BAB IV ANALISIS PENERAPAN UNS1UR DAN PRINSIP DESAIN PADA BUSANA 4.1. Analisis Penerapan Unsur-unsur Desain Busana GARIS , menyatakan suatu bentuk / siluet, dan garispun dapat membuat sesuatu terlihat lain atau menyatakan sifat yang menempatkannya pada posisi spesifik sehingga mampu " membuat pernyataan'' mengenai keadaannya. Karena suatu garis mengarahkan mata pada arah yang di bawanya, maka secara fisik dapat menegaskan arah tersebut pada tubuh dan melawan arah tegak lurus pada tubuh. Sedangkan pada pakaian garis itu menyatakan suatu ketenangan, istirahat, keadaan pasif dan ketentraman. Misalnya: garis tegak lurus pada bagian atas gaun ( bodice ) akan memperpanjang pinggang yang pendek, atau juga garis-garis lurus pada rok akan membantu mempersempit pinggul yang lebar. Penerapan garis secara stuktural pada busana terdapat pada : 1. Bagian-bagian tepi pada busana, seperti siluet dari leher baju, lengan, sabuk, saku 2. Garis kontruksi seperti kupnat, kelim, lipatan-lipatan kecil ( tuck ) 3. Garis yang ditimbulkan oleh lipatan ( pleats ) dan kerutan Bila jumlah garis yang digunakan saling menunjang/mengisi dengan garis-garis busana lainnya, maka akan memberi kesan keseluruhan pada busana tersebut. Sedangkan bila garis-garisnya pada motif kain, seperti kotak-kotak, lurik hanya bersifat dekoratif, selain itu unsur garis yang sifatnya dekoratif pada busana adalah; jahitan tindas ( topstiching ), kerutan, pita, deretan kancing yang semuanya membentuk suatu arah/garis. RUANG, seperti halnya dengan gans, ruang secara fisik menimbulkan efek yang mengubah ukuran atau posisi, ruangpun bisa menimbulkan suasana tertentu dan perasaan. Ruang menunjukan bagaimana bentuk-bentuk saling berhubungan dan kadangkadang menjacli bentuk yang lain. Disamping itu juga ruang membenkan jarak yang menunjukkan bagaimana garis, bentuk, dan pembaoian rnerenggana akan saling berhubungan. Dengan pembagtan ruang akan menciptakan suatu ilusi yang mempengaruhi ukuran tubuh sebenamya. Sedangkan penerapan unsur ruang pada busana memiliki sifat tenang, tetapi dapat membosankan karena mata mencari perbandingan baru yana menyenangkan.
www.stisitelkom.ac.id
1
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
BENTUK, di pe.rkttat pula oteh garts dan ruang_ Bentuk dibagi dua; berrtuk beraturan dan tak beraturan. Jenis-jenis jenis bentuk yang beraturan diantaranya; bujur sangkar, segitiga sama sisi, segi enam, Ilinakaran, segi lima, ma, segi delapart. Sedangkan jenis-jenis jenis bentuk yang tak beraturan diantaranya: oval, segi tiga sama kski, persegi panjang, jajaran genjang, trapesium bentuk yang sisjnya tak sama ). Penerapannya pada busana diaplikasikan pada bentuk saku, kerah (collars), tengan, manset dan lain lainlain.
WARNA, merupakan suatu pancaran cahaya dengan nuansa yang banyak dan berubataubah. Pada dasarnya warna terbagi rilenjadi dua goiongan dasar yattu warna sejuk dan hangal Warna sejuk rnengandung unsur warna biru, yang bila dilthat mata menjadi segar, damat, tentram dan lembut. Sedang warna hanget mengandung unsur wama kuning, yang bila dilihat rnata menjadi terasa hangat dan rnenghangatkan yang melihat. Disampina warna sejuk dan hangat. ada juga wama getapaterang yang secara langsung dapat menimbulkan ilusi usi visual. Sedangkan untuk jenis-jenis wama kulit digolongkan pada wama berat/riangan. Kesernuanya sernuanya berdasarkan pacta intensitas value clan no value dan warna dasar.
www.stisitelkom.ac.id
2
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
Pada penerapannya, terlebib ,duiu harus mengenak jenis vvarna kulit, sehingga pada vtaktu mernh busana bisa disestiaikan dengan warna busana, warna corakimotif busana, wama tata ria.s vvajah, dan wama aksesarisnya karena kecenderungan orang Asia pada umumnya dan indonesia pada khususnya berjenis kulit agak gelap, disebabkan oleh sin sinar matahari yang terus-menerus menerus bersina.r dengan intensitas tinggi dtbandingkan dengan negara lain. Oleh karenanya nya menurut menu Ibu Irma Hardisurya sebenarnya arnya bila di lihat ari keterangan di atas, orang Indonesia kurang sesuai mengenakan wafna pastel (yang cencierung mernudar)„ Di karenakan intensitas wama kulit orang Indonesia cendemng lebih tinggi dibanding intensitas wama pastel. pastel Maka yang terjadi bifa keduanya dipadu akan tiinbul kontrasitas tinggi "kesan bertabrakan", oleh faktor dua warna wa tersebut Warna pastel lebih cocok ok bila dikenakan oleh orang-orang "bute" yang berjenis kulit cenderung cende terang. Mereka tertarikk akan warna pastel melalui trend mode yang berasal dari barat, dengan gambar & rnacam warna yang ditawarkan pada modeblat mode, tanpa tanpa terlebih dulu mengoreksi apakah cocok atau tidak. Akibat yang timbul dari trend warna pastel, bila dipakai orang indonesia khusunya ; mereka terlihatat/tarnpak at/tarnpak pucat karena kurang kontras antara warna kulit dan wama pakaian. Ada juga yang tampak “bertabrakan", bila yang berkulit gelap mengenakan warna pastel, maka yang tedihat jelas adalah wama kufitnya, dan wama pakaian (pastel) hilang. Faktor tersebut disebabkan karena keseimbangan/kontrasitasnya tidF menvatti. C-encierung, didominasi olehhh Salah Sa satu warna (warna kulit gelap), menurut paparan Ibu Irma Hardisurya.
www.stisitelkom.ac.id
3
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
4.2. ANALISA PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP DESAIN BUSANA AZAS MENGARAH PENGULANGAN, Azas ini biasa digunakan pada proses perancangan karena sifatnya yang sederhana. Penerapannya pada busana tampak tedihat pada pemasangan kancing yang diulang dengan jarak tertentu, pemasangan saku yang biasanya terletak dikanan & kiri pakaian. Penguiangan yang teratur menggunakan semua ulangan dengan seragam. Suatu wama yang diutang penggunaanya, akan teriihat adanya pemenggalan yang menuntun mata berkontraksi dalam suasana gelap-terang. Sedangkan pengulangan yang teratur menimbulkan suasana terang, tetapi bila pengulangan terlalu banyak maka akan membosankan. Pengulang struktural pada penerapan busana merupakan gambar cermin dari bagian lainnya Misatnya, pemasangan lengan, kelepak (kerah), kaki celana, lengkung kefin atau sudut kupnat, merupakarr hasil gambar cenninan dari sist ke kartan (sebaliknya).
KESEJAJARAN, penggunaan azas ini memiliki kesan mengarah yang kuat, penerapannya pada busana brasa tampak pada bentuk lipatan-lipatan, penggunaan hiasan secara sejajar. jahitan tindas (tops tiching) yang memperkuat garis struktural. Disamping penerapan itu azas kesejajaran secara dekoratif biasa digunakan pada pola-pola geometris seperti garis-gans, kotak-kotak dan lainnya.
www.stisitelkom.ac.id
4
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
GRADASI,, dengan adanya perubahan-perubahan perubahan perubahan dari satu tahap ke tahap berikutnya, menciptakan suatu kontras yang simultan. Misalnya pada pemakaian warna yang mempertegas perbedaan diantara tahap tersebut. Dengan menggunakan value yang lebih terang akan tampak semak semakin terang, apabila pada tahapan lain ada value yang lebih gelap. Sedangkan pemakaian gradasi pada pola biasanya berupa pengecilan/membesarnya ukuran motif, atau jarak antara motif-motif tersebut. Penerapan lainnya balk secara strukturaVdekoratrf, terlihat pada penggunaan kupnat yang dapat disusun secara bertahap, baik panjangnya, jarak ataupun arahnya. Dernikian juga dengan lipatan-lipatan (pleats), lipitan (tucks).
IRAMA, RAMA, Pada busana mengarahkan mata dari bentuk ke bentuk, dari wama ke warna. Penerapannya bisa berupa gans-gans gans lurus. lipatan-lipatan sajajar yang xk pada rek, atau unsur hiasan seperti pita-pita pita pita yang disusun berderet atzan menciptakan menciptakanirama yang anggun.
www.stisitelkom.ac.id
5
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
AZAS PENEKANAN KONTRAS. pada pencrapan rancangan busana azas kantras ini hanya satu unsur, misalnya penggunaan,, warna gelap dan warna terang. Datarn rancangan busana rnamerlukan azas kentras tnt baik dalarn straktural rnaupurt dekoratif, tetapi bila terialu hanyak "kontras" as" akan rnenimbulka keruwetan. Contohnya ohnya pada penggunaan wama yang menonl menonl misalnya merah, jika dipakai bersamaan dengan gan warna yang teng tenggelam (redup) akan menimbulkan. kantras yang jelas. Disisi lain kontras yang haluspun bisa dinaikkan derajat (intensitas) kekontrasannya, meskipun mempergunakan dua warna yang sama. Misalnya nya wama biru cerah dengan warna biru suram (reclup). Sedangkan secara struktural terdapat berbagai cara dalam penerapan kontras pada suatu rancangan busana. Lipatan. kupnat, kelim im merupakan garis yang bisa salino menirnbulkan kontras balik dalam jejak maupun arah. Adanya kerutan yang penuh pada rok akan menimbulkan kontras dengan bagian atas gaun (bodie) yang tanpa kerut / polos.
I t 5 ~ ~ ,
I
Selain kontras struktural , kontras dekoratiflah yang menarik perhatian karena memiliki aksen yang menyolok. Jenis kontras ini biasanya berupa pemakaian pola, warna, unsur hiasan, ataupun pemakalan aksesoris. PENEKANAN, azas ini diterapkan pada suatu rancangan ngan busana agor dapat mangc:ihkan porhatian yang bertambah pada sipernakai. Tujuan utama dari penerapan unsur dekoratif (azas perickanan) po po-la busar.adalah untuk menarik perhatian. Dengan demikian berbagai unsur hiasan seperti renda, biku-biku, biku biku, pita, atau manik-manik manik dapat menarik perhatian bila adanya penekanan dibidang tertentu. Misalnya, suatu motif biasanya akan menarik, dan suatu aksen yang berpoola akan mernbuat kawasan yang polos los menjadi menarik.
www.stisitelkom.ac.id
6
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
AZAS PEMERSATU PROPORSI, azas ini memiliki peran yang penting dalam menciptakan efek ilusi yang diinginkan. Karena pada umumnya bagian dari tubuh manusia tidak memiliki proporsi yang baik, selalu ada kekurangannya. Dalam hal ini terjadi pada susunan proporsi yang menggabungkan beberapa unsur clari bentuk, ukuran, dan ruang sehingga rnenjadi bagian-bapian bagian bapian yang saling menunjang secara keseluruhan_ Oleh karena itu bagaImana menciptakan suatu proporsi yang menarik pada busana b usana untuk menutupi bentuk tubuh yang kurang ideal, yang pada dasarnya berhubungan dengan anatomi dan mengkamuflasekannya pada bentuk yang diatur oleh tata cara Fashion dan trend mode. Misalnya panjang rok dan dan garis ppinggang merupakan pembagian yang jelas dengan arah horizontal yang selalu mengalami perubahan dari tahun ketahun seiring dengan trend mode saat itu. Conloh lainnya pemberian bantalan bahu akan menciptakan perbedaan dan perbandingan antara lebar dan tinggi badan. Selain itu perbandingan proporsional proporsional antara dua bagian yang tidak sempuma dapat disamarkan dengan penggunaan unsur unsur-unsur dekoratif lainnya. Perbandingan propersi the gokien inean mernki perbandingan 5:13, berbentuk persed paniand dan lebar empat perseei panjang, dengan sisi dui.ur sangkar. Untuk lerbih jelasnya perhatik2:n gamber dibawah
www.stisitelkom.ac.id
7
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
Lebar empat persegi panjang CD=AC, sedangkan sisi CF=AF, C AF, yang kemudian AE menjadi garis tengah suatu lingkaran yang berpusat dititik E. Secara perhitungan matematik, perbandingan proporsi the golden mean ialah 1:1, 618. Angkah tersebut mendekati (dibulatkan) kan) menjadi perbandingan angkah angka 3:5 atau 5:8. Untuk lebih jelasnya khat gambar di bawah ini :
Karena dibadi secara yertikat sehingga terbentuk persegi panjang ( EFGH ) dengan proporsi yang sama, seperti busana secara bagian atas 1:2, dan rok terlihat lebihluas daripada panjangnya. KESEIMBANGAN Timbul imbul karena adanya berat, kerapatan, dan ketegangan yang sama. Bila sesuatu banyak menarik perhatian, maka akan tampak tebih berat be keseimbangannya atau dengan jumlah yang lebih kecil, biasanya akan lebih ringan. Kesimpulannya bila suatu kawasan kedl mengkilat (menjadi fokus), maka akan meraik perhatian, dan tampak lebih berat jika dibandingkan dengan suatu area buram yang lebh luas. Menurut Ibu Irma, bila seseorang memiliki bentuk garis badan yang tegas, untuk menyesuaikan atau mengimbanginya maka harus menerapkan keseirnbangan angan sirnetris, agar bentuk proporsi porsi tampak seimbang.
www.stisitelkom.ac.id
8
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
KESATUAN, merupakan azas pemersatu setiap aspek desain antara bagianbagan busana. Busana dengan pelengkap sehingga menghasilkan perpaduan yang saling menunjang. Penerapan azas ini pada busana merupakankan kombinasi dari aspek fungsional, struktura! dan dekoratif sehingga aspek tersebut bekerja sama. Misalnya penggunaan warna dengan motif (pola), ditambah unsur hiasan lain seperti kancing, renda dan lainnya dengan penerapan azas-azas lain yang menjadi satu kesatuan.
www.stisitelkom.ac.id
9
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1