12 SKP ANNUAL SCIENTIFIC MEETING (ASM) 2013 “Sinergi Rumah Sakit Pendidikan dan Fakultas Kedokteran Dalam Menyongsong Pelayanan Kesehatan Era Jamkesta dan BPJS” Dalam Rangka Dies Natalis Fakultas Kedokteran UGM ke-67 dan HUT RSUP Dr. Sardjito Ke-31
Pokja Jaminan Kesehatan & Simkes “Action For Achieving Universal Health Coverage In Indonesia” & Teknologi Informasi Dalam Skema BPJS: Sebuah Konsep Komunikasi Data Elektronik Antara Badan Jaminan Dan Fasilitas Kesehatan ” 12‐13 Maret 2013, Ged. Auditorium FK UGM
Latar Belakang
WHO sudah menetapkan bahwa Universal health Coverage (UHC) adalah isu penting bagi negara maju dan berkembang sehingga penting agar negara mengembangkan sistem pembiayaan kesehatan dengan tujuan menjamin kesehatan bagi seluruh rakyat. Ketentuan ini penting untuk memastikan akses yang adil untuk semua warga negara, untuk tindakan preventif yang penting dan tepat, promotif, kuratif dan rehabilitatif pelayanan kesehatan dengan biaya yang terjangkau (affordable cost). Sejak tahun 2004, harapan rakyat Indonesia terhadap pencapaian Universal Health Coverage semakin besar dengan dikeluarkannya UU NO 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) dan semakin menguat dengan keluarnya UU No 24 Tahun 2011 Tentang Badan Pelaksana Jaminan Sosial (BPJS) yang mengamanatkan dapat dimulai pada Januari 2014. Namun disayangkan, dari kedua ketentuan UU tersebut, peran daerah dalam upaya pencapaian universal health coverage di Indonesia tidak dimunculkan dengan baik. Padahal selama ini, daerah dengan JAMKESDA nya sudah bekerja mengisi kekosongan peran jaminan kesehatan selama ini. Hingga saat ini, sudah 32 juta penduduk di Indonesia yang sudah dicover oleh JAMKESDA. Permasalahan yang dihadapi, sampai saat ini belum ada kejelasan tentang posisi JAMKESDA sehingga menimbulkan kesimpangsiuran terhadap peran jamkesda dan yang harus disiapkan untuk berpartisipasi dalam universal health coverage. Oleh karena itu, penting untuk menyelenggarakan pertemuan dari berbagai
stakeholders di daerah yang terkait dengan JAMKESDA untuk berbagi perkembangan informasi, update persiapan serta analisa bersama berbagai tantangan dan peluang pencapaian terkait dampak kebijakan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) dan Badan Pelaksana Jaminan Sosial (BPJS), pemetaan persoalan, serta penentuan sikap yang harus dilakukan daerah terkait isu tersebut.
Selain itu, persoalan yang juga penting dalam pelaksanaan Jamkesda dan
BPJS Kesehatan ke depan adalah mekasimalkan peran teknologi informasi. Paling tidak ada lima manfaat IT dalam Asuransi Kesehatan. Yaitu : Pertama, mendorong lebih murahnya biaya administrasi. Biaya Administrasi yang biasanya muncul dalam 3 tahapan, yaitu pengeluaran untuk pemasaran, pengeluaran untuk underwriting, dan pengeluaran untuk penanganan klaim akan dapat ditekan secara maksimal. Pemasaran dan Underwriting mungkin tidak terlalu penting di era Asuransi Sosial, akan tetapi tetap bisa dialokasikan untuk mensosialisasikan pentingnya Jaminan Kesehatan Sosial ke masyarakat. Kedua, lebih efisien dikarenakan lebih bannyak klaim yang dapat diproses dengan biaya yang dikeluarkan. Dengan IT, proses klaim di daerah‐daerah terpencil pun dapat dengan cepat diverifikasi oleh tim verifikator yang terpusat. Ketiga, menyediakan perubahan informasi yang cepat untuk proses klaim kesehatan. Keempat, menghasilkan format standart diantara seluruh Badan Pelayanan Jaminan Sosial (BPJS) yang menyampaikan dan membayar klaim asuransi, dan kelima, dapat dilakukan cost containment sehingga dapat menghemat pembiayaan kesehatan secara keseluruhan. Hal ini dkarenakan memudahkan dilakukannya Utilitation Review. Oleh karena itu, pembahasan optimalisasi IT dalam pelaksanaan Jamkesda dan BPJS Kesehatan juga menjadi penting dalam kegiatan ini.
T U J U A N 1. Update perkembangan persiapan pelaksanaan jaminan kesehatan nasional 2. Kesiapan berbagai stakeholder terhadap pencapaian jaminan kesehatan nasional 3. Aksi nyata berbagai stakeholder untuk mencapai jaminan kesehtan nasional
D E S A I N A C A R A
Tanggal dan Waktu Tanggal
: 13 – 14 Maret 2013
Waktu
: 08.30 ‐ 17.00 WIB
Tempat Ruang Auditorium Fakultas Kedokteran UGM
Jln. Farmako Sekip Utara Yogyakarta Narasumber
Keynote Speech : Prof. dr. Ali Ghufron Mukti M.Sc P.hD (Wakil Menteri Kesehatan RI) 1.
Drs. Chazali Husni Situmorang, Apt., M.Sc. P.H (Ketua DJSN)
2.
dr. Fahmi Idris (Direktur Utama PT. Askes)
3.
drg. Hendro Sucahyono M.Kes (JPK Jamsostek)
4.
Abraham Samad (Ketua KPK RI)
5.
Muhammad Yusuf (Ketua Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan‐PPATK)
6.
Djakfarudin Junus (Direktur Utama Indofarma)
7.
Dr. Lutfhi Mardiansyah (Direktur Novartis Indonesia)
8.
Dr. drg. Yulita Hendrartini M.Kes AAK (Pusat KPMAK FK UGM)
Fasilitator Kegiatan akan difasilitasi tim dari Pusat KPMAK FK UGM : ‐Diah Ayu Puspandari M.Kes MBA ‐
Muttaqien MPH, AAK
P E S E R T A Jumlah Peserta : 150 orang terdiri dari : (1)
Kemenkes RI
(2)
Sekda Provinsi/kab/kota
(3)
Anggota DPRD Provinsi/Kab/Kota
(4)
Bappeda Provinsi/Kab/Kota
(5)
Dinas Kesehatan Prov/Kab/Kota
(6)
UPT Jamkesda Provinsi/Kab/Kota
(7)
PT. Askes Indonesia
(8)
PT. Jamsostek
(9)
Farmasi
(10)
RSUD Provinsi/Kab/Kota
(11)
Akademisi
(12)
Praktisi kesehatan
(13)
Pers
(14)
LSM
(15)
Pemerhati Kesehatan Masyarakat
J A D W A L A C A R A Terlampir
P E L A K S A N A Pusat Kebijakan Pembiayaan dan Manajemen Asuransi Kesehatan, Fakultas Kedokteran UGM Kontak Person : Muttaqien (HP : 08156871358) Pusat KPMAK FK UGM Fakultas Kedokteran UGM, Gedung Radioputro Lt 2 Sayap Barat Yogyakarta WAKTU
KEGIATAN
12 Maret 2012 08.00 – 08.30
Daftar Ulang
08.30 – 08.45
Sambuatn dan Pembukaan Prof. Dr. dr. Teguh Aryandono, Sp.B.(K)Onk
(Dekan Fakultas Kedokteran UGM) 08.45 – 09.30
Keynote Speech Prof. dr. Ali Ghufron Mukti M.Sc P.hD (Wakil Menteri Kesehatan RI) “Aksi Nyata Menuju Jaminan Kesemesta”
09.30 – 09.45
Coffe Break
09.45 – 12.00
“10 Bulan Menuju Jaminan Kesehatan : Apa pekerjaan Tersisa dan Harus Dilakukan ? “ 1. Drs. Chazali Husni Situmorang, Apt., M.Sc. P.H (Ketua DJSN) 2. dr. Fahmi Idris (Direktur Utama PT. Askes) 3. drg. Hendro Sucahyono M.Kes (JPK Jamsostek)
12.00 – 13.00 13.00 – 15.00
Lunch “Membangun Jaminan Kesehatan Yang Transparan dan Akuntabel” 1. Abraham Samad (Ketua KPK RI) 2. Muhammad Yusuf (Ketua Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan‐PPATK)
15.00 – 15.30 15.30 ‐ 17.00
Coffe Break “Kesiapan Farmasi Dalam Jaminan Kesehatan” 1. Djakfarudin Junus (Direktur Utama Indofarma) 2. Dr. Lutfhi Mardiansyah (Direktur Novartis Indonesia) 3. Mada (Direktur Jansen Indonesia)
13 Maret 2013 Workshop 1
Memahami Konsep dan Penghitungan INA‐CBG
Workshop 2 Workshop 3 Workshop 4
Equity in Health dengan Menggunakan Software ADEPT Pertemuan Lanjutan Jamkesda Dalam BPJS Kesehatan Workshop dan Demo Aplikasi Sistem Informasi untuk UHC Kolaborasi dengan Pokja Informatika Biomedis
TEKNOLOGI INFORMASI DALAM SKEMA BPJS: SEBUAH KONSEP KOMUNIKASI DATA ELEKTRONIK ANTARA BADAN JAMINAN DAN FASILITAS KESEHATAN PENDAHULUAN Selama beberapa dasawarsa terakhir, pembangunan kesehatan telah berhasil meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Hal ini ditunjukkan dengan perbaikan berbagai indikator kesehatan, seperti penurunan angka kematian bayi, angka kematian ibu maternal, prevalensi gizi kurang dan peningkatan umur harapan hidup. Akan tetapi, masih ada indikator-indikator yang belum tercapai, misalnya target penurunan angka kematian ibu maternal. Kita juga masih menemukan adanya disparitas dalam akses masyarakat pada pelayanan kesehatan antara kelompok masyarakat, wilayah geografi dan antar tingkat sosial ekonomi. Tantangan-tantangan ini tentunya harus disikapi dengan sebaik-baiknya dalam mewujudkan Universal Health Coverage (UHC) yaitu dengan mengembangkan sistem pembiayaan, paket manfaat, fasilitas pelayanan kesehatan, dukungan perundang-undangan yang tepat dan didukung sumber daya manusia yang memadai. Pelayanan kesehatan pada tahap UHC memerlukan dukungan sarana dan prasarana kesehatan yang memadai, termasuk dukungan tekologi informasi yang mencukupi baik jenis dan mutunya. Karena itu, sistem informasi SDM Kesehatan penting untuk dikembangkan sebagai bagian integral dari Sistem Informasi Kesehatan (SIK), untuk menyediakan data dan informasi yang reliable, akurat, tepat waktu, dan dapat diakses oleh semua stakeholder.
Gambar 1. Road Map BPJS
Di dalam road map BPJS dan peraturan perundangan yang ada, sistem informasi menjadi salah satu instrumen penting dalam pelaksanaan UHC di Indonesia. Namun demikian, excercise nyata terkait penggunakan sistem informasi kesehatan dalam mengakomodasi kebutuhan UHC di Indonesia sangat terbatas. Sebut saja pengalaman Kartu Jakarta Sehat di Jakarta dan Sistem Jaminan Sosial di Yogyakarta. Dari pengalaman tersebut salah satu kunci pentingnya adalah mekanisme gatekeeper yang baik serta komunikasi antar penyedia layanan kesehatan maupun antara Badan Penjamin dengan Penyedia Layanan Kesehatan (rumah sakit, puskesmas, dokter praktik dan atau klinik). Terkait dengan komunikasi tersebut, dua hal yang menjadi poin penting yang direkomendasikan dalam sebuah workshop Jamkesda di Yogyakarta akhir tahun 2012 lalu, yaitu: 1. Standar pembiayaan. Dalam roadmap BPJS pembayaran menggunakan mekanisme kapitasi untuk pelayanan kesehatan primer dan menggunakan case-mix group pada pelayanan rawat jalan dan rawat inap fasilitas kesehatan sekunder dan tersier. 2. Interoperabilitas. Menyangkut identitas unik untuk mekanisme verifikasi dan otentifikasi kepesertaan jaminan. Termasuk didalamnya penggunakan kodifikasi dan terminologi standar untuk pertukaran data elektronik. 3. Infrastruktur. Penyediaan infrastruktur yang digunakan secara nasional maupun lokal. 4. Aspek legal. Memberikan justifikasi penggunaan sistem berbasis elektronik dan pertukaran data secara elektronik. 5. Sosialisasi dan penguatan komunitas dalam menggunakan sistem berbasis elektronik dalam konteks jaminan kesehatan. Dengan adanya standar pembiayaan (menggunakan case-mix) serta standar interoperabilitas, memungkinkan mekanisme pertukaran data elektronik antar stakeholders UHC seperti badan penjamin, penyedia layanan kesehatan (rumah sakit, puskesmas, klinik dll), baik dalam bentuk klaim maupun rujukan pasien. Untuk menjawab kebutuhan komunikasi data tersebut, Pusat Kajian Informatika Biomedis melalui Pokja Informatika Biomedis berupaya untuk menunjukan skema komunikasi data elektronik dalam bentuk sebuah seminar dengan tema ”Teknologi Informasi dalam Skema BPJS: Sebuah Konsep Komunikasi Data Elektronik Antara Badan Jaminan Dan Fasilitas Kesehatan” untuk menjawab beberapa rekomendasi yang telah dimunculkan pada kegiatan-kegiatan sebelumnya. TUJUAN Dengan terlibatnya berbagai stakeholder diharapkan seminar dan demo komunikasi data elektronik dapat memberikan gambaran kebutuhan sistem informasi dalam konteks BPJS. Gambar 2 menunjukkan peluang penggunaan sistem informasi dalam komunikasi data elektronik UHC untuk aspek a).Mekanisme kepesertaan jaminan kesehatan, b).Mekanisme klaim dan c).Utilization review untuk data klaim.
Simulasi Badan Penjamin Database dan Sistem Kepesertaan (Cloud) 1
Utilisasi Data
Verifikasi Klaim 5
3
4
Standar Operational Procedure
Dokter Keluarga Klinik
Peserta Jaminan
Memberi Mencari
Penyedia Layanan
2
Puskesmas Rumah Sakit
Gambar 2. Simulasi Komunikasi Data Elektronik antara Badan Penjamin dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Dengan demikian, seminar dan simulasi komunikasi data elektronik ini bertujuan untuk: 1. Menindaklanjuti rekomendasi group IT dalam pertemuan nasional jaminan kesehatan tahun 2012. 2. Menyamakan persepsi terhadap penggunaan standar pada skema komunikasi data lintas stakeholders. 3. Memperkuat rekomendasi penggunaan IT pada skema UHC sebelumnya untuk dapat ditindaklanjuti pada pertemuan berikutnya. 4. Memperkuat jejaring pengembangan sistem informasi dalam mendukung UHC di Indonesia
BENTUK KEGIATAN 1. WORKSHOP PRA-SEMINAR Kolaborasi dengan Pokja Asuransi Kesehatan untuk membuat workhsop paralel khusus IT dalam pertemuan nasional Jamkesda. 2. SEMINAR Menghadirkan pembicara dari PT Askes, Kementrian Dalam Negri dan Pusat Data dan Informasi terkait standar interoperabilitas sistem informasi dalam skema BPJS. Kesiapan sistem informasi fasilitas kesehatan dalam mendukung suksesnya BPJS dengan menghadirkan pemilik dan pengembang sistem informasi leval fasilitas kesehatan primer, sekunder dan tersier
3. DEMO APLIKASI Demo aplikasi melibatkan vendor-vendor yang telah berperan besar dalam pengembangan SIK baik nasional maupun local, yang tentu nantinya tidak akan lepas dari proses pelaksanaan UHC ini. Vendor akan ditantang untuk bisa pengembangankan aplikasi yang telah ada sebelumnya 4. PAMERAN Dalam rangkaian acara ini, diadakan pula pameran dari berbagai pihak yang terkait seperti vendor aplikasi ataupun pihak-pihak lain yang ingin memamerkan produk-produk unggulannya terntunya yang terkait dengan teknologi informasi. TARGET PESERTA Seminar dan simulasi pertukaran data elektronik ini menargetkan 200 peserta 1. Pengelola Jamkesda dan UHC (Nasional) 2. Dinas Kesehatan baik tingkat kabupaten maupun propinsi 3. Rumah sakit di Jawa Tengah dan DIY 4. Industri dan pengembang sistem informasi baik lokal maupun nasional 5. Universitas dan penyedia pendidikan sistem informasi kesehatan (STIKES, Rekam Medis, SIMKES) 6. Mahasiswa dengan kepemintan sistem informasi dan jaminan kesehatan (STIKES, rekam medis dan infokes, MTI, SIMKES, dll) TEMPAT* Gedung Auditorium Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Jl. Farmako Sekip Utara Yogyakarta SUSUNAN ACARA Hari Pertama (13 Maret 2013) Workshop Kolaborasi Pokja Informatika Biomedis dan Pokja Asuransi Kesehatan No Waktu Acara Keterangan 07.30-08.00 Registrasi Ulang Peserta 08.00-12.00 Workshop dan Demo Aplikasi Sistem Informasi untuk UHC Sistem Informasi Kepesertaan Jaminan dan Pengembangan Web Services Mas Gitandi (RS Tarakan) Skenario Pelayanan Pasien Jaminan di Rumah Sakit dalam konteks UHC: Kebutuhan variabel klaim. Mas Tanto atau Mas Yusuf atau Mas Agus Skenario Pelayanan Pasien Jaminan di Puskesmas dalam konteks UHC: Pelaporan dan Klaim pelayanan kesehatan pada peserta jaminan. Jojok/Albert Skenario Pelayanan Pasien Jaminan di Klinik dan Praktik Pribadi: Pelaporan dan Klaim pelayanan kesehatan pada peserta jaminan SIMKES FK UGM Skenario Utilisasi Review data klaim fasilitas primer dan fasilitas sekunder Diskusi
12.30-13.30 Hari Kedua (14 Maret 2013) No Waktu 07.30-08.00 08.00-08.30 08.30-10.15
10.15-10.30 10.15-12.30
12.30-13.30 13.30-15.00
15.00-15.30 15.30-selesai
ISHOMA
Acara Keterangan Registrasi Ulang Peserta Pembukaan dan Sambutan Penel 1. Standar Sistem Informasi untuk UHC Potensi E-KTP sebagai identitas unik kepesertaan jaminan kesehatan Kementrian Dalam Negri Standar data set dalam mendukung universal health coverage Pusdatin Kementrian Kesehatan Sistem informasi asuransi kesehatan: Penggunaan standar untuk mekanisme verifikasi dan klaim PT Askes Diskusi Cofee Break Panel 2. Kesiapan Sistem Informasi Fasiltias Kesehatan dalam Mendukung UHC Sistem Informasi Kepesertaan Jaminan Mas Gitandi (RS Tarakan) Sistem Informasi Rumah Sakit Mas Agus (RSCM) Sistem Informasi Puskesmas Jojok/Albert Sistem Informasi Klinik dan Praktik Pribadi SIMKES FK UGM Diskusi ISHOMA Demo Sistem Informasi Kepesertaan (Mas Gitandi/RS Tarakan) Sistem Informasi Rumah Sakit (RSCM, RS Akademik, Mas Tanto) Sistem informasi Puskesmas (Mas Albert, Mas Jojok, IHIS?) Sistem informasi klinik dan praktik pribadi (Mas Harry, Mas Harmi) Utilisasi data klaim untuk pengambilan keputusan Diskusi Penutupan Coffee Break