BAB
I
PENDAHULUAN
Sudah tidak dapat dipungkiri bahwa pendidikan bagi kehidupan manusia merupakan salah satu kebutuhan dasar. Tentunya yang
pendidikan
bermutu
manusia
itu
adanya
dan
yang
relevan
sendiri.
upaya
diharapkan dengan
Karena
pembenahan
yang
itu
adalah tuntutan sangat
pendidikan kebutuhan diperlukan
sungguh-sungguh
dalam
berbagai hal penyelenggaraan pendidikan.
A. Latar
Belakang Masalah
Sekolah
lembaga
dasar.
SD
Dasar
pendidikan
(SD)
merupakan
formal
pada
salah
satu
tingkat
satuan
pendidikan
Sampai saat ini penyelenggaraan pendidikan pada
lamanya
6
tahun,
dengan
komposisi
murid
di
mulai
dari Kelas I sampai dengan Kelas VI. Sebagaimana diatur
dalam Keputusan Mendikbud RI Nomor 0487/U/1992 Bab II. Pasal 2 ayat 1 (1993: 16), bahwa tujuan pendidikan yang ingin dicapai melalui SD yaitu :
"Memberi bekal kemampuan dasar kepada siswa dalam mengembangkan kehidupannya sebagai pribadi, anggota masyarakat, warga negara, serta mempersiapkan siswa untuk melanjutkan ke SLTP". Untuk
mencapai
tujuan
diperlukan
berbagai
pembelajaran
yang
perlu baik
didukung secara
diharapkan bermutu proses
dan
bila
(resources)
mulai
tidak
diperlukan
diantaranya (1983:3)
sasaran
berupa
terdapat
adanya
sumber-sumber dasar, Terlebih-lebih diperlukan
Pada
ahirnya
put)
perlu
dibenahi
dengan
didalam
nonfisik
tersebut
yang
manajemen,
belajar
yang
mengajar
tidak mungkin
berbagai
sumber
yang memadai
baik
Masukan yang dominan
mekanisme
bahwa
pendidikan
dan
kuantitas.
mengemukakan
tersebut
kualitas.
(input)
sarana
proses
memadai
kegiatan
didukung
didalam
proses
yang
fisik
sebagai masukan
melalui
pengembangan
namun proses
secara kualitas maupun
yang
dari
tersebut
masukan
(out
yang
menerapkan
yang tepat.
tercipta,
Hal
lingkungan
serta
dalam
maupun
keluaran
relevan.
Di
berbagai
kuantitas
menciptakan
(KBM)
dengan
pendidikan
harmonis,
kegiatan
memadai.
adanya
pendidikan
dan
proses
prasarana.
"guna
keharusan
pendidikan Winardi
mencapai
berupa
diantaranya peralatan
suatu
tersedianya (materials)".
sarana prasarana pendidikan yang mutlak
bagi
lembaga
pendidikan
pada
SD
jumlahnya
sangat
banyak
ragam. pada
jenis
dan
corak
yang
beraneka
Secara umum barang-barang yang mutlak diperlukan
SD
Negeri
mobuler, raga,
dengan
meliputi
laboratorium,
tanah,
alat
gedung,
peraga,
alat
buku,
kantor,
alat
olah
dan alat kesenian.
SD
yang
berstatus
Negeri
yang
dikelola
di
lingkungan Dinas Pendidikan Kota Bandung yang terpencar di
26
Kecamatan
khususnya
dalam
jumlahnya 836 penyediaan
SD.
Didalam pengelolaan
prasarana
dan
sarana
yang
selama ini telah dilakukan dengan berbagai macam upaya.
Usaha
yang
telah
dilakukan
bersumber dari APBN, Almamater
wakaf,
Sekolah
dan
donatur
APBD,
oleh
instansi
swadaya BP.3,
Dasar
(Gentra
lainnya.
kedinasan
Gerakan Cinta
Masekdas),
Berbagai
usaha
hibah,
tersebut
masih terus menerus diupayakan dan diperjuangkan. Namun
kebutuhan prasarana dan sarana khususnya pada SD Negeri
sampai saat ini belum terpenuhi. Karena itu Sarwoto (1994 : 49) mengemukakan bahwa "tersedianya unsur-unsur dasar tidak
berlimpah-limpah
perlu
didasarkan
Prinsip
ini
barang
yang
hingga
atas
sangatlah
untuk
mempergunakannya
prinsip-prinsip
penting
diperlukan
mengingat
dapat
efisiensi". tidak
selalu
setiap
tersedia.
Keterbatasan itu pada umumnya disebabkan oleh kemampuan
anggaran baik
yang
karena
tersedia.
faktor
Disamping
mekanik
atau
itu secara
setiap
barang
alami
lambat
atau
cepat pasti
setiap
akan mengalami
barang
dihadapkan
kerusakan.
kepada
Selain itu
suatu
resiko
kehilangan. Resiko tersebut dapat terjadi karena faktor kehilafan,
kecerobohan kelalaian, atau faktor alam.
Berhubung
dihadapkan
setiap
pada
pengadaan
faktor
sarana
keterbatasan
dan
atau
prasarana
kelangkaan,
maka dalam penggunaannya disamping harus optimal
juga harus efesien,
tapi
efektif, dan produktif. Oleh sebab
itu terhadap sarana dan prasarana pendidikan yang telah ada
pada
dan
benar
PUOD
(IV
SD
perlu
sesuai C:5),
dilakukan dengan
pengaturan
ketentuan.
ditegaskan
bahwa
secara
tertib
Dalam Buku
Dirjen
"setiap
unit/satuan
kerja dalam pengaturan barang inventaris yang ada harus melakukan
pengisian
pormulir".
Pengaturan
ini
dimaksudkan paling tidak untuk mengetahui dengan tepat mengenai mutlak itu
kondisi
harus
berada,
dan
keberadaan
diketahui berapa
kepemilikannya,
dari
banyak
dari
barang.
segi
lokasi dimana
jumlahnya,
mana
Setiap barang
asal
bagaimana
usul
barang status
barang
itu
diperoleh dan berapa nilai harganya. Untuk dapat mengatur barang inventaris yang telah
ada pada SD diperlukan kemampuan pegawai yang terampil.
Walaupun
mungkin
mengelola
SD
sudah
Instansi/Dinas banyak
yang
melakukan
berkompeten
berbagai
upaya
pembenahan Sumber Daya Manusia (SDM) pengelola barang, seperti
rapat,
melalui
dan
penataran,
cara-cara
diklat,
lainnya.
pengarahan
Namun
upaya
teknis,
pembenahan
yang telah dilakukan itu belum bisa dijadikan jaminan bahwa
inventarisasi
barang
benar sesuai dengan
ketentuan.
yang berstatus inventaris,
kemampuan dibarengi dan
manajerial dengan
mengurus
kejujuran, keras.
Seandainya
mentalitas inventaris ketentuan.
Hal
tapi
aparat itu
memadai,
mungkin ini
perlu
juga
harus
Dalam mengatur didukung
dengan
kesabaran, dan bahkan perlu kerja
teknis
tidak
Dalam menangani barang
teknis,
sangat
SDM
kurang
secara
disamping dituntut memiliki
dan
barang
dan
dilaksanakan
kemampuan mentalitas.
ketekunan,
manajerial
telah
yang
berupa
tersedia, maka
dapat
tapi
bila
pengaturan
dijamin
menunjukkan
kemampuan
bahwa
segi
barang
sesuai
dengan
mengurus
dan
mengatur barang inventaris sungguh tidak bisa dianggap
ringan ini
dan
terlebih
disebabkan
nilai
harga,
kehilangan. inventarisasi
lagi
tidak
bisa
disepelekan.
setiap barang mempunyai
karena Dengan sarana
itu akan dihadapkan mengandung prasarana
resiko
nilai
guna
dengan itulah
pendidikan
yang
ada pada SD merupakan hal yang mutlak diperlukan.
Hal dan
resiko maka telah
Rasanya sering terjadi kasus yang berkaitan dengan barang inventaris yang terdapat pada SD Negeri di Kota
Bandung. Kasus demi kasus itu misalnya berupa pengakuan kepemilikan
tanah,
kehilangan
alat
kantor,
mobuler,
buku-buku yang selama ini banyak yang tidak berada di dan
perpustakaan, setiap
banyak
terjadi
bersangkutan
Namun
data
pendaftaran membawa
catatan
yang terdapat diminta terlambat
lama
untuk
Kepala
belum
inventaris. maka
secara
yang atasan
dilakukan
bila
diadakan
mendadak
petugas
dengan
Bukti
laporan
mengenai
keadaan
bahkan
terkadang
diabaikan.
dan
SD
tentu
disesuaiakan
tidak akurat
Dalam
kepada
Buktinya
pada suatu ruangan.
barang inventaris
lainnya.
laporan
demikian
barang,
kasus
mungkin
menyampaikan
langsungnya.
penyesuaian
kasus
lagi
barang
lainnya,
barang,
bila
sering
Akibatnya
tidak
up
data
to date.
Keadaan ini menunjukkan ketidakteraturan dalam mengatur
barang
inventaris.
Berarti
juga
merupakan
indikator
yang menujukkan bahwa pengaturan dan pengurusan barang inventaris masih belum sesuai dengan ketentuan. Apabila
kondisi pengaturan barang inventaris tersebut dibiarkan berlanjut, lebih
besar
keakuratan
maka
akan
mempunyai
dampak
dan
berat.
Diantaranya
data
akan
menyulitkan
negatif
dengan
yang
tidak
ketepatan
ada
dalam
menyusun
perencanaan
Pada
akhirnya
biasa
dalam
dapat
menimbulkan
kebutuhan
dapat
dan
menimbulkan
pembiayaan
pengadaan
pemborosan
pendidikan.
rendahnya
Lebih
kinerja
barang.
yang
luar
jauh
lagi
bagi
pengelola
pendidikan pada tingkat Sekolah Dasar.
Agar
barang
inventaris
yang
terdapat
pada
SD
Negeri dapat diatur sesuai dengan ketentuan, disamping perlu
keahlian
perlu
juga
dan
mentalitas
adanya
pengawasan
instansi yang berkompeten. 138)
mengemukakan
dimaksudkan
tidak
betul".
akan Ini
dari
barang,
berbagai
Sondang P.
bahwa
menentukan
ketidakberesan,
pengelola
Siagian
"pengawasan
siapa
tetapi
berarti
yang
untuk menemukan juga
unsur (1989 :
tidak
salah
pengawasan
maka
untuk
jika
ada
apa
yang
bermaksud
agar setiap pegawai dimaksudkan agar dalam melaksanakan tugasnya
dapat
petunjuk,
arahan,
demi
sesuai
dengan
ketentuan,
kebijakan,
dan peraturan - peraturan
tercapainya tujuan yang diharapkan. harus
Pengawasan
terhadap pengaturan barang inventaris yang
tingkat
juga
pada
SD
Negeri
Kecamatan dan
perlu
(Bawasda)
dilakukan yang
khusus
melalui
Karena itulah
pengawasan
terdapat
dilakukan
rencana,
perlu
Kota.
oleh
berbagai
dilakukan
Dalam hal
Badan
membidangi
sistim.
mulai
dari
ini pengawasan
Pengawasan kekayaan
Daerah daerah.
Dengan
keterlibatan
pengawasan,
dinilai
maka
memadai
berbagai
sistim
untuk
instansi
pengawasan
menertibkan
dalam me yang
ada
pengaturan
dapat
barang
inventaris.
Hal-hal penelitian dalam
itulah secara
yang
ilmiah
kaitannya
dengan
mendorong mengenai
untuk sistem
inventarisasi
melakukan pengawasan
prasarana
sarana pendidikan yang terdapat pada SD Negeri di
dan Kota
Bandung.
B.
Rumusan
Masalah
Seperti merupakan
setiap
telah
salah
dikemukakan
satu
organisasi.
fungsi
Pengawasan
bahwa
pokok
manajemen
dimaksudkan
mencari siapa yang berbuat salah,
pekerjaan apa yang belum benar.
pengawasan
bukan
dalam
untuk
tetapi untuk mencari
Pengawasan akan lebih
penting apabila disadari bahwa setiap manusia disamping memiliki
kelebihan
tetapi
juga
memiliki
kekurangan.
Telah dikemukakan juga bahwa prasarana dan sarana juga
sebagai salah satu sumber yang mutlak diperlukan dalam proses
pendidikan.
Walaupun
berbagai
upaya
telah
dilakukan untuk memenuhi kebutuhan prasarana dan sarana
pendidikan pada SD Negeri di Kota Bandung baik secara kualitatif maupun kuantitatif, terpenuhi
secara
penyediaan
sarana
dihadapkan
pada
kemampuan sarana
dalam
namun tetap belum pernah
maksimal. prasarana
Hal sudah
faktor
segi
prasarana
ini
tentu
yang
setiap
akan
keterbatasan,
pembiayaan.
pendidikan
karena
selalu
terutama
Karena
itu
terhadap
telah
ada
pada
SD
Negeri di Kota Bandung perlu ditangani secara benar dan teratur sesuai dengan ketentuan. Bertitik
dengan
latar
tolak
belakang
sebelumnya,
maka
ini
"sistem
yaitu
prasana
dan
tersebut
dari
yang
sarana
rumusan
masalah menjadi
fokus
pendidikan". ke
dihubungkan
sebagaimana
pengawasan"
dirumuskan
tersebut
dalam
diuraikan
dalam
dan
penelitian
"inventarisasi
Kedua suatu
fokus judul
masalah menjadi
"Sistem pengawasan terhadap inventarisasi Prasarana dan Sarana
Pendidikan
pada
Sekolah
Dasar
Negeri
di
Kota
Bandung". Sistem pengawasan terdiri dari sub-sub sistem yang
satu
sama
dipisah-pisahkan sistem
itu
langsung,
atasan
lain
saling
yang
dapat
pengawasan
membentuk
berupa tidak
langsung/pengawasan
umum/fungsional.
menunjang
yang
satu
tidak
bisa
kesatuan.
Sub
disebut
langsung,
melekat,
Masing-masing
dan
sub
dan
dan sistem
pengawasan pengawasan
pengawasan tersebut
dapat
berkedudukan
pengawasan
sebagai
eksternal.
pengawasan
Selain
intern
itu
setiap
jenis
pengawasan dengan sendirinya diperlukan langkah-langkah pengawasan.
pengawasan
berupa
dalam
kegiatan
untuk ada,
Secara
sistematis,
setiap
pemeriksaan
dibandingkan
dengan
menentukan hal-hal
melakukan
tindak
Sedangkan
yang
termasuk
prasarana
kegiatan atau
terhadap
standar
hasil
atau
sebagai
dimaksud
dengan
dan
dilakukan
pekerjaan
pedoman
langkah
yang
dimiliki.
dan
perbaikan.
inventarisasi
barang
pendidikan,
yaitu
sarana
barang-barang
telah
pengawasan
yang dianggap menyimpang,
lanjut
mengatur
yang
metoda
langkah-langkah
inventaris
Adapun
yang
jenis
ada
kegiatan
inventarisasi dapat meliputi pengisian Kartu Inventaris Ruangan
(KIR),
Inventaris setiap data,
(BI),
jenis
dan
Inventaris
pelaporan
tersebut
keakuratan data, Kedua
teramat
fokus
penting
diterapkannya dapat
Kartu
prasarana
dan
Barang.
untuk
Kegiatan
dalam
di
kelengkapan
atas
mengingat
pengawasan
ketidakteraturan sarana
Buku
up to date.
tersebut
diteliti,
sistem
(KIB),
menunjukkan
dan data yang
permasalahan
suatu
mengurangi
perlu
Barang
dalam
pendidikan.
paling
terasa
dengan tidak
inventarisasi
Pengawasan
dari
berbagai instansi yang berkompeten di tingkat Kecamatan
11
dan Kota, maka paling tidak data prasarana dan sarana pendidikan pada SD Negeri
akan menjadi
lebih
akurat,
lengkap, dan up to date.
Kedua fokus masalah dalam penelitian ini diajukan dalam bentuk dua rumusan pertanyaan
1. Sudah
sejauhmana
sistem
pokok, yaitu:
pengawasan
yang
berjalan
selama ini.
2. Dengan sistem pengawasan yang ada, kondisi
pelaksanaan
sudah sejauhmana
inventarisasi
prasarana
dan
sarana pendidikan pada SD Negeri di Kota Bandung. Apabila lebih
kedua
lanjut,
pertanyaan
maka
dapat
pokok
tersebut
diidentifikasi
dirinci
ke
dalam
beberapa bentuk pertanyaan sebagai berikut: 1. Sistem pengawasan.
a. Apakah
instansi/pejabat
yang berkompeten
telah
melakukan pengawasan? b. Sistem pengawasan apa saja yang selama ini sudah dilaksanakan?
c. Aspek-aspek
apa
saja
yang
diperiksa
terhadap
inventarisasi prasarana dan sarana?
d. Bagaimana dilakukan
langkah-langkah terhadap
sarana pendidikan?
pengawasan
inventarisasi
prasarana
yang dan
12
2. Inventarisasi prasarana dan sarana pendidikan.
a. Apakah
pada
prasarana KIR,
KIB,
b. Apakah
Negeri
dan
sarana
BHB,
dan BI?
di
terdapat
SD
dalam
BI,
dalam
pendidikan
BHB,
kelengkapan,
menginventarisasi sudah
membuat
KIB,
dan
KIR
sudah
kebenaran,
dan
keakuratan
data prasarana dan sarana pendidikan? c. Apakah
pada
pendidikan
setiap
yang
ada
prasarana
pada
dan
SD Negeri
sarana
sudah
telah
dibubuhi penomoran barang?
d. Apakah
tanah
memiliki
e. Apakah
yang
ditempati
SD
Negeri
sudah
sertifikat?
setiap
SD
Negeri
pada
setiap
semester
telah melakukan pelaporan barang? Dengan
langsung, melekat, kerja,
maka
sistem
tidak dan
kerja,
sistem
memperkuat.
bahwa
"Dengan
mengendalikan
prasarana
yang
yang
Sujamto
pengawasan
langsung,
dilakukan
dapat
sarana
satu saling
(1986
atau
oleh
Ini
dengan
unit
mengetahui yang
dan
mengemukakan
dapat
berarti
pendidikan
sistim
melengkapi
:50)
pengawasan
pekerjaan.
dan
atasan
dapat
sistem
juga
berupa
atau badan pengawasan fungsional,
lainnya
saling
pengawasan
umum
pengawasan
yang
yang
langsung,
bersifat
satuan
pengawasan
pengawasan
dengan
berefek
sistem
inventarisasi sesungguhnya
13
berjalan
selama
ini.
dapat mengarahkan
Di
lain
pihak
sistem pengawasan
kegiatan inventarisasi prasarana dan
sarana pendidikan pada SD Negeri agar terlaksana sesuai dengan petunjuk dan ketentuan yang berlaku.
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Dalam
penelitian
ini
terdapat
beberapa
hal
diharapkan yang dapat memperoleh nilai tambah. dimaksud
dalam
yaitu
adanya
bidang
Administrasi
penelitian
pendidikan,
Pendidikan.
ini
pengembangan
pengembangan
dapat
ilmu
khususnya
yang
Harapan
pengetahuan
dalam
Ilmu
Disamping itu juga diharapkan
memberi
operasional
konstribusi
dalam
terhadap
penyelenggaraan
pendidikan.
2. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan sebagaimana yang telah diuraikan,
dalam
penelitian
ini
terdapat
dua
tujuan
utama yang ingin dicapai, yaitu :
1. Ingin mengetahui sejauh mana sistem pengawasan yang ada
yang
dilakukan
oleh
instansi
yang
berkompeten
14
terhadap
inventarisasi
prasarana
dan
sarana
pendidikan pada SD Negeri.
2. Ingin
mengetahui
inventarisasi
sejauh
prasarana dan
mana sarana
pelaksanaan
pendidikan pada
SD Negeri.
Di
beberapa
dalam
kedua
tujuan
tujuan
yang
utama
bersifat
tersebut mengandung
khusus
yang
ingin
dicapai, yaitu dalam aspek : 1. Sistem Pengawasan.
a. Ingin mengetahui sistem pengawasan apa saja yang dilakukan selama
ini oleh instansi-instansi yang
berkompeten terhadap inventarisasi prasarana dan sarana pendidikan pada SD Negeri.
b. Ingin
mengetahui
diperiksa
aspek-aspek
dalam
apa
inventarisasi
saja
yang
prasarana
dan
sarana pendidikan pada SD Negeri.
c. Ingin
mengetahui
bagaimana
langkah-langkah
pengawasan yang dilakukan terhadap inventarisasi prasarana dan sarana pendidikan pada SD Negeri. 2.
Inventarisasi Prasarana dan Sarana Pendidikan
a. Ingin
mengetahui
apakah
pada
SD
Negeri
KIR,
KIB,
telah
terdapat KIR, KIB, dan BI.
b. Ingin mengetahui
apakah
pada
dan
BI
yang terdapat pada SD Negeri telah lengkap diisi dengan data?
15
c. Ingin dan
mengetahui
sarana
apakah
pendidikan
dalam
yang
setiap
prasarana
telah
tercantum
ada
penulisan penomoran barang? d. Ingin mengetahui Negeri
telah
apakah
tanah
dilengkapi
yang ditempati dengan
SD
sertifikat
kepemilikan tanah? e. Ingin
mengetahui
telah
dibuatkan
apakah
pada
laporan
setiap
keadaan
semester
prasarana
dan
sarana pendidikan?
Untuk
mencapai
penelitian
ini
tujuan
yang
didukung
bersifat
dengan
khusus
data
tersebut,
empirik
yang
diperoleh melalui pengamatan, angket, dan wawancara.
2. Kegunaan Hasil Penelitian
Dengan dicapainya tujuan sebagaimana di uraikan di atas,
hasil
penelitian
ini
dapat
berguna
untuk
kepentingan berbagai pihak, yaitu bagi :
1. Instansi
yang
pengawasan.
berkompeten
Instansi
Pendidikan Kecamatan,
dan
Bawasda
tersebut mengenai
itu Dinas
Pemerintah
masing-masing kondisi
didalam
meliputi
melakukan
Cabang
Dinas
Pendidikan Kota Bandung,
Kota
bisa
Bandung.
Instansi
memperoleh
masukan
inventarisasi prasarana dan
sarana
16
pendidikan
yang berjalan
hasil
dari
untuk
mengambil
penelitian
pembaharuan
Dengan
selama ini
langkah
dalam
demikian
ini.
dapat
bermanfaat
berbagai
melakukan
sistem
Disamping
juga
perbaikan
pengawasan
pengawasan
dan
berikutnya.
setahap
demi
setahap dilakukan dengan cara yang lebih baik. akhirnya
berpengaruh
terhadap
itu
Pada
inventarisasi
prasarana dan sarana pendidikan pada SD Negeri yang lebih baik sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 2. Pelaksana
inventarisasi
pendidikan. adalah
Karena
Pejabat
inventarisasi
SD
Negeri
memperoleh
dan
sarana
dan
itu
amatlah
sarana
dalam
pendidikan
Sekolah
sarana
penting.
pada
dapat
menangani pendidikan,
keyakinan
pendidikan
Sekolah
jawab
dalam
memperteguh
sarana
Kepala
Kepala
masukan
prasarana
dan
maka
dan
bertanggung
dipimpinnya.
dapat
inventarisasi
prasarana
yang
berbagai
inventarisasi sehingga
jabatannya,
prasarana
yang
prasarana
bahwa
Inventarisasi
yang
dilakukan
dengan cara yang asal-asalan akan memperoleh resiko yang besarbaik bagi negara, dan
terutama
sekolah.
bagi
Karena
dirinya itu
pemerintah, masyarakat, sendiri
inventarisasi
sebagai barang
manajer harus
17
dilakukan
secara
sungguh-sungguh.
Terlebih-lebih
setelah mendapat pengawasan yang lebih serius, Kepala
Sekolah
menangani
dapat
lebih
inventarisasi
serius
barang
juga
yang
maka dalam
ada
pada
lingkungan kerja yang menjadi tanggungjawabnya.
3. Pemerintah
Kota
Bandung.
Dengan
yang
berkompeten,
maka inventarisasi prasarana dan sarana
pendidikan
akan
ketentuan.
Kondisi
inventaris
semakin akurat,
semakin
demikian
Bandung,
baik
seluruh
barang
oleh
baiknya
pengawasan
Dengan
dilakukan
semakin
ini
yang
baik
sesuai
lengkap,
kekayaan jumlah
dan
berstatus
barang
to date.
up
Pemerintah
maupun
yang
dengan
berarti data mengenai
maka
jenis,
instansi
nilai
inventaris
Kota harga yang
tersebar pada SD Negeri dapat dihitung secara lebih akurat.
4. Pengembangan hasil
ilmu
penelitian
pengetahuan. ini
Secara
bermanfaat
bagi
keilmuan,
pengembangan
ilmu administrasi pendidikan. Sebagai suatu disiplin ilmu,
administrasi
pendidikan
senantiasa
selalu
dinamis seiring dengan perubahan dan tuntutan jaman.
Dengan
penelitianlah
terus.
Karena
itu
suatu
ilmu
penelitian
ini
dapat
berkembang
merupakan
salah
18
satu
wujud
dari
sekian
banyak
penelitian
guna
pengembangan ilmu administrasi pendidikan.
Perlu penelitian
nyata
ini
membawa
perubahan
Hal
disadari
ini
tentunya
perubahan
diperlukan
tergantung
terkait
juga
dalam
bahwa
tidak
langsung
dalam
melalui
kegunaan
waktu
suatu
dan
terasa
singkat.
proses
juga sejauh mana
pengawasan
dari
bagi
dan
hasil secara
Setiap waktu.
pihak-pihak
inventarisasi
mampu
menyimak informasi dari hasil penelitian ini. Kemudian seberapa berbuat
maupun
besar yang
memberi
lebih
pelaksana
motivasi
baik,
baik
inventarisasi
bagi
bagi
dirinya
pelaku
prasarana
untuk
pengawasan
dan
sarana
pendidikan untuk berbuat yang lebih baik.
D. Penjelasan Konsep
Agar
terdapat
bagi pembaca, beberapa ini.
persepsi
dan
pola
pikir
kiranya perlu adanya penjelasan terhadap
konsep
yang
Konsep-konsep
inventarisasi
kesamaan
terdapat
itu
pada
meliputi
prasarana dan
judul
sistim
penelitian pengawasan,
sarana pendidikan,
dan
SD
Negeri.
1. Sistem sistem
pengawasan pengawasan.
dapat Sub
terdiri sistem
dari
beberapa
pengawasan
sub
dapat
19
terdiri
semua
jenis
pengawasan.
Setiap
pengawasan
satu
memperkuat,
tidak
satu
pengawasan jenis
sama
langkah-langkah
dan
lain
dapat
dan
langkah
saling
dalam
mempengaruhi,
dipisahkan,
dan
membentuk
kesatuan.
2. Inventarisasi prasarana dan sarana pendidikan. ilmu
administrasi
(resources)
terdapat
beberapa
sumber
yang diperlukan dalam proses manajemen.
Sumber-sumber
sering
dikenal
Dalam
juga
itu
diantaranya
disebut
berupa
peralatan
material
atau
yang
perlengkapan.
Dalam dunia pendidikan lazimnya lebih sering disebut sarana dan
prasarana pendidikan.
masing-masing dapat
konteksnya.
Semua
digunakan hanya
Secara
visual
istilah
tergantung pada
setiap
material/
peralatan/perlengkapan/fasilitas/barang/sarana prasarana
Setiap
yang
sesungguhnya
barang
yang
penggunaannya
oleh
Negeri,
semua
maka
barang
inventaris.
mengurus, yang Negeri
mencatat,
berstatus itulah
itu
Kegiatan
dan
disebut
yang
dan
kerja
dikuasai
misalnya
statusnya untuk
melaporkan
inventaris
sarana pendidikan.
ada
unit
barang
dan
berwujud berupa barang.
telah
suatu
itu
inventarisasi
sebagai
mengatur,
seluruh
terdapat
SD
barang
pada
prasarana
SD dan
20
3. Selain SD Negeri, di Kota Bandung terdapat banyak SD yang
berstatus
dominannya berstatus semua
swasta.
paling
tidak
Pegawai Negeri
pembiayaan
prasarana
SD
dan
anggaran
pemerintah.
berstatus
negeri
Sipil
pegawai
(PNS). Ciri
lainnya
pendidikan Di
Kota 836
otonomi
negeri
semua
pengadaan
berjumlah
diselenggerakannya
berstatus
bercirikan
termasuk
sarana
yang
dan
perawatan
merupakan
Bandung, SD.
SD
Sejalan
daerah
beban yang dengan
(otda),
maka
pengelolaan pendidikan termasuk SD negeri sepenuhnya berada pada tanggung jawab Pemerintah Kota Bandung. Secara teknis instansi yang menangani pendidikan di Kota Bandung adalah Dinas Pendidikan Kota Bandung.
Penjelasan
yang
penting.
ketiga
ini
konsep
tersebut
dimaksudkan
merupakan
untuk
hal
menghindari
kesimpangsiuran interpretasi makna penelitian.
E. Kerangka Acuan Penelitian
Dalam penelitian,
alur
pemikiran
yang
kerangka
acuan
digunakan
merupakan
untuk
dasar
mengkaji
permasalahan. Dalam meninjau sistem pengawasan terhadap inventarisasi prasarana dan
sarana pendidikan pada SD
Negeri didasarkan pada beberapa sudut pandang, yaitu:
1. Dalam diagram 1.1 halaman 24,
sebagai
suatu
sistem.
Semua
pengawasan
fungsional
sistem
yang
bentuk
atasan
baik
satu
dalam
sama
pengawasan
bersifat
sub-sub
yaitu
berupa
maupun
internal
pengawasan.
saling
saling mempengaruhi,
dari
pengawasan
dan
eksternal
pengawasan merupakan
sistem
lain
terdiri
langsung
serta langkah-langkah sistem
pengawasan dip
Sub-sub
terkait,
saling
sub-sub tersebut
menunjang,
dan saling ketergantungan yang
membentuk
satu
kesatuan
terhadap
inventarisasi
dalam
sistem
prasarana
pengawasan
dan
sarana
pendidikan pada SD Negeri. 2. Dilihat
dari
segi
tugas,
wewenang,
dan
jawabnya dalam melakukan pengawasan di Pemerintah
Kota
Bandung,
maka
yang
tanggung
lingkungan
berkedudukan
sebagai pengawasan atasan langsung meliputi
Kepala
Cabang Dinas Pendidikan dan Kepala Dinas Pendidikan. Sedangkan
yang
berkedudukan
sebagai
pengawasan
fungsional meliputi Bawasda Pemerintah Kota Bandung, Sub Bagian Perlengkapan, SD,
dan
pejabat, sama
yang
Sub
Seksi
Seksi Prasarana dan Sarana
Prasarana
dan
Sarana.
Semua
unit kerja, dan satuan kerja tersebut satu
lain
saling
membentuk
pengawasan
melengkapi
satu
sebagai
dan
kesatuan
suatu
sistem.
saling
menunjang
dalam
melakukan
Demikian
juga
22
langkah-langkah penggunaan
standar, dan
pencacatan, sistematis. tanpa
Langkah
lainnya
langkah saling
membentuk
yang
dimulai
penilaian,
tindak
didahului
sehingga
yang
pengawasan
lanjut
yang
satu
pembandingan,
dilakukan
langkah-langkah
yang
satu
satu
dan
dengan saling
kesatuan
secara
tidak bisa dilakukan
oleh
terkait
dengan
sebelumnya,
langkah-langkah berkesinambungan
langkah
dalam
sistem
pengawasan.
3. Salah satu fungsi yang mutlak dilakukan oleh Kepala Dinas
Pendidikan dan Kepala Cabang Dinas
adalah
melakukan
pengawasan,
terhadap
inventarisasi
pendidikan
pada
Sub
Bagian
SD
Perlengkapan,
termasuk
prasarana
Negeri.
Pendidikan pengawasan
dan
sarana
Sedangkan bagi
Bawasda,
Seksi
Prasarana
&
Sarana,
dan Sub Seksi Prasarana dan Sarana secara fungsional
merupakan salah satu tugas pokoknya adalah melakukan pengawasan,
termasuk
inventarisasi
prasarana
pengawasan dan
sarana
terhadap
pendidikan
pada
SD Negeri.
4. Konsentrasi sistem
penelitian
sebagai
suatu
tersebut
berperan
terhadap
inventarisasi
kepada
sejauh
sistem
dalam
mana
dalam
pengawasan
melakukan
prasarana
pengawasan
dan
pendidikan pada SD Negeri di Kota Bandung.
dengan
hal
itu
juga
sejauh mana
tahap
sub-sub
sarana
Bersamaan
pelaksanaan
23
inventarisasi
jabatan,
tersebut.
maka
inventarisasi
Konsekuensi
yang
dari
bertanggung
adalah Kepala
suatu
jawab
Sekolah pada
dalam
SD Negeri
yang bersangkutan.
5. Kondisi
baik,
pengawasan
sedang,
yang
atau
selama
ini
kurang
dalam
berjalan
sistem
tentu
membawa
pada kondisi pelaksanaan inventarisasi prasarana dan sarana pendidikan pada SD Negeri. baik,
sedang
tersebut
akan
pembelajaran,
menghitung
dalam
menghasilkan
akuntabilitas
dapat
inventarisasi
menunjang
keakuratan
kekayaan
pendidikan.
tersebut
dalam
kurang
berperan
jumlah
merupakan sarana
atau
Pada kondisi tahap
akhirnya
dijadikan
data,
dapat
negara/daerah,
penggunaan
Pada
proses
dan
prasarana
kondisi
gambaran
dan
kemampuan
kinerja
aparat
yang terlibat dalam penyelenggaraan pendidikan. Secara dapat Pada
skematis
dilihat diagram
pada
mengenai
diagram
tersebut
1.1
acuan pada
mengandung
akuratnya data barang yang
penelitian halaman
makna
berstatus
ini
berikut.
bahwa
dengan
inventaris,
maka
besarnya kekayaan daerah Kota Bandung yang terinvestasi dalam dunia pendidikan khususnya pada SD Negeri dapat diketahui
pengaruh
secara
akurat.
positif terhadap
pendidikan
pada
tingkat
Pendidikan Kecamatan,
Pada
akhirnya
kredibilitas SD
Negeri,
akan
membawa
kinerja aparat Cabang
dan Dinas Pendidikan Kota.
Dinas
Nilai Ekonomi
Nilai Budaya
Diagram 1.1 Kerangka Berfikir
25
Satu hal yang perlu diperhatikan dan jangan sampai diabaikan yaitu faktor nilai.
Pengawasan sebagai suatu
sistem akan
faktor
ada,
dipengaruhi
berkembang,
suatu
instansi,
menerapkan terdapat budaya
dan
unit
kerja,
sistem
faktor
nilai
ekonomi.
dan
terhadap
sarana
dangan
yang
yang Kedua
pelaksanaan
maka
satuan
kerja.
paling
dominan nilai
Dalam
tidak
yaitu
nilai
tersebut
perlu
agar sistem pengawasan menjadi
pendidikan.
tepat,
atau
pengawasan
nilai
dicermati dengan tepat, efektif
nilai-nilai
dan dianut oleh aparat yang ada pada
suatu
dua
oleh
inventarisasi
Seandainya
kedua
faktor
tidak
nilai
prasarana
dicermati
tersebut
dapat
menjadi kendala atau penghambat bagi efektivitas sistem pengawasan itu sendiri. menerapkan
suatu
Dengan demikian sebaik-baiknya
sistem pengawasan
berarti
didalamnya
terkandung setepat-tepatnya mencermati nilai budaya dan nilai
ekonomi.
Hal-hal inilah yang dibahas dalam sajian tioritis dan analisis pada uraian-uraian selanjutnya.