DEPARTEMEN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : SKEP/115/VI/2002 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TEKNISI ELEKTRONIKA PENERBANGAN DAN TEKNISI LISTRIK PENERBANGAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,
Menimbang :
a.
bahwa sesuai dengan Pasal 18 Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor SKEP/176/VI/2001 telah diatur tentang Pendidikan dan Pelatihan untuk memperoleh Sertifikat Kecakapan dan Rating Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan;
b.
bahwa untuk melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Dan Pelatihan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan dengan Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara;
Mengingat : 1.
Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1992 tentang Penerbangan (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3481);
2.
Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan (Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 9, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4075);
3.
Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 2001 tentang Kebandarudaraan (Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 128, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4146);
4.
Keputusan Presiden Nomor 102 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Departemen;
5.
Keputusan Presiden Nomor 109 Tahun 2001 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Departemen;
6.
Keputusan Menteri Perhubungan Udara Nomor T.11/2/4–U Tahun 1960 tentang Peraturan-Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil sebagaimana telah diubah terakhir dengan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 22 Tahun 2002;
7.
Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM. 24 Tahun 2001 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Departemen Perhubungan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 45 Tahun 2001;
8.
Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan;
MEMUTUSKAN: Menetapkan
:
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TEKNISI ELEKTRONIKA PENERBANGAN DAN TEKNISI LISTRIK PENERBANGAN.
Pasal 1 Dalam keputusan ini yang dimaksud dengan : 1.
Teknisi Elektronika Penerbangan adalah personil penerbangan yang diberi kewenangan melaksanakan kegiatan pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas elektronika penerbangan;
2.
Teknisi Listrik Penerbangan adalah personil penerbangan yang diberi kewenangan melaksanakan kegiatan pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas listrik penerbangan;
3.
Sertifikat Kecakapan (Lisensi) Teknisi Elektronika Penerbangan atau Teknisi Listrik Penerbangan adalah tanda bukti terpenuhinya persyaratan kecakapan teknisi elektronika penerbangan atau teknisi listrik penerbangan;
4.
Sertifikat Kecakapan Terampil Elektronika Penerbangan adalah Sertifikat Kecakapan yang diberikan kepada teknisi dengan dasar pendidikan serendah-rendahnya Diploma II dalam bidang teknik elektronika atau yang sederajat;
2
5.
Sertifikat Kecakapan Ahli Elektronika Penerbangan adalah Sertifikat Kecakapan yang diberikan kepada teknisi dengan dasar pendidikan serendah-rendahnya Diploma III dalam bidang teknik elektronika atau yang sederajat;
6.
Sertifikat Kecakapan Terampil Listrik Penerbangan adalah Sertifikat Kecakapan yang diberikan kepada teknisi dengan dasar pendidikan serendah-rendahnya Diploma II dalam bidang teknik listrik atau mekanikal atau yang sederajat;
7.
Sertifikat Kecakapan Ahli Listrik Penerbangan adalah Sertifikat Kecakapan yang diberikan kepada teknisi dengan dasar pendidikan serendah-rendahnya Diploma III dalam bidang teknik listrik atau mekanikal atau yang sederajat;
8.
Rating adalah tanda bukti kewenangan melaksanakan kegiatan pengoperasian dan pemeliharaan atas satu jenis peralatan fasilitas elektronika penerbangan atau listrik penerbangan;
9.
Pengoperasian adalah rangkaian kegiatan menyiapkan, menghidupkan, memantau kinerja operasi dan mematikan peralatan;
10.
Pemeliharaan adalah rangkaian kegiatan membersihkan, merapikan, memeriksa (berkala, ground check, performance check dan kalibrasi), mengukur parameter, menyetel parameter, memperbaiki dan membuat pelaporan peralatan;
11.
Rekomendasi adalah persetujuan untuk melaksanakan kegiatan Pendidikan dan Pelatihan;
12.
Pendidikan dan pelatihan adalah pendidikan dan pelatihan dalam rangka pemberian sertifikat kecakapan dan rating teknisi elektronika penerbangan dan teknisi listrik penerbangan;
13.
Kurikulum pendidikan dan pelatihan adalah jenis dan jumlah mata pelajaran yang harus diberikan dalam proses belajar mengajar untuk mendukung satu jenis kegiatan pendidikan dan pelatihan;
14.
Silabus adalah pokok bahasan dari tiap-tiap mata pelajaran yang ada di dalam kurikulum suatu pendidikan dan pelatihan;
3
15.
Badan Hukum adalah perusahaan yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia untuk jangka waktu yang ditentukan dalam anggaran dasar dan dibuat dalam bahasa Indonesia dengan akta notaris, serta melakukan kegiatan usaha yang sesuai dengan maksud dan tujuannya dengan modal dasar memenuhi kriteria tertentu yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku;
16.
Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal Perhubungan Udara. Pasal 2
(1)
Teknisi Elektronika Penerbangan atau Teknisi Listrik Penerbangan yang akan melaksanakan tugas pengoperasian dan/atau pemeliharaan fasilitas elektronika atau listrik penerbangan diwajibkan memiliki Sertifikat Kecakapan dan Rating.
(2)
Sertifikat Kecakapan dan Rating sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan.
Pasal 3 (1)
Dalam rangka penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1), harus berpedoman pada: a. b.
(2)
kurikulum dan silabus pendidikan dan pelatihan; dan persyaratan tenaga pendidik.
Pendidikan dan pelatihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi teori dan praktek. Pasal 4
(1)
Kurikulum dan silabus pendidikan dan pelatihan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf a, terdiri dari : a.
untuk teknisi elektronika penerbangan; 1.
silabus dan kurikulum pendidikan dan pelatihan untuk memperoleh sertifikat kecakapan ahli elektronika penerbangan;
4
b.
(2)
2.
silabus dan kurikulum pendidikan dan pelatihan untuk memperoleh sertifikat kecakapan terampil elektronika penerbangan;
3.
silabus dan kurikulum pendidikan dan pelatihan untuk memperoleh rating peralatan elektronika penerbangan.
untuk teknisi listrik penerbangan: 1.
silabus dan kurikulum pendidikan dan pelatihan untuk memperoleh sertifikat kecakapan ahli listrik penerbangan;
2.
silabus dan kurikulum pendidikan dan pelatihan untuk memperoleh sertifikat kecakapan terampil listrik penerbangan;
3.
silabus dan kurikulum pendidikan dan pelatihan untuk memperoleh rating peralatan listrik penerbangan.
Kurikulum dan silabus pendidikan dan pelatihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), termuat dalam Lampiran Keputusan ini.
Pasal 5 (1)
Persyaratan tenaga pendidik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf b, terdiri dari tenaga pendidik bidang umum dan tenaga pendidik bidang teknis.
(2)
Tenaga pendidik bidang umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1), harus memiliki pengetahuan dan pengalaman di bidang penerbangan sipil.
(3)
Tenaga pendidik bidang teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1), harus memiliki pengetahuan dan pengalaman di bidang: a. teknik elektronika; b. teknik listrik; c. teknik mekanikal.
5
Pasal 6 (1)
Tenaga pendidik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, untuk sertifikat kecakapan ahli minimal Strata – 1 atau Diploma IV .
(2)
Tenaga pendidik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, untuk sertifikat kecakapan terampil minimal Diploma III atau sederajat.
(3)
Tenaga pendidik bidang teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, wajib memiliki pengalaman bekerja dalam bidang peralatan elektronika dan listrik penerbangan minimal 3 (tiga) tahun. Pasal 7
Pendidikan dan pelatihan teknisi elektronika penerbangan dan teknisi listrik penerbangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2), dapat diselenggarakan oleh: a.
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara; atau
b.
Badan Hukum yang bergerak dalam bidang penerbangan yang telah mendapat rekomendasi dari Direktur Jenderal. Pasal 8
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dalam menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7, dapat bekerjasama dengan Pusat Pendidikan dan Pelatihan. Pasal 9 (1)
Untuk mendapatkan rekomendasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf b, badan hukum mengajukan permohonan secara tertulis kepada Direktur Jenderal dengan melampirkan: a.
foto kopi akta pendirian perusahaan dan perubahan serta surat pengesahan dari Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia;
b.
struktur organisasi;
6
(2)
c.
daftar tenaga pendidik yang berkualifikasi sesuai jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan disertai ijazah tertinggi yang dimiliki;
d.
buku petunjuk tata cara tentang penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan;
e.
modul pelajaran sesuai dengan jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan;
f.
daftar fasilitas yang dimiliki sesuai dengan jenis dan jenjang dari pendidikan dan pelatihan yang diselengggarakan;
g.
jadwal kegiatan.
Buku pentunjuk tata cara tentang penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) huruf d, sekurang-kurangnya meliputi : a. b.
(3)
tata tertib pelaksanaan pendidikan dan pelatihan; mekanisme pelaksanaan pendidikan dan pelatihan.
Daftar fasilitas sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) huruf f, sekurang-kurangnya meliputi : a. b. c. d.
ruang kelas; ruang praktek berikut peralatannya; ruang administrasi; peralatan dan perlengkapan pendukung proses belajar mengajar.
(4)
Direktur Jenderal memberikan rekomendasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kerja setelah permohonan diterima dan dinyatakan lengkap.
(5)
Rekomendasi Direktur Jenderal sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diberikan untuk setiap pendidikan dan pelatihan yang akan diselenggarakan.
7
Pasal 10 Rekomendasi Direktur Jenderal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9, dicabut apabila penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan tidak sesuai dengan rekomendasi yang diberikan. Pasal 11 Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di : JAKARTA Pada Tanggal : 12 JUNI 2002 ________________________________________ DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA ttd SOENARYO Y. NIP. 120038217 SALINAN Keputusan ini disampaikan kepada Yth. : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
Menteri Perhubungan ; Sekretaris Jenderal Departemen Perhubungan; Inspektur Jenderal Departemen Perhubungan; Kepala Badan Pendidikan dan Latihan Departemen Perhubungan; Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Udara; Para Direktur di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara; Para Kepala Dinas Perhubungan Propinsi; Kepala Pusat Pendidikan dan Latihan Perhubungan Udara; Ketua Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia; Para Direktur Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan; Para Kepala Balai Pendidikan dan Latihan Penerbangan; Kepala Balai Elektronika Direktorat Jenderal Perhubungan Udara; Kepala Balai Kesehatan Penerbangan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara; Para Kepala Bandar Udara; Direktur Utama PT.(Persero) Angkasa Pura I; 16. Direktur Utama PT.(Persero) Angkasa Pura II. Salinan sesuai dengan aslinya
Kepala Bagian Hukum
E. A. SILOOY NIP. 120108003
8
DAFTAR ISI Halaman
DAFTAR ISI I.
II. II.1.
i
SERTIFIKAT KECAKAPAN PERSONIL (SKP) 1.
Ahli
Sertifikat Kecakapan Ahli Teknisi Elektronika Penerbangan
SKP-A / TEP
1
2.
Terampil
Sertifikat Kecakapan Terampil Teknisi Elektronika Penerbangan
SKP-T / TEP
8
RATING FASILITAS ELEKTRONIKA PENERBANGAN A. KOMUNIKASI PENERBANGAN 1.
Ahli
Voice Switching Communication System
VSCS-A / KKP
15
2.
Terampil
Voice Switching Communication System
VSCS-A / KKP
20
3.
Ahli
Controller Pilot Data Link Communication (CPDLC)
CPDLC-A/KKP
25
4.
Terampil
Controller Pilot Data Link Communication (CPDLC)
CPDLC-A/KKP
28
5.
Ahli
Automatic Message Switching Centre (AMSC)
AMSC-A / KKP
31
6.
Terampil
Automatic Message Switching Centre (AMSC)
AMSC-A / KKP
36
7.
Ahli
Very Hight Frequency Data Link (VHF-DL)
VDL-A / KKP
41
8.
Terampil
Very Hight Frequency Data Link (VHF-DL)
VDL-A / KKP
44
9.
Ahli
Aeronautical Telecommunication Network (ATN)
ATN-A / KKP
47
10. Terampil
Aeronautical Telecommunication Network (ATN)
ATN-A / KKP
50
i
11. Ahli
Aeronautical Message Handling System (AMHS)
AMHS-A / KKP
53
12. Terampil
Aeronautical Message Handling System (AMHS)
AMHS-A / KKP
56
13. Ahli
Integrated Remote Control and Monitoring System
IRCMS-A / KKP
59
14. Terampil
Integrated Remote Control and Monitoring System
IRCMS-A / KKP
64
15. Ahli
Very High Frequency and Ground Communication System (VHF A/G)
VHF AG-B / KKP
69
16. Terampil
Very High Frequency and Ground Communication System (VHF A/G)
VHF AG-B / KKP
75
17. Ahli
Aerodrome Terminal Information System (ATIS)
ATIS-B / KKP
81
18. Terampil
Aerodrome Terminal Information System (ATIS)
ATIS-B / KKP
85
19. Ahli
HF Air Ground Communication
HF AG-B / KKP
89
20. Terampil
HF Air Ground Communication
HF AG-B / KKP
93
21. Ahli
Very Small Apperture Terminal
VSAT-B / KKP
97
22. Terampil
Very Small Apperture Terminal
VSAT-B / KKP
102
23. Ahli
Radio Link
RLINK-B / KKP
107
24. Terampil
Radio Link
RLINK-B / KKP
112
25. Ahli
High Frequency Single Side Band ( HF - SSB )
HF-SSB-C / KKP
117
26. Terampil
High Frequency Single Side Band ( HF - SSB )
HF-SSB-C / KKP
121
27. Ahli
Teleprinter
TTY-C / KKP
125
28. Terampil
Teleprinter
TTY-C / KKP
129
VOR-A / KNP
133
B. NAVIGASI PENERBANGAN 1.
Ahli
VHF Omnidirectional Range (VOR)
ii
2.
Terampil
VHF Omnidirectional Range (VOR)
VOR-A / KNP
137
3.
Ahli
Distance Measuring Equipment (DME)
DME-A / KNP
141
4.
Terampil
Distance Measuring Equipment (DME)
DME-A / KNP
145
5.
Ahli
Satellite Navigation System
SNS-A / KKP
149
6.
Terampil
Satellite Navigation System
SNS-A / KKP
151
7.
Ahli
Non Directional Beacon ( NDB )
NDB-C / KNP
153
8.
Terampil
Non Directional Beacon ( NDB )
NDB-C / KNP
157
C. PENGAMATAN PENERBANGAN 1.
Ahli
Primary Surveillance Radar System ( PSR )
PSR-A / KPP
161
2.
Terampil
Primary Surveillance Radar System ( PSR )
PSR-A / KPP
166
3.
Ahli
Secondary Surveillance Radar System (SSR)
SSR-A / KPP
171
4.
Terampil
Secondary Surveillance Radar System (SSR)
SSR-A / KPP
176
5.
Ahli
Air Traffic Control Automation System
ATC AUTO-A / KPP
180
6.
Terampil
Air Traffic Control Automation System
ATC AUTO-A / KPP
184
7.
Ahli
Aerodreome Surface Detection Equipment System
ASDE-A / KPP
189
8.
Terampil
Aerodreome Surface Detection Equipment System
ASDE-A / KPP
191
D. PERALATAN BANTU PENDARATAN 1.
Ahli
Instrument Landing System/Runway Visual Range (ILS/RVR)
ILS/RVR-A / KPBP
193
2.
Terampil
Instrument Landing System/Runway Visual Range (ILS/RVR)
ILS/RVR-A / KPBP
197
3.
Ahli
Satellite Landing System (Differential Global Position System)
DGPS- A / KPBP
201
iii
Terampil
Satellite Landing System (Differential Global Position System)
DGPS- A / KPBP
203
E. PENUNJANG FASILITAS PENERBANGAN 1.
Ahli
Security Equipment
SE-A / KPFP
205
2.
Terampil
Security Equipment
SE-A / KPFP
209
3.
Ahli
Integrated Security System
ISS-A / KPFP
213
4.
Terampil
Integrated Security System
ISS-A / KPFP
217
5.
Ahli
Centralized Information System
CIS-A / KPFP
221
6.
Terampil
Centralized Information System
CIS-A / KPFP
225
7.
Ahli
Closed Circuit Television & Access Control
CCTV&AC-B/KPFP
229
8.
Terampil
Closed Circuit Television & Access Control
CCTV&AC-B/KPFP
233
9.
Ahli
Integrated Ground Communication System
IGCS-B / KPFP
237
10. Terampil
Integrated Ground Communication System
IGCS-B / KPFP
241
11. Ahli
Flight Information Display system
FIDS-B / KPFP
245
12. Terampil
Flight Information Display system
FIDS-B / KPFP
249
13. Ahli
Check In System
CI- B/ KPFP
253
14. Terampil
Check In System
CI- B/ KPFP
256
iv
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK SKP AHLI
SERTIFIKAT KECAKAPAN AHLI
KODE
TEKNISI ELEKTRONIKA PENERBANGAN
SKP-A/TEP 120 Jam Pelajaran I.
PENDAHULUAN Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 maka perlu dilaksanakan sertifikasi bagi personil elektronika penerbangan yang diatur dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan.
II.
MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi elektronika penerbangan dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan yang cukup dalam ilmu elektronika dan fasilitas elektronika penerbangan dengan tujuan untuk memenuhi persyaratan memperoleh Sertifikat Kecakapan tingkat ahli.
III.
PERSYARATAN : Pendidikan minimal Diploma III atau yang sederajat dalam bidang teknik elektronika;
IV.
MANFAAT YANG DIPEROLEH : Memiliki bukti kecakapan dalam bidang elektronika penerbangan tingkat ahli serta kesempatan untuk menempuh Diklat rating.
V. KURIKULUM SERTIFIKAT KECAKAPAN AHLI TEKNISI ELEKTRONIKA PENERBANGAN
A. PENGETAHUAN KEUDARAAN 1) 2) 3) 4) 5)
Pembinaan Personil Penerbangan Hukum Penerbangan (Air Law) Peraturan Penerbangan (Rule of the Air) Manajemen LLU Manajemen Pemeliharaan
: : : : :
8 Jam 8 Jam 16 Jam 8 Jam 8 Jam 48 jam
B. PENGETAHUAN KHUSUS 1) 2) 3) 4) 5) 6)
Pengetahuan Teknik Elektronika Teknik Digital Prinsip-Prinsip Pemancar dan Penerima Pengetahuan Komunikasi Data Alat-Alat Ukur dan Pengukuran Fasilitas Elektronika Penerbangan
: : : : : :
8 Jam 12 Jam 8 Jam 12 Jam 8 Jam 24 Jam 72 jam
VI. SILABUS DIKLAT SERTIFIKAT KECAKAPAN AHLITEKNISI ELEKTRONIKA PENERBANGAN No.
MATA PELAJARAN (TOPIK)
A.
PENGETAHUAN KEUDARAAN
1.
Pembinaan Personil Penerbangan
TUJUAN
T
P
8
-
−
Sturktur Organisasi dan tata kerja Ditjen Hubud
−
Angka Kredit untuk Jabatan Fungsional Teknisi Penerbangan.
− −
Pembinaan pegawai (PNS/BUMN) Etika profesi teknisi
Agar Perserta mengetahui dan memahami hukum penerbangan sipil nasional dan internasional
− − −
Konvensi ICAO Annexes ICAO Kedaulatan Negara
8
−
Hukum Penerbangan (Air Law)
JAMPEL
Agar peserta memahami tugas pokok dan fungsi Ditjen Hubud Agar Peserta memahami ketentuan-ketentuan mengenai angka kredit teknisi penerbangan Agar Peserta memahami hak dan kewajiban sbg. teknisi penerbangan
− −
2.
POKOK BAHASAN
DAFTAR KEPUSTAKAAN
− − − − − −
− −
-
3.
Peraturan Penerbangan (Rule of the Air)
Agar Perserta memahami peraturan-peraturan yang berkaitan dengan penerbangan sipil
− − − −
Keselamatan Penerbangan Keamanan Penerbangan Angkutan Udara Kebandarudaraan
16
-
4.
Manajemen LLU
Agar para peserta mengetahui dan memahami konsep optimasi pemanfaatan ruang udara dan pelayanan keselamatan penerbangan
− −
Organisasi ruang udara Pelayanan navigasi penerbangan Konsep CNS/ATM
8
-
−
PENGAJAR
-
UU No. 15 Tahun 1992 PP. No. 3 Tahun 2001 PP. No. 16 Tahun 1994 KM. No. 58 Tahun 1991 KM. PAN No. 100 Tahun 1988 Skep Dirjen Hubud No. SKEP/176/VI/2001
−
UU No. 15 Tahun 1992 Annexes : 10, 11, 14 dan 17 Konvensi ICAO
− − −
PP. No. 40 Tahun 1995 PP. No. 71 Tahun 1996 PP. No. 3 Tahun 2001
− − −
ICAO Global Plan ATS Planning Manual ATC Master Plan Indonesia Konsep Harmonisasi
−
No.
5.
MATA PELAJARAN (TOPIK)
Manajemen Pemeliharaan
TUJUAN
Agar peserta memahami ketentuan-ketentuan dalam pengoperasian dan pemeliharaan peralatan.
POKOK BAHASAN
− − − − −
− − B.
PENGETAHUAN KHUSUS
1.
Pengetahuan Teknik Elektronika
Agar peserta memahami dan menerapkan ilmu teknik elektronika.
-
2.
Teknik Digital
Agar peserta memahami dan menerapkan teknik digital
-
JAMPEL
T
P
Kebijakan Sistem Pemeliharaan Tujuan Program Pemeliharaan Konsepsi Pemeliharaan Prosedur Pengoperasian Peralatan Prosedur pemeliharaan Peralatan (Jadual Harian, Mingguan, Bulanan, Triwulanan, Semesteran dan Tahunan) dan Pengkalibrasian Tingkat Pemeliharaan Pemeriksaaan Peralatan
8
-
Teori Semi Konduktor dan Dioda Jenis-jenis Transistor dan biasing Amplifier/OP-AMP Analisa Rangkaian
8
Gerbang Logika dan Aplikasinya Flip Flop dan multivibrator Register, Converter dan
12
PENGAJAR
DAFTAR KEPUSTAKAAN
− −
-
-
-
-
-
Prosedur Pemeliharaan fasilitas elektronika dan listrik Skep Dirjen Hubud No. SKEP/40/II/1998
Malvino, Hanafi Gunawan “Prisip-prinsip Elektronika, Erlangga 1999. Pennis Roddy, John Coolen, Kamal Idris, “Komunikasi Elektronika”, Erlangga 1999. F. Suryanto, “Teknik Digital” Bina Pustaka 1986.
No.
MATA PELAJARAN (TOPIK)
TUJUAN
POKOK BAHASAN
3.
Prinsip prinsip penerima
Pemancar
dan
Agar peserta memahami dan mampu menganalisis cara kerja pemancar dan penerima dalam sistem
JAMPEL
T
P
8
-
PENGAJAR
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Counter Microprocessor Analisa Rangkaian
Pemancar - Oscillator - Filter - Modulator - Power Amplifier - Transmission line and Antenna - Wave Propagation - Aplikasi pemancar
-
-
-
Malvino, Hanafi Gunawan “Prisip-prinsip Elektronika, Erlangga 1999. Pennis Roddy, John Coolen, Kamal Idris, “Komunikasi Elektronika”, Erlangga 1999. Manual book
Penerima - RF Amplifier dan antenna - Mixer - Oscillator - Intermediate Frequency - Detector/Demodulator - Audio Amplifier - Aplikasi penerima
4.
Pengetahuan Komunikasi Data
Agar peserta memahami dan menerapkan pengetahuan komunikasi data
-
Teori Dasar Komunikasi Dasar dasar Komputer Sistem Jaringan Media Transmisi. Protocol/Interface Operating System Aplikasi Sistem Komunikasi Data
12
-
Pennis Roddy, John Coolen, Kamal Idris, “Komunikasi Elektronika”, Erlangga 1999.
No.
5.
6.
MATA PELAJARAN (TOPIK) Alat Alat Ukur dan pengukuran
Fasilitas Elektronika penerbangan
TUJUAN
POKOK BAHASAN
JAMPEL
T Agar peserta memahami dan dapat menggunakan alat-alat ukur dengan benar
Agar peserta memahami dan mampu menganalisis cara kerja fasilitas elektronika penerbangan serta kriteria penempatan peralatan
Multi meter Oscilloscope Signal Generator Frequency Counter Logic Analyzer Power Meter Spectrum Analyzer Vector Voltmeter
8
Komunikasi penerbangan - VHF - HF - AMSC dan Teleprinter - Data Link - Recording System - Sistem Transmisi - ATIS - CPDLC - VSCS - ATN - AMHS - Radio Link - VSAT
24
-
Navigasi dan Pengamatan -
NDB VOR/DME ILS PSR SSR ATC Automation ASDE
PENGAJAR
DAFTAR KEPUSTAKAAN
P -
-
-
-
Dr. Soedjana Sapiie, Dr. Osamu Nishino, “Pengukuran dan AlatAlat Ukur Listrik” ,PT. Pradnya Paramita 1979 Manual book
Annex 10 Volume I, II, III, IV dan V Annex 17 ATN SNPS CNS/ATM in Indonesia development, Pokja CNS 2001
No.
MATA PELAJARAN (TOPIK)
TUJUAN
POKOK BAHASAN
JAMPEL
T -
GNSS
Elektronika Bandara -
Security Equipment Integrated Security System CCTV FIDS CIS IGCS
P
PENGAJAR
DAFTAR KEPUSTAKAAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK SKP TERAMPIL
SERTIFIKAT KECAKAPAN TERAMPIL
KODE
TEKNISI ELEKTRONIKA PENERBANGAN
SKP-T/TEP 120 Jam Pelajaran I.
PENDAHULUAN Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 maka perlu dilaksanakan sertifikasi bagi personil elektronika penerbangan yang diatur dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan.
II.
MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi elektronika penerbangan dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan yang cukup dalam ilmu elektronika dan fasilitas elektronika penerbangan dengan tujuan untuk memenuhi persyaratan memperoleh Sertifikat Kecakapan tingkat terampil.
III.
PERSYARATAN : Pendidikan minimal Diploma II atau yang sederajat dalam bidang teknik elektronika;
IV.
MANFAAT YANG DIPEROLEH : Memiliki bukti kecakapan dalam bidang elektronika penerbangan tingkat terampil serta kesempatan untuk menempuh Diklat rating.
V. KURIKULUM SERTIFIKAT KECAKAPAN ELEKTRONIKA PENERBANGAN
TERAMPIL
TEKNISI
A. PENGETAHUAN KEUDARAAN 1) 2) 3) 4) 5)
Pembinaan Personil Penerbangan Hukum Penerbangan (Air Law) Peraturan Penerbangan (Rule of the Air) Manajemen LLU Manajemen Pemeliharaan
: : : : :
8 Jam 8 Jam 16 Jam 8 Jam 8 Jam 48 jam
B. PENGETAHUAN KHUSUS 1) 2) 3) 4) 5) 6)
Pengetahuan Teknik Elektronika Teknik Digital Prinsip-Prinsip Pemancar dan Penerima Pengetahuan Komunikasi Data Alat-Alat Ukur dan Pengukuran Fasilitas Elektronika Penerbangan
: : : : : :
8 Jam 12 Jam 8 Jam 12 Jam 8 Jam 24 Jam 72 jam
VI. SILABUS DIKLAT SERTIFIKAT KECAKAPAN TERAMPIL TEKNISI ELEKTRONIKA PENERBANGAN No.
MATA PELAJARAN (TOPIK)
A.
PENGETAHUAN KEUDARAAN
1.
Pembinaan Personil Penerbangan
TUJUAN
T
P
8
-
−
Sturktur Organisasi dan tata kerja Ditjen Hubud
−
Angka Kredit untuk Jabatan Fungsional Teknisi Penerbangan.
− −
Pembinaan pegawai (PNS/BUMN) Etika profesi teknisi
Agar Perserta mengetahui dan memahami hukum penerbangan sipil nasional dan internasional
− − −
Konvensi ICAO Annexes ICAO Kedaulatan Negara
8
−
Hukum Penerbangan (Air Law)
JAMPEL
Agar peserta memahami tugas pokok dan fungsi Ditjen Hubud Agar Peserta memahami ketentuan-ketentuan mengenai angka kredit teknisi penerbangan Agar Peserta memahami hak dan kewajiban sbg. teknisi penerbangan
− −
2.
POKOK BAHASAN
PENGAJAR
DAFTAR KEPUSTAKAAN
− − − − − −
-
− −
UU No. 15 Tahun 1992 PP. No. 3 Tahun 2001 PP. No. 16 Tahun 1994 KM. No. 58 Tahun 1991 KM. PAN No. 100 Tahun 1988 Skep Dirjen Hubud No. SKEP/176/VI/2001
−
UU No. 15 Tahun 1992 Annexes : 10, 11, 14 dan 17 Konvensi ICAO
3.
Peraturan Penerbangan (Rule of the Air)
Agar Perserta memahami peraturan-peraturan yang berkaitan dengan penerbangan sipil
− − − −
Keselamatan Penerbangan Keamanan Penerbangan Angkutan Udara Kebandarudaraan
16
-
− − −
PP. No. 40 Tahun 1995 PP. No. 71 Tahun 1996 PP. No. 3 Tahun 2001
4.
Manajemen LLU
Agar para peserta mengetahui dan memahami konsep optimasi pemanfaatan ruang udara dan pelayanan keselamatan penerbangan
− −
Organisasi ruang udara Pelayanan navigasi penerbangan Konsep CNS/ATM
8
-
− − −
ICAO Global Plan ATS Planning Manual ATC Master Plan Indonesia Konsep Harmonisasi
−
−
No.
5.
MATA PELAJARAN (TOPIK)
Manajemen Pemeliharaan
TUJUAN
Agar peserta memahami ketentuan-ketentuan dalam pengoperasian dan pemeliharaan peralatan.
POKOK BAHASAN
− − − − −
− − B.
PENGETAHUAN KHUSUS
1.
Pengetahuan Teknik Elektronika
Agar peserta mengetahui dan memahami ilmu dasar teknik elektronika
-
2.
Teknik Digital
Agar peserta mengetahui dan memahami teknik digital
-
JAMPEL
T
P
Kebijakan Sistem Pemeliharaan Tujuan Program Pemeliharaan Konsepsi Pemeliharaan Prosedur Pengoperasian Peralatan Prosedur pemeliharaan Peralatan (Jadual Harian, Mingguan, Bulanan, Triwulanan, Semesteran dan Tahunan) dan Pengkalibrasian Tingkat Pemeliharaan Pemeriksaaan Peralatan
8
-
Teori Semi Konduktor dan Dioda Jenis-jenis Transistor dan biasing Amplifier/OP-AMP
8
Gerbang Logika dan Aplikasinya Flip Flop dan multivibrator Register, Converter dan
12
PENGAJAR
DAFTAR KEPUSTAKAAN
− −
-
1.
2.
-
1.
Prosedur Pemeliharaan fasilitas elektronika dan listrik Skep Dirjen Hubud No. SKEP/40/II/1998
Malvino, Hanafi Gunawan “Prisip-prinsip Elektronika, Erlangga 1999. Pennis Roddy, John Coolen, Kamal Idris, “Komunikasi Elektronika”, Erlangga 1999. F. Suryanto, “Teknik Digital” Bina Pustaka 1986.
No.
MATA PELAJARAN (TOPIK)
TUJUAN
POKOK BAHASAN
-
3.
Prinsip prinsip penerima
Pemancar
dan
Agar peserta mengetahui dan memahami sistem kerja pemancar dan penerima
JAMPEL
T
P
8
-
PENGAJAR
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Counter Microprocessor
Pemancar - Oscillator - Filter - Modulator - Power Amplifier - Transmission line and Antenna - Wave Propagation
1.
2.
3.
Penerima - RF Amplifier dan antenna - Mixer - Oscillator - Intermediate Frequency - Detector/Demodulator - Audio Amplifier
Malvino, Hanafi Gunawan “Prisip-prinsip Elektronika, Erlangga 1999. Pennis Roddy, John Coolen, Kamal Idris, “Komunikasi Elektronika”, Erlangga 1999. Manual book
4.
Pengetahuan Komunikasi Data
Agar peserta mengetahui dan memahami pengetahuan komunikasi data
-
Teori Dasar Komunikasi Dasar dasar Komputer Sistem Jaringan Media Transmisi. Protocol/Interface Operating System
12
1.
Pennis Roddy, John Coolen, Kamal Idris, “Komunikasi Elektronika”, Erlangga 1999.
5.
Alat Alat Ukur dan pengukuran
Agar peserta mengetahui dan memahami cara kerja alat ukur serta dapat melakukan pengukuran dengan benar
-
Multi meter Oscilloscope Signal Generator Frequency Counter Logic Analyzer
8
1.
Dr. Soedjana Sapiie, Dr. Osamu Nishino, “Pengukuran dan AlatAlat Ukur Listrik” ,PT. Pradnya Paramita 1979
No.
MATA PELAJARAN (TOPIK)
TUJUAN
POKOK BAHASAN
T -
6.
Fasilitas Elektronika penerbangan
JAMPEL
Agar peserta mengetahui dan memahami fungsi dan cara kerja fasilitas elektronika penerbangan
Power Meter Spectrum Analyzer Vector Voltmeter
Komunikasi penerbangan - VHF - HF - AMSC dan Teleprinter - Data Link - Recording System - Sistem Transmisi - ATIS - CPDLC - VSCS - ATN - AMHS - Radio Link - VSAT Navigasi dan Pengamatan -
NDB VOR/DME ILS PSR SSR ATC Automation ASDE GNSS
24
PENGAJAR
DAFTAR KEPUSTAKAAN
P
-
2.
Manual book
1.
Annex 10 Volume I, II, III, IV dan V Annex 17 ATN SNPS CNS/ATM in Indonesia development, Pokja CNS 2001
2. 3. 4.
No.
MATA PELAJARAN (TOPIK)
TUJUAN
POKOK BAHASAN
JAMPEL
T Elektronika Bandara -
Security Equipment Integrated Security System CCTV FIDS CIS IGCS
P
PENGAJAR
DAFTAR KEPUSTAKAAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK SKP AHLI
RATING VOICE SWITCHING COMMUNICATION SYSTEM ( VSCS ) 284 Jam Pelajaran
I
KODE: VSCS -A/KKP Teori : 120 Jam Praktek : 164 Jam
PENDAHULUAN
VSCS adalah peralatan yang digunakan untuk menghubungkan antara operator dengan Tranceiver (A/G Communication) dan antara operator dengan operator stasiun lain (Ground to Ground Communication) melalui media komunikasi untuk menunjang kelancaran operasional pelayanan keselamatan penerbangan Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan teknisi penerbangan pemegang SKP memiliki rating, maka teknisi yang mengoperasikan dan memelihara peralatan VSCS wajib mengikuti pendidIkan dan pelatihan . II
MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan ketrampilan yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating VSCS dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih,ahli dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan peralatan VSCS serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya.
III
PERSYARATAN : a. b.
IV
Pendidikan minimal Diploma III atau yang sederajat dalam bidang teknik elektronika Memiliki Sertifikat Kecakapan Ahli Elektronika Penerbangan.
MANFAAT YANG DIHARAPKAN :
Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggungjawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas VSCS, sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.
V. KURIKULUM RATING AHLI : VOICE SWITCHING COMMUNICATION SYSTEM (VSCS)
NO
MATA PELAJARAN
KODE
JUMLAH JAM PELAJARAN TEORI PRAKTEK 24
1
Teori Umum Peralatan a. Fungsi b. Teori penunjang c. Dokumen Terkait.
VSCS-A/A/1
2
Teknik peralatan a. Teori Rinci b. Block dan circuit diagram.
VSCS-A/A/2
48
3
Prosedur Pengoperasian .
VSCS-A/A/3
16
4
Pemeliharaan a. Pemeliharaan Pencegahan . b. Pemeliharaan Perbaikan.
VSCS-A/A/4
24
5
Praktek a. Pengoperasian. b. Penggunaan alat ukur. c. Pemeliharaan pencegahan d. Trouble Shooting.
VSCS-A/A/5
6
Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek
VSCS-A/A/6
140
8 24
VI. SILABI : RATING AHLI VSCS NO
1
2
MATA PELAJARAN (TOPIK ) Teori umum peralatan a. Fungsi b. Teori Penunjang c. Dokumen terkait
Teknik Peralatan. a. Teori rinci b. Blok diagram . c. Rencana Instalasi
TUJUAN
POKOK BAHASAN
JAMPEL T
• Agar peserta memahami teori pendukung dan dasar teknis fungsi dari peralatan
Agar peserta mengerti dan memahami konsep dan cara kerja peralatan secara rinci.
• Fungsi/kegunaan peralatan . • Teori penunjang meliputi ; Ø Komunikasi Radio Penerbangan. ( band frequency,AFS,AMS). Ø Teori Komunikasi data Ø Perangkat Komunikasi data Ø Media Komunikasi Ø Protocol/Interface Ø Topologi Jaringan. • Dokumen terkait
• Blok Diagram VSCS dan Fungsi tiap blok meliputi ; Ø Switching node. Ø Analog Line Card. Ø Switch Card Ø Switch Distribution Card. Ø Interface Card Ø Position Terminal Unit. Ø Power Supply
4 16
4
16
P
PENGAJAR
DAFTAR PUSTAKA - Annex 10 Volume…….
• Prinsip Kerja Voice/Radio Switching meliputi ; Ø Prinsip kerja VSCSSistem Inter connection. Ø Prinsip Kerja Analog Line Card. Ø Switching Sysyem dan Interface. Ø Terminal Unit. Ø Power Supply.
• Perencanaan instalasi peralatan. . 3
Prosedur Pengoperasian
24
8
Agar peserta mengerti dan • Pengoperasian secara memahami prosedur Hardware meliputi ; pengoperasian. Ø Interkoneksi system & peripheral Ø Menghidupkan Ø Mematikan Ø Memindahkan sistem
8
• Pengoperasian secara software meliputi ;
8
Ø Ø Ø Ø Ø Ø
Menghidupkan/restart. Mematikan . Memindahkan Check status system Create Channel Staus OK.
Annex 10, volume III
4
5
Sistem pemeliharaan; a. Pemeliharaan pencegahan. b. Pemeliharaan perbaikan
Praktek a. Pengoperasian .dan pemeliharaan peralatan b. Trouble Shooting dan Analisis sistem .
6
Ujian/Evaluasi. a. Praktek. b. Teori
Agar peserta memahami konsep pemeliharaan dan perbaikan sistem peralatan AMSC sesuai dengan standar
Agar peserta dapat memiliki keahlian dalam pengoperasian dan pemeliharaan peralatan.
• Pemeliharaan Pencegahan meliputi ; Ø Pemeliharaan berkala. Ø Performance Check. • Pemeliharaan Perbaikan Ø Perbaikan Sistem Hardwaremeliputi ; ( CPU, Switching System dan Interface,Analog Line ard Terminal,Auotomatic Change over Unit,LAN • Perbaikan sistem Software ; Ø Operating System Ø Aplication System
4
12
8
• Praktek pengoperasian. • Praktek Penggunaan alat ukur. • Praktek pemeliharaan Peralatan. • Trouble Shooting dan analysis sistem Peralatan • Praktek Kerja Lapangan • •
Untuk mengevaluasi sejauh mana kemampuan peserta .
Ujian teori. Ujian praktek
12 24 24 48
32 8 24
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK SKP TERAMPIL
RATING VOICE SWITCHING COMMUNICATION SYSTEM ( VSCS ) 216 Jam Pelajaran
I
KODE: VSCS-A/KKP Teori : 84 Jam Praktek : 132 Jam
PENDAHULUAN VSCS adalah peralatan yang digunakan untuk menghubungkan antara operator dengan Tranceiver (A/G Communication) dan antara operator dengan operator stasiun lain (Ground to Ground Communication) melalui media komunikasi untuk menunjang kelancaran operasional pelayanan keselamatan penerbangan Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan teknisi penerbangan pemegang SKP memiliki rating, maka teknisi yang mengoperasikan dan memelihara peralatan VSCS wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan .
II
MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keahlian yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating VSCS dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih,ahli dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan peralatan VSCS serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya.
III
PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma II atau yang sederajat dalam bidang teknik elektronika. b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Terampil Elektronika Penerbangan.
IV
MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggungjawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas VSCS, sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.
V. KURIKULUM RATING TERAMPIL : VOICE SWITCHING COMMUNICATION SYSTEM (VSCS)
NO
MATA PELAJARAN
KODE
JUMLAH JAM PELAJARAN TEORI PRAKTEK 16
1
Teori Umum Peralatan a. Fungsi Peralatan b. Teori penunjang c. Dokumen Terkait.
VSCS-A/T//1
2
Teknik peralatan a. Teori Rinci b. Teori Operasi dan Blok diagram. c. Rencana instalasi
VSCS-A/T/2
32
3
Prosedur Pengoperasian .
VSCS-A/T/3
12
4
Pemeliharaan c. Pemeliharaan Pencegahan . d. Pemeliharaan Perbaikan.
VSCS-A/T/4
16
5
Praktek a. Pengoperasian. b. Penggunaan alat ukur. c. Pemeliharaan Pencegahan . d. Trouble Shooting. e. Analisis sistem Peralatan f. Praktek kerja Lapangan
VSCS-A/T/5
6
Ujian/Evaluasi c. Teori d. Praktek
VSCS-A/T/6
108
8 24
VI. SILABI : RATING TERAMPIL VSCS JAMPEL NO 1
2
MATA PELAJARAN (TOPIK ) Teori umum peralatan a. Fungsi b. Teori Penunjang c. Dokumen terkait
Teknik Peralatan. a. Teori rinci b. Blok diagram .
TUJUAN • Agar peserta memahami teori pendukung dan dasar teknis fungsi dari peralatan
Agar peserta mengerti dan memahami konsep dan cara kerja peralatan secara rinci.
POKOK BAHASAN • Fungsi/kegunaan peralatan . • Teori penunjang meliputi ; Ø Komunikasi Radio Penerbangan. ( band frequency,AFS,AMS). Ø Teori Komunikasi data Ø Ø Media Komunikasi Ø Protocol/Interface Ø Topologi Jaringan. • Dokumen terkait • Blok Diagram VSCS dan Fungsi tiap blok meliputi ; Ø Switching node. Ø Analog Line Card. Ø Switch Card Ø Switch Distribution Card. Ø Interface Card Ø Position Terminal Unit. Ø Power Supply
T 4 8
4
16
P
PENGAJAR
DAFTAR PUSTAKA - Annex 10 Volume…….
• Prinsip Kerja Voice/Radio Switching meliputi ; Ø Prinsip kerja VSCSSistem Inter connection. Ø Prinsip Kerja Analog Line Card. Ø Switching Sysyem dan Interface. Ø Terminal Unit. Ø Power Supply.
16
. 3
Prosedur Pengoperasian
Agar peserta mengerti dan • Pengoperasian secara memahami prosedur Hardware meliputi ; pengoperasian. Ø Interkoneksi system & peripheral Ø Menghidupkan Ø Mematikan Ø Memindahkan sistem
4
• Pengoperasian secara software meliputi ;
8
Ø Ø Ø Ø Ø Ø
Menghidupkan/restart. Mematikan . Memindahkan Check status system Create Channel Staus OK.
Annex 10, volume III
4
5
Sistem pemeliharaan; a. Pemeliharaan pencegahan. b. Pemeliharaan perbaikan
Praktek a. Pengoperasian .dan pemeliharaan peralatan b. Trouble Shooting dan Analisis sistem .
6
Ujian/Evaluasi. a. Praktek. b. Teori
Agar peserta memahami konsep pemeliharaan dan perbaikan sistem peralatan AMSC sesuai dengan standar
Agar peserta dapat memiliki keahlian dalam pengoperasian dan pemeliharaan peralatan.
• Pemeliharaan Pencegahan meliputi ; Ø Pemeliharaan berkala. Ø Performance Check. • Pemeliharaan Perbaikan Ø Perbaikan Sistem Hardwaremeliputi ; ( CPU, Switching System dan Interface,Analog Line ard Terminal,Auotomatic Change over Unit,LAN • Perbaikan sistem Software ; Ø Operating System Ø Aplication System
8
4
4
• Praktek pengoperasian. • Praktek Penggunaan alat ukur. • Praktek pemeliharaan Peralatan. • Trouble Shooting dan analysis sistem Peralatan • Praktek Kerja Lapangan • •
Untuk mengevaluasi sejauh mana kemampuan peserta .
Ujian teori. Ujian praktek
8 12 8 32 24 8 24
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK SKP AHLI
RATING AUTOMATIC MESSAGE SWITCHING CENTRE ( AMSC ) 288 Jam Pelajaran
I.
KODE: AMSC-A/KKP Teori : 120 Jam Praktek : 168 Jam
PENDAHULUAN Automatic Message Switching Centre ( AMSC ) adalah suatu peralatan yang berfungsi memproses pengiriman, penerimaan serta penyimpan berita- berita penerbangan secara otomatis antar stasiun penerbangan ( Bandara ) sesuai dengan persyaratan internasional dalam format Aeronautical Fixed Telecommunication Network (AFTN) Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, maka perlu dilaksanakan sertifikasi bagi personil elektronika penerbangan yang diatur dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan. Untuk maksud tersebut bagi teknisi yang menangani peralatan AMSC perlu dilaksanakan pendidikan dan pelatihan rating peralatan tersebut.
II.
MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keahlian yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating Automatic Message Switching System dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih,ahli dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan peralatan AMSC serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya.
III.
PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma III atau yang sederajat dalam bidang teknik elektronika b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Ahli Elektronika Penerbangan.
IV.
MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggungjawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas AMSC, sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.
V. KURIKULUM RATING AHLI AMSC
NO
MATA PELAJARAN
KODE
JUMLAH JAM PELAJARAN TEORI PRAKTEK 16
1
Teori Umum Peralatan a. Fungsi b. Teori penunjang c. Dokumen Terkait
AMSC-A/A /1
2
Teknik peralatan a. Teori Rinci Peralatan b. Block diagram. c. Rencana Instalasi
AMSC-A/A /2
56
3
Prosedur Pengoperasian .
AMSC-A/A /3
16
4
Pemeliharaan a. Pemeliharaan Pencegahan . b. Pemeliharaan Perbaikan.
AMSC-A/A /4
24
5
Praktek a. Pengoperasian . b. Pemeliharaan Pencegahan . c . Trouble Shooting. d. Praktek kerja lapangan
AMSC-A/A /5
6
Ujian/Evaluasi c. Teori d. Praktek
AMSC-A/A /6
146
8 24
VI. SILABI : RATING AHLI AMSC JAMPEL NO 1
2
MATA PELAJARAN (TOPIK ) Teori umum peralatan a. Fungsi b. Teori Penunjang c. Dokumen terkait
Teknik Peralatan. a. Teori rinci b. Blok diagram . c. Rencana Instalasi
TUJUAN • Agar peserta memahami teori pendukung dan dasar teknis fungsi dari peralatan
Agar peserta mengerti dan memahami konsep dan cara kerja peralatan secara rinci.
POKOK BAHASAN
T
• Fungsi/kegunaan peralatan . • Teori Penunjang meliputi ; Ø Teori dasar Komputer. Ø Komunikasi data. Ø Topologi AFTN. Ø Protocol/Interface.
4 8
• Dokumen terkait:
4
• Teori Operasi dan Blok diagram. • Sistem Hard Ware ; ( CPU,I/O,ACM,ACU,. Line Interface ,jaringan ). • Sistem Software ;
8 16
24
ØOperating System. ØFlow Chart. Perangkat Lunak AMSC. Ø Management Operasi Sistem AMSC.
• Perencanaan instalasi peralatan. .
8
P
PENGAJAR
DAFTAR PUSTAKA Annex 10 Volume II ( Communicatio n Procedure ) - Manual on the planning and Engineering of the Aeronautical Fixed Telecommu nication Network.
3
Prosedur Pengoperasian
Agar peserta mengerti dan • Pengoperasian secara hardware memahami prosedur meliputi ; ØInterkoneksi Sistem dan pengoperasian.
4
peripheral . ØMenghidupkan dan mematikan. ØChange over.
. • Pengoperasian secara software meliputi ; Ø Menghidupkan / restart . Ø Mematikan. Ø Change Over Ø Status System. Ø Create Line. Ø Status Line. Ø Setting Parameter Line. Ø Modifikasi Line. • Pengoperasian terminal AFTN meliputi ; Ø Interkoneksi. Ø Menghidupkan. Ø Setting Parameter. Ø Mematikan.
8
4
4
5
Sistem pemeliharaan; a. Pemeliharaan pencegahan. b. Pemeliharaan perbaikan
Praktek a. Pengoperasian .dan pemeliharaan peralatan b. Trouble Shooting dan Analisis sistem .
6
Ujian/Evaluasi. a. Praktek. b. Teori
• Pemeliharaan Pencegahan meliputi ; Ø Pemeliharaan berkala. Ø Performance Check.
Agar peserta memahami konsep pemeliharaan dan perbaikan sistem peralatan AMSC sesuai dengan standar
Agar peserta dapat memiliki keahlian dalam pengoperasian dan pemeliharaan peralatan. Untuk mengevaluasi sejauh mana kemampuan peserta
•
Pemeliharaan Perbaikan
•
Sistem Hardware meliputi ; ( CPU.I/O.,ACM,ACU,Line Interface.,Jaringan.). Pemeliharaan Sotware ; Ø Rekonfigurasi. Ø Reinstalasi
8
8
8
• Praktek pengoperasian dan pemeliharaan peralatan. • Trouble Shooting dan Analysis sistem peralatan.
• Praktek Kerja lapangan a. Ujian teori. b. Ujian Praktek.
32 72 32 8 32
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK SKP TERAMPIL
RATING AUTOMATIC MESSAGE SWITCHING CENTRE ( AMSC ) 208 Jam Pelajaran
I.
KODE: AMSC-A/KKP Teori : 78 Jam Praktek : 130 Jam
PENDAHULUAN Automatic Message Switching Centre ( AMSC ) adalah suatu peralatan yang berfungsi memproses pengiriman, penerimaan serta penyimpan berita- berita penerbangan antar stasiun penerbangan ( Bandara ) sesuai dengan persyaratan internasional dalam format Aeronautical Fixed Telecommunication Network (AFTN). Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, maka perlu dilaksanakan sertifikasi bagi personil elektronika penerbangan yang diatur dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan. Untuk maksud tersebut bagi teknisi yang menangani peralatan AMSC perlu dilaksanakan pendidikan dan pelatihan rating peralatan tersebut.
II.
MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan terampil yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating AMSC dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih,ahli dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan peralatan AMSC serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya.
III.
PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma II atau yang sederajat dalam bidang teknik elektronika b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Terampil Elektronika Penerbangan.
IV.
MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggungjawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas AMSC sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.
V. KURIKULUM RATING TERAMPIL AMSC
NO
MATA PELAJARAN
KODE
JUMLAH JAM PELAJARAN TEORI PRAKTEK 12
1
Teori Umum Peralatan a. Fungsi b. Teori Penunjang c. Dokumen Terkait
AMSC-A/T /1
2
Teknik peralatan a. Teori Rinci Peralatan b. Block diagram.
AMSC-A/T /2
30
3
Prosedur Pengoperasian .
AMSC-A/T /3
12
4
Pemeliharaan a. Pemeliharaan Pencegahan . b. Pemeliharaan Perbaikan.
AMSC-A/T /4
16
5
Praktek a. Pengoperasian. b Pemeliharaan Pencegahan . c. Trouble Shooting d. Praktek kerja Lapangan
AMSC-A/T /5
6
Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek
AMSC-A/T /6
106
8 24
VI. SILABI : RATING TERAMPIL AMSC NO
1
2
MATA PELAJARAN (TOPIK ) Teori umum peralatan a. Fungsi b. Teori Penunjang c. Dokumen terkait
Teknik Peralatan. a. Teori rinci b. Blok diagram . c. Rencana Instalasi
TUJUAN
POKOK BAHASAN
JAMPEL T
• Agar peserta memahami teori pendukung dan dasar teknis fungsi dari peralatan
Agar peserta mengerti dan memahami konsep dan cara kerja peralatan secara rinci.
• Fungsi/kegunaan peralatan . • Teori Penunjang meliputi ; Ø Teori dasar Komputer. Ø Komunikasi data. Ø Topologi AFTN. Ø Protocol/Interface.
2 8
• Dokumen terkait:
2
• Teori Operasi dan Blok diagram. • Sistem Hard Ware ; ( CPU,I/O,ACM,ACU,. Line Interface ,jaringan ). • Sistem Software ;
4
ØOperating System. ØFlow Chart. Perangkat Lunak AMSC. Ø Management Operasi Sistem AMSC.
12
12
8
P
PENGAJAR
DAFTAR PUSTAKA -Annex 10 Volume II ( Communicatio n Procedure ). -Manual on the planning and engineering of the Aeronautical Telecommunic ation Network. -Buku petunjuk pengoperasian dan pemeliharaan peralatan
3
Prosedur Pengoperasian
Agar peserta mengerti dan • Pengoperasian secara hardware memahami prosedur meliputi ; ØInterkoneksi Sistem dan pengoperasian.
4
peripheral . ØMenghidupkan dan mematikan. ØChange over.
. • Pengoperasian secara software meliputi ; Ø Menghidupkan / restart . Ø Mematikan. Ø Change Over Ø Status System. Ø Create Line. Ø Status Line. Ø Setting Parameter Line. Ø Modifikasi Line. • Pengoperasian terminal AFTN meliputi ; Ø Interkoneksi. Ø Menghidupkan. Ø Setting Parameter. Ø Mematikan.
4
4
Annex 10, volume III
4
5
Sistem pemeliharaan; a. Pemeliharaan pencegahan. b. Pemeliharaan perbaikan
Praktek a. Pengoperasian .dan pemeliharaan peralatan b. Trouble Shooting dan Analisis sistem .
6
Ujian/Evaluasi. a. Praktek. b. Teori
• Pemeliharaan Pencegahan meliputi ; Ø Pemeliharaan berkala. Ø Performance Check.
Agar peserta memahami konsep pemeliharaan dan perbaikan sistem peralatan AMSC sesuai dengan standar
Agar peserta dapat memiliki keahlian dalam pengoperasian dan pemeliharaan peralatan. Untuk mengevaluasi sejauh mana kemampuan peserta
•
Pemeliharaan Perbaikan
•
Sistem Hardware meliputi ; ( CPU.I/O.,ACM,ACU,Line Interface, Jaringan.). Pemeliharaan Sotware ; Ø Rekonfigurasi. Ø Reinstalasi
4
8
4
• Praktek pengoperasian dan pemeliharaan peralatan. • Trouble Shooting dan Analysis sistem peralatan.
• Praktek Kerja lapangan a. Ujian teori. b. Ujian Praktek.
44 32 32 8 24
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK SKP AHLI
RATING CONTROLLER PILOT DATA LINK COMMUNICATION ( CPDLC ) 300 Jam Pelajaran
I
KODE: CPDLC -A/KKP Teori : 130 Jam Praktek : 170 Jam
PENDAHULUAN CPDLC adalah salah satu aplikasi ATN yang digunakan untuk komunikasi antara petugas pemandu lalu lintas udara dan pilot dengan menggunakan sarana komunikasi data (A/G Communications) dalam rangka pelayanan keselamatan penerbangan. Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan teknisi penerbangan pemegang SKP memiliki rating, maka teknisi yang mengoperasikan dan memelihara sistem CPDLC wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan . MAKSUD DAN TUJUAN
II Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan ketrampilan yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating CPDLC dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih,ahli dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan sistem CPDLC serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya. PERSYARATAN : III a. b.
Pendidikan minimal Diploma III atau yang sederajat dalam bidang teknik elektronika Memiliki Sertifikat Kecakapan Ahli Elektronika Penerbangan.
MANFAAT YANG DIHARAPKAN : IV Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggungjawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan sistem aplikasiCPDLC, sehingga selalu dalam kondisi operasional sesuai standar yang dipersyaratkan.
V. KURIKULUM RATING AHLI : CONTROLLER PILOT DATA LINK COMMUNICATION ( CPDLC)
NO
MATA PELAJARAN
KODE
JUMLAH JAM PELAJARAN TEOR PRAKTEK I 24
1
Teori Umum Peralatan a. Fungsi b. Teori penunjang c. Dokumen Terkait.
CPDLC-A/A/1
2
Teknik peralatan a. Teori Rinci b. Block dan circuit diagram.
CPDLC-A/A/2
48
3
Prosedur Pengoperasian .
CPDLC-A/A/3
16
4
Pemeliharaan a. Pemeliharaan Pencegahan . b. Pemeliharaan Perbaikan.
CPDLC-A/A/4
26
5
Praktek a. Pengoperasian. b. Penggunaan alat ukur. c. Pemeliharaan pencegahan d. Trouble Shooting.
CPDLC-A/A/5
6
Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek
CPDLC-A/A/6
138
16 32 JUMLAH
130
170
VI. SILABI : RATING AHLI CPDLC
(sedang dalam pengembangan)
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK SKP TERAMPIL
RATING CONTROLLER PILOT DATA LINK COMMUNICATION ( CPDLC ) 230 Jam Pelajaran
I
KODE: CPDLC -A/KKP Teori : 98 Jam Praktek : 132 Jam
PENDAHULUAN CPDLC adalah salah satu aplikasi ATN yang digunakan untuk komunikasi antara petugas pemandu lalu lintas udara dengan pilot dengan menggunakan sarana komunikasi data (A/G Communications) dalam rangka pelayanan keselamatan penerbangan. Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan teknisi penerbangan pemegang SKP memiliki rating, maka teknisi yang mengoperasikan dan memelihara sistem CPDLC wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan .
II
MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keahlian yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating CPDLC dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih,ahli dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan sistem CPDLC serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya.
III
PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma II atau yang sederajat dalam bidang teknik elektronika. b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Terampil Elektronika Penerbangan.
IV
MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggungjawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan sistem aplikasi CPDLC, sehingga selalu dalam kondisi operasional sesuai standar yang dipersyaratkan.
V. KURIKULUM RATING TERAMPIL : CONTROLLER PILOT DATA LINK COMMUNICATION (CPDLC)
NO
MATA PELAJARAN
KODE
JUMLAH JAM PELAJARAN TEORI PRAKTEK 16
1
Teori Umum Peralatan a. Fungsi Peralatan b. Teori penunjang c. Dokumen Terkait.
CPDLC-A/T//1
2
Teknik peralatan a. Teori Rinci b. Teori Operasi dan Blok diagram. c. Rencana instalasi
CPDLC-A/T/2
46
3
Prosedur Pengoperasian .
CPDLC-A/T/3
12
4
Pemeliharaan c. Pemeliharaan Pencegahan . d. Pemeliharaan Perbaikan.
CPDLC-A/T/4
16
5
Praktek a. Pengoperasian. b. Penggunaan alat ukur. c. Pemeliharaan Pencegahan . d. Trouble Shooting. e. Analisis sistem Peralatan f. Praktek kerja Lapangan
CPDLC-A/T/5
6
Ujian/Evaluasi c. Teori d. Praktek
CPDLC-A/T/6
108
8 24 TOTAL
98
132
VI. SILABI : RATING TERAMPIL CPDLC (sedang dalam pengembangan)
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK SKP AHLI
RATING VERY HIGHT FREQUENCY DATA LINK ( VHF-DL ) 300 Jam Pelajaran
I
KODE: VDL -A/KKP Teori : 130 Jam Praktek : 170 Jam
PENDAHULUAN VHF-DL adalah pelayanan komunikasi data yang menggunakan peralatan radio komunikasi dengan frekuensi sangat tinggi (Very High Frequency-VHF) antara Petugas ATS dengan Pilot di pesawat udara (A/G Communications) dan merupakan salah satu media jaringan A/G ATN dalam rangka menunjang kelancaran operasional pelayanan keselamatan penerbangan. Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan teknisi penerbangan pemegang SKP memiliki rating, maka teknisi yang mengoperasikan dan memelihara peralatan VHF-DL wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan .
II
MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan ketrampilan yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating VHF-DL dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih,ahli dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan peralatan VHF-DL serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya.
III
PERSYARATAN : a. b.
IV
Pendidikan minimal Diploma III atau yang sederajat dalam bidang teknik elektronika Memiliki Sertifikat Kecakapan Ahli Elektronika Penerbangan.
MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggungjawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas VHF-DL, sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi operasional sesuai standar yang dipersyaratkan.
V. KURIKULUM RATING AHLI : VERY HIGHT FREQUENCY DATA LINK ( VHF-DL)
NO
MATA PELAJARAN
KODE
JUMLAH JAM PELAJARAN TEORI PRAKTEK 24
1
Teori Umum Peralatan a. Fungsi b. Teori penunjang c. Dokumen Terkait.
VDL -A/A/1
2
Teknik peralatan a. Teori Rinci b. Block dan circuit diagram.
VDL -A/A/2
48
3
Prosedur Pengoperasian .
VDL -A/A/3
16
4
Pemeliharaan a. Pemeliharaan Pencegahan . b. Pemeliharaan Perbaikan.
VDL -A/A/4
26
5
Praktek a. Pengoperasian. b. Penggunaan alat ukur. c. Pemeliharaan pencegahan d. Trouble Shooting.
VDL -A/A/5
6
Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek
VDL -A/A/6
138
16 32 JUMLAH
130
170
VI. SILABI : RATING AHLI VHF DL
(sedang dalam pengembangan)
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK SKP TERAMPIL
RATING VERY HIGHT FREQUENCY DATA LINK ( VHF-DL ) 230 Jam Pelajaran
I
KODE: VDL -A/KKP Teori : 98 Jam Praktek : 132 Jam
PENDAHULUAN VHF-DL adalah pelayanan komunikasi data yang menggunakan peralatan radio komunikasi dengan frekuensi sangat tinggi (Very High Frequency-VHF) antara Petugas ATS dengan Pilot di pesawat udara (A/G Communications) dan merupakan salah satu media jaringan A/G ATN dalam rangka menunjang kelancaran operasional pelayanan keselamatan penerbangan. Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan teknisi penerbangan pemegang SKP memiliki rating, maka teknisi yang mengoperasikan dan memelihara peralatan VHF-DL wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan .
II
MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keahlian yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating VHF-DL dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih,ahli dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan peralatan VHF-DL serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya.
III PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma II atau yang sederajat dalam bidang teknik elektronika. b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Terampil Elektronika Penerbangan. IV MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggungjawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas VHF-DL, sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi operasional sesuai standar yang dipersyaratkan.
V. KURIKULUM RATING TERAMPIL : VERY HIGHT FREQUENCY DATA LINK (VHF-DL)
NO
MATA PELAJARAN
KODE
JUMLAH JAM PELAJARAN TEORI PRAKTEK 16
1
Teori Umum Peralatan a. Fungsi Peralatan b. Teori penunjang c. Dokumen Terkait.
VDL-A/T//1
2
Teknik peralatan a. Teori Rinci b. Teori Operasi dan Blok diagram. c. Rencana instalasi
VDL-A/T/2
46
3
Prosedur Pengoperasian .
VDL -A/T/3
12
4
Pemeliharaan c. Pemeliharaan Pencegahan . d. Pemeliharaan Perbaikan.
VDL -A/T/4
16
5
Praktek a. Pengoperasian. b. Penggunaan alat ukur. c. Pemeliharaan Pencegahan . d. Trouble Shooting. e. Analisis sistem Peralatan f. Praktek kerja Lapangan
VDL -A/T/5
6
Ujian/Evaluasi c. Teori d. Praktek
VDL -A/T/6
108
8 24 TOTAL
98
132
VI. SILABI : RATING TERAMPIL VHF DL
(sedang dalam pengembangan)
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK SKP AHLI
RATING AERONAUTICAL TELECOMMUNICATION NETWORK ( ATN ) 300 Jam Pelajaran
I
KODE: ATN -A/KKP
Teori : 130 Jam Praktek : 170 Jam
PENDAHULUAN ATN adalah jaringan komunikasi yang merupakan rangkaian/kombinasi peralatan yang digunakan untuk komunikasi data penerbangan, baik untuk komunikasi dengan pesawat (A/G Communications) maupun antar stasiun stasiun lain (Ground to Ground Communications) dalam rangka menunjang kelancaran operasional pelayanan keselamatan penerbangan Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan teknisi penerbangan pemegang SKP memiliki rating, maka teknisi yang mengoperasikan dan memelihara sistem ATN wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan .
II
MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan ketrampilan yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating ATN dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih,ahli dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan sistem ATN serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya.
III
PERSYARATAN : a. b.
IV
Pendidikan minimal Diploma III atau yang sederajat dalam bidang teknik elektronika Memiliki Sertifikat Kecakapan Ahli Elektronika Penerbangan.
MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggungjawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan sistem ATN, sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi operasional sesuai standar yang dipersyaratkan.
V. KURIKULUM RATING AHLI : AERONAUTICAL TELECOMMUNICATION NETWORK (ATN)
NO
MATA PELAJARAN
KODE
JUMLAH JAM PELAJARAN TEORI PRAKTEK 24
1
Teori Umum Peralatan a. Fungsi b. Teori penunjang c. Dokumen Terkait.
ATN-A/A/1
2
Teknik peralatan a. Teori Rinci b. Block dan circuit diagram.
ATN-A/A/2
48
3
Prosedur Pengoperasian .
ATN-A/A/3
16
4
Pemeliharaan a. Pemeliharaan Pencegahan . b. Pemeliharaan Perbaikan.
ATN-A/A/4
26
5
Praktek a. Pengoperasian. b. Penggunaan alat ukur. c. Pemeliharaan pencegahan d. Trouble Shooting.
ATN-A/A/5
6
Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek
ATN-A/A/6
138
16 32 JUMLAH
130
170
VI. SILABI : RATING AHLI ATN
(sedang dalam pengembangan)
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK SKP TERAMPIL
RATING AERONAUTICAL TELECOMMUNICATION NETWORK ( ATN ) 230 Jam Pelajaran
I
KODE: ATN -A/KKP
Teori : 98 Jam Praktek : 132 Jam
PENDAHULUAN ATN adalah jaringan komunikasi yang merupakan rangkaian/kombinasi peralatan yang digunakan untuk komunikasi data penerbangan, baik untuk komunikasi dengan pesawat (A/G Communications) maupun antar stasiun stasiun lain (Ground to Ground Communications) dalam rangka menunjang kelancaran operasional pelayanan keselamatan penerbangan Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan teknisi penerbangan pemegang SKP memiliki rating, maka teknisi yang mengoperasikan dan memelihara sistem ATN wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan .
II
MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keahlian yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating ATN dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih,ahli dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan sistem ATN serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya.
III
PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma II atau yang sederajat dalam bidang teknik elektronika. b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Terampil Elektronika Penerbangan.
IV
MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggungjawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan sistem ATN, sehingga selalu dalam kondisi operasional sesuai standar yang dipersyaratkan.
V. KURIKULUM RATING TERAMPIL : AERONAUTICAL TELECOMMUNICATION NETWORK (ATN)
NO
MATA PELAJARAN
KODE
JUMLAH JAM PELAJARAN TEORI PRAKTEK 16
1
Teori Umum Peralatan a. Fungsi Peralatan b. Teori penunjang c. Dokumen Terkait.
ATN-A/T//1
2
Teknik peralatan a. Teori Rinci b. Teori Operasi dan Blok diagram. c. Rencana instalasi
ATN -A/T/2
46
3
Prosedur Pengoperasian .
ATN -A/T/3
12
4
Pemeliharaan c. Pemeliharaan Pencegahan . d. Pemeliharaan Perbaikan.
ATN -A/T/4
16
5
Praktek a. Pengoperasian. b. Penggunaan alat ukur. c. Pemeliharaan Pencegahan . d. Trouble Shooting. e. Analisis sistem Peralatan f. Praktek kerja Lapangan
ATN-A/T/5
6
Ujian/Evaluasi c. Teori d. Praktek
ATN-A/T/6
108
8 24 TOTAL
98
132
VI. SILABI : RATING TERAMPIL ATN
(sedang dalam pengembangan)
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK SKP AHLI
RATING AERONAUTICAL MESSAGE HANDLING SYSTEM ( AMHS) 300 Jam Pelajaran
I
KODE: AMHS -A/KKP Teori : 130 Jam Praktek : 170 Jam
PENDAHULUAN
AMHS adalah suatu sub jaringan ATN yang merupakan jaringan komunikasi data penerbangan antar stasiun (Ground to Ground Communications) yang berfungsi sebagai network dan switching untuk berbagai alamat dan aplikasi dalam rangka menunjang kelancaran operasional pelayanan keselamatan penerbangan . Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan teknisi penerbangan pemegang SKP memiliki rating, maka teknisi yang mengoperasikan dan memelihara peralatan AMHS wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan . II
MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan ketrampilan yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating AMHS dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih,ahli dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan peralatan AMHS serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya.
III
IV
PERSYARATAN : a. b.
Pendidikan minimal Diploma III atau yang sederajat dalam bidang teknik elektronika Memiliki Sertifikat Kecakapan Ahli Elektronika Penerbangan.
MANFAAT YANG DIHARAPKAN :
Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggungjawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas AMHS, sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi operasional sesuai standar yang dipersyaratkan.
V. KURIKULUM RATING AHLI : AERONAUTICAL MESSAGE HANDLING SYSTEM (AMHS)
NO
MATA PELAJARAN
KODE
JUMLAH JAM PELAJARAN TEORI PRAKTEK 24
1
Teori Umum Peralatan a. Fungsi b. Teori penunjang c. Dokumen Terkait.
AMHS-A/A/1
2
Teknik peralatan a. Teori Rinci b. Block dan circuit diagram.
AMHS-A/A/2
48
3
Prosedur Pengoperasian .
AMHS-A/A/3
16
4
Pemeliharaan a. Pemeliharaan Pencegahan . b. Pemeliharaan Perbaikan.
AMHS-A/A/4
26
5
Praktek a. Pengoperasian. b. Penggunaan alat ukur. c. Pemeliharaan pencegahan d. Trouble Shooting.
AMHS-A/A/5
6
Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek
AMHS-A/A/6
138
16 32 JUMLAH
130
170
VI. SILABI : RATING AHLI AMHS
(sedang dalam pengembangan)
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK
SKP TERAMPIL
RATING AERONAUTICAL MESSAGE HANDLING SYSTEM ( AMHS ) 230 Jam Pelajaran
I
KODE: AMHS -A/KKP Teori : 98 Jam Praktek : 132 Jam
PENDAHULUAN AMHS adalah suatu sub jaringan ATN yang merupakan jaringan komunikasi data penerbangan antar stasiun (Ground to Ground Communication) yang berfungsi sebagai network dan switching untuk berbagai alamat dan aplikasi dalam rangka menunjang kelancaran operasional pelayanan keselamatan penerbangan . Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan teknisi penerbangan pemegang SKP memiliki rating, maka teknisi yang mengoperasikan dan memelihara peralatan AMHS wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan .
II
MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keahlian yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating AMHS dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih,ahli dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan peralatan AMHS serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya.
III
PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma II atau yang sederajat dalam bidang teknik elektronika. b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Terampil Elektronika Penerbangan.
IV
MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggungjawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas AMHS, sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi operasional sesuai standar yang dipersyaratkan.
V. KURIKULUM RATING TERAMPIL : AERONAUTICAL MESSAGE HANDLING SYSTEM (AMHS)
NO
MATA PELAJARAN
KODE
JUMLAH JAM PELAJARAN TEORI PRAKTEK 16
1
Teori Umum Peralatan a. Fungsi Peralatan b. Teori penunjang c. Dokumen Terkait.
AMHS -A/T//1
2
Teknik peralatan a. Teori Rinci b. Teori Operasi dan Blok diagram. c. Rencana instalasi
AMHS-A/T/2
46
3
Prosedur Pengoperasian .
AMHS-A/T/3
12
4
Pemeliharaan c. Pemeliharaan Pencegahan . d. Pemeliharaan Perbaikan.
AMHS -A/T/4
16
5
Praktek a. Pengoperasian. b. Penggunaan alat ukur. c. Pemeliharaan Pencegahan . d. Trouble Shooting. e. Analisis sistem Peralatan f. Praktek kerja Lapangan
AMHS -A/T/5
6
Ujian/Evaluasi c. Teori d. Praktek
AMHS-A/T/6
108
8 24 TOTAL
98
132
VI. SILABI : RATING TERAMPIL AMHS
(sedang dalam pengembangan)
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK SKP AHLI
RATING INTEGRATED REMOTE CONTROL AND MONITORING SYSTEM 288 Jam Pelajaran
I.
KODE: IRCMS-A/KKP
Teori : 120 Jam Praktek : 168 Jam
PENDAHULUAN Integrated Remote Control and Monitoring System ( IRCMS ) adalah suatu peralatan yang digunakan untuk pengendalian dan pemantauan secara terintegrasi peralatan-peralatan penunjang keselamatan penerbangan (Telekomunikasi, Navigasi dan Listrik) guna menunjang efektifitas dan efisiensi ( kelancaran ) dalam operasional pelayanan keselamatan penerbangan. Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, maka perlu dilaksanakan sertifikasi bagi personil elektronika penerbangan yang diatur dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan. Untuk maksud tersebut bagi teknisi yang menangani peralatan IRCMS perlu dilaksanakan pendidikan dan pelatihan rating peralatan tersebut.
II.
MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keahlian yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating IRCMS dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih,ahli dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan peralatan IRCMS serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya.
III.
PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma III atau yang sederajat dalam bidang teknik elektronika b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Ahli Elektronika Penerbangan.
IV.
MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggungjawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas IRCMS sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.
V. KURIKULUM RATING AHLI IRCMS
NO
MATA PELAJARAN
KODE
JUMLAH JAM PELAJARAN TEORI PRAKTEK 24
1
Teori Umum Peralatan a. Fungsi. b. Teori penunjang. c. Dokumen Terkait
IRCMS-A/A /1
2
Teknik peralatan a. Teori Rinci.Peralatan. b. Blok diagram. c. Perencanaan instalasi
IRCMS-A/A /2
48
3
Prosedur Pengoperasian .
IRCMS-A/A /3
16
4
Pemeliharaan a. Pemeliharaan Pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan.
IRCMS-A/A /4
24
5
Praktek a. Pengoperasian. b. Penggunaan Alat Ukur. c. Pemeliharaan Pencegahan . d. Trouble Shooting e. Analisa sistem
IRCMS-A/A /5
6
Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek
IRCMS-A/A /6
144
8 24
VI. SILABI : RATING AHLI INTEGRATED REMOTE CONTROL AND MONITORING SYSTEM ( IRCMS ) JAMPEL NO MATA PELAJARAN ( TOPIK ) 1 Teori umum peralatan ; a. Fungsi b. Teori Penunjang. c. Dokumen terkait
2
Teknik peralatan a. Teori rinci peralatan. b. Blok diagram.
TUJUAN Agar peserta memahami dasar teknis Peralatan IRCMS.
Agar peserta memahami sistem peralatan .
POKOK BAHASAN
T
• Fungsi /kegunaan peralatan. • Teori penunjang ; - Komunikasi Data - Perangkat Komunikasi - Media Komunikasi - Protocol - Jaringan - Mode Komunikasi. • Dokumen terkait
4 16
• Teori Operasi dan Blok diagram. • Sistem hardware meliputi ; Ø Sistem server. Ø Supervisory. Ø Terminal. Ø Jaringan. Ø Interface. Ø Sistem monitoring • Sistem Software meliputi ; Ø Operating System. Ø Flowchart/Diagram alur perangkat Lunak
16
• Management Operasi IRCMS. • Rencana Instalasi
8 8
4
8
8
P
PENGAJAR
DAFTAR PUSTAK A
3
Prosedur pengoperasian
Agar peserta mengerti dan memahami prosedur pengoperasian peralatan secara benar
• Pengoperasian secara hardware meliputi ; Ø Interkoneksi Sistem dan peripheral . Ø Menghidupkan Ø Mematikan Ø Change over. • Pengoperasian secara software meliputi; Ø Mnghidupkan / restart. Ø Mematikan Ø Change Over. Ø Status System Ø Status Line. Ø Create Line dan Setting Ø Parameter line • Pengoperasian terminal meliputi Ø Interkoneksi. Ø Menghidupkan Ø Setting Parameter Ø Mematikan
4
Pemeliharaan a.Pemeliharaan pencegahan. b. Pemeliharaan perbaikan
Agar peserta mema hami konsep pemeli haraan dan perbaikan sistem peralatan sesuai dengan standar
• Pemeliharaan Pencegahan Ø Pemeliharaan berkala Ø Performance Check • Pemeliharaan Perbaikan meliputi ; Sistem hardware ( Sistem server,Supervisory,terminal, jaringan,line interface) • Perbaikan software; Ø Rekonfigurasi Ø Reinstalasi
4
8
4
4
8
12
5
6
Praktek a. Pengoperasian. b. Penggunaan alat ukur c. Pemeliharaan pencegahan d. Trouble shooting
Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek
• • • •
16 24 24 48
Praktek pengoperasian. Praktek penggunaan Alat Ukur. Praktek pemeliharaan peralatan. Trouble shooting dan analisis sistem peralatan. • Praktek Kerja lapangan
• Ujian Teori • Ujian Praktek
32
8 24
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK SKP TERAMPIL
RATING INTEGRATED REMOTE CONTROL AND MONITORING SYSTEM ( IRCMS ) 210 Jam Pelajaran
I.
KODE: IRCMS-A/KKP Teori : 82 Jam Praktek : 128Jam
PENDAHULUAN Integrated Remote Control and Monitoring System ( IRCMS ) adalah suatu peralatan yang digunakan untuk pengendalian dan pemantauan secara terintegrasi peralatanperalatan penunjang keselamatan penerbangan (Telekomunikasi, Navigasi dan Listrik) guna menunjang efektifitas dan efisiensi ( kelancaran )dalam operasional pelayanan keselamatan penerbangan. Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, maka perlu dilaksanakan sertifikasi bagi personil elektronika penerbangan yang diatur dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan. Untuk maksud tersebut bagi teknisi yang menangani peralatan IRCMS perlu dilaksanakan pendidikan dan pelatihan rating peralatan tersebut.
II.
MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan terampil yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating IRCMS dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih,ahli dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan peralatan IRCMS serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya.
III.
PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma II atau yang sederajat dalam bidang teknik elektronika b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Terampil Elektronika Penerbangan.
IV.
MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggungjawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas IRCMS, sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.
V. KURIKULUM RATING TERAMPIL IRCMS
NO
MATA PELAJARAN
KODE
JUMLAH JAM PELAJARAN TEORI PRAKTEK 16
1
Teori Umum Peralatan a. Fungsi . b. Teori penunjang c. Dokumen Terkait
IRCMS-A/T /1
2
Teknik peralatan a. Teori Rinci b. Blok diagram.
IRCMS-A/T /2
32
3
Prosedur Pengoperasian .
IRCMS-A/T /3
8
4
Pemeliharaan a. Pemeliharaan Pencegahan . b. Pemeliharaan Perbaikan.
IRCMS-A/T /4
16
5
Praktek a. Pengoperasian. b. Penggunaan Alat Ukur c. Pemeliharaan Pencegahan . d. Trouble Shooting
IRCMS-A/T /5
6
Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek
IRCMS-A/T /6
106
8 24
VI. SILABI : RATING TERAMPIL INTEGRATED REMOTE CONTROL AND MONITORING SYSTEM ( IRCMS ) JAMPEL NO MATA PELAJARAN ( TOPIK ) 1 Teori umum peralatan ; a. Fungsi b. Teori Penunjang. c. Dokumen terkait
2
Teknik peralatan a. Teori rinci peralatan. b. Blok diagram.
TUJUAN Agar peserta memahami dasar teknis Peralatan IRCMS.
Agar peserta memahami sistem peralatan .
POKOK BAHASAN
T
• Fungsi /kegunaan peralatan. • Teori penunjang ; - Komunikasi Data - Perangkat Komunikasi - Media Komunikasi - Protocol - Jaringan - Mode Komunikasi. • Dokumen terkait
4 10
• Teori Operasi dan Blok diagram.; • Sistem hardware meliputi ; Ø Sistem server. Ø Supervisory. Ø Terminal. Ø Jaringan. Ø Interface. Ø Sistem monitoring • Sistem Software meliputi ; Ø Operating System. Ø Flowchart/Diagram alur perangkat lunak
8
• Management Operasi IRCMS
8
2
8
8
P
PENGAJAR
DAFTAR PUSTAK A
3
Prosedur pengoperasian
Agar peserta mengerti dan memahami prosedur pengoperasian peralatan secara benar
• Pengoperasian secara hardware meliputi ; Ø Interkoneksi Sistem dan peripheral . Ø Menghidupkan Ø Mematikan Ø Change over. • Pengoperasian secara software meliputi; Ø Mnghidupkan / restart. Ø Mematikan Ø Change Over. Ø Status System Ø Status Line. Ø Create Line dan Setting Ø Parameter line • Pengoperasian terminal meliputi ; Ø Interkoneksi. Ø Menghidupkan Ø Setting Parameter Ø Mematikan
4
4
2
4
5
6
Pemeliharaan a.Pemeliharaan pencegahan. b. Pemeliharaan perbaikan
Praktek a. Pengoperasian. b. Penggunaan alat ukur c. Pemeliharaan pencegahan d. Trouble shooting Ujian/Evaluas a. Teori b. Praktek
Agar peserta mema hami konsep pemeli haraan dan perbaikan sistem peralatan sesuai dengan standar
• Pemeliharaan Pencegahan Ø Pemeliharaan berkala Ø Performance Check • Pemeliharaan Perbaikan meliputi ; Sistem hardware ( Sistem server,Supervisory,terminal, jaringan,line interface) • Perbaikan software; Ø Rekonfigurasi Ø Reinstalasi • • • • •
4
8
4
8 16 8 32 16
Praktek pengoperasian. Praktek penggunaan Alat Ukur. Praktek pemeliharaan peralatan. Trouble Shooting. Praktek Kerja Lapangan
• Ujian Teori • Ujian Praktek
8 24
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK SKP AHLI
RATING VERY HIGH FREQUENCY AIR GROUND COMMUNICATION ( VHF A/G ) 216 Jam Pelajaran
I
KODE: VHF AG-B/KKP Teori : 88 Jam Praktek : 128 Jam
PENDAHULUAN Very High Frequency Air Ground Communication ( VHF A/G ) adalah peralatan komunikasi penerbangan yang berfungsi sebagai sarana komunikasi antara Controller /Petugas PLLU dengan pilott dalam rangka pelayanan keselamatan penerbangan dengan menggunakan frekuensi Aeronautical Band antara 118MHz – 136.95MHz. Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan teknisi penerbangan pemegang SKP memiliki rating, maka teknisi yang mengoperasikan dan memelihara peralatan VHF A/G wajib mengikuti pendidIkan dan pelatihan .
II
MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keahlian yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating VHF A/G dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih,ahli dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan peralatan VHF A/G serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya.
III
PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma III atau yang sederajat dalam bidang teknik elektronika. b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Ahli Elektronika Penerbangan.
IV
MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggungjawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas VHF-A/G, sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.
V. KURIKULUM RATING AHLI VHF A/G
NO
MATA PELAJARAN
KODE
JUMLAH JAM PELAJARAN TEORI PRAKTEK 12
1
Teori Umum Peralatan a. Fungsi Peralatan b. Teori penunjang c. Dokumen Terkait.
VHFAG-B/A/1
2
Teknik peralatan a. Teori Rinci b. Teori Operasi dan Blok diagram. c. Rencana instalasi
VHFAG-B/A/2
40
3
Prosedur Pengoperasian .
VHFAG-B/A/3
12
4
Pemeliharaan a. Pemeliharaan Pencegahan . b. Pemeliharaan Perbaikan.
VHFAG-B/A/4
16
5
Praktek a. Pengoperasian. b. Penggunaan alat ukur. c. Pemeliharaan Pencegahan . d. Trouble Shooting. c. Analisis sistem Peralatan d. Praktek Kerja lapangan
VHFAG-B/A/5
6
Ujian/Evaluasi a..Teori. b. Praktek
104
VHFAG-B/A/6
8 24
VI. SILABI : RATING AHLI VHF A/G JAMPEL NO 1
2
MATA PELAJARAN ( TOPIK ) Teori Umum Peralatan a. Fungsi . b. Teori Penunjang. c. Dokumen terkait
Teknik Peralatan. a.Teori rinci peralatan. b. Blok Diagram. c. Rencana Instalasi.
TUJUAN
POKOK BAHASAN
Agar peserta mengerti dan memahami dasar teknis Peralatan
• Fungsi / kegunaan peralatan . • Teori penunjang yang meliputi ; Ø Komunikasi Radio Penerbangan. Ø Frequency Band. Ø AFS. Ø AMS. Ø Teori Propagasi Gelombang elektro magnet. Ø Karakteristik lapisan udara • Dokumen terkait
2
•
8
Agar peserta mengerti dan memahami system peralatan
Teori Operasi , Blok diagram dan circuit diagram meliputi ; Ø Tower set Ø VHF ER Ø Transceiver • Prinsip kerja Pemancar. yang meliputi ; Ø Synthesizer Ø Modulator. Ø RF Power Amplifier.
T
8
2
8
P
PENGAJAR
DAFTAR PUSTAKA - Annex 10 Volume III Communication. Procedure. - ATS Planning System Manual ( Doc 9426 – AN/924 ). - Buku petunjuk pengoperasian & pemeliharaan peralatan VHF A/G .
Ø Antenna & change over unit. Ø Interkoneksi. • Prinsip kerja Penerima yang meliputi ; Ø Synthesizer ØRF Amplifier ØMixer dan IF amplifier ØAudio amplifier. • Prinsip kerja Console Desk yang meliputi ;
Ø Switching system Ø Meteo display & sensor. • Prinsip kerja Recorder yang meliputi ; Ø Record System Ø Control System Ø Play Back system Ø Audio Interface. • Prinsip kerja VHF – ER yang meliputi ; Ø Konfigurasi Ø Media Transmisi. Ø Echo Supression. • Prinsip kerja VHF Portable. • Rencana kerja instalasi
8
2
4
4
2 4
3
Prosedur Pengoperasian
•
Pengoperasian pemancar. Pengoperasian Penerima. Pengoperasian Console Desk. Pengoperasian Recorder. Pengoperasian VHFER
12
Agar peserta mema Pemeliharaan pencegahan hami konsep pemeli meliputi; Ø Pemeliharaan haraan dan perbaikan berkala sistem peralatan sesuai Ø Performance Check dengan standar Pemeliharaan perbaikan meliputi ; Ø Pemancar. Ø Penerima. Ø VHF-ER. Ø Recorder
4
Agar peserta menger-ti dan memahami prosedur pengoperasian peralatan secara benar
• • • •
4
5
Pemeliharaan; a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan perbaikan
Praktek ; a. Pengoperasian b. Penggunaan Alat Ukur c. Pemeliharaan pencegahan. d. Trouble Shooting
Agar peserta memiliki .Praktek pengoperasian keahlian dalam yang meliputi ; Ø Tower Set. pengoperasian dan Ø VHF-ER. mampu untuk Ø Recorder melaksanakan pemeliharaan system • Penggunaan alat ukur yang meliputi ; dan trouble shooting Ø AVO Meter. Ø Osciloscope Ø .Freq.Counter. Ø Audio/Rf Generator. Ø Power Meter
12
8
16
.
6
Ujian/Evaluasi ; a.Teori. b.Praktek.
Untuk mengevaluasi sejauh mana kemampuan peserta.
• Pemeliharaan pencegahan meliputi ; Ø Pemancar. Ø Penerima. Ø Console Desk. Ø Recorder. Ø VHF-ER.
24
• Trouble shooting meliputi ; Ø Analisa kerusakan modul. Ø Analisa kerusakan . Ø Interkoneksi. Ø Analisa kerusakan sistem. • Praktek kerja lapangan
32
• •
Ujian teri. Ujian Praktek
24 8 24
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK SKP TERAMPIL
RATING VERY HIGH FREQUENCY AIR GROUND COMMUNICATION ( VHF A/G ) 150 Jam Pelajaran
I
KODE: VHF AG-B/KKP Teori : 60 Jam Praktek : 90 Jam
PENDAHULUAN
Very High Frequency Air Ground Communication ( VHF A/G ) adalah peralatan komunikasi Penerbangan yang berfungsi sebagai sarana komunikasi antara Controller /Petugas PLLU dengan Pesawat dalam rangka pelayanan keselamatan penerbangan dengan menggunakan frekwensi Aeronautical Band antara 118MHz – 136.95MHz. Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan teknisi penerbangan pemegang SKP memiliki rating, maka teknisi yang mengoperasikan dan memelihara peralatan VHF A/G wajib mengikuti pendidIkan dan pelatihan . II
MAKSUD DAN TUJUAN
Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan ketrampilan yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating VHF A/G dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih,ahli dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan peralatan VHF A/G serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya. III
PERSYARATAN :
b. c. IV
Pendidikan minimal Diploma II atau yang sederajat dalam bidang teknik elektronika Memiliki Sertifikat Kecakapan Terampil Elektronika Penerbangan.
MANFAAT YANG DIHARAPKAN :
Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggungjawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas VHF-A/G, sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.
V. KURIKULUM RATING TERAMPIL VHF A/G
NO
MATA PELAJARAN
KODE
JUMLAH JAM PELAJARAN TEORI PRAKTEK 12
1
Teori Umum Peralatan b. Fungsi c. Teori penunjang c. Dokumen Terkait.
VHFAG-B/T /1
2
Teknik peralatan b. Teori Rinci Peralatan c. Blok diagram.
VHFAG-B/T /2
20
3
Prosedur Pengoperasian .
VHFAG-B/T /3
8
4
Pemeliharaan e. Pemeliharaan Pencegahan . f. Pemeliharaan Perbaikan.
VHFAG-B/T /4
12
5
Praktek b. Pengoperasian. c. Penggunaan alat ukur. d. Pemeliharaan Pencegahan . e. Trouble Shooting. f. Praktek kerja lapangan
VHFAG-B/T /5
6
Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek
VHFAG-B/T /6
76
8 16
VI. SILABI : RATING TERAMPIL VHF A/G JAMPEL NO 1
2
MATA PELAJARAN ( TOPIK ) Teori Umum Peralatan a. Fungsi . b. Teori Penunjang. c. Dokumen terkait
Teknik Peralatan. a.Teori rinci peralatan. b. Blok Diagram.
TUJUAN
POKOK BAHASAN
Agar peserta mengerti dan memahami dasar teknis Peralatan
• Fungsi / kegunaan peralatan . • Teori penunjang yang meliputi ; Ø Komunikasi Radio Penerbangan. Ø Frequency Band. Ø AFS. Ø AMS. Ø Teori Propagasi Gelombang elektro magnet. Ø Karakteristik lapisan udara • Dokumen terkait
4
•
4
Agar peserta mengerti dan memahami system peralatan
Teori Operasi , Blok diagram dan circuit diagram meliputi ; Ø Tower set Ø VHF ER Ø Transceiver • Prinsip kerja Pemancar. yang meliputi ; Ø Synthesizer Ø Modulator. Ø RF Power Amplifier.
T
6
2
2
P
PENGAJAR
DAFTAR PUSTAKA - Annex 10 Volume III Communication. Procedure. - ATS Planning System Manual ( Doc 9426 – AN/924 ). - Buku petunjuk pengoperasian & pemeliharaan peralatan VHF A/G .
Ø Antenna & change over unit. Ø Interkoneksi. • Prinsip kerja Penerima yang meliputi ; Ø Synthesizer ØRF Amplifier ØMixer dan IF amplifier ØAudio amplifier. •
Prinsip kerja Console Desk yang meliputi ;
2
4
Ø Switching system Ø Meteo display & sensor. • Ø Ø Ø Ø
Prinsip kerja Recorder yang meliputi ; Record System Control System Play Back system Audio Interface.
•
4
Prinsip kerja VHF – ER yang meliputi ; Ø Konfigurasi Ø Media Transmisi. Ø Echo Supression.
2
•
2
Prinsip kerja VHF Portable.
3
Prosedur Pengoperasian
Agar peserta menger-ti dan memahami prosedur pengoper asian peralatan secara benar
• Pengoperasian ; Ø Pemancar. Ø Penerima. Ø Console Desk. Ø Recorder. Ø VHF-ER
8
4.
Pemeliharaan; a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan perbaikan
Agar peserta mema hami konsep pemeli haraan dan perbaikan sistem peralatan sesuai dengan standar
• Pemeliharaan pencegahan meliputi ; Ø Pemeliharaan berkala . Ø Performance Check. • Perbaikan peralatan meliputi ; Ø Pemancar. Ø Penerima. Ø VHF-ER. Ø Recorder
4
5
Praktek ; a. Pengoperasian b. Penggunaan Alat Ukur c. Pemeliharaan pencegahan. d. Trouble Shooting
Agar peserta memiliki keahlian dalam pengoperasian dan mampu untuk melaksanakan pemeliharaan system dan trouble shooting
• .Praktek pengoperasian yang meliputi ; Ø Tower Set. Ø VHF-ER. Ø Recorder • Penggunaan alat ukur yang meliputi ; Ø AVO Meter. Ø Osciloscope Ø .Frequency Counter. Ø Audio/RF Generator Ø Power meter.
8
6
16
.
6
Ujian/Evaluasi ; a.Teori. b.Praktek.
Untuk mengevaluasi sejauh mana kemampuan peserta.
• Pemeliharaan pencegahan meliputi ; Ø Pemancar. Ø Penerima. Ø Console Desk. Ø Recorder. Ø VHF-ER.
16
• Trouble shooting meliputi ; Ø Analisa kerusakan modul. Ø Analisa kerusakan . Ø Interkoneksi.
16
• Praktek kerja lapangan
24
• •
Ujian teori. Ujian Praktek
8 16
3
4
c. - a 4
4
e.
5
4
16
16
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK RATING AERODROME TERMINAL INFORMATION SYSTEM ( ATIS )
SKP AHLI
208 Jam Pelajaran I
KODE: ATIS-B/KKP Teori : 84 Jam Praktek : 124 Jam
PENDAHULUAN
Aerodrome Terminal Information System ( ATIS ) adalah peralatan yang digunakan untuk memancarkan informasi keadaan cuaca maupun kondisi bandara melauli pemancar yang bekerja pada frekwensi VHF yang dipancarkan secara periodic. Sedangkan DATIS adalah informasi yang diberikan berupa data atau suara yang terintegrasi melalui fasiltas digital link. Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan teknisi penerbangan pemegang SKP memiliki rating, maka teknisi yang mengoperasikan dan memelihara peralatan ATIS wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan . II
MAKSUD DAN TUJUAN
Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keahlian yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating ATIS dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih,ahli dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan peralatan ATIS serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya. III
PERSYARATAN : a. b.
IV
Pendidikan minimal Diploma III atau yang sederajat dalam bidang teknik elektronika Memiliki Sertifikat Kecakapan Ahli Elektronika Penerbangan.
MANFAAT YANG DIHARAPKAN :
Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggungjawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas ATIS, sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.
V. KURIKULUM RATING AHLI ATIS
NO
MATA PELAJARAN
KODE
JUMLAH JAM PELAJARAN TEORI PRAKTEK 12
1
Teori Umum Peralatan a. Fungsi . b. Teori penunjang c. Dokumen Terkait.
ATIS-B/A /1
2
Teknik peralatan a. Teori Rinci Peralatan. b. Blok diagram. c. Rencana instalasi
ATIS-B/A /2
32
3
Prosedur Pengoperasian .
ATIS-B/A /3
12
4
Pemeliharaan a. Pemeliharaan Pencegahan . b. Pemeliharaan Perbaikan.
ATIS-B/A /4
20
5
Praktek a. Pengoperasian. b. Penggunaan alat ukur. c. Pemeliharaan Pencegahan . d. Trouble Shooting. e. Analisis sistem Peralatan
ATIS-B/A /5
6
Ujian/Evaluasi a. Teori. b. Praktek
ATIS/B/A/KKP/6
100
8 24
VI. SILABI : RATING AHLI ATIS JAMPEL NO 1
2
3
MATA PELAJARAN ( TOPIK ) Teori Umum a. Fungsi Peralatan b. Teori Penunjang c. Dokumen terkait
Detail Teknik Peralatan a. Teori Operasi dan Blok Diagram b.Prinsip kerja peralatan c.Rencana Instalasi
Prosedur Pengoperasian peralatan
TUJUAN Agar peserta mengerti dan memahami fungsi serta dasar teknis peralatan
Agar peserta mengerti, memahami, dan mampu mengoperasikan serta melaksanakan pemeliha raan sistem peralatan
Agar peserta mengerti dan memahami prosedur pengoperasian.
POKOK BAHASAN
T
• Fungsi/kegunaan peralatan. • Teori penunjang meliputi; Ø Komunikasi Radio Penerbangan. ( AFS,AMS ). Ø Komunikasi data • Dokumen terkait
2 8
• Teori Operasi dan Blok diagram. Ø Pemancar dan penerima Ø konfigurasi sistem
12
• Prinsip Kerja Pemancar Ø Synthesizer. Ø Modulator. Ø RF Power Amplifier. Ø Antenna & change over unit • Prinsip kerja console .
8
2
8
- Control System - Play Back system - Audio/data Interface. • Rencana instalasi
4
a. Pengoperasian pemancar b. Pengoperasian Console.
4 8
.
P
PENGAJAR
DAFTAR PUSTAKA
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK SKP TERAMPIL
RATING AERODROME TERMINAL INFORMATION SYSTEM (ATIS) 142 Jam Pelajaran
I
KODE: ATIS -B/KKP Teori : 56 Jam Praktek : 86 Jam
PENDAHULUAN
Aerodrome Terminal Information System ( ATIS ) adalah peralatan yang digunakan untuk memancarkan informasi keadaan cuaca maupun kondisi bandara melauli pemancar yang bekerja pada frekwensi VHF yang dipancarkan secara periodic. Sedangkan DATIS adalah informasi yang diberikan berupa data atau suara yang terintegrasi melalui fasiltas digital link. Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan teknisi penerbangan pemegang SKP memiliki rating, maka teknisi yang mengoperasikan dan memelihara peralatan ATIS wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan . II
MAKSUD DAN TUJUAN
Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan ketrampilan yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating ATIS dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih,ahli dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan peralatan ATIS serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya. PERSYARATAN :
III
b. c. IV
Pendidikan minimal Diploma II atau yang sederajat dalam bidang teknik elektronika Memiliki Sertifikat Kecakapan Terampil Elektronika Penerbangan.
MANFAAT YANG DIHARAPKAN :
Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggungjawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas ATIS, sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.
V. KURIKULUM RATING TERAMPIL ATIS
NO
MATA PELAJARAN
KODE
JUMLAH JAM PELAJARAN TEORI PRAKTEK 12
1
Teori Umum Peralatan b. Fungsi c. Teori penunjang c. Dokumen Terkait.
ATIS-B/T /1
2
Teknik peralatan b. Teori Rinci Peralatan c. Block diagram.
ATIS-B/T/ 2
20
3
Prosedur Pengoperasian .
ATIS-B/T /3
8
4
Pemeliharaan b. Pemeliharaan Pencegahan . c. Pemeliharaan Perbaikan.
ATIS-B/T /4
8
5
Praktek b. Pengoperasian. c. Penggunaan alat ukur. d. Pemeliharaan Pencegahan . d. Trouble Shooting Ujian/Evaluasi b. Teori c. Praktek
ATIS-B/T /5
6
86
ATIS-B/T /6
8 16
VI. SILABI : RATING TERAMPIL ATIS JAMPEL NO 1
2
MATA PELAJARAN ( TOPIK ) Teori Umum a. Fungsi Peralatan b. Teori Penunjang c. Dokumen terkait
Detail Teknik Peralatan a. Teori Operasi dan Blok Diagram b.Prinsip kerja peralatan
TUJUAN
POKOK BAHASAN
Agar peserta mengerti dan memahami fungsi serta dasar teknis peralatan
• Fungsi/kegunaan peralatan. • Teori penunjang meliputi; Ø Komunikasi Radio Penerbangan ( AFS, AMS ). Ø Komunikasi data
4
• Dokumen terkait
2
Agar peserta mengerti, memahami, dan mampu mengoperasikan serta melaksanakan pemeliha raan sistem peralatan
T
6
• Teori Operasi dan Blok diagram. Ø Pemancar dan penerima Ø konfigurasi sistem
8
• Prinsip Kerja Pemancar - Synthesizer - Modulator - RF Power Amplifier - Antenna & change over unit • Prinsip kerja console
4
- Control System - Play Back system - Audio/data Interface.
8
P
PENGAJAR
DAFTAR PUSTAKA
3
4
5
6
Prosedur Pengoperasian peralatan
Agar peserta mengerti dan memahami prosedur pengoperasian.
a. Pengoperasian pemancar b. Pengoperasian Console.
Sistem pemeliharaan; a. pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan perbaikan
Agar peserta memahami konsep pemeliharaan dan perbaikan sistem peralatan ATIS sesuai dengan standar
• Pemeliharaan Pencegahan meliputi ; - Pemeliharaan berkala - Performance check. • Pemeliharaan Perbaikan meliputi ; - Pemancar - Console ATIS
Praktek. a. Pengoperasian b. Penggunaan Alat Ukur. c. Pemeliharaan pencegahan. d. Trouble Shooting e. Analisis Sistem Peralatan
Agar peserta dapat mema hami dan mampu untuk me laksanakan pengoperasian dan pemeliharaan system
• Pengoperasian peralatan. • Penggunaan alat ukur ; - AVO Meter - Osciloscope - Frequency Counter. - Audio/Rf Generator. - Power Meter. • Pemeliharaan pencegahan • Trouble shootingdan analisis sistem • Praktek Kerja
Ujian/Evaluasi a. Teori. b. Praktek.
Untuk mengetahui kemampuan peserta
2 6
.
• •
Ujian teori Ujian Praktek.
2
6
8 16
8 24 24 8 16
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK SKP AHLI
RATING HF AIR GROUND COMMUNICATION 208 Jam Pelajaran
I.
KODE: HF AG-B/KKP Teori : 80 Jam Praktek : 128 Jam
PENDAHULUAN HF Air Ground Communication ( RDARA/MWARA ) adalah suatu peralatan yang berfungsi sebagai komunikasi antar Pilot dengan personil Bantuan Operasi penerbangan dengan menggunakan frequency tinggi. Antara MWARA dan RDARA pada prinsipnya sama hanya dibedakan pada power output dan fungsi operasionalnya. MWARA power outputnya sampai dengan 5 KW dioperasikan untuk mendukung komunikasi penerbangan Internasional , sedangkan RDARA power outputnya sampai dengan 1KW dan dioperasikan untuk mendukung komunikasi penerbangan domestik.. Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, maka perlu dilaksanakan sertifikasi bagi personil elektronika penerbangan yang diatur dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan. Untuk maksud tersebut bagi teknisi yang menangani peralatan HF Air Ground communication (RDARA/MWARA) perlu dilaksanakan pendidikan dan pelatihan rating peralatan tersebut.
II.
MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keahlian yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating HF Air Ground communication (RDARA/MWARA) dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih,ahli dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan peralatan HF Air Ground communication RDARA/MWARA serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya.
III.
PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma III atau yang sederajat dalam bidang teknik elektronika b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Ahli Elektronika Penerbangan.
IV.
MANFAAT YANG DIHARAPKAN :
Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggungjawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas HF A/G ( RDARA/MWARA ), sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.
V. KURIKULUM RATING AHLI HF A/G NO
MATA PELAJARAN
KODE
JUMLAH JAM PELAJARAN TEORI PRAKTEK 12
1
Teori Umum Peralatan a. Fungsi b. Teori penunjang c. Dokumen Terkait.
HFAG-B/A/1
2
Teknik peralatan a. Teori Rinci Peralatan b. Blok diagram. c. Rencana instalasi
HFAG-B/A/2
40
3
Prosedur Pengoperasian .
HFAG-B/A/3
8
4
Pemeliharaan a. Pemeliharaan Pencegahan . b. Pemeliharaan Perbaikan.
HFAG-B/A/4
12
5
Praktek a. Pengoperasian. b. Penggunaan alat ukur. c. Pemeliharaan Pencegahan . d. Trouble Shooting
HFAG-B/A/5
6
Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek
HFAG-B/A/6
106 8 16 16 30
8 24
VI. SILABI : RATING AHLI HF-AG ( RDARA/MWARA ) JAMPEL NO 1
2
MATA PELAJARAN (TOPIK ) Teori Umum Peralatan. a. Fungsi. b. Teori penunjang. c. Dokumen terkait
Teknik Peralatan. a. Teori rinci peralatan. b. Blok diagram. c. Rencana instalasi
TUJUAN Agar peserta memahami dasar teknis peralatan..
Agar peserta memahami sistem peralatan
POKOK BAHASAN
Prosedur pengoperasian
2 8
• Teori Operasi ,blok diagram dan circuit diagram. • Prinsip Kerja Pemancar .
16
• Prinsip kerja Penerima dan multi coupler . • Prinsip kerja console Desk.
Agar peserta mengerti dan memahami prosedur pengoperasian peralatan secara benar
P
• Fungsi /kegunaan Peralatan . • Teori penunjang ; Ø Komunikasi Radio Penerbangan. Ø Teori Propagasi. Ø Karakteristik lapisan udara. Ø Anenna dan media transmisi. • Dokumen terkait
dan remote control. • Rencana instalasi
3
T
• • • •
Pengoperasian pemancar Pengoperasian penerima Pengopersian remote control dan console desk. Selective call
2
4 8 8 4
2 2 2 2
PEN DAFTAR GAJ PUSTAKA AR • Annex 10 • ATS Planning Manual • Buku petunjuk pengoperasi an dan pemeliharaa n peralatan
4
5
6
Pemeliharaan a. pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan perbaikan
Agar peserta memahami konsep pemeliharaan dan perbaikan sistem peralatan sesuai standar.
Praktek a. Pengoperasian. b. Penggunaan alat ukur. c. Pemeliharaan pencegahan d. Trouble shooting
Agar peserta memiliki keahlian dalam pengoperasian dan mampu untuk melaksanakan pemeliharaan system dan trouble shooting
Ujian/Evaluasi a.Teori. b. Praktek
Untuk mengevaluasi sejauh mana kemampuan peserta.
• Pemeliharaan pencegahan meliputi ; Ø Pemeliharaan berkala . Ø Performance check.
4
• Pemeliharaan perbaikan
8
• Praktek kerja pemancar. • Praktek kerja penerima. • Penggunaan alat ukur • Trouble shootingdan pemeliharan pencegahan. • Praktek kerja lapangan
12 12 16 40 24
8 24
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK SKP TERAMPIL
RATING HF AIR GROUND COMMUNICATION 130 Jam Pelajaran
I.
KODE: HF AG-B/KKP Teori : 58 Jam Praktek : 72 Jam
PENDAHULUAN HF Air Ground Communication ( RDARA/MWARA ) adalah suatu peralatan yang berfungsi sebagai komunikasi antar Pilot dengan personil Bantuan Operasi penerbangan dengan menggunakan frequency tinggi. Antara MWARA dan RDARA pada prinsipnya sama hanya dibedakan pada power output dan fungsi operasionalnya. MWARA power outputnya sampai dengan 5 KW dioperasikan untuk mendukung komunikasi penerbangan Internasional , sedangkan RDARA power outputnya sampai dengan 1KW dan dioperasikan untuk mendukung komunikasi penerbangan domestik.. Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, maka perlu dilaksanakan sertifikasi bagi personil elektronika penerbangan yang diatur dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan. Untuk maksud tersebut bagi teknisi yang menangani peralatan HF Air Ground communication (RDARA/MWARA) perlu dilaksanakan pendidikan dan pelatihan rating peralatan tersebut.
II.
MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan terampil yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating HF Air Ground communication (RDARA/MWARA) dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih,ahli dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan peralatan HF Air Ground communication RDARA/MWARA serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya.
III.
PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma II atau yang sederajat dalam bidang teknik elektronika b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Terampil Elektronika Penerbangan.
IV.
MANFAAT YANG DIHARAPKAN :
Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggungjawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas HF A/G ( RDARA/MWARA ), sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.
V. KURIKULUM RATING TERAMPIL HF A/G
NO
MATA PELAJARAN
KODE
JUMLAH JAM PELAJARAN TEORI PRAKTEK 12
Teori Umum Peralatan c. Fungsi d. Teori penunjang c. Dokumen Terkait.
HFAG-B/T/1
2
Teknik peralatan a. Teori Rinci Peralatan. b. Blok diagram.
HFAG-B/T/2
24
3
Prosedur Pengoperasian .
HFAG-B/T/3
8
4
Pemeliharaan a. Pemeliharaan Pencegahan . b. Pemeliharaan Perbaikan.
HFAG-B/T/4
10
5
Praktek a. Pengoperasian. b. Penggunaan alat ukur. c. Pemeliharaan Pencegahan . d. Trouble Shooting. e. Praktek kerja lapangan Ujian/Evaluasi a. Teori c. Praktek
HFAG-B/T/5
1
6
2
56
HFAG-B/T/6
4 16
VI. SILABI : RATING TERAMPIL HF-AG ( RDARA/MWARA ) NO MATA PELAJARAN ( TOPIK )
TUJUAN
1
Agar peserta memahami dasar teknis Peralatan ..
2
Teori Umum Peralatan. a. Fungsi. b. Teori Penunjang c. Dokumen Terkait
Teknik Peralatan. a. Teori rinci peralatan. b. Blok diagram
POKOK BAHASAN
T
Agar peserta memahami sistem peralatan
Prosedur pengoperasian
P
• Fungsi /kegunaan Peralatan . • Teori penunjang ; Ø Komunikasi Radio Penerbangan. Ø Teori Propagasi. Ø Karakteristik lapisan udara. Ø Anenna dan media transmisi. • Dokumen terkait
2 8
• Teori rinci dan blok diagram. • Prinsip Kerja Pemancar .
4 4 6
• Prinsip kerja Penerima dan multi coupler . • Prinsip kerja console Desk.
dan remote control. • Prinsip kerja recorder
3
JAMPEL
• • • •
Pengoperasian pemancar Pengoperasian penerima Pengopersian remote control dan console desk. Selective call
PEN GAJ AR
DAFTAR PUSTAKA • • •
2
6 4
2 2 2 2
Annex 10 ATS Planning Manual Buku petunjuk pengoperasi an dan pemeliharaa n peralatan
4
Pemeliharaan a. pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan perbaikan
5
Praktek a. Pengoperasian. b. Penggunaan alat ukur. c. Pemeliharaan pencegahan d. Trouble shooting
6
Ujian/Evaluasi a.Teori. b. Praktek
Agar peserta mema hami konsep pemeli haraan dan perbaikan sistem peralatan sesuai dengan standar
•
Pemeliharaan pencegahan meliputi; Ø Pemeliharaan berkala Ø Performance Check. • Pemeliharaan perbaikan
2
8
• Praktek pemancar. • Praktek penerima • Penggunaan alat ukur • Praktek kerja lapangan • Trouble shooting
4 4 16 16 16
4 16
4
5
6
Sistem pemeliharaan; a. pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan perbaikan
Agar peserta memahami konsep pemeliharaan dan perbaikan sistem peralatan ATIS sesuai dengan standar
Praktek. a. Pengoperasian b. Penggunaan Alat Ukur. c. Pemeliharaan pencegahan. d. Trouble Shooting e. Analisis Sistem Peralatan
Agar peserta dapat mema hami dan mampu untuk me laksanakan pengoperasian dan pemeliharaan system
Ujian/Evaluasi a. Teori. b. Praktek.
Untuk mengetahui kemampuan peserta
• Pemeliharaan Pencegahan meliputi ; - Pemeliharaan berkala . - Performance check. • Pemeliharaan Perbaikan meliputi ; - Pemancar - Console ATIS • Pengoperasian peralatan. • Penggunaan alat ukur ; - AVO Meter - Osciloscope - Frequency Counter. - Audio/Rf Generator. - Power Meter. • Pemeliharaan pencegahan • Analisa sistem dan trouble shooting. • Praktek Kerja Lapangan • •
Ujian teori Ujian Praktek.
4
16
8 16
16 36
24 8 24
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK SKP AHLI
RATING VERY SMALL APERTURE TERMINAL ( VSAT ) 208 Jam Pelajaran
I.
KODE: VSAT-B/KKP
Teori : Praktek :
84 Jam 124 Jam
PENDAHULUAN Very Small Aperture Terminal ( VSAT ) adalah suatu peralatan yang digunakan sebagai media transmisi melalui satelit untuk komunikasi baik suara maupun data antara bandar maupun unit operasi dalam suatu Bandara atau pusat pengendali dengan lokasi peralatan diluar bandara. Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, maka perlu dilaksanakan sertifikasi bagi personil elektronika penerbangan yang diatur dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan. Untuk maksud tersebut bagi teknisi yang menangani peralatan VSAT perlu dilaksanakan pendidikan dan pelatihan rating peralatan tersebut.
II.
MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keahlian yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating VSAT dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih,ahli dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan peralatan VSAT serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya.
III.
PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma III atau yang sederajat dalam bidang teknik elektronika b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Ahli Elektronika Penerbangan.
IV.
MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggungjawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas VSAT, sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.
V. KURIKULUM RATING AHLI VSAT NO
MATA PELAJARAN
KODE
JUMLAH JAM PELAJARAN TEORI PRAKTEK 12
1
Teori Umum Peralatan a. Fungsi . b. Teori penunjang
VSAT-B/A /1
2
Teknik peralatan a. Teori Rinci. b. Block diagram.
VSAT-B/A /2
32
3
Prosedur Pengoperasian .
VSAT-B/A /3
8
4
Pemeliharaan a. Pemeliharaan Pencegahan . b. Pemeliharaan Perbaikan.
VSAT-B/A /4
24
5
Praktek a. Pengoperasian. b. Penggunaan Alat Ukur. c. Pemeliharaan Pencegahan . d. Trouble Shooting e. Praktek kerja lapangan
VSAT-B/A /5
6
Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek
VSAT-B/A /6
100
8 24
VI. SILABI : RATING AHLI VSAT NO
1
2
MATA PELAJARAN (TOPIK )
TUJUAN
JAMPEL T
Teori umum peralatan . Agar peserta memahami dasar a. Fungsi. teknis peralatan b. Teori penunjang
Teknik peralatan a. Teori rinci peralatan b. Blok diagram
POKOK BAHASAN
Agar peserta mengerti dan memahami system peralatan
• Fungsi Peralatan . • Teori penunjang meliputi; Ø Komunikasi Radio Penerbangan.; - Band Frekuensi - AMS - AFS Ø Teori Propagasi meliputi ; - Rambatan teori gelombang Elektro magnetic. Ø Teori sistem komunikasi satelit meliputi ; - Orbit satelit - Transponder - Point to Point • Teori operasi dan blok diagram. • Sistem Out Door Unit meliputi; Ø Up/Down Converter. ØSSPA. ØLNA ØAntena. • Sistem In Door Unit meliputi ; Ø Modem Ø Multiplexer. Ø UPS
2 2
4
4
4 4
4
P
PENGAJAR DAFTAR PUSTAKA
•
Sistem Interface meliputi ; Ø Telex Converyer. Ø Data card. Ø Voice Card.
4
•
Pembacaan dan pengaturan. Meliputi ; Ø Setting MUX parameter Ø Setting Modem parameter . Sistem monitoring meliputi ; Ø Pengoperasian VSAT. Ø Pengaturan Parameter Modem dan Multiplxer. Ø Sistem Interfacing. Ø Sistem monitoring.
4
Pengoperasian sistem VSAT. Penyambungan dengan sistem. Pembacaan indicator.
8
•
3
Prosedur pengoperasian Agar peserta mengerti dan memahami prosedur pengoperasian peralatan secara benar
• • •
4
Pemeliharaan
Agar peserta memahami konsep pemeliharaan dan perbaikan sistem peralatan VSAT sesuai dengan standar.
• Pemeliharaan pencegahan meliputi ; Ø Pemeliharaan berkala. Ø Performance Check. • Pemeliharaan Perbaikan
4
8
16
5
6
Praktek. a. Pengoperasian. b. Penggunaan alat ukur. c. Pemeliharaan pencegahan. d. Trouble shooting. Ujian/Evaluasi a.Teori. b.Praktek
Agar peserta dapat memahami dan mampu untuk melaksanakan pengoperasian dan pemeliharaan system
Untuk mengevaluasi sejauh mana kemampuan peserta
• • • •
8 16 16 36
Praktek pengoperasian. Penggunaan Alat Ukur. Pemeliharaan peralatan. Trouble Shooting dan analysis sistem peralatan. • Praktek Kerja Lapangan
a. Ujian teori b. Ujian Praktek
24
8 24
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK SKP TERAMPIL
RATING VERY SMALL APERTURE TERMINAL ( VSAT ) 138 Jam Pelajaran
I.
KODE: VSAT-B/KKP Teori : 50 Jam Praktek : 88 Jam
PENDAHULUAN Very Small Aperture Terminal ( VSAT ) adalah suatu peralatan yang digunakan sebagai media transmisi melalui satelit untuk komunikasi baik suara maupun data antara bandar maupun unit operasi dalam suatu Bandara atau pusat pengendali dengan lokasi peralatan diluar bandara. Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, maka perlu dilaksanakan sertifikasi bagi personil elektronika penerbangan yang diatur dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan. Untuk maksud tersebut bagi teknisi yang menangani peralatan VSAT perlu dilaksanakan pendidikan dan pelatihan rating peralatan tersebut.
II.
MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan terampil yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating VSAT dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih,ahli dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan peralatan VSAT serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya.
III.
PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma II atau yang sederajat dalam bidang teknik elektronika b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Terampil Elektronika Penerbangan.
IV.
MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggungjawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas VSAT, sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.
V. KURIKULUM RATING TERAMPIL VSAT NO
MATA PELAJARAN
KODE
JUMLAH JAM PELAJARAN TEORI PRAKTEK 8
1
Teori Umum Peralatan a. Fungsi . b. Teori penunjang c. Dokumen Terkait
VSAT-B/T/1
2
Teknik peralatan a. Teori Rinci Peralatan b. Block diagram.
VSAT-B/T/2
20
3
Prosedur Pengoperasian .
VSAT-B/T/3
6
4
Pemeliharaan a. Pemeliharaan Pencegahan . b. Pemeliharaan Perbaikan.
VSAT-B/T/4
8
5
Praktek a. Pengoperasian. b. Penggunaan Alat Ukur. c. Pemeliharaan Pencegahan . d. Trouble Shooting e. Praktek kerja lapangan
VSAT-B/T/5
6
Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek
VSAT-B/T/6
72
4 16
VI. SILABI : RATING TERAMPIL VSAT JAMPEL NO 1
2
MATA PELAJARAN TUJUAN (TOPIK ) Teori umum peralatan . Agar peserta memahami dasar a. Fungsi. teknis peralatan b. Teori penunjang
Teknik peralatan a. Teori rinci peralatan b. Blok diagram
Agar peserta mengerti dan memahami system peralatan
POKOK BAHASAN • Fungsi Peralatan . • Teori penunjang meliputi; Ø Komunikasi Radio Penerbangan.; - Band Frekuensi - AMS - AFS Ø Teori Propagasi meliputi ; - Rambatan teori gelombang Elektro magnetic. Ø Teori sistem komunikasi satelit meliputi ; - Orbit satelit - Transponder - Point to Point • Teori Operasi dan Blok diagram. • Sistem Out Door Unit meliputi; Ø Up/Down Converter. ØSSPA. ØLNA ØAntena. • Sistem In Door Unit meliputi ; Ø Modem Ø Multiplexer. Ø UPS
T 2 2
2
2
6 4
4
P
PENGAJAR DAFTAR PUSTAKA
•
Sistem Interface meliputi ; Ø Telex Converyer. Ø Data card. Ø Voice Card.
2
•
Pembacaan dan pengaturan. Meliputi ; Ø Setting MUX parameter Ø Setting Modem parameter . Sistem monitoring meliputi ; Ø Pengoperasian VSAT. Ø Pengaturan Parameter Modem dan Multiplxer. Ø Sistem Interfacing. Ø Sistem monitoring.
2
Pengoperasian sistem VSAT. Penyambungan dengan sistem. Pembacaan indicator.
6
•
3
Prosedur pengoperasian Agar peserta mengerti dan memahami prosedur pengoperasian peralatan secara benar
• • •
4
Pemeliharaan
Agar peserta memahami konsep pemeliharaan dan perbaikan sistem peralatan VSAT sesuai dengan standar.
• Pemeliharaan pencegahan meliputi ; Ø Pemeliharaan berkala. Ø Performance Check. • Pemeliharaan Perbaikan
2
4
4
5
6
Praktek. a. Pengoperasian. b. Penggunaan alat ukur. c. Pemeliharaan pencegahan. d. Trouble shooting. Ujian/Evaluasi a.Teori. b.Praktek
Agar peserta dapat memahami dan mampu untuk melaksanakan pengoperasian dan pemeliharaan system
Untuk mengevaluasi sejauh mana kemampuan peserta
• • • •
8 16 8 24
Praktek pengoperasian. Penggunaan Alat Ukur. Pemeliharaan peralatan. Trouble Shooting dan analysis sistem peralatan. • Praktek Kerja Lapangan
a. Ujian teori b. Ujian Praktek
16
8 16
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK RATING RADIO LINK
SKP AHLI
208 Jam Pelajaran I.
KODE: RLINK-B/KKP Teori : 84 Jam Praktek : 124 Jam
PENDAHULUAN Radio Link adalah media transmisi yang menggunakan radio digunakan sebagai penunjang operasi peralatan fasilitas komunikasi penerbangan . Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, maka perlu dilaksanakan sertifikasi bagi personil elektronika penerbangan yang diatur dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan. Untuk maksud tersebut bagi teknisi yang menangani peralatan Radio Link perlu dilaksanakan pendidikan dan pelatihan rating peralatan tersebut.
II.
MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keahlian yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating Radio Link dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih,ahli dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan peralatan Radio Link serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya.
III.
PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma III atau yang sederajat dalam bidang teknik elektronika b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Ahli Elektronika Penerbangan.
IV.
MANFAAT YANG DIHARAPKAN :
Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggungjawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas Radio Link, sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.
V. KURIKULUM RATING AHLI RADIO LINK
NO
MATA PELAJARAN
KODE
JUMLAH JAM PELAJARAN TEORI PRAKTEK 12
1
Teori Umum Peralatan a. Fungsi Peralatan. b. Teori penunjang
RLINK-B/A/1
2
Teknik peralatan a. Teori RinciPeralatan b. Blok diagram. c. Rencana instalasi
RLINK-B/A/2
40
3
Prosedur Pengoperasian .
RLINK-B/A/3
8
4
Pemeliharaan a. Pemeliharaan Pencegahan . b. Pemeliharaan Perbaikan.
RLINK-B/A/4
16
5
Praktek a. Pengoperasian. b. Penggunaan alat ukur. c. Pemeliharaan Pencegahan . d. Trouble Shooting. e. Analisis sistem Peralatan. .
RLINK-B/A/5
6
Ujian/Evaluasi a. Teori. b. Praktek
RLINK-B/A/6
100
8 24
VI. SILABI : RATING AHLI RADIO LINK NO
1
MATA PELAJARAN (TOPIK ) Teori umum peralatan. a. Fungsi. b. Teori penunjang
TUJUAN
POKOK BAHASAN
JAMPEL T
Agar peserta memahami teori pendukung dan dasar eknis peralatan
• Fungsi/kegunaan peralatan 4 8 • Teori penunjang yang meliputi ; Ø Komunikasi Radio Penerbangan. - Band Frequency - Aeronautical Fixed Service. - Aeronautical Mobile Service. Ø Sistem terestrial meliputi ; - Teori Propagasi . - Perambatan gelom bang Elektro magnetic. - Karakteristik Lapisan Udara
P
PENGAJAR DAFTAR PUSTAKA
2
Teknik Peralatan. a. Teori Rinci. b. Blok diagram. c. Rencana instalasi
Agar peserta mengerti dan memahami system peralatan
• •
•
Blok diagram dan circuit diagram. Prinsip Kerja Pemancar
Prosedur pengoperasian
Agar peserta mengerti dan memahami prosedur pengoperasian peralatan secara benar
4
Radio Link meliputi; Ø Oscillator. ØModulator. ØPower Amplifier. Antenna.
Prinsip kerja penerima meliputi ; Ø Oscillator Ø Mixer & RF Amplifier • Audio Amplifier Multiplxer dan Modem melipiuti ; Ø Multiplexer Ø Demultiplxer Ø Modulator. Ø Demdulator • Rencana instalasi/design
3
16
• •
pengoperasian pemancar dan penerima. Penyambungan ke end sistem.
8
8
4 4
4
4
5
6
Sistem pemeliharaan a. Pemeliharaan Pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan
Agar peserta memahami konsep pemeliharaan dan perbaikan sistem peralatan agar sehingga sesuai dengan standar
a.Pemeliharaan Pencegahan - Pemeliharaan berkala - Performance Check
16
b.Pemeliharaan Perbaikan - Pemancar dan Penerima - Multiplexer
16
Praktek a. Pengoperasian. b. Penggunaan alat ukur. c. Pemeliharaan Pencegahan.. d. Trouble Shooting dan analysis system
Agar peserta dapat memahami dan memiliki keahlian dalam melaksanakan pengoperasian, pemeliharaan dan trouble shooting.
• Pengoperasian meliputi ; Ø Pemancar dan penerima. Ø MUX dan DEMU • . Penggunaan alat ukur.meliputi; Ø Multitester. Ø Oscilloscope. Ø BER Test. Ø Spectrum Analyzer. Ø Power meter • Pemeliharaan pencegahan. • Trouble Shooting dan analisis sistem. • Praktek Kerja Lapangan
Ujian/Evaluasi a. Teori. b. Praktek
Evaluasi kompetemsi peserta
• Ujian Teori Ujian Praktek.
8
16
12 40 24
8 24
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK RATING RADIO LINK
SKP TERAMPIL
144 Jam Pelajaran I.
KODE: RLINK-B/KKP Teori : 64 Jam Praktek : 80 Jam
PENDAHULUAN Radio Link adalah media transmisi yang menggunakan radio digunakan sebagai penunjang operasi peralatan fasilitas komunikasi penerbangan . Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, maka perlu dilaksanakan sertifikasi bagi personil elektronika penerbangan yang diatur dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan. Untuk maksud tersebut bagi teknisi yang menangani peralatan Radio Link perlu dilaksanakan pendidikan dan pelatihan rating peralatan tersebut.
II.
MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan terampil yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating Radio Link dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih,ahli dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan peralatan Radio Link serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya.
III.
PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma II atau yang sederajat dalam bidang teknik elektronika b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Terampil Elektronika Penerbangan.
IV.
MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggungjawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas Radio Link, sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.
V. KURIKULUM RATING TERAMPIL RADIO LINK
NO
MATA PELAJARAN
KODE
JUMLAH JAM PELAJARAN TEORI PRAKTEK 12
1
Teori Umum Peralatan b. Fungsi Peralatan c. Teori penunjang c. Dokumen Terkait
RLINK-B/T /1
2
Teknik peralatan a. Teori Rinci b. Blok diagram.
RLINK-B/T /2
24
3
Prosedur Pengoperasian .
RLINK-B/T /3
8
4
Pemeliharaan b. Pemeliharaan Pencegahan . c. Pemeliharaan Perbaikan.
RLINK-B/T/ 4
12
5
Praktek a. Pengoperasian. b. Penggunaan alat ukur. c. Pemeliharaan Pencegahan . d. Trouble Shooting. e. Praktek Kerja lapangan
RLINK-B/T /5
6
Ujian/Evaluasi b. Teori c. Praktek
RLINK-B/T /6
64
8 16
VI. SILABI : RATING TERAMPIL RADIO LINK NO
1
MATA PELAJARAN (TOPIK ) Teori umum peralatan. a. Fungsi. b. Teori penunjang
TUJUAN
POKOK BAHASAN
JAMPEL T
Agar peserta memahami teori pendukung dan dasar eknis peralatan
• Fungsi/kegunaan peralatan 4 8 • Teori penunjang yang meliputi ; Ø Komunikasi Radio Penerbangan. - Band Frequency - Aeronautical Fixed Service. - Aeronautical Mobile Service. Ø Sistem terestrial meliputi ; - Teori Propagasi . - Perambatan gelom bang Elektro magnetic. - Karakteristik Lapisan Udara
P
PENGAJAR DAFTAR PUSTAKA
2
Teknik Peralatan. a. Teori Rinci. b. Blok diagram.
Agar peserta mengerti dan memahami system peralatan
• •
•
3
Prosedur pengoperasian
Agar peserta mengerti dan memahami prosedur pengoperasian peralatan secara benar
Blok diagram dan circuit diagram. Prinsip Kerja Pemancar
4 8
Radio Link meliputi; Ø Oscillator. ØModulator. ØPower Amplifier. Antenna.
Prinsip kerja penerima meliputi ; Ø Oscillator Ø Mixer & RF Amplifier • Audio Amplfier Multiplxer dan Modem melipiuti ; Ø Multiplexer Ø Demultiplxer Ø Modulator. Ø Demdulator • Rencana instalasi/design • pengoperasian pemancar dan penerima. • Penyambungan ke end sistem.
8
4 4
4
4
5
6
Sistem pemeliharaan a. Pemeliharaan Pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan
Agar peserta memahami konsep pemeliharaan dan perbaikan sistem peralatan agar sehingga sesuai dengan standar
a.Pemeliharaan Pencegahan - Pemeliharaan berkala - Performance Check
4
b.Pemeliharaan Perbaikan - Pemancar dan Penerima - Multiplexer
8
Praktek a. Pengoperasian. b. Penggunaan alat ukur. c. Pemeliharaan Pencegahan.. d. Trouble Shooting dan analysis System
Agar peserta dapat memahami dan memiliki keahlian dalam melaksanakan pengoperasian, pemeliharaan dan trouble shooting.
• Pengoperasian meliputi ; Ø Pemancar dan penerima. Ø MUX dan DEMU • . Penggunaan alat ukur.meliputi; Ø Multitester. Ø Oscilloscope. Ø BER Test. Ø Spectrum Analyzer. Ø Power meter • Pemeliharaan pencegahan. • Trouble Shooting dan analisis sistem. • Praktek kerja lapangan
Ujian/Evaluasi
Evaluasi kompetensi peserta
• Ujian Teori • Ujian Praktek.
8
16
8 18 24
8 16
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK SKP AHLI
RATING HIGH FREQUENCY SINGLE SIDE BAND ( HF SSB ) 108 Jam Pelajaran
I.
KODE: HF SSB-C/KKP Teori : 44 Jam Praktek : 64 Jam
PENDAHULUAN HF SSB adalah peralatan komunikasi yang digunakan untuk koordinasi penerbangan /Bandara .
antar stasiun
Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, maka perlu dilaksanakan sertifikasi bagi personil elektronika penerbangan yang diatur dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan. Untuk maksud tersebut bagi teknisi yang menangani peralatan HF SSB perlu dilaksanakan pendidikan dan pelatihan rating peralatan tersebut. II.
MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keahlian yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating HF SSB dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih,ahli dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan peralatan HF SSB serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya.
III.
PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma III atau yang sederajat dalam bidang teknik elektronika b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Ahli Elektronika Penerbangan.
IV.
MANFAAT YANG DIHARAPKAN :
Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggungjawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas HF SSB, sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.
V. KURIKULUM RATING AHLI HF SSB
NO
MATA PELAJARAN
KODE
JUMLAH JAM PELAJARAN TEORI PRAKTEK 12
1
Teori Umum Peralatan a. Fungsi b. Teori penunjang. c. Dokumen Terkait.
HFSSB-C/A/1
2
Teknik peralatan a. Teori Rinci peralatan. b. Blok diagram.
HFSSB-C/A/2
24
3
Prosedur Pengoperasian .
HFSSB-C/A/3
8
4
Pemeliharaan a. Pemeliharaan Pencegahan . b. Pemeliharaan Perbaikan.
HFSSB-C/A/4
12
5
Praktek a. Pengoperasian. b. Penggunaan alat ukur. c. Pemeliharaan Pencegahan . d. Trouble Shooting Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek
HFSSB-C/A/5
6
HFSSB-C/A/6
64
8 16
VI. SILABI : RATING AHLI HF-SSB JAMPEL NO
MATA PELAJARAN (TOPIK )
TUJUAN
POKOK BAHASAN
T
P
1
Teori umum peralatan. a. Fungsi. b. Teori penunjang
Agar peserta mengerti, memaha • Fungsi/kegunaan Peralatan . mi fungsi, dan dasar teknis Per- • Teori penunjang meliputi ; alatan HF SSB - Komunikasi Radio Penerbang an ( AFS,AMS ). • Dasar elektronika • Dasar telekomunikasi
2 6
2
Teknik Peralatan. a. Teori rinci peralatan b. Blok diagram.
Agar peserta mengerti dan me mahami sistem peralatan
• Teori Operasi dan Blok diagramdan circuit . • Prinp Kerja Pemancar ; - oscillator/sinthesizer - modulator - automatic tuning unit dan antenna. • Prinsip kerja Penerima ; - oscillator - RF Amp dan mixer - IF filter dan amplifier - Audio amplifier. .
4
3
Prosedur Pengoperasian peralatan
Agar peserta mengerti dan memahami prosedur pengoperasian.
• •
Setting frekunsi Line up sistem
8
8
4
PENGAJAR
DAFTAR PUSTAKA Buku petunjuk pengoperasian dan pemeliharaan peralatan
4
5
6
Pemeliharaan - Pemeliharaan pencegahan. - Pemeliharaan perbaikan Praktek . a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemeliharaan pencegahan. Trouble shooting
Ujian/Evaluasi a. Teori. b. Praktek
Agar peserta memahami konsep pemeliharaan dan perbaikan sistem peralatan sesuai dengan standar
- Pemeliharaan Pencegahan
Agar peserta dapat mema hami dan mampu untuk me laksanakan pengoperasian dan pemeliharaan system
• Pengoperasian peralatan. • Pengggunaan Alat Ukur ; - AVO Meter. - Oscilloscope - Frequency Counter - Audio/Rf Generator. - Power Meter • Analisa sistem dan trouble shooting.
Evaluasi kompetensi peserta
- Pemeliharaan Perbaikan
• Teori. • Praktek
4 4
8 16
24
4 16
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK SKP TERAMPIL
RATING HIGH FREQUENCY SINGLE SIDE BAND ( HF SSB ) 80 Jam Pelajaran
I.
KODE: HF SSB-C/KKP Teori : 30 Jam Praktek : 50 Jam
PENDAHULUAN HF SSB adalah peralatan komunikasi yang digunakan untuk hubungan komunikai antar stasiun penerbangan/Bandara. Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, maka perlu dilaksanakan sertifikasi bagi personil elektronika penerbangan yang diatur dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan. Untuk maksud tersebut bagi teknisi yang menangani peralatan HF SSB perlu dilaksanakan pendidikan dan pelatihan rating peralatan tersebut.
II.
MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan terampil yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating HF SSBdengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih,ahli dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan peralatan HF SSB serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya.
III.
PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma II atau yang sederajat dalam bidang teknik elektronika b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Terampil Elektronika Penerbangan.
IV.
MANFAAT YANG DIHARAPKAN :
Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggungjawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas HF SSB, sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.
V. KURIKULUM RATING TERAMPIL HF SSB
NO
MATA PELAJARAN
KODE
JUMLAH JAM PELAJARAN TEORI PRAKTEK 4
1
Teori Umum Peralatan b. Fungsi c. Teori penunjang c. Dokumen Terkait.
HFSSB-C/T/1
2
Teknik peralatan a. Teori Rinci Peralatan b. Block dan circuit diagram.
HFSSB-C/T/2
16
3
Prosedur Pengoperasian .
HFSSB-C/T/3
2
4
Pemeliharaan b. Pemeliharaan Pencegahan . c. Pemeliharaan Perbaikan.
HFSSB-C/T/4
4
5
Praktek b. Pengoperasian. c. Penggunaan alat ukur. d. Pemeliharaan Pencegahan . d. Trouble Shooting Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek
HFSSB-C/T/5
6
50
HFSSB-C/T/6
4 16
VI. SILABI : RATING TERAMPIL HF-SSB JAMPEL NO
MATA PELAJARAN (TOPIK )
TUJUAN
POKOK BAHASAN
T
P
1
Teori umum peralatan. a. Fungsi. b. Teori penunjang
Agar peserta mengerti, memaha • Fungsi/kegunaan Peralatan . mi fungsi, dan dasar teknis Per- • Teori penunjang meliputi ; alatan HF SSB - Komunikasi Radio Penerbang an ( AFS,AMS ). • Dasar elektronika • Dasar telekomunikasi
4
2
Teknik Peralatan. a. Teori rinci peralatan b. Blok diagram.
Agar peserta mengerti dan me mahami sistem peralatan
• Teori Operasi dan Blok diagramdan circuit . • Prinp Kerja Pemancar ; - oscillator/sinthesizer - modulator - automatic tuning unit dan antenna. • Prinsip kerja Penerima ; - oscillator - RF Amp dan mixer - IF filter dan amplifier - Audio amplifier. .
2
3
Prosedur Pengoperasian peralatan
Agar peserta mengerti dan memahami prosedur pengoperasian.
• •
Setting frekuensi Line up sistem
6
8
2
PENGAJAR
DAFTAR PUSTAKA Buku petunjuk pengoperasian dan pemeliharaan peralatan
4
5
6
Pemeliharaan a. Pemeliharaan pencegahan. b. Pemeliharaan perbaikan.
Praktek . a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemeliharaan pencegahan. d. Trouble shooting.
Ujian/Evaluasi a. Teori. b. Praktek
Agar peserta memahami • Pemeliharaan Pencegahan konsep pemeliharaan dan meliputi ; perbaikan sistem peralatan • - Pemeliharaan berkala sesuai dengan standar • Pemeliharaan Perbaikan meliputi ; - Pemancar. - Penerima - Antenna tuning unit. • Power Supply. Agar peserta dapat mema • Pengoperasian peralatan. hami dan mampu untuk me • Pengggunaan Alat Ukur ; laksanakan pengoperasian - AVO Meter. dan pemeliharaan system - Oscilloscope - Frequency Counter - Audio/Rf Generator. - Power Meter • Analisa sistem dan trouble shooting. Evaluasi kompetensi peserta
• Teori. • Praktek
2
2
8 12
16
4 16
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK SKP AHLI
RATING TELEPRINTER 116 Jam Pelajaran
I.
KODE: TTY-C/KKP Teori : 52 Jam Praktek : 64 Jam
PENDAHULUAN Teleprinter adalah suatu peralatan yang digunakan untuk mengirim dan menerima berita – berita penerbangan dan pada umumnya dihubungkan ke peralatan AMSC. Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, maka perlu dilaksanakan sertifikasi bagi personil elektronika penerbangan yang diatur dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan. Untuk maksud tersebut bagi teknisi yang menangani peralatan Teleprinter (TTY) perlu dilaksanakan pendidikan dan pelatihan rating peralatan tersebut.
II.
MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keahlian yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating Teleprinter dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih, ahli dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan peralatan Teleprinter serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya.
III.
PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma III atau yang sederajat dalam bidang teknik elektronika b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Ahli Elektronika Penerbangan.
IV.
MANFAAT YANG DIHARAPKAN :
Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggungjawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas Teleprinter, sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.
V. KURIKULUM RATING AHLI TELEPRINTER
NO
MATA PELAJARAN
KODE
JUMLAH JAM PELAJARAN TEORI PRAKTEK 8
1
Teori Umum Peralatan a. Fungsi Peralatan b. Teori penunjang c. Dokumen Terkait
TTY-C/A/1
2
Teknik peralatan a. Teori Rinci b. Block dan circuit diagram.
TTY-C/A/2
24
3
Prosedur Pengoperasian .
TTY-C/A/3
4
4
Pemeliharaan a. Pemeliharaan Pencegahan . b. Pemeliharaan Perbaikan.
TTY-C/A/4
8
5
Praktek a. Pengoperasian. b Pemeliharaan Pencegahan . c. Trouble Shooting
TTY-C/A/5
6
Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek
TTY-C/A/6
50
8 16
VI. SILABI : RATING AHLI TELEPRINTER JAMPEL NO 1
2
3
MATA PELAJARAN (TOPIK ) Teori umum peralatan a. Fungsi Peralatan b. Teori Penunjang
TUJUAN Agar peserta memahami dasar teknis Peralatan
POKOK BAHASAN • Fungsi/kegunaan peralatan. • Teori Penunjang meliputi ; Ø Teori dasar Komputer. Ø Komunikasi data. Ø Topologi AFTN. Ø Protocol/Interface. • ICAO Dokumen terkait
T 2 4
2
Teknik Peralatan ; a. Teori rinci peralatan. b. Blok diagram. c. Rencana instalasi
Agar peserta mengerti dan memahami cara kerja dan pemeliharaan peralatan teleprinter.
• Teori Operasi dan Blok diagram. • Sistem hardware ; CPU,I/O,jaringan dan rencana intalasi.
12
Prosedur Pengoperasian
Agar peserta mengerti dan memahami prosedur pengoperasian peralatan secara benar
• Pengoperasian secara hardware meliputi ; Ø Interkoneksi . Ø Menghidupkan dan mematikan . • Pengoperasian secara software meliputi ; Ø Menghidupkan. Ø Mematikan Ø Status sistem
2
.
12
2
P
PENGAJAR
DAFTAR PUSTAKA - Annex 10 Volume II. - Manual of the teletypewrit er operating practices.
4
Pemeliharaan a. Pemeliharaan pencegahan. b.Pemeliharaan perbaikan
Agar peserta memahami konsep pemeliharaan dan perbaikan sistem peralatan sesuai dengan standar
5
Praktikum a. Pengoperasian. b.Pemeliharaan pencegahan. . c. Trouble Shooting
Agar peserta mengerti dan memahami prosedur pengoperasian.
6
Ujian/evaluasi a. Teori. b. Praktek
Untuk mengetahui kemampuan peserta
• Pemeliharaan Pencegahan meliputi ; Ø Pemeliharaan berkala Ø Performance Check. • Pemeliharaan Perbaikan meliputi ; Ø Sisstem Hardware; (CP U,I/O,Jaringan ). • Pemeliharaan software; • Rekonfigurasi/Reinstalasi
2
2
2 2
• Pengoperasian peralatan. • Pemeliharaan pencegahan. • Trouble shooting dan analisis sistem • •
Ujian teori. Ujian Praktek
8 16 24
8 16
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK SKP TERAMPIL
RATING TELEPRINTER 80 Jam Pelajaran
I.
KODE: TTY - C/KKP Teori : 36 Jam Praktek : 44 Jam
PENDAHULUAN Teleprinter adalah suatu peralatan yang digunakan untuk mengirim dan menerima berita – berita penerbangan dan pada umumnya dihubungkan ke peralatan AMSC . Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, maka perlu dilaksanakan sertifikasi bagi personil elektronika penerbangan yang diatur dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan. Untuk maksud tersebut bagi teknisi yang menangani peralatan Teleprinter (TTY) perlu dilaksanakan pendidikan dan pelatihan rating peralatan tersebut.
II.
MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan terampil yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating Teleprinter dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih, ahli dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan peralatan Teleprinter serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya.
III.
PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma II atau yang sederajat dalam bidang teknik elektronika b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Terampil Elektronika Penerbangan.
IV.
MANFAAT YANG DIHARAPKAN :
Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggungjawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas Teleprinter, sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.
V. KURIKULUM RATING TERAMPIL TELEPRINTER
NO
MATA PELAJARAN
KODE
JUMLAH JAM PELAJARAN TEORI PRAKTEK 6
1
Teori Umum Peralatan c. Fungsi Peralatan d. Teori penunjang c. Dokumen Terkait
TTY-C/T/1
2
Teknik peralatan c. Teori Rinci d. Block diagram.
TTY-C/T/2
10
3
Prosedur Pengoperasian .
TTY-C/T/3
4
4
Pemeliharaan c. Pemeliharaan Pencegahan . d. Pemeliharaan Perbaikan.
TTY-C/T/4
8
5
Praktek a. Pengoperasian. b Pemeliharaan Pencegahan . e. Trouble Shooting
TTY-C/T/5
6
Ujian/Evaluasi c. Teori d. Praktek
TTY-C/T/6
28
8 16
VI. SILABI : RATING TERAMPIL TELEPRINTER JAMPEL NO 1
2
3
MATA PELAJARAN (TOPIK ) Teori umum peralatan a. Fungsi Peralatan b. Teori Penunjang
TUJUAN Agar peserta memahami dasar teknis Peralatan
POKOK BAHASAN • Fungsi/kegunaan peralatan. • Teori Penunjang meliputi ; Ø Teori dasar Komputer. Ø Komunikasi data. Ø Topologi AFTN. Ø Protocol/Interface. • Dokumen
Teknik Peralatan ; a. Teori rinci peralatan. b. Blok diagram. c. Rencana instalasi
Agar peserta mengerti dan memahami cara kerja dan pemeliharaan peralatan teleprinter.
• Teori Operasi dan Blok diagram. • Sistem hardware ; CPU,I/O,jaringan dan rencana intalasi.
Prosedur Pengoperasian
Agar peserta mengerti dan memahami prosedur pengoperasian peralatan secara benar
• Pengoperasian secara hardware meliputi ; Ø Interkoneksi . Ø Menghidupkan dan mematikan . • Pengoperasian secara software meliputi ; Ø Menghidupkan. Ø Mematikan Ø Status sistem
.
T 2 2
2
4 6
2
2
P
PENGAJAR
DAFTAR PUSTAKA - Annex 10 Volume II. - Manual of the teletypewrit er operating practices.
4
Pemeliharaan a. Pemeliharaan pencegahan. b.Pemeliharaan perbaikan
Agar peserta memahami konsep pemeliharaan dan perbaikan sistem peralatan sesuai dengan standar
5
Praktek a. Pengoperasian. b.Pemeliharaan pencegahan. . c. Trouble Shooting
Agar peserta mengerti dan memahami prosedur pengoperasian.
6
Ujian/evaluasi a. Teori. b. Praktek
Untuk mengetahui kemampuan peserta
• Pemeliharaan Pencegahan meliputi ; Ø Pemeliharaan berkala Ø Performance Check. • Pemeliharaan Perbaikan meliputi ; Ø Sistem Hardware; (CP U,I/O,Jaringan ). • Pemeliharaan software;
2
2
4
• Pengoperasian peralatan. • Pemeliharaan pencegahan. • Trouble shooting dan analisis sistem • •
Ujian teori. Ujian Praktek
4 8 16
4 16
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK SKP AHLI
RATING
KODE VOR – A /KNP
VHF OMNI DIRECTIONAL RANGE (VOR) 270 Jam Pelajaran
I.
Teori : 108 Jam Praktek : 162 Jam
PENDAHULUAN VHF Omnidirectional Range (VOR) adalah peralatan navigasi udara yang dapat memberikan sinyal azimuth bearing kepada pesawat udara untuk membantu menentukan arah terbang. Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, maka perlu dilaksanakan sertifikasi bagi personil listrik penerbangan yang diatur dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan. Untuk maksud tersebut bagi teknisi yang menangani peralatan VHF Omni Directional Range perlu dilaksanakan pendidikan dan pelatihan rating peralatan tersebut.
II. MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan ketrampilan/keahlian yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating VOR dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih, ahli dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan peralatan VOR serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya. III. PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma III atau yang sederajat dalam bidang teknik elektronika; b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Ahli elektronika Penerbangan.
IV.
MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Tersedianya fasilitas VOR yang siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan untuk memberikan kenyamanan dan memelihara peralatan yang menunjang keselamatan operasi penerbangan.
V.
KURIKULUM DVOR No.
Mata Pelajaran
Kode
1.
Teori peralatan VHF Omnidirectional Range (VOR). a. Fungsi peralatan VOR b. Teori penunjang c. Dokumen terkait dari ICAO/FAA Teknik peralatan a. Teori terinci peralatan VOR b. Blok dan circuit diagram VOR c. Kriteria Penempatan Peralatan VOR Prosedur Pengoperasian VOR Pemeliharaan peralatan VOR a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan Praktek pada peralatan VOR a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemelihaaan Pencegahan d. Trouble shooting e. Analisis sistem peralatan * Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek
VOR-A/T/1
16
VOR-A/T/2
64
VOR-A/T/3 VOR-A/T/4
8 12
2.
3. 4.
5.
6.
Jumlah Jam Pelajaran
Jumlah Jam Pelajaran Teori Praktek
VOR-A/T/5
130
VOR-A/T/6 8 32 108
162
VI.
SILABI DVOR
No.
1
MATA PELAJARAN (TOPIK) Teori peralatan VOR.
TUJUAN
−
a. Fungsi peralatan VOR b. Teori Penunjang c. Dokumen terkait dari ICAO / FAA
2
Teknik peralatan a. b.
Teori terinci peralatan VOR Blok dan Circuit diagram peralatan VOR
- Agar para peserta mengetahui dan memahami cara kerja secara sistem.
3
Prosedur pengoperasian
− 4
Pemeliharaan
Agar para peserta mengetahui dan memahami fungsi peralatan VOR dalam menunjang operasi Keselamatan pener bangan serta acuan / institusi yang dianut.
Agar para peserta mampu melaksanakan peng operasian peralatan VOR dengan benar.
Agar para peserta mampu melaksanakan pemeliharaan peralatan VOR dengan benar.
POKOK BAHASAN
Fungsi dan teori penunjang dalam pengoperasian peralatan VOR. - Space modulation - Doppler effect -
JAMPEL
T
P
8
-
−
DAFTAR KEPUSTAKAAN
- Buku Radio Air Navigation - ICAO ANNEX 10
4 4
- Blok diagram VOR - Prinsip kerja VOR. - RF Switching - Sinyal Reference dan variable - Besaran dan adjustment parameter VOR. - Sitting kriteria VOR: - Patern dan cakupan VOR. - VOR receiver
4 20 4 8 4
- RCMS - RMMC - Pengoperasian VOR dengan lokal dan remote.
4 4 4
− Pemeliharaan/pengechekan berkala : harian, mingguan, bulanan,tiga bulanan,enam bulanan,tahunan. − Pelayanan dan Analisa hasil Flight Comm / periodik. − Pelaksanaan ground Check
PENGAJAR
4 4 4
-Buku manual peralatan DME: -ICAO DOC.8071 Vol. I -ICAO ANNEX 10 Vol I
- Buku manual peralatan VOR
-ICAO DOC. 8071 Vol I -Flight Inspection Report VOR 4
4 4
No.
5
6
MATA PELAJARAN (TOPIK) Praktek a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemeliharaan pencegahan d. Trouble Shooting e. Analisis sistim peralatan
Ujian/evaluasi
TUJUAN
- Agar para peserta dapat mengoperasikan Peralatan VOR, menggunakan alat ukur elektronik, melakukan prosedur pemeliharaan dengan benar serta dapat menganalisa/melokalisir kerusakan yang terjadi pada VOR. -Untuk mengetahui para perserta dalam memahami peralatan VOR yang didapatkan selama pelatihan.
POKOK BAHASAN
-Melaksanakan pengoperasian, penggunaan alat ukur, mencari penyebab serta menganalisa kerusakan pada peralatan VOR.
Memberikan soal-soal tertulis dan memberikan troubel shooting pada peralatan VOR kepada peserta.
JAMPEL
PENGAJAR
DAFTAR KEPUSTAKAAN
T
P
8
40
- Buku manual DME - Buku manual yang terkait
8
16
-Buku manual peralatan DME: -ICAO DOC.8071 Vol.I -ICAO ANNEX 10 Vol. I
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK RATING SKP TERAMPIL
VHF OMNI DIRECTIONAL RANGE
KODE VOR-A/KNP
(VOR) 230 Jam Pelajaran
I.
Teori : Praktek :
92 Jam 138 Jam
PENDAHULUAN VHF Omnidirectional Range (VOR) adalah peralatan navigasi udara yang dapat memberikan sinyal azimuth bearing kepada pesawat udara untuk membantu menentukan arah terbang. Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan teknisi penerbangan pemegang SKP memiliki rating, maka teknisi yang mengoperasikan dan memelihara fasilitas VOR wajib mengikuti pandidikan dan pelatihan
II.
MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan ketrampilan yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating VOR dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih, terampil dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas VOR serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya.
III.
PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma II atau yang sederajat dalam bidang teknik elektronika; b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Terampil Elektronika Penerbangan.
IV.
MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggung – jawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas VOR, sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.
V.
KURIKULUM DVOR No.
Mata Pelajaran ( TOPIK )
Kode
1.
Teori peralatan VHF Omnidirectional Range (VOR). a. Fungsi peralatan VOR b. Teori penunjang c. Dokumen terkait dari ICAO/FAA Teknik peralatan a. Teori terinci peralatan VOR b. Blok VOR c. Kriteria Penempatan Peralatan VOR Prosedur Pengoperasian VOR Pemeliharaan peralatan VOR a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan Praktek pada peralatan VOR a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemelihaaan Pencegahan d. Trouble shooting
VOR-A/T/1
8
VOR-A/T/2
60
VOR-A/T/3 VOR-A/T/4
8 12
Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek
VOR-A/T/6
2.
3. 4.
5.
6.
Jumlah Jam Pelajaran
Jam Pelajaran Teori Praktek
VOR-A/T/5
114
4 24 108
138
VI.
SILABI DVOR
No.
1
MATA PELAJARAN (TOPIK) Teori peralatan VOR.
TUJUAN
Teknik peralatan a. b.
3
4
Teori terinci peralatan VOR Blok diagram peralatan VOR
Prosedur pengoperasian
Pemeliharaan
JAMPEL
T −
a. Fungsi peralatan VOR b. Teori Penunjang c. Dokumen terkait dari ICAO / FAA
2
POKOK BAHASAN
Agar para peserta mengetahui dan memahami fungsi peralatan VOR dalam menunjang operasi Keselamatan pener bangan serta acuan / institusi yang dianut.
−
-
DAFTAR KEPUSTAKAAN
P -
-
-
−
- Buku Radio Air Navigation - ICAO ANNEX 10
4 4
Blok diagram VOR Prinsip kerja VOR. RF Switching Sinyal Reference dan variable Besaran dan adjustment parameter VOR. - Sitting kriteria VOR: - Patern dan cakupan VOR. - VOR receiver
8 308 8 8 4
Agar para peserta mampu melaksanakan peng operasian peralatan VOR dengan benar.
- RCMS - RMMC - Pengoperasian VOR dengan lokal dan remote.
4 4 4
Agar para peserta mampu melaksanakan pemeliharaan peralatan VOR dengan benar.
− Pemeliharaan/pengechekan berkala : harian, mingguan, bulanan,tiga bulanan,enam bulanan,tahunan. − Pelayanan dan Analisa hasil Flight Comm / periodik. − Pelaksanaan ground Check
4
- Agar para peserta mengetahui dan memahami cara kerja secara sistem.
-
Fungsi dan teori penunjang dalam pengoperasian peralatan VOR. - Space modulation - Doppler effect
PENGAJAR
-Buku manual peralatan DME: -ICAO DOC.8071 Vol. I -ICAO ANNEX 10 Vol I
4 4 4
4 4
- Buku VOR
manual
peralatan
-ICAO DOC. 8071 Vol I -Flight Inspection Report VOR
No.
5
6
MATA PELAJARAN (TOPIK) Praktek a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemeliharaan pencegahan d. Trouble Shooting e.
Ujian/evaluasi
TUJUAN
POKOK BAHASAN
- Agar para peserta dapat mengoperasikan Peralatan VOR, menggunakan alat ukur elektronik, melakukan prosedur pemeliharaan dengan benar serta dapat menganalisa/melokalisir kerusakan yang terjadi pada VOR.
-Melaksanakan pengoperasian, penggunaan alat ukur, mencari penyebab serta menganalisa kerusakan pada peralatan VOR.
-Untuk mengetahui para perserta dalam memahami peralatan VOR yang didapatkan selama pelatihan.
Memberikan soal-soal tertulis dan memberikan troubel shooting pada peralatan VOR kepada peserta.
JAMPEL
PENGAJAR
DAFTAR KEPUSTAKAAN
T
P
4
40
- Buku manual DME - Buku manual yang terkait
8
16
-Buku manual peralatan DME: -ICAO DOC.8071 Vol.I -ICAO ANNEX 10 Vol. I
-
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK RATING SKP AHLI
DISTANCE MEASURING EQUIPMENT ( DME ) 270 Jam Pelajaran
I.
KODE DME-A/KNP Teori : Praktek :
108 Jam 162 Jam
PENDAHULUAN Distance Measuring Equipment (DME) adalah peralatan navigasi udara yang dapat memberikan sinyal panduan jarak antara posisi pesawat udara dengan stasiun DME. Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan teknisi penerbangan pemegang SKP memiliki rating, maka teknisi yang mengoperasikan dan memelihara fasilitas DME wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan.
II.
MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keahlian yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating DME dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan, terlatih ahli dan teruji dalam melaksanakan pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas DME, serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya.
III.
PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma III atau yang sederajat dalam bidang teknik elektronika; b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Ahli Elektronika Penerbangan.
IV.
MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Tersedianya teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggung- jawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas DME sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.
V.
KURIKULUM DME No.
1.
2.
3. 4.
5.
6.
Mata Pelajaran
Teori peralatan Distance Measuring Instrument (DME). a. Fungsi peralatan DME b. Teori penunjang c. Dokumen terkait dari ICAO/FAA Teknik peralatan a. Teori terinci peralatan DME b. Blok dan circuit diagram DME c. Kriteria Penempatan Peralatan DME Prosedur Pengoperasian DME Pemeliharaan peralatan DME a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan Praktek pada peralatan DME a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemelihaaan Pencegahan d. Trouble shooting e. Analisis sistem peralatan Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek Jumlah Jam Pelajaran
Kode
Jam Pelajaran Teori Praktek
DME-A/A/1
16
DME-A/A/2
64
DME-A/A/3 DME-A/A/4
8 12
DME-A/A/5
DME-A/A/6
130
8
32
108
162
VI.
SILABI DME
No.
1
MATA PELAJARAN (TOPIK) Teori peralatan DME. a. b. c.
2
Fungsi peralatan DME Teori Penunjang Dokumen terkait dari ICAO / FAA
Teknik peralatan a. Teori terinci peralatan DME b. Blok dan Circuit diagram peralatan DME
3
Prosedur pengoperasian
4
Pemeliharaan
TUJUAN
POKOK BAHASAN
JAMPEL
T
P -
PENGAJAR
DAFTAR KEPUSTAKAAN
- Agar para peserta mengetahui dan memahami fungsi peralatan DME dalam menunjang operasi Keselamatan pener bangan. - Mengetahuidokumenyang digunakan sebagai acuan.
- Fungsi dan teori penunjang dalam pengoperasian peralatan DME.
4
- Agar para peserta mengetahui dan memahami cara kerja secara sistem.
- Blok diagram DME - Prinsip kerja DME. - Besaran dan adjustment parameter DME. - Kriteria penempatan. - Patern dan cakupan DME. - DME transponder (aircraft)
4 16 4
− RCMS − RMMC − Pengoperasian DME dengan lokal dan remote.
4 4 4
Buku manual peralatan DME
− Pemeliharaan berkala (harian,mingguan, bulanan, tiga bulanan,enam bulanan,tahunan). − Pelayanan dan Analisis hasil kalibrasi periodik. − Pelaksanaan ground Check
4
- Buku manual peralatan DMEICAO DOC. 8071 Vol I -Flight Inspection Report DME
- Agar para peserta mampu melaksanakan peng operasian peralatan DME dengan benar. − Agar para peserta mampu melaksanakan pemeliharaan peralatan DME dengan benar.
-
−
- Buku Radio Air Navigation - ICAO ANNEX 10
-Buku manual peralatan DME: -ICAO DOC.8071 Vol. I -ICAO ANNEX 10 Vol I
4 4 4
4 4
No.
5
6
MATA PELAJARAN (TOPIK) Praktek a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemeliharaan pencegahan d. Trouble Shooting e. Analisis sistim peralatan
Ujian/evaluasi
TUJUAN
−
POKOK BAHASAN
JAMPEL
T
P 130
Agar para peserta dapat mengoperasikan Peralatan DME, menggunakan alat ukur elektronik, melakukan prosedur pemeliharaan dengan benar serta dapat menganalisis/melokalisir kerusakan yang terjadi pada DME.
− Melaksanakan pengoperasian, penggunaan alat ukur, mencari penyebab serta menganalisis kerusakan pada peralatan DME.
4
− Untuk mengetahui para perserta dalam memahami peralatan DME yang didapatkan selama pelatihan.
− Memberikan soal-soal tertulis dan memberikan troubel shooting pada peralatan DME kepada peserta.
4
PENGAJAR
−
32
DAFTAR KEPUSTAKAAN
- Buku manual DME - Buku manual yang terkait
-Buku manual peralatan DME: -ICAO DOC.8071 Vol.I -ICAO ANNEX 10 Vol. I
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK RATING SKP TERAMPIL
DISTANCE MEASURING EQUIPMENT ( DME ) 230 Jam Pelajaran
I.
KODE DME-A/KNP Teori : Praktek :
92 Jam 138 Jam
PENDAHULUAN Distance Measuring Equipment (DME) adalah peralatan navigasi udara yang dapat memberikan sinyal panduan jarak antara posisi pesawat udara dengan stasiun DME. Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan teknisi penerbangan pemegang SKP memiliki rating, maka teknisi yang mengoperasikan dan memelihara fasilitas DME wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan.
II.
MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keahlian yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating DME dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan, terlatih ahli dan teruji dalam melaksanakan pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas DME, serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya.
III.
PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma III atau yang sederajat dalam bidang teknik elektronika; b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Ahli Elektronika Penerbangan.
IV.
MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Tersedianya teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggung- jawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas DME sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.
V.
KURIKULUM DME No.
1.
2.
3. 4.
5.
6.
Mata Pelajaran
Teori peralatan Distance Measuring Instrument (DME). a. Fungsi peralatan DME b. Teori penunjang c. Dokumen terkait dari ICAO/FAA Teknik peralatan a. Teori terinci peralatan DME b. Blok dan circuit diagram DME c. Kriteria Penempatan Peralatan DME Prosedur Pengoperasian DME Pemeliharaan peralatan DME a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan Praktek pada peralatan DME a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemelihaaan Pencegahan d. Trouble shooting e. Analisis sistem peralatan Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek Jumlah Jam Pelajaran
Kode
Jam Pelajaran Teori Praktek
DME-A/A/1
8
DME-A/A/2
60
DME-A/A/3 DME-A/A/4
8 12
DME-A/A/5
DME-A/A/6
114
4
24
92
138
VI.
SILABI DME
No.
1
MATA PELAJARAN (TOPIK) Teori peralatan DME. a. b. c.
2
Fungsi peralatan DME Teori Penunjang Dokumen terkait dari ICAO / FAA
Teknik peralatan a. Teori terinci peralatan DME b. Blok dan Circuit diagram peralatan DME
3
Prosedur pengoperasian
4
Pemeliharaan
TUJUAN
POKOK BAHASAN
JAMPEL
T
P -
PENGAJAR
DAFTAR KEPUSTAKAAN
- Agar para peserta mengetahui dan memahami fungsi peralatan DME dalam menunjang operasi Keselamatan pener bangan. - Mengetahuidokumenyang digunakan sebagai acuan.
- Fungsi dan teori penunjang dalam pengoperasian peralatan DME.
8
- Agar para peserta mengetahui dan memahami cara kerja secara sistem.
- Blok diagram DME - Prinsip kerja DME. - Besaran dan adjustment parameter DME. - Kriteria penempatan. - Patern dan cakupan DME. - DME transponder (aircraft)
4 20 4
− RCMS − RMMC − Pengoperasian DME dengan lokal dan remote.
4
Buku manual peralatan DME
− Pemeliharaan berkala (harian,mingguan, bulanan, tiga bulanan,enam bulanan,tahunan). − Pelayanan dan Analisis hasil kalibrasi periodik. − Pelaksanaan ground Check
4
- Buku manual peralatan DMEICAO DOC. 8071 Vol I -Flight Inspection Report DME
- Agar para peserta mampu melaksanakan peng operasian peralatan DME dengan benar. − Agar para peserta mampu melaksanakan pemeliharaan peralatan DME dengan benar.
-
−
- Buku Radio Air Navigation - ICAO ANNEX 10
-Buku manual peralatan DME: -ICAO DOC.8071 Vol. I -ICAO ANNEX 10 Vol I
8 8 8
4 4
No.
5
6
MATA PELAJARAN (TOPIK) Praktek a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemeliharaan pencegahan d. Trouble Shooting e. Analisis sistim peralatan
Ujian/evaluasi
TUJUAN
POKOK BAHASAN
JAMPEL
T −
Agar para peserta dapat mengoperasikan Peralatan DME, menggunakan alat ukur elektronik, melakukan prosedur pemeliharaan dengan benar serta dapat menganalisis/melokalisir kerusakan yang terjadi pada DME.
− Melaksanakan pengoperasian, penggunaan alat ukur, mencari penyebab serta menganalisis kerusakan pada peralatan DME.
− Untuk mengetahui para perserta dalam memahami peralatan DME yang didapatkan selama pelatihan.
− Memberikan soal-soal tertulis dan memberikan troubel shooting pada peralatan DME kepada peserta.
PENGAJAR
114 −
4
DAFTAR KEPUSTAKAAN
P
24
- Buku manual DME - Buku manual yang terkait
-Buku manual peralatan DME: -ICAO DOC.8071 Vol.I -ICAO ANNEX 10 Vol. I
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK SKP AHLI
RATING SATELLITE NAVIGATION SYSTEM 280 Jam Pelajaran
I
Kode : SNS -A /KPP Teori : 136 Jam Praktek : 164 Jam
PENDAHULUAN Satellite Navigation System (Global Navigation Satellite System/GNSS) adalah peralatan navigasi udara yang berbasis sattelite digunakan oleh pengatur lalu lintas udara dalam memandu pergerakan dari pesawat udara disekitar wilayah enroute, terminal, non precision approach, precisiton approach. Dalam rangka implementasi UU Nomor 15 Tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP Nomor 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, maka perlu dilaksanakan sertifikasi bagi personil elektronika penerbangan yang diatur dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan. Untuk maksud tersebut bagi teknisi yang menangani peralatan Global Navigation Satellite System (GNSS) wajib memperoleh pendidikan dan pelatihan melalui program diklat rating yang sesuai.
II
MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keahlian yang cukup sebagaimana yang dipersyaratkan guna memperoleh rating GNSS, dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan, terlatih dan ahli dalam melaksanakan mengoperasikan dan pemeliharaan peralatan GNSS serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya
III
PERSYARATAN a. Pendidikan minimal adalah Diploma III atau yang sederajat dalam bidang teknik elektronika. b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Ahli Elektronika Penerbangan.
IV
MANFAAT YANG DIHARAPKAN Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas GNSS, sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.
V No 1
2
3 4
5
6
KURIKULUM SNS MATA PELAJARAN Teori umum peralatan GNSS System : a. Fungsi b. Teori penunjang c. Dokumen terkait Teknik peralatan GNSS System : a. Teori rinci peralatan b. Blok dan circuit diagram c. Rencana instalasi Prosedur pengoperasian GNSS System : Pemeliharaan : a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan perbaikan Praktek : a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemeliharaan pencegahan d. Trouble shooting e. Analisa sistem peralatan GNSS System : Ujian / Evaluasi : a. Teori b. Praktek
T o t a l :
VI
SILABUS SNS
Sedang dalam pengembangan
KODE
Jumlah Jam Pelajaran TEORI PRAKTE
SNS -A/A/1
24
SNS -A/A/2
64
SNS -A/A/3 SNS -A/A/4
16 16
SNS -A/A/5
SNS -A/A/6
120
8
32
128
152
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK SKP TERAMPIL
RATING SATELLITE NAVIGATION SYSTEM 220 Jam Pelajaran
I
Kode : SNS-A /KPP Teori : 96 Jam Praktek : 124 Jam
PENDAHULUAN Satellite Navigation System (Global Navigation Satellite System/GNSS) adalah peralatan navigasi udara yang berbasis sattelite digunakan oleh pengatur lalu lintas udara dalam memandu pergerakan dari pesawat udara disekitar wilayah enroute, terminal, non precision approach, precisiton approach. Dalam rangka implementasi UU Nomor 15 Tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP Nomor 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, maka perlu dilaksanakan sertifikasi bagi personil elektronika penerbangan yang diatur dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan. Untuk maksud tersebut bagi teknisi yang menangani peralatan Global Navigation Satellite System (GNSS) wajib memperoleh pendidikan dan pelatihan melalui program diklat rating yang sesuai.
II
MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keahlian yang cukup sebagaimana yang dipersyaratkan guna memperoleh rating GNSS, dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan, terlatih dan ahli dalam melaksanakan mengoperasikan dan pemeliharaan peralatan GNSS serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya
III
PERSYARATAN a. Pendidikan minimal adalah Diploma III atau yang sederajat dalam bidang teknik elektronika. b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Ahli Elektronika Penerbangan.
IV
MANFAAT YANG DIHARAPKAN Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas GNSS, sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.
V No 1
2
3 4
5
6
KURIKULUM SNS MATA PELAJARAN Teori umum peralatan GNSS System : a. Fungsi b. Teori penunjang c. Dokumen terkait Teknik peralatan GNSS System : a. Teori rinci peralatan b. Blok dan circuit diagram c. Rencana instalasi Prosedur pengoperasian GNSS System : Pemeliharaan : a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan perbaikan Praktek : a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemeliharaan pencegahan d. Trouble shooting e. Analisa sistem peralatan GNSS System : Ujian / Evaluasi : a. Teori b. Praktek
T o t a l :
VI
SILABUS SNS
Sedang dalam pengembangan
KODE
Jumlah Jam Pelajaran TEORI PRAKTE
SNS -A/A/1
24
SNS -A/A/2
16
SNS -A/A/3 SNS -A/A/4
32 16
SNS -A/A/5
SNS -A/A/6
92
8
32
96
124
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK RATING SKP AHLI
NON DIRECTIONAL BEACON
KODE NDB-C/KNP
(NDB) 120 Jam Pelajaran
I.
Teori : 48 Jam Praktek : 72 Jam
PENDAHULUAN Non Directional Beacon ( NDB) adalah peralatan navigasi udara yang dapat memberikan sinyal panduan arah pada pesawat udara terhadap stasiun NDB. Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan teknisi penerbangan pemegang SKP memiliki rating, maka teknisi yang mengoperasikan dan memelihara fasilitas NDB wajib mengikuti pandidikan dan pelatihan
II.
MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan ketrampilan yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating NDB dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih, terampil dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas NDB serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya.
III.
PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma II atau yang sederajat dalam bidang teknik elektronika; b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Terampil Elektronika Penerbangan.
IV.
MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggung – jawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas NDB, sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar dipersyaratkan.
V.
KURIKULUM NDB No.
Mata Pelajaran ( TOPIK )
Kode
1.
Teori peralatan NDB a. Fungsi peralatan NDB b. Teori penunjang c. Dokumen terkait dari ICAO/FAA Teknik peralatan a. Teori terinci peralatan NDB b. Blok NDB c. Kriteria Penempatan Peralatan NDB Prosedur Pengoperasian NDB Pemeliharaan peralatan NDB a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan Praktek pada peralatan NDB a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemelihaaan Pencegahan d. Trouble shooting
NDB-C/T/1
4
NDB-C/T/2
24
NDB-C/T/3 NDB-C/T/4
8 8
Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek
NDB-C/T/6
2.
3. 4.
5.
6.
Jumlah Jam Pelajaran
Jam Pelajaran Teori Praktek
NDB-C/T/5
56
4
16
48
72
VI.
SILABI NDB
No.
1
MATA PELAJARAN (TOPIK) Teori peralatan NDB.
TUJUAN
−
a. Fungsi peralatan NDB b. Teori Penunjang c. Dokumen terkait dari ICAO / FAA
2
Teknik peralatan a. b.
3
4
Teori terinci peralatan NDB Blok diagram peralatan NDB
Prosedur pengoperasian
Pemeliharaan
−
JAMPEL
T
P
Fungsi dan teori penunjang dalam pengoperasian peralatan NDB. - Jenis-jenis NDB
4
-
- Blok diagram NDB - Prinsip kerja NDB. - Besaran dan adjustment parameter NDB. - Sitting kriteria NDB: - Patern dan cakupan NDB. - NDB receiver
4 8 4
Agar para peserta mampu melaksanakan peng operasian peralatan NDB dengan benar.
- RCMS - RMMC - Pengoperasian NDB dengan lokal dan remote.
4
Agar para peserta mampu melaksanakan pemeliharaan peralatan NDB dengan benar.
− Pemeliharaan/pengechekan berkala : harian, mingguan, bulanan,tiga bulanan,enam bulanan,tahunan. − Pelayanan dan Analisa hasil Flight Comm / periodik. − Pelaksanaan ground Check
4
Agar para peserta mengetahui dan memahami fungsi peralatan NDB dalam menunjang operasi Keselamatan pener bangan serta acuan / institusi yang dianut.
- Agar para peserta mengetahui dan memahami cara kerja secara sistem.
-
POKOK BAHASAN
-
-
PENGAJAR
−
DAFTAR KEPUSTAKAAN
- Buku Radio Air Navigation - ICAO ANNEX 10
-Buku manual peralatan NDB: -ICAO DOC.8071 Vol. I -ICAO ANNEX 10 Vol I
2 4 4
- Buku NDB
2 4
manual
peralatan
-ICAO DOC. 8071 Vol I -Flight Inspection Report NDB
No.
MATA PELAJARAN (TOPIK)
TUJUAN
POKOK BAHASAN
JAMPEL
T
5
Praktek a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemeliharaan pencegahan d. Trouble Shooting
- Agar para peserta dapat mengoperasikan Peralatan NDB, menggunakan alat ukur elektronik, melakukan prosedur pemeliharaan dengan benar serta dapat menganalisa/melokalisir kerusakan yang terjadi pada NDB.
- Melaksanakan pengoperasian, penggunaan alat ukur, mencari penyebab serta menganalisa kerusakan pada peralatan NDB.
6
Ujian/evaluasi
-
- Memberikan soal-soal tertulis dan memberikan troubel shooting pada peralatan NDB kepada peserta.
Untuk mengetahui para perserta dalam memahami peralatan NDB yang didapatkan selama pelatihan.
4
PENGAJAR
DAFTAR KEPUSTAKAAN
P 56
- Buku manual NDB - Buku manual yang terkait
16
-Buku manual peralatan NDB: -ICAO DOC.8071 Vol.I -ICAO ANNEX 10 Vol. I
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK RATING SKP TERAMPIL
NON DIRECTIONAL BEACON
KODE NDB-C/KNP
(NDB) 80 Jam Pelajaran
I.
Teori : 32 Jam Praktek : 48 Jam
PENDAHULUAN Non Directional Beacon ( NDB) adalah peralatan navigasi udara yang dapat memberikan sinyal panduan arah pada pesawat udara terhadap stasiun NDB. Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan teknisi penerbangan pemegang SKP memiliki rating, maka teknisi yang mengoperasikan dan memelihara fasilitas NDB wajib mengikuti pandidikan dan pelatihan
II.
MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan ketrampilan yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating NDB dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih, terampil dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas NDB serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya.
III.
PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma II atau yang sederajat dalam bidang teknik elektronika; b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Terampil Elektronika Penerbangan.
IV.
MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggung – jawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas NDB, sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar dipersyaratkan.
V.
KURIKULUM NDB No.
Mata Pelajaran ( TOPIK )
Kode
1.
Teori peralatan NDB a. Fungsi peralatan NDB b. Teori penunjang c. Dokumen terkait dari ICAO/FAA Teknik peralatan a. Teori terinci peralatan NDB b. Blok NDB c. Kriteria Penempatan Peralatan NDB Prosedur Pengoperasian NDB Pemeliharaan peralatan NDB a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan Praktek pada peralatan NDB a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemelihaaan Pencegahan d. Trouble shooting
NDB-C/T/1
4
NDB-C/T/2
16
NDB-C/T/3 NDB-C/T/4
4 4
Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek
NDB-C/T/6
2.
3. 4.
5.
6.
Jumlah Jam Pelajaran
Jam Pelajaran Teori Praktek
NDB-C/T/5
36
4
12
32
48
VI.
SILABI NDB
No.
1
MATA PELAJARAN (TOPIK) Teori peralatan NDB.
TUJUAN
−
a. Fungsi peralatan NDB b. Teori Penunjang c. Dokumen terkait dari ICAO / FAA
2
Teknik peralatan a. b.
3
4
Teori terinci peralatan NDB Blok diagram peralatan NDB
Prosedur pengoperasian
Pemeliharaan
−
JAMPEL
T
P
Fungsi dan teori penunjang dalam pengoperasian peralatan NDB. - Jenis-jenis NDB
4
-
- Blok diagram NDB - Prinsip kerja NDB. - Besaran dan adjustment parameter NDB. - Sitting kriteria NDB: - Patern dan cakupan NDB. - NDB receiver
4 4 2
Agar para peserta mampu melaksanakan peng operasian peralatan NDB dengan benar.
- RCMS - RMMC - Pengoperasian NDB dengan lokal dan remote.
2
Agar para peserta mampu melaksanakan pemeliharaan peralatan NDB dengan benar.
− Pemeliharaan/pengechekan berkala : harian, mingguan, bulanan,tiga bulanan,enam bulanan,tahunan. − Pelayanan dan Analisa hasil Flight Comm / periodik. − Pelaksanaan ground Check
2
Agar para peserta mengetahui dan memahami fungsi peralatan NDB dalam menunjang operasi Keselamatan pener bangan serta acuan / institusi yang dianut.
- Agar para peserta mengetahui dan memahami cara kerja secara sistem.
-
POKOK BAHASAN
-
-
PENGAJAR
−
DAFTAR KEPUSTAKAAN
- Buku Radio Air Navigation - ICAO ANNEX 10
-Buku manual peralatan NDB: -ICAO DOC.8071 Vol. I -ICAO ANNEX 10 Vol I
2 2 2
- Buku NDB
2 2
manual
peralatan
-ICAO DOC. 8071 Vol I -Flight Inspection Report NDB
No.
MATA PELAJARAN (TOPIK)
TUJUAN
POKOK BAHASAN
JAMPEL
T
P
PENGAJAR
DAFTAR KEPUSTAKAAN
5
Praktek a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemeliharaan pencegahan d. Trouble Shooting
- Agar para peserta dapat mengoperasikan Peralatan NDB, menggunakan alat ukur elektronik, melakukan prosedur pemeliharaan dengan benar serta dapat menganalisa/melokalisir kerusakan yang terjadi pada NDB.
- Melaksanakan pengoperasian, penggunaan alat ukur, mencari penyebab serta menganalisa kerusakan pada peralatan NDB.
2
36
- Buku manual NDB - Buku manual yang terkait
6
Ujian/evaluasi
-
- Memberikan soal-soal tertulis dan memberikan troubel shooting pada peralatan NDB kepada peserta.
2
12
-Buku manual peralatan NDB: -ICAO DOC.8071 Vol.I -ICAO ANNEX 10 Vol. I
Untuk mengetahui para perserta dalam memahami peralatan NDB yang didapatkan selama pelatihan.
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK SKP AHLI
RATING PRIMARY SURVEILLANCE RADAR SYSTEM 300 Jam Pelajaran
I
Kode : PSR-A /KPP Teori : 136 Jam Praktek : 164 Jam
PENDAHULUAN Primary Surveillance Radar (PSR) adalah peralatan pengamatan yang digunakan oleh pengatur lalu lintas udara dalam mengamati pergerakan dari pesawat udara disekitar wilayah pengaturannya melalui suatu layar tampilan. PSR ini dapat mengetahui jarak, posisi dan arah pesawat udara. Dalam rangka implementasi UU Nomor 15 Tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP Nomor 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, maka perlu dilaksanakan sertifikasi bagi personil elektronika penerbangan yang diatur dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan. Untuk maksud tersebut bagi teknisi yang menangani peralatan Primary Surveillance Radar wajib memperoleh pendidikan dan pelatihan melalui program diklat rating yang sesuai.
II
MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keahlian yang cukup sebagaimana yang dipersyaratkan guna memperoleh rating PSR, dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan, terlatih dan ahli dalam melaksanakan mengoperasikan dan pemeliharaan peralatan PSR serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya
III
PERSYARATAN a. Pendidikan minimal adalah Diploma III atau yang sederajat dalam bidang teknik elektronika. b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Ahli Elektronika Penerbangan.
IV
MANFAAT YANG DIHARAPKAN Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas PSR, sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.
V No 1
2
3 4
5
6
KURIKULUM RADAR PSR MATA PELAJARAN Teori umum peralatan PSR System : a. Fungsi b. Teori penunjang c. Dokumen terkait Teknik peralatan PSR System : a. Teori rinci peralatan b. Blok dan circuit diagram c. Rencana Instalasi Prosedur pengoperasian PSR System Pemeliharaan : a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan perbaikan Praktek : a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemeliharaan pencegahan d. Trouble shooting e. Analisa sistem peralatan PSR System Ujian / Evaluasi : a. Teori b. Praktek
T o t a l :
KODE
Jumlah Jam Pelajaran TEORI PRAKTE
PSR-A/A/1
16
PSR-A/A/2
24
PSR-A/A/3 PSR-A/A/4
48 16
PSR-A/A/5
PSR-A/A/6
132
8
32
136
164
VI
SILABUS RADAR PSR
No 1
MATA PELAJARAN ( Topik ) Teori umum peralatan PSR : a. Fungsi
b. Teori penunjang
c. Dokumen terkait
2
Teknik peralatan PSR : a. Teori rinci peralatan
b. Blok diagram
TUJUAN
POKOK BAHASAN
- Memahami kegunaan dari - Penjelasan kegunaan dari PSR dan masing-masing bagiannya PSR dan bagianbagiannya - Memahami teori digital, - Review Digital Teknik dan penjePulsa-pulsa Radar lasan pulsa-pulsa Radar
- Memahami peraturan ICAO dan Ditjen Hubud.
- Menjelaskan peraturan-peraturan ICAO dan SKEP Ditjen Hubud
- Memahami Antenna, Transmitter, Receiver, Power Supply dan EHT pada sistem PSR
-
- Memahami cara kerja tiap-tiap modul serta sistem dari PSR
-
Antenna & Control System PSR Transmitter System PSR Receiver System Power Supply System EHT System Antenna Encoder Back Swing Circuit Pulse Modulation Magnetron Heating Delay Time Control Timing and Failure System Relay and EHT Control Synchro Generator Automatic Frequency Control Thyristor Stack Dual Coupler Low Noise Amplifier Switching and Control High/Low Coverage Amplifier and Control Linear & Logarithmic Amplifier IF Amplifier and Filtering Fixed & Moving Echo Detection Oscillator and Safety Device
JAMPEL
PENGAJAR
DAFTAR KEPUSTAKAAN
- Basic Radar Principle, J.Skolnik - Electronics & Digital Manual - Basic Radar Principle, J.Skolnik - ICAO Doc, Annex 10 - SKEP Ditjen Hubud.
- PSR Manual Handbook & Theory
- PSR Manual Handbook & Theory
- Channel Distribution & Echo Cct - Regulator, AFC and Synchro Interface - X-tal Osc and Program Division - Diplexer, Duplexer & Circulator 3
Prosedur pengoperasian PSR
4
Pemeliharaan : a. Pemeliharaan pencegahan
b. Pemeliharaan perbaikan
5
Praktek : a. Pengoperasian
b. Penggunaan alat ukur
c. Pemeliharaan pencegahan
d. Trouble shooting
- Memahami cara menghidupkan dan mematikan sistem PSR sesuai prosedur
- Cara menghidupkan dan mematikan sistem PSR sesuai buku manual/petunjuk operasi
- Menjelaskan pelaksanaan peme- Memahami pelaksanaan liharaan berkala dan kalibrasi pemeliharaan berkala dan penerbangan kalibrasi penerbangan - Memahami cara meng- Cara mengganti modul ganti modul
- Dapat menghidupkan dan mematikan PSR dengan benar - Dapat menggunakan alatalat ukur AVO Meter, SG, Osc, Watt Meter, Freq. Counter, Spec Analizer, HT Probe. - Dapat melakukan pengukuran signal PSR dengan benar menggunakan alat ukur - Dapat melakukan penyetelan dan penyelarasan parameter sesuai buku manual dengan benar - Dapat melakukan perbaikan pada sistem PSR apabila terjadi kerusakan
- PSR Manual Handbook & Theory
- SKEP Ditjen Hubud.
- PSR Manual Handbook & Theory
- Prosedur menghidupkan dan mematikan PSR yang benar
- PSR Manual Handbook & Theory
- Penggunaan alat-alat ukur AVO Meter, SG, Osc, Watt Meter, Freq Counter, Spec Analizer, HT Probe.
- Test Instrument Manual
- Melakukan pengukuran signalsignal Radar disetiap test point pada sistem PSR
- PSR Manual Handbook & Theory
- Melakukan penyetelan dan penyelarasan pada setiap modul sesuai buku manual
- PSR Manual Handbook & Theory
- Melakukan perbaikan pada sistem PSR
- PSR Manual Handbook & Theory
6
Ujian / Evaluasi : a. Teori
b. Praktek
- Memahami seluruh pelajaran teori yang telah diajarkan - Dapat melakukan pengoperasian dan trouble shooting PSR dengan benar sesuai prosedur
- Melaksanakan ujian tertulis dengan menjawab soal-soal yang diberikan - Setiap peserta diklat melaksanakan praktek singkat langsung pada peralatan PSR sesuai petunjuk dari penguji
Instruktur penguji
Instruktur penguji
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK SKP TERAMPIL
RATING PRIMARY SURVEILLANCE RADAR SYSTEM 250 Jam Pelajaran
I
Kode : PSR-A /KPP Teori : 120 Jam Praktek : 130 Jam
PENDAHULUAN Primary Surveillance Radar (PSR) adalah peralatan pengamatan yang digunakan oleh pengatur lalu lintas udara dalam mengamati pergerakan dari pesawat udara disekitar wilayah pengaturannya melalui suatu layar tampilan. PSR ini dapat mengetahui jarak, posisi dan arah pesawat udara. Dalam rangka implementasi UU Nomor 15 Tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP Nomor 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, maka perlu dilaksanakan sertifikasi bagi personil elektronika penerbangan yang diatur dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan. Untuk maksud tersebut bagi teknisi yang menangani peralatan Primary Surveillance Radar wajib memperoleh pendidikan dan pelatihan melalui program diklat rating yang sesuai.
II
MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keterampilan yang cukup sebagaimana yang dipersyaratkan guna memperoleh rating PSR, dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan, terlatih dan terampil dalam melaksanakan mengoperasikan dan pemeliharaan peralatan PSR serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya
III
PERSYARATAN a. Pendidikan minimal adalah Diploma II atau yang sederajat dalam bidang teknik elektronika. b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Terampil Elektronika Penerbangan.
IV
MANFAAT YANG DIHARAPKAN Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas PSR, sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.
V No 1
2
3 4
5
6
KURIKULUM RADAR PSR MATA PELAJARAN Teori umum peralatan PSR : a. Fungsi b. Teori penunjang c. Dokumen terkait Teknik peralatan PSR : a. Teori rinci peralatan b. Blok diagram Prosedur pengoperasian PSR Pemeliharaan : a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan perbaikan Praktek : a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemeliharaan pencegahan d. Trouble shooting Ujian / Evaluasi : a. Teori b. Praktek
T o t a l :
KODE
Jumlah Jam Pelajaran TEORI PRAKTE
PSR-A/T/1
24
PSR-A/T/2
56
PSR-A/T/3 PSR-A/T/4
16 16
PSR-A/T/5
PSR-A/T/6
98
8
32
120
130
VI No 1
SILABUS RADAR PSR MATA PELAJARAN ( Topik ) Teori umum peralatan PSR : a. Fungsi
b. Teori penunjang
c. Dokumen terkait
2
Teknik peralatan PSR : a. Teori rinci peralatan
b. Blok diagram
TUJUAN
POKOK BAHASAN
- Memahami kegunaan dari - Penjelasan kegunaan dari PSR dan masing-masing bagiannya PSR dan bagianbagiannya - Memahami teori digital, - Review Digital Teknik dan penjePulsa-pulsa Radar lasan pulsa-pulsa Radar
- Memahami peraturan ICAO dan Ditjen Hubud.
- Menjelaskan peraturan-peraturan ICAO dan SKEP Ditjen Hubud
- Memahami Antenna, Transmitter, Receiver, Power Supply dan EHT pada sistem PSR
-
- Memahami cara kerja tiap-tiap modul serta sistem dari PSR
-
Antenna & Control System PSR Transmitter System PSR Receiver System Power Supply System EHT System Antenna Encoder Back Swing Circuit Pulse Modulation Magnetron Heating Delay Time Control Timing and Failure System Relay and EHT Control Synchro Generator Automatic Frequency Control Thyristor Stack Dual Coupler Low Noise Amplifier Switching and Control High/Low Coverage Amplifier and Control Linear & Logarithmic Amplifier IF Amplifier and Filtering Fixed & Moving Echo Detection Oscillator and Safety Device
JAMPEL
PENGAJAR
DAFTAR KEPUSTAKAAN
- Basic Radar Principle, J.Skolnik - Electronics & Digital Manual - Basic Radar Principle, J.Skolnik - ICAO Doc, Annex 10 - SKEP Ditjen Hubud.
- PSR Manual Handbook & Theory
- PSR Manual Handbook & Theory
- Channel Distribution & Echo Cct - Regulator, AFC and Synchro Interface - X-tal Osc and Program Division - Diplexer, Duplexer & Circulator 3
Prosedur pengoperasian PSR
4
Pemeliharaan : a. Pemeliharaan pencegahan
b. Pemeliharaan perbaikan
5
Praktek : a. Pengoperasian
b. Penggunaan alat ukur
c. Pemeliharaan pencegahan
d. Trouble shooting
- Memahami cara menghidupkan dan mematikan sistem PSR sesuai prosedur
- Cara menghidupkan dan mematikan sistem PSR sesuai buku manual/petunjuk operasi
- Menjelaskan pelaksanaan peme- Memahami pelaksanaan liharaan berkala dan kalibrasi pemeliharaan berkala dan penerbangan kalibrasi penerbangan - Memahami cara meng- Cara mengganti modul ganti modul
- Dapat menghidupkan dan mematikan PSR dengan benar - Dapat menggunakan alatalat ukur AVO Meter, SG, Osc, Watt Meter, Freq. Counter, Spec Analizer, HT Probe. - Dapat melakukan pengukuran signal PSR dengan benar menggunakan alat ukur - Dapat melakukan penyetelan dan penyelarasan parameter sesuai buku manual dengan benar - Dapat melakukan perbaikan pada sistem PSR apabila terjadi kerusakan
- PSR Manual Handbook & Theory
- SKEP Ditjen Hubud.
- PSR Manual Handbook & Theory
- Prosedur menghidupkan dan mematikan PSR yang benar
- PSR Manual Handbook & Theory
- Penggunaan alat-alat ukur AVO Meter, SG, Osc, Watt Meter, Freq Counter, Spec Analizer, HT Probe.
- Test Instrument Manual
- Melakukan pengukuran signalsignal Radar disetiap test point pada sistem PSR
- PSR Manual Handbook & Theory
- Melakukan penyetelan dan penyelarasan pada setiap modul sesuai buku manual
- PSR Manual Handbook & Theory
- Melakukan perbaikan pada sistem PSR
- PSR Manual Handbook & Theory
6
Ujian / Evaluasi : a. Teori
b. Praktek
- Memahami seluruh pelajaran teori yang telah diajarkan - Dapat melakukan pengoperasian dan trouble shooting PSR dengan benar sesuai prosedur
- Melaksanakan ujian tertulis dengan menjawab soal-soal yang diberikan - Setiap peserta diklat melaksanakan praktek singkat langsung pada peralatan PSR sesuai petunjuk dari penguji
Instruktur penguji
Instruktur penguji
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK SKP AHLI
RATING SECONDARY SURVEILLANCE RADAR SYSTEM 300 Jam Pelajaran
I
Kode : SSR-A /KPP Teori : 136 Jam Praktek : 164 Jam
PENDAHULUAN Secondary Surveillance Radar (SSR) adalah peralatan pengamatan yang digunakan oleh pengatur lalu lintas udara dalam mengamati pergerakan dari pesawat udara disekitar wilayah pengaturannya melalui suatu layar tampilan. SSR ini dapat mengetahui jarak, posisi dan arah serta identitas dan ketinggian pesawat udara. Dalam rangka implementasi UU Nomor 15 Tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP Nomor 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, maka perlu dilaksanakan sertifikasi bagi personil elektronika penerbangan yang diatur dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan. Untuk maksud tersebut bagi teknisi yang menangani peralatan Secondary Surveillance Radar wajib memperoleh pendidikan dan pelatihan melalui program diklat rating yang sesuai.
II
MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keahlian yang cukup sebagaimana yang dipersyaratkan guna memperoleh rating SSR, dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan, terlatih dan ahli dalam melaksanakan mengoperasikan dan pemeliharaan peralatan SSR serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya
III
PERSYARATAN a. Pendidikan minimal adalah Diploma III atau yang sederajat dalam bidang teknik elektronika. b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Ahli Elektronika Penerbangan.
IV
MANFAAT YANG DIHARAPKAN Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas SSR, sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.
V No 1
2
3 4
5
6
KURIKULUM RADAR SSR MATA PELAJARAN Teori umum peralatan SSR : a. Fungsi b. Teori penunjang c. Dokumen terkait Teknik peralatan SSR : a. Teori rinci peralatan b. Blok dan circuit diagram c. Rencana instalasi Prosedur pengoperasian SSR Pemeliharaan : a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan perbaikan Praktek : a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemeliharaan pencegahan d. Trouble shooting e. Analisa sistem peralatan SSR Ujian / Evaluasi : a. Teori b. Praktek
T o t a l :
KODE
Jumlah Jam Pelajaran TEORI PRAKTE
SSR-A/A/1
24
SSR-A/A/2
56
SSR-A/A/3 SSR-A/A/4
24 20
SSR-A/A/5
SSR-A/A/6
132
12
32
136
164
VI
SILABUS RADAR SSR
No
MATA PELAJARAN ( Topik )
1
Teori umum peralatan SSR : a. Fungsi
b. Teori penunjang
c. Dokumen terkait
2
Teknik peralatan SSR : a. Teori rinci peralatan
b. Blok dan circuit diagram
TUJUAN
- Memahami kegunaan dari SSR dan bagianbagiannya - Memahami teori digital, Pulsa-pulsa Radar, Mode dan Code - Memahami Triode/Cavity - Memahami peraturan ICAO dan Ditjen Hubud.
POKOK BAHASAN
JAMPEL
PENGAJAR
DAFTAR KEPUSTAKAAN
- Penjelasan kegunaan dari SSR dan masing-masing bagiannya
- Basic Radar Principle, J.Skolnik
- Review Digital Teknik dan penjelasan pulsa-pulsa Radar serta Mode dan Code - Review Magnetron dan Klystron - Menjelaskan peraturan-peraturan ICAO dan SKEP Ditjen Hubud
- Electronics & Digital Manual - Basic Radar Principle, J.Skolnik
- Memahami rangkaian dan cara kerja tiap-tiap modul serta sistem dari SSR - Memahami Antenna, Transmitter, Receiver, Power Supply dan EHT pada sistem SSR
-
Antenna & Control System SSR Transmitter System SSR Receiver System Power Supply System EHT System Antenna Encoder Time Base and Master Trigger SSR Encoder Power Amplifier Pre Heating Regulator Cavity Amplifier Antenna Pattern Switch EHT Generator SLS and Sensitivity Time Control Front Pannel and Remote System Modulator System Amplifier Receiver System Transmission Test and Normal System
- ICAO Doc, Annex 10 - SKEP Ditjen Hubud.
- SSR Manual Handbook & Theory
- SSR Manual Handbook & Theory
c. Rencana instalasi
- Mengetahui cara-cara penempatan PSR
- Menjelaskan kriteria penempatan SSR
- Siting Criteria Manual
3
Prosedur pengoperasian SSR
- Memahami cara menghidupkan dan mematikan sistem SSR sesuai prosedur
- Cara menghidupkan dan mematikan sistem SSR sesuai buku manual/petunjuk operasi
- SSR Manual Handbook & Theory
4
Pemeliharaan : a. Pemeliharaan pencegahan
b. Pemeliharaan perbaikan
5
Praktek : a. Pengoperasian
b. Penggunaan alat ukur
c. Pemeliharaan pencegahan
d. Trouble shooting
e. Analisa sistem peralatan SSR
- Menjelaskan pelaksanaan peme- Memahami pelaksanaan liharaan berkala dan kalibrasi pemeliharaan berkala dan penerbangan kalibrasi penerbangan - Cara mengganti modul dan kom- Memahami cara mengponen ganti modul dan komponen
- Dapat menghidupkan dan mematikan SSR dengan benar - Dapat menggunakan alatalat ukur AVO Meter, SG, Osc, Watt Meter, Freq. Counter, Spec Analizer,. - Dapat melakukan pengukuran signal SSR dengan benar menggunakan alat ukur - Dapat melakukan penyetelan dan penyelarasan parameter sesuai buku manual dengan benar - Dapat melakukan perbaikan pada sistem SSR apabila terjadi kerusakan - Dapat menganalisa penyebab dari kerusakan
- SKEP Ditjen Hubud.
- SSR Manual Handbook & Theory
- Prosedur menghidupkan dan mematikan SSR yang benar
- SSR Manual Handbook & Theory
- Penggunaan alat-alat ukur AVO Meter, SG, Osc, Watt Meter, Freq Counter, Spec Analizer
- Test Instrument Manual
- Melakukan pengukuran signalsignal Radar disetiap test point pada sistem SSR
- SSR Manual Handbook & Theory
- Melakukan penyetelan dan penyelarasan pada setiap modul sesuai buku manual
- SSR Manual Handbook & Theory
- Melakukan perbaikan pada sistem SSR
- SSR Manual Handbook & Theory
- Membuat analisa kerusakan yang terjadi pada saat pelaksanaan trouble shooting
- SSR Manual Handbook & Theory
6
Ujian / Evaluasi : a. Teori
b. Praktek
- Memahami seluruh pelajaran teori yang telah diajarkan - Dapat melakukan pengoperasian dan trouble shooting SSR dengan benar sesuai prosedur
- Melaksanakan ujian tertulis dengan menjawab soal-soal yang diberikan - Setiap peserta diklat melaksanakan praktek singkat langsung pada peralatan SSR sesuai petunjuk dari penguji
Instruktur penguji
Instruktur penguji
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK SKP TERAMPIL
RATING SECONDARY SURVEILLANCE RADAR SYSTEM 250 Jam Pelajaran
I
Kode : SSR-A /KPP Teori : 120 Jam Praktek : 130 Jam
PENDAHULUAN Secondary Surveillance Radar (SSR) adalah peralatan pengamatan yang digunakan oleh pengatur lalu lintas udara dalam mengamati pergerakan dari pesawat udara disekitar wilayah pengaturannya melalui suatu layar tampilan. SSR ini dapat mengetahui jarak, posisi dan arah serta identitas dan ketinggian pesawat udara. Dalam rangka implementasi UU Nomor 15 Tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP Nomor 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, maka perlu dilaksanakan sertifikasi bagi personil elektronika penerbangan yang diatur dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan. Untuk maksud tersebut bagi teknisi yang menangani peralatan Secondary Surveillance Radar wajib memperoleh pendidikan dan pelatihan melalui program diklat rating yang sesuai.
II
MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keterampilan yang cukup sebagaimana yang dipersyaratkan guna memperoleh rating SSR, dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan, terlatih dan terampil dalam melaksanakan mengoperasikan dan pemeliharaan peralatan SSR serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya
III
PERSYARATAN a. Pendidikan minimal adalah Diploma II atau yang sederajat dalam bidang teknik elektronika. b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Terampil Elektronika Penerbangan.
IV
MANFAAT YANG DIHARAPKAN Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas SSR, sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.
V No 1
2
3 4
5
6
KURIKULUM MATA PELAJARAN Teori umum peralatan SSR : a. Fungsi b. Teori penunjang c. Dokumen terkait Teknik peralatan SSR : a. Teori rinci peralatan b. Blok diagram Prosedur pengoperasian SSR Pemeliharaan : a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan perbaikan Praktek : a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemeliharaan pencegahan d. Trouble shooting Ujian / Evaluasi : a. Teori b. Praktek
KODE
Jumlah Jam Pelajaran TEORI PRAKTE
SSR-A/T/1
16
SSR-A/T/2
56
SSR-A/T/3 SSR-A/T/4
24 16
SSR-A/T/5
SSR-A/T/6
T o t a l :
98
8
32
120
130
VI
SILABUS
No
MATA PELAJARAN ( Topik )
1
Teori umum peralatan SSR : a. Fungsi
b. Teori penunjang
c. Dokumen terkait
2
Teknik peralatan SSR : a. Teori rinci peralatan
b. Blok diagram
TUJUAN
POKOK BAHASAN
Prosedur pengoperasian SSR
PENGAJAR
DAFTAR KEPUSTAKAAN
- Memahami kegunaan dari - Penjelasan kegunaan dari SSR dan masing-masing bagiannya SSR dan bagianbagiannya - Review Digital Teknik dan penje- Memahami teori digital, lasan pulsa-pulsa Radar serta Pulsa-pulsa Radar, Mode Mode dan Code dan Code
- Basic Radar Principle, J.Skolnik
- Memahami peraturan ICAO dan Ditjen Hubud.
- Menjelaskan peraturan-peraturan ICAO dan SKEP Ditjen Hubud
- ICAO Doc, Annex 10 - SKEP Ditjen Hubud.
- Memahami Antenna, Transmitter, Receiver, Power Supply dan EHT pada sistem SSR
-
Antenna & Control System SSR Transmitter System SSR Receiver System Power Supply System EHT System Antenna Encoder Time Base and Master Trigger SSR Encoder Power Amplifier Pre Heating Regulator Cavity Amplifier Antenna Pattern Switch EHT Generator SLS and Sensitivity Time Control Front Pannel and Remote System Modulator System Amplifier Receiver System Transmission Test and Normal System
- SSR Manual Handbook & Theory
- Cara menghidupkan dan mematikan sistem SSR sesuai buku manual/petunjuk operasi
- SSR Manual Handbook & Theory
- Memahami cara kerja tiap-tiap modul serta sistem dari SSR
-
3
JAMPEL
- Memahami cara menghidupkan dan mematikan sistem SSR sesuai prosedur
- Electronics & Digital Manual - Basic Radar Principle, J.Skolnik
- SSR Manual Handbook & Theory
4
Pemeliharaan : a. Pemeliharaan pencegahan
b. Pemeliharaan perbaikan
5
Praktek : a. Pengoperasian
b. Penggunaan alat ukur
c. Pemeliharaan pencegahan
d. Trouble shooting
6
Ujian / Evaluasi : a. Teori
b. Praktek
- SKEP Ditjen Hubud.
- Menjelaskan pelaksanaan peme- Memahami pelaksanaan liharaan berkala dan kalibrasi pemeliharaan berkala dan penerbangan kalibrasi penerbangan - Memahami cara meng- Cara mengganti modul ganti modul
- SSR Manual Handbook & Theory
- Dapat menghidupkan dan mematikan SSR dengan benar - Dapat menggunakan alatalat ukur AVO Meter, SG, Osc, Watt Meter, Freq. Counter, Spec Analizer,. - Dapat melakukan pengukuran signal SSR dengan benar menggunakan alat ukur - Dapat melakukan penyetelan dan penyelarasan parameter sesuai buku manual dengan benar - Dapat melakukan perbaikan pada sistem SSR apabila terjadi kerusakan
- Prosedur menghidupkan dan mematikan SSR yang benar
- SSR Manual Handbook & Theory
- Penggunaan alat-alat ukur AVO Meter, SG, Osc, Watt Meter, Freq Counter, Spec Analizer
- Test Instrument Manual
- Memahami seluruh pelajaran teori yang telah diajarkan - Dapat melakukan pengoperasian dan trouble shooting SSR dengan benar sesuai prosedur
- Melaksanakan ujian tertulis dengan menjawab soal-soal yang diberikan - Setiap peserta diklat melaksanakan praktek singkat langsung pada peralatan SSR sesuai petunjuk dari penguji
- Melakukan pengukuran signalsignal Radar disetiap test point pada sistem SSR
- SSR Manual Handbook & Theory
- Melakukan penyetelan dan penyelarasan pada setiap modul sesuai buku manual
- SSR Manual Handbook & Theory
- Melakukan perbaikan pada sistem SSR
- SSR Manual Handbook & Theory
Instruktur penguji
Instruktur penguji
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK
SKP AHLI
RATING AIR TRAFFIC CONTRO AUTOMATION SYSTEM 280 Jam Pelajaran
I
KODE ATC AUTO-A/KPP Teori : 128 Jam Praktek : 152 Jam
PENDAHULUAN Fasilitas ATC Automation System ( ATC AUTO) adalah fasilitas penunjang keselamatan penerbangan yang memproses pengolahan data penerbangan, data radar dan data lainnya yang digunakan pada sistim pemanduan lalu-lintas udara yang sebagian atau seluruh kegiatannya dilakukan oleh komputer dan hasilnya digunakan oleh Pemandu lalu-lintas udara ( ATC ) dalam proses pengambilan keputusan . Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan, PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan teknisi penerbangan pemegang SKP memiliki rating, maka teknisi yang mengoperasikan dan memelihara fasilitas ATC AUTO wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan.
II
MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keahlian yang cukup sebagaimana yang dipersyaratkan guna memperoleh rating ATC AUTO, dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan, terlatih dan ahli dalam melaksanakan pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas ATC Automation System, serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya.
III PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal adalah Diploma III atau yang sederajat dalam bidang teknik elektronika; b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Ahli Elektronika Penerbangan. IV
MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggung- jawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas ATC Automation System, sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.
V
KURIKULUM ATC OS
No 1
2
3 4
5
6
MATA PELAJARAN Teori umum a. Fungsi b. Teori penunjang c. Dokumen terkait Teknik peralatan a. Teori rinci peralatan b. Blok dan circuit diagram c. Optimasi Sistem Prosedur Pengoperasian Pemeliharaan a. Pemeliharaan Pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan Praktek a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemeliharaan Pencegahan d. Trouble shooting e. Analisis sistem Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek T o t a l :
KODE
Jumlah Jam Pelajaran TEORI
ATC AUTO/A/A/1
24
ATC AUTO/A/A/2
64
ATC AUTO/A/A/3
16 16
ATC AUTO/A/A/4
ATC AUTO/A/A/5
ATC AUTO/A/A/6
PRAKTEK
120
8
32
128
152
VI. No
1
SILABUS RADAR ATC AS MATA PELAJARAN ( TOPIK ) Teori umum peralatan ATC Automation a. Fungsi
b. Teori penunjang
c. Dokumen terkait
2
Teknik peralatan a. Teori rinci peralatan ATC Automation System
b. Blok dan circuit diagram ATC Automation System.
JAMPEL T P
TUJUAN
POKOK BAHASAN
−Memahami kegunaan dari sistem ATC Automation dan bagian-bagiannya −Memahami teori digital dan kegunaannya serta Sistem Komunikasi Data dan Perangkatnya. Memahami aturan – aturan ICAO dan dokumen lainnya.
- Penjelasan tentang kegunaan ATC Automation System dan kegunaan masing-masing bagian −Review Mikroprosesor , Komunikasi Data, Networking, Protokol/Interface −Review Sistem Operasi - Peraturan ICAO, dan buku-buku manual.
Memahami sistem arsitektur, interkoneksi antar subsistem dan software
-
Capability of System Safety features of System System Architecture: Subsystem of ATC Automation Software of ATC Automation
4 2 2 4 4
Memahami interkoneksi antar subsistem pada ATC Automation, cara kerja masing-masing subsistem dan sistim manajemen ATC Automation.
− Communication Network − Subsystem − FDP Subsystem − RDP Subsystem − Workstation Subsystem − Sony Monitor − Flight Strip Printer − Hi-bright Monitor − GPS Time Source Component − Instalation Procedure − Fundamental of The Unix System − HP Open View Network Node Manager −HP UX System administration for Series 700 − System Overview −ATC Automation architecture −Theory of Operation
2 2 2 2 2 2 2 2 2
PENGAJAR
DAFTAR KEPUSTAKAN
8
ATC Auttomation Manual Book,
8
Electronics & Digital , Data Comm., Fundamental of The unix System
8 4
8 4 3 1 2 1
ICAO Doc. Annex 10 SKEP DJU No.
ATC Auttomation Manual Book,
4 8 8 4 4 4 4
c. Optimasi System
3
Prosedur Pengoperasian ATC Automation System
4
Pemeliharaan a. Pemeliharaan Pencegahan
b. Pemeliharaan Perbaikan
5
Praktek a. Pengoperasian
b. Penggunaan alat ukur dan tools
c. Pemeliharaan Pencegahan
d. Trouble shooting
e. Analisis sistem peralatan ATC Automation System.
6
Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek
− System Monitoring and Control Procedure : System maintenance and Control Aplikasi Sistem
2
Cara menghidupkan dan mematikan ATC Automation System secara hardware dan Software
16
Memahami pelaksanaan pemeliharaan berkala ATC Automation System Memahami prosedur perbaikan Hardware dan Software
Pemeliharaan Berkala
4
SKEP DJU No.
Prosedur perbaikan Hardware dan Software
8
ATC Auttomation Manual Book,
Dapat menghidupkan dan mematikan dengan benar sesuai prosedur Dapat menggunakan logic analyzer , tools software
Menghidupkan dan mematikan ATC automation system sesuai prosedur. Melakukan pengukuran dan mendeteksi semua signal-signal dan parameter pada ATC Automation system. Melakukan Penyetelan & Penyelarasan pada semua modul.
Memahami Sistem Aplikasi ATC Automation. Memahami cara menghidupkan dan mematikan ATC Automation System secara Hardware dan Software
Dapat melakukan penyetelan & penyelarasan parameter dengan benar Dapat melakukan perbaikan apabila terjadi kerusakan pada Hardware dan Software Dapat menganalisa penyebab dari kerusakan
Memahami seluruh pelajaran yang diajarkan Dapat melakukan pengoperasian dan trouble shooting dengan benar
2 8
20
ATC Auttomation Manual Book,
16
ATC Auttomation Manual Book, Test Instrument Manual
20
ATC Auttomation Manual Book
Melakukan perbaikan pada setiap kerusakan Software dan modul Hardware.
20
ATC Auttomation Manual Book
Membuat analisa kerusakan yang terjadi pada saat pelaksanaan trouble shooting
24
ATC Auttomation Manual Book
Melaksanakan ujian tertulis untuk menjawab soal-soal yang diberikan Melaksanakan praktek langsung pada peralatan ATC Automation System
8 32
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK SKP TERAMPIL
RATING AIR TRAFFIC CONTROL AUTOMATION SYSTEM 220 Jam Pelajaran
I
KODE ATC AUTO-A/KPP Teori : 96 Jam Praktek : 124 Jam
PENDAHULUAN
Fasilitas ATC Automation System (ATC AUTO) adalah fasilitas penunjang keselamatan penerbangan yang memproses pengolahan data penerbangan, data radar dan data lainnya yang digunakan pada sistim pemanduan lalu-lintas udara yang sebagian atau seluruh kegiatannya dilakukan oleh komputer dan hasilnya digunakan oleh Pemandu lalu-lintas udara ( ATC ) dalam proses pengambilan keputusan . Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan, PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan teknisi penerbangan pemegang sertifikat kecakapan memiliki rating, maka teknisi yang mengoperasikan dan memelihara fasilitas ATC Automation System wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan. II
MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keterampilan yang cukup sebagaimana yang dipersyaratkan guna memperoleh rating ATC AUTO, dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan, terlatih dan terampil dalam melaksanakan pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas ATC Automation System, serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya.
III
PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal adalah Diploma II atau yang sederajat dalam bidang teknik elektronika; b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Terampil Elektronika Penerbangan.
IV
MANFAAT YANG DIHARAPKAN :
Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggungjawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas ATC Automation System, sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.
V
KURIKULUM RADAR ATC AS No
MATA PELAJARAN
Jam Pelajaran
KODE
TEORI 1
2
3 4
5
6
Teori umum a. Fungsi b. Teori penunjang c. Dokumen terkait Teknik peralatan a. Teori rinci peralatan b. Blok diagram Prosedur Pengoperasian Pemeliharaan a. Pemeliharaan Pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan Praktek a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemeliharaan Pencegahan d. Trouble shooting Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek JUMLAH JAM PELAJARAN
PRAKTEK
24
16
32 16
92
8
32
96
124
VI. No
1
SILABUS RADAR ATC AS MATA PELAJARAN ( TOPIK ) Teori umum peralatan ATC Automation a. Fungsi
b. Teori penunjang
c. Dokumen terkait
2
Teknik peralatan a. Teori rinci peralatan ATC Automation System
JAMPEL T P
TUJUAN
POKOK BAHASAN
Memahami kegunaan dari sistem ATC Automation System dan bagianbagiannya Memahami teori digital dan kegunaannya serta Sistem Komunikasi Data dan Perangkatnya. Memahami aturan – aturan ICAO dan dokumen lainnya.
Penjelasan tentang kegunaan ATC Automation System dan kegunaan masing-masing bagian .
4
ATC Auttomation Manual Book,
- Review Mikroprosesor , Komunikasi Data, Networking, Protokol/Interface. - Review Sistem Operasi Peraturan ICAO dan buku-buku manual.
8
Electronics & Digital , Data Comm., Fundamental of The unix System
Memahami sistem arsitektur, interkoneksi antar subsistem dan software
− Capability of System − Safety features of System − System Architecture: − Subsystem of ATC Automation − Software of ATC Automation
8 4
2 2 2 2 4
PENGAJAR
DAFTAR KEPUSTAKAN
ICAO Doc. Annex 10 SKEP DJU No.
ATC Auttomation Manual Book,
b. Blok diagram ATC Automation System.
3
Prosedur Pengoperasian ATC Automation System
4
Pemeliharaan a. Pemeliharaan Pencegahan
b. Pemeliharaan Perbaikan
Memahami interkoneksi antar subsistem pada ATC Automation, cara kerja masing-masing subsistem dan sistim manajemen ATC Automation.
Memahami cara menghidupkan dan mematikan ATC Automation System secara Hardware dan Software Memahami pelaksanaan pemeliharaan berkala ATC Automation System Memahami prosedur perbaikan Hardware dan Software
− Communication Network Subsystem − FDP Subsystem − RDP Subsystem − Workstation Subsystem − Sony Monitor − Flight Strip Printer − Hi-bright Monitor − GPS Time Source Component − Instalation Procedure − Fundamental of The Unix System − HP Open View Network Node Manager − HP UX System administration for Series 700 − System Overview − ATC Automation architecture − Theory of Operation − System Monitoring and Control − Procedure : System maintenance and Control − Cara menghidupkan dan mematikan ATC Automation System secara hardware dan Software
1 2 2 2 1 1 1 2 1 4 4 2 2 2 2 1 2
12
Pemeliharaan Berkala
4
SKEP DJU No.
Prosedur perbaikan Hardware dan Software
4
ATC Auttomation Manual Book,
5
Praktek a. Pengoperasian
b. Penggunaan alat ukur dan tools
c. Pemeliharaan Pencegahan
d. Trouble shooting
6
Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek
Dapat menghidupkan dan mematikan dengan benar sesuai prosedur Dapat menggunakan logic analyzer , tools software
Dapat melakukan penyetelan & penyelarasan parameter dengan benar Dapat melakukan perbaikan apabila terjadi kerusakan pada Hardware dan Software Memahami seluruh pelajaran yang diajarkan Dapat melakukan pengoperasian dan trouble shooting dengan benar
Menghidupkan dan mematikan ATC automation system sesuai prosedur. Melakukan pengukuran dan mendeteksi semua signal-signal dan parameter pada ATC Automation system. Melakukan Penyetelan & Penyelarasan pada semua modul. Melakukan perbaikan pada setiap kerusakan Software dan modul Hardware.
Melaksanakan ujian tertulis untuk menjawab soal-soal yang diberikan Melaksanakan praktek singkat langsung pada peralatan ATC Automatio System
24
ATC Auttomation Manual Book,
16
ATC Auttomation Manual Book, Test Instrument Manual
32
ATC Auttomation Manual Book
20
ATC Auttomation Manual Book
8 32
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK SKP AHLI
RATING AERODRUME SURFACE DETECTION EQUIPMENT SYSTEM 280 Jam Pelajaran
I
Kode : ASDE-A /KPP Teori : 136 Jam Praktek : 164 Jam
PENDAHULUAN Aerodrume Serface Detection Eqyuipment (ASDE) adalah peralatan pengamatan yang digunakan oleh pengatur lalu lintas udara dalam mengamati pergerakan dari pesawat udara disekitar aerodrume dan ground movement melalui suatu layar tampilan. ASDE ini dapat mengetahui jarak, posisi dan arah pesawat udara. Dalam rangka implementasi UU Nomor 15 Tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP Nomor 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, maka perlu dilaksanakan sertifikasi bagi personil elektronika penerbangan yang diatur dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan. Untuk maksud tersebut bagi teknisi yang menangani peralatan Aerodrume Serface Detection Eqyuipment (ASDE) wajib memperoleh pendidikan dan pelatihan melalui program diklat rating yang sesuai.
II
MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keahlian yang cukup sebagaimana yang dipersyaratkan guna memperoleh rating ASDE, dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan, terlatih dan ahli dalam melaksanakan mengoperasikan dan pemeliharaan peralatan ASDE serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya
III
PERSYARATAN a. Pendidikan minimal adalah Diploma III atau yang sederajat dalam bidang teknik elektronika. b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Ahli Elektronika Penerbangan.
IV
MANFAAT YANG DIHARAPKAN Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas ASDE, sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.
V No 1
2
3 4
5
6
KURIKULUM ASDE MATA PELAJARAN Teori umum peralatan ASDE System : a. Fungsi b. Teori penunjang c. Dokumen terkait Teknik peralatan ASDE System : a. Teori rinci peralatan b. Blok dan circuit diagram c. Rencana instalasi Prosedur pengoperasian ASDE System : Pemeliharaan : a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan perbaikan Praktek : a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemeliharaan pencegahan d. Trouble shooting e. Analisa sistem peralatan ASDE System : Ujian / Evaluasi : a. Teori b. Praktek
T o t a l :
VI
SILABUS ASDE Sedang dalam pengembangan
KODE
Jumlah Jam Pelajaran TEORI PRAKTE
ASDE-A/A/1
24
ASDE-A/A/2
64
ASDE-A/A/3 ASDE-A/A/4
16 16
ASDE-A/A/5
ASDE-A/A/6
120
8
32
128
152
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK SKP TERAMPIL
RATING AERODRUME SURFACE DETECTION EQUIPMENT SYSTEM 220 Jam Pelajaran
I
Kode : ASDE-A /KPP Teori : 96 Jam Praktek : 124 Jam
PENDAHULUAN Aerodrume Serface Detection Eqyuipment (ASDE) adalah peralatan pengamatan yang digunakan oleh pengatur lalu lintas udara dalam mengamati pergerakan dari pesawat udara disekitar aerodrume dan ground movement melalui suatu layar tampilan. ASDE ini dapat mengetahui jarak, posisi dan arah pesawat udara. Dalam rangka implementasi UU Nomor 15 Tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP Nomor 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, maka perlu dilaksanakan sertifikasi bagi personil elektronika penerbangan yang diatur dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan. Untuk maksud tersebut bagi teknisi yang menangani peralatan Aerodrume Serface Detection Eqyuipment (ASDE) wajib memperoleh pendidikan dan pelatihan melalui program diklat rating yang sesuai.
II
MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keahlian yang cukup sebagaimana yang dipersyaratkan guna memperoleh rating ASDE, dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan, terlatih dan ahli dalam melaksanakan mengoperasikan dan pemeliharaan peralatan ASDE serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya
III
PERSYARATAN a. Pendidikan minimal adalah Diploma III atau yang sederajat dalam bidang teknik elektronika. b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Ahli Elektronika Penerbangan.
IV
MANFAAT YANG DIHARAPKAN Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas ASDE, sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.
V No 1
2
3 4
5
6
KURIKULUM ASDE MATA PELAJARAN Teori umum peralatan ASDE System : a. Fungsi b. Teori penunjang c. Dokumen terkait Teknik peralatan ASDE System : a. Teori rinci peralatan b. Blok dan circuit diagram c. Rencana instalasi Prosedur pengoperasian ASDE System : Pemeliharaan : a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan perbaikan Praktek : a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemeliharaan pencegahan d. Trouble shooting e. Analisa sistem peralatan ASDE System : Ujian / Evaluasi : a. Teori b. Praktek
T o t a l :
VI
SILABUS ASDE Sedang dalam pengembangan
KODE
Jumlah Jam Pelajaran TEORI PRAKTE
ASDE-A/A/1
24
ASDE-A/A/2
16
ASDE-A/A/3 ASDE-A/A/4
32 16
ASDE-A/A/5
ASDE-A/A/6
92
8
32
96
124
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK
SKP AHLI
I.
RATING INSTRUMENT LANDING SYSTEM/ RUNWAY VISUAL RANGE (ILS/RVR)
KODE ILS/RVR-A/KPBP
300 Jam Pelajaran
Teori : 180 Jam Praktek : 100 Jam
PENDAHULUAN Instrument Landing System ( ILS) adalah peralatan navigasi udara yang berfungsi untuk memberikan sinyal panduan arah pendaratan (azimuth), sudut luncur (glide path) dan jarak terhadap titik pendaratan dengan presisi kepada pesawat udara yang akan melakukan pendaratan di suatu bandara. Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan teknisi penerbangan pemegang SKP memiliki rating, maka teknisi yang mengopersikan dan memelihara fasilitas ILS wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan
II.
MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keahlian yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating ILS dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih, ahli dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas ILS serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya.
III.
PERSYARATAN : a. b.
IV.
Pendidikan minimal Diploma III atau yang sederajat dalam bidang teknik elektronika; Memiliki Sertifikat Kecakapan Ahli Elektronika Penerbangan.
MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas ILS, sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.
V.
KURIKULUM Jam Pelajaran No.
1.
2.
3. 4.
5.
6.
Mata Pelajaran
Teori peralatan Instrument Landing System (ILS). a. Fungsi peralatan ILS b. Teori penunjang c. Dokumen terkait dari ICAO/FAA Teknik peralatan a. Teori terinci peralatan ILS b. Blok dan circuit diagram ILS c. Kriteria Penempatan Peralatan ILS Prosedur Pengoperasian ILS Pemeliharaan peralatan ILS a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan Praktek pada peralatan ILS a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemelihaaan Pencegahan d. Trouble shooting e. Analisis sistem peralatan * Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek Jumlah Jam Pelajaran
Kode
Teori
ILS/RVR -A/A/1
20
ILS/RVR -A/A/2
96
ILS/RVR -A/A/3 ILS/RVR -A/A/4
20 40
ILS/RVR -A/A/5
ILS/RVR -A/A/6
Praktek
90
4
30
180
120
VI. No.
1.
SILABI MATA PELAJARAN (TOPIK) Teori peralatan ILS. a. Fungsi peralatan ILS b. Teori Penunjang c. Dokumen terkait dari ICAO / FAA
2.
Teknik peralatan a. Teori terinci peralatan ILS b. Blok dan Circuit diagram peralatan ILS c. Kriteria penempatan peralatan ILS
TUJUAN
POKOK BAHASAN
JAMPEL T
P
PENGAJAR
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Agar para peserta mengetahui dan memahami fungsi peralatan ILS dalam menunjang operasi keselamatan penerbangan serta acuan /institusi yang dianut.
- Fungsi dan teori penunjang dalam pengoperasian peralatan ILS. - Tipe-tipe ILS - Space modulation - DME ILS - RVR
20
- Buku Radio Navigation - ICAO ANNEX 10
Agar para peserta mengetahui dan memahami cara kerja secara sistem, penempatan dan cakupan peralatan ILS.
- Blok diagram ILS: - Prinsip kerja ILS: - Besaran dan adjustment parameter ILS - ILS single/dual Frek - Sitting kriteria: - Patern dan cakupan ILS - Kategori ILS - ILS receiver - DME ILS - RVR
16 16
- Buku manual peralatan ILS - ICAO DOC.8071 Vol. II - ICAO ANNEX 10 Vol. I
12 8 8 8 8 8 6 6
Air
3.
Prosedur pengoperasian
Agar para peserta mampu melaksanakan pengoperasian peralatan ILS dengan benar
- RCMS - RMMC - Pengoperasian ILS dengan lokal dan remote.
20
- Buku manual peralatan ILS
4.
Pemeliharaan
Agar para peserta mampu melaksanakan pemeliharaan peralatan ILS dengan benar.
- Pemeliharaan/pengechekan berkala : harian, mingguan, bulanan, tiga bulanan,enam bulanan,tahunan. - Pelayanan dan Analisa hasil Flight Comm / periodik. - Pelaksanaan ground Check
8
- ICAO DOC. 8071 Vol. II - Flight Inspection Report ILS
16 16
No.
MATA PELAJARAN (TOPIK)
TUJUAN
POKOK BAHASAN
JAMPEL T
5.
Praktek a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemeliharaan pencegahan d. Trouble Shooting e. Analisis sistim peralatan
Agar para peserta dapat mengoperasikan Peralatan ILS, menggunakan alat ukur elektronik, melakukan prosedur pemeliharaan dengan benar serta dapat menganalisa/melokalisir kerusakan yang terjadi pada ILS.
- Melaksanakan pengoperasian, penggunaan alat ukur, mencari penyebab serta menganalisa kerusakan pada ILS
6.
Ujian/evaluasi
Untuk mengetahui para perserta dalam memahami peralatan ILS yang didapatkan selama pelatihan.
- Memberikan soal-soal tertulis dan memberikan troubel shooting pada peralatan ILS kepada peserta.
4
P
PENGAJAR
DAFTAR KEPUSTAKAAN
90
- Buku manual ILS - Buku manual yang terkait
30
- Buku manual peralatan ILS: - ICAO DOC.8071 Vol.II - ICAO ANNEX 10 Vol. I
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK
SKP TERAMPIL
I.
RATING INSTRUMENT LANDING SYSTEM/ RUNWAY VISUAL RANGE (ILS/RVR)
KODE ILS/RVR-A/KPBP
220 Jam Pelajaran
Teori : 120 Jam Praktek : 100 Jam
PENDAHULUAN Instrument Landing System ( ILS) adalah peralatan navigasi udara yang berfungsi untuk memberikan sinyal panduan arah pendaratan (azimuth), sudut luncur (glide path) dan jarak terhadap titik pendaratan dengan presisi kepada pesawat udara yang akan melakukan pendaratan di suatu bandara. Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan teknisi penerbangan pemegang SKP memiliki rating, maka teknisi yang mengopersikan dan memelihara fasilitas ILS wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan
II.
MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keahlian yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating ILS dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih, terampil dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas ILS serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya.
III.
PERSYARATAN : a. b.
IV.
Pendidikan minimal Diploma II atau yang sederajat dalam bidang teknik elektronika; Memiliki Sertifikat Kecakapan Terampil Elektronika Penerbangan.
MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas ILS, sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.
V.
KURIKULUM Jam Pelajaran No.
1.
2.
3. 4.
5.
6.
Mata Pelajaran
Teori peralatan Instrument Landing System (ILS). a. Fungsi peralatan ILS b. Teori penunjang c. Dokumen terkait dari ICAO/FAA Teknik peralatan a. Teori terinci peralatan ILS b. Blok dan circuit diagram ILS c. Kriteria Penempatan Peralatan ILS Prosedur Pengoperasian ILS Pemeliharaan peralatan ILS a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan Praktek pada peralatan ILS a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemelihaaan Pencegahan d. Trouble shooting Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek Jumlah Jam Pelajaran
Kode
Teori
ILS/RVR-A/T/1
20
ILS/RVR -A/T/2
88
ILS/RVR -A/T/3 ILS/RVR -A/T/4
20 40
ILS/RVR -A/T/5
ILS/RVR -A/T/6
Praktek
80
4
20
120
100
VI. No.
1.
SILABI MATA PELAJARAN (TOPIK) Teori peralatan ILS. a. Fungsi peralatan ILS b. Teori Penunjang c. Dokumen terkait dari ICAO / FAA
2.
Teknik peralatan a. Teori terinci peralatan ILS b. Blok diagram peralatan ILS c. Kriteria penempatan peralatan ILS
TUJUAN
POKOK BAHASAN
JAMPEL T
P
PENGAJAR
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Agar para peserta mengetahui dan memahami fungsi peralatan ILS dalam menunjang operasi keselamatan penerbangan serta acuan /institusi yang dianut.
- Fungsi dan teori penunjang dalam pengoperasian peralatan ILS. - Tipe-tipe ILS - Space modulation - DME ILS - RVR
20
- Buku Radio Navigation - ICAO ANNEX 10
Agar para peserta mengetahui dan memahami cara kerja secara sistem, penempatan dan cakupan peralatan ILS.
- Blok diagram ILS: - Prinsip kerja ILS: - Besaran dan adjustment parameter ILS - ILS single/dual Frek - Sitting kriteria: - Patern dan cakupan ILS - Kategori ILS - ILS receiver - DME ILS - RVR
10 10
- Buku manual peralatan ILS - ICAO DOC.8071 Vol. II - ICAO ANNEX 10 Vol. I
8 6 6 8 8 8 4 4
Air
3.
Prosedur pengoperasian
Agar para peserta mampu melaksanakan pengoperasian peralatan ILS dengan benar
- RCMS - RMMC - Pengoperasian ILS dengan lokal dan remote.
6
- Buku manual peralatan ILS
4.
Pemeliharaan
Agar para peserta mampu melaksanakan pemeliharaan peralatan ILS dengan benar.
- Pemeliharaan/pengechekan berkala : harian, mingguan, bulanan, tiga bulanan,enam bulanan,tahunan. - Pelayanan dan Analisa hasil Flight Comm / periodik. - Pelaksanaan ground Check
6
- ICAO DOC. 8071 Vol. II - Flight Inspection Report ILS
8 4
No.
MATA PELAJARAN (TOPIK)
TUJUAN
POKOK BAHASAN
JAMPEL T
5.
Praktek a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemeliharaan pencegahan d. Trouble Shooting.
Agar para peserta dapat mengoperasikan Peralatan ILS, menggunakan alat ukur elektronik, melakukan prosedur pemeliharaan dengan benar serta dapat menganalisa/melokalisir kerusakan yang terjadi pada ILS.
- Melaksanakan pengoperasian, penggunaan alat ukur, mencari penyebab serta menganalisa kerusakan pada ILS
6.
Ujian/evaluasi
Untuk mengetahui para perserta dalam memahami peralatan ILS yang didapatkan selama pelatihan.
- Memberikan soal-soal tertulis dan memberikan troubel shooting pada peralatan ILS kepada peserta.
4
P
PENGAJAR
DAFTAR KEPUSTAKAAN
80
- Buku manual ILS - Buku manual yang terkait
20
- Buku manual peralatan ILS: - ICAO DOC.8071 Vol.II - ICAO ANNEX 10 Vol. I
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK
SKP AHLI
I.
RATING SATTELITE LANDING SYSTEM (DIFFERENTIAL GLOBAL POSITIONING SYSTEM)
KODE DGPS-A/KPBP
300 Jam Pelajaran
Teori : 180 Jam Praktek : 120 Jam
PENDAHULUAN Sattelite Landing System (DGPS) adalah peralatan bantu fasilitas pendaratan berbasis satelit yang berfungsi untuk memberikan sinyal panduan arah pendaratan (azimuth), sudut luncur (glide path) dan jarak terhadap titik pendaratan dengan presisi kepada pesawat udara yang akan melakukan pendaratan di suatu bandara. Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan teknisi penerbangan pemegang SKP memiliki rating, maka teknisi yang mengopersikan dan memelihara fasilitas Sattelite Landing System (DGPS) wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan
II.
MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keahlian yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating Sattelite Landing System (DGPS) dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih, ahli dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas Sattelite Landing System (DGPS) serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya.
III.
PERSYARATAN : a. b.
IV.
Pendidikan minimal Diploma III atau yang sederajat dalam bidang teknik elektronika; Memiliki Sertifikat Kecakapan Ahli Elektronika Penerbangan.
MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas Sattelite Landing System (DGPS), sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.
V.
KURIKULUM
Jam Pelajaran No.
1.
2.
3. 4.
5.
6.
VI.
Mata Pelajaran
Teori peralatan Sattelite Landing System (DGPS). a. Fungsi peralatan Sattelite Landing System (DGPS) b. Teori penunjang c. Dokumen terkait dari ICAO/FAA Teknik peralatan a. Teori terinci peralatan Sattelite Landing System (DGPS) b. Blok dan circuit diagram Sattelite Landing System (DGPS) c. Kriteria Penempatan Peralatan Sattelite Landing System (DGPS) Prosedur Pengoperasian Sattelite Landing System (DGPS) Pemeliharaan peralatan Sattelite Landing System (DGPS) a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan Praktek pada peralatan Sattelite Landing System (DGPS) a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemelihaaan Pencegahan d. Trouble shooting Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek Jumlah Jam Pelajaran
SILABI
Silabi sedang dalam pengembangan
Kode
Teori
DGPS -A/A/1
20
DGPS -A/A/2
96
DGPS -A/A/3
20
DGPS -A/A/4
40
DGPS -A/A/5
Praktek
90
DGPS -A/A/6 4
30
180
120
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK
SKP TERAMPIL
I.
RATING SATTELITE LANDING SYSTEM (DIFFERENTIAL GLOBAL POSITIONING SYSTEM)
KODE DGPS-A/KPBP
220 Jam Pelajaran
Teori : 120 Jam Praktek : 100 Jam
PENDAHULUAN Sattelite Landing System (DGPS) adalah peralatan bantu fasilitas pendaratan berbasis satelit yang berfungsi untuk memberikan sinyal panduan arah pendaratan (azimuth), sudut luncur (glide path) dan jarak terhadap titik pendaratan dengan presisi kepada pesawat udara yang akan melakukan pendaratan di suatu bandara. Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan teknisi penerbangan pemegang SKP memiliki rating, maka teknisi yang mengopersikan dan memelihara fasilitas Sattelite Landing System (DGPS) wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan
II.
MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keahlian yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating Sattelite Landing System (DGPS) dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih, terampil dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas Sattelite Landing System (DGPS) serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya.
III.
PERSYARATAN : a. b.
IV.
Pendidikan minimal Diploma II atau yang sederajat dalam bidang teknik elektronika; Memiliki Sertifikat Kecakapan Terampil Elektronika Penerbangan.
MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas Sattelite Landing System (DGPS), sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.
V.
KURIKULUM
Jam Pelajaran No.
1.
2.
3. 4.
5.
6.
VI.
Mata Pelajaran
Teori peralatan Sattelite Landing System (DGPS). a. Fungsi peralatan Sattelite Landing System (DGPS) b. Teori penunjang c. Dokumen terkait dari ICAO/FAA Teknik peralatan a. Teori terinci peralatan Sattelite Landing System (DGPS) b. Blok dan circuit diagram Sattelite Landing System (DGPS) c. Kriteria Penempatan Peralatan Sattelite Landing System (DGPS) Prosedur Pengoperasian Sattelite Landing System (DGPS) Pemeliharaan peralatan Sattelite Landing System (DGPS) a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan Praktek pada peralatan Sattelite Landing System (DGPS) a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemelihaaan Pencegahan d. Trouble shooting Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek Jumlah Jam Pelajaran
SILABI
Silabi sedang dalam pengembangan
Kode
Teori
DGPS -A/T/1
20
DGPS -A/T/2
88
DGPS -A/T/3
20
DGPS -A/T/4
40
DGPS -A/T/5
DGPS -A/T/6
Praktek
80
4
20
120
100
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK SKP AHLI
RATING
KODE SE-A/KPFP
SECURITY EQUIPMENT 300 Jam Pelajaran
I.
Teori : 172 Jam Praktek : 128 Jam
PENDAHULUAN Security Equipment adalah peralatan penunjang fasilitas penerbangan yang digunakan untuk mendeteksi barang yang akan masuk daerah steril di Bandar Udara, untuk menunjang keamanan dan keselamatan penerbangan. Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan teknisi penerbangan pemegang SKP memiliki rating, maka teknisi yang mengoperasikan dan memelihara peralatan Security Equipment wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan.
II.
MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan ketrampilan/keahlian yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating Security Equipment dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih, ahli dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan Security Equipment serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya.
III.
PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma III atau yang sederajat dalam bidang teknik elektronika; b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Ahli Elektronika Penerbangan.
IV.
MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional mempunyai kewenangan dan bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas – tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas Security Equipment sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.
V.
KURIKULUM No.
1.
2.
3. 4.
5.
6.
Mata Pelajaran
Teori umum peralatan a. Fungsi b. Teori penunjang c. Dokumen terkait Teknik peralatan a. Teori rinci peralatan b. Blok dan circuit diagram Prosedur Pengoperasian Pemeliharaan a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan Praktek a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemelihaaan Pencegahan d. Trouble shooting e. Analisis sistem peralatan * Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek
Kode
Jumlah Jam Teori
SE-A/A /1
32
SE-A/A /2
112
SE-A/A /3 SE-A/A /4
8 16
SE-A/A/5
Pelajaran Praktek
96
SE-A/A/6 4 172
32 128
VI.
SILABI No.
1.
MATA PELAJARAN (TOPIK) Teori umum peralatan a. Fungsi b. Teori penunjang c. Dokumen terkait
TUJUAN
Teknik peralatan a. Teori rinci peralatan b. Blok dan circuit diagram c. Rencana instalasi *
JAMPEL
Fungsi / kegunaan peralatan Teori sinar X Elektro magnetic Teknik elektronika dan digital Sistem pengamanan Bandara
32
T •
Agar peserta memahami kegunaan teori pendukung peralatan, serta ketentuan keamanan dan keselamatan penerbangan.
• • • • •
2.
POKOK BAHASAN
•
Agar peserta memahami dan mampu menerapkan prinsip kerja peralatan
X-ray : • Blok diagram • Power Supply system • Conveyor system • Scanning system • X-ray system • Sensor system • Control system • Image generating system • Monitoring system Metal Detector : • Blok diagram • Power Supply system • Detector dan Control system • Monitoring system
20
DAFTAR KEPUSTAKAAN
P
-
72
PENGAJAR
−
− − −
Annex 17 Manual Book Ketentuan – ketentuan mengenai penggunaan radio aktif (BATAN)
No.
MATA PELAJARAN
TUJUAN
POKOK BAHASAN
(TOPIK)
T Explosive Detector : • Blok diagram • Power Supply system • Detector dan Control system • Monitoring system
3.
4.
5.
Prosedur Pengoperasian
Pemeliharaan a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan Praktek a. . Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. d. e.
6.
Pemelihaaan Pencegahan Trouble shooting Analisis sistem peralatan *
Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek
JAMPEL
•
Agar peserta memahami prosedur pengoperasian peralatan
•
Agar peserta memahami prosedur pemeliharaan dan perbaikan peralatan
•
Agar peserta memiliki keahlian dalam pengoperasian, pemeliharaan, trouble shooting dan analisa peralatan
• Prosedur pengoperasian Xray • Prosedur pengoperasian Metal Detector • Prosedur pengoperasian Explosive Detector • Pemeliharaan berkala • Analisis kerusakan dan perbaikan peralatan
P
20
4 2 2 8 8
Pelatihan : • Pengoperasian • Penggunaan alat ukur • Pemeliharaan pencegahan • Trouble shooting • Analisa sistem peralatan
16 16 16 24 24
Evaluasi kompetensi peserta • •
Teori Praktek
4 32
PENGAJAR
DAFTAR KEPUSTAKAAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK SKP TERAMPIL
RATING
KODE SE-A/KPFP
SECURITY EQUIPMENT 220 Jam Pelajaran
I.
Teori : 140 Jam Praktek : 80 Jam
PENDAHULUAN Security Equipment adalah peralatan penunjang fasilitas penerbangan yang digunakan untuk mendeteksi barang yang akan masuk daerah steril di Bandar Udara, untuk menunjang keamanan dan keselamatan penerbangan. Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan teknisi penerbangan pemegang SKP memiliki rating, maka teknisi yang mengoperasikan dan memelihara peralatan Security Equipment wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan.
II.
MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan ketrampilan/keterampilan yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating Security Equipment dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih, terampil dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan Security Equipment serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya.
III.
PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma II atau yang sederajat dalam bidang teknik elektronika; b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Terampil Elektronika Penerbangan.
IV.
MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional mempunyai kewenangan dan bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas – tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas Security sehingga fasilitas yang dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar dipersyaratkan.
V.
KURIKULUM No.
1.
2.
3. 4.
5.
6.
Mata Pelajaran
Teori umum peralatan a. Fungsi b. Teori penunjang c. Dokumen terkait Teknik peralatan a. Teori rinci peralatan b. Blok diagram Prosedur Pengoperasian Pemeliharaan a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan Praktek a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemelihaaan Pencegahan d. Troble shooting Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek
Kode
Jumlah Jam Pelajaran Teori Praktek
SE-A/T/1
32
SE-A/T/2
80
SE-A/T/3 SE-A/T/4
8 16
SE-A/T/5
48
SE-A/T/6 4 140
32 80
VI.
SILABI No.
1.
2.
MATA PELAJARAN (TOPIK) Teori umum peralatan a. Fungsi b. Teori penunjang c. Dokumen terkait
Teknik peralatan a. Teori rinci peralatan b. Blok diagram
TUJUAN
POKOK BAHASAN
JAMPEL
Fungsi / kegunaan peralatan Teori sinar X Elektro magnetic Teknik elektronika dan digital Sistem pengamanan Bandara
32
T −
•
Agar peserta memahami kegunaan teori pendukung peralatan, serta ketentuan keamanan dan keselamatan penerbangan.
•
Agar peserta memahami prinsip kerja peralatan
X-ray : • Blok diagram • Power Supply system • Conveyor system • Scanning system • X-ray system • Sensor system • Control system • Image generating system • Monitoring system
• • • •
Metal Detector : • Blok diagram • Power Supply system • Detector dan Control system • Monitoring system
16
DAFTAR KEPUSTAKAAN
P
-
48
PENGAJAR
−
− − −
Annex 17 Manual Book Ketentuan – ketentuan mengenai penggunaan radio aktif (BATAN)
No.
MATA PELAJARAN
TUJUAN
POKOK BAHASAN
(TOPIK)
T Explosive Detector : • • • •
3.
4.
5.
6.
Prosedur Pengoperasian
Pemeliharaan a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan Praktek a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemelihaaan Pencegahan d. Trouble shooting Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek
JAMPEL
•
Agar peserta memahami prosedur pengoperasian peralatan
•
Agar peserta memahami prosedur pemeliharaan dan perbaikan peralatan
•
Agar peserta memiliki ketrampilan dalam pengoperasian, pemeliharaan dan trouble shooting.
P
16
Blok diagram Power Supply system Detector dan Control system Monitoring system
• Prosedur pengoperasian Xray • Prosedur pengoperasian Metal Detector • Prosedur pengoperasian Explosive Detector • Pemeliharaan berkala • Perbaikan peralatan
4 2 2 8 8
Pelatihan • Pengoperasian • Penggunaan alat ukur • Pemelihaaan Pencegahan • Trouble shooting
8 8 16 16
Evaluasi kompetensi peserta • •
Teori Praktek
4 32
PENGAJAR
DAFTAR KEPUSTAKAAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK SKP AHLI
RATING
KODE ISS-A/KPFP
INTEGRATED SECURITY SYSTEM 300 Jam Pelajaran
I.
Teori : 172 Jam Praktek : 88 Jam
PENDAHULUAN Integrated Integrated Security System adalah peralatan penunjang fasilitas penerbangan yang terintegrasi untuk memantau lalu – lintas orang, barang, kendaraan dan pesawat udara di Bandar Udara guna menunjang keamanan dan keselamatan penerbangan. Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan teknisi penerbangan pemegang SKP memiliki rating, maka teknisi yang mengoperasikan dan memelihara peralatan Integrated Security System wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan.
II.
MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keahlian yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating Integrated Integrated Security System dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih, ahli dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan Integrated Security System serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya.
III.
PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma III atau yang sederajat dalam bidang teknik elektronika; b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Ahli Elektronika Penerbangan.
IV.
MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional mempunyai kewenangan dan bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas – tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas Integrated Security System sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.
V.
KURIKULUM
No.
1.
2.
3. 4.
5.
6.
Mata Pelajaran
Teori umum peralatan a. Fungsi b. Teori penunjang c. Dokumen terkait Teknik peralatan a. Teori rinci peralatan b. Blok dan circuit diagram Prosedur Pengoperasian Pemeliharaan a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan Praktek a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemelihaaan Pencegahan d. Trouble shooting e. Analisis sistem peralatan * Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek
Kode
Jumlah Jam Teori
ISS-A/A/1
24
ISS-A/A/2
112
ISS-A/A/3 ISS-A/A/4
8 24
ISS-A/A/5
Pelajaran Praktek
96
ISS-A/A/6 4 32 172
128
VI.
SILABI No.
1.
2.
MATA PELAJARAN (TOPIK) Teori umum peralatan a. Fungsi b. Teori penunjang c. Dokumen terkait
Teknik peralatan a. Teori rinci peralatan b. Blok dan circuit diagram
TUJUAN
POKOK BAHASAN
JAMPEL
T •
•
Agar peserta memahami kegunaan teori pendukung peralatan, serta ketentuan keamanan dan keselamatan penerbangan.
•
Agar peserta memahami prinsip kerja peralaan
CCTV : • Blok diagram • Power Supply systemt • Camera system • Panic button
16 8 8 8
Access Control : • Blok diagram • Sensor • Power supply • Card reader
8 4 4 4
• • •
Fungsi / kegunaan peralatan Teknik elektronika dan digital Komunikasi data Sistem pengamanan Bandara
8 4
Fencing
•
Sensor
Central System : • Blok diagram • Power Supply system • Operating System • Application System • Control system
4
4 4 4 4 8
DAFTAR KEPUSTAKAAN
P
4 8
PENGAJAR
-
− − − − −
Annex 17 Manual Book Open Sytem Networking & Data Comm. Operating System Application System
No.
MATA PELAJARAN
TUJUAN
POKOK BAHASAN
(TOPIK)
T • • •
Monitoring system Recording System System manager
8
Pemeliharaan berkala Analisis kerusakan dan perbaikan peralatan
8 16
Prosedur Pengoperasian
•
Agar peserta memahami prosedur pengoperasian peralatan
4.
Pemeliharaan a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan Praktek a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemelihaaan Pencegahan d. Trouble shooting e. Analisis sistem peralatan * Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek
•
Agar peserta memahami prosedur pemeliharaan dan perbaikan peralatan
• •
•
Agar peserta memiliki keahlian dalam pengoperasian, pemeliharaan, trouble shooting dan analisa peralatan
Pelatihan : a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemelihaaan Pencegahan d. Trouble shooting e. Analisis sistem peralatan *
6.
P
4 4 8
• Prosedur pengoperasian Integrated Integrated Security System
3.
5.
JAMPEL
96
Evaluasi kompetensi peserta a. b.
Teori Praktek
4 32
PENGAJAR
DAFTAR KEPUSTAKAAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK SKP TERAMPIL
RATING
KODE ISS-A/KPFP
INTEGRATED SECURITY SYSTEM 220 Jam Pelajaran
I.
Teori : 116 Jam Praktek : 64 Jam
PENDAHULUAN Integrated Security System adalah peralatan penunjang fasilitas penerbangan yang terintegrasi untuk memantau lalu – lintas orang, barang, kendaraan dan pesawat udara di Bandar Udara guna menunjang keamanan dan keselamatan penerbangan. Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan teknisi penerbangan pemegang SKP memiliki rating, maka teknisi yang mengoperasikan dan memelihara peralatan Integrated Security System wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan.
II.
MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keterampilan yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating Integrated Security System dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih, terampil dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan Integrated Security System serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya.
III.
PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma II atau yang sederajat dalam bidang teknik elektronika; b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Terampil Elektronika Penerbangan.
IV.
MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional mempunyai kewenangan dan bertanggung jawab dlm melaksanakan tugas – tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas Integrated Security System sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.
V.
KURIKULUM
No.
1.
2.
3. 4.
5.
6.
Mata Pelajaran
Teori umum peralatan a. Fungsi b. Teori penunjang c. Dokumen terkait Teknik peralatan a. Teori rinci peralatan b. Blok dan circuit diagram Prosedur Pengoperasian Pemeliharaan a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan Praktek a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemelihaaan Pencegahan d. Trouble shooting Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek
Kode
Jumlah Jam Teori
ISS-A/T/1
28
ISS-A/T/2
70
ISS-A/T/3 ISS-A/T/4
8 16
ISS-A/T/5
Pelajaran Praktek
32
ISS-A/T/6 4 32 116
64
VI.
SILABI No.
1.
2.
MATA PELAJARAN (TOPIK) Teori umum peralatan a. Fungsi b. Teori penunjang c. Dokumen terkait
Teknik peralatan a. Teori rinci peralatan b. Blok dan circuit diagram
TUJUAN
POKOK BAHASAN
JAMPEL
T •
•
Agar peserta memahami kegunaan teori pendukung peralatan, serta ketentuan keamanan dan keselamatan penerbangan.
Agar peserta memahami prinsip kerja peralaan
• • • •
Fungsi / kegunaan peralatan Teknik elektronika dan digital Komunikasi data Sistem pengamanan Bandara
CCTV : • Blok diagram • Power Supply systemt • Camera system • Panic button Access Control : • Blok diagram • Sensor • Power supply • Card reader Fencing
•
8 8
8 2 4 2 8 2 2 2
4
Sensor
Central System : • Blok diagram • Power Supply system • Operating System • Application System • Control system
8 4 4 4 4 4
DAFTAR KEPUSTAKAAN
P
4 8
PENGAJAR
-
− − − − −
Annex 17 Manual Book Open Sytem Networking & Data Comm. Operating System Application System
No.
MATA PELAJARAN
TUJUAN
POKOK BAHASAN
(TOPIK)
T • •
3.
Prosedur Pengoperasian
•
Agar peserta memahami prosedur pengoperasian peralatan
4.
Pemeliharaan a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan Praktek a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemelihaaan Pencegahan d. Trouble shooting
•
Agar peserta memahami prosedur pemeliharaan dan perbaikan peralatan
•
Agar peserta memiliki keterampilan dalam pengoperasian, pemeliharaan dan trouble shooting peralatan
Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek
Evaluasi kompetensi peserta
5.
6.
JAMPEL
P
4 4
Monitoring system Recording System • Prosedur pengoperasian Integrated Security System
8
• •
Pemeliharaan berkala Perbaikan peralatan
8 8
•
Pelatihan dan pengaturan parameter
•
Materi yang diberikan
32
telah 4 32
PENGAJAR
DAFTAR KEPUSTAKAAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK SKP AHLI
RATING
KODE CIS-A/KPFP
CENTRALIZED INFORMATION SYSTEM 300 Jam Pelajaran
I.
Teori : 188 Jam Praktek : 112 Jam
PENDAHULUAN Centralized Information System adalah peralatan penunjang operasi Bandar udara yang digunakan untuk mengintegrasikan seluruh informasi penerbangan bagi para pengguna jasa di Bandar Udara. Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan teknisi penerbangan pemegang SKP memiliki rating, maka teknisi yang mengoperasikan dan memelihara peralatan Centralized Information System wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan.
II.
MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keahlian yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating Centralized Information System dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih, ahli dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan Centralized Information System serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya.
III.
PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma III atau yang sederajat dalam bidang teknik elektronika; b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Ahli Elektronika Penerbangan.
IV.
MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional mempunyai kewenangan dan bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas – tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas Centralized Information System sehingga fasilitas yang dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.
V.
KURIKULUM No.
1.
2.
3. 4.
5.
6.
Mata Pelajaran
Teori umum peralatan a. Fungsi b. Teori penunjang c. Dokumen terkait Teknik peralatan a. Teori rinci peralatan b. Blok dan circuit diagram c. Rencana instalasi * Prosedur Pengoperasian Pemeliharaan a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan Praktek a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemelihaaan Pencegahan d. Trouble shooting e. Analisis sistem peralatan * Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek
Kode
Jumlah Jam Pelajaran Teori Praktek
CIS-A/A/1
64
CIS-A/A/2
64
CIS-A/A/3 CIS-A/A/4
24 32
CIS-A/A/5
CIS-A/A/6
32
48
4
32
188
112
VI.
SILABI No.
1.
2.
MATA PELAJARAN
TUJUAN
(TOPIK) Teori umum peralatan a. Fungsi b. Teori penunjang
JAMPEL
T •
Teknik peralatan a. Teori rinci peralatan b. Blok dan circuit diagram c. Pengembangan jaringan
• •
3.
Prosedur Pengoperasian
•
4.
Pemeliharaan a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan perbaikan Praktek a. Pengoperasian b. Penggunaan ukur c. Pemelihaaan Pencegahan
•
5.
POKOK BAHASAN
• alat
Agar peserta memahami teori pendukung serta fungsi peralatan untuk menunjang kelancaran, ketertiban keamanan dan keselamatan penerbangan.
• •
Agar peserta memahami prinsip kerja peralatan Agar peserta mampu merencanakan pengembangan jaringan
Agar peserta memahami prosedur pengoperasian peralatan Agar peserta memahami prosedur pemeliharaan dan perbaikan peralatan
Agar peserta memiliki keahlian dalam pengoperasian, pemeliharaan, trouble shooting dan analisa peralatan
4 16
• •
Fungsi / kegunaan peralatan Teknik elektronika dan digital Komunikasi Data Sistem Informasi Bandara
• • • • • • • • • •
Blok diagram Power Supply system Operating System Application System Central Processing Unit Terminal Concentrator Unit DIRAM Peripheral Recording System Network Planning
8 4 4 4 12 4
•
Prosedur pengoperasian
16
Pelatihan : • Pemeliharaan berkala • Analisis kerusakan perbaikan peralatan
dan
Pelatihan : a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemeliharaan pencegahan d. Trouble shooting
PENGAJAR
DAFTAR KEPUSTAKAAN
P
16 8
− − − − −
8 8 4 8
16
8 16
40
Annex 14 Manual Book Open System Networking & Data comm.. Operating System Application System
No.
MATA PELAJARAN (TOPIK) Trouble shooting Analisis sistem peralatan * Ujian/Evaluasi a. Teori b. Prakterk
TUJUAN
JAMPEL
T
d. e.
6.
POKOK BAHASAN
Evaluasi kompetensi peserta
e.
Analisis peralatan *
• •
Teori Praktek
P
sistem
4 32
PENGAJAR
DAFTAR KEPUSTAKAAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK SKP TERAMPIL
RATING
KODE CIS-A/KPFP
CENTRALIZED INFORMATION SYSTEM 220 Jam Pelajaran
I.
Teori : 140 Jam Praktek : 80 Jam
PENDAHULUAN Centralized Information System adalah peralatan penunjang operasi Bandar udara yang digunakan untuk mengintegrasikan seluruh informasi penerbangan bagi para pengguna jasa di Bandar Udara. Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan teknisi penerbangan pemegang SKP memiliki rating, maka teknisi yang mengoperasikan dan memelihara peralatan Centralized Information System wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan.
II.
MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keterampilan yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating Centralized Information System dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih, terampil dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan Centralized Information System serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya.
III.
PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma II atau yang sederajat dalam bidang teknik elektronika; b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Terampil Elektronika Penerbangan.
IV.
MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional mempunyai kewenangan dan bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas – tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas Centralized Information System sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.
V.
KURIKULUM
No.
1.
2.
3. 4.
5.
6.
Mata Pelajaran
Teori umum peralatan a. Fungsi b. Teori penunjang c. Dokumen terkait Teknik peralatan a. Teori rinci peralatan b. Blok diagram Prosedur Pengoperasian Pemeliharaan a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan Praktek a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemelihaaan Pencegahan d. Troble shooting Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek
Kode
Jumlah Jam Pelajaran Teori Praktek
CIS-A/T/1
48
CIS-A/T/2
64
CIS-A/T/3 CIS-A/T/4
8 16
CIS-A/T/5
48
CIS-A/T/6 4 140
32 80
VI.
SILABI No.
1.
2.
3.
MATA PELAJARAN (TOPIK) Teori umum peralatan a. Fungsi b. Teori penunjang c. Dokumen terkait
Teknik peralatan a. Teori rinci peralatan b. Blok diagram
Prosedur Pengoperasian
TUJUAN
POKOK BAHASAN
JAMPEL
T •
•
•
Agar peserta memahami teori pendukung serta fungsi peralatan untuk menunjang kelancaran, ketertiban keamanan dan keselamatan penerbangan.
•
Agar peserta memahami prinsip kerja peralatan
• • • • • •
Agar peserta memahami prosedur pengoperasian peralatan
• • •
Fungsi / kegunaan peralatan Teknik elektronika dan digital Komunikasi Data Sistem Informasi
16 8
8 4 4 4 16 8
• • •
Blok diagram Power Supply system Operating System Application System Central Processing Unit Terminal Concentrator Unit DIRAM Peripheral Recording System
•
Prosedur pengoperasian
8
8 8 4
DAFTAR KEPUSTAKAAN
P
8 16
PENGAJAR
-
− − − − −
Annex 14 Manual Book Open System Networking & Data comm.. Operating System Application System
No.
4.
5.
6.
MATA PELAJARAN (TOPIK) Pemeliharaan a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan Praktek a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemelihaaan Pencegahan d. Trouble shooting Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek
TUJUAN
POKOK BAHASAN
JAMPEL
T •
Agar peserta memahami prosedur pemeliharaan dan perbaikan peralatan
• •
•
Agar peserta memiliki keterampilan dalam pengoperasian, pemeliharaan, trouble shooting.
Pelatihan • Pengoperasian • Penggunaan alat ukur • Pemelihaaan Pencegahan • Trouble shooting
Evaluasi peserta
Pemeliharaan berkala Perbaikan peralatan
P
8 8
48
kompetensi • •
Teori Praktek
4 32
PENGAJAR
DAFTAR KEPUSTAKAAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK SKP AHLI
RATING
KODE CCTV & AC-B/KPFP
CLOSED CIRCUIT TELEVISION & ACCESS CONTROL 220 Jam Pelajaran
I.
Teori : 120 Jam Praktek : 80 Jam
PENDAHULUAN Closed Circuit Television & Access Control adalah peralatan penunjang fasilitas penerbangan untuk memantau lalu – lintas orang, barang, kendaraan dan pesawat udara di Bandar Udara. Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan teknisi penerbangan pemegang SKP memiliki rating, maka teknisi yang mengoperasikan dan memelihara peralatan CCTV & Access Control wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan.
II.
MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keahlian yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating CCTV & Access Control dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih, ahli dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan CCTV & Access Control serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya.
III.
PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma III atau yang sederajat dalam bidang teknik elektronika; b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Ahli Elektronika Penerbangan.
IV.
MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional mempunyai kewenangan dan bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas – tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas CCTV & Access Control sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.
V.
KURIKULUM No.
Mata Pelajaran
Kode
1.
Teori umum peralatan a. Fungsi b. Teori penunjang c. Dokumen terkait Teknik peralatan a. Teori rinci peralatan b. Blok diagram Prosedur Pengoperasian Pemeliharaan a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan Praktek a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemelihaaan Pencegahan d. Troble shooting e. Analisis sistem peralatan * Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek
CCTV & AC-B/A/1
32
CCTV & AC-B/A/2
64
CCTV & AC-B/A/3 CCTV & AC-B/A/4
16 20
2.
3. 4.
5.
6.
Jumlah Jam Pelajaran Teori Praktek
CCTV & AC-B/A/5
48
CCTV & AC-B/A/6 8 140
32 80
VI.
SILABI No. 1.
2.
MATA PELAJARAN (TOPIK) Teori umum peralatan a. Fungsi b. Teori penunjang c. Dokumen terkait
Teknik peralatan a. Teori rinci peralatan b. Blok dan circuit diagram
TUJUAN
POKOK BAHASAN
JAMPEL
T •
•
Agar peserta memahami kegunaan teori pendukung peralatan, serta ketentuan keamanan dan keselamatan penerbangan.
Agar peserta memahami prinsip kerja peralatan
• • • •
Fungsi / kegunaan peralatan Teknik elektronika dan digital Komunikasi data Sistem pengamanan Bandara
CCTV : • Blok diagram • Power Supply system • Camera system • Operating System • Application System • Control system • Monitoring system • Recording System Access Control : • Blok diagram • Sensor • Power supply • Card reader • Operating System • Application System • Control system • Monitoring system
8 8 8 8
36
28
PENGAJAR
DAFTAR KEPUSTAKAAN
P
-
− − − − −
Annex 17 Manual Book Open Sytem Networking & Data Comm. Operating System Application System
No. 3.
4.
5.
6.
MATA PELAJARAN (TOPIK) Prosedur Pengoperasian
TUJUAN
POKOK BAHASAN
JAMPEL
T •
Agar peserta memahami prosedur pengoperasian peralatan Agar peserta memahami prosedur pemeliharaan dan perbaikan peralatan
•
Prosedur pengoperasian CCTV & Access Control
16
• •
Pemeliharaan berkala Analisis kerusakan dan perbaikan peralatan
4 16
Agar peserta memiliki keahlian dalam pengoperasian, pemeliharaan, trouble shooting dan analisa peralatan
Pelatihan • Pengoperasian • Penggunaan alat ukur dan penyetelan parameter • Pemelihaaan Pencegahan • Trouble shooting • Analisis sistem peralatan * • Teori • Praktek
Pemeliharaan a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan Praktek a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemelihaaan Pencegahan d. Trouble shooting e. Analisis sistem peralatan *
•
Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek
Evaluasi kompetensi peserta
•
P
48
8 32
PENGAJAR
DAFTAR KEPUSTAKAAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK SKP TERAMPIL
RATING
KODE CCTV & AC-B/KPFP
CLOSED CIRCUIT TELEVISION & ACCESS CONTROL 150Jam Pelajaran
I.
Teori : 88 Jam Praktek : 62 Jam
PENDAHULUAN Closed Circuit Television & Access Control adalah peralatan penunjang fasilitas penerbangan untuk memantau lalu – lintas orang, barang, kendaraan dan pesawat udara di Bandar Udara. Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan teknisi penerbangan pemegang SKP memiliki rating, maka teknisi yang mengoperasikan dan memelihara peralatan CCTV & Access Control wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan.
II.
MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keterampilan yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating CCTV & Access Control dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih, terampil dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan CCTV & Access Control serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya.
III.
PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma II atau yang sederajat dalam bidang teknik elektronika; b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Terampil Elektronika Penerbangan.
IV.
MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional mempunyai kewenangan dan bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas – tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas CCTV & Access Control System sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan..
V.
KURIKULUM
No.
1.
2.
3. 4.
5.
6.
Mata Pelajaran
Teori umum peralatan a. Fungsi b. Teori penunjang c. Dokumen terkait Teknik peralatan a. Teori rinci peralatan b. Blok diagram Prosedur Pengoperasian Pemeliharaan a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan Praktek a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemelihaaan Pencegahan d. Troble shooting Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek
Kode
Jumlah Jam Pelajaran Teori Praktek
CCTV & AC-B/T/1
24
CCTV & AC-B/T/2
44
CCTV & AC-B/T/3 CCTV & AC-B/T/4
8 8
CCTV & AC-B/T/5
CCTV & AC-B/T/6
32
4 88
30 62
VI.
SILABI No. 1.
2.
MATA PELAJARAN (TOPIK) Teori umum peralatan a. Fungsi b. Teori penunjang c. Dokumen terkait
Teknik peralatan a. Teori rinci peralatan b. Blok diagram
TUJUAN
POKOK BAHASAN
JAMPEL
T •
•
Agar peserta memahami kegunaan teori pendukung peralatan, serta ketentuan keamanan dan keselamatan penerbangan.
•
Agar peserta memahami prinsip kerja peralatan
CCTV : • Blok diagram • Power Supply system • Camera system • Operating System • Application System • Control system • Monitoring system • Recording System
• •
Fungsi / kegunaan peralatan Komunikasi data Sistem pengamanan Bandara
4 8 4 8
Access Control : • Blok diagram • Sensor • Power supply • Card reader • Operating System • Application System • Control system • Monitoring system
24
20
PENGAJAR
DAFTAR KEPUSTAKAAN
P
-
− − − − −
Annex 17 Manual Book Open Sytem Networking & Data Comm. Operating System Application System
No. 3.
4.
5.
6.
MATA PELAJARAN (TOPIK) Prosedur Pengoperasian
Pemeliharaan a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan Praktek a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemelihaaan Pencegahan d. Trouble shooting Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek
TUJUAN
POKOK BAHASAN
JAMPEL
T • •
•
Agar peserta memahami prosedur pengoperasian peralatan Agar peserta memahami prosedur perbaikan peralatan
•
Prosedur pengoperasian CCTV & Access Control
8
• •
Pemeliharaan berkala Perbaikan peralatan
4 4
Agar peserta memiliki keterampilan dalam pengoperasian, pemeliharaan dan trouble shooting peralatan.
Pelatihan • Pengoperasian • Penggunaan alat ukur • Pemelihaaan Pencegahan • Trouble shooting • Teori • Praktek
Evaluasi kompetensi peserta
P
32
8 30
PENGAJAR
DAFTAR KEPUSTAKAAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK SKP AHLI
RATING
KODE IGCS-B/KPFP
INTEGRATED GROUND COMMUNICATION SYSTEM 220 Jam Pelajaran
I.
Teori : 144 Jam Praktek : 76 Jam
PENDAHULUAN Integrated Ground Communication System adalah peralatan penunjang operasi Bandar udara yang digunakan untuk mengintegrasikan system komunikasi darat di lingkungan Bandar udara dengan meminimalkan penggunaan frekuensi guna menghindari gangguan terhadap frekuensi penerbangan Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan teknisi penerbangan pemegang SKP memiliki rating, maka teknisi yang mengoperasikan dan memelihara peralatan Integrated Ground Communication System wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan.
II.
MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keahlian yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating Integrated Ground Communication System dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih, ahli dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan Integrated Ground Communication System serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya.
III.
PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma III atau yang sederajat dalam bidang teknik elektronika; b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Ahli Elektronika Penerbangan.
IV.
MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional mempunyai kewenangan dan bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas – tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas Integrated Ground Communication System sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.
V.
KURIKULUM
No.
Mata Pelajaran
Kode
1.
Teori umum peralatan a. Fungsi b. Teori penunjang Teknik peralatan a. Teori rinci peralatan b. Blok dan circuit diagram c. Rencana instalasi * Prosedur Pengoperasian Pemeliharaan a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan Praktek a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemelihaaan Pencegahan d. Trouble shooting e. Analisis sistem peralatan * Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek
IGCS-B/A/1
40
IGCS-B/A/2
68
IGCS-B/A/3 IGCS-B/A/4
8 24
2.
3. 4.
5.
6.
Jumlah Jam Pelajaran Teori Praktek
IGCS-B/A/5
44
IGCS-B/A/6 4 144
32 76
VI.
SILABI No.
1.
2.
MATA PELAJARAN (TOPIK) Teori umum peralatan a. Fungsi b. Teori penunjang
Teknik peralatan a. Teori rinci peralatan b. Blok dan circuit diagram c. Regrouping
TUJUAN
POKOK BAHASAN
JAMPEL
T •
• •
Agar peserta memahami teori pendukung serta fungsi peralatan untuk menunjang kelancaran, ketertiban keamanan dan keselamatan penerbangan.
Agar peserta memahami prinsip kerja peralatan Agar peserta mampu merencanakan pengaturan kelompok komunikasi
•
•
• • • • • • • • •
Blok diagram Operating System Applilcation System Power Supply system System Manager Base Station Site Controller Subscriber Regrouping Planning
8 4 4 4 8 8 16 8
• •
DAFTAR KEPUSTAKAAN
P − −
4
Fungsi / kegunaan peralatan Teknik elektronika dan digital Teori pemancar & Penerima Teori komunikasi data
PENGAJAR
16 4 16
8
3.
Prosedur Pengoperasian
•
Agar peserta memahami prosedur pengoperasian peralatan
•
Prosedur pengoperasian Integrated Ground Communication System
8
4.
Pemeliharaan
•
Agar peserta memahami
•
Pemeliharaan berkala
8
− − −
Manual Book Transmitter & Receiver principle Operating System Applilcation System Ketentuan penyelenggaraan komunikasi radio dari Ditjen Hubud dan Ditjen Postel
No.
MATA PELAJARAN
a. b.
TUJUAN
(TOPIK) Pemeliharaan pencegahan Pemeliharaan Perbaikan
POKOK BAHASAN
JAMPEL
T prosedur pemeliharaan dan perbaikan peralatan
•
Agar peserta memiliki keahlian dalam pengoperasian, pemeliharaan, trouble shooting dan analisa peralatan
Pelatihan : a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemelihaaan Pencegahan d. Trouble shooting e. Analisis sistem peralatan *
5.
Praktek a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemelihaaan Pencegahan d. Trouble shooting e. Analisis sistem peralatan *
•
6.
Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek
Evaluasi kompetensi peserta
Analisis dan peralatan
• •
Teori Praktek
kerusakan perbaikan
P
16
48
4 32
PENGAJAR
DAFTAR KEPUSTAKAAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK SKP TERAMPIL
RATING
KODE IGCS-B/KPFP
INTEGRATED GROUND COMMUNICATION SYSTEM 150 Jam Pelajaran
I.
Teori : 88Jam Praktek : 62 Jam
PENDAHULUAN Integrated Ground Communication System adalah peralatan penunjang operasi Bandar udara yang digunakan untuk mengintegrasikan system komunikasi darat di lingkungan Bandar udara dengan meminimalkan penggunaan frekuensi guna menghindari gangguan terhadap frekuensi penerbangan Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan teknisi penerbangan pemegang SKP memiliki rating, maka teknisi yang mengoperasikan dan memelihara peralatan Integrated Ground Communication System wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan.
II.
MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keterampilan yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating Integrated Ground Communication System dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih, terampil dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan Integrated Ground Communication System serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya.
III.
PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma II atau yang sederajat dalam bidang teknik elektronika; b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Terampil Elektronika Penerbangan.
IV.
MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional mempunyai kewenangan dan bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas – tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas Integrated Ground Communication System sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.
V.
KURIKULUM
No.
Mata Pelajaran
Kode
1.
Teori umum peralatan a. Fungsi b. Teori penunjang Teknik peralatan a. Teori rinci peralatan b. Blok dan circuit diagram c. Rencana instalasi * Prosedur Pengoperasian Pemeliharaan a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan Praktek a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemelihaaan Pencegahan d. Trouble shooting e. Analisis sistem peralatan * Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek
IGCS-B/T/1
20
IGCS-B/T/2
48
IGCS-B/T/3 IGCS-B/T/4
8 8
2.
3. 4.
5.
6.
Jumlah Jam Pelajaran Teori Praktek
IGCS-B/T/5
32
IGCS-B/T/6 4 88
30 62
VI.
SILABI No.
MATA PELAJARAN
1.
(TOPIK) Teori umum peralatan a. Fungsi b. Teori penunjang
TUJUAN
POKOK BAHASAN
JAMPEL
T •
Agar peserta memahami teori pendukung serta fungsi peralatan untuk menunjang kelancaran, ketertiban keamanan dan keselamatan penerbangan.
• •
4 8
•
Fungsi / kegunaan peralatan Teknik elektronika dan digital Teori pemancar & penerima
PENGAJAR
DAFTAR KEPUSTAKAAN
P − − -
8
2.
Teknik peralatan a. Teori rinci peralatan b. Blok diagram
•
Agar peserta memahami prinsip kerja peralatan
• • • • • • • •
Blok diagram Operating System Applilcation System Power Supply system System Manager Base Station Site Controller Subscriber
8 4 4 4 4 8 8 8
3.
Prosedur Pengoperasian
•
Agar peserta memahami prosedur pengoperasian peralatan
•
Prosedur pengoperasian Integrated Ground Communication System
8
4.
Pemeliharaan a. Pemeliharaan pencegahan
•
Agar peserta memahami prosedur pemeliharaan dan
• •
Pemeliharaan berkala Perbaikan peralatan
4 4
− − −
Manual Book Transmitter & Receiver principle Operating System Applilcation System Ketentuan penyelenggaraan komunikasi radio dari Ditjen Hubud dan Ditjen Postel
No.
MATA PELAJARAN
b.
5.
6.
TUJUAN
(TOPIK) pencegahan Pemeliharaan Perbaikan
Praktek a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemelihaaan Pencegahan d. Trouble shooting Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek
POKOK BAHASAN
JAMPEL
T
P
perbaikan peralatan
•
Agar peserta keterampilan pengoperasian, pemeliharaan, shooting dan peralatan
memiliki dalam trouble analisa
32
Pelatihan : a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemelihaaan Pencegahan d. Trouble shooting
Evaluasi kompetensi peserta a. b.
Teori Praktek
4 30
PENGAJAR
DAFTAR KEPUSTAKAAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK SKP AHLI
RATING
KODE FIDS-B/KPFP
FLIGHT INFORMATION DISPLAY SYSTEM 220 Jam Pelajaran
I.
Teori : 140 Jam Praktek : 80 Jam
PENDAHULUAN Flight Information Display System adalah peralatan penunjang operasi Bandar Udara yang digunakan untuk menampilkan informasi penerbangan bagi para pengguna jasa di Bandar Udara. Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan teknisi penerbangan pemegang SKP memiliki rating, maka teknisi yang mengoperasikan dan memelihara peralatan Flight Information Display System wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan.
II.
MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keahlian yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating Flight Information Display System dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih, ahli dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan Flight Information Display System serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya.
III.
PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma III atau yang sederajat dalam bidang teknik elektronika; b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Ahli Elektronika Penerbangan.
IV.
MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional mempunyai kewenangan dan bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas – tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas Flight Information Display System sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.
V.
KURIKULUM No.
Mata Pelajaran
Kode
1.
Teori umum peralatan a. Fungsi b. Teori penunjang Teknik peralatan a. Teori rinci peralatan b. Blok dan circuit diagram c. Rencana instalasi * Prosedur Pengoperasian Pemeliharaan a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan Praktek a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemelihaaan Pencegahan d. Trouble shooting e. Analisis sistem peralatan * Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek
FIDS-B/A/1
40
FIDS-B/A/2
64
FIDS-B/A/3 FIDS-B/A/4
8 24
2.
3. 4.
5.
6.
Jumlah Jam Pelajaran Teori Praktek
FIDS-B/A/5
56
FIDS-B/A/6 8 140
32 80
VI.
SILABI No.
1.
2.
MATA PELAJARAN (TOPIK) Teori umum peralatan a. Fungsi b. Teori penunjang
Teknik peralatan a. Teori rinci peralatan b. Blok dan circuit diagram c. Pengembangan jaringan
TUJUAN
POKOK BAHASAN
JAMPEL
T •
• •
3.
Prosedur Pengoperasian
•
4.
Pemeliharaan
•
Agar peserta memahami teori pendukung serta fungsi peralatan untuk menunjang kelancaran, ketertiban keamanan dan keselamatan penerbangan.
•
Agar peserta memahami prinsip kerja peralatan Agar peserta mampu merencanakan pengembangan jaringan
• • • • • • •
Agar peserta memahami prosedur pengoperasian peralatan Agar peserta memahami
• • •
Fungsi / kegunaan peralatan Teknik elektronika dan digital Komunikasi Data Sistem Informasi
16 4
8 4 4 4 16 8
•
Blok diagram Operating System System Aplikasi Power Supply system Central Processing Unit Interface, protocol Display monitor (TV, Dot Matrik, Flap Board dan LED) Network Planning
•
Prosedur pengoperasian
8
•
Pemeliharaan berkala
8
8
8
DAFTAR KEPUSTAKAAN
P
4 16
PENGAJAR
-
− − − − −
Annex 14 Manual Book Open System Networking & Data comm.. Operating System Application System
No.
MATA PELAJARAN
a. b. 5.
6.
TUJUAN
(TOPIK) Pemeliharaan pencegahan Pemeliharaan Perbaikan
POKOK BAHASAN
JAMPEL
Perbaikan peralatan
16
T prosedur pemeliharaan dan perbaikan peralatan
•
Agar peserta memiliki keahlian dalam pengoperasian, pemeliharaan, trouble shooting dan analisa peralatan
Pelatihan : • Pengoperasian • Penggunaan alat ukur • Pemeliharaan pencegahan • Trouble shooting • Analisis sistem peralatan * • Teori • Praktek
Praktek a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemelihaaan Pencegahan d. Trouble shooting e. Analisis sistem peralatan *
•
Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek
Evaluasi kompetensi peserta
P
48
4 32
PENGAJAR
DAFTAR KEPUSTAKAAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK SKP TERAMPIL
RATING
KODE FIDS-B/KPFP
FLIGHT INFORMATION DISPLAY SYSTEM 150 Jam Pelajaran
I.
Teori : 88 Jam Praktek : 62 Jam
PENDAHULUAN Flight Information Display System adalah peralatan penunjang operasi Bandar Udara yang digunakan untuk menampilkan informasi penerbangan bagi para pengguna jasa di Bandar Udara. Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan teknisi penerbangan pemegang SKP memiliki rating, maka teknisi yang mengoperasikan dan memelihara peralatan Flight Information Display System wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan.
II.
MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keterampilan yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating Flight Information Display System dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih, terampil dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan Flight Information Display System serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya.
III.
PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma II atau yang sederajat dalam bidang teknik elektronika; b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Terampil Elektronika Penerbangan.
IV.
MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional mempunyai kewenangan dan bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas – tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas Flight Information Display System sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.
V.
KURIKULUM
No.
1.
2.
3. 4.
5.
6.
Mata Pelajaran
Teori umum peralatan a. Fungsi b. Teori penunjang Teknik peralatan a. Teori rinci peralatan b. Blok dan circuit diagram c. Rencana instalasi * Prosedur Pengoperasian Pemeliharaan a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan Praktek a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemelihaaan Pencegahan d. Trouble shooting Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek
Kode
Jumlah Jam Pelajaran Teori Praktek
FIDS-B/T/1
24
FIDS-B/T/2
44
FIDS-B/T/3 FIDS-B/T/4
8 8
FIDS-B/T/5
32
FIDS-B/T/6 4 88
30 62
VI.
SILABI No.
1.
MATA PELAJARAN
TUJUAN
(TOPIK) Teori umum peralatan a. Fungsi b. Teori penunjang
POKOK BAHASAN
JAMPEL
T •
Agar peserta memahami teori pendukung serta fungsi peralatan untuk menunjang kelancaran, ketertiban keamanan dan keselamatan penerbangan.
• • • •
Fungsi / kegunaan peralatan Teknik elektronika dan digital Komunikasi Data Sistem Informasi Bandara
4 8 -
•
Agar peserta memahami prinsip kerja peralatan
• • • • • • •
Blok diagram Operating System System Aplikasi Power Supply system Central Processing Unit Interface, protocol Display monitor (TV, Dot Matrik, Flap Board dan LED)
8 4 4 4 8 8 8
3.
Prosedur Pengoperasian
•
•
Prosedur pengoperasian
8
4.
Pemeliharaan a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan Praktek a. Pengoperasian b. Penggunaan ukur c. Pemelihaaan Pencegahan
•
Agar peserta memahami prosedur pengoperasian peralatan Agar peserta memahami prosedur pemeliharaan dan perbaikan peralatan
• •
Pemeliharaan berkala Perbaikan peralatan
4 4
Agar peserta memiliki keterampilan dalam pengoperasian, pemeliharaan,dan trouble shooting.
Pelatihan • Pengoperasian • Penggunaan alat ukur • Pemelihaaan Pencegahan
alat
− − − − −
Teknik peralatan a. Teori penunjang b. Blok diagram
•
DAFTAR KEPUSTAKAAN
P
8 4
2.
5.
PENGAJAR
32
Annex 14 Manual Book Open System Networking & Data comm.. Operating System Application System
No.
MATA PELAJARAN
d. 6.
TUJUAN
(TOPIK) Pencegahan Trouble shooting
Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek
POKOK BAHASAN
JAMPEL
T •
P
Trouble shooting
Evaluasi kompetensi peserta a. b.
Teori Praktek
4 30
PENGAJAR
DAFTAR KEPUSTAKAAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK SKP AHLI
RATING
KODE CI-B/KPFP
CHECK IN SYSTEM 220 Jam Pelajaran
I.
Teori : 144 Jam Praktek : 76 Jam
PENDAHULUAN Integrated Ground Communication System adalah peralatan penunjang operasi Bandar udara yang digunakan untuk mengintegrasikan system komunikasi darat di lingkungan Bandar udara dengan meminimalkan penggunaan frekuensi guna menghindari gangguan terhadap frekuensi penerbangan Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan teknisi penerbangan pemegang SKP memiliki rating, maka teknisi yang mengoperasikan dan memelihara peralatan Check In System wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan.
II.
MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keahlian yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating Check In System dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih, ahli dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan Check In System serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya.
III.
PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma III atau yang sederajat dalam bidang teknik elektronika; b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Ahli Elektronika Penerbangan.
IV.
MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional mempunyai kewenangan dan bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas – tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas Check In System sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.
V.
KURIKULUM
No.
Mata Pelajaran
Kode
1.
Teori umum peralatan a. Fungsi b. Teori penunjang Teknik peralatan a. Teori rinci peralatan b. Blok dan circuit diagram c. Rencana instalasi * Prosedur Pengoperasian Pemeliharaan a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan Praktek a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemelihaaan Pencegahan d. Trouble shooting e. Analisis sistem peralatan * Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek
CI-B/A/1
40
CI-B/A/2
68
CI-B/A/3 CI-B/A/4
8 24
2.
3. 4.
5.
6.
Jumlah Jam Pelajaran Teori Praktek
CI-B/A/5
44
CI-B/A/6 4 144
32 76
VI.
SILABI (Sedang dalam Pengembangan)
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK SKP TERAMPIL
RATING
KODE CI-B/KPFP
CHECK IN SYSTEM 150 Jam Pelajaran
I.
Teori : 88 Jam Praktek : 62 Jam
PENDAHULUAN Check In System adalah peralatan penunjang operasi Bandar Udara yang digunakan untuk kelancaran pelayanan check in bagi para pengguna jasa di Bandar Udara. Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan teknisi penerbangan pemegang SKP memiliki rating, maka teknisi yang mengoperasikan dan memelihara peralatan Check In System wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan.
II.
MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keterampilan yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating Check In System dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih, terampil dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan Check In System serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya.
III.
PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma II atau yang sederajat dalam bidang teknik elektronika; b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Terampil Elektronika Penerbangan.
IV.
MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional mempunyai kewenangan dan bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas – tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas Check In System sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.
V.
KURIKULUM
No.
1.
2.
3. 4.
5.
6.
Mata Pelajaran
Teori umum peralatan a. Fungsi b. Teori penunjang Teknik peralatan a. Teori rinci peralatan b. Blok dan circuit diagram c. Rencana instalasi * Prosedur Pengoperasian Pemeliharaan a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan Praktek a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemelihaaan Pencegahan d. Trouble shooting Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek
Kode
Jumlah Jam Pelajaran Teori Praktek
CI-B/T/1
24
CI-B/T/2
44
CI-B/T/3 CI-B/T/4
8 8
CI-B/T/5
32
CI-B/T/6 4 88
30 62
VI.
SILABI (Sedang dalam Pengembangan)
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK SKP AHLI
SERTIFIKAT KECAKAPAN AHLI
KODE
TEKNISI LISTRIK PENERBANGAN
SKP-A/TLP 120 Jam Pelajaran I.
PENDAHULUAN Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 maka perlu dilaksanakan sertifikasi bagi personil listrik penerbangan yang diatur dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan.
II.
MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi listrik penerbangan dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan yang cukup dalam ilmu listrik dan fasilitas listrik penerbangan dengan tujuan untuk memenuhi persyaratan memperoleh Sertifikat Kecakapan tingkat ahli.
III.
PERSYARATAN : Pendidikan minimal Diploma III atau yang sederajat dalam bidang teknik listrik dan mekanikal.
IV.
MANFAAT YANG DIPEROLEH : Memiliki bukti kecakapan dalam bidang listrik penerbangan tingkat ahli serta kesempatan untuk menempuh Diklat rating.
V. KURIKULUM SERTIFIKAT PENERBANGAN
KECAKAPAN
AHLI
TEKNISI
LISTRIK
A. PENGETAHUAN KEUDARAAN 1) 2) 3) 4) 5)
Pembinaan Personil Penerbangan Hukum Penerbangan (Air Law) Peraturan Penerbangan (Rule of the Air) Manajemen LLU Manajemen Pemeliharaan
: : : : :
8 Jam 8 Jam 16 Jam 8 Jam 8 Jam 48 jam
B. PENGETAHUAN KHUSUS 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7)
Pengetahuan Teknik Listrik Teknik Elektronika dan Digital Pembangkit Tenaga Listrik Sistem Transmisi dan Distribusi Alat-Alat Ukur dan Pengukuran Visual Aids Peralatan Elektromekanikal
: : : : : : :
8 Jam 12 Jam 8 Jam 12 Jam 8 Jam 16 Jam 8 Jam 72 jam
VI. SILABUS DIKLAT SERTIFIKAT KECAKAPAN AHLI TEKNISI LISTRIK PENERBANGAN No.
MATA PELAJARAN (TOPIK)
A.
PENGETAHUAN KEUDARAAN
1.
Pembinaan Personil Penerbangan
TUJUAN
T
P
8
-
−
Sturktur Organisasi dan tata kerja Ditjen Hubud
−
Angka Kredit untuk Jabatan Fungsional Teknisi Penerbangan.
− −
Pembinaan pegawai (PNS/BUMN) Etika profesi teknisi
Agar Perserta mengetahui dan memahami hukum penerbangan sipil nasional dan internasional
− − −
Konvensi ICAO Annexes ICAO Kedaulatan Negara
8
−
Hukum Penerbangan (Air Law)
JAMPEL
Agar peserta memahami tugas pokok dan fungsi Ditjen Hubud Agar Peserta memahami ketentuan-ketentuan mengenai angka kredit teknisi penerbangan Agar Peserta memahami hak dan kewajiban sbg. teknisi penerbangan
− −
2.
POKOK BAHASAN
PENGAJAR
DAFTAR KEPUSTAKAAN
− − − − − −
-
− −
UU No. 15 Tahun 1992 PP. No. 3 Tahun 2001 PP. No. 16 Tahun 1994 KM. No. 58 Tahun 1991 KM. PAN No. 100 Tahun 1988 Skep Dirjen Hubud No. SKEP/176/VI/2001
−
UU No. 15 Tahun 1992 Annexes : 10, 11, 14 dan 17 Konvensi ICAO
3.
Peraturan Penerbangan (Rule of the Air)
Agar Perserta memahami peraturan-peraturan yang berkaitan dengan penerbangan sipil
− − − −
Keselamatan Penerbangan Keamanan Penerbangan Angkutan Udara Kebandarudaraan
16
-
− − −
PP. No. 40 Tahun 1995 PP. No. 71 Tahun 1996 PP. No. 3 Tahun 2001
4.
Manajemen LLU
Agar para peserta mengetahui dan memahami konsep optimasi pemanfaatan ruang udara dan pelayanan keselamatan penerbangan
− −
Organisasi ruang udara Pelayanan navigasi penerbangan Konsep CNS/ATM
8
-
− − −
ICAO Global Plan ATS Planning Manual ATC Master Plan Indonesia Konsep Harmonisasi
−
−
No.
5.
MATA PELAJARAN (TOPIK) Manajemen Pemeliharaan
TUJUAN
Agar peserta memahami ketentuan-ketentuan dalam pengoperasian dan pemeliharaan peralatan.
POKOK BAHASAN
− − − − −
− − B.
PENGETAHUAN KHUSUS
1.
Pengetahuan Teknik Listrik
Agar peserta memahami dan menerapkan ilmu kelistrikan
−
−
JAMPEL
T
P
Kebijakan Sistem Pemeliharaan Tujuan Program Pemeliharaan Konsepsi Pemeliharaan Prosedur Pengoperasian Peralatan Prosedur pemeliharaan Peralatan (Jadual Harian, Mingguan, Bulanan, Triwulanan, Semesteran dan Tahunan) dan Pengkalibrasian Tingkat Pemeliharaan Pemeriksaaan Peralatan
8
-
Rangkaian Listrik : • Hukum Kirchoff • Daya dan Energi • Listrik 1 fasa dan 3 fasa Bahan-bahan Listrik
8
PENGAJAR
DAFTAR KEPUSTAKAAN
− −
-
-
-
Prosedur Pemeliharaan fasilitas elektronika dan listrik Skep Dirjen Hubud No. SKEP/40/II/1998
Joseph A. Edminister, Schaum Series “Rangkaian Listrik” Penerbait Erlangga, 1984 Theraja B.L, “Electrical Technology, New Delhi1980.
No.
2.
MATA PELAJARAN (TOPIK) Teknik Elektronika dan Digital
TUJUAN
Agar peserta memahami dan dapat menerapkan teknik elektronika dan digital
POKOK BAHASAN
-
3.
Pembangkit Tenaga Listrik
Agar peserta memahami dan mampu menganalisis cara kerja sistem pembangkit tenaga listrik
-
JAMPEL
PENGAJAR
DAFTAR KEPUSTAKAAN
T
P
Komponen Pasif Pengatur Tegangan Saklar Transistor Thyristor dan Triac Komparator Sistem Bilangan Gerbang Logika dan Aplikasinya Flip Flop dan multivibrator
12
-
-
Wasito, “Teknik Digital” Wasito, “Vadekum Elektronika”, Gramedia 2001.
Generator Solar Cell Battery Cell Prime Mover UPS
8
-
-
Drs. Karmon Singalingging, “Pembangkit Listrikk Tenaga Surya” Tarsito 1994 Zuhal, “Dasar Tenaga Listrik” Bandung Penerbit itb, 1982. Manual Book
-
-
4.
Sistem Transmisi dan Distribusi
Agar peserta memahami dan mampu menganalisis sistem transmisi dan distribusi di Bandar Udara
-
SUTR SUTM Ground Cable Transformator Daya Panel TM Panel TR Panel ACOS Sistem Proteksi
12
-
-
-
-
Abdul Kadir, “Transmisi Tenaga Listrik” UIP 1998. Abdul Kadir, “Distribusi dan Utilitasi Tenaga Listrik”, UIP 2000 SEG, Manual Book AMF”
No.
5.
6.
MATA PELAJARAN (TOPIK) Alat-Alat Ukur dan Pengukuran
Visual Aids
TUJUAN
Agar peserta memahami dan dapat menggunakan alat-alat ukur dengan benar
Agar peserta memahami dan mampu menganalisis cara kerja fasilitas visual aids serta kriteria penempatan peralatan
POKOK BAHASAN
JAMPEL
T
P -
-
Oscilloscope Avometer Amperemeter Cable Fault Detector Phase Squence Indicator Cos phi meter Frekuensi meter Earth tester Harmonic Analizer Tachometer Lux meter
8
-
Approach Light SQFL RTIL PAPI/TVASIS Runway Light Threshold Light Taxiway Light Signal dan Beacon Konfigurasi AFL Power dan control (CCR, RCD, MC dan SC) ADGS
16
-
PENGAJAR
DAFTAR KEPUSTAKAAN
-
-
-
-
Dr. Soedjana Sapiie, Dr. Osamu Nishino, “Pengukuran dan AlatAlat Ukur Listrik” ,PT. Pradnya Paramita 1979 Manual Book
Annex. 14 Volume I JICA, The Seminar on Aerodrome Airport Lighting System Manual Book
No.
7.
MATA PELAJARAN (TOPIK) Peralatan Elektromekanikal
TUJUAN
Agar peserta memahami dan mampu menganalisis cara kerja fasilitas elektromekanikal
POKOK BAHASAN
-
Air Conditioner Escalator Elevator Conveyor Travelator Automatic Door
JAMPEL
T
P
8
-
PENGAJAR
DAFTAR KEPUSTAKAAN
-
Manual Book Elevator dan Escalator Manual Book Baggage Handling System
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK SKP TERAMPIL
SERTIFIKAT KECAKAPAN TERAMPIL
KODE
TEKNISI LISTRIK PENERBANGAN
SKP-T/TLP 120 Jam Pelajaran I.
PENDAHULUAN Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 maka perlu dilaksanakan sertifikasi bagi personil listrik penerbangan yang diatur dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan.
II.
MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi listrik penerbangan dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan yang cukup dalam ilmu listrik dan fasilitas listrik penerbangan dengan tujuan untuk memenuhi persyaratan memperoleh Sertifikat Kecakapan tingkat Terampil.
III.
PERSYARATAN : Pendidikan minimal Diploma II atau yang sederajat dalam bidang teknik Listrik dan Mekanikal.
IV.
MANFAAT YANG DIPEROLEH : Memiliki bukti kecakapan dalam bidang listrik penerbangan tingkat terampil serta kesempatan untuk menempuh Diklat rating.
V. KURIKULUM SERTIFIKAT KECAKAPAN TERAMPIL TEKNISI LISTRIK PENERBANGAN A. PENGETAHUAN KEUDARAAN 1) 2) 3) 4) 5)
Pembinaan Personil Penerbangan Hukum Penerbangan (Air Law) Peraturan Penerbangan (Rule of the Air) Manajemen LLU Manajemen Pemeliharaan
: : : : :
8 Jam 8 Jam 16 Jam 8 Jam 8 Jam 48 jam
B. PENGETAHUAN KHUSUS 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7)
Pengetahuan Teknik Listrik Teknik Elektronika dan Digital Pembangkit Tenaga Listrik Sistem Transmisi dan Distribusi Alat-Alat Ukur dan Pengukuran Visual Aids Peralatan Elektromekanikal
: : : : : : :
8 Jam 12 Jam 8 Jam 12 Jam 8 Jam 16 Jam 8 Jam 72 jam
VI. SILABUS DIKLAT SERTIFIKAT KECAKAPAN TERAMPIL TEKNISI LISTRIK PENERBANGAN No.
MATA PELAJARAN (TOPIK)
A.
PENGETAHUAN KEUDARAAN
1.
Pembinaan Personil Penerbangan
TUJUAN
T
P
8
-
−
Sturktur Organisasi dan tata kerja Ditjen Hubud
−
Angka Kredit untuk Jabatan Fungsional Teknisi Penerbangan.
− −
Pembinaan pegawai (PNS/BUMN) Etika profesi teknisi
Agar Perserta mengetahui dan memahami hukum penerbangan sipil nasional dan internasional
− − −
Konvensi ICAO Annexes ICAO Kedaulatan Negara
8
−
Hukum Penerbangan (Air Law)
JAMPEL
Agar peserta memahami tugas pokok dan fungsi Ditjen Hubud Agar Peserta memahami ketentuan-ketentuan mengenai angka kredit teknisi penerbangan Agar Peserta memahami hak dan kewajiban sbg. teknisi penerbangan
− −
2.
POKOK BAHASAN
DAFTAR KEPUSTAKAAN
− − − − − −
− −
-
3.
Peraturan Penerbangan (Rule of the Air)
Agar Perserta memahami peraturan-peraturan yang berkaitan dengan penerbangan sipil
− − − −
Keselamatan Penerbangan Keamanan Penerbangan Angkutan Udara Kebandarudaraan
16
-
4.
Manajemen LLU
Agar para peserta mengetahui dan memahami konsep optimasi pemanfaatan ruang udara dan pelayanan keselamatan penerbangan
− −
Organisasi ruang udara Pelayanan navigasi penerbangan Konsep CNS/ATM
8
-
−
PENGAJAR
-
UU No. 15 Tahun 1992 PP. No. 3 Tahun 2001 PP. No. 16 Tahun 1994 KM. No. 58 Tahun 1991 KM. PAN No. 100 Tahun 1988 Skep Dirjen Hubud No. SKEP/176/VI/2001
−
UU No. 15 Tahun 1992 Annexes : 10, 11, 14 dan 17 Konvensi ICAO
− − −
PP. No. 40 Tahun 1995 PP. No. 71 Tahun 1996 PP. No. 3 Tahun 2001
− − −
ICAO Global Plan ATS Planning Manual ATC Master Plan Indonesia Konsep Harmonisasi
−
No.
5.
MATA PELAJARAN (TOPIK) Manajemen Pemeliharaan
TUJUAN
Agar peserta memahami ketentuan-ketentuan dalam pengoperasian dan pemeliharaan peralatan.
POKOK BAHASAN
− − − − −
− − B.
PENGETAHUAN KHUSUS
1.
Pengetahuan Teknik Listrik
Agar peserta mengetahui dan memahami ilmu dasar kelistrikan
−
−
JAMPEL
T
P
Kebijakan Sistem Pemeliharaan Tujuan Program Pemeliharaan Konsepsi Pemeliharaan Prosedur Pengoperasian Peralatan Prosedur pemeliharaan Peralatan (Jadual Harian, Mingguan, Bulanan, Triwulanan, Semesteran dan Tahunan) dan Pengkalibrasian Tingkat Pemeliharaan Pemeriksaaan Peralatan
8
-
Rangkaian Listrik : • Hukum Kirchoff • Daya dan Energi • Listrik 1 fasa dan 3 fasa Bahan-bahan Listrik
8
PENGAJAR
DAFTAR KEPUSTAKAAN
− −
-
1.
2.
Prosedur Pemeliharaan fasilitas elektronika dan listrik Skep Dirjen Hubud No. SKEP/40/II/1998
Joseph A. Edminister, Schaum Series “Rangkaian Listrik” Penerbait Erlangga, 1984 Theraja B.L, “Electrical Technology, New Delhi1980.
No.
2.
MATA PELAJARAN (TOPIK) Teknik Elektronika dan Digital
TUJUAN
Agar peserta mengetahui dan memahami dasar-dasar teknik elektronika dan digital
POKOK BAHASAN
-
3.
Pembangkit Tenaga Listrik
Agar peserta mengetahui dan memahami cara kerja pembangkit tenaga listrik
-
JAMPEL
PENGAJAR
DAFTAR KEPUSTAKAAN
T
P
Komponen Pasif Pengatur Tegangan Saklar Transistor Thyristor dan Triac Komparator Sistem Bilangan Gerbang Logika dan Aplikasinya Flip Flop dan multivibrator
12
-
1. 2.
Wasito, “Teknik Digital” Wasito, “Vadekum Elektronika”, Gramedia 2001.
Generator Solar Cell Battery Cell Prime Mover UPS
8
-
1.
Drs. Karmon Singalingging, “Pembangkit Listrikk Tenaga Surya” Tarsito 1994 Zuhal, “Dasar Tenaga Listrik” Bandung Penerbit itb, 1982. Manual Book
2.
3.
4.
Sistem Transmisi dan Distribusi
Agar peserta mengetahui dan memahami sistem transmisi dan distribusi di Bandar Udara
-
SUTR SUTM Ground Cable Transformator Daya Panel TM Panel TR Panel ACOS Sistem Proteksi
12
-
1.
2.
3.
Abdul Kadir, “Transmisi Tenaga Listrik” UIP 1998. Abdul Kadir, “Distribusi dan Utilitasi Tenaga Listrik”, UIP 2000 SEG, Manual Book AMF”
No.
5.
6.
MATA PELAJARAN (TOPIK) Alat-Alat Ukur dan Pengukuran
Visual Aids
TUJUAN
Agar peserta mengetahui dan memahami cara kerja alat ukur serta dapat melakukan pengukuran dengan benar
Agar peserta mengetahui dan memahami fungsi dan cara kerja visual aids
POKOK BAHASAN
JAMPEL
T
P -
-
Oscilloscope Avometer Amperemeter Cable Fault Detector Phase Squence Indicator Cos phi meter Frekuensi meter Earth tester Harmonic Analizer Tachometer Lux meter
8
-
Approach Light SQFL RTIL PAPI/TVASIS Runway Light Threshold Light Taxiway Light Signal dan Beacon Konfigurasi AFL Power dan control (CCR, RCD, MC dan SC) ADGS
16
-
PENGAJAR
DAFTAR KEPUSTAKAAN
1.
2.
1. 2.
3.
Dr. Soedjana Sapiie, Dr. Osamu Nishino, “Pengukuran dan AlatAlat Ukur Listrik” ,PT. Pradnya Paramita 1979 Manual Book
Annex 14, Volume I JICA, The Seminar on Aerodrome Airport Lighting System Manual Book
No.
7.
MATA PELAJARAN (TOPIK) Peralatan Elektromekanikal
TUJUAN
Agar peserta mengetahui dan memahami fungsi dan cara kerja peralatan elektromekanikal
POKOK BAHASAN
-
Air Conditioner Escalator Elevator Conveyor Travelator Automatic Door
JAMPEL
T
P
8
-
PENGAJAR
DAFTAR KEPUSTAKAAN
1. 2.
Manual Book Elevator dan Escalator Manual Book Baggage Handling System
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK SKP AHLI
RATING
KODE AFLCS-A/KPBP
AIRFIELD LIGHTINGCONTROL SYSTEM 272 Jam Pelajaran
I.
Teori : 132 Jam Praktek : 140 Jam
PENDAHULUAN Airfield Lighting (AFL) Control System adalah suatu sistem kontrol manajemen yang menggunakan komputer sehingga mampu memantau (memonitoring), mengatur dan merekam kegiatan peralatan airfield lighting system agar dapat bekerja secara tepat guna. Sebagai contoh sistem ini dapat memberikan laporan terjadinya kelainan pada peralatan, yang mencakup nama peralatan, letak peralatan, waktu terjadinya dan bentuk kesalahan yang dapat tercetak pada alarm priter dan terekam dalam kumpulan data pada hard disk. Sistem juga dapat melaporkan peralatan-peralatan yang telah tiba saat nya pemeliharaan berkalanya. Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan Teknisi Penerbangan pemegang Sertifikat Kecakapan memiliki Rating, maka teknisi yang mengoperasikan dan memelihara peralatan AFL Control System wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan.
II.
MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keahlian yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating AFL Control System dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih, ahli dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan peralatan AFL Control System serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya.
III.
PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma III atau yang sederajat dalam bidang teknik listrik atau mekanikal; b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Ahli Listrik Penerbangan.
IV.
MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggung-jawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas AFL Control System, sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.
V.
KURIKULUM RATING AIRFIELD LIGHTING CONTROL SYSTEM No.
1.
2.
3. 4.
5.
6.
Mata Pelajaran
Teori umum peralatan a. Fungsi peralatan b. Teori penunjang Teknik peralatan a. Teori rinci peralatan b. Blok dan circuit diagram c. Rencana instalasi Prosedur Pengoperasian Pemeliharaan a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan Praktek a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemelihaaan Pencegahan d. Trouble shooting e. Analisis sistem peralatan Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek
Kode
Jumlah Jam Pelajaran Teori Praktek
AFLCS-A/A/1
40
AFLCS-A/A/2
64
AFLCS-A/A/3 AFLCS-A/A/4
8 16
AFLCS-A/A/5
AFLCS-A/A/6
124
4
16
132
140
VI.
SILABUS RATING AIRFIELD LIGHTING CONTROL SYSTEM
No.
1.
MATA PELAJARAN (TOPIK) Teori Umum Peralatan a. b.
2.
Fungsi Peralatan Teori Penunjang
Teknik peralatan a. b. c.
Teori rinci peralatan Block dan circuit diagram Rencana Instalasi
TUJUAN
POKOK BAHASAN
Agar peserta memahami dan mampu menerapkan pengetahuan teori umum peralatan AFL Control System
a. b.
Agar peserta memahami dan mampu menerapkan Teknik peralatan AFL Control System
a.
JAMPEL
T
P
Fungsi Peralatan Teori Penunjang - Pengetahuan Komunikasi data • Dasar dasar Komputer • Sistem jaringan • Media transmisi. • Protocol/Interface • Operating System - Programmable Logic Controller - Modulator Demodulator - Sensoric actoric - Microprocessor
40
-
Teori rinci peralatan - Management Level • Taks of Management level • Control Desks • The Monitor in Controller • Programmable controller - Interface level - Maintenance Center - Automation level - Remote Control Desk
64
PENGAJAR
DAFTAR KEPUSTAKAAN
1.
2.
-
1. 2.
3.
Wasito S., ”Vadekum Elektronika”,PT Gramedia Pustaka Utama, 2001 …..
Siemens, “Manual Book “SICOMOS”. Honeywell, “Manual Book Control and Monitoring System”. …….
No.
MATA PELAJARAN (TOPIK)
TUJUAN
POKOK BAHASAN
b.
c. 3.
Prosedur Pengoperasian
Agar peserta memahami dan mampu menerapkan prosedur pengoperasian AFL Control System secara benar
JAMPEL
T
P
8
-
PENGAJAR
DAFTAR KEPUSTAKAAN
- Panel Control Block dan circuit diagram AFL Control System Rencana Instalasi AFL Control System
Prosedur pengoperasian AFL Control System
1. 2.
3.
4.
5.
Pemeliharaan a. Pemeliharaan Pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan
Praktek a. b. c. d. e.
6.
Prosedur pengoperasian Penggunaan alat ukur Pemeliharaan pencegahan Trouble shooting Analisis sistem peralatan
Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek
Agar peserta memahami dan mampu menerapkan prosedur pemeliharaan AFL Control System secara benar
a.
b.
Pemeliharaan Pencegahan - Pemeliharaan Berkala - Perbaikan preventif Pemeliharaan Perbaikan - Trouble shooting
Agar peserta memahami dan mampu menerapkan pengunaan alat ukur dan prosedur pengoperasian, pemeliharaan AFL Control System secara benar, trouble shooting dan analisis sistem
a.
Untuk mengevaluasi peserta diklat di dalam menyerap materi yang disampaikan
Ujian/Evaluasi
b. c. d. e.
Prosedur pengoperasian AFL Control System Pengunaan alat ukur Pemeliharaan pencegahan Trouble shooting Analisis sistem peralatan
a. Teori b. Praktek
16
-
-
124
1. 2.
Siemens, “Manual Book “SICOMOS”. Honeywell, “Manual Book Control and Monitoring System”.
3.
…….
1.
Siemens, “Manual Book “SICOMOS”. Honeywell, “Manual Book Control and Monitoring System”. …….
2.
3.
4
16
Siemens, “Manual Book “SICOMOS”. Honeywell, “Manual Book Control and Monitoring System”. …….
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK SKP TERAMPIL
RATING
KODE AFLCS-A/KPBP
AIRFIELD LIGHTINGCONTROL SYSTEM 200 Jam Pelajaran
I.
Teori : 100 Jam Praktek : 100 Jam
PENDAHULUAN Airfield Lighting (AFL) Control System adalah suatu sistem kontrol manajemen yang menggunakan komputer sehingga mampu memantau (memonitoring), mengatur dan merekam kegiatan peralatan airfield lighting system agar dapat bekerja secara tepat guna. Sebagai contoh sistem ini dapat memberikan laporan terjadinya kelainan pada peralatan, yang mencakup nama peralatan, letak peralatan, waktu terjadinya dan bentuk kesalahan yang dapat tercetak pada alarm priter dan terekam dalam kumpulan data pada hard disk. Sistem juga dapat melaporkan peralatan-peralatan yang telah tiba saat nya pemeliharaan berkalanya. Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan Teknisi Penerbangan pemegang Sertifikat Kecakapan memiliki Rating, maka teknisi yang mengoperasikan dan memelihara peralatan AFL Control System wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan.
II.
MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan ketrampilan yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating AFL Control System dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih, trampil dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan peralatan AFL Control System serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya.
III.
PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma II atau yang sederajat dalam bidang teknik listrik atau mekanikal; b. Memiliki Sertifikat Kecakapan terampil Listrik Penerbangan.
IV.
MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggung-jawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas AFL Control System, sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.
V.
KURIKULUM RATING AIRFIELD LIGHTING CONTROL SYSTEM No.
1.
2.
3. 4.
5.
6.
Mata Pelajaran
Teori umum peralatan a. Fungsi peralatan b. Teori penunjang Teknik peralatan a. Teori rinci peralatan b. Blok dan circuit diagram Prosedur Pengoperasian Pemeliharaan a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan Praktek a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemelihaaan Pencegahan d. Trouble shooting Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek
Kode
Jumlah Jam Pelajaran Teori Praktek
AFLCS-A/T/1
24
AFLCS-A/T/2
48
AFLCS-A/T/3 AFLCS-A/T/4
8 16
AFLCS-A/T/5
AFLCS-A/T/6
84
4
16
100
100
VI.
SILABUS RATING AIRFIELD LIGHTING CONTROL SYSTEM
No.
1.
MATA PELAJARAN (TOPIK) Teori Umum Peralatan a. b.
2.
Fungsi Peralatan Teori Penunjang
Teknik peralatan a. b.
Teori rinci peralatan Block dan circuit diagram
TUJUAN
POKOK BAHASAN
Agar peserta mengetahui dan memahami pengetahuan teori umum peralatan AFL Control System
a. b.
Agar peserta mengetahui dan memahami Teknik peralatan AFL Control System
a.
JAMPEL
T
P
Fungsi Peralatan Teori Penunjang - Pengetahuan Komunikasi data • Dasar dasar Komputer • Sistem jaringan • Media transmisi. • Protocol/Interface • Operating System - Programmable Logic Controller - Modulator Demodulator - Sensoric actoric - Microprocessor
24
-
Teori rinci peralatan - Management Level • Taks of Management level • Control Desks • The Monitor in Controller • Programmable controller - Interface level - Maintenance Center - Automation level - Remote Control Desk
48
PENGAJAR
DAFTAR KEPUSTAKAAN
1.
2.
-
1. 2.
3.
Wasito S., ”Vadekum Elektronika”,PT Gramedia Pustaka Utama, 2001 …..
Siemens, “Manual Book “SICOMOS”. Honeywell, “Manual Book Control and Monitoring System”. …….
No.
MATA PELAJARAN (TOPIK)
TUJUAN
POKOK BAHASAN
b.
3.
Prosedur Pengoperasian
Agar peserta mengetahui dan memahami prosedur pengoperasian AFL Control System secara benar
JAMPEL
T
P
8
-
PENGAJAR
DAFTAR KEPUSTAKAAN
- Panel Control Block dan circuit diagram AFL Control System
Prosedur pengoperasian AFL Control System
1. 2.
3.
4.
5.
Pemeliharaan a. Pemeliharaan Pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan
Praktek a. b. c. d.
6.
Prosedur pengoperasian Penggunaan alat ukur Pemeliharaan pencegahan Trouble shooting
Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek
Agar peserta mengetahui dan memahami prosedur pemeliharaan AFL Control System secara benar
a.
b.
Pemeliharaan Pencegahan - Pemeliharaan Berkala - Perbaikan preventif Pemeliharaan Perbaikan - Trouble shooting
Agar peserta mengetahui dan memahami pengunaan alat ukur dan prosedur pengoperasian, pemeliharaan AFL Control System secara benar dan trouble shooting
a.
Untuk mengevaluasi peserta diklat di dalam menyerap materi yang disampaikan
Ujian/Evaluasi
b. c. d.
Prosedur pengoperasian AFL Control System Pengunaan alat ukur Pemeliharaan pencegahan Trouble shooting
16
-
-
84
1. 2.
Siemens, “Manual Book “SICOMOS”. Honeywell, “Manual Book Control and Monitoring System”.
3.
…….
1.
Siemens, “Manual Book “SICOMOS”. Honeywell, “Manual Book Control and Monitoring System”. …….
2.
3.
a. Teori b. Praktek
4
16
Siemens, “Manual Book “SICOMOS”. Honeywell, “Manual Book Control and Monitoring System”. …….
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK SKP AHLI
RATING
KODE CCRSQFL-A/KPBP
CCR, SQFL and RTIL
300 Jam Pelajaran
I.
Teori : 140 Jam Praktek : 160 Jam
PENDAHULUAN Constant Current Requlator (CCR) adalah suatu peralatan yang digunakan mengontrol suplai arus tetap pada peralatan Approach light, PAPI/VASI System, Runway light, Threshold Light dan Taxiway light. Dan Sequence Flashing Light (SQFL) adalah lampu-lampu yang dipasang pada tiap barret lampu approach yang menyala secara berkedip (flashing) searah dengan pendaratan pesawat. Sedangkan Runway Threshold Indentification Light (RTIL) adalah berupa 2 unit lampu yang berkedip (flash) terpasang di kedua sisi ujung landasan, yang memberikan petunjuk kepada pesawat posisi ambang batas landasan (threshold). Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan Teknisi Penerbangan pemegang Sertifikat Kecakapan memiliki Rating, maka teknisi yang mengoperasikan dan memelihara peralatan CCR, SQFL dan RTIL wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan.
II.
MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keahlian yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating CCR, SQFL dan RTIL dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih, ahli dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan peralatan CCR, SQFL dan RTIL serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya.
III.
PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma III atau yang sederajat dalam bidang teknik listrik atau mekanikal; b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Ahli Listrik Penerbangan.
IV.
MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggung-jawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas CCR, SQFL dan RTIL, sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.
V.
KURIKULUM RATING CCR, SQFL dan RTIL No.
1.
2.
3. 4.
5.
6.
Mata Pelajaran
Teori umum peralatan a. Fungsi peralatan b. Teori penunjang c. Dokumen terkait Teknik peralatan a. Teori rinci peralatan b. Blok dan circuit diagram c. Rencana instalasi Prosedur Pengoperasian Pemeliharaan a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan Praktek a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemelihaaan Pencegahan d. Trouble shooting e. Analisis sistem peralatan Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek
Kode
Jumlah Jam Pelajaran Teori Praktek
CCRSQFL-A/A/1
48
CCRSQFL -A/A/2
56
CCRSQFL -A/A/3 CCRSQFL -A/A/4
12 20
CCRSQFL -A/A/5
CCRSQFL -A/A/6
144
4
16
140
160
VI.
SILABUS RATING CCR, SQFL dan RTIL
No.
1.
MATA PELAJARAN (TOPIK) Teori Umum Peralatan a. b. c.
2.
Fungsi peralatan Teori penunjang Dokumen terkait
Teknik peralatan a. b. c.
Teori rinci peralatan Blok dan Ciruit diagram Rencan Instalasi
TUJUAN
Agar peserta memahami dan mampu menerapkan pengetahuan teori umum peralatan CCR, SQFL dan RTIL
Agar peserta memahami dan mampu menerapkan Teknik peralatan CCR, SQFL dan RTIL
POKOK BAHASAN
JAMPEL
T
P
Fungsi peralatan - CCR - SQFL - RTIL b. Teori Penunjang : - Rangkaian listrik. - Dasar-dasar Elektronika - Teori Digtal c. Dokumen terkait - Annex 14 - Aerodrome Design Manual Path 4. Visual Aids.
48
-
a.
56
a.
Teori rinci peralatan - Prinsip-prinsip kerja CCR • Moving Coil CCR • Static type CCR • Thyristor CCR - Prinsip kerja SQFL dan RTIL - Bagian-bagian penting • CCR, • SQFL • RTIL b. Block dan circuit diagram - CCR - SQFL - RTIL c. Rencana Instalasi
PENGAJAR
DAFTAR KEPUSTAKAAN
1. 2.
3.
4. 5.
-
1. 2. 3. 4.
Annex 14, “Aerodrome”. Aerodrome Design Manual (Doc 9157AN/901)Part 4. Visual Aids. Joseph A. Edminister, Schaum Series “Rangkaian Listrik” Penerbait Erlangga, 1984 Wasito, “Teknik Digital” Wasito, “Vadekum Elektronika”, Gramedia 2001.
Siemens, “Manual Book AFL”. ADB, “Manual Book AFL”. Honeywell, “Manual Book AFL”. …………., “Manual Book AFL”.
No.
MATA PELAJARAN (TOPIK)
TUJUAN
POKOK BAHASAN -
3.
Prosedur Pengoperasian
Agar peserta memahami dan mampu menerapkan prosedur pengoperasian CCR, SQFL dan RTIL secara benar
JAMPEL
T
P
12
-
PENGAJAR
DAFTAR KEPUSTAKAAN
CCR SQFL RTIL
Prosedur pengoperasian - CCR - SQFL - RTIL
1. 2. 3. 4.
4.
Pemeliharaan a. b.
Pemeliharaan Pencegahan Pemeliharaan Perbaikan
Agar peserta memahami dan mampu menerapkan prosedur pemeliharaan CCR, SQFL dan RTIL secara benar
a.
b.
Pemeliharaan Pencegahan - Pemeliharaan Berkala - Perbaikan preventif Pemeliharaan Perbaikan - Trouble shooting
20
1. 2. 3. 4.
5.
Praktek a. b. c. d. e.
Prosedur pengoperasian Pengunaan alat ukur Pemeliharaan pencegahan Trouble shooting Analisis sistem peralatan
Agar peserta memahami dan mampu menerapkan pengunaan alat ukur dan prosedur pengoperasian, pemeliharaan CCR, SQFL dan RTIL secara benar, trouble shooting dan analisis sistem
a. b. c. d. e.
Prosedur pengoperasian CCR, SQFL dan RTIL Pengunaan alat ukur Pemeliharaan pencegahan Trouble shooting Analisis sistem peralatan
144
1. 2. 3. 4.
Siemens, “Manual Book AFL”. ADB, “Manual Book AFL”. Honeywell, “Manual Book AFL”. …………., “Manual Book AFL”.
Siemens, “Manual Book AFL”. ADB, “Manual Book AFL”. Honeywell, “Manual Book AFL”. …………., “Manual Book AFL”.
Siemens, “Manual Book AFL”. ADB, “Manual Book AFL”. Honeywell, “Manual Book AFL”. …………., “Manual Book AFL”.
No.
6.
MATA PELAJARAN (TOPIK) Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek
TUJUAN
Untuk mengevaluasi peserta diklat di dalam menyerap materi yang disampaikan
POKOK BAHASAN
Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek
JAMPEL
T
P
4
16
PENGAJAR
DAFTAR KEPUSTAKAAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK SKP TERAMPIL
RATING
KODE CCRSQFL-A/KPBP
CCR, SQFL and RTIL
200 Jam Pelajaran
I.
Teori : 88 Jam Praktek : 112 Jam
PENDAHULUAN Constant Current Requlator (CCR) adalah suatu peralatan yang digunakan mengontrol suplai arus tetap pada peralatan Approach light, PAPI/VASI System, Runway light, Threshold Light dan Taxiway light. Dan Sequence Flashing Light (SQFL) adalah lampu-lampu yang dipasang pada tiap barret lampu approach yang menyala secara berkedip (flashing) searah dengan pendaratan pesawat. Sedangkan Runway Threshold Indentification Light (RTIL) adalah berupa 2 unit lampu yang berkedip (flash) terpasang di kedua sisi ujung landasan, yang memberikan petunjuk kepada pesawat posisi ambang batas landasan (threshold). Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan Teknisi Penerbangan pemegang Sertifikat Kecakapan memiliki Rating, maka teknisi yang mengoperasikan dan memelihara peralatan CCR, SQFL dan RTIL wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan.
II.
MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan ketrampilan yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating CCR, SQFL dan RTIL dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih, terampil dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan peralatan CCR, SQFL dan RTIL serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya.
III.
PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma II atau yang sederajat dalam bidang teknik listrik atau mekanikal; b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Terampil Listrik Penerbangan.
IV.
MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggung-jawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas CCR, SQFL dan RTIL, sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.
V.
KURIKULUM RATING CCR, SQFL dan RTIL No.
1.
2.
3. 4.
5.
6.
Mata Pelajaran
Teori umum peralatan a. Fungsi peralatan b. Teori penunjang c. Dokumen terkait Teknik peralatan a. Teori rinci peralatan b. Blok dan circuit diagram Prosedur Pengoperasian Pemeliharaan a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan Praktek a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemelihaaan Pencegahan d. Trouble shooting Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek
Kode
Jumlah Jam Pelajaran Teori Praktek
CCRSQFL-A/T/1
16
CCRSQFL -A/T/2
44
CCRSQFL -A/T/3 CCRSQFL -A/T/4
8 16
CCRSQFL -A/T/5
CCRSQFL -A/T/6
96
4
16
88
112
VI.
SILABUS RATING CCR, SQFL dan RTIL
No.
1.
MATA PELAJARAN (TOPIK) Teori Umum Peralatan a. b. c.
2.
Fungsi peralatan Teori penunjang Dokumen terkait
Teknik peralatan a. b.
Teori rinci peralatan Blok dan Ciruit diagram
TUJUAN
Agar peserta mengetahui dan memahami pengetahuan teori umum peralatan CCR, SQFL dan RTIL
Agar peserta mengetahui dan memaham Teknik peralatan CCR, SQFL dan RTIL
POKOK BAHASAN
JAMPEL
T
P
Fungsi peralatan - CCR - SQFL - RTIL b. Teori Penunjang : - Rangkaian listrik. - Dasar-dasar Elektronika - Teori Digtal c. Dokumen terkait - Annex 14 - Aerodrome Design Manual Path 4. Visual Aids.
16
-
a.
44
a.
Teori rinci peralatan - Prinsip-prinsip kerja CCR • Moving Coil CCR • Static type CCR • Thyristor CCR - Prinsip kerja SQFL dan RTIL - Bagian-bagian penting • CCR, • SQFL • RTIL b. Block dan circuit diagram - CCR - SQFL - RTIL
PENGAJAR
DAFTAR KEPUSTAKAAN
1. 2.
3.
4. 5.
-
1. 2. 3. 4.
Annex 14, “Aerodrome”. Aerodrome Design Manual (Doc 9157AN/901)Part 4. Visual Aids. Joseph A. Edminister, Schaum Series “Rangkaian Listrik” Penerbait Erlangga, 1984 Wasito, “Teknik Digital” Wasito, “Vadekum Elektronika”, Gramedia 2001.
Siemens, “Manual Book AFL”. ADB, “Manual Book AFL”. Honeywell, “Manual Book AFL”. …………., “Manual Book AFL”.
No.
3.
MATA PELAJARAN (TOPIK) Prosedur Pengoperasian
TUJUAN
Agar peserta mengetahui dan memaham prosedur pengoperasian CCR, SQFL dan RTIL secara benar
POKOK BAHASAN
Prosedur pengoperasian - CCR - SQFL - RTIL
JAMPEL
T
P
8
-
PENGAJAR
DAFTAR KEPUSTAKAAN
1. 2. 3. 4.
4.
Pemeliharaan a. b.
Pemeliharaan Pencegahan Pemeliharaan Perbaikan
Agar peserta mengetahui dan memaham prosedur pemeliharaan CCR, SQFL dan RTIL secara benar
a.
b.
Pemeliharaan Pencegahan - Pemeliharaan Berkala - Perbaikan preventif Pemeliharaan Perbaikan - Trouble shooting
16
1. 2. 3. 4.
Siemens, “Manual Book AFL”. ADB, “Manual Book AFL”. Honeywell, “Manual Book AFL”. …………., “Manual Book AFL”.
Siemens, “Manual Book AFL”. ADB, “Manual Book AFL”. Honeywell, “Manual Book AFL”. …………., “Manual Book AFL”.
96 5.
Praktek a. b. c. d.
6.
Prosedur pengoperasian CCR, SQFL dan RTIL Pengunaan alat ukur Pemeliharaan pencegahan Trouble shooting
Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek
Agar peserta mengetahui dan memaham pengunaan alat ukur dan prosedur pengoperasian, pemeliharaan CCR, SQFL dan RTIL secara benar, dan trouble shooting
a. b. c. d.
Prosedur pengoperasian CCR, SQFL dan RTIL Pengunaan alat ukur Pemeliharaan pencegahan Trouble shooting
1. 2. 3. 4.
Untuk mengevaluasi peserta diklat di dalam menyerap materi yang disampaikan
Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek
4
16
Siemens, “Manual Book AFL”. ADB, “Manual Book AFL”. Honeywell, “Manual Book AFL”. …………., “Manual Book AFL”.
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK SKP AHLI
RATING
KODE AFLCFG-B/KPBP
AFL CONFIGURATION 200Jam Pelajaran
I.
Teori : Praktek :
108 Jam 88 Jam
PENDAHULUAN Airfield Lighting (AFL) Configuration adalah sistem konfigurasi pemasangan peralatan Airfield Lighting System. Didalam rating ini menjelaskan sistem konfigurasinya, penjelasan lampu-lampu dari AFL (approach, threshold, runway, taxiway dll.), cara pemasangan dan fungsinya serta sistem pemeliharaan. Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan Teknisi Penerbangan pemegang Sertifikat Kecakapan memiliki Rating, maka teknisi yang mengoperasikan dan memelihara peralatan AFL Configuration wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan.
II.
MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keahlian yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating AFL Configuration dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih, ahli dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan peralatan AFL Configuration serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya.
III.
PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma III atau yang sederajat dalam bidang teknik listrik atau mekanikal; b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Ahli Listrik Penerbangan.
IV.
MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggung-jawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas AFL Configuration, sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.
V.
KURIKULUM RATING AIRFIELD LIGHTING CONFIGURATION No.
1.
2.
3. 4.
5.
6.
Mata Pelajaran
Teori umum peralatan a. Fungsi Peralatan b. Teori penunjang c. Dokumen terkait Teknik peralatan a. Teori rinci peralatan b. Layout configurasi c. Rencana instalasi Prosedur Pengoperasian Pemeliharaan a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan Praktek a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemelihaaan Pencegahan d. Trouble shooting e. Analisis sistem peralatan Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek
Kode
Jumlah Jam Pelajaran Teori Praktek
AFLCFG-B/A/1
32
AFLCFG-B/A/2
48
AFLCFG-B/A/3 AFLCFG-B/A/4
8 16
AFLCFG-B/A/5
AFLCFG-B/A/6
72
4
16
108
88
VI.
SILABUS RATING AIRFIELD LIGHTING CONFIGURATION
No.
1.
MATA PELAJARAN (TOPIK) Teori Umum Peralatan a. b. c.
2.
Fungsi peralatan Teori Penunjang Dokumen terkait
Teknik peralatan a. b. c.
Teori rinci peralatan Layout konfigurasi Rencana instalasi
TUJUAN
Agar peserta memahami dan mampu menerapkan pengetahuan teori umum peralatan AFL System
Agar peserta memahami dan mampu menerapkan Teknik peralatan AFL System
POKOK BAHASAN
JAMPEL
T
P
Fungsi peralatan - Approach lighting - Runway light - Taxiway light - Threshold light - ………. b. Teori Penunjang - Rangkaian listrik - Topograpy c. Dokumen terkait - Annex 14, Aerodrome - Aerodrome Design Manual Path 4. Visual Aids.
32
-
a.
48
a.
Teori rinci peralatan - Konfigurasi AFL System - Bagian-bagian penting • Approach lighting • Runway light • Taxiway light • Threshold light • Stop Way light b. Layout konfigurasi AFL System - PALS Cat I, II dan III MALS SALS Runway light Threshold light
PENGAJAR
DAFTAR KEPUSTAKAAN
1. 2. − 3.
-
1. 2.
3.
Annex 14, “Aerodrome”. Aerodrome Design Manual (Doc 9157AN/901)Part 4. Visual Aids. Joseph A. Edminister, Schaum Series “Rangkaian Listrik” Penerbait Erlangga, 1984
Annex 14, “Aerodrome Design Manual. Aerodrome Design Manual (Doc 9157AN/901)Part 4. Visual Aids. Manual Book AFL
No.
MATA PELAJARAN (TOPIK)
TUJUAN
POKOK BAHASAN
c.
JAMPEL
T
P
PENGAJAR
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Taxiway light Rencana Instalasi AFL Configuration System
3.
Prosedur Pengoperasian
Agar peserta memahami dan mampu menerapkan prosedur pengoperasian AFL System secara benar
Prosedur pengoperasian AFL System
8
-
Manual Book AFL
4.
Pemeliharaan
Agar peserta memahami dan mampu menerapkan prosedur pemeliharaan AFL System secara benar
a.
16
-
a.
a. b.
Pemeliharaan Pencegahan Pemeliharaan Perbaikan
b.
Pemeliharaan Pencegahan - Pemeliharaan Berkala - Perbaikan preventif Pemeliharaan Perbaikan - Trouble shooting
b.
c. 5.
Praktek a. b. c. d. e.
6.
Prosedur pengoperasian Penggunaan alat ukur Pemeliharaan pencegahan Trouble shooting Analisis sistem peralatan
Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek
Agar peserta memahami dan mampu menerapkan pengunaan alat ukur dan prosedur pengoperasian, pemeliharaan AFL System secara benar, trouble shooting dan analisis sistem
a.
Untuk mengevaluasi peserta diklat di dalam menyerap materi yang disampaikan
Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek
b. c. d. e.
Prosedur pengoperasian AFL System Pengunaan alat ukur Pemeliharaan pencegahan Trouble shooting Analisis sistem peralatan
-
72
a.
b.
c.
4
16
FAA, Maintenance of Airport Visual and Facilities Airport Services Path 9, “Airport Maintenance Practice” Manual Book AFL FAA, Maintenance of Airport Visual and Facilities Airport Services Path 9, “Airport Maintenance Practice” Manual Book AFL
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK SKP TERAMPIL
RATING
KODE AFLCFG-B/KPBP
AFL CONFIGURATION 144 Jam Pelajaran
I.
Teori : Praktek :
76 Jam 68 Jam
PENDAHULUAN Airfield Lighting (AFL) Configuration adalah sistem konfigurasi pemasangan peralatan Airfield Lighting System. Didalam rating ini menjelaskan sistem konfigurasinya, penjelasan lampu-lampu dari AFL (approach, threshold, runway, taxiway dll.), cara pemasangan dan fungsinya serta sistem pemeliharaan. Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan Teknisi Penerbangan pemegang Sertifikat Kecakapan memiliki Rating, maka teknisi yang mengoperasikan dan memelihara peralatan AFL Configuration wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan.
II.
MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan ketrampilan yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating AFL Configuration dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih, terampil dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan peralatan AFL Configuration serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya.
III.
PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma II atau yang sederajat dalam bidang teknik listrik atau mekanikal; b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Terampil Listrik Penerbangan.
IV.
MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggung-jawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas AFL Configuration, sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.
V.
KURIKULUM RATING AIRFIELD LIGHTING CONFIGURATION No.
1.
2.
3. 4.
5.
6.
Mata Pelajaran
Teori umum peralatan a. Fungsi Peralatan b. Teori penunjang c. Dokumen terkait Teknik peralatan a. Teori rinci peralatan b. Layout configurasi Prosedur Pengoperasian Pemeliharaan a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan Praktek a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemelihaaan Pencegahan d. Trouble shooting Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek
Kode
Jumlah Jam Pelajaran Teori Praktek
AFLCFG-B/T/1
16
AFLCFG-B/T/2
32
AFLCFG-B/T/3 AFLCFG-B/T/4
8 16
AFLCFG-B/T/5
AFLCFG-B/T/6
52
4
16
76
68
VI.
SILABUS RATING AIRFIELD LIGHTING CONFIGURATION
No.
1.
MATA PELAJARAN (TOPIK) Teori Umum Peralatan a. b. c.
2.
Fungsi peralatan Teori Penunjang Dokumen terkait
Teknik peralatan a. b.
Teori rinci peralatan Layout konfigurasi
TUJUAN
Agar peserta mengetahui dan memahami pengetahuan teori umum peralatan AFL System
Agar peserta mengetahui dan memahami Teknik peralatan AFL System
POKOK BAHASAN
JAMPEL
T
P
Fungsi peralatan - Approach lighting - Runway light - Taxiway light - Threshold light - ………. b. Teori Penunjang - Rangkaian listrik - Topograpy c. Dokumen terkait - Annex 14, Aerodrome - Aerodrome Design Manual Path 4. Visual Aids.
16
-
a.
32
a.
Teori rinci peralatan - Konfigurasi AFL System - Bagian-bagian penting • Approach lighting • Runway light • Taxiway light • Threshold light • Stop Way light b. Layout konfigurasi AFL System - PALS Cat I, II dan III MALS SALS Runway light Threshold light
PENGAJAR
DAFTAR KEPUSTAKAAN
1. 2. − 3.
-
1. 2.
3.
Annex 14, “Aerodrome”. Aerodrome Design Manual (Doc 9157AN/901)Part 4. Visual Aids. Joseph A. Edminister, Schaum Series “Rangkaian Listrik” Penerbait Erlangga, 1984
Annex 14, “Aerodrome Design Manual. Aerodrome Design Manual (Doc 9157AN/901)Part 4. Visual Aids. Manual Book AFL
No.
MATA PELAJARAN (TOPIK)
TUJUAN
POKOK BAHASAN -
JAMPEL
T
P
PENGAJAR
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Taxiway light
3.
Prosedur Pengoperasian
Agar peserta mengetahui dan memahami prosedur pengoperasian AFL System secara benar
Prosedur pengoperasian AFL System
8
-
Manual Book AFL
4.
Pemeliharaan
Agar peserta mengetahui dan memahami prosedur pemeliharaan AFL System secara benar
a.
16
-
a.
a. b.
Pemeliharaan Pencegahan Pemeliharaan Perbaikan
b.
Pemeliharaan Pencegahan - Pemeliharaan Berkala - Perbaikan preventif Pemeliharaan Perbaikan - Trouble shooting
b.
c. 5.
Praktek a. b. c. d.
Prosedur pengoperasian Penggunaan alat ukur Pemeliharaan pencegahan Trouble shooting
Agar peserta mengetahui dan memahami pengunaan alat ukur dan prosedur pengoperasian, pemeliharaan AFL System secara benar, dan trouble shooting
a. b. c. d.
Prosedur pengoperasian AFL System Pengunaan alat ukur Pemeliharaan pencegahan Trouble shooting
-
52
a.
b.
c.
6.
Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek
Untuk mengevaluasi peserta diklat di dalam menyerap materi yang disampaikan
Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek
4
16
FAA, Maintenance of Airport Visual and Facilities Airport Services Path 9, “Airport Maintenance Practice” Manual Book AFL FAA, Maintenance of Airport Visual and Facilities Airport Services Path 9, “Airport Maintenance Practice” Manual Book AFL
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK SKP AHLI
RATING
KODE PAPVAS-B/KPBP
PAPI/VASI SYSTEM 200 Jam Pelajaran
I.
Teori : Praktek :
108 Jam 88 Jam
PENDAHULUAN Fungsi dari VASIS adalah alat bantu pendaratan visual yang memancarkan cahaya dan memberi informasi kepada penerbang mengenai sudut luncur (Glide Slope) yang benar untuk dapat mendaratkan pesawatnya secara benar pula. Secara umum fungsi PAPI sama dengan VASIS namun berbeda konfigurasi serta akurasi sudut pendaratannya. Sesuai dengan rekomendasi ICAO, telah ditetapkan bahwa 2 BAR VASI, 3 BAR VASI, 2 BAR AVASI dan 3 BAR AVASI sudah tidak lagi menjadi standard internasional sesudah tahun 1995, digantikan dengan PAPI atau APAPI sedangkan TVASI atau ATVASI tetap menjadi direkomendasikan. Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan Teknisi Penerbangan pemegang Sertifikat Kecakapan memiliki Rating, maka teknisi yang mengoperasikan dan memelihara peralatan PAPI/VASI System wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan.
II.
MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keahlian yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating PAPI/VASI System dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih, ahli dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan peralatan PAPI/VASI System serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya.
III.
PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma III atau yang sederajat dalam bidang teknik listrik atau mekanikal; b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Ahli Listrik Penerbangan.
IV.
MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggung-jawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas PAPI/VASI System, sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.
V.
KURIKULUM RATING PAPI/VASI SYSTEM No.
1.
2.
3. 4.
5.
6.
Mata Pelajaran
Teori umum peralatan a. Fungsi peralatan b. Teori penunjang c. Dokumen terkait Teknik peralatan a. Teori rinci peralatan b. Layout konfigurasi c. Rencana instalasi Prosedur Pengoperasian Pemeliharaan a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan Praktek a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemelihaaan Pencegahan d. Trouble shooting e. Analisis sistem peralatan Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek
Kode
Jumlah Jam Pelajaran Teori Praktek
PAPVAS-B/A/1
32
PAPVAS-B/A/2
48
PAPVAS-B/A/3 PAPVAS-B/A/4
8 16
PAPVAS-B/A/5
PAPVAS-B/A/6
72
4
16
108
88
VI.
SILABUS RATING PAPI/VASI SYSTEM
No.
1.
MATA PELAJARAN (TOPIK) Teori Umum Peralatan a. b. c.
2.
Fungsi peralatan Teori Penunjang Dokumen terkait
Teknik peralatan a. b. c.
Teori rinci peralatan Layout konfigurasi Rencana instalasi
TUJUAN
Agar peserta memahami dan mampu menerapkan pengetahuan teori umum peralatan PAPI/VASI System
Agar peserta memahami dan mampu menerapkan Teknik peralatan PAPI/VASI System
POKOK BAHASAN
JAMPEL
T
P
Fungsi peralatan PAPI/ VASI System d. Teori Penunjang - Rangkaian listrik - Optik - Topografi c. Dokumen terkait - Annex 14, Aerodrome - Aerodrome Design Manual Path 4. Visual Aids.
32
-
a.
48
c.
Teori rinci peralatan - Bagian-bagian peralatan • PAPI System • VASI System - Penempatan lokasi PAPI System • Runway tanpa ILS • Runway dengan ILS - Penempatan lokasi TVASI System • Runway tanpa ILS • Runway dengan ILS - Ground Check PAPI/VASI System
PENGAJAR
DAFTAR KEPUSTAKAAN
1. 2.
3.
4.
1. 2.
3.
Annex 14, “Aerodrome”. Aerodrome Design Manual (Doc 9157AN/901)Part 4. Visual Aids. Joseph A. Edminister, Schaum Series “Rangkaian Listrik” Penerbait Erlangga, 1984 …..
Annex 14, “Aerodrome”. Aerodrome Design Manual (Doc 9157AN/901)Part 4. Visual Aids. Manual Book PAPI/VASI System
No.
MATA PELAJARAN (TOPIK)
TUJUAN
POKOK BAHASAN b. c.
JAMPEL
T
P
PENGAJAR
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Layout konfigurasi PAPI/ TVASI System Rencana Instalasi PAPI /TVASI System
3.
Prosedur Pengoperasian
Agar peserta memahami dan mampu menerapkan prosedur pengoperasian PAPI/VASI System secara benar
Prosedur pengoperasian PAPI/VASI System
8
-
Manual System
4.
Pemeliharaan
Agar peserta memahami dan mampu menerapkan prosedur pemeliharaan PAPI/VASI System secara benar
a.
16
-
1.
a. b.
Pemeliharaan Pencegahan Pemeliharaan Perbaikan
b.
Pemeliharaan Pencegahan - Pemeliharaan Berkala - Perbaikan preventif Pemeliharaan Perbaikan Trouble shooting
2.
3. 5.
Praktek a. b. c. d. e.
Prosedur pengoperasian Penggunaan alat ukur Pemeliharaan pencegahan Trouble shooting Analisis sistem peralatan
Agar peserta memahami dan mampu menerapkan pengunaan alat ukur dan prosedur pengoperasian, pemeliharaan PAPI/VASI System secara benar, trouble shooting dan analisis sistem
a.
b.
c. d. e. 6.
Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek
Untuk mengevaluasi peserta diklat di dalam menyerap materi yang disampaikan
Prosedur pengoperasian dan Ground Check : - PAPI System - VASI System Penggunaan alat ukur - Alidade - Clinometer - Theodolite Pemeliharaan pencegahan Trouble shooting Analisis sistem peralatan
Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek
-
72
1.
2.
3.
4
16
Book
PAPI/VASI
FAA, Maintenance of Airport Visual and Facilities Airport Services Path 9, “Airport Maintenance Practice” Manual Book AFL FAA, Maintenance of Airport Visual and Facilities Airport Services Path 9, “Airport Maintenance Practice” Manual Book AFL
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK SKP TERAMPIL
RATING
KODE PAPVAS-B/KPBP
PAPI/VASI SYSTEM 144 Jam Pelajaran
I.
Teori : Praktek :
76 Jam 68 Jam
PENDAHULUAN Fungsi dari VASIS adalah alat bantu pendaratan visual yang memancarkan cahaya dan memberi informasi kepada penerbang mengenai sudut luncur (Glide Slope) yang benar untuk dapat mendaratkan pesawatnya secara benar pula. Secara umum fungsi PAPI sama dengan VASIS namun berbeda konfigurasi serta akurasi sudut pendaratannya. Sesuai dengan rekomendasi ICAO, telah ditetapkan bahwa 2 BAR VASI, 3 BAR VASI, 2 BAR AVASI dan 3 BAR AVASI sudah tidak lagi menjadi standard internasional sesudah tahun 1995, digantikan dengan PAPI atau APAPI sedangkan TVASI atau ATVASI tetap menjadi direkomendasikan. Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan Teknisi Penerbangan pemegang Sertifikat Kecakapan memiliki Rating, maka teknisi yang mengoperasikan dan memelihara peralatan PAPI/VASI System wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan.
II.
MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keterampilan yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating PAPI/VASI System dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih, terampil dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan peralatan PAPI/VASI System serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya.
III.
PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma II atau yang sederajat dalam bidang teknik listrik atau mekanikal; b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Terampil Listrik Penerbangan.
IV.
MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggung-jawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas PAPI/VASI System, sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.
V.
KURIKULUM RATING PAPI/VASI SYSTEM No.
1.
2.
3. 4.
5.
6.
Mata Pelajaran
Teori umum peralatan a. Fungsi peralatan b. Teori penunjang c. Dokumen terkait Teknik peralatan a. Teori rinci peralatan b. Layout konfigurasi Prosedur Pengoperasian Pemeliharaan a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan Praktek a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemelihaaan Pencegahan d. Trouble shooting Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek
Kode
Jumlah Jam Pelajaran Teori Praktek
PAPVAS-B/T/1
16
PAPVAS-B/T/2
32
PAPVAS-B/T/3 PAPVAS-B/T/4
8 16
PAPVAS-B/T/5
PAPVAS-B/T/6
52
4
16
76
68
VI.
SILABUS RATING PAPI/VASI SYSTEM
No.
1.
MATA PELAJARAN (TOPIK) Teori Umum Peralatan a. b. c.
2.
Fungsi peralatan Teori Penunjang Dokumen terkait
Teknik peralatan a. b.
Teori rinci peralatan Layout konfigurasi
TUJUAN
Agar peserta mengetahui dan memahami pengetahuan teori umum peralatan PAPI/VASI System
Agar peserta mengetahui dan memahami Teknik peralatan PAPI/VASI System
POKOK BAHASAN
JAMPEL
T
P
Fungsi peralatan PAPI/ VASI System d. Teori Penunjang - Rangkaian listrik - Optik - Topografi c. Dokumen terkait - Annex 14, Aerodrome - Aerodrome Design Manual Path 4. Visual Aids.
16
-
a.
32
c.
Teori rinci peralatan - Bagian-bagian peralatan • PAPI System • VASI System - Penempatan lokasi PAPI System • Runway tanpa ILS • Runway dengan ILS - Penempatan lokasi TVASI System • Runway tanpa ILS • Runway dengan ILS - Ground Check PAPI/VASI System
PENGAJAR
DAFTAR KEPUSTAKAAN
1. 2.
3.
4.
-
1. 2.
3.
Annex 14, “Aerodrome”. Aerodrome Design Manual (Doc 9157AN/901)Part 4. Visual Aids. Joseph A. Edminister, Schaum Series “Rangkaian Listrik” Penerbait Erlangga, 1984 …..
Annex 14, “Aerodrome”. Aerodrome Design Manual (Doc 9157AN/901)Part 4. Visual Aids. Manual Book PAPI/VASI System
No.
MATA PELAJARAN (TOPIK)
TUJUAN
POKOK BAHASAN b.
JAMPEL
T
P
PENGAJAR
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Layout konfigurasi PAPI/ TVASI System
3.
Prosedur Pengoperasian
Agar peserta mengetahui dan memahami prosedur pengoperasian PAPI/VASI System secara benar
Prosedur pengoperasian PAPI/VASI System
8
-
Manual System
4.
Pemeliharaan
Agar peserta mengetahui dan memahami prosedur pemeliharaan PAPI/VASI System secara benar
a.
16
-
1.
a. b.
Pemeliharaan Pencegahan Pemeliharaan Perbaikan
b.
Pemeliharaan Pencegahan - Pemeliharaan Berkala - Perbaikan preventif Pemeliharaan Perbaikan Trouble shooting
2.
3. 5.
Praktek a. b. c. d.
Prosedur pengoperasian Penggunaan alat ukur Pemeliharaan pencegahan Trouble shooting
Agar peserta mengetahui dan memahami pengunaan alat ukur dan prosedur pengoperasian, pemeliharaan PAPI/VASI System secara benar, dan trouble shooting
a.
b.
c. d. 6.
Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek
Untuk mengevaluasi peserta diklat di dalam menyerap materi yang disampaikan
Prosedur pengoperasian dan Ground Check : - PAPI System - VASI System Penggunaan alat ukur - Alidade - Clinometer - Theodolite Pemeliharaan pencegahan Trouble shooting
Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek
-
52
1.
2.
3.
4
16
Book
PAPI/VASI
FAA, Maintenance of Airport Visual and Facilities Airport Services Path 9, “Airport Maintenance Practice” Manual Book AFL FAA, Maintenance of Airport Visual and Facilities Airport Services Path 9, “Airport Maintenance Practice” Manual Book AFL
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK SKP AHLI
RATING
KODE SIGNBEA-C/KPBP
SIGNALS AND BEACONS 120 Jam Pelajaran
I.
Teori : 60 Jam Praktek : 60 Jam
PENDAHULUAN Peralatan signals meliputi : 1. Wind Directional Indicator Light, lampu yang menunjukkan letak wind shock pada area dekat landasan. 2. Landing Direction Indicator, yaitu lampu penunjuk arah pendaratan berbentuk hurut “T” yang dapat dikontrol arahnya dengan menggunakan motor. 3. Sirine Warning System, peralatan ini merupakan sirene yang dibunyikan oleh petugas ATC dari Tower yang berfungsi memberikan peringatan pada para petugas bandara yang bekerja di lapangan bahwa akan ada pesawat yang akan mendarat atau akan melakukan tinggal landas. Peralatan Beacon meliputi : 1. Rotating Beacon, lampu yang memberikan petunjuk kepada penerbang yang akan melakukan pendaratan, berupa letak dari bandara yang akan di daratinya dengan isyarat lampu yang memancarkan sinar hijau dan putih dengan intensitas cahaya yang tinggi, sehingga penerbang melihat sinar cahaya yang berputar berwarna hijau dan putih silih berganti menghasilkan cahaya kedip 12 kali per menit. 2. Obstruction Lighting atau tanda bahaya, berupa Obstacle light dan Hazard Beacon. Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan Teknisi Penerbangan pemegang Sertifikat Kecakapan memiliki Rating, maka teknisi yang mengoperasikan dan memelihara peralatan Signals dan Beacons wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan.
II.
MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keahlian yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating Signals dan Beacons dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih, ahli dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan peralatan Signals dan Beacons serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya.
III.
PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma III atau yang sederajat dalam bidang teknik listrik atau mekanikal; b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Ahli Listrik Penerbangan.
IV.
MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggung-jawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas Signals dan Beacons, sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.
V.
KURIKULUM RATING SIGNALS AND BEACONS No.
1.
2.
3. 4.
5.
6.
Mata Pelajaran
Teori umum peralatan a. Fungsi peralatan b. Teori penunjang c. Dokumen terkait Teknik peralatan a. Teori rinci peralatan b. Blok dan circuit diagram c. Rencana instalasi Prosedur Pengoperasian Pemeliharaan a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan Praktek a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemeliharaan Pencegahan d. Trouble shooting e. Analisis sistem peralatan Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek
Kode
Jumlah Jam Pelajaran Teori Praktek
SIGNBEA-C/A/1
8
SIGNBEA-C/A/2
32
SIGNBEA-C/A/3 SIGNBEA-C/A/4
8 8
SIGNBEA-C/A/5
SIGNBEA-C/A/6
44
4
16
60
60
VI.
SILABUS RATING SIGNALS AND BEACONS
No.
1.
MATA PELAJARAN (TOPIK) Teori Umum Peralatan a. b. c.
Fungsi peralatan Teori penunjang Dokumen terkait
TUJUAN
Agar peserta memahami dan mampu menerapkan pengetahuan teori umum peralatan Fungsi peralatan Signals and Beacons
POKOK BAHASAN
a.
Fungsi peralatan Signals and Beacons b. Teori Penunjang - Rangkaian listrik c. Dokumen terkait - Annex 14, Aerodrome
-
2.
Teknik peralatan a. b. c.
Teori rinci peralatan Block dan circuit diagram Rencana Instalasi
Agar peserta memahami dan mampu menerapkan Teknik peralatan peralatan Signals and Beacons
a.
Agar peserta memahami dan mampu menerapkan prosedur pengoperasian Signals and Beacons secara benar
P
8
-
PENGAJAR
DAFTAR KEPUSTAKAAN
1. 2.
3.
Aerodrome Design Manual Path 4. Visual Aids.
Annex 14, “Aerodrome”. Aerodrome Design Manual (Doc 9157AN/901)Part 4. Visual Aids. Joseph A. Edminister, Schaum Series “Rangkaian Listrik” Penerbait Erlangga, 198
32
-
Manual Book
Prosedur pengoperasian Signal and Beacon
8
-
Manual Book
c.
Prosedur Pengoperasian
T
Teori rinci peralatan - Rotating Beacon - Obstruction Lght - Wind Cone - Landing T. - Apron Flood Light - Traffic Light - Sirene Block dan circuit diagram Signal and Beacon Rencana Instalasi Signal and Beacon
b.
3.
JAMPEL
No.
4.
MATA PELAJARAN (TOPIK) Pemeliharaan a. b.
5.
Praktek a. b. c. d. e.
6.
Pemeliharaan Pencegahan Pemeliharaan Perbaikan
Prosedur pengoperasian Penggunaan alat ukur Pemeliharaan Trouble shooting Analisis sistem peralatan
Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek
TUJUAN
Agar peserta memahami dan mampu menerapkan prosedur pemeliharaan Signals and Beacons secara benar
POKOK BAHASAN
a.
b.
PENGAJAR
DAFTAR KEPUSTAKAAN
T
P
Pemeliharaan Pencegahan - Pemeliharaan Berkala - Perbaikan preventif Pemeliharaan Perbaikan - Trouble shooting
8
-
Manual Book
Prosedur pengoperasian Signal and Beacon Pengunaan alat ukur Pemeliharaan pencegahan Trouble shooting Analisis sistem peralatan
-
44
Manual Book
4
16
Agar peserta memahami dan mampu menerapkan pengunaan alat ukur dan prosedur pengoperasian, pemeliharaan Signals and Beacons secara benar, trouble shooting dan analisis sistem
a.
Untuk mengevaluasi peserta diklat di dalam menyerap materi yang disampaikan
Ujian/Evaluasi
b. c. d. e.
JAMPEL
a. Teori b. Praktek
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK SKP TERAMPIL
RATING
KODE SIGNBEA-C/KPBP
SIGNALS AND BEACONS 80 Jam Pelajaran
I.
Teori : 48 Jam Praktek : 32 Jam
PENDAHULUAN Peralatan signals meliputi : 1. Wind Directional Indicator Light, lampu yang menunjukkan letak wind shock pada area dekat landasan. 2. Landing Direction Indicator, yaitu lampu penunjuk arah pendaratan berbentuk hurut “T” yang dapat dikontrol arahnya dengan menggunakan motor. 3. Sirine Warning System, peralatan ini merupakan sirene yang dibunyikan oleh petugas ATC dari Tower yang berfungsi memberikan peringatan pada para petugas bandara yang bekerja di lapangan bahwa akan ada pesawat yang akan mendarat atau akan melakukan tinggal landas. Peralatan Beacon meliputi : 1. Rotating Beacon, lampu yang memberikan petunjuk kepada penerbang yang akan melakukan pendaratan, berupa letak dari bandara yang akan di daratinya dengan isyarat lampu yang memancarkan sinar hijau dan putih dengan intensitas cahaya yang tinggi, sehingga penerbang melihat sinar cahaya yang berputar berwarna hijau dan putih silih berganti menghasilkan cahaya kedip 12 kali per menit. 2. Obstruction Lighting atau tanda bahaya, berupa Obstacle light dan Hazard Beacon. Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan Teknisi Penerbangan pemegang Sertifikat Kecakapan memiliki Rating, maka teknisi yang mengoperasikan dan memelihara peralatan Signals dan Beacons wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan.
II.
MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keterampilan yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating Signals dan Beacons dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih, terampil dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan peralatan Signals dan Beacons serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya.
III.
PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma II atau yang sederajat dalam bidang teknik listrik atau mekanikal; b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Terampil Listrik Penerbangan.
IV.
MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggung-jawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas Signals dan Beacons, sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.
V.
KURIKULUM RATING SIGNALS AND BEACONS No.
1.
2.
3. 4.
5.
6.
Mata Pelajaran
Teori umum peralatan a. Fungsi peralatan b. Teori penunjang c. Dokumen terkait Teknik peralatan a. Teori rinci peralatan b. Blok dan circuit diagram Prosedur Pengoperasian Pemeliharaan a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan Praktek a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemeliharaan Pencegahan d. Trouble shooting Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek
Kode
Jumlah Jam Pelajaran Teori Praktek
SIGNBEA-C/T/1
8
SIGNBEA-C/T/2
24
SIGNBEA-C/T/3 SIGNBEA-C/T/4
4 8
SIGNBEA-C/T/5
SIGNBEA-C/T/6
20
4
12
48
32
VI.
SILABUS RATING SIGNALS AND BEACONS
No.
1.
MATA PELAJARAN (TOPIK) Teori Umum Peralatan a. b. c.
Fungsi peralatan Teori penunjang Dokumen terkait
TUJUAN
Agar peserta mengetahui dan memahami pengetahuan teori umum peralatan Fungsi peralatan Signals and Beacons
POKOK BAHASAN
a.
Fungsi peralatan Signals and Beacons b. Teori Penunjang - Rangkaian listrik c. Dokumen terkait - Annex 14, Aerodrome
-
2.
Teknik peralatan a. b.
Teori rinci peralatan Block dan circuit diagram
Agar peserta mengetahui dan memahami Teknik peralatan peralatan Signals and Beacons
a.
b.
JAMPEL
T
P
8
-
DAFTAR KEPUSTAKAAN
1. 2.
3.
Aerodrome Design Manual Path 4. Visual Aids.
Teori rinci peralatan - Rotating Beacon - Obstruction Lght - Wind Cone - Landing T. - Apron Flood Light - Traffic Light - Sirene Block dan circuit diagram Signal and Beacon
PENGAJAR
Annex 14, “Aerodrome”. Aerodrome Design Manual (Doc 9157AN/901)Part 4. Visual Aids. Joseph A. Edminister, Schaum Series “Rangkaian Listrik” Penerbait Erlangga, 198
24
-
Manual Book
3.
Prosedur Pengoperasian
Agar peserta mengetahui dan memahami prosedur pengoperasian Signals and Beacons secara benar
Prosedur pengoperasian Signal and Beacon
4
-
Manual Book
4.
Pemeliharaan
Agar peserta mengetahui dan memahami prosedur pemeliharaan Signals and
a.
8
-
Manual Book
a.
Pemeliharaan Pencegahan
Pemeliharaan Pencegahan - Pemeliharaan Berkala - Perbaikan preventif
No. b.
5.
Praktek a. b. c. d.
6.
MATA PELAJARAN (TOPIK) Pemeliharaan Perbaikan
Prosedur pengoperasian Penggunaan alat ukur Pemeliharaan Trouble shooting
Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek
TUJUAN
POKOK BAHASAN
Beacons secara benar
b.
Pemeliharaan Perbaikan - Trouble shooting
Agar peserta mengetahui dan memahami pengunaan alat ukur dan prosedur pengoperasian, pemeliharaan Signals and Beacons secara benar, dan trouble shooting
a.
Prosedur pengoperasian Signal and Beacon Pengunaan alat ukur Pemeliharaan pencegahan Trouble shooting
Untuk mengevaluasi peserta diklat di dalam menyerap materi yang disampaikan
Ujian/Evaluasi
b. c. d.
a. Teori b. Praktek
JAMPEL
T
P
-
20
4
12
PENGAJAR
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Manual Book
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK SKP AHLI
RATING
KODE PCS-A/KPL&SPPPU
POWER CONTROL SYSTEM
272 Jam Pelajaran
I.
Teori : 132 Jam Praktek : 140 Jam
PENDAHULUAN Power Control System adalah suatu sistem kontrol manajemen yang menggunakan komputer sehingga mampu memantau (memonitoring), mengatur dan merekam kegiatan peralatan listrik dan mekanik yang berada dalam gedung agar dapat bekerja secara tepat guna. Sebagai contoh sistem ini dapat memberikan laporan terjadinya kelainan pada peralatan, yang mencakup nama peralatan, letak peralatan, waktu terjadinya dan bentuk kesalahan yang dapat tercetak pada alarm priter dan terekam dalam kumpulan data pada hard disk. Sistem juga dapat melaporkan peralatan-peralatan yang telah tiba saatnya pemeliharaan berkalanya serta dapat mengkontrol secara otomatis untuk menghidupkan dan mematikan genset dan lain-lain. Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan Teknisi Penerbangan pemegang Sertifikat Kecakapan memiliki Rating, maka teknisi yang mengoperasikan dan memelihara peralatan Power Control System wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan.
II.
MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keahlian yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating Power Control System dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih, ahli dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan peralatan Power Control System serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya.
III.
PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma III atau yang sederajat dalam bidang teknik listrik atau mekanikal; b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Ahli Listrik Penerbangan.
IV.
MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggung-jawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas Power Control System, sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.
V.
KURIKULUM RATING POWER CONTROL SYSTEM No.
1.
2.
3. 4.
5.
6.
Mata Pelajaran
Teori umum peralatan a. Fungsi peralatan b. Teori penunjang c. Dokumen terkait Teknik peralatan a. Teori rinci peralatan b. Blok dan circuit diagram c. Rencana instalasi Prosedur pengoperasian Pemeliharaan a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan Praktek a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemelihaaan Pencegahan d. Trouble shooting e. Analisis sistem peralatan Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek
Kode
Jumlah Jam Pelajaran Teori Praktek
PCS-A/A/1
40
PCS-A/A/2
64
PCS-A/A/3 PCS-A/A/4
8 16
PCS-A/A/5
PCS-A/A/6
124
4
16
132
140
VI.
SILABUS RATING POWER CONTROL SYSTEM
No.
1.
MATA PELAJARAN (TOPIK) Teori umum peralatan a. Fungsi peralatan b. Teori penunjang
2.
Teknik peralatan a. b. c.
Teori rinci peralatan Block dan circuit diagram Rencana Instalasi
TUJUAN
Agar peserta memahami dan mampu menerapkan pengetahuan teori umum dalam peralatan PCS
Agar peserta memahami dan mampu menerapkan Teknik peralatan PCS
POKOK BAHASAN
JAMPEL
T
P
Fungsi peralatan PCS Teori Penunjang - Pengetahuan Komunikasi data • Dasar dasar Komputer • Sistem jaringan • Media transmisi. • Protocol/Interface • Operating System - Programmable Logic Controller - Modulator Demodulator - Sensoric actoric - Microprocessor
40
-
Teori Rinci Peralatan - Management Level • Reloading • Load Shadding • Synchronizing • System Proteksi • Remote Control Sys. - Mimic panel - Maintenance Center - Automation level b. Block dan circuit diagram Power Control System c. Rencana Instalasi Power
64
a. b.
d.
PENGAJAR
DAFTAR KEPUSTAKAAN
1.
2.
Wasito S., ”Vadekum Elektronika”,PT Gramedia Pustaka Utama, 2001 ….
−
-
Manual Book
No.
MATA PELAJARAN (TOPIK)
TUJUAN
POKOK BAHASAN
JAMPEL
PENGAJAR
DAFTAR KEPUSTAKAAN
T
P
Prosedur standar pengoperasian Pendeteksi gangguan Prosedur pemulihan
8
-
Manual Book
Pemeliharaan Pencegahan - Pemeliharaan Berkala - Perbaikan preventif Pemeliharaan Perbaikan -
16
-
Manual Book
Prosedur pengoperasian Pengunaan alat ukur Pemeliharaan Trouble shooting Analisis sistem peralatan
-
124
Manual Book
4
16
Control System
3.
Prosedur Pengoperasian a. b. c.
4.
Pemeliharaan Pencegahan Pemeliharaan Perbaikan
Praktek a. b. c. d. e.
6.
standar
Pemeliharaan a. b.
5.
Prosedur pengoperasian Pendeteksi gangguan Prosedur pemulihan
Prosedur pengoperasian Penggunaan alat ukur Pemeliharaan Trouble shooting Analisis sistem peralatan
Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek
Agar peserta memahami dan mampu menerapkan prosedur pengoperasian PCS secara benar
d.
Agar peserta memahami dan mampu menerapkan prosedur pemeliharaan PCS secara benar
a.
Agar peserta memahami dan mampu menerapkan pengunaan alat ukur dan prosedur pengoperasian, pemeliharaan PCS secara benar, trouble shooting dan analisis sistem
a. b. c. d. e.
Untuk mengevaluasi peserta diklat di dalam menyerap materi yang disampaikan
Ujian/Evaluasi
e. f.
b.
a. Teori b. Praktek
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK SKP TERAMPIL
RATING
KODE PCS-A/KPL&SPPPU
POWER CONTROL SYSTEM
200 Jam Pelajaran
I.
Teori : 100 Jam Praktek : 100 Jam
PENDAHULUAN Power Control System adalah suatu sistem kontrol manajemen yang menggunakan komputer sehingga mampu memantau (memonitoring), mengatur dan merekam kegiatan peralatan listrik dan mekanik yang berada dalam gedung agar dapat bekerja secara tepat guna. Sebagai contoh sistem ini dapat memberikan laporan terjadinya kelainan pada peralatan, yang mencakup nama peralatan, letak peralatan, waktu terjadinya dan bentuk kesalahan yang dapat tercetak pada alarm priter dan terekam dalam kumpulan data pada hard disk. Sistem juga dapat melaporkan peralatan-peralatan yang telah tiba saatnya pemeliharaan berkalanya serta dapat mengkontrol secara otomatis untuk menghidupkan dan mematikan genset dan lain-lain. Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan Teknisi Penerbangan pemegang Sertifikat Kecakapan memiliki Rating, maka teknisi yang mengoperasikan dan memelihara peralatan Power Control System wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan.
II.
MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keterampilan yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating Power Control System dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih, terampil dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan peralatan Power Control System serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya.
III.
PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma II atau yang sederajat dalam bidang teknik listrik atau mekanikal; b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Terampil Listrik Penerbangan.
IV.
MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggung-jawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas Power Control System, sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.
V.
KURIKULUM RATING POWER CONTROL SYSTEM No.
1.
2.
3. 4.
5.
6.
Mata Pelajaran
Teori umum peralatan a. Fungsi peralatan b. Teori penunjang c. Dokumen terkait Teknik peralatan a. Teori rinci peralatan b. Blok dan circuit diagram Prosedur pengoperasian Pemeliharaan a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan Praktek a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemelihaaan Pencegahan d. Trouble shooting Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek
Kode
Jumlah Jam Pelajaran Teori Praktek
PCS-A/T/1
24
PCS-A/T/2
48
PCS-A/T/3 PCS-A/T/4
8 16
PCS-A/T/5
PCS-A/T/6
84
4
16
100
100
VI.
SILABUS RATING POWER CONTROL SYSTEM
No.
MATA PELAJARAN
TUJUAN
POKOK BAHASAN
(TOPIK) 1.
Teori umum peralatan a. Fungsi peralatan b. Teori penunjang
2.
Teknik peralatan a. b.
Teori rinci peralatan Block dan circuit diagram
Agar peserta mengetahui dan memahami pengetahuan teori umum dalam peralatan PCS
Agar peserta mengetahui dan memahami Teknik peralatan PCS
a. b.
c.
b.
JAMPE L
T
P
Fungsi peralatan PCS Teori Penunjang - Pengetahuan Komunikasi data • Dasar dasar Komputer • Sistem jaringan • Media transmisi. • Protocol/Interface • Operating System - Programmable Logic Controller - Modulator Demodulator - Sensoric actoric - Microprocessor
24
-
Teori Rinci Peralatan - Management Level • Reloading • Load Shadding • Synchronizing • System Proteksi • Remote Control Sys. - Mimic panel - Maintenance Center - Automation level Block dan circuit diagram Power Control System
48
PENGAJAR
DAFTAR KEPUSTAKAAN
1.
2.
Wasito S., ”Vadekum Elektronika”,PT Gramedia Pustaka Utama, 2001 ….
−
-
Manual Book
No.
MATA PELAJARAN
TUJUAN
POKOK BAHASAN
(TOPIK) 3.
Prosedur Pengoperasian a. b. c.
4.
Pemeliharaan Pencegahan Pemeliharaan Perbaikan
Praktek a. b. c. d.
6.
standar
Pemeliharaan a. b.
5.
Prosedur pengoperasian Pendeteksi gangguan Prosedur pemulihan
Prosedur pengoperasian Penggunaan alat ukur Pemeliharaan Trouble shooting
Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek
DAFTAR KEPUSTAKAAN
P
Prosedur standar pengoperasian Pendeteksi gangguan Prosedur pemulihan
8
-
Manual Book
Pemeliharaan Pencegahan - Pemeliharaan Berkala - Perbaikan preventif Pemeliharaan Perbaikan -
16
-
Manual Book
-
84
Manual Book
4
16
d.
Agar peserta mengetahui dan memahami prosedur pemeliharaan PCS secara benar
a.
Agar peserta mengetahui dan memahami pengunaan alat ukur dan prosedur pengoperasian, pemeliharaan PCS secara benar, dan trouble shooting
a. b. c. d.
Untuk mengevaluasi peserta diklat di dalam menyerap materi yang disampaikan
Ujian/Evaluasi
b.
PENGAJAR
T Agar peserta mengetahui dan memahami prosedur pengoperasian PCS secara benar
e. f.
JAMPE L
Prosedur pengoperasian Pengunaan alat ukur Pemeliharaan Trouble shooting
a. Teori b. Praktek
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK SKP AHLI
RATING
KODE ADGS-A/KPL&SPPPU
AIRCRAFT DOCKING GUIDANCE SYSTEM
272 Jam Pelajaran
I.
Teori : 132 Jam Praktek : 140 Jam
PENDAHULUAN Aircraft Docking Guidance System adalah peralatan untuk menuntut pesawat udara yang baru saja mendarat menuju ke satu posisi parkir yang sudah ditetapkan dengan bantuan seperangkat peralatan panduan parkir secara visual. Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan Teknisi Penerbangan pemegang Sertifikat Kecakapan memiliki Rating, maka teknisi yang mengoperasikan dan memelihara peralatan Aircraft Docking Guidance System wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan.
II.
MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keahlihan yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating Aircraft Docking Guidance System dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih, ahli dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan peralatan Aircraft Docking Guidance System serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya.
III.
PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma III atau yang sederajat dalam bidang teknik listrik atau mekanikal; b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Ahli Listrik Penerbangan.
IV.
MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggung-jawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas Aircraft Docking Guidance System, sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.
V.
KURIKULUM RATING ADGS No.
1.
2.
3. 4.
5.
6.
Mata Pelajaran
Teori umum peralatan a. Fungsi peralatan b. Teori penunjang c. Dokumen terkait Teknik peralatan a. Teori rinci peralatan b. Blok dan circuit diagram c. Rencana instalasi Prosedur Pengoperasian Pemeliharaan a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan Praktek a. Pengoperasian b. Kalibrasi c. Penggunaan alat ukur d. Pemelihaaan Pencegahan e. Trouble shooting f. Analisis sistem peralatan Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek
Kode
Jumlah Jam Pelajaran Teori Praktek
ADGS-A/A/1
40
ADGS-A/A/2
64
ADGS-A/A/3 ADGS-A/A/4
8 16
ADGS-A/A/5
ADGS-A/A/6
124
4
16
132
140
VI.
SILABUS RATING ADGS
No.
1.
MATA PELAJARAN (TOPIK) Teori Umum Peralatan a. b. c.
Fungsi Peralatan Teori Penunjang Dokumen terkait
TUJUAN
Agar peserta memahami dan mampu menerapkan pengetahuan teori umum peralatan ADGS
POKOK BAHASAN
a. b.
c.
2.
Teknik peralatan a. b. c.
Teori rinci peralatan Block dan circuit diagram Rencana instalasi
Agar peserta memahami dan mampu menerapkan Teknik peralatan ADGS
a.
JAMPEL
T
P
Fungsi Peralatan Teori Penunjang - Rangkaian Listrik - Teknik elektronika dan digital - Dasar-dasar komputer - Programmable Logic Control (PLC) - Micro controller - Sensoric Dokumen terkait - ICAO Annex 14 - Aerodrome manual Part 4. Visual Aids
40
-
Teori rinci peralatan - Bagian-bagian penting ADGS • Sensor • Display • Prosessing data control • Operation control unit - Jenis Sensor • Laser • Loop metal detector • Camera - Sistem Kalibrasi
64
PENGAJAR
DAFTAR KEPUSTAKAAN
1. 2.
3.
4. 5.
-
Annex 14, “Aerodrome”. Aerodrome Design Manual (Doc 9157AN/901)Part 4. Visual Aids. Joseph A. Edminister, Schaum Series “Rangkaian Listrik” Penerbait Erlangga, 1984 Wasito, “Teknik Digital” Wasito, “Vadekum Elektronika”, Gramedia 2001.
Manual Book ADGS.
No.
MATA PELAJARAN (TOPIK)
TUJUAN
POKOK BAHASAN b.
c.
JAMPEL
T
P
PENGAJAR
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Block dan circuit diagram - Blok sensor - Blok control - Blok Display Rencana instalasi ADGS
3.
Prosedur Pengoperasian
Agar peserta memahami dan mampu menerapkan prosedur pengoperasian ADGS secara benar
Prosedur pengoperasian ADGS
8
-
Manual Book ADGS.
4.
Pemeliharaan
Agar peserta memahami dan mampu menerapkan prosedur pemeliharaan ADGS secara benar
a.
Pemeliharaan Pencegahan - Pemeliharaan Berkala - Perbaikan preventif Pemeliharaan Perbaikan - Trouble shooting
16
-
Manual Book ADGS.
Agar peserta memahami dan mampu menerapkan pengunaan alat ukur dan prosedur pengoperasian, pemeliharaan ADGS secara benar, trouble shooting dan analisis sistem
a.
Prosedur pengoperasian ADGS Kalibrasi Penggunaan alat ukur Pemeliharaan pencegahan Trouble shooting Analisis sistem peralatan ADGS
-
124
Manual Book ADGS.
Untuk mengevaluasi peserta diklat di dalam menyerap materi yang disampaikan
Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek
4
16
a. b.
5.
Praktek a. b. c. d. e. f.
6.
Pemeliharaan pencegahan Pemeliharaan perbaikan
Prosedur pengoperasian Kalibrasi Pengunaan alat ukur Pemeliharaan pencegahan Trouble shooting Analisis sistem peralatan
Ujian/Evaluasi a. b.
Teori Praktek
b.
b. c. d. e. f.
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK SKP TERAMPIL
RATING
KODE ADGS-A/KPL&SPPPU
AIRCRAFT DOCKING GUIDANCE SYSTEM
200 Jam Pelajaran
I.
Teori : 100 Jam Praktek : 100 Jam
PENDAHULUAN Aircraft Docking Guidance System adalah peralatan untuk menuntut pesawat udara yang baru saja mendarat menuju ke satu posisi parkir yang sudah ditetapkan dengan bantuan seperangkat peralatan panduan parkir secara visual. Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan Teknisi Penerbangan pemegang Sertifikat Kecakapan memiliki Rating, maka teknisi yang mengoperasikan dan memelihara peralatan Aircraft Docking Guidance System wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan.
II.
MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan ketrampilan yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating Aircraft Docking Guidance System dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih, terampil dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan peralatan Aircraft Docking Guidance System serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya.
III.
PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma II atau yang sederajat dalam bidang teknik listrik atau mekanikal; b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Terampil Listrik Penerbangan.
IV.
MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggung-jawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas Aircraft Docking Guidance System, sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.
V.
KURIKULUM RATING ADGS No.
1.
2.
3. 4.
5.
6.
Mata Pelajaran
Teori umum peralatan a. Fungsi peralatan b. Teori penunjang c. Dokumen terkait Teknik peralatan a. Teori rinci peralatan b. Blok dan circuit diagram Prosedur Pengoperasian Pemeliharaan a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan Praktek a. Pengoperasian b. Kalibrasi c. Penggunaan alat ukur d. Pemelihaaan Pencegahan e. Trouble shooting Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek
Kode
Jumlah Jam Pelajaran Teori Praktek
ADGS-A/T/1
24
ADGS-A/T/2
48
ADGS-A/T/3 ADGS-A/T/4
8 16
ADGS-A/T/5
ADGS-A/T/6
84
4
16
100
100
VI.
SILABUS RATING ADGS
No.
1.
MATA PELAJARAN (TOPIK) Teori Umum Peralatan a. b. c.
Fungsi Peralatan Teori Penunjang Dokumen terkait
TUJUAN
Agar peserta mengetahui dan memahami pengetahuan teori umum peralatan ADGS
POKOK BAHASAN
a. b.
c.
2.
Teknik peralatan a. b.
Teori rinci peralatan Block dan circuit diagram
Agar peserta mengetahui dan memahami Teknik peralatan ADGS
a.
JAMPEL
T
P
Fungsi Peralatan Teori Penunjang - Rangkaian Listrik - Teknik elektronika dan digital - Dasar-dasar komputer - Programmable Logic Control (PLC) - Micro controller - Sensoric Dokumen terkait - ICAO Annex 14 - Aerodrome manual Part 4. Visual Aids
24
-
Teori rinci peralatan - Bagian-bagian penting ADGS • Sensor • Display • Prosessing data control • Operation control unit - Jenis Sensor • Laser • Loop metal detector • Camera - Sistem Kalibrasi
48
PENGAJAR
DAFTAR KEPUSTAKAAN
1. 2.
3.
4. 5.
-
Annex 14, “Aerodrome”. Aerodrome Design Manual (Doc 9157AN/901)Part 4. Visual Aids. Joseph A. Edminister, Schaum Series “Rangkaian Listrik” Penerbait Erlangga, 1984 Wasito, “Teknik Digital” Wasito, “Vadekum Elektronika”, Gramedia 2001.
Manual Book ADGS.
No.
MATA PELAJARAN (TOPIK)
TUJUAN
POKOK BAHASAN b.
JAMPEL
T
P
PENGAJAR
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Block dan circuit diagram - Blok sensor - Blok control - Blok Display
3.
Prosedur Pengoperasian
Agar peserta mengetahui dan memahami prosedur pengoperasian ADGS secara benar
Prosedur pengoperasian ADGS
8
-
Manual Book ADGS.
4.
Pemeliharaan
Agar peserta mengetahui dan memahami prosedur pemeliharaan ADGS secara benar
a.
Pemeliharaan Pencegahan - Pemeliharaan Berkala - Perbaikan preventif Pemeliharaan Perbaikan - Trouble shooting
16
-
Manual Book ADGS.
Prosedur pengoperasian ADGS Kalibrasi Penggunaan alat ukur Pemeliharaan pencegahan Trouble shooting
-
84
Manual Book ADGS.
4
16
a. b.
5.
Praktek a. b. c. d. e.
6.
Pemeliharaan pencegahan Pemeliharaan perbaikan
Prosedur pengoperasian Kalibrasi Pengunaan alat ukur Pemeliharaan pencegahan Trouble shooting
Ujian/Evaluasi a. b.
Teori Praktek
b.
Agar peserta mengetahui dan memahami pengunaan alat ukur dan prosedur pengoperasian, pemeliharaan ADGS secara benar dan trouble shooting
a. b. c. d. e.
Untuk mengevaluasi peserta diklat di dalam menyerap materi yang disampaikan
Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK SKP AHLI
RATING
KODE G&A-B/KPL&SPPPU
GENSET AND ACOS 200 Jam Pelajaran
I.
Teori : 88 Jam Praktek : 112 Jam
PENDAHULUAN Generator Set (Genset) adalat suatu pembangkit listrik tenaga diesel yang digunakan di Bandar Udara sebagai catu daya cadangan bila terjadi pemadaman aliran listrik PLN. Untuk menghidupan genset dan pengambil-alihan beban secara otomatis dari PLN ke Genset saat terjadi aliran listrik PLN padam atau sebaliknya saat PLN hidup (ON) kembali dan pengambialihan beban dari genset ke PLN dan kemudian genset mati secara otomatis, maka dipasang sebuah panel Automatic Changeover Switch (ACOS). Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan Teknisi Penerbangan pemegang Sertifikat Kecakapan memiliki Rating, maka teknisi yang mengoperasikan dan memelihara peralatan Genset dan ACOS wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan.
II.
MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keahlian yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating Genset dan Acos dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kompetensi serta terlatih, ahli dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan peralatan Genset dan Acos serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya.
III.
PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma III atau yang sederajat dalam bidang teknik listrik atau mekanikal; b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Ahli Listrik Penerbangan.
IV.
MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggung-jawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas Genset dan Acos, sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.
V.
KURIKULUM RATING GENSET DAN ACOS No.
1.
2.
3. 4.
5.
6.
Mata Pelajaran
Teori umum peralatan a. Fungsi peralatan b. Teori penunjang c. Dokumen terkait Teknik peralatan a. Teori rinci peralatan b. Blok dan circuit diagram c. Rencana instalasi Prosedur Pengoperasian Pemeliharaan a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan Praktek a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemelihaaan Pencegahan d. Trouble shooting e. Analisis sistem peralatan Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek
Kode
Jumlah Jam Pelajaran Teori Praktek
G&A-B/A/1
16
G&A-B/A/2
40
G&A-B/A/3 G&A-B/A/4
12 16
G&A-B/A/5
G&A-B/A/6
96
4
16
88
112
VI.
SILABUS RATING GENSET DAN ACOS
No.
1.
MATA PELAJARAN (TOPIK) Teori Umum Peralatan a. b. c.
2.
Fungsi peralatan Teori penunjang Dokumen terkait
Teknik peralatan a. b. c.
Teori rinci peralatan Blok dan circuit diagram Rencana instalasi
TUJUAN
Agar peserta memahami dan mampu menerapkan pengetahuan teori umum peralatan Genset dan ACOS
Agar peserta memahami dan mampu menerapkan Teknik peralatan Genset & ACOS
POKOK BAHASAN
JAMPEL
T
P
Fungsi peralatan - Genset - ACOS b. Teori penunjang - Teknik Tenaga Listrik - Engine - Sistem pengaman - Relay c. Dokumen terkait Annex 14, Aerodrome Aerodrome Design Manual Path 5, Electrical System
16
-
a.
40
a.
Teori rinci peralatan - Bagian-Bagian Peralatan Genset • Engine • Alternator • Panel Genset • Accessories - Cara kerja : • Genset standby, main, • Genset Sinkron • No break Genset - Bagian-Bagian Peralatan ACOS • AMF • Control relay - Cara kerja ACOS
PENGAJAR
DAFTAR KEPUSTAKAAN
1. 2.
3.
4.
5.
-
1. 2. 3. 4.
Annex 14, “Aerodrome”. Aerodrome Design Manual (Doc 9157AN/901)Part 5. Electrical System. Theraja B.L, “Electrical Technology, New Delhi1980. Zuhal, “Dasar Tenaga Listrik” Bandung Penerbit itb, 1982. ….
BBI, “Mekanikal Dasar” BBI, “Mekanikal overhoule” SEG, Manual Book AMF” ………
No.
MATA PELAJARAN (TOPIK)
TUJUAN
POKOK BAHASAN b.
c.
3.
Prosedur Pengoperasian
Agar peserta memahami dan mampu menerapkan prosedur pengoperasian Genset dan ACOS secara benar
a. b.
JAMPEL
T
P
12
-
PENGAJAR
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Block dan circuit diagram - Alternator - AVR - ACOS Rencana Instalasi - Perhitungan beban listrik - Perhitungan panel ACOS - Perhitungan pengaman dan pemutus
Prosedur Genset Prosedur ACOS
pengoperasian
1. 2.
pengoperasian 3. 4.
4.
Pemeliharaan a. b.
Pemeliharaan pencegahan Pemeliharaan Perbaikan
Agar peserta memahami dan mampu menerapkan prosedur pemeliharaan Genset dan ACOS secara benar
a.
b.
Pemeliharaan Pencegahan - Pemeliharaan Berkala - Perbaikan preventif Pemeliharaan Perbaikan - Trouble shooting
16
1. 2. 3. 4.
5.
Praktek a. b. c. d. e.
Prosedur pengoperasian Penggunaan alat ukur Pemeliharaan pencegahan Trouble shooting Analisis sistem peralatan
Agar peserta memahami dan mampu menerapkan pengunaan alat ukur dan prosedur pengoperasian, pemeliharaan Genset dan ACOS secara benar, trouble shooting dan analisis sistem
a. b. c.
d.
Prosedur Pengoperasian Genset Prosedur pengoperasian ACOS Penggunaan alat ukur - Tachometer - Pressure Gauge - Injector Tester Pemeliharaan pencegahan
-
96
1. 2. 3. 4.
BBI, “Mekanikal Dasar” BBI, “Mekanikal overhoule” SEG, Manual Book AMF” ……… BBI, “Mekanikal Dasar” BBI, “Mekanikal overhoule” SEG, Manual Book AMF” ……… BBI, “Mekanikal Dasar” BBI, “Mekanikal overhoule” SEG, Manual Book AMF” ………
No.
MATA PELAJARAN (TOPIK)
TUJUAN
POKOK BAHASAN e. f.
6.
Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek
Untuk mengevaluasi peserta diklat di dalam menyerap materi yang disampaikan
JAMPEL
T
P
4
16
Trouble shooting Analisis sistem peralatan
Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek
PENGAJAR
DAFTAR KEPUSTAKAAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK SKP TERAMPIL
RATING
KODE G&A-B/KPL&SPPPU
GENSET AND ACOS 144 Jam Pelajaran
I.
Teori : 76 Jam Praktek : 68 Jam
PENDAHULUAN Generator Set (Genset) adalat suatu pembangkit listrik tenaga diesel yang digunakan di Bandar Udara sebagai catu daya cadangan bila terjadi pemadaman aliran listrik PLN. Untuk menghidupan genset dan pengambil-alihan beban secara otomatis dari PLN ke Genset saat terjadi aliran listrik PLN padam atau sebaliknya saat PLN hidup (ON) kembali dan pengambialihan beban dari genset ke PLN dan kemudian genset mati secara otomatis, maka dipasang sebuah panel Automatic Changeover Switch (ACOS). Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan Teknisi Penerbangan pemegang Sertifikat Kecakapan memiliki Rating, maka teknisi yang mengoperasikan dan memelihara peralatan Genset dan ACOS wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan.
II.
MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keterampilan yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating Genset dan Acos dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kompetensi serta terlatih, terampil dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan peralatan Genset dan Acos serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya.
III.
PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma II atau yang sederajat dalam bidang teknik listrik atau mekanikal; b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Terampil Listrik Penerbangan.
IV.
MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggung-jawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas Genset dan Acos, sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.
V.
KURIKULUM RATING GENSET DAN ACOS No.
1.
2.
3. 4.
5.
6.
Mata Pelajaran
Teori umum peralatan a. Fungsi peralatan b. Teori penunjang c. Dokumen terkait Teknik peralatan a. Teori rinci peralatan b. Blok dan circuit diagram Prosedur Pengoperasian Pemeliharaan a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan Praktek a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemelihaaan Pencegahan d. Trouble shooting Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek
Kode
Jumlah Jam Pelajaran Teori Praktek
G&A-B/T/1
16
G&A-B/T/2
32
G&A-B/T/3 G&A-B/T/4
8 16
G&A-B/T/5
G&A-B/T/6
52
4
16
76
68
VI.
SILABUS RATING GENSET DAN ACOS
No.
1.
MATA PELAJARAN (TOPIK) Teori Umum Peralatan a. b. c.
2.
Fungsi peralatan Teori penunjang Dokumen terkait
Teknik peralatan a. b.
Teori rinci peralatan Blok dan circuit diagram
TUJUAN
Agar peserta mengetahui dan memahami pengetahuan teori umum peralatan Genset dan ACOS
Agar peserta mengetahui dan memahami Teknik peralatan Genset & ACOS
POKOK BAHASAN
JAMPEL
T
P
Fungsi peralatan - Genset - ACOS b. Teori penunjang - Teknik Tenaga Listrik - Engine - Sistem pengaman - Relay c. Dokumen terkait Annex 14, Aerodrome Aerodrome Design Manual Path 5, Electrical System
16
-
a.
32
a.
Teori rinci peralatan - Bagian-Bagian Peralatan Genset • Engine • Alternator • Panel Genset • Accessories - Cara kerja : • Genset standby, main, • Genset Sinkron • No break Genset - Bagian-Bagian Peralatan ACOS • AMF • Control relay - Cara kerja ACOS
PENGAJAR
DAFTAR KEPUSTAKAAN
1. 2.
3.
4.
5.
-
1. 2. 3. 4.
Annex 14, “Aerodrome”. Aerodrome Design Manual (Doc 9157AN/901)Part 5. Electrical System. Theraja B.L, “Electrical Technology, New Delhi1980. Zuhal, “Dasar Tenaga Listrik” Bandung Penerbit itb, 1982. ….
BBI, “Mekanikal Dasar” BBI, “Mekanikal overhoule” SEG, Manual Book AMF” ………
No.
3.
MATA PELAJARAN (TOPIK)
Prosedur Pengoperasian
TUJUAN
Agar peserta mengetahui dan memahami prosedur pengoperasian Genset dan ACOS secara benar
POKOK BAHASAN b.
Block dan circuit diagram - Alternator - AVR - ACOS
a.
Prosedur Genset Prosedur ACOS
b.
pengoperasian
JAMPEL
T
P
8
-
PENGAJAR
DAFTAR KEPUSTAKAAN
1. 2.
pengoperasian 3. 4.
4.
Pemeliharaan a. b.
Pemeliharaan pencegahan Pemeliharaan Perbaikan
Agar peserta mengetahui dan memahami prosedur pemeliharaan Genset dan ACOS secara benar
a.
b.
Pemeliharaan Pencegahan - Pemeliharaan Berkala - Perbaikan preventif Pemeliharaan Perbaikan - Trouble shooting
16
-
1. 2. 3. 4.
5.
Praktek a. b. c. d.
Prosedur pengoperasian Penggunaan alat ukur Pemeliharaan pencegahan Trouble shooting
Agar peserta mengetahui dan memahami pengunaan alat ukur dan prosedur pengoperasian, pemeliharaan Genset dan ACOS secara benar, dan trouble shooting
a. b. c.
d.
6.
Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek
Untuk mengevaluasi peserta diklat di dalam menyerap materi yang disampaikan
Prosedur Pengoperasian Genset Prosedur pengoperasian ACOS Penggunaan alat ukur - Tachometer - Pressure Gauge - Injector Tester Pemeliharaan pencegahan Trouble shooting
Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek
-
52
1. 2. 3. 4.
4
16
BBI, “Mekanikal Dasar” BBI, “Mekanikal overhoule” SEG, Manual Book AMF” ……… BBI, “Mekanikal Dasar” BBI, “Mekanikal overhoule” SEG, Manual Book AMF” ……… BBI, “Mekanikal Dasar” BBI, “Mekanikal overhoule” SEG, Manual Book AMF” ………
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK SKP AHLI
RATING
KODE T&D-B/KPL&SPPPU
TRANSMISSION AND DISTRIBUTION 200 Jam Pelajaran
I.
Teori : 100 Jam Praktek : 100 Jam
PENDAHULUAN Sistem tenaga listrik pada umumnya terdiri dari empat unsur yaitu pembangkit, transmisi, distribusi dan pemakai tenaga listrik. Transmisi digunakan untuk menyaluran tenaga listrik dari pembangkit ke pusat-pusat beban sedangkan distribusi digunakan untuk menyalurkan tenaga listrik dari pusat beban ke masing-masing pemakai tenaga listrik. Di dalam diklat Rating ini menjelaskan peralatan-peralatan transmisi dan distribusi. Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan Teknisi Penerbangan pemegang Sertifikat Kecakapan memiliki Rating, maka teknisi yang mengoperasikan dan memelihara peralatan Transmission and Distribution wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan.
II.
MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keahlian yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating Transmission and Distribution dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih, ahli dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan peralatan Transmission and Distribution serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya.
III.
PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma III atau yang sederajat dalam bidang teknik listrik atau mekanikal; b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Ahli Listrik Penerbangan.
IV.
MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggung-jawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas Transmission and Distribution, sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.
V.
KURIKULUM RATING TRANSMISSION AND DISTRIBUTION No.
1.
2.
3. 4.
5.
6.
Mata Pelajaran
Teori umum peralatan a. Fungsi peralatan b. Teori penunjang c. Dokumen terkait Teknik peralatan a. Teori rinci peralatan b. Klasifikasi c. Rencana instalasi Prosedur Pengoperasian Pemeliharaan a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan Praktek a. Prosedur pengoperasian b. Penyambungan kabel c. Pencarian gangguan d. Penggunaan alat ukur e. Pengujian relay proteksi f. Wiring panel TM dan TR g. Pemeliharaan h. Trouble shooting i. Analisis sistem jaringan Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek
Kode
Jumlah Jam Pelajaran Teori Praktek
T&D-B/A/1
24
T&D-B/A/2
48
T&D-B/A/3 T&D-B/A/4
8 16
T&D-B/A/5
T&D-B/A/6
84
4
16
100
100
VI.
SILABUS RATING TRANSMISSION AND DISTRIBUTION
No.
1.
MATA PELAJARAN (TOPIK) Teori umum peralatan a. b. c.
2.
Fungsi peralatan Teori penunjang Dokumen terkait
Teknik peralatan a. b. c.
Teori rinnci peralatan Klasifikasi Rencana instalasi
TUJUAN
POKOK BAHASAN
JAMPEL
T
P
PENGAJAR
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Agar peserta memahami dan mampu menerapkan pengetahuan teori umum peralatan Trans & Dist.
a.
Fungsi peralatan Trans & Dist. b. Teori Penunjang - Rangkaian Listrik - Sistem Transmisi - Sistem Distribusi - Komponen Simetris - Gangguan arus bocor - Hubung singkat - Tegangan surja c. Dokumen terkait - Aerodrome Design Manual Path 5, Electrical System
24
-
5.
Agar peserta memahami dan mampu menerapkan Teknik peralatan Trans & Dist
a.
48
-
1.
b.
Teori Rinci Peralatan - Penghantar - Transformator Daya - Sistem Proteksi - Switchgear - Arrester - Capacitor bank - Panel TR - Panel TM Klasifikasi Trans & Dist. - Networking System - Konfigurasi sistem
Aerodrome Design Manual Path 5, Electrical System 6. Abdul Kadir, “Transmisi Tenaga Listrik” UIP 1998. 7. Abdul Kadir, “Distribusi dan Utilitasi Tenaga Listrik”, UIP 2000 8. Theraja B.L, “Electrical Technology, New Delhi1980. 9. Joseph A. Edminister, Schaum Series “Rangkaian Listrik” Penerbait Erlangga, 1984 10. Aris Munanandar, Teknik Tenaga Listrik”.
2.
3.
4.
Abdul Kadir, “Transmisi Tenaga Listrik” UIP 1998. Abdul Kadir, “Distribusi dan Utilitasi Tenaga Listrik”, UIP 2000 Theraja B.L, “Electrical Technology, New Delhi1980. Joseph A. Edminister, Schaum Series “Rangkaian Listrik”
No.
MATA PELAJARAN (TOPIK)
TUJUAN
POKOK BAHASAN
JAMPEL
T
PENGAJAR
DAFTAR KEPUSTAKAAN
P
- Transmisi sistem c. Rencana instalasi transmisi dan distribusi
5.
Penerbait Erlangga, 1984 Aris Munanandar, Teknik Tenaga Listrik”
3.
Prosedur pengoperasian
Agar peserta memahami dan mampu menerapkan prosedur pengoperasian Panel TR/TM dan Transformator daya secara benar
Prosedur pengoperasian - Panel TR - Panel TM - Transformator daya
8
-
Manual book
4.
Pemeliharaan a. Pemeliharaan Pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan
Agar peserta memahami dan mampu menerapkan prosedur pemeliharaan Trans & Dist secara benar
a.
Pemeliharaan Pencegahan - Pemeliharaan Berkala - Perbaikan preventif Pemeliharaan Perbaikan - Trouble shooting
16
-
Manual book
Agar peserta memahami dan mampu menerapkan pengunaan alat ukur dan prosedur pengoperasian, pemeliharaan Trans & Dist secara benar, trouble shooting dan analisis sistem
a. b. c.
Prosedur pengoperasian Penyambungan kabel Pencarian gangguan - Kebocoran arus - Hubung singkat Penggunaan alat ukur - Megger - Multi meter - Phase sequence - Cable fault detector - Relay detector Pengujian relay proteksi Wiring panel TM dan TR Pemeliharaan Trouble shooting Analisis sistem jaringan
-
84
Manual book
5.
Praktek a. b. c. d. e. f. g. h. i.
Prosedur pengoperasian Penyambungan kabel Pencarian gangguan Penggunaan alat ukur Pengujian relay proteksi Wiring panel TM dan TR Pemeliharaan Trouble shooting Analisis sistem jaringan
b.
d.
e. f. g. h. i.
No.
6.
MATA PELAJARAN (TOPIK) Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek
TUJUAN
Untuk mengevaluasi peserta diklat di dalam menyerap materi yang disampaikan
POKOK BAHASAN
Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek
JAMPEL
T
P
4
16
PENGAJAR
DAFTAR KEPUSTAKAAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK SKP TERAMPIL
RATING
KODE T&D-B/KPL&SPPPU
TRANSMISSION AND DISTRIBUTION 144 Jam Pelajaran
I.
Teori : 76 Jam Praktek : 68 Jam
PENDAHULUAN Sistem tenaga listrik pada umumnya terdiri dari empat unsur yaitu pembangkit, transmisi, distribusi dan pemakai tenaga listrik. Transmisi digunakan untuk menyaluran tenaga listrik dari pembangkit ke pusat-pusat beban sedangkan distribusi digunakan untuk menyalurkan tenaga listrik dari pusat beban ke masing-masing pemakai tenaga listrik. Di dalam diklat Rating ini menjelaskan peralatan-peralatan transmisi dan distribusi. Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan Teknisi Penerbangan pemegang Sertifikat Kecakapan memiliki Rating, maka teknisi yang mengoperasikan dan memelihara peralatan Transmission and Distribution wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan.
II.
MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keterampilan yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating Transmission and Distribution dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih, terampil dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan peralatan Transmission and Distribution serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya.
III.
PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma II atau yang sederajat dalam bidang teknik listrik atau mekanikal; b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Terampil Listrik Penerbangan.
IV.
MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggung-jawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas Transmission and Distribution, sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.
V.
KURIKULUM RATING TRANSMISSION AND DISTRIBUTION No.
1.
2.
3. 4.
5.
6.
Mata Pelajaran
Kode
Jumlah Jam Pelajaran Teori Praktek
Teori umum peralatan a. Fungsi peralatan b. Teori penunjang c. Dokumen terkait Teknik peralatan a. Teori rinci peralatan b. Klasifikasi Prosedur Pengoperasian Pemeliharaan a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan Praktek a. Prosedur pengoperasian b. Penyambungan kabel c. Pencarian gangguan d. Penggunaan alat ukur e. Pengujian relay proteksi f. Wiring panel TM dan TR g. Pemeliharaan h. Trouble shooting
T&D-B/A/1
16
T&D-B/A/2
32
T&D-B/A/3 T&D-B/A/4
8 16
Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek
T&D-B/A/6
T&D-B/A/5
52
4
16
76
68
VI.
SILABUS RATING TRANSMISSION AND DISTRIBUTION
No.
1.
MATA PELAJARAN (TOPIK) Teori umum peralatan a. b. c.
2.
Fungsi peralatan Teori penunjang Dokumen terkait
Teknik peralatan a. b.
Teori rinnci peralatan Klasifikasi
TUJUAN
POKOK BAHASAN
JAMPEL
T
P
PENGAJAR
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Agar peserta mengetahui dan memahami pengetahuan teori umum peralatan Trans & Dist.
a.
Fungsi peralatan Trans & Dist. b. Teori Penunjang - Rangkaian Listrik - Sistem Transmisi - Sistem Distribusi - Komponen Simetris - Gangguan arus bocor - Hubung singkat - Tegangan surja c. Dokumen terkait - Aerodrome Design Manual Path 5, Electrical System
16
-
5.
Agar peserta mengetahui dan memahami Teknik peralatan Trans & Dist
a.
32
-
1.
b.
Teori Rinci Peralatan - Penghantar - Transformator Daya - Sistem Proteksi - Switchgear - Arrester - Capacitor bank - Panel TR - Panel TM Klasifikasi Trans & Dist. - Networking System - Konfigurasi sistem
Aerodrome Design Manual Path 5, Electrical System 6. Abdul Kadir, “Transmisi Tenaga Listrik” UIP 1998. 7. Abdul Kadir, “Distribusi dan Utilitasi Tenaga Listrik”, UIP 2000 8. Theraja B.L, “Electrical Technology, New Delhi1980. 9. Joseph A. Edminister, Schaum Series “Rangkaian Listrik” Penerbait Erlangga, 1984 10. Aris Munanandar, Teknik Tenaga Listrik”.
2.
3.
4.
Abdul Kadir, “Transmisi Tenaga Listrik” UIP 1998. Abdul Kadir, “Distribusi dan Utilitasi Tenaga Listrik”, UIP 2000 Theraja B.L, “Electrical Technology, New Delhi1980. Joseph A. Edminister, Schaum Series “Rangkaian Listrik”
No.
MATA PELAJARAN (TOPIK)
TUJUAN
POKOK BAHASAN
JAMPEL
T -
PENGAJAR
DAFTAR KEPUSTAKAAN
P
Transmisi sistem 5.
Penerbait Erlangga, 1984 Aris Munanandar, Teknik Tenaga Listrik”
3.
Prosedur pengoperasian
Agar peserta mengetahui dan memahami prosedur pengoperasian Panel TR/TM dan Transformator daya secara benar
Prosedur pengoperasian - Panel TR - Panel TM - Transformator daya
8
-
Manual book
4.
Pemeliharaan a. Pemeliharaan Pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan
Agar peserta mengetahui dan memahami prosedur pemeliharaan Trans & Dist secara benar
a.
Pemeliharaan Pencegahan - Pemeliharaan Berkala - Perbaikan preventif Pemeliharaan Perbaikan - Trouble shooting
16
-
Manual book
Prosedur pengoperasian Penyambungan kabel Pencarian gangguan - Kebocoran arus - Hubung singkat Penggunaan alat ukur - Megger - Multi meter - Phase sequence - Cable fault detector - Relay detector Pengujian relay proteksi Wiring panel TM dan TR Pemeliharaan Trouble shooting
-
52
Manual book
5.
Praktek a. b. c. d. e. f. g. h.
Prosedur pengoperasian Penyambungan kabel Pencarian gangguan Penggunaan alat ukur Pengujian relay proteksi Wiring panel TM dan TR Pemeliharaan Trouble shooting
Agar peserta mengetahui dan memahami pengunaan alat ukur dan prosedur pengoperasian, pemeliharaan Trans & Dist secara benar, dan trouble shooting
b.
a. b. c.
d.
e. f. g. h.
No.
6.
MATA PELAJARAN (TOPIK) Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek
TUJUAN
Untuk mengevaluasi peserta diklat di dalam menyerap materi yang disampaikan
POKOK BAHASAN
Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek
JAMPEL
T
P
4
16
PENGAJAR
DAFTAR KEPUSTAKAAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK SKP AHLI
RATING
KODE UPS-B/KPL&SPPPU
UNINTERRUPTIBLE POWER SUPPLY
200 Jam Pelajaran
I.
Teori : 88 Jam Praktek : 112 Jam
PENDAHULUAN Uninterruptible Power Supply (UPS) atau disebut juga sebagai catu daya tak terputus (continuous power sources) adalah sistem catu daya listrik yang dapat memberikan tenaga listrik secara independen dalam jangka waktu tertentu tanpa harus adanya sumber catu daya primer atau sekunder atau sumber catu daya tersebut sedang dalam gangguan. Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan Teknisi Penerbangan pemegang Sertifikat Kecakapan memiliki Rating, maka teknisi yang mengoperasikan dan memelihara peralatan UPS wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan.
II.
MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keahlian yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating UPS dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih, ahli dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan peralatan UPS serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya.
III.
PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma III atau yang sederajat dalam bidang teknik listrik atau mekanikal; b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Ahli Listrik Penerbangan.
IV.
MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggung-jawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas UPS, sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.
V.
KURIKULUM RATING UNINTERUPTED POWER SUPPLY No.
1.
2.
3. 4.
5.
6.
Mata Pelajaran
Teori umum peralatan a. Fungsi peralatan b. Teori penunjang c. Dokumen terkait Teknik peralatan a. Teori rinci peralatan b. Blok dan circuit diagram c. Klasifikasi d. Rencana instalasi Prosedur pengoperasian Pemeliharaan a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan Praktek a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemelihaaan Pencegahan d. Trouble shooting e. Analisis sistem peralatan Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek
Kode
Jumlah Jam Pelajaran Teori Praktek
UPS-B/A/1
24
UPS-B/A/2
40
UPS-B/A/3 UPS-B/A/4
8 12
UPS-B/A/5
UPS-B/A/6
96
4
16
88
112
VI.
SILABUS RATING UNINTERUPTED POWER SUPPLY
No.
1.
MATA PELAJARAN (TOPIK) Teori Umum Peralatan a. b. c.
Fungsi peralatan Teori penunjang Dokumen teerkait
TUJUAN
Agar peserta memahami dan mampu menerapkan pengetahuan teori umum peralatan UPS
POKOK BAHASAN
T
P
Fungsi peralatan UPS Teori Penunjang - Listrik AC/DC - Diode - Thyristor Teknik digital Teori Penunjang - Annex 14, Aerodrome - Aerodrome Design Manual Path 5, Electrical System
24
-
Teori rinci peralatan - Bagian-bagian penting UPS • Rectifier • Inverter • Battery • Multivibrator b. Block dan circuit diagram - Rectifier - Inverter c. Klasifikasi UPS - UPS Dinamic - UPS Static d. Rencanaa Instalasi - Perhitungan beban - Penentuan jenis UPS - Backup time - Pemilihan battery
40
a. b.
c.
2.
Teknik peralatan a. b. c. d.
Teori rinci peralatan Block dan circuit diagram Klasifikasi Rencana Instalasi
Agar peserta memahami dan mampu menerapkan Teknik peralatan UPS
JAMPEL
a.
PENGAJAR
DAFTAR KEPUSTAKAAN
1. 2.
3.
4.
-
1.
2.
3. 4.
Annex 14, “Aerodrome”. Aerodrome Design Manual (Doc 9157AN/901)Part 5. Electrical System. Theraja B.L, “Electrical Technology, New Delhi1980. Zuhal, “Dasar Tenaga Listrik” Bandung Penerbit itb, 1982.
Theraja B.L, “Electrical Technology, New Delhi1980. Zuhal, “Dasar Tenaga Listrik” Bandung Penerbit itb, 1982 Manual Book UPS …………
No.
MATA PELAJARAN (TOPIK)
TUJUAN
POKOK BAHASAN
JAMPEL
T
P
PENGAJAR
DAFTAR KEPUSTAKAAN
3.
Prosedur Pengoperasian
Agar peserta memahami dan mampu menerapkan prosedur pengoperasian UPS secara benar
Prosedur pengoperasian UPS
8
-
Manual Book UPS
4.
Pemeliharaan
Agar peserta memahami dan mampu menerapkan prosedur pemeliharaan UPS secara benar
a.
12
-
Manual Book UPS
Agar peserta memahami dan mampu menerapkan pengunaan alat ukur dan prosedur pengoperasian, pemeliharaan UPS secara benar, trouble shooting dan analisis sistem
a.
96
Manual Book UPS
a. b.
5.
Pemeliharaan Pencegahan Pemeliharaan Perbaikan
Praktek a. b. c. d. e.
Prosedur pengoperasian Penggunaan alat ukur Pemeliharaan pencegahan Trouble shooting Analisis sistem peralatan
b.
b.
c. d. e.
6.
Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek
Untuk mengevaluasi peserta diklat di dalam menyerap materi yang disampaikan
Pemeliharaan Pencegahan - Pemeliharaan Berkala - Perbaikan preventif Pemeliharaan Perbaikan - Trouble shooting
Prosedur pengoperasian UPS - Redundance system - Bypass Penggunaan alat ukur - Harmonic analyzer - Hidrometer - Battery checker - Mhometer Pemeliharaan pencegahan Trouble shooting Analisis sistem peralatan
Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek
4
16
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK SKP TERAMPIL
RATING
KODE UPS-B/KPL&SPPPU
UNINTERRUPTIBLE POWER SUPPLY
144 Jam Pelajaran
I.
Teori : 76 Jam Praktek : 68 Jam
PENDAHULUAN Uninterruptible Power Supply (UPS) atau disebut juga sebagai catu daya tak terputus (continuous power sources) adalah sistem catu daya listrik yang dapat memberikan tenaga listrik secara independen dalam jangka waktu tertentu tanpa harus adanya sumber catu daya primer atau sekunder atau sumber catu daya tersebut sedang dalam gangguan. Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan Teknisi Penerbangan pemegang Sertifikat Kecakapan memiliki Rating, maka teknisi yang mengoperasikan dan memelihara peralatan UPS wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan.
II.
MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keterampilan yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating UPS dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih, terampil dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan peralatan UPS serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya.
III.
PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma II atau yang sederajat dalam bidang teknik listrik atau mekanikal; b. Memiliki Sertifikat Kecakapan terampil Listrik Penerbangan.
IV.
MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggung-jawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas UPS, sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.
V.
KURIKULUM RATING UNINTERUPTED POWER SUPPLY No.
1.
2.
3. 4.
5.
6.
Mata Pelajaran
Teori umum peralatan a. Fungsi peralatan b. Teori penunjang c. Dokumen terkait Teknik peralatan a. Teori rinci peralatan b. Blok dan circuit diagram c. Klasifikasi Prosedur pengoperasian Pemeliharaan a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan Praktek a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemelihaaan Pencegahan d. Trouble shooting Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek
Kode
Jumlah Jam Pelajaran Teori Praktek
UPS-B/A/1
16
UPS-B/A/2
36
UPS-B/A/3 UPS-B/A/4
8 12
UPS-B/A/5
UPS-B/A/6
52
4
16
76
68
VI.
SILABUS RATING UNINTERUPTED POWER SUPPLY
No.
1.
MATA PELAJARAN (TOPIK) Teori Umum Peralatan a. b. c.
Fungsi peralatan Teori penunjang Dokumen teerkait
TUJUAN
Agar peserta mengetahui dan memahami pengetahuan teori umum peralatan UPS
POKOK BAHASAN
T
P
Fungsi peralatan UPS Teori Penunjang - Listrik AC/DC - Diode - Thyristor Teknik digital Teori Penunjang - Annex 14, Aerodrome - Aerodrome Design Manual Path 5, Electrical System
16
-
Teori rinci peralatan - Bagian-bagian penting UPS • Rectifier • Inverter • Battery • Multivibrator b. Block dan circuit diagram - Rectifier - Inverter c. Klasifikasi UPS - UPS Dinamic - UPS Static d. Rencanaa Instalasi - Perhitungan beban - Penentuan jenis UPS - Backup time - Pemilihan battery
36
a. b.
c.
2.
Teknik peralatan a. b. c.
Teori rinci peralatan Block dan circuit diagram Klasifikasi
Agar peserta mengetahui dan memahami Teknik peralatan UPS
JAMPEL
a.
PENGAJAR
DAFTAR KEPUSTAKAAN
1. 2.
3.
4.
-
1.
2.
3. 4.
Annex 14, “Aerodrome”. Aerodrome Design Manual (Doc 9157AN/901)Part 5. Electrical System. Theraja B.L, “Electrical Technology, New Delhi1980. Zuhal, “Dasar Tenaga Listrik” Bandung Penerbit itb, 1982.
Theraja B.L, “Electrical Technology, New Delhi1980. Zuhal, “Dasar Tenaga Listrik” Bandung Penerbit itb, 1982 Manual Book UPS …………
No.
MATA PELAJARAN (TOPIK)
TUJUAN
POKOK BAHASAN
JAMPEL
T
P
PENGAJAR
DAFTAR KEPUSTAKAAN
3.
Prosedur Pengoperasian
Agar peserta mengetahui dan memahami prosedur pengoperasian UPS secara benar
Prosedur pengoperasian UPS
8
-
Manual Book UPS
4.
Pemeliharaan
Agar peserta mengetahui dan memahami prosedur pemeliharaan UPS secara benar
a.
12
-
Manual Book UPS
Agar peserta mengetahui dan memahami pengunaan alat ukur dan prosedur pengoperasian, pemeliharaan UPS secara benar, dan trouble shooting
a.
52
Manual Book UPS
a. b.
5.
Pemeliharaan Pencegahan Pemeliharaan Perbaikan
Praktek a. b. c. d.
Prosedur pengoperasian Penggunaan alat ukur Pemeliharaan pencegahan Trouble shooting
b.
b.
c. d.
6.
Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek
Untuk mengevaluasi peserta diklat di dalam menyerap materi yang disampaikan
Pemeliharaan Pencegahan - Pemeliharaan Berkala - Perbaikan preventif Pemeliharaan Perbaikan - Trouble shooting
Prosedur pengoperasian UPS - Redundance system - Bypass Penggunaan alat ukur - Harmonic analyzer - Hidrometer - Battery checker - Mhometer Pemeliharaan pencegahan Trouble shooting
Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek
4
16
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK SKP AHLI
RATING
KODE AC-B/KPL&SPPPU
AIR CONDITIONING 200 Jam Pelajaran
I.
Teori : 88 Jam Praktek : 112 Jam
PENDAHULUAN Air Conditioning sebagai alat penunjang operasional pelayanan fasilitas penerbangan yang berfungsi mengkondisikan udara ruangan untuk kenyamanan para pengguna jasa di Bandar Udara maupun peralatan yang memerlukan pengaturan suhu udara (temperature), kelembaban (humidity), aliran udara (air motion), kebersihan udara (air cleaning), ventilasi dari udara luar (fresh air ventilation) dan pembuangan udara kotor (exhaust). Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan Teknisi Penerbangan pemegang Sertifikat Kecakapan memiliki Rating, maka teknisi yang mengoperasikan dan memelihara peralatan Air Conditioning wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan.
II.
MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keahlian yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating Air Conditioning dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih, ahli dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan peralatan Air Conditioning serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya.
III.
PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma III atau yang sederajat dalam bidang teknik listrik atau mekanikal; b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Ahli Listrik Penerbangan.
IV.
MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggung-jawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas Airconditioner, sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.
V.
KURIKULUM RATING AC No.
1.
2.
3. 4.
5.
6.
Mata Pelajaran
Teori umum peralatan a. Fungsi Peralatan b. Teori penunjang Teknik peralatan a. Teori rinci peralatan b. Blok dan circuit diagram c. Rencana instalasi Prosedur Pengoperasian Pemeliharaan a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan Praktek a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemelihaaan Pencegahan d. Trouble shooting e. Analisis sistem peralatan Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek
Kode
Jumlah Jam Pelajaran Teori Praktek
AC-B/A/1
16
AC-B/A/2
40
AC-B/A/3
12 16
AC-B/A/4
AC-B/A/5
96
4
16
88
112
VI.
SILABUS RATING AC
No.
MATA PELAJARAN (TOPIK)
1.
Teori Umum Peralatan a. b.
2.
Fungsi Peralatan Teori Penunjang
Teknik peralatan a. b. c.
Teori rinci peralatan Block dan circuit diagram Rencana instalasi
TUJUAN
Agar peserta memahami dan mampu menerapkan pengetahuan teori umum peralatan AC
Agar peserta memahami dan mampu menerapkan Teknik peralatan AC
POKOK BAHASAN
JAMPEL
T
P
Fungsi Peralatan Teori Penunjang - Dasar-dasar listrik - Dasar-dasar elektronika - Teknik digital - Microprocessor - Siklus refrigerasi
16
-
Teori rinci peralatan - Bagian-bagian penting AC Windows/Split • Jenis-jenis kompresor • Kondensor • Evaporator • Pemipaan - Bagian-bagian penting AC Sentral • Chiller • AHU • FCU • Cooling tower • Motor pompa • Sistem pemipaan • Ducting • Control system b. Block dan circuit diagram - AC Windows/Spilt • Electrical control
40
a. b.
a.
PENGAJAR
DAFTAR KEPUSTAKAAN
1.
2.
-
1.
2.
3.
Wiranto Arismunandar dan Heizo Saito, “Penyegaran Udara” Pradnya Paramita Tahun 1995. Handoko K, “Teknik Room Air Conditioner” Tahun ...
Wiranto Arismunandar dan Heizo Saito, “Penyegaran Udara” Pradnya Paramita Tahun 1995. Handoko K, “Teknik Room Air Conditioner” Tahun ... Manual Book AC
No.
MATA PELAJARAN (TOPIK)
TUJUAN
POKOK BAHASAN
JAMPEL
PENGAJAR
DAFTAR KEPUSTAKAAN
T
P
Prosedur pengoperasian AC Window/Split Prosedur pengoperasian AC Sentral
12
-
Manual Book AC
Pemeliharaan Pencegahan - Pemeliharaan Berkala - Perbaikan preventif Pemeliharaan Perbaikan - Trouble shooting
16
-
Manual Book AC
Prosedur pengoperasian AC Window/Split Prosedur pengoperasian AC Sentral Pengunaan alat ukur
-
96
Manual Book AC
-
c.
3.
4.
Prosedur Pengoperasian
Pemeliharaan a. b.
5.
Pemeliharaan pencegahan Pemeliharaan perbaikan
Praktek a. b. c.
Prosedur pengoperasian Pengunaan alat ukur Pemeliharaan pencegahan
Agar peserta memahami dan mampu menerapkan prosedur pengoperasian AC secara benar
a.
Agar peserta memahami dan mampu menerapkan prosedur pemeliharaan AC secara benar
a.
Agar peserta memahami dan mampu menerapkan pengunaan alat ukur dan prosedur pengoperasian, pemeliharaan AC secara
a.
b.
b.
b. c.
AC Sentral • Closed circuit system • Open circuit system • Electrical control • Refrigrant control Rencanaan Instalasi - Perhitungan beban sederhana - Perhitungan beban kalor sensible - Perhitungan beban kalor laten - Menentukan spesifikasi teknis
No. d. e.
6.
MATA PELAJARAN (TOPIK) Trouble shooting Analisis sistem peralatan
Ujian/Evaluasi a. b.
Teori Praktek
TUJUAN
POKOK BAHASAN
benar, trouble shooting dan analisis sistem
d. e. f.
Untuk mengevaluasi peserta diklat di dalam menyerap materi yang disampaikan
Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek
JAMPEL
T
P
4
16
Pemeliharaan pencegahan Trouble shooting Analisis sistem peralatan
PENGAJAR
DAFTAR KEPUSTAKAAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK SKP TERAMPIL
RATING
KODE AC-B/KPL&SPPPU
AIR CONDITIONING 144 Jam Pelajaran
I.
Teori : 72 Jam Praktek : 72 Jam
PENDAHULUAN Air Conditioning sebagai alat penunjang operasional pelayanan fasilitas penerbangan yang berfungsi mengkondisikan udara ruangan untuk kenyamanan para pengguna jasa di Bandar Udara maupun peralatan yang memerlukan pengaturan suhu udara (temperature), kelembaban (humidity), aliran udara (air motion), kebersihan udara (air cleaning), ventilasi dari udara luar (fresh air ventilation) dan pembuangan udara kotor (exhaust). Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan Teknisi Penerbangan pemegang Sertifikat Kecakapan memiliki Rating, maka teknisi yang mengoperasikan dan memelihara peralatan Air Conditioning wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan.
II.
MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan ketrampilan yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating Air Conditioning dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih, terampil dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan peralatan Air Conditioning serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya.
III.
PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma II atau yang sederajat dalam bidang teknik listrik atau mekanikal; b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Terampil Listrik Penerbangan.
IV.
MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggung-jawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas Airconditioner, sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.
V.
KURIKULUM RATING AC No.
1.
2.
3. 4.
5.
6.
Mata Pelajaran
Teori umum peralatan a. Fungsi Peralatan b. Teori penunjang Teknik peralatan a. Teori rinci peralatan b. Blok dan circuit diagram Prosedur Pengoperasian Pemeliharaan a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan Praktek a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemelihaaan Pencegahan d. Trouble shooting Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek
Kode
Jumlah Jam Pelajaran Teori Praktek
AC-B/T/1
16
AC-B/T/2
28
AC-B/T/3
8 16
AC-B/T/4
AC-B/T/5
56
4
16
72
72
VI.
SILABUS RATING AC
No.
MATA PELAJARAN (TOPIK)
1.
Teori Umum Peralatan a. b.
2.
Fungsi Peralatan Teori Penunjang
Teknik peralatan a. b.
Teori rinci peralatan Block dan circuit diagram
TUJUAN
Agar peserta mengetahui dan memahami pengetahuan teori umum peralatan AC
Agar peserta mengetahui dan memahami Teknik peralatan AC
POKOK BAHASAN
JAMPEL
T
P
Fungsi Peralatan Teori Penunjang - Dasar-dasar listrik - Dasar-dasar elektronika - Teknik digital - Microprocessor - Siklus refrigerasi
16
-
Teori rinci peralatan - Bagian-bagian penting AC Windows/Split • Jenis-jenis kompresor • Kondensor • Evaporator • Pemipaan - Bagian-bagian penting AC Sentral • Chiller • AHU • FCU • Cooling tower • Motor pompa • Sistem pemipaan • Ducting • Control system b. Block dan circuit diagram - AC Windows/Spilt • Electrical control
28
a. b.
a.
PENGAJAR
DAFTAR KEPUSTAKAAN
1.
2.
-
1.
2.
3.
Wiranto Arismunandar dan Heizo Saito, “Penyegaran Udara” Pradnya Paramita Tahun 1995. Handoko K, “Teknik Room Air Conditioner” Tahun ...
Wiranto Arismunandar dan Heizo Saito, “Penyegaran Udara” Pradnya Paramita Tahun 1995. Handoko K, “Teknik Room Air Conditioner” Tahun ... Manual Book AC
No.
MATA PELAJARAN (TOPIK)
TUJUAN
POKOK BAHASAN
4.
Prosedur Pengoperasian
Pemeliharaan a. b.
5.
Praktek a. b. c. d.
6.
Pemeliharaan pencegahan Pemeliharaan perbaikan
Prosedur pengoperasian AC Window/Split Prosedur pengoperasian AC Sentral
8
-
Manual Book AC
Pemeliharaan Pencegahan - Pemeliharaan Berkala - Perbaikan preventif Pemeliharaan Perbaikan - Trouble shooting
16
-
Manual Book AC
Prosedur pengoperasian AC Window/Split Prosedur pengoperasian AC Sentral Pengunaan alat ukur Pemeliharaan pencegahan Trouble shooting
-
56
Manual Book AC
Prosedur pengoperasian Pengunaan alat ukur Pemeliharaan pencegahan Trouble shooting
Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek
4
16
AC Sentral • Closed circuit system • Open circuit system • Electrical control • Refrigrant control
a.
Agar peserta mengetahui dan memahami prosedur pemeliharaan AC secara benar
a.
Agar peserta mengetahui dan memahami pengunaan alat ukur dan prosedur pengoperasian, pemeliharaan AC secara benar dan trouble shooting
a.
Untuk mengevaluasi peserta diklat di dalam menyerap materi yang disampaikan
Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek
b.
b. c. d. e.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
P
Agar peserta mengetahui dan memahami prosedur pengoperasian AC secara benar
b.
PENGAJAR
T -
3.
JAMPEL
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK SKP AHLI
RATING
KODE TE-B/KPL&SPPPU
TRACTION EQUIPMENTS 220 Jam Pelajaran
I.
Teori : 108 Jam Praktek : 112 Jam
PENDAHULUAN Traction Equipment (Elevator, Escalator dan Conveyor) sebagai alat penunjang operasional pelayanan fasilitas penerbangan yang berfungsi memberikan kelancaran dan kenyamanan para pengguna jasa di Terminal Bandar Udara dan gedung operasi keselamatan penerbangan. Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan Teknisi Penerbangan pemegang Sertifikat Kecakapan memiliki Rating, maka teknisi yang mengoperasikan dan memelihara peralatan Traction Equipments wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan.
II.
MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keahlian yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating Traction Equipments dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih, ahli dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan peralatan Traction Equipments serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya.
III.
PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma III atau yang sederajat dalam bidang teknik listrik atau mekanikal; b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Ahli Listrik Penerbangan.
IV.
MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggung-jawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas Traction Equipment (Elevator, Escalator dan Conveyor), sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.
V.
KURIKULUM RATING TRACTION EQUIPMENTS No.
1.
2.
3. 4.
5.
6.
Mata Pelajaran
Teori umum peralatan a. Fungsi b. Teori penunjang c. Dokumen terkait Teknik peralatan a. Teori rinci peralatan b. Blok dan circuit diagram c. Rencana instalasi Prosedur Pengoperasian Pemeliharaan a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan Praktek a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemelihaaan Pencegahan d. Trouble shooting e. Analisis sistem peralatan Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek
Kode
Jumlah Jam Pelajaran Teori Praktek
TE-B/A/1
16
TE-B/A/2
60
TE-B/A/3 TE-B/A/4
8 20
TE-B/A/5
TE-B/A/6
96
4
16
108
112
VI.
SILABUS RATING TRACTION EQUIPMENTS
No.
1.
MATA PELAJARAN (TOPIK) Teori Umum Peralatan a. b.
Fungsi Peralatan Teori Penunjang
TUJUAN
Agar peserta memahami dan mampu menerapkan pengetahuan teori umum peralatan Traction Equipment
POKOK BAHASAN
a. b.
c.
Fungsi Traction Equip. Teori Penunjang - Mesin-mesin listrik - Dasar-dasar hidrolik - Sistem pengaman • Electrik • Mekanis Dokumen terkait K-3 Depnaker
JAMPEL
T
P
16
-
PENGAJAR
DAFTAR KEPUSTAKAAN
1.
2.
3. 4. 5.
2.
Teknik peralatan a. b. c.
Teori rinci peralatan Block dan circuit diagram Rencana instalasi
Agar peserta memahami dan mampu menerapkan Teknik peralatan Traction Equipment
a.
Teori rinci peralatan - Bagian-bagian penting Elevator • Sistem Hidrolik • Sistem Elektrik • Komponenkomponen mekanis • Komponenkomponen elektrik - Bagian-bagian penting Escalator/Travaletor • Motor penggerak • Komponenkomponen mekanis • Komponenkomponen elektrik
60
-
1.
2.
3. 4. 5.
Zuhal, “Dasar Tenaga Listrik” Bandung Penerbit itb, 1982 Theraja B.L, “Electrical Technology, New Delhi1980. Manual Book Elevator dan Escalator Manual Book Baggage Handling System Dokumen K-3 Depnaker Zuhal, “Dasar Tenaga Listrik” Bandung Penerbit itb, 1982 Theraja B.L, “Electrical Technology, New Delhi1980. Manual Book Elevator dan Escalator Manual Book Baggage Handling System Festodidactic, Hydroulic” Tahun ….
No.
MATA PELAJARAN (TOPIK)
TUJUAN
POKOK BAHASAN
JAMPEL
T -
Bagian-bagian penting Conveyor • Jenis-jenis Conveyor • Motor penggerak • Komponenkomponen mekanis • Komponenkomponen elektrik - Bagian-bagian penting Garbarata • Jenis-jenis Garbarata • Motor penggerak • Komponenkomponen mekanis • Komponenkomponen elektrik b. Block dan circuit diagram - Elevator • Electrik control diagram • Mekanikal control - Escalator/Travelator • Electrik control diagram • Mekanikal control - Conveyor
P
PENGAJAR
DAFTAR KEPUSTAKAAN
No.
MATA PELAJARAN (TOPIK)
TUJUAN
POKOK BAHASAN
JAMPEL
T
PENGAJAR
DAFTAR KEPUSTAKAAN
P
•
c.
3.
Prosedur Pengoperasian
Agar peserta memahami dan mampu menerapkan prosedur pengoperasian Traction Equipments secara benar
a. b. c. d.
4.
5.
Pemeliharaan
Praktek a. b. c. d.
Prosedur pengoperasian Pengunaan alat ukur Pemeliharaan pencegahan Trouble shooting
Agar peserta memahami dan mampu menerapkan prosedur pemeliharaan Traction Equipments secara benar
a.
Agar peserta memahami dan mampu menerapkan pengunaan alat ukur dan prosedur pengoperasian, pemeliharaan Traction Equipments secara benar,
a.
b.
b.
Electrik control diagram • Mekanikal control - Garbarata • Electrik control diagram • Mekanikal control Rencana Instalasi Pemilihan Jenis dan model Prosedur pengoperasian Elevator Prosedur pengoperasian Escalator/Travelator Prosedur pengoperasian Conveyor Prosedur pengoperasian Garbarata
8
Pemeliharaan Pencegahan - Pemeliharaan Berkala - Perbaikan preventif Pemeliharaan Perbaikan - Trouble shooting
20
Prosedur pengoperasian Elevator, Escalator, Conveyor dan Garbarata Prosedur pengoperasian Elevator, Escalator, Conveyor dan Garbarata
1. 2.
1. 2.
96
1. 2.
Manual Book Elevator dan Escalator Manual Book Baggage Handling System
Manual Book Elevator dan Escalator Manual Book Baggage Handling System
Manual Book Elevator dan Escalator Manual Book Baggage Handling System
No. e.
6.
MATA PELAJARAN (TOPIK) Analisis sistem peralatan
Ujian/Evaluasi a. b.
Teori Praktek
TUJUAN
POKOK BAHASAN
trouble shooting dan analisis sistem
c. d. e. f.
Untuk mengevaluasi peserta diklat di dalam menyerap materi yang disampaikan
Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek
JAMPEL
T
P
4
16
Pengunaan alat ukur Pemeliharaan pencegahan Trouble shooting Analisis sistem peralatan
PENGAJAR
DAFTAR KEPUSTAKAAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK SKP TERAMPIL
RATING
KODE TE-B/KPL&SPPPU
TRACTION EQUIPMENTS 150 Jam Pelajaran
I.
Teori : 80 Jam Praktek : 70 Jam
PENDAHULUAN Traction Equipment (Elevator, Escalator dan Conveyor) sebagai alat penunjang operasional pelayanan fasilitas penerbangan yang berfungsi memberikan kelancaran dan kenyamanan para pengguna jasa di Terminal Bandar Udara dan gedung operasi keselamatan penerbangan. Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan Teknisi Penerbangan pemegang Sertifikat Kecakapan memiliki Rating, maka teknisi yang mengoperasikan dan memelihara peralatan Traction Equipments wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan.
II.
MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keterampilan yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating Traction Equipments dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih, terampil dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan peralatan Traction Equipments serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya.
III.
PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma II atau yang sederajat dalam bidang teknik listrik atau mekanikal; b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Terampil Listrik Penerbangan.
IV.
MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggung-jawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas Traction Equipment (Elevator, Escalator dan Conveyor), sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.
V.
KURIKULUM RATING TRACTION EQUIPMENTS No.
1.
2.
3. 4.
5.
6.
Mata Pelajaran
Teori umum peralatan a. Fungsi b. Teori penunjang c. Dokumen terkait Teknik peralatan a. Teori rinci peralatan b. Blok dan circuit diagram Prosedur Pengoperasian Pemeliharaan a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan Praktek a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemelihaaan Pencegahan d. Trouble shooting Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek
Kode
Jumlah Jam Pelajaran Teori Praktek
TE-B/T/1
12
TE-B/T/2
40
TE-B/T/3 TE-B/T/4
8 16
TE-B/T/5
TE-B/T/6
54
4
16
80
70
VI.
SILABUS RATING TRACTION EQUIPMENTS
No.
1.
MATA PELAJARAN (TOPIK) Teori Umum Peralatan a. b.
Fungsi Peralatan Teori Penunjang
TUJUAN
Agar peserta mengetahui dan memahami pengetahuan teori umum peralatan Traction Equipment
POKOK BAHASAN
a. b.
c.
Fungsi Traction Equip. Teori Penunjang - Mesin-mesin listrik - Dasar-dasar hidrolik - Sistem pengaman • Electrik • Mekanis Dokumen terkait K-3 Depnaker
JAMPEL
T
P
12
-
PENGAJAR
DAFTAR KEPUSTAKAAN
1.
2.
3. 4. 5.
2.
Teknik peralatan a. b.
Teori rinci peralatan Block dan circuit diagram
Agar peserta mengetahui dan memahami Teknik peralatan Traction Equipment
a.
Teori rinci peralatan - Bagian-bagian penting Elevator • Sistem Hidrolik • Sistem Elektrik • Komponenkomponen mekanis • Komponenkomponen elektrik - Bagian-bagian penting Escalator/Travaletor • Motor penggerak • Komponenkomponen mekanis • Komponenkomponen elektrik
40
-
1.
2.
3. 4. 5.
Zuhal, “Dasar Tenaga Listrik” Bandung Penerbit itb, 1982 Theraja B.L, “Electrical Technology, New Delhi1980. Manual Book Elevator dan Escalator Manual Book Baggage Handling System Dokumen K-3 Depnaker Zuhal, “Dasar Tenaga Listrik” Bandung Penerbit itb, 1982 Theraja B.L, “Electrical Technology, New Delhi1980. Manual Book Elevator dan Escalator Manual Book Baggage Handling System Festodidactic, Hydroulic” Tahun ….
No.
MATA PELAJARAN (TOPIK)
TUJUAN
POKOK BAHASAN
JAMPEL
T
PENGAJAR
DAFTAR KEPUSTAKAAN
P
-
b.
3.
Prosedur Pengoperasian
Agar peserta mengetahui dan memahami prosedur pengoperasian Traction Equipments secara benar
a. b. c.
Bagian-bagian penting Conveyor • Jenis-jenis Conveyor • Motor penggerak • Komponenkomponen mekanis • Komponenkomponen elektrik Block dan circuit diagram - Elevator • Electrik control diagram • Mekanikal control - Escalator/Travelator • Electrik control diagram • Mekanikal control - Conveyor • Electrik control diagram • Mekanikal control
Prosedur pengoperasian Elevator Prosedur pengoperasian Escalator/Travelator Prosedur pengoperasian Conveyor
8
1. 2.
Manual Book Elevator dan Escalator Manual Book Baggage Handling System
No.
4.
5.
MATA PELAJARAN (TOPIK) Pemeliharaan
Praktek a. b. c. d.
Prosedur pengoperasian Pengunaan alat ukur Pemeliharaan pencegahan Trouble shooting
TUJUAN
POKOK BAHASAN
T Agar peserta mengetahui dan memahami prosedur pemeliharaan Traction Equipments secara benar
a.
Agar peserta mengetahui dan memahami pengunaan alat ukur dan prosedur pengoperasian, pemeliharaan Traction Equipments secara benar, dan trouble shooting
a.
b.
b.
c. d. e.
6.
Ujian/Evaluasi a. b.
Teori Praktek
JAMPEL
Untuk mengevaluasi peserta diklat di dalam menyerap materi yang disampaikan
Pemeliharaan Pencegahan - Pemeliharaan Berkala - Perbaikan preventif Pemeliharaan Perbaikan - Trouble shooting
16
DAFTAR KEPUSTAKAAN
1. 2.
54
Prosedur pengoperasian Elevator, Escalator dan Conveyor Prosedur pengoperasian Elevator, Escalator dan Conveyor Pengunaan alat ukur Pemeliharaan pencegahan Trouble shooting
Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek
PENGAJAR
P
1. 2.
4
16
Manual Book Elevator dan Escalator Manual Book Baggage Handling System
Manual Book Elevator dan Escalator Manual Book Baggage Handling System
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK SKP AHLI
RATING
KODE EI&SC-C/KPL&SPPPU
ELECTRICAL INSTALLATION AND SOLAR CELL 120 Jam Pelajaran
I.
Teori : 60 Jam Praktek : 60 Jam
PENDAHULUAN Electrical Instalation adalah ilmu instalasi peralatan listrik yang meliputi standar dan peraturan instalasi, pemilihan kabel, penangkal petir dan instalasi penerangan di Bandar udara. Adapun Solar Cell adalah suatu alat pembangkit listrik tenaga surya yang sering digunakan pada daerah-daerah tertentu yang tidak ada jaringan PLN untuk mensuplai beban peralatan navigasi/komunikasi penerbangan. Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan Teknisi Penerbangan pemegang Sertifikat Kecakapan memiliki Rating, maka teknisi yang mengoperasikan dan memelihara peralatan Solar Cell dan penanganan instalasi listrik bandara wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan.
II.
MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keahlian yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating Electrical Installation and Solar Cell dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih, ahli dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan peralatan Electrical Installation and Solar Cell serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya.
III.
PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma III atau yang sederajat dalam bidang teknik listrik atau mekanikal; b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Ahli Listrik Penerbangan.
IV.
MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggung-jawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas Solar Cell dan penanganan instalasi listrik bandara, sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.
V.
KURIKULUM RATING ELECTRICAL INSTALLATION AND SOLAR CELL No.
1. 2.
3.
4. 5.
6.
7.
Mata Pelajaran
Instalasi Listrik Teori umum peralatan Solar Cell a. Fungsi b. Teori penunjang Teknik peralatan Solar Cell a. Teori rinci peralatan b. Blok dan circuit diagram c. Rencana instalasi Prosedur Pengoperasian Solar Cell Pemeliharaan Solar Cell a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan Praktek a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemelihaaan Pencegahan d. Trouble shooting e. Analisis sistem peralatan Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek
Kode
Jumlah Jam Pelajaran Teori Praktek
EI&SC-C/A/1 EI&SC-C/A/2
24 8
EI&SC-C/A/3
16
EI&SC-C/A/4 EI&SC-C/A/6
2 6
EI&SC-C/A/6
EI&SC-C/A/7
16
36
4
8
60
60
VI.
SILABUS RATING ELECTRICAL INSTALLATION AND SOLAR CELL
No.
1.
MATA PELAJARAN (TOPIK) Instalasi Listrik
TUJUAN
Agar peserta memahami dan mampu menerapkan pengetahuan instalasi listrik dan aplikasinya
POKOK BAHASAN
a. b. c. d. e. f.
2.
Teori Umum Peralatan Solar Cell a. b.
Fungsi Peralatan Teori Penunjang
Agar peserta memahami dan mampu menerapkan pengetahuan teori umum peralatan Solar Cell
a. b.
JAMPEL
T
P
Standarisasi dan peraturan instalasi listrik Peralatan instalasi listrik Kabel Arus kuat Penyambungan alat-alat listrik Instalasi gedung, lampu jalan dan flood light Instalasi Penangkal petir
24
16
Fungsi peralatan Solar Cell Teori Penunjang - Matahari sebagai sumber energi - Sel Surya (solar cell)
8
PENGAJAR
DAFTAR KEPUSTAKAAN
P. Van. Harten, Ir. E. Setiawan, Instalasi Listrik Arus Kuat, Binacipta 1981.
-
1.
2.
3.
3.
Teknik peralatan Solar Cell a. b. c.
Teori rinci peralatan Block dan circuit diagram Rencana instalasi
Agar peserta memahami dan mampu menerapkan Teknik peralatan Solar Cell
a.
Teori rinci peralatan - Komponen utama pembangkit listrik tenaga surya - Susunan kerja generator surya b. Block dan circuit diagram Inverter dan converter c. Rencana Instalasi - Pembangkit listrik tenaga surya untuk
16
-
1.
2.
P. Van. Harten, Ir. E. Setiawan, Instalasi Listrik Arus Kuat, Binacipta 1981. “Lightning Protection System” PT. Interprima Indonesia. Dipl. Ing. Reynaldo Zoro “Petir dan Masalahnya”, PT. Lapi Elpatsindo Drs. Karmon Singalingging, “Pembangkit Listrikk Tenaga Surya” Tarsito 1994 Manual Book Solar Cell.
No.
MATA PELAJARAN (TOPIK)
TUJUAN
POKOK BAHASAN
JAMPEL
T
PENGAJAR
DAFTAR KEPUSTAKAAN
P
peralatan Navigasi
4.
Prosedur Pengoperasian Solar Cell
Agar peserta memahami dan mampu menerapkan prosedur pengoperasian Solar Cell secara benar
Prosedur pengoperasian Solar Cell
2
5.
Pemeliharaan Solar Cell a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan perbaikan
Agar peserta memahami dan mampu menerapkan prosedur pemeliharaan Solar Cell secara benar
a.
Pemeliharaan Pencegahan - Pemeliharaan Berkala - Perbaikan preventif Pemeliharaan Perbaikan - Trouble shooting
6
-
Manual Book Solar Cell
Prosedur pengoperasian solar cell Penggunaan alat ukur Pemeliharaan pencegahan Trouble shooting Analisis sistem peralatan
-
36
Manual Book Solar Cell
4
8
6.
Praktek a. b. c. d. e.
7.
Prosedur pengoperasian Pengunaan alat ukur Pemeliharaan pencegahan Trouble shooting Analisis sistem peralatan
Ujian/Evaluasi
b.
Agar peserta memahami dan mampu menerapkan pengunaan alat ukur dan prosedur pengoperasian, pemeliharaan Solar Cell secara benar, trouble shooting dan analisis sistem
a.
Untuk mengevaluasi peserta diklat di dalam menyerap materi yang disampaikan
a. Teori b. Praktek
b. c. d. e.
Manual Book Solar Cell.
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
DIREKTORAT FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK SKP TERAMPIL
RATING
KODE EI&SC-C/KPL&SPPPU
ELECTRICAL INSTALLATION AND SOLAR CELL 80 Jam Pelajaran
I.
Teori : 32 Jam Praktek : 48 Jam
PENDAHULUAN Electrical Instalation adalah ilmu instalasi peralatan listrik yang meliputi standar dan peraturan instalasi, pemilihan kabel, penangkal petir dan instalasi penerangan di Bandar udara. Adapun Solar Cell adalah suatu alat pembangkit listrik tenaga surya yang sering digunakan pada daerah-daerah tertentu yang tidak ada jaringan PLN untuk mensuplai beban peralatan navigasi/komunikasi penerbangan. Dalam rangka implementasi UU No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan dan PP No. 03 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan, yang mewajibkan Teknisi Penerbangan pemegang Sertifikat Kecakapan memiliki Rating, maka teknisi yang mengoperasikan dan memelihara peralatan Solar Cell dan penanganan instalasi listrik bandara wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan.
II.
MAKSUD DAN TUJUAN Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keterampilan yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh rating Electrical Installation and Solar Cell dengan tujuan agar para teknisi mempunyai kemampuan yang terlatih, terampil dan teruji dalam menangani pengoperasian dan pemeliharaan peralatan Electrical Installation and Solar Cell serta mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugasnya.
III.
PERSYARATAN : a. Pendidikan minimal Diploma II atau yang sederajat dalam bidang teknik listrik atau mekanikal; b. Memiliki Sertifikat Kecakapan Terampil Listrik Penerbangan.
IV.
MANFAAT YANG DIHARAPKAN : Menghasilkan teknisi profesional yang mempunyai kewenangan dan bertanggung-jawab dalam melaksanakan tugas-tugas pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas Solar Cell dan penanganan instalasi listrik bandara, sehingga fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar yang dipersyaratkan.
V.
KURIKULUM RATING ELECTRICAL INSTALLATION AND SOLAR CELL No.
1. 2.
3.
4. 5.
6.
7.
Mata Pelajaran
Instalasi Listrik Teori umum peralatan Solar Cell a. Fungsi b. Teori penunjang Teknik peralatan Solar Cell a. Teori rinci peralatan b. Blok dan circuit diagram Prosedur Pengoperasian Solar Cell Pemeliharaan Solar Cell a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan Perbaikan Praktek a. Pengoperasian b. Penggunaan alat ukur c. Pemelihaaan Pencegahan d. Trouble shooting Ujian/Evaluasi a. Teori b. Praktek
Kode
Jumlah Jam Pelajaran Teori Praktek
EI&SC-C/T/1 EI&SC-C/T/2
12 4
EI&SC-C/T/3
6
EI&SC-C/T/4 EI&SC-C/T/6
2 4
EI&SC-C/T/6
EI&SC-C/T/7
16
28
4
8
32
48
VI.
SILABUS RATING ELECTRICAL INSTALLATION AND SOLAR CELL
No.
1.
MATA PELAJARAN (TOPIK) Instalasi Listrik
TUJUAN
Agar peserta mengetahui dan memahami pengetahuan instalasi listrik dan aplikasinya
POKOK BAHASAN
a. b. c. d. e. f.
2.
Teori Umum Peralatan Solar Cell a. b.
Fungsi Peralatan Teori Penunjang
Agar peserta mengetahui dan memahami pengetahuan teori umum peralatan Solar Cell
a. b.
JAMPEL
T
P
Standarisasi dan peraturan instalasi listrik Peralatan instalasi listrik Kabel Arus kuat Penyambungan alat-alat listrik Instalasi gedung, lampu jalan dan flood light Instalasi Penangkal petir
12
16
Fungsi peralatan Solar Cell Teori Penunjang - Matahari sebagai sumber energi - Sel Surya (solar cell)
4
PENGAJAR
DAFTAR KEPUSTAKAAN
P. Van. Harten, Ir. E. Setiawan, Instalasi Listrik Arus Kuat, Binacipta 1981.
-
1.
2.
3.
3.
Teknik peralatan Solar Cell a. b.
Teori rinci peralatan Block dan circuit diagram
Agar peserta mengetahui dan memahami Teknik peralatan Solar Cell
a.
Teori rinci peralatan - Komponen utama pembangkit listrik tenaga surya - Susunan kerja generator surya b. Block dan circuit diagram Inverter dan converter
6
-
1.
2.
P. Van. Harten, Ir. E. Setiawan, Instalasi Listrik Arus Kuat, Binacipta 1981. “Lightning Protection System” PT. Interprima Indonesia. Dipl. Ing. Reynaldo Zoro “Petir dan Masalahnya”, PT. Lapi Elpatsindo Drs. Karmon Singalingging, “Pembangkit Listrikk Tenaga Surya” Tarsito 1994 Manual Book Solar Cell.
No.
MATA PELAJARAN (TOPIK)
TUJUAN
4.
Prosedur Pengoperasian Solar Cell
Agar peserta mengetahui dan memahami prosedur pengoperasian Solar Cell secara benar
Prosedur pengoperasian Solar Cell
2
5.
Pemeliharaan Solar Cell a. Pemeliharaan pencegahan b. Pemeliharaan perbaikan
Agar peserta mengetahui dan memahami prosedur pemeliharaan Solar Cell secara benar
a.
Pemeliharaan Pencegahan - Pemeliharaan Berkala - Perbaikan preventif Pemeliharaan Perbaikan - Trouble shooting
4
-
Manual Book Solar Cell
Prosedur pengoperasian Solar Cell Penggunaan alat ukur Pemeliharaan pencegahan Trouble shooting
-
28
Manual Book Solar Cell
4
8
6.
Praktek a. b. c. d.
7.
Prosedur pengoperasian Pengunaan alat ukur Pemeliharaan pencegahan Trouble shooting
Ujian/Evaluasi
POKOK BAHASAN
JAMPEL
T
b.
Agar peserta mengetahui dan memahami pengunaan alat ukur dan prosedur pengoperasian, pemeliharaan Solar Cell secara benar, dan trouble shooting
a.
Untuk mengevaluasi peserta diklat di dalam menyerap materi yang disampaikan
a. Teori b. Praktek
b. c. d.
PENGAJAR
DAFTAR KEPUSTAKAAN
P Manual Book Solar Cell.
Ditetapkan di Pada tanggal
: :
JAKARTA …………………..2002
DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
SOENARYO. Y NIP. 120038217