Dasar Ilmu Tanah semester ganjil 2011/2012 (EHN & SIN)
Materi 10: Sifat Biologi Tanah (1): Organisme Tanah
Komposisi Bahan Organik Tanah Biomasa Hidup (4%)
Bahan Organik Makro (16%)
Senyawa Humik (50%) Senyawa Non Humik (30%)
Komposisi Biomasa Tanah
Akar (8%) Mikroorganisme (70%)
Makrofauna (22%)
Organisme
prokariot (dari kata ‘pro’ yang berarti ‘sebelum’ dan ‘karion’ yang berarti nukleus)Bakteri (termasuk sianobakteri dan aktinomisetes) dan Arhaea adalah prokariot, sedangkan semua organisme yang lainnya adalah eukariot
eukariot (dari kata ‘eu’ yang berarti ’benar’).
Perbedaan.
Nukleus eukariot adalah sitoplasma yang diselimuti oleh memban nukleus dan mengandung berbagai molekul DNA. Daerah nukleus prokariot tidak diselimuti oleh membran dan mengandung molekul DNA sirkular tunggal (kromosom). Pembelahan sel pada prokariot biasanya melalui pembelahan ganda (yakni nonmitotik). Eukariot mengalami pembelahan melalui proses yang disebut ‘mitosis’.
Struktur Sel Prokariot
Arsitektur sel Prokariot dan Eukariot
Organisme Tanah Organisme
Contoh
Ukuran (m)
Jumlah per gram tanah
Biomasa (kg/ha)
Pseudomonas Streptomyces Mucor Chlorella
0,5 x 1,5 0,5-2,0 8,0 5 x 13
108 - 109 107 - 108 105 - 106 103 - 106
300 -3.000 300 -3.000 500 – 5.000 10 -1.500
103 - 105 101 - 102
5 - 200 1 - 100 10 – 1.000
Mikroflora - Bakteri - Aktinomisetes - Jamur (Fungi) - Ganggang(Algae) Fauna -
Protozoa Nematoda Cacing Tanah
Euglena Pratylencus Lumbricus
15-50 1.000 100.000
-
Invertebrata lain
Collembola
100.000
1 - 200
Organisme tanah hidup pada lingkungan berskala mikro di dalam dan di antara partikel tanah Perbedaan dalam pH, kelembaban, ukuran pori-pori, dan jenis makanan yang tersedia mampu membentuk berbagai jenis habitat. pemahaman organisme tanah sangat perlu pengetahuan tentang tanah sebagai habitatnya
Agregasi tanah dan struktur tanah merupakan sifat tanah yang penting karena mempengaruhi produktivitas tanah.
Habitat tanah yang mengandung partikel tanah mineral (pasir-Sa, debu-Si, liat-C), bahan organik (OM), air (W), akar tanaman dengan ramut akar (R), dan organisme tanah (bakteri-B, aktinomisetes-A, spora mikoriza dan hifa-My; hifa jamur saprofit-H; nematoda-N, protozoa ciliata-CP, protozoa flagelata-FP, dan mite-M) (Sylvia et al., 1998)
deb u liat pasi r
Skema agregat tanah (Sylvia et al., 1998)
Bakteri
Aktinomisetes Bahan Organik
Jaringan Makanan Tanah (soil food web)
Fungsi organisme tanah
Aliran energi dan dekomposisi bahan organik
Aliran energi terkait erat dengan proses akumulasi dan dekomposisi bahan organik Jumlah bahan organik yang diperoleh dalam suatu ekosistem dapat digunakan sebagai ukuran produktivitas ekosistem tsb Proses dekomposisi sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan; mikroba paling dominan cendawan dan bakteri
Siklus Hara: pertukaran unsur kimia antara bagian ekosistem yang mati ke bagian yang hidup disebut siklus hara, pada skala global disebut biogeokimia
BAKTERI
bentuk kehidupan: lebih dari 2-3 x 109 tahun lalu, dan tersebar sangat luas di seluruh lingkungan di dunia. ukuran kecil: panjang 1-3 m dan diameter 0,5-1 m. Jumlah biomasa bakteri di dalam tanah sangat besar, satu sendok tanah produktif umumnya mengandung antara 100 juta sampai 1 milyar bakteri. Diversitasnya paling tinggi di dalam tanah walaupun biomasanya lebih rendah dibanding dengan biomasa jamur. Sebagian besar dijumpai secara individu atau dalam bentuk koloni (Gambar). empat bentuk utama bakteri, yaitu: cocci (spherical), batang (rod), vibrio (bentuk koma), dan spiral
(Gambar) .
Koloni bakteri (scanning electron micrograph)
Bentuk sel bakteri: Cocci (kiri atas) Micrococcus luteus, Rod (kanan atas): Bacillus cereus, Vibrio (kiri bawah) Vibrio alginolyticus, Spiral (kanan bawah) spesies Rhodospirillum, termasuk bakteri non sulfur ungu
Sel Bakteri
Sel bakteri terdiri dari
sitoplasma, membran sitoplasma, kapsul, dinding sel, ribosom, pili, Flagela nukleoid
Kelompok Fungsional
Bakteri Perombak (decomposer): merupakan kelompok terbesar yang mengkonsumsi senyawa karbon sederhana, seperti eksudat akar, dan sisa tanaman segar. Bakteri Mutualis: adalah bakteri yang membentuk asosiasi dengan tanaman‟ contoh bakteri fiksasi nitrogen. Bakteri Patogen: termasuk spesies Xymomonas dan Erwinia, dan spesies Agrobacterium Bakteri litotrof atau khemoautotrof: bakteri yang memperoleh energi dari senyawa nitrogen, sulfur, besi atau hidrogen selain dari senyawa karbon. Sejumlah spesies bakteri kelompok ini penting di dalam siklus nitrogen dan degradasi pencemar tanah.
Bakteri Penting dalam Tanah 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
10. 11.
Pseudomonas Arhtrobacter Bacillus Rhizobium Bradyrhizobium Azotobacter Agrobacterium Clostridium Nitrosomonas Nitrobacter Mikoplasma
Pseudomonas
Beberapa spesies bersifat patogen bagi manusia, hewan dan tanaman. Banyak dijumpai dalam tanah, terutama di daerah rizosfer. Pseudomonas sering digunakan untuk bioremediasi dan pengendalian hayati penyakit tanaman.
P. fluorescens pada media yang merangsang pigmentasi dan fluorescen
P. fluorescens di bawah mikroskop elektron (pembesaran 65,000x).
Arhtrobacter
Arthrobacter untuk remediasi polusi bawah permukaan, karena kemampuan Arthrobacter untuk mendegradasi herbisida seperti glyphosate (N-phosphomethyl-glycine) dan pentachlorophenols (PCPs)
Arthrobacter dengan morfologi batang (bar = 10 µm)
Arthrobacter dengan morfologi cocci (bar = 10 µm)
Bacillus
Bacillus adalah organisme penyebab penyakit anthrax pada hewan dan dalam keadaan tertentu dijumpai pada manusia (Gambar). Bacillus thuringiensis adalah salah satu dari empat spesies yang bersifat patogen terhadap insekta. Toksin dari organisme ini telah digunakan untuk meningkatkan resistensi tanaman terhadap insekta.
Koloni Bacillus subtilis
Bacillus anthracis
Rhizobium
Dikenal tiga spesies Rhizobium, yaitu Rhizobium leguminosarum, R. meliloti, dan R. loti . bakteri pemfiksasi nitrogen yang membentuk asosiasi simbiotik dengan sel akar tanaman legum. Sel akar tanaman menyediakan hara dan karbohidrat untuk energinya bakteri, dan bakteri menyediakan senyawa nitrogen hasil fiksasinya. dapat memfiksasi 110 kg N2/ha lahan pertanian/tahun. Rhizobium cenderung bersifat ‘host specific’, artinya satu spesies Rhizobium cenderung membentuk nodul akar pada satu spesies tanaman legum saja.
Nodul akar pada tanaman Trifolium subterraneum
Koloni Rhizobium meliloti pada agar garam manitol
Bradyrhizobium
Bakteri yang tumbuh lambat ini sangat berbeda dengan bakteri Rhizobium yang tumbuh cepat, oleh karenanya ditempatkan pada genus yang terpisah, yaitu Bradyrhizobium. dikenal tiga spesies Bradyrhizbium, yaitu B. japonicum (kedelai), B. lupinus (lupin), dan B. arachis (kacang tanah).
Nodul akar tanaman kedelai (kiri), belahan nodul akar berisi B. japonicum (kanan)
Koloni Bradyrhizobium dari nodul akar kedelai pada agar garam manitol
Azotobacter
dikenal sebagai bakteri pemfiksasi nitrogen tanpa simbiosis
Sel Azotobacter vinelandii yang membelah
Cyst Azotobacter vinelandii
Agrobacterium
Beberapa spesiesnya juga merupakan bakteri denitrifikasi. Agrobacterium bisa digunakan dalam pengendalian secara biologi. Antibodi yang dihasilkan oleh A.radiobacter (misal Agrocin 84) telah digunakan untuk mencegah infeksi rizosfer kecambah biji dari spesies penyebab
tumor
Agrobacterium tumefaciens selama pembentukan pilus
Koloni sel Agrobacterium tumefaciens 9 hari setelah isolasi
Clostridium
Beberapa spesies mampu melakukan fiksasi nitrogen non simbiosis, dan menghasilkan beberapa enzim ekstraseluler. Clostridia mampu merombak berbagai senyawa organik, dengan hasil perombakan berupa asam butirat, asam asetat, butanol, aseton, dan sejumlah besar karbon dioksida dan gas hidrogen. Spesies Clostridium dikenal sebagai penyebab tetanus.
Clostridium tetani Pembesaran 100X
Clostridium perfringens pada agar trypticase
Nitrosomonas
Ciri khas bakteri ini adalah mengoksidasi amonia menjadi nitrit (langkah pertama alam dua langkah proses nitrifikasi. Spesies Nitrosomonas termasuk famili Nitrobacteraceae yang memiliki dua kelompok yang berperan dalam nitrifikasi. Kelompok pertama mengoksidasi amonia menjadi nitrit (Nitrosomonas), dan kelompok kedua mengoksidasi nitrit menjadi nitrat.
Nitrosomonas europaea (2,200X)
Nitrosomonas spp. (39,000X)
Nitrobacter
Organisme ini menggunakan nitrit sebagai donor elektron, maka mereduksi senyawa nitrit menjadi amonia.
Nitrobacter fluerescen merah
Nitrosococcus
Mikoplasma
Mikoplasma adalah parasit pada manusia, tanaman dan hewan. Beberapa pakar menyatakan bahwa mikoplasma merupakan agensia penyebab AIDS karena mikoplasma ditemukan dengan frekuensi abnormal pada korban AIDS.
Aktinomisetes
bakteri yang mirip jamur; memiliki miselia mirip dengan jamur, tetapi hifa aktinomisetes jauh lebih kecil dari hifa jamur, panjang 10-15 m. diameter 0,5-1 m. Mampu bersimbiosis dengan tanaman non legum, dan beberapa dapat memfiksasi nitrogen (genus Frankia). Menghasilkan metabolit Geosmin - 1,10 dimethyl-9-decalol yang membuat bau pada tanah yang baru diolah. Jumlahnya kedua terbanyak setelah bakteri (105 - 108 /g). Mereka menyusun 10-50% komunitas mikroba Patogen tanah; Misalnya Streptomyces scabies menyebabkan penyakit kentang pada tanah alkalin dan netral. Menghasilkan antibiotika seperti streptomisin sebagai metabolit sekunder. Sekitar 75% antibiotika dibuat oleh aktinomisetes dan 75% nya berasal dari Streptomyces.
Aktinomisetes Penting dalam Tanah
Rhodococcus
Nocardia Frankia Streptomyces
Rhodococcus
mempunyai kemampuan untuk transformasi dan degradasi berbagai jenis substrat, dan beberapa hasil transformasinya bermanfaat untuk komersial. dapat memetabolisme berbagai gas dan hidrokarbon cair seperti acetylene, propane, dan berbagai alkanes (C2-C8, C13-C14). berperan penting dalam biotransformasi fenol ber klor di lingkungan.
Koloni Rhodococcus
Nocardia
diketahui ada 12 spesies Nocardia, salah satunya adalah N. asteroides yang sering menyebabkan patogen pada manusia
Koloni Nocardia
Nocardia dalam sel lymphocyte
Frankia
mampu memfiksasi nitrogen, dan membentuk nodul akar pada tanaman non legum. Frankia dijumpai pada nodul akar pohon berkayu. Spesies satu-satunya dari genus ini adalah Frankia alni.
Frankia dari nodul akar
Nodul akar oleh Frankia
Streptomyces
Dikenal lebih dari 50 spesies, yang terkenal adalah Streptomyces albus. Beberapa spesies bersifat patogen bagi manusia, hewan dan tanaman. Bersama dengan jamur tertentu, Stretomyces berperan penting dalam degradasi lignin pada timbunan kompos. Streptomyces merupakan organisme penting dalam degradasi bahan organik dalam tanah dan berkontribusi pada pembentukan humus yang stabil
Streptomyces pada agar paticasein
Konidia Streptomyces (11,000x)
Jamur (fungi)
organisme eukariot yang umumnya mempunyai berbagai bentuk dan ukuran, berkisar dari sel tunggal sampai rantai sel yang panjang. Sekitar 70,000 spesies jamur telah dapat diidentifikasi, tetapi jumlah spesies di alam diperkirakan ada 1,5 juta jamur dapat mirip tanaman, tetapi jamur tidak dapat membuat makanannya sendiri dari sinar matahari seperti yang dilakukan oleh tanaman. Mengapa jamur penting?
peran (baik positif maupun negatif), antara lain melakukan fermentasi gula menjadi alkohol (yeast), melakukan hidrolisis susu menjadi keju, menyebabkan penyakit tanaman (misalnya Phytophthora infestans)
tumbuh baik pada lingkungan yang agak masam (pH sekitar 5), dan dapat tumbuh pada substrat dengan kadar air yang sangat rendah
Hifa
Spora
Jamur Penting Dalam Tanah
Aspergillus Fusarium Penicillium Trichoderma Saccharomyces Rhizopus Rhizoctonia
Aspergillus
Aspergillus sangat banyak digunakan dalam fermentasi makanan untuk tujuan komersial. Sebagai contoh A. niger digunakan untuk membuat asam sitrat yang banyak digunakan dalam pengawetan minuman ringan dan makanan kaleng. juga menyebabkan kerusakan tanaman dan dapat mendekomposisi bahan lainnya seperti kayu, tekstil, cat dan kulit .
Aspergillus carbonarious
Aspergillus terreus
Fusarium
beberapa spesies beracun yang dapat menyebabkan penyakit pada tanaman dan hewan, termasuk manusia. Pada tanaman, jamur ini menyebabkan berbagai penyakit busuk akar dan busuk batang
Sel Fusarium
Rantai mikronia pada miselia Fusarium
Penicillium
Penicillium sering digunakan dalam proses-proses produksi makanan fermentasi dan bahan penyedap, tetapi yang paling terkenal adalah menghasilkan antibiotika, penisilin.
Susunan konidiospora Penicillium.
Pertumbuhan hifa dan kalsul spora Penicillium
Trichoderma
dikenal sebagai jamur penyerang akar dan berkembang dengan cepat di lingkungan akar. Jamur ini juga dikenal sebagai askomisetes selulolitik yang dapat mendegradasi selulose. Trichoderma dijumpai hampir di semua tanah-tanah pertanian dan di lingkungan lainnya seperti kayu yang melapuk . Trichoderma juga digunakan secara komersial untuk memproduksi enzim selulase, diantaranya T. harzianum danT. koningii
Kepala konidia dan filamen Trichoderma
Sektsa konidiospora Trichoderma
Trichoderma harzianum pada Pythium
Dinding sel Pythium rusak karena Trichoderma harzianum
Saccharomyces
dikenal sebagai “budding yeast” Saccharomyces cerevisiae dikenal sebagai “Baker’s” atau yeast “Brewer‟s”. digunakan untuk fermentasi gula dari beras, gandum, barley dan jagung untuk memproduksi minuman beralkohol, dan juga digunakan dalam industri roti sebagai bahan pengembang. Proses fermentasinya menghasilkan alkohol dan karbon dioksida. Karbon dioksida dijebak dalam gelembung kecil dan menghasilkan media yang mengembang (menggelembung).
Saccharomyces pada agar SDA
Koloni Saccharomyces
Rhizopus
dikenal sebagai jamur patogen utama yang menyebabkan penyakit busuk Rhizopus oleh spesies Rhizopus nigricans yang sangat merugikan hasil panen buah. Beberapa spesies Rhizopus juga dapat menyebabkan penyakit pada manusia.
Rhizopus stolonifer (400X).
Sporangium Rhizopus stolonifer
Rhizoctonia
jamur saprofit yang menjadi parasit pada tanaman dekat tanah, atau pada tanah dan kayu Ada beberapa strain seperti Rhizoctonia solani yang menyebabkan penyakit becak coklat pada kentang
Infeksi hifa Rhizoctonia solani
Gambar J. Infeksi hifa Rhizoctonia solani ; Gambar K. Strain Rhizoctonia solani yang menyebabkan black scurf pada kentang
Myxomycota (slime mould)
juga disebut sebagai slime mould mempunyai ciri yang hampir mirip dengan protozoa. Karena menghasilkan spora berdinding kadang-kadang organisme ini diklasifikasikan sebagai jamur. Terdapat dua tipe utama
Acrasiomycetes, atau disebut juga slime mould bersel, contohnya Dictyostelium : bersifat amoeba yang memakan bakteri dan fragmen kecil bahan organik tanah; banyak dijumpai di dalam tanah dan seresah daun, terutama jika dalam kondisi basah. Myxomycetes, slime mould yang sebenarnya: Kebiasaan makannya sama dengan kelompok pertama; umumnya banyak dijumpai pada kayu yang melapuk dan serasah daun pada kondisi lembab di tanah-tanah hutan; cnth Physarum
Siklus hidup Dictyostelium
Physarum polycephalum
Siput dan tangkai Dictyostelium
Sporangium tunggal Physarum polycephalum
MIKORIZA
Istilah
Istilah mikoriza (atau „jamur akar‟) pertama kali diterapkan untuk asosiasi jamur-pohon pada tahun 1885 oleh A.B Frank, seorang ahli patologi hutan dari Jerman. Mikoriza adalah asosiasi atau simbiosis antara tanaman dengan jamur yang mengkoloni jaringan kortek akar selama periode aktif pertumbuhan tanaman Asosiasi tersebut dicirikan oleh pergerakan karbon yang diproduksi tanaman ke jamur dan pergerakan hara yang diperoleh jamur ke tanaman.
Tipe Mikoriza
Ektomikoriza
juga disebut mikoriza ektotrofik, merupakan karakteristik berbagai tanaman pohon di daerah agak dingin, misalnya pinus dan eukaliptus. Jamur yang terlibat dalam asosiasi ini adalah Ascomycota dan Basidiomycota memproduksi hifa dalam jumlah besar pada akar dan dalam tanah. Fungsi Hifa
serapan dan translokasi hara anorganik dan air, melepaskan hara dari lapisan seresah dengan memproduksi enzim yang digunakan dalam mineralisasi bahan organik.
Beberapa Tipe Ektomikoriza
ektomikoriza
Akar yang diinfeksi oleh ektomikoriza
mempunyai ujung akar yang tumpul dan pendek yang diselimuti oleh mantel jaringan jamur, serta tidak ada atau hanya ada sedikit rambut akar. Jamur mengambil alih peran rambut akar dalam menyerap hara. Dari bagian dalam mantel tersebut jamur tumbuh diantara sel-sel kortek akar membentuk ‟Jaring Hartig‟ (Hartig net)
Beberapa Tipe Ektomikoriza
Mantel dan Jaring Hartig Ektomikoriza serta penetrasi jamur di antara sel kortek akar
Mikoriza Arbuskular
dijumpai pada sebagian besar tanaman budidaya maupun tanaman liar peran penting dalam serapan unsur hara kadang-kadang perlindungan terhadap kekeringan dan serangan patogen Jamur umum adalah Ordo Glomales.
Membentuk arbuskular, atau struktur bercabang banyak dalam sel kortek akar, menghasilkan mikoriza arbuskular. Istilah umum untuk semua mikoriza yang tumbuh dalam sel kortek adalah endomikoriza Jamur memproduksi hifa ekstramatrik yang ekstensif (hifa di luar akar) dan dapat meningkatkan serapan fosfor oleh tanaman yang dikoloni
mikoriza arbuskular
Ciri diagnostik mikoriza arbuskular perkembangan arbuskular yang bercabang banyak dalam sel-sel kortek akar
Jamur tersebut pada mulanya tumbuh di antara sel kortek, tetapi dengan segera menembus dinding sel inang dan tumbuh dalam sel.
Dalam asosiasi ini, dinding sel jamur maupun membran sel inang tidak tertembus. Ketika jamur tumbuh, membran sel inang menyelimuti jamur, membentuk kompartemen baru bagi bahan yang mempunyai kompleksitas molekular tinggi.
Kompartemen ini mencegah kontak langsung antar sitoplasma tanaman dan jamur dan menyebabkan transfer hara yang efisien antar simbion, mikoriza arbuskular ini umumnya berumur pendek, kurang dari 15 hari.
mikoriza arbuskular
Struktur lain yang dihasilkan oleh beberapa jamur mikoriza arbuskular termasuk
Vesikula: adalah struktur berisi lipid yang berdinding tipis yang biasanya terbentuk dalam ruang antar sel. Fungsi utamanya diduga sebagai penyimpan, tetapi vesikula juga dapat berperan sebagai propagula reproduksi untuk jamur. sel auksilari: dibentuk dalam tanah, tetapi fungsinya masih belum diketahui dengan jelas. spora aseksual: Spora yang dihasilkan oleh jamur pembentuk asosiasi mikoriza arbuskular adalah spora aseksual, dibentuk dengan diferensiasi hifa vegetatif.
Mikoriza Arbuskular
Klasifikasi mikoriza arbuskular
Jamur yang membentuk mikoriza arbuskular saat ini diklasifikasikan dalam ordo Glomales: Taksonominya ke dalam subordo atas dasar
adanya vesikula dalam akar dan pembentukan klamidospora (dinding tebal, spora aseksual) yang dihasilkan dari hifa, untuk subordo Glomineae, atau tidak adanya vesikula dalam akar dan pembentukan sel auksilari dan zygospora dalam tanah, untuk subordo Gigasporaeae.
vesicular-arbuscular mycorrhiza (VAM)
Istilah vesicular-arbuscular mycorrhiza (VAM) asalnya diterapkan pada asosiasi simbiotik yang dibentuk oleh jamur dalam ordo Glomales tersebut, tetapi karena kebanyakan sub ordonya tidak punya kemampuan untuk membentuk vesikula dalam akar, banyak orang yang menggunakan istilah AM yang sinonim dengan VAM.
Serapan dan Transfer Hara Tanah
Hifa jamur mikoriza sangat berpotensi untuk meningkatkan luas permukaan serapan akar sampai dengan 80% Pelepasan P tidak tersedia menjadi tersedia secara fisikokimia dengan asam organik seperti oksalat.
Peran asam organik
melepaskan fosfor yang dijerap oleh hidrooksida logam melalui reaksi pertukaran ligan, melarutkan permukaan oksida logam yang menjerap fosfor mengkomplek logam dalam larutan sehingga mencegah presipitasi fosfat logam.
GANGGANG (Algae)
organisme sederhana mirip tanaman. Seperti halnya tanaman, ganggang umumnya menggunakan energi sinar matahari untuk membuat makanannya melalui proses yang disebut fotosintesis. Namun demikian, ganggang tidak mempunyai akar, daun, dan bentuk struktur lainnya seperti yang dimiliki tanaman Ganggang menangkap energi matahari dan menghasilkan lebih banyak oksigen (produk sampingan fotosintesis) dibandingkan yang dihasilkan tanaman. dianggap sebagai organisme fotosintensis yang terpenting di bumi.
GANGGANG (Algae)
Jenis Utama Ganggang
Ganggang Hijau Ganggang Merah Ganggang Coklat-emas, Ganggang Coklat dan Diatom Sianobakteri
Chroococcacean, Pleurocapsalean, Oscillatorian, Heterocystous cyanobacteria
chlorophyta
Diatom
Gangang Coklat
cyanobacteria
Ganggang merah
Euglena
GANGGANG (Algae)
Penyebaran dan Peran Ekologi
merupakan pengoloni pioner. membentuk simbiosis dengan jamur untuk membentuk lichen kontribusi pada pelapukan silika (pembentukan tanah), mengekskresikan asam organik, sebagai sumber makanan, dan sebagai indikator pencemaran lingkungan perairan. Berkontribusi pada pelapukan geologi melalui respirasi, memperbaiki struktur tanah dan berkontribusi pada stabilitas agregat melalui peningkatan bahan organik, produksi polisakarida ekstraseluler yang merangsang agregasi tanah, dan menghasilkan crust tanah yang menahan erosi Jika banyak tersedia N dan P, ganggang menyebabkan
terjadinya eutrofikasi
FAUNA TANAH
Fauna Tanah
Penggolongan Berdasarkan ukurannya,
mikrofauna (panjang <100 m): protozoa mesofauna (panjang 100 m <2 mm), Acari, Collembola, Rotifera, dan Echytraeida makrofauna (panjang 2-20 mm)
cacing canah (klas Oligochaeta), makroarthropoda yang mencakup rayap (ordo Isoptera), semut (ordo Hymenoptera), moluska (ordo Gastropoda), milipida (ordo Diplopoda), sentipida (ordo Chilopoda)
Fauna Tanah
Makrofauna
cacing tanah, rayap dan semut merupakan tiga kelompok makrofauna tanah yang berperan penting dalam ekosistem tropika Makrofauna tanah tersebut aktif di dalam tanah sehingga dapat mengubah karakteristik tanah melalui pembentukan rongga atau liang-liang tanah, yang memungkinkan aliran air dan udara dalam tanah lebih lancar. makrofauna tersebut mengangkut dan mencampur bahan organik dengan bahan mineral (bioturbasi) dikenal sebagai Ecosystem engineers atau „kelompok penggali tanah’
Protozoa
invertebrata bersel tunggal dan diperkirakan ada 30.000 spesies. Ukuran tubuhnya beberapa kali lebih besar dibandingkan bakteri, diameternya berkisar dari 5 sampai 500 µm. Berdasarkan bentuknya,
flagelata, amoeba ciliata
Flagelata
Amoeba
Ciliata
Protozoa
Peran Ekologi
berperan penting di dalam mineralisasi hara sehingga tersedia untuk digunakan tanaman dan organisme tanah lainnya. mengatur populasi organisme: Ketika protozoa memakan bakteri, protozoa menstimulir pertumbuhan populasi bakteri (dan pada gilirannya, kecepatan dekomposisi dan agregasi tanah). sumber makanan penting untuk organisme tanah lainnya dan membantu menekan munculnya penyakit dengan adanya kompetisi dengan patogen atau memakan patogen.
FAUNA TANAH
Kelompok Fauna Tanah
Berdasarkan ukurannya
mikrofauna (panjang <100 μm), mesofauna (panjang 100 μm - <2 mm), makrofauna (panjang 2-20 mm)
Mikrofauna
Protozoa Berdasarkan bentuknya
flagelata, amoeba dan ciliata
Flagelata
Ciliata Amoeba
Protozoa
Peran Ekologi
penting di dalam mineralisasi hara sehingga tersedia untuk digunakan tanaman dan organisme tanah lainnya Peran protozoa lainnya adalah mengatur populasi organisme
Ketika protozoa memakan bakteri, protozoa menstimulir pertumbuhan populasi bakteri (dan pada gilirannya, kecepatan dekomposisi dan agregasi tanah).
Protozoa juga sumber makanan penting untuk organisme tanah lainnya dan membantu menekan munculnya penyakit dengan adanya kompetisi dengan patogen atau memakan patogen
Nematoda
Nematoda adalah cacing tidak bersegmen dengan ukuran panjang 1 mm dengan diameter <50 μm Nematoda pemakan akar adalah parasit tanaman, jadi bukan nematoda yang hidup bebas dalam tanah
Nematoda predator
Nematoda pemakan bakteri
Nematoda pemakan jamur
Nematoda
Peran Ekologi Nematoda
Siklus Hara
Ketika nematoda memakan bakteri atau jamur, amonium (NH4+) dilepaskan karena bakteri dan jamur mengandung lebih banyak nitrogen dibandingkan yang diperlukan oleh nematoda
Penekanan Penyakit
Beberapa nematoda menyebabkan penyakit. Nematoda lainnya mengkonsumsi organisme penyebab penyakit, seperti nematoda pemakan akar, atau mencegah aksesnya ke akar. Hal ini sangat potensial untuk agen pengendalian biologi.
Mikroarthropda
Kelompok mikroarthropoda yang penting adalah collembola (springtail), acari (tungau), Rotifera, dan Echytraeida Berdasarkan fungsinya di dalam tanah, mikroarthropoda dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok yakni, penggerek (shredders), predator, herbivora, dan pemakan jamur
Mikroarthropoda (mesofauna) tanah
Acari
Rotifera Collembola (Springtail)
Echytraeida
Cacing Tanah