1
BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN GADAI EMAS DI KOSPIN JASA SYARIAH DIPANDANG FATWA DSN NOMOR: 26/DSN-MUI/III/2002 TENTANG RAHN EMAS.
Akad Ar-Rahn yang diterapkan dalam perbankan syari’ah atau lembaga keuangan lain ada dua hal yaitu akad rahn sebagai produk pelengkap yang berarti sebagi akad tambahan terhadap produk lain. Dan akad rahn sebagai produk tersendiri yang berarti sebagai akad alternatif.1 Akad Ar-Rahn yang digunakan dalam pelaksanaan Gadai emas di Kospin Jasa Syariah merupakan akad pelengkap sebagai akad tambahan pada akad pembiayaan qardh. Dalam penilaian layak atau tidak suatu pembiayaan gadai emas yang disalurkan oleh Kospin Jasa Syariah, perlu dilakukan suatu penilaian pembiayaan. produk pembiayaan ini tidak menggunakan 5 penilaian pembiayaan yang umumnya digunakan, tetapi Kospin jasa Syariah hanya menggunakan prinsip collateral dan condition of economy. Nasabah di berikan suatu pembiayaan karena adanya jaminan berupa emas yang diserahkan kepada pihak Kospin Jasa Syariah. Kospin Jasa Syariah juga tidak memberikan pembiayaan penuh dari nilai taksiran emas yang di hitung oleh Kospin Jasa Syariah, tetapi Kospin Jasa Syariah hanya memberikan 90% dari nilai taksiran emas. Hal ini dikarenakan Kospin Jasa Syariah bisa mengantisipasi pengambilan pembiayaan apabila nasabah tidak melakukan pelunasan setelah jangka waktu pembiayaan. Pemberian pembiayaan
1
Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syari ah : Suatu Pengenalan Umum., hlm 184
2
juga berdasarkan condition of economy dimana apabila harga emas naik maka besar penaksiran harga emaspun akan naik.2 Hal ini ditujukan agar produk mampu bersaing dengan lembaga keuangan lain seperti bank maupun pegadaian.
A. Pelaksanaan Gadai Emas di Kospin Jasa Syariah Pekalongan 1. Mekanisme Gadai Emas di Kospin Jasa Syariah Pekalongan Pembiayaan gadai emas ini merupakan layanan pembiayaan yang diberikan oleh Kospin Jasa Syariah kepada calon nasabahnya dengan cara menggadaikan aset mereka berupa emas, dengan proses yang cepat, mudah dan jaminan aman. Untuk menggunkan jasa gadai di Kospin Jasa Syariah ada bebrapa cara dan syarat yang harus dipatuhi oleh penggadai. Berikut cara menggadaikan emas di Kospin Jasa Syariah pekalongan: a. Nasabah datang kekantor Kospin Jasa Syariah b. Menuju teller, dan menyerahkan persyaratan (kartu identitas berupa kartu
tanda penduduk (KTP) atau surat ijin mengemudi (SIM).
Menyerahkan barang jaminan, dengan syarat milik rahin dan menjamin bahwa barang jaminan adalah asli3 c. Petugas akan menaksirkan harga barang jaminan, dengan jangka waktu sekitar lima menit.
2 3
Wawancara dengan bapak agus. tanggal 25 November 2015, pukul 14.00 WIB Ibid
3
d. Petugas akan memberi tahu jumlah pinjaman yang dapat diperoleh nasabah, setelah itu nasabah menyebutkan berapa jumlah pinjaman yang diinginkan. e. Penandatanganan surat bukti gadai emas disertai pemotongan untuk biaya administrasi dan biaya lain-lain.4 Sebelumnya para pihak menerangkan bahwa Kospin Jasa Syariah akan memberikan fasilitas pembiayaan qard dalam rangka rahn kepada nasabah, Kospin Jasa Syariah akan menerangkan sejumlah ketentuan akad yang harus disetujui dan ditandatangani oleh kedua pihak dalam Surat Bukti Gadai Emas, sebagai berikut : I.
Kospin JASA unit Gadai Syariah, yang dalam hal ini diwakili oleh sebagaimana disebut pada akhir akad ini, selanjutnya disebut sebagai MURTAHIN.
II.
Pemberi Gadai, orang yang nama dan identitas lengkapnya disebut di akhir akad ini, selanjutnya disebut RAHIN
MURTAHIN dan RAHIN selanjutnya disebut sebagai para pihak. Para pihak sepakat membuat dan melaksanakan akad pembiayaan gadai emas (selanjutnya disebut akad) dengan persyaratan dan ketentuan sebagai berikut: 1. MURTAHIN dengan ini menyalurkan pembiayaan (Qord) kepada RAHIN sejumlah sebagaimana tertera dalam Surat Bukti Gadai Emas
4
Hasil menggadaikan emas di Kospin Jasa Syariah Pekalongan.
4
dan RAHIN mengakui telah berhutang kepada MURTAHIN sejumlah yang tertera dalam Surat Bukti Gadai Emas. 2. Penggunaan dana Pembiayaan (Qord) harus dengan prinsip syariah. 3. Tanggal dan Jangka waktu akad sebagaimana tertera dalam Surat Bukti Gadai Emas. 4. Rahin
wajib
melunasi
seluruh
jumlah
pembiayaan/hutangnya
sebagaimana dimaksud Pasal 1 akad ini serta kewajiban-kewajiban lainnya yang timbul berdasarkan akad ini pada saat tanggal jatuh tempo sebagaimana tertera dalam Surat Bukti Gadai Emas. 5. Guna menjamin pelunasan pembiayaan (Qord) RAHIN dengan ini mengikatkan diri untuk menyerahkan barang jaminan (Marhun) dengan Prinsip Rahn (Gadai) kepada MURTAHIN sebagaimana tertera dalam Surat Bukti Gadai Emas. 6. RAHIN setuju untuk menyimpan barang jaminan (Marhun) pada pasal 5 Akad ini pada tempat penyimpanan yang dimiliki MURTAHIN dengan ketentuan RAHIN membayar biaya (ujrah) pemeliharaan dan penyimpanan senilai yang tertera dalam Surat bukti Gadai Emas, yang berlaku sejak Akad ini ditandatangani dan dipungut pada saat Jatuh tempo pembiayaan. 7. Dalam hal tanggal jatuh tempo pelunasan pembiayaan (Qord), pembayaran biaya pemeliharaan dan penyimpanan pada Pasal 1 dan Pasal 6 Akad ini bertepatan dengan bukan hari kerja MURTAHIN, maka RAHIN wajib melunasi pembiayaan, biaya pemeliharaan dan
5
penyimpanan pada 1 (satu) hari kerja sebelum MURTAHIN tidak beroperasi. 8. Pada saat jatuh tempo pembiayaan RAHIN dapat diberikan tenggang waktu pelunasan pembiayaan selama 14 (empat belas) hari kalender sejak waktu jatuh tempo pembiayaan dan selama tenggang waktu tersebut
RAHIN
dikenakan
biaya
(Ujrah)
pemeliharaan
dan
penyimpanan barang jaminan (Marhun) perhari yang dipungut pada saat pelunasan pembiayaan/hutang. 9. RAHIN dengan ini menyatakan bahwa: - Barang laminan (Marhun) yang diserahkan benar-benar milik RAHIN, tidak ada pihak lain yang ikut memiliki/mempunyai hak apapun,
tidak
dijadikan
Jaminan
(Marhun)
dengan
acara
bagaimanapun kepada pihak lain, tidak tersangkut dalam perkara maupun sengketa serta bebas dari sitaan. - Menjamin, bahwa barang jaminan (Marhun) tersebut adalah benar dan asli, apabila di kemudian hari ternyata barang jaminan (Marhun) tidak asli/palsu bersedia menanggung segala resiko dan mengganti seluruh kerugian yang timbul karenanya. - Membebaskan dan melindungi MURTAHIN dari segala resiko yang timbul karena tuntutan dan atau gugatan Pihak Ketiga dan atau ahli waris sehubungan dengan barang jaminan (Marhun) tersebut. 10. Apablla RAHIN tidak melunasi seluruh pembiayaan/hutangnya dan biaya pemeliharaan dan penyimpanan kepada MURTAHIN pada saat
6
jatuh tempo sampai dengan masa tenggang, maka RAHIN menyetujui dan memberi kuasa dengan hak substitusi kepada MURTAHIN, kuasa ini merupakan bagian panting dan tidak terpisahkan dari akad ini dan oleh karenanya kuasa ini tidak akan berakhir karena sebab-sebab yang ditentukan dalam pasa1 1813 KHU Perdata untuk: a. Mencairkan/menjual/menyuruh Menjual/memindahkan/menyerahkan barang jaminan (Marhun) tersebut baik di hadapan umum maupun dibawah tangan serta dengan cara lain dengan harga yang pantas menurut MURTAHIN dan uang hasil penjualan barang jaminan (Marhun) tersebut digunakan untuk membayar/melunasi pembiayaan/hutang, biaya pemeliharaan, penyimpanan dan biaya-biaya lain yang terhutang oleh RAHIN kepada MURTAHIN b. Menyalurkan kelebihan hasil penjualan barang jaminan (Marhun) sebagai Zakat Infaq Shadaqah yang pelaksanaannya diserahkan kepada MURTAHIN dalam hal RAHIN tidak mengambil kelebihan hasil penjualan barang jaminan (Marhun) dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak dilaksanakannya penjualan. 11. Dalam hal hasil penjualan barang jaminan (Marhun) tidak mencukupi untuk
melunasi
pembiayaan,
biaya
pemeliharan
dan
biaya
penyimpanan, maka RAHIN wajib membayar sisa kewajibannya kepada MURTAHIN sejumlah kekurangannya.
7
12. Pelunasan pembiayaan/hutang, biaya pemeliharaan dan penyimpanan oleh RAHIN atau kuasanya dilakukan bersamaan dengan Pengambilan barang Jaminan (Marhun) oleh RAHIN/kuasanya, dengan ketentuan apabila RAHIN tidak mengambil barang jaminan (Marhun) besamaan dengan pelunasan pembiayaan, biaya pemeliharaan dan penyimpanan maka MURTAHIN tidak bertanggungjawab terhadap barang jaminan (Marhun) dan segala resiko yang terjadi atas barang jaminan (Marhun) tesebut. 13. Jika barang Jaminan (Marhun) hilang bukan karena keadaan memaksa (force majeure) dengan ketentuan bahwa keadaan memaksa adalah tidak terbatas pada bencana alam, perang, pemogokan, sabotase, dan hura-hura, maka RAHIN akan mendapat penggantian dari MURTAHIN maksimal sebesar taksiran nilai barang jaminan, (Marhun) dimaksud dalam akad ini. 14. Segala perselisihan yang timbul dari akad ini yang terkait dengan hak dan kewajiban yang timbul dari akad ini dilaksanakan secara musyawarah mufakat, apabila penyelesaiannya perselisihan secara musyawarah
tidak
berhasil
maka
penyelesaian
perselisihan
dilaksanakan melalui Pengadilan Agama di wilayah Kantor Cabang MURTAHIN. 15. Segala biaya yang timbul dari akad ini menjadi baban RAHIN5
5
SBGE (Surat Bukti Gadai Emas) Kospin Jasa Syariah
8
2. Penaksiran Barang jaminan Sebagaimana transaksi gadai pasti ada proses penaksiran barang jaminan hal ini untuk mengetahui berapa harga barang jaminan dan untuk menentukan besar kecilnya jumlah pinjaman. jumlah pinjaman yang akan diterima oleh penggadai hanya 90% (sembilan puluh persen) dari harga taksiran barang jaminan. Hal tersebut dilakukan untuk menanggulangi berbagai kemungkinan yang akan terjadi pada harga barang jaminan. 3. Biaya Gadai Emas a. Biaya administrasi Biaya administrasi yang dikenakan Kospin Jasa Syariah dalam gadai emas adalah dibedakan menjadi dua macam. Pertama pinjaman kurang dari Rp. 10.000.000.- (sepuluh juta rupiah) adalah Rp.16.000,- (enam belas ribu rupiah), biaya tersebut sudah termasuk pembelian materai Rp.6000,-
(enam
ribu
rupiah).
Kedua
pinjaman
lebih
dari
Rp.10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) adalah Rp.20.000,- (dua puluh ribu rupiah) + materai. b. Biaya ujrah Biaya ujrah dikenakan guna membayar baiya penyimpanan dan perawatan selama barang gadai disimpan di Kospin Jasa Syariah selama jangka waktu pinjaman. Biaya ujrah ditentukan berdasarkan jumlah emas yang disimpan. Biaya ujrah yang dikenakan adalah 0.5%
9
per sepuluh hari.6 Adapun contoh perhitungan dari transaksi gadai emas : Pembulatan perhitungan jangka waktu Jangka waktu pinjaman
Pembulatan
1-10 hari
1
1-20 hari
2
1-30 hari
3
1-40 hari
4
Dan seterusnya
Menyesuaikan
Contoh: Ibu Ifa mempunyai perhiasan emas 24K berupa gelang seberat 10 gram dan ingin menggadaikannya di Kospin Jasa Syaraiah. Berapakah pembiayaan yang dapat diberikan oleh Kospin Jasa Syariah serta berapa biaya yang harus dibayar oleh Ibu Ifa? Harga dasar emas 24K di Kospin Jasa Syaraiah
= Rp 378.290/gr
Taksiran: (10 x Rp.378.290;) = Rp 3.782.900 Pembiayaan yang dapat diberikan adalah 90%
= Rp 3.404.610
Biaya-biaya: Adminitrasi
6
Brosur iklan gadai syariah kospin jasa pekalongan.
= Rp 16.000
10
Ibu Ifa, melakukan pelunasan dan mengambil kembali gelang yang digadaikan setelah 30 hari, maka biaya ujroh yang harus dibayar oleh bu Ifa adalah Rp. 56.743. berdasarkan perhitungan berikut ini Pemeliharaan selama 30 hari = 0,5% x Rp 3.782.900x 3 = Rp 56.743. Biaya ujrah yang dikenakan adalah 0,5% per sepuluh hari. Biaya ujrah
ditentukan berdasarkan jumlah emas yang disimpan,
emas yang disimpan ditaksir sebesar Rp 3.782.900. dan pemeliharaan dilakukan selama 30 hari. 4. Jangka Waktu Pelunasan Nasabah dapat mengambil Barang Jaminan (Marhun) besamaan dengan pelunasan pembiayaan, biaya pemeliharaan dan penyimpanan yang ditanggung Rahin juga dibayarkan bersamaan dengan pelunasan pembiayaan. Jangaka waktu yang diberikan Kospin Jasa Syariah untuk melunasi pinjaman dalam transaksi gadai emas di Kospin Jasa Syariah adalah 120 hari. Nasabah melunasi pembiayaan dan membayar biaya ujroh sesuai jangka waktu dan jumlah taksiran emas. Saat jatuh tempo pelunasan pembiayaan (Qard), pembayaran biaya pemeliharaan dan penyimpanan akad ini bertepatan dengan bukan hari kerja Murtahin, maka rahin wajib melunasi pemblayaan, biaya pemeliharaan dan penyimpanan pada 1 (satu) hari kerja sebelum murtahin tidak beroperasi. Pada saat jatuh tempo pembiayaan Rahin dapat diberikan tenggang waktu pelunasan pembiayaan selama 14 (empat belas) hari
11
kalender sejak waktu jatuh tempo pembiayaan dan selama tenggang waktu tersebut rahin dikenakan blaya (Ujrah) pemeliharaan dan penyimpanan barang jaminan (Marhun) perhari yang dipungut pada saat pelunasan pembiayaan/hutang. Kospin Jasa Syariah juga memberikan kelonggaran kepada penggadai dalam hal pelunasan pembiayaan boleh dilakukan sebelum berakhirnya jatuh tempo. Bagi nasabah yang belum mampu melunasi pembiayaanya dalam jagka waktu yang ditetapkan, Kospin Jasa Syariah memberikan memberikan fasilitas perpanjangan masa pelunasan yaitu dengan cara nasabah memperpanjang masa gadainya (gaadai ulang) dengan melakukan proses penggadaian kembali seperti awal, dengan membayar biaya administrasi kembali. 5. Proses Lelang Lelang barang jaminan akan dilakukan apabila rahin tidak melunasi seluruh pembiayaan dan biaya pemeliharaan dan penyimpanan kepada murtahin pada saat jatuh tempo sampai dengan masa tenggang, maka rahin menyetujui dan memberi kuasa, dengan hak subtitusi kepada murtahin.7 Hasil dari lelang barang jaminan tersebut akan dihitung apakah telah mencukupi atau belum, jika dikurangi utang dan biaya ujrah selama pinjaman berlangsung. Jika hasil dari penjualan barang jaminan masih kurang untuk membayar pinjaman dan biaya ujrah maka rahin wajib
7
Ibid.,
12
membayar kekurangan tersebut. Begitu juga sebaliknya jika hasil penjualan barang jaminan lebih banyak dari jumlah pinjaman dan biaya ujrah, maka kelebihan tersebut akan dikembalikan kepada rahin. Setelah peneliti melakukan penelitian produk gadai emas di Kospin Jasa Syariah, secara mekanismenya tidak jauh berbeda dengan praktek di pegadaian Syariah. Akan tetapi yang membedakan adalah akad dan kebijakan pihak Kospin Jasa Syariah dalam menentukan biaya pemeliharaan. Dalam praktenya, Kospin Jasa Syariah menggunakan prinsip rahn dimana Kospin Jasa Syariah, bertindak sebagai murtahin (pihak yang menerima jaminan dan memberikan pembiayaan) sedangkan nasabah rahin (pihak yang menyerahkan jaminan). Produk gadai emas ini memberikan pelayanan kepada nasabah dengan memberikan pembiayaan sesuai dengan ketetapan dari pihak Kospin Jasa Syariah setelah menaksir barang berupa emas milik nasabah sebagai barang jaminan. Setelah pihak Kospin Jasa Syariah melakukan penaksiran, Kospin Jasa Syariah akan memberi pembiayaan senilai 90% dari nilai penaksiran emas. Sebelum nasabah menerima pembiayaan tersebut nasabah diwajibkan membayar semua biaya administrasi yang telah di tetapkan oleh pihak Kospin Jasa Syariah. Kemudian nasabah menerima dan menandatangani SBGE Kospin Jasa Syariah (Surat Bukti Gadai Emas Kospin Jasa Syariah). Kospin Jasa Syariah menggunakan akad Qarh dalam rangka rahn dan akad ijarah,akad ini sudah tertera dalam SBGE Kospin Jasa Syariah, emas yang digadaikan tersebut tidak dipergunakan oleh Kospin Jasa Syariah.
13
Kospin Jasa Syariah tidak mengambil manfaat dari barang yang digadaikan nasabah. Kospin Jasa Syariah hanya memberikan tempat penyimpanan akan emas yang dijaminkan nasabah atas pembiayaanya. Karena Kospin Jasa Syariah telah memberikan fasilitas tempat penyimpanan maka Kospin Jasa Syariah memberikan beban kepada nasabah untuk menjaga emas tersebut, berupa biaya pemeliharaan dan penyimpanan barang gadai.
B. Analisis Kesesuaian Fatwa Dewan Syari’ah Nasional Nomor: 26/DSNMUI/III/2002 Tentang Rahn Emas dengan Praktik Gadai Emas di Kospin Jasa Syariah Pekalongan. Berdasarkan keputusan fatwa Dewan Syari’ah Nasional yaitu. 1. Rahn emas diperbolehkan berdasarkan prinsip Rahn yaitu: Murtahin sebagai penerima barang mempunyai hak untuk menahan marhun(barang) sampai semua utang rahin melunasi. Marhun dan manfaatnya tetap menjadi milik rahin, yang pada prinsipnya marhun tidak boleh dimanfaatkan oleh murtahin kecuali atas ijin rahin, dengan tidak mengurangi nilai marhun dan pemanfaatanya itu sekedar pengganti biaya pemeiharaan dan perawatanya. Ongkos dan biaya penyimpanan barang (marhun) ditanggung oleh pengadai (rahin), Besaranya biaya pemeliharaan dan penyimpanan marhun tidak boleh ditentukan berdasarkan jumlah pinjaman. 2. Ongkos sebagaimana dimaksud ayat 2 besarnya didasarkan pada pengeluaran yang nyata-nyata diperlukan.
14
3. Biaya penyimpanan barang (marhun) dilakukan berdasarkan akad ijarah. Peneliti
melakukan
penelitian
dan
praktik
secara
langsung
menggadaikan emas di Kospin Jasa Syariah Pekalongan, dalam praktek gadai emas adalah sebagai berikut: 1. Kospin Jasa Syariah bertindak sebagai murtahin (penerima barang) dan nasabah bertindak sebagai rahin (pemberi barang). 2. Kospin Jasa Syariah mempunyai hak untuk menahan barang berupa emas sampai nasabah melunasi semua utangnya. 3. Barang gadai berupa emas tetap menjadi milik nasabah sepenuhnya. artinya nasabah bisa mengambil barang sewaktu-waktu dengan melunasi semua biaya pemeliharaan dan penyimpanan barang. Tidak harus menunggu batas jatuh tempo. 4. Besar biaya pemeliharaan dan penyimpanan marhun berupa emas ditentukan atas dasar berat dan kadar emas nasabah. 5. Dalam hal jatuh tempo dan nasabah tidak bisa melunasi semua pembiayaan maka Kospin Jasa Syariah mempunyai hak untuk menjual marhun. Hasil penjualan barang jaminan itu digunakan Kospin Jasa Syariah untuk membayar atau melunasi utang nasabah kepada Kospin Jasa Syariah setelah dikurangi biaya-biaya yang timbul atas penjualan. 6. Apabila hasil penjualan barang jaminan tidak mencukupi untuk melunasi hutang nasabah, maka nasabah tetap bertanggung jawab melunasi kekurangan hutangnya itu. Dan sebaliknya jika hasil penjualan barang
15
melebihi hutang nasabah, maka Kospin Jasa Syariah akan mengembalikan kelebihan penjualan itu ke nasabah. 7. Ongkos dan biaya penyimpanan barang (marhun) di tanggung oleh penggadai (rahin). Dalam prakteknya ongkos dan biaya ini berupa biayabiaya administrasi, biaya pemeliharaan dan biaya penyimpanan barang yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab penggadai (rahin). Ongkos yang dimaksud adalah besarnya didasarkan pada pengeluaran yang nyatanyata diperlukan. Dalam hal ini ongkos atau biaya yang ditanggung oleh nasabah di tentukan dari pihak Kospin Jasa Syariah yakni Biaya administrasi dan Biaya ujrah, yang dikenakan guna membayar biaya penyimpanan dan perawatan selama barang gadai jangka waktu pinjaman. biaya ujrah sendiri ditentukan berdasarkan berat dan kadar emas nasabah. Hal ini telah sesuai dengan Fatwa Dewan Syari’ah Nasional Nomor: 26/DSN-MUI/III/2002 yang menerangkan bahwa biaya pemeliharaan tidak boleh berdasarkan jumlah pinjaman. Dalam
hal
biaya
pemeliharaan
dan
penyimpanan
barang
menggunakan akad ijarah (sewa). Artinya, penggadai (rahin) menyewa tempat di Kospin Jasa Syariah untuk menyimpan atau menitipkan barang gadainya, kemudian Kospin Jasa Syariah menetapkan biaya pemeliharaan dan penyimpanan. Akad ini tertera dalam Surat Bukti Gadai Emas Kospin Jasa Syariah. Dalam pengertian lainnya, penggadai (rahin) menggunakan jasa Kospin Jasa Syariah untuk menyimpan atau memelihara barang gadainya
16
hingga jangka waktu gadai berakhir. Biaya pemeliharaan/ penyimpanan ataupun biaya sewa tersebut diperbolehkan oleh para ulama dengan merujuk kepada diperbolehkannya akad ijarah. Biaya pemeliharaan/ penyimpanan/ sewa dapat berupa biaya sewa tempat SDB (Save Deposit Box), biaya pemeliharaan, biaya keamanan, dan biaya lainnya yang diperlukan untuk memelihara atau menyimpan barang gadai tersebut. Dengan akad ijarah dalam pemeliharaan atau penyimpanan barang gadaian Kospin Jasa Syariah telah memperoleh pendapatan yang sah dan halal. Kospin Jasa Syariah akan mendapatkan fee atau upah atas jasa yang diberikan kepada penggadai atau bayaran atas jasa sewa yang diberikan kepada penggadai. Dari paparan diatas dapat dilihat bahwa praktek gadai emas di Kospin Jasa Syariah telah sesuai dengan fatwa Dewan Syari’ah Nasional Nomor: 26/DSN-MUI/III/2002 Tentang Rahn Emas.