KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 222/Kpts/SR.140/4/2004 TENTANG PENDAFTARAN DAN PEMBERIAN IZIN TETAP PESTISIDA
MENTERI PERTANIAN, Menimbang
:
a. bahwa terhadap pestisida yang diajukan permohonan pendaftaran telah dievaluasi dan dilakukan pengujian-pengujian serta hasilnya dinilai telah memenuhi persyaratan-persyaratan yang ditentukan; b. bahwa atas dasar hal tersebut di atas dan sesuai ketentuan Pasal 11 Keputusan Menteri Pertanian Nomor 434.1/Kpts/TP.270/7/2001 tentang Syarat dan Tata Cara Pendaftaran Pestisida, dipandang perlu untuk mendaftar dan memberikan izin tetap pestisida;
Mengingat
:
1. Undang-undang Nomor 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 46, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3478); 2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 100, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3495); 3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 68, Tambahan (Lembaran Negara Nomor 3699); 4. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3821); 5. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1973 tentang Pengawasan Atas Peredaran, Penyimpanan dan Penggunaan Pestisida (Lembaran Negara Tahun 1973 Nomor 12); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1995 tentang Perlindungan Tanaman (Lembaran Negara Tahun 1995 Nomor 12, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3586); Pasal 1 (1) Pestisida seperti tercantum pada kolom 2 Lampiran I dan II Keputusan ini, terdaftar dan diberi izin tetap sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 Keputusan Menteri Pertanian Nomor 434.1/Kpts/TP.270/7/2001 tentang Syarat dan Tata Cara Pendaftaran Pestisida, atas nama pemegang pendaftaran seperti tercantum pada kolom 6. (2) Kepada pemegang pendaftaran sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diberikan izin yang berlaku selama 5 (lima) tahun sejak ditetapkannya keputusan ini, untuk mengedarkan maupun mengeluarkan keterangan mengenai pestisida-pestisida sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dengan mengikuti ketentuan-ketentuan dalam Keputusan ini dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (3) Kedudukan sebagai pemegang pendaftaran sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat ditinjau kembali apabila pemegang pendaftaran
tidak lagi ditunjuk untuk mendaftarkan pestisida tersebut oleh pemilik formulasi pestisida yang bersangkutan atau tidak memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (4) Permohonan pendaftaran ulang pestisida seperti tercantum pada kolom 2 Lampiran II Keputusan ini harus diajukan secara tertulis 2 (dua) bulan sebelum berakhirnya izin sebagaimana dimaksud dalam ayat (2). Pasal 2 (1) Pestisida sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (1), mengandung bahan aktif seperti tercantum pada kolom 2 dan mempunyai bentuk formulasi seperti tercantum pada kolom 3 Lampiran I dan II keputusan ini. (2) Komposisi formulasi, sifat-sifat fisik dan kimia, stabilitas, kompatibilitas dan sifat-sifat lain dari bahan aktif maupun formulasi harus sesuai dengan data dan keterangan yang diberikan dalam permohonan pendaftaran. Pasal 3 (1) Pestisida sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 (ayat (1) hanya boleh : a. diimpor dan/atau diproduksi oleh pemegang pendaftaran dan/atau pihak lain yang mendapat persetujuan dari pemegang pendaftaran serta memenuhi ketentuan peraturan perundanga-undangan yang berlaku; b. disimpan dan diedarkan dalam wadah asli dengan label yang disetujui Direktur Pupuk dan Pestisida; c. digunakan menurut ketentuan seperti tersebut dalam kolom 4 dan 5 Lampiran I dan II keputusan ini, serta sesuai petunjuk pada label. (2) Pestisida sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (1) tidak boleh digunakan dengan pesawat terbang, kecuali dengan izin Menteri Pertanian atau pejabat yang ditunjuk. Pasal 4 (1) Pemegang pendaftaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (1) wajib menjamin : a. pada waktu mulai diedarkan, mutu pestisida sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 2; b. pestisida diedarkan dalam wadah dan pembungkus yang sesuai dengan yang dinyatakan pada permohonan pendaftaran dan yang disetujui oleh Direktorat Jenderal Bina Sarana Pertanian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) butir b; c. tiap wadah dan pembungkus pestisida diberi label sesuai dengan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 434.1/Kpts/TP.270/7/2001 tentang Syarat dan Tata Cara Pendaftaran Pestisida; d. tiap keterangan dalam bentuk apapun, yang diedarkan olehnya atau pihak lain atas persetujuannya sesuai dengan ketentuan
perizinan serta data dan keterangan yang diberikan dalam permohonan pendaftarannya. (2) Pemegang pendaftaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (1) wajib mengupayakan : a. mutu pestisida yang diedarkan tidak mengalami kerusakan yang mengakibatkan pestisida tersebut menjadi tidak efektif, dan atau tidak aman dalam peredaran dan penggunaannya; b. menarik kembali dari peredaran, pestisida yang mutunya tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku; c. menghentikan peredaran pestisida yang wadah, pembungkus dan labelnya tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) butir b dan c, sampai wadah, pembungkus dan labelnya diganti dengan yang memenuhi ketentuan; d. menarik kembali keterangan dalam bentuk apapun yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku. (3) Pemegang pendaftaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (1) wajib memberikan kepada Direktorat Jenderal Bina Sarana Pertanian: a. bahan aktif murni untuk pemeriksaan laboratorium terhadap pestisida sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (1); b. contoh formulasi pestisida sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dan wadah, pembungkus dan label pembungkus sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) butir b dan c. Pasal 5 Izin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (1) dapat diubah, diganti atau dicabut apabila terbukti bahwa pestisida sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (1) tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, menimbulkan pengaruh samping yang tidak diinginkan, atau diketahui mempunyai potensi bahaya tertentu yang sebelumnya tidak diketahui. Pasal 6 Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal 13 April 2004 MENTERI PERTANIAN, ttd BUNGARAN SARAGIH
SALINAN Keputusan ini disampaikan kepada Yth : 1. Menteri Koordinasi Bidang Perekonomian; 2. Menteri Keuangan; 3. Menteri Kesehatan; 4. Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi; 5. Menteri Perindustrian dan Perdagangan;’ 6. Menteri Negara Lingkungan Hidup; 7. Menteri Kehutanan; 8. Menteri Kelautan dan Perikanan; 9. Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan; 10. Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan; 11. Para Pimpinan Unit Kerja Eselon I di lingkungan Departemen Pertanian; 12. Keputusan Komisi Pestisida; 13. Para Pemegang Pendaftaran.
LAMPIRAN I KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 222/Kpts/SR.140/4/2004 No.
Nama pestisida dan bahan aktif serta kadarnya
1 2 PESTISIDA PENDAFTARAN BARU 1
AGROBEST 250 EC diklorvos : 250 g/l
2
AGRONIL 75 WP klorotalonil : 75%
Jenis pestisida dan bentuk formulasi
3
Penggunaan yang terdaftar dan diizinkan
Tanaman/komoditas yang dapat diperlakukan dan organisme sasaran/tujuan penggunaan 4
Insektisida pengendalian vector penyakit pada manusia berbentuk pekatan yang dapat diemulsikan.
Di dalam ruangan : nyamuk Culex quienquefasciatius
Fungsisida sistemik berbentuk tepung yang dapat disuspensikan
Cabai : penyakit bercak daun cercospora capsici penyakit busuk buah colletotrichum capsici :
AKOFOS 250 CS diklorvos : 250 g/l
Inseksida pengendalian vector penyakit pada manusia berbentuk pekatan suspensi
Penyemprotan residual : Sampai dengan 4 mg
Nomor pendaftaran
6
7
PT. Global Agrotech
RI. 1946/1-2004/T
PT Kresna Bumitama Sejati
RI. 1989/1-2004/T
PT Kurongkor Utama
RI. 1947/1-2004/T
Kalimat peringatan : - Tidak boleh digunakan di rumah tangga. - Tidak boleh digunakan oleh perorangan hanya oleh pest control atau petugas. - Kemasan minimum 1 liter.
Kentang : penyakit busuk daun phytophthora infestans 3
Cara aplikasi dan dosis atau konsentrasi formulasi 5
Nama pemegang pendaftaran
Di dalam ruangan : kecoa Blatella germanica.
Penyemprotan volume tinggi : 1,5 g/l 1,5 g/l
Penyemprotan volume tinggi : 0,75 – 0,15 g/l
Penyemprotan residual : sampai dengan 8 mg kalimat peringatan : - Tidak boleh digunakan di rumah tangga. - Tidak boleh digunakan oleh perorangan hanya oleh pest control atau petugas dinas kesehatan. - Kemasan minimum 1 liter.
LAMPIRAN I KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 1 4
2 AMCOZEB 80 WP mankozeb : 80 %
3 Fungisida protektif berbentuk tepung yang dapat disuspensikan
4 Bawang merah : penyakit bercak daun Altermaria porri;
5 Penyemprotan volume tinggi : 0,5 – 1 g/l
6
7
PT Adil Makmur Fajar
RI. 1948/1-2004/T
Ferdy Ferdianto
RI. 1949/1-2004/T
PT Johny Jaya Makmur
RI. 1950/1-2004/T
PT Agro Sejahtera Indonesia
RI. 1952/1-200/T
PT Raharja Intan Abadi
RI. 1975/1-2004/T
PT Trida Bangun Kimia Bakti
RI. 1954/1-2004/T
Kentang : penyakit busuk daun Phytophtohora infestans.
5
AMIPHOSATE 480 AS Isopropil amina glifosat : 480 g/l (setara dengan glifosat : 356 g/l)
6
ANYELIR 0,2 A praletrin : 0,1 % d-fenotrin : 0,1 %
7
ASTERKING 15 EC Alfa sipermetrin : 15 g/l
8
BAZOKA 450 SC mankozeb : 450 g/l
9
BENTAN 45 WP fentin asetat : 45%
Herbisida sistemik purna tumbuh berbentuk larutan dalam air
Kelapa sawit (TM) : gulma berdaun lebar Ageratum conyzoides Borerria alata Synedrella nodiflora gulma berdaun sempat Axonopus compessus Ottochloa nodos.
Penyemprotan volume tinggi : 3 – 6 I/ha 2 – 4 I/ha
Penyemprotan volume tinggi : 0,75 – 0,15 g/l
Pestisida rumah tangga racun kontak dan lambung berbentuk aerosol
Di dalam ruangan : nyamuk Culex quinquefasciatus.
Penyemprotan
Insektisida racun kontak dan lambung berbentuk pekatan yang dapat diemulsikan.
Cabai : Ulat grayak Spodoptera sp.
Penyemprotan volume tinggi : 2 – 3 ml/I
Fungisida potektif berbentuk pekatan suspensi
Bawah merah : penyakit bercak daun Alternaria porri
Penyeportan volume tinggi : 1 – 2 ml/I
Moluskisida berbentuk tepung yang dapat disuspensikan
Budidaya udang windu : siput trisipan
Penyiraman : 0,5 - 1 kg/ha salinitas air > 30 ppt penyiraman : 1 – 2 kg/ha salinitas air < 30 ppt
LAMPIRAN I KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 1
10
2
BENUP 480 AS isopropyl amina glifosat : 480 g/l (setara dengan glifosat : 356 g/l)
3
Herbisida sistemik purna tumbuh berbentuk larutan dalam air
4
Kelapa sawit (TBM) : gulma berdaun lebar Agretum conyzoides Borreria sp. Synedrella nodiflora gulma berdaun sempat Axonophus compressus Ischaemum timorense Ottochola nodosa;
Kelapa sawit (TM) : gulma berdaun lebar Ageratum conyzoides Borerria sp. Cleome rutidosperma Syndrella nodiflora; gulma berdaun sempit Ischaemum timorense.
11
BIOCRON 500 EC Profenofos : 500 g/l
12
BIONASA 75 WSG monoamonium glifosat : 74,7% (setera dengan glifosat : 68%)
5
6
7
CV Mandiri Indo Perkasa
RI. 1955/1-2004/T
Penyemprotan volume tinggi : 2 – 4 I/ha
Penyemprotan volume tinggi : 1,5 – 3 I/ha
Insekstisida racun kontak dan lambung berbentuk pekatan yang dapat diemulsikan
Cabai : uat grayak Spodoptera litura
Penyemprotan 3 – 4,5 ml/I
PT Multi Graha Agritama
RI. 1956/1-2004/T
Herbisida sistemik purna tumbuh berbentuk butiran yang dapat larut dalam air.
Kakao (TBM) : gulma berdaun lebar Borreria alata Centrosema pubescens Chromolaena odorata Calopogonium mucunoides Euphorbia hirta gulma berdaun sempat Paspalum conjugatum;
Penyemprotan volume tinggi : 0,5 – 1 kg/ha
CV Mitra Agronusa
RI. 1957/1-2004/T
Penyemprotan volume tinggi : 0,5 – 1 kg/ha
LAMPIRAN I KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 1
2
3
BIONASA 75 WSG
Kopi (TBM) : gulma berdaun lebar Ageratum conyzoides Borreria alata Euphorbia hirta gulma berdaun sempat Digitaria ciliaris Paspalum conjugatum.
(Lanjutan)
13
BM PRONEB 70 WP propineb : 70%
14
CADILA 80 WP mankozeb : 80%
4
Fungisida kontak berbentuk tepung yang dapat disuspensikan
Kentang : Penyakit busuk daun Phytophthora infestans.
Fungisida protektif berbentuk tepung yang dapat disuspensikan.
Kentang : penyakit busuk daun Phytophthora infestans Penyakit bercak kering Alternaria solari;
5
6
7
Penyemprotan volume tinggi : 1 – 2 kg/ha
Penyemprotan volume tinggi : 0,5 – 1 kg/ha 1 – 2 kg/ha
1 – 2 g/l
PT Behn Meyer Pupuk dan Agrokimia
RI. 1958/1-2004/T
CV Mitra Agronusa
RI. 1959/1-2004/T
PT Agro Persada
RI. 19607/1-2004/T
PT Sarana Kimiatama
RI. 1961/1-2004/T
Penyemprotan 1 – 2 g/l
Cabai merah : Penyakit bercak daun Cercospora capsici.
15
CHLORMITA 400 EC Klorpirifos : 400 g/l
16
CLERAOUT 480 AS Isopropyl amina glifosat : 480 g/l (setara dengan glifosat : 356 g/l)
Insektisida racun kontak, lambung dan pernafasan berbentuk pekatan yang dapat diemulsikan.
Kakao : Pengisapan buah Helopeltis antonii.
Herbisida sistemik purna tumbuh berbentuk larutan dalam air
Karet (TBM) : Gulma berdaun sempit Axonophus compressus Ottocholoa nodosa Kacangan penutup tanah Centrosema pubescens;
Penyemprotan volume tinggi : 1 – 2 ml/l
Penyemprotan volume tinggi : 1,5 – 3 I/ha 3 – 4,5 I/ha
LAMPIRAN I KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 1
2
3
CLEAROUT 480 AS
Kelapa sawit (TBM) : gulma berdaun lebar Mikania micrantha Cleome rutidosperma gulma berdaun sempit Ottochloa nodosa Kacangan penutup tanah Calopogonium mucunoides.
(Lanjutan)
17
CLIPPER 25 OD Penoksulam : 25 g/l
4
Herbisida sistemik purna tumbuh berbentuk larutan dalam minyak
Padi sawah : Gulma berdaun lebar Marsilea crenata
CURBIX 100 SC Etiprol : 100 g/l
19
CYRO 75 WP Siromazin : 75 %
7
Penyemprotan volume tinggi : 1,5 – 3 I/ha Penyemprotan volume tinggi : 1,5 – 3 I/ha
Teki : Fimbristylis miliacea Cyperus difformis
Insektisida racun kontak berbentuk pekatan suspensi.
Padi : Wereng coklat Nilaparata lugens
Penyemprotan 500 – 1000 ml/ha
Insektisida yang bersifat penghambat khitin berbentuk tepung yang dapat disupensikan
Bawang merah : Ulat grayak Spodoptera exigua :
Penyemprotan volume tinggi : 0,3 – 0,6 kh/ha
Kentang : Pengorok daun Liriomyza huidobrensis Kutu daun Myzus persicae.
6
Penyemprotan volume tinggi : 1,5 – 3 I/ha
Penyemprotan volume tinggi : 0,4 – 0,4 I/ha (10 hst) 0,5 – 0,8 I/ha (15 hst) 0,4 – 0,6 I/ha (10 hst dan 15 hst) Penyemprotan volume tinggi : 0,4 – 0,8 I/ha (10 hst) 0,5 – 0,8 I/ha (15 hst) penyemprotan volume tinggi : 0,4 – 0,8 I/ha (1p hst dan 15 hst) 0,4 – 0,8 I/ha (10 hst
Monochoria vaginalis Gulma berdaun sempit Echinochola crusgalli
18
5
Penyemprotan volume tinggi : 0,5 – 1 kg/ha 0,3 – 0,6 kg/ha
PT Dow AgroSciences Indonesia
RI. 1962/1-2004/T
PT Bayer Indonesia Tbk. BG Crop Protection
RI. 1963/1-2004/T
PT Kresna Bumitama Sejati
RI. 1964/1-2004/T
LAMPIRAN I KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 1
20
2
DACOZEB 80 WP Mankozeb : 80%
21
DIRECT 25 EC Deltametrin : 25 g/l
3
Fungisida protektif berbentuk tepung yang dapat disuspensikan
Insektisida racun kontak dan lambung berbentuk pekatan yang dapat diemulsikan
4
Kentang : Penyakit busuk daun Phytophora infestans :
Penyemprotan volume tinggi : 2 – 3 g/l
Bawang merah : Penyakit bercak ungu Altermaria porri :
Penyemprotan volume tinggi : 2 – 3 g/l
Cabai merah : Penyakit bercak daun Cercospora capsici
Penyemprotan volume tinggi : 2 –3 g/I
Kubis : Perusak daun Plutella xylostella; Tomat : Penggerak buah Helicoverpa armigera
22
DORA 0,105 G
5
6
7
PT Surat Tani
RI. 1965/1-2004/T
PT Prospek Karyatama
RI. 1966/1-2004/T
PT Fumakilla Indonesia
RI. 1967/1-2004/T
PT Rolimex Kimia Nusamas
RI. 1968/1-2004/T
Penyemprotan volume tinggi : 0,1 – 0,2 ml/l 0,4 ml/l
Penyemprotan volume tinggi : 0,25 – 0,5 m l/l
Rodentisida antikoagulan berbentuk butiran
Untuk mengendalikan tikus Ratuus diardi Pada bangunan bukan perumahari.
Pengumpanan
Insektisida racun kontak dan lambung berbentuk pekatan yang dapat diemulsikan
Bawah merah : Ulat grayak Spodoptera exiqua;
Penyemprotan volume tinggi : 0,5 – 1 ml/l
Warfarin : 0,105 %
23
ERKATRIN 30 EC Sipermetrin : 30 g/l
Kubis : Perusak daun Plutella xylostella Crocidolomia binotalis; Kelapa sawit : Ulat api Setothosea asigna.
Penyemprotan volume tinggi : 2 ml/l
penyemprotan volume tinggi : 250 – 500 ml/ha
LAMPIRAN I KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 1
24
2
FRONTAL 720 WSC Asam 2,4-D : 720 g/l
3
Herbisida sistemik purna tumbuh berbentuk pekatan yang dapat larut dalam air
4
Karet (TBM) : Gulma berdaun lebar Borreia alata Diodia sarmentosa Synedrella nodiflora; Kelapa sakit (TBM) : Gulma berdaun lebar Borreia alta Synedrella nodiflora Mitracarpus villosus.
25
FYFANON 440 EW Malation : 440 g/l
26
GEMPUR 480 AS isopropyl amina glifosat : 480 g/l (setara dengan glifosat : 356 g/l)
27
HELLI 20 WP metil metsulfuron : 20 %
Insektisida dan akarsida racun kontak dan lambung berbentuk emulsi minyak dalam air
Cabai besar : Kutu daun Myzus persicae hama Thrips sp. tungau Teranychus sp.
Herbisida sistemik purna tumbuh berbentuk larutan dalam air
Karet (TBM) : gulma berdaun lebar Mikania micrantha Diodia samentosa Borerria alata Clidemia hirta Commmelina diffusa gulma berdaun sempit Ischaemum timorense Ottochloa amottiana Paspalum conjugatum.
Herbisida sistemik pra tumbuh dan purna tumbuh berbentuk tepung yang dapt disuspensikan
Padi sawah : gulma berdaun lebar Monochoria vaginalis.
5
6
7
PT Caraka Agrindotama
RI. 1969/1-2004/T
CV Menteri
RI. 1970/1-2004/T
PT Ragam Mandiri
RI. 1967/1-2004/T
PT Agro Sejahtera Indonesia
RI. 1972/1-2004/T
Penyemprotan volume tinggi : 1 – 2 I/ha
Penyemprotan volume tinggi : 1 – 2 I/ha 2 – 3 I/ha
Penyemprotan volume tinggi : 1 – 2 ml/I
Penyemprotan volume tinggi : 3 – 4 I/ha
Penyemprotan volume tinggi : 3 – 4 I/ha
Penyemprotan volume tinggi : 10 – 20 g/ha
LAMPIRAN I KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 1
28
2
ICHIPON 480 WSC etefon : 480 g/I
29
ILODA 15 LT
3
4
5
Zat pengatur tumbuh tanaman sistemik berbentuk pekatan yang dapat larut dalam air
Nenas : Meningkatkan pembentukan bunga.
Repelen berbentuk lotion
Untuk mengusir nyamuk Aedes aegypti
Pengolesan
Insektisida sistemik racun kontak dan lambung berbentuk tepung yang dapat disuspensikan
Cabai : kutu daun Myzus persicae.
Penyemprotan volume tinggi : 0,125 – 0,25 g/l
6
7
CV Agro Chemica
RI. 1974/1-2004/T
PT Birina Multidaya
RI. 1975/1-2004/T
PT Sejuk Alam Letari
RI. 1976/1-2004/T
PT Guna Tadi Abadi
RI. 2040/1-2004/T
Penyiraman : 0,375 – 0,75 ml/tanaman
deet : 15 %
30
IMIDASAL 10 WP imidakloprid : 10,07 %
Penyemprotan volume tinggi : 3 – 4 I/ha 31
KINGQUAT 280 AS* parakuat diklorida : 280 g/l (setara dengan parakuat ion : 200 g/l)
Herbisida kontak purna tumbuh berbentuk larutan dalam air
Karet (TBM) : gulma berdaun lebar Ageratum conyzoides Amaranthus spinosus Borreria sp gulma berdaun sempit Eleusine indica Paspalum conjugatum Digitaria ciliaris; Kelapa sawit (TBM) : gulma berdaun lebar Ageratum conyzoides Borreria alata Synedrella nodiflora Calopogonium mucunoides gulma berdaun sempit Axonopus compressus Ischaemum timorense Ottochloa nodosa
Penyemprotan volume tinggi : 1 – 2 I/ha
Penyemprotan volume tinggi : 1 – 2 I/ha
Penyemprotan volume tinggi : 1 – 2 I/ha
Penyemprotan volume tinggi : 1 – 2 I/ha
LAMPIRAN I KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 1
32
2
KOMPITOR 200 SL imidakloprid : 200 g/l
33
KUMBOKARNO 3 G karbofuran : 3 %
34
LANCER 75 SP asefat : 75 %
35
LINDUNG 25 EC lamda sihalotrin : 25 g/l
36
MANUVER 400 WSC dimehipo : 400 g/l
3
4
5
Insektisida racun kontak dan lambung berbentuk pekatan yang dapat larut dalam air
Kacang panjang : kutu daun Aphis sp. penghisap daun Empoasca sp.
Insektisida sistemik racun kontak dan lambung berbentuk butiran
Padi : wereng coklat Nilaparvata lugens.
Insektisida sistemik kontak dan lambung berbentuk tepung yang dapat disuspensikan
Cabai : ulat grayak Spodoptera litura.
Penyemprotan volume tinggi : 2 – 3 g/l
Insektisida racun kontak dan lambung berbentuk pekatan yang dapat diemulsikan
Cabai : ulat grayak Spodoptera litura.
Penyemprotan volume tinggi : 2 – 2,5 ml/l
Kedelai : ulat grayak Spodoptera litura.
Penyemprotan volume tinggi : 2 – 2,5 ml/l
Cabai : ulat grayak Spodoptera litura.
Penyemprotan volume tinggi : 3 ml/l
Kedelai : ulat grayak Spodoptera sp.
Penyemprotan volume tinggi : 1,5 – 3 ml/l
Padi : penggerak batang Scirpophaga innotata wereng coklat Nilaparvata lugens
Penyemprotan volume tinggi : 375 – 750 ml/ha Penyemprotan volume tinggi : 187,5 – 375 ml/ha
Insektisida racun kontak dan lambung berbentuk pekatan yang dapat larut dalam air
6
7
PT Ago Sejahtera Indonesia
RI. 1976/1-2004/T
PT Dharma Guna Wibawa
RI. 1978/1-2004/T
PT Agro Indonesia
RI. 1977/1-2004/T
Penyemprotan volume tinggi : 0,125 – 0,25 ml/l
Penaburan : 5 – 10 kg/ha
Sejahtera
PT Lingkungan Lestari
RI. 1980/1-2004/T
PT Multi Graha Agritama
RI. 1981/1-2004/T
LAMPIRAN I KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 1
2
37
MERCI 30 EC sipermetrin : 30 g/l
38
METAL 30 EC sipermetrin : 30 g/l
3
4
Insektisida racun kontak dan lambung berbentuk pekatan yang dapat diemulsikan
Kedelai : ulat grayak Spodoptera sp.
Penyemprotan volume tinggi : 4 ml/l
Insektisida racun kontak dan lambung berbentuk pekatan yang dapat diemulsikan
Bawang merah : ulat grayak Spodoptera exigua;
Penyemprotan volume tinggi : 1 – 2 ml/l
Kubis : perusak daun Plutella xylostella Crocidolomia binotalis;
Penyemprotan volume tinggi : 0,5 – 1 ml/l 1 – 2 ml/l
Cabai : ulat grayak Spodoptera litura;
Penyemprotan volume tinggi : 1 – 2 ml/l
Kakao : penghisap buah Helopeltis sp.
Penyemprotan volume tinggi : 1,5 – 2 ml/l
Tembakau : ulat grayak Spodotera litura penggerak pucuk Helicoverpa sp.
39
METAZEB 80 WP mankozeb : 80 %
5
Fungisida protektif berbentuk tepung yang dapat disuspensikan
Bawah merah : penyakit bercak daun Altemaria porri; Cabai : penyakit antraknosa Colletotrichum gloeosporiodes Colletotrichum capsici;
6
7
PT Argee Agrocare
RI. 1982/1-2004/T
PT Kimia Usaha Prima
RI. 1983/1-2004/T
PT Petrokimia Kayaku
RI. 1984/1-2004/T
Penyemprotan volume tinggi : 2 – 4 ml/l
Penyemprotan volume tinggi : 0,5 – 1 g/l
Penyemprotan volume tinggi : 2 – 4 kg/ha
LAMPIRAN I KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 1
2
3
METAZEB 80 WP (Lanjutan)
40
MICROTHIOL 80 WG belerang : 80 %
41
MORTEIN ULTRA 0,14 A d-fenotrin : 0,10 % imiprotin : 0,04 %
42
MUNSTAR 25 EC Lambda sihalotrin : 25 g/l
43
MYLTOP 25 WP metomil : 25 %
Fungisida kontak berbentuk butiran yang dapat didispersikan dalam air
4
5
Kentang : penyakit hawar daun Phytophthora infestans;
Penyemprotan volume tinggi : 2 – 4 g/l
Tomat : penyakit busuk daun Phytophthora infestans.
Penyemprotan volume tinggi : 2 – 4 g/l
Cabai : penyakit embun tepung Leveillula taurica penyakit bercak daun Cercospora capsici penyakit antraknosa colletotrichum spp.
6
7
PT Nufarm Indonesia
RI. 1985/1-2004/T
PT Reckitt Benckiser Indonesia
RI. 1986/1-2004/T
PT Geka Mitra Niaga
Ri. 1987/1-2004/T
PT Trida Kimia Sakti
RI. 1988/1-2004/T
Penyemprotan volume tinggi : 1 – 2 g/l 2 – 3 g/l 1,5 – 3 g/l
Pestisida rumah tangga racun kontak berbentuk aerosol
Di dalam ruangan : Lalat Musca domestica nyamuk culax quinquefasciatus kecoa Periplanetta Americana.
Insektisida racun kontak dan lambung berbentuk pekatan yang dapat diemulsikan
Kedelai : ulat grayak Spodoptera litura.
Penyemprotan volume tinggi : 1 ml/l
Insektisida racun kontak dan lambung berbentuk tepung yang dapat disuspensikan
Bawang merah : ulat grayak Spodoptera exigua.
Penyemprotan volume tinggi : 0,75 – 1,5 g/l
Penyemprotan volume tinggi :
LAMPIRAN I KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 1
44
2
NORISS 240 AS isopropyl amina glifosat : 240 g/l (setara dengan glifosat : 178 g/l)
45
PARTNER 240 AS isopropyl amina glifosat : 243 g/l (setara dengan glifosat : 180 g/l)
46
PELLE 50 EC sipermetrin : 50 g/l
47
POLAR 245 AS isopropil amina glifosat : 245 g/l (setara dengan gliosat : 181,6 g/l)
3
Herbisida sistemik purna tumbuh berbentuk larutan dalam air
Herbisida sistemik purna tumbuh berbentuk larutan dalam air
Insektisida racun kontak dan lambung berbentuk pekatan yang dapat diemulsikan
Herbisida sistemik purna tumbuh berbentuk larutan dalam air
4
Karet (TBM) : gulma berdaun lebar Borreria alata gulma berdaun sempit Ottochloa nodosa Paspalum conjugatum Ischaemum timorense alang-alang Imperata cylindrical.
Padi sawah (TOT) : gulma berdaun lebar Altermanthera sessilis Ludwigia octovalvis gulma berdaun sempit Panicum paniculatum teki Fimbristyllis littoralis.
5
7
PT Argee Agrocare
RI. 1990/1-2004/T
PT Intec
RI. 1991/1-2004/T
PT Andall Hasa Prima
RI. 1992/1-2004/T
PT Duta Polykem Indonesia
RI. 1993/1-2004/T
Penyemprotan volume tinggi : 2 – 4 g/l Penyemprotan volume tinggi : 2 – 4 g/l
Penyemprotan volume tinggi : 3 – 6 I/ha
Penyemprotan volume tinggi : 2 – 4 I/ha Penyemprotan volume tinggi : 4 – 6 I/ha 2 – 4 I/ha
Cabai : ulat grayak Spodoptera litura;
Penyemprotan volume tinggi : 1 – 2 ml/l
Kedelai : ulat grayak Spodoptera litura.
Penyemprotan volume tinggi : 1 – 2 ml/l
Kelapa sawit (TBM) : gulma berdaun lebar Ipomoea triloba gulma berdaun sempit Axonopus compressus Ottochloa nodosa Ischaemum timorense.
6
Penyemprotan volume tinggi : 4 – 6 I/ha Penyemprotan volume tinggi : 4 – 6 I/ha
LAMPIRAN I KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 1
48
2
POLYDOR 25 EC lambda sihalotrin : 25 g/l
49
POLYZEB 80 WP mankozeb : 80 %
50
PRIME PLUS 25 EC flumetralin : 25 g/l
51
PROLAXYL 25 WP metil metalaksil : 25 %
52
RAHWANA 500 EC fenobukarb (BPMC) : 500 g/l
53
RAID 0,2 A d-aletrin : 0,2 %
54
RUDOR 200 SL imidakloprid : 200 g/l
3
4
5
Insektisida racun kontak dan lambung berbentuk pekatan yang dapat diemulsikan
Cabai : ulat grayak Spodoptera sp.
Penyemprotan volume tinggi : 0,5 – 1 ml/l
Fungisida protektif berbentuk tepung yang dapat disuspensikan
Kentang : Penyakit busuk daun Phytophthora infestans.
Penyemprotan volume tinggi : 0,5 – 1 kg/ha
Zat pengatur tumbuh tanaman sistemik berbentuk pekatan yang dapat diemulsikan
Tembakau : mengurangi pertumbuhan tunas samping.
Pengolesan : 7,5 – 15 ml/l
Fungisida sistemik berbentuk tepung yang dapat disuspensikan
Tembakau : penyakit lanas Phytophtora nicotianae.
Penyiraman : 1,4 – 2,8 g/l
Insektisida racun kontak dan lambung berbentuk pekatan yang dapat diemulsikan
Padi : Wereng coklat Nilaparvata lugens
Penyemprotan volume tinggi : 1 – 2 I/ha
Pestisida rumah tangga racun kontak dan lambung berbentuk aerosol
Di dalam ruangan : Lalat Musca domestica nyamuk Culex quinquefasciatus.
Insektisida racun kontak dan lambung berbentuk pekatan yang dapat larut dalam air
Cabai : Ulat grayak Spodoptera litura;
Penyemprotan
Penyemprotan volume tinggi : 1 – 2 ml/l
6
7
PT Multi Graha Agritama
RI. 1994/1-2004/T
PT Putrisari Kimianusa
RI. 1995/1-2004/T
PT Pentagro Fertila Utama
RI. 1996/1-2004/T
PT Prospek Karyatama
RI. 1997/1-2004/T
PT Dharma Guan Wibawa
RI. 1999/1-2004/T
PT SC Johnson & Son Indonesia Ltd.
RI. 2000/1-2004/T
PT Satia Niaga Tama
RI. 2001/1-2004/T
LAMPIRAN I KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 1
2
3
RUDOR 200 SL
RUDOR 5 WP imidakloprid : 5 %
56
SANCORD 50 EC sipermetrin : 50 g/l
57
SANDOWVIN 85 WP karbaril : 85 %
58
SAPURATA 75,7 WSG monoamonium glifosat : 75,5% (setara dengan glifosat : 68,8%)
5
Kedelai ulat grayak Spodoptera litura.
Penyemprotan volume tinggi : 0,5 – 1 ml/l
Insektisida racun kontak dan lambung berbentuk tepung yang dapat disuspensikan
Cabai : ulat grayak Spodoptera litura.
Penyemprotan volume tinggi : 1 – 2 g/l
Insektisida racun kontak dan lambung berbentuk tepung yang dapat diemulsikan
Cabai : ulat grayak Spodoptera litura;
Penyemprotan volume tinggi : 1 – 2 ml/l
Kedelai : ulat grayak Spodoptera litura;
Penyemprotan volume tinggi : 1 – 2 ml/l
Cabai : penyakit lanas Spodoptera sp.
Penyemprotan volume tinggi : 2 – 4 g/l
Kedelai : perusak daun Spodoptera litura.
Penyemprotan volume tinggi : 2 – 4 g/l
Lahan tanpa tanaman : alang-alang Imperata cylindricall
Penyemprotan volume tinggi : 3 – 4 kg/ha
(Lanjutan)
55
4
Insektisida racun kontak dan lambung berbentuk tepung yang dapat disuspensikan
Herbisida sistemi purna tumbuh berbentuk butiran yang dapat larut dalam air
Persiapan lahan olah tanah konservasi : gulma berdaun lebar Ageratum conyzoides Synedrella nodiflora Euphorbia prunifolia
Penyemprotan volume tinggi : 0,5 – 1 kg/ha
6
7
PT Satia Niaga Tama
RI. 2002/1-2004/T
PT Andika Multi Prima
RI. 2003/1-2004/T
PT Andika Multi Prima
RI. 2004/1-2004/T
PT Agricon
RI. 2005/1-2004/T
LAMPIRAN I KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 1
2
3
SAPURATA 75,5 WSG
gulma berdaun sempit Digitaria ciliarsis Papalum conjugatum Eleusine indica teki Cyperus spp.
(Lanjutan)
59
SCHUMEC 18 EC abamektin : 18,4 g/l
4
Insektisida racun kontak dan lambung berbentuk pekatan yang dapat diemulsikan
Kubis : perusak daun Plutella xylostella Crocidolomia binatalis; Kentang : Hama thrip sp. penggerak umbi phthorimae operculella.
60
SHENPHOS 57 T* Aluminium fosfida : 57%
61
SIDARON 80 WP diuron : 80%
62
SISTEMIK 240 AS isopropil amina glifosat : 240 g/l (setara dengan glifosat : 178 g/l)
Fumigan racun pernafasan berbentuk tablet
Beras di penyimpanan : hama Sitophilus zeamais hama Rhyzopertha dominica hama Tribolum castaneum
Herbisida sistemik berbentuk tepung yang dapat disuspensikan
Kapas : gulma berdaun lebar Ageratum conyzoides Borerria alata Mikanja cordata.
Herbisida sistemik purna tumbuh berbentuk larutan dalam air
Jagung (TOT) : gulma berdaun lebar Borreria alata Ageratum conyzoides Oxalis corniculata Stachytarpheta nidica gulma berdaun sempit Axonopus compressus;
5
6
7
Penyemprotan volume tinggi : 0,5 – 1 ml/l
PT Geka Mitra Niaga
RI. 1951/1-2004/T
PT Biotek Sarana Industri
RI. 2006/1-2004/T
PT Petrosida Gresik
RI. 2007/1-2004/T
PT Biotis Agrindo
RI. 2008/1-2004/T
Penyemprotan volume tinggi : 0,125 – 0,25 ml/l 0,25 – 0,5 ml/l
Penyemprotan volume tinggi : 0,25 – 0,5 ml/l
Fumigasi : 2 tablet/ton
Penyemprotan volume tinggi : 3 kg/ha
Penyemprotan volume tinggi : 8 I/ha 2 – 4 I/ha 6 I/ha Penyemprotan volume tinggi : 2 – 4 I/ha
LAMPIRAN I KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 1
2
3
SISTEMIK 240 AS
Kakao (TBM) : gulma berdaun lebar Borreria alata Centrosema pubescens Clidemia hirta Euphorbia hirta gulma berdaun sempit Paspalum conjugatum
(Lanjutan)
63
SONTAC 400 WSC bisultap : 400 g/l
64
STICTRON 729 AS polioksietiled rosin : 729 g/l
65
SUTRIN 100 EC sipermetrin : 100 g/l
66
TANIBAN 200 EC klorpirifos : 200 g/l
4
5
6
7
Penyemprotan volume tinggi : 1,5 – 3 I/ha
Insektisida racun kontak dan lambung berbentuk pekatan yang dapat dalam air
Cabai : ulat grayak Spodoptera litura.
Bahan perata dan perekat berbentuk larutan dalam air
Untuk meratakan dan merekatkan cairan semprot pestisida pada permukaan daun/bagian tanaman.
Bahan pengawet kayu sistemik racun kontak dan lambung berbentuk pekatan yang dapat diemulsikan
Kayu gergajian : bubuk kayu kering Heterobostrychus aequalis.
Insektisida racun kontak dan lambung berbentuk pekatan yang dapat diemulsikan
Cabai : kutu daun Myzus persicae;
Penyemprotan volume tinggi : 1 – 2 I/ha
Tomat : penggerak buah Heliothis armigera.
Penyemprotan volume tinggi : 1 – 2 I/ha
PT Arysta Tirta Agro
RI. 2009/1-2004/T
PT Arysta Tirta Agro
RI. 2010/1-2004/T
PT Sari Kimia Unggul
RI. 2011/1-2004/T
PT Tani Mas Subur
RI. 2012/1-2004/T
Penyemprotan volume tinggi : 0,75 – 3 I/ha
Pencampuran
Vakum tekan : 2,50 % retensi 12,06 kg/m3
LAMPIRAN I KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 1
2
TOUCHODOWN 620 AS (Lanjutan)
3
4
Lahan tanpa tanaman : alang-alang Imperata cylindrical;
Jagung TOT : gulma berdaun lebar Ageratum conyzoides Altermanthera sessilis Cleome rutidosperma gulma berdaun sempit Digitaria ciliaris Panicum paniculatum; Kopi (TBM) : gulma berdaun lebar chromolaena odorata gulma berdaun sempit Cynodon dactylon Setaria plicata;
5
6
7
Penyemprotan volume tinggi : 4 – 6 I/ha
Penyemprotan volume tinggi : 1 – 2 I/ha
Penyemprotan volume tinggi : 1 – 2 I/ha
Penyemprotan volume tinggi : 2,25 I/ha Penyemprotan volume tinggi : 0,75 – 1,5 I/ha
Karet (TBM) : gulma berdaun lebar ageratum conyzoides gulma berdaun sempit Ottochloa nodosa teki cyperus kyllingia;
Penyemprotan volume tinggi : 2 – 2,25 I/ha Penyemprotan volume tinggi : 0,75 – 1,5 I/ha 2 – 2,25 I/ha
Kelapa sawit (TBM) : gulma berdaun lebar Elephantopus spicatus Synedrella nodiflora gulma berdaun sempit Ottocholoa nodosa.
Penyemprotan volume tinggi : 1,5 – 2,25 I/ha 0,75 – 1,5 I/ha Penyemprotan volume tinggi : 0,75 – 1,5 I/ha
PT Tani Mas Subur
RI. 2012/1-2004/T
LAMPIRAN I KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 1
67
2
TANICARB 485 EC fenobukarb (BPMC) : 485 g/l
68
TANICORD 50 EC sipermetrin : 50 g/l
3
4
Insektisida racun kontak berbentuk pekatan yang dapat diemulsikan
Padi : wereng coklat Nilaparvata lugens.
Penyemprotan volume tinggi : 1 – 2 I/ha
Insektisida racun kontak dan lambung berbentuk pekatan yang dapat diemulsikan
Cabai : ulat grayak Spodoptera litura;
Penyemprotan volume tinggi : 1 – 2 ml/l
Kedelai : ulat grayak Spodoptera litura Lalat bibit Agromyza sp. Etiella zinckenella; Kubis : Perusak daun Plutella xylostella Crocidolomia binotalis.
69
TOUCHROWN 620 AS glifosat kalium : 620 g/l (setara dengan glifosat : 500 g/l)
5
Herbisida sistemik purna tumbuh berbentuk larutan dalam air
Padi sawah TOT : gulma berdaun sempit Digaria ciliaris Eleusine indica teki Cyperus iria;
6
7
PT Tani Mas Subur
RI. 2013/1-2004/T
PT Tani Mas Subur
RI. 2014/1-2004/T
PT Syngenta Indonesia
RI. 2015/1-2004/T
Penyemprotan volume tinggi : 1 – 2 mI/l
Penyemprotan volume tinggi : 0,5 – 1 I/ha 1 – 2 I/ha
Penyemprotan volume tinggi : 1 – 2 I/ha
Padi gogo TOT : gulma berdaun sempit Digitaria ciliaris Eleusine indica Teki Cyperus iria;
Penyemprotan volume tinggi : 1 I/ha 2 – 3 I/ha 1,5 – 3 I/ha
Padi pasang surut TOT : gulma berdaun sempit Paspalum commersonii;
Penyemprotan volume tinggi : 1,5 – 3 I/ha
LAMPIRAN I KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 1
70
2
TOUPAN IQ 220 AS glifosat kalium : 220 g/l (setara dengan glifosat : 180 g/l)
3
Herbisida sistemik purna tumbuh berbentuk larutan dalam air
4
Padi sawah TOT : gulma berdaun sempit Eleusine indica Digitaria ciliaris teki Cyperus iria;
Lahan tanpa tanaman : alang-alang Imperata cylindrical :
5
Penyemprotan volume tinggi : 3 – 6 I/ha
Penyemprotan volume tinggi : 6 – 8 I/ha
Pada gogo TOT : gulma berdaun sempit Eleusine indica Digitaria ciliaris Teki Cyperus iria;
Penyemprotan volume tinggi : 6 – 9 I/ha 3 – 6 I/ha
Karet (TBM) : gulma berdaun lebar Ageratum conyzoides gulma berdaun sempit Ottochloa nodosa teki Cyperus kyllingia;
Penyemprotan volume tinggi : 4 – 6 I/ha Penyemprotan volume tinggi : 4 – 6 I/ha
Kakao (TBM) : gulma berdaun lebar Borreria sp. gulma berdaun sempit Brachiaria mutica alang-alang Imperaa chylindrica;
Penyemprotan volume tinggi : 4 – 6 I/ha Penyemprotan volume tinggi : 2 – 4 I/ha Penyemprotan volume tinggi : 4 – 6 I/ha
6
PT Topan Persada Sejahtera
7
RI. 2016/1-2004/T
LAMPIRAN I KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 1
2
3
TOUPAN IQ 220 AS
4
Kopi (TBM) : gulma berdaun lebar Chromolaena odorata gulma berdaun sempit Setaria plicata Cynodon dactylon;
(Lanjutan)
Kelapa sawit (TBM) : gulma berdaun lebar Synedrella nodiflora Elephantopus spicatus gulma berdaun sempit Ottochloa nodosa;
Jagung (TOT) : gulma berdaun lebar Altermanthera sessilis Ageratum conyzoides Cleome rutidosperma gulma berdaun sempit Panicum paniculatum Digitaria ciliaris
71
TRETON 765 L
Bahan perata dan perekat berbentuk larutan
Merekatkan dan meratakan cairan semprot pestisida pada pemrukaan daun/bagian tanaman.
Fungisida protektif berbentuk tepung yang dapat disuspensikan
Kentang : penyakit busuk daun Phytophtora infestans.
5
6
7
Penyemprotan volume tinggi : 5 – 6 I/ha Penyemprotan volume tinggi : 2 – 4 I/ha
Penyemprotan volume tinggi : 2 – 4 I/ha 4 – 6 I/ha Penyemprotan volume tinggi : 2 – 4 I/ha
Penyemprotan volume tinggi : 3 – 6 I/ha
Penyemprotan volume tinggi : 3 – 6 I/ha
Pencampuran
PT Arysta Tirta Agro
RI. 2017/1-2004/T
PT Agro Sejahtera Indonesia
RI. 2018/1-2004/T
alkoroil gliserol ftalat ; 765 g/l
72
UNIZEB 80 WP mankozeb : 80%
Penyemprotan volume tinggi : 1,5 – 3 g/l
LAMPIRAN I KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 1
2
73
VILAN 50 SC heksakonazol : 50 g/l
74
YASITHRIN 30 EC sipermetrin : 30 g/l
3
4
5
Fungisida sistemik berbentuk pekatan suspensi
Padi : penyakit hawar pelepah Rhizoctonia sp.
Penyemprotan volume tinggi : 0,25 – 0,5 ml/l
Insektisida racun kontak dan lambung berbentuk pekatan yang dapat diemulsikan
Cabai : lalat buah Dacus ferrugineus;
Penyemprotan volume tinggi : 2 – 4 ml/l
Bawang merah : ulat grayak Spodoptera exigua.
Penyemprotan volume tinggi : 1,5 – 4 I/ha
* Pestisida Terbatas Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal 13 April 2004 MENTERI PERTANIAN,
BUNGARAN SARAGIH
6
7
PT Geka Mitra Niaga
RI. 2019/1-2004/T
PT Yasida Makmur Abadi
RI. 2020/1-2004/T
LAMPIRAN II KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 222/Kpts/SR.140/4/2004 No.
Nama pestisida dan bahan aktif serta kadarnya
Jenis pestisida dan bentuk formulasi
1 2 PESTISIDA PENDAFTARAN ULANG 1
ABUKI 50 SL imidakloprid : 50 g/l
3
Insektisida sistemik racun kontak dan lambung berbentuk pekatan yang dapat larut dalam air
Penggunaan yang terdaftar dan diizinkan
Tanaman/komoditas yang dapat diperlakukan dan organisme sasaran/tujuan penggunaan 4
Cabai : trips Thrips parvispinus Kentang : trips Thrips palmi kutu daun Myzus persicae Padi : wereng coklat Nilaparvata lugens wereng panggung putih Sogatella furchifera Wereng hijau Nephotettix virescens
2
ACTARA 25 WG tiametoksam : 25 %
Insektisida sistemik dan racun kontak berbentuk butiran yang dapat didispersikan dalam air
Nomor pendaftaran
6
7
Cara aplikasi dan dosis atau konsentrasi formulasi 5
PT Agricon
RI. 1865/1-2004/T
PT Syngenta Indonesia
RI. 1357/1-2004/T
Penyemprotan volume tinggi : 1 – 2 ml/I
Penyemprotan volume tinggi : 0,2 – 0,4 ml/l 1,5 ml/l
Penyemprotan volume tinggi : 300 – 600 ml/ha
Penyemprotan volume tinggi : 150 – 300 ml/l
Apel : kutu daun Ahis pomi;
Penyemprotan volume tinggi : 25 – 50 g/ha
Cabai : perusak tanaman bemisia tabaci;
Penyemprotan volume tinggi : 0,10 – 0,20 g/l
Jeruk : hama Aphis sp; Thrips sp tungau Tetranychus sp;
Nama pemegang pendaftaran
Penyemprotan volume tinggi : 0,50 – 0,1 g/l
LAMPIRAN II KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 1 3
2 AGRIDAN 150 EC piridaben : 150 g/l
4
AGRIFOS 400 AS asam fosfit : 400 g/l
5
AGRIMEC 18 EC Abamektin : 18,4 g/l
3
4
5
Akarisida racun kontak berbentuk pekatan yang dapat diemulsikan
Teh : tungau jingga Breivalpus phoenicis.
Penyemprotan volume tinggi : 250 – 500 ml/ha
Fungisida kontak berbentuk larutan dalam air
Anggur : penyakit embun bulu Plasmopara viticola;
Penyemprotan volume tinggi : 1,5 – 2 ml/l
Kelapa : penyakit busuk pucuk, gugur buah Phytophthora palmivora;
Infus akar/infus batang 20 – 40 ml/pohon
Kentang : penyakit busuk daun Phytophthora infestans;
Penyemprotan volume tinggi : 2 – 4 ml/l
Tomat : penyakit busuk daun Phytophthora infestans;
Penyemprotan volume tinggi : 1 – 2 ml/l
Nenas : penyakit busuk daun Phytophthora nicotianae;
Penyemprotan volume tinggi : 075 – 1,5 ml/l
Tembakau di pembibitan: penyakit busuk daun Phytophthora nicotianae.
Penyemprotan volume tinggi : 0,75 – 1,5 ml/l
Apel : kutu daun Ahpis pomil;
Penyemprotan volume tinggi : 0,25 – 0,5 ml/l
Cabai : Hama thrips Thrips parvispinus;
Penyemprotan volume tinggi : 0,25 – 0,5 ml/l
Jeruk : penggerek daun Phyllocnistic citrella;
Penyemprotan volume tinggi : 0,25 – 0,5 ml/l
Insektisida racun kontak berbentuk pekatan yang dapat diemulsikan
6
7
PT Agrojaya
RI. 1440/1-2004/T
PT Petrokimia Kayaku
RI. 1255/1-2004/T
PT Syngenta Indonesia
RI. 1065/1-2004/T
LAMPIRAN II KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 1
2
3
AGRIMEC 18 EC
4 Kacang panjang : penggerek polong Maruca testulalis;
(Lanjutan)
Kacang h ijau : ulat grayak Spodoptera litura Perusak daun Phaedonia inclusa Penggulung daun Lamprosema indicata Penggerak polong Etiella zinkenella Penghisap polong Riptortus linearis Kentang Pengogorok daun Liriomyza huidobrensis Hama trips Thrips plami
6.
AKOFOL 50 WP Folpet : 50 %
Fungisida kontrak berbentuk tepung yang dapat disuspensikan
5
6
7
Penyemprotan volume tinggi : 0,5 – 0,1 ml/l
Penyemprotan volume tinggi : 0,5 1 ml/l
Penyemprotan volume tinggi : 0,25 – 0,5 ml/l
Krisan : Perusak daun Liriomyza chrsanthemi;
Penyemprotan volume tinggi : 0,5 – 0,1 ml/l
Kubis : Perusak daun Plutella xylostella.
Penyemprotan volume tinggi : 0,5 – 1 ml/l
Kentang : Penyakit busuk daun Phytophtora infestans;
Penyemprotan volume tinggi : 1 – 2 kg/ha
Tomat : Penyakit busuk daun Phytophtora infestans.
Penyemprotan volume tinggi : 1 – 2 kg/ha
PT Saudara Tani Agrolestari
RI. 1074/1-2004/T
LAMPIRAN II KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 1 7
2 ALFATOX 50 EC Alfa sipermetrin : 50 g/l
8
ALLY 20 WDG Metil metsulfuron : 20 %
3 Insektisida racun kontak dan lambung berbentuk pekatan yang dapat diemulsikan
Herbisida sistemik pra tumbuh dan purna tumbuh berbentuk butiran yang dapat didispersikan dalam air
4
5
Cabai : Ulat grayak Spodoptera litura;
Penyemprotan volume tinggi : 2 – 2,5 ml/l
Kedelai : ulat grayak Spodoptera litura
Penyemprotan volume tinggi : 2 – 2,5 ml/l
Karet : Gulma berdaun lebar Ageratum conyzoidesLiriomyza huidobrensis Borreria Jatifolia Synedrella nodiflora Gulma berdaun sempit Paspalum conjugatum;
Penyemprotan volume tinggi : 200 – 300 g/ha Penyemprotan volume tinggi : 100 - 200 g/ha Penyemprotan volume tinggi : 200 – 300 g/ha
Kelapa sawit : Gulma berdaun lebar Borreria latifolia;
Penyemprotan volume tinggi : 100 – 200 g/ha
Padi sawah : Gulma berdaun lebar Monochoria vaginalis Teki Cyperus sp. Scirpus juncoides; Hutan tanaman Acasia mangium Gulma berdaun lebar Chromolaena odorata Tetracera scandens; Lahan tanpa tanaman : Gulma berdaun lebar Mikania cordata Ageratum conyzoides Croton hirtus Stacytarpheta indica Borreria alata
Penyemprotan volume tinggi : 10 – 20 g/ha
Penyemprotan volume tinggi : 75 – 150 g/ha 37,5 – 75 g/ha
Penyemprotan volume tinggi : 37,5 – 75 g/ha
6
7
PT Lingkungan Lestari
RI. 1896/1-2003/T
PT Du Pont Agricultural Products Indonesia
RI. 8371/1-2004/T
LAMPIRAN II KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 1
2
3
ALLY 20 WDG
4 Gulma berdaun sempit Eleusine indicata Paspalum commersonii;
(Lanjutan)
Persiapan tanam padi sawah (TOT) : Gulma berdaun lebar Lymnocharis flava Commelina diffusa Teki Cyperus difformis. 9.
ALSYSTIN 480 SC triflumoron : 480 g/l
10.
ASSET 190 AS monoamonium glifosat : 189,3 g/l (setara dengan glifosat : 172 g/l)
Insektisida yang bersifat penghambat perkembangan khitin berbentuk pekatan suspensi
Kaca panjang : Ulat grayak Spodoptera litura Penggerak polong Maruca testulalis.
Herbisida sistemik purna tumbuh berbentuk larutan dalam air
Kelapa sawit (TBM) : Gulma berdaun lebar Ageratum conyzoides Calopogonium muconoides Gulma bedaun sempit Digitaria cyliaris Paspalum conjugatum; Karet (TBM) : Gulma berdaun lebar Ageratum conyzoides Calopogonium muconoides Gulma berdaun sempit Digitaria cyliaris Paspalum conjugatum.
11.
ARRIVO 30 EC sipermetrin : 30,36 g/l
Insektisida racun kontak dan lambung berbentuk pekatan yang dapat diemulsikan
Bawang merah : Ulat grayaka Spodoptera exigua;
5
6
7
Penyemprotan volume tinggi : 37,5 – 75 g/ha 75 – 150 g/ha 37,5 – 75 g/ha 150 g/ha
Penyemprotan volume tinggi : 300 – 600 ml/ha
PT Bayer Indonesia Tbk. BG. Crop Protection
RI. 1812/1-2004/T
PT Putrisari Kimianusa
RI. 1401/1-2004/T
PT Bina Guna Kimia
RI. 634/1-2004/T
Penyemprotan volume tinggi : 2 – 4 I/ha
Penyemprotan volume tinggi : 2 – 4 I/ha Penyemprotan volume tinggi : 2 – 4 I/ha
Penyemprotan volume tinggi : 1 – 2 ml/l
LAMPIRAN II KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 1
2 ARRIVO 30 EC (Lanjutan)
3
4
5
Cabai : Tungau Tetranychus sp;
Penyemprotan volume tinggi : 1 – 2 ml/l
Jeruk : Tungau Tetranchus sp.;
Penyemprotan volume tinggi : 1 – 2 ml/l
Jagung : Penggerak batang Ostrinia furnacalis Ulat grayak Spodoptera litura; Jambu mete : Hama Helopelthis sp.;
Kakao : Penghisap buah Helopeltis sp. : Kedelai : Ular grayak Spodoptera litura Lalat pucuk Melanagromyza sojae Penghisap polong Riptortus linearis;
Penyemprotan volume tinggi : 0,5 – 1 I/ha
Penyemprotan volume tinggi : 0,5 – 1 ml/l
Penyemprotan volume tinggi : 0,5 – 1 ml/l
Penyemprotan volume tinggi : 1 – 2 ml/l
Kelapa sawit : Ulat api Saetothosea asigna :
Penyemprotan volume tinggi : 0,5 – 1 I/ha
Kentang : Thrips palmi;
Penyemprotan volume tinggi : 1 – 2 ml/l
Ketimun : Kutu daun Aphis sp. Myzus persicae;
Penyemprotan volume tinggi : 1 – 2 ml/l
6
7
LAMPIRAN II KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 1
2 ARRIVO 30 EC (Lanjutan)
3
4 Kapas : Penggerak pucuk Heliothis sp. ; Kubis : Perusak daun Plutella xylostella Crocidolomia binotalis; Lada : Penghisap buah Dasynus piperis Penghisap bunga Diplogomphus hewitti; Melon : Kutu daun Myzus persicae Thrips sp. ; Semangka : Kutu daun Aphis sp. Myzus persicae Thrip sp. ;
5
Penyemprotan volume tinggi : 1 – 2 I/ha
Penyemprotan volume tinggi : 1 – 2 ml/l
Penyemprotan volume tinggi : 0,5 – 1 I/ha
Penyemprotan volume tinggi : 2 – 4 ml/l 1 – 2 ml/l
Penyemprotan volume tinggi : 2 - 4 ml/l 4 ml/I
Teh : Penghisap daun Helopeltis antonii ;
Penyemprotan volume tinggi : 0,5 – 1 I/ha
Tomat : Penggerak buah Heliothis armigera;
Penyemprotan volume tinggi : 1 – 2 ml/l
Tembakau : Penggerak pucuk Heliothis armigera Ulat grayak Spodoptera litura Kutu daun Myzus persicae.
Penyemprotan volume tinggi : 2 – 4 ml/l
6
7
LAMPIRAN II KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 1
2
12
BAMEX 18 EC Abamektin : 18 g/l
13.
Bancol 4 g Bensultap : 4 %
14.
BASMILANG 480 AS iso propil amina glifosat : 480 g/l (setara dengan glifosat : 356 g/l)
3 Insektisida racun kontak dan lambung berbentuk pekatan yang dapat diemulsikan
4
5
Cabai : Ulat grayak Spodoptera litura;
Penyemprotan volume tinggi : 2 – 2,5 ml/l
Kedelai : Ulat grayak Spodoptera litera.
Penyemprotan volume tinggi : 2 – 20,5 ml/l
Insektisida racun kontak dan lambung dan sedikit sistematik berbentuk butiran
Padi : Wereng coklat Nilaparvata lugens Penggerak batang Scirpophaga innotata.
Herbisida sistemik purna tumbuh berbentuk larutan dalam air
Karet (TBM) : Gulma berdaun lebar Mikania micrantha Gulma berdaun sempit Ishcaemum timorense Alang-alang Imperata cylindrical; Kelapa sawit (TBM) : Gulma berdaun lebar Mikania sp. Gulma berdaun sempit Ischaemum timorense Alang-alang Imperata cylindrical ;
6
7
PT Johny Jaya Makmur
RI. 1906/1-2004/T
PT Arysta Tirta Agro
RI. 1114/1-2004/T
PT Kimia Usaha Prima
RI. 919/1-2004/T
Penaburan : 8,5 – 17 kg/ha
Penyemprotan volume tinggi : 2 – 4 I/ha
Penyemprotan volume tinggi : 1 – 2 I/ha
Penyemprotan volume tinggi : 6 – 9 I/ha
Lahan tanpa tanaman : Alang-alang Imperata cylindrical;
Penyemprotan volume tinggi : 3 – 6 I/ha
Padi sawah TOT : Gulma berdaun sempit Leptochloa chinensis
Penyemprotan volume tinggi : 1,5 – 3 I/ha
LAMPIRAN II KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 1
2
3 Echinochloa colonum Teki Cyperus difformis Cyperus distans.
BASMILANG 480 AS (Lanjutan)
15.
BASTA 150 WSC Ammonium glufosinat : 150/gl/l
4
Herbisida sistemik purna tumbuh berbentuk pekatan yang dapat larut dalam air
Cengkeh, kakao, karet, kelapa sawit, kopi dan teh : gulma berdaun lebar Ageratum conyzoides Borreria sp., Eupatorium odoratum Naphrolepis sp. Gulma berdaun sempit Axonopus compressus Brachiaria mutica Ishaemum timorense Ottochloa nodosa Paspalum conjugatum Cynodon dactylon Alang-alang Impreta cyllindrica; Kedelai : Gulma berdaun sempit Digitaria ciliaris ; Tebu : Gulma berdaun sempit Panicum sp. ; Teki Cyperus compressus; Kelapa sawit (TBM) : Gulma berdaun lebar Ottochloa nodosa Paspalum conjugatum.
5
6
7
Penyemprotan volume tinggi : 1,5 – 3 I/ha
Penyemprotan volume tinggi : 5 – 10 I/ha
Penyemprotan volume tinggi : 1 – 1,5 I/ha
Penyemprotan volume tinggi : 1 – 2 I/ha Penyemprotan volume tinggi : 3 I/ha Penyemprotan volume tinggi : 4 – 6 I/ha 2 – 4 I/ha
PT Bayer Indonesia Tbk. BG Crop Protection
RI. 1113/1-2004/T
LAMPIRAN II KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 1 16.
2 BETA 15 EC Beta sipermetrin : 15 g/l
17.
BIMARON 80 WP Diuron : 80,36 %
18.
CONFIDOR 70 WS Imidakloprid : 70 %
3 Insektisida racun kontak dan lambung berbentuk pekatan yang dapat diemulsikan
Herbisida sistemik pra dan purna tepung berbentuk tepung yang dapat disuspensikan
Insektisida sistemik racun kontak dan lambung berbentuk tepung yang dapat didispersikan dalam air.
4 Jagung : Belalakang Locusta sp;
5
6
7
CV Mentari
RI. 1402/1-2004/T
PT Nufindotama Makmur
RI. 1078/1-2004/T
PT Bayer Indonesia Tbk. BG. Crop Protection
RI. 1045/1-2004/T
Penyemprotan volume tinggi : 2 – 4 ml/l
Kedelai : Ulat grayak Spodoptera litura :
Penyemprotan volume tinggi : 0,5 – 1ml/l
Kakao : Penghisap buah Helopeltis spp.;
Penyemprotan volume tinggi : 0,25 – 0,50 ml/l
Kubis : Perusak daun Plutella xylostella;
Penyemprotan volume tinggi : 0,25 – 0,5 ml/l
Rambutan : Ulat daun Hyperaeschrella insulicola :
Penyemprotan volume tinggi : 0,5 – 0,1 ml/l
Teh : Penghisap daun Helopeltis antonii.
Penyemprotan volume tinggi : 150 – 250 ml/ha
Tebu dan ubi kayu : Gulma berdaun lebar Euphorbia sp.;
Penyemprotan volume tinggi : 1 – 2 kg/ha
Nenas : Gulma berdaun sempit Brachiaria mutica.
Penyemprotan volume tinggi : 1,5 kg/ha
Jagung : Lalat bibit Atherigona sp.
Pelakuan benih : 1 – 2 g/kg benih
LAMPIRAN II KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 1
2
3
CONFIDOR 70 WS
Kedelai : Lalat bibit Ophiomya phaseoli Lalat pucuk Melanagromyza sojae.
(Lanjutan)
19.
CUPROFIX 36 WP Tembaga sulfat : 36 % (setara dengan tembaga : 20 %)
20.
CYPRO 90 WG Sianazin : 90 %
21.
ELTACIDE 1,25 E Deltametrin : 5 g/l Esbioaletin : 7,5 g/l
22.
DESSIN 50 EC Permetrin : 43,5 g/l
4
Fungisida racun kontak berbentuk tepung yang dapat disuspensikan
5
6
7
Perlakuan benih : 0,5 – 1 g/kg benih
Kentang : Penyakit busuk daun Phytophtohora infestans;
Penyemprotan volume tinggi : 1 – 2kg/ha
Teh : Penyakit cacar daun Exobasidium vexans.
Penyemprotan volume tinggi : 400 – 800 g/ha.
Herbisida sistemik pra tumbuh berbentuk butiran yang dapat didispersikan dalam air
Jagung : Gulma berdaun sempit Digitaria ciliaris.
Penyemprotan volume tinggi : 2 g/l
Insektisida pengendalian vector penyakit pada manusia racun kontak, lambung dan pernafasan berbentuk emulsi
Untuk mengendalikan nyamuk, lalat dan kecoa
Penyemprotan dan pengkabuan
Insektisida racun kontak dan lambung berbentuk pekatan yang dapat diemulsikan
Kubis : Perusak daun Plutella xylostella Crocidolomia binotalis.
PT Nufarm Indonesia
RI. 1443/1-2004/T
PT Tanindo Subur Prima
RI. 1354/1-2004/T
PT Kemivaksindo Sakti
RI. 566/1-2004/T
PT Fadjarpurnama Pratama Inti
RI. 582/1-2004/T
Kalimat Peringatan : - Tidak boleh digunakan oleh perorangan hanya oleh pest control atau petugas dinas kesehatan - Kemasan minimum 1 liter.
Penyemprotan volume tinggi : 15 ml/10 Penyemprotan volume tinggi : 8,75 ml/10 I
LAMPIRAN II KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 1 23.
2 DETACRON 500 EC Profenofos : 500 g/l
24.
DHARMASRI 5 EC Triakonfanol : 5 g/l
3
4
Insektisida kontak dan lambung berbentuk pekatan yang dapat diemulsikan
Kubis : Perusak daun Plutella xylostella Crocidolomia binotalis
Zat pengatur tumbuh tanaman berbentuk pekatan yang dapat diemulsikan
Bawang putih : Meningkatkan jumlah suing per umbi dan bobot umbi kering,
Penyemprotan volume tinggi : 0,5 – 1,0 ml/10 I
Cabai merah : Meningkatkan jumlah dan bobot buah Per tanaman;
Penyemprotan volume tinggi : 5 – 5 ml/10 I
Kedelai : Meningkatkan jumlah biji per polong dan jumlah polong per tanaman;
Penyemprotan volume tinggi : 1 – 1,5 ml/10 I
Padi : Meningkatkan jumlah gabah per malai dan jumah malai per rumpun;
Penyemprotan volume tinggi : 0,75 – 1,25 ml/10 I
Teh : Meningkatkan daya tumbuh stek dan meningkatkan produksi pucuk.
25.
DIMACIDE 400 EC Dimetoat : 396 g/l
26.
DIMECTIN 18 EC Abamektin : 18 g/l
5
Insektisida sistemik racun kontak dan lambung berbentuk pekatan yang dapat diemulsikan
Cabai : Hama Thrip sp. ;
Insektisida racun kontak dan lambung berbentuk pekatan yang dapat diemulsikan
Kentang : Pengorok daun Liriomyza huidobrensis Hama trips Thrips spp Penggerak umbi kentang Phthorimaea opercullela
6
7
PT Deltagro Mulia Sejati
RI. 1807/1-2004/T
PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) (Indonesia Trading Company)
RI. 691/1-2004/T
PT Kalatham
RI. 422/1-2004/T
PT Deltagro Mulia Sejati
RI. 1755/1-2004/T
Penyemprotan volume tinggi : 0,75 – 1,5 ml/I
Penyemprotan volume tinggi : 0,062 – 0,125 ml/I Penyemprotan volume tinggi : 50 ml/ha
Penyemprotan volume tinggi : 1 – 2 ml/I
Penyemprotan volume tinggi : 0,5 – 1 ml/I Penyemprotan volume tinggi : 0,25 – 0,5 ml/I
LAMPIRAN II KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 1 27.
2 DRAGO 60 WG Flufenaset : 60 %
28.
DRAGNET 380 EC Permetrin : 384,96 g/l
3
4
Herbisida sistemik pra tumbuh berbentuk yang dapat didispersikan dalam air
Pada sawah : Gulma berdaun sempit Echinochloa crusgalli.
Bahan pengawet kayu racun kontak dan lambung berbentuk pekatan yang dapat diemulsikan
Kayu gergajian : Rayap tanah Coptotermes curvignathus Bubus kayu kering Heterobostrychus aequalis Rayap kayu kering Crypotermes cynocephalus;
Tanah bangunan : Rayap tanah Coptoermes curvignathus Kayu gelondongan (balok ramin) : Kumbang Ambrosia Hanya untuk pengawetan kayu gelondongan yang siap digergaji bukan untuk kayu gelondongan yng akan ditransportasikan melalui perairan;
29.
ENBORER 100 EC Sipermetrin : 100 g/l
Bahan pengawet kayu racun kontak dan lambung berbentuk pekatan yang dapat diemulsikan
5
Penyemprotan volume tinggi : 170 – 255 g/ha
7
PT Bayer Indonesia Tbk. BG. Crop Protection
RI. 1407/1-2004/T
PT Bina Guna Kimia
RI. 865/1-2004/T
PT Agricon
RI. 751/1-2004/T
Pelaburan : 12,5 ml/l Pelaburan : 3,125 ml/I Retensi : 37,6 g/m2 Perendaman : 6,25 ml/I Retensi : 2,20 kg/m3 Pelaburan : 3,125 ml/l Retensi : 57,1 g/m2 Proses vakum tekan : 3,125 ml/I Retensi : 8,78 kg/m3 Perlakuan tanah : 12,5 ml/I Penyemprotan volume tinggi : 9,375 ml/I minyak tanah
Kayu lapis : Bubuk kayu kering Lyctus bruneus ;
Pencampuran dengan perekat : 12,5 g/kg
Rotan : Bubuk kayu kering Dinoderus minitus.
Pencelupan : 18,75 ml/I
Kayu gelondongan : Kumbang Ambrosia Hanya untuk pengawetan kayu gelondongan yang siap digergaji bukan untuk kayu gelondongan yang akan ditransportasikan melalui perairan.
6
Penyemprotan volume tinggi : 5 – 10 ml/I
LAMPIRAN II KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 1 30.
2 ETANE 3 SP Tembaga sulfat : 3 % (setara dengan tembaga : 3,06%)
31.
FENTHRIN 50 EC Fenpropatrin : 50 g/l
3 Fungsida kontak berbentuk tepung yang dapat larut dalam air
Insektisida racun kontak dan lambung berbentuk pekatan yang dapat diemulsikan
4 Bawang merah : Penyakit bercak daun Alternaria sp.;
Penyemprotan volume tinggi : 2 – 4 g/l
Cabai : Penyakit antraknosa Colletotrichum gloeosporioides;
Penyemprotan volume tinggi : 2 – 4 g/l
Kentang : Penyakit busuk daun Phytophthora infestans
Penyemprotan volume tinggi : 3 – 4 g/l
. Bawang merah : Ulat grayak Spodoptera exigua;
Pencampuran dengan perekat : 2 – 4 ml/I
Cabai : Kutu daun Myzus persicae Hama Thrips sp.
32.
FOLICUR 25 WP Tebukonazol : 25 %
Fungisida sistemik racun kontak yang bersifat fungitoksik berbentuk tepung yang dapat disuspensikan
5
Penyemprotan volume tinggi : 0,5 – 1 g/l
Bawah merah : Penyakit bercak ungu Alternaria porri;
Penyemprotan volume tinggi : 0,5 – 1 g/l
Kentang : Penyakit bercak kering Alternaria solani;
7
CV Bunga Tani
RI. 1444/1-2004/T
PT Nufarm Indonesia
RI. 1410/1-2004/T
PT Bayer Indonesia Tbk. BG. Crop Protection
RI. 1121/1-2004/T
Penyemprotan volume tinggi : 1 – 2 ml/l
Apel : Penyakit bercak daun Marsonina coronaria;
Cabai merah : Penyakit antraknosa Colletotrichum capsici;
6
Penyemprotan volume tinggi : 1 – 2 g/l
Penyemprotan volume tinggi : 0,5 – 1 g/l
LAMPIRAN II KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 1
2
3
FOLICUR 25 WP (Lanjutan)
4 Pada sawah : Penyakit busuk upih Rhizoctonia sp.;
Penyemprotan volume tinggi : 250 – 500 g/ha
The : Penyakit cacar daun Exobasidium vexans’
Penyemprotan volume tinggi : 50 – 100 g/ha
Tomat : Penyakit bercak kering Alternaria solani;
Penyemprotan volume tinggi : 0,5 – 1 g/l
Padi : Penyakit busuk batang Helminthosporium sigmoideum Penyakit bercak daun Cercospora sp. Penyakit hawar pelepah Rhizoctonia solani. 33.
GESAPAX 500 F Ametrin : 490 g/l
Herbisida sistemik pra tumbuh berbentuk pekatan suspensi
5
6
7
Penyemprotan volume tinggi : 250 – 500 g/ha
Jagung, tebung, ubi kayu dan kacangan penutup tanah pada budidaya karet, kelapa dan kelapa sawit : Gulma berdaun lebar Ageratum conyzoides Borreria latifolia Cleome rotidosperma Commelina nodiflora Croton hirtus Eupatorium odoratum Mikania spp. Mimosa invisa Oldenlandia corimbosa Oxalis spp., Phyllanthus niruri Portulace oleracea;
Penyemprotan volume rendah atau penyemprotan volume tinggi : 2 – 3 I/ha
Pisang : Gulma berdaun lebar Ageratum conyzoides Cleome rotidosperma Mimosa invisa Borreria sp.
Penyemprotan volume tinggi : 2 I/ha
4 I/ha
PT Syngenta Indonesia
RI. 536/1-2004/T
LAMPIRAN II KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 1
2
3
GESAPAX 500 F
Gulma berdaun sempit Eleusine indica Setaria plicata Teki Cyperus sp.
(Lanjutan)
34.
GLADIOL 25 EC Lamda sihalotrin : 25 g/l
35.
GOLIATH 0,05 GL Fipronil : 0,05 %
36.
GOOD KNIGHT 0,14 A d-fenotrin : 0,05 % praletrin : 0,09 %
37.
GRANAT 25 EC lamda sihalotrin : 25 g/l
38.
INDOGRAN 500 EC Fenitrotion : 500 g/l
4
Insektisida racun kontak dan lambung berbentuk pekatan yang dapat diemulsikan
5
Penyemprotan volume tinggi : 2 – 2,25 ml/I
Kedelai : Ulat grayak Spodoptera sp.
Penyemprotan volume tinggi : 2 – 2,5 ml/I
Pestisida rumah tangga racun kontak dan lambung berbentuk gel
Untuk mengendalikan kecoa Blatella germanica, Periplaneta Americana di dalam ruangan.
Pestisida rumah tangga racun kontak, lambung dan pernafasan berbentuk aerosol
Untuk mengendalikan nyamuk Culex sp., lalat Musca domestica di dalam ruangan.
Insektisida racun kontak dan lambung berbentuk pekatan yang dapat diemulsikan
Cabai : Ulat grayak Spodoptera sp.;
Penyemprotan volume tinggi : 2 – 2,25 ml/l
Kedelai : Ulat grayak Spodoptera sp.
Penyemprotan volume tinggi : 2 – 2,25 ml/l
Beras : Sitophilus oryzae Tribolium castaneum; Jagung : Sitophilus sp.
7
Penyemprotan volume tinggi : 2 I/ha 4 I/ha 2 I/ha
Cabai : Ulat grayak Spodoptera sp.,
Insektisida racun kontak dan lambung berbentuk pekatan yang dapat diemulsikan
6
PT Johny Jaya Makmur
RI. 1888/1-2004/T
Pengumpanan: 2 30 – 60 mg/m
PT Aventis CropScience Indonesia
RI. 1387/1-2004/T
Penyemprotan
PT Sara Lee Indonesia
RI. 1163/1-2004/T
PT Sila Sakti
RI. 1889/1-2004/T
PT Sumitomo Indonesia
RI. 781/1-2004/T
Penyemprotan pada permukaan karung : 2 0,5 – 1 ml/m Penyemprotan pada permukaan karung : 2 0, - 1 ml/m
LAMPIRAN II KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 1 39.
2 JUMBO 0,25 A d-aletrin : 0,25 %
40.
JUMBO 3,6 MAT d-aletrin : 3,6 %
41.
JUMBO 1,52 L d-aletrin : 1,52 g/l
42.
KASUMIN 20 AS Kasugamisin : 20,8 g/l
43.
KILIRI 20 EC Abamektin : 20,7 g/l
44.
KIMIRU 45 WP 2,4-D butil ester : 45% (setara dengan 2,4-D: 36%)
3
4
5
6
7
Pestisida rumah tangga racun kontak dan pernafasan berbentuk aerosol
Insektisida untuk mengendalikan nyamuk Culex sp. Di dalam ruangan.
Penyemprotan
PON Menara Laut
RI. 1055/1-2004/T
Pestisida rumah tangga racun pernafasan berbentuk padatan keeping
Untuk mengendalikan nyamuk Culex sp. Di dalam ruangan.
Pemanasan dengan alat khusus
PON Menara Laut
RI. 1090/1-2004/T
Pestisida rumah tangga racun kontak dan pernafasan berbentuk larutan
Insektisida untuk mengendalikan nyamuk Culex sp. Di dalam ruangan.
Penyemprotan
PON Menara Laut
RI. 1056/1-2004/T
Fungsi antibiotika sistemik berbentuk larutan dalam air
Cabai merah : Penyakit antraknosa Colletotrichum capsici;
PT Indagro Inc.
RI. 713/1-2004/T
Penyemprotan volume tinggi : 2 ml/I
Padi : Penyakit blast Pyricularia oryzae.
Penyemprotan volume tinggi : 1 – 2 I/ha
Cabai : Hama trips Thrips parvispinus;
Pt Kresna Bumitama Sejati
RI. 1895/8-2003/S
Penyemprotan volume tinggi : 0,25 – 0,5 ml/l
Kentang : Pengorok daun Liriomyza hidobrensis.
Penyemprotan volume tinggi : 0,25 – 0,5 ml/l
PT Petrokimia Kayaku
RI. 1459/1-2004/T
Insektisida racun kontak dan lambung berbentuk pekatan yang dapat diemulsikan
Herbisida sistemik purna tumbuh berbentuk tepung yang dapat disuspensikan
Pada sawah : Gulma berdaun lebar Monochoria vaginalis Teki Scirpus juncoides;
Penyemprotan volume tinggi : 1 – 2 kg/ha
LAMPIRAN II KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 1
2
3
KIMIRU 45 2P
Padi sawah tanam pindah : Gulma berdaun lebar Ludwigia hyssopifolia Ludwigia repens Altermanthera philoxeroides Gulma berdaun sempit Echinocholoa crusgalli Echinochloa colonum Paspalum districhum Leptochola chinensis Teki Fimbristyllis littoralis Cyperus difformis Scirpus juncoides.
(Lanjutan)
45.
KINGKONG 0,1 MC s-bioletrin : 0,1 %
46.
KLEENUP 480 AS isopropil amina glifosat : 480 g/l (setara dengan glifosat : 356 g/l)
4
KLIERAT RM-B brodifakum : 0,005 %
7
2 – 3 kg/ha
Untuk mengendalikan nyamuk Culex sp. Di dalam ruangan.
Herbisida sistemik purna tumbuh berbentuk larutan dalam air
Karet dan kelapa sawit : Alang-alang Imperata cylindrical;
Penyemprotan volume tinggi : 3 – 6 I/ha
Lahan tanpa tanaman : Alang-alang Imperat cylindrical;
Penyemprotan volume tinggi : 3 – 6 I/ha
Rodentisida antikoagulan siap pakai berbentuk umpan padatan
6
Penyemprotan volume tinggi : 1 – 2 kg/ha
Pestisida rumah tangga racun pernafasan berbentuk padatan lingkar
Teh : Gulma berdaun sempit Paspalum conjugatum Rhichardia braziliensis
47.
5
Pembakaran
PON Menara Laut
RI. 505/1-2004/T
PT Nufram Indonesia
RI. 819/1-2004/T
PT Syngenta Indonesia
RI. 666/1-2004/T
Penyemprotan volume tinggi : 1,5 – 3 I/ha
Tikus sawah : Rattus argentiventr,
Pengumpanan
Tikus semak : Rattus tiomanicus.
Pengumpanan
LAMPIRAN II KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 1 48.
2 KOTHERINE 5 WP deltrametrin : 5 %
49.
MAGTOXIN 60 T* Magnesium fosfida : 60 %
50.
MEOTHRIN 50 EC Fenpropatrin : 50 g/l
3
4
Insektisida pengendalian vector penyakit pada manusia racun kontak dan lambung berbentuk tepung yang dapat disuspensikan
Untuk mengendalikan nyamuk Anopheles sp. Pada dinding ruangan.
Fumigasi racun pernafasan berbentuk tablet.
Beras di penyimpanan : Sitophilus oryzae Tribolium castaneum Laemoplosus pussilus.
Insektisida dan akarsida racun kontak berbentuk pekatan yang dapat diemulsikan
Bawang merah : Ulat grayak Spodoptera exigua;
Cabai : Tungau Tetranycus sp., Ulat grayak Spodoptera litura; Ekapiltus Eucalyptus urphila : Helopeltis theivora rayap tanah Coptotermes sp.
Jagung : Lalat bibit Atherigona sp.;
Jeruk : Tungau merah Tetrancyhus sp. Kutu daun Toxoptera aurantii;
5 Penyemprotan : 2 0,4 – 0,8 g/m Kalimat Peringatan : - Tidak boleh digunakan oleh perorangan hanya oleh pest control atau petugas dinas kesehatan. - Kemasan minimum 1liter.
6
7
PT Aventis CropScience Indonesia
RI. 1092/1-2004/T
PT Berdikari Niaga Utama
RI. 846-/1-2004/T
PT Sumitomo Indonesia
RI. 717/1-2004/T
Fumigasi : 3 1,1 – 2,2 g/m
Penyemprotan volume tinggi : 1 – 2 ml/l
Penyemprotan volume tinggi : 0,5 – 1 I/ha 2 – 4 ml/I
Penyemprotan volume tinggi : 1 – 2 ml/l Penyiraman : 10 ml/100 mlair
Penyemprotan volume tinggi 1 – 2 ml/l
Penyemprotan volume tinggi : 0,5 – 1 ml/l 0,5 – 1 ml/l
LAMPIRAN II KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 1
2 MEOTHRIN 50 EC (Lanjutan)
3
4 Kacang panjang : Penggerak polong Maruca testulalis Penggorok daun Liriomyza sp. Kutu daun Aphis craccivora; Kakao : Pengisap buah Helopeltis sp.; Kedelai : Kepik hijau Nezara viridula Lalat bibit Agromyza sp., Penggerak polong Etiella sp. Penggulung daun Lamprosema indicata Perusak daun Plusia sp. Ulat grayak Spodoptera sp. Tungau Tetranychus sp., Kubis : Perusak daun Plutella xylostella Crocidolomia binotalis;
5
Penyemprotan volume tinggi : 1 – 2 m l/l
0,5 – 1 ml/l
Penyemprotan volume tinggi : 1 – 2 ml/l
Penyemprotan volume tinggi : 1 – 2 ml/I
Lada : Pengisap buah Dasynus piperis;
Penyemprotan volume tinggi : 0,5 – 1 ml/l
Padi gogo : Walang sangit Leptocorisa oratorius :
Penyemprotan volume tinggi 0,5 - 1 ml/l
6
7
LAMPIRAN II KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 1
2
3
MEOTHRIN 50 EC
4 Teh : Pengisap daun Helopeltis sp.; Tungau Brevipalpus phoenicis;
(Lanjutan)
Tembakau : Penggerak pucuk Heliothis sp. Ulat grayak Spodoptera sp.
51.
MERIAM 50 EC
MICROTHIOL 720 F Belerang : 720 g/l
53.
MKARB 50 WP MIPC : 51,3 %
54.
MOSPILAN 20 SP Asetamiprid : 20 %
6
7
Penyemprotan volume tinggi : 0,5 – 1 I/ha Penyemprotan volume tinggi 0,4 – 0,8 I/ha
Penyemprotan volume tinggi 1 – 2 ml/l
Cabai : Ulat grayak Spodoptera litura;
Penyemprotan volume tinggi : 2 – 2,5 ml/l
Kedelai : Ulat grayaka Spodoptera litura.
Penyemprotan volume tinggi : 2 – 2,5 ml/I
Fungisida kontak berbentuk pekatan suspensi
Apel : Penyakit embun tepung Podosphaera leoucotricha;
Penyemprotan volume tinggi : 2 – 4 ml/l
Insektisida racun kontak dan lambung berbentuk tepung yang dapat disuspensikan
Padi : Wereng coklat Nilaparvata lugens.
Penyemprotan volume tinggi 2 – 2,5 g/l
Insektisida racun kontak dan lambung berbentuk tepung yang dapat larut dalam air
Cabai : Kutu daun Myzus persicae Lalat buah Dcus ferrugineus;
Permetrin : 50 g/l
62.
5
Penyemprotan volume tinggi 01,1 – 0,2 kg/ha
PT Sila Sakti
RI. 1898/1-2004/T
PT Nufarm Indonesia
RI. 1052/1-2004/T
PT Fadjarpurnama Pratama Inti
RI. 467/1-2004/T
PT Berlian Interniaga
RI. 144/1-2004/T
LAMPIRAN II KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 1
2
3
MOSPILAN 20 SP
Kubis : Perusak daun Plutella xylostella Crocidolomia binotalis.
(Lanjutan)
55.
57.
5
Untuk mengendalikan nyamuk Aedes sp. Dan Anopheles sp., kecoa Periplaneta sp. Dan lalat Musca demostica di dalam dan di luar ruangan.
Mankozeb : 80 %
Fungisida protektif berbentuk tepung yang dapat disuspensikan
Kentang : Penyakit busuk daun Phytophthora infestans.
Penyemprotan volume tinggi : 0,375 – 0,750 g/l
OFF 14,25 Lt
Repelen berbentuk losion
Untuk mengusir nyamuk.
Repelen berbentuk larutan dalam air
Akarisida racun kontrak berbentuk pekatan yang dapat diemulsikan
NITAN 80 WP
6
7
Penyemprotan volume tinggi : 0,125 – 0,25 kg/ha 0,25 – 0,50 kg/ha
Insektisida pengendalian vector penyakit pada manusia racun kontak berbentuk pekatan yang dapat diemulsikan
MOSQUIBAN 480 EC Klorpirifos : 480 g/l
56.
4
Pengakabutan : 150 ml/ha atau penyemprotan : 1,25 ml/l
PT Petrokimia Kayaku,
RI. 949/1-2004/T
PT Arysta Tirta Agro
RI. 1909/8-2003/S
Pengolesan pada kulit
PT. S.C. Johnson & Son Indonesia Ltd.
RI. 1041/1-2004/T
Untuk mengusir nyamuk Aedes aegypti.
Pengolesan pada kulit
PT. S.C. Johnson & Son Indonesia Ltd.
RI. 1042/1-2004/T
Apel : Tungau Tetranychus sp. ;
PT Crompton Indonesia
RI. 577/1-2004/T
Penyemprotan volume tinggi 0,5 – 1 I/ha
Cabai : Tungau Tetranchus sp. ;
Penyemprotan volume tinggi 05, - 1 I/ha
Kalimat Peringatan : - Tidak boleh digunakan oleh perorangan hanya oleh pest control atau petugas dinas kesehatan. - Kemasan minimum 1 liter
DEET : 14,25 %
58.
OFF 129,7 AS DEET : 129,7 g/l
59.
OMITE 570 EC Propargit : 570 g/l
LAMPIRAN II KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 1
2
3
OMITE 570 EC
Jeruk manis : Tungau Tetrancyhus sp. ;
(Lanjutan)
60.
PELANGI 0,05 MC Praletrin : 0,045 %
61.
PELITA 480 AS Isopropil amina glifosat : 481 g/l (setara dengan glifosat : 356,5 g/l)
62.
PHYCOZAN 70 WP Maneb : 70 %
63.
POKSINDO 50 WP Propoksur : 50 %
64.
PRIMAKOL 200 AS nonilfenol etilen oksida : 200 g/l
4
5
6
7
Penyemprotan volume tinggi : 0,25 – 0,5 ml/l
Pestisida rumah tangga racun pernafasan berbentuk padatan lingkar
Untuk mengendalikan nyamuk Culex Sp. di dalam ruangan
Herbisida sistemik purna tumbuh berbentuk larutan dalam air
Lahan tanpa tanaman : Alang-alang Imperata cylindrical.
Penyemprotan volume tinggi : 3 – 6 I/ha
Fungisida kontak berbentuk tepung yang dapat disuspensikan
Kentang : Penyakit busuk daun Phytophtohora infestans.
Penyemprotan volume tinggi : 1 – 2 kg/ha
Insektisida racun kontak dan lambung berbentuk tepung yang dapat disuspensikan
Kopi : Kutu putih Planococcus citri.
Penyemprotan volume tinggi : 0,5 – 1 g/l
Bahan perata dan perekat berbentuk larutan dalam air
Mengurangi tegangan permukaan larutan semprot dan merekatkan larutan semprot pestisida pada daun/bagian tanaman.
Dicampurkan dengan larutan semprot pestisida : 1,25 – 2,5 ml/l larutan pestisida
Pembakaran
PT Central Bukit Moria
RI. 1394/1-2004/T
PT Pelita Agung
RI. 1417/1-2003/T
PT Pelita Agung
RI. 14461/1-2004/T
PT Inti Everpring Indonesia
RI. 1032/1-2004/T
PT Dyriz Indonesia
RI. 983/1-2004/T
LAMPIRAN II KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 1 65.
2 PROFILE 430 EC Profenofos : 430 g/l
66.
PROVAP 200 EC Diklorvos : 200 g/l
67.
REGENT 0,3 G Fipronil : 0,3 %
68.
RIDER 500 EC Malation : 500 g/l
3
4
Insektisida racun kontak dan lambung berbentuk pekatan yang dapat diemulsikan
Kedelai : Ulat grayak Spodoptera litura Pengisap daun Empoasca sp.
Insektisida pengendalian vector penyakit pada manusia racun kontak, lambung dan pernafasan berbentuk pekatan yang dapat diemulsikan
Untuk mengendalikan nyamuk Culex sp. di dalam ruangan.
Insektisida sistemik, racun kontrak dan lambung berbentuk butiran.
Bawang merah : Orong-orong Gryllotalpa sp. ;
Insektisida pengendalian vector penyakit pada manusia racun kontak, lambung dan pernafasan berbentuk pekatan yang dapat diemulsikan
5
6
7
PT Mekar Warna Sari
RI. 1306/1-2004/T
PT Globina Karya
RI. 1325/1-2004/T
PT BASF Indonesia
RI. 1131/1-2004/T
PT Sarana Kimiatama
RI. 1384/1-2004/T
Penyemprotan volume tinggi : 1 – 2 ml/l
Penyemprotan : 2 250 ml/50 ml/m Kalimat Peringatan : - Tidak boleh digunakan oleh perorangan hanya oleh pest control atau petugas dinas kesehatan. - Kemasan minium 1 liter.
Penaburan : 15 – 20 kg/ha
Padi : Penggerak batang Tryporyza innotata;
Penaburan : 10 kg/ha
Tebu : Penggerak pucuk Scirpophaga nivella.
Penaburan : 25 – 50 kg/ha
Untuk mengendalikan nyamuk Anopheles aconitus di dalam ruangan.
Penyemprotan : 2 5 – 10 ml/l/50 ml/m Kalimat Peringatan : - Tidak boleh digunakan oleh perseorangan hanya oleh pest control atau petugas dinas kesehatan. - Kemasan minimum 1 liter.
LAMPIRAN II KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 1 69.
2 RHODIAMINE 720 WSC 2,4-D dimetil amina : 866 g/l (setara dengan 2,4-D : 720 g/l)
70.
RHONEB 80 WP Maneb : 80 %
71.
RIDOMILGOLD MZ 4/64 WP mefenoksam : 4 % mankozeb : 64 %
72.
RIDOMILGOLD 350 ES Mefenoksam : 350 g/l
3 Herbisida sistemik purna tumbuh berbentuk pekatan yang dapat larut dalam air
4 Karet : Gulma berdaun lebar Mikania sp.; Padi : Gulma berdaun lebar Jussiaea repens Limnocharis flava Monochoria vaginalis
5
7
PT Agrokimia Bumi Makmur
RI. 674/1-2004/T
PT Duta Polykem Indo
RI. 1447/1-2004/T
PT Syngenta Indonesia
RI. 1420/1-2004/T
PT Syngenta Indonesia
RI. 1419/1-2004/T
Penyemprotan volume tinggi : 2 l/ha
Penyemprotan volume tinggi : 1,5 l/ha
Fungisida racun kontak berbentuk tepung yang dapat disuspensikan
Kentang : Penyakit busuk daun Phytophthora infestans.
Penyemprotan volume tinggi : 1 – 2 kg/ha
Fungisida sistemik dan kontak berbentuk tepung yang dapat disuspensikan
Kakao : Penyakit busuk buah Phytophthora palmivora;
Penyemprotan volume tinggi : 2,5 – 5 g/l
Kentang : Penyakit busuk daun Phytophtohora infestans.
Penyemprotan volume tinggi : 5 g/l
Tomat : Penyakit busuk daun Phytophtohora infestans.
Penyemprotan volume tinggi : 3 g/l
Jagung : Penyakit bulai Perenosclerospora maydis;
Perlakuan benih : 1,25 – 2,5 ml/kg
Tembakau : Penyakit lanas Phytohpthora nicotianae
Penyiraman : 2 – 3 ml/l
Fungisida sistemik berbentuk larutan emulsi untuk perlakuan benih.
6
LAMPIRAN II KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 1 73.
2 RUDAL 25 EC Lamda sihalotrin : 25 g/l
3 Insektisida racun kontak dan lambung berbentuk pekatan yang dapat diemulsikan
4 Camai : Ulat grayak Spodoptera litura;
Kedelai : Ulat grayak Spodoptera litura Hama Empoasca sp. Hama penggulung daun Lamprosema indicata Pengisap polong Nezela viridula Pengisap polong Piezodorus sp. Penggerak polong Etiella zinckenella;
74.
RUMPUTOX 45 WP 2,4-D butil ester : 45 % (setara dengan 2,4-D : 36%)
Herbisida purna tumbuh berbentuk tepung yang dapat disuspensikan
5
6
7
PT Petrokimia Kayaku
RI. 1923/1-2004/T
PT Saudara Tani Agrolestari
RI. 1139/1-2004/T
Penyemprotan volume tinggi : 0,5 – 1 ml/l
Penyemprotan volume tinggi : 0,25 – 0,5 ml/l
Penyemprotan volume tinggi : 0,25 – 0,5 ml/l
Kubis : Perusak daun Plutella xylostella Crocidolomia binatalis;
Penyemprotan volume tinggi : 1 – 2ml/I
Tembakau : Perusak daun Plutella xylostella Crocidolomia binotalis;
Penyemprotan volume tinggi : 0,5 – 1 ml/l
Kelapa sawit : Ulat api Setothosea asigna.
Penyemprotan volume tinggi : 250 – 500 ml/ha
Padi sawah : Gulma berdaun lebar Ludwigia octavalvis Teki Cyperus iria Fimbristylis littoralis.
Penyemprotan volume tinggi : 1 – 2 kg/ha Penyemprotan volume tinggi : 1 – 2 kg/ha
LAMPIRAN II KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 1 75.
2 RYZASTICK 125 AS Nonil fenol : 125 g/l
76.
SACO P
3
4
Bahan perata dan perekat berbentuk larutan dalam air
Mengurangi tegangan permukaan larutan semport dan merekatkan larutan semprot pestisida pada bagian tanaman.
Dicampurnan dengan larutan semprot pestisida : 1 ml/I larutan
Fungisida biologi berbentuk tepung
Karet : Penyakit cendawan akar putih Rigidoporus lignosus;
Penaburan di sekitar aktar : 50 g/pohon
Trichoderma konigii Min. 5 000 000 spora/g
Cabai : Penyakit kayu Fusarium sp.
77.
SAMITE 135 EC Piridaben : 135 g/l
Akarisida racun kontak berbentuk perkatan yang dapat diemulsikan
Cabai : Tungau Hemitarsonemus latus;
Cabai besar : Tungau Hemitarsonemus sp.;
78.
SANGKUR 50 EC Alfa sipermetrin : 50 g/l
5
Insektisida racun kontak dan lambung berbentuk pekatan yang dapat diemulsikan
6
7
PT Dyriz Indonesia
RI. 1132/1-2004/T
PT Saudara Tani Agrolestari
RI. 1106/1-2004/T
PT Tanindo Subur Prima Prima
RI. 1449/1-2004/T
PT Sila Sakti
RI. 1930/1-2004/T
Penaburan di sekitar pangkal batang : 5 – 10 g/tanaman.
Penyemprotan volume tinggi : 0,25 – 0,5 ml/l
Penyemprotan volume tinggi : 0,25 – 0,5 ml/l
Teh : Tungau jingga Brepalpus phoenicis.
Penyemprotan volume tinggi : 0,5 – 1 ml/I
Cabai : Ulat grayak Spodoptera litura;
Penyemprotan volume tinggi : 2 – 2,5 ml/l
Kedelai : Ulat grayak Spodoptera litura.
Penyemprotan volume tinggi : 2 – 2,5 ml/l
LAMPIRAN II KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 1 79.
2 SARINEB 80 WP Maneb : 80 %
80.
SCORE 250 EO Difenokonazol : 250 g/l
81.
SHADOW 50 EC Permetrin : 50 g/l
82.
SHERPA 50 EC Sipermetrin : 50 g/l
3
4
5
Fungisida kontak berbentuk tepung dapat disuspensikan
Kentang : Penyakit busuk daun Phytophthora infestans.
Fungisida sistemik yang bersifat preventif dan kuratif berbentuk emulsi air dalam minyak.
Pisang : Penyakit sigatoka Mycosphaerella musicola.
Insektisida racun kontak dan lambung berbentuk pekatan yang dapat diemulsikan
Cabai : Ulat grayak Spodoptera litura;
Penyemprotan volume tinggi : 2 – 2,5 ml/l
Kedelai : Ulat grayak Spodoptera litura.
Penyemprotan volume tinggi : 2 – 2,5 ml/l
Kakao : Ulat kilan Hyposidra talaca;
Penyemprotan volume tinggi : 2,5 ml/10 l
Kelapa sawit : Ulat api Thosea asigna;
Penyemprotan volume tinggi : 0,25 – 0,5 I/ha
Insektisida racun kontak dan lambung berbentuk pekatan yang dapat diemulsikan
Kubis : Perusak daun Plutella xylostella Crocidolomia binotalis dan Plusia sp.; Teh : Pengisap daun Helopeltis sp.;
6
7
PT Putrisari Kimianusa
RI. 1450/1-2004/T
PT Syngenta Indonesia
RI. 11451/1-2004/T
PT Lingkungan Lestari
RI. 1927/1-2004/T
PT Bayer Indonesia Tbk. BG. Crop Protection
RI. 498/1-2004/T
Penyemprotan volume tinggi : 1 – 2 kg/ha
Penyemprotan volume ultara rendah : 0,3 – 0,6 I/ha
Penyemprotan volume tinggi : 0,5 – 1 ml/I
Penyemprotan volume tinggi : 0,25 – 0,5 I/ha
LAMPIRAN II KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 1
2
3
4 Tembakau : Penggerak pucuk Heliothis sp. Ulat grayak Spodoptera litura.
83.
SIDAZEB 80 WP Mankozeb : 80 %
84.
SILOSAN 250 EC Metil pirimifos : 250 g/l
85.
SIPUTOX 5 G Metaldehida : 5 %
Fungisida protektif berbentuk tepung yang dapat disuspensikan
5
6
7
Penyemprotan volume tinggi : 0,5 – 1 ml/l
Bawang merah : Penyakit bercak daun Altermaria porri;
Penyemprotan volume tinggi : 1 – 2 g/l
Kentang : Penyakit busuk daun Phytophtora infestans;
Penyemprotan volume tinggi : 2 – 2,5 g/l
Tembakau di pembibitan : Penyakit rebah batang Phytophthora sp.;
Penyemprotan volume tinggi : 2 – 2,5 g/l
Tembakau : Penyakit patik daun Cercospora nicotianae.
Penyemprotan volume tinggi : 2 – 4 g/l
Insektisida racun kontak pernafasan berbentuk pekatan yang dapat diemulsikan
Hama gudang Tribolium sp. Oryzaephillus surinamensis Sitophilus oryzae.
Penyemprotan volume tinggi : 100 ml/l
Moluskisida racun kontak berbentuk butiran
Kubis di pesemaian : Siput babi.
Penaburan pada tanah : 10 – 20 butir/m2
PT Petrosida Gresik
RI. 19291/1-2004/T
PT Syngenta Indonesia
RI. 80/1-2004/T
PT Saudara Tani Agrolestari
RI. 1133/1-2004/T
LAMPIRAN II KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 1 86.
2 SLASH 480 AS Isopropil amina glifosat : 481 g/l (setara dengan glifosat : 356,5 g/)
87.
SOLFAC 10 WP Siflutrin : 10 %
88.
STING 160 AS Isopropil amina glifosat : 158,2 g/l (setara dengan glifosat : 117,26 g/l)
3 Herbisida sistemik purna tumbuh berbentuk larutan dalam air
4
5
Lahan tanpa tanaman : Alang-alang Imperata cylindrical;
Penyemprotan volume tinggi : 3 – 6 l/ha
Teh : Gulma berdaun lebar Ageratum conyzoides Crasssocephalum crepidiodes Borreria alata Gulma berdaun sempit Paspalum conjugatum Setaria plicata
Penyemprotan volume tinggi : 1,5 – 3 /ha 2 – 4,5 I/ha 3 – 4,5 I/ha Penyemprotan volume tinggi : 1,5 – 3 /ha 3 – 4,5 I/ha
Insektisida pengendalian vector penyakit pada manusia racun kontak dan lambung berbentuk tepung yang dapat disuspensikan
Untuk mengendalikan nyamuk, lalat dan lipas.
Herbisida purna tumbuh yang sistemik berbentuk larutan dalam air
Kakao (TBM) : Gulma berdaun lebar Borreria alata Gulma berdaun sempit Paspalum conjugatum Setaria plicata : Karet (TBM) : Gulma berdaun lebar Borreria alata Gulma berdaun sempit Axonopus compressus Paspalum conjugatum ;
Penyemprotan Kalimat Peringatan : Tidak boleh digunakan oleh perorangan hanya oleh pest control atau petugas dinas kesehatan Kemasan minimum 1 liter
Penyemprotan volume tinggi : 2 I/ha
Penyemprotan volume tinggi : 2 I/ha 3 I/ha
6
7
PT Putrisari Kimianusa
RI. 1421/1-2004/T
PT Bayer Indonesia Tbk. BG. Crop Protection
RI. 565/1-2004/T
PT Kalyana Paramita
RI. 1101/1-2004/T
LAMPIRAN II KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 1
2
3
STING 160 AS (Lanjutan)
4 Kelapa sawit (TBM) : Gulma berdaun lebar Mikania micrantha Gulma berdaun sempit Ishaemum timorense Ottochloa nodosa;
Penyemprotan volume tinggi : 4 I/ha Penyemprotan volume tinggi : 3 I/ha 4 I/ha
Lahan tanpa tanaman : Alang-alang Imperata cylindrical;
Penyemprotan volume tinggi : 4 - 8 I/ha
Teh (TBM) : Gulma berdaun lebar Borreria alata Ageratum conyzoides Gulma berdaun sempit Eleusine indica Setaria plicata.
89.
SUMILAR 0,5 G
Insektisida berbentuk butiran
5
Untuk mengendalikan larva nyamuk Aedes sp. dan Anopheles sp.
6
7
Penyemprotan volume tinggi : 2 I/ha Penyemprotan volume tinggi : 3 – 6 I/ha
Penaburan : 2 – 4 mg/l
PT Sumitomo Indonesia
RI. 1073/1-2004/T
PT Sumitomo Indonesia
RI. 1315/1-2004/T
PT Belirang Kalisari
RI. 1792/1-2004/T
Piroproksifen : 0,5 % Kalimat Peringatan : Tidak boleh digunakan oleh perorangan hanya oleh pest control atau petugas dinas kesehatan Kemasan minimum 1 liter
90.
SUMILEX 50 WP Prokimidon : 50 %
91.
SUMO 50 EC Beta siflutrin : 50 g/l
Fungisida kontak berbentuk tepung yang dapat disuspensikan
Bawang merah : Penyakit bercak ungu Alternaria porri.
Penyemprotan volume tinggi : 0,5 – 1 g/l
Insektisida racun kontak dan lambung berbentuk pekatan yang dapat diemulsikan
Cabai : Ulat grayak Spodoptera sp.
Penyemprotan volume tinggi : 0,5 – 1 ml/l
LAMPIRAN II KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 1 92.
2 TATONIL 75 WP Klorotalonil : 75 %
93.
TIKUMIN 0,0375 RB Kumatetralil : 0,0375 %
94.
TOPAX 15 EC Alfa sipermetrin : 15 g/l
95.
TOUCHUP 480 AS Isopropil amina glifosat : 480 g/l (setara dengan glifosat : 356 g/l)
3
4
Fungisida racun kontak berbentuk tepung yang dapat disuspensikan
Kentang : Penyakit busuk daun Phytophthora infestans.
Rodentisida antikoagulan siap pakai berbentuk umpan padatan
Tikus sawah Ratuss argentiventer.
Insektisida racun kontak dan lambung berbentuk pekatan yang dapat diemulsikan
Cabai : Ulat grayak Spodoptera sp. :
Penyemprotan volume tinggi : 2 – 2,5 ml/l
Kedelai : Ulat grayak Spodoptera sp.
Penyemprotan volume tinggi : 2 – 2,5 ml/l
Herbisida sistemi purna tumbuh berbentuk larutan dalam air
Kelapa sawit (TM) : Gulma berdaun sempit Ottochloa nodosa Paspalum conjugatum Alang-alang Imperata cylindrical. Kelapa sawit (TBM) : Gulma berdaun lebar Ageratum conyzoides Borerria alata Synedrella nodiflora Gulma berdaun sempit Ottochloa nodosa
96.
TUMAGON 100 EC Klorfenapir : 100 g/l
5
Insektisida racun kontak dan pernafasan berbentuk pekatan yang dapat diemulsikan
Bang merah : Ulat grayak Spodoptera exigua; Cabai : Ulat grayak Spodoptera sp.
6
7
PT Arysta Tirta Agro
RI. 1940/1-2004/T
PT Tani Mas Subur
RI. 670/1-2004/T
PT Mintarosa Raya
RI. 1937/1-2004/T
PT Agri Kimia Nusantara
RI. 1800/1-2004/T
PT Pentagro Fertila Utama
RI. 1801/1-2004/T
Penyemprotan volume tinggi : 1,5 g/l
Pengumpanan : siap pakai
Penyemprotan volume tinggi : 1 – 2 I/ha Penyemprotan volume tinggi : 1 – 2 I/ha
Penyemprotan volume tinggi : 1,5 – 3 l/ha
Penyemprotan volume tinggi : 1 – 2 ml/l
Penyemprotan volume tinggi : 0,25 – 0,5 ml/l
LAMPIRAN II KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 1 97.
2 VAPE, 0,075 MC Praletrin : 0,075 %
98.
VAPE 10,5 VL Praletrin : 0,075 %
99.
VAPE 1,2 MAT Praletrin : 1,2 %
100.
VECTRON 20 WP Etofenproks : 20,5 %
101.
WETOFF 500 L Alkilaril poliglikol eter : 500 g/l
102.
WINDER 25 WP Imidakloprid : 25%
3
4
5
6
7
Pestisida rumah tangga racun kontak dan pernafasan berbentuk padatan lingkar.
Untuk mengendalikan nyamuk Culex sp. di dalam ruangan.
Pembakaran
PT Fumakilla Indonesia
RI. 1434/1-2004/T
Pestisida rumah tangga racun kontak dan pernafasan berbentuk larutan yang diuapkan dengan alat pemanas khusus
Untuk mengendalikan nyamuk Aedes aegypti di dalam ruangan.
Penguapan dengan alat pemanas khusus
PT Fumakilla Indonesia
RI. 11380/1-2004/T
Pestisida rumah tangga racun pernafasan berbentuk padatan keping
Untuk mengendalikan nyamuk Aedes sp. di dalam ruangan.
Pemanasan dengan alat
PT Fumakilla Indonesia
RI. 1104/1-2004/T
Pengendalian vector penyakit pada manusia racun kontak dan lambung berbentuk tepung yang dapat disuspensikan
Untuk mengendalikan nyamuk Anopheles sp. pada dinding ruangan.
Penyemprotan : 6,25 – 12,5 g/l
CV Mentari
RI. 1105/1-2004/T
Bahan perata, perekat dan pengemulsian berbentuk larutan
Mengurangi tegangan permukaan butir-butir semprot pestisida dan merekatkan larutan semprot pestisida pada sasaran.
CV Lestari Inti Agro
RI. 1943/1-2004/T
Insektisida sistemik racun kontak dan lambung berbentuk tepung yang dapat disuspensikan
Cabai : Kutu daun Myzus persicae Thrips sp. Lalat buah Dacus ferrugineus;
PT Tanindo Subur Prima
RI. 1452/1-2004/T
Kalimat Peringatan : - Tidak boleh digunakan oleh perorangan hanfya oleh pest control atau petugas dinas kesehatan. Kemasan minimum 1 liter Pencampuran dengan larutan pestisida : 0,125 ml/l
Penyemprotan volume tinggi : 100 – 200 g/ha
LAMPIRAN II KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 1
2 WINDER 25 WP (Lanjutan)
3
4 Jeruk : Phyllocnistis citrella Aphids Toxoptera citrida Kutu loncat Diaphorina citri; Mentimum : Kutu daun Myzus persicae Hama trips Thrips sp.; Padi : Wereng coklat Nilaparvata lugens Penggerak batang Tryporiza incertulas Tryporiza innotata Ganjur Orscolia oryzae Lalat daun Hydrellia sp. Hama putih Nymhula depunctalis Hama putih palsu Cnaphalocrosis medinalis; Teh : Empoasca sp. Helopeltis sp.; Tembakau : Kutu daun Myzus persicae
5
6
7
Penyemprotan volume tinggi : 0,2 – 0,4 g/l
Penyemprotan volume tinggi : 0,4 – 0,8 g/l
Penyemprotan volume tinggi : 100 – 200 g/ha
Penyemprotan volume tinggi : 100 – 200 g/ha CV Lestari Inti Agro Penyemprotan volume tinggi : 0,05 – 0,1 g/l penyiraman : 1,5 – 2 g/10 l air/100 tanaman
RI. 1943/1-2004/T
LAMPIRAN II KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 1 103.
2 XENTRAI WDG Bacillus thuringiensis Subspecies Aizawai : 10,30 %
3 Insentisida racun lambung berbentuk butiran
4 Kubus : Perusak daun Plutella xylostella.
5
6 PT Sumitomo Indonesia
Penyemprotan volume tinggi : 1 – 2 g/l
* Pestisida Terbatas Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal 13 April 2004
MENTERI PERTANIAN, ttd BUNGARAN SARAGIH
7 RI. 1059/1-2004/T