Ringkasan Eksekutif Pada tengah tahun kedua ini, pelaksanaan Program Asuhan Terpadu Kesehatan Ibu dan Bayi (ATKIB) dengan pendanaan yang berasal dari Proyek Program Hibah Kompetisi – Peningkatan Kualitas Pendidikan Dokter (PHK-PKPD) telah melakukan berbagai aktivitas untuk menunjang berdirinya Pusat Unggulan Asuhan Terpadu Kesehatan Ibu dan Bayi (Center of Excellence for Education and Research in Maternal and Infant Care). Aktivitas dalam proyek PHK-PKPD ini akan dilaksanakan melalui 4 aktivitas, yakni pengembangan pusat unggulan asuhan terpadu kesehatan ibu dan bayi (ATKIB) di FKUI; pengembangan program pendidikan dan pelayanan terkait ATKIB; pengembangan kompetensi empati, komunikasi, dan bioetika untuk pengembangan pribadi dan profesi kedokteran dalam konteks humaniora (EBP3KH) pada modul pendidikan dan model pelayanan ATKIB di FKUI; dan program perluasan akses beasiswa paripurna untuk bangsa (BPuB). Pada aktivitas 1, komponen kegiatan yang direncanakan pada tahun 2012 ini antara lain adalah pengembangan fasilitas dan kesekretariatan pusat unggulan ATKIB, pelaksanaan Aktivitas Unggulan ATKIB, penghargaan publikasi jurnal internasional terkait ATKIB, konferensi regional dan seminar kesehatan ibu dan bayi (ATKIB), Visiting Professorship, Kuliah tamu bidang kesehatan ibu dan bayi, dan sosialisasi pusat unggulan pendidikan dan penelitian ATKIB. Pada komponen pengembangan pusat unggulan ATKIB dilakukan melalui pengadaan perlengkapan dan fasilitas yang menunjang aktivitas ATKIB. Pengadaan ini meliputi penyediaan buku, perlengkapan teknologi informasi, furniture, media cetak dan manekin. Untuk pengadaan buku dan furniture, saat ini telah sampai pada tahap penyelesaian bidding document dan penyusunan harga perkiraan sendiri (HPS) untuk kemudian diserahkan ke Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) agar dapat segera masuk ke tahap selanjutnya yaitu mengundang rekanan, sedangkan untuk pengadaan manekin sedang dalam tahap penyusunan bidding document. Di antara kegiatan pengadaan tersebut, pengadaan teknologi informasi dan media cetak telah selesai dilaksanakan pada tahun 2011 lalu. Kegiatan pengembangan pusat unggulan ATKIB ini terkait pula oleh kegiatan civil work untuk merenovasi pusat unggulan ATKIB yang direncanakan akan selesai sebelum akhir tahun ini. Pada komponen penghargaan publikasi jurnal internasional terkait ATKIB sebelumnya telah dilakukan pada tahun 2011 dengan jumlah pemenang sebanyak 10 publikasi. Pada tahun 2012 ini penghargaan tersebut akan dilaksanakan kembali dengan target pemenang sebanyak 25 publikasi di akhir tahun. Sampai dengan pertengahan tahun
2012 ini baru terdapat 6 peneliti yang mengajukan diri untuk mendapatkan penghargaan publikasi ini. Untuk itu guna mencapai target, publikasi mengenai penghargaan ini terus dijalankan guna menjaring lebih banyak partisipan lagi. Komponen lainnya yaitu kegiatan Visiting Professorship merupakan salah satu subaktivias yang telah selesai dilaksanakan pada awal Juli lalu. Sedangkan untuk subaktivitas lain seperti konferensi regional dan seminar kesehatan ibu dan bayi (ATKIB) yang direncanakan akan dilaksanakan pada bulan November 2012 dan Kuliah tamu bidang kesehatan ibu dan bayi yang akan dilaksanakan pada bulan September 2012 sedang dalam proses persiapan dan perbaikan TOR karena beberapa kali mengalami kesalahan dalam penyususn anggaran. Sosialisasi pusat unggulan pendidikan dan penelitian ATKIB merupakan kegiatan yang terdiri dari sosialisasi pusat unggulan ATKIB melalui pembentukan website yang telah dilaksanakan sejak awal tahun 2011 namun masih menggunakan web fakultas namun sebelum akhir tahun 2012 ini direncanakan pembuatan web khusus untuk pusat ATKIB melalui proses pengadaan dapat terealisasi. Pada aktivitas 2, telah dilaksanakan hibah penelitian yang berawal pada 2011 lalu. Sepuluh penerima hibah penelitian terkait Kesehatan Ibu dan Bayi sudah selesai dilakukan dan paling akhir diselesaikan pada akhir Agustus 2012. Hal ini terkait kendala pencairan dana tahap 1 dan tahap 2 yang membuat beberapa peneliti terhambat pula pada perolehan bahan dan alat penelitian tersebut. Terlambatnya pencairan dana ini disebabkan oleh sistem administrasi PHK-PKPD berada di lingkungan fakultas umum namun strukturnya berada di bawah universitas sehingga pengurusan keuangan berjalan lebih lama. Selain itu, terlambatnya pencairan dana juga disebabkan karena restruktur kesekretariatan HPEQ di mana anggota tim sekretariat mengalami pergantian. Namun demikian, hingga saat ini sebagian besar penelitian 2011 sudah dipresentasikan hasilnya di depan reviewer. Ada sebanyak 2 penelitian lagi yang diselesaikan pada akhir Agustus ini berdasarkan adendum no 3 dikarenakan penelitian tersebut merupakan penelitian pendidikan yang harus mengikuti bulan penerbitan modul serta penelitian yang membutuhkan proses organoleptik yang sangat berpengaruh terhadap ketersediaan alat dan bahan (berhubungan dengan keterlambatan pencairan dana). Sembari tetap memfasilitasi hibah penelitian 2011, pada bulan Maret-April 2012 telah dilakukan sosialisasi penerimaan hibah penelitian ke 2. Kemudian setelah melewati berbagai macam alur dan proses, terpilihlah 10 proposal pemenang hibah penelitian 2012. Sepuluh pemenang tersebut dikumpulkan lagi untuk dipresentasikan di depan reviewer untuk
mendapatkan saran yang membangun penelitian tersebut, di mana didapatkan hasil untuk menjadikan
penelitian
tersebut
multidisiplin
secara
ilmu
pengetahuan
dengan
menggabungkan beberapa departemen untuk bekerja sama dalam satu penelitian. Sampai saat ini, kesepuluh proposal sudah dikumpulkan kembali untuk ditindaklanjuti proses persetujuan dari Dikti, namun terkendala pada salah satu proposal penelitian E-Learning di mana membutuhkan alat dan bahan yang sulit diterima. Untuk itu, tim sekretariat sedang mencoba membantu agar penelitian tersebut dapat tetap berjalan dengan mengadakan pertemuan antar pihak-pihak terkait untuk melihat apakah penelitian tersebut dapat difasilitasi secara internal FKUI. Namun, hal ini masih terkendala oleh waktu masing-masing pihak yang tidak cocok sehingga direncanakan pada minggu ke 2 bulan September pertemuan tersebut akan berlangsung. Diharapkan bulan September ini sepuluh proposal pemenang hibah penelitian 2012 bisa mendapatkan persetujuan CPCU dan segera berjalan. Selain itu, untuk persiapan modul dan model pelayanan Asuhan Terpadu Kesehatan Ibu dan Bayi (ATKIB) maka akan diselanggarakan pengadaan jasa Technical Assistant Internasional. Hingga tengah tahun ke-2 pengadaan Jasa Technical Assistant masih dalam tahap persiapan, yaitu mencari 3 calon kandidat yang eligible. Kendala dalam pencarian ini adalah sulitnya mencari calon yang sesuai dengan kriteria dengan penawaran harga yang sesuai dengan anggaran. Namun demikian, diperkirakan pada akhir tahun ini didapatkan satu pemenang seleksi pengadaan Technical Assistant dan jasa konsultasi pembuatan modul dan model pelayanan ATKIB dapat segera berlangsung. Kegiatan aktivitas 3 berupa pengembangan staf dalam bidang kompetensi budaya, revisi modul EBP3KH, dan pembentukan model pelayanan dengan memasukan kompetensi budaya. Pengembangan staf yang dilakukan berupa berupa pengiriman staf untuk mengikuti pendidikan tidak bergelar luar negeri (ONDT) ke Jeju (Korea Selatan) dan Masstricht (Belanda). Untuk kegiatan ONDT ke Jeju, Korea Selatan telah diberangkatkan 4 orang staf yang terpilih pada akhir Mei lalu. Sedangkan untuk ONDT ke Masstricht, Belanda masih dalam proses persiapan seleksi. Aktivitas 4 meliputi perluasan akses mahasiswa tidak mampu melalui Beasiswa Paripurna untuk Bangsa (BPuB) dan program pertukaran mahasiswa ke mancanegara. Sampai tengah tahun 2012 ini, telah dibentuk tim BPuB dan juri BPuB. Panitia BPuB bertugas dalam proses sosialisasi, seleksi, implementasi beasiswa, pencarian sumber pendanaan bagi skema BPuB, sedangkan tim juri BPuB bertugas dalam proses seleksi. Seperti tahun sebelumnya, sosialisasi BPuB telah dilakukan melalui media web
kemahasiswaan UI. Selain itu dilakukan pula sosialisasi melalui media cetak seperti brosurbrosur yang dibagikan langsung kepada mahasiswa baru FKUI 2012. Adapun untuk kegiatan pertukaran mahasiwa, telah dilakukan pembuatan kesepakatan dengan Mahatma Gandhi Institute of Medical Science (MGIMS), India untuk melakukan pertukaran mahasiswa melalui elective posting. Seperti pada tahun sebelumnya, tahun ini telah dilakukan pemilihan dan terpilih 3 mahasiswa yang berhak melakukan elective posting ke MGIMS. Pada pelaksanaannya, telah dikirim tiga orang mahasiswa pada pertengahan Juni. Adapun kelemahan utama dari implementasi kegiatan PHK-PKPD ini adalah adanya sistem yang baru, yang harus disesuaikan dengan sistem yang telah ada di lingkungan fakultas maupun universitas serta adanya pergantian tim kesekretariatan yang menyebabkan proses administrasi berjalan lebih lama dari yang seharusnya karena harus mempelajari dan memahami dari awal seluruh kegiatan PHK-PKPD. Walaupun demikian, hal ini merupakan bagian dari kurva belajar yang diharapkan dengan perbaikan SOP dan berjalannya waktu dapat mencapai titik keefektivitasan yang sesuai harapan. Sesuai dengan indikator kinerja utama, pelaksanaan dari keempat aktivitas ini bertujuan untuk : a. Meningkatkan persentase kelulusan dan rata-rata nilai ujian kompetensi dokter Indonesia (UKDI), yakni dari baseline 94%, diharapkan meningkat 1% setiap tahunnya sehingga mencapai tingkat kelulusan sebesar 97%. b. Meningkatkan skor rata-rata UKDI, yakni dari baseline 65, diharapkan meningkat menjadi 68 di akhir tahun pertama, 72 di akhir tahun kedua, dan 75 di akhir tahun ketiga. Hal ini sesuai dengan sasaran strategis yaitu mewujudkan lulusan yang unggul, berkepemimpinan, dan siap berkarya. c. Meningkatkan persentase mahasiswa yang terlibat dalam penelitian terkait ATKIB, yakni dari baseline sebesar 2%. Hal ini dicapai dengan mewajibkan pemenang hibah penelitian untuk melibatkan mahasiswa dalam penelitiannya. d. Meningkatan jumlah mahasiswa dari kalangan potensi akademik tinggi dan ekonomi sulit, yakni sebesar 5 mahasiswa pada tahun 2011, 10 mahasiswa pada tahun 2012, dan 15 mahasiswa pada tahun 2013. Hal ini sesuai dengan renstra FKUI 2010-2014 yang bertujuan untuk mencapai tingkat kepuasan peserta didik melalui metode DREEM sebesar 90%. e. Meningkatkan publikasi dalam jurnal nasional, HAKI topik ibu dan anak, yakni 10 buat setiap tahunnya. Hal ini sesuai dengan renstra FKUI 2010-2014 yang bertujuan untuk
mencapai jumlah paten hasil penelitian sebanyak 10 paten pada tahun 2013 dan rerata nilai impact publikasi jurnal internasional >1. f.
Meningkatkan kerjasama penelitian internasional dalam bidang kesehatan ibu dan bayi, yakni 2 institusi pada tahun 2011, menjadi 3 institusi pada tahun 2012, dan 4 institusi pada tahun 2013.
g. Tersusunnya modul pendidikan ATKIB, yakni sejumlah 5 modul pada tahun 2011, pada tahun 2012 terdapat 5 modul teruji dan 5 modul baru tersusun, dan pada tahun 2013 terdapat 10 modul teruji. Hal ini sesuai dengan renstra FKUI 2010-2014 yang bertujuan untuk mengintegrasikan antar rumpun ilmu kesehatan yang akan diaplikasikan 80% berada pada level intermediate dan mencapai hasil penelitian translasional yang diaplikasikan dalam standard pelayanan sebanyak 20 hasil penelitian. Untuk mencapai hal tersebut, telah dilakukan upaya untuk mendatangkan konsultan internasional, yang akan membantu dan melatih staf ATKIB dalam pembuatan modul pendidikan. h. Tersusunnya model pelayanan ATKIB, yakni sejumlah 5 model pada tahun 2011, pada tahun 2012 terdapat 5 model teruji dan 5 model baru tersusun, dan pada tahun 2013 terdapat 10 model teruji. Hal ini sesuai dengan renstra FKUI 2010-2014 yang bertujuan untuk mengintegrasikan antar rumpun ilmu kesehatan yang akan diaplikasikan 80% berada pada level intermediate dan mencapai hasil penelitian translasional yang diaplikasikan dalam standard pelayanan sebanyak 20 hasil penelitian. Untuk mencapai hal tersebut, telah dilakukan upaya untuk mendatangkan konsultan internasional, yang akan membantu dan melatih staf ATKIB dalam pembuatan model pelayanan. Selain itu, dilakukan kegiatan hibah penelitian yang di dalamnya terdapat penelitian pengembangan model pelayanan kesehatan ibu dan bayi. i.
Pada tahun 2012 tersosialisasinya modul pendidikan dan model pelayanan yang terkait ATKIB secara nasional. Terbentuknya rekomendasi modul pendidikan dan model pelayanan ATKIB yang diadopsi secara nasional, yakni minimal 1 modul pendidikan dan 1 model pelayanan pada tahun 2013. Hal ini sesuai dengan renstra FKUI 2010-2014 yang bertujuan untuk mencapai jumlah implementasi kebijakan urban health sebanyak 3 kebijakan dan mencapai jumlah produk pengembangan pendidikan kedokteran yang diaplikasikan secara nasional sebanyak 2 produk. Sejak tahun 2011, telah dilakukan kegiatan hibah penelitian dalam rangka pembuatan modul pendidikan dan model pelayanan kesehatan ibu dan bayi berbasis bukti. Nantinya, hasil dari penelitian ini akan dideseminasi dan ditawarkan sebagai produk-produk unggulan dari Pusat Unggulan ATKIB.
BAB 1 PENDAHULUAN
1. 1. LATAR BELAKANG Keberadaan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia sejak didirikan adalah untuk menjawab berbagai tantangan di bidang kesehatan. Salah satu masalah kesehatan yang mendesak yang mempunyai pengaruh signifikan pada kualitas manusia Indonesia adalah masalah kesehatan ibu dan anak/bayi yang tercermin dari masih tingginya angka kematian maternal (228/100.000 kelahiran hidup) dan angka kematian bayi (34/1.000 kelahiran hidup) walaupun perkembangan sosioekonomi telah meningkat pesat dalam 50 tahun terakhir. Upaya pemerintah untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi yang mengalami hambatan perlu mendapatkan solusi yang bersifat permanen. Salah satu solusi adalah meningkatkan secara terus menerus kompetensi dokter layanan primer, tenaga paramedis maupun unsur masyarakat yang peduli dalam bidang kesehatan ibu dan anak melalui pendidikan maupun pelatihan yang terintegrasi dan berbasis bukti. Inovasi maupun penyempurnaan dalam pelayanan kesehatan ibu dan bayi/anak yang muncul dan teruji secara ilmiah akan lebih mudah untuk dipertanggungjawabkan dan lebih meyakinkan untuk diimplementasikan. Universitas Indonesia (UI), khususnya Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), telah cukup banyak melakukan kegiatan dalam memajukan kesehatan ibu dan anak. Selain menjalankan fungsi utama yaitu menciptakan dokter yang berkualitas, FKUI juga telah menjalankan berbagai pelatihan dalam rangka peningkatan kualitas tenaga kesehatan. Selain itu, berbagai penelitian mengenai kesehatan Ibu dan Anak juga telah dilakukan dan dipublikasikan baik dalam jurnal internasional, maupun jurnal nasional. Dengan demikian, FKUI adalah tempat bagi terciptanya berbagai inovasi baik dalam peningkatan kualitas tenaga kesehatan maupun penciptaan pelayanan kesehatan yang tepat guna di Indonesia. Tetapi, harus diakui bahwa sampai saat ini, inovasi tersebut masih sedikit diterapkan secara luas di Indonesia. Untuk lebih merealisasikan solusi tersebut dan untuk menyosialisasikan berbagai produk yang ada di FKUI, perlu diciptakan suatu badan integrasi berupa Pusat Asuhan Terpadu Kesehatan Ibu dan Bayi (ATKIB). Pusat ATKIB yang pada awalnya dimotori oleh staf FKUI ini, diharapkan dapat menjadi pusat integrasi multidisiplin lintas Departemen dan Fakultas di Universitas Indonesia dalam memecahkan masalah dan meningkatkan taraf kesehatan ibu dan bayi di Indonesia.
Saat ini, Pusat ATKIB tersebut mendapatkan pendanaan yang berasal dari Proyek Health Professional Education Quality (HPEQ) selama 3 tahun. Dalam 3 tahun pertama tersebut, diharapkan Pusat Unggulan Asuhan Terpadu Kesehatan Ibu dan Bayi (Center of Excellence for Education and Research in Maternal and Infant Care) dapat mandiri dan kelak akan menjadi salah satu acuan nasional dalam pembinaan, peningkatan maupun pengembangan kesehatan ibu dan bayi di Indonesia. Selain dana yang tersedia melalui HPEQ, dana pendamping dari FKUI juga disediakan untuk menjamin keberhasilan program ini. Walaupun merupakan program yang dibiayai oleh HPEQ, namun sesungguhnya program ini merupakan kebutuhan yang dirasakan FKUI untuk merealisasikan visi dan misi FKUI sebagaimana yang tercantum dalam RENSTRA FKUI tahun 2010-2014. Tahun 2012 ini adalah tahun kedua dari Pusat Unggulan ATKIB menerima bantuan dari program HPEQ. Banyak tantangan yang dihadapi, terutama dari segi integrasi sistem keuangan dan administrasi. Hal ini berkaitan baik dari perubahan sistem dari BHMN ke BLU, maupun integrasi SOP dan administrasi program HPEQ dengan Dikti serta adanya pergantian tim kesekretariatan di akhir kuartal 1 tahun 2012 ini. Walaupun demikian, terlihat pula bahwa terdapat banyak peluang yang terbuka untuk Pusat Unggulan ATKIB melalui program HPEQ ini. Agar lebih memaksimalkan hasil dari peluang yang tersedia serta untuk memperbaiki dan menghadapi berbagai tantangan ini, maka perlu dilakukan evaluasi yang terorganisasi dan tersistematis. Untuk itu, disusunlah laporan tengah tahun ini agar program ini dapat dievaluasi dan memperoleh masukan demi kelancaran program di masa yang akan datang.
1. 2. GAMBARAN AKTIVITAS Dalam kurun waktu 3 tahun ke depan (2011-2013) FKUI telah mencanangkan Program Asuhan Terpadu Kesehatan Ibu dan Bayi (ATKIB). Program ini didanai dari
Proyek
Program Hibah Kompetisi – Peningkatan Kualitas Pendidikan Dokter (PHK-PKPD) selama 3 tahun. Dalam 3 tahun pertama tersebut FKUI akan melakukan berbagai aktivitas untuk menunjang Pusat Unggulan Asuhan Terpadu Kesehatan Ibu dan Bayi (Center of Excellence for Education and Research in Maternal and Infant Care) agar dapat mandiri. Di dalam proyek PHK-PKPD ini dilakukan 4 aktivitas, yakni pengembangan pusat unggulan asuhan terpadu kesehatan ibu dan bayi (ATKIB) di FKUI; pengembangan program pendidikan dan pelayanan terkait ATKIB; pengembangan kompetensi empati, komunikasi, dan bioetika untuk pengembangan pribadi dan profesi kedokteran dalam konteks humaniora (EBP3KH) pada modul pendidikan dan model pelayanan ATKIB di FKUI; dan program perluasan akses
beasiswa paripurna untuk bangsa (BPuB). Pengadaan program ini juga sejalan dengan visi FKUI, yakni ”Pada tahun 2014, FKUI menjadi fakultas kedokteran riset terkemuka di Asia Pasifik dan 80 terbaik di dunia. Pada aktivitas 1, subaktivitas yang dilakukan adalah pembentukan organisasi pengelola pusat unggulan ATKIB, sosialisasi pusat unggulan pendidikan dan penelitian ATKIB, kerjasama dengan institiusi lain, dan implementasi pusat unggulan ATKIB. Yang telah dilakukan pada tahun 2011 lalu ialah pembentukan organisasi pengelola pusat unggulan ATKIB, sosialisasi pusat unggulan pendidikan dan penelitian ATKIB, serta pengadaan perlengkapan. Untuk pengelolan pusat unggulan ATKIB saat ini sedang dipersiapkan renovasi gedung yang akan dijadikan pusat unggulan ATKIB sembari menunggu proses review proposal pendirian Pusat Unggulan ATKIB dari Universitas dan pemenuhan fasilitas juga sedang dalam tahap proses pengadaan. Aktivitas 2 adalah pengembangan model dan modul pendidikan kesehatan melalui hibah penelitian. Pada tahun 2011 telah dilaksanakan seleksi dengan memperoleh 10 penelitian dan penandatanganan kontrak. .Kesepuluh penelitian ini didapatkan dari 47 proposal yang masuk. Secara umum, hal ini melebihi target semula yaitu setidaknya 30 proposal yang masuk untuk diseleksi. Hingga pertengahan tahun 2012 ini, peneliti pemenang hibah 2011 sudah hampir selesai. Delapan diantaranya sudah selesai dan sudah diseminarkan di hadapan para reviewer sementara dua lainnya terhitung selesai hingga akhir Agustus ini. Keterlambatan penyelesaian penelitian disebabkan oleh keterlambatan pencairan dana baik pada tahap 1 maupun tahap 2. Pada tahap keterlambatan pencairan dana disebabkan oleh sistem administrasi PHK-PKPD berada di lingkungan fakultas umum namun strukturnya berada di bawah universitas sehingga pengurusan keuangan berjalan lebih lama. Selain itu, terlambatnya pencairan dana juga disebabkan karena restruktur kesekretariatan HPEQ di mana anggota tim sekretariat mengalami pergantian yang menghambat pencairan dana pada tahap ke 2. Keterlambatan ini sebagian besar mempengaruhi keterlambatan penelitian sehingga penyelesaiannya kurang sesuai dengan rencana. Selain itu, di pertengahan tahun 2012 ini, telah didapatkan 10 pemenang hibah penelitian tahap ke 2. Pemenang ini diperoleh pada bulan Mei 2012 di mana sebelumnya telah dilakukan sosialisasi oleh tim HPEQ dan seleksi oleh para reviewer pada Maret-Mei 2012. Setelah itu diadakan presentasi kembali untuk meninjau proposal dan memberikan masukan guna perbaikan proposal tersebut serta menjadikan penelitian tersebut sebagai penelitian yang multidisiplin, yakni dengan bekerja sama antar departemen dalam satu
penelitian. Hingga saat ini, saran dari reviewer sudah diterima dan dimasukkan ke dalam proposal dan kesepuluh perbaikan proposal tersebut sudah masuk ke secretariat HPEQ. Namun, ada kendala lain, yaitu rencana anggaran proposal pada salah satu proposal penelitian terkait E-Learning diragukan untuk dapat diterima. Oleh sebab itu, saat ini HPEQ sedang mengupayakan untuk membantu agar penelitian tersebut dapat tetap berjalan dengan memfasilitasi pihak-pihak penting FK UI untuk mengetahui apakah penelitian tersebut dapat difasilitasi oleh pihak internal FKUI. Namun demikian, upaya pertemuan tersebut juga terkendala kecocokan waktu yang sulit didapat masing-masing pihak. Dari kendala-kendala tersebut, direncanakan pertemuan tersebut dapat berlangsung pada minggu ke 2 bulan September 2012. Selain itu, untuk persiapan modul dan model pelayanan Asuhan Terpadu Kesehatan Ibu dan Bayi (ATKIB) maka akan diselanggarakan pengadaan jasa Technical Assistant Internasional. Hingga tengah tahun ke-2 tahun 2012 pengadaan Jasa Technical Assistant masih dalam tahap persiapan, yaitu mencari 3 calon kandidat yang eligible. Sebelumnya, pada tahun 2011 telah dilakukan pencarian hingga mendapatkan aplikasi dari kandidat namun tidak jadi diproses disebabkan berbagai hal, salah satunya ialah ketidaksesuaian harga dengan anggaran yang dimiliki. Hingga pertengahan tahun 2012 ini, undangan kepada tiga calon kandidat untuk bersedia menjadi konsultan dalam pembuatan modul dan model pelayanan ATKIB sudah dikirimkan. Diperkirakan pada akhir tahun ini didapatkan satu pemenang seleksi pengadaan Technical Assistant dan jasa konsultasi pembuatan modul dan model pelayanan ATKIB dapat segera berlangsung. Pada aktivitas 3, subaktivitas yang telah dilakukan pada tahun kedua (2012) adalah pengembanga staf untuk pendidikan tidak bergelar luar negeri (ONDT) ke Jeju, Korea Selatan yang dilaksanakan pada akhir Mei lalu, mengikuti konferensi internasional tentang rural health, penyelengaraan kajian kurikulum terhadap substansi dan metoda EBP3KH dan sosial budaya, pertemuan-pertemuan dengan tim modul-modul, bekerja sama dengan aktivitas 2 dalam menyelenggarakan hibah penelitian dengan topik (1) Review dan pelaksanaan modul EBP3KH semester 1-10; (2) Penyusunan dan uji coba model ATKIB dengan sosial budaya di pelayanan primer; (3) Penyusunan dan uji coba model ATKIB dengan sosial budaya di Rumah Sakit; dan melakukan pengadaan alat-alat bantu pendidikan dan sarana dan mengikuti seminar mengenai substansi EBP3KH dan sosial budaya pada program studi dokter dan mengenai rural health, serta referat seminggu sekali mengenai substansi EBP3KH dan sosial budaya pada program studi dokter.
Pada aktivitas 4, subaktivitas yang dilakukan pada tahun kedua (2012) lebih kurangnya sama seperti pada tahun 2011, yaitu persiapan pemberian BPuB untuk mahasiswa baru dan pelaksanaan implementasi program dana BPuB. Saat ini persiapan pemberian BPuB untuk mahasiswa baru telah terbentuk tim program dan tim juri BPuB, terlaksana sosialisasi program BPuB melalui web. Selain itu telah terlaksana Program Pertukaran Mahasiswa Mancanegara ke Mahatma Gandhi Institute of Medical Science pada pertengahan Juni hingga Juli lalu.
BAB 2 IMPLEMENTASI DAN PENGELOLAAN PROGRAM
2.1. Organisasi Pelaksana Kegiatan No
1.
2.
Departemen
dr. Pradana Soewondo, SpPD-
Manajer Pendidikan
Penanggung
KEMD
FKUI
jawab
dr. Bambang Trijaya, SpA(K)
Kesehatan Anak
Program
1
Departemen Obstetri dan
PIC Aktivitas
Ginekologi
1
Departemen Ilmu
PIC Aktivitas
Kedokteran Komunitas
1
Dr. dr. Dwiana Ocviyanti,
Departemen Obstetri dan
PIC Aktivitas
SpOG(K)
Ginekologi
2
Departemen Ilmu
PIC Aktivitas
Kedoketran Komunitas
2
Departemen Ilmu
PIC Aktivitas
Kesehatan Anak
2
dr. Dhanasari V. Trisna, MSc,
Departemen Ilmu
PIC Aktivitas
CM-FM
Kedokteran Komunitas
3
Departemen
PIC Aktivitas
Anestesiologi
3
Koordinator Pendidikan
PIC Aktivitas
S1
4
Koordinator Mahasiswa
PIC Aktivitas
dan Alumni
4
dr. Tyas Priyatini, SpOG(K)
5.
dr. Aria Kekalih, MIT
7.
dr. Herqutanto
8.
dr. Lily Rundjan, SpA(K)
10.
dr. Ratna Farida, SpAn(K)
11.
dr. Nani Cahyani, SpKO
12.
dr. Mohammad Kurniawan. SpS
13.
dr. Kristiana Siste, SpKJ
14.
dr. Rita Mustika
Depertemen Psikiatri
[email protected]
[email protected]
ATKIB
Kesehatan Anak
4.
Email / website
Koordinator
PIC Aktivitas
Dr. dr. Rini Sekartini, SpA(K)
9.
Departemen Ilmu
PHK-PKPD
Departemen Ilmu
3.
6.
Jabatan
Nama
PIC Aktivitas
[email protected]
[email protected]
[email protected]
[email protected]
[email protected]
[email protected]
[email protected]
[email protected]
[email protected] [email protected]
[email protected]
4
Departemen Pendidikan
PIC
Kedokteran
Kemitraan
[email protected]
Rektor UI
WR Akademik
MonEvin BPMA – Prof. Dr. drg. Hanna Bachtiar Sp. RKG (K) BAI – Resi Silaturrahmi SE, Ak. FKUI – Dr. dr. Astrid W. S. MPH Sp. Ok
Direktorat Pengembangan Akademik Dra. Sitaresmi MSc Dr. Iik Wilarso
WR Administrasi & Keuangan
Ketua Pelaksana Program (Wakil Dekan FKUI ex of)
Direktur Eksekutif (Manager Pendidikan FK UI ex of)
Direktur Keuangan
Bagian Keuangan
Bagian Pengadaan
Ketua Sekretariat Siske Annisa, M.Ak
Koordinator Program ATKIB dr. Bambang Tridjaja Sp.A(K)
Program Pusat Unggulan ATKIB Dr. dr. Rini Sekartini Sp.A(K) dr. Tyas Prijatini Sp.OG dr. Aria Kekalih, MIT
Program Pengembangan EBP3KH pada pendidikan dan model pelayanan ATKIB Dr. Dhanasari V Trisna MSc. CM-FM Dr. Ratna Farida Sp.An(K) Medical Educational Unit
Koordinator Kemitraan Dr. Rita Mustika M.Epid.
Pengembangan Program Pendidikan & Pelayanan Terkait ATKIB Dr. dr. Dwiana Ocviyanti Sp.OG (K) Dr. Herquanto MPH MARS Dr. Lily Rundjan Sp.A Medical Research Unit
Program Beasiswa Paripurna untuk Bangsa Dr. Nani Cahyani Sudarsono Sp.KO dr. Mohammad Kurniawan. SpS dr. Kristiana Siste, SpKJ
Koordinator Keuangan
Program Kerja Sama Pendidikan FKUI & PSPB UNIB dr. Anna Rozaliyani, MBiomed, SpP dr. Adisti Dwijayanti dr. Dewi Selviana R M.Kes
Koordinator Pengadaan Purwanto
Program Kerja Sama Pendidikan FKUI & PSPB UNTAN Dra. Ida Hafiz MS Apt. Desak Gede Budi K Sfarm, Apt Dr. Ninik Mudjihatini, MS
2.2. Mekanisme Koordinasi Selama pelaksanaan proyek hibah, dilakukan rapat koordinasi bertingkat. Rapat koordinasi dilakukan sekurangnya sekali setiap bulan. Pertemuan antara pimpinan fakultas dan tim pelaksana kegiatan PHK PKPD dan PJ tiap aktivitas dilakukan sekurangnya sekali setiap bulan. Di samping itu, rapat koordinasi pelaksana PHK PKPD dan PJ aktivitas juga sekurangnya dilakukan setiap dua minggu sekali atau lebih sering jika terdapat kegiatan. Pada pelaksanaannya, rapat koordinasi baru dapat dilakukan dua kali dalam enam bulan. Walaupun demikian, koordinasi melalui email maupun konsultasi terbatas antara koordinator maupun PIU dengan PIC aktivitas telah terlaksana pada beberapa kesempatan. Adapun rapat koordinasi dalam aktivitas dilakukan beragam antara 1-3 minggu sekali sesuai dengan aktivitas dan kebutuhan program. Selain melalui rapat koordinasi, koordinasi antar dan inter tim pelaksana juga dilakukan dengan fasilitas mailing list yang dibantu oleh tim sekretariat. Mekanisme dan Rencana Pengelolaan Kerjasama dengan Mitra Proyek PHK PKPD merupakan suatu proyek yang terintegrasi untuk meningkatkan kualitas pendidikan profesi kesehatan di Indonesia. Berdasarkan hasil seleksi yang telah dilakukan oleh DIKTI bulan Februari 2010 yang lalu, FKUI telah mendapatkan PHK PKPD komponen 3 skema A dengan kewajiban membina PSPD Universitas Bengkulu (UNIB) dan PSPD Universitas Tanjungpura (UNTAN) sebagai Institusi Mitra. Kedua mitra ini sebelumnya sudah memiliki program kerjasama dengan FKUI dalam bentuk program pengampuan. Program kerjasama ini dibawah naungan Memorandum of Understanding (MOU) antara Universitas Indonesia (UI) dengan UNIB dan UNTAN. Pengampuan di PSPD UNTAN sudah berlangsung 5 tahun dan akan berakhir pada pada awal tahun 2011, sedangkan pengampuan di PSPD UNIB akan berlangsung selama 5 tahun yang dimulai pada tahun 2009. Pembinaan kemitraan di PSPD Unib dan PSPD Untan dilaksanakan FKUI dalam dua program besar yaitu Pemantapan Proses Pendidikan untuk menghasilkan Lulusan Sesuai Standar Kompetensi Nasional dan Program Pengembangan Kapasitas dan Penjaminan Mutu Manajemen PSPD. Untuk melaksanakan ke 2 program ini PSPD UNIB dan PSPD UNTAN telah merencanakan berbagai aktivitas sesuai dengan masalah yang dihadapi masing-masing PSPD (detil bentuk pembinaan terlampir). FKUI sebagai Institusi mitra berperan sebagai :
(1) pengampu Proses Pendidikan di PSPD UNIB dan PSPD UNTAN sesuai dengan ketentuan yang ada dalam program kerjasama, (2) penyedia tenaga ahli (technical assistance) dan narasumber untuk pelatihan-pelatihan sesuai aktivitas yang diperlukan, (3) menjadi tempat tujuan pendidikan baik bergelar maupun non gelar, dan (4) melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap proses pengembangan PSPD di UNIB dan di UNTAN bersama-sama dengan tim Monevin yang ada di masing-masing Institusi Mitra. Untuk menjamin kegiatan dapat berlangsung sesuai dengan rencana diperlukan monitoring dan evaluasi. Monitoring dan evaluasi kemitraan dilakukan oleh tim kemitraan FKUI yang dibentuk untuk masing-masing PSPD, dengan cara: me-review laporan kegiatan yang dikirim via email oleh PSPD UNIB dan UNTAN, visitasi dan rapat koordinasi. Laporan kegiatan UNIB dan UNTAN yang diriview ialah laporan triwulan, laporan tengah tahun, dan akhir tahun. Untuk kegiatan visitasi, dalam rangka melakukan monitoring dan evaluasi, ke UNIB dan UNTAN dijadwalkan setiap tiga bulan sekali, namun dikarenakan pendanaan visitasi tersebut dari pihak UNIB dan UNTAN maka visitasi diminta untuk diadakan setiap 6 bulan sekali. Sedangkan rapat koordinasi dilakukan minimal dua kali dalam setahun, yaitu di awal tahun untuk perencanaan, dan akhir tahun untuk evaluasi kegiatan. Agar pelaksanaan monitoring dan evaluasi dapat berjalan secara transparan dan juga untuk penyebaran praktek-praktek yang baik (good practices) dalam proses pelaksanaan maupun pengelolaan PSPD perlu dibuat mailing-list kemitraan yang anggotanya adalah semua pihak yang terkait dalam proses implementasi PHK PKPD. Proses monitoring dan evaluasi ini juga diintegrasikan dengan kegiatan Lembaga Hukum dan Kerja sama FKUI yang bertugas untuk mengurus masalah pengampuan di FKUI. FKUI telah membentuk tim kemitraan yang terdiri dari pakar di bidang pendidikan kedokteran dan berpengalaman memberikan pelatihan pengembangan staf dan kurikulum. Hal ini sesuai dengan aktivitas yang diperlukan PSPD UNTAN dan PSPD UNIB diantaranya kurikulum, proses belajar-mengajar, sistem informasi, pengendalian mutu dan penilaian. Tim ini melakukan pendampingan yang akan dilakukan pada tiap-tiap aktivitas yang diusulkan, sesuai TOR kegiatan yang diajukan PSPD UNTAN dan UNIB. Bila diperlukan tim tersebut akan membentuk kepanitiaan tersendiri untuk aktivitas tertentu yang memerlukan pendampingan yang lebih komprehensif.
2.3. Sistem Pengelolaan Program Pengelolaan Keuangan Pengelolaan keuangan PHK PKPD akan mengacu kepada peraturan perundangan yang berlaku dalam hal pengelolaan dan pelaporan keuangan negara yaitu: 1. UU No. 17 Tahun 2003, tentang Keuangan Negara 2. UU No. 1 Tahun 2004, tentang Perbendaharaan Negara 3. Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005 tentang Estándar Akuntansi Pemerintah 4. Perturan Menteri Keuangan RI yang menyangkut SAI dan SABMN yaitu: a) Permenkeu RI No. 134/PMK.06/2005 tentang Pedoman Pembayaran dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Belanja Negara b) Permenkeu RI No. 59/PMK.06/2005 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat. c) Permenkeu RI No. KEP-332/M/V/9/1968 tentang Sistem Pembukuan dan Pengelolaan Uang Negara. Aktivitas pengelolaan keuangan PHK PKPD sebagai berikut : a. Periode Laporan Pengiriman laporan keuangan dilakukan terhadap penerimaan hibah dan aktivitas kegiatan belanja hibah serta menyajikan laporan konsolidasi dana hibah dan dana pendampingan dari FKUI. b. Komponen laporan keuangan terdiri dari : a) Laporan realisasi Anggaran hibah Laporan realisasi anggaran menyajikan ikhtisar sumber, alokasi
dan pemakaian
sumber daya ekonomi. b) Catatan atas laporan keuangan . c) Laporan arus kas.
Sistem Pengadaan Barang dan Jasa PHK PKPD merupakan suatu hibah luar negeri, maka segala pengadaan barang dan jasa pada kegiatan ini mengacu kepada Keputusan Presiden (Keppres) RI Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa Instansi Pemerintah, dan Perpres No. 70 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Keppres No. 80 Tahun 2003. Proses pengadaan barang/jasa ditangani oleh tim pengadaan yang terdiri dari unsur ATKIB, fakultas, dan universitas.
2.4. Pengembangan Kapasitas Pengelola Agar dapat berjalan dengan baik serta mendapat masukan, kegiatan PHK-PKPD UI mendapat evaluasi dan masukan dari tim Monevin. Adapun kegiatan Monevin 2012 adalah sebagai berikut: Q1
Q2
Evaluasi tiga
Evaluasi tengah
bulanan, sudah
tahun
Q3 Evaluasi Tahunan
terlaksana
Pelaksanaan monitoring dan evaluasi internal PHK-PKPD akan dilaksanakan oleh Tim Monevin yang diketuai oleh anggota BPMA UI dan unsur lain seperti BAI (Badan Auit Internal), dan sebagainya. Berbagai
2.5. Hambatan dan Kendala Kendala utama dalam program PHK-PKPD adalah keterlambatan pencairan dana untuk penelitian tahap 2 dikarenakan pergantian struktur kesekretariatan secara menyeluruh dan perlu pemahaman untuk memahami pencapaian dan kewajiban dari tugas managemen lalu. Selain itu, pergantian struktur tersebut juga mengakibatkan proses pengadaan juga terhambat baik pengadaan barang maupun jasa. Akibatnya, penelitian gelombang 1 (tahun 2011) baru akan selesai pada akhir Agustus 2012, pengadaan barang dan jasa diperkirakan selesai pada kuartal akhir tahun 2012. Adapun kiat-kiat yang disusun untuk mengatasi segala permasalahan tersebut yaitu dengan lebih proaktif mencari tahu serta mempelajari tugas dan tanggungjawab masingmasing individu dalam kesekretariatan untuk mengejar ketertinggalan dan merealisasikan seluruh kegiatan guna mencapai serapan yang maksimum.
BAB 3 HASIL PENCAPAIAN
3.1. Indikator Kinerja Pada indikator utama, terdapat 3 aspek utama dari proyek ini yang diharapkan tercapai yaitu aspek peningkatan kualitas pendidikan, kemitraan, dan organisasi pusat unggulan ATKIB. Untuk peningkatan kualitas pendidikan, khusunya ditekankan dapat terjadi peningkatan di universitas mitra (Universitas Bengkulu dan Universitas Tanjungpura). Untuk FK UI sendiri, dapat terlihat di lampiran bahwa ada peningkatan presentasi kelulusan, skor UKDI, maupun kegiatan beasiswa. Untuk indikator kemitraan, Universitas Bengkulu sudah mulai melaksanakan kurikulum berbasis kompetensi secara mandiri. Akan tetapi, kami belum bisa memperoleh data indikator Universitas Tanjungpura. Adapun untuk indikator kinerja pusat unggulan ATKIB, capaian dari program kami dapat terlihat dari kegiatan yang dilaksanakan oleh empat aktivitas utama. Untuk pencapaian KPI, dapat dilihat pada table di bawah ini: Tabel Indikator Kinerja Utama dan Ikutan PHK-PKPD FK Universitas Indonesia No.
Keterangan
I. Indikator Kinerja Utama 1. Peningkatan persentase kelulusan dan ratarata nilai UKDI 2. Peningkatan rata-rata skor UKDI 3. Persentase mahasiswa yang terlibat dalam penelitian terkait ATKIB 4. Jumlah mahasiswa dari kalangan potensi akademik tinggi dan ekonomi sulit 5. Jumlah publikasi nasional terkait ATKIB (per tahun) 6. Jumlah publikasi internasional terkait ATKIB (per tahun) 7. Jumlah kerjasama penelitian internasional dalam bidang kesehatan ibu dan bayi (kumulatif) 8. Indikator Untan tercapai a. Dilaksanakannya Kurikulum berbasis kompetensi secara mandiri (%) b. Peningkatan kelulusan Modul (%) c. Peningkatan persentase nilai uji kompetensi pendidikan dokter (%) d. Rata-rata hasil kelulusan UKDI
e. Estimasi skor kecukupan Akreditasi C 9.
Indikator Unib tercapai a. Dilaksanakannya Kurikulum berbasis kompetensi secara mandiri (%)
Baseline
2012 Target
94%
96 %
65 2%
10%
75
0 Mahasiswa 0 buah / th 0 buah / th 1 Institusi.
10 mahasiswa
20
60
0 0
50
Rata-rata nilai try out UKDI 58,7 0 15
25 8 3 institusi
50
70
225 68
Capaian
b. IP Rata-rata tahun pertama c. Peningkatan kelulusan modul (%) d. Rata-rata hasil kelulusan UKDI e. Estimasi skor kecukupan Akreditasi C 10. Terlaksananya penelitian asuhan terpadu kesehatan ibu dan bayi (kumulatif) 11. Rekomendasi modul pendidikan dan model pelayanan asuhan terpadu kesehatan ibu dan bayi yang diadopsi secara nasional II. Aktivitas I 1.1 Terbentuknya business plan pusat unggulan ATKIB untuk jangka pendek, menengah dan panjang 1.2 jumlah penelitian yang didukung unit pengelolaan data pusat unggulan 1.3 Jumlah rekomendasi yang diadopsi secara nasional
2.60 25 NA NA Belum ada
1.4
Belum ada
1.5 1.6
% Hasil pemenang hibah penelitian terpublikasi pada jurnal ilmiah nasional dan internasional terakreditasi Jumlah kerjasama dengan institusi pemerintah terkait kesehatan ibu dan bayi Jumlah kerjasama dengan pihak swasta
1.7
Jumlah pelayanan kesehatan primer dan rumah sakit yang tergabung dalam laboratorium terapan
1.8
Terbentuknya kerjasama dengan pusat penelitian lain (Jumlah)
1.9
Memfasilitasi publikasi hasil penelitian pada pertemuan ilmiah di tingkat nasional dan internasional Terenovasinya bangunan pusat unggulan pendidikan dan pelayanan terkait ATKIB Jumlah dana riset eksternal yang terpakai untuk penelitian terkait ATKIB Jumlah penelitian yang terkait ATKIB yang dilakukan oleh staf Keikutsertaan hasil karya tulis mahasiswa terkait ATKIB di level internasional Keikutsertaan hasil karya tulis mahasiswa terkait ATKIB di level nasional Jumlah publikasi internasional terkait ATKIB (per tahun) Jumlah publikasi nasional terkait ATKIB (per tahun) Terakreditasinya FKUI secara internasional
1.10 1.11 1.12 1.13 1.14 1.15 1.16 1.17
2.80 37.5 NA 100 20 penelitian terlaksanai dan 10 penelitian teruji coba Tersosialisasinya modul dan model teruji ke nasional
Belum ada
Belum ada
Implementasi jangka pendek
Belum ada
10 penelitian unggulan ATKIB dikelola unit manajemen data
Belum ada
telah dilakukan sosialisasi modul pendidikan dan/atau model pelayanan terkait ATKIB untuk diadopsi secara nasional Terpublikasinya hasil pemenang hibah penelitian di tingkat nasional 10 % dari total penelitian
Belum ada
3 kerjasama dengan lingkup pemerintah daerah
Belum ada
Minimal 5 kerjasama dengan pihak swasta /tahun Sudah ada hubungan dengan puskesmas di wilayah Depoktangerang-bekasi
Sudah ada hubungan kerjasama untuk pendidikan dan penelitian dengan Rumah Sakit : RSCM dan RS jejaring ,Puskesmas, Klinik Dokter Keluarga Belum ada
belum ada
Belum terenovasi 0
Terjalinnya hubungan kerjasama penelitian ATKIB dengan pusat-pusat penelitian nasional internasional (regional) belum ada
Terenovasi Rp 1.000.000.000,00
0
2
0
1
0
2
0
25
0
8
Belum
Terkareditasi AUN
terakreditasi AUN III. Aktivitas II Melaksanakan penelitian-penelitian terkait modul pendidikan dan model pelayanan ATKIB yang mampu laksana dan tepat guna Jumlah staf pengajar yang menguasai dan mengajarkan modul ATKIB
Belum ada
Terpilihnya 10 penelitian dan selesai pada tahun kedua.
10 penelitian
Belum ada
Belum ada
2.3
Melaksanakan uji coba pemecahan masalah berupa pelatihan ATKIB
Belum ada
2.4
Mengkoordinasikan pengiriman naskah untuk publikasi ilmiah
Belum ada
10% staf pengajar Bagian anak dan Bagian Kebidanan menguasai dan mengajarkan modul ATKIB Pada akhir Q4 telah terlaksana post test terkait pelaksanaan ATKIB pada subjek penelitian. Terlaksana pre-test terkait pelaksanaan ATKIB utk seluruh mahasiswa angkatan 2009 (± 280 orang) dan terlaksana uji coba pemecahan masalah berupa pelatihan ATKIB pada seluruh mahasiswa angkatan 2009 (± 280 orang) Pada akhir Q2 telah siap dikirim naskah untuk publikasi ilmiah min. 15 naskah untuk diterbitkan di jurnal nasional/internasional terakreditasi 10% 2
Belum ada
2.1
2.2
2.5
Jumlah mahasiswa yang terlibat penelitian terkait ATKIB (%) 2.6 Jumlah penelitian yang terkait ATKIB yang dilakukan oleh mahasiswa IV. Aktivitas III 3.1
Pertukaran staf mengenai pembelajaran dan pelayanan dengan substansi EBP3KH dan sosbud pada program studi dokter 3.2 Pengkajian dan penyusunan, penyelenggaraan dan monitoring rancangan pembelajaran modul-modul dengan muatan EBP3KH dan sosbud 3.3 Kajian pelayanan asuhan kesehatan terpadu ibu dan bayi bermuatan EBP3KH dan sosbud 3.4 Kerjasama terintegrasi dengan berbagai sektor terkait V. Aktivitas IV 4.1
4.4
Jumlah mahasiswa baru ekonomi lemah yang mendaftar masuk FKUI yang meminta keringan biaya Terbantunya mahasiswa baru FKUI dalam hal pembiayaan pendidikan sampai menjadi dokter Persentase mahasiswa FKUI yang bekerja di daerah Jumah sumber beasiswa untuk BPuB
4.5
Jumlah mahasiswa penerima beasiswa
4.2
4.3
2% 0
0 staf
2 staf telah melaksanakan pengembangan staf tidak bergelar
0 modul
Terujicobanya 1 modul penyempurnaan
0 model
Terujicobanya 2 model
0 kerjasama
Bekerjasama dengan 2 disiplin ilmu
20%
belum ada
30%
10 naskah siap kirim Belum ada
4 staf
30%
30 orang
10 mahasiswa terbantu dalam biaya pendidikan dokter
5 mahasiswa
40%
26
36
251
275
3.2. Status Kemajuan Fisik Tiap Komponen Biaya per Juli 2011 (Lampiran 3) TERLAMPIR
Belum ada
3.3. Status Penyerapan Keuangan (Lampiran 4) TERLAMPIR
3.4. Analisis Capaian Kualitatif Tiap Aktivitas Aktivitas 1 Program kerja aktivitas 1 lebih banyak dipusatkan untuk pengembangan organisasi pusat unggulan ATKIB. Pusat unggulan ATKIB ini merupakan lembaga antardisiplin ilmu yang melibatkan lintas departemen. Upaya untuk integrasi ini diupayakan dengan lokakarya dan pertemuan antarlembaga. Selama ini, terlihat antusiasme terhadap lembaga ini yang diharapkan dapat memperkuat sinergisitas sumber daya di UI dalam mendukung pusat unggulan ATKIB. Namun pembentukan pusat masih belum tercapai. Hal ini disebabkan belum rampungnya proses review proposal dari tingkat Universitas yang diproses oleh DRPM. Walaupun demikian, sosialisasi pusat ATKIB telah dilakukan dengan melakukan kerja sama yang melibatkan pihak/institusi lain dalam pelaksanaan pelatihan ataupun seminar, seperti CEEBM, FSI, dan KUKPRI MDG. Pada bulan September dan November 2012 akan diselenggarakan kuliah tamu dan seminar regional yang mana juga menjadi bagian aktivitas sosialisasi pusat ATKIB.
Aktivitas 2 Untuk mendukung output yang baik dari aktivitas 2, diperlukan budaya penelitian yang baik di sivitas akademika FKUI. Boleh dikatakan, selama berjalannya program hibah penelitian ini, budaya penelitian semakin berkembang di FKUI. Hal ini terlihat dari semakin banyaknya usulan penelitian yang masuk dalam seleksi hibah penelitian. Walaupun demikian, terdapat tantangan yang cukup besar yang berkaitan dengan tema hibah penelitian PHK-PKPD yang multidisiplin sehingga menyebabkan kesulitan koordinasi dalam pelaksanaan penelitian. Hal ini menjadi penting karena masalah kesehatan ibu dan bayi bisa diselesaikan dengan menyeluruh melalui pendekatan yang multidisiplin.
Aktivitas 3 Kompetensi EBP3KH dan sosial budaya adalah suatu kemampuan dalam menyediakan pelayanan kesehatan bagi pasien dengan berbagai latar belakang soial dan budaya, yang di dalamnya terdapat juga pelayanan khusus untuk memenuhi kebutuhan pasien sesuai dengan latar belakang sosial, budayanya dengan menerapkan pelayanan dengan empati,
berkomunikasi dokter-pasien yang baik, berdasarkan pemahaman bioetik
baik dalam
perilaku pribadi maupun secara profesional. Dibutuhkan suatu program yang mengkaji, mengembangkan dan menerapkan kompetensi EBP3KH dan sosial budaya yang cocok untuk dilaksanakan
di pusat-pusat pelayanan
kesehatan baik primer perkotaan, pedesaan dan rumah sakit di Indonesia yang berkaitan dengan asuhan terpadu kesehatan ibu dan bayi. Dipahami bahwa program ini menjadi esensial dalam usaha meningkatkan
kesehatan ibu dan bayi serta mencapai MDG 4.
Pendekatan multi dimensional memberikan efek ganda yang signifikan. Kesadaran akan pentingnya kompetensi EBP3KH dan sosial budaya ini telah terlihat mulai tumbuh di kalangan sivitas, khususnya di kalangan pendidik. Bahkan, hasil yang diperoleh dapat lebih baik dari program ini karena dapat membuka lingkup multidisiplin yang lebih luas dengan melibatkan pakar dari luar ilmu kesehatan seperti ilmu budaya dan antropologi yang ada di UI.
Aktivitas 4 Hal utama yang ingin dicapai dari aktivitas ini adalah perluasan akses beasiswa FKUI bagi mahasiswa yang kurang mampu dan berasal dari daerah di luar Jakarta. Hal ini untuk mendukung peningkatan tingkat kesehatan dengan penempatan dokter di wilayah yang kekurangan tenaga kesehatan. Saat ini, FKUI menerima calon mahasiswa dari program SNMPTN undangan > 50% dari total kuota progam kelas regular. Seperti kita ketahui bahwa mahasiswa dari proram tersebut berasal dari berbagai daerah di Indonesia dengan tingkat ekonomi yang beragam. Hal ini terlihat dari besaran biaya operasional yang beragam dan banyak yang mengajukan keringanan biaya. Dengan adanya program ini, diharapkan dapat membantu mahasiswa baru yang berprestasi dengan tingkat ekonomi lemah. Selain itu, sekaligus turut mempersiapkan penerima beasiswa dalam penempatannya di pelosok tanah air, yang mana sangat diperlukan keberadaan tenaga kesehatan yang terampil.
BAB 4 RENCANA TINDAK LANJUT
4.1. Rencana Pengeluaran Anggaran Sampai Desember 2012 Sampai dengan pertengahan tahun 2012, terdapat sisa anggaran yang masih cukup besar yaitu dari total anggaran yang ada. Hal ini berkaitan karena adanya mekanisme dan proses administrasi keuangan yang rumit dari FKUI maupun universitas yang menyebabkann proses pencairan dana menjadi lebih lama dari yang seharusnya, padahal kegiatan telah dilaksanakan dan sering menggunakan dana talangan terlebih dahulu demi terlaksananya kegiatan. Bila proses pencairan dana tersebut dapat lebih cepat dan berjalan sesuai dengan rencana, maka realisasi serapan anggaran sampai Desember 2012 diharapkan bisa mencapai lebih dari 50%. Untuk lebih jelasnya,realisasi anggaran sampai Desember 2012 dapat dilihat pada lampiran 4. FORMAT 3
4.2. Rencana implementasi program, pengadaan dan keuangan untuk periode Agustus hingga Desember 2012 Pada implementasi program, dari 4 aktivitas yang ada pada umumnya banyak kegiatan yang akan direalisasaikan pada periode Agustus hingga Desember 2012. Untuk itu seluruh kegiatan masih akan disesuaikan dengan TOR yang ada untuk kemudian dipersiapkan untuk dilaksanakan. Begitu pula dengan pengadaan yang sampai saat ini masih dalam proses penyusunan dokumen, diharapkan dapat terealisasi sampai dengan akhir 2012 meskipun ada beberapa yang mungkin akan selesai di awal tahun 2013 terutama untuk pengadaan yang menggunakan metode NCB. Untuk rencana keuangan sendiri diharapkan dapat terserap maksimal sesuai dengan implementasi kegiatan yang ada dan bila tidak terkendala dengan proses pencairan dananya. Untuk lebih terperinci lagi dapat dilihat pada lampiran 4.
4.3.Rencana pencapaian target indikator kinerja antara Agustus hingga Desember 2012 Sampai dengan akhir tahun 2012 nanti diharapkan seluruh indikator kinerja dapat tercapai sesuai target seperti yang digambarkan pada tabel berikut ini: No. I. 1.
Keterangan
Baseline
Target 2012
Indikator Kinerja Utama Peningkatan persentase kelulusan dan rata-rata nilai UKDI
94%
75
2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
9.
10.
Peningkatan rata-rata skor UKDI Persentase mahasiswa yang terlibat dalam penelitian terkait ATKIB Jumlah mahasiswa dari kalangan potensi akademik tinggi dan ekonomi sulit Jumlah publikasi nasional terkait ATKIB (per tahun) Jumlah publikasi internasional terkait ATKIB (per tahun) Jumlah kerjasama penelitian internasional dalam bidang kesehatan ibu dan bayi (kumulatif) Indikator Untan tercapai f. Dilaksanakannya Kurikulum berbasis kompetensi secara mandiri (%) g. Peningkatan kelulusan Modul (%) h. Peningkatan persentase nilai uji kompetensi pendidikan dokter (%) i. Rata-rata hasil kelulusan UKDI j. Estimasi skor kecukupan Akreditasi C Indikator Unib tercapai f. Dilaksanakannya Kurikulum berbasis kompetensi secara mandiri (%) g. IP Rata-rata tahun pertama h. Peningkatan kelulusan modul (%) i. Rata-rata hasil kelulusan UKDI j. Estimasi skor kecukupan Akreditasi C Terlaksananya penelitian asuhan terpadu kesehatan ibu dan bayi (kumulatif)
65 2% 0 Mahasiswa 0 buah / th 0 buah / th 1 Institusi.
25 8 3 institusi
60
20
50
0 0
50 70
Rata-rata nilai try out UKDI 58,7 0
225
15
2.80
2.60 25 NA NA
37.5
68
Belum ada
Rekomendasi modul pendidikan dan model pelayanan asuhan terpadu kesehatan ibu dan bayi yang diadopsi secara nasional II. Aktivitas I 1.1 Terbentuknya business plan pusat unggulan ATKIB untuk jangka pendek, menengah dan panjang
Belum ada
1.2
jumlah penelitian yang didukung unit pengelolaan data pusat unggulan
Belum ada
1.3
Jumlah rekomendasi yang diadopsi secara nasional
Belum ada
1.4
% Hasil pemenang hibah penelitian terpublikasi pada jurnal ilmiah nasional dan internasional terakreditasi
Belum ada
1.5
Jumlah kerjasama dengan institusi pemerintah terkait kesehatan ibu dan bayi
Belum ada
1.6
Jumlah kerjasama dengan pihak swasta
Belum ada
1.7
Jumlah pelayanan kesehatan primer dan rumah sakit yang tergabung dalam laboratorium terapan
11.
10% 10 mahasiswa
Belum ada
Sudah ada hubungan kerjasama untuk pendidikan dan penelitian dengan Rumah Sakit : RSCM
NA 100 20 penelitian terlaksanai dan 10 penelitian teruji coba Tersosialisasinya modul dan model teruji ke nasional
10 penelitian unggulan ATKIB dikelola unit manajemen data telah dilakukan sosialisasi modul pendidikan dan/atau model pelayanan terkait ATKIB untuk diadopsi secara nasional Terpublikasinya hasil pemenang hibah penelitian di tingkat nasional 10 % dari total penelitian 3 kerjasama dengan lingkup pemerintah daerah Minimal 5 kerjasama dengan pihak swasta /tahun Sudah ada hubungan dengan puskesmas di wilayah Depoktangerang-bekasi Terjalinnya hubungan kerjasama penelitian ATKIB dengan pusatpusat penelitian nasional internasional (regional)
1.8 1.9 1.10 1.11 1.12 1.13 1.14 1.15 1.16 1.17
Terbentuknya kerjasama dengan pusat penelitian lain (Jumlah) Memfasilitasi publikasi hasil penelitian pada pertemuan ilmiah di tingkat nasional dan internasional Terenovasinya bangunan pusat unggulan pendidikan dan pelayanan terkait ATKIB Jumlah dana riset eksternal yang terpakai untuk penelitian terkait ATKIB Jumlah penelitian yang terkait ATKIB yang dilakukan oleh staf Keikutsertaan hasil karya tulis mahasiswa terkait ATKIB di level internasional Keikutsertaan hasil karya tulis mahasiswa terkait ATKIB di level nasional Jumlah publikasi internasional terkait ATKIB (per tahun) Jumlah publikasi nasional terkait ATKIB (per tahun) Terakreditasinya FKUI secara internasional
III.Aktivitas 2 2.1 Melaksanakan penelitian-penelitian terkait modul pendidikan dan model pelayanan ATKIB yang mampu laksana dan tepat guna
dan RS jejaring ,Puskesmas, Klinik Dokter Keluarga Belum ada
belum ada
belum ada
Terenovasi
Belum terenovasi 0
2
0
1
0
2
0
25
0
8
0 Belum terakreditasi AUN Belum ada
2.2
Jumlah staf pengajar yang menguasai dan mengajarkan modul ATKIB
Belum ada
2.3
Melaksanakan uji coba pemecahan masalah berupa pelatihan ATKIB
Belum ada
Mengkoordinasikan pengiriman naskah untuk publikasi ilmiah 2.5 Jumlah mahasiswa yang terlibat penelitian terkait ATKIB (%) 2.6 Jumlah penelitian yang terkait ATKIB yang dilakukan oleh mahasiswa IV. Aktivitas 3 3.1 Pertukaran staf mengenai pembelajaran dan pelayanan dengan substansi EBP3KH dan sosbud pada program studi dokter 3.2 Pengkajian dan penyusunan, penyelenggaraan dan monitoring rancangan pembelajaran modul-modul dengan muatan EBP3KH dan sosbud 3.3 Kajian pelayanan asuhan kesehatan terpadu ibu dan 2.4
Rp 1.000.000.000,00
Belum ada 2%
Terkareditasi AUN
10% staf pengajar Bagian anak dan Bagian Kebidanan menguasai dan mengajarkan modul ATKIB Pada akhir Q4 telah terlaksana post test terkait pelaksanaan ATKIB pada subjek penelitian. Terlaksana pre-test terkait pelaksanaan ATKIB utk seluruh mahasiswa angkatan 2009 (± 280 orang) dan terlaksana uji coba pemecahan masalah berupa pelatihan ATKIB pada seluruh mahasiswa angkatan 2009 (± 280 orang) Pada akhir Q2 telah siap dikirim naskah untuk publikasi ilmiah min. 15 naskah untuk diterbitkan di jurnal nasional/internasional terakreditasi 10% 2
0
0 staf
Terujicobanya 1 modul penyempurnaan
0 modul
Terujicobanya 2 model
0 model
Bekerjasama dengan 2
bayi bermuatan EBP3KH dan sosbud 3.4 Kerjasama terintegrasi dengan berbagai sektor terkait V. Aktivitas 4 4.1 Jumlah mahasiswa baru ekonomi lemah yang mendaftar masuk FKUI yang meminta keringan biaya 4.2 4.3
Terbantunya mahasiswa baru FKUI dalam hal pembiayaan pendidikan sampai menjadi dokter Persentase mahasiswa FKUI yang bekerja di daerah
4.4 4.5
disiplin ilmu
0 kerjasama 20%
belum ada
10 mahasiswa terbantu dalam biaya pendidikan dokter 40%
30%
36
Jumah sumber beasiswa untuk BPuB
26
275
Jumlah mahasiswa penerima beasiswa
251
Target
BAB 5 EVALUASI TERHADAP DESAIN DAN IMPLEMENTASI AKTIVITAS
Secara keseluruhan, sampai dengan pertengahan tahun 2012, aktivitas PHK-PKPD dapat berjalan sesuai dengan rencana. Hal ini ditunjang oleh tujuan kegiatan yang merupakan masalah yang menjadi perhatian utama yakni kesehatan ibu dan bayi. Sambutan baik ini terlihat dari tanggapan yang baik di lingkungan fakultas antardisiplin ilmu kedokteran, maupun di lingkungan universitas antarfakultas. Selain itu, dengan adanya relasi yang sudah terjalin dengan pihak pemerintah maupun swasta, pusat unggulan ATKIB juga banyak mendapat tanggapan yang positif dari pihak-pihak tersebut. Akan tetapi, disadari pula bahwa dalam pelaksanaannya masih terdapat berbagai kekurangan yang salah satunya disebabkan karena adanya hambatan-hambatan yang menyebabkan terganggungnya beberapa aktivitas. Hambatan utama yang dihadapi biasanya yaitu keterlambatan dalam hal pencairan dana dari rekening universitas. Pada tahap pencairan dana di universitas, dengan adanya mekanisme pengawasan oleh keuangan fakultas dan universitas, maka alur administrasi keuangan pun menjadi lebih rumit dan panjang. Hal ini mengakibatkan beberapa kegiatan harus dijadwal ulang dan harus menggunakan mekanisme penalangan dana. Selain terkendala masalah birokrasi dalam administrasi keuangan, pada akhir kuartal 1 di tahun 2012 ini terjadi pergantian tim kesekretariatan secara menyeluruh yang menyebabkan segala bentuk administrasi dan prosedur pelaksanaan proyek harus dipelajari dari awal. Walaupun demikian, sebagai bagian dari kurva belajar, diharapkan dengan seiring berjalannya waktu dapat mencapai tingkat keefisienan yang lebih baik. Berkaitan dengan hal tersebut, diperlukan penataan jadwal yang lebih baik khususnya dengan memasukan kerangka waktu pengurusan administrasi. Selain itu, pada tahun 2012 ini dapat menjadi tahun yang berat karena banyak kegiatan pengadaan yang seharusnya terlaksana di tahun 2011, diluncurkan kembali pada tahun ini dengan kondisi tim kesekretariatan yang masih minim pengetahuan mengenai pengadaan. Namun seluruh permasalahan baik dalam pengimplementasian aktivitas dan pengadaan sedikit demi sedikit sudah dapat ditanggulangi dengan sikap proaktif tim sekretariat untuk perlahan-lahan belajar dan memahami seluruh kegiatan beserta prosedurnya agar dapat merealisasikan seluruh kegiatan di tahun 2012 dengan serapan yang maksimum.