Agustin Hariyani (E 30.0137). Pengaruh Lereng dan Diameter Kayu Terhadap Produltivitas, Biaya dan Volume Limbah Dalam Kegiatan Penebangan Di Hutan Atam ( dibimbing oleh Dr. Ir. Elias dan Ir. Bramasto Nugrohn, MS). Kayu yang berasal dari suatu tegakan hutan belum dapat diguiakan u ~ t u kme~iienuhikebutuhan manusia sebelum dikeluarkan dari tempat turnbuhnya (hutan). Menurut Nugroho (1995) pemanenan kayu merupakan proses kegiatan pemindahan hasil hutan berupa kayu dari hutan atau tempat tulnbuhnya menuju pasar atau tempat-tempat pemanfaatannya: sehingga kayu tersebut berguna bagi manusia. Kegiatan pemanenan yang dilakukan sampai saat ini masih belum efisien sehingga lianya sebagian dari pohon tersebut yang dapat dimanfaatkan.
Hal ini dapat dilihat dari besa~nyali~nbahyang dihasilkan pada
kegiatan pemanenan tersebut sehingga perlu adanya peningkatan teknologi, ketratiipilar~ dan biaya agar pemanfaatan kaju tersebut bisa lebih efisien (Sastrodimedjn dan Simarmata, 1978). Ada beberapa fahqor yang menyebabkan kegiatan pemungutan hasil hutan be~upakayu tersebut berjalan dengan tidak atau kwang efisien, dan salah satu faktor tersebut adalah kemiringan lapangan. Kemiringan lapangan ini sangat erat kaitannya dengan efisiensi pemanenan. Semakin curarn lnaka kayu tersebut akan semakin sukar untuk dikeluarkan dan ha1 ini berarti akan betpengaluh pula terhadap produktivitas dan biaya yang dikeluarkan, begitu juga dengan volume limbah yang dihasilkan. Ole11 karena itu perlu adanya suatu penelitian mengenai p e n g a d kemiringan lapangan terhadap produktivitas, biaya dan volume limbah yang dihasilkan pada kegiatan penebangan, Penelitian ini dilakukan di areal HPH PT. BINA MAHAWANA WISESA Propinsi Daerall Tingkat I Sulawesi Tenggara. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini berupa vegetasi pohon yang ada di hutan alam di kawasan pengusahaan hutan HPH PT. BINA MAHAWANA WISESA Sulawesi Tenggara. Penentuan pohon pada petak tebang penetapannya dipilih secara sengaja (purposio d~manapemilihan tersebut didasarkan pada kegiatan penebangan yang sedang berlangsulig.
Sarnpel pohon yang diarnbil
ditetapkan sesuai dengan LHC (Laporan Hasil Cruising) pada petak tebang yang dipilih. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan dalam pengukwan dan penentuan asal limbah yang terjadi. Penentuan polion contoli dilakukan pada empat petak tebang dengan kelerengan yang berbeda. Kemiringan rata-rata areal ini diuku~ pada lima tempat yang tersebar merata dan mewakili pada tiap-tiap petak tebang dengari menggunakan clinometer sehingga diperoleh empat petak dengan kelas lereng yang berbeda : Icele~engan 0 - 8 % (landai) disebut petak A, kelerengan 8
- 15 % (datar) disebut petak B, kelerengan
15 - 25 % (agah cu~am)disebut
petak C, kelerengan 25 - 40 % (curam) disebut petak D. Jumlah sampel pohon yang diambil sebanyak 100, sehingga pada masing-masing petah tebang dia~iibil 25 pohon berdasarkan atas proporsi sebaran diameter pohon yang akan ditebang sesuai LHC (Laporan Hasil Cruising). Perhitungan volume pohon setelah ditebang dilakukan dengan mengukur diameter pa~igkal(dp) dan ujung (du) serta panjang seksi batang (L) kemudian dihitung menggunakan m n u s Hubber yaog dimodifikasi
'
Penghitungan volume tersebut berlaku untuk pohon setelah ditebalig dan volullie limbah yalig dillasilkan. Limbah tersebut belupa : cabang-cabang ranting yang berdiameter > 10 cm, kelebihan tu~iggakdari tinggi yang dibenarkan (50 cm dari pelmukaan tanah) dan potongan - potongan akibat pelnbagiati batang. Pengukuran prestasi kerja pada kegiatan penebangan dilakukan dengan ~nenghitiing waktu yang diperlukan oleh operator chainsaw dalam menebang pohon. menggunakan
Pengukuran waktu kerja dilakukan dengan
metode berulang kembali (nzzllstop method) dengan menggunakan
dua stopwatch
Produktivitas penebangan didapat dari hasil bagi volume kayu yang ditebaug dengan waktu yang diperlukan untuk rnenyelesaikan kegiatan penebangan tersebut. Alat yang digunakan unluk kegiatan penebangan di areal IlPH PT. BlNA MAHAWANA WISESA be~upagergaji rantai (chnin saw>).Penggunaan gergaji ini telah dilakukan sejak awal penyelolaan hutan yaitll sejak tahun 1991. Penebangan pohon dengan menggunakan gergaji rantai dilakukan secara beregu.
Satu regu kerja
penebanga~iterdiri dari 2 orang yaitu operator dan pelnbantu operator. Setiap regu tebang hanya lileliiiliki satu gergaji rantai. Tugas operator adalah lnelakukan kegiatan penebangan termasuk menentukan arah rebah. Sedangkan tugas pernbantu operator adalah membawa gelgaji dan bahal bakar saat mencari pohon, retapi pada saat-saat tertentu pembantu operator juga ~nelakukantugas pembagian batang. A d a p w jenis pohon yang ditebang pada petak penelitiali terdiri dari 29 jenis dan dido~ninasioleh jenis dari famili non Dipterocalpaceae dengan kisaran diameter 50 cm tersebut sebagian besar merupakan kayu terapung (/barer)
-
150 cm.
Jellis pohon yalig ditebang
yang mempulyai berat jenis kuratig dari 1.
Sedangkan kayu tenggela~n(sinker) yang diternukan pada petak pelielitian hallya terdiri dari 2 jenis yaitu Giam (Vnticnjlavovirons K SL) dan Amara (Diospyros celebica Bnkl?), k a ) ~dari jellis tersebut meti~pu~iyai berat jenis lebih dari 1 yaitu masing- masing 1,02 dan 1,09. Satu regu kerja penebangan mengerjakan satu petak tebangan dengau luas 100 Ha. Pada peileliriaii ini ju~iilahpohon yang ditebang sebanyak 100 pohon untuk areal seluas 18,S7 Ha, sehinyga rata-rata ji1mlal1 pohon yalig ditebang adalah 5,3 pohon per Ha. Waktu penebanga~iper pohon berkisar alitara 12,52 salilpai 53,25 netl lit deligan rata rata sebesar 19.12 menit, dirnana waktu penebangan terendah terjadi di kelas kelerengan C dan te~tinggidi kelas kelerengan A. Sedangkan kisaran waktu penebangan pada masing kelas kelerengan adalah aiitara 12,S6 sampai 53,25 ~ilellit di kelas kelerengan A, antara 13,79 sampai 33,7S menit di kelas kelerengan B, antara 12,52 sanipai 25.10 liienit di kelas kelerellgan C dan antara 1 2 3 sampai 30,64 Inenit di kelas kelerengan D. Produktivitas penebangan berltisar antara 3,836 mi/jam sampai dengall 54,556 m'/jam dengan ratarata sebesar 13,086 m3/jam.
Produktivitas penebangan terendah terjadi di kelas kelerengan D dan
produktivitas te~finggiterjadi di kelas kelereliganc. Biaya usaha pada penelitian ini dihitung dengall lnenggunakan 2 suku bunga (i), detigan alasan bahwa penelitian ini dilakukan pada saat negara sedallg rnengala~iiihisis moneter.
Seliingga dirasa perlu adanpa
perbandingan perhitungan biaya usaha menggunakan suku bunga normal (20%) dengan perliitungan biaya usaha menggunakan suku bunga pada saat krisis moneter sebesar 47 % (Bank Indonesia, 1998). Dari perhitungan diperoleh biaya penebangan per m3 dengan kisaran antara Rp 353,07 sanlpai. Rp 5.021,20 dengan rata-rata sebesar Rp 1.901,10 (dengan menggunakan s k u bunga sebesar 20%), seda~igka~i dengan menggunakan buliga 47 % berkisar antara Rp 359,71 sampai Rp 5.1 15,62 dengan rata-rata sebesar Rp 1.936,85. Nilai rata-rata volume limbah penebangan per pohon yang te~ti~tggi terdapat pada petak D yang lne~nilikikelere~igan25 - 40%, sedangkan yang terendali terdapat pada petak B yang memiliki kelerengan S15%. Hal ini juga berlaku untuk persen limbah penebangan. Sedangkan untuk volume limbah penebangan per Ha yang tertinggi terdapat di petak C yang me~nilikikelerengatl 15-25% dan yans tel-endah terdapat di kelerengan 8-15%. petak B yang ~ne~niliki Produktivitas penebangan di duga paling tidak dipengaruhi oleh dua faktor yaitu lereng dan diameter kayu. Adapun persamaan regresi linier berganda yang ~nenghubungkanproduktivitas dengan kedua faktor tersebut adalah Y = - 22,l + 0,0599X1 + 0,533 X 2 ;R'= 63,l %. Dari persalnaan regresi yang terbentuk dapat diketahui bahwa setiap penambahan lereng sebesar 1 % aka11 meningkatkan produktivitas penebangan sebesar 0,0599 m3/jam dan penambaliao I cm diameter kayu akan meningkatkan pmduktivitas penebangan sebesar 0,533 m3/jam. Jadi antara produktivitas penebangan dengan lereng dan diameter kayu mempunyai hubunga~iyang bersifat positif. Pada suku bunga no~lnal(20%) persarnaan regresi linier berganda antara Biaya penebangan dengan Lereng dan diameter yang terbentuk adalah Y = 5309 - 4,25X1 - 52,OXZ ;R'= 40,4 'A). Dari persalnaan regresi yang terbentuk dapat diketahui bahwa setiap pena~nbahaiilereng sebesar 1% akan menurunkan biaya penebangan sebesar 4,25 ~ p / m ' dan penan~bahan I cm diameter kayu akan ~tienuru~ksn biaya penebangan sebesilr 52,O ~ p l l n ~ Jadi . antara biaya penebangan densan lereng dan hubungan yang berkolerasi negatif. diameter n~e~npu~iyai Pada suku bunga 47% persalnaan regresi linier berganda yang terbentuk adalah Y = 5409 - 4,33X1 53,OXZ ; R2= 40,4 $4. Dari persamaan regresi yang terbentuk dapat diketahui baliwa setiap penambahan lereng sebesar 1% aka11 menwunkan biaya penebangan sebesar 4,33 ~ p l m ' dan penambalian I c~iidiameter ka)w akan menulunkan biaya penebangan sebesar 53,O ~ p / m ' . Jadi antara Biaya penebangan dengan lereng dan diameter mempunyai hubungan yang berkolerasi negatif Persamaan regresi li~iierberganda yang mengliubungkan v o l ~ m elimball penebangan dengan faktor lereng dan diameter adalali Y = - 8,21 - 0,0046X1 + 0,192X2 ; R2= 70,3 % Dari persamaan regresi yalig terbentuk dapat diketahui bahwa setiap penambahan lere~tgsebesar I % akan ~nenurunkanvolume litnbali penebangan per pohon sebesar 0,0046
111'
d a ~ penantbahan i I cm diameter
kayu akan ~ ~ l e ~ l i ~ i g k avolume t k a ~ l limbah penebangan per polion sebesar 0.192 111'. Jadi antara \,olume limball penebangan de~lganlereng rnempunyai hubungan yang bersifat negatif dan antag-a volume limbah penebangan dan diameter kayu lne~ilpunyaihubungan yang bersifat positif.
PENGARUH LERENG DAN DIAMETER KAYU TERHADAP PRODUKTIVITAS, BIAYA DAN VOLUME LIMBAH DALAM KEGIATAN PENEBANGAN DI HUTAN ALAM
Karya Ilmiah Sebagai Salah Satu Syarat Urttuk Memperolelt Gelar Sarjana Kelzutaitarz Pada Fakultas Kelzutanart ZnstifutPertartian Bogor
Oleh : AGUSTIN HARIYANI E 30.0137
JURUSAN TEKNOLOGI HASIL HUTAN FAICULTAS ICEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2000
PENGARUH LERENG DAN DIAMETER KAYU TERHADAP PRODUKTIVITAS, BIAYA DAN VOLUME LlRlBAH DALAM KEGIATAN PENEBANGAN Dl HUTAN ALAR'I
Oleh : Agustin Hariyani
E 30.0137
Menyetujui : Ketua Komisi Pembimbing
( Dr. Ir. Elias )
Tanggal :
~
n
~ Komisi ~ o Pembimbing d
$\l?t@q%&
.
( Ir. Bramasto Nugroho, MS )
Tanggal :
Tanggal Lulus : 24 April 2000
-