BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum 4.1.1. Profil Sekolah Berdasarkan surat keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayan RI No. 0557/O/1984 SMP Negeri 2 Tuntang berdiri pada tanggal 1 Juli 1984. Tabel 4.1 Indentitas Sekolah Nama Sekolah NSS NPSN Status Sekolah Bentuk Pendidikan Alamat RT RW Nama Dusun Desa/Kelurahan Kode Pos Kecamatan Kabupaten/Kota Propinsi Nomor Telepon Nomor Fax Email Website SK Pendirian Sekolah Tanggal SK Pendirian SK Izin Operasional Tanggal SK Izin Operasional Nama Bank Cabang/KCP/Unit Nomor Rekening Rekening Atas Nama Nama Kepala Sekolah
: : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : :
SMP NEGERI 2 TUNTANG 2.01032E+11 20320272 Negeri SMP Jl. Mertokusumo 1 11 Candi Indah Candirejo 50773 Kec. Tuntang Kab. Semarang Prop. Jawa Tengah 2983418143 2983418143
[email protected] http://www.smpnegeri2tuntang.com 0557/O/1984 1984-11-20 0557/O/1984 1984-11-20 BANK JATENG Salatiga 3-033-09592-8 SMP NEGERI 2 TUNTANG Nur Salim
(Sumber: Profil SMP N 2 Tuntang, 2015)
37
38
4.1.2. Visi dan Misi a. Visi “ Terselenggaranya pendidikan bermutu yang ditandai dengan meningkatnya prestasi dan budi pekerti luhur”. Indikator Visi: a.
Terwujudnya pengembangan kurikulum yang adaptif.
b.
Terwujudnya pengembangan tenaga pendidik dan kependidikan.
c.
Terwujudnya penyelenggaraan proses pemeblajaran aktif, inovatif, kresatif, efektif, dan menyenangkan.
d.
Terwujudnya peningkatan fasilitas pendidikan.
e.
Terwujudya peningkatan kompentensi lulusan.
f.
Terwujudnya peningkatan mutu kelembagaan dan manajemen.
g.
Terwujudnya pengembangan pembiayaan pendidikan yang memadai, wajar, dan adil.
h.
Terwujudnya pengembangan peniliaan.
i.
Terwujudnya pendidikan karakter dan imtaq yang terintegrasi dengan semua mata pelajaran dengan baik.
b. Misi a.
Mewujudkan pengembangan kurikulum yang adaftif.
b.
Meningkatkan pengembangan tenaga pendidikan dan kependidikan.
c.
Mengupayakan penyelengaraan proses pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
d.
Mewujudnya peningkatan fasilitas pendidikan.
e.
Mewujudya peningkatan kompentensi lulusan.
f.
Merwujudnya peningkatan mutu kelembagaan dan manajemen.
g.
Mewujudnya pengembangan pembiayaan pendidikan yang memadai, wajar, dan adil.
h.
Mewujudnya pengembangan peniliaan.
i.
Mewujudnya pendidikan karakter dan imtaq yang terintegrasi dengan semua mata pelajaran dengan baik.
39
4.2. Hasil Penelitian 4.2.1
Analisis SWOT Analisis Strenght, Weakness, Opportunity, dan Threat (SWOT) merupakan
suatu anlisis yang digunakan untuk membandingkan antara faktor internal Strenght dan Weakness dengan faktor Eksternal Opportunity dan Threat. Rekapitulasi Faktor kekuatan dan faktor internal dan faktor eksternal adalah sebagai berikut: 4.2.1.1. Rekapitulasi Faktor Kekuatan Internal a. Peningkatan kompetensi guru. b. Menjalin MoU dengan institusi terkait. c. Memiliki prestasi akademik dan non akademik d.
Letak geografis yang strategis
4.2.1.2. Rekapitulasi Faktor Kelemahan Internal a.
Faslitas pembelajaran kurang.
b.
Input siswa
4.2.1.3. Rekapitulasi Faktor Peluang Eksternal a. Biaya pendidikan gratis b. Penghargaan (reward) terhadap prestasi guru. c. Pameran hasil karya siswa. d. Tingginya minta orang tua untuk menyekolahkan anaknya di sekolah ini. 4.2.1.4.Rekapitulasi Faktor Ancaman Eksternal a. Memberikan peringatam kepada guru yang tidak disiplin. b. Kurang pedulinya orang tua. c. Keamanan.
40
4.3.4. Pembobotan Faktor - Faktor Strategis a) Faktor-Faktor Internal Tabel 4.2. Pembobotan Faktor Internal Faktor – Faktor Internal Kekuatan Peningkatan kompetensi guru Menjalin MoU dengan institusi terkait Memiliki prestasi akademik dan non akademik Letak geografis yang strategis Kelemahan Fasilitas pembelajaran kurang Input siswa Total Keterangan Bobot: *0,0,- 0,05 : Tidak Penting * 0,05-0,10: Cukup Penting
Bobot 0.20 0.15 0.20 0.15 0.15 0.15 1.00
*0,10-0,20 : Penting
b). Pembobotan Faktor Eksternal Tabel 4.3. Pembobotan Faktor Eksternal Faktor- Faktor Eksternal
Bobot
Peluang Biaya pendidikan gratis Penghargaan terhadap prestasi guru Pameran hasil karya siswa Tingginya minat orang tua untuk menyekolahkan anaknya di sekolah ini
0.20 0.20 0.10 0.20
Ancaman Memberikan peringatan kepada guru yang tidak disiplin Kurang pedulinya orang tua Keamanan Total
0.05 0.10 0.15 1.00
Keterangan Bobot: *0,0,05: Tidak Penting
*0,05-0,10: Cukup Penting
* 0,10-0,20: Penting
41
4.3.5 Peratingan Faktor-Faktor Strategis a) Faktor-Faktor Internal Tabel 4.4. Peratingan Faktor Internal SMP N 2 Tuntang Faktor Internal Kekuatan
Rating
Peningkatan kompetensi guru Menjalin MoU dengan institusi terkait Memiliki prestasi akademik dan non akademik Letak geografis yang strategis
4 3 4 4
Kelemahan Fasilitas pembelajaran kurang Input siswa
Keterangan Rating Sangat lemah : 1 Kuat :3
2 2
Lemah Sangat kuat
:2 :4
b) Faktor-Faktor Eksternal Tabel 4.5. Peratingan Faktor Eksternal SMP N 2 Tuntang Faktor Eksternal Peluang
Rating
Biaya pendidikan gratis Penghargaan terhadap prestasi guru Pameran hasil karya siswa Tingginya minat orang tua untuk menyekolahkan anaknya di sekolah ini Ancaman Memberikan peringatan kepada guru yang tidak disiplin Kurang pedulinya orang tua
4 4 3 4
Keamanan
Keterangan Rating Sangat lemah : 1 Kuat :3
Lemah Sangat kuat
:2 :4
2 1 1
42
4.1.4. Matriks IFAS (Internal Factor Analysis Summary) Analisis kondisi internal SMP Negeri 2 Tuntang disusun untuk merumuskan faktor-faktor strategis internal. Analisis kondisi tersebut, dapat melihat peluang dan ancaman yang akan berdampak pada organisasi.
Tabel 4.6. Matriks IFAS Peningkatan Mutu Sekolah SMP N 2 Tuntang Faktor Internal Kekuatan Peningkatan kompetensi guru Menjalin MoU dengan institusi terkait Memiliki prestasi akademik dan non akademik Letak geografis yang strategis Sub Total Kekuatan Kelemahan Fasilitas pembelajaran kurang Input siswa Sub Total Kelemahan Total (Sumber: Data yang diolah, 2015)
Bobot
Rating
Bobot × Rating
0.20 0.15 0.20 0.15
4 3 4 4
0.80 0.45 0.80 0.60 2.65
0.15 0.15
3 1
0.45 0.15 0.60 3.25
1.00
Berdasarkan hasil dari matriks IFAS yang telah disusun pada tabel 4.2 diketahui bahwa nilai IFAS sebesar 3.25 yang didapat dari penjumlahan total faktor kekuatan sebesar 2.65 dan total faktor kelemahan sebesar 0.60. Pada salah satu skor bobot dan rating faktor kekutan tertinggi yang dimiliki oleh SMP Negeri 2 Tuntang adalah memiliki kualitas pada program peningkatan kompetensi guru serta memiliki prestasi akademik dan non akademik sehingga dapat mendukung penerapan strategi agresif. Faktor ini merupakan skor tertinggi (0,80) yang terletak pada bobot 0,20 yang berarti faktor yang penting dan menduduki peringkat 4 (sangat kuat).
43
Skor kelemahan tertinggi yang dimiliki oleh SMP Negeri 2 Tuntang adalah fasilitas pembelajaran kurang dengan skor 0.45, dengan bobot 0,15 (penting) dan berada pada peringkat 3 (kuat). Hal ini bermakna bahwa fasilitas pembelajaran kurang tetapi sangat diperhatikan.
4.1.6 Matriks EFAS (External Factor Analysis Summary) Matriks EFAS disusun untuk merumuskan faktor-faktor strategis dalam kerangka peluang dan acaman. Matriks EFAS dapat dilihat pada tabel 4.3. Tabel 4.3 Matriks EFAS Peningkatan Mutu Sekolah SMP N 2 Tuntang
Faktor Eksternal
Bobot
Rating
Bobot × Rating
0.20 0.20 0.10
4 4 3
0.80 0.80 0.30
0.20
4
0.80
Peluang Biaya pendidikan gratis Penghargaan terhadap prestasi guru Pameran hasil karya siswa Tingginya minat orang tua untuk menyekolahkan anaknya di sekolah ini Sub Total Peluang Ancaman Memberikan peringatan kepada guru yang tidak disiplin Kurang pedulinya orang tua Keamanan Sub Total Ancaman Total (Sumber: Data yang diolah, 2015)
2.70 0.05
2
0.10
0.10
1
0.10
0.15
1
0.15 0.35 3.05
1.00
44
Berdasarkan hasil dari matriks EFAS yang telah disusun pada tabel 4.3 diketahui bahwa nilai EFAS sebesar 3.05 . Pada salah satu skor bobot dan rating faktor peluang tertinggi yang dimiliki oleh SMP Negeri 2 Tuntang antara lain biaya pendidikan gratis, penghargaan terhadap prestasi guru , dan tingginya minat orang tua untuk menyekolahkan anaknya di sekolah ini dengan skor 0,80 dengan bobot 0,20 dan berada pada rating 4 (sangat kuat). Pada salah satu skor ancaman tertinggi adalah faktor keamanan memiliki skor 0,20, dengan bobot 0,20 (penting), dengan bobot 1 (sangat lemah). Usaha dalam hal keamanan masih lemah, misalnya komputer di SMP Negeri 2 Tuntang sudah kebobolan sampai tiga kali.
4.1.6 Matriks IE (Internal External) Alat perumusan strategi ini meringkas dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan utama dalam area-area fungsional organisasi dan juga menjadi landasan untuk mengidentifikasi serta mengevaluasi hubungan di antara area tersebut. Hasil analisis dengan menggunakan matriks IFAS dan EFAS, masing-masing diperoleh skor IFAS 3.25 dan skor EFAS sebesar 3.05. Skor IFAS dan EFAS kemudian dimasukan ke dalam matriks IE dan kemudian ditarik garis vertikal dan horizontal, maka terjadi sebuah titik pertemuan pada sel I (Growth) .
45
IFAS HIGH 3,00-4,00 I
HIGH
GROWTH kosentrasi melalui integrasi vertikal
3,00-4,00
IV
EFAS
MEDIUM
STABILITY
MEDIUM 2,00-3,00
LOW 1,00-2,00
II
III
GROWTH
RENTRECHCMENT
konsentrasi melalui integrasi horizontal V
VI
GROWTH
RENTRECHCMENT
konsentrasi melalui integrasi horizontal, STABILITY profit strategi
2,00-3,00
LOW
Strategi divestasi
VII
VII
IX
GROWTH
GROWTH
LIKUIDASI
diversifikasi konsentrik
1,00-2,00
strategi turn-around
difersifikasi klongmerat
Gambar 4.1. Hasil Matriks Internal Eksternal (IE) Berdasarkan hasil analisis matriks Internal-Eksternal pada gambar 4.1. bahwa organisasi berada pada posisi sel kelima. Strategi yang dapat diterapkan adalah meningkatkan kualitas sumber daya guru dan dengan cara melakukan pelatihanpelatihan serta meningkatkan kerjasama dengan pihak-pihak yang terkait dengan pendidikan.
4.1.7 Diagram SWOT Setelah didapatkan hasil dari tabel IFAS sebesar 2,88 dan tabel EFAS sebesar 2,65, maka selanjutnya adalah memuat titik potong antara sumbu X dan sumbu Y, dimana nilai dari sumbu X didapat dari selisih antara subtotal kekuatan dan subtotal kelemahan, sedangkan untuk nilai sumbu Y didapat dari selisih antara subtotal
46
peluang dan ancaman. Berikut adalah perhitungan untuk mendapatkan titik potong sumbu X dan Y. Sumbu X
Sumbu Y
= subtotal kekuatan-subtotal kelemahan = 2.65 – 0.60 = 2.05 = subtotal peluang-subtotal ancaman = 2.70 – 0.35 = 2.35
Berdasarkan hasil perhitungan sumbu X dan sumbu Y, maka didapatkan titik potong antara kedua sumbu tersebut adalah (1.56, 2.35). Gambaran titik potong antara sumbu X dan sumbu Y pada diagram SWOT peningkatan mutu sekolah SMP N 2 tuntang dapat dilihat pada gambar 4.2..
BERBAGAI PELUANG 3.Mendukung strategi turnaround
1.Mendukung strategi agresif (2, 05)
KELEMAHAN INTERNAL
(2,35)
KEKUATAN INTERNAL
2. Mendukung Strategi difersifikasi
4. Mendukung strategi defensive
BERBAGAI ANCAMAN
Gambar 4.2. Hasil Diagram Analisis SWOT
47
Berdasarkan gambar 4.2, di atas dihasilkan faktor internal dan eksternal yang positif, berarti bahwa kekuatan SMP negeri 2 Tuntang relatif lebih unggul dibandingkan dengan kelemahannya, sedangkan peluang yang saat ini dihadapi lebih besar daripada ancamannya. Titik potong antara sumbu X dan sumbu Y berada pada kuadran I „Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan agresif “. Organisasi memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang memungkinkan pihak manajemen SMP Negeri 2 Tuntang untuk mendayagunakan secara optimal dengan cara melaksanakan tindakan yang agresif untuk mempertahankan dan meraih keunggulan.
4.1.8 Mariks SWOT Analisis matriks SWOT bertujuan untuk mengembangkan strategi alternatif organisasi yang mendukung strategi pertumbuhan yang sesuai dengan posisi organisasi. Analisis ini didasarkan pada suatu strategi yang efektif akan memaksimalkan kekuatan dan peluang serta meminimalkan kelemahan dan ancaman. Matriks ini dapat menghasilkan empat set kemungkinan alternatif strategi, kombinasi antara faktor internal dan eksternal untuk saling melengkapi dan memperkecil kelemahan satu lain. Hasil matriks SWOT yang telah disusun dapat dilihat pada tabel 4.4.
48
Tabel 4.4 Matriks SWOT Strategi Peningkatan Mutu Sekolah SMP Negeri 2 Tuntang Kekuatan (Strength) IFAS
EFAS Peluang (Opportunities) Biaya pendidikan gratis
Penghargaan terhadap prestasi guru Pameran hasil karya siswa Tingginya minat orang tua untuk menyekolahkan anaknya di sekolah ini
Ancaman (Threats) Memberikan peringatan kepada guru yang tidak disiplin.
Kurang pedulinya orang tua. Keamanan (Sumber: Data yang diolah, 2015
Kelemahan (Weaknesses) Peningkatan Fasilitas pembelajaran kompetensi guru. kurang. Menjalin MoU Input siswa dengan institusi terkait. Letak geografis yang strategis Strategi SO Strategi WO Mendorong siswa agar Memberikan pelatihan serta kreatif dalam berinovasi penghargaan terhadap . guru. Menjalin MoU untuk menambah jaringan dengan instutusi lain untuk meningkatkan kredibilitas sekolah. Meningkatkan program unggulan agar menjadi daya tarik bagi calon siswa. Strategi ST Strategi WT Memperhatikan Memberikan murid yang sosialiasi kepada bermasalah orang tua agar lebih memperhatikan anakanak mereka selama di luar sekolah.
49
1.3.
Pembahasan Strategi peningkatan mutu sekolah dalam implementasinya tidak lepas dari
manajemen peningkatan mutu sekolah. “Berkaitan dengan hal ini, Usman menyatakan bahwa manjemen peningkatan mutu memiliki prinsip (1) peningkatan mutu harus dijalankan disekolah, (2) peningkatan mutu hanya dapat dilaksanakan dengan adanya kepemimpinan yang baik, (3) peningkatan mutu harus didasarkan pada data dan fakta baik bersifat kualitatif maupun kuantitatif, (4) peningkatan mutu harus memberdayakan dan melibatkan semua unsur yang ada di sekolah, (5) peningkatan mutu memilki tujuan bahwa sekolah dapat memberikan kepuasan kepada peserta didik”1. Strategi peningkatan mutu pendidikan merupakan perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk memastikan bahwa tujuan dapat dicapai melaui tindakan yang tepat. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, sebagai alternatif strategi untuk meningkatkan mutu sekolah sebaiknya melakukan strategi integrasi horizontal. Strategi peningkatan mutu sekolah SMP Negeri 2 Tuntang berada pada sel kelima, strategi yang digunakan adalah strategi pertumbuhan melalui integrasi horizontal yaitu meningkatkan kualitas sumber daya guru dan dengan cara melakukan pelatihan-pelatihan serta meningkatkan kerjasama dengan pihak dalam negeri maupun luar negeri yang terkait dengan pendidikan. Berdasarkan analisis diagram SWOT peningkatan mutu sekolah SMP Negeri 2 Tuntang berada pada kuadran I yaitu „Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan agresif”. Organisasi memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang memungkinkan pihak manajemen SMP Negeri 2 Tuntang untuk mendayagunakan secara optimal dengan
1
Usman dalam Sujoko, Edi. 2014. Strategi Peningkatan Mutu Sekolah Berdasarkan Analisis SWOT di SMP Negeri 1 Bawen Kabupaten Semarang. (Tesis tidak diterbitkan). Salatiga: UKSW.
50
cara melaksanakan tindakan yang agresif untuk mempertahankan dan meraih keunggulan. Rencana strategis dalam jangka pendek yang dapat dilakukan pihak sekolah antara lain: a)
Memberikan pelatihan serta penghargaan terhadap guru-guru yang berprestasi Strategi peningkatan mutu pendidikan merupakan perencanaan yang berisi
tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk memastikan bahwa tujuan dapat dicapai melaui tindakan yang tepat. “Danim menyatakan bahwa untuk dapat mempertahankan mutu sekolah maka perlu dilakukan perbaikan secara terus menerus karena tidak ada capaian yang bersifat sempurna dan permanen, upaya peningkatam mutu harus dilakukan secara berkesinambungan”2. Upaya peningkatan mutu yang berkesinambungan adalah meningkatkan kemampuan professional guru sebagai pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Selaras dengan kebijaksanaan pembangunan yang meletakkan pembangunan sumber daya manusia nasional, maka
kedudukan dan peran guru
sebagai prioritas pembangunan
semakin bermakna strategis dalam
mempersiapkan SDM yang berkualitas di era global sekarang ini. Peningkatan strategi dengan meningkatkan kemampuan professional guru melalui kegiatan IHT (In House Training), melakukan desain mata pelajaran 2
Danim dalam Suhartini. 2014. Alternatif Strategi Peningkatan Mutu Sekolah Berdasarkan Analisis SWOT di SDN Ngadirejo Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung. (Tesis tidak diterbitkan). Salatiga: UKSW.
51
kelompok sesuai dengan rumpun mata pelajaran, dan dilakukan pemantauan pembelajaran oleh supervisor di bawah koordinator kepala sekolah serta masingmasing guru melakukan refleksi atas pembelajaran yang dilakukan untuk mengetahui kelemahan. Pendidik yang berprestasi akan diberikan penghargaan (reward) dalam bentuk, a) dikutsertakan untuk mengikuti diklat supaya meningkatkan karir dan keprofesionalan, b) mendapatkan sertifikat keteladanan guru berprestasi atau tergiat I, II dan III, c) diberikan dalam bentuk uang. b)
Menjalin MoU (Memorandum of Understanding) untuk menambah
jaringan dengan instutusi lain untuk meningkatkan kredibilitas sekolah. Meningkatkan daya tarik sekolah perlu memperhatikan peningkatan kualitas secara serius. Salah satu cara agar peningkatan kualitas bisa tercapai dengan lebih cepat adalah dengan menjalin kerjasama dengan instusi lain. “Mutu pendidikan adalah tingkat kecerdasan kehidupan bangsa yang dapat diraih dari penerapan sistem pendidikan nasional. Mutu dalam pendidikan merupakan hal yang membedakan antara kesuksesan dan kegagalan. Sehingga, mutu merupakan masalah pokok yang akan menjamin perkembangan sekolah dalam meraih status di tengahtengah persaingan di dunia pendidikan”3 SMP Negeri 2 Tuntang telah menjalin kerjasama dengan UKSW, STAIN, POLSEK, PUSKESMAS dan KORAMIL.. Kerjasama dilakukan untuk menjamin perkembangan sekolah dalam meraih status di tengah-tengah persaingan di dunia pendidikan. Kesempatan untuk berpartisipasi dalam menjalin kerjasama dengan organisasi lain juga sangat terbuka pada era sekarang ini. Kegiatan yang sangat baik untuk dilakukan dengan menjalin kerjasama dengan pihak – pihak yang berhubungan
3
Indonesia.. Permendiknas Nomor 63 Tahun 2009 dalam Mulyasana Deddy. Op.cit. hal 129.
52
erat dengan proses pendidikan di sekolah sekaligus bisa dijadikan sebagai benchmark bagi peningkatan kualitas pendidikan. c)
Meningkatkan program unggulan agar menjadi daya tarik bagi calon
siswa Setiap sekolah tentunya memiliki visi misi dalam mewujudkan sekolah yang ideal dan juga dalam rangka menerapkan tujuan pendidikan nasional. Visi yang di miliki oleh SMP Negeri 2 Tuntang adalah “Terselenggaranya pendidikan bermutu yang ditandai dengan meningkatnya prestasi dan budi pekerti luhur”. Oleh karena itu, untuk mewujudkan cita-cita tersebut sekolah memiliki beberapa program unggulan yang sekaligus sebagai daya tarik calon siswa ataupun orang tua calon siswa untuk menyekolahkan anaknya di sekolah ini. Program unggulan sekolah in adalah pencak silat dan Qasidah. Kegiatan lain seperti pembinaan atau untuk disiapkan lomba S2N, OSN dan sebgainya. Persiapan lomba tersebut disediakan tim pendamping serta diikutkan dalam lomba baik ditingkat rayon ataupun suprayon kemudian provinsi. d)
Memperhatikan murid yang bermasalah Penanganan siswa bermasalah melalui pendekatan disiplin merujuk pada
aturan dan ketentuan (tata tertib) yang berlaku di sekolah beserta sanksinya. Sebagai salah satu komponen organisasi sekolah, aturan (tata tertib) siswa beserta sanksinya memang perlu ditegakkan untuk mencegah sekaligus mengatasi terjadinya berbagai penyimpangan perilaku siswa. yang mengalami gangguan penyimpangan perilaku. Sebagai lembaga pendidikan, justru kepentingan utamanya adalah bagaimana berusaha menyembuhkan segala penyimpangan perilaku yang terjadi pada para siswanya.
53
Rencana strategis jangka panjang yang dapat dilakukan pihak sekolah antara lain: a)
Mendorong siswa agar kreatif dalam berinovasi Kreatifitas merupakan tuntutan pendidikan dan kehidupan pada saat ini.
Kreatifitas akan menghasilkan berbagai inovasi dan perkembangan baru. Individu dan organisasi yang kreatif akan selalu dibutuhkan oleh lingkungannya, karena mereka mampu memenuhi kebutuhan lingkungannya yang terus berubah. Individu dan organisasi yang kreatif akan mampu bertahan dalam kompetisi global yang dinamis dan ketat. Strategi pengajaran kreatif telah terbukti berhasil meningkatkan kreatifitas para siswa. “Strategi adalah sebuah rencana yang komprehensif mengintegrasikan segala resources dan capabilities yang mempunyai tujuan jangka panjang untuk memenangkan kompetisi.”4. Keterbatasan sarana dan prasarana memaksa guru dan murid harus kreatif seperti membuat media pembelajaran sederhana yang mampu menunjang proses pembelajaran, menghubungkan pelajaran dengan pengalaman pribadi masing-masing peserta didik. b)
Memberikan sosialiasi kepada orang tua agar lebih memperhatikan
anak-anak mereka selama di luar jam sekolah Menurut wawancara dengan Bapak NS, kurang pedulinya orang tua terhadap putra-putrinya dalam belajar. Setiap perilaku orang tua, pola asuh, dan pendidikan yang diterapkannya di dalam keluarga berpengaruh dalam pembentukan kepribadian anak. Perilaku itu antara lain kedekatan emosi orang tua serta penanaman nilai-nlai yang dapat mempengaruhi kepribadian anak. Mengembangkan pendidikan dalam 4
Sagala, Syaiful.Op.cit, hal 137
54
keluarga, maka orang tua memegang peran penting dalam mencetak anak mempunyai akhlak yang luhur, perilaku jujur, disiplin dan semangat sehingga akhirnya menjadi dasar untuk meningkatkan kualitas dirinya. Cara untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan memberikan sosialisasi kepada orang tua melalui pertemuan orang tua.