tak akan bisa melakukan apapun.
(CONTINUED)
CONTINUED:
18. ARYO termasuk mengamen? ULI jika bisa, kami juga tak ingin menjadi pengamen!
percobaan kedua, Aryo sudah sedikit bisa bernyanyi dengan lantang. percobaan ketiga, dia sudah berani bergoyang hingga anak-anak yang lain ikut bergoyang, dan saking ramainya, uang yang mereka dapatkan lebih banyak dari yang biasanya. Setelah menghitung pendapatan mereka, mereka bersiap kembali lagi ke markas untuk menyerahkan "pajak". CUT TO EXT.JALAN MENUJU RUMAH -MALAM HARI Baru pertama kali, Tora pulang dengan lega setelah menyerahkan "pajak". TORA (menepuk punggung Aryo dan tersenyum) terima kasih ya, atas bantuanmu hari ini! ARYO kenapa harus berterima kasih pada orang yang sedikit membantumu dan baru saja kau temui? TORA walaupun hanya sedikit dan baru saja ditemui, membantu tetaplah membantu. Terima kasih! ARYO (tersenyum lega) TORA wah, baru pertama aku melihat senyum yang seperti itu! ARYO (tersenyum lagi dengan malu) Sudah! berhenti! Tora kemudian lari cepat ke rumah dan Aryo mengejarnya dari belakang. (CONTINUED)
CONTINUED:
19.
DISSOLVE TO EXT.DEPAN RUMAH BAPAK -PAGI HARI Sudah beberapa hari, Aryo tinggal di rumah bapak. satu persatu mengerti.
apa yang dinamakan kehidupan, mulai dia
Hubungannya dengan Tora, bapak dan terutama Karin makin membaik. ARYO (menepuk punggung Karin) Woi! ngelamun aja! (duduk di samping Karin) KARIN (memalingkan mukanya dan menghapus air matanya) biarin! Urusanku. ARYO (berkata dengan hati-hati) kau..... ingin sekolah lagi kan? KARIN (menatap Aryo tajam) ARYO aku tahu dari Tora. Dia juga menginginkan hal yang sama. mungkin karena kalian kembar, jadinya saling mengerti. KARIN Bukankah kau juga sama? ARYO aku... tidak pernah merasakan yang seperti itu. KARIN kau pernah, tapi kau sama sekali tak ingin mengakuinya. ARYO ehmmm... mungkin... ya, Aryo mungkin sedang mengharapkan itu terjadi. DISSOLVE TO
20. EXT.JALAN MENUJU RUMAH -MALAM HARI seperti biasa, Aryo dan Tora menuju rumah sambil bercanda. namun mereka tiba-tiba dihadapang oleh orang yang kelihatannya bandit. BANDIT 1 Serahin uang kalian!!! TORA (menyembunyikan uangnya segera dan siaga) BANDIT 2 (mengacungkan senjata) cepet serahin!!! TORA (berbisik) bisa lari kencang tidak? ARYO (balas berbisik) jangankan lari, berantem saja aku bisa! TORA 1,..2...3 mereka kemudian lari secepatnya dan memilih melewati jalan-jalan sempit untuk menghindari bandit-bandit itu. Akhirnya mereka sampai rumah dengan terengah-engah. TORA (mengacungkan jempolnya) hebat!!! ARYO (balas mengacungkan jempolnya) mereka masuk ke dalam rumah, namun.... CUT TO EXT.DEPAN RUMAH BAPAK -MALAM HARI ternyata bandit-bandit itu sudah ada di depan rumah dengan orang yang sangat Tora benci. Ali. Ali adalah anak orang yang paling kaya di desa itu dan sangat suka menganggu Tora dan menyukai Karin. (CONTINUED)
CONTINUED:
21.
tora bingung, kenapa bisa ada Ali di sini padahal dia pergi entah kemana. ALI bagaimana kabarmu sahabatku? TORA cih! Aku tak sudi kau panggil sahabat! ALI hahahaha, bagaimana, apakah kau sekarang mau menyerahkan adikmu yang cantik ini? bandit 1 membawa Karin keluar dari rumah. Aryo bisa mendengar suara gigi Tora yang gemeretuk menahan marah. ALI menyerah sajalah, atau adikmu dan ibumu akan jadi sasarannya! ARYO (berbisik) ibumu kerja tempatnya dia, Tor? TORA sayangnya.... iya ARYO kenapa tidak disuruh keluar saja? TORA jika keluar, mau kerja apa? ARYO paling tidak keluar dari rumah orang kaya yang sombong dan suka semena-mena itu! TORA (dengan nada tinggi) bukankah dia sepertinya sama denganmu? ARYO (dengan nada yang tak kalah tinggi) aku sudah berubah!
(CONTINUED)
CONTINUED:
22.
ALI (melerai) bisakah kalian berhenti bertengkar? TORA - ARYO (marah dan menjawab bersamaan) Diamlah! shut up!! ALI (bingung) apa? ARYO (mendekati Ali dengan marah) Can you keep off your mouth?! ALI (makin bingung) bicara apa kau ini? Tora, Karin, bapak dan kedua bandit itu terbengong. ARYO (menuding dan menunjuk-nunjuk Ali) kau, yang hanya bisa mengandalkan kekayaan kedua orang tuamu, menurutmu bisa melakukan semuanya seenaknya saja? kau yang bahkan bisa bersekolah lagi hingga tingkat tinggi, hanya bisa seperti seorang berandalan? mau jadi apa kau ini?! ALI (tergagap) aku hanya ingin bersenang-senang dan menikah ARYO (tersenyum mengejek) oke untuk bersenang-senang, tapi menikah? oh, c’mon! perempuan mana yang mau menikah denganmu? ALI (menarik karin ke sampingnya) karin KARIN (menatap Ali tak percaya) ckckck
(CONTINUED)
CONTINUED:
23.
ARYO (menatap Karin dan Ali bergantian) hahahaha, mana mau sama kami ini?! muka aja kalah sama aku! KARIN (menatap Aryo tak percaya) ckckck ARYO dengan sifat jelek, muka pas-pasan, apalagi tak punya pekerjaan, mana mau sama kamu?! mau dikasih makan pasir istrimu?! kayaknya pinter kok mikir g pakai otak! haduh..... ALI (ketar ketir dan marah) kalian maju! hajar mulut orang kurang ajar ini! dengan sigap Aryo berhasil mengalahkan dua orang bandit yang ternyata masih jauh dibawahnya. ARYO (menepuk tangannya seraya membersihkan debu yang melekat) kalian tahu tidak, aku biasa menghajar orang-orang yang lebih hebat dari kalian. di dojo tentunya! ALI (marah) kau!!! ARYO aku yakin ayahmu sedang menuju kemari dan akan segera menguncimu di kamar hingga kau sadar tak lama kemudian, terdengar suara yang sangat lantang. BAPAKNYA ALI ALIIIII!!!!! ALI (dengan takut menoleh ke sumber suara) ba...bapak
(CONTINUED)
CONTINUED:
24.
BAPAKNYA ALI (menjewer telinga Ali) jadi seperti ini pekerjaanmu?? pulang!!! maaf ya pak, ini tidak akan terjadi lagi ali dan bandit-banditnya lalu langsung terkena hukuman dan bersiap masuk ke "penjara" TORA ibu, kenapa di sini? orang yang dipanggil ibu oleh Tora itu langsung masuk ke rumah untuk meletakkan barang-barangnya dan tak lama kemudian langsung keluar lagi. IBU (memukul kepala Tora) itu yang pantas diucapkan anak ke ibunya? ini siapa ya? (tunjuknya pada Aryo yang ada di dekat Tora) TORA (mengelus kepalanya) dia Aryo. temen Tora ARYO Saya Aryo, bu. IBU oh, masuk-masuk! kau juga Tora! TORA (mengendikkan bahunya dan terus mengelus kepalanya) ARYO ternyata Karin persis ibunya KARIN (berteriak) kau bicara apa, Yo?! telinganya memang tajam DISSOLVE TO
25.
INT.DALAM KAMAR ARYO -PAGI HARI Aryo kemudian membuka mata saat sinar matahari mengenai matanya. dia mengerjap-erjap lalu bangun dan ke kamar mandi. sekeluarnya dia dari kamar mandi, dia baru sadar kalau dia ada di kamarnya. ARYO kapan aku kembali ya?? CUT TO INT.DALAM RUMAH BAPAK -MALAM HARI keluarga bapak + Aryo kumpul bareng-bareng dan saling bercanda. TORA (menepuk Aryo) sekali lagi makasih ya. Moga-moga ini bukan hanya jadi pelajaran yang baik buat kami, Ali tapi juga buat kamu ARYO santai aja! hahaha dan setelah itu mereka semua tidur. dan yang terjadi berikutnya, Aryo sudah kembali ke kamar CUT TO INT.DALAM KAMAR ARYO -PAGI HARI Aryo lalu mengecek, berapa lama dia pergi, namun kenyataannya adalah, dia hanya pergi semalam dan itu ketika dia tidur? ARYO apa itu tadi mimpi ya? (menggaruk kepalanya, bingung) CUT TO
26. EXT.MALIOBORO -MALAM HARI seperti biasanya, Aryo ngumpul bareng temen-temennya di Malioboro. ARYO (mengepulkan asap dari mulutnya) tadi malem ngimpi aneh HEDI aneh? ARYO sangat aneh! Aku tiba di desa Seikei dan ketemu orang-orang yang hebat banget! HEDI (memperhatikan Aryo) terus? ARYO disana, gue jadi pengantar pengumumuman/koran, jadi pemulung dan jadi pengamen HEDI (memegang dahi Aryo) lo panas ya? ARYO (melepaskan tangan Hedi) aku normal! terus aku tadi bangun dan baru pertama kali rasanya aku bisa mengerti perasaan kedua kakakku yang ternyata juga sama sepertiku, tak ingin di kekang dan ingin ngumpul bareng barang 1 kali seminggu HEDI terus, apa yang lo pelajari? ARYO aku bisa mengerti apa itu hidup. aku beruntung karena bisa kuliah, walaupun kemarin kurang niat tapi mau kutingkatin! HEDI wah, sepertinya sudah berubah! lalu ada musisi jalanan seperti kemarin (CONTINUED)
CONTINUED:
27.
MUSISI JALANAN Syukuri apa yang ada, hidup adalah anugrah, tetap jalani hidup ini melakukan yang terbaik... ARYO (mengambil 5ribuan di dalam sakunya) terima kasih, Tora (tersenyum) MUSISI JALANAN (mengambil uang itu) bagaimana bisa tahu namaku Tora? HEDI (mengamati Aryo takutnya temannya ini benar-benar eror) Yo... Aryo ARYO pokoknya terima kasih.. dan kamu pasti bisa lebih baik (tak lupa sekali lagi tersenyum) MUSISI JALANAN (pergi sambil tersenyum entah kenapa) HEDI Lo beneran sehat kan? ARYO (terus mengamati Tora) sehat. Hed, dan gue ngerti satu hal lagi HEDI apa? ARYO (setelah memperhatikan Tora, Aryo melihat ke arah langit) Selain karena aku sedikit beruntung walaupun tetep saja dinamakan beruntung, tapi kamu bener. Ngamen Bukan pilhan! HEDI (melihat ke arah langit) syukur deh kalau ngerti!
(CONTINUED)
CONTINUED:
28.
MUSISI JALANAN (tersenyum puas) melakukan yang terbaik.... IRIS OUT. THE END