MATA KULIAH METODE RISET [KODE/SKS : IT-021235/2 SKS]
Variabel dan Hipotesis
DESAIN VARIABEL PENELITIAN Variabel penelitian: Gejala yang nilainya bervariasi. Gejala yang nilainya selalu tetap tidak dapat digunakan sebagai varibel penelitian.
Pembagian variabel berdasarkan sifatnya: 1.Variabel Dikotomis Variabel yang mempunyai dua nilai kategori yang saling berlawanan. Laki-Laki :1 Perempuan : 2 2. Variabel Kontinyu Variabel yang mempunyai nilai-nilai dalam satu variabel tertentu. Berat badan Didi : 50Kg Berat badan Dodo : 62,75Kg
Pembagian variabel berdasarkan pada hubungan antar variabel: 1. Variabel Independen Upah
Semangat Kerja
2. Variabel Dependen Semangat Kerja
3. Variabel Moderating Loyalitas Kerja Semangat Kerja
Upah
4. Variabel Intervening Nasib Upah
Prestasi Akademik
Karir
5. Variabel Kontrol
Karyawan
Karyawan
Tidak Dilatih
Dilatih
1. Variabel Independen Tipe variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel yang lain. Variabel independen dinamakan pula dengan variabel yang diduga sebagai sebab (presumed couse variabel) dari variabel dependen, yaitu variabel yang diduga sebagai akibat (presumed effect variabel). Variabel independen juga dapat disebut sebagai variabel yang mendahului (antecendent variable) dan variabel dependen sebagai variabel konsekuensi (consequent variable).
2. Variabel Dependen Tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen.
Penjelasan dan prediksi fenomena secara sistematis digambarkan dalam variabilitas variabel-variabel dependen yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel-variabel independen.
Contoh Penelitian Banker et al. (1993) memberikan bukti empiris bahwa frekuensi pelaporan ukuran kinerja manufaktur pada karyawan, terkait dengan implementasi JIT, team work, dan praktik TQM (Total Quality Management). Program peningkatan kualitas seperti TQM secara individual dapat efektif jika perusahaan telah mengimplementasikan cara perbaikan kualitas secara berkesinambungan, dibandingkan dengan organisasi pesaing lainnya yang mengadakan improvement dengan tidak menggunakan teknik TQM.
Aida (2003) menyatakan bahwa sistem pengukuran kinerja memiliki hubungan dengan praktik penerapan TQM. Dengan sistem pengukuran kinerja yang terdiri dari serangkaian ukuran akan dapat menilai kinerja manejerial, pengukuran kinerja dapat memberikan informasi untuk mengambil keputusan tentang promosi dan gaji.
3. Variable Moderating Hubungan langsung antara variable-variable independen dengan variable-variable dependen kemungkinan dipengaruhi oleh variable-variable lain. Adalah tipe variabel-variabel yang memperkuat atau memperlemah hubungan langsung antara variabel independen dengan variabel dependen. Merupakan tipe variabel yang mempunyai pengaruh terhadap sifat atau arah hubungan antar variabel. Sifat atau arah hubungan antara variabel-variabel independen dengan variabel-variabel dependen kemungkinan positif atau negatif dalam hal ini tergantung pada variabe moderating. Variabel moderating dinamakan pula dengan variabel contingency
CONTOH
Penjelasan: Banyaknya buku akan berpengaruh terhadap kemampuan membaca seorang anak. Tetapi, kecakapan baca-tulis orang tua juga akan MENINGKATKAN PENGARUH antara banyaknya buku dan kemampuan membaca.
CONTOH
Penjelasan: DISCOUNT berpengaruh terhadap PURCHASE INTENTION, di mana semakin besar DISCOUNT yang diberikan, semakin besar pula PURCHASE INTENTION-nya. Namun, jika di masyarakat terdapat NEGATIVE WORD-OF-MOUTH, pengaruh DISCOUNT terhadap PURCHASE INTENTION yang tadinya besar akan BERKURANG.
4. Variable Intervening Adalah tipe variabel-variabel yang mempengaruhi hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen menjadi hubungan yang tidak langsung. Variabel intervening merupakan variabel yang terletak diantara variabel independen dengan variabel dependen, sehingga variable independen tidak langsung menjelaskan atau mempengaruhi variable dependen.
Biasa disebut juga MEDIATING VARIABLE
CONTOH
1.Kualitas Pelayanan mempengaruhi Kepuasan konsumen
2.Kepuasan konsumen mempengaruhi loyalitas konsumen 3.Karena adanya variabel kepuasan konsumen ini maka hubungan yang terjadi antara kualitas pelayanan (t1) ke loyalitas konsumen (t3) menjadi hubungan yang tidak langsung karena diperantarai kepuasan konsumen(t2)
PROPOSISI DAN HIPOTESIS Proposisi merupakan ungkapan atau pernyataan yang dapat dipercaya, disangkal atau diuji kebenarannya, megenai konsep atau construct yang menjelaskan atau memprediksi fenomena-fenomena. Proposisi yang dirumuskan dengan maksud untuk diuji secara empiris disebut hipotesis.
HIPOTESIS Perumusan hipotesis hanya ada dalam penelitian kuantitatif, sedangkan dalam penelitian kualitatif (deskriptif dan eksploratif) tidak perlu merumuskan hipotesis. Menurut Murdick (1969) Hipotesis merupakan suatu proposisi atau dugaan yang belum diuji kebenarannya sehingga masih merupakan pernyataan atau penjelasan sementara mengenai suatu fenomena atau merupakan solusi tentative terhadap suatu masalah Menurut Sugiyono (2004) Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah telah dinyatakan dalam bentuk kalimat peryataan.
FUNGSI HIPOTESIS Menjelaskan masalah penelitian dan pemecahannya. Menyatakan variabel-variabel yang perlu diuji secara empiris Digunakan sebagai pedoman untuk memilih metode –metode pengujian data. Menjadi dasar untuk membuat kesimpulan penelitian
Bentuk Hipotesis 1. Hipotesis deskriptif, yaitu jawaban sementara terhadap rumusan masalah deskriptif (menggambarkan atau melukiskan). pernyataan tentang keberadaan sebuah variabel tunggal
H: Manajer yang dikompensasi berdasarkan besarnya laba akan cenderung menaikkan laba. 2. Hipotesis komparatif, yaitu jawaban sementara terhadap rumusan masalah komparatif (membandingkan antara variabel). pernyataan tentang hubungan dua buah variable
H: Terdapat hubungan positif antara besarnya kompensasi dan laba perusahaan. H: Perubahan laba secara positif akan berpengaruh terhadap harga saham.
Bentuk Hipotesis 2. Hipotesis asosiatif, yaitu jawaban sementara terhadap rumusan masalah asosiatif (menghubungkan antara variabel) H: Kepuasan pasien berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pasien
H: Jumlah nasabah berpengaruh terhadap kinerja keuangan bank CBA H: Semangat kerja karyawan berpengaruh positif terhadap produktifitas karyawan
Jenis Hipotesis HIPOTESIS PENELITIAN
HIPOTESIS STATISTIK
Untuk penelitian deskriptif, kualitatif, dan eksploratif Untuk penelitian populasi (sensus)
Untuk penelitian kuantitatif
Tidak menggunakan istilah Signifikansi
Pembuktian hipotesis menggunakan taraf kesalahan atau taraf kepercayaan (signifikansi)
Penelitian menggunakan sampel (hasil penelitian digeneralisir untuk populasi)
Kriteria Hipotesis yang baik: Dikembangkan dengan teori yang sudah ada, penjelasan logis atau hasil hasil penelitian sebelumnya. Hipotesis menunjukkan maksudnya dengan jelas.
Hipotesis dapat diuji Hipotesis ini lebih baik dibanding hipotesis kompetisinya.
FORMAT HIPOTESIS 1. PERNYATAAN “JIKA – MAKA “ 2. HIPOTESIS NOL DAN ALTERNATIF 3. HIPOTESIS DIRECTIONAL DAN NON DIRECTIONAL
PERNYATAAN “JIKA- MAKA’ CONTOH: Jika pegawai mengalami tekanan dalam bekerja yang lebih rendah, maka mereka akan memperoleh kepuasan kerja yang lebih tinggi.
Hipotesis nol (H0) dan Hipotesis Alternatif (H1) Hipotesis nol (H0), adalah hipotesis yang dicoba untuk ditolak (rejected atau refuted). Hipotesis yang menyatakan kenetralan terhadap suatu keadaan (tidak ada beda, tidak ada hubungan, ..tidak …) Hipotesis alternatif (H1), adalah hipotesis yang dicoba untuk diterima (accepted) atau didukung (supported). Hipotesis alternatif berlawanan dengan hipotesis nol. Hipotesis alternatif merupakan dugaan yang menunjukkan terdapat perbedaan diantara dua buah variabel.
HIPOTESIS NOL (H0) DAN HIPOTESIS ALTERNATIF (H1) CONTOH:
Ho= Tidak ada pengaruh signifikan kenaikan gaji terhadap kinerja pegawai. H1 = Ada pengaruh signifikan kenaikan gaji terhadap kinerja pegawai.
HIPOTESIS DIRECTIONAL DAN NON DIRECTIONAL Hipotesis directional adalah hipotesis yang menyatakan sifat dan arah hubungan secara tegas antara dua atau lebih variabel. Contoh: Kualitas pelayanan Jasa perpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pasien rumah sakit.
Hipotesis non directional adalah hipotesis yang tidak menyatakan arah hubungan antara variabel. Hipotesis ini digunakan bila 1). Belum ada teori yang menjadi landasan untuk menentukan arah hubungan antar variabel 2). Menurut riset terdahulu ditemukan belum ada kejelasan hubungan antar variabel yang diteliti.
Contoh Hipotesis Non Directional : Ada hubungan langsung variabel gaya kepemimpinan dengan ketidakpastian lingkungan bisnis.
Ciri-Ciri Hipotesis Yang Baik: 1.
Dinyatakan dalam kalimat yang tegas Upah memiliki pengaruh yang berarti terhadap produktifitas karyawan (jelas) Upah memiliki pengaruh yang kurang berarti terhadap produktifitas karyawan (tidak jelas) 2. Dapat diuji secara alamiah Upah memiliki pengaruh yang berarti terhadap produktifitas karyawan (dapat diuji) Batu yang belum pernah terlihat oleh mata manusia dapat berkembang biak (Pada hipotesis ini tidak dapat dibuktikan karena kita tidak dapat mengumpulkan data tentang batu yang belum terlihat manusia) 3. Dasar dalam merumuskan hipotesis kuat Harga barang berpengaruh negatif terhadap permintaan (memiliki dasar kuat yaitu teori permintaan dan penawaran) Uang saku memiliki pengaruh yang signifikant terhadap jam belajar mahasiswa. (tidak memiliki dasar kuat)
Finish...