3
2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep dasar sistem Dalam pengertian yang paling sederhana, sebuah sistem merupakan sekumpulan benda yang memiliki hubungan diantara mereka. Devinisi yang lebih lengkap diungkapkan oleh Mc Leod (2007) yang menyatakan bahwa sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan menurut Davis (1984) sistem adalah seperangkat unsur-unsur yang terdiri dari manusia, alat, konsep dan prosedur yang dihimpun menjadi satu untuk maksud dan tujuan bersama. Suatu sistem yang dibuat tentunya memiliki maksud tertentu. Sistem dibuat untuk mencapai suatu tujuan (goal) dan sasaran (objective).Tujuan biasanya dihubungkan dengan ruang lingkup yang lebih luas dan sasaran biasanya dalam ruang lingkup yang lebih sempit. Suatu sistem dapat terdiri dari sistem-sistem bagian (subsystem). Misalnya, sistem komputer terdiri dari subsistem perangkat keras dan subsistem perangkat lunak. Masing-masing subsistem dapat terdiri dari subsistem-subsistem yang lebih kecil lagi atau terdiri dari komponen-komponen. Subsistem perangkat keras (hardware) dapat terdiri dari alat masukan,alat pemroses, alat keluaran dan simpanan luar. Subsistem-subsistem saling berinteraksi dan saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran sistem tersebut dapat tercapai. Interaksi dari subsistem-subsistem sedemikian rupa, sehingga dicapai suatu kesatuan yang terpadu dan terintegrasi (integrated). 2.1.1 Karakteristik sistem Suatu sistem mempunyai karakteristik tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen (components), batas sistem (boundary), lingkungan luar sistem (environment), penghubung (interface), masukan (input), keluaran (output), pengolah (proces), dan sasaran (objective) atau tujuan (goal) (Jogiyanto, 2005) Dibawah ini merupakan penjelasan dari masing-masing karekteristik tersebut:
4
Lingkungan Luar
Input
Process
Sub Sistem
Sub Sistem
Sub Sistem
Sub Sistem
Output
Interface
Boundary Sumber : Jogiyanto 2005
Gambar 1 Karakteristik sistem 1)
2)
3)
4)
5)
Komponen Sistem (components) Sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, bekerja sama membentuk kesatuan. Komponen-komponen atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Batas Sistem (boundary) Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut. Lingkungan Luar Sistem (environment) Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan maupun merugikan. Lingkungan yang menguntungkan harus tetap dijaga dan dipelihara karena merupakan energi dari sistem. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, karena jika tidak akan mengganggu kelangsungan sistem. Penghubung (interface) Interface merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya.Interface ini memungkinkan satu subsistem untuk mengalirkan sumberdaya ke subsistem lainnya. Keluaran dari suatu subsistem akan menjadi masukan bagi subsistem lainnya melalui suatu penghubung. Penghubung suatu subsistem dapat berinteraksi dengan subsistem lain dan membentuk satu kesatuan. Masukan (Input) Input merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Input dapat berupa maintenace input dan signal input. Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk menghasilkan output.
5
6)
7) 8)
Keluaran (output) Output merupakan hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi output yang berguna dan sisa pembuangan. Output dapat menjadi input untuk subsistem yang lain. Pengolah Sistem (process) Suatu sistem mempunyai bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Sasaran Sistem (objective) Suatu sistem mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective).Sasaran dari sistem sangat menentukan input yang dibutuhkan dan output yang akan dihasilkan sistem. Sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran dan tujuannya.
2.1.2 Ciri pokok sistem Menurut Amirin (2003), ada sembilan ciri pokok sistem, yaitu: 1) Setiap sistem memiliki tujuan sehingga perilaku atau kegiatannya mengarah pada tujuan tersebut; 2) Setiap sistem mempunyai batas (boundaries) yang memisahkan dari lingkungan; 3) Sistem bersifat terbuka atau pada umumnya bersifat terbuka. Boleh dikatakan dalam kenyataan tidak ada sistem yang benar-benar tertutup. Suatu sistem dikatakan terbuka jika berinteraksi dengan lingkungannya dan sebaliknya, dikatakan tertutup jika mengisolasikan diri dari pengaruh apapun; 4) Suatu sistem terdiri dari dua atau lebih subsistem. Setiap sistem terdiri dari subsistem yang terbagi lagi ke dalam subsistem yang lebih kecil, begitu seterusnya; 5) Walaupun sistem itu terdiri dari berbagai bagian, unsur-unsur atau komponen, tidak berarti bahwa sistem itu merupakan sekedar kumpulan dari bagian, unsur atau komponen tersebut,melainkan merupakan suatu kebulatan yang utuh dan padu; 6) Terdapat saling hubungan dan saling ketergantungan baik di dalam (intern) sistem, maupun antara sistem dengan lingkungannya; 7) Setiap sistem melakukan kegiatan atau proses transformasi atau proses mengubah masukan (input) menjadi keluaran (output) . karena itu sistem sering disebut sebagai “processor” atau ”transformator; 8) Di dalam setiap sistem terdapat mekanisme kontrol dengan memanfaatkan tersedianya umpan balik; 9) Karena adanya mekanisme kontrol itu maka sistem mempunyai kemampuan mengatur diri sendiri dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya atau keadaan secara otomatik (dengan sendirinya). 2.1.3 Klasifikasi sistem Menurut Jogiyanto (2005) sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya: 1) Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract system) dan sistem fisik (physical system).
6
2)
3)
4)
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem akutansi, sistem produksi dan lain sebagainya. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia (human made system). Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam dan tidak dibuat manusia, misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dan mesindisebut dengan human machine system, atau ada yang menyebut man-machine system.Sistem informasi merupakan contoh dari man-machine system, karena menyangkut komputer yang berinteraksi dengan manusia. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak tentu (probabilistic system). Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer adalah contoh dari sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan programprogram yang dijalankan. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (open system). Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa ada campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi pada kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system(secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup). Sistem terbuka merupakan sistem yang terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karena sistem sifatnya terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya, maka suatu sistem harus mempunyai suatu sistem pengendalian yang baik.
2.1.4 Kriteria sistem Menurut Amirin (2003), suatu sistem yang baik harus mempunyai kriteriakriteria sebagai berikut: 1) Kegunaan Sistem harus menghasilkan informasi yang tepat waktunya dan relefan untuk pengambilan keputusan manajemen dan personel operasi dalam organisasi. 2) Ekonomis Semua bagian dari sistem termasuk laporan, pengawasan-pengawasan dan lain-lain harus menyumbangkan nilai tambah sekurang-kurangnya sebesar biaya.
7
3) 4) 5) 6)
Keandalan Keluaran sistem harus mempunyai tingkat ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif dan efisien. Kapasitas Sistem harus mempunyai kapasitas yang memadai untuk menangani periode-periode operasi puncak seperti operasi normal. Kesederhanaan Sistem harus cukup sederhana sehingga struktur dan operasinya dapat mudah dimengerti dan prosedurnya dapat dengan mudah diikuti. Fleksibel Sistem harus cukup fleksibel untuk menerima perubahan-perubahan. 2.2 Konsep database
Secara umum, definisi database adalah sekumpulan data yang berisi informasi mengenai satu atau beberapa objek.Data dalam database tersebut biasanya disimpan dalam tabel yang saling berhubungan satu dengan yang lain (Musyawarah, 2005). Basis data atau database terdiri dari dua kata yaitu basis dan data. Basis kurang lebih dapat diartikan sebagai markas atau gudang, tempat bersarang atau berkumpul, sedangkan data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya, sehingga basis data dapat diartikan sebagai kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa redudansi yang tidak perlu untuk memenuhi berbagai kebutuhan (Dwi, 2003). Objek dalam database dapat diartikan sebagai representasi dari apa saja yang mempunyai bentuk nyata atau bisa juga segala sesuatu dalam bentuk abstrak. Dalam konsep database, objek sering disebut dengan entity(Musyawarah, 2005). Entity sangat berguna di dalam pemrograman, karena mampu menjelaskan pengembangan dan pembuatan program dengan jelas. Dalam rekayasa perangkat lunak, user akan berinteraksi dengan entity melalui sifat-sifat atau karakteristik yang dimilikinya. Sifat atau karakteristik yang ada didalam setiap entity dinamakan dengan atribut (Musyawarah, 2005). Dalam implementasi pemrograman, objek atau entity dalam database tersebut biasa dituangkan dalam bentuk tabel, sedangkan atribut yang ada didalamnya dituliskan dalam bentuk field.Selain field, didalam tabel juga berisi satu atau beberapa record.Jika atribut merupakan karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh sebuah entity, record dapat didefinisikan sebagai data yang dimiliki oleh entity tersebut.Hubungan antara tabel, field dan record tersebut digambarkan dalam sebuah struktur database,seperti terlihat pada gambar (Musyawarah, 2005).
8
Database
Table A
Table B
Table C
Table D
Field A1 Field A2 Field A3
Field B1 Field B2 Field B3
Field C1 Field C2 Field C3
Field D1 Field D2 Field D3
Table A Field A1 Record1 Record2 Record3
Field A2 Record1 Record2 Record3
Field A3 Record1 Record2 Record3
… … … …
Sumber: Musyawarah 2005
Gambar 2 Struktur database Menurut Musyawarah (2005), dari struktur database tersebut dapat disimpulkan, bahwa dalam satu database dapat terdiri dari satu atau beberapa tabel, sedangkan dalam sebuah tabel dapat terdiri dari beberapa field.Di dalam pendekatan basis data, sejumlah data disimpan dalam suatu tempat dengan definisi data yang tetap sehingga dapat diakses oleh beberapa pemakai dengan berbagai program aplikasi melalui kontrol sistem manajemen basis data (Waljiyanto, 2003). 2.3Model entityrelationship Pada model ini, semesta data atau data sebenarnya diterjemahkan/ditransformasikan dengan memanfaatkan perangkat konseptual menjadi diagram data, yang umumnya disebut sebagai diagram entity relationship atau diagram E-R.Sesuai dengan namanya, ada dua komponen utama pembentuk E-R ini, yaitu entitas dan relasi. Kedua komponen ini dideskripsikan lebih jauh melalui sejumlah atribut atau properti(Haryanto,2008). Obyektif atau tujuan utama dari pembuatan diagram E-R adalah untuk menunjukkan objek-objek (himpunan entitas) apa saja yang ingin dilibatkan dalam sebuah basis data dan bagaimana hubungan yang terjadi diantara objekobjek tersebut. Penggambaran atribut-atribut dalam sebuah diagram E-R seringkali malah mengganggu tujuan yang ingin dicapai. Solusinya adalah dengan menggambarkan diagram E-R dengan menggunakan kamus data. Kamus data berisi daftar atribut yang diapit kurung kurawal {}. Atribut yang berfungsi sebagai key juga dibedakan dengan bukan key dengan menggaris bawahi atribut tersebut. Selain entitas dan atribut yang telah dijelaskan diatas, ada istilah-istilah dalam model E-R ini yaitu relasi dan kardinalitas. Relasi menunjukkan adanya hubungan antara sejumlah entitas. Kardinalitas relasi menunjukkan jumlah
9
maksimum entitas yang dapat berelasi dengan entitas lain. Kardinalitas relasi diantara dua entitas dapat berupa (Haryanto,2008): 1) Satu ke satu (One to One) Relasi ini berarti setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak satu entitas pada himpunan entitas B, begitu pula sebaliknya, setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan paling banyak satu entitas pada himpunan entitas A. 2) Satu ke Banyak (One to Many) Relasi ini berarti pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan B, tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan dengan paling banyak satu entitas pada himpunan entitas A. 3) Banyak ke Satu (Many to One) Relasi ini berarti setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan paling banyak satu entitas pada himpunan B, tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas A. 4) Banyak ke Banyak (Many to Many) Relasi ini berarti setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, demikian juga sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpunan entitas B dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas A. 2.4PHP (Hypertext Processor) PHP merupakan singkatan dari Hypertext Processor, yakni instruksi atau perintah pemrograman berbasis web yang biasa disisipkan dalam dokumen HTML, sebagai script pendukung yang ada di lingkungan server (server side HTML embedded scripting).Dengan PHP ini, kita dapat membuat berbagai macam aplikasi web yang sederhana sampai dengan aplikasi yang kompleks yang membutuhkan koneksi ke database (Musyawarah,2005). PHP pada awalnya bernama PHP/FI, yakni singkatan dari Personal Home Page/Form Interface.Diciptakan pertama kali oleh Rasmus Lerdoff pada tahun 1994.Semula PHP diciptakan untuk menyimpan data dari orang-orang yang telah berkunjung ke sebuah website, serta untuk mengetahui berapa jumlah orang yang telah berkunjung ke website tersebut.Namun, karena software ini disebarluaskan sebagai softwareopen source sehingga dalam pertumbuhannya banyak sekali mendapatkan kontribusi atau masukan dari para pengguna. Pada dasarnya PHP dapat mengerjakan semua yang dapat dikerjakanoleh pengguna CGI (Common Gateway Interface), seperti menyimpan data yang diinputkan melalui sebuah form dalam website, menampilkan isi website yang dinamis, serta menerima cookies. Selain itu, kemampuan PHP yang paling menonjol adalah dukungan ke banyak database. Ada pun daftar database yang dapat diakses melalui script PHP, antara lain dBase, DBM, FilePro, mSQL, MySQL, ODBC, Oracle, Postgres, Sybase dan Velocis. Sebelum menyisipkan script PHP dalam aplikasi, terlebih dahulu harus menyiapkan webserver.Jika menggunakan Linux bisa menggunakan
10
apachesebagai webservernya.Sedangkan jika menggunakan windows bisa menggunakan Personal Web Server (PWS) (Musyawarah, 2005).