19
METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional karena pengumpulan data hanya dilakukan pada satu waktu dan tidak berkelanjutan, serta retrospektif karena menanyakan peristiwa yang telah terjadi bertujuan untuk mencari faktor yang berhubungan dengan penyebab. Penelitian ini juga menggunakan teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner yang
diberikan kepada
responden individu yang disebut dengan metode survei. Penelitian ini dilakukan di asrama Tingkat Persiapan Bersama (TPB) putra dan putri Institut Pertanian Bogor (IPB) Dramaga. Penentuan lokasi dilakukan secara purposive dengan pertimbangan mahasiswa TPB sebagai mahasiswa baru tentunya memerlukan penyesuaian diri untuk beradaptasi dengan dunia perkuliahan serta dengan keragaman mahasiswa TPB yang berasal dari seluruh Indonesia, sehingga akan menghasilkan data yang heterogen dalam karakteristik individu, keluarga, kemandirian, penyesuaian diri, dan stres. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Mei sampai November 2012. Jumlah dan Cara Pemilihan Responden Populasi penelitian ini ialah mahasiswa Tingkat Persiapan Bersama (TPB) program sarjana Strata Satu (S1) Institut Pertanian Bogor (IPB) tahun akademik 2011/2012 yang berjumlah 3.494 mahasiswa. Dikarenakan populasi yang begitu besar maka dipilih sejumlah contoh yang akan mewakili populasi. Dalam mencari contoh, peneliti menggunakan probability sample, yaitu teknik penarikan contoh secara acak dari populasi, bukan berdasarkan pertimbangan pribadi namun bergantung pada aplikasi kemungkinan (probabilitas). Probability sample yang digunakan proporsional random sampling berdasarkan jenis kelamin (Gambar 2). Mahasiswa TPB-IPB 2011/2012 (N= 3494)
Laki-laki (N1= 1449)
Perempuan (N2= 2045)
L= 146
P= 214
Purposive
Proporsional random sampling
Gambar 2 Kerangka pengambilan contoh penelitian
20
Dalam menentukan jumlah penarikan contoh dari secara keseluruhan, digunakan rumus Slovin berikut ini:
Keterangan:
n = Jumlah contoh N = Jumlah populasi mahasiswa S1 TPB IPB tahun akademik 2011/2012 e = error (5%)
Dengan menggunakan rumus Slovin tersebut, maka jumlah contoh yang didapat adalah
Dengan demikian, jumlah contoh yang seharusnya diteliti sebanyak 360 mahasiswa. Setelah diperoleh pembagian jumlah contoh antara laki-laki dan perempuan melalui sistem acak komputer, kuesioner dibagikan kepada contoh yang namanya terpilih. Dengan bantuan lurah setiap gedung kuesioner dikumpulkan selama 2 minggu. Secara keseluruhan, tidak semua kuesioner dikembalikan dari setiap gedung. Hal ini karena beberapa tidak mengumpulkan disebabkan mahasiswa yang sudah diberi kuesioner sulit ditemui atau telah keluar dari asrama. Kuesioner yang telah terkumpul kemudian dilakukan pengecekan dan penyeleksian terkait kelengkapan data. Contoh yang kuesionernya beberapa tidak lengkap ditanyakan kembali, dan kuesioner lainnya yang dianggap tidak memenuhi syarat, dipisahkan dan tidak digunakan. Hal ini menyebabkan contoh akhir menjadi berkurang dari contoh yang direncanakan (257 contoh), tersisa 205 contoh yang terdiri dari 85 mahasiswa 120 mahasiswi sehingga error menjadi sebesar 0,07 (Tabel 1). Dalam menentukan contoh tiap sub-populasi digunakan rumus sebagai berikut:
Dengan: ni= banyaknya contoh tahun 2011 n = banyaknya contoh
Ni = Total subpopulasi tahun 2011 N= Total populasi
21
Tabel 1 Sebaran contoh berdasarkan angkatan dan jenis kelamin Jenis Kelamin Sub Contoh Contoh Persentase populasi (slovin) terpakai (%) Laki-laki 1449 146 85 41,5 Perempuan 2045 214 120 58,5 Total 3494 360 205 100,0 (Sumber: Badan Pengelola Asrama (BPA) TPB IPB, 2012)
Jenis dan Cara Pengumpulan Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua, mencakup data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari pengisian kuesioner oleh contoh. Data sekunder berupa jumlah dan data mahasiswa TPB tahun akademik 2011/2012 diperoleh dari Badan Pengelola Asrama (BPA). Kuesioner terdiri atas lima bagian, yaitu kuesioner karakteristik contoh dan karakteristik keluarga contoh, kemandirian (emosi, perilaku, nilai), penyesuaian diri, gejala stres, serta pertanyaan terbuka. 1.
Karakteristik contoh, meliputi umur, jenis kelamin, urutan kelahiran, uang saku per bulan. Karakteristik keluarga contoh meliputi umur ayah-ibu, kelengkapan ayah-ibu, pendidikan terakhir ayah-ibu, pekerjaan ayah-ibu, pendapatan ayah-ibu per bulan, dan besar keluarga.
2.
Kemandirian, digunakan untuk melihat kemandirian dari tiga aspek, yaitu emosi, perilaku, dan nilai pada contoh saat SMA. Pernyataan yang digunakan mengacu pada Ruhidawati (2005) sebanyak 30 item (Cronbach’s alpha 0,820) dengan pernyataan tambahan dari peneliti menjadi sebanyak 44 item dengan Cronbach’s alpha 0,853 (Lampiran 1). Selain itu juga telah dilakukan uji validitas per item pertanyaan (Lampiran 2, 3, 4). Contoh diharuskan memilih salah satu dari beberapa alternatif jawaban, yaitu sangat sesuai, sesuai, tidak sesuai, sangat tidak sesuai.
3.
Penyesuaian diri, digunakan untuk melihat bagaimana kemampuan contoh dapat melakukan penyesuaian diri. Pernyataan yang digunakan mengacu pada Young Adult Family Inventory of Life Events and Changes, McCubbin & Grochowski (1984) sebanyak 23 item pernyataan dengan Cronbach’s alpha 0,795 (Lampiran 1). Selain itu juga telah dilakukan uji validitas per item pertanyaan (Lampiran 5). Contoh diharuskan untuk memilih salah satu jawaban, Ya atau Tidak.
22
4.
Gejala stres, digunakan untuk melihat seberapa besar tingkat stres yang dimiliki oleh contoh melalui gejala-gejala yang dialaminya. Pernyataan yang digunakan mengacu pada Astuti (2007) modifikasi dari McCubbin & Thomson (1987) sebanyak 20 item dengan Cronbach’s alpha 0,8302 (Lampiran 1). Selain itu juga telah dilakukan uji validitas per item pertanyaan (Lampiran 6). Contoh dibatasi dalam memberikan pernyataan satu dari beberapa alternatif, yaitu tidak pernah, jarang, kadang-kadang, sering, dan sangat sering (Skala Likert).
5.
Pertanyaan terbuka, mengenai hal yang paling membuat stres (sumber stress utama) contoh.
Pengolahan dan Analisis Data Data yang telah terkumpul dari kuesioner diolah melalui proses editing, coding, scoring, entry, cleaning data dan analisis data. Pengolahan data dilakukan dengan bantuan program komputer yang sesuai. Data dan informasi yang diperoleh dikategorikan kemudian disajikan dalam bentuk tabulasi silang (cross tabulation) dan dianalisis secara deskriptif untuk menghitung rata-rata serta jumlah minimal dan maksimal. Selain analisis deskriptif, pengolahan data juga menggunakan uji independent-samples t-test, uji beda-t, uji korelasi, dan uji regresi linear. Cara pengkategorian variabel disajikan pada Tabel 2. Tabel 2 Variabel data, skala data, dan kategori data Variabel Karakteristik Contoh Umur contoh
Skala
Kategori
Rasio
0. 1. 2. 3. 4.
Jenis Kelamin
Nominal
Urutan kelahiran
Rasio
Uang saku (Rp/Bulan)
Rasio
0. 1. 0. 1. 2. 3. 0. 1. 2. 3.
Usia 17 tahun Usia 18 tahun Usia 19 tahun Usia 20 tahun Usia 21 tahun (sebaran data) Laki-laki Perempuan Tunggal Bungsu Tengah Sulung ≤ 500,000 500,001-1,000,000 1,000,001-1,500,000 > 1,500,000 (sebaran data)
23 Tabel 2 Variabel data, skala data, dan kategori data (lanjutan) Variabel
Skala
Karakteristik Keluarga Umur ayah-ibu
Rasio
Kelengkapan ayah-ibu
Ordinal
Pendidikan terakhir ayah-ibu (lama pendidikan)
Rasio
Pekerjaan Ayah-ibu
Ordinal
Pendapatan Ayah-ibu
Ordinal
Besar Keluarga
Rasio
Kemandirian: Kemandirian emosi Kemandirian perilaku Kemandirian nilai (mengacu pada Ruhidawati 2005) Penyesuaian Diri (mengacu pada YA-FILES, McCubbin & Grochowski 1987)
Ordinal
Sumber Stres (pertanyaan terbuka)
Ordinal
Gejala Stres Gejala stres secara fisik Gejala stres secara emosional (mengacu pada Astuti (2007) modifikasi dari McCubbin & Thomson (1987)
Ordinal
Ordinal
Kategori 0. Dewasa Muda (18-40 tahun) 1. Dewasa Madya (41-65 tahun) 2. Tua (>65 tahun) Hurlock (1980) 0. Tidak utuh 1. Utuh 0. Tidak Tamat SD (0 tahun) 1. SD/ sederajat (6 tahun) 2. SMP/ sederajat (9 tahun) 3. SMA/ sederajat (12 tahun) 4. Diploma (15 tahun) 5. Sarjana/ S1 (16 tahun) 6. Pascasarjana S2 (18 tahun) 7. Pascasarjana S3 (21 tahun) 0. Tidak Bekerja 1. Bekerja: 1.a PNS/Guru/Dosen 1.b Polisi/ Polri/TNI (AD,AL, AU) 1.c Pegawai/Karyawan Swasta/ BUMN/Honorer 1.d Wiraswasta/ Wirausaha/ Pedagang 1.e Buruh Tani/ Buruh Non-Tani 1.f Lainnya (ojek, supir, pendeta, dokter) (sebaran data) 0. ≤ 1,000,000 1. 1,000,001-2,000,000 2. 2,000,001-3,000,000 3. 3,000,001-4,000,000 4. 4,000,001-5,000,000 5. > 5,000,000 (sebaran data) 0. Keluarga Kecil (≤ 4 orang) 1. Keluarga Sedang (5-7 orang) 2. Keluarga Besar (≥ 8 orang) (BKKBN 1996) 0. Rendah 1. Sedang 2. Tinggi (interval kelas) 0. Kurang 1. Cukup Baik 2. Baik (interval kelas) Tidak menjawab Tidak merasa stres Masalah akademik (ujian, nilai, tugas) Masalah keluarga Masalah dengan teman Masalah kesehatan Masalah keuangan Masalah pribadi Homesick (rindu keluarga) Masalah terkait Asrama Manajemen waktu (sebaran data) 0. Rendah 1. Sedang 2. Tinggi (interval kelas)
24
Uji independent-samples t-test Uji independent-samples t-test digunakan untuk melihat perbedaan karakteristik contoh (umur, uang saku), karakteristik keluarga contoh (umur ayahibu, kelengkapan ayah-ibu, pendidikan terakhir ayah-ibu, pekerjaan ayah ibu, pendapatan ayah-ibu, besar keluarga), kemandirian (emosi, perilaku, nilai, dan total), penyesuaian diri, dan tingkat stres antara contoh laki-laki dan perempuan. Perbedaan rata-rata pada variabel karakteristik ditunjukkan dengan nilai signifikansi yang rendah (sig<0,05). Uji regresi linear Uji regresi linear digunakan untuk menganalisis pengaruh karakteristik contoh dan karakteristik keluarga contoh terhadap kemandirian contoh; pengaruh karakteristik contoh dan karakteristik keluarga contoh terhadap kemandirian contoh; serta pengaruh karakteristik contoh, karakteristik keluarga contoh, kemandirian, dan penyesuaian diri terhadap stres contoh, dilakukan uji analisis regresi menggunakan metode backward berdasarkan model terbaik yang terpilih dengan nilai adjusted R2 terbesar dan yang paling fit dengan data, yaitu:
Keterangan: ŷ = peubah tak bebas b0 = konstanta
x1, x2, …, xn = peubah bebas b1, b2,…, bn = koefisien peubah bebas
ε = error 1) uji regresi linear terhadap kemandirian
Keterangan: ŷ = kemandirian (emosi, perilaku, nilai, total)
ε = error
b0 = konstanta
x2 = urutan kelahiran
b(1-4) = koefisien regresi
x3 = uang saku
x1 = jenis kelamin
x4 = lama pendidikan ibu
2) uji regresi linear terhadap penyesuaian diri
Keterangan: ŷ = penyesuaian diri b0 = konstanta
x4 = lama pendidikan ibu
b(1-7) = koefisien regresi
x5 = pendapatan ayah
x1 = uang saku
x6 = besar keluarga
25
x2 = usia ayah
x7 = kemandirian perilaku
x3 = kelengkapan ayah-ibu
ε = error
3) uji regresi linear terhadap stres
Keterangan: ŷ = stres b0 = konstanta
x4 = umur ayah
b(1-7) = koefisien regresi
x5 = umur ibu
x1 = umur
x6 = kemandirian
x2 = jenis kelamin
x7 = penyesuaian diri
x3 = uang saku
ε = error
Untuk mengkategorikan skor kemandirian (emosi, perilaku, nilai, total), penyesuaian diri, dan gejala stres menggunakan interval kelas (Slamet 1993) yang dapat dihitung dengan cara berikut:
Definisi Operasional Contoh mahasiswa tingkat persiapan bersama (TPB) program sarjana Strata Satu (S1) tahun akademik 2011/2012. Karakteristik contoh adalah ciri-ciri yang melekat pada contoh berupa umur, jenis kelamin, urutan kelahiran, uang saku per bulan. Jenis Kelamin adalah contoh dibedakan menjadi laki-laki dan perempuan. Umur adalah lama hidup yang dijalani oleh contoh yang dinyatakan dalam tahun sampai dengan saat penelitian ini dilakukan. Urutan kelahiran adalah status yang dimiliki oleh contoh berdasarkan urutan anak-anak yang ada di dalam keluarga contoh, dibedakan menjadi anak tunggal, sulung, tengah, dan bungsu. Uang saku per bulan adalah jumlah pemasukan yang diperoleh contoh dalam satu bulan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dalam nilai rupiah. Karakteristik keluarga contoh adalah ciri-ciri aspek sosial demografi yang melekat pada ayah-ibu berupa berupa umur ayah-ibu, status ayah-ibu,
26
pendidikan terakhir ayah-ibu, pekerjaan ayah-ibu, pendapatan ayah-ibu per bulan, dan besar keluarga. Umur ayah-ibu adalah lama hidup yang dijalani oleh ayah dan ibu contoh yang dinyatakan dalam tahun sampai dengan saat penelitian ini dilakukan. Kelengkapan ayah-ibu adalah status yang disandang oleh ayah dan ibu kandung contoh sampai dengan penelitian ini dilakukan, apakah bercerai, salah satu meninggal, atau utuh. Pendidikan terakhir ayah-ibu adalah pendidikan formal terakhir yang diikuti dan ditamatkan oleh ayah dan ibu contoh. Pekerjaan ayah-ibu adalah setiap kegiatan yang dilakukan ayah-ibu yang menghasilkan uang sebagai sumber penghasilan utama. Pendapatan ayah-ibu adalah akumulasi dari gaji, upah, maupun hasil yang diperoleh dari pekerjaan ayah dan atau ibu contoh yang dinilai dalam rupiah selama satu bulan. Besar keluarga adalah jumlah anggota keluarga inti yang terdiri dari contoh, ayah, ibu, serta kakak dan adik yang dimiliki oleh contoh. Kemandirian adalah karakteristik yang dimiliki oleh contoh sejak SMA berdasarkan aspek emosi, perilaku, dan nilai. Kemandirian emosi adalah aspek kemandirian yang berkaitan dengan perkembangan dan perubahan hubungan emosi contoh dengan orang lain, terutama dengan ayah-ibu. Kemandirian perilaku adalah aspek kemandirian yang berkaitan dengan kemampuan contoh dalam mengambil dan menjalankan suatu keputusan dengan sendiri. Kemandirian nilai adalah aspek kemandirian yang berkaitan dengan seperangkat prinsip-prinsip yang dimiliki oleh contoh tentang mana yang benar dan mana yang salah, mana yang penting dan mana yang tidak penting. Penyesuaian diri adalah kemampuan yang dimiliki oleh contoh dalam menghadapi masa transisi yang dihadapinya sebagai mahasiswa baru dengan kategori kurang, cukup, atau baik.
27
Stres adalah hal yang dialami oleh contoh berdasarkan sumber stres yang didapat dari
pengelompokan
jawaban
pertanyaan
terbuka,
gejala
stres
berdasarkan segi fisik dan emosional, serta tingkat stres yang dimiliki. Sumber stres adalah masalah yang dianggap sebagai pemicu stres utama yang dirasakan oleh contoh. Tingkat stres adalah perbedaan stres yang dirasakan oleh contoh yang diukur dari gejala stres baik secara fisik maupun emosional dengan kategori rendah, sedang, atau tinggi. Gejala stres secara fisik adalah kondisi stres yang dirasakan oleh contoh yang dapat memengaruhi fisik contoh. Gejala stres secara emosional adalah kondisi stres yang dirasakan oleh contoh yang dapat memengaruhi kestabilan emosi contoh.