BAB II DESKRIPSI OBLIGASI SYARIAH (SUKUK)
2.1. Gambaran Umum Obligasi Syariah (Sukuk) Obligasi syariah adalah suatu surat berharga jangka panjang berdasarkan prinsip syariah yang dikeluarkan emiten kepada pemegang obligasi syariah yang mewajibkan emiten untuk membayar pendapatan kepada pemegang obligasi syariah berupa bagi hasil (margin/fee) serta membayar kembali dana obligasi pada saat jatuh tempo (Fatwa Dewan Syariah Nasional No: 32/DSN-MUI/IX/2002). Obligasi syariah di dunia internasional dikenal dengan nama sukuk. Kata sukuk merupakan bentuk jamak dari “sakk” merupakan istilah bahasa Arab yang dapat diartikan sebagai sertifikat. Dalam sejarah Islam, istilah sukuk dikenal sejak abad pertengahan, dimana umat Islam menggunakannya dalam konteks perdagangan internasional. Sukuk digunakan oleh para pedagang pada masa itu sebagai dokumen yang menunjukkan kewajiban financial yang timbul dari usaha perdagangan dan aktivitas komersial lainnya (Abdul Aziz, 2010:121). Menurut Peraturan No. IX.A.13 hasil Keputusan Bapepam-LK Nomor: KEP-130/BL/2006 tentang penerbitan efek syariah, yang dimaksud dengan sukuk adalah efek syariah berupa sertifikat atau bukti kepemilikan yang bernilai sama dan mewakili bagian penyertaan yang tidak terpisahkan tau tidak terbagi atas: 1) kepemilikan asset berwujud tertentu; 2) nilai manfaat dan jasa atas asset proyek tertentu atu aktivitas tertentu; atau 3) kepemilikan atas aset proyek tertentu atau aktivitas investasi tertentu.
9
http://digilib.mercubuana.ac.id/
10
Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa obligasi syariah (sukuk) merupakan surat pengakuan kerjasama yang memiliki ruang lingkup yang lebih beragam dibandingkan hanya sekedar surat pengakuan utang. Keberagaman tersebut dipengaruhi oleh berbagi macam akad yang digunakan sesuai dengan kebutuhan proyek yang akan dijalankan seperti akad mudharabah, murabahah, istisna, dan ijarah.
2.2. Perkembangan Pasar Sukuk di Dunia Aset Industri Keuangan Syariah menutup tahun 2014 dengan sangat baik yaitu mencapai lebih dari USD 2 triliun
dan saat ini pasarnya pun meluas
termasuk ke berbagai negara-negara di Eropa, Korea, Australia, Brazil, Malta, Argentina, Cina, dan banyak lagi yang lainnya. Bahkan perkembangan tersebut juga cukup baik pada negara-negara yang baru saja menerapkan sistem keuangan syariah di negaranya seperti Maroko, Tunisia, Azerbeijan, Libya, Oman dan beberapa negara non muslim seperti Nigeria, Tanzania dan Afrika Selatan. Muhammad Zubair Mughal, Chief Executif Officer AlHuda Centre of Islamic Banking and Economics (CIBE), mengatakan bahwa di tahun 2015, aset keuangan syariah pun dapat diperkirakan melampaui USD 2,5 triliun. Adapun pangsa pasar perbankan syariah akan sebesar 86 persen, sukuk 6 persen, reksadana syariah 4 persen, asuransi syariah 2 persen dan keuangan mikro syariah satu persen (mysharing, ed. 2015). Sukuk mempermainkan perannya dalam perkembangan industri keuangan syariah di dunia. Sejak hampir dua dekade terakhir penerbitan sukuk sebagai
http://digilib.mercubuana.ac.id/
11
alternatif sumber pembiayaan baik oleh korporasi maupun negara terus mengalami perkembangan yang pesat. Berdasarkan data dari Islamic Financial Information Service (IFIS) tahun 2014, per 27 Juni 2014 total penerbitan sukuk di seluruh dunia tercatat telah mencapai kurang lebih USD 683,8 miliar. Dari total penerbitan sukuk tersebut lebih didominasi oleh penerbitan sukuk oleh negara (sovereign sukuk). Jumlah penerbitan sovereign sukuk di seluruh dunia mencapai kurang lebih USD 397,8 miliar atau sebanyak 57% dari total penerbitan sukuk. Sedangkan sukuk korporasi menempati posisi kedua, dengan total penerbitan mencapai USD 198 miliar atau sebesar 29% dari total penerbitan sukuk.
2.3. Perkembangan Sukuk di Indonesia Di Indonesia, sejak Dewan Syariah Nasional mengeluarkan fatwa No. 32/DSN-MUI/IX/2002 tentang Obligasi Syariah, maka sebagai tindak lanjut di atas pada bulan Oktober 2002 obligasi syariah pertama kali diterbitkan di pasar modal Indonesia oleh sektor swasta yaitu PT Indosat, Tbk dengan menggunakan akad mudharabah dan tingkat imbal hasil 16,75%. Kesuksesan obligasi syariah yang diluncurkan oleh PT. Indosat Tbk membuat beberapa emiten menyusul meluncurkan obligasi syariah. Emitenemiten tersebut diantaranya PT. Berlian Laju Tanker Tbk dengan nilai emisi Rp 60 milyar, PT. Bank Bukopin dengan nilai emisi Rp 50 milyar, PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk (BMI) dengan nilai emisi Rp 200 milyar, PT. Bank Syariah Mandiri (BSM) dengan nilai emisi Rp 200 milyar, dan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk (Indofood) dengan nilai emisi Rp 1,5 triliun.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
12
Sejak pertama kali diterbitkan tahun 2002, penerbitan obligasi syariah di pasar modal Indonesia terus mengalami perkembangan, sampai saat ini (Desember 2015) secara kumulatif terdapat 87 penerbitan sukuk korporasi oleh emiten dengan total emisi sebesar Rp. 16.114,0 miliar. Dari jumlah tersebut, per Desember 2015 ada 47 sukuk korporasi yang masih outstanding dengan nilai Rp. 9.902,0 miliar. Adapun trend perkembangan penerbitan sukuk di Indonesia sejak tahun 2010 sampai dengan tahun 2015 sebagaimana pada gambar 2.1. Gambar 2.1 Grafik Perkembangan Nilai Emisi Sukuk di Indonesia Tahun 2010 s.d 2015
Sumber : www.ojk.go.id, 2016 Adapun Perusahaan-Perusahaan yang telah menerbitkan Obligasi Syariah (Sukuk) di Pasar Modal Indonesia dari tahun 2003 sampai dengan tahun 2015 antara lain sebagai berikut:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
13
Tabel 2.1 Daftar Perusahaan Penerbit Sukuk Tahun 2003 – 2015 No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.
Perusahaan Penerbit Obligasi Syariah PT Adhi Karya (Persero), Tbk PT Adira Dinamika Multifinance, Tbk PT Aneka Gas Industri PT Apexindo Pratama Duta, Tbk PT Bakrieland Development, Tbk PT Bank Bukopin, Tbk PT Bank Pembangunan Daeran Sulawesi Selatan PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk PT Berlian Laju Tanker, Tbk PT Berlina, Tbk PT Ciliandra Perkasa PT Citra Marga Nushapala Persada, Tbk PT CSM Corporatama (Indorent)
PT Humpus Intermoda Transportasi, Tbk Sumber : www.ojk.go.id, 2016
No. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32.
Perusahaan Penerbit Obligasi Syariah PT Indosat, Tbk PT Lotte Chemical Titan Nusantara PT Matahari Putra Prima, Tbk PT Mayora Indah, Tbk PT Metrodata Electronic, Tbk PT Mitra Adi Perkasa, Tbk PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) PT Pupuk Kalimantan Timur PT Ricky Putra Globalindo, Tbk PT Salim Ivomas Pratama PT Sona Topas Tourism Industry Tbk PT Sumberdaya Sewatama PT Summarecon Agung Tbk PT Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk PT XL Axiata, Tbk
2.4. Tantangan dan Peluang bagi Pelaku Pasar Sukuk di Indonesia Salah satu tantangan utama dan menjadi dasar pertimbangan investor tentang Sukuk adalah belum terdapat konsensus industri mengenai apa yang menjadi dasar suatu produk dinyatakan memenuhi kaidah Syariah. Konsensus dan Standarisasi sangat penting untuk meningkatkan likuiditas pasar modal syariah
http://digilib.mercubuana.ac.id/
14
dan pengembangan instrumen keuangan syariah. 4 (empat) tantangan utama dalam pengembangan Sukuk: a)
Belum adanya standarisasi, menyebabkan tingginya biaya pembentukan produk syariah maupun biaya transaksi;
b)
Kurang likuid, sehingga pasar dan pembentukan harga menjadi tidak efisien;
c)
Masih terbatasnya pengaturan yang terpadu;
d)
Belum terdapat pemahaman dan kejelasan mengenai apa yang terjadi jika terjadi kasus kegagalan, hak‐hak para investor perlu lebih jelas. Adapun Peluang-peluang Pasar Sukuk di Indonesia Menurut Hasan F dalam
Seminar MES Bulanan tahun 2010, antara lain : a)
Secara demographi keuangan syariah sangat potensial; hampir ¼ penduduk dunia dan sekitar 80% penduduk Indonesia beragama Islam, sebagai investor potensial;
b)
Industri keuangan syariah relatif masih baru dan mengalami pertumbuhan sangat cepat;
c)
Dukungan
dari
pemerintah
dalam
bentuk
pengembangan
pasar,
infrastruktur, dan regulasi d)
Penerbit, termasuk pemerintah, melihat Sukuk sebagai sarana pembiayaan yang atraktif untuk berbagai proyek infrastruktur dan sarana publik.
http://digilib.mercubuana.ac.id/