PDN/MJL/11/I/DESEMBER/2010 PENGARAH Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Subagyo
PENANGGUNG JAWAB Sekretaris Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Gunaryo
REDAKTUR Lamtasim Dasustra
EDITOR Ronny S.M. Marpaung
KOORDINATOR PELAKSANA A. Latif Lahdjie
DESAIN GRAFIS Rafi Alief TATA LETAK B. Jagat Setiawan
Diterbitkan Oleh : DIREKTORAT JENDERAL PERDAGANGAN DALAM NEGERI Gedung Utama Lt. 8, Jl. M. I. Ridwan Rais No. 5, Jakarta 10110 email:
[email protected]
HUMAS 107-3-1-MJL-12-10 2
MAJALAH INFO PDN, DESEMBER 2010
Pengantar Redaksi Salam jumpa… Tahun 2010 segera berganti. Info PDN hadir sebagai edisi tutup tahun. Berbagai berita menarik kami sajikan, diantaranya mengenai kinerja Perdagangan Dalam Negeri khususnya, dan Kinerja Perdagangan Indonesia umumnya selama kurun waktu setahun. Berita lainnya adalah tentang Kementerian Perdagangan (Kemendag) yang telah mengalokasikan dana sebesar Rp.130 miliar dalam program revitalisasi pasar tradisional di tanah air. Yang diharapkan dengan revitalisasi ini, pasar tradisional akan mampu memiliki daya saing khususnya terhadap pasar-pasar modern yang juga sedang tumbuh. Berkaitan dengan daya saing, Di tahun 2010 ini Kemendag telah melaksanakan kampanye cinta produk uk dalam negeri di beberapa daerah di tanah air, diantaranya acara yang secara serentak dan dalam waktu yang bersamaan dilaksanakan di tiga tempat, yaitu Jakarta, Surabaya dan Bali, berita ini kami sajikan dalam Liputan Utama. Dalam Rubrik Kolom, kami sajikan upaya Pemerintah yang terus mendorong diversifikasi pasar dan produk guna menjaga pertumbuhan perdagangan dalam negeri maupun internasional yang disampaikan oleh Wakil Menteri Perdagangan, Mahendra Siregar. Diharapkan, dengan diversifikasi tersebut, kinerja perdagangan Indonesia pada 2011 dapat lebih meningkat dan berdaya saing di arena global. Sedangkan dalam rubrik Topik Bahasan kami sajikan outlook perdagangan 2011 yang rupanya masih dibayangi dengan inflasi dan efek krisis global. Namun demikian kita optimis, dunia perdagangan Indonesia pada 2011 menjadi jauh lebih baik lagi. Yang tak kalah pentingnya adalah berita mengenai kebijakan Kemendag terhadap Sistem Logistik Nasional (Sislognas). Dimana melalui kebijakan ini maka stok, produksi dan distribusi berbagai komoditas nasional berjalan dengan baik, fluktuasi harga dapat terkendali, sehingga harga pun dapat distabilkan. Berita ini kami sajikan dalam rubrik Distribusi. Selamat membaca....
I DAFTAR IS
DISTRIBUSI > Cetak Biru Sistem Logistik Nasional......................26
TOPIK UTAMA > Pesona Pasar Bersih Kian Menjamur ......................4 > Pasar Tradisional yang Layak Direvitalisasi.............7
LIPUTAN UTAMA > Kemendag Sukses Gelar Festival Kreatifitas Indonesia di Enam Kota ..........10 > Revitalisasi Pasar Tradisional Tahun Ini Dirampungkan .........................................14
TOPIK BAHASAN > Outlook Perdagangan Indonesia 2011....................17
BERITA PASAR > Perdagangan Alas Kaki Naik 30% Pada 2010 ........20 > Produk Tekstil Lokal lebih Laku dari Produk Tekstil Impor........................................23
MAJALAH INFO PDN, DESEMBER 2010
INFO SEMBAKO > Harga Gula, Beras Fluktuatif dan Minyak Goreng Cenderung Stabil....................29
KOLOM ANDA > Pemerintah Kembangkan Diversifikasi Pasar dan Produk...............................32
POTENSI UMKM > Atasi Masalah Bisnis Anda dengan Zahir Accounting ........................................34 > Teh Gunung Subur Raih Penghargaan Primaniyarta 2010....................................................37
AGENDA > Mendag Sampaikan Briefing Awal Tahun 2010 .....40
3
Topik Utama
Pasar tradisional merupakan salah satu pilar perekonomian dan kesejahteraaan rakyat. Dengan jumlah pasar sekitar 3.450 buah dengan 12.6 juta pedagang, tentu dapat menumbuhkan potensi ekonomi yang luar biasa. Jadi, sudah selayaknya pasar tradisional mendapatkan perhatian khusus dari semua kalangan untuk menjadikannya pasar yang memberikan kenyamanan bagi pedagang maupun konsumen seperti pasar modern.
P
asar yang bersih, nyaman, aman dan sehat tentunya dambaan dan harapan kita semua. Bentuk dan kondisi pasar tradisional yang selalu memiliki kesan becek, kumuh dan kotor perlahan mulai luntur. Seperti halnya dengan Pasar Lempuyangan. Pasar yang terletak di Jalan Hayam Wuruk Jogja ini, jauh dari kesan-kesan negatif yang biasa melekat pada pasar tradisional tersebut. Bersih, dan teratur, itulah kesan yang terlihat saat melihat kondisi pertama kali pasar tersebut. Maka tak heran, jika Pasar Lempuyangan berhasil memperoleh penghargaan sebagai pasar terbaik tingkat nasional untuk kategori pengelolaan kebersihan pasar. Hal tersebut dapat diraih berkat peran aktif pedagang pasar yang mampu menerjemahkan program ‘Pasarku Resik Rejekine Apik’ yang diluncurkan sejak 2007 lalu. Adapun kriteria yang digunakan dalam pemilihan penghargaan pasar terbersih meliputi pengaturan pedagang, kebersihan, penghijauan, serta pengelolaan sampah. Dan seluruh kriteria tersebut telah dipenuhi Pasar Lempuyangan. Saat ini, Pasar Lempuyangan Kota Yog-
4
Foto: psehat.blogspot.com
Pesona Pasar Bersih
Pasar Bunder
Pasar Bunder
Pasar Bunder Foto: sragenholic.blogspot.com
Foto: psehat.blogspot.com
yakarta, dihuni oleh 372 pedagang yang terdiri dari 21 pedagang yang menempati kios, 333 pedagang yang menempati los, dan 18 pedagang yang menempati lapak. Luas pasar ini mencapai 2.675 meter persegi, yang terdiri dari luas bangunan 252 meter persegi
Pengelola pasarpun juga menyediakan tempat sampah yang tersusun rapi dalam jarak yang dekat (3-4 m).
Sama halnya dengan Pasar Sragen Bunder. Pasar ini dijadikan sebagai pasar tradisional percontohan pasar sehat tingkat nasional. Pasar yang terletak di tengah kota sragen ini memiliki beberapa kelebihan. Pertama adalah kesadaran para pedagang pasar akan kebersihan. Setiap pedagang memiliki keranjang sampah sendiri-sendiri.
Pedagang pun sudah mulai aware atau sadar untuk memisahkan sampah organik dengan sampah non organik. Sampah sisasisa sayuran ditempatkan di tempat yang terpisah dengan sampah plastik. Sehingga sangat memudahkan petugas sampah dalam sortasi sampah. Dan jika kebetulan ada sampah yang tidak terangkut oleh petugas kebersihan, para pedagang dengan sukarela mengupah mbok-mbok tukang angkut untuk membuangnya ke tempat sampah. Dengan ongkos Rp. 1000
MAJALAH INFO PDN, DESEMBER 2010
Topik Utama
Foto: aci.detik.com
Kian Menjamur (BANA), di Pasar Bunder Sragen didukung sarana dan prasarana yang representatif seperti : 1. Kantor Pengelola Pasar Bunder Kantor Pengelola Pasar Bunder berada di Jl. Diponegoro Sragen tepatnya di lantai atas kios Pasar Bunder. Disinilah kegiatan pengelolaan Pasar Bunder yang meliputi administrasi, kebersihan dan keamanan pasar dipusatkan. Kepala pasar di Sragen dikenal dengan istilah Lurah Pasar. Kantor Pengelola Pasar Bunder juga telah dilengkapi komputer yang terhubung dengan internet untuk kegiatan surat menyurat dan pelaporan dengan kantor Dinas Perdagangan dan Perpajakan Daerah (DP2D).
Pasar Wameo
Pasar Bunder
2. Klinik Kesehatan Adapun klinik kesehatan ini merupakan hasil kerjasama antara Dinas Perdagangan dan Perpajakan Daerah (DP2D) dengan Dinas Kesehatan Kab. Sragen melalui Puskesmas Kecamatan Sragen Kota. Jam kerja Klinik Kesehatan ini sama dengan jam kerja Puskesmas pada umumnya. Klinik Kesehatan ini melayani masyarakat umum baik itu pengelola pasar, pedagang, konsumen dan pekerja pasar dengan tarif relatif murah.
Pasar Lempuyangan Foto: sragenholic.blogspot.com
untuk setiap kali membuang sampah. Pasar Bunder adalah pasar hasil bumi terbesar di Kabupaten Sragen Jawa Tengah. Pasar Bunder dikelola oleh Dinas Perdagangan dan Perpajakan Daerah (DP2D) Kab. Sragen. Pasar Bunder terletak cukup dekat dengan pusat Kota Sragen. Nama Pasar Bunder konon berasal dari sejarah pasar itu sendiri yang dulunya adalah sebuah lapangan yang berbentuk bundar, bundar dalam bahasa jawa adalah bunder sehingga sampai sekarang bekas lapangan yang kini berubah menjadi pasar itu lebih terkenal dengan nama Pasar Bunder.
MAJALAH INFO PDN, DESEMBER 2010
Foto: adinoviphotoworks
Aktifitas perdagangan di Pasar Bunder berlangsung 24 jam per hari dengan komoditas utama yang diperjualbelikan adalah kebutuhan pokok masyarakat seperti sayur mayur, hasil bumi, kebutuhan rumah tangga, daging dan ikan segar, pakaian dan lain sebagainya. Pasar Bunder berdiri di atas lahan seluas 17.995 m2, jumlah kios sekitar 455 unit dan jumlah Los 45 unit. Dari 45 unit Los, masih dibagi lagi menjadi beberapa petak. Jumlah pedagang di Pasar Bunder mencapai sekitar 2.369 pedagang. Dalam mewujudkan pasar tradisional yang Bersih, Aman, Nyaman dan Berkeadilan
3. Rumah Kompos Rumah kompos adalah hasil kerjasama Pemerintahan Kabupaten Sragen dengan Yayasan Danamon Peduli untuk mewujudkan Pasar yang bersih, sehat dan nyaman dengan mengolah sampah organik yang berasal dari Pasar Bunder menjadi kompos / pupuk organik. Rumah kompos ini didesain secara khusus. Secara umum rumah kompos terdiri dari bak-bak inkubasi berjumlah sekitar 14 bak, tempat untuk menampung sampah, ruang pencacahan dan mesin pencacah, tempat untuk menampung sampah non organik, ruang pengemasan, dan display. Di dalam rumah kompos tersebut didesain pula saluran-saluran air untuk menampung
5
Topik Utama air lindi yang keluar dari sampah dan ditampung di bak fermentasi sebelum diolah menjadi pupuk cair. Dengan jumlah pekerja sebanyak tujuh orang. Satu orang koordinator dan enam orang karyawan. 4. Lembaga Keuangan Pasar (LKP) Lembaga Keuangan Pasar (LKP) di Pasar Bunder di kelola oleh Dinas Perindustrian, Koperasi dan UMKM (Disperinkop UMKM). Tujuan pendirian Lembaga Keuangan Pasar adalah untuk melindungi pedagang pasar yang biasanya mempunyai keterbatasan modal agar tidak terjebak hutang ke rentenir. 5. Pos Keamanan Pasar Pos Keamanan Pasar di Pasar Bunder ada di tiga tempat. Dua pos keamanan terdapat di dalam pasar dan satu pos di luar pasar. Satuan pengamanan Pasar Bunder terdiri dari Satpam, Satpol PP dan Satuan Petugas Khusus. Dengan keamanan yang cukup memadai sampai saat ini belum ada kasus kriminal yang mencolok yang terjadi di Pasar Bunder. 6. Fasilitas Beribadah Di Pasar Bunder terdapat tiga mushola yang dapat dimanfaatkan oleh pedagang dan pengunjung pasar untuk beribadah.
Begitu juga dengan Pasar Wameo. Pasar yang berada di Kelurahan Wameo Kecamatan Murhum, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara ini, salah satu program andalan dari Kementerian Perdagangan (Kemendag) yang dijadikan sebagai pasar percontohan yang diharapkan dapat memberikan kenyamanan bagi para pedagang maupun konsumen. Pasar Wameo dibangun dengan konsep aman, nyaman dan bersih. Selain itu, konsep pembangunan pasar percontohan ini berdasarkan Program Kemendag yang dikucurkan melalui Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Kota Bau-Bau. Pasar ini salah satu penerima bantuan revitalisasi pasar tradisional. Pasar yang memiliki luas sekitar 50 x 68 meter persegi itu, dibangun dengan dana senilai Rp. 3,7 miliar. Terdapat kurang lebih 350 lods, yang dapat menampung sekitar 360 pedagang. Selain itu, dilengkapi dengan sistem drainase (pengairan), sehingga pasar tidak bau dan dijamin
Foto: adinoviphotoworks
7. Kamar Mandi / WC Jumlah Kamar Mandi/WC di Pasar Bunder cukup memadai dengan jumlah kamar mandi mencapai 33 unit.
8. Ruang Promosi Pengelola Pasar Bunder juga menyediakan Ruang Promosi bagi supplier yang ingin lebih memperkenalkan produknya ke masyarakat. Saat ruang promosi ini tidak dipergunakan untuk kegiatan promo, maka tempat ini bisa digunakan oleh pengunjung pasar untuk beristirahat setelah capek berbelanja.
sehat. Terdapat juga Tempat Penyimpanan Ikan (TPI). Jadi, tidak akan ada lagi pembongkaran ikan dilakukan di tempat atau di pasar lain selain di TPI. Nanti dari TPI ikanikan itu akan didistribusikan ke pasar-pasar tradisional yang ada di Baubau. Konstruksi pasar itu terlihat mewah, karena lantainya dipasangi tegel putih dan meja dibuat setinggi pinggang, juga dipasangi tegel. Masing-masing meja dilengkapi kran air, dan di sekeliling meja ada drainase. Dengan tiang penyangga atas yang terbuat dari besi.
MENINGKATKAN DAYA SAING PASAR TRADISIONAL Sekretaris Jenderal, Kementerian Perdagangan (Sekjen Kemendag), Ardiansyah Parman mengatakan, saat ini pihaknya telah merealisasikan tahapan program revitalisasi pasar tradisional dengan memperbaiki kondisi fisik 913 pasar tradisional di berbagai wilayah sepanjang 2005-2010. Program revitalisasi pasar tradisional ini tak lain agar dapat meningkatkan daya saing, aspek perekonomian dan juga kesejahteraan komunitas pedagangnya. Selain itu, untuk mengubah citra negatif pasar tradisional yang kotor, becek, kumuh, tidak aman, dan semrawut. Inilah yang menyebabkan konsumen beralih berbelanja di pasar modern. Untuk meningkatkan daya saing pasar tradisional, mau tidak mau citra negatif yang ada harus diubah menjadi tempat belanja dengan konsep pasar ramah, bersih dan segar. Ini merupakan tuntutan masyarakat sebagai akibat dari pergeseran pola berbelanja.
Pasar Lempuyangan
6
Kemitraan antara pemerintah, swasta dan pelaku pasar akan menjadi kunci keberhasilan dari program revitalisasi pasar tradisional. Dengan demikian, amanat Peraturan Kementerian Perda gangan (Permendag) 53/2008, yang menginstruksikan bahwa pasar itu harus bersih, zonasinya jelas antara produk segar dan olahan, atapnya tinggi, memiliki ventilasi yang baik, serta nyaman bagi konsumen, dapat terwujud secara merata di seluruh wilayah Indonesia. (Eks)
MAJALAH INFO PDN, DESEMBER 2010
Topik Utama
Pasar Tradisional yang Layak Direvitalisasi Selama kurun waktu 2010 program Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI untuk revitalisasi pasarpasar tradisional di Indonesia telah berjalan dengan baik. Program revitalisasi ini akan terus dijalankan pada tahun-tahun mendatang. Beberapa yang belum tersentuh revitalisasi diantaranya Pasar Sunan Giri, Rawamangun, Pasar Induk, Batam dan Pasar Galaga, Sofifi, Maluku Utara. Salah satu tujuan revitalisasi pasar adalah agar pasar tradisional tetap diminati dan dicintai masyarakatnya.
P
rogram revitalisasi pasar yang digulirkan oleh Kemendag tahun 2010 ini didukung dengan mata anggaran baik yang bersumber dari Kemendag sendiri maupun yang bersumber dari dana alokasi khusus (DAK). Dua sumber pendanaan tersebut diperuntukkan bagi revitalisasi pasar skala besar yang biasanya bekerjasama dengan Pemda, termasuk menggunakan anggaran APBD, sedangkan DAK untuk pasar-pasar kecil dipedesaan. Menteri Perdagangan Marie Elka Pangestu mengatakan, DAK sebesar Rp.100 milyar digunakan untuk revitalisasi pasar-pasar kecil di pedesaan yang jumlahnya men-
MAJALAH INFO PDN, DESEMBER 2010
capai 200 pasar lebih. Sedangkan Rp. 30 miliar dari Kemendag untuk revitalisasi pasar skala besar. Selain melakukan revitalisasi, pemerintah juga mendorong pengembangan pasarpasar percontohan di daerah. Bahkan pihaknya juga mendorong partisipasi sektor swasta dalam mengembangkan pasar-pasar tradisional,” ujar Mendag. Namun dana revitalisasi yang tersedia pada tahun 2010 ini dirasakan belum me nyentuh pasar tradisional secara keseluruhan. Sebagaimana pantauan yang dilakukan Info PDN terhadap beberapa
pasar tradisional, seperti Pasar Sunan Giri, Jakarta Timur, Pasar Induk, Batam, Pasar Rakyat Galaga dan Sofifi, Maluku Utara yang masih membutuhkan revitalisasi.
PASAR SUNAN GIRI Berdasarkan pantauan Info PDN, Pasar Sunan Giri, Rawamangun, Jakarta Timur, saat ini kondisinya terlihat sangat memprihatinkan. Di lokasi pasar banyak terlihat atap bangunan yang bocor dan rawan ambruk, sehingga menimbulkan kekhawatiran bagi para pedagang di pasar tersebut. Untuk itu, para pedagang berharap kepada, PD Pasar Jaya untuk
7
Topik Utama segera merehab pasar yang dibangun sejak tahun 1984 itu. H. Sapri, salah seorang pedagang yang juga Ketua Koperasi Pasar (Koppas) Sunan Giri mengatakan, kon disi pasar yang sudah rusak ini sebenarnya sudah berlangsung sejak lama. “Kalau kondisi pasar dibiarkan seperti ini, kami sangat khawatir ambruk dan mencederai mayarakat. Oleh sebab itu, kami berharap pihak pengelola segera merehab pasar,” ucap H. Sapri. Selain banyak yang rusak dan rawan ambruk, fasilitas seperti eskalator yang ada di pasar tersebut juga tidak pernah difungsikan lantara rusak. Pedagang maupun pengunjung terpaksa harus naik tangga secara manual untuk menuju lantai dua maupun tiga.
Kepala Pasar Sunan Giri, Arif Yudihartono mengakui jika kondisi pasar yang dipimpinnya itu sudah sangat memprihatinkan. “Kita akui kondisi pasar ini sudah banyak rusak. Kami juga sudah mengusulkan pada pihak area namun belum ada tanggapan,” terang Arif. Pasar yang dibangun sejak tahun 1984 ini memang hingga kini belum pernah direhabilitasi. Hak pakai pedagang sebenarnya sudah habis sejak tahun 2004 silam, namun telah diperpanjang hingga 2016. Saat ini terdapat 390 pedagang yang menempati 542 kios. Mayoritas pedagangnya memiliki jenis usaha penjahit pakaian dan menjual benang. Selebihnya adalah toko emas, alat tulis, pakaian dan toko kelontong.
PASAR INDUK JODOH Nasib yang hampir serupa dirasakan oleh Pasar Induk, Jodoh Batam, kini nasib Pasar Induk, Jodoh semakin
8
merana semenjak tidak lagi dikelola oleh PT. Golden Tirta Asia (GTA). Selain sepi pedagang, kondisi bangunan Pasar Induk yang dulunya megah serta memiliki nilai artistik mulai kropos karena tak terawat. Kondisi tersebut diperparah dengan segala fasilitas yang ada di pasar ini rusak. Seperti, pagar besi dan penutup selokan sudah berkarat serta hilang. Lantai sudah retak dan turun. Meja-meja hanya diisi satu-dua pedagang. Kios-kios dijadikan tempat tinggal. Aliran air mati. Belum lagi atapnya banyak bocor. Sampah berserakan di selokan. Bau tak sedap menyebar dan berbagai ketidaknyamanan lainnya bisa kita rasakan di sana. Bangunan Pasar Induk,Jodoh yang dahulu dibangun dengan dana miliaran rupiah dulunya memang menjadi kebanggaam masyarakat. Namun seiring perjalanan
waktu, cita-cita Pemko Batam dan PT. GTA, ternyata tidak terwujud. Faktanya, pasar itu kini terlihat kosong karena pedagang sudah banyak yang angkat kaki. Pasar Induk Jodoh ini selayaknya masih dikelola PT GTA, selaku pemenang tender pengelolaan pasar pada tahun 2006. Perjanjian pengeloalaan selama 5 tahun dengan sistem pengkajian dua tahun sekali. Seharusnya kerjasama tersebut berakhir Mei 2011,“ Akan tetapi, hasil yang dilakukan GTA tak sesuai dengan harapan pemerintah. Makanya, perjanjian itu akan berakhir segera,“ ujar Kabag Humas Pemko Batam, Yusfa Hendri. Pasar ini terdiri dari dua lantai,. lantai dasar Pasar Induk ini memiliki 132 kios, 320 meja dan ratusan lapak yang kini tinggal puluhan karena rusak. Belum lagi kios di lantai dua yang banyak kehilangan fungsi karena dijadikan tempat tinggal atau dibiarkan begitu saja oleh penyewanya.
MAJALAH INFO PDN, DESEMBER 2010
Topik Utama Menurut data di Asosiasi Pedagang Pasar Induk (APPI), diperkirakan ada sebanyak 160 pedagang. ”Itu jumlah yang terdata di kami. Pedagang di bagian luar Pasar Induk yang juga berjualan, tak masuk hitungan kami,” ujar Ketua APPI Kasdi.
hanya terbuat dari tanah liat. “Jika musim hujan tiba lokasi pasar menjadi becek oleh genangan air, jika musim kemarau maka panas yang dirasakan oleh penjual dan pembeli karena tidak adanya tempat berteduh,” ucap Hi. Mustafake.
PASAR GALAGA DAN SOFIFI
Sudah selayaknya Pasar Rakyat di Galaga dan Sofifi ini mendapat perhatian dari pemerintah. Mereka berharap kemendag dapat memberikan bantuan dana untuk merevitalisasi pasar tersebut. ”Perkiraan dana yang dibutuhkan untuk merevitalisasi pasar rakyat ini sekitar Rp. 4 sampai Rp. 6 Miliar,” ujar Hi. Mustafake.
Selain pasar tradisional di Jakarta dan di Medan, dari hasil survey Info PDN, terdapat Pasar Rakyat di Galaga dan Sofifi, Maluku Utara yang kondisinya seakan belum pernah tersentuh oleh revitalisasi, padahal pasar tersbut sangat berpotensi kepada perekonomian masyarakat luas, khususnya warga setempat. Kabid Perdagangan Dalam Negeri (Disperindag) Maluku Utara, Drs. M. Hi. Mustafake mengatakan,
awalnya pasar tersebut merupakan pasar yang hanya menampung sekitar 10 sampai 20 pedagang yang ada di desa Kecamatan Oba Utara, dimana aktivitas perdagangan di pasar itu dilakukan di tepi pantai desa Galala dan Desa Sofifi. Kegiatan pasar yang dilakukan 2 kali dalam seminggu itu sampai saat ini masih tetap dilakukan. Di pasar rakyat ini para pedagang bebas menjajakan barang dagangannya. Seperti layaknya pasar tradisional pada umumnya, pasar rakyat ini menjual berbagai macam kebutuhan pokok, mulai dari bahan sembako, barang sandang (pakaian) serta barang pecah belah rumah tangga. Namun pasar ini memiliki beberapa kendala, yang sangat terlihat dari bangunan pasar yang nampak seadanya, seperti atap para pedagang yang mayoritas terbuat dari dedaunan kering serta lantainya yang
MAJALAH INFO PDN, DESEMBER 2010
Sesuai program revitalisasi pasar-pasat tradisional yang telah dijalankan, Kemendag selalu melakukan evaluasi terhadap pasar tradisional yang layak untuk direvitalisasi pada tahun 2011.
Mendag Marie Elka Pangestu mengatakan, pada tahun 2011, Kementerian Perdagangan RI menganggarkan dana mencapai Rp. 300 miliar untuk revitalisasi pasarpasar tradisional di seluruh Indonesia. Keberadaan pasar-pasar tradisional yang kebanyakan dikelola langsung masyarakat sangat menunjang peningkatan perekonomian masyarakat setempat dan perekonomian secara nasional. Karena kedepannya keberadaan pasar tradisional harus bisa bersaing baik dari segi penampilan maupun kualitas dan pelayanan serta kenyamanan konsumen. Disamping upaya mandiri pemerintah daerah untuk melakukan revitalisasi pasar-pasar tradisional yang dimiliki, kesempatan untuk mengajukan proposal kepada pemerintah pusat tentu terbuka. Namun permohonan untuk revitalisasi pasar tentunya juga harus sesuai dengan kriteria serta prosedur yang telah ditetapkan oleh Pemerintah atau Kemendag. (hmz)
9
Liputan Utama
Kemendag Sukses Gelar Festival Kreatifitas Indonesia di Enam Kota Program Aku Cinta Indonesia (ACI) dan 100% Cinta Indonesia yang dikemas dalam tiga acara yang masing-masing bertajuk “Parade Produk Asli Indonesia”, “Bali Creative Festival”, “Pemecahan Rekor Muri pada Pagelaran Busana 250 Perancang dan 250 Peraga”, merupakan rangkaian kesinambungan program pemerintah dalam mengedepankan perekonomian berbasis kreatifitas. Acara ini berlangsung dari 3 hingga 5 Desember 2010.
S
elain itu, acara ini dimaksudkan untuk membangun nilai kebaruan yang berakar pada kekayaan budaya Indonesia dan membangun semangat kewirausahaan yang akan menghasilkan sumber daya yang mandiri, inovatif, serta nilai guna yang berdampak positif bagi kehidupan sosial dan lingkungan. Industri kreatif melekat pada jiwa anak muda. Dengan jumlah penduduk Indonesia yang hampir 59% berusia di bawah 29 tahun, menjadi alasan Kementerian Perdagangan (Kemendag) membidik pangsa pasar anak muda tersebut untuk mensosialisasikan gerakan Aku Cinta Indonesia (ACI) dan 100% Cinta Indonesia. Cara yang dipakai untuk mempromosikan gerakan ini pun mengadopsi cara anak muda. Salah satunya, melalui Twitter, Facebook, maupun blog.
besar dan pusat kesenian di tanah air, yaitu : Gandaria City Mal, Jakarta Selatan, Supermall Pakuwon Indah Surabaya, dan Art Centre Bali menggelar Festival Kreatifitas Indonesia.
produk kreatif Indonesia, seminar/workshop, talkshow dan malam apresiasi. Tujuan utamanya tak lain sebagai ajang memperkenalkan produk dalam negeri. Pengemasan acara pun disesuaikan dengan style remaja. Jadi, caranya harus memakai cara anak muda seperti memakai bahasa gaul, event-nya juga harus ditargetkan ke anak muda.
Digelarnya acara ini di sebuah mal, merupakan salah satu strategi Kemendag untuk menarik minat anak usia muda atau remaja terhadap produk-produk dalam negeri. Seperti kita ketahui, sebagian besar penduduk Indonesia didominasi usia remaja. Dan mal adalah salah satu tempat yang banyak dikunjungi mereka.
Sistem yang diluncurkan sejak April 2009 tersebut, diharapkan bisa menjadi motor penggerak utama. Sejauh ini, ACI telah diterapkan di sistem perdagangan. Hal itu dapat dilihat di berbagai pusat perbelanjaan, seperti Hypermart, Giant, Carrefour, dan Matahari. Bahkan salah satu merek produk tekstil terkenal, yaitu Hammer, menjadi pendukung utama ACI. Produk Hammer memang 100% memuat konten dalam negeri. Salah satunya t-shirt yang dijual bertuliskan Cinta Produk Indonesia.
Acara ini menampilkan beberapa kegiatan antara lain: panggung kreatif, pameran
Selain itu, sejumlah daerah telah berkreasi dengan meningkatkan produk daerah
Biasanya mengunjungi sebuah mal jawabannya tak lain pasti ingin berbelanja, atau hang out dengan teman-teman di sebuah coffee shop, foodcourt, bioskop XXI dan sebagainya.
10
FOTO: AGUS BACHTIAR
Kali ini agak berbeda. Selain aktivitas di atas, sebuah mal pun bisa turut menyuguhkan sebuah ajang kreativitas anak muda Indonesia yang penuh nilai edukasi. Demi mendukung serta mendorong kreativitas tersebut, Kementerian Perdagangan (Kemendag) bekerjasama dengan dua mal
MAJALAH INFO PDN, DESEMBER 2010
Liputan Utama
FOTO: AGUS BACHTIAR
menjadi produk nasional, seperti batik. Diharapkan langkah ini akan diikuti produk lain seperti tenun.
lokal, yang pada akhirnya akan loyal atau setia pada produk yang digunakannya tersebut.
Menurut Menteri Perdagangan, Mari Elka Pengestu, “gerakan 100% Cinta Indonesia sangatlah penting, oleh karenanya Kemendag terus berusaha memfasilitasi kegiatan yang mendorong terciptanya kreativitas serta inovasi produk-produk lokal yang berdaya jual tinggi. Keberhasilan jangka panjang akan tercapai jika gerakan ini dimiliki juga oleh masyarakat, “Kita ingin masyarakat percaya diri, bangga mengenai Indonesia. Karena produk Indonesia tidak kalah bagus dan kerennya dengan produk luar negeri”, tegasnya.
Menurut Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Dirjen PEN) Kemendag, Hesti Indah Kresnarini, penjualan produk lokal memberikan sumbangan cukup besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Dari 2006-2008 saja mencapai sekitar 7,2 %, sedangkan dari ekspor sebanyak 7,6 %. Apalagi sekarang, intensitasnya makin bertambah seiring makin tumbuhnya Usaha Kecil Menengah (UKM) maupun kesadaran generasi muda kita untuk menggunakan brand-brand lokal.
Bagaimana Kemendag menggalang program ini agar menjadi gerakan nasional? Untuk mencapai tahap gerakan, ada beberapa yang harus dilalui, yaitu : menumbuhkan kesadaran atau awarness, minat atau interest, action yaitu berupa tindakan menumbuhkan rasa cinta dan bangga untuk menggunakan produk lokal, serta loyalitas terhadap produk dalam negeri. Saat ini, program ACI maupun 100% Cinta Indonesia masih dalam tahap sosialisasi menumbuhkan kesadaran. Dengan adanya sosialisasi, masyarakat menjadi tahu. Dari pengetahuannya itu, timbullah minat untuk mencobanya. Minat itu kemudian ditindaklanjuti oleh tindakan untuk membeli serta menggunakan produk
MAJALAH INFO PDN, DESEMBER 2010
“Peluang industri kreatif sangat besar, karena Indonesia kaya akan budaya, sumber daya alam dan sumber daya manusia. Tinggal bagaimana mengemasnya supaya masyarakat mau membeli produk dalam negeri yang sebenarnya tak kalah bagusnya dengan produk asing”, tuturnya saat membuka peresmian Festival Kreatifitas Indonesia bertajuk “Parade Produk Asli Indonesia”, di Gandaria City Mal, Jakarta Selatan, 3 Desember 2010.
ANTUSIASME GELARAN FESTIVAL KREATIFITAS INDONESIA Acara yang mengusung kreatifitas anak muda ini, berlangsung di Jakarta, Surabaya dan Bali. Di Bali, berlangsung di beberapa kota yaitu Denpasar, Karangasem, Singaraja dan Negara dari 3 hingga 6 Desember.
Pulau Dewata ini lebih lama lantaran disana inovasi anak-anak mudanya lebih banyak. Ditambah lagi, seni dan budaya Bali sudah dikenal kalangan internasional. Semua yang berada di gelaran acara ini, 100% asli produk Indonesia. Selama ini, masih banyak masyarakat yang mengira beberapa produk terkenal itu buatan luar negeri. Padahal, genuine buatan Indonesia, seperti : merk t-shirt Hammer, sepeda Polygon dan lain-lain. Melalui acara ini, Kemendag ingin lebih mendekatkan masyarakat Indonesia pada produk maupun merk dalam negeri, khususnya menumbuhkan kesadaran serta minat yang akan menimbulkan rasa cinta dan kebanggaan untuk membeli dan menggunakan produk lokal. Demi menarik pengunjung, tiap-tiap daerah menampilkan berbagai atraksi berbeda. Di Bali, ada malam apresiasi anak muda. Di Surabaya, ada pemecahan rekor MURI dengan menampilkan 250 perancang muda yang model-modelnya berasal dari Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 6 Surabaya. Sementara, di Jakarta menampilkan seni budaya tarian yang unik, perpaduan antara tari dengan baris-berbaris yang ditampilkan oleh siswasiswi Paskibraka Sekolah Menengah Umum (SMU) 6. Di Jakarta, rangkaian acara diawali dengan sambutan dari Asisten Bidang Perekonomian dan Administrasi Peme-
11
Liputan Utama rintahan Provinsi (Pemprov) DKI, Janer Girsang dan Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Dirjen PEN) Kemendag, Hesti Indah Kresnarini, yang kemudian membuka secara resmi kegiatan yang berlangsung di Lower Ground Mal, Gandaria City tersebut. Menariknya, pada pembukaan acara ber tema “Parade Produk Asli Indonesia”, di Gandaria City Mal, Jakarta Selatan, 3 Desember 2010, pihak panitia menyediakan spanduk berukuran lebih dari tiga meter. Spanduk ditandatangani bersama-sama. Selain penandatanganan di kanvas dan penyematan pin yang dilakukan Dirjen BPEN pada beberapa perwakilan seperti pihak Gandaria City Mal, Pemerintahan Provinsi (Pemprov) DKI, praktisi pendidikan, serta siswi-siswi SMU 6 Jakarta. Tak lupa, kami pun diseru berteriak : ’Aku Cinta Indonesia’ secara serempak oleh Master of Ceremony (MC), sebagai bentuk dukungan terhadap program ACI. Selain itu, turut dipamerkan beberapa produk lokal seperti : Celana Denim Pot Meets Pop, sepeda Polygon, furnitur Accupunto, alas laptop Laptopper, Zahir Accounting Software, Hammer, komunitas komik, Dagadu dan masih banyak merek lainnya. Tak lupa juga disertakan penjelasan tentang sejarah lahirnya merek tersebut. Disamping kanan dan kiri Galeri, pengunjung bisa menikmati bazar berbagai macam produk Indonesia. Pengunjung juga bisa menikmati panggung kreatif berupa tontonan musik dari bandband lokal diantaranya : Mocca, Soul ID dan Saykoji. Pihak Mal Gandaria City sendiri sangat mensupport penuh dan siap memfasilitasi program-program yang mendukung produk-produk Indonesia, terlebih ini sebagai ajang promosi ke ruang publik atau umum. Selain menyediakan fasilitas berbelanja, hiburan, Gandaria City Mal ingin memberikan sebuah esensi edukasi
12
kepada masyarakat. Salah satunya, dengan turut terlibatnya di Parade Produk Asli Indonesia. Begitu halnya di Bali. Menteri Perdagangan, Mari Elka Pangestu yang diwakili oleh Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (Dirjen PDN), Subagyo, juga membuka secara resmi Bali Creative Festival yang berlangsung di Kawasan Seni dan Budaya Art Centre, Denpasar. Prosesi pembukaan ini menandai digelarnya festival kreatif yang berlangsung di enam kota yaitu di Denpasar, Negara, Karangasem, Singaraja, Surabaya dan Jakarta. Pembukaan Bali Creative Festival ditandai dengan menyapukan kuas pa da kanvas secara bersama oleh Dirjen PDN, Subagyo, Walikota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra, Ketua Kadinda Provinsi Bali, Gde
Sumarjaya Linggih. Mendag dalam sambutan pembukaannya yang dibacakan Dirjen PDN, Subagyo, antara lain menjabarkan bahwa acara festival ini merupakan salah satu kegiatan Kampanye Sosialisasi ACI dan kegiatan prioritas Kemendag. Sasaran Pemerintah dalam melakukan Kampanye ACI adalah ; pertama meningkatkan par tis i pasi masyarakat dalam menumbuh kembangkan industri dalam negeri, kedua meningkatkan awareness, interest, desire dan action masyarakat terhadap berbagai jenis produk dalam negeri, ketiga meningkatkan citra positif produk-produk buatan Indonesia di mata masyarakat luas, keempat meningkatkan loyalitas bangsa ini melalui branding atau logo dalam negeri untuk menghindari bentuk proteksionisme dan kelima mengembangkan industri kreatif. Untuk di Bali, perayaan kreatifitas tersebut terbagi dalam tiga kategori utama, yaitu pameran kreatif, pertunjukan kreatif, dan forum kreatif. Pameran kreatif meli-
MAJALAH INFO PDN, DESEMBER 2010
Liputan Utama
FOTO: AGUS BACHTIAR
trend di dunia kreatif. Dalam forum ini ada talkshow maupun workshop, misalnya, tentang blog dan jejaring sosial oleh Bali Blogger Community (BBC) dan creative enterpreuner oleh Popo Danes.
puti eksibisi inspirasional, industri kreatif, pameran, dan pemutaran film. Kategori ini menampilkan produk dan kar ya kreatif terkini yang memiliki nilai ekonomi, inovasi dan fungsi. Dengan melibatkan komunitas seperti : Denpasar Photographers Community, Asosiasi Desain Grafis Indonesia (ADGI), komunitas kartun, pameran poster World Silent Day, Bali Export Development Organization, koalisi seniman visual, dan lain-lain. Pertunjukan kreatif meliputi Hiburan, Pentas Kreatif, dan Demo. Kategori ini menampilkan kreatifitas terkini dalam bidang musik, seni pertunjukan, seni kolaborasi, fashion show, dan sebagainya. Sejumlah musisi papan atas Bali, seperti Ayu Laksmi, Balawan, SID, Naviculla, The Hydrant, Nymphea, Nanoe Biroe, maupun komunitas indie Bali tampil di Ardha Chandra secara maraton selama tiga malam. Sedangkan forum kreatif meliputi seminar, presentasi, dan lokakarya. Beragam nara sumber dalam dan luar negeri membawakan topik termutakhir yang menjadi
MAJALAH INFO PDN, DESEMBER 2010
Sedangkan di Surabaya, peresmian acara Pameran “Aktivasi 100% Cinta Indonesia “ di buka oleh Wakil Menteri Perdagangan, Mahendra Siregar yang didampingi Inspektur Jenderal Kementerian Perdagangan, Eddy Suseno. Kemendag dalam hal ini, bekerjasama dengan SMKN 6 Surabaya. Di acara ini, Wamendag juga membubuhkan tanda tangan, pertanda dimulainya acara penyerahan plakat rekor Muri atas prestasi Kemendag sebagai pemrakarsa penyelenggaraan Pagelaran Busana dengan 250 perancang dan 250 peraga, di Supermall Pakuwon Indah Surabaya, 3 Desember 2010. Pada kesempatan tersebut, Wamendag antara lain menyampaikan penghargaan dan rasa terima kasih atas perolehan rekor MURI kepada seluruh jajaran Kemendag atas segala upaya yang telah dilakukan hingga terwujudnya achivement ini. Hal yang sama juga disampaikan kepada SMKN 6 Surabaya, seraya berharap semoga penyelenggaraan Pameran Aktivasi 100% Cinta Indonesia dan raihan prestasi rekor MURI ini, akan mampu menumbuhkan apresiasi masyarakat khususnya kaum muda. Program 100% Cinta Indonesia ini tak lain bertujuan agar lebih memperkuat tingkat daya saing nasional di era globalisasi, termasuk mempertebal rasa kecintaan kita
terhadap karya anak bangsa. Menurut Wamendag, meraih rekor MURI merupakan prestasi sangat membanggakan. Dalam hal ini diharapkan akan mampu menumbuhkan semangat masyarakat di dalam mengembangkan potensi kreatifitas berbasis budaya nasional yang jika dikembangkan akan mampu meningkatkan nilai ekonomis bagi kemajuan masyarakat, bangsa dan negara. Hebatnya, pagelaran ini pun mampu menyedot perhatian masyarakat surabaya untuk datang ke Supermall Pakuwon Indah. Terbukti suasana mal pun terlihat bak lautan manusia. Mensinergikan industri kreatif, tujuan akhirnya adalah agar tercapai Nation Branding, sehingga Indonesia memiliki nilai jual di mata internasional.Terlaksananya Festival Kreatif Indonesia adalah bukti keseriusan pemerintah terhadap produk lokal, khususnya Kemendag selaku Koordinator Pelaksanan Harian semua kegiatan Kampanye ACI. Dengan adanya ACI maupun gerakan 100% cinta Indonesia yang selama ini telah digulirkan Kemendag, kita berharap ini akan menjadi suatu deklarasi bagi semua rakyat Indonesia agar mencintai, menggunakan serta memberi apresiasi pada produk-produk dalam negeri. Tidak hanya sebuah slogan, akan tetapi bisa menjadi sebuah gerakan nyata untuk benarbenar 100% cinta Indonesia. (Eks)
13
Liputan Utama
Pembangunan revitalisasi pasar Lenteng Agung, Jakarta
Revitalisasi Pasar Tradisional Tahun Ini Dirampungkan Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengalokasikan dana sebesar Rp.130 miliar pada tahun 2010 ini untuk merevitalisasi sejumlah pasar tradisional di tanah air. Sebanyak Rp 30 miliar merupakan dana reguler Kementerian Perdagangan, sedangkan Rp 100 miliar merupakan dana alokasi khusus (DAK) untuk revitalisasi pasar di pedesaan. ”DAK revitalisasi pasar Rp 100 miliar diperuntukan bagi pasar-pasar kecil di pedesaan yang jumlahnya mencapai 200 pasar lebih. Sedangkan anggaran Rp 30 miliar untuk revitalisasi pasar skala besar, dan biasanya bekerjasama dengan Pemda termasuk menggunakan anggaran APBD,” jelas Dirjen PDN Subagyo. Pada Mei 2010, Kemendag sudah merealisasikan pembangunan fisik dua pasar yaitu
14
pasar Lasusua di Kolaka, Sulawesi Tenggara dan Pasar Tavanjuka di Palu. Setelah pasar tersebut, Kemendag kembali melakukan revitalisasi Sembilan pasar lainnya. Dan, salah satunya adalah Pasar Agung, Desa Peguyangan Kangin, Denpasar Utara. Pasar Agung ini mendapat bantuan Menteri Perdagangan Rp 7,5 miliar untuk program revitalisasi dan rekonstruksi pasar. Selain Pasar Agung, juga Pasar Renon dan pasar
Sindhu di Kota Denpasar Bali. Kemendag berharap dengan direvitalisasinya pasar tradisional ini maka akan terjadi peningkatan produktivitas pedagang dan pelaku usaha di dalamnya. Untuk kemudian terjadi penyerapan tenaga kerja baru yang secara otomatis menurunkan angka kemiskinan di berbagai daerah. “Pembangunan dan perbaikan pasar sangat mendesak untuk dilakukan. Pasalnya, dari sekitar 13 ribuan yang ada di Indonesia, 70 persen kondisinya sangat memprihatinkan, dan mesti direvitalisasi,” ujar Dirjen PDN Subagyo beberapa waktu lalu. Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan, Kementerian Negara Koperasi
MAJALAH INFO PDN, DESEMBER 2010
Liputan Utama dan UKM, serta Kementerian Dalam negeri memprioritaskan pembangunan pasar di daerah-daerah yang berkembang. Upaya revitalisasi pasar ini dimaksudkan untuk memberdayakan potensi perekonomian masyarakat, selain untuk membendung menjamurnya pasar modern. ‘’Kita harapkan Pemerintah Daerah bersama Kementerian Perdagangan terus saling bersinergi untuk melakukan pembenahan terhadap pasar tradisional ini”. ujar Dijen PDN. Dengan kondisi pasar yang sudah direvitalisasi, keinginan masyarakat untuk berbelanja di pasar tradisional semakin besar. Masyarakat jadi lebih ter tarik bertransaksi karena merasakan kenyamanan, keamanan, kebersihan dan kesegaran produk yang dijual.
KITA HARAPKAN PEMDA JUGA MENDUKUNG PROGRAM REVITALISASI PASAR TRADISIONAL SEHINGGA SEMAKIN BANYAK PASAR YANG BISA DISEHATKAN KEMBALI.
PASAR YANG BERDAYA SAING Kondisi pasar tradisional yang saat ini terdesak dengan menjamurnya pasar modern hal ini harus disikapi dengan bijak dengan mempersiapkan dan meningkatkan kualitas pelayanan. Pasar tradisional merupakan inti dari pertumbuhan ekonomi masyarakat, olehkarenya harus diperkuat agar bisa menghadapi persaingan global. Dengan melakukan penguatan pasar-
Revitalisasi pasar dimaksudkan sebagai upaya menyelamatkan pedagang dalam menghadapi persaingan. Agar pasar tradisional mampu berdaya saing dengan pasar-pasar modern. Kemendag juga berharap penataan atau revitalisasi pasar tradisional hendaknya di sesuaikan dengan adat istiadat serta tradisi yang berlaku di wilayah tersebut. Hal ini, agar pasar tersebut tidak hanya memiliki daya tarik, akan tetapi juga dapat melestarikan budaya bangsa.
PASAR RAMAH SEGAR Istilah Pasar ramah dan Segar, menjadi inspirasi bagi Kemendag. Penamaan atau ungkapan pasar tradisional diubah menjadi pasar ramah segar adalah supaya persepsi di masyarakat juga berubah menjadi lebih baik.
FOTO-FOTO: AGUS BACHTIAR
Pasar yang telah direvitalisasi hendaknya dapat dijadikan percontohan untuk daerah-daerah lain demikian harapan Menteri Perdagangan RI Marie Elka Pengestu.
pasar tradisional, maka dapat bermakna membantu masyarakat ataupun pedagang kecil dalam upaya meningkatkan kemampuan ekonominya.
MAJALAH INFO PDN, DESEMBER 2010
15
Liputan Utama Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu menilai pasar ramah segar dapat diartikan sebagai sebuah pasar yang akrab dan dekat dengan masyarakat serta pasar yang menyajikan produk-produk yang sudah bisa dipastikan masih dalam keadan segar. Untuk itu, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu bakal mengganti nama pasar tradisional menjadi pasar ramah dan segar, sedangkan pasar modern diganti dengan pasar swalayan. “Pergantian istilah tersebut, agar tidak terkesan terlalu jauh maknanya. Istilah swalayan serta pasar ramah dan segar dianggap lebih tepat. Kalau pakai istilah pasar tradisional dan moderen kesannya ada dikotomi, dan persaingan,” jelas Mendag. Sebenarnya antara pasar modern dan pasar tradisional mempunyai segmentasi yang berbeda sehingga tidak perlu ada persaingan yang tidak sehat. Berkembangnya pasar modern yang begitu pesat dewasa ini, hendaknya tidak saling mematikan dengan pasar tradisional yang sudah ada. Bahkan sebaliknya, bisa saling mendukung untuk memajukan perekonomian secara nasional
2011 ANGGARAN DITAMBAH
“Mudah-mudahan tahun 2011 nanti, ada peningkatan sebesar Rp 150 miliar untuk mendorong percepatan program revitalisasi pasar ini. Pemerintah akan terus berkomitmen untuk mendorong pembangunan atau revitalisasi pasar di berbagai daerah di tanah air,”ujar Mendag. Tahun 2011, Kementerian Perdagangan RI sudah menganggarkan dana sekitar Rp 300 miliar untuk revitalisasi pasar-pasar tradisional di seluruh Indonesia. Dengan sejumlah anggaran ini, diharapkan percepatan program revitalisasi pasar tradisional dapat terselesaikan dengan baik. Untuk pembangunan pasar tradisional ada dua macam dana yang dilakukan Kemendag, yaitu satu berupa Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk pasar desa yang dibagikan secara merata kepada semua kabupaten. Dan, dana selebihnya dari anggaran rutin yangt digunakan sebagian untuk membangun pasar sesuai permintaan berbagai daerah. “Kita harapkan Pemda juga mendukung program revitalisasi pasar tradisional sehingga semakin banyak pasar yang bisa disehatkan kembali. Pemerintah pusat, Pemda dan swasta bersinergi melakukan kemitraan agar lebih banyak lagi pasar yang
dapat direvitalisasi,” ujar Mendag. Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu juga meminta pemerintah daerah (pemda) agar terus menerus memperbaiki fisik dan manajemen (revitalisasi) pasar tradisional guna mendorong perekonomian daerah ter masuk menghasilkan pendapatan daerah. “Dalam Perpres 112/2007 dan Permendag 53/2008 sudah jelas kriteria pasar yang baik itu seperti apa. Kita butuh komitmen Pemda untuk mewujudkannya,” kata Mendag . Selain merevitalisasi pasar tradisional, Pemda juga perlu melakukan relokasi pedagang kaki lima di sekitar pasar agar tercipta persaingan yang sehat. Selama ini, pedagang kaki lima dinilai mengganggu ketertiban dan meresahkan pedagang yang menempati kios dalam pasar karena tersaingi oleh pedagang kaki lima yang lebih dekat dijangkau konsumen. “Pedagang kaki lima yang penting diberi tempat khusus, bukan melarang, tetapi harus diatur agar ada persaingan sehat,” tandas Mendag. Mendag mencontohkan beberapa hal yang bisa dilakukan Pemda misalnya dengan memberikan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) gratis seperti yang dilakukan Pemda Kota Solo. “Atau mereka diberi tanda pengenal agar lebih tertib, sementara itu mereka didorong untuk maju dan mampu memiliki kios sendiri,” kata Mendag. (mon/berbagai sumber)
FOTO-FOTO: AGUS BACHTIAR
Untuk melakukan revitalisasi pasar tradisional saat ini anggarannya sangat minim, yakni hanya Rp.30 milyar. Sedangkan, jumlah pasar di seluruh Indonesia tercatat sekitar
13 ribuan pasar yang 70% kondisinya sudah semestinya di revitalisasi. Anggaran untuk revitalisasi tahun ini memang menurun tajam jika dibandingkan tahun lalu.
Kondisi plafon gedung Pasar Minggu perlu direnovasi, juga diatur manajemennya agar fungsinya optimal.
16
Tempat Penampungan Sementara (TPS) pedagang pasar Lenteng Agung
MAJALAH INFO PDN, DESEMBER 2010
Topik Bahasan
FOTO: AGUS BACHTIAR
Outlook Perdagangan Indonesia 2011
Setiap pameran produk computer, celluler, dan otomotif, di Jakarta, selalu dipadati pengunjung, hal ini pertanda Indonesia sebagai target market yang amat potensial
Tidak dapat dipungkiri bahwa perdagangan merupakan salah satu pilar dalam meningkatkan perekonomian Indonesia. Karena itu, pemerintah maupun otoritas moneter harus mempunyai sensitivitas dan intuisi yang tepat dalam merespon gejolak dan tantangan ekonomi global melalui mekanisme kebijakan yang dimilikinya. Kita berharap, dunia perdagangan Indonesia ke depan menjadi jauh lebih baik lagi.
B
anyak isu maupun kejadian di bidang perdagangan yang terjadi selama 2010. Baik itu isu perdagangan dalam negeri, regional, maupun global. Pemberlakuan pasar bebas di Asia (ACFTA) merupakan salah satu contoh isu ekonomi perdagangan yang marak dibicarakan masyarakat Indonesia sejak awal tahun. Pemberlakuan CAFTA ini, tentunya berdampak pula bagi perekonomian negara-negara Asia lainnya termasuk Indonesia. Terutama, dampak terhadap kinerja perdagangan dalam negeri maupun ekspor, iklim in-
MAJALAH INFO PDN, DESEMBER 2010
ngaruhi keadaan ekonomi domestik tetapi juga akan sangat dipengaruhi oleh keadaan dan fluktuasi perekonomian global.
vestasi dan sebagainya. Implementasi perdagangan bebas secara global merupakan isu yang esensial dan tidak dapat terhindarkan dalam perekonomian Indonesia.
Dari perspektif global, salah satu tantangan dapat dilihat dengan kasat mata berasal dari meluasnya dampak lanjutan Krisis Eropa. Krisis Eropa terdeteksi pada akhir 2009 yang dipicu oleh melonjaknya beban utang dan defisit fiskal beberapa negara anggota Uni Eropa. Krisis Eropa ini telah melemahkan permintaan pasar dan produktivitas industri dalam beberapa waktu terakhir.
Beberapa tahun lalu, perekonomian dunia dilanda krisis. Namun, saat ini tengah memasuki masa recovery pasca krisis global tersebut. Meski dalam recovery, tetapi masih menyisakan dampak bagi perekonomian negara berkembang, termasuk Indonesia. Sebab, perekonomian Indonesia ke depannya tidak hanya dipe-
Meluasnya dampak lanjutan krisis Eropa pada 2011 mendatang, merupakan tantangan tersendiri bagi dunia perdagangan Indonesia. Pasalnya, Uni Eropa merupakan salah satu tujuan ekspor non migas Indonesia yang cukup potensial. Dalam lima tahun terakhir, kinerja perdagangan Indonesia–Uni Eropa terus meningkat
17
Topik Bahasan dan selalu mendatangkan surplus bagi Indonesia sebesar rata-rata USD 5,16 miliar per tahunnya. Berlanjutnya krisis Eropa pada 2011 nanti dikhawatirkan masih berpengaruh terhadap kinerja ekspor Indonesia ke negara-negara tersebut. Karena itu, Pemerintah Indonesia pun ambil ancang-ancang untuk mengantisipasi hal tersebut. Salah satunya, memperluas pasar ekspor baru di kawasan Negara-negara berkembang. Wakil Menteri Perdagangan, Mahendra Siregar beberapa waktu lalu mengatakan, Kemendag telah mengambil berbagai langkah kebijakan untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya pelemahan kinerja ekspor ke Negara tujuan ekspor tersebut. Kemendag, pada tahun 2011 siap untuk lebih meningkatkan daya saingnya di arena perdagangan global. Sejumlah langkah kebijakan yang diambil diantaranya adalah berupaya meningkatkan ekspor melalui kebijakan perdagangan luar negeri melalui diversifikasi pasar dan produk.
Dengan sejumlah startegi dagang tersebut, Kemendag berharap target ekspor dan perdagangan dalam negeri pada tahun 2011 dapat tercapai. “Kita menargetkan pertumbuhan ekspor non migas sebesar 11 persen sampai 20 persen pada 2011. Sasaran pembangunan perdagangan luar negeri di 2011 adalah meningkatnya pertumbuhan nonmigas sebesar 11 persen sampai 12 persen,” kata Mahendra Siregar, Wakil Menteri Perdagangan dalam acara Indonesian Economic Outlook 2011 di Jakarta beberapa waktu lalu. Menurut Wamendag, sampai dengan Agustus 2010, pertumbuhan ekspor nonmigas Indonesia sebesar 36,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Khusus Agustus 2010, ekspor non migas mencapai 11,8 miliar dolar AS atau yang tertinggi sepanjang sejarah ekspor nonmigas bulanan. Jika dibandingkan dengan Agustus 2009, pertumbuhannya mencapai 32,4 persen. Sementara itu, berkaitan dengan impor, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu mengatakan impor produk akan mulai melambat. Mendag menegaskan pemerintah
akan memastikan adanya persaingan yang adil antara produk impor dan lokal di pasar domestik. “Kita juga akan melakukan beberapa langkah untuk meyakini bahwa persaingan dengan produk impor itu adil. Salah satu upayanya, adalah pemberlakuan aturan wajib label berbahasa Indonesia untuk semua produk yang dijual di pasar domestik yang diberlakukan sejak awal September 2010,” ujar Mendag Mari Elka Pangestu. Selain itu, untuk meningkatkan dan memperkuat pertumbuhan produk dalam negeri, Kemendag pada tahun mendatang akan lebih meningkatkan kerja sama dengan pihak swasta. “Saya yakin dengan kerjasama yang lebih sinergis lagi antara Pemerintah, swasta dan masyarakat Indonesia, maka produk dalam negeri akan semakin positif pertumbuhannya,” ujar Mendag.
EKONOMI TUMBUH 6% Sejumlah pengamat ekonomi memprediksi, dari sisi makro, pertumbuhan ekonomi 2011 akan lebih tinggi pada 2010. Hal ini didukung faktor eksternal yang kondusif, dan permintaan domestik yang masih cukup kuat. Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan menyentuh angka 6%6,5% pada 2011.
FOTO: AGUS BACHTIAR
Diversifikasi ini dimaksudkan untuk meningkatkan ekspor nonmigas yang mempunyai nilai tambah lebih besar, berbasis sumber daya alam, serta mampu membuat permintaan tinggi. Strategi lainnya adalah
mendorong ekspor produk kreatif dan jasa, meningkatkan promosi dagang, dan memfasilitasi ekspor nonmigas di kawasan Afrika dan Asia.
Terjadinya defisit fiscal dibeberapa negara eropa akibat efek dari resesi global yang berkelanjutan di tahun kemarin, cukup membuat efek melemahnya nilai ekspor Indonesia ke kawasan Eropa.
18
MAJALAH INFO PDN, DESEMBER 2010
Topik Bahasan Pemberlakuan pasar bebas di asia (ACFTA) merupakan issue ekonomi perdagangan yang terus bergulir ke arah realitas dan amat perlu disikapi dengan optimisme dan segala persiapan yang diperlukan
FOTO: AGUS BACHTIAR
Angka ini bukan sesuatu yang mustahil dapat terealisasikan. Ada beberapa hal yang mesti dicermati guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2011 mendatang. Di tataran makro, pemerintah harus terus menjaga stabilitas indikator makro agar tidak menghambat laju pertumbuhan ekonomi dan tidak tercipta pertumbuhan yang semu. Pemerintah perlu lebih giat lagi menarik investasi dengan memberikan jaminan kepastian hukum melalui sinkronisasi kebijakan pusat-daerah, kejelasan aturan ketenagakerjaan, infrastruktur, pembebasan lahan dan tata ruang, dan pemangkasan rantai birokrasi. Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Radjasa mengatakan bahwa pada 2011 perekonomian Indonesia akan dipacu lebih cepat lagi. Mengingat, saat ini daya beli masyarkat Indonesia sudah cukup baik, belanja pemerintah juga sudah cukup bagus, dan defisit anggaran juga terjaga dengan baik. Namun, ada hal yang harus diperhatikan dan ditingkatkan lagi, yakni, kinerja sektor manufaktur dan pertanian harus lebih di-
MAJALAH INFO PDN, DESEMBER 2010
optimalkan. Pasalnya, pertumbuhan dari kedua sektor tersebut masih terbilang rendah. “Secara struktural, perlu ada restrukturisasi di sektor manufaktur karena kalau tidak mesin perekonomian Indonesia bisa cepat kepanasan,” ujar Menko Perekonomian Hatta Radjasa. Ucapan Menko Perekonomian Hatta bukan tanpa alasan. Boleh dibilang, saat ini sektor pertanian dan manufaktur hanya mencatatkan porsi dari 5 persen PDB. Tentu saja, angka ini sangat jauh dibandingkan catatan dobel digit yang pernah dicatatkan di waktu waktu lalu.
harus ikut didorong. Bukan justru menjadi sumber peningkatan kinerja negara lain. Di sektor pertanian, juga demikian. Dukungan dan pembenahan sektor ini harus terus dilakukan dan ditingkatkan. Sebab, peningkatan kesejahteraan pasti akan diikuti dengan peningkatan kebutuhan pangan. Untuk itu, sektor ini harus lebih serius lagi diperhatikan. Terjadinya sebuah inflasi, lebih diawali dari sektor ini. Kita harus hati-hati terhadap inflasi karena pangan ini.
“Karena itu, hal ini perlu disikapi dengan strategi jitu, yakni de ngan kebijakan hilirisasi. Selama ini sumber daya alam (SDA) kita belum dijadikan sebagai mesin pertumbuhan baru,” ujar Menko Perekonomian.
Pada atahun 2011 mendatamg, tekanan inflasi masih membayangi pertumbuhan perekonomian nasional. Sekadar mengingatkan, Pada Oktober lalu, inflasi mengarah ke 5,6 persen dan pada akhir 2010 kalangan pengamat ekonomi memprediksi inflasi bisa mencapai 5%, dan pada 2011 akan kembali naik mencapai 6%.
Memang, dalam beberapa dekade terakhir posisi SDA baru menjadi sumber devisa utama. Kini saatnya harus dibalik, yakni SDA harus dijadikan sebagai faktor utama penggerak pertumbuhan ekonomi nasional. Jika di wilayah Indonesia ada kandungan SDA, kinerja ekonomi wilayah tersebut
Untuk itu, mesti diwaspadai bersama tekanan inflasi tersebut. Pemerintah, hendaknya juga lebih meningkatkan pembenahan dijalur distribusi kebutuhan pokok masyarakat. Selain itu, harus terus didorong agar investor asing antri memasuki pasar Indonesia. (mon/berbagai sumber)
19
Berita Pasar
Perdagangan Alas Kaki Perdagangan alas kaki merupakan salah satu sektor andalan yang terus dikembangkan pemerintah khususnya Kementerian Perdagangan. Untuk itu, Kemendag berkomitmen meningkatan produk ini lebih berdaya saing di pasar dalam negeri maupun internasional. Diproyeksikan, pada tahun 2010 perdagangan komoditi ini naik 30% dibandingkan tahun lalu yang mencapai Rp.27 triliun.
S
aat ini, Kemendag sangat fokus terhadap peningkatan daya saing, Apalagi, produk alas kaki merupakan salah satu produk andalan Indonesia. Produk ini bukan hanya memberikan kontribusi terhadap Product Domestic Bruta (PDB) yang signifikan, tapi juga mampu menyerap tenaga kerja yang cukup besar. Dengan masuknya Indonesia sebagai anggota WTO, dan telah diberlakukannya C-AFTA, maka produk dalam negeri harus mampu berkompetisi dengan produkproduk impor, khususnya produk asal negeri Tirai Bambu yang pada saat ini sudah membanjiri pasar dalam negeri. Hal ini merupakan sebuah tantangan bagi pemerintah, khususnya lembaga terkait seperti Kemendag dan Kemenperin sehingga harus saling bersinergi guna mendongkrak pertumbuhan dan peningkatan industri dan perdagangan komoditi ini. Kemendag sendiri telah menyiapkan dan mengimplementasikan sejumlah program yang terkait dengan pengembangan perdagangan produk alas kaki ini. Melalui berbagai ajang pameran berskala daerah, nasional, hingga internasional. Dengan harapan, kinerja perdagangannya semakin meningkat. Melalui program kampanye Aku Cinta Indonesia, Kemendag berharap mas-
20
Wakil Presiden Budiono menyerahkan penghargaan Primaniyarta 2010 kepada Dede Chandra pemilik CV Fortuna Shoes atas keberhasilannya membangun merek global lewat sepatu yang diproduksinya, TEI 2010, Jakarta
FOTO-FOTO: AGUS BACHTIAR
yarakat Indonesia lebih memilih untuk membeli dan menggunakan produkproduk dalam negeri, termasuk produk alas kaki ini. “Rasa bangga dan cinta terhadap produk negeri sendiri adalah faktor fundamental untuk meningkatkan perdagangan dalam negeri khususnya, maupun perdagangan internasional umumnya. Dengan me ningkatnya perdagangan, secara otomatis perekonomian nasional juga membaik dan tingkat kesejahteraan masyarakat pun dapat tercapai. Untuk itu, sudah semestinya masyarakat maupun
pedagang mengedepankan produk dalam negeri,” papar Mendag Mari Elka Pangestu beberapa waktu lalu. Saat ini, Kemendag bersama Kementerian Perindustrian tengah mendorong agar produk alas kaki nasional dapat lebih berkualitas lagi hasilnya. Dengan kualitas yang baik, maka daya saing produk ini juga dapat lebih kompetitif di arena perdagangan global. Ada sejumlah upaya yang dilakukan peme rintah dalam meningkatkan daya saing, salah satunya melakukan kebijakan
MAJALAH INFO PDN, DESEMBER 2010
Berita Pasar
Naik 30% Pada 2010
Dengan mengedepankan kualitas dan model terbaiknya, merek sepatu League Indonesia produksi group Barca, terus meningkatkan agresif marketnya guna meraih branding dimarket sepatu nasional.
modernisasi permesinan. Pada tahun 2010 ini pemerintah menganggarkan sebesar Rp.34,25 miliar untuk program restrukturisasi industri alas kaki. Program restrukturisasi industri alas kaki yang sudah memasuki tahun kedua ini agaknya membuahkan hasil. Kalangan pelaku usaha menyambut positif, dan mereka tergerak untuk lebih meningkatkan lagi kinerjanya. Dengan adanya program merestrukturisasi mesin ini, dapat mendongkrak penciptaan kesempatan kerja baru, efisiensi energi dan peningkatan produktivitas.
MAJALAH INFO PDN, DESEMBER 2010
BERKOMPETISI Trend perkembangan yang positif dari perdagangan alas kaki merupakan momentum yang harus direspon secara cepat dan tepat oleh pelaku usaha. Artinya, pelaku usaha dituntut melakukan terobosan pasar. Apalagi, produk sejenis asal negeri China juga kian merambah pasar dalam negeri. Hal ini jangan dijadikan sebuah keluhan, tapi justru dijadikan sebuah tantangan. Sebaliknya seluruh lapisan masyarakat Indonesia memiliki semangat mencintai, membeli dan menggunakan produk dalam negeri sendiri.
Memang, perdagangan alas kaki akan lebih baik lagi jika produk impor tidak membanjiri pasar dalam negeri. Namun, seiring diberlakukannya CAFTA, mau tidak mau, suka tidak suka hal itu harus kita hadapai. Makanya semua lapisan masyarakat Indonesia harus mendukung produk dalam negeri agar kita dapat menguasai pasar nasional sendiri. Jika melihat kondisi perdagangan di Pasar Tanah Abang dan ITC mangga Dua, tak dapat dielakkan begitu banyak produkproduk impor alas kaki diperdagangkan. Hampir 90 % pedagang alas kaki me-
21
Berita Pasar nyediakan produk alas kaki asal China. Kebanyakan pedagang menjual jenis sepatu plastik dan sepatu sekolah untuk segmen menengah ke bawah. Menurut kalangan pedagang pasar Tanah Abang, Jakarta, produk-produk impor asal China memiliki harga yang relatif lebih murah dibanding produk dalam negeri. Sementara, masyarakat konsumen yang berbelanja hingga saat ini cenderung masih menomorsatukan harga, namun mengesampingkan kualitasnya. Contohnya, untuk sepatu sekolah produk dalam negeri rata-rata dijual dikisaran Rp.75 ribu hingga Rp.120 ribu. Sedangkan produk sejenis asal China hanya diperdagangkan dikisaran Rp.40 ribu hingga Rp.75 ribu. Demikian pula dengan sepatu plastik buatan dalam negeri yang rata-rata dijual seharga Rp15 ribu-Rp30 ribu, namun sepatu plastik asal China hanya dijual seharga Rp10.000. jauhnya selisih harga inilah yang menjadi daya tarik konsumen membeli produk asal China. “Kalau harganya murah, masyarakat kita mau beli. Padahal, kualitas produk impor asal China mutunya kalah dibanding produk dalam negeri. Tapi, kita pedagang, orientasinya cari untung. Yang penting dagangan kita laku,” ujar Sugito pedagang sepatu dan sandal di Pasar Tanah Abang Jakarta Pusat. Kendati produk alas kaki asal China ham-
pir mengisi toko-toko sepatu dan sandal di sejumlah pasar, namun n Pe me rin tah maupun pun pelaku usaha tetap optimis jika industri dan perdagangan alas kaki nasional dapat tumbuh dengan baik. Sebab, sejumlah kebijakan telah dipersiapkan untuk mendukung perdagangan alas kaki dalam negeri menjadi tuan rumah di negeri sendiri.
KEBIJAKAN PEMERINTAH Pemerintah kini telah mengambil sejumlah kebijakan, terutama dalam hal standardisasi, penyedian bahan baku, juga suku bunga bank yang rendah, restrukturusasi permesinan, serta kemudahan birokrasi bagi pelaku usaha. Beberapa kebijakan tersebut diharapkan mampu mendongkrak kinerja perdagangan alas kaki di tanah air menjadi lebih meningkat lagi, sehingga tak kalah dengan produk impor asal China. Pemerintah menilai, secara kuantitatif, jumlah pelaku usaha di sektor ini cukup besar dan sangat mumpuni untuk menjadi penguasa di negeri sendiri. “Secara kuantitatif, pelaku usaha di sektor ini cukup besar. Oleh karenanya sangat memungkinkan penjualan produk ini naik signifikan,” ungkap Dirjen PDN Subagyo beberapa waktu lalu. Menurut catatan Info PDN, jumlah industri alas kaki nasional saat ini sekitar 386 perusahaan yang tersebar di beberapa provinsi
yaitu Sumatera Uta ra, Riau, Sumatera Barat, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimanyakar tan Timur, dan Su Sulawesi Utara. Kapasitas terpasangnya sebesar 1,18 miliar dengan total investasi Rp 4,29 triliun. Sedangkan kapasitas produksi saat ini mencapai 800 juta pasang dengan tingkat utilisasi mencapai 65%. Demikian pula dengan tenaga kerja yang terserap sekitar 450.000 orang. Dari sisi nilai ekspornya juga cukup baik, yakni US$ 1,73 miliar pada tahun 2009 lalu. Di sektor industri penyamakan kulit berjumlah 100 perusahaan yang tersebar di DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan. Kapasitas terpasang penyamakan kulit ini sebesar 144 juta square feet dengan tingkat utilisasi sebesar 54% dan tenaga kerja yang terserap sebanyak 6.500 orang. Sedangkan jumlah perusahaan industri barang jadi kulit/produk kulit sebanyak 124 perusahaan dengan kapasitas terpasang 860 juta buah. Investasi yang tertanam sebesar Rp 435 miliar, dengan menyerap tenaga kerja yang diserap sebesar 145.000 orang. Pada tahun 2009 lalu, produksi sektor ini mencapai 390 juta buah dengan tingkat utilisasi sebesar 45% dan nilai ekspornya pada tahun 2009 mencapai US$ 180 juta.
FOTO: AGUS BACHTIAR
Dengan besaran pelaku usaha di sektor ini, maka sangat memungkinkan kinerja perdagangan alas kaki dalam negeri pada tahun mendatang dapat meningkat lagi. Apalagi, dilihat dari penjualan semua jenis alas kaki dalam negeri pada setiap tahun kian meningkat. Model sepatu semi masinal buatan CV Fortuna Shoes, Bandung, dibuat dengan tehnik Good Year Welted yang memadukan pekerja berskill tinggi dan penggunaan teknologi yang kompleks. Sehinga produk sepatu yang dihasilkan berkarakter dan khas serta memiliki keunggulan kualitas yang diakui dipasar dunia termasuk desainer terkenal Giorgio Armani. TEI 2010, Jakarta
22
“Pada tahun ini, penjualan semua jenis alas kaki di dalam negeri, mulai dari sandal hingga sepatu akan mencapai lebih dari Rp27 triliun. Demikian pula kinerja ekspor diperkirakan akan naik hingga 30 persen dari tahun lalu yang sebesar USD1,8 miliar. Pada tahun ini, kinerja ekspor akan melebihi USD2 miliar,” jelas Penasehat Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Djimanto beberapa waktu lalu. (hmz/berbagai sumber)
MAJALAH INFO PDN, DESEMBER 2010
Berita Pasar
Produk Tekstil Lokal lebih Laku dari Produk Tekstil Impor Kendati produk tekstil impor membanjiri pasar domestik, namun masyarakat Indonesia lebih cenderung membeli produk tekstil lokal. Selain harga terjangkau, kualitas produk tekstil lokal masih lebih baik ketimbang produk impor. Total penjualan tekstil dan produk tekstil termasuk garmen, pada akhir 2010 ini diperkirakan mencapai sekitar Rp.85 triliun, yakni 55 persennya dari pasar dalam negeri. FOTO: AGUS BACHTIAR
S
ekretaris Jenderal Asosiasi Pemasok Garmen dan Aksesori Indonesia (Apgai) Farid Magenda beberapa waktu lalu di Jakarta mengatakan, tingkat permintaan domestik untuk tekstil dan produk tekstil seperti garmen masih cukup tinggi. Terutama, menjelang hari-hari besar keagamaan seperti Hari Raya Iedul Fitri, Iedul Adha maupun Natal. “Kalangan pelaku usaha yang bergerak di sektor pakaian jadi dan aksesorisnya selama ini masih menggunakan tekstil buatan dalam negeri. Selain harganya memang terjangkau, secara kualitas tekstil dalam negeri juga masih lebih baik ketimbang impor,” ungkapnya. Seperti pada jelang lebaran lalu, kalangan pengusaha garmen meningkatkan kapasitas produksinya dengan menggunakan bahan tekstil dalam negeri. Dari total produksi TPT nasional (garmen dan produk lainnya) sebanyak 1,342 juta ton, sekitar 813.000 ton digunakan untuk dalam negeri. Sedangkan sisanya, 529.000 ton digunakan untuk ekspor. Besarnya penggunaan tekstil dalam negeri ini juga di topang oleh kebijakan pemerintah melalui program peningkatan penggunaan produk dalam negeri. Melalui kebijakan tersebut mampu mendongkrak penjualan tekstil dan produk tekstil menjadi cukup signifikan. Terutama di sektor industri fashion, yang menjadi salah satu andalan dalam meningkatkan perdagangan tekstil dan produk tekstil (TPT) sebagai bahan baku. Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu sebelumnya mengatakan bahwa industri fesyen merupakan salah satu sektor yang
MAJALAH INFO PDN, DESEMBER 2010
Pasar Cipulir juga terkenal sebagai sentra pedagang pakaian jadi dan bahan tekstil maupun garmen, Jakarta
menjadi unggulan dalam ekonomi kreatif. Di sektor ini banyak produk turunannya yang menggunakan bahan baku tekstil. Melalui pengembangan unsur kreativitas di dalamnya, mendongkrak pertumbuhan dan penjualan tekstil dan produk tekstil di tanah air.
“Munculnya fesyen akan menopang perdagangan distro, perajin, aksesories, sekolah mode dan lain-lain. Dan kebanyakan unit usaha tersebut menggunakan bahan baku tekstil. Sehingga, kontribusinya terhadap perekonomian nasional nantinya cukup tinggi, termasuk didalamnya mampu me-
23
Berita Pasar nyerap tenaga kerja yang cukup besar,” ungkap Mendag. Pada saat ini, industri fesyen diperkirakan telah memberi kontribusi sekitar 20 persen terhadap total nilai ekspor industri tekstil. Karena itu, untuk mengantisipasi persaingan di pasar internasional yang kian kuat, Indonesia perlu menaikkan nilai tambah dan mengembangkan produk turunan, termasuk industri fesyen. Indonesia memiliki basis yang kuat untuk mengembangkan industri fesyen.Untuk itu, harus ditingkatkan lagi kerjasama yang sinergis antara pelaku industri TPT dengan kalangan industri fesyen. “Kekayaan alam dan warisan budaya bangsa hendaknya bisa dijadikan inspirasi dalam mengembangkan kreatifitas di sektor ini. Dengan kreatifitas yang cukup tinggi, tidak menutup kemungkinan pertumbuhan perdagangan tekstil dapat meningkat lebih signifikan lagi,” ujar Mendag.
KONSUMSI MENINGKAT Konsumsi penggunaan tekstil sebagai bahan baku garmen atau fesyen di pasar domestik diproyeksikan bakal mengalami kenaikan sebesar 15 persen pada tahun 2011. ”Konsumsi garmen diproyeksi mencapai 1,2 juta ton pada tahun ini, sedangkan tahun lalu sebanyak 1,05 juta ton,” ujar Direktur Eksekutif Indotextiles Redma Gita Wirawasta. Namun tingkat pertumbuhan sebesar 15 persen itu dapat terealisasi jika di dorong oleh tingkat pertumbuhan ekonomi dan laju inflasi dalam negeri. Karena, dua faktor tersebut berkaitan erat dengan daya beli masyarakat. Seperti pada beberapa tahun terakhir ini, tingkat perdagangan tekstil yang digunakan sebagai bahan baku industri garmen maupun fesyen mengalami pertumbuhan cukup positif. Apalagi, jika jelang lebaran, banyak pelaku usaha maupun masyarakat membutuhkan tektil lebih dari biasanya. Tingginya permintaan tekstil pada hari-hari besar diakui sejumlah pedagang tekstil di Pasar tanah Abang Jakarta. Kalangan
24
FOTO-FOTO: AGUS BACHTIAR
pedagang mengaku, pada moment tersebut omzetnya naik cukup tajam. Tak heran, jika perdagangan tekstil jelang lebaran omzetnya secara keseluruhan bisa mencapai ratusan milyar rupiah, omzet pada tahun ini mencapai Rp500 miliar. “Jelang lebaran, penjualan tekstil meningkat tajam yakni minimal sekitar 30 persen. “Banyaknya masyarakat berbelanja bahan pakaian dan sejenisnya membuat omzet penjualan naik,” ujar Yakob pedagang tekstil di Pasar Tanah Abang. Menurut Yakob, masyarakat yang berbelanja di tokonya kebanyakan pengusaha lokal. Mereka datang dari berbagai daerah, terutama dari wilayah Jawa dan Sumatera, seperti Lampung, Jambi, Palembang dan sekitarnya. “Kebanyakan mereka adalah para pelanggan kami. Setiap jelang lebaran mereka meningkatkan pesanan hingga lebih 50
persen dari biasanya. Bagitu pula dengan masyarakat umum, jumlah pembeli juga meningkat tajam. Secara otomatis, semakin banyak pembeli semakin tinggi omzet yang kami dapatkan,” ujarnya. Selain di Pasar Tanah Abang Jakarta, sentra perdagangan tekstil di Pasar Cipadu Tangerang juga mengalami kenaikan omzet setiap tahunnya. Terutama menjelang harihari besar keagaaman seperti Lebaran dan Natal. Di Pasar Cipadu ini, ribuan orang setiap harinya datang untuk berbelanja. Bahkan, di hari Sabtu atau Minggu, yang berkunjung ke sini bisa tiga kali lipat dari hari biasa. Maklum, di hari biasa kebanyakan pembelinya adalah untuk partai grosiran. Sedangkan di akhir pekan, pembelinya bercampur dengan para pembeli eceran. Menjelang lebaran, kalangan pelaku usaha garment dari berbagai daerah pun banyak datang untuk berbelanja di pasar ini.
MAJALAH INFO PDN, DESEMBER 2010
Berita Pasar
Sebagai pasar terbesar di Asean, pasar Tanah Abang banyak dikunjungi oleh pedagang dan turis dari mancanegara
Kawasan pasar Cipadu sudah menjadi salah satu sentra perdagangan tekstil yang banyak dikunjungi pembeli skala kecil, menengah, maupun skala besar, Tangerang
Aji Chandra, pemilik toko ”Alika” di pasar Cipadu ini mengaku dalam sehari bisa mengantongi omzet sekitar Rp 10 juta atau Rp 300 juta sebulan. Omzet ini akan membengkak dua hingga tiga kali lipat jika sudah mendekati hari-hari besar keagamaan seperti Lebaran dan Natal. ”Kalau lebaran sudah pasti omzet naik bisa dua hingga tiga kali lipat dari hari biasa. Masyarakat kita di sini masih banyak memilih produk tekstil buatan kita sendiri. Meski banyak juga produk impor, tapi produk lokal malah paling banyak diminati oleg konsumen,” ujar Aji.
PEMERINTAH KEMBANGKAN TPT Tak dapat dipungkiri, sektor Industri dan perdagangan tekstil memiliki peran yang sangat strategis dalam meningkatkan perekonomian nasional. Baik kontribusinya dari sisi perdagangan dalam negeri maupun ekspor. Selain itu, juga memberikan kontribusi
MAJALAH INFO PDN, DESEMBER 2010
Daya minat pembeli terhadap produk tekstil lokal tetap tinggi, dan cenderung mengalami kenaikan omzet yang diperkirakan tahun bisa mencapai Rp 85 trilliun. Blok A Pasar Tanah Abang
signifikan dalam penyerapan tenaga kerja. Pemerintah dalam hal ini Kementerian Perdagangan dan Kementerian perindustrian saling bersinergi dalam mengembangkan sektor ini. Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu dan Menteri Perindustrian MS Hidayat sepakat sepenuhnya mendukung perkembangan industri tekstil dan produk tekstil (TPT) di tanah air. Beberapa waktu yang lalu telah tercapainya kesepakatan joint commission meeting Indonesian (JCM) ke-10 antara Mendag Indonesia dan China di Yogyakarta. Dalam pertemuan tersebut disepakati tujuh poin, termasuk salah satunya adalah kesepakatan bantuan terhadap sektor yang terkena dampak ACFTA, yakni tekstil dan produk tekstil (TPT). Pada tahun 2011 mendatang, diperkirakan sekitar 100 pabrik tekstil dan produk tekstil (TPT) dari China akan masuk Indonesia.
Gedung Blok A pasar Tanah Abang Jakarta
Saat ini kalangan pelaku usaha asal China ini tengah menjajaki kemungkinan untuk merelokasi pabriknya ke Indonesia, terutama ke wilayah Jawa. Para pelaku usaha asal negeri Tirai Bambu tersebut menilai Indonesia sebagai tempat yang cukup ideal untuk relokasi sekitar 100 pabrik TPT. Memang, nilai investasi mereka tidaklah terlalu besar, yakni hanya sekitar Rp.2 trilyun. Namun, potensi penyerapan tenaga kerja dari relokasi ini bisa mencapai 400 ribu orang. Selain itu, dengan adanya industri ini, Pemerintah nantinya juga akan mendapat penambahan di sektor pajak. Selain itu, bisa jadi ekspor garmen pada tahun depan mengalami kenaikan. Ekspor garmen pada kuartal III-2010 naik sebesar 12 persen dari periode sama tahun lalu. Sedangkan ekspor tekstil naik 30 persen pada kuartal III-2010 dibandingkan periode sama tahun lalu.
(mon/berbagai sumber)
25
Distribusi
Cetak Biru Sistem Logistik Nasional Sistem logistik nasional dibangun dalam tujuh pilar yaitu komoditas, infrastruktur, pelaku dan penyedia jasa, sumber daya manusia, teknologi informasi dan komunikasi, regulasi serta kelembagaan. Oleh karena itu, diperlukan harmonisasi peraturan perundang-undangan terkait logistik di pusat maupun daerah, maupun pengembangan pusat-pusat distribusi di Kawasan Timur Indonesia.
S
istem distribusi melibatkan banyak pihak (produsen, perusahan distribusi, warehouses, retailer, pemerintah) dengan cakupan daerah yang luas. Dengan banyaknya pihak yang terlibat dan tersebar diberbagai daerah, tentunya dibutuhkan suatu koordinasi maupun kerjasama yang solid. Logistik sendiri merupakan bagian dari rantai pasok (supply chain) yang menangani arus barang, arus informasi dan arus uang melalui proses pengadaan (procurement), penyimpanan (storage), penghantaran/transportasi dan pelayanan (delivery services) yang sesuai dengan jenis, kualitas, jumlah, waktu dan tempat yang dikehendaki konsumen, mulai dari
26
titik asal (point of origin) sampai dengan titik tujuan (point of destination) yaitu produsen, konsumen, pedagang besar ataupun eceran, dan penyedia jasa logistik. Membahas logistik nasional tidak akan terlepas dari upaya pemerintah dalam memperkuat konektivitas nasional. Tujuan utama dari penguatan konektivitas nasional adalah untuk meningkatkan daya saing, mengurangi disparitas harga antar wilayah dan mempercepat pengentasan rakyat miskin. Kebutuhan atas pembenahan konektivitas ini sewajarnya menjadi prioritas pemerintah seiring masih tingginya biaya transportasi antarwilayah. Sebagai contoh,
biaya pengiriman kontainer dari Padang ke Jakarta dapat mencapai lebih dari tiga kali lipat dibanding biaya pengiriman dari Jakarta ke Singapura, dengan jarak yang hampir sama. Permasalahan yang menyebabkan biaya tinggi antara lain inefisiensi proses di pelabuhan atau belum terhubungnya simpulsimpul transportasi dari pusat produksi ke distribusi dengan alur yang menerus (seamless flow). Memperbaiki konektivitas nasional di negara kepulauan dapat dijabarkan dalam perbaikan transportasi intraisland (dalam pulau), interisland (antarpulau) dan interstate (antarnegara). Untuk memperkuat konektivitas nasional secara lebih sistematis, saat ini telah dirampungkan cetak biru yang tidak lain merupakan konsolidasi dari tiga rencana yang sudah ada, yaitu Sistem Logistik Nasional, Sistem Transportasi Nasional, dan Rencana Pembangunan Regional. Ketiga komponen ini terintegrasi dan
MAJALAH INFO PDN, DESEMBER 2010
Distribusi diharapkan akan merealisasikan keterhubungan di wilayah Nusantara. Rencana pembangunan regional diperlukan sebagai landasan untuk menentukan arah pembangunan regional di Indonesia. Selain itu, dapat diketahui potensi dan kondisi masing-masing daerah sehingga strategi pengembangan wilayah dapat ditentukan. Pemetaan kondisi lokal dan regional diperlukan untuk mengenali karakteristik daerah, keunggulan dan keterbatasannya. Sebagai contoh, untuk daerah yang kurang berkembang ataupun tertinggal, aksesibilitas menjadi hal yang utama.
pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi, peningkatan kualitas dan kapasitas penyedia jasa logistik serta pengembangan SDM nya. Selain itu, dalam memenuhi target juga dibutuhkan pemetaan rantai pasokan komoditas strategis dan komoditas ekspor maupun penataan sistem distribusi komoditas tersebut. Ini juga terkait dengan sasaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014 yang terkait Sislognas, yaitu guna meningkatkan efisiensi distribusi barang dan jasa yang ditandai meningkatnya peringkat logisitik Indonesia dan menurunnya disparitas harga bahan pokok antar wilayah. Dengan adanya pembenahan Silognas diharapkan juga dapat meningkatkan daya saing Indonesia dengan sarana dan prasarana yang memadai.
Sementara, bagi daerah yang memiliki potensi ekonomi dan telah cukup berkembang, konektivitas bisa diarahkan dalam bentuk dukungan terhadap pertumbuhan ekonomi. Misalnya, daerah yang termasuk dalam koridor ekonomi, atau memiliki potensi pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), ataupun daerah yang memiliki potensi sumber daya alam cukup besar seperti perkebunan sawit, migas, batu bara, dan sebagainya, akan ditingkatkan aksesibilitasnya.
Untuk itu, pemerintah dalam jangka menengah tahap II 2015-2019 mengharapkan adanya penguatan sarana dan prasarana logistik dan pengembangan kapasitas penyedia jasa. Selain itu, pada tahap III hingga 2025 nanti, diharapkan Indonesia mempunyai integrasi sistem logistik nasional dalam skala domestik dan global.
Dengan titik tolak tersebut, kita dapat mengidentifikasi potensi unggulan daerah serta sistem logistik penunjangnya, untuk selanjutnya dikaitkan dengan sistem transportasi lokal, regional dan nasional, bahkan internasional secara multimoda. Ketika ketiga aspek ini dapat dipenuhi dengan baik, target konektivitas nasional berupa aliran barang dan penumpang yang tanpa hambatan diharapkan dapat terwujud.
Menurut Menteri Perdagangan, Mari Elka Pangestu. “Dengan adanya cetak biru Sislognas diharapkan dapat meningkatkan pemerataan, daya saing, mengurangi disparitas harga, termasuk logistik yang tidak efisien,” tegasnya.
DENGAN ADANYA PEMERATAAN PEMBANGUNAN PUSAT-PUSAT DISTRIBUSI DARI BARAT HINGGA KAWASAN TIMUR INDONESIA, DIHARAPKAN DAPAT MENJAWAB SETIAP MASALAH PENDISTRIBUSIAN YANG SELAMA INI TERJADI.
Cetak biru tersebut merupakan bagian dari implementasi pengembangan Sislognas hingga 2025. Pengembangan ini bagian dari jangka menengah tahap I 2010-2014 dimana fokus kepada pembenahan regulasi, pengembangan SDM dan peningkatan sarana dan prasarana. Secara keseluruhan target pemerintah untuk jangka menengah I adalah membangun dan mengembangkan infrastruktur yang menitikberatkan pada pembenahan pelabuhan utama, angkutan laut, sungai dan penyeberangan, jalan, kereta api, bandar udara dan angkutan udara. Hal ini tentunya perlu didukung dengan peningkatan
MAJALAH INFO PDN, DESEMBER 2010
FOTO-FOTO: AGUS BACHTIAR
Dalam cetak biru Sislognas, pemerintah telah menyiapkan 29 strategi dan 157 rencana aksi untuk jangka menengah 2010 hingga 2014. Dan itu terbagi dalam tujuh bidang fokus yaitu rencana aksi komoditas utama, rencana aksi infrastruktur, rencana aksi teknologi informasi dan komunikasi, rencana aksi pelaku dan penyedia jasa logistik, rencana aksi Sumber Daya Manusia (SDM), rencana aksi regulasi dan rencana aksi kelembagaan.
Setiap pelabuhan di kepulauan nusantara yang memiliki nilai strategis perlu dibangun kapasitas standar sarana dan prasarananya, hal ini penting guna lebih memacu koneksitas antar daerah kepulauan dengan pelabuhan yang berkapasitas sentral seperti Tanjung Priok
27
Distribusi Untuk jangka pendek, cetak biru itu akan menjadi panduan bagi pemerintah dalam membuat ketentuan dalam pengaturan sistem logistik seperti penentuan hub port (pelabuhan pengumpul), perdagangan antar pulau, penggunaan dry port, infrastruktur, yang semuanya mengarah pada efisiensi dan daya saing. Oleh karena itu, diperlukan suatu sinergi antar kementerian terkait, pusat dan daerah, pemerintah maupun para pelaku usaha. Menurut Mari, dalam hal logistik khusus nya mengenai penggunaan jalur transportasi, saat ini Indonesia masih banyak menggunakan transportasi darat, dibandingan dengan transportasi laut. Padahal, Indonesia merupakan negara kepulauan yang dikelilingi lautan, jika dikelola dan dimanfaatkan sebaik mungkin, mustahil jalur ini pun bisa turut mempermudah pendistribusian barang atau jasa. Selain itu, perlu juga dioptimalkan penggunaan jalur kereta api. Oleh karena itu, perlu adanya connectivity atau keterhubungan antar pulau dan provinsi. Masalah ini tentunya terkait dengan ketersediaan infrastruktur seperti akses jalan, pembangunan jembatan, pelabuhan dan sebagainya. Dalam hal ini, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) yang mempunyai otoritas untuk menyediakan fasilitas tersebut. Demikian halnya dengan ketersediaan sarana transportasi, seperti kapal, truk
Menjamurnya usaha jasa pengiriman merupakan sinyal kemajuan dari ekonomi perdagangan dan kemajuan dalam pendistribusian
atau bis pengangkut barang dan jasa yang menjadi tanggung jawab Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Oleh karena itu, sangat diperlukan sinergi antar kementerian yang terkait agar tujuan yang termaktub di cetak biru Sislognas dapat terealisasikan sesuai harapan bersama. Dengan adanya pemerataan pembangunan pusat-pusat distribusi dari barat hingga kawasan Timur Indonesia, diharapkan dapat menjawab setiap masalah pendistribusian yang selama ini terjadi. Apalagi dengan adanya penyederhanaan prosedur serta dokumen perijinan logistik, akan semakin mempermudah ruang gerak arus barang serta jasa.
MENGINTEGRASIKAN LOGISTIK DAN SARANA DISTRIBUSI Dalam rangka kelancaran arus barang dan mengurangi disparitas harga, maka Kementerian Perdagangan (Kemendag) berperan dalam pengembangan sistem logistik nasional, dengan menggabungkan sistem transportasi dan pembangunan daerah yang terintegrasi menjadi sebuah konektivitas nasional. Adapun visi pembangunan konektivitas adalah Locally Integrated, Globally Connected, yang mencakup konektivitas lokal, nasional dan global dalam jalur distribusi intra pulau, antar pulau, dan logistik perdagangan internasional. Dengan sasaran yang ingin dicapai dalam
penataan jaringan distribusi perdagangan yang efisien adalah peningkatan kinerja logistik nasional melalui konektivitas sub sistem dan jaringan distribusi yang mempengaruhinya. Satu bagian yang perlu dibenahi dalam sistem distribusi dan logistik nasional, adalah masih terpisah-pisahnya dan belum terintegrasi secara baik, mulai dan segi infrastruktur, sistem informasi pasar dan juga produknya mulai dari tingkat petani, atau produsen, pasar pengumpul, pasar induk, sampai pasar akhir di tingkat konsumen atau ritel. Di sini terlihat, belum ada sistem informasi yang menjangkau secara keseluruhan, dan terkoneksi dengan baik, di pasar fisik (spot), dan juga secara virtual (futures). Mahendra Siregar, Wakil Menteri Perdagangan menyatakan di Indonesia belum memungkinkan apabila terjadi kekurangan stok misalnya di Palembang, dan petani di Jember pun otomatis tahu dan bisa mengirimnya. Hal itu sepertinya belum dapat terjadi, karena sistemnya masih terpisah-pisah. Terlebih Indonesia itu terdiri atas pulau-pulau, sehingga dibutuhkan waktu lagi untuk meratakan informasi yang terjadi di tiap-tiap daerah. Itu tantangan terbesar, dimana sistem kita belum menjadi satu jaringan distribusi dan logistik yang terintegrasi. Karena itu pembenahan sistem distribusi dan logistik nasional bisa dimulai dari pembenahan sistem informasinya. Kemudian diperlukan juga pembenahan pasar-pasarnya. Setelah itu, harus dilakukan pemetaan masalahnya masing-masing, mulai dari komoditasnya, wilayahnya, sehingga kita bisa melihat peta logistik dan distribusi ini dalam konteks yang terintegrasi.
FOTO: AGUS BACHTIAR
Setelah semua telah terintegrasi, Indonesia pun bisa memposisikan diri pada konteks perdagangan internasional, maupun menghadapi perdagangan internasional. Sesuai dengan amanat Instruksi Presiden (Inpres) No. 5/2008 tentang Fokus Kebijakan Ekonomi Indonesia 2008-2009 yang bertujuan untuk menciptakan sistem logistik yang efektif dan efisien untuk meningkatkan daya saing usaha dalam rangka memenangi persaingan regional dan global. (Eks)
28
MAJALAH INFO PDN, DESEMBER 2010
Info Sembako
Memasuki penghujung tahun 2010 ini harga kebutuhan pokok seperti beras dan gula terus mengalami tren kenaikan, sedangkan minyak goreng cenderung stabil. Namun, Kementerian Perdagangan telah melakukan antisipasi terhadap sejumlah komoditas tersebut agar tidak mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan.
S
udah menjadi tradisi, setiap jelang hari-hari besar keagamaan dan akhir tahun harga sejumlah kebutuhan pokok mengalami kenaikan. Hal ini disebabkan, bukan hanya ketersedian stok yang bisa jadi menipis, faktor iklim, tapi juga permintaan pasar yang cukup tinggi. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan pekan terakhir November 2010 harga gula rata-rata nasional sudah mencapai Rp 11.091,- per Kg atau naik Rp 7,- per kg dari hari sebelumnya yang hanya Rp 11.084,per Kg. Padahal harga gula rata-rata nasional pada pekan pertama November 2010 masih mencapai Rp 10.883,- per Kg, pada minggu
MAJALAH INFO PDN, DESEMBER 2010
Harga Gula, Beras Fluktuatif dan Minyak Goreng Cenderung Stabil kedua naik menjadi Rp 11.008,- per kg, minggu ketiga terus naik menyentuh Rp 11.063,- per kg, sehingga rata-rata harga gula bulan November 2010 praktis menyentuh angka Rp 11.000,-.
pada pekan terakhir November 2010 yakni, untuk beras medium berada dikisaran Rp 6.840,- per kg yang sebelumnya di pekan pertama November masih berada dikisaran Rp 6.712,- per Kg.
Kenaikan harga ini salah satu penyebabnya adalah panen tebu yang belum maksimal. Karena curah hujan disejumlah daerah yang masih cukup tinggi, sehingga membuat harga gula kembali mengalami anomali harga.
Jika dibandingkan pada awal tahun tahun 2010, pada Januari 2010 harga beras medium rata-rata nasional masih Rp 6.324,- per kg. Namun sepanjang perdagangannya hingga Oktober 2010 harganya mencapai Rp 6.655,- per Kg, dan November menjadi Rp.6.840,- per kg. Namun, sejumlah kalangan menilai kenaikan harga ini dinilai masih dalam taraf wajar.
Hal yang sama juga terjadi pada komoditas beras. Harga beras di pasaran terus cenderung naik. Hingga akhirnya, membuat pemerintah harus melakukan operasi pasar beras. Harga beras rata-rata nasional
Tren kenaikan harga beras medium tersebut ikut terseret dengan adanya kenaikan
29
FOTO: AGUS BACHTIAR
Banyaknya produsen minyak goreng cukup membuat harga minyak goreng cenderung stabil
Info Sembako GRAFIK PERKEMBANGAN HARGA RATA-RATA NASIONAL BERAS KUALITAS MEDIUM PERIODE JANUARI - NOVEMBER 2010
harga beras premium. Dan, pemerintah tidak memiliki instrumen untuk melakukan stabilisasi harga beras untuk beras premium. Namun demikian, harga beras termurah yang setara kualitasnya dengan beras milik Bulog sudah menunjukan penurunan harga sebesar 0,33% menjadi Rp 6.715, per kg. “Penurunan harga beras termurah ini disebabkan oleh adanya penyaluran beras miskin. Penyaluran beras miskin (raskin) ini sangat efektif menurunkan harga,” kata Direktur Bulog Soetarto Alimuso.
GRAFIK PERKEMBANGAN HARGA RATA-RATA NASIONAL GULA PASIR LOKAL PERIODE JANUARI - NOVEMBER 2010
Sementara pada komoditas lainnya seperti minyak goreng, Kemendag mampu menekan harga minyak goreng curah berada dikisaran harga yang cukup stabil, yakni sekitar Rp.9000,-/kg. Stabilnya harga minyak goreng ini seiring dengan diberlakukannya kebijakan pemerintah memberikan subsidi terhadap produk Minyakita. Menurut Mendag Mari Elka Pangestu, kehadiran minyakita ini banyak memberi keuntungan dibanding minyak curah. “Masyarakat bisa mendapatkan minyakita ini dengan harga relatif lebih murah dan lebih higienis dibanding minyak curah. Minyakita ini awalnya hanya diperuntukkan bagi kelompok masyarakat berpenghasilan rendah, namun kini telah dijual bebas,” ujar Mendag.
GRAFIK PERKEMBANGAN HARGA RATA-RATA NASIONAL MINYAK GORENG CURAH PERIODE JANUARI - NOVEMBER 2010
Guna menjaga kestabilan harga minyak goreng ini, Kemendag tetap berencana memberikan subsidi untuk Minyakita pada tahun 2011 “Kita sedang menyusun bagaimana mekanismenya, dan program ini juga untuk mengantisipasi gejolak harga minyak goreng yang kemungkinan terjadi pada tahun depan,” ungkap Mendag. Saat ini, kemendag juga tengah menyiapkan program untuk pengembangan minyak goreng curah menjadi minyak goreng kemasan sederhana yang diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasikan rendah pada tahun 2011 mendatang. Artinya, masyarakat dapat menggunakan minyak goreng kemasan dengan harga yang terjangkau. “Pada intinya bagaimana kita mengembangkan produk minyak goreng curah menjadi minyak goreng kemasan sederhana,” jelas Mendag.
30
MAJALAH INFO PDN, DESEMBER 2010
FOTO: AGUS BACHTIAR
Info Sembako serta stok gula dalam negeri yang menipis tidak dibarengi dengan target produksi. Ditambah lagi, tingkat konsumsi dalam negeri cukup besar. Seperti diketahui harga gula luar negeri cenderung naik. Pertengahan November lalu, harga gula free on board (FOB) untuk pengiriman Maret 2011 mencapai 718,4 dolar AS per ton. Sedangkan pengiriman Mei 2011 turun menjadi 684,80 dolar AS pert ton dengan harga gula 720 dolar AS per ton FOB. “Harga itu ditambah bea masuk, biaya susut, pajak, dan lain-lain dan jika dirupiahkan menjadi Rp 9.500,- per kilogram,” kata Natsir.
LANGKAH ANTISIPASI Pada tahun mendatang, tidak menutup kemungkinana gejolak harga sejumlah komoditas bahan pokok kembali terjadi. Hal ini perlu langkah antisipasi agar gejolak harga kebutuhan pokok tersebut tidak memberatkan masyarakat konsumen. Untuk itu, kemendag telah mempersiapkan langkah antisipasi untuk meredam lonjakan harga sejumlah komoditas sembako, terutama gula dan beras pada tahun mendatang. Antisipasi yang dilakukan Kemendag adalah, dengan meningkatkan cadangan beras Bulog. Saat ini, stok beras itu didatangkan dari beras impor Thailand sebesar 600.000 ton. Selain dari Thailand, Bulog juga akan menambah cadangan beras lagi sebanyak 300 ribu ton. Dengan tambahan beras impor itu, maka hingga akhir tahun ini, Perum Bulog memiliki stok beras mencapai 1,5 juta ton. “Stok beras yang harus kita miliki pada akhir tahun ini sebanyak 1,5 juta ton. Beras itu untuk mengamankan konsumsi beras dalam negeri dalam tiga bulan kedepan. Jadi, sebelum panen raya pada bulan Maret 2011, operasi pasar (OP) 300.000 ton beras untuk menjaga harga beras tidak melambung tinggi bisa dilakukan,” kata Mendag. Pernyataan senada juga dikemukan Dirjen PDN Kemendag Subagyo. Dirjen PDN mengaku telah menyiapkan langkah-langkah antisipasi sejak dini. Salah satunya
MAJALAH INFO PDN, DESEMBER 2010
adalah melakukan operasi pasar beras. Beras untuk operasi pasar (OP) dijual dengan harga Rp500,- sampai Rp700,- lebih murah dari harga rata-rata per kilogram beras di daerah sasaran operasi pasar. “Pemerintah telah menetapkan kisaran harga beras untuk operasi pasar tersebut antara lain dengan memperhitungkan stok beras Perum Bulog. Kita tidak mau terlalu jauh dari itu karena sekarang kondisi sedang tidak panen jadi barang tidak terlalu banyak, tidak sebesar tahun lalu. Bulog juga dalam proses menyiapkan stok,” ungkap Dirjen PDN. Menurut Dirjen PDN, operasi pasar beras dilakukan di daerah-daerah yang harga berasnya dalam satu bulan naik lima persen atau lebih dari bulan sebelumnya. Kenaikan kan itu harus segera diturunkan pada titikk sebelum beras naik lima persen lebih. Hingga akhirnya, harga beras sampai kembali kepada titik semula, dimana harga beras belum bergerak naik sampai ai batas yang harus diintervensi.
Diperkirakan harga gula internasional Desember 2010 ini akan menyentuh 800 dolar AS per ton. Jika itu terjadi maka harga gula impor Rp 10.500,- per kilogram dan harga ritelnya (harga ke konsumen) Rp 11.500,per kilogram. Di dalam negeri target produksi gula kristal putih untuk konsumsi 2,7 juta ton tapi diperkirakan target itu tidak tercapai sebab hingga Desember 2010 hanya akan terealisasi 2 juta ton. Artinya ada defisit kebutuhan gula dalam negeri 700 ribu ton sampai akhir tahun. Dengan kekurangan stok 700 ribu ton tersebut, maka Pemerintah berencana impor gula. Dengan harapan, tingkat kebutuhan gula dalam negeri terpenuhi, harga dapat stabil dan terjangkau oleh lapisan masyarakat. (hmz/berbagai sumber) FOTO: AGUS BA CHTIAR
Sementara itu, langkah antisipasii untuk meredam kenaikan harga gula,, Pemerintah kini terus meningkatkan n pengawasan terhadap gula kristal al rafinasi yang diduga merembes ke pasaran akibat terjadinya disparitas harga ga yang tinggi antara gula kristal rafinasi dan an gula kristal putih. Harga gula naik dikarenakan juga adanya anya kenaikan harga gula di pasar internasional onal
31
Kolom Anda
Pemerintah Kembangkan Diversifikasi Oleh: Wakil Menteri Perdagangan, Mahendra Siregar (Disarikan dari berbagai kegiatan Wakil Menteri Perdagangan, Mahendra Siregar)
Pemerintah akan terus mendorong diversifikasi pasar dan produk guna menjaga pertumbuhan perdagangan dalam negeri maupun internasional. Diharapkan, dengan diversifikasi tersebut, kinerja perdagangan Indonesia pada 2011 dapat lebih meningkat dan berdaya saing di arena global.
T
ak dapat dihindari, dunia perdagangan global saat ini kian kompetitif. Inisiatif, kreatif, inovatif menjadi factor penting untuk melakukan terobosan-terobosan baru agar bisa memenangkan persaingan dalam dunia perdagangan. Salah satu terobosan yang harus dilakukan adalah melakukan diversifikasi produk dan diversifikasi pasar. Dengan diversifikasi ini, akan lebih banyak pilihan dan keaneka-ragaman produk untuk mengisi pasarpasar dalam negeri maupun pasar internasional. Diversifikasi produk dan pasar, banyak memberi keuntungan bagi perekonomian. Artinya, bukan hanya dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional, tapi juga daerah. Selain itu, diversifikasi mampu mengurangi tingkat pengangguran, menambah pendapatan masyarakat, dan akhirnya dapat tercipta masyarakat Indonesia yang sejahtera. Sejauh ini, Kemendag telah berupaya memfasilitasi program diversifikasi ini. Kemendag senantiasa memberikan pendampingan kepada pelaku usaha kecil dan menengah agar dapat tumbuh berkembang dan berdaya saing atas produk yang dihasilkannya. Selain itu, Kemendag kerap melakukan regulasi dan deregulasi, serta meminta kepada Pemerintah Daerah agar terus meningkatkan kinerja perdagangan di daerahnya melalui diversifikasi produk dan pasar ini. Yang tak kalah penting peranannya dalam mengembangkan diversifikasi ini adalah peran International Trade Promotion Center (ITPC) dan atase perdagangan yang berada di luar negeri. Kemendag telah menugaskan kepada International Trade Promotion Center (ITPC) dan atase perdagangan tersebut untuk setiap saat melakukan promosi berbagai macam produk yang dihasilkan oleh Bangsa Indonesia. Dalam beberapa tahun terakhir ini, upaya Kemendag melakukan diversifikasi ternyata membuahkan hasil. Hal ini terlihat dari kinerja perdagangan dalam negeri maupun ekspor. Dengan diversifikasi tersebut, kinerja perdagangan dalam negeri maupun eskpor naik cukup signifikan. Tentu saja, upaya ini harus terus
32
dilakukan dan ditingkatkan. Dalam semester pertama 2010, nilai ekspor selama Januari-Juli 2010 mencapai US$85,01 miliar atau meningkat 42,26% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Sementara ekspor nonmigas mencapai US$69,97 miliar atau meningkat 36,94%. Diprediksikan, pertumbuhan ekspor tahun ini diperkirakan melampaui target Rencana Program Jangka Menengah (RPJM) sebesar 10-14 persen. Untuk memenuhi target ekspor tersebut, Kemendag kini mengarahkan pandangan ke negara-negara Timur Tengah (Timteng) sebagai Negara tujuan ekspor. Terutama Negara Dubai, yang di yakini sebagai gerbang untuk pasar-pasar di negara-negara Timur Tengah tersebut. Setelah Dubai, maka akan merambah ke Negara-negara lainnya seperti ke pasar Iran, Irak, Sudan, Mesir, Maroko, Saudi Arabia dan lainnya. Semoga saja, upaya ini membuahkan hasil yang cukup baik bagi dunia perdagangan Indonesia.
DIVERSIFIKASI PASAR Pertumbuhan ekonomi dunia pada semester II/2010 dan semester I/2011 diproyeksi tidak setinggi pertumbuhan ekonomi di paruh pertama tahun ini, sehingga perlu diantisipasi dengan melakukan diversifikasi produk dan mencari alternatif pasar. Sebagaimana target pasar yang telah ditetapkan, yakni ke Negara-negara Timur Tengah, Kemendag juga akan memperluas pasar ekspor baru ke kawasan Negara-negara Afrika, Rusia dan Belarusia serta Amerika Latin. Negara-negara yang menjadi target ekspor Indonesia tersebut adalah negara-negara berkembang. Sebuah Negara yang tengah berkembang akan menjadi potensi pasar yang cukup baik untuk menyerap produk-produk Indonesia ke negara tersebut. Sebab, pertumbuhan perdagangan antara negara berkembang di benua tersebut bisa mencapai dua kali lipat lebih tinggi dibanding dengan negara maju. Kita semua berharap, dengan melakukan diversifikasi
MAJALAH INFO PDN, DESEMBER 2010
Kolom Anda
Pasar dan Produk pasar ini, pada akhirnya mampu menopang ekspor nonmigas Indonesia. Artinya, ketika Indonesia menghadapi turunnya permintaan dari sejumlah negara tujuan utama khususnya Amerika dan Eropa, maka ada sejumlah pasar lainnya yang dapat menopang ekspor Indonesia secara keseluruhan. Namun, yang menjadi kata kunci keberhasilan dari diversifikasi produk dan pasar ini ada pada daya saing di dalam negeri sendiri. Jika Bangsa Indonesia memiliki daya saing yang cukup tinggi, maka ekspor menjadi lebih kuat, dan tidak mudah terpengaruh dengan isu global. Karena itu, peringkat daya saing telah di raih saat ini harus lebih baik lagi pada masa-masa mendatang. Kita semua harus bekerja keras bersama-sama demi terwujudnya perekonomian nasional yang sejahtera. Upaya dari Pemerintah dalam meningkatkan daya saing ini telah diwujudkan dalam berbagai bentuk kebijakan. Kebijakan-kebijakan tersebut diantaranya adalah keterbukaan dalam proses perizinan ekspor maupun perizinan impor bahan baku yang digunakan sebagai penunjang ekspor. Selain itu, Kemendag terus mengkampanyekan penggunaan produk dalam negeri, serta mendorong investasi untuk mengolah bahan baku alam. Dengan mengolah bahan baku alam terlebih dahulu di dalam negeri, maka produk yang dihasilkan juga lebih bervariasi. Karena bagaimanapun juga, kinerja ekspor nonmigas turut didukung oleh diversifikasi produk.
DIVERSIFIKASI PRODUK Diversifikasi produk memiliki peran yang sangat penting. Karena itu, kita harus melakukannya. Contohnya pada produk makanan, dengan diversifikasi produk, maka produk yang dihasilkannya menjadi lebih tahan lama, siap saji, memenuhi selera, memenuhi kebutuhan dan harapan konsumen, serta dapat memberi nilai tambah terhadap produk tersebut. Sejauh ini produk makanan tradisional umumnya disajikan dalam bentuk yang belum maksimal, dan
MAJALAH INFO PDN, DESEMBER 2010
masih menggunakan peralatan sederhana. Padahal, Indonesia memiliki kekayaan alam yang luar biasa, dan dari hasil kekayaan alam tersebut dapat diolah menjadi sebuah produk yang lebih bernilai ekonomis tinggi. Indonesia memiliki sumber daya alam dan pelaku UKM yang cukup besar. Hal ini sudah menjadi modal utama untuk mengembangkan diversifikasi. Karena itu, pemerintah berupaya terus untuk membantu para pelaku usaha kecil dan menengah agar dapat melakukan diversifikasi terhadap produk yang dihasilkannya menjadi lebih baik. Pengembangan diversifikasi produk ini cukup layak ditujukan kepada para pelaku UKM di berbagai daerah di tanah air. Karena, masing-masih daerah memiliki keunggulan terhadap sumber daya alam yang dimilikinya.
JIKA BANGSA INDONESIA MEMILIKI DAYA SAING YANG CUKUP TINGGI, MAKA EKSPOR MENJADI LEBIH KUAT, DAN TIDAK MUDAH TERPENGARUH DENGAN ISU GLOBAL.
Di setiap daerah memiliki berbagai macam hasil pertanian. Namun, dari berbagai produk pertanian tersebut hingga kini belum dimaksimalkan pemanfaatannya, sehingga nilai ekonomis dari produk yang dihasilkannya pun juga tidak maksimal. Sebagai contoh sederhana adalah pisang. Pisang yang dimakan segar atau dibuat makanan basah dapat diversifikasi, menjadi kripik pisang, pisang sale, tepung pisang dan sebagainya. Dan, kripik pisang ini bisa dideversifikasi kembali lagi dengan berbagai varian bentuk yang bisa menambah daya tariknya. Dari berbagai varian bentuk tersebut, maka bisa dikembangkan lagi pada tingkat rasa, bagaimana kemasannya, dan sebagainya. Dengan diversifikasi seperti itu, sebuah produk pisang dapat memberikan nilai tambah dalam penjualannya. Dengan semakin banyak produk yang dihasilkan dan dipasarkan di dalam negeri maupun diekspor, maka akan mendorong pertumbuhan ekonomi di dalam negeri. Produk lokal harus dapat bersaing dengan produk sejenis asal negara lain di pasar global. Tentu, semua itu bisa dicapai dengan keterpaduan semua stake holder Bangsa Indonesia. ***
33
Ekonomi Kreatif Begitu banyak software akuntansi yang dapat kita jumpai di pasaran. Namun, sangat jarang ada fasilitas tambahan di software import sejenis, seperti fasilitas serial number, lot number atau expire date, multi gudang, multi level price atau discount, multi satuan, sinkronisasi cabang, desain laporan yang sangat fleksibel, laporan dapat diklik, dan sebagainya. Dan itulah yang diciptakan oleh Zahir Accounting Software.
Atasi Masalah Bisnis
M
eski latar belakang pendidikannya tak berhubungan sama sekali dengan dunia Information Technology (IT), Fadil Basmeleh alumnus Institut Pertanian Bogor (IPB) ini berhasil menciptakan sebuah software akuntansi yang dinamai Zahir Accounting Software. Di tahun 1997, saat dirinya mulai membuat sebuah usaha dan perlu sebuah laporan keuangan, Fadil mengalami keterbatasan dengan hanya membuat laporan secara manual di secarik ker tas. Ke mudian terbesitlah dipikirannya untuk membuat laporan dengan menggunakan fasilitas yang lebih efisien dan efektif. Dengan kemampuan bidang IT yang diperolehnya secara otodidak, terciptalah software akutansi. Awalnya, Fadil hanya menggunakan untuk konsumsi sendiri. Namun, pada tahun 2000 barulah produk tersebut di jual secara massal. Mungkin anda bertanya apa sebenarnya Zahir Accounting? Zahir Accounting adalah sebuah program akuntansi berbahasa Indonesia, mudah digunakan, berkualitas dan berdaya guna tinggi, yang dirancang tepat sesuai dengan kebutuhan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Indonesia. Program Zahir dilengkapi dengan kemampuan untuk mengedit dan menghapus transaksi, serta laporan audit trail yang
34
Setiap mengikuti pameran, stan Zahir banyak dikunjungi pengunjung, Indocomtech 2010, JCC, Jakarta
menampilkan jejak transaksi asli sebelum terjadinya perubahan. Model persediaan yang lengkap dengan fasilitas pengelompokkan barang, grup barang, perhitungan harga pokok penjualan secara otomatis. Dimana seluruh
transaksi yang terkait dengan persediaan akan otomatis mengupdate jumlah stok barang, sehingga laba rugi perbulan langsung tersedia. Cukup input transaksi semudah mengisi nota penjualan, seluruh laporan, analisa dan grafik otomatis dihasilkan.
MAJALAH INFO PDN, DESEMBER 2010
Potensi UMKM
FOTO-FOTO: AGUS BACHTIAR
Anda dengan Zahir Accounting
The best Accounting software yang dimiliki Indonesia
Apa perbedaan Zahir Accounting dengan Pembukuan Manual? Proses kerja di Zahir Accounting : Zahir Accoun ting dapat meringkas proses pembuatan laporan keuangan menjadi sangat singkat, cukup input formulir transaksi yang mudah dipahami langsung menjadi laporan, tanpa perlu membuat jurnal double entry (debet-kredit). Proses pembuatan laporan secara manual : Pada pembukuan manual anda harus mencatat banyak hal secara manual pada beberapa kertas kerja/buku, dan menyusun jurnal double entry yang cukup membingungkan bagi mereka yang tidak mengerti akuntansi, serta sangat memakan waktu dan beresiko apabila tidak teliti. Zahir Accounting menggunakan database client server yang handal. Diantaranya, memiliki kemampuan membatalkan transaksi yang sedang diposting bila terjadi masalah komputer, seperti mati lampu, jaringan terputus dan lain-lain. Menggunakan Firebird, database free open sources yang paling populer dan berkemampuan tinggi.
MAJALAH INFO PDN, DESEMBER 2010
Firebird merupakan versi open source (Open source artinya Anda tidak perlu membayar lisensi dari penggunaan database), sedangkan Interbase adalah versi komersial (Anda harus membayar lisensi database). Zahir dapat menggunakan Interbase maupun Firebird, tapi dalam paket yang ditawarkan Zahir sudah disertakan versi Firebird. Ketangguhan Interbase/Firebird sudah teruji diberbagai aplikasi basis data di berbagai perusahaan terkemuka dunia, dimana terkenal dengan kehandalannya, kecil ukuran database servernya, mudah maintenance-nya, hampir tidak ada down sama sekali, cepat prosesnya, dan terakhir gratis (khusus untuk versi Firebird). Berbagai fasilitas tersedia. Terdapat lebih dari 100 fasilitas yang tersedia di Zahir Accounting, tergantung edisinya. Seperti yang terdapat pada produk Zahir POS Versi 5.1. Versi ini adalah software yang simple dan mudah digunakan, sebagai software kasir yang khusus mencatat penjualan harian dengan kecepatan input transaksi yang tinggi. Sangat cocok sekali bagi transaksi bisnis ritel seperti minimarket,
restoran dan lain-lain. Adapun fasilitas yang tersedia diantaranya, penjualan tunai dan kredit, menampilkan gambar produk, kompatibel dengan komponen mesin kasir (Barcode Scanner, Cash Drawer, Customer Display, Receipt Printer), import export melalui internet, mencatat nama pelanggan, nama kasir, transaksi item barang dengan serial number, serta desain cetak struk penjualan. Biasanya, software-software dipasaran itu dijual per paket. Namun, berbeda dengan Zahir Accounting. Software ini selalu berusaha memberikan kemudahan bagi para penggunanya. Salah satunya dengan mengeluarkan Zahir Merdeka. Sebuah inovasi baru dalam software akuntansi yang dijual secara sewa dengan sistem prabayar. Dengan menggunakan Zahir Merdeka pengguna tidak perlu lagi membayar full harga suatu produk. Cukup membayar starterkit dan voucher sesuai kebutuhan. Bisa menambah fasilitas kapan saja sesuai dengan kebutuhan transaksi. Serta banyak sekali fasilitas tambahan yang mungkin belum ada di software import sejenis, seperti fasilitas serial number, lot number/expire date, multi gudang, multi level price/discount, multi satuan, sinkronisasi cabang, desain laporan yang sangat fleksibel, laporan dapat diklik, dan sebagainya. Dengan serial number misalnya, kita dapat mencatat nomor seri setiap barang yang dibeli atau dijual, sehingga memudahkan pelacakan apabila terdapat retur barang. Sedangkan dengan lot number bisa untuk melacak tanggal kadaluarsa suatu produk. Secara kualitas, Zahir Accounting tak usah diragukan lagi karena sudah digunakan sekitar 20.000 ribu pelanggan dari berbagai latar belakang perusahaan seperti perusahaan kontraktor PT. Adhi Karya, PT. Perkebunan Nusantara XIV, PT. Asiatex Garmindo, Percetakan Buku Salemba, PT. Lauw Bakery & Pastry dan sebagainya.
35
Ekonomi Kreatif Belum lagi berbagai penghargaan ser ta kompetisi IT tingkat nasional (ISO, TEKNOPRENEUR Award, Penghargaan Presiden RI dalam Indonesia ICT Award, Apicta Award dari Kemenkominfo) serta didukung oleh tim support yang handal. Zahir Accounting menyediakan pilihan dalam lima bahasa yaitu Indonesia, Malaysia, Arab, Inggris, Belanda. Seperti software versi bahasa Indonesia, nilai transaksinya mencapai hingga 900 trilyun. Zahir memang lebih bermain di dalam negeri. Namun klien dari perusahaan-perusahaan asing seperti perusahaan di Singapura, perusahaan Perancis yang ada di Indonesia pun tak luput dari jeratannya. Harga yang ditawarkan mulai dari Rp.1 juta – Rp.15 juta. Sedangkan harga sewa ditawarkan mulai dari Rp. 34.000-Rp. 170.000 per bulan. “Pangsa pasar di Indonesia belum terjamah semuanya, kami ingin membuka mindset orang Indonesia bahwa software itu bisa menjadi sebuah investasi perusahaan. Bukan sekedar program pelengkap untuk pilihan menu di komputer anda”, jelas Ah dan Sadid selaku Marketing Zahir Accounting, saat ditemui Redaksi IPDN di sela-sela seminar sosialisasi produk Zahir, 15 Desember 2010 di Jakarta Design Centre, Slipi, Jakarta Barat.
Sepanjang perjalanannya, Zahir hingga saat ini telah menciptakan lima (5) versi software. Disetiap versi barunya, selalu menghadirkan menu-menu yang disesuaikan dengan perkembangan kebutuhan pangsa pasar, baik dari segi transaksi perdagangan maupun dalam hal tampilan menunya. Bahkan dalam waktu dekat, tepatnya di awal tahun 2011, Zahir Accounting akan merilis Versi 6.0 sebagai pengembangan dari versi sebelumnya yang berhasil terjual sebanyak 20.000 copy. Untuk produk yang terbarunya nanti, harganya dipastikan tidak berbeda jauh dari yang sebelumnya. Selain melakukan penyegaran pada tampilannya, Zahir Accounting versi 6.0 juga memiliki beberapa fitur baru antara lain: Scanning & Data Entry Automation. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk memasukan data dengan cara scanning, tidak perlu lagi mengetik manual, cukup di scan dan data langsung masuk ke dalam aplikasi. “Boleh dibilang, Zahir Accounting 6.0 merupakan satu-satunya software keuangan yang memiliki fitur ini di
FOTO: AGUS BACHTIAR
Kebanyakan masyarakat kita masih berpikir manual. Melalui seminar yang rutin di gelar setiap bulannya ini, Zahir Accounting berharap masyarakat bisa lebih
paham soal software yang sebenarnya dapat membantu memudahkan di dalam pengerjaan laporan apapun yang berkaitan dengan transaksi perdagangan. Se lain sosialisasi yang telah gencar dilakukan melalui iklan, internet, maupun pameran.
Kepada Dirjen PEN Kemendag Hesti Endah Kresnarini, SPG stan Zahir menunjukan berbagai kelebihan dari software produknya, Parade produk Indonesia, Gandaria City, Jakarta
36
Indonesia”, tegas Ahdan Sadid.
CONCERN DENGAN USAHA KECIL DAN MENENGAH Zahir sangat concern sekali pada Usaha Kecil Menengah pa (UKM). Seperti Sep kita ketahui, banyak sekali UKM yang berdiri, tanpa membuat laporan keuangan yang terperinci. Sehingga mereka kurang memahami dan memikirkan perjalanan setiap transaksi yang seharusnya dapat didokumentasikan secara sistematis seperti cash flow uang yang masuk, laba untung rugi dan sebagainya. Terlebih perkembangan UKM yang pesat dewasa ini, semakin mendorong Zahir Accounting untuk turut memberikan kemudahan kepada para pelaku UKM dalam mengatur keuangannya. Salah satunya adalah Small Bisnis Accounting. Software yang khusus ditawarkan untuk UKM ini, sangat mudah digunakan, karena user interface yang sederhana dan menarik serta menggunakan bahasa Indonesia. Input transaksi semudah mengisi nota penjualan, tidak perlu mengerti teori akuntansi, cukup isi form beli, jual, pembayaran hutang, pembayaran piutang, penerimaan dan pengeluaran uang. Cukup input formulir transaksi ke menu yang anda inginkan, secara otomatis menjadi laporan, tanpa perlu membuat jurnal double entry (debit-kredit). Laporan dapat diexport ke format excell, msword, html dan berbagai format lainnya yang memudahkan penyajian laporan dengan lebih baik atau diolah lebih lanjut. Laporan dapat dikirim melalui email. Dan masih banyak keunggulan lainnya. Zahir Accounting mempunyai misi ingin mensosialisasikan software akuntansi lebih luas lagi. Software yang dirancang khusus untuk para pelaku bisnis ini, tak lain agar memudahkan mereka dalam mengatur laju keuangan. Mulai dari data penjualan, perencanaan anggaran, hingga membuat laporan keuangan pada periode tertentu. Jadi, tak usah khawatir. Jika menemukan kendala saat ingin membuat laporan keuangan bisnis anda, Zahir Accounting asli buatan Indonesia ini, mungkin bisa menjadi solusinya. (Eks)
MAJALAH INFO PDN, DESEMBER 2010
Potensi UMKM
Teh Gunung Subur Raih Penghargaan Primaniyarta 2010 Pada tahun 2010 ini pemerintah memberikan penghargaan Primaniyarta kepada 33 perusahaan eksportir berprestasi, termasuk para pengusah kategori usaha kecil dan menengah (UKM) yang bergerak dalam bidang ekspor. Penghargaan ini langsung diberikan oleh Wapres Budiono pada saat pembukaan Trade Ekspo Indonesia (TEI) ke-25 di Jakarta International Expo, Kemayoran, Oktober lalu. Salah satu penerima penghargaan itu adalah PT. Gunung Subur, yang bergerak dibidang industri olahan teh. Foto: Badan Standarisasi Nasional
A
cungan jempol patut diberikan kepada sejumlah usaha kecilmenengah (UKM) yang gigih dalam membangun ekspor. Mereka sangat jeli dan mempunyai keyakinan bahwa ada pasar di mancanegara yang bisa dibidik dan kemudian mencoba menerobosnya sesuai sumber daya yang dimiliki. Salah satu dari sekian UKM tersebut ialah PT. Gunung Subur. Perusahaan yang terkenal dengan produksi olahan teh ini memulai usahanya pada tahun 1950 di kota Solo bagian utara, tepatnya di Jl. Cinderejo No. 10. Pada awalnya, proses produksi hanya dilakukan dengan cara tradisional. Pengeringan teh dilaksanakan dengan memasaknya dalam oven bulat dari seng yang diletakkan di atas lubang-lubang tungku berdiameter ± 1 meter. Produk pertama yang diluncurkan oleh perintis usaha yang bernama Kusno Wibowo ini langsung dapat diterima oleh masyarakat di Karesidenan Surakarta. Bahan baku produk yang digunakan berasal dari bahan baku pilihan hasil perkebunan yang unggul yang dipilih dari pohon teh dengan ketinggian diatas 1.250 meter. Dari kualitas bahan baku pilihan inilah diperoleh rasa yang lengkap dari kenikmatan meminum teh, yaitu sepet, sedap dan mantap. Upaya yang dilakukan untuk menciptakan produk bermutu pada waktu itu rupanya membuahkan hasil yang menggembirakan. Seiring berjalannya waktu dan berkembangnya tata kota serta perluasan pemasaran, maka diputuskan agar lokasi usaha yang semula di Jl. Cinderejo, berpindah
MAJALAH INFO PDN, DESEMBER 2010
ke lokasi yang lebih luas di daerah perindustrian Jaten-Karanganyar. Lokasi dipilih berdasarkan pertimbangan yang matang, yakni daerah yang sejuk, aman, serta letaknya yang strategis dekat dengan sumber tenaga kerja.
masyarakat diantaranya, Green Tea atau the hijau, Black Tea atau teh hitam, Jasmine Tea, Lemon Tea, Blackcurrant Tea dan lain-lain.
Pada tahun 1980 PT. Gunung Subur pindah ke Jaten – Karanganyar dan berkembang dibawah pimpinan Gunawan Wibisono sebagai generasi ke dua. Produk yang semula hanya teh wangi dalam kemasan tradisional, kini dikembangkan menjadi kemasan modern, tahan lama dan berkualitas export serta dengan berbagai variasi rasa dan manfaat.
Saat ini PT. Gunung Subur masuk dalam usaha padat karya. Untuk proses produksi teh tradisional, PT. Gunung Subur masih tetap menggunakan teknik membungkus dan beberapa proses secara manual. Hingga saat ini perusahaan mampu menyerap jumlah tenaga kerja lebih dari 700 orang yang sebagian besar kaum wanita yang tinggal di sekitar pabrik PT. Gunung Subur.
Agar dapat melayani semua segmen, PT. Gunung Subur yang telah berdiri sejak tahun 1950 telah memproduksi beberapa jenis olahan teh yang memiliki cita rasa dengan tingkatan harga yang berbeda. Diantara produk-produk yang telah dikenal
Jumlah tenaga kerja yang cukup banyak ini menunjukkan bahwa usaha yang ditekuni selama puluhan tahun ini telah berkembang menjadi industri yang tumbuh pesat, karena dalam sejarah perusahaan menunjukkan usaha dimulai
37
Ekonomi Kreatif dengan tenaga kerja ± 15 orang. Khusus untuk teh kemasan modern, Perusahaan melengkapinya dengan mesin-mesin yang canggih dan siap melayani pesanan dengan kualitas yang memuaskan, bermanfaat dan bercita rasa tinggi.
DALAM PERSAINGAN YANG KETAT, TEH HIJAU PRODUKSI PT. GUNUNG SUBUR BERHASIL MENJADI MARKET LEADER TEH HIJAU DI INDONESIA DENGAN ORIENTASI LOKAL DAN EXPORT.
menjual produk teh dengan kemasan warna yang berbeda di setiap daerah pemasarannya. Bukan cuma kemasan, rasa juga disesuaikan dengan lidah penduduk setempat. Ada teh dengan kepekatan lebih, ada pula teh yang mengandalkan keharuman.
Dengan majunya teknologi saat ini, salah satunya dari segi pengujian teh yang menggunakan uji organoleptik dan visual maka peran quality control sangatlah dominan. Oleh sebab itulah, perusahaan meningkatkan sumber daya tenaga kerja yang dimiliki dengan memberikan pelatihan-pelatihan dengan bimbingan ketat bagi seluruh karyawan.
Tak hanya itu, dalam menjaring pasar, perusahaan ini juga turut mengubah jalur distribusi, dari yang biasa ke pasar-pasar tradisional, berubah langsung ke warung-warung. Ternyata cara ini terbilang sukses mendongkrak penjualan yang sebelumnya sekitar 2 persen hingga 3 persen, naik menjadi sekitar 10 persen. Jadi, bisa dipastikan, strategi pemasaran yang jitu merupakan faktor kunci keberhasilan.
KIAT USAHA
TERIMA PENGHARGAAN
Gencarnya produsen minuman teh dalam memasarkan produk teh celup, rupanya tidak membuat teh tubruk kehilangan peminat. Hingga saat ini teh tubruk masih memiliki pesona tersendiri di hati masyarakat.
Tak diduga-duga, PT Gunung Subur, sebuah perusahaan teh berkatagorikan Usaha Kecil Menengah (UKM) yang berlokasi di daerah Solo, Jawa Tengah, mampu menorehkan prestasi yang membanggakan. Bagaimana tidak, baru pertama kali mengikuti penilaian, perusahaan langsung mampu raih Penghargaan Primaniyarta 2010 untuk Katagori UKM Ekspor. Sedangkan pada tahun 2007, PT. Gunung Subur juga meraih SNI Award untuk Kategori Industri Kecil dan Menengah.
Bagi sebagian orang, bahkan teh tanpa penyaring kertas justru memiliki rasa dan keharuman yang lebih nikmat dibandingkan dengan teh celup. Jadi tidak heran, jika persaingan bisnis teh tubruk juga terbilang ketat. Saat ini saja sudah tidak terhitung lagi produsen yang memproduksi teh tubruk.
Foto: alonrider.wordpress.com
Untuk itulah, dalam menjaring pelanggan, perusahaan Gunung Subur sebagai produsen teh tubruk yang produknya telah dikenal dengan merek Kepala Djenggot dan Gardoe ini mempunnya kiat khusus. Salah satunya adalah pendekatan dengan cara
“Sudah pasti kami senang serta bangga dengan penghargaan yang kami peroleh. Untuk kedepannya kami akan terus meningkatkan nilai ekspor produk teh kami, khusus teh hijau,” ucap Miriam Setyowati, General Manager PT. Gunung Subur serta didampingi Elika Christian, Export Manager PT. Gunung Subur Saat diwawancarai seusai menerima penghargaan
38
MAJALAH INFO PDN, DESEMBER 2010
Potensi UMKM
Foto: wisatalembang.com
pertengahan Oktober lalu. Menurut nilai ekspor, produk dari PT. Gunung Subur Sendiri masih 20 persen dari keseluruhan penjualan produk. Sebanyak 80 persennya lainnya masih diserap di pasar dalam negeri. “Untuk ekspor, saat ini yang paling banyak baru ke negara Arab Saudi, antaranya adalah teh cap KEPALA DJENGGOT dan teh GARDOE,” ujar Miriam. Selain negara Arab Saudi, PT. Gunung Subur sendiri juga sedang menjajaki pasar ekspor di sejumlah negara lain. “Mudah-mudahan saja, dengan mengikuti TEI 2010 ini, banyak buyers dari luar negeri yang berminat,”tandas Miriam. Dalam persaingan yang ketat, teh hijau produksi PT. Gunung Subur berhasil menjadi market leader teh hijau di Indonesia dengan orientasi lokal dan export. Seberapa kapasitas yang dibutuhkan perusahaan dapat melayani sesuai kebutuhan.
guna untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan dapat membantu mencegah kanker dan penyakit jantung. Kedua, teh hijau bermanfaat dapat melawan dari serangan penyakit flu, karena mengandung zat L-theaninie yang membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh. Ketiga, bila dikonsumsi secara rutin, teh hijau dipercaya mampu meningkatkan metabolisme dalam tubuh, dimana penggunanya dapat mengontrol berat badan. Keempat, teh hijau dapat menjadi alat pencegah atau melindungi lapisan kulit dari gangguan penyakit kanker kulit. Manfaat teh hijau terakhir ialah, meminum minimal dua cangkir teh hijau sehari akan mencegah yang sangat baik untuk alzheimer dan penyakit parkinson (menjaga daya ingat) Dunia telah mengakui tentang khasiat teh, mengapa masyarakat Indonesia yang kaya akan tanaman teh dengan harga yang relatif murah tidak mengetahuinya ? (hmz)
MANFAAT TEH
Foto: waytodeal.com
Selain memiliki rasa yang sangat enak, teh juga dapat digunakan untuk pengobatan ataupun mencegah penyakit. Khususnya teh hijau (green tea), teh ini juga dapat dipakai sebagai penambah gizi dengan sentuhan manis. Beberapa manfaat teh hijau antara lain, pertama sebagai antioksidan, dimana antioksidan tersebut ber-
MAJALAH INFO PDN, DESEMBER 2010
39
Agenda PENGANTAR: 2010 segera berganti, 2011 pun telah menanti. Begitu banyak peristiwa yang telah terjadi sepanjang tahun 2010 ini, yang tak terlupakan dalam ingatan kita. Masa lalu adalah kenangan , dan hari ini adalah goresan. Lalu bagaimana dengan hari esok? Hari esok harus tetap dijadikan sebuah harapan. Semoga, segala peristiwa yang terjadi pada 2010 sebagai perenungan untuk melangkah ke tahun 2011 lebih baik lagi. Untuk edisi Desember ini, kami dari redaksi Info PDN, menyajikan sejumlah peristiwa yang menjadi perhatian sepanjang tahun 2010. Khususnya, aneka peristiwa yang terjadi di sektor Perdagangan Indonesia. Kami merekamnya dari peristiwa yang terjadi pada setiap bulannya. Tapi, Kalaedoskop Agenda yang kami sajikan pada edisi Desember ini, adalah hal yang memang penting untuk kita ketahui bersama, dan semoga bermanfaat buat kita semua…
MENDAG SAMPAIKAN BRIEFING AWAL TAHUN 2010
M
enteri Perdagangan Mari Elka Pangestu didampingi Wakil Menteri Perdagangan Mahendra Siregar dan Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan Ardiansyah Parman, Selasa (05/01/2010) memberikan penjelasan kinerja Kementerian Perdagangan tahun 2009, rencana kerja perdagangan 2010. Mendag pada konferensi pers menyampaikan bahwa kebijakan dan program strategis tahun 2010-2014 akan difokuskan pada peningkatan daya saing dan penataan sistem distribusi nasional yang menjamin ketersediaan dan kelancaran arus barang dan jasa, kepastian usaha dan perlindungan pasar dan konsumen. Mendag lebih lanjut mengatakan, program peningkatan dan pengembangan perdagangan akan difokuskan untuk meningkatkan ekspor nonmigas dengan produk ekspor yang lebih berkualitas dan beragam, perluasan pasar tujuan ekspor, serta pengamanan dan pengembangan pasar domestik, juga menekankan pentingnya menjaga sumber pertumbuhan pasar dalam negeri yang besar dan berpotensi. Briefing Awal Tahun 2010 ini dihadiri oleh jajaran Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.
PENANDATANGANAN NOTA KESEPAHAMAN TIGA MENTERI
S
ekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan Ardiansyah Parman mewakili Menteri Perdagangan bersama Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi dan
40
Deputi Bidang Pemasaran dan jaringan dan Usaha Kementerian Koperasi dan UKM Nedy Refaldi mewakili Menteri Negara Koperasi dan UKM, Senin (27/09/2010) di Cibubur, Jakarta Timur, menandatangani Nota Kesepahaman 3 (Tiga) Menteri, berisikan tentang Sinergi Program Pengembangan Ekonomi dan Penataan Lingkungan Perkotaan melalui Penguatan Sektor Usaha Mikro. Dari segi perdagangan, Kementerian Perdagangan akan mengambil peran untuk melakukan fasilitasi sarana usaha produktif, bimbingan teknis dan pelatihan kewirausahaan kepada usaha mikro dan PKL setelah mendapatkan usulan dari Pemerintah Daerah. Salah satu program pemberdayaan dan pembinaan usaha mikro yang dimiliki Kementerian Perdagangan adalah kemitraan dengan usaha besar dan mikro atau PKL. Dalam hal memfasilitasi bantuan sarana dan prasarana, Kementerian Perdagangan bermitra dengan PT. Sinar Sosro ikut serta dalam pengembangan dan pemberdayaan usaha mikro dan PKL sekaligus penataan lingkungan perkotaan melalui perbaikan dan penataan sarana dan prasarana usaha PKL hingga menjadi lebih layak bagi 59 PKL di JT 70 Arundina. (rdk)
MENDAG RESMIKAN PUSAT BATIK NUSANTARA
M
enteri Perdagangan Mari Elka Pangestu didampingi Sekretaris Jenderal Ardiansyah Parman, Kepala Badan Pengembangan Ekspor Nasional Hesti Indah Kresnarini, dan Direktur Utama PT. Jakarta Realty (Agung Podomoro Grup) Trihatma K. Haliman, serta Chief Executive Officer PT. Jakarta Realty Hadi Satyagraha, Kamis (04/02/2010) di Jakarta secara resmi membuka Pusat Batik Nusantara (PBN) di Thamrin City. Hadirnya Pusat Batik Nusantara ini merupakan zona baru yang dikembangkan Thamrin City, untuk mengangkat batik yang merupakan warisan leluhur budaya bangsa Indonesia yang diakui dan masuk dalam Daftar Representatif Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi UNESCO (Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity) pada bulan Oktober 2009. PBN ini, selain membantu dan menjembatani pengrajin/pedagang dengan masyarakat
pengguna batik, Thamrin City juga melakukan edukasi dini kepada generasi muda Indonesia, menyediakan sarana dan prasarana belajar membatik untuk menanamkan kecintaan mereka terhadap batik dan kecintaan terhadap produk dalam negeri. Pada Kesempatan tersebut Mendag, sangat menyambut baik upaya yang dikembangkan Thamrin City dan mendukung penuh pihak-pihak yang turut serta dalam mengkampanyekan gerakan 100% Cinta Indonesia serta peningkatan penggunaan produk dalam negeri. Gerakan ini mengajak seluruh komponen bangsa untuk meningkatkan kecintaan dan menggugah rasa bangga terhadap Indonesia, termasuk produk-produknya. Setelah mencintai, diharapkan masyarakat memakai produk tersebut dan akhirnya juga membeli. Ini akan menciptakan pasar yang luar biasa bagi industri, terutama juga UKM.
PERTEMUAN TEKNIS KEMETROLOGIAN 2010
D
irektur Metrologi Charles Sagala membuka Pertemuan Teknis Kemetrologian 2010 yang diselenggarakan di Batam pada 28 – 30 April 2010. Pertemuan Teknis kali ini mengangkat tema “Melalui Koordinasi Teknis Kemetrologian Kita Wujudkan Tertib Ukur Dalam Rangka Pengamanan Perdagangan Dalam Negeri”. Pertemuan Teknis Kemetrologian pada tahun ini, selain dihadiri pejabat Direktorat Metrologi Ditjen Perdagangan Dalam Negeri, menghadirkan peserta inti sebanyak 116 Kepala UPT Daerah Metrologi Legal seluruh Indonesia. Hadir pula dalam pertemuan ini adalah Kepala Disperindag Propinsi Kepulauan Riau John Arizal dan Kepala Disperindag dan Pertambangan Kota Batam Ahmad Hijazi. Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Subagyo (tengah) yang juga hadir pada kesempatan ini, memberikan arahan kepada para peserta untuk segera merubah mindset dalam bekerja. Perubahan mindset tersebut maksudnya adalah agar para petugas kemetrologian di daerah tidak sekedar mengupayakan terciptanya tertib ukur, namun ke depan metrologi juga memiliki tanggungjawab yang bernuansa perlindungan konsumen. Hal ini perlu dilakukan dalam rangka merespon perubahan organisasi Pusat yang akan segera diberlakukan. Dirjen PDN Subagyo dalam kesempatan ini juga meresmikan website Direktorat Metrologi dengan melakukan “click-on” di tempat yang telah disediakan, sebagai tanda di awalinya website Metrologi sebagai wadah komunikasi intensif serta diseminasi informasi kemetrologian. Dengan begitu, mulai saat ini informasi kemetrologian dapat diakses melalui http:// metrologi-djpdn.go.id/.
MAJALAH INFO PDN, DESEMBER 2010
Agenda MENDAG LUNCURKAN PORTAL INDONESIA KREATIF PADA PPKI
M
enteri Perdagangan Mari Elka Pangestu Rabu (23/06/2010) di Jakarta Convention Center meresmikan Portal Indonesia Kreatif dalam rangkaian kegiatan Pekan Produk Kreatif Indonesia (PPKI) yang berlangsung dari tanggal 23 hingga 26 Juni 2010. Peluncuran portal yang dilakukan di Hall B, Jakarta Convention Center ini menegaskan komitmen Pemerintah Indonesia dalam memanfaatkan teknologi digital untuk mendukung industri kreatif Indonesia agar lebih kompetitif dan mendunia. Usai meresmikan peluncuran portal Indonesia kreatif, Mendag mengatakan bahwa acara ini merupakan sebuah bentuk nyata kepedulian pemerintah dalam menyediakan platform online bagi insan kreatif Indonesia dalam membangun creativepreneurship dan creative networking. Industri kreatif Indonesia telah terbukti memberikan kontribusi yang signifikan terhadap PDB Indonesia, menyerap tenaga kerja dan meningkatkan nilai ekspor, kata Mendag. Lebih lanjut Mendag menegaskan, pemanfaatan teknologi digital secara optimal akan sangat mendukung pengembangan industri kreatif dan dapat menjadi indikator kreativitas Indonesia di tingkat internasional. (rdk)
FESTIVAL BERBASIS KREATIVITAS SENI DAN BUDAYA DIGELAR SERENTAK DI ENAM KOTA
M
enteri Perdagangan diwakili oleh Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Subagyo hari ini (03/12) membuka secara resmi Bali Creative Festival yang berlangsung di Kawasan Seni dan Budaya ART CENTRE, Denpasar Bali. Prosesi pembukaan ini menandai digelarnya festival kreatif yang berlangsung di enam kota yaitu di Denpasar, Negara, Karangasem, Singaraja,
MAJALAH INFO PDN, DESEMBER 2010
Surabaya dan Jakarta. Pembukaan Bali Creative Festival ditandai dengan menyapukan kuas pada kanvas secara bersama oleh Dirjen Dagri Subagyo, Walikota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra, Ketua Kadinda Provinsi Bali, Gde Sumarjaya Linggih. Mendag dalam sambutan pembukaannya yang dibacakan Dirjen Dagri, Subagyo antara lain mengatakan bahwa acara festival ini merupakan salah satu kegiatan Kampanye Sosialisasi Aku Cinta Indonesia yang merupakan salah satu kegiatan prioritas Kementerian Perdagangan. Sasaran Pemerintah dalam melakukan Kampanye Aku Cinta Indonesia adalah; pertama meningkatkan partisipasi masyarakat dalam menumbuhkembangkan industri dalam negeri, kedua meningkatkan awareness, interess, desire dan action masyarakat terhadap berbagai jenis produk dalam negeri, ketiga meningkatkan citra positif produk-produk buatan Indonesia di mata masyarakat luas, keempat meningkatkan loyalitas bangsa ini melalui branding atau logo dalam negeri untuk menghindari bentuk proteksionisme dan kelima mengembangkan industri kreatif. Sementara itu Direktur Dagang Kecil Menengah Kemendag, Suhanto selaku Ketua Panitia Penyelenggara Bali Cretive Festival dalam laporannya menyampaikan bahwa festival berbasis kreativitas seni dan budaya ini akan berlangsung tanggal 3-6 Desember 2010. Pada festival kreatif ini akan didukung beberapa kegiatan antara lain; panggung kreatif, pameran produk Indonesia Kreatif, seminar/workshop, talkshow dan malam apresiasi. (apn)
MENDAG LUNCURKAN LAYANAN ONLINE INATRADE
M
enteri Perdagangan Mari Elka Pangestu didampingi Wamendag Mahendra Siregar dan Sekjen Ardiansyah Parman, Selasa (10/08) menggelar jumpa pers terkait Peluncuran Layanan Online INATRDE di Kantor Kementerian Perdagangan Jakarta. Menteri Perdagangan pada kesempatan tersebut mengatakan bahwa sebagai salah satu pendukung sistem Indonesia National Single Window (NSW), INATRADE diharapkan menjadi ujung tombak sistem pelayanan perijinan perdagangan terpadu dari seluruh lini yang terkait dengan perijinan perdagangan nasional yang modern. Selain itu dengan dibukanya online INATRDE diharapkan dapat menghilangkan resiko data yang tidak akurat dalam layanan publik. Lebih lanjut dikatakan Mendag, bahwa hingga tahun 2014 sesuai dengan Rencana Strategis Kemendag, seluruh perijinan yang diterbitkan oleh Kemendag sudah dapat dilakukan secara online dan paperless sehingga diharapkan tidak ada lagi tatap muka antara pelaku usaha dengan pemroses perijinan. Peluncuran Layanan Online INATRADE ditandai dengan penekanan tombol secara bersama-sama oleh Wakil Menteri Perdagangan Mahendra Siregar bersama
Sekjen Ardiansyah Parman, Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Subagyo, Kepala Bappebti Deddy Saleh dan Deputi Menko Perekonomian Bidang Perdagangan dan Industri, Edy Putra Irawady. Sesuai dengan mottonya “Hadir Melayani Anda, Cepat, Tepat, Mudah” layanan online INATRADE memang dihadirkan untuk mempercepat, memudahkan dibarengi dengan ketepatan dalam proses perijinan perdagangan. Hingga saat ini terdapat 26 perijinan impor di sektor perdagangan luar negeri dari 93 perijinan ekspor dan impor, serta 12 perijinan di sektor perdagangan dalam negeri yang dapat diajukan secara online melalui INATRADE. Tahun 2010, ijin impor yang dapat dilakukan secara online akan bertambah menjadi 40 perijinan dan secara bertahap seluruh layanan perijinan dan non perijinan pada Kementerian Perdagangan dapat dilakukan secara online. (apn)
KEWAJIBAN PENCANTUMAN LABEL BERBAHASA INDONESIA
M
enteri Perdagangan diwakili Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Subagyo didampingi Ketua Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) Suarhatini Hadad, membuka Sosialisasi Peraturan Menteri Perdagangan No. 62 Tahun 2009 tentang kewajiban pencantuman label pada barang, yang diselenggarakan Kementerian Perdagangan bekerjasama dengan BPKN dan APRINDO (Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia) di Jakarta, Selasa 18 Mei 2010. Kegiatan yang diikuti 250 peserta dari kala ngan dunia usaha meliputi para anggota Aprindo dan para suplair, distributor berbagai produk tersebut dimaksudkan sebagai upaya mempercepat penerapan kewajiban mentaati pencantuman label berbahasa Indonesia pada setiap produk yang hasilkan oleh para produsen sebagaimana ketentuan dalam Permendag No. 62 Tahun 2009. Hadir sebagai nara sumber Direktur Perlindungan Konsumen, Radu Malem Sembiring dan Direktur Pengawasan Barang Beredar dan Jasa, Inayat Iman dipandu moderator Kepala Pusat Dagang Kecil dan Menengah Srie Agustina. Pada kesempatan tersebut Dirjen PDN menjelaskan, peraturan Menteri Perdagangan No. 62 Tahun 2009 ini dikeluarkan dalam rangka mengamankan pasar dalam negeri dan melindungi kepentingan konsumen, dalam hal ini pemerintah ingin memastikan bahwa barang yang beredar di pasar dalam negeri adalah benar-benar barang yang telah memenuhi ketentuan dan persyaratan perlindungan konsumen.
41
Frame Bravo Timnas Indonesia Terima Kasih Atas Prestasinya “KEPADA Tim Nasional Garuda Indonesia, terima kasih atas prestasinya,” itulah pesan kalimat yang disampaikan Asep Suhendar (35) salah satu pedagang atribut kepala yang melapak di koridor pintu masuk barat kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta. Bagi Asep, ucapan terima kasih penting disampaikan, karena setiap Tim Nasional berlaga diajang piala Suzuki Asean Football Federation (AFF) 2010, puluhan lusin atribut kepala merah putih berupa topi sulap, topi bertanduk, dan kupluk yang dia bawa dari para pengrajin di Bandung, selalu ludes terjual abis di Senayan. Begitu juga dengan pengakuan para pedagang kaos atribut. Sejak Tim Nasional Garuda mampu menaklukkan Laos dengan skor (6-0) pada pertandingan perdananya. Permintaan kaos atribut menjadi melambung tinggi. Akibatnya tidak sedikit pedagang pengecer yang kesulitan mendapatkan order pembelian untuk skala menengah dari tangan pertama atau kedua. Pasalnya, dipasar grosir seperti Tanah Abang dan Cipulir kaos atribut berbahan polo maupun polyster juga mengalami defisit stock, karena selain banyaknya permintaan juga pesanan lebih banyak telah dikuasai oleh para pemodal besar. Saat tulisan ini dilansir, Tim Nasional Garuda akhirnya berhasil menaklukkan Fillipina (1-0) dan berhak melaju ke grand final di ajang sepak bola paling bergengsi se Asean. Dimana terjadwal laga final leg ke 2, akan digelar di stadion Gelora Bung Karno. Tentu pada partai puncak ini, bukan hanya pelatih Tim Nasional Alfred Riedl yang harus merancang strategi untuk anak asuhnya guna menghadapi Malaysia nanti. Para pedagang yang melapak di Gelora Bung Karno-pun, juga mesti punya strategi untuk bisa mendapatkan berbagai atribut agar bisa berdagang guna meraih keuntungan pada pertandingan terakhir Tim Nasional Garuda Indonesia yang kita banggakan. “Bravo Timnas Indonesia”. TEKS DAN FOTO : AGUS BACHTIAR
42
Stiker wajah
MAJALAH INFO PDN, DESEMBER 2010
Frame
MAJALAH INFO PDN, DESEMBER 2010
43
KEMENTERIAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA
KITA INGIN MASYARAKAT PERCAYA DIRI, BANGGA MENGENAI INDONESIA. KARENA PRODUK INDONESIA TIDAK KALAH BAGUS DAN KERENNYA DENGAN PRODUK LUAR NEGERI.
Diterbitkan Oleh : DIREKTORAT JENDERAL PERDAGANGAN DALAM NEGERI http://ditjenpdn.kemendag.go.id www.kemendag.go.id