BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Betakang Masalah Lima puluh tahun yang lalu rumah sakit hampir semata-mata merupakan tempat pembedahan dan tempat pasien penyakit gawat diringankan penderitaannya selama hari-hari yang paling menyakitkan. Rumah sakit memainkan peranan yang jauh lebih besar ditengah masyarakat sekarang dari pada yang terjadi sebelumnya. Bagi rata-rata orang Amerika, rumah sakit merupakan tempat dilahirkan dan tempat akan meninggal dunia. Selain itu nafas yang pertama dan yang terakhir, akan menerima sebagian besar pengobatannya baik untuk penyakit ringan maupun penyakit berat dalam kamar rumah sakit, bagian darurat ataupun poliklinik. Kedudukan rumah sakit telah mendatangkan perubahan radikal dalam praktek kedokteran. Kemajuan ilmu kedokteran telah merombak rumah sakit umum jangka pendek menjadi pusat praktek kedokteran. 1.1.1 Rumah Sakit Pertama di Bandung Pada tahun 1895 di Bandung mulai dirintis pernbangunan kompleks bangunan "Institutt Pasteur yang ditujukan untuk mengatasi vvabah penyakit tropis. Selain Institutt Pasteur juga terdapat dua lembaga sosial yang ada di Bandung, yaitu Blindenin,stitult ( lembaga tuna netra ) dan Doofstoommeningstitutt (lembaga tuna rungu dan wicara ). "Blindeninstitutt" atau juga disebut "rumah buta" yang terletak dijalan Padjajaran, dirintis dan didirikan oleh Dr. Westhoff pada tahun 1920-an. Westhoff dokter spesialis mata juga mendirikan Konigin Wilhelmina Doglijdersgatshuis ( RS. Mata Cicendo ) Secara umum rumah sakit dapat ditinjau dari segi pemilikan, pengelolaan, klasffikasi, serla pelayanan yang membedakannya, sehingga terlihat jelas perbedaannya. Ditinjau dari segi pemilikan rumah sakit terdiri dari, rumah sakit swasta dan rumah sakil pemerintah. Demikian pula dengan pengelolaannya, yaitu rumah sakit Departemen Kesehatan, Pemda TK.I., Pemda TK.II., Departemen Hankam dan lain-lain. Ditinjau dari klasitikasinya rumah sakit terdiri dari A-B-C-D ( untuk rumah sakit pemerintah dan swasta ). Rumah sakit sebagai suatu menyelenggarakan kegiatan seperti :
lembaga
umum
kepada
www.stisitelkom.ac.id
masyarakat
yang
1
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
A. Pelayanan kesehatan : kuratif, rehabMatif, preventif, promotif ; melalui pelayanan medis, rawat, inap, administratif ; dengan jalan rawat jalan, rawat inap, darurat. B. Menyelenggarakan pendidikan para medis. C. Membantu pendidikan tenaga medis. D. Membantu menyelenggarakan penelttian dan pengembangan kesehatan serta penyelidikan epidemologi. 1.1.2 Rumah Sakit Al-Islam Rumah sakit Al-Islam berdiri pada bulan Agustus 1990, dibawah yayasan Rumah Sakit Islam BKSWI Jawa Barat, dengan keinginan yang kuat untuk memiliki rumah sakit yang Islami dan didorong oleh keinginan untuk membuktikan bahwa umat Islam mampu mengurus sebuah rumah sakil yang representatif. Rumah sakit AI-Islam dicanangkan sebagai rumah dengen orientasi Acute General Hospiter ( rumah sakit umum yang lengkap ) hingga saat ini telah dilengkapi dengan berbagai peralatan medis mutahir serta tenaga ahli dari berbagai bidang keahlian. Adapun tujuan pelayanan yang diselenggarakan oleh rumah sakit adalah Diperuntukkan bagi seluruh lapisan masyarakat tanpa membedakan ras, agama, maupun status sosial ekonominya. Namun rumah sakit Al-Islam tetap berusaha menampilkan pelayanan yang Islami sehingga umat Islam di Jawa Barat dapat menikmati Islaminya pelayanan Rumah sakit Tahun 1990 mulai beroperasi rumah sekit
dengan tahapen sebagai berikut :
a. Dibuka ruang rawat jalan b. Rawat inap dengan memiliki tempat tidur 8 buah Pada tahun 1991 dimulainya pembangunan gedung belakang yang kini digunakan sebagai ruang rawat inap, selesei pada bulan Maret 1992 dengan memiliki tiga lantai. Lantai satu digunakan untuk ruang tunggu, ruang periksa ( ruang rawat jalan ), ruang karyawan, ruang rawat inap D, kelas II yeng terletak dibagian belakang, binatu. Lantai dua merupakan tempat rawat inap kelas I, VIP. Lantai III ruang rawat inap kelas III khusus laki-laki. Umumnya ruangan di rumah sakit AiIslam menggunakan wama kuning gading, masing-masing ruangan tampak sempit karena masih tahap pembangunan. Penerapan tekstil nampak pada ruang rawat inap kelas I, kelas II, kelas III, dan VIP. Untuk tirai masing-masing k1as dibedakan dari wama dan jenis bahan yang digunakan, untuk kelas I wama hijau dan kuning gading ( tidak bermotif ), kelas II wama putih dan bermotif, kelas tiga wama kuning gading, V1P warna yang digunakan putih. Jenis bahan yang digunakan katun dan satin. Penerapan tekstil ruang rawat inap VIP selain tirai juga terdapat satu set kursi tunggu keluarga.
www.stisitelkom.ac.id
2
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
Tekstil di rumah sakit memiliki peranan penting, secara psikologis pada umumnya wama memberikan kecenderungan meredakan penderitaan pasien misalnya wama kuning dan jingga, mampu menghilangkan rasa lesu pada pasien khususnya pasien geristrik atau jiwa. Pada rumeh sakit Al-Islam Bendung tekstil yang Islami tidak nampak, sehingga tidak sesuai dengan motto yaitu " Rumah sakit Al-Islam sahabat anda menuju sehat Islami. 1.2. Identillicast Masalah Permaselahannya adalah Bagaimana penerapan motif tekstil yang terdapat dirumah sakit Al-Islam dan sejauhmana pengaruh penerapan tekstil ternadap aspek psikologis pasien rawat inap ataupun rawat jalan di rumah sakit AI-Islam. 1.3. Perumusan Masalah Berdasarkan permasalahannya, maka kajian ini dirumuskan sebagai berikut : 1. Bagaimana penerapan tekstil pada rumah sakil Al-Islam, dilihat dari segi fungsi bagi pasien rawat inap ? 2. Apakah penerapan tekstil pada interior rurnah sakit AI-Islam sesuai dengan motto -Rumah Sakit Al -Islam Sahabat Anda Menuju Sehat Islamr? 3. Apa yang menjadi penghambat penerapan lekstil interior dirumah sakit Al-Islam? 1.4. Pembatasan Masalah Kajian penerapan tekstil pads interlor rumah sakit Al-Islam terdiri dari ruang rawat inap baik kelas I dan kelas VIP yang sudah nampak jelas unsur-unsur tekstilnya. Penerapan tekstil interior ruang rawat inap kelas I terdiri tirai, tirai pembatas_ Sedangkan pada ruang rawat inap VIP penerapan tekstil interior terdiri dari tirai, trai pembatas, satu set kursi tunggu keluarga. 1.5. TuJuan dan Manfaat Penelttlan Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan tekstil yang digunakan rumah sakit Al-Islam dalam kaitannya dengan aspek psikologis pasien. Manfaat yang diperoleh dari penulisan ini adalah 1. Menambah wawasan keilmuan desain khususnya tekstil, 2. Memberikan masukan pada lembaga rumah sakit Al-Islam,
www.stisitelkom.ac.id
3
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
3. Penerapan tekstil pada interior rumah sakit dapat mendorong pasien agar tidak merasa jenuh, 4. Menambah wawasan behwa penerapan tekstil di rumah sakit memberi dampak yang posilif bagi pasien. 1.6. Metodelogi Penelitian Menurut Prof. Dr. Winarno Suratchmad, M. Sc. Ed. metode deskriptif, yaitu metode penelitian yang mencakup berbagai teknik deskriptif, penelitian yang menuturkan, menganalisa. dan mengklasifikasikan, penyelidikan dengan teknik survei dan studi kasus3. Studi kasus adalah memusatkan perhatian pada suatu kasus secara mendetail dan intensif, subjek yang diselidiki terchri dari satu unit yang dipandang sebagai kasus dalam hal ini lembaga yang melayani pengobatan bagi masyarakat ( Rumah Sakit Al-Islam ). Adapun tehnik pengumpulan data adalah sebagai berikut : a. Teknik observasi langsung ialah teknik dimana penyelidik mengadakan hubungan interaksisecara langsung tanpa perantara, agar mengetahui data secara pasti. b. Wawancara langsung, terulama kepada Kepala Bagian Sekretariat dan Kepala Bidang Dildat, Bagian Rumah Tangga RSAI, untuk memperoleh data yang lebih pasti sesuai dengan objek penelitian yang dite1cukan. c. Angket secara tertulis kepada keluarga pasien rawat inap kelas I dan V1P, perawat, karyawan RSAI. d. Dokumentasi dengan mempelajari arsip yang diberikan oleh pihak rumah sakit secara umum yaitu sejarah berdirinya RSAI dan struktur organisasi. 1.7. Lokasi Ponelitlan Rumah Sakit Al-Islam Jalan Soekamo-Hatta no 644 Bandung. 1.8. AnallsIs Data Sehubungan dengan menggunakan metode deskriptif, maka analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif terutama digunakan untuk mengolah data dan mendeskripsikan data dalam bentuk tampilan data yang lebih bermakna dan mudah dipahami . 1.9. Pembabakan Tullsan Tulisan pada makalah ini dibagi kedalam 5 bab, yaitu :
www.stisitelkom.ac.id
4
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
Bab I. Pendahuluan, yang terdiri dari latar belakang, identifikasi masalah, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodelogi penelitian, lokasi penelitian, analisis data, dan pembabakan tulisan. Bab II. Tnjauan secan3 umum dan teoritis mengenai rumah sakit, interior rumah sakit dan penerapan tekstil untuk interior rumah sakit. Bab I. Membahas secara empiris mengenai kondisi umum yang ada pada rumah saktt Idni, meliputi ruang rawat inap kelas I dan VIP. Bab IV. Mengenai Analisis penerapan tekstil interior di rumah sakit Al-Islam. Bab V. Kesimpulan dan Saran.
www.stisitelkom.ac.id
5
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1