BAB II TINJAUAN TENTANG DESAIN BUSANA SERAGAM KERJA UNTUK RESTORAN HOTEL
2.1 Desain Busana 2.1.1 Pengertian Desain Busana Kata desain dalam kamus Indonesia-Inggris dari John M. Echols berarti; potongan, model, pola, kostruksi, mode, tujuan, rencana.( John M. Echols, dan Hasan Shadily: 1989; 177). Dalam buku Paradigma Desain dijelaskan pengertian tentang desain.(Agus Sachari,1984;127), yaitu sebagai berikut: Desain adalah gagasan awal, rancangan, perencanaan, pola, susunan, rencana, proyek, hasil yang tepat, produksi, membuat, mencipta, menyiapkan, menyusun, meningkatkan pikiran, maksud, kejelasan, dan seterusnya.(Webster, 1987;207) Desain yaitu bahwa desain bermula dari kesadaran manusia membuat alat. (Maya11,1979) Desain adalah suatu upaya pencarian komponen fisik yang paling tepat (Alexander) Desain merupakan suatu upaya penyelesaian masalah yang paling optimal dari sejumlah kebutuhan-kebutuhan yang realitis. (Matchett) Desain merupakan suatu pemikiran dari kenyataan-kenyataan masa depan. (Page) Desain merupakan suatu kegiatan yang lebih menekankan unsur inovatif dan kreatif serta berdaya guna. (Reswick) Dari beberapa pendapat diatas, jelaslah bahwa desain mempunyai pengertian yang sangat 1uas seta mencakup berbagai aspek. Dengan demikian dalam setiap desain terdapat berbagai aspek yang harus dipenuhi termasuk didalamnya aspek psikologis dan fisiologis. Sebagaimana diungkapkan oleh Yusuf Affendi dalam tulisannya yang berjudul Pengantar Singkat Mengenai DasarDasar Desain, yaitu bahwa desain dalam istilannya seni terpakai harus bersifat fungsional serta dapat memberikan keamanan, kenyamanan, dan bersifat manusiawi sehingga desain mempunyai peran dalam kehidupan manusia.(Yusuf Affendi,1976). Oleh karena itu, pengertian desain dalam hal ini tidak sekedar menekankan faktor estetisnya tetapi lebih penting bahwa desain adalah suatu proses pemikiran herbagai aspek untuk mencapai hasil yang lebih optimal.
www.stisitelkom.ac.id
1
Sedangkan pengertian busana, yakni benda yang dikenakan manusia untuk melindungi tubuhnya dari segala sesuatu yang dapat menganggu tubuhnya. Dari uraian diatas, diperoleh kesimpulan bahwa desain busana adalah cara bagaimana menciptakan pakaian yang dapat memenuhi kebutuhan manusia dalam berbagai aspek, seperti aspek fungsional, struktural, dekoratif. 2.1.2 Aspek-aspek Perancangan Pakaian Sebagaimana telah dijelaskan dimuka bahwa desain adalah suatu proses pemikiran berbagai aspek untuk mencapai hasil yang lebih optimal, untuk nienghasilkan pakaian yang baik, nyaman, dan menarik, harus diperhatikan tiga aspek perancangan. Ketiga aspek tersebut, yaitu:
Aspek Fungsional
Aspek fungsional memiliki arti, yaitu bagaimana bagian-bagian atau lameiuruhan dari pakaian tersebut bekerja secara garis besar kebutuhan yang harus drepeauhi oleh pakaian dibagi menjadi dua kelompok, yaitu: -
Kebutuhan Umum
Pakaian merupakan jembatan antara tubuh dengan lingkungan ragawi. Samea fungsional palcaian dapat melindungi tubuh dari suhu udara yang berlebihan, angin, kelembaban udara, radiasi panas matahari, serangga, pergesekan yang berlebihan dan lain sebagainya. Oleh karena itu pakaian harus dirancang sedemikian rupa, sehingga memberikan keleluasaan bergerak kepada sipemakai atau ketika dia sedang melakukan aktivitas pada daat menggunakan pakaian tersebut. Untuk memberikan kedayagunaan, keamanan, dan kenyamanan pada si pemakai. -
Kebutuhan Khusus
Di samping kebutuhan secara umum, ada juga kelompok orang yang memerlukan pakaian dengan kebutuhan secara khusus diantaranya.mereka yang cacat tubuh, anakanak, dan wanita hamil. Selain kelompok diatas, ada juga kelompok lain yang memerlukan pakaian dengan kebutuhan khusus seperti, olahragawan, antariksawan, juru rawat, dan buruh pabrik. Dengan kegiatan dan keadaan yang berbeda secara tak langsung membutuhkan perlindungan yang berbeda pula. Hal tersebut akan mempengaruhi kegunaan khususnya, diantaranya harus nyaman dan keleluasaan bergerak.
Aspek Struktural
Aspek struktural yaitu bagaimana pakaian tersebut dibentuk agar bisa memenuhi kegunaannya, dan bagaimana earis-garis struktural serta bagianbagiannya saling
www.stisitelkom.ac.id
2
berhubungan satu sama lainnya, bagaimana masing-masing bagian menyatu, bagaimana pakaian itu pas dibadan, dan bagai mana bukaanya ( cara mengenakan dan menanggalkanya ). Aspek struktural harus sejalan dengan pungsi pakaian dan struktural tubuh, dimana sebuah pakaian harus memberikan keleluasaan gerak, pacia bentuk tetap ( tidak berubah ). Di samping itu juga sangatlah tergantung pada pengolahan atau pemakaian garis, ruang, bentuk, dan tekstur. Sangatlah penting untuk memperhatikan tekstur kain, apakah rajut, tenun, atau lace yang akan mempengaruhi strulctural pakaian.
Aspek Dekoratif
Pakaian yang d irancang dengan baik memberikan rangsang yane menyenangkan pada penglihatan melalui garis dan bentuk-bentuk struktural. wama yang menarik, serta pemanfaatan tekstur kain dengan cerdiknya, sehingga menambah daya tarik pakaian hal tersebut merupakan aspek dekoratif. Penerapan unsur-unsur dekoratif, yaitu : Aspek dekoratif harus sesuai dengan aspek fungsional dan struktural. A s p e k d e ko r a t i f p a d a p a k a i a n b u ka n l a h u nt u k m e n u t u p i a t a u menyembunyikan kekurangan yang terjadi pada vvaktu pengerjaan maupun menyamarkan struktur pakaian tersebut. Penerapan unsur dekoratif harus menyatu dengan struktur pakaian. Rancangan pakaian harus jujur dan memiliki unsur dekoratif yang fungsional. Penerapan unsur dekoratif yang berlebihan akan menimbulkan kekacauan visual bagi orang yang melihatnya. Penempatan unsur dekoratif pada pakaian sebaiknya ditempatkan pada bagianbagian yang tidak akan menimbulkan pergesekan pada bagian yang akan mudah sobek, atau pada bagian yang tidak menimbulkan perasaan kaku. 2.2. Tinjauan Umum Busana 2.2.1. Pengertian Busana Busana adalah benda yang dikenakan manusia untuk melindungi tubuhnya dari segala sesuatu yang dapat menganggu tubuhnya tersebut. Busana yang dikenakan pada umumnya terbuat dari kain yang dijahit sedemikian rupa dan disesuaikan dengan fungsi dan kegunaan dari pakaian tersebut, sehingga baik rupa maupun bentuk tidak menyimpang dari bentuknya. Busana adalah satu cara dimana komponenkomponen seni digambarkan, dirasa dan dialami. Suatu studi desain busana dapat membantu kedalaman pengertian seni dan membantu untuk lebih dapat menghargai kekayaan visual dari lingkungan kita (Horn, 1981;244). Dengan mempelajari busana manusia dapat mempunyai cita rasa yang baik dalam cara berbusana.
www.stisitelkom.ac.id
3
Secara relatif cita rasa dapat diartikan sebagai kemampuan melihat secara lajam dan menghargai apa yang indah dan sesuai. Dalam berbusanapun ditemui ita rasa, dalam buku The Second Skin, Grace M. Morton mengatakan secara lnebih tegas lagi, bahwa cita rasa yang lebih baik dalam berbusana adalah Lemampuan menyesuaikan unsur-unsur mode (fashion) secara pantas dan paling serasi dengan karakter pribadi, cara hidup dan keadaan individu. Dengan Jemilzian bila busana dipelajari, ia dapat membantu meningkatkan cita rasa secranc dalam menilai busana maupun dalam berbusana dan mengetahui tentang busana. 2.2.2. Fungsi Busana Busana adalah suatu yang berftutgsi dan estetis. Keduanya selalu ada dalam desain suatu busana, hanya prosentasinya berbeda-beda. Ada yang lebih mementingkan kesesuaian busana dengan fungsi, ada yang lebih mementingkan keindahan dari pada fungsinya. I3usana yang kita kenal, baik disadari atau tidak memiliki kegunaan sebagai berikut:
Busana sebagai alat untuk menyatakan kekuasaan atau kekuatan. Para ahli antropologi berpendapat bahwa dorongan utama yang menyebabkan manusia mengenakan busana adalah keinginan untuk menguasai atau menaklukkan musuhnya, baik itu sesama manusia maupun binatang buruan. Pada masa sekarang kita bisa melihat busana yang menyatakan suatu kekuasaan pada seragam yang dikenakan oleh anggota militer, selain itu pelengkap busana yang berupa jacket kulit, sepatu but, helm, rantai dan semacamnya merupalcan benda-benda yang melambangkan kekuatan ragawi.
Busana sebagai alat untuk menunjukkan kedudukan (status) seseorang di masyarakat. Misalnya orang yang selalu mengenakan busana yang bagus dan mahal, bisa kita perkirakan kelasnya. Demikian pula dengan orang yang berbusana sebaliknya. Busana tidak hanya menjelaskan kedudukan sosial seseorang. Ia dapat juga memberi ciri kesamaan dengan kelompok tertentu dan sebagai ciri pribadi.
Busana sebagai alat pelindung. Busana sebagai alat pelindung bisa memiliki dua arti, yaitu sebagai pelindung yang sifatnya kejiwaan (psikologis) dan sebagai pelindung yang sifatnya ragawi.
Busana sebagai alat untuk memperindah penarnpilan diri. Manusia memikili naluri untuk menciptakan suatu karya yang indah atau artistik. Dalam hal busana yang menjadi obyek untuk memujudkan keindahan tersebut ialah tubuhnya. sendiri. Sebelum manusia mengenal• busana dalam
www.stisitelkom.ac.id
4
pengertian sekarang, mereka memperindah penampilan dirinya dengan cara merajah kulit tubuh. Pada masyarakat yang sudah maju praktek-praktek tersebut nampak pada pamalcaian alat-alat kecantialcan seperti cat kuku, pemerah bibir, rambut palsu dan lain sebagainya. Pada dasarnya manusia mempercantik diri ialah dengan tujuan menarik perhatian lawan jenisnya. 2.2.3. Klasifikasi Pakaian Berdasarkan Idasifikasi palcaian, pakaian dapat dibagi berdasarkan jenis, tempat (kegiatan) dan waktu, yaitu :
Berdasarkan jenis kelamin - Pakaian laki-laki - Pakaian perempuan - Pakaian anak-anak Berdasarkan tempat (kegiatan) - Pakaian sehari-hari - Pakaian formal danj semi formal - Pakaian pesta - Pakaian kerja Berdasarkan waktu - Pagi, siang, malam
Untuk membatsi jumlah pakaian, kita perlu mengetahui jenis-jenis pakaian, yakni : (1) Pakaian dalam. Pakaian ini mutlak perlu sebagai penutup tubuh kita. Banyaknya untuk masing-masing jenis 3 lembar; dengan perhitungan satu helai dipakai, dan dua helai cadangan. (2) Pakaian kerja untuk bekerja, pakaian sekolah untuk yang bersekolah. Jumlahnya pun tiga dengan pertimbangan yang sama. (3) Pakaian rumah. Palcaian ini perlu. Jenisnya dapat ditentukan sendiri menurut kemampuan dan keinginan. Pakaian berpergian atau pakaian bekerja yang telah tidak berfungsi lagi dapat digunakan untuk dirumah. (4) Pakaian-pakaian lain untuk keperluan khusus (untuk berolah raga, berpergian dan sebagainya ) diatur pula menurut kebutuhan dan kemampuan. (5) Kelengkapan pakaian. Kelengkapan seperti scpatu, tas, selop, kosmetik dan sebagainya, memerlukan anggaran. 2.2.4. Busana Kerja Busana kerja berbeda dengan pakaian sehari-hari, jarang terpengaruh dunia mode yang jenis pakaiannya selalu berubah-ubah. Ranc,angan atau desain pakaian kerja
www.stisitelkom.ac.id
5
akan lebih dekat hubungannya dengan fungsi. Busana kerja untuk restoran hotel umurnnya terdapat dalam bentuk seragam. Ia tidak berupa satuan tetapi sekelompok, jumlahnya yang banyak ini yang menyebabkan seragam memberikan efensiensi dalam pengerjaannya maupun bia yanya. Dalam merancang busana kerja harus memperhatikan hal-hal dibawah ini, antara lain: A. Mode Kata mode berasal dari bahasa Belanda dan Prancis " Mode" yang dalam bahasa Inggris sama dengan istilah fashion, yaitu gaya berpakaian yang sedang digemari atau sedang populer. ( W. Roesbani Pulukadang ; 1983 : 9). Pengertian mode sering dikaitkan dengan pakaian atau busana, hal ini dikarenakan perubahan dalam gaya berbusana lebih cepat dibandingkan produk lain. Mode biasanya berlaku pada kurun waktu tertentu tergantung pada kecenderungan trend yang berlaku saat itu. Perubahan pada mode antara lain juga disebabkan oleh berbagai peristiwa, gaya hidup, serta kepentingan industri pakaian jadi. Pada akhirnya melalui suatu proses sosialisasi mode akan diikuti dan diterima oleh masarakat. Jadi jelaslah bahwa kehadiran mas yarakat menjadi penting dalam penerimaan suatu mode atau kecenderungan gaya dalam berpakaian. Mode baru dapat dikatakan fashion apabila rancangan-rancangan yang telah dibuat dapat disimpulkan bahwa pengertian mode atau fashion adalah suatu kecenderungan baru dalam selera, perilaku, gaya berbusana yang diterima oleh masyarakat yang berlangsung terus menerus dalam waktu, lingkaran dan tempat tertentu. Istilah mode sering diartikan sebagai mode atau gaya, sedangkan model dalam kamus Umum Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai potongan atau contoh (W. J. S. Poerwadarminta; 1983 : 653). Semua pengertian tersebut diatas selalu ada hubungannya dengan mode. Adapun istilah-istilah mode antara lain : High Fashion adalah mode kelas tinggi (tingkat atas) yang lain dari pada yang lain. la mempunyai keanehan hanya dipakai oleh kalangan tertentu dalam waktu satu atau dua minggu kemudian hilang tidak dipakai lagi. Haute Couture : seni tinggi dalam membuat pakaian. Pembuatan pakaian untuk kalangan tertentu (raja-raja atau orang yang kaya raya). Desain pakaian disesuaikan dengan bentuk badan, perhiasan atau keperluan sipemakai. Fad : mode yang singkat masa berlakunya, biasanya dimanfaatkan oleh semboyan-semboyan tertentu dikalangan kaum remaja, perubahannya berkuisar kurang lebih tiga bulan. Model Eksklusif : model yang diciptakan khusus untuk seseorang, biasanya orang yang terkenal (artis film, pemain sandiwara, biduanita, foto model).
www.stisitelkom.ac.id
6
Model Klasik : model abadi, yaitu potongan gaun atau blus yang berkerah sportif atau kerah jas. Model ini dapat dipakai oleh semua umur, semua tipe dan semua ukuran. Dalam mendesain busana seragam ketja harus dipilih yang sesuai dengan fungsi petugas dan akan mempermudah, bukan malah membatasinya. B. Bahan Mengenai bahan sendiri tidak ada keharusan untuk memilih jenis tertentu. Namun ada enam bahan yang dianggap sesuai, tentu dengan keuntungan dan kerugian masing-masing. 1. 100% katun Memikili sifat enak dipegang, nyarnan, sejuk untuk digunakn,tidak mudah kena gangguan, mempunyai kekurangan sebagai bahan yang tidak semudah bahan polyester dalam menghilangkan noda, daya tahannya tidak terlalu lama, mudah kusut sehingga menyeterika merupakan suatu keharusan. 2 100% Nylon. Sifatnya kuat, tetap, bila terlalu rapat tenunanya, karena terlalu banyak menyimpan panas, ia akan terlalu dingin dalam suhu redah, dan terlalu panas dalam suhu tinggi. 3 65% poliester/ 35% katun Merupakan salah satu bahan yang kini paling populer dan baik. Relatip seharga dengan katun, nilon dan poliester murni, ia memiliki penampilan yang alami dan terasa mirip katun, mudah dicuci dan tidak perlu disetirka (wash and wear). Daya pakainya relatip baik, dan para ahli mengakui ia mempunyai kedudukan ketiga setelah nilon dan poliester 100%. 4 100% poliester Memiliki daya pakai yang lebih lama dari p ada bila dicampur, d an mempunyai finishing yang mempermudah noda untuk hilang. Bahan yang sejuk dan nyaman ini terdapat dalam nama-narna seperti dacron, kodel, trevira dan fortrel. 5 Nylon Qiana Mewah, mempunyai kemiripan dengan sutra bila dipegang, tidak kusut, dan memiliki semua keuntungan fimgsional dari bahan. Wash and Wear.
www.stisitelkom.ac.id
7
6 55 % Poliester/45% Wol. Memiliki sifat dan penampilan seperti wol. Waiter, waitress dan manager serta hostess dianjurkan untuk mengenakan dari bahan 100% polyester yang ditenun bertekstur, sedangkan tukang masak, bus-boy dan pencuci piring yang memerlukan bahan yang lebih ringan dapat diberikan campuran 65% polyester/35% katun. Penyesuaian Tekstil dengan Penggunaan Pakaian No
Nama Kain
Asal Bahan/Silang
1.
Blacu
Katun/silang polos kurang
Pakaian kerja
tidak dikelantang
mengisap
Kasar, lenan
teteron(polyester),
air,agak tegar Kaku, kuat,
rumah Pakaian pria,
silang polos, alur
kurang
seragam
halus Katun, silang
mengisap air, tipis, tembus
sekolah. Pakaian anak-
polos
terang, kaku,
anak,gaun
Katun atau
kurang Tebal, kuat,
pesta,gaun Pakaian pria
polyester,silang
daya isap air
dan
keper Wol/rayon, silang
baik. Tebal, berat,
wanita(pakaian Setelan jas
keper atau silang
lambat tapi
pria/wanita(ma
Shatung
satin Sutraatau rayon,
banyak tipis, halus,
ntelpak,suitdre Pakaian
Satin
silang polos Rayon, silang
ringan, lemas agak
wanita, pria Pakaian pesta
satin
kaku, mengkilat
malam,
2.
3.
4.
5.
6.
6.
tetrex
organdi
Drill (Twill)
Gabardin
sifat-sifat
Penggunaan
kelengkapan
www.stisitelkom.ac.id
8
7.
8.
Beludu
Corduroy
Katun, rayon,
Lembut/agak
pakaian
sintetis, digaru
kaku tergantung
wanita, peci,
supaya berbulu
pada bahan,
pantalon
Katun/campur
Hangat dipakai,
Palcaian kerja,
sintetis, digaru
kuat
santai muda-
9.
Krep satin
supaya berbulu, Sutera atau rayon,
Mengkilat,
mudi Gaun malam
10.
Tetra
silang satin bagian Katun, silang
lemas Empuk, hangat
Popok bayi,
polos, tenunan
dipakai, mudah
pakaian bayi
kembar Katun dan polyester, silang
menghisap air, Lembut, ringan. mudah
Pakaian wanita, anak,
polos Katun,
mengisap air Lembut, rnudah
kemeja, Pakaian
putih/bervvarna
mengisap air
wanita, anak,
sanforiseci/silang Tetoron/polyester,
Agak tegar,
kemeja, s.d.a
silang polos
ringan kurang
Katun putth dikelantang
mengisap air, Mudah menghisap air,
Lenan rumah tangga,
dikanji/ silang
lebih licin.
palcaian
polos Katun, silang
Sejuk dipakai,
dalam,pakaian Palcaian
tikar, halus
agak
wanita,anak-
Katun halus,
lemas,mudah sejuk dipakai,
anak, pria pakaian bayi,
polos
mengisap air
dan pria
11.
12.
13.
14.
15.
16.
Ero (Arrow)
Poplin
Tetoron
Kaci
Oxford cloth
Nainsook (nansuk
www.stisitelkom.ac.id
9
17.
18.
Voile
Crepe de chine
Katun/katun
Tipis, lembut,
Pakaian
campur polyester,
agak tembus
wanita, kemeja
silang Suterapolos atau rayon,
pandang, Tipis tapi sejuk padat,
pria, kainwanita Pakaian
(benang lewat sering)70-75 ) ( W Roesbani Pulukadang; 1983: C. Warna Wama sangat memegang peranan penting dalam berbagai aneka desain. Dengan adanya warna orang akan lebih mudah tertarik akan keberadaan suatu benda dan dapat memeberikan pengaruh yang kuat terhadap keperibadian seseorang. Selain itu warna juga dapat menimbulkan atau mengundang efektivitas normal dan seksual. Warna berkaitan langsung dengan perasaan dan emosi. Karena itulah wama menjadi unsur penting dalam ungkapan seni rupa. Defenisi warna itu sendiri adalah gejala yang mencakup dua bagian yang saling melengkapi yaitu warna primer dalam cahaya atau tenaga kasat mata dan primer pada pigmen atau benda. Warna memptinyai pengelompokan sesuai dengan jenisnya yang pada umumnya mempunyai pengaruh psikologis yang senada terhadap manusia, antara : Wama hangat (Warm Colors) Adalah tekanan wama dari kuning kemerah, termasuk kedalamnya adalah oranye, p ink, coklat dan merah anggur. Gelombang warna merah terang dapat menyebabkan radiasi infra merah dan menimbulkan rasa panas yang menyakitkan. Katagori wama hangat adalah wama-wama terang yang sangat agresip seperti muntahan lapa panas dari kawah. Wama-warna hangat ini dapat menarik perhatian mata lebih cepat dan dapat memhangkitican rasa emosional seseorang. Warna Dingin (Cool Colors) Adalah tekanan wama dari hijau kelembayung, termasuk kedalamnya adalah warna biru semua gradasi warna abu-abu, yang selalu mengingatkan kita akan suasana pengunungan es dan salju. Wama dingin mempunyai pengaruh yang hampir mirip dengan warna hangat yaitu dapat mempengaruhi jiwa manusia dengan kuat seperti; dapat menurunkan metabolisme tubuh dan digunakan dirumah sakit untuk menenangkan pasien histeria. Warna dingin ini terkadang dapat memberikan efek wama gelap/tak bercahaya yang dalam. Tetapi bagai manapun warna-wama ini dapat menimbulkan perubahan yang indah.
www.stisitelkom.ac.id
10
Warna Sinar ( Light Colors) Bayangan wama terang dari kelompok warna-wama ini akan terlihat lembut dan abadi seperti gumpalan awan-awan yang bersinar dilangit yang cerah. Tekanan wama dalam kelompok ini tidak begitu diperlukan, walaupun nuansa warna oranye dan ungu memantulkan tingkatan wama yang lembut dan banyak seperti wama-warna pucat. Warna Gelap (Dark Colors) Hitam dan warna gelap lainnya akan terasa sangat berat, seperti hujan badai. Wama hitam akan terlihat sangat kuat dan menyatu. Merah tua, ungu tua, hijau tua, dan biru tua adalah wama yang selalu dihubungkan dengan kesetiaan. Warnawarna gelap ini kebanyakan dapat kita jumpai cialam busana pria dan busana resmi. Warna Terang (Vivid Colors) Wama ini adalah kelompok warna yang sangat kuat, misalnya wama merah scarlet (merah cabai), dalam hal ini wama biru terang, hijau terang, dan kuning terang adalah wama-wama dalam kelompok Vivid Colors. Warna Samar (Dull Colors)• Warna ini adalah kelompok warna-wama lembut, pucat dan samar, dan sangat tergantung suasana untuk menikmatinya. Karena wama-warna ini adalah warna pucat maka perlu ditambahkan sedikitnya wama sinar atau warna terang untuk dapat mengimbanginya. Warna Menyolok (Striking Colors) Warna ini adalah sekelompok wama yang mengagetkan mata kita. Contoh yang paling nyata adalah wama merah menyala, begitu pula kelompok warna-warna hangat yaitu oranye dan kuning. D. Motif/Corak. Bila menggunakan motif pada seragam, hendaknya disesuaikan dengan tema restoran. Misalnya restoran bertemakan daerah di Indonesia, maka sebaiknya motif bahan atau desain busana mengikuti tema tersebut 2.3. Busana Seragam Kerja Restoran Hotel 2.3.1 Pengertian Busana Seragam Kerja Busana adalah benda yang dikenakan manusia untuk melindungi tubuhnya. Pakaian yang dikenalcan pada umumnya terbuat dari kain yang dijahit
www.stisitelkom.ac.id
11
sedemikian rupa dan disesuaikan dengan fungsi dan kegunaan dari pakaian tersebut, baik rupa maupun bentuk tidak menyimpang dari bentuk busana. Seragam adalah gaya berpakaian yang diterapkan pada semua anggota organisasi. Seragam biasanya ditampilkan untuk memberikan kesan identitas dan keinginan yang ingin dicapai oleh sebuah organisasi atau perusahaan. Pakaian seragam kerja adalah pakaian yang diproduksi lebih dari satu dengan bentuk dan potongan yang sama dan umumnya dipakai oleh suatu kelompok atau golongan tertentu untuk melakulcan alctivitas kerja. Pemikiran desain seragam bukan hanya sekedar terletak pada falctor estetisnya tapi juga menyangkut beberapa faktor lainnya seperti kesesuaian dengan fungsi yang memperhatikan kedudukan tingkat sosial dari keluarga tertentu (Chyntia : 1980 ; 17), yaitu : a. Peran (role), digunakan untuk menandakan posisi atau katagori khusus dari seorang individu dalam linglcungan sosial tertentu, misalnya peran. ayah, pekerja sosial, pelayan, pedagang, polisi, tentara, guru, dan lain-lain. b. Status, menyatakan tempat individu berada dalam suatu skala atau rangkaian wibawa, yaitu tingkat nilai sosial yang diberikan pada kapasitas tertentu. Busana seragam kerja dibuat karena pertimbangan : -
Kemungkinan akan dapat memberikan kepercayaan diri dan stabilitas dari pemakai. Akan menimbulkan ciri khas dalam penampilan. Dapat membatasi tingkah laku sipemakai. Dapat mencegah perasaan rendah diri, malu, dan sebagainya. Akan memberikan nilai tambah. Dapat memberikan nilai simbolis, praktis dalam berbusana. Memberikan identitas diri bagi sipemakai. Dapat mencega h t imbulnya masa lah-masalah d alam b erbusan yang pengaruhnya tidak baik karena busana tidak tepat guna.
Karena seragam, petugas merupakan bagian d ari restoran secara keseluruhan, seragam tersebut harus sesuai atau lebih luas lagi, seragam serta suasana ruangan harus saling menunjang untuk menyampaikan kesan yang ingin diberikan. Seraga sebagai busana secara psikologis dapat tidak serasi. takut dianggap tidak punya cita rasa, ataupun takut terlihat kurang menarik. Busana yang baik akan membantu menimbulkan rasa harga diri dan kepercaan diri. ini semua akan mengakibatkan petugas lebih bersemangat dalam kerja. 2.3.2 Fungsi Pakaian Seragam Kerja.
www.stisitelkom.ac.id
12
Adapun maksud dan tujuan pakaian seragam kerja, antara lain : -
Untuk membedakan antara tamu dengan karyawan. Untuk membedakan antar departemen. Dengan dikenakannya pakaian seragam, seseorang akan terlihat rapi dan menarik. Untuk menunjukan ciri khas atau identitas perusahaan. Untuk menarik perhatian konsumen.
Dalam merencanakan pembuatan pakaian seragam ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu : -
-
Merancang d esain terdahulu sesuai dengan keperluan masing -masing departemen, yang serasi ditampilkan. Memunculkan ciri khas atau identitas perusahaan. Memilih bahan material dari pabrik yang mana kontinuitas selalu ada dan mudah didapat dipasaran, apabila memerlukan lagi tidak sulit mencari bahan yang sama. Memilih corak dan warna sesuai dengan kebutuhan untuk masingmasing departemen.
2.3.3. Pengertian Umum Hotel dan Restoran Hotel adalah suatu betuk akomodasi yang dikelola secara komersial, disediakan untuk setiap orang untuk keperluan pelayanan dan penginapan berikut makan dan minum.(SK Menteri Perhubungan No. Pm 10/Pw 301/Pbb 77). Dari pengertian hotel diatas dapat dijabarkan, bahwa hotel adalah suatu usaha komersial, hotel harus terbuka untuk umum, hotel harus mrmiliki suatu sistem pelayanan, dan hotel harus merniliki minimal tiga fasilitas, yaitu: akomodasi, makanan, dan minuman. Kata restoran mempunyai arti yang sama dengan nunah makan ( menunit Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1990). Definisi restoran menurut buku Restoran dan Segala Permasalahaannya adalah suatu tempat atau bangunan ya ng terorganisir secara komersial yang menyelenggarakan pelayanan dengan baik kepada semua tamunya baik berupa makanan dan minuman (Marsum W.A; 1995:7). Kemudian pada perkembangannya, restoran juga menyediakan sarana hiburan sebagai tempat pertemuan pribadi dan tempat melepaskan diri dari kesibukan sehari-hari. Restoran pertama didirikan di Paris pada tahun 1765, yang berasal dari bahasa Perancis restourer yang berarti restore (memperbaiki). Kemudian perkembangan restoran dimulai pada saat meletusnya revolusi Perancis, dimana banyak tukang masak yang meninggalkan majikannya dan kemidian mendirikan usaha bersama mendirikan restoran. Pada perkembangan saat ini restoran menjadi
www.stisitelkom.ac.id
13
bermacam-macam jenisnya dan masingn-masing memiliki spesifikasi yang berbeda baik dari jenis hidangan maupun suasana yang ditawarkan. Berdasarkan jaenisnya restoran dibagi menjadi dua,yaitu: Restoran yang berdiri sendiri Restoran yang bergabung atau bersatu dengan hotel Definisi dan Tipe Restoran pada Hotel Berbintang Definisi restoran pada hotel berbintang adalah tempat atau ruangan yang disediakan khususnya untuk melaksanakan pelayanan makanan bagi tamu-tamu hotel.(Institut Industri Pariwisata Trisula;1994:10) namun kini keadaan jauh berbeda, restoran yang ada disuatu hotel terbuka bagi siapa saja, baik bagi tam yang menghinap di hotel itu maupun mereka yang datang dari luar dan tidak menginap di hotel itu. Dalam Food & Beverage Departement tersedia tempat untulc menjual dan melayani makan dan minuman kepada tamu-tamu hotel, baik tamu yang menginap di hotel, yang disebut restaurant. Didalam suatu hotel terdapat bberapa restaurant antara lain: Dining Room Adalah sebuah restoran yang menyedialcan menu lengkap dengan cara-cara tertentu, umumnya suasana restoran ini formal dan berkesan mahal. Coffe Shop Restoran yang menyediakan variasi menu tidak selengkap Dining Room dengaan harga relatif lebih murah, suasananya informal dan pelayanan ala Amerika (Amerika Service) dan jenis restoran ini pada umumnya dibuka selama 24 jam. Grill Room Adalah salah satu jenis restoran yang menawarkan makan dengan kualitas tinggi, pelayanannya terrnasuk mewah (French Service) dan umumnya sebagian besar makanan yang dihidangkan dimasak dengan dipanggang (GriiI), suasana restoran formal. Speciality Restaurant Restoran yang menyediakan menu khusus misalnya restoran dengan masalcan Cina, masakan Jepang, masakan Korea dan lain sebagaianya. 5) Supper Club
www.stisitelkom.ac.id
14
Restoran yang khusus dibulca pada malam hari, menyediakan hiburan yang umumnya berupa pertunjukan hidup (Live Show). Petugas Restoran Hotel Dalam retoran hotel terdapat pelayanan yang dilaksanakan oleh petugas restoran. Jumlah dan macam petugas tergantung pada tipe, sifat dan luas restoran itu sendiri. Namun srcara umum dikatakan bahwa komposisi petugas dalam suatu restoran terdiri dari:
Head Waiter Assistant Head Waiter Captain Assistant Captain Waiter/waitress Bus-Boy / Gril Hostees
Ada yang lebih banyak (misalnya ditambah petugas wine butler) dan pula yang lebih sedikit (misalnya, tidak ada assistant captain). Istilah yang umum digunakan masih dalam bahasa Inggris dan beltun dalam bahasa Indonesia, karena itu sengaja tidak diterjemahkan. Urutan nomor diatas juga menyatakan urutan tinglcat status atau posisi mereka dalam perannya sebagai petugas, mulai dari head waiter sebagai tingkat yang paling tinggi. Para petugas merupakan bagian dari restoran yang juga memegang peranan dalam memberikan penampilan adalah busana yang dikenakan, dan karena mereka bertugas dalam satu kelompok, mereka menggunalcan seragam. Seragam ini juga mempengaruhi penampilan Kesan pertama sering merupakan satu-satunya kesan yang didapat dan untuk segala kegunaan praktis, pakaian merupalcan bagian yang tak terpisahkan dengan lingkungan dimana seseorang berda.(Horn; 1981:180). Dengandemikian pakaian petugas restoran juga alcan berkesaan pada tamu-tamu yang akan datang. 2.3.4. Penampilan Busana Seragam Kerja Restoran Hotel Secara umum, seragam haruslah terjahlt rapi dan baik serta cocok ukurannya bagi sipemakai. Busana harus bersih, diseterika baik, dan tidak ada kancing yang hilang. Busana seragam kerja tidak boleh lepas dari ketentuan busana secara umum, yaitu bahwa busana harus : Nyaman Terbentuk berdasarkan ketentuan (prinsip) desain Sesuai dengan peristiwa atau keadaan dimana ia digunalcan.
www.stisitelkom.ac.id
15
Konsistem dengan peran sipemakai. Dapat memberikan rasa senang dan puas pada pamakai. Jenis seragam yang digunakan secara tradisi bagi petugas pria restoran hotel adalah celana hitam, kemeja putih, dasi kupu hitam, dan jas yang dibuat dari bahan sintetis seperti nylon, .yang warnanya disesuaikan dengan tema warna ruangan. Bagi petuga wanita adalah rok terusan hitam selutut dengan kerah, celemek danm bando putih. Di restoran-restoran khusus, seragam dirancang supaya bersatu dalam suatu tema tertentu. Dengan demikian banyaknya restoran hotel yang memerlukan seragam, mereka tidak dapat terus menerus menggtmakan seragam yang tradisioanal, karena antar hotel saling bersaing, timbullah ide-ide baru yang memperluas kemungkinan dalam desain seragam.
www.stisitelkom.ac.id
16