16/03/2009
Jurusan Ilmu Tanah FP UNS http://www.ilmutanahuns.wordpress.com
REFERENSI Robert E. White. 2006. Priciples and Practice of Soil Science. Brady & Weil. 2002. Elements of The Nature and P Properties of Soils. ti f S il Rattan Lal & Manoj K. Shukla. 2004. Principles of Soil Physics. Undang Kurnia dkk. 2006. Sifat Fisik Tanah & Metode Analisisnya.
Dwi Priyo Ariyanto Email:
[email protected]
STRUKTUR TANAH
STRUKTUR TANAH ´ Merupakan
gumpalan tanah yang berasal dari partikel-partikel tanah yang saling merekat satu sama lain karena adanya perekat misalnya eksudat akar, hifa jamur, lempung, humus, dll.
DEFINISI PEDOLOGI Susunan 3 dimensi dari organomineral TEKNIK Kekuatan dan stabilitas agregat & ruang sebagai bagian dalam sebagai bagian dalam padatan, kapasitas menahan, dan permeabilitas
EDAPOLOGI Kumpulan agregat/ped dan ruang termasuk ruang‐ruang antara dan dalam agregat
EKOLOGI
Ukuran, bentuk, dan kekuatan agregat & pori, kapasitas pori untuk menahan & memindahkan cairan & larutan & materi terlarut, & kemampuan mendukung pertumbuhan & perkembangan vigor akar
“… struktur berkaitan dengan susunan partikel tanah primer menjadi gumpalan yang disebut agregat atau peds” ´
Agregat, peds, atau clods adalah partikel sekunder
1
16/03/2009
PENGAMATAN STRUKTUR TANAH DI LAPANGAN (SSS, 1975) TERDIRI DARI : 1. BENTUK dan SUSUNAN agregat tanah Tipe struktur (lempeng, tiang, gumpal, remah, granuler, butir tunggal, pejal) 2. UKURAN agregat Klas struktur (sangat halus, halus halus, halus sedang, sedang kasar, kasar sangat kasar) 3. KEMANTAPAN agregat (kuat lemahnya) Derajad struktur (tidak beragregat, lemah, sedang, kuat)
Pembentukan Struktur
+
Flokulasi (kimiawi)
Pembentukan Struktur
Pembentukan Agregat
“perekat” organik dan anorganik
Perekat
Agregasi
Organik Sementara Tetap
Polysacarida Humus Mikrobia Komplek organoAkar mineral Hifa fungi Materi humus dehidrat Kompleks humussesquioksida
Anorganik
Karbonat Sesquioksida Aluminosilikat Silikat dehidrasi
2
16/03/2009
Lempung – Ca
Agregasi pada beberapa ordo tanah ALFISOL, MOLLISOL Bahan anorganik, polimer organik, Ikatan elektronik Sisa mikrobia & fungi Sisa tanaman & fungi Akar & hifa polisakarida Tisdall & Oades, 1982
Agregasi pada beberapa ordo tanah
Agregasi pada beberapa ordo tanah
ALFISOL, MOLLISOL
OXISOL
Sisa mikrobia, bahan anorganik
Oksida/sesquioksida
Sisa tanaman Seresah tanaman Akar & hifa aOades & Waters
Oades & Waters
bRobert & Chenu
3
16/03/2009
Agregasi pada beberapa ordo tanah
Agregasi pada beberapa ordo tanah
Vertisol
Andisols
Bahan organik
Alofan & aluminosilikat
Collis‐George & Lal
Collis‐George & Lal
Tipe/bentuk
Spheroidal (bulat)
granular
Gumpal membulat
Prismatik Lempeng
prismatik
Gumpal menyudut
Kolumner
Pengelolaan yang jelek
Tipe Struktur BULAT/BOLA (Spheroidal) Horizon Permukaan
Masif
Granular
Banyak dijumpai pada horison A g g adanya bahan organik Dipengaruhi Dipilahkan menjadi granular dan crumb
4
16/03/2009
Pemadatan Horizon Permukaan Terbentuk pada hor. E Hasil lapukkan bahan induk atau karena pemadatan
Struktur Lempeng
Struktur gumpal (blocky) (horizon bawah permukaan)
tekanan
Struktur Lempeng
Struktur Lapisan Bawah
Prismatik
• Terbentuk pada horison B • Khususnya terbentuk di daerah basah • Terdiri dari menyudut & membulat
• Pertambahan panjang ke arah vertikal • tekanan lateral > tekanan vertikal • Ditemukan pada hor. B dengan iklim arid ‐ semiarid
Derajad kekuatan Tak berstruktur Tidak ditemukan bentuk struktur, masif jika lengket atau butiran tunggal
Lemah Ketika disentuh mudah hancur dalam < 1/3 bagian, / banyak pecahannya, & banyak yang bukan agregat
Sedang Saat disentuh tanah pecah dalam bagian berstruktur & bagian kecil yang tidak beragregat Î 1/3‐1/2 bagian
Derajad kekuatan K h ii t Kohesi intra ped d Dipengaruhi oleh kelengasan tanah, lempung, dan Fe oksida
Kuat Pada saat diremas masih berupa pecahan berstruktur
5
16/03/2009
Berat Isi (kerapatan isi) Tanah Organik b
ρ ≈ 0.8 Mg m
-3
Lapisan bawah yang mampat b
ρ ≈ 1,7 Mg m
-3
Inceptisol, Sumberjaya (Foto: M van Noordwijk)
6