PDN/MJL/09/I/OKTOBER/2010 PENGARAH Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Subagyo
PENANGGUNG JAWAB Sekretaris Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Gunaryo
REDAKTUR Lamtasim Dasustra
EDITOR Ronny S.M. Marpaung
KOORDINATOR PELAKSANA A. Latif Lahdjie
DESAIN GRAFIS Rafi Alief TATA LETAK B. Jagat Setiawan
Diterbitkan Oleh : DIREKTORAT JENDERAL PERDAGANGAN DALAM NEGERI Gedung Utama Lt. 8, Jl. M. I. Ridwan Rais No. 5, Jakarta 10110 email:
[email protected]
HUMAS 95-3-1-MJL-11-10 2
MAJALAH INFO PDN, OKTOBER 2010
Pengantar Redaksi Salam jumpa…
P KEMENDAG BERSAMA INSTANSI TERKAIT BERUPAYA MENINGKATKAN KINERJA PERDAGANGAN OBAT DALAM NEGERI AGAR TUMBUH SIGNIFIKAN PADA TAHUN TAHUN BERIKUTNYA.
ada Oktober 2010, Kementerian Perdagangan RI kembali menyelenggarakan Trade Expo Indonesia (TEI) dan Pangan Nusa. Kemendag boleh dibilang sukses dalam menyelenggarakan pameran akbar tersebut. Pasalnya, target Kemendagg sebesar US$300 juta dalam ajang TEI terlampaui jauh hingga mencapai USD 369,3 juta atau 23,1% lebih tinggi dari target. Demikian pula pada pameran Pangan Nusa tahun ini menunjukan peningkatan transaksi yang lebih baik dari tahun sebelumnya. Dua berita tersebut kami sajikan dalam Liputan Utama. Selain itu, Dalam Topik Bahasan edisi kali ini kami sajikan berita mengenai Program pemerintah dalam memberdayakan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang kini diubah nama menjadi Pedagang Kreatif Lapangan. Program itu tertuang dalam SKB 3 Menteri yang belum lama ini ditandatangani. Dalam rubrik Info sembako, Kemendag menargetkan sekitar 80% produk Minyakita diharapkan bisa menggantikan minyak goreng curah di pasar-pasar tanah air pada 2014. Demikian pula Kemendag bersama instansi terkait berupaya meningkatkan kinerja perdagangan obat dalam negeri agar tumbuh signifikan pada tahun tahun berikutnya. Berita ini kami sajikan dalam rubrik Berita Pasar. Dan, tak kalah menariknya adalah Kolom Sesditjen PDN, Gunaryo yang mengulas tentang visi-misi Kemendag dalam meningkatkan kinerja ekspor nonmigas secara berkualitas, menguatkan pasar dalam negeri dan efisiensi pasar komoditi, serta menjaga ketersediaan bahan pokok dan penguatan jaringan distribusi nasional. Serta simak juga berita-berita lainnya yang tak kalah menariknya. Selamat membaca...
I DAFTAR IS
DISTRIBUSI > Menuju Kebijakan Gula yang Ideal .........................25
TOPIK UTAMA > Kemegahan Pasar Induk Sanggam Bernuansa Modern ....................................................4 > Percantik Kembali Pasar Tegal Gubug Cirebon yang Potensial ............................................................7
LIPUTAN UTAMA > Kemendag Sukses Selenggarakan Trade Expo Indonesia 2010 .....................................10 > Pameran Pangan Nusa : Membangun Citra Produk Pangan UKM yang Kompetitif....................13
INFO SEMBAKO > Kemendag Targetkan 80% Produk Minyakita Dipasaran ...................................29
KOLOM ANDA > Perkuat Pasar Domestik dan Kebijakan yang Berpihak .................................32
POTENSI UMKM > Kabayan Lip Lap, Animasi Lokal yang Jelajahi Dunia....34 > Kabupaten Brebes Sentranya Ternak Itik ..............37
TOPIK BAHASAN > SKB 3 Menteri Benahi PKL .....................................16
AGENDA
BERITA PASAR
> Peluncuran Logo Baru Trade Expo Indonesia .......40 > Jalan Gembira menyambut Perayaan Hari Batik Nasional.................................41
> Fenomena Trend Bisnis Pulsa di Tanah Air ...........19
MAJALAH INFO PDN, OKTOBER 2010
3
Topik Utama
Kemegahan Pasar Induk Sanggam Bernuansa Modern Dalam kurun waktu dua tahun, akhirnya pasar tradisional yang selama ini didambakan oleh masyarakat, khususnya wilayah Berau, Kalimantan Timur (Kaltim) akhirnya terwujud. Pasalnya saat ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau, Kaltim telah miliki pasar tradisional termegah dengan paduan antara tradisional dan modern terbesar se-Kaltim dengan nama Pasar Induk Sanggam Adji Dilayas. Pasar ini diharapkan akan dapat menjadi pusat kegiatan perekonomian baru masyarakat Berau.
S
ebelum adanya Pasar Induk Sanggam Adji Dilayas (SAD) saat ini, sebenarnya wilayah Berau telah memiliki pasar tradisional, yaitu Pasar Gayyam Tanjung Redeb. Namun karena dinilai kurang layak huni, akhirnya Pemkab berau dengan dengan pihak-pihak terkait, termasuk masyarakat setempat merealisasikannya dengan membangun Pasar Induk SAD yang merupakan sebuah tempat belanja yang lebih representatif. Pasar Induk SAD ini dirancang dengan menggunakan konsep paduan antara tradisional dan modern sesuai arahan pemerintah, yang mana pasar tradisional jangan kalah bersaing dengan pasar modern yang yang saat ini kian menjamur. Mengapa Pasar induk SAD ini dikatakan
4
sebagai pasar termegah di Kaltim? Betapa tidak, Pasalnya pasar yang diresmikan pada Maret 2010 oleh Gubenur Kaltim, H Awang Faroek Ishak ini memiliki luas bangunan mencapai kurang lebih 7 hektare, dengan keseluruhan dana yang dialokasikan untuk pembangunan diperkirakan mencapai Rp. 268 milliar yang diperoleh dari anggaran APBD Kabupaten Berau, Kaltim. Secara umum Pasar Sanggam Adji Dilayas memiliki dua jenis pasar, yaitu pasar kering dan pasar basah yang terbagi dalam 3 bagian gedung utama. Pada gedung bagian depan pasar SAD diperuntukan untuk pasar kering sebanyak 3 tingkat. Tingkat pertama dan kedua digunakan untuk tempat berjualan aneka kebutuhan pokok, sedangkan bagian paling atas merupakan tempat berjualan aneka
makanan. Gedung kedua yang berbentuk setengah lingkaran dapat terhubung langsung dengan gedung pasar kering di tingkat dua. Pada sisi bagian bawah pasar ini merupakan halaman luas berbentuk lingkaran, dimana bagian dalam halaman tersebut adalah area yang dapat digunakan untuk tempat berkumpul, bersantai, atau hanya untuk sekedar berjalan-jalan. Bagian dasar pasar ini juga dilengkapi dengan toko-toko yang bentuknya sangat berbeda dengan toko ataupun kios di pasar tradisional pada umumnya. Bila disandingkan dengan pusat perbelanjaan modern, Pasar Induk SAD ini serupa dengan mall-mall besar seperti mall Karawaci yang ada di jakarta, dimana
MAJALAH INFO PDN, OKTOBER 2010
FOTO-FOTO: AGUS BACHTIAR
Topik Utama
khususnya pada bagian tengah pasar ini dapat digunakan sebagai panggung atau keperluan lainnya, tak tertinggal disekelilingnya juga dapat dijumpai stanstan yang berjajar menjual aneka ragam macam makanan. Gedung terakhir yang berada pada bagian belakang pasar merupakan gedung pasar basah, dimana lokasi tersebut terdapat pedagang yang menjual sayur-mayur, aneka buah-buahan, bermacam-macam ikan, daging, bumbu-bumbuan, dan juga makanan siap saji yang sangat lengkap. Jadi, secara keseluruhan pasar tradisional yang baru ini sangat mirip dengan mall ataupun kompleks pertokoan dengan jalur-jalur lalu lintas kendaraan dan tempat parkir. Di bagian tepian pasar juga tersedia gedung perkantoran, ruko, masjid, keamanan serta tempat sampah terbesar yang belum pernah ada di pasar tradisional secara umum. Yang pasti, pasar ini merupakan tempat menyenangkan untuk digunakan sebagai tempat bersantai ataupun berlibur di akhir pekan. Sebelum dioperasikannya Pasar Induk SAD, minat para pedagang yang akan berjualan
MAJALAH INFO PDN, OKTOBER 2010
di pasar ini dinilai cukup besar. Itu terbukti dengan daftar jumlah pemohon yang ingin berdagang di Pasar Induk SAD mencapai lebih dari 2.500 pedagang. Pasahal para pemohon ini melebihi kapasitas daya tampung Pasar Induk SDA yang hanya 1.973 petak pedagang. Namun, penghuni yang akan menempati Pasar Induk SAD itu lebih diprioritaskan bagi pedagang resmi di Pasar Gayam Tanjung Redeb sebelumnya.
Daerah (UPTD) Pasar Induk SAD.
Sebagaimana diketahui, secara keseluruhan Pasar Induk SAD memiliki bangunan pasar basah berdaya tampung sebanyak 1338 pedagang, terdiri 474 kios dan 864 los. Tersedia juga bangunan pasar kering yang mampu menampung sebanyak 585 pedagang. Selain itu Pasar ini memiliki fasilitas food court berdaya tampung 42 kios dan big ritel sebanyak 8 unit.
Dalam kesempatan peresmian Pasar Induk SAD, Gubenur Kaltim, H Awang Faroek Ishak mengatakan, pasar yang menghabiskan dana sangat besar ini, diharap dapat terkelola secara profesional selaras dengan kelengkapan fasilitas serta kemegahan bangunannya, sehingga nantinya pasar ini akan terus terpelihara dengan baik dan terjaga kebersihannya.
Sebagai fasilitas publik yang disediakan oleh Pememerintah Daerah (Pemda), tentu saja pasar ini berbeda dengan fasilitas publik lainnya milik swasta, mereka lebih berorientasi untuk mengejar keuntungan semata dalam mengembalikan dana pembangunan. Untuk itu Pemda setempat sengaja mengelolanya sendiri dengan membentuk kantor Unit Pelaksana Teknis
”Agar terkelola dengan baik, kita berharap pedagang yang menempati kios dan los di Pasar Induk SAD dapat mentaati tata terbib yang telah ada, agar semuanya dapat memacu pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Berau, Kaltim khususnya,” ucap H Awang.
Pembentukan UPTD Pasar Induk SAD dika renakan pemerintah tidak ingin memberatkan para pedagang. Jadi, tarif retribusinya tidak jauh berbeda dengan Pasar Gayyam. Sebab pemerintah setempat berkeinginan memberikan keleluasaan kepada pedagang untuk mengembangkan usahanya.
Sebagai sarana berbelanja yang didanai
5
Topik Utama dengan APBD yang cukup besar, pasar ini benar-benar diharapkan mampu menjadi sarana berbelanja yang juga bisa dijadikan sebagai tempat rekreasi. Semua ini dibutuhkan syarat yang harus dipenuhi pedagang maupun pengelola nantinya. Kondisi Pasar Induk SAD ini akan terus dipoles untuk meningkatkan kenyamanan bagi para pedagang dan konsumen. Salah satu fasilitas penunjang kenyamanan yang akan dilakukan adalah pelebaran jalan penghubung menuju ke Pasar Induk SAD. Pelebaran jalan mulai dari arah simpang empat Jl. Gatot Sobroto menuju Jl. HM Ayoeb yang merupakan lokasi pasar, sampai jembatan penyeberangan Gunung Tabur. “Jalan yang ada dinilai sangat sempit, dan akan kami bangun menjadi dua jalur. Pembangunan jalan ini sangat kami prioritaskan guna memberikan rasa keamanan dan kenyaman bagi pedagang dan masyarakat setempat,” ujar H Awang.
PASAR PERCONTOHAN Mengenai pengelolaannya, manajemen Pasar Induk SAD tidak akan sama lagi dengan pasar lama Gayyam, sebab pasar ini akan dikelola serapi mungkin sebagai pasar model yang dapat menjadi pasar percontohan bagi pasar tradisional lainnya. Dengan demikian, pedagang tidak boleh lagi membawa sifat lama seperti berjualan di pasar lama. Jadi, pengelolaan pasar tersebut akan mengepankan kedisiplinan yang tinggi, baik soal kebersihan maupun keamanan dan ketertiban. Tak selang beberapa lama diresmikan, keindahan dan kemegahan Pasar Induk SAD ini mampu menarik perhatian bagi daerah lainnya. Pasar ini menjadi tempat rujukan studi banding untuk pasar percontohan bagi daerah seperti, Tarakan, Penajam, hingga Timika Papua. Bahkan Pangeran Hendrik yang merupakan putra Queen Margarethe II dari Kerajaan Denmark yang saat itu sedang berkunjung,
menyempatkan mengunjungi Pasar Induk SAD serta menyatakan kekagumannya terhadap Pasar Induk SAD.
REVITALISASI 913 PASAR 2005-2010 Selama kurun waktu 5 tahun, pemerintah telah merealisasikan tahapan program revitalisasi pasar tradisional dengan memperbaiki kondisi fisik sebanyak 913 pasar tradisional di berbagai wilayah. ”Tahun ini pemerintah menyediakan anggaran sekitar Rp150 miliar untuk revitalisasi pasar,” ujar Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan, Ardiansyah Parman. Program revitalisasi berupa pembangunan fisik pasar tradisional, antara lain sudah dilakukan pada percontohan pasar bersih, aman, nyaman dan sehat yang ada di Sragen, Jepara, Piyungan, Surabaya, Balikpapan dan Tarakan. Sementara revitalisasi berupa penyelarasan pasar induk dan pasar penunjang dilakukan pada pasar percontohan di sentra produksi seperti pasar sayur mayur Magelang, Bandung, Majalengka dan pasar induk sayur-mayur Tanah Tinggi, Tangerang. ”Dalam hal ini Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI lebih banyak memberikan percontohan ke daerah. Pembangunan pasar bukan tugas utama Kementerian, tapi semua pemangku kepentingan terkait, kemitraan antara pemerintah, pemerintah daerah, sektor swasta dan pelaku sangat penting,” papar Sekjen, Ardiansyah Parman. Oleh karena itu pemerintah, dalam hal ini Kemendag mengajak sektor swasta untuk mengarahkan penggunaan alokasi dana tanggung jawab sosial perusahaannya untuk mendukung upaya pemerintah merevitalisasi pasar tradisional. Karena, pasar saat ini tak hanya menjadi tempat pedagang dan pembeli melakukan transaksi jual beli, melainkan juga mendukung kelancaran produksi, distribusi, dan industri kecil yang akan berdampak kepada penyerapan banyak tenaga kerja. Sampai saat ini, pasar tradisional dinilai masih dapat menjalankan fungsi strategisnya dalam menggerakkan perekonomian masyarakat. (hmz)
6
MAJALAH INFO PDN, OKTOBER 2010
Topik Utama
FOTO-FOTO: AGUS BACHTIAR
Percantik Kembali Pasar Tegal Gubug Cirebon yang Potensial Menjadi salah satu sumber kemacetan. Itulah yang kerapkali melekat pada Pasar Induk Sandang Tegal Gubug Cirebon. Terlebih saat Selasa dan Sabtu yang merupakan hari digelarnya pasar. Banyak pedagang yang berjualan di sisi jalan, pengunjung pasar yang menyeberang dan keluar masuk mobil dari tempat parkir sisi jalan. Semakin menambah kesemrawutan pasar yang berada di Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon ini.
D
ahulu Desa Tegalgubug merupakan salah satu desa tertinggal dan miskin di Kabupaten Cirebon, karena hampir seluruh desa tersebut terdiri dari tanah tegalan dan sawah tadah hujan dengan sebagian besar ru mah penduduknya berupa gubug bertatap ilalang. Mayoritas penduduknya bekerja sebagai buruh harian dan tukang becak. Sekitar tahun 1972, tiga penduduk desa yaitu Rochmat, Yusuf, dan Yasin mulai berdagang kain cita di pasar desa sekitar. Keberhasilan ketiganya sebagai pedagang tekstil membuat penduduk lain mengikuti jejak mereka. Awalnya produk yang dijual di Pasar Tegalgubug masih terbatas pada kain tekstil, dengan semakin berkembangnya pasar tersebut mulai banyak jenis dagangan lain seperti pakaian jadi, kerudung, taplak meja, gorden, seprei maupun bahan sandang lainnya. Sehingga sekarang pasar tersebut dikenal sebagai pasar sandang. Kebanyakan produk yang dijual merupakan buatan warga Tegalgubug sendiri bahkan di Desa Tegalgubug dan Desa Tegalgubug Lor terbagi menjadi 5 blok yaitu blok satu; andalan produknya berupa pakaian jadi, blok dua; andalan berupa kelambu tempat
MAJALAH INFO PDN, OKTOBER 2010
Salah satu toko yang cukup besar bersanding dengan pedagang kecil yang melapak didepannya
tidur dan taplak meja, blok tiga; andalan produknya berupa kerudung dan pakaian jadi, blok empat; andalan produknya berupa penjualan bahan dasar pakaian dan blok lima; unggul dalam produk seprei, sarung bantal, taplak meja dan celana panjang. Tahun 1970an, para pedagang Pasar Tegalgubug menetapkan hari Selasa sebagai hari pasaran untuk menghindari protes dari para pedagang di pasar desa lain yang telah mempunyai hari pasarannya tersendiri atau tidak ingin mengambil risiko sepi pembeli apabila memakai hari pasaran yang sudah diambil pasar atau tempat lain. Selasa, Jumat, dan Sabtu memang harihari yang tidak pernah dilirik sebagai hari pasaran. Jumat hari yang sangat pendek mengingat sebagian besar masyarakat mesti bersiap melaksanakan ibadah
sholat Jumat. Sedangkan Selasa dan Sabtu, sesuai adat kebiasaan masyarakat Cirebon, diyakini sebagai hari yang kurang baik untuk berniaga ataupun melakukan perjalanan. Tetapi mereka percaya, tidak ada hari yang tidak baik. Semula dipilih Selasa sebagai hari pasaran. Di tengah keraguan sejumlah pedagang, akhirnya hari pasaran itu diterima dengan baik. Bahkan di luar dugaan, mendapat sambutan yang semakin hari makin bertambah. Dalam perkembangannya, Pasar Tegalgubug tidak hanya dikenal di sekitar wilayah Cirebon saja tetapi sampai luar Jawa bahkan Pasar Desa tersebut merupakan pasar desa terbesar di Asia Tenggara. Pasar ini dibangun di atas lahan sekitar ± 12 ha. Pasar dipisahkan oleh jalur utama selebar 7m dan sejumlah jalur jalan lain
7
Topik Utama
Pintu gerbang utama
masing-masing se kitar 750 m. Hanya saja status tanah Pa sar Tegalgubug sampai saat ini belum sepenuhnya milik desa. Kalau ada pasar desa yang letak nya terpencil, jauh dari hiruk-pikuknya keramaian kota tapi sanggup mengundang ribuan orang kota berdatangan, itulah Pasar Desa Tegal Gubug atau yang lebih dikenal dengan Pasar Induk Sandang Tegal Gubug (PISTG). Tegal Gubug merupakan salah satu desa di Cirebon yang menonjol perokonomiannya, berpusat di PISTG yang berjarak kurang lebih 500 meter dari desa penduduk setempat. Melalui promosi dari mulut ke mulut, keberadaan PISTG pun semakin dikenal. Apalagi, lokasinya yang terletak di sisi jalur utama Pantura penghubung Jakarta dan Jawa Tengah, menjadikan PISTG sangat mudah untuk dijangkau oleh para pembeli dari berbagai daerah. Sejak 1998, sebagian pedagang menggelar dagangannya mulai pukul 21.00. Makin malam suasana pasar justru makin ramai hingga esok harinya. Tetapi yang berjualan malam hari itu, umumnya pedagang pakaian jadi dari luar daerah seperti Jawa
8
– 10 milyar. Biasanya pada hari Sabtu omzet pedagang lebih besar dibandingkan hari d Selasa. Se
Tengah dan Jawa Timur. Dan transaksi perdagangan pun tetap berlangsung hingga pagi hari ketika para pedagang besar tekstil dari Tegal Gubug mulai menggelar dagangannya. PISTG selalu ramai dikunjungi pedagang dan pembeli baik dari Cirebon maupun dari luar Cirebon, seperti Jawa, Sumatera, Kalimantan bahkan tidak jarang pula dijumpai sejumlah pedagang dari luar negeri seperti Malaysia, Afrika Selatan, Korea Selatan, maupun Nigeria yang wira-wiri berburu bahan pakaian. Saat ini, jumlah pedagang di PISTG sekitar 4000 orang yang menempati 600 kios, 1106 los, dan 534 lemprakan. Aktifitas perdagangan di PISTG dimulai selepas sholat Isya hingga keesokan harinya sekitar pukul 14.00 WIB. Meski hanya menggelar dua kali dalam seminggu, PISTG omzetnya sangat besar. Rata-rata tetiap pedagang besar ber omzet sekitar 400-600 juta per hari pasaran, sehingga diperkirakan setiap pasaran total omzetnya bisa mencapai 6
PISTG MASIH BUTUH PENATAAN KEMBALI Seiring berkembangnya pertumbuhan ekonomi di kawasan pasar sandang ini, bertambah pula tingkat kepadatan jumlah pedagang. Lambat laun sebagian pedagang merasa makin sempit ruang kiosnya sehingga perlu diperluas dengan cara menambahi atap hingga menjorok ke badan jalan di kompleks pasar. Jalan di depan kios pun tampak makin sempit dipenuhi barang dagangan. Menurut catatan Dinas Perdagangan Kabupaten Cirebon, sebelum bangunan pasar diresmikan pada 1997, Tegalgubug yang sanggup menyerap ribuan pembeli itu hanya mengandalkan bahu jalan desa sekitar 1 km di sepanjang jalan itu untuk menggelar dagangan dan melakukan transaksi. Bisa dibayangkan betapa macetnya arus lalu lintas yang melewati jalur itu. Padahal ketika hari-hari biasa, penggal jalur Pantura menuju pintu tol Kanci dari arah Jakarta itu sudah lumayan padatnya. Kini, para pedagang kain PISTG
MAJALAH INFO PDN, OKTOBER 2010
Topik Utama yang pembangunannya didanai oleh pemerintah daerah itu, sudah menempati bangunan pasar yang layak setelah 20 tahun lebih berjualan di tempat yang bukan semestinya. Meski telah menempati lokasi yang layak untuk berjualan, masih saja terlihat pemandangan yang kurang mengenakkan. Aktivitas di PISTG kerapkali menjadi biang kemacetan di jalur Pantura (Celeng-Kertasemaya-Palimanan-Cirebon) terutama saat musim arus mudik. Kemacetan juga terjadi karena pengunjung pasar yang menyeberang dan keluar masuk mobil dari tempat parkir di sisi jalan. Kondisi itu diperparah dengan masih banyaknya pengemudi becak, pedagang kaki lima yang berjualan di trotoar jalan Pantura dan banyak sampah yang tetap dibiarkan berserakan saat pasar sudah bubar. PISTG sangat berarti dan potensial buat masyarakat sekitar pasar maupun luar daerah. Oleh karena itu, untuk menjaga eksistensinya, pasar ini harus dikelola dan dijaga dengan sebaik mungkin. Berbicara soal potensi yang dimiliki suatu pasar, tentunya perlu dibarengi dengan fasilitas dan keberadaan pasar yang mumpuni. Pasar tradisional tidak cukup hanya berlindung pada peraturan pemerintah. Seperti tertuang dalam Peraturan Presiden No. 112 tahun 2007 tentang Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional. Dimana dalam penataan pasar tradisional perlu dipenuhi syarat-syarat seperti :
penampungan sampah sementara.
• KENYAMANAN Kenyamanan thermal adalah kenyamanan yang terkait dengan suhu udara. Setiap daerah mempunyai iklim dan suhu udara yang berbeda-beda. Begitu pula dengan kemampuan adaptasi dari masyarakatnya.
• KEINDAHAN Aspek ini terkait dengan pemenuhan kebutuhan akan penghargaan, pengakuan akan eksistensi diri, serta kebutuhan untuk dapat menikmati keindahan.
• PERSYARATAN TEKNIS RUANGAN Semua ruang yang dipergunakan untuk kegiatan sehari-hari harus mempunyai hubungan langsung maupun tidak langsung dengan udara luar dan pencahayaan dalam jumlah yang cukup. Apabila pencahayaan alami tidak dapat dipenuhi maka harus diusahakan adanya pertukaran udara dan cahaya buatan yang dapat bekerja terus menerus selama ruangan tersebut digunakan. Syarat-syarat di atas idealnya harus dipenuhi oleh setiap pasar tradisional yang ada di Indonesia. Tak terkecuali PISTG, apalagi pasar ini merupakan pasar induk sandang terbesar di Asia Tenggara. PISTG harus bisa merepresentasikan diri sesuai dengan julukan yang disandangnya. Jangan sampai pasar yang penuh potensi seperti PISTG ini, keberadaannya kian tergeser karena kurangnya perhatian pada pengelolaan pasar. Segala kekurangan
yang ada di PISTG, diharapkan segera dapat diselesaikan dengan langkah-langkah yang konkrit dari pemerintah pusat maupun daerah setempat. Lebih dari itu, pasar tradisional juga harus mampu membenahi dirinya sendiri agar tetap berkembang. Pembenahan antara lain menyangkut faktor lokasi, desain fisik bangunan, harga, kualitas produk, pengelolaan dan cara pasar berpromosi. Bagaimanapun, pasar tradisional perlu punya ciri khas tersendiri. Jika pasar tradisional dikelola secara lebih profesional, maka dipastikan bisa bersaing dengan pasar modern. Terlebih PISTG sudah ada sejak lama dan mempunyai ciri khas, dalam hal ini pasar khusus sandang yang berawal dari cultur atau budaya masyarakat setempat. Penataan kembali pasar tradisional telah menjadi jawaban penting menyangkut persoalan pasar tradisional yang dihadapi selama ini, khususnya rivalitas dengan pasar modern. Selain itu, ada yang perlu diperhatikan lagi dari program revitalisasi pasar tradisional, yaitu lebih dieksplornya pasar tradisional pedesaan, karena pasar desa merupakan perintis atau bisa dikatakan jejak pertama berdirinya pasar tradisional di kota-kota besar. Semoga ini menjadi keberpihakan dan komitmen pemerintah khususnya pemerintah daerah dalam membangun pasar tradisional yang sesuai dengan peraturanperaturan yang berlaku. (Eks)
• KEAMANAN Bangunan adalah tempat kita melakukan aktivitas. Desain bangunan dikatakan berhasil apabila bangunan tersebut benar-benar dapat mewadahi aktivitas dari fungsi-fungsi yang sesuai dengan yang direncanakan.
• KESEHATAN a. Kamar mandi dan WC beserta saluran pembuangan dan pengelolaannya sebagai sarana melakukan aktivitas buang air kecil, mandi, buang air besar. b. Saluran pembuangan air atau drainase. Baiknya sistem drainase dapat menghindari terjadinya genangan air saat hujan. Sehingga pasar tidak becek atau terkena banjir. c. Tersedianya tempat penimbunan atau
MAJALAH INFO PDN, OKTOBER 2010
Selain grosir, berbagai kebutuhan sandang juga tersedia secara satuan
9
Liputan Utama
Kemendag Sukses Selenggarakan Kementerian Perdagangan RI berhasil membukukan nilai transaksi sebesar USD 369,3 juta atau 23,1% lebih tinggi dari target yang ditentukan yaitu sebesar US$ 300 juta dalam ajang Trade Expo Indonesia (TEI) ke-25 di Jakarta International Expo, pada tanggal 13-17 Oktober 2010.
T
rade Expo Indonesia merupakan pameran akbar yang menjadi kalender tahunan Kemendag. Pada tahun 2010 ini, TEI telah memasuki usia nya yang ke seperempat abad. TEI kali ini menampilkan beragam produk ekspor Indonesia dari masa ke masa serta berbagai prestasi TEI dari awal-awal penyelenggaraan hingga saat ini.
TEI 2010 yang berlangsung pada tanggal 13-17 Oktober 2010 di JIEXPO Kemayoran ini menempati areal pameran seluas 34.000 m2 dengan jumlah peserta 810. Para peserta terdiri dari UKM, koperasi, industri menengah dan besar, industri kreatif, BUMN serta sektor-sektor lainnya yang menjadi produk ekspor utama Indonesia.
Acara ini dibuka secara resmi oleh Wakil Presiden Boediono dan dihadiri oleh perwakilan dari 45 negara sahabat. TEI, kali ini mengusung tema Remarkable Indonesia, yaitu menampilkan produkproduk ekspor dari masa ke masa. Sebuah symbol produk-produk Indonesia yang menakjubkan, sangat kaya, yang memiliki banyak potensi yang beraneka ragam serta daya tarik yang luar biasa. Sesuai dengan temanya, “Penyelenggaraan TEI ke-25 kali ini selaras dengan tujuan Indonesia yang ingin mengokohkan pesan nation branding sebagai bangsa yang kreatif,” tegas Mendag Mari Elka Pangestu. Menurut Mendag, dengan kekayaan sumber daya alam yang dimilikinya membuat produk ekspor Indonesia memiliki struktur, dan keragaman budaya yang berbeda dan unik dibanding Negara lain. Hal inilah yang membuat produk Indonesia memiliki nilai tambah yang tinggi. “Melalui TEI 2010, kita ingin memperlihatkan kemampuan bangsa Indonesia dalam memasok kebutuhan pasar internasional terkait dengan produk kreatif yang berkualitas dan berdaya saing tinggi. Itu sebabnya TEI 2010 memiliki fungsi strategis yaitu mengangkat nation branding Indonesia,” kata Mendag.
DESAIN TEI Desain dan acara TEI 2010 disiapkan untuk menampilkan potensi Indonesia yang tanpa batas, yakni mulai dari kekayaan alam hingga potensi kreatifitas sumber daya manusianya. Hasil-hasil inovasi yang memberi nilai tambah yang merupakan sumber kekuatan Indonesia, produk-produk yang menggunakan merek sendiri. Bukan hanya model tapi bahan dan kualitasnya sepatu Indonesia buatan CV Fortuna Shoes sudah terkenal dan banyak diminati mancanegara
10
Untuk menopang TEI sebagai ajang pameran yang prestisius, TEI dikemas se-
MAJALAH INFO PDN, OKTOBER 2010
Liputan Utama
Trade Expo Indonesia 2010
Wakil Presiden Budiono memegang botol yang berisi contoh olahan dari minyak cengkeh dan turunannya sebagai bahan untuk perisa dan pewangi. Dalam hal ini PT Indesso Utama pelaku industri aroma chemical merupakan pemasok utama dunia untuk perisa dan pewangi (flavor dan fragrance)
Didampingi Sekjen Kemendag Ardiansyah Parman, Mari Elka Pangestu memberikan penghargaan Primaniyarta 2010 kepada para UKM ekspor dan ekonomi kreatif pada sesi acara pembukaan TEI 2010 (13/10) Kemayoran Jakarta
Triple “S” merek bola kebanggaan Indonseia buatan dari Majalengka juga banyak dikunjungi para buyer
cara apik. Terutama pada Anjungan Paviliun Utama (APU). APU ini memiliki makna khusus, karena berfungsi sebagai etalase produk utama ekspor, sejarah perkembangan perdagangan Indonesia yang selama ini belum diketahui secara luas. APU terbagi beberapa zonasi. Antara lain Best Indonesia Brand, yakni menampilkan berbagai produk unggulan ekspor Indonesia dari tahun ke tahun, Green Products, serta produk Industri Kreatif. Desain zonanisasi APU dengan tampilan
MAJALAH INFO PDN, OKTOBER 2010
dan budaya Indonesia yang belum banyak diketahui masyarakat internasional.
Wakil Presiden Budiono memegang Campiro Eco nama ban ramah lingkungan produk baru dari PT Gajah Tunggal Indonesia, dimana produknya sudah banyak diekspor ke mancanegara
yang berbeda-beda memaknai potensi Indonesia yang tanpa batas. Ketika berkeliling ke zonasi APU pengunjung mendapati berbagai kejutan hasil-hasil produk Indonesia. Salah satunya adalah zona Green Product, yang menampilkan kekayaan alam
Menyadari TEI sebagai ajang pameran internasional, Kemendag sebagai penyelenggara telah berusaha meningkatkan pilihan kualitas produk dan jasa yang dipamerkan. Hal ini tercermin dari hasil kerja keras panitia TEI yang nampak berupaya secara maksimal mensukseskan acara ini sesuai target yang diharapkan. Dalam kurun waktu 2003 – 2009 hasil penyelenggaraan TEI terus mengalami peningkatan baik dari sisi kuantitas mapun
11
Liputan Utama dari sisi kualitas penyelenggaraan. Dari sisi kuantitas, jumlah pembeli meningkat ratarata 9,62% sementara dari nilai transaksi meningkat rata-rata sebesar 15,93% per tahunnya. Pada penyelenggaraan TEI tahun ini, tanpa diduga mampu melampaui jumlah target yang ditetapkan. Pada penutupan pameran, perolehan transaksi bisnis mencapai 369,3 juta dollar AS. Angka ini naik 29,4 persen dibanding transaksi yang diperoleh pada TEI 2009 yakni sebesar 285,4 juta dollar AS, atau 23,1 persen dari target senilai 300 juta dollar AS. Wakil Menteri Perdagangan Mahendra Siregar mengungkapkan kontribusi nilai transaksi terbesar berasal dari transaksi barang sebesar 224,8 juta dolar AS. Jumlah ini lebih tinggi dari transaksi tahun lalu, yaitu 223 juta dollar AS. Sementara sisanya sekitar 144,11 juta dolar AS disumbang oleh sektor jasa, yakni remitansi yang diperoleh dari BNP2TKI.
REVITALISASI TEI Penyelenggaraan TEI dimulai pada tahun 1985 dengan mak sud mempromosikan produk ekspor nasional. Yang g pada saat itu namanya Pameran ran Produk Ekspor Indonesia (PPE). E). Pada tahun 2006 dilakukan revitalisasi penyelenggaraan PPE (tahap pertama 2006-2010) oleh Mendag endag Mari Pangestu dengan tujuan untuk menjadikan pameran tersebut sebagai sebuah kegiatan expo yang g lebih berkualitas, berstandar internasional asional dan mampu mendorong lebih h kuat ekspor nonmigas. Salah satu konsep revita li sasi TEI adalah dengan di pererkenalkannya Anjungan Produk uk Utama (APU) sebagai prototipe bentuk pameran B to B yang ideal, serta peserta yang berpartisipasi adalah perusahaan yang siap untuk memasuki pasar internasional. Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu mengemukakan, pihaknya kini bersiap untuk melaksanakan revitalisasi Trade
12
Wakil Presiden Budiono menyerahkan pemenang Penghargaan Primaniyarta 2010 kepada 15 perusahan berkategori eksportir berkinerja terbaik, dan 5 ekspotir pembangun merek global. Dalam penyerahan tersebut Wapres didampingi Mari Elka Pangestu dan ketua juri Primaniyarta 2010 Rahmat Gobel
Expo Indonesia (TEI) tahap dua yang akan dilaksanakan pada periode tahun 2011 - 2015. Revitalisasi tahap kedua ini bertujuan untuk mempertajam kemampuan dalam penyelenggarakan pameran pe ber taraf inter nasional. Tibe dak hanya membantu meda ningkatkan ekspor, namun juga meletakkan Indonesia ssebagai pemain yang patut diperhitungkan di peta di perdagangan internasional. perda ”Revita ”Revitalisasi TEI tahap II periode 2011-2015 nanti akan mengguna2011-2 kan logo g tematis baru yang mempunyai makna sebagai penguatan punya fondasi dalam rangka peningfonda katan kreatifitas,” kata Mendag.
PENGH PENGHARGAAN PRIMA PRIMANIYARTA Keb Keberhasilan penyeleng garaan TEI tentu tak tepas dari raa dukungan sejumlah pengudu saha yang terlibat di dalamnya. sah Karena itu, sebagai tanda terimakasih pemerintah, kemendag memberikan apresiasi dalam bentuk Primaniyarta 2010. Kepada 33 eksportir yang dinilai memiliki kinerja yang gemilang. Ke-33 perusahaan tersebut terdiri dari empat kategori. Yaitu Eksportir Berkinerja,
Eksportir Pembangun Merek Global, Eksportir dari Usaha Kecil dan Menengah (UKM) serta Eksportir Barang dan Jasa Ekonomi Kreatif. Perusahaan yang memperoleh penghargaan kategori berkinerja ekspor adalah PT Adaro Indonesia, PT Alumindo Light Metal Industry Tbk, PT Bio Farma (Persero). PT Bitratext Industries, PT Bumitangerang Mesindotama, PT Growth Asia, PT Indesso Aroma, PT Inti Seukses Garmindo, PT Karyamitra Budi Sentosa, PT Musim Mas, PT Sat Nusapersada Tbk, PT Smart Tbk, PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia PT Trimitra Baterai Prakasa, PT Wilmar Nabati Indonesia. Sementara untuk kategori eksportir pembangun merek global adalah CV Fortuna Shoes PT Ikafood Putramas, PT Megasurya Mas, PT Multistrada Arah Sarana Tbk dan PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. Untuk kategori eksportir UKM adalah CV Estetika Indonesia, CV Ikaindo Industri, Karbonik Indonesia, PT Kayu Lima Utama, PT Kurnia Tama Lestari (Vitaher) PT Neka Boga Perisa, Perusahaan Teh Gunung Subur, CV Promosi Dagang Asia dan CV Sekawan Cosmetics. Sedangkan penghargaan untuk kategori eksportir barang dan produk kreatif adalah PT Accupunto Internasional, PT Aneka Sandang Interbuana, PT Global Deorub Industry, PT Kastil Avindo dan CV Multidimensi. Selamat! (mon/berbagai sumber)
MAJALAH INFO PDN, OKTOBER 2010
Liputan Utama PAMERAN PANGAN NUSA
FOTO-FOTO: AGUS BACHTIAR
Membangun Citra Produk Pangan UKM yang Kompetitif Pameran Pangan Nusa (PPN) 2010 diselenggarakan bersamasama dengan penyelenggaraan Trade Expo Indonesia (TEI) di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran pada 13-17 oktober 2010. Tahun ini, PPN mengangkat tema ‘Cita Rasa Bahari’, yaitu menampilkan kekayaan laut Indonesia dalam bentuk beragam pangan olahan. Lewat PPN, diharapkan citra produk pangan UKM lebih kompetitif.
P
angan Nusa merupakan pameran pangan UKM Nusantara yang diselenggarakan setiap tahun sejak 2006. Pameran ini diprakarsai oleh Direktorat Usaha Dagang Kecil Menengah dan Produk Dalam Negeri, Ditjen Perdagangan Dalam Negeri, Kementerian Perdagangan. Tujuan pameran ini adalah untuk menciptakan nilai tambah atas sumber daya alam Indonesia yang melimpah baik di darat, laut, dan perairan lainnya yang merupakan bahan dasar produk kuliner dan makanan olahan. “Pameran Pangan Nusa dimaksudkan untuk mendorong lahirnya produsen produk kuliner dan makanan olahan Nusantara. Dan juga produsen tersebut mampu mengembangkan dan memasyarakatkannya di tingkat internasional,” ujar Direktur Usaha Dagang Kecil Menengah dan Produk Dalam Negeri Kemendag, Suhanto. Menurut Suhanto, Pameran Pangan Nusa yang ke-5 ini menerapkan konsep desain dan konstruksi pameran yang terbagi ke
MAJALAH INFO PDN, OKTOBER 2010
Seorang peserta pameran kuliner di TEI 2010, dengan semangat dan penuh rasa bangga mengajak Mari Elka Pangestu bersama Dirjen PDN Kemendag untuk mengunjungi stand guna melihat hasil produknya yang dipamerkan
dalam 2 (dua) zonasi. Zonasi pertama adalah Area Pangan Nusa dengan 5 zonasi Tematik.
Baru, Zona UKM Potensial Ekspor Daerah, dan Zona Makanan Olahan lainnya.
Zonasi Tematik terdiri dari Zona Diversifikasi Pangan hasil laut dan perairan, Zona Diversifikasi Pangan selain beras dan tepung terigu, Zona UKM Pangan Kemasan
Zonasi kedua adalah Teras Kuliner yang menampilkan diferensiasi produk kuliner dan makanan olahan khas Nusantara,” papar Suhanto.
13
Liputan Utama PAMERAN INI ADALAH UPAYA PEMERINTAH DALAM MEMFASILITASI PELAKU USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM) UNTUK MENJARING PASAR EKSPOR. Sumber daya alam Indonesia, khususnya sektor kelautan memang memiliki kekayaan alam yang luar biasa. Kekayaan laut seperti rumput dan ikan laut telah menjadi produk andalan ekspor Indonesia. Menyadari betapa potensinya kekayaan laut Indonesia, maka dalam beberapa tahun terakhir Kemendag terus mengembangkan teknologi pangan olahan di sector kelautan ini. Dengan begitu, Indonesia tidak hanya mampu mengekspor hasil laut, namun juga produk pangan olahan yang bernilai tambah, yang sangat diminati pasar internasional. “Karena itu, dengan diselenggarakannya pameran ini, maka masyarakat internasional dapat mengetahui berbagai kelebihan yang dimiliki Indonesia yang selama ini belum pernah mereka ketahui,” ujar Suhanto.
Wakil Presiden Budiono didampingi Ibu Herawati, Mari Elka Pangestu, Wiliam Wongso (Juri Lomba Kuliner), dan Bondan Winarno (presenter kuliner), melihat hasil kreasi para juru masak daerah dalam mengolah makanan rasa bahari
PAMERANNYA UKM Keberadaan pameran Pangan Nusa selama ini ternyata memiliki daya tarik luar biasa bagi para pelaku UKM nasional. Mereka sangat antusias menyambut penyelenggaraan pameran ini. Sebanyak 94 pelaku UKM bidang makanan tradisional Indonesia mengikuti pameran ini. Mereka berasal dari berbagai daerah Indonesia. “Dengan diselenggarakannya pameran ini, maka para pelaku UKM kita dapat mempromosikan dagangannya. Mereka dapat menarik simpati masyarakat sehingga usahanya jadi lebih cepat berkembang di kemudian hari. Pameran Pangan Nusa di TEI ini untuk proses pembelajaran agar para pelaku UKM cepat meningkat,” ujar Suhanto. Kementerian Perdagangan menilai UKM
14
sesungguhnya memiliki potensi ekspor. Namun, hal ini harus terus dikembangkan, baik secara kuantitas maupun kualitas produk yang dihasilkannya. Melalui pameran ini Kemendag mempromosikan produk UKM yang memiliki potensi ekspor. “Pangan Nusa ke-5 ini adalah kesempatan bagi UKM untuk dilirik buyer luar negeri. Buyer kita undang ke sini daripada kita berpameran di luar negeri.” Ujar Suhanto. Sebelumnya, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu telah berkomitmen jika Kemendag akan terus membina para pelaku UKM. Selain membantu promosi lewat pameran, pembinaan juga dilakukan lewat program penguatan brand UKM. Dengan brand yang bagus, maka produk UKM diharapkan bisa lebih mudah masuk pasar Internasional. Tahun 2010 ini,
Kemendag mentargetkan sebanyak 26 merek UKM yang siap dibina. Dan saat ini baru 10 merek yang selesai dibina. “Hal yang paling penting adalah bagaimana kita menanamkan rasa cinta dan bangga menggunakan produk kita sendiri. Produk yang dihasilkan UKM kita tak kalah baik dengan produk asing lainnya,” ujar Mendag. Tak bisa dipungkiri, cinta produk dalam negeri adalah benteng untuk mengatasi serbuan produk-produk Impor. Dengan menggunakan produk lokal berarti masyarakat Indonesia telah menciptakan nilai tambah ekonomi untuk kesejahteraan juga menciptakan lapangan kerja lebih banyak di negeri sendiri. Pelaku UKM sebetulnya tak hanya bisa menguasai pasar dalam negeri tapi juga
MAJALAH INFO PDN, OKTOBER 2010
Liputan Utama bisa menembus pasar ekspor. Pelaku UKM harus aktif mengikuti berbagai kegiatan pameran produk, baik di dalam maupun luar negeri. Seperti dalam pameran Pangan Nusa kali ini yang digelar bersamaan dengan TEI. Ajang pameran ini bisa menjadi ajang tes pasar bagi produk mereka. Sampai sejauh mana produk dan kemasan mereka diminati pembeli. “Pameran ini adalah upaya Pemerintah dalam memfasilitasi pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) untuk menjaring pasar ekspor,” ujar Mendag.
ANEKA PANGANAN LAUT
Wongso dan Ema Kusumah. Dari hasil lomba tersebut, dewan juri memutuskan juara I NTB (Nusa Tengara Barat), juara II Jambi, juara III Sumsel. Juara harapan I Kediri (Jatim), harapan II Kalbar dan ketiga Sulsel. Pakar Kuliner Wiliam Wongso pun mengatakan, dengan diselingi acara lomba masak memasak tersebut secara tidak langsung masing-masing daerah telah mempromosikan makanan khas daerahnya. “Tentu saja kita harapkan masakan khas daerah tak hanya dikenal di daerahnya saja, tapi juga ditingkat nasional bahkan internasional,” ujarnya.
Aneka produk panganan hasil laut Indonesia ditampilkan di pameran ini. Panganan tersebut diantaranya sambal kering yang terbuat dari bahan dasar ikan Roa, yaitu ikan yang banyak terdapat di laut Sulawesi dan Maluku.
Sementara itu terdapat 8 pelaku UKM yang mendapatkan Pangan Award 2010. Delapan perusahaan itu terdiri dari 3 perusahaan untuk Kategori Lomba Diversifikasi Produk, 3 perusahaan untuk Kategori Lomba Kreasi Kemasan Menarik, serta 2 perusahaan untuk Kategori Lomba Inovasi Produk dan Bahan Baku. “Penjurian UKM Award ini sudah dilaksanakan pada tanggal 30 September 2010. Dari 78 produk yang dikirim hanya 52 produk UKM yang memenuhi persyaratan. Dari hasil seleksi, hanya delapan yang berhak menerima Pangan Award 2010,” ungkap Direktur Usaha Dagang Kecil Menengah dan Produk Dalam Negeri Kemendag, Suhanto. (mon/berbagai sumber)
Rita Fithriyati mengolah ikan Roa tersebut menjadi sambal kering berkualitas yang memiliki ketahanan hingga 6 bulan. Sebelum dipasarkan, Rita terus mengembangkan produknya dengan melakukan penelitian bekerjasama dengan LIPI maupun IPB. Hasilnya, saat ini sambal kering ikan Roa buatannya telah memiliki konsumen dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Sidoarjo, Lampung, hingga Jabotabek. Selain sambal ikan Roa yang istimewa, Gerai milik Citra Organik juga banyak dikunjungi warga Negara asing. Citra Organik adalah produsen beras dan daging organic. “beberapa Orang Korea, Jepang dan Jerman agaknya berminat dan telah meminta sample produk kami. Mereka berjanji akan menghubungi kami kembali,” ujar Sunindar, pemilik Citra Organik.
Selain lomba, pada pameran TEI dan Pangan Nusa ini juga disampaikan penghargaan Primaniyarta 2010 kepada 33 eksportir berkinerja terbaik. Penghargaan untuk kategori Ekonomi Kreatif pada tahun ini jumlahnya meningkat dari tahun sebelumnya. Tahun lalu hanya dua perusahan, kini menjadi 5 perusahan yang menerima penghargaan.
Display berbagai macam contoh kemasan produk yang kreatif dan inovatif sebagai penambah nilai atas produk
Display kekayaan produk olahan hasil bumi yang alami dan organik
Selain dipamerkannya produk-produk UKM, tak kalah daya tariknya dalam pameran kali ini adalah diadakannya Lomba Masak Makanan dan Minuman Nusantara. Sebanyak 17 peserta dari masing-masing daerah ambil bagian dalam lomba masak memasak ini. Sederetan pakar kuliner nusantara siap memberikan penilaian pada masing-masing peserta lomba. Tampak dideretan juri diantaranya adalah Wiliam
MAJALAH INFO PDN, OKTOBER 2010
Pengunjung melihat display TEI 2010 gambaran bahari Indonesia yang amat menakjubkan akan potensi, keindahan, dan kekayaannya
15
Topik Bahasan
SKB 3 Menteri Benahi Pedagang Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, Menteri Dalam Negeri Gemawan Fauzi serta Menteri Urusan Koperasi dan UKM Syariffudin Hasan sepakat mengeluarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 menteri untuk membenahi dan menertibkan Pedagang Kaki Lima (PKL).
D
alam SKB 3 menteri tersebut istilah Pedagang Kaki Lima diubah menjadi Pedagang Kreatif Lapangan, yang tujuannya untuk memudahkan koordinasi antara pemerintah pusat, swasta, dan pemerintah daerah. Keberadaan PKL selama ini terkesan semrawut, kumuh, menyalahi fungsi penggunaan trotoar jalan, di taman-taman kota, di jembatan penyeberangan, bahkan di badan jalan, kemudian sering menjadi penyebab terjadinya kemacetan lalu lintas dan tentu juga merusak keindahan kota. Namun di sisi lain, keberadaan PKL boleh dibilang tahan banting terhadap krisis. Hal ini tercermin pada krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada1997-1998. Dimana, sektor informal dan Usaha Kecil Menengah (UKM) telah menjadi sabuk pengaman yang menahan pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak terpuruk. PKL maupun UKM menjadi salah satu kunci untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi. Melihat fenomena sosial tersebut, Pemerintah mengeluarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) tiga menteri, yang salah
satu kebijakannya adalah memberdayakan PKL dengan mengatur lokasi berjualan dan memberikan tanda pengenal khusus. PKL juga akan diberi lokasi sehingga memudahkan kementerian terkait mendata dan memberi bantuan. Program pemerintah ini pada dasarnya tidak akan menggusur PKL di pinggir jalan, melainkan lebih diberdayakan. Tentu saja, PKL tidak perlu khawatir dengan program Pemerintah ini. Karena dengan melakukan penertiban, cara berdagang bisa lebih rapi dan tertata serta memudahkan pemerintah memonitor perkembangan PKL. ”PKL harus dibina, diberdayakan dan ditertibkan. Tapi bukan dihilangkan, karena PKL merupakan bagian dari kehidupan masyarakat. PKL harus diberi tempat dan SIUP agar menjadi legal serta terintegrasi dengan kegiatan ekonomi yang lain.,” jelas Mendag Mari Elka Pangestu.
SKB 3 MENTERI Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi, Sekjen Kemendag Ardiansyah Parman serta Deputi Pemasaran dan Jaringan Usaha Kementerian Koperasi dan UKM, Neddy Rafinaldi Halim, pada 27
FOTO-FOTO: AGUS BACHTIAR
Komunitas PKL keliling melapak bersama dijalan hanya pada setiap pagi dihari libur, Jalan Juanda Depok
16
MAJALAH INFO PDN, OKTOBER 2010
Topik Bahasan
FOTO: HUMAS KEMENDAG
Kreatif Lapangan (PKL)
Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan Ardiansyah Parman mewakili Menteri Perdagangan bersama Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi dan Deputi Bidang Pemasaran dan jaringan dan Usaha Kementerian Koperasi dan UKM Nedy Refaldi mewakili Menteri Negara Koperasi dan UKM, Senin, 27/09/2010 di Cibubur, Jakarta Timur, menandatangani Nota Kesepahaman 3 (Tiga) Menteri yang berisikan tentang Sinergi Program Pengembangan Ekonomi dan Penataan Lingkungan Perkotaan melalui Penguatan Sektor Usaha Mikro.
September 2010 lalu menandatangani nota kesepahaman (MoU) yang berisi tentang Sinergisitas Program Pengembangan Ekonomi dan Penataan Lingkungan Perkotaan melalui penguatan sektor UKM. Penandatanganan Nota Kesepahaman ini dilakukan di Area JT70 di Kelurahan Cibubur Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur. Berkaitan dengan hal tersebut, Mendag Mari Elka Pangestu menjelaskan bahwa tujuan nota kesepahaman tiga menteri adalah untuk mengefektifkan program pemberdayaan PKL, yakni dengan mensinergikan program pemberdayaan usaha mikro yang dimiliki oleh masing-masing kementerian. Sementara itu, Dirjen Perdagangan Dalam Negeri, Subagyo mengatakan ada dua opsi untuk keberlanjutan program ini. Pertama, ketiga Menteri dapat mengeluarkan semacam peraturan bersama, dan saling terikat dan bersinergi.
Diatas jembatan penyeberangan
MAJALAH INFO PDN, OKTOBER 2010
“Keterikatan peraturan masing-masing Menteri contohnya Menteri Dalam Negeri menentukan lokasi PKL, Menteri Perdagangan mengurusi persoalan pem-
binaan, pelatihan dan bantuan, sedangkan Menteri Koperasi akan membantu di lini financial dan membentuk koperasi antar pedagang,” jelas Dirjen PDN Subagyo. Dari sisi perdagangan, Kemendag akan mengambil peran aktif dalam melakukan fasilitasi sarana usaha produktif, bimbingan teknis dan pelatihan kewirausahaan kepada usaha mikro dan PKL setelah mendapatkan usulan dari pemerintah daerah (pemda). Karena itu, Pemerintah dan pemda akan terus menumbuhkan iklim usaha yang kondusif bagi UMKM, menetapkan kebijakan yang meliputi aspek pendanaan, sarana dan prasarana, informasi usaha, kemitraan, perizinan usaha, kesempatan berusaha, promosi dagang, dan dukungan kelembagaan. Namun, upaya pemerintah ini juga membutuhkan partisipasi dunia usaha dan masyarakat dalam menumbuhkan iklim usaha yang kondusif bagi UMKM. Perlu dilakukan terus pola kemitraan kepada UMKM. Sehingga UMKM dapat berkembang dengan baik.
17
Topik Bahasan Pola kemitraan UKM dengan usaha besar yang sekarang telah berjalan seperti kemitraan UKM dengan ritel modern harus terus dipertahankan dan dikembangkan. Kemendag kini telah bermitra dengan PT Sinar Sosro guna penataan lingkungan perkotaan melalui perbaikan dan penataan sarana dan prasarana usaha PKL menjadi lebih layak. ”Ini merupakan prototype kemitraan pemerintah dengan usaha besar. Diharapkan hal ini dapat diikuti pemda lain di seluruh Indonesia dengan menggandeng perusahaan lain melalui program kepedulian,” ujar Mendag Mari Elka Pangestu.
nyak tenaga kerja yang menjadi PKL. Pertumbuhan ekonomi Indonesia juga disumbangkan oleh PKL. Pekerja yang kena PHK, banyak juga yang lari ke sektor informal seperti PKL ini. Jadi, berdayakan PKL agar lebih berkembang, tertib dan tertata dengan baik,” ujar Mendag Mari Elka Pangestu. Mendag juga mengharapkan, bila ada kebutuhan pengaturan PKL, maka pemda harus secara rela meresmikan tempat berdagang bagi para PKL. Selain itu, pemda juga bisa berperan sebagai perantara
Sementara Sesditjen PDN Gunaryo menegaskan, jika pemda mau memberikan lahan, Kemendag akan langsung melakukan pemetaan lokasi yang pantas untuk Pedagang Kreatif Lapangan. Kemendag
kita harus sama-sama bekerja keras,” tandas Mendag. Sebagai penghargaan untuk para PKL, pemerintah pun mengubah kata PKL semula pedagang kaki lima dihilangkan dari kamusnya, diganti menjadi pedagang kreatif lapangan. Dengan istilah PKL yang baru tersebut, maka sebutan PKL kini jadi lebih terhormat, atau dengan kata lain sebutan Pedagang Kreatif Lapangan menjadi meningkatkan derajat pelaku usaha mandiri. “Diharapkan dengan adanya tata kelola yang baik, kegiatan para PKL bisa ditertibkan dan wajah perkotaan semakin tertata dengan bersih. Dengan penertiban demikian, pemerintah juga bisa memonitor perkembangan PKL diseluruh wilayah di Indonesia,” jelas Mendag. Sebelumnya, pemerintah sudah melakukan
FOTO SEARAH JARUM JAM • Pedagang CD memanfaatkan tiang listrik sebagai penyanggah • Jajaran UKM kuliner yang difasilitasi Dinas Koperasi dan UKM Pemda DKI, Jalan Biran Blok S Jakarta Selatan • Didepan garis Zebracros dibawah lampu merah, Perempatan pasar Rabo, Jakarta Timur • Pedagang merambah kepemukiman warga
akan menyiapkan prasarana, Kementerian Koperasi dan UKM memfasilitas akses pembiayaan, dan Kementerian Dalam Negeri mencarikan lahan yang dianggap layak dan pantas. “Kita yakin kalau PKL diberi tempat usaha dan akses pembiayaan, mereka bisa menjadi motor penggerak ekonomi rakyat. Pemda semestinya dapat memberdayakan PKL guna menunjang PAD,” tandas Sesditjen PDN Gunaryo.
PERAN AKTIF PEMDA Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu meminta pemda untuk tidak memandang pedagang kaki lima (PKL) sebagai masalah. Secara nyata, para pedagang tersebut sebetulnya telah ikut menyumbangkan pertumbuhan ekonomi bagi Indonesia. ”PKL itu tidak boleh dilihat sebagai permasalahan. Di tanah air kita saat ini ba-
18
Proyek percontohan (pilot project) untuk PKL di Padang, Sumatera Barat (Sumbar). Hasilnya PKL di daerah tersebut, terdata, tertata dengan baik. Boleh dikatakan proyek tersebut sukses menjalin kerjasama dengan swasta.
agar PKL bisa mengakses modal. PKL adalah pengusaha tangguh yang harus dihargai. Mereka harus dihargai karena perjuangannya luar biasa. Tidak pernah menerima permodalan dari pemerintah maupun perbankan, akan tetapi bisa survive.
‘’Proyek itu nanti akan direplikasi di Cibubur Selanjutnya langkah kongkrit program adalah dibukanya wilayah PKL JT70 di Cibubur, Jakarta Timur, sebagai program nasional pertama yang diharapkan dapat menjadi model lahan bagi pedagang kaki lima, Ungkap Mendag.
“PKL mampu menciptakan lapangan kerja dan penyumbang retribusi bagi pemerintah kabupaten/kota. Jika PKL diarahkan dan dibina serta diberdayakan, dampaknya terhadap perekonomian daerah dan nasional sangat signifikan. Pemerintah daerah diharapkan memberikan fasilitas kepada PKL dengan menyediakan ruang berdagang yang representatif. Untuk itu
Pemerintah, dalam hal ini Kemendag berharap natinya proyek percontohan tersebut dapat dilaksanakan di seluruh tanah air. Karena itu, Pemerintah daerah hen daknya juga menyediakan lahan bagi mereka. Pemerintah Daerah juga hendaknya meregistrasi calon-calon pedagang yang akan menempati areal baru nantinya.***
MAJALAH INFO PDN, OKTOBER 2010
Berita Pasar
Fenomena Trend Bisnis Pulsa di Tanah Air Tingginya jumlah pengguna Handphone (HP) di tanah air, turut memacu peluang bisnis pulsa. Berdasarkan data Asosiasi Telekomunikasi Selular Indonesia (ATSI) hingga Juni 2010, dari 180 juta pelanggan seluler, sebanyak 95 % adalah pelanggan prabayar. Dengan 80% adalah pengguna produk voucher elektrik. Sedangkan dari sisi pendapatan, seluruh operator seluler sudah menembus angka Rp. 100 triliun. FOTO-FOTO: AGUS BACHTIAR
J
umlah tersebut dicapai setelah 15 tahun layanan Global System for Mobile Communication (GSM) beroperasi di tanah air. Dengan rincian sebagai berikut : pelanggan Telkomsel mencapai 88 juta nomor, XL sekitar 35 juta, Indosat sekitar 39,1 juta, selebihnya pelanggan Axis, Esia, Three, dan sebagainya. Menurut Ketua Umum ATSI, Sarwoto Atmosutarno yang juga Direktur Utama PT. Telkomsel ini, ”Industri telekomunikasi terus tumbuh. Investasi terus meningkat menjadi sekitar 2 miliar dolar per tahun, dengan jumlah pemancar sinyal suatu operator atau Base Transceiver Station (BTS) mencapai lebih 100.000 unit,” jelasnya di sela-sela acara Indonesia Cellular Show (ICS), pertengahan Juli 2010. Inilah yang membuat perkembangan industri telekomunikasi semakin menjanjikan. Salah satunya bisnis pulsa. Terutama pulsa elektrik yang menawarkan harga murah dengan servis super cepat. Saat ini proses pengisian pulsa bisa lebih mudah dengan sistem pengisian pulsa elektrik karena prosesnya lebih sederhana. Sistem ini sangat menguntungkan pihak provider maupun konsumen (end user), dimana pihak provider tidak perlu lagi mengeluarkan biaya untuk pembuatan voucher fisik untuk proses penjualan voucher pulsanya. Sementara, pihak konsumen pun tidak perlu repot memasukkan angka/ kode pengisian pulsa. Bahkan sistem pembelian pulsa pun bisa lebih praktis dengan cara menelpon atau mengirim pesan lewat Short Message System (SMS) kepada penjual voucher pulsa elektrik. Kendati demikian, masih ada juga peng-
MAJALAH INFO PDN, OKTOBER 2010
Tingginya kebutuhan akan Informasi dan komunikasi membuat penjualan pulsa kelas usaha rumahan menjamur
guna HP yang tetap setia memilih voucher fisik setiap kali melakukan pengisian ulang pulsa karena alasan keamanan dan kepastian sistem pengisian pulsa melalui instruksi yang tertera dikartu voucher. Melihat potensi pasar yang begitu besar akan kebutuhan pulsa, banyak para pelaku bisnis telekomunikasi melirik peluang bisnis pulsa elektrik ini. Diantaranya dengan membuka dealer resmi penjualan
pulsa elektrik. Walaupun dari pihak masingmasing provider sudah memiliki gerai resmi penjualan pulsa elektrik, sebut saja seperti Simpati (Telkomsel) dengan M-kiosnya, Indosat dengan M-tronik dan sebagainya. Tetapi penjualan mereka masih kurang maksimal jika tidak didukung oleh kios-kios penjual pulsa (counter) diluar karena alasan jangkauan pengguna yang tersebar luas. Semakin banyaknya pelaku bisnis pulsa
19
Berita Pasar elektrik yang menyediakan server pulsa elektrik sendiri ini, menciptakan sebuah kondisi persaingan yang sangat ketat. Persaingan ini terutama dari sisi harga, kecepatan transaksi, maupun ketersediaan stok.
Penjualan modem untuk pengguna internet personal semakin banyak, hal ini menambah juga penjualan pulsa pada setiap operator
MENGUKUR PELUANG USAHA VOUCHER ISI ULANG Bertahannya Indonesia ditengah hantaman krisis global belum lama ini, tak lain karena kuatnya perekonomian berbasis lokal yang mandiri. Begitu banyak aktivitas perdagangan yang tumbuh secara signifikan dan berkembang pesat. Seperti halnya bisnis pulsa atau voucher HP ini. Dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir, jumlah kios penjual pulsa ponsel terus bertambah bak cendawan di musim hujan. Hampir di setiap kios, ruko, pasar, perumahan, perkantoran, maupun di setiap tikungan jalan selalu saja ada orang-orang yang membuka gerai penjualan pulsa. Bahkan, bukan hal yang aneh jika beberapa teman anda mungkin juga berjualan pulsa/ voucher di kantor, kampus, atau sekolah. Fenomena ini ni muncul karena industri ponsel di Indonesia donesia memang berkembang sangat angat pesat. Setiap tahun jumlah ah pemilik ponsel terus bertambah. mbah. Mengingat peluang pasarnya sarnya sangat terbuka lebar, operator-operator telekomunikasi kasi baru juga terus bermunculan. n. Setiap operator rator biasanya juga memiliki beberapa produk sekaligus. Misalnya, selain IM3, PT. Indosat ju ga memiliki pro ro duk Matrix dan StarOne. arOne. Kemudian, PT. Telkomsel memiliki emiliki pro duk (Simpati, impati, Kartu AS, serta rta Halo). Selain itu, masih ada XL, Fren (Mobile-8), bile-8), Esia (Bakrie Telecom), com), Smart Telecom (Sinar nar Mas), dan lain-lain. Jika melihat gambaran
20
ini, bukan hal yang aneh a jika permintaan pulsa/v pulsa/voucher untuk ponsel juga se semakin membengkak da dari tahun ke tahun. Pening Peningkatannya bisa bi mencapai se kitar 40% (berdasarkan dasark nilai transaksi). Bu kan sebuah angka yang keya cil. Ketika Ketik permintaan vvoucher terus ber tambah, ta jum lah penjualnya penj pun juga ikut bertambah. bert Perputaran bisn bisnis pulsa ini, menjadi ssemakin cepat ketika mulai
muncul pulsa HP dengan pengisian secara elektronik di pasaran. Pasalnya, teknologi pengisian pulsa secara elektrik ini membuat para pedagang bisa mengecer pulsa dagangannya ke dalam pecahan yang kecil-kecil. Ketika baru ada voucher fisik, pedagang hanya bisa menjual pulsa dalam pecahan Rp. 100.000, atau Rp. 50.000. Sekarang, mereka bisa menjual pulsa elektrik dengan nominal Rp. 100.000, Rp 50.000, Rp. 20.000, Rp. 10.000, Rp. 5.000. Bahkan operator Three, mengeluarkan produk isi ulang mulai dari Rp. 1000,-. Tak bisa kita pungkiri, saat ini kebutuhan akan voucher sudah menjadi sebuah komoditas pokok bagi sarana komunikasi, mulai dari masyarakat ekonomi menengah ke bawah hingga atas. Untuk mencapai kesuksesan dengan berbisnis ini, setiap pemilik gerai pulsa tentu
MAJALAH INFO PDN, OKTOBER 2010
Berita Pasar memiliki teman, saudara atau relasi bisnis yang menggunakan operator lain, seperti IM3. Apa jadinya jika memaksakan untuk berkomunikasi dengan nomor Simpati anda, dalam waktu yang cukup lama? Sudah pasti boros. Dengan alasan untuk menghemat biaya operasional komunikasi, maka sah-sah saja untuk menggunakan operator lain. Karena untuk mengobrol sesama IM3 bisa lebih murah. Jadi semakin banyak orang memakai dua nomor, berarti peluang pasar pulsa juga semakin besar. » Modal Menjadi Reseller Sangat Murah
begitu menjamurnya bisnis pulsa elektrik : » Semua Orang Butuh Komunikasi Begitu banyak media untuk berkomunikasi. Mulai dari surat menyurat, telepon, email, sms, dan sebagainya. Namun, setiap orang mencari sarana yang lebih simple, murah, portable, bisa dihubungi setiap saat. HP adalah jawabannya, dan sebagai bahan bakarnya dibutuhkan pulsa. Tanpa ada pulsa, tidak akan bisa menggunakan HP untuk berkomunikasi, kecuali memang HP anda sengaja untuk hanya menerima saja.
Agen pembelian pulsa tumbuh hampir di setiap wilayah
saja harus menyediakan produk voucher dari semua operator seluler yang ada. Artinya, mereka harus menjalin kerjasama dengan distributor semua operator. Tapi tenang saja, saat ini sudah ada distributor yang bekerja dengan hampir semua operator. Sehingga, kita tinggal bekerja sama dengan satu distributor saja dan kita sudah memperoleh pasokan voucher keluaran semua operator, atau yang lebih dikenal dengan Supplier Multi Operator.
MENGAPA BISNIS PULSA ELEKTRONIK MENGUNTUNGKAN? Anda pasti ingin mengetahui bagaimana seluk beluk berbisnis pulsa elektrik, karena memang tidak salah bahwa ada banyak alasan yang membuat bisnis ini mampu memikat setiap orang untuk meggelutinya. Berikut beberapa pertimbangan, mengapa
MAJALAH INFO PDN, OKTOBER 2010
» Pelanggan Telepon Seluler Semakin Meningkat Pertumbuhan pelanggan telepon seluler, kian bertambah banyak. Sebagai contoh. Akhir tahun 2009 untuk operator selular Telkomsel memiliki pelanggan sebanyak 30 jutaan rang. Tahun ini, jumlah pelanggannya kurang lebih sudah sekitar 40 jutaan. Dengan pertambahan pelanggan itu artinya pangsa pasar juga semakin terbuka luas. » Setiap Pemilik HP, Tidak Hanya Memiliki Satu Nomor Sudah tak aneh lagi, jika satu orang pelanggan tidak hanya fanatik menggunakan satu jenis kartu operator saja. Dengan beberapa pertimbangan, sinyal jaringan, biaya komunikasi, serta berhemat itu menjadi hal mendasar untuk ’selingkuh’ dengan operator lainnya. Misalnya saja : anda sekarang adalah pelanggan kartu Simpati. Namun, kebetulan anda
Untuk menjadi reseller, anda tidak perlu mengeluarkan kocek yang besar. Dengan modal yang relatif murah (di bawah satu juta), anda sudah bisa memulai untuk menjalankan bisnis isi ulang pulsa ini. » Cara Operasional Bisnis Sangat Mudah Selama di daerah anda masih terjangkau sinyal operator selular, bisa mengoperasikan HP, serta menulis SMS, berarti anda juga bisa untuk menggeluti bisnis ini. Dengan hanya memanfaatkan sebuah HP, maka anda bisa menghasilkan uang tambahan dari bisnis pulsa elektrik ini. » Pulsa Sangat Mudah Dijual Pulsa adalah barang dagangan yang sangat gampang untuk dijual. Banyak orang yang kini membutuhkan pulsa untuk menunjang komunikasinya, baik untuk kepentingan pribadi, keluarga, bisnis, atau komersial. Pulsa juga tidak mengenal gender ataupun usia. » Tidak Ada Resiko Barang Dagangan yang Basi Inilah salah satu kelebihan bisnis yang satu ini. Jika tak laku atau stok masih tersisa tetap bisa dipakai untuk dijual keesokan harinya. Tanpa ada barang yang basi dan kadaluarsa. Beda dengan berjualan voucher fisik, terdapat masa kadaluarsa atau expired date. Jika sampai tanggal kadaluarsa voucher fisik masih belum terjual, maka anda akan merugi. Kalau begitu, tunggu apalagi. Peluang berbisnis pulsa elektrik masih terbuka lebar untuk anda rintis dan kembangkan mulai dari sekarang. Anda tertarik? (Eks)
21
Berita Pasar
Mendongkrak Perdagangan Obat Generik Hingga Rp.3,5 Trilyun Obat generik (OG) seringkali dinilai sebagai obat kelas dua dengan mutu yang kurang terjamin. Sesungguhnya hal itu tidak benar, sebab OG diproduksi dan dipasarkan cukup ketat. Mengingat belum dipahaminya secara baik oleh konsumen, maka penjualan OG jadi kurang menunjukan kenaikan yang signifikan. Namun pemerintah memproyeksikan volume penjualan obat generik dapat meningkat 5-10 persen setiap tahunnya. Diharapkan, hingga akhir tahun ini penjualannya bisa mencapai Rp. 3 triliun.
P
ermintaan obat generik pada industri farmasi dalam negeri diperkirakan akan meningkat menjadi Rp. 3,43,5 triliun di tahun 2011. Karena semakin banyak perusahaan farmasi yang memproduksi obat-obatan jenis ini di masa yang akan datang. Tahun ini, penjualan obat generik baru sekitar 9 persen dari total potensi pasar penjualan farmasi nasional yang mencapai Rp. 38 triliun.
kualitas terjamin, harga terjangkau, serta ketersediaan obat yang cukup sehingga mudah didapat. Jika masyarakat tidak mempunyai uang cukup untuk membeli obat branded atau obat paten, maka masyarakat bisa memilih obat generik. Jadi, semua tergantung pilihan masyarakat, namun sebetulnya obat ini memiliki kualitas yang sama dengan obat branded.
”Obat generik di tahun 2009 mencapai Rp 2,68 triliun, di tahun 2010 naik Rp 2,9 triliun, dan tahun depan saat banyak rumah sakit sudah diwajibkan pakai obat generik, akan bisa tinggi lagi. Saya perkirakan sekitar Rp 3,4-3,5 triliun,” ungkap Direktur Utama PT Kimia Farma Tbk, Sjamsul Arifin beberapa waktu lalu.
Pemerintah sendiri sebetulnya juga sudah menurunkan sejumlah harga obat generik pada awal tahun 2010 ini. Hal itu tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan No.HK.03.01/Menkes /146 /I/2010 tanggal 27 Januari 2010 tentang Harga Obat Generik.
Sjamsul Arifin menjelaskan, untuk perdagangan obat-obatan secara umum akan naik sekitar 34% dari Rp 38 triliun tahun 2010, menjadi Rp 42 triliun pada tahun 2011. Kontribusi Pemerintah dalam pengadaan obat diproyeksikan juga akan naik sebesar Rp 5,1 triliun.
Sekitar 106 item dari 453 item obat generik yang dipasarkan telah diturunkan harganya. Artinya, apotek, rumah sakit dan sarana pelayanan kesehatan lainnya yang melayani penyerahan obat generik harus menggunakan harga eceran tertinggi (HET) sebagai harga patokan tertinggi dan dilakukan sesuai peraturan perundangundangan.
Pemerintah sebetulnya telah mencanangkan penggunaan obat generik sejak tahun 1989. Tujuannya adalah memberikan alternatif obat bagi masyarakat, dengan
22
Contoh beberapa obat generik yang diturunkan harganya adalah ACT (Artesunate tablet 50 mg + Amocliaquine
MAJALAH INFO PDN, OKTOBER 2010
Berita Pasar Contoh beberapa obat generik
FOTO-FOTO: AGUS BACHTIAR
anhydrida tablet 200 mg kemasan 2 blister @ 12 tablet/kotak harga HNA + PPN sebesar Rp33.000, sedangkan harga HET adalah Rp41.250. Aluminium Hidroksida 200 mg, Magnesium Hidroksida 200 mg, kemasan btl 1000 tablet kunyah HNA+PPN sebesar Rp30.530, HETnya Rp38.163. Antasida DOEN 1 tablet kunyah, kombinasi: Aluminium Hidroksida 200 mg, Magnesium Hidroksida 200 mg, kotak 10x10 tablet kunyah harga HNA+PPN sebesar Rp9,117, sedangkan HETnya Rp11.396.
MAJALAH INFO PDN, OKTOBER 2010
Pasar obat generik pada kurun yang sama hanya Rp 2,53 triliun (10%) dan kemudian menurun menjadi Rp 2,37 triliun (7,2% dari pasar obat nasional). Hal ini disebabkan karena masyarakat masih belum teredukasi akan kualitas obat generik yang sama dengan kualitas obat bermerek.
Antimigren: Ergotamin Tartrat 1 mg + Kofein 50 mg kemasan btl 100 tablet harga HNA+PPN Rp10.280 dan HET sebesar Rp12.850. Diazepam tablet 2 mg, kemasan btl 1000 tablet harga HNA+PPN sebesar Rp19.800 dan HETnya sebesar Rp24.750.
Hingga kini masih ada masyarakat memiliki persepsi yang kurang menguntungkan terhadap obat generik. Sebagian masyarakat masih menganggap obat generik adalah obat kelas dua dengan mutu yang tidak terjamin.
BERSINERGI
’’Hal itu sebenarnya tidak benar karena aturan untuk memproduksi dan memasarkan produk obat generik cukup ketat, di antaranya industri farmasi harus memiliki sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dan melalui kontrol yang ketat dari BPOM,’’ tandas Menkes Endang Rahayu Sedyaningsih beberapa waktu lalu.
Dalam proses perjalanan obat generik dari tahun ke tahun, agaknya memang belum menunjukan pertumbuhan penjualan yang signifikan. Market share produk obat generic baru mencapai dikisaran 9-11 persen dari total pasar farmasi Indonesia. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai obat generik ini.
Banyaknya Apotik franchise telah menambah menariknya persaingan dalam perdagangan obat di Indonesia
rang. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, jika lima tahun terakhir pasar obat nasional naik, dari Rp 23,59 triliun (2005) menjadi Rp 32,94 triliun (2009), pasar obat generik sebaliknya malah menurun persentasenya.
Walaupun harga obat generik sudah ditetapkan dan murah namun penggunaan obat generik oleh masyarakat masih ku-
Menyadari belum tersosialisasi dengan baik soal obat generik tersebut, maka pemerintah terus berupaya melakukan berbagai kebijakan untuk mendongkrak penjualan obat genenerik agar naik signifikan dari tahun ke tahun.
23
Berita Pasar Pemerintah, melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag), Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan instansi terkait lainnya saling bersinergi guna mendongkrak perdagangan obat generik ini. Dari pihak Kemendag sendiri telah mengeluarkan kebijakan tegas terhadap perdagangan obat-obatan impor yang masuk di pasar nasional. Hal ini bukan berarti proteksionis, tapi untuk keamanan dan kenyamanan konsumen dalam negeri. Untuk itu Kemendag memberlakukan syarat ketat soal standardisasi. Setiap produk obat impor, termasuk impor dari China maka wajib Standar Nasional Indonesia (SNI). “Seiring dengan diberlakukannya perdagangan bebas ASEAN-China (ACFTA), maka syarat yang harus dipenuhi obat impor adalah bahan baku, pengepakan, hingga label yang harus menggunakan Bahasa Indonesia,” tandas Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu. Mendag Mari Elka Pangestu menilai, rasa-
nya tidak adil bagi perdagangan obatobatan apabila obat impor dibiarkan beredar tanpa ada pengawasan ketat dari pemerintah. “Obat herbal produksi lokal saja harus memenuhi SNI, maka untuk standar tersebut juga harus diberlakukan untuk produk obat impor lainnya,” jelas Mendag.
BERALIH KE OBAT GENERIK Rasa cinta terhadap tanah air, rasa bangga terhadap penggunaan produk dalam negeri, adalah kunci menuju kesejahteraan rakyat Indonesia. Benar, obat generik adalah 100% produk nasional. Namun, bukan berarti kualitas obat generik kalah dengan obat branded. Namun sayangnya, hingga kini masih banyak anggapan khasiat obat generik tidak sama dengan obat paten atau branded. Hal ini juga diakui oleh sejumlah pedagang yang ditemui Info PDN di pertokoan obat kawasan Pasar Proyek Bekasi. ”Selama ini masyarakat yang membeli obat paten lebih banyak ketimbang obat generik. Mungkin mereka sudah terbiasa mengkonsumsi obat paten, dan ternyata memang cocok buat mereka. Harga obat paten memang relatif lebih mahal dibandingkan obat generik, tapi mereka tetap lebih memilih untuk membeli obat paten,” ungkap Syafrial, pedagang obat ”Promedical” di Pasar Proyek Bekasi. Pernyataan Syafrial juga diakui oleh Lidya, salah seorang pembeli obat di
toko tersebut. Lidya mengaku merasa lebih cocok mengkonsumsi obat paten. ”Saya belum pernah coba obat generik. Selama ini saya menggunakan obat paten. Kata orang sih obat generik kurang bagus khasiatnya, jadi saya belum coba,” ujar Lidya. Sebelumnya, Menkes Endang Rahayu Sedyaningsih telah menegaskan, kalau mutu dan khasiat obat generik adalah sama dengan obat paten atau branded. “Obat Generik dijamin aman, karena pemerintah mempekerjakan suatu tim dari para dokter, ilmuwan dan sarjana farmasi yang memeriksa produk untuk menjamin obatobat itu telah dibuat dengan kualitas yang baik juga aman dan efektif,” jelas Menkes Endang Rahayu Sedyaningsih beberapa waktu lalu. Menkes juga menandaskan, sebagai konsumen tidak perlu khawatir, karena setiap obat diawasi oleh badan POM. POM memiliki standarisasi yang harus dipatuhi untuk setiap produsen obat. Jika ada yang melanggar, maka obat tersebut bisa segera dihentikan peredarannya. Peningkatan penjualan obat generik tentu saja tak terlepas dari peranan dokter. Untuk itu, diharapkan para dokter senantiasa memasukkan obat generik ke dalam resepnya. Hal ini sebagai upaya peningkatan penggunaan obat generik di tanah air serta dapat meringankan beban masyarakat atau pasien tanpa mengurangi kualitas dari obat generik.
(hmz/berbagai sumber)
Untuk memudahkan pembeli akan informasi obat, Kimia farma (persero) membuka pembelian dengan layanan online
Pasar Pramuka Jakarta Timur sudah menjadi pusatnya perdagangan obat
24
Suasana ramai transaksi di apotik grosik pasar Pramuka Jakarta Timur
MAJALAH INFO PDN, OKTOBER 2010
Distribusi
Menuju Kebijakan Gula yang Ideal Gula merupakan salah satu komoditas dalam pengawasan. Dari mulai produksi, perdagangan, hingga distribusinya harus berdasarkan ketentuan yang ditetapkan oleh pemerintah. Karena gula merupakan komoditas yang menyangkut hajat hidup orang banyak serta dapat mempengaruhi perekonomian nasional jika keseimbangan Supply and Demandnya terganggu. Saat ini, tercatat kebutuhan gula domestik mencapai 2,7 juta ton. Dan pengamanan dari ulah para spekulan perlu terus dilakukan. FOTO: AGUS BACHTIAR
B
erdasarkan misi, tujuan serta sasaran Kementerian Perdagangan (Kemendag) 2010-2014 yang disampaikan pada Sosialisasi Kebijakan Perdagangan Dalam Negeri 2010, yang berlangsung di Medan, 28 – 30 Oktober 2010, tertuang hal-hal penting, diantaranya : bagaimana penciptaan jaringan distribusi perdagangan yang efesien, menjaga ketersediaan bahan pokok dan penguatan jaringan distribusi nasional, stabilisasi dan penurunan disparitas harga bahan pokok. Terkait distribusi, Kemendag selalu memberikan fokus perhatian dalam hal peningkatan penataan sistem distribusi nasional untuk menjamin kelancaran arus barang dan jasa, sehingga akan berdampak pada kepastian usaha dan daya saing produk domestik. Salah satunya pada gula. Terdapat sejumlah aturan yang menjadi payung hukum bagi nya, seperti Peraturan Pemerintah (PP) No. 19/2004, tentang Perdagangan Barangbarang dalam Pengawasan. Keputusan Presiden (Keppres) No. 57/2004 tentang Penetapan Gula sebagai Barang Dalam Pengawasan, yang pengadaanya melalui impor dibatasi. Keputusan Presiden (Kepres) No. 58/2004 tentang Penanganan Gula yang Diimpor Secara Tidak Sah. Surat Keputusan (SK) Menperindag No. 527/2004 tentang Tata Niaga Impor Gula, dan sebagainya. Perlu diketahui bahwa produksi gula nasional hingga akhir tahun 2010, diperkirakan di bawah tahun sebelumnya. “Estimasi
MAJALAH INFO PDN, OKTOBER 2010
produksi gula 2010 hanya 1,8 juta ton, “ ujar Direktur Bina Pasar dan Distribusi Kementerian Perdagangan (Kemendag), Jimmy Bella. Hingga September, produksi gula sudah mencapai 1,6 juta ton. Pada awal tahun, pemerintah memperkirakan produksi gula akan mencapai 2,7 juta ton. Namun, kemudian merevisi menjadi 2,3 juta ton. Revisi tersebut karena perubahan iklim yang mengganggu produksi dan panen.
Dalam tata niaga gula sendiri, diatur mengenai peruntukan gula putih dan gula rafinasi. Dalam hal ini, gula putih sebagai gula konsumsi yang dijual untuk masyarakat umum di pasaran. Sementara, gula rafinasi hanya boleh dijual kepada industri atau paling minim untuk Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Namun kenyataannya, gula rafinasi yang notabene untuk industri banyak dijual untuk khalayak umum di pasaran,
25
Distribusi
PARA PELAKU ATAU SPEKULAN YANG TERBUKTI MELAKUKAN PEREMBESAN GULA RAFINASI BAIK PADA TINGKAT DISTRIBUTOR ATAUPUN PRODUSEN AKAN DITINDAK SECARA TEGAS.
bahkan dengan harga yang jauh lebih murah dari pada gula putih yang diproduksi petani dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), seperti PT. Perkebunan Nusantara (PTPN) dan PT. Rajawali Nusantara Indonesia (RNI). Kenyataan ini sudah membuat petani dan produsen gula putih nasional mengalami kerugian akibat tergerusnya pangsa pasar. Kasus perembesan gula rafinasi ke pasaran sudah ditemukan di sejumlah daerah. Kementerian Perdagangan (Kemendag) menemukan beberapa kota yang melakukan aksi rembesan gula rafinasi ke pasar umum. Temuan itu didapat berdasarkan hasil penyelidikan pada 18 titik atau wilayah yang dilakukan belum lama ini. Diantaranya meliputi Jawa, Sulawesi Selatan, Jakarta, Kalimantan Tengah. Seperti kita ketahui, gula rafinasi yang merembes ke pasar umum dapat merusak harga gula. Oleh karena itu, Kemendag terus memperketat pengawasan distribusi gula putih dan rafinasi, salah satunya dengan melakukan penarikan. Sebab, perembesan gula rafinasi untuk industri ke pasaran umum telah merugikan pelaku industri (khususnya petani) dan pedagang gula putih. Selama periode satu tahun, petani hanya bisa satu kali melakukan panen tebu dan industri untuk mengolahnya menjadi gula. Oleh karena itu, ketersediaan pasokan gula yang memang diperuntukkan untuk konsumsi masyarakat perlu
26
diamankan dengan baik agar perembesan gula tidak terjadi lagi.
MENGOPTIMALKAN TATA NIAGA PERGULAAN Kebijakan tata niaga impor gula, sampai saat ini berjalan sesuai dengan maksud dan tujuannya yaitu untuk menyeimbangkan pasokan dan kebutuhan melalui pengendalian impor dan memberikan kepastian usaha bagi petani tebu sehingga taraf hidupnya juga turut terangkat. Seperti halnya Peraturan Menteri Perdagangan Nomor : 20/M-DAG/PER/5/2010 tentang Penetapan Harga Patokan Petani (HPP) Gula Kristal Putih (GKP/ Plantation White Sugar). Permendag ini adalah salah satu bukti keseriusan Kemendag guna kesejahteraan petani tebu dan dalam upaya peningkatan produksi tebu dan produktivitas lahan menuju swasembada gula dalam negeri sekaligus memenuhi kebutuhan gula yang terjangkau bagi konsumen. Rumusan baru penghitungan harga juga diharapkan akan semakin mendorong peningkatan produktivitas di tingkat petani maupun produsen gula. Kemendag menetapkan HPP gula kristal putih tahun ini sebesar Rp. 6.350 per kilogram. HPP tersebut naik 18,7% dibandingkan dengan 2009 sebesar Rp. 5.350 per kilogram.
MAJALAH INFO PDN, OKTOBER 2010
Distribusi Menteri Perdagangan, Mari Elka Pangestu, mengatakan penetapan HPP GKP itu dilakukan menyusul penetapan musim giling tebu 2010 mulai 25 Mei 2010. Besaran HPP GKP tersebut telah disepakati dalam Rapat Koordinasi di Kantor Menteri Koordinator Perekonomian pada 7 Mei lalu. Penetapan HPP tersebut, mengacu pada perhitungan Biaya Pokok Produksi (BPP) hasil Tim Survei Dewan Gula Indonesia (DGI) pada awal 2010 dan penyesuaian terhadap bagi hasil giling tebu, besaran rendemen, dan tetes tebu. Perlu diketahui bahwa bagi hasil giling tebu tumbuh menjadi 68% untuk petani tebu dan 32% untuk PT. Perkebunan Nusantara (PTPN). Sebelumnya bagi hasil giling petani ditetapkan 66% dan 34% untuk PTPN. Tetes tebu menjadi 3 kilogram, naik 20% dari 2,5 kilogram. Rendemen gula petani naik menjadi 7,4%, sebelumnya 7,18%. Dari hasil perhitungan di atas, berarti perhitungan akhir BPP menjadi Rp. 5.765 per kilogram. Ditambah keuntungan petani 10% dari BPP dan pembulatan harga, maka HPP 2010 adalah Rp. 6.350 per kilogram. Dimana penyesuaian bagi hasil, rendemen gula petani dan tetes tebu tersebut, akan ditindaklanjuti oleh Kementerian Pertanian dan Kementerian Negara BUMN. Salahsatu upaya untuk mengatasi perkembangan beredarnya gula ilegal yang dapat mempersulit pendataan mengenai rencana produksi, jumlah kebutuhan maupun stok gula di setiap daerah maupun secara nasional, diterbitkanlah juga Kebijakan Perdagangan Gula Antar Pulau dengan No. 334/MPP/Kep/ 5/2005.
PENGAWASAN Direktur Pengawasan Barang Beredar dan Jasa Kementerian Perdagangan (Kemendag), Inayat Iman mengatakan, pengawasan penyaluran gula, termasuk rafinasi, yang selama ini dilakukan Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) dibantu aparat penegak hukum, baik di pusat maupun di daerah, sudah memadai. ”Kami sudah mengirimkan surat agar PPNS memantau dan mengawasi peredaran gula rafinasi di pasaran”.
MAJALAH INFO PDN, OKTOBER 2010
Dimana para pelaku atau spekulan yang terbukti melakukan perembesan gula rafinasi baik pada tingkat distributor ataupun produsen akan ditindak secara tegas. Kemudian, siap memberikan sanksi bagi pelaku yang benar-benar melakukan kesengajaan. Kemendag sendiri telah melakukan penarikan gula rafinasi yang merembes ke pasar. Dalam hal ini, Kemendag telah melakukan konsolidasi dengan Kementerian Perindustrian dan pelaku industri (Asosiasi Gula Rafinasi). Industri-industri gula rafinasi diminta untuk menarik gula rafinasi yang beredar di pasar karena dalam aturannya diperuntukkan untuk industri yang membutuhkan gula rafinasi. Adapun fokus penarikan dilakukan di daerah sentra industri gula petani seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan. Dari hasil pantauan Kemendag di lapangan, indikasi perembesan ini terjadi sejak awal Juni. Untuk komoditi gula perlu terus dimonitor secara intensif agar tidak terjadi perembesan lebih luas lagi, karena diperkiraan stok atau ketersediaan sampai akhir tahun di bawah besaran tingkat kebutuhan. Penarikan tersebut sesuai dengan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) nomor 111/M-DAG/2/2009 tentang Petunjuk
Pendistribusian Gula Rafinasi. Peraturan ini mensyaratkan gula rafinasi di dalam proses penjualannya atau penyaluran barangnya harus melalui distributor yang ditunjuk oleh industri, produsen, dan distributor yang diketahui oleh dinas sub distributor sampai dengan pengecer. Gula tersebut harus dalam kemasan karung dan tidak boleh kiloan. Wajib mencantumkan produk Gula Kristal Rafinasi (GKR), hanya untuk kebutuhan industri, berat bersih, nama produsen, dan sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI), dengan mutu maksimal Icumsa 45. Kemudian, melakukan monitoring dan pelaporan mengenai realisasi penjualan yang dilakukan oleh Sub Distributor kepada Distributor setiap bulan. Distributor kepada Dinas Perindustrian dan perdagangan (Disperindag) Provinsi dan Kab/Kota dengan tembusan kepada produsen gula rafinasi setiap dua bulan. Sedangkan produsen dan Disperindag Provinsi kepada Dirjen Perdagangan Dalam Negeri setiap tiga bulan. Selain itu, industri harus menunjukkan kelengkapan dokumen agar dapat membeli gula rafinasi. Antara lain, izin usaha untuk industri skala besar hingga menengah, Tanda Daftar Industri (TDI) untuk industri skala kecil, dan surat keterangan dari RT/ RW yang diketahui dari industri kecil dan industri rumah tangga. Dengan persentase 75 persen ke industri langsung, 25 persen
27
Distribusi ke industri kecil. Kalau ternyata melebihi, berarti telah menyalahi aturan dan harus dilakukan pembinaan.
KEMENDAG MENGHARAPKAN PERAN SERTA PEMERINTAH DAERAH DALAM MEMBANTU KELANCARAN SETIAP KEBIJAKAN YANG TERKAIT DENGAN KETERSEDIAAN BAHAN POKOK, SEPERTI HALNYA GULA.
Oleh karena itu, untuk mencegah perembesan gula rafinasi ke pasar konsumsi, sebaiknya penyaluran gula yang ditujukan bagi industri kecil dan menengah dilakukan melalui satu pintu. Ini berarti penjualan gula rafinasi ke UKM tidak bisa dilakukan sembarangan, baik oleh produsen maupun distributor.
BERSINERGI UNTUK AMANKAN PASOKAN Sesuai dengan pelaksanaan kebijakan stabilisasi pangan pokok, dalam hal ini untuk komoditi gula, Kemendag memfokuskan pada pelaksanaan kegiatan untuk menjamin kecukupan stok domestik hingga awal tahun tanpa memperhitungkan sisa stok yang lalu, dengan menambah pasokan termasuk timing pelaksanaannya sebelum musim giling 2011.
Selain untuk menambah pasokan, impor dilakukan apabila produksi dan atau stok gula kristal putih di dalam negeri tidak mencukupi kebutuhan/ konsumsi dalam negeri. Oleh karena itu, pemerintah khususnya Kemendag mengharapkan peran serta Pemerintah Daerah dalam membantu kelancaran setiap kebijakan yang terkait dengan ketersediaan bahan pokok, seperti halnya gula. Yaitu dengan mengamankan jalur-jalur distribusi untuk kelancaran suplai ke pasar-pasar, melakukan koordinasi secara intensif dengan dunia usaha dan instansi terkait (termasuk daerah produsen/pemasok di luar daerah setempat) supaya tidak terjadi kekurangan pasokan akibat kondisi cuaca, pangaruh harga di luar negeri, dan sebagainya. Pada dasarnya, setiap policy yang ada bertujuan untuk menaikkan kelas kita ke arah yang lebih baik lagi. Begitu juga, upaya Kemendag disetiap kebijakan distribusinya. Tak terkecuali soal gula. Sebenarnya tidak sulit karena sudah ada ketentuan berdasarkan spesifikasi. Gula rafinasi untuk industri dan gula putih untuk dikonsumsi. Sekarang tinggal bagaimana kepatuhan dan kesadaran kita terhadap peraturan yang berlaku. Jika taat maka selamat dari segala bentuk penyelewengan terhadap bahan pemanis ini. (Eks)
FOTO: AGUS BACHTIAR
Salah satu actionnya yaitu dengan mengeluarkan izin impor GKP sebesar 450 ribu ton untuk enam importir, yakni PT. Perkebunan Nusantara (PTPN) IX sebanyak 70 ribu ton, PTPN X 90 ribu ton, PTPN XI 90 ribu ton, PT. Rajawali Nusantara Indonesa (RNI) 50 ribu ton, PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) 90 ribu ton, dan Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) 60 ribu ton. Dimana alokasi impor GKP tersebut, sudah merata ke 32 daerah tujuan distribusi, mulai dari Nanggroe Aceh
Darussalam hingga ke bagian timur yaitu papua.
28
MAJALAH INFO PDN, OKTOBER 2010
FOTO-FOTO: AGUS BACHTIAR
Info Sembako
Kemendag Targetkan 80% Produk Minyakita Dipasaran Kementerian Perdagangan (Kemendag) menargetkan pada akhir tahun 2014 sekitar 80% produk Minyakita sudah bisa menggantikan minyak goreng curah di pasar-pasar tanah air. Karena itu, Kemendag akan terus memberikan fasilitas PPN-DTP guna meringankan beban hidup masyarakat dalam mengkonsumsi minyakita.
M
inyak goreng merupakan salah satu bahan kebutuhan pokok masyarakat. Sebagian besar minyak goreng yang beredar di masyarakat adalah dalam bentuk curah, yang mutu dan higienitasnya belum sepenuhnya terjamin. Saat ini, diperkirakan masyarakat mengkonsumsi sekitar 30 persen minyak goreng dalam bentuk kemasan bermerek, 30 persen konsumen industri, dan 30 persen jenis minyak goreng curah. Total konsumsi sebesar 3,5-4 juta ton per tahun. Kemendag berharap pada tahun 2011 masyarakat akan beralih ke minyak goreng kemasan merk Minyakita, yang lebih terjamin mutu dan higienisnya. Apalagi, harga
MAJALAH INFO PDN, OKTOBER 2010
Minyakita hanya Rp.8500,- atau jauh lebih murah dibandingkan harga minyak goreng kemasan yang dijual dipasaran. Kementerian Perdagangan menargetkan sekitar 150.000 ton minyak goreng kemasan Minyakita dapat terjual habis pada tahun ini. “Tahun 2010 ini sudah kita jual bebas. Kita harapkan masyarakat bisa mendapatkan minyak goreng murah dengan mutu dan higenitas yang terjamin, “ kata Dirjen Perdagangan Dalam Negeri, Kementerian Perdagangan, Subagyo beberapa waktu lalu. Pernyataan senada diungkapkan Sekretaris Ditjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Gunaryo. Sesditjen
PDN menjelaskan bahwa saat ini konsumsi minyak goreng curah sekitar 2 juta liter per tahun. Sedangkan untuk minyak goreng branded diperkirakan baru mencapai ratusan ribu liter per tahunnya. Penetapan harga jual Minyakita Rp 8.500,per liter oleh Kemendag tersebut nantinya akan menjadi harga jual yang sampai ke tangan konsumen. Diharapkan, konsumen bisa membeli dengan harga yang sudah ditetapkan tersebut” ungkap Sesditjen PDN Gunaryo. Sesditjen PDN Gunaryo juga menambahkan bahwa saat ini potensi persediaan migor cukup tinggi. Hal ini dikarenakan bulan Juli-September merupakan panen puncak
29
Info Sembako
KITA BERHARAP, KEHADIRAN MINYAKITA SELAMA INI DILAKUKAN DAPAT MENJAGA STABILITAS HARGA MINYAK GORENG PADA UMUMNYA DI PASAR DALAM NEGERI JUGA DAPAT MENGENDALIKAN HARGA DELAPAN KEBUTUHAN POKOK LAINNYA
Crude Palm Oil (CPO) yang merupakan siklus produksi kelapa sawit. “Karena itu, sepanjang tahun 2010, harga minya goreng (migor) bisa dikatakan stabil dan cenderung mengalami penurunan,” jelas Sesditjen PDN.
PPN-DTP Kemendag menargetkan Minyakita nantinya akan mampu menjangkau 18,2 juta rumah tangga berpenghasilan rendah. Sebagaimana slogan Minyakita, yakni Minyak Goreng Kita-kita, artinya dari kita untuk kita. Saai ini Kemendag telah mengalokasikan dana hingga Rp.800 miliar untuk menanggung Pajak Pertambahan Nilai (PPN-DTP). Mendag Mari Elka Pangestu pada suatu kesempatan jumpa pers mengatakan bahwa Kemendag telah mengusulkan kepada Kementerian Keuangan untuk tetap memberikan fasilitas PPN-DTP sampai dengan tahun 2014. “Sebab, ditargetkan pada tahun tersebut Minyakita sudah bisa menggantikan minyak goreng curah di pasar-pasar atau minimal market share-nya dapat mencapai sekitar 80% dari peredaran minyak goreng curah,” ungkap Mendag Mari Elka Pangestu.
30
Karena itu, tahun 2010 ini, Kemendag kembali memberikan fasilitas berupa pemberian PPN-DTP atas penyerahan Minyak Goreng Sawit kemasan Minyakita di dalam negeri dengan pagu anggaran sebesar Rp 240 miliar. Dengan sejumlah pagu anggaran tersebut, maka harga jual Minyakita rata-rata di bawah Rp 8.500 per liter. Sementara minyak goreng curah yang tidak dapat PPN-DTP harganya sekitar Rp 9.500 per liter. “Kita sudah luncurkan program ini sejak Januari 2009. Program ini akan berlangsung hingga 5 tahun ke depan, yakni sampai 2014,” jelas Mendag.
Selain pemberian insentif perpajakan, Kemendag juga berencana menyediakan produk minyakita dalam bentuk kemasan kecil. Sementara saat ini Minyakita sudah diproduksi dalam kemasan 1 Kg, 1/2 Kg dan 1/4Kg. Dengan berbagai ukuran tersebut, harga jual menjadi lebih terjangkau oleh masyarakat. “Kita berharap, kehadiran Minyakita mampu menggugah lebih jauh semangat kebersamaan antara pemerintah dan produsen minyak goreng nasional dalam meringankan beban serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia,” ujar Mendag.
MAJALAH INFO PDN, OKTOBER 2010
Info Sembako STABILKAN HARGA Minyak goreng merupakan salah satu kebutuhan primer rumah tangga. Sayangnya pergerakan harga minyak goreng dalam setahun kadang sulit ditebak. Ini membuat konsumen rumah tangga menjadi tidak nyaman dan ini menjadi keluhan masyarakat. Karena itu, Kemendag mengeluarkan sejumlah kebijakan dalam kaitan upaya menstabilkan harga. Kebijakan dimaksud adalah menerapkan Domestic Market Obligation (DMO), pajak ekspor (PE), pajak pertambahan nilai yang ditanggung pemerintah (PPN-DTP) hingga program kebijakan MINYAKITA yang diluncurkan awal tahun 2009 lalu. Melalui kebijakan DMO, diharapkan pasokan untuk industri minyak goreng cukup untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Pertimbangannya adalah karena Indonesia merupakan penghasil bahan mentah untuk membuat minyak goreng yaitu Crude Palm Oil (CPO). Maka pelaku usaha produsen CPO wajib memasok kebutuhan bahan baku industri minyak goreng. Tidak jauh beda dengan kebijakan DMO, pemerintah juga menerapkan kebijakan Pajak Ekspor (PE). Kebijakan ini juga dilahirkan dengan tujuan untuk me ngurangi insentif eksportir untuk mengekspor CPO ke luar negeri sehingga pasokan CPO di Indonesia cukup untuk memenuhi kebutuhan industri minyak goreng.
yang dimiliki Minyakita dibanding minyak goreng curah yang dijual di pasaran. Yaitu, sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI), memiliki izin edar dari Badan POM, mempunyai sertifikat halal dari MUI dan memiliki sertifikat merek dari Kementerian Hukum dan HAM, dengan nomor pendaftaran: IDM000203152.
Minyakita dapat tetap berpartisipasi dalam penyelenggaraan Pasar Murah dan Operasi Pasar. Sedangkan untuk meningkatkan penjualan secara komersial ke pasar-pasar tradisional, harus dilakukan promosi secara intensif. Pada kemasan Minyakita nantinya akan ditambahkan logo perusahaan sebagai Sub Brand.
Sampai saat ini, Minyakita sudah memasuki pasar-pasar tradisional. Walaupun jumlahnya belum signifikan, namun terus terjadi peningkatan. Angka penjualan Minyakita yang belum signifikan ini karena memang belum tersosialisasi secara merata di masyarakat.
BERIKAN APRESIASI
Karena itu, agar lebih tersosialisasi lagi untuk menggunakan Minyakita, maka Kemendag senantiasa melakukan penjualan langsung melalui Pasar Murah di setiap Pemerintah Daerah (Pemda). Pasar Murah untuk Minyakita ini umumnya digelar setiap menyambut Hari Besar Keagamaan Nasional (HKBN). “Tak hanya Minyakita, sejumlah kebutuhan pokok lainnya juga kita perdagangkan di Pasar Murah tersebut. Upaya ini untuk meringankan beban masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari hari. Minyakita selalu mendapat respon positif dari masyarakat setiap Pasar Murah diselenggarakan,” ujar Mendag. Mendag berharap, ke depan program
Sebagai bentuk apresiasi pemerintah kepada para produsen minyak goreng yang telah berpartisipasi atas keberhasilan program Minyakita, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu menyerahkan sertifikat penghargaan kepada 12 perusahaan pada awal Oktober lalu. Ke-12 perusahaan dimaksud adalah PT Wilmar Internasional, PT Musim Mas Group, PT Permata Hijau Group, PT SMART, PT Panca Nabati Prakarsa, PT Mikie Oleo Nabati Industri, PT Salim Ivomas Pratama, PT Darmex Oil dan Fats, PT Astra Agro Lestari, PT Best, PT Asian Agri, dan PT Kurnia Tunggal Nugraha. Kemendag juga berharap kepada ke12 produsen minyak goreng skala besar tersebut untuk menggandeng para industri kecil atau berskala rumah tangga dalam hal kemasan (packaging) guna menumbuhkan industri kemasan nasional. (hmz/berbagai sumber)
Tak sampai disitu, Kemendag juga menerapkan kebijakan peluncuran produk minyak goreng kemasan sederhana dan higienis serta terjangkau bagi masyarakat, yakni Minyakita. Kehadiran Minyakita untuk meningkatkan keamanan pangan serta menjaga stabilisasi harga minyak goreng di pasar domestik. “Kita berharap, kehadiran Minyakita selama ini dilakukan dapat menjaga stabilitas harga minyak goreng pada umumnya di pasar dalam negeri juga dapat mengendalikan harga delapan kebutuhan pokok lainnya,” ungkap Mendag. Mendag menjelaskan, banyak keunggulan
MAJALAH INFO PDN, OKTOBER 2010
31
Kolom Anda
Perkuat Pasar Domestik dan Kebijakan Oleh: Gunaryo (Sesditjen PDN Kementerian Perdagangan) (Disarikan dari berbagai kegiatan Sesditjen PDN)
Kementerian Perdagangan telah mencanangkan bahwa visi pembangunan perdagangan periode 2010 – 2014 adalah “Perdagangan Sebagai Sektor Penggerak Pertumbuhan dan Daya Saing Ekonomi, serta Pencipta Kemakmuran Rakyat yang Berkeadilan”.
S
eiring dengan visi tersebut, Kemendag berupaya fokus pada tiga skala prioritas pembangunan, yakni pertama meningkatkan kinerja ekspor nonmigas secara berkualitas, kedua menguatkan pasar dalam negeri dan efisiensi pasar komoditi, serta ketiga menjaga ketersediaan bahan pokok dan penguatan jaringan distribusi nasional. Pada skala prioritas kedua, yakni penguatan pasar dalam negeri dan efisiensi pasar komoditi, Kemendag menyadari perlu adanya dukungan seperti peningkatan penggunaan produk dalam negeri, pemberdayaan dagang kecil dan menengah, serta pengembangan ekonomi kreatif. Dalam upaya meningkatkan penggunaan produk dalam negeri, Kemendag telah mengeluarkan sejumlah kebijakan yang terkait dengan hal tersebut. Diantaranya mengkampanyekan gerakan Aku Cinta Indonesia. Gerakan aku cinta Indonesia ini bukan berarti gerakan yang bersifat proteksionisme terhadap produkproduk asing yang masuk ke pasar dalam negeri. Melainkan sebuah gerakan untuk menanamkan rasa cinta dan bangga untuk menggunakan produk dalam negeri. Semakin besar masyarakat Indonesia menggunakan produknya sendiri, maka semakin cepat terwujudnya kemakmuran rakyat Indonesia. Selain itu, melalui kampanye Aku Cinta Indonesia, kita berharap muncul produk-produk lokal yang memiliki kualitas yang baik dan harga yang kompetitif dalam perdagangan global saat ini. Dan, masyarakat Indonesia bisa menerima serta menggunakan produknya sendiri. Tentu, kegiatan kampanye ini harus didukung sepenuhnya oleh seluruh komponen bangsa. Tak hanya pemerintah, tapi juga kalangan swasta dan masyarakat Indonesia selaku produsen sekaligus konsumen. Kegiatan kampanye ini harus terus dilakukan berkesinambungan, sehingga menimbulkan rasa
32
kesadaran, minat, rasa setia, dan mengajak pihak lain untuk menggunakan produk dalam negeri.
MEMBERDAYAKAN UKM Usaha Kecil dan Menengah (UKM) mempunyai peran yang strategis dalam pembangunan ekonomi nasional, oleh karena selain berperan dalam pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja juga berperan dalam pendistribusian hasil-hasil pembangunan. Dalam krisis ekonomi yang terjadi di negara kita sejak beberapa waktu yang lalu, dimana banyak usaha berskala besar yang mengalami stagnasi bahkan berhenti aktifitasnya, sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM) terbukti lebih tangguh dalam menghadapi krisis tersebut. Secara nasional kontribusi jenis usaha ini terhadap produk domestik bruto sangat signifikan. Karena itu, pengembangan UKM mendapatkan perhatian yang besar dari pemerintah maupun masyarakat agar dapat berkembang lebih kompetitif bersama pelaku ekonomi lainnya. Pembangunan yang berorientasi pada pemberdayaan ekonomi kerakyatan utamanya UKM sangat strategis dan akan berdampak luas terhadap penyerapan tenaga kerja. Ke depan jenis usaha semacam ini menjadi fondasi yang cukup kokoh bagi struktur perekonomian Indonesia. Untuk itu, pemerintah senatiasa berupaya menciptakan iklim kondusif bagi pelaku UKM agar tumbuh dan berkembang. Pemerintah terus meningkatkan perannya dalam memberdayakan UKM disamping mengembangkan kemitraan usaha yang saling menguntungkan antara pengusaha besar dengan pengusaha kecil, dan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusianya. Sejauh ini pemerintah telah banyak mengeluarkan kebijakan untuk pemberdayaan UKM, seperti pemberian kredit bersubsidi dan bantuan teknis,
MAJALAH INFO PDN, OKTOBER 2010
Kolom Anda
yang Berpihak melakukan perlindungan usaha, pengembangan kemitraan antara UKM dengan pengusaha besar di dalam negeri maupun luar negeri, memperluas pangsa pasar melalui sejumlah pameran baik tingkat lokal, nasional, maupun internasional serta pembinaan dan pelatihan pengembangan usaha. Berkaitan dalam pembinaan dan pelatihan pengembangan usaha ini, kini Kemendag terus melakukan inventarisasi terhadap produk-produk lokal unggulan yang pantas untuk dikembangkan mereknya dan dipromosikan ke dunia internasional. Kemendeg senantiasa bersedia membantu UKM dengan memberikan konsultasi terkait pembuatan merek atau kemasan. Karena, merek tak hanya menjadi alat promosi produk tapi juga menjadi jaminan bagi konsumen atas kualitas produk yang dibelinya. Kemendag menargetkan 60 merek produk UKM lokal tercipta setiap tahunnya. Selain itu, baru-baru ini juga telah ditandatangani MOU tiga menteri (Menteri Perdagangan, Menteri Dalam Negeri dan Menteri Koperasi dan UKM). Tujuan dari MoU ini adalah untuk mengefektifkan program pemberdayaan UKM dan PKL, yakni dengan mensinergikan program pemberdayaan usaha mikro yang dimiliki oleh masing-masing kementerian. Kita meyakini, sektor UKM dan PKL ini bisa menjadi lokomotif perekonomian rakyat.
MENGEMBANGKAN EKONOMI KREATIF Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025 ini merupakan wujud optimisme untuk mewujudkan Indonesia menjadi negara yang maju. Di dalamnya terdapat pemikiran-pemikiran dan cita-cita untuk menjadi masyarakat dengan kualitas hidup yang tinggi, sejahtera dan kreatif. Di berbagai negara di dunia saat ini, diyakini Ekonomi kreatif yang mencakup industri kreatif dapat memberikan kontribusi bagi perekonomian bangsa secara signifikan. Dan, Indonesia memiliki potensi untuk mengembangkan ekonomi
MAJALAH INFO PDN, OKTOBER 2010
kreatif ini. Karena Bangsa Indonesia memiliki sumberdaya insani kreatif dan warisan budaya yang sangat kaya. Jumlah industri kreatif di Indonesia saat ini diperkirakan mencapai 2,2 juta. Sementara itu jumlah industri kerajinan berjumlah 700 ribu dengan menyerap 1,8 juta tenaga kerja. Pada tahun 2009 lalu, sumbangan ekonomi kreatif terhadap perekonomian nasional cukup signifikan. Ekonomi kreatif mampu menyumbang 7,6% dalam PDB Indonesia termasuk 7 juta tenaga kerja yang berhasil diserap di sektor ini. Pemerintah menyadari bahwa ekonomi kreatif, yang berfokus pada penciptaan barang dan jasa dengan mengandalkan keahlian, bakat dan kreativitas sebagai kekayaan intelektual, adalah harapan bagi ekonomi masa depan bangsa untuk bangkit, bersaing dan meraih keunggulan dalam ekonomi global. Ada sekitar 120 juta lebih pasar untuk ekonomi kreatif ini. Karena itu, untuk mengembangkan ekonomi kreatif ini, Kemendag mengajak seluruh elemen masyarakat seperti cendekiawan dan pebisnis untuk berperan aktif dalam mengembangkan industri kreatif ini. Tanpa kolaborasi, pengembangan ekonomi kreatif bisa jadi tidak berjalan selaras dan efisien. Hal ini karena setiap aktor memiliki peran yang signifikan, namun juga memerlukan kontribusi dari aktor lainnya. Tentu, setiap elemen yang terkait agar saling berkoordinasi yang baik dalam mengembangan ekonomi kreatif ini guna mencapai sasaran industri kreatif nasional yang ingin dicapai.
PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF INDONESIA 2025 INI MERUPAKAN WUJUD OPTIMISME UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA MENJADI NEGARA YANG MAJU. DI DALAMNYA TERDAPAT PEMIKIRANPEMIKIRAN DAN CITACITA UNTUK MENJADI MASYARAKAT DENGAN KUALITAS HIDUP YANG TINGGI, SEJAHTERA DAN KREATIF.
Saat ini terdapat 14 subsektor industri kreatif nasional, yakni Periklanan; Penerbitan dan Percetakan; TV dan Radio; Film, Video dan Fotografi; Musik; Seni Pertunjukan; Arsitektur; Desain; Fesyen; Kerajinan; Pasar Barang Seni; Permainan Interaktif; Layanan Komputer dan Piranti Lunak; Penelitian dan Pengembangan. ***
33
Ekonomi Kreatif
Kabayan Lip Lap, Animasi Siapa bilang Indonesia miskin karya animasi buatan sendiri. Tengoklah beberapa film animasi dan semi animasi yang pernah ditayangkan di bioskop serta beberapa serial yang sudah ditayangkan di televisi swasta nasional. Salahsatunya adalah yang memenangkan penghargaan di bidang ICT (Information and Communication Technology). Yaitu serial Kabayan Lip Lap.
K
abayan Lip Lap adalah hasil produksi Castle Production (CP) yang didukung oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag). Karya animasi ini merupakan hasil kreasi anak bangsa untuk menghidupkan kembali cerita asli rakyat Indonesia dalam versi yang berbeda. Berbekal visi untuk menumbuhkan rasa na sionalisme dan sikap positif sejak dini, Kabayan Lip Lap mencoba me ngajak anakanak Indonesia untuk melihat kekayaan alam dan ragam budaya negerinya. Karya ini juga menjadi wujud dari kreativitas yang dimiliki oleh sumber daya manusia Indonesia. CP berdiri sejak tahun 1996. 96. Sebelum terjun didunia animasi, perusahaan erusahaan ini lebih banyak memproduksi produksi film company profile perusahaan usahaan property yang pada saat itu sedang booming. Kemudian dian CP mengembangkan diri dengan membuat iklan animasi untuk berbagai proyek properti erti tersebut. Tak disangka perrmintaan animasi untukk pemasaran property terus bertambah, sehingga manajemen memutuskan menambah jumlah tim pada bagian animasi. Empat tahun kemudian, yakni kni tahun 2000, CP berkenalan lan dengan seorang produser ser asal Amerika Serikat. Saatt itu produser dan rumah produksi duksi
34
Sunny Side Up sedang mencari mitra untuk proyek pembuatan video dokumenter bertema anti narkoba. Dan CP pun terlibat untuk menggarap proyek tersebut. Akhirnya, bisnis yang identik dengan dunia anak-anak inilah yang menjadi pilihan CP. Perusahaan ini bermarkas di sebuah ruko berlantai lima di Jalan Pasar Baru Timur, Jakarta Pusat. Perangkat komputer selalu disiagakan, karena inilah sarana untuk membuat berbagai karya animasi. Ratusan gambar yang sudah siap digarap, terlihat pada setiap layar monitornya. Dengan estimasi, dalam satu detik dibutuhkan tidak kurang dari 25 gambar. Jadi, jika untuk membuat satu episode animasi 3D yang berdurasi 25 menit, dibutuhkan tidak kurang 3.750 gambar. Kita harus bangga karena CP dimiliki oleh orang Indonesia asli dan mempekerjakan sekitar 120 para animator anak negeri yang berbakat dan mampu bersaing dengan negara-negara penghasil karya animasi se-
perti Jepang, Amerika, Taiwan, China dan lainnya. Selain itu, semua produk CP yang berhasil ke mancanegara selalu mencantumkan credit title dari para animatornya sehingga nama mereka dikenal oleh dunia. Sebutan go internasional pun kian melekat. Selama ini CP memang masih market oriented bahwa tiap produk masih berdasar permintaan klien jadi tidak semua produk animasi khas Indonesia, seperti Jim Elliot Story dan William Tyndale hasil produksi Castle untuk animasi 2D, yang dipasarkan dalam format DVD di Amerika Serikat dan Eropa. Maria Tjhin pemilik CP, adalah termasuk pendiri sekolah animasi HelloMotion. Alumnus dari San Fransisko State University, California ini menjelaskan bahwa animasi 3D Kabayan Lip Lap diakui menjadi standar animasi nasional nasiona dan tokoh utamanya adalah legenda tanah tana Sunda yang sudah terkenal ketokohannya ketokoha oleh lapisan masyarakat. Saat ini ini, film kartun ini sudah dapat kita saksika saksikan di Global TV dan Indosiar Serial anak-anak ini dibuat atas dasar idealisme dan rasa cinta pada Indonesia. CP tergerak t untuk menciptakan sebuah tontonan cipt animasi khas Indonesia. ani Lebih tepatnya, prihatin Le melihat anak-anak m IIndonesia yang terus disuguhi tontonan animasi yang berasal dari luar negeri. Akibatdar nya mereka lebih tahu Doraemon dibandingkan si Kancil. Kan Menurutnya sudah seharusnya anak-ana anak-anak Indonesia diberikan suguhan hiburan yang y dapat mendidik
MAJALAH INFO PDN, OKTOBER 2010
Potensi UMKM
Lokal yang Jelajahi Dunia mereka, untuk mencintai tanah airnya.
KABAYAN LIP LAP MEMPEROLEH PENGHARGAAN INAICTA Masyarakat Indonesia tentu tak asing dengan tokoh Kabayan. Ikon tanah Sunda ini dikenal sebagai sosok dewasa yang pemalas dan lugu, namun selalu jujur. Tapi, lain dengan Kabayan yang digambarkan dalam animasi versi tiga dimensi dalam serial Kabayan Lip Lap. Animasi buatan asli anak negeri ini mencitrakan Kabayan sebagai seorang anak berumur 10 tahun, bertubuh gemuk, rajin, jujur, dan bijaksana. Dia pun tetap nakal sebagimana wajarnya anak-anak seumurnya. Animasi ini adalah serial TV animasi 3D pertama buatan lokal yang ditujukan untuk anak-anak di Indonesia dan merupakan film kartun ketiga buatan Indonesia. Kabayan adalah kisah petualangan seorang anak desa yang cekatan, mandiri dan selalu siap menolong. Dengan ciri khas logat bahasa Sundanya, film kartun ini bercerita tentang petualangan Kabayan dan temantemannya dalam mengelilingi nusantara Indonesia. Kabayan memiliki teman imajinasi seekor kunang-kunang bernama Lip Lap yang melambangkan ”kepandaian dan berbudi pekerti”. Dia selalu mengikuti dan menemani Kabayan ke mana pun pergi. Lip Lap sering menyemangati Kabayan bila sedang putus asa dan mengingatkan bocah tersebut bila berbuat salah. Selain Lip Lap, ada tiga teman Kabayan lainnya yang digambarkan berasal dari berbagai daerah dan suku bangsa. Sami dari papua,
MAJALAH INFO PDN, OKTOBER 2010
Naya dari Kalimantan, dan Ling Ling yang keturunan Tionghoa. Kabayan dan para sahabatnya sangat mencintai Indonesia. Mereka kerap bertualang ke sejumlah daerah untuk melihat kebudayaannya. Tak hanya itu, mereka juga mengunjungi tempat-tempat menarik yang dapat mengingatkan anak-anak Indonesia untuk bangga pada kekayaan budayanya. Bahkan mereka juga turut membantu menyelamatkan ragam budaya bangsa yang hampir punah (musik tradisional, kesenian daerah, makanan khas daerah, dan lainnya) dan melestarikan kekayaan alam Indonesia. Sejak kemunculannya, CP selalu berusaha untuk menghasilkan karya-karya yang bermutu serta berkualitas. Tidak hanya
menyuguhkan sebuah tontonan, namun nilai edukasi pun turut menjadi fokus perhatian ditengah derasnya tayangan animasi dari luar negeri seperti : Naruto, Spongebob, Dora The Explorer dan lain-lain. Produk CP saat ini dijadikan percontohan untuk membangkitkan ekonomi kreatif Indonesia. Pada suatu kesempatan pada acara peresmian Bulan Indonesia Kreatif beberapa tahun yang lalu di Jakarta, Kemendag meminta CP untuk mengembangkan karakter-karakter Indonesia lainnya, dengan cerita yang juga khas Indonesia. Untuk film seri Kabayan Lip Lap ini, menjadi salah satu bagian kampanye kebanggaan nasional atau National Pride Campaigne untuk menumbuhkan rasa cinta dan bangga anak Indonesia terhadap bangsanya. Selain itu, CP memperoleh pengakuan tingkat nasional dari Depkominfo setelah menjadi Pemenang Indonesia ICT Award (INAICTA) 2008 untuk kategori Animasi. Perusahaan ini pun berhasil menjalin kerjasama dengan Departemen Pendidikan Nasional lewat sosialisasi program Jejaring Pendidikan Nasional (Jardiknas). Bersamaan dengan program tersebut, Castle Production melakukan road show kesejumlah kota di Indonesia seper ti Manado, Samarinda, Palembang, Yogyakarta, dan Pekalongan. Perusahaan ini pun telah berhasil menjalin kerjasama dengan Kementerian Perdagangan untuk menyiarkan animasi tersebut di Televisi Republik Indonesia (TVRI). Awalnya CP sedikit pesimis. Mereka takut usaha yang dilakukan sia-sia dan anak-
35
Ekonomi Kreatif anak tetap tak mengenal tokoh santun yang mereka ciptakan. Namun, hal tersebut terbalas dengan banyaknya respon positif yang datang dari sejumlah anak-anak Indonesia. ”Mereka menghubungi kami lewat berbagai media yang kami sediakan, bahkan meminta kami untuk mendatangi mereka,” kata Maria. Bukan hanya Kabayan Lip Lap proyek idealis yang mereka kerjakan. Tahun lalu, Castle Production bersama PMI dan Canadian Red Cross membuat animasi cara menghadapi bencana. Lalu membuat 52 episode animasi pendek untuk televisi pendidikan (TVE). Maria dan Castle Production berkomitmen untuk menjadikan produksi animasi anak negeri sebagai tuan rumah di negeri sendiri. Mereka ingin menunjukkan bahwa Indonesia pun bisa memproduksi animasi berkualitas dan mendidik anak-anak Indonesia. Mereka berharap akan banyak produsen animasi yang mengikuti jejak mereka ini. ”Bila kita tidak mulai sekarang kapan lagi,” ujar Maria bersemangat.
Kita pasti bertanya-tanya, mengapa kartun dan film luar negeri bisa sukses? Jawabnya adalah selain dapat menghibur dan membuat kita tertawa. Action dan juga kekonyolan yang ditampilkannya membuat tontonan itu menjadi menarik untuk diikuti. Untuk mendukung promosi mereka juga menjual berbagai merchandise tokoh kartunnya. Seperti : stiker, t-shirt, topi, pin dan lainnya. Melihat dominasi animasi impor di televisi, produk lokal pun tak mau tinggal diam. Sebagaimana yang dilakukan Kabayan Lip Lap. Selain kualitas gambar yang sudah bagus karena kualitas 3D-nya cukup detail dan warnanya yang matang. Pesan moral yang disampaikanpun sangat baik, tentang budaya dan bagaimana cara bersikap dalam kehidupan sehari-hari. Alur ceritanya menarik dan seru untuk diikuti, ada sedikit action dan banyak pemakaian teknologi di dalamnya. Hal inilah yang diharapkan
bisa menginspirasi anak Indonesia untuk menjadi lebih pintar dan terus selalu belajar. Dan yang menarik, Kabayan Lip Lap juga dijadikan sebagai salah satu sarana di mobil pintar, motor pintar, perahu pintar dan rumah-rumah pintar dalam program Indonesia Pintar oleh Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB) yang mengetengahkan khasanah budaya, warisan, serta kekayaan tanah air Indonesia. Pernak-pernik pendukung seperti : stiker, t-shirt, topi, tempat minum, dan poster pun turut dibuat. Guna mendukung eksistensi sebuah bisnis/usaha. Media, khususnya televisi, memang menjadi tolak ukur tersendiri dalam mengembangkan dan memperkenalkan animasi lokal kepada masyarakat. Keberhasilan Kabayan Lip Lap tayang di stasiun televisi swasta, tak lepas karena pihak televisi itu sendiri yang juga menyadari betapa pentingnya membantu membangun ideologi anak-anak Indonesia tentang budaya mereka, sehingga tidak hanya mengenal budaya negara lain. Televisi merupakan media yang paling cepat untuk dapat menjangkau khalayak luas. ‘Kotak ajaib’ ini sangat berperan penting sebagai ‘outlet’ bagi industri produk dalam negeri, untuk membantu masyarakat mengenal dan lebih menghargai produk lokal seperti halnya serial animasi Kabayan Lip Lap ini. (Eks) FOTO: AGUS BACHTIAR
Hadirnya Kabayan Lip Lap ini, diharapkan mampu mendorong program TV lokal agar dapat membangkitkan kecintaan pada produk dalam negeri, dengan mengapresiasikan setiap tayangan yang mencerminkan budaya Indonesia. Mengingat 90 persen program film animasi anak yang ditayangkan di stasiun TV merupakan produk asing.
Selain itu, bisa lebih menggairahkan produsen dan perusahaan animasi dalam negeri untuk membuat program animasi lokal, setelah selama ini lebih sering menangani proyek animasi untuk negara lain seperti : Amerika Serikat, pasar Eropa, maupun Asia. Pasar Indonesia demikian besar potensinya. Persentase dari penduduk kita yang dibawah umur 14 tahun adalah 30 persen atau sekitar 60 juta. Sehingga untuk menarik perhatian para pecinta tontonan anak sangat terbuka lebar.
Produk animasi Indonesia seperti film Kabayan banyak mendapat perhatian para pengunjung Trade Expo 2010 di JI-Expo Kemayoran Jakarta
36
MAJALAH INFO PDN, OKTOBER 2010
Potensi UMKM
Kabupaten Brebes Sentranya Ternak Itik Sejak lama Kabupaten Brebes telah dikenal sebagai sentra penghasil telur asin. Tak pelak, jika telur asin telah menjadi trademark wilayah di bagian ujung barat Jawa Tengah tersebut. Melimpahnya produksi telur asin di Brebes tak terlepas dari banyaknya sentra peternakan itik di wilayah ini.
T
idak jelas sejak kapan awal mula usaha peternakan itik tumbuh di Kabupaten Brebes. Sejumlah peternak itik menyatakan, budidaya itik di Brebes sudah cukup lama. Awalnya dahulu sangat sederhana. Itik digembalakan di persawahan atau sungai oleh para petani di tengah kesibukan mereka bercocok tanam. Banyaknya jumlah peternak itik di Kabupaten Brebes, menjadikan Brebes sebagai salah satu sentra peternakan itik di Jateng. Bahkan, setiap tahunnya diperkirakan dapat menghasilkan lebih dari 100 juta telur itik diproduksi peternakan itik di Brebes. Hingga saat ini populasi itik di wilayah itu diperkirakan mencapai 889.000 ekor. Saat ini tercatat sebanyak 1.778 peternak itik yang tersebar dan bergabung di lebih
MAJALAH INFO PDN, OKTOBER 2010
dari 10 Kelompok Tani Ternak Itik (KTTI). Jumlah itu jauh lebih banyak dibandingkan dengan peternak unggas lain, seperti peternak ayam petelur ataupun peternak ayam pedaging. Banyaknya warga Brebes yang menggeluti profesi sebagai peternak itik tak terlepas dari keuntungan yang dapat dihasilkan dari kegiatan ini. Salah satu sentra ternak itik yang terkenal yakni KTTI Maju Jaya yang terkenal terletak di Desa Limbangan Wetan. Bahkan, kelompok tani ini sempat meraih predikat sebagai KTTI terbaik tingkat nasional tahun 2004 dan juara pertama agrobisnis peternakan se-Indonesia beberapa tahun lalu. KTTI Maju Jaya berdiri sekitar awal tahun 1994 dengan jumlah anggota 17 orang, saat ini sudah berkembang menjadi 70
orang, terdiri atas 25 peternak dan sisanya peternak asuh. Seiring makin banyaknya industri rumah tangga di Brebes yang memproduksi telur asin sekitar tahun 1990-an, pasaran telur itik di wilayah ini pun terkatrol. Mereka para peternak, khususnya KTTI maju Jaya seakan terpacu meningkatkan kapasitas produksinya dengan cara menambah jumlah itik serta memperbaiki manajemen peternakannya. Kegiatan beternak itik pun lambat laun menjadi kegiatan ekonomi utama dibandingkan dengan bercocok tanam atau bertani. Bahkan, tidak sedikit petani yang menjadikan lahan pertaniannya, terutama lahan bawang merah, untuk dijadikan areal peternakan itik. Hal itu pun terbukti dengan membangun
37
FOTO-FOTO: AGUS BACHTIAR
Aktifitas gembala mengajak itik untuk ke sungai, merupakan rutinitas yang mesti dilakukan biar itik memiliki nilai produksi, Kelompok tani desa Pakijangan Kec Bulakamba Brebes Jawa Tengah
Ekonomi Kreatif sentra peternakan itik di bekas lahan pertanian bawang merah mereka sejak tahun 2000 silam secara bergotong royong oleh anggota KTTI Maju Jaya. Ketua KTTI Maju Jaya, H Imron Zaini, kepada Info PDN mengatakan, beternak itik saat ini lebih menjanjikan dari pada bertani bawang maupun padi. Selain risikonya kecil, keuntungan ekonomi yang dapat diperoleh lebih stabil dan relatif lebih besar dari sebelumnya. ”Sewaktu menjadi petani bawang merah, jika harganya bagus, sekali panen memang dapat untung sangat besar. Namun, biaya perawatannya juga besar. Selain itu, akibat cuaca yang belakangan tak menentu, membuat harga bawang merah ikut tak menentu. Kalau beternak itik, resiko-resiko semacam itu tidak ada. Harga telur memang naik-turun, tetapi lebih stabil dibandingkan dengan harga bawang merah. Resikonya paling-paling harga pakan yang mahal,” ucap H Imron. Selain adanya kemudahan pasar, peternak itik di Brebes juga diuntungkan oleh banyak nya sungai kecil yang mengalir di wilayah ini, terutama di daerah utara. Sungai-sungai memudahkan para peternak menggembalakan dan memberikan air minum bagi itik. ”Keberadaan sungai sebenarnya tidak mutlak. Namun, apabila ada, itu sangat membantu. Itik yang digembalakan akan lebih mudah bertelur karena tidak gampang stres” ujar H Imron. Untuk faktor kesehatan itik menjadi salah satu keuntungan peternak. Daya tahan itik cukup tinggi terhadap serangan penyakit yang mematikan sekalipun, seperti penyakit flu burung yang sempat menghantui peternak unggas di Indonesia, tak menjadi masalah bagi peternak. Pasalnya, hal tersebut tak lepas dari faktor bawaan itik yang memang memiliki kekebalan tubuh terhadap serangan virus. ”Kematian itik di Brebes akibat serangan
38
Sambil menjaga anak juga menjaga itik
virus flu burung jarang terjadi, khususnya bila dibandingkan dengan jenis unggas yang lainnya. ”Hingga beberapa tahun terakhir sebagai peternak, saya belum pernah mendengar ditemukan kasus seperti itu,” tutur H Imron.
MODAL TAK BESAR Modal untuk memulai beternak itik tidak terlalu besar serta perawatannya sangat mudah. Bagi seorang peternak itik pemula, biasanya kebutuhan utamanya adalah membeli anak itik atau yang biasa disebut dengan meri. harganya 1 ekor meri berkisar Rp. 750 sampai Rp. 1.000/ekor. Biasanya, pada kesempatan pertama peternak membeli sebanyak 300 sampai 500 ekor meri. Jumlah angka pembelian tersebut telah menjadi
patokan bagi para peternak itik. Untuk memperoleh untung jumlah ternak yang dibudidayakan minimal 400 ekor. ”Kalau beli 300 ekor tidak peroleh keuntungan. Namun, kalau 400 ekor, sudah ada keuntungan yang diperoleh meskipun tidak terlalu besar,” tegas H Imron. Untuk memelihara meri agar tumbuh menjadi dewasa dan siap bertelur, peternak membutuhkan kira-kira waktu enam bulan. Minimal 60 persen dari itik yang dipelihara akan bertelur setiap harinya. Bahkan, apabila musim sedang bagus dan itik tidak stres, persentase bertelurnya bisa mencapai 80 persen perharinya. Menurut perkiraan H imron, setiap
MAJALAH INFO PDN, OKTOBER 2010
Potensi UMKM peternak yang terhimpun dalam KTTI di Brebes, sedikitnya memiliki minimal 500 ekor sampai 1.500 ekor itik. Setiap kandang itik disekat menjadi dua bagian, yakni tempat makan dan tempat bertelur. Sekat itu diberi satu pintu untuk pergerakan itik. Bangunan kandang pada umumnya terbuat dari bambu. Sebagian kandang ada yang beratapkan genting sederhana, sebagian lagi ada yang hanya berupa alang-alang. Hal seperti itu terlihat di hampir semua sentra peternakan itik di Brebes. “Kandang yang sederhana tidak menjadi masalah, yang penting sering dibersihkan,” ucap H Imron. Populasi itik dari keseluruhan peternak itik KTTI Maju Jaya sendiri mencapai hampir 44.000 ekor, dengan produksi telur rata-rata 21.000 butir/hari. ”Omzet per tahun bisa mencapai sekitar Rp 4,3 miliar, sedangkan keuntungan bersih sekitar Rp 1,5 miliar,’’ ujar H Imron. Seorang peternak yang memiliki sekitar 600 ekor itik, dapat menghasilkan 350 butir telur sampai 400 butir telur setiap hari. Dengan harga telur itik antara Rp 700 sampai Rp 750/butir, seorang peternak akan memperoleh hasil penjualan sekitar Rp 300.000,- Penghasilan kotor hasil penjualan itu dikurangi biaya pembelian pakan serta obat-obatan sekitar Rp 150.000. Dengan demikian, dalam sehari seorang peternak mendapat keuntungan bersih Rp 150.000,-. ”Saya nilai, penghasilan sebagai peternak itik cukup lumayan dibandingkan dengan waktu saya masih bertani. Namun, itu semua harus dicapai dengan kerja keras, tidak hanya duduk-duduk santai saja,” ucap H Imron. Di samping mencari keuntungan pribadi, para peternak itik yang terhimpun dalam KTTI Maju Jaya ini pun memiliki juga kesadaran untuk bahu membahu membesarkan kelompoknya. Setiap hari mereka wajib menyetor minimal satu butir
MAJALAH INFO PDN, OKTOBER 2010
Pakan amis merupakan makanan yang bagus untuk itik, sesuai dengan namanya pakan tersebut berbahan ikan yang digiling
telur, sehingga setiap bulan terkumpul modal tambahan sekitar Rp. 1,2 juta. Dengan modal inilah para peternak menggunakannya untuk mencukupi sarana prasarana, seperti membeli mesin tetas dan perlengkapan kandang.
OLAHAN MAKANAN Disamping budidaya itik dapat menghasilkan rupiah melalui telur-telur yang dihasilkannya, tentu saja daging itik juga dapat dijadikan sebagai bahan utama masakan yang tak kalah nikmatnya dengan jenis unggas-unggasan lainnya. Jenis masakan berbahan dasar itik pun beraneka ragam. Mulai dari yang digoreng, dipanggang, digulai, bahkan yang disate.
Biasanya olahan makanan itik tersebut turut serta membawa keidentikan dari masing-masing daerah. Seperti gulai itik cabai hijau khas Sumatra Barat, itik panggang tanpa tulang khas Banjarmasin dan masih banyak lagi. Jenis itik yang dapat dijadikan menu atau masakan kebanyakan adalah jenis itik yang masih berusia muda, antara umur 2 hingga 3 bulan. Begitu banyak keuntungan yang dapat diperoleh melalui budidaya ternak itik. Namun semua tergantung kepada peternaknya, apakah menginginkan fokus beternak itik petelur, atau itik pedaging, atau ingin menggabungkan antara keduanya. Apakah anda tertarik dan ingin mencoba...? (hmz)
39
Agenda PELUNCURAN LOGO BARU TRADE EXPO INDONESIA
M
enteri Perdagangan Mari Elka Pangestu didampingi Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan Ardiansyah Parman dan Plt. Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional (Dirjen PEN) Hesti Indah Kresnarini, Sabtu (16/10) meluncurkan logo baru Trade Expo Indonesia (TEI) 2011-2015 pada acara penutupan pameran di Jakarta International Expo, Kemayoran. Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu pada kesempatan tersebut menyampaikan Revitalisasi pameran TEI tahap kedua akan fokus pada peningkatan kualitas, standar, disain, kemasan produk-produk Indonesia hingga pada pemberian merek produk. Peningkatan juga dilakukan pada pelaksanaan pameran, termasuk manajemen pengelolaan, penyediaan fasilitas yang memadai bagi peserta. Tujuan peningkatan pelaksanaan pameran Trade Expo Indonesia ini akan menjadi pameran internasional yang menjadi agenda atau tujuan para pembeli sebagai pameran yang harus dihadiri. (rdk)
PAMERAN TEI 2010 NILAI TOTAL TRANSAKSI US$ 369,3 LAMPAUI TARGET
W
akil Menteri Perdagangan Mahendra Siregar, Staf Ahli Menteri Perdagangan Bidang Diplomasi Perdagangan Herry Soetanto dan Direktur Pengembangan Pasar dan Informasi Ekspor Frida Adiati, Selasa (19/10) di kantor Kemendag, memberikan keterangan pers hasil nilai transaksi mencapai
40
US$ 369,3 juta, melampaui target yang ditetapkan sebesar US$ 300 juta. Total transaksi ini dicapai dalam 5 hari pameran dari 13 Oktober sampai dengan 17 Oktober 2010. Negara dengan transaksi terbesar adalah Nigeria 4,4%, Jerman 3,53%, Australia 3,5%, Korea Selatan 3,2% dan Spanyol 3,1%. Jenis produk dengan transaksi tertinggi diperoleh dari furnitur 28,5%, suku cadang 11,6%, kerajinan 9%, dan food & beverages 6,4%. Jumlah buyers yang berkunjung hingga hari penutupan (17/10) adalah 8.092, meningkat dari tahun lalu yang mencapai 7.914 buyers, dimana Australia menjadi negara asal buyers terbanyak, disusul Jepang, Singapura, UAE, serta India. Secara keseluruhan buyers berasal dari 102 negara yang didominasi oleh buyers asal pasar non tradisional 75%.
saing pasar tradisional dan peningkatan penggunaan produk dalam negeri (ACI) sebesar Rp. 400.000.000.000 (empat ratus milyar rupiah) dan kedua peningkatan perlindungan konsumen untuk peningkatan tertib ukur (metrologi) sebesar Rp. 50.000.000.000 (lima puluh milyar rupiah). (apn)
KEMENDAG SERAHKAN PINASTHIKA AWARD 2010
RAPAT KERJA WAMENDAG DAN KPPU DENGAN KOMISI VI DPR RI
S
W
akil Menteri Perdagangan Mahendra Siregar bersama para pejabat Eselon I dan II Kemendag serta Ketua KPPU, Rabu (20/10) mengadakan Rapat Kerja Dengan Anggota Komisi VI DPR RI Jakarta. Rapat Kerja yang berlangsung di ruang Rapat Komisi VI tersebut dengan agenda utama Pembahasan Pagu Definitif Tahun 2011 Kementerian Perdagangan dan KPPU. Rapat Kerja yang dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi VI, Aria Bima berlangsung terbuka dengan kesimpulan akhir yaitu Komisi VI DPR RI menyetuji usulan Pagu Definitif RKAKL Tahun 2011 Kementerian Perdagangan sebesar Rp. 2.084.338.206 (dua trilyun delapan puluh empat milyar tiga ratus tiga puluh delapan juta dua ratus enam ribu rupiah) yang terdiri dari Pagu Sementara sesuai SE.294/MK.02/2010 sebesar Rp. 1.626.504.198.000 (satu trilyun enam ratus dua puluh enam milyar lima ratus empat juta seratus sembilan puluh delapan ribu rupiah) ditambah dengan usulan tambahan anggaran sebesar Rp. 450.000.000.000 (empat ratus lima puluh miliar rupiah ) dan anggaran untuk KDEI sebesar Rp. 7.834.008.000 ( tujuh milyar delapan ratus tiga puluh empat juta delapan ribu rupiah) untuk disahkan menjadi Pagu Definitif RKAKL Kementerian Perdagangan dalam APBN Tahun Anggaran 2011. Penambahan Pagu Definitif RKAKL Tahun 2011 Kementerian Perdagangan tersebut diperuntukkan program kegiatan; pertama Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri yang meliputi peningkatan daya
ekretaris Direktorat Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen Kementerian Perdagangan, Radu Malem Sembiring atas nama Kementerian Perdagangan, Sabtu (30/10) menyerahkan piala kepada para pemenang Kompetisi Festival Iklan Pinasthika Ke-11 Tahun 2010. Penyerahan piala berlangsung pada acara Awarding Night di Komplek Candi Prambanan Klaten Yogyakarta. Festival Finasthika 2010 yang diselenggarakan oleh Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (PPPI), Pengda DIY dan Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat berlangsung dari tanggal 29-30 Oktober 2010 di Hyatt Regency Hotel Yogyakarta. Festival yang bertema Taklukan Perubahan tersebut diisi berbagai agenda kegiatan meliputi AdSeminar, AdGallery, Adexpo, Awarding dan Workshop. Melalui program AdGallery, masyarakat umum bisa melihat iklan-iklan terbaik yang yang memenangkan penghargaan internasional dipajang disepanjang venue Hyatt Regency Hotel Yogyakarta. Pada hari pertama Festival, juga diselenggarakan seminar yang berlangsung di Ball Room yang menghadirkan pembicara diantaranya Staf Khusus Menteri Perdagangan Bidang Perencanaan dan Kajian, Cokorda Istri Dewi dengan topik Dampak Policy Dalam Akselerasi Membangun Industri Kreatif yang Kompetitif. Semangat Pinasthika untuk terus mengembangkan diri dari tahun ke tahun terwujud nyata saat Kementerian Perdagangan menuliskan Pinasthika Festival Iklan dalam agenda tahunan kalender Ekonomi Kre4atif. Bahkan lebih lagi, penugasan AdStudent dan Young Film Direktor tahun ini adalah program 100% Cinta Indonesia dari Kementerian Perdagangan. Ini bentuk riil adanya sinergi kondusif yang terjalin antara elemen industri. (apn)
MAJALAH INFO PDN, OKTOBER 2010
Agenda FORUM TEMU USAHA UKM DAN TOKO MODERN DAN MISI DAGANG LOKAL DI SEMARANG
dengan olahraga. “Dengan berolahraga kita akan semakin sehat dan lebih produktif,” kata Menpora. Acara yang digelar atas kerjasama Yayasan Batik Indonesia dan Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB) itu untuk memperingati Hari Batik Nasional yang jatuh pada tanggal 2 Oktober. Tanggal tersebut bertepatan dengan pengakuan UNESCO terhadap batik sebagai warisan pusaka budaya dunia (world heritage) dari Indonesia. Para peserta Jalan Gembira Batik Indonesia berjalan melewati Jalan Thamrin dari Silang Monas ke Bundaran HI dan kembali ke Silang Monas. (sal)
25 yang akan berlangsung di Jakarta International Expo Kemayoran (13-17 Oktober ). Menurut Mendag, TEI kali ini terasa istimewa karena dilakukan bersamaan dengan Pameran Pangan Nusa 2010. ‘‘Setelah seperempat abad pelaksanaan TEI, kali ini kami mengusung tema Indonesia yang Memukau (Remarkable Indonesia), yang akan menceritakan perjalanan TEI dengan menampilkan produk-produk ekspor dari masa ke masa, prestasi TEI serta mengangkat kekayaan bahari Indonesia dalam bentuk pangan khas Indonesia, kata Mendag. (apn)
MENDAG SERAHKAN PENGHARGAAN KEPADA 12 PRODUSEN MINYAKITA
PARTISIPASI KEMENDAG PADA PAMERAN PELAYANAN PUBLIK
D
irektorat Dagang Kecil Menengah dan Produk Dalam Negeri, Ditjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag bekerjasama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah, Selasa 26 Oktober 2010 menyelenggarakan Forum Temu Usaha UKM dan Toko Modern dan Misi Dagang Lokal di Semarang. Dirjen PDN Kemendag, Subagyo dalam sambutannya mengharapkan agar UKM dapat memanfaatkan kegiatan ini untuk membuka wawasannya dalam menjalin kemitraan dengan toko modern. Selain itu, beliau juga berharap agar UKM meningkatkan daya saing agar dapat lebih kompetitif. Forum Temu Usaha ini diikuti oleh ± 80 peserta dari UKM Pangan dan Kerajinan dari berbagai kota di Jawa Tengah (Semarang, Temanggung, Boyolali, Pati, Salatiga). Selain kegiatan Forum Temu Usaha, juga dilaksanakan kegiatan Misi Dagang Lokal. Kegiatan ini diikuti oleh 15 pengusaha dari 3 (tiga) provinsi, yaitu Lampung, Kalimantan Timur, dan Jawa Tengah.
JALAN GEMBIRA MENYAMBUT PERAYAAN HARI BATIK NASIONAL
K
aryawan/wati Kementerian Perdagangan yang berjumlah 50 orang, Minggu (31/10) pagi, mengikuti jalan gembira dalam rangka perayaan Hari Batik Nasional. Dalam acara ini di ikuti sebanyak 5000 peserta dari berbagai instansi pemerintahan dan di buka oleh menteri pemuda dan olah raga Andi Mallarangeng. Menpora mengapresiasi kegiatan itu karena dipadukan
MAJALAH INFO PDN, OKTOBER 2010
M
enteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, Minggu (01/10) di Kantor Kementerian Perdagangan Jakarta menyerahkan sertifikat penghargaan kepada 12 produsen Minyakita yang telah berpartisipasi atas keberhasilan program Minyakita. Sertifikat penghargaan diterima langsung oleh masing-masing Direktur Utama dari PT. Wilmar Internasional, PT. Musim Mas Group, PT. Permata Hijau Group, PT. SMART, PT. Panca Nabati Prakarsa, PT. Mikie Oleo Nabati Industri, PT. Salim Ivomas Pratama, PT. Darmex Oil dan Pats, PT. Astra Agro Lestari, PT. Best, PT. Asian Agri dan PT. Kurnia Tunggal Nugraha. Penyerahan penghargaan dilakukan dalam acara jumpa pers terkait rencana akan digelarnya Trade Expo Indonesia 2010. Kepada media, Mendag mengatakan bahwa program Minyakita ini dilakukan oleh pemerintah mengingat sebagian besar minyak goreng yang beredar di masyarakat adalah dalam bentuk curah, yang mutu dan higienitasnya belum sepenuhnya terjamin. Hal ini penting karena minyak goreng merupakan salah satu bahan kebutuhan pokok masyarakat. Menurut Mendag, Kemendag akan melanjutkan program ini bekerjasama dengan para pemangku kepentingan. Oleh karena itu, Kemendag telah mengusulkan kepada Kementerian Keuangan untuk tetap memberikan fasilitas Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN-DTP) sampai dengan tahun 2014, karena target yang diharapkan pada tahun tersebut Minyakita sudah bisa menggantikan minyak goreng curah di pasarpasar atau minimal market share-nya sudah mencapai kurang lebih 80% dari peredaran minyak goreng curah. Dalam jumpa pers, Mendag yang didampingi Wakil Menteri Perdagangan, Mahendra Siregar dan sekjen Kemendag Ardiansyah Parman, juga menyampaikan rencana akan digelarnya Trade Expo Indonesia (TEI) Ke-
K
ementerian Perdagangan ikut berpartisipasi dalam 2nd International Public Service Expo 2010. Pameran yang dihelat kedua kalinya ini mengusung tema “Revitalisasi Birokrasi Pelayanan Publik Untuk Kepemerintahan yang Lebih Baik”. Pameran ini diselenggarakan di Kartika Expo Center, Jakarta, pada tanggal 27-29 Oktober 2010. Pameran ini diikuti oleh 78 peserta dari berbagai instansi. Pameran Internasional Pelayanan Publik 2010 diselenggarakan dengan tujuan untuk menggugah kesadaran pemerintah dan semua pihak yang bergerak di sektor publik mengenai pentingnya peran pelayanan publik sebagai bagian integral dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Pada hari kedua, Menteri Negara Pendayagunan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, E. E. Mangandaan, meninjau lokasi pameran dan mengunjungi stan Kementerian Perdagangan yang berada di stan B6-B7. Pada kesempatan terebut, Kepala Pusat Humas Kementerian Perdagangan Robert J. Bintaryo, menyerahkan bingkisan kepada Bapak Menteri. Dalam sambutannya, Meneg PAN dan Reformasi Birokrasi menyatakan bahwa pameran ini diharapkan dapat menstimulasi motivasi dan menyebarkan semangat kerja keras aparatur penyelenggara pelayanan dalam meningkatkan kualitas penyelenggaraan pelayanan publik di tempatnya masing-masing. Pada hari terakhir pameran, didampingi Lucy Kurniasari, Anggota Komisi VI DPR RI, Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Taufik Effendi, juga berkesempatan mengunjungi stan Kementerian Perdagangan. Pameran serupa akan diselenggarakan pada Tahun 2011 mendatang.
41
Frame
Congratulation THE 25 th TRADE EXPO INDONESIA 2010
TIM REDAKSI INFO PDN FOTO : AGUS BACHTIAR
42
MAJALAH INFO PDN, OKTOBER 2010
Frame
Congratulation THE 25 th TRADE EXPO INDONESIA 2010
MAJALAH INFO PDN, OKTOBER 2010
43
KEMENTERIAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA
MELALUI TEI 2010, KITA INGIN MEMPERLIHATKAN KEMAMPUAN BANGSA INDONESIA DALAM MEMASOK KEBUTUHAN PASAR INTERNASIONAL TERKAIT DENGAN PRODUK KREATIF YANG BERKUALITAS DAN BERDAYA SAING TINGGI. ITU SEBABNYA TEI 2010 MEMILIKI FUNGSI STRATEGIS YAITU MENGANGKAT NATION BRANDING INDONESIA.
Diterbitkan Oleh : DIREKTORAT JENDERAL PERDAGANGAN DALAM NEGERI http://ditjenpdn.kemendag.go.id www.kemendag.go.id