METODE PENELITIAN Desain Penelitian, Waktu danTempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Sumur Batu, Bantar Gebang Bekasi. Penelitian dilakukan pada bulan Agustusi 2012. Desain penelitian ini bersifat deskriptif sedangkan rancangan penelitian dilakukan secara cross sectional (potong lintang), dimana antara variabel bebas dan terikat diukur pada saat yang sama. Jumlah dan Cara Pengambilan Sampel Populasi dalam penelitian adalah ibu – ibu yang mempunyai balita dan terdaftar di posyandu Anggrek RW 01 Kelurahan Sumur Batu Bantar Gebang Bekasi. Sampel penelitian ini diambil dari sebagian populasi yang memenuhi kriteria inklusi yaitu ibu – ibu yang mempunyai balita usia 2-5 tahun di posyandu Anggrek RW 01 Kelurahan Sumur Batu Bantar Gebang Bekasi yang bersedia mengikuti penilitian. Kriteria eksklusi dalam penelitian ini yaitu ibu – ibu yang tidak bersedia dalam mengikuti penelitian atau menarik diri dari penelitian . Besarnya populasi yang ada yaitu sebesar 150 anak balita. Besarnya sampel yang dijadikan responden penelitian diperoleh dengan menggunakan rumus: n = Z2 1-α/2 P (1-P) d2 dimana
n
: Jumlah sampel 2
Z
1-α/2
: derajat kepercayaan (1.96)
D
: presisi (0.10)
P
: proporsi ibu balita pada populasi (0.5)
Dari rumus tersebut diperoleh jumlah sampel sebanyak 58 orang dengan derajat kepercayaan 95%. Jenis dan Cara Pengumpulan Data Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer terdiri dari karakteristik balita yaitu umur, jenis kelamin, berat badan dan tinggi badan. Data jenis kelamin balita terdiri atas dua yakni perempuan dan laki – laki. Data jenis kelamin dan umur balita diambil menggunakan alat bantu berupa kuesioner dan diambil dengan metode wawancara. Berat badan dan tinggi badan balita diambil dengan menggunakan
alat bantu berupa timbangan dacin dengan kapasitas maksimal 25 kg dengan kelitelitan 0.1 kg, sedangkan data tinggi badan balita diambil dengan menggunakan alat ukur panjang badan untuk balita yang belum dapat berdiri tegak dan microtoise untuk anak yang sudah dapat berdiri tegap. Pembedaan alat ukur tinggi badan ini dilakukan karena jika balita yang belum dapat berdiri tegap diukur menggunakan
microtoise
maka
akan
terjadi bias dalam
pengukurannya sehingga data yang diperoleh pun tidak valid. Data karakteristik ibu yang terdiri dari data umur ibu, pekerjaan ibu,pendidikan ibu diperoleh dengan menggunakan alat bantu berupa kuesioner dan diambil dengan metode wawancara. Data karakteristik ibu ini berguna dalam mencari hubungan dengan variabel lainnya. Data pendidikan ibu dikelompokkan menjadi tidak sekolah, SD,SMP, SMA/sederajat, Akademi, dan Sarjana, sedangkan pekerjaan ibu dibedakan menjadi ibu rumah tangga, PNS, karyawan swasta, wiraswasta, dan lain-lain. Data karakteristik keluarga terdiri dari pendapatan keluarga dan jumlah anggota
keluarga, umur penyapihan
dan praktek pemberian
makanan
pendamping ASI kepada balita yang terdiri dari umur pertama kali diberikan makanan pendamping ASI, jenis makanan pertama, jenis makanan pendamping ASI yang saat ini dikonsumsi, frekuensi pemberian makanan pendamping ASI, pemberian makanan selingan dan frekuensi pemberian makanan selingan diperoleh
menggunakan
wawancara.
Data
umur
alat
bantu
penyapihan
berupa dan
kuesioner
praktek
dengan
pemberian
metode makanan
pendamping ASI kepada balita ditanyakan kepada ibu balita dengan pertanyaan yakni hingga usia berapa balita diberikan ASI, usia berapa balita mulai diberikan makan pendamping ASI, jenis makanan pendamping ASI yang pertama kali diberikan, berapa kali dalam sehari atau frekuensi pemberian makanan pendamping
ASI
dan
makanan
selingan,
alasan
pemberian
makanan
pendamping ASI dan makanan selingan Data sekunder yang dikumpulkan adalah data umum wilayah penelitian terdiri dari keadaan goegrafi, jumlah penduduk, pendidikan penduduk, agama, fasilitas dan sarana kesehatan masyarakat yang diperoleh dari kelurahan dan puskesmas setempat. Data kehadiran ibu diposyandu yang diperoleh dari data register posyandu
Tabel 3 Variabel dan cara pengumpulan data No
Variabel
Indikator
Cara Pengumpulan Data
1
Karakteristik contoh
-
Jenis kelamin Umur Berat badan Tinggi badan
Wawancara langsung dengan menggunakan kuesioner dan pengukuran menggunakan microtoise.
2
Karakteristik keluarga
-
Pendidikan orang tua Pekerjaan orang tua Pendapatan keluarga Besar keluarga Umur Jumlah anggota keluarga
Wawancara langsung dengan menggunakan kuesioner
3
Umur penyapihan
- Usia awal penyapihan - Pemberian ASI
Wawancara langsung dengan menggunakan kuesioner
4
Pemberian makanan tambahan
-
Usia awal pemberian Jenis makanan Frekuensi pemberian Kebersihan balita Kebersihan ibu balita Praktek cuci tangan Keberadaan tempat sampah dan mck Diare Demam Batuk Pilek
Wawancara langsung dengan menggunakan kuesioner.
Wawancara langsung dengan menggunakan kuesioner.
5
Kebersihan diri dan lingkungan
-
7
Penyakit infeksi
-
8
Pola pemberian MPASI
8
Frekunsi pangan sumber protein
9.
Frekuensi jajanan
- Umur pertama kali diberikan MP-ASI - Frekuensi pemberian - Jenis makanan - Kebiasaan konsumsi pangan sumber protein dalam satu hari, satu minggu dan satu bulan - Kebiasaan konsumsi jajanan dalam satu hari
Wawancara langsung dengan menggunakan kuesioner.
Wawancara langsung dengan menggunakan kuesioner.
Wawancara langsung dengan menggunakan kuesioner.
Kebiasaan konsumsi pangan sumber protein dalam satu hari, satu minggu dan satu bulan
Pengolahan dan Analisis Data Proses pengolahan data terdiri atas editing semua data yang sudah terkumpul diteliti kembali dengan cara memeriksa kuesioner (data identitas responden) untuk menghindari terjadinya kesalahan/ adanya data yang belum terisi, coding dimana setelah dilakukan editing, selanjutnya adalah memberikan kode tertentu pada tiap-tiap data, sehingga memudahkan dalam melakukan analisa data. Tahap selanjutnya tabulating dimana pada tahap ini hasil dikelompokkan dengan teliti dan teratur, dijumlahkan dan dituliskan dalam bentuk tabel dan yang terakhir adalah analiting dimana data status gizi yang telah dikumpulkan kemudian diolah dengan cara manual, data asupan zat gizi menggunakan komputer dengan program food prosessor paket dan dianalisis dengan menggunakan paket analisis program statistik.Pengolahan dan analisis data akan dilakukan dengan computer menggunakan program Microsoft Excel dan program Statistical program for Social Science (SPSS) for Windows versi 17.0. Untuk memperoleh data status gizi balita diperlukan data berat badan (BB) serta tinggi badan (TB) serta umur yang diperoleh dari penimbangan dan wawancara. Setelah mendapatkan data berat badan dan tinggi badan responden, peneliti menghitung status gizi menggunakan z-score berdasarkan indeks BB/U, TB/U dan BB/TB, kemudian setelah didapat data status gizi dkelompokkan
menurut
klasifikasi
yang
telah
ada.
Umur
penyapihan
diklasifikasikan atas 3 kategori yaitu : <12bulan, 12-24 bulan dan >24bulan. Dalam penelitian ini digunakan teknik analisis data terbagi menjadi dua yakni analisis univariat dan analisis bivariat. Analisa Univariat yaitu analisa yang dilakukan terhadap masing – masing variabel. Hasil analisa univariat adalah berupa tabel distribusi frekuensi umur balita, pekerjaan ibu, pendidikan ibu, pengetahuan ibu, besar keluarga, pendapatan keluarga, umur awal pemberian makanan tambahan, jenis makanan tambahan yang diberikan pertama kali, frekuensi pemberian makanan tambahan dan status gizi balita. Analisis Bivariat digunakan untuk mencari hubungan variabel bebas dan variabel terikat dengan uji statistik yang disesuaikan skala data yang ada. Analisa Bivariat, dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan, data yang diolah yaitu : Hubungan antara karakteristik keluarga (pendidikan, pekerjaan,jumlah anggota keluarga dan pendapatan) dengan umur penyapihan balita,dengan praktek pemberian makanan tambahan dan dengan status gizi balita. Hubungan antara
umur penyapihan dengan status gizi balita dan yang terakhir adalah mengetahui hubungan antara praktek pemberian makanan tambahan dengan status gizi balita. Analisa bivariat digunakan untuk mencari hubungan dan membuktikan hipotesis dua variabel. Data yang didapat kemudian dianalisisdengan uji statistik yaitu Spearman. Definisi Operasional Umur
adalah
Lamanya
responden
hidup
sejak
lahir
sampai
dengan
pengumpulan data yang dinyatakan dalam tahun. Jenis kelamin adalah status gender seseorang yang dapat dilihat dari postur fisik atau dengan kartu identitas. Status Gizi adalah keadan gizi responden pada saat pengambilan data yang didapat berdasarkan skor z –score MP-ASI adalah makanan yang diberikan kepada bayi sebagai pendamping ASI setelah bayi berusia lebih dari enam bulan. Pola Pemberian MP-ASI adalah cara pemberian MP –ASI yang meliputi usia pertama kali pemberian, bentuk MP-ASI yang diberikan, dan frekuensi pemberian MP-ASI. Karakteristik keluarga adalah ciri yang dimiliki oleh keluarga seperti besar keluarga, pendidikan ibu, pekerjaan ibu, pengetahuan ibu, dan pendapatan keluarga. Besar keluarga adalah banyaknya anggota keluarga yang tinggal bersama dan menjadi tanggunan dari kepala keluarga. Pendapatan keluarga adalah jumlah penghasilan keluarga per kapita perbulan baik dalam bentuk uang atau bahan makanan yang dikonfersikan kedalam nilai uang. Pengetahuan gizi ibu adalah sejumlah skor yang diperoleh ibu bayi dari sejumlah pertanyaan yang diberikan meliputi manfaat ASI, cara pemberian ASI dan MP-ASI serta alasan pemberian ASI dan MP-ASI. Penyapihan adalah keadaan dimana anak balita sudah tidak diberikan ASI lagi oleh ibu. Infeksi adalah kejadian terkenanya penyakit pada balita berupa infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) dan diare. Penyakit ini biasanya disebabkan karena kurangnya dalam menjaga kebersihan diri dan lingkungan serta keadaan sekitar yang tidak medukung