BAB III TINJAUAN TEORITIS ASPEK PERANCANGAN BUSANA HAMIL, POLISI WANITA 3.1. Aspek-aspek Perancangan Busana Busana merupakan salah satu dari berbagai bentuk rancangan yang kita lihat dan kita pergunakan sehari-hari. Kita mempergunakan rancangan tersebut untuk tujuantujuan yang sifatnya flsik, sosial, kcjiwaan, estetis,dan tujuan-tujuan lainnya. Untuk memenuhi tujuan-tujuan tersebut busana harus dirancane dalam tiga aspek, yaitu : -
Aspek Fungsional, Aspek Sruktural, Aspek Dekoratif
3.1.1 Aspek Fungsional Yang dimaksud dengan aspek fungsional dalam perancangan busana ialah hagaimana bagian-bacian atau keseluruhan dari busana itu bekerja. Misalnya kancing dan lubanenya bekerja, sehinuga si pemakai mudah menuenakan dan menanggalkan busana. Kebutuhan Umum Dalam aspek fungsional terbagi laei menjadi dua bagian, yaitu kebutuhan umum dan khusus. Busana harus dirancang sedemikian rupa schingea memberikan keleluasaan bergerak kepada si pemakai. Ketika ia membungkuk, dan mengulurkan tangan atau ketika ia menggcliat. Ketika sescorang menekukkan lengannya maka panjang lengannya akan bertambah antara 35')/0 - 40')/0 dan keliling siku akan bertambah antara 15% - 22u/o. Seorane perancang haruslah memperhatikan perubahanperubahan tersebut. Busana merupakan pembatas fisiologis antara tubuh dengan lingkungan fisik. Secara funesional, busana dapat melindungi tubult dari sulm udara yane berlebihan, keletnbaban udara, anein, radiasi panas matahari, seranega, duri, jamur, bakteri, zat kirnia, pergesekan yang berlebihan, dan lain scbaaainya. Sclain itu busana pun menyalurkan enerei dari dan ke tubult Hal itu terjadi karena busana dapat ditembus olch air atau udara, menahan penguapan, metniliki daya isolasi dan daya serap. Di dalam bukunya Marian L. Davis (1980, hal 13) rnmgutip pendapat Fourt dan Hollies yang menyatakan haltwa busana
www.stisitelkom.ac.id
1
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
"interactc with and modti ies the heat regulating Jitncl ton qf the skin and has effect wich are lnodtfied by body movement ". Selain ittt mereka menyatakan bahwa, " filbric as inixture ofair and fiber, in wich the fiber i.s dominated bv weight and Ihe air is Ihe dominateti by volume “ ( Davis, 1980, hal 13 ). Perpaduan antara udara dan serat itu merupakan alat seorang perancang dalam menciptakan suatu linekungan fungsional yang bisa saline bertindak dengan gerakan dan kul it tubult. Busana harus bebas dari hal-hal yang membahayakan si pemakai. Misalnya sclendang (scatf) yang terlalu panjang, lengan atau pipa celana yang terlalu lebar akan membahayakan si pemakai bila terinjak atau terjepit. Ikat pinggang mattpun celana yang terlalu ketat akan mempengaruhi peredaran darah, sikap tu'oult maupun kenyarnanan. Sclain itu merusak organ tubuh baeian dalam. Busana yang dirancang secartt fungsional akan mengurangi bahava sebanyak mungkin dan akan memberikan kedayagunaan, keamanan. dan kenyamanam si pamakai. Kebutuhan Khusus Selain memerlukan busana yane memenuhi kebutultan umurn, ada sekelompok orang vang memerlukan busana dengan kebutuhan khusus. Mercka adalah wanita huniil, orang yang menderita patah lengan, dan orang yang tuna daksa. Pada wanita hamil dan orang yang menderita patalt lengan, kebutuhan khusus vang mereka perlukan sifatnya sementara, sedangkan pada orang yang tuna daksa, kebutuhan khusus yang mereka perlukan sitatnya tetap. Orang-orang yang memerlukan kebtruthan khusus pun menginginkan agar mereka diperhatikan oleh para peraneang busana dan oleh orangorang di sekeltlingnva agar meteka tampak menarik dan diterima oleh masyarakat. Unsur-unsur desain dan aspekaspek perancangan busana dapat menetptakan ilusi matmun akibar-akibat fisik dan kejiwaan pada mereka, sama halnya pada orang-orang yang tidak memerlukan kebutultan khusus. 3.1.2 Aspek Struktural Yang dimaksud dengan aspek struktural pada rancangan busana ialah bagaimana busana itu dibentuk supaya bisa memenuhi kegunaannya, bagaimana garis-garis stuktural dan bentuk bagian-bagian saling berhubungan satu sama lairn bag,aimana busana melekat pada tubith serta bagaimana pula mengenakan dan menan g galkannya. Pendapat arsitek terkenal. Frank 1,1ovd Wright, yang menyatakan bahwa bentuk mengikuti kegunaan ( form Folow fungtion ) juga diterapkan pada perancangan busana. Rancangan
www.stisitelkom.ac.id
2
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
busana yang berhasil ialah yang mantpu menvatitkan patokan dan tujuan kegunaan busana dalam bentuk vang paling sederhana. Karena rancangan busana itu inetniliki kesederhanaan yang nyata dan kejujuran stuktural, maka ia memiliki dava tarik kasat mata vang sangat besar serta akan bersi fat abadi. Aspek struktural bartts sesuai dengan keguraan busana dan struktur tubuh inanusia. Tantangan yan g palin g besar dalam meraneang busana ialah mewujutkan benda tri matra dari sehelai kain yang dwimatra, suatu benda dengan struktur tertentu vang bisa diisi oleh tubuh manusia dan sesuai dengan garis (kontur) tubub serta pada saat yang sama memberikan keleluasaan bergerak dan perubahan matra tubuh. Walaupun busana harus bisa memberikan keleluasaan bergerak sekaligus kenyamanan, bentuk busana itu sendita haruslah tetap. Berhasil tidaknya sangatlah tergantunu pada penuolahan atau pentakaian garis, ruang, bentuk, dan tekstur, sanuadah pentin g untuk memperhatikan tekstur kain terutama pada bagian sambungan. Struktut kain apakah itu rajut, tenun, atau renda juga akan mempengaruhi struktur busana, sedangkan aspek struktural busana akan mempengaruhi keuunaan dan penampilan busana itu sendiri. 3.1.3 Aspek dekuratif Aspek dekoratif merupakan yang kegunaannya hanya untuk daya tarik saja dan tidak akau mempengaruhi kecocokan (fit) busana itu pabuh. Meskipun demikian ia harus scsuai atau sejalan denuan aspek-aspek fungsional dan struktural busana tersebut. Kancing, sabuk dan saku sifatnya fungsional, serta kehm (sean.0, kupnat (dan), dan kcrutan (gailwr.%) yanu bersifat struktural bisa _tuga bersifat dekoratif karena mereka selain memberikan kccoeokan juua tnerangsang penuhhatan. Busana yanu dirancang denuan baik memberikan rangsangan yang menyenangkan pada penghhatan nelalui garis cian bentuk- bentuk strukural, warna yanu menarik, serta pemanfaatan tekstur kain dengan cerdiknya sching tidak lagi memerlukan lagi unsur-unsur dekoratt r yang berlebihan. Penerapan dan kegunaan unsur-unsur dekoratif 1. Aspek dekoratif harus sesuai dengan aspek fungsional dan aspek stuktural Jik seorang perancang memilih kain dengan motif besar untuk busana yang akan ffirancang, maka ia harus memanfaatkan motif kain tersebut sedemikian rupa sehingua motif kain yant2: besar-besar tadi akan tampak seolah- olah muneld dan busana, demikian pula halnya denuan penerapan garis-uaris inasan (tommtngs).PeRcrapan
www.stisitelkom.ac.id
3
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
garis-garis hiasan selain harus mengikuti uarisuaris struktural merekapun harus daya ta • ik, ukuran scrta bentuk yanu sesuai dengan busana itu sendiri maupun denuan bagian-bauian busana yang diberi garis-garts hias tersebut. 2. aspek dekoratif pada busana bukanialt untuk menutupi atau menyembunyikan kekurangan-kekurangan yang terjadi pada waktu pengerjaan maupun untuk menyamarkan struktur busana itu 3. Penerapan unsur dekoratif bukardalt sekedar tempclan, tetapi harus menyatu dengan struktur busana dan menjadi pelerutkap baik bagi busana itu sendiri mattpun bagi si pemakai. 4. rancangan bttsana harus lujur scpert; disebutkan diatas, maka haruslah ada unsur-unsur dekoratif yanu funusional; yaitu kaneing denuan lubangnya, sabuk, dasi, dan berbauai cara penutup (closure) lainnya. 5. Penerapan unsttr dekoratif yanu berlebihan akan mengalihkan perhatian, sekaligus akan mcnimbulkan kekacauan pada oranu yang melihatnya. Penempatan unsur-unsur dekoratif pada busana Karena kegunaan unsur dekoratif hanyalah untuk menarik perhatian atau keindahan saja, maka unsur-unsur tersebut harus diletakkan pada bagian-bagian yang ingin ditonjolkan. Garis hiasan, roisalnya bisban, scbaiknya ditempatkan pada bagianbagian yang tidak akan rnenimbulkan pergesekan, pada bagian yanu tidak mudah sobek, atau pada batnan yang tidak menimbulkan perasaan kaku. Aspek-aspek perancangan busana tersebut diatas rncrupakan perwujudan dari langkah-langkah suatu proses perancangan. Perancangan sebagai suatu proses berkaitan denuan langkah-lanukah perencanaan dan penciptaan sesuatu yanu baru. Lanukah-lanukah dalam proses perancanuan adalah sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Menetapkan tujuan Mempertimbangkan 1aktor-1"aktor luar yanu. Berpengaruh Menyusun patokan-patokan Membuat rencana Melaksanakan rencan Penilaian
Dalam suatu proses perancangan, seoarang perancang tidak selalu harus mengikuti langkah-langkah tersebut diatas dengan taat, dia bolch saja mengabatkan langkah-langkah tertentu bila pedu. Kadang-kadang dalam suatu proses perancangan terjadi percobaan-pereohan. Dalam peraneangan busana, perancang bolch mengikuti scluruh langkah tersebut atau hanya memusatkan pada langkah-langkah tertentu saja.
www.stisitelkom.ac.id
4
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
Seorang perancang busana menyusun patokan-patokan apakah busana yang ia rancang tersebut harus fungsional atau tidak. Pereneanaan struktur dan konstruksi busana haruslah scsuai dengari patokan fungsional, dan peraneangan aspek dekoratif harus sesuai dengan patokan estetis dan patokan fungsional. Suatu rancangan yang telah terwujud mcnjadi busana akan di nilai apakah rancangan itu gagal atau berhasil berdasarkan patokanpatokan fungsional, struktural dan dekoratif. 3.2. Wanita Hamil seorang wanita datang merneriksakan dirt karena tnerasa dirinya hamil, pertama-tama yang dtlakukan adalah memeriksakan dirinya ke dokter untuk memastikan apakalt dia betul-bctul lianiil. slika kchamilan masli muda, maka kadang sukar secara visual untuk memberi kepastian, hila wanita tersebut hamil.. Perubahan bentuk tubuh pada wanita hamil antara lain : 1. Dinding perut ; pada kehamilan lanjut primi gravid sering timbul staris-garis memanjang atau serong pada dinding perut. Garis-garis tersebut kadang-kadang terdapat juga pada buah dada dan paha. 2. Kulit ; Selain Sfriae gravidaruni, pada kulit terdapat pula Hyperpigmentasi antara lain pada Areolamanunae. lapillo In(1117111(le dan Linea albu. Linea Alha yang tampak httam disebut Lawa Nigra. 3. Buah dada ; buah dada biasanya membesar dalam kehamilan disebabkan Hyperiroli dari Dibawah kulit buah dada sering nampak gambaran-gambaran vena yang meluas. Putting susu biasanya membesar dan lebih tua warnanya dan sering kali mengeluarkan cairan kuning yang melekat yang disebut Coloslrum. Pertukaran zat: a. -
Wanita yang hamil bertambah beratnya. Dalam triwulan pertama pertambahan bcratnya -t- 1 1:2 Dalam triwulan kedua penambahan bcrat 5 kg Dalam triwulan ketiga penambahan herat + 5,5 kg
b. -
Penambahan berat disbabkan: Berat janin 3 ku,, plascnta 0,5 kg, air ketuban 1 ku Rerat raltim dari 3 kg menjadi i ku Penimbunan lemak seperti buah dada pantat, dan lain-lain 1,5 kg Penimbunan zat putilt telur 2 kg Retensi air 1,5 kg
www.stisitelkom.ac.id
5
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
3.3 Aspek Perancangan Busana Hamil Polisi Wanita Busana merupakan salah satu dari berbagai bentuk rancangan vanu kita lihat dan kita pergunakan schari-hari. Kita memperuunakan rancangan tersebut untuk tujuantujuan yang sifatnya fisik, sosial, keliwaan, estetis dan harus dirancanga dalam tiga aspek yaitu -
Aspek Fungsional Aspek Struktural Aspek Dekorati f
3.3.1 Aspek Fungsional Adapun untuk memenulti aspek funusional tentunya kita lihat dari fungsi husana itu sendiri, contohnya busana hamil. Penggunaan busana itu dilihat dari umur kehamilan dari mulat usia 1 bulan sampai 9 bulan 10 hari. 1-1a1 vanu harus diperhatikan dalam perancangan adalah segi kenyamanan, apalagi wanita hamil sangat sensitif sekali deng,an jenis bahan dan rnodel busana. 3.3.2 Aspek Struktural - Aspek Struktural pada rancangan busana wanita hamil, meliputi : - Bagaimana busana itu dibentuk agar dapat memenuhi kegunaannya. - Bagaimana baeian-bagian dari busana hamil tersebut saline berhubungan satu dengan yang lain. - Bagaimana busana tersebut melekat pada tubuh yang dalam keadaan serta - Bagaimana pula meneenakan dan menanggalkannya. Aspek struktural harus sesuai derlizan kegunaan busana dan strutur tubuh wanita hamil, walaupun busana harus bisa memberikan keletuasaan bergerak dan jurza kenyamanan, bentuk busana hamil itu sendiri haruslah tetap. Tereantung pada pengolahan atau pemakaian garis, ruang, bentuk, dan tekstur, misalnya, model busana hamil banyak mengeunakan kerut atau lipat, bagaimana tekstur kain perlu diperhatikan bila berternu ciengan bagian kerut atau lipatan. Semua hal diatas merupakan baeran dari aspek perancangan yang perlu dijadikan aerran dalam peraneangan busana wanita hamil. 3.3.3 Aspek Dekoratif Aspek dekoratif merupakan hal-hal yang keeunaannya hanya untuk daya tarik saja dan tidak rnempengaruhi fungsi busana pada tubuh. Tetapi aspek dekoratif tentunya tidak terlepas dari aspek fungsional dan struktural.
www.stisitelkom.ac.id
6
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1