Stock Call
PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk 23 February 2016
Promising Growth Prospects
Hold Kami merekomendasikan HOLD untuk CPIN dengan target harga sebesar IDR 3,600. Target harga tersebut memberikan potensi kenaikan 7.0% dan mencerminkan PE’16E sebesar 29.2x dan PBV’16E sebesar 4.24x. Beberapa pertimbangan yang katalis kinerja CPIN adalah 1) Prospek pertumbuhan yang kuat, 2) Posisi dominan di pasar, 3) Ekspansi usaha yang berkelanjutan. Kinerja CPIN tertekan akibat pelemahan nilai tukar Rupiah yang menyebabkan naiknya harga bahan baku namun untuk jangka panjang, industri perunggasan masih menjanjikan.
Price (22/02/2016) Target Price Ticker Industry
IDR 3,365 IDR 3,600 CPIN Poultry
Helen
[email protected] 4500 4000
Posisi dominan di pasar. Perseroan merupakan pemimpin pasar di sektor pakan ternak, DOC dan daging ayam olahan. FY2014, CPIN menguasai 37% pangsa pasar pakan ternak, 35% pangsa pasar DOC dan 55% pangsa pasar daging ayam olahan. Dalam periode 2007-2014, pendapatan segmen pakan ternak tumbuh CAGR 18.5%, pendapatan segmen DOC tumbuh CAGR 15.1%, pendapatan segmen daging ayam olahan tumbuh CAGR 23.6%.
3500 3000 2500 2000
CPIN
1500
TP
1000 500 2/2/2016
1/2/2016
12/2/2015
11/2/2015
9/2/2015
10/2/2015
8/2/2015
7/2/2015
6/2/2015
5/2/2015
4/2/2015
3/2/2015
0 2/2/2015
Prospek pertumbuhan yang kuat. Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar di Asia Tenggara dan ke-4 di dunia dengan populasi 230 juta jiwa. Selain itu, mayoritas penduduk Indonesia merupakan Muslim dimana daging ayam merupakan salah satu sumber protein hewani. Konsumsi daging ayam diharapkan tumbuh seiring dengan kenaikan pendapatan perkapita. Pertumbuhan juga didukung dengan tingkat konsumi daging ayam per kapita yang masih rendah.
Company Description PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) didirikan dengan nama PT Charoen Pokphand Indonesia Animal Feedmill Co. Limited pada tahun 1972.
Ekspansi usaha yang berkelanjutan. Perseroan akan meningkatkan kapasitas produksi pakan ternak dengan mendirikan pabrik pakan ternak baru dan memaksimalkan kapasitas proses produksi. CPIN juga bergerak ke arah hilir. Perseroan juga melakukan ekspansi ke bisnis minuman dengan nama Fiesta White Tea.
Saat ini, perseroan merupakan perusahaan produsen pakan ternak, penghasil DOC dan daging ayam olahan terbesar di Indonesia. Merek dagang daging ayam olahan perseBerdasarkan asumsi kami, faktor utama yang mempengaruhi kinerja perse- roan antara lain GOLDEN FIESTA, roan ketersediaan dan fluktuasi harga bahan baku, pergerakan nilai tukar FIESTA, CHAMP dan OKAY. Rupiah, wabah penyakit dan persaingan usaha.
Valuasi & rekomendasi. Dengan menggunakan model Discounted Cash Flow, kami memperoleh target harga CPIN sebesar IDR 3,600 per saham yang menShareholders cerminkan relative valuation PER’16E sebesar 29.2x dan PBV’16E sebesar 4.24x. Dengan mempertimbangkan harga penutupan CPIN pada Senin PT Central Agromina (22/02) di level IDR 3,365 sehingga terdapat potensi kenaikan sebesar 7.0% Public maka kami merekomendasikan HOLD. Exhibit 1. Financial Summary 2011A
Stock Data
2012A
2013A
2014A
2015E
2016E
Revenue (bn IDR)
17,958
21,311
25,663
29,150
30,783
32,868
COGS (bn IDR)
27,968
14,034
16,819
20,513
25,016
26,089
Gross Profit (bn IDR)
3,924
4,492
5,150
4,134
4,694
4,899
Operating Profit (bn IDR)
2,984
3,330
3,992
2,638
3,004
3,028
Net Income (bn IDR)
2,355
2,684
2,531
1,747
1,540
2,022
144
164
154
107
94
EPS (IDR) Revenue Growth
18.67%
20.42%
13.59%
5.60%
6.77%
6.67%
13.89%
-6.10%
-30.52%
-12.22%
31.27%
ROA
27%
22%
16%
8%
7%
8%
ROE
38%
33%
25%
16%
13%
15%
PE Ratio
25.00
21.95
23.38
33.64
38.33
52-week range (IDR) Market Cap (IDR T) Shares O/S (IDR bn) Shares Float
1,350-3,850 56.66 16,398 19.36%
123
19.10%
EPS Growth
55.53% 44.47%
Jl. Ancol VIII/1, Kelurahan Ancol Jakarta , Indonesia www.cpn.co.id
29.20
Source: Bloomberg, MCI Research
Your Trusted Professional 1
Prospek Pertumbuhan yang Kuat Industri perunggasan di Indonesia merupakan industri yang menjanjikan didukung oleh populasi penduduk yang besar. Dengan jumlah penduduk melampaui 250 juta jiwa, Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar di Asia Tenggara dan terbesar ke-empat di dunia. Selain itu, penduduk Indonesia merupakan mayoritas Muslim sehingga pilihan protein hewani menjadi terbatas pada daging sapi, daging kambing, ikan dan daging ayam, dimana daging ayam merupakan sumber protein yang paling terjangkau. Konsumsi daging ayam saat ini baru mencapai 9 kg per kapita per tahun, sedikit lebih tinggi dari Filipina (8 kg/kapita/ tahun), kalah dari Malaysia (40 kg/kapita/tahun), Singapura (28 kg/kapita/tahun), Thailand (16 kg/kapita/tahun). Indonesia hanya menang dari Myanmar (4 kg/kapita/tahun), Vietnam (3 kg/kapita/tahun), dan Kamboja (2 kg/kapita/ tahun). Adapun pemerintah menargetkan konsumsi per kapita di tahun 2017 adalah sebesar 14 kg per kapita per tahun yang menurut pendapat kami sulit untuk tercapai, Exhibit 2 - Konsumsi Rata‑Rata per Kapita Seminggu Jenis Bahan Makanan 1
Ikan dan udang segar Ikan dan udang diawetkan Daging sapi/kerbau Daging ayam ras/kampung Telur ayam ras/kampung Telur itik/manila/asin
2
Satuan kg ons kg kg kg butir
2007
2008
0.260 0.523 0.008 0.079 0.122 0.093
1
Ika n s e ga r m e liputi ika n da rat, laut, dan uda ng
2
S a tu butir te lur a ya m ka m pung diperkira kan be ra tnya s e bes a r 0,05 kg
0.263 0.537 0.007 0.073 0.115 0.088
2009 0.249 0.462 0.006 0.069 0.116 0.082
2010 0.271 0.451 0.007 0.080 0.200 0.077
2011 0.282 0.486 0.009 0.083 0.199 0.080
2012
2013
0.259 0.471 0.007 0.076 0.178 0.068
0.263 0.431 0.005 0.078 0.169 0.055
2014 0.274 0.429 0.005 0.086 0.171 0.047
Source: BPS
Dibandingkan dengan negara-negara lainnya di kawasan Asia Pasifik, konsumsi daging ayam Indonesia masih lebih rendah. Situasi ini memberikan dampak positif berupa konsumsi daging ayam yang lebih besar dan ruang tumbuh yang cukup besar di masa mendatang. Exhibit 3 - Konsumsi Daging, Ikan & Hasil Laut per Kapita 2014 (Total Volume)
Source: Euromonitor International
Your Trusted Professional 2
Exhibit 4 - Produksi Telur Negara-Negara Asia Egg Producers in Asia ('000 tonnes) 2000 China (mainland) 18,547 India 2,034 Japan 2,535 Indonesia 642 Turkey 810
2005 20,724 2,568 2,481 857 753
2009 23,311 3,230 2,507 1,072 865
2010 23,483 3,230 2,507 1,072 865
2011 23,897 3,466 2,483 1,028 810
2012 24,320 3,655 2,507 1,140 932
2013 24,446 3,835 2,522 1,224 1,031
Source: FAO
Adapun konsumsi telur penduduk Indonesia di tahun 2014 sebanyak 93 butir per kapita per tahun atau setara dengan konsumsi telur Thailand, bahkan lebih tinggi dibandingkan dengan Singapura yang baru mencapai 64 butir, Vietnam dan Kamboja masing-masing sebanyak 41 butir dan 16 butir per tahun sedangkan Malaysia sebanyak 311 butir per kapita per tahun.
Exhibit 5 - Permintaan Pakan Ternak 19.75%
20
14.14% 14.16%
18
5.19%
6.98% 7.97% 7.38% 8.13%
2.06%
16
0.2 0.1 0
14
-0.1
12
-22.22%
10
-0.2
8
-0.3
6
-0.4
4
-0.5
2
9.9
7.7
8.1
9.7
9.9
11.3
12.9
13.8
14.9
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
16
17.3
-0.6 -0.7
0
Animal Feed Consumption (mn Tonnes)
2015E 2016E
growth
Source: GPPU
Industri pakan ternak di dalam negeri sangat berperan mendukung industri peternakan dalam menyediakan ketersediaan konsumsi daging dan produk turunannya bagi masyarakat Indonesia. Pakan ternak berkontribusi sekitar 70% dari total biaya produksi peternakan, sehingga tetap menjadi bisnis yang menjanjikan. Permintaan pakan ternak dari tahun ke tahun terus mengalami kenaikan. Pengecualian sempat terjadi di tahun 2007 ketika produksi pakan ternak nasional turun menjadi 7.7 juta ton dibanding tahun sebelumnya 9.9 juta ton. Hal ini diakibat oleh maraknya kasus flu burung. Saat itu masyarakat khawatir mengkonsumsi ayam dan produk turunannya, menyebabkan konsumsi ayam dan produk turunannya turun 50% hingga 60%. Industri pakan ternak juga merasakan imbas dari kasus flu burung. Pasca meredanya wabah flu burung pasar kembali pulih dan konsumsi ayam dan produk turunannya kembali tinggi. Hal ini juga mendorong permintaan pakan ternak kembali meningkat. Selama periode 2006-2014, permintaan pakan ternak tumbuh CAGR 5.24%. Permintaan pakan ternak dalam negeri mencapai 14.9 juta ton pada tahun 2014 dan diperkirakan tumbuh 7.39% mencapai 16 juta ton pada tahun 2015. Sedangkan permintaan pakan ternak di tahun di tahun 2016 diperkirakan naik 8.1% menjadi 17.3 juta ton sehingga permintaan tumbuh CAGR 5.74%.
Your Trusted Professional 3
Exhibit 6 - Produksi DOC 3.5
22.81%
25.00% 18.57%
17.47%
3
12.82%
5.56%
2.5
0.3 0.2
9.09% 2.00%
-6.09%
2
0.1 0 -0.1
1.5
-0.2
1
-0.3
0.5 1.15
1.08
1.14
1.4
1.66
1.95
2.2
2.4
3.0
3.06
2007A
2008A
2009A
2010A
2011A
2012A
2013
2014
2015E
2016E
0
-0.4 -0.5
DOC Broiler Production
growth
Source: Various Sources
Produksi DOC ayam pedaging diproyeksikan mencapai 3.0 miliar ekor di tahun 2015 dan diproyeksikan naik tipis 2.0% menjadi 3.06 miliar ekor di tahun 2016. Pada tahun 2015, terjadi kelebihan suplai DOC dengan kebutuhan DOC secara nasional mencapai 40 juta sampai dengan 45 juta ekor per minggu, Untuk mengatasi hal tersebut, Kementerian Pertanian mengizinkan pemusnahan 6 juta ayam indukan dan terealisasi 4 juta sehingga pasokan DOC yang biasanya 60 juta per minggu turun menjadi 40 juta per minggu. Setiap ekor parent stock ayam, misalnya, bisa menghasilkan 135 DOC .
Exhibit 7 - Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 18,000
6.2
6.2
6.0
16,000
8.0 5.6
5.0
4.79
14,000
4.0 11,540
12,000
10,543
10,000 8,000
6.0
7,832
8,616
2.0
9,525
-
6,864 (2.0)
6,000
(4.0)
4,000
(6.0)
2,000 -
(8.0) 2010
2011
2012 PDB (%)
2013
2014
2015
PDB (IDR tn)
Source: Bank Indonesia
Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2015 mencapai 4.79% secara tahunan (year-on-year/yoy), di mana angka ini lebih kecil dibandingkan capaian tahun sebelumnya sebesar 5.02%. Pertumbuhan ekonomi tersebut, terbentuk dari beberapa komponen pendukung berdasarkan pengeluaran. Diantaranya konsumsi rumah tangga sebesar 2.69%, pembentukan modal tetap bruto (PMTB) sebesar 1.64%, dan lainnya 0.46%. Dengan menggunakan harga berlaku (nominal price), Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia mencapai IDR 11,540.8 triliun.
Your Trusted Professional 4
Pada tahun 2016, Bank Indonesia memperkirakan bahwa ekonomi domestik tumbuh sebesar 5.6 hingga 6.0%. Pertumbuhan ekonomi diperkirakan tetap didorong oleh tiga lapangan usaha utama yaitu lapangan usaha industri pengolahan, pengangkutan dan komunikasi, serta perdagangan, hotel dan restoran. Kinerja ekonomi yang lebih baik tersebut ditopang oleh daya beli yang tetap resilien sejalan dengan ekspansi kelas menengah yang tetap berlanjutan.
Exhibit 8 - Income per Capita 3,542
3,751
3,669
3,531
3,377
3,010 2,629
2,590
2008A
2009A
1,946 1,663 1,321
2005A
2006A
2007A
2010A
2011A
2012A
2013A
2014A
2015A
Income per Capita (USD) Source: BPS
Di tengah laju pertumbuhan ekonomi yang makin melambat, pendapatan per kapita penduduk Indonesia mengalami kenaikan menjadi IDR 45.18 juta di tahun 2015 dari tahun sebelumnya IDR 41.9 juta. Namun karena terjadi depresiasi rupiah terhadap dolar Amerika sebesar 10.59% sepanjang tahun lalu, nilai pendapatan per kapita Indonesia dalam dolar menurun dari USD 3,530 pada 2014 menuju USD 3,377 sepanjang 2015.
Exhibit 9 - Persentase Pengeluaran Rata-rata per Kapita Sebulan Menurut Kelompok Barang
41.53% 43.11% 45.42% 48.63% 46.99% 50.76% 49.83% 49.38% 48.57% 51.54% 52.29% 52.81% 53.55%
58.47% 56.89% 54.59% 51.37% 53.01% 49.24% 50.17% 50.62% 51.43% 48.46% 47.71% 47.19% 46.45%
2002
2003
2004
2005
2006
2007
Jumlah Makanan
2008
2009
2010
Sep-11 Sep-12 Sep-13 Sep-14
Jumlah Non Makanan
Source: BPS
Meskipun terjadi penurunan akibat membaiknya taraf hidup, pengeluaran rata-rata per kapita sebulan menurut kelompok barang masih didominasi oleh sektor konsumsi dimana proporsi pengeluaran untuk makanan selalu berada di atas level 45%. PDB Indonesia tahun 2015 juga didominasi oleh konsumsi masyarakat dengan besaran 55.92%. Kontribusi itu diikuti oleh pembentukan modal tetap bruto (PMTB) dengan nilai 33.19% dan net export sebesar 21.09%. Your Trusted Professional 5
Posisi Dominan di Pasar Perseroan merupakan pemimpin pasar baik di sektor pakan ternak, DOC, maupun daging ayam olahan. Selama lima tahun terakhir, perseroan mampu mempertahankan posisi sebagai pemimpin pasar dan untuk tahun 2014, CPIN memimpin dengan menguasai 36% pangsa pasar pakan ternak, 34% pangsa pasar DOC dan 67% pangsa pasar daging ayam olahan. Exhibit 10 - Pangsa Pasar CPIN
67%
67%
66% 56%
39% 37%
37% 35%
36% 36%
2010A
55%
2011A Pakan Ternak
36% 35%
2012A DOC
36% 34%
2013A
2014A
Daging Ayam Olahan
Source: Company
Adapun berdasarkan komposisi penjualan, sektor pakan ternak memberikan kontribusi terbesar terhadap pendapatan perseroan yaitu 76% untuk tahun 2014, disusul oleh sektor DOC sebesar 11%, sektor daging ayam olahan sebesar 10% dan sektor lain-lain sebesar 3%.
Exhibit 11 - Sales Breakdown
0% 7%
0% 8%
0% 8%
1% 9%
1% 9%
3% 9%
3% 10%
14%
4% 9%
14%
15%
16%
13%
15%
15%
11%
78%
77%
76%
74%
77%
73%
73%
76%
2007A
2008A
2009A
2010A
2011A
2012A
2013A
2014A
Pakan
DOC
Daging Ayam Olahan
Lain-lain
Source: Company
Your Trusted Professional 6
Dalam periode 2007-2014, pendapatan segmen pakan ternak bertumbuh CAGR 18.5%, pendapatan segmen DOC bertumbuh CAGR 15.1%, pendapatan segmen daging ayam olahan bertumbuh CAGR 23.6% dan segmen lain-lain bertumbuh CAGR 53.5%. Exhibit 12– Pendapatan CPIN (IDR bn) CAGR 18.5%
CAGR 15.1%
22,261
3,869
18,652 10,310 11,120 11,208
13,822
3,260
3,117
15,537 1,896
2,193
2,447 2,405
1,219
6,774
2007A 2008A 2009A 2010A 2011A 2012A 2013A 2014A
2007A 2008A 2009A 2010A 2011A 2012A 2013A 2014A Pakan
DOC
2,857
CAGR 23.6%
CAGR 53.5% 759
2,312
831
772
1,898 1,579 1,323 23.6 1,203 CAGR 1,045 649 38
2007A 2008A 2009A 2010A 2011A 2012A 2013A 2014A
60
44
152
99
2007A 2008A 2009A 2010A 2011A 2012A 2013A 2014A
Daging Ayam Olahan
Lain-lain
Source: Company
Dengan posisi sebagai pemimpin pasar tersebut maka CPIN mampu membukukan gross profit margin, operating profit margin dan net profit margin yang lebih baik dibandingkan dengan kompetitornya.
Exhibit 13– Perbandingan Margin CPIN
CPIN
JPFA
MAIN
SIPD
CPIN
2012
JPFA
MAIN
SIPD
CPIN
2013
JPFA
MAIN
SIPD
2014
GPM
21.1%
17.9%
19.1%
13.4%
20.1%
16.9%
17.1%
15.2%
14.2%
14.0%
7.2%
15.1%
OPM
15.6%
9.5%
11.4%
3.3%
15.6%
8.5%
11.5%
3.5%
9.1%
5.2%
0.4%
-0.1%
NPM
12.6%
5.6%
9.0%
0.5%
9.9%
2.8%
5.8%
0.3%
6.0%
1.4%
-1.9%
0.1%
Source: Bl,oomberg, Company, MCI Research
Your Trusted Professional 7
Ekspansi yang Berkelanjutan Perseroan akan meningkatkan kapasitas produksi pakan ternak dengan mendirikan pabrik pakan ternak baru dan memaksimalkan kapasitas proses produksi. CPIN juga bergerak ke arah hilir, yaitu dengan terus mengembangkan industri pengolahan daging ayam, seperti yang telah dilakukan dengan beberapa merek dagang yaitu Golden Fiesta dan Fiesta serta mendirikan fasilitas pengolahan daging ayam. Peningkatan penjualan daging ayam olahan juga didukung oleh perubahan gaya hidup masyarakat yang menginginkan produk yang cepat saji, lezat dan higienis. CPIN juga tengah menjajaki akuisisi pabrik air minum dalam kemasan (AMDK) untuk memasuki bisnis minuman kemasan di Indonesia. CPIN menjajaki berbisnis minuman lewat anak usaha, PT Singa Mas Indonesia. Anak usaha ini berdiri tahun lalu dan bergerak di bidang industri air minum dalam kemasan dengan nilai aset IDR 428.25 miliar. Adapun 99.9% saham PT Singa Mas Indonesia dimiliki CPIN, sisa sahamnya dimilik PT Singa Mas Indonesia. Di tahun 2015, perseroan melakukan ekspansi ke bisnis minuman senilai Rp 400 miliar. CPIN membangun pabrik teh kemasan di kawasan industri Cikande yang ditargetkan selesai tahun 2016. Pabrik tersebut memiliki luas sekitar 5 hektar hingga 6 hektare dengan kapasitas sekitar 40,000 botol minuman per jam. Produk minuman baru tersebut diberi nama Fiesta White Tea. Saat ini, minuman Fiesta White Tea masih diproduksi secara toll manufacturing dengan sebuah perusahaan Jepang. Dalam kerja sama tersebut, perseroan membeli Fiesta White Tea sesuai jumlah produksi yang telah ditentukan. Di masa depan, perseroan akan melakukan diversifikasi ke jenis produk lainnya yang dianggap sejalan dengan strategi ekspansi perseroan di sektor barang konsumsi. Kinerja perseroan juga didukung oleh pusat-pusat distribusi yang tersebar di seluruh Indonesia dengan letak dekat baik dengan lokasi pemasok maupun konsumen untuk menurunkan biaya transportasi.
Exhibit 14 - Fasilitas Produksi & Jaringan Distribusi CPIN
Source: Company
Your Trusted Professional 8
Sekilas CPIN PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) didirikan dengan nama PT Charoen Pokphand Indonesia Animal Feedmill Co. Limited pada tahun 1972. Saat ini, perseroan merupakan perusahaan produsen pakan ternak, penghasil DOC dan daging ayam olahan terbesar di Indonesia.
Pakan Ternak. Produk utama Perseroan adalah pakan ternak yang diproduksi oleh fasilitas produksi Perseroan dan Entitas Anak yang berada di Medan, Bandar Lampung, Tangerang, Cirebon, Semarang, Sidoarjo (2 unit) dan Makassar. Bentuk dari pakan ternak yang diproduksi oleh Perseroan dapat berupa concentrate (konsentrat), mash (tepung), pellet (butiran) atau crumble (butiran halus). Sedangkan merek produk yang dipakai oleh Perseroan antara lain HI-PRO, HI-PRO -VITE, BINTANG, BONAVITE, ROYAL FEED, TURBO FEED dan TIJI. Produk pakan ternak yang ditawarkan Perseroan terdiri dari: 1) Pakan Ternak Ayam Pedaging 2) Pakan Ternak Ayam Petelur 3) Pakan Ternak Lainnya Day Old Chick (DOC). Produk CPIN yang memberikan kontribusi terbesar kedua adalah Day Old Chicks (DOC) atau anak ayam usia sehari komersial. Perseroan memproduksi beberapa jenis DOC yang terdiri dari: 1) DOC Ayam Pedaging 2) DOC Ayam Petelur 3) DOC Lainnya
Daging Ayam Olahan. Produk daging ayam olahan diproduksi di fasilitas produksi di Serang, Salatiga, Medan dan Surabaya. Merek dagang perseroan antara lain GOLDEN FIESTA, FIESTA, CHAMP dan OKAY dengan keragaman produk seperti Karage, Nugget, Spicy Wing, Sosis dan produk lain.
Your Trusted Professional 9
Forecast & Valuation Kinerja 9M15. Hingga 30 September 2015, perseroan membukukan penjualan senilai IDR 22.52 triliun atau naik 3.36% dari periode sama tahun lalu IDR 21.78 triliun. Dari total penjualan, sektor pakan ternak menjadi kontributor terbesar yaitu 73.66% disusul oleh sektor DOC sebesar 11.34% dan daging ayam olahan sebesar 9.10%. Melimpahnya suplai DOC di pasar menekan kinerja perseroan sehingga untuk segmen DOC, perseroan membukukan rugi bruto senilai IDR 62.07 miliar dibandingkan dengan laba bruto IDR 98.25 miliar pada semester sama tahun lalu. Secara keseluruhan, laba kotor naik dari IDR 3.39 triliun menjadi IDR 3.82 dimana perseroan berhasil melakukan efisiensi bahan baku dengan mengubah formula dan meningkatkan harga jual. Kenaikan harga bahan baku yang lebih dari setengahnya merupakan bahan impor dan melemahnya nilai Rupiah, menyebabkan kenaikan biaya produksi. Penyesuaian harga jual tersebut tidak dilakukan secara instan namun bertahap. Namun, kenaikan beban operasional menyebabkan laba usaha turun dari IDR 2.3 triliun menjadi IDR 1.92 triliun. dangkan laba periode berjalan turun 27.05% menjadi IDR 1.29 triliun.
Se-
Untuk tahun 2015, kami memproyeksikan perseroan akan membukukan pendapatan sebesar IDR 30.78 dengan laba bersih sebesar IDR 1.54 triliun. Segmen DOC kami perkirakan akan membaik di tahun 2016 menyusul pemusnahan terhadao indukan ayam broiler atau parent stocks (PS). Adapun tahun 2016, kami memproyeksikan pendapatan sebesar IDR 32.87 dengan laba bersih IDR 2.02 triliun.
Exhibit 16. Income Statement Summary 9M15 7,358.4 6,406.5
7,366.9 6,621.8
7,533.3 6,232.7
7,720.8 6,466.2
7,261.9 5,995.6
QoQ -5.9% -7.3%
951.9 380.3
745.1 527.6
1,300.6 428.7
1,254.6 384.6
1,266.3 418.3
0.9% 8.8%
Operating Income 616.6 - Interest Expense 73.9 - Foreign Exchange Losses (Gains) 77.1 - Net Non-Operating Losses (Gains) 1.5
220.1 59.9 132.3 25.9
898.7 102.2 265.9 14.3
881.0 97.7 99.0 48.0
875.6 -0.6% 178.8 83.0% 378.1 281.9% (26.8) -155.8%
Pretax Income - Income Tax Expense
464.1 2.1
1.9 (31.9)
516.3 85.0
636.2 108.3
345.5 55.3
-45.7% -48.9%
Income Before XO Items - Extraordinary Loss Net of Tax - Minority Interests Net Income Basic EPS
462.0
33.8
431.3
528.0
290.3
-45.0%
0.8 461.3 28.0
(0.4) 34.2 3.0
0.8 430.5 26.0
(0.9) 528.9 33.0
(0.6) 290.9 17.0
-33.3% -45.0% -48.5%
Q3 2014
Revenue - Cost of Goods Sold Gross Income - Operating Expenses
Q4 2014
Q1 2015
Q2 2015
Q3 2015
Source: Bloomberg, MCI Research
Valuasi & rekomendasi. Dengan menggunakan model Discounted Cash Flow, kami memperoleh target harga CPIN sebesar IDR 3,600 per saham yang mencerminkan relative valuation PER’16E sebesar 29.2x dan PBV’16E sebesar 4.24x. Dengan mempertimbangkan harga penutupan CPIN pada Senin (22/02) di level IDR 3,365 sehingga terdapat potensi kenaikan sebesar 7.0% maka kami merekomendasikan HOLD. Sebagai catatan kriteria Buy kami jika masih terdapat up side potential minimal +15%; Hold jika antara –15% hingga +15% dan Sell jika terdapat down side potential lebih besar dari –15%
Your Trusted Professional 10
Investment Risk Berdasarkan asumsi kami, faktor utama yang mempengaruhi kinerja perseroan ketersediaan dan fluktuasi harga bahan baku, pergerakan nilai tukar Rupiah, dan wabah penyakit. Ketersediaan dan Fluktuasi Harga Bahan Baku. Sebagian besar bahan baku utama yang digunakan oleh Perseroan adalah barang komoditi seperti jagung dan bungkil kacang kedelai. Ketersediaan dan harga bahan baku tergantung pada masa panen, cuaca, tingkat penawaran dan permintaan dan kebijakan pemerintah. Perseroan mencoba mengurangi risiko ini dengan menggunakan formula yang memungkinkan untuk menggunakan bahan baku pengganti komoditas tanpa mengurangi kualitas produk yang dihasilkan dan mengalihkan harga kepada pelanggan. Nilai Tukar Rupiah. Setengah dari bahan baku Perseroan merupakan bahan impor. Pelemahan nilai tukar Rupiah menyebabkan naiknya harga komoditas jagung, bungkil kacang kedelai dan bahan lain yang digunakan sebagai bahan baku pakan ternak. Wabah Penyakit. Wabah penyakit seperti flu burung yang dapat menyebabkan kematian budidaya unggas dalam jumlah yang besar dan dalam waktu yang singkat. Hal tersebut juga dapat mengurangi permintaan akan produk Perseroan yang pada akhirnya akan mengurangi pendapatan Perseroan. Persaingan Usaha. Banyaknya pesaing usaha akan mempengaruhi kinerja Perseroan karena konsumen memiliki banyak pilihan.
Your Trusted Professional 11
Appendix—Summary of Financial Highlights in bn IDR
2011A
2012A
2013A
2014A
2015E
2016E
Revenue
17,958
21,311
25,663
29,150
30,783
32,868
COGS
14,034
16,819
20,513
25,016
26,089
27,968
Gross Profit
3,924
4,492
5,150
4,134
4,694
4,899
Operating Profit
2,984
3,330
3,992
2,638
3,004
3,028
Net Income
2,355
2,684
2,531
1,747
1,540
2,022
144
164
154
107
94
123
EPS (in IDR)
in bn IDR
2011A
2012A
2013A
2014A
2015E
2016E
Current Assets
5,250
7,181
8,825
10,010
10,949
11,753
Non Current Assets
3,598
5,168
6,897
10,853
12,646
13,094
Total Assets
8,848
12,349
15,722
20,862
23,595
24,847
Current Liabilities
1,576
2,168
2,327
4,467
4,245
4,371
Non Current Liabilities
1,083
2,005
3,444
5,452
7,112
6,541
Total Liabilities
2,659
4,172
5,771
9,919
11,358
10,911
Equity
6,189
8,176
9,951
10,943
12,237
13,935
Total Equity & Liabilities
8,848
12,349
15,722
20,862
23,595
24,847
2011A Sales Growth
19.10%
2012A
2013A
18.67%
20.42%
2014A 13.59%
2015E
2016E
5.60%
6.77%
Gross Profit Growth
4.53%
14.46%
14.66%
-19.72%
13.54%
4.37%
Operating Income Growth
8.09%
11.56%
19.89%
-33.92%
13.90%
0.80%
Net Income Growth
6.57%
13.95%
-5.71%
-30.98%
-11.83%
31.27%
Debt Ratio
0.30
0.34
0.37
0.48
0.48
0.44
Debt to Equity Ratio
0.43
0.51
0.58
0.91
0.93
0.78
Current Ratio
3.33
3.31
3.79
2.24
2.58
2.69
GPM
21.85%
21.08%
20.07%
14.18%
15.25%
14.91%
OPM
16.62%
15.62%
15.55%
9.05%
9.76%
9.21%
NPM
13.12%
12.59%
9.86%
5.99%
5.00%
6.15%
ROA
26.62%
21.74%
16.10%
8.37%
6.53%
8.14%
ROE
38.06%
32.83%
25.43%
15.96%
12.59%
14.51%
Source: Company, Bloomberg, MCI Research
Your Trusted Professional 12
RESEARCH
+62 21 7917 5599
62431
Helen Vincentia Dimas Satria Hardianto Dida Fathdira
Head of Research, Economic, Infrastructure, Construction, Banking, Cement Consumer Goods, Retail Plantation, Media, Textile Property
[email protected] +62 21 7917 5599
[email protected] +62 21 7917 5599
[email protected] +62 21 7917 5599
62035 62035 62035
Genio Bian Fadlillah Qudsi
Mining, Telco, Transportation Technical Analyst
[email protected] [email protected]
+62 21 7917 5599 +62 21 7917 5599
62425 62425
Danny Eugene
INSTITUTIONAL SALES Hendry Kuswari Gunawan Sudrajat Ratna Wijayanti Suparman Rachmadian Iskandar Z Ety Sulistyowati Dewi Suryani Widianita Rinny Oktaviany Renita Anggraeni Rahayu Kusumaningsih
Head of Sales, Trading & Dealing Institutional Sales Institutional Sales Institutional Sales Institutional Sales Institutional Sales Institutional Sales Institutional Client Care Institutional Client Care Administrasi Equity HO Administrasi Equity HO
Fixed Income Sales & Trading Tel. +62 21 7995 795, 7917 5559-62 Fax. +62 21 7917 5965
[email protected]
[email protected] [email protected] [email protected] [email protected] [email protected] [email protected] [email protected] [email protected] [email protected] [email protected] [email protected]
+62 21 7917 5599 +62 21 7917 5599 +62 21 7917 5599 +62 21 7917 5599 +62 21 7917 5599 +62 21 7917 5599 +62 21 7917 5599 +62 21 7917 5599 +62 21 7917 5599 +62 21 7917 5599 +62 21 7917 5599
62037 62046 62178 62058 62402 62408 62441 62439 62411 62037 62037
Investment Banking Tel. +62 21 7917 5599 Fax. +62 21 7919 3900
Head Office Menara Bank Mega Lt.2 Jl.Kapten P.Tendean. Kav 12-14A, Jakarta 12790 021-7917 5599 , 021-7919 3900
Bandung Menara Bank Mega Lt.3 Jl.Gatot Subroto No.283 Bandung 40273 022-8734 0972 , 022-8734 0985
Jakarta - Pondok Indah Plaza 5 Pondok Indah, Blok D No.15 Lt.2 Jl. Margaguna Raya Radio Dalam Pondok Indah, Jakarta Selatan 12420 021-723 4437 , 021-7279 8140
Surabaya Ruko Embong Kemiri Square No.2G-2H (Ruko Asuransi PT.Asuransi Umum Mega) Jl.Raya Embong Kemiri, Embong Kaliasin Genteng, Surabaya 60271 031 547 1200 , 031-547 2492
Jakarta - Roxy Ruko Gading Bukit Indah Lt.2 Jl. Raya Bukit Gading Raya Blok A, No.26 Kelapa Gading, Jakarta Utara 14240 021-4587 4243 , 021-4587 4246
Makasar Menara Bank Mega Lt.2 Kawasan Trans Studio Jl.Metro Tanjung Bunga, Makasar 90134 0411-811 8800 , 0411-811 8802
Jakarta - Kelapa Gading Ruko Gading Bukit Indah Lt.2 Jl. Raya Bukit Gading Raya Blok A, No.26 Kelapa Gading, Jakarta Utara 14240 021-451 5717 , 021451 5720
Yogyakarta Gedung Bank Mega 3rd Floor Jl.Gejayan (Affandi) No.22 Yogyakarta 55281 0274 - 582 929 , 0274 582 931
DISCLAIMER This Document is for information only and for the use of the recipient. It is not to be reproduced or copied or made available to others. Under no circumstances is it to be considered as an offer to sell or solicitation to buy any security. Any recommendation contained in this report may not be suitable for all investors and strictly a personal view and should not be used as a sole judgment for investment. Moreover, although the information contained herein has been obtained from sources believed to be reliable, its accuracy, completeness and reliability cannot be guaranteed. All rights reserved by PT Mega Capital Indonesia.
Your Trusted Professional 13