I.
1.1.
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN 1.1.1. Deskripsi Singkat Dalam Pokok Bahasan I akan dibahas mengenai batasan tanaman sayur dan sayuran, asaI jaringan, orga n yang dimakan dan pemanfaatan sayuran, manfaat sayuran ditinjau segi kandungan gizi dan nilai ekonominya.
1.2. Outcome Pembelajaran Setelah mempelajari Pokok Bahasan ini mahasiswa diharapkan akan dapat menjelaskan pengertian tanaman sayur, asal jaringan, organ yang dimakan dan nfaatan sayuran, arti penting sayuran dan segi kandungan gizi dan nilal ekonomi.
1.2.
PENYAJIAN MATERI Cakupan kelompok tanaman yang tergolong sayuran sangat banyak jenisnya, baik dan varietasnya maupun lenis (spesies) tanamannya. Jenis sayunan di seluruh dunia diperkirakan Iebih dan 10.000 macam dan 20-50 diantaranya yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Keanekaragaman jenis tanaman sayur dapat dilihat dan: 1. Cara perbanyakannya: a. Tanaman sayur yang diperbanyak dengan biji b. Tanaman sayun yang diperbanyak dengan organ vegetatifnya 2. Cara tumbuhnya (growth habit) a. Tanaman sayur berbJtang lunak (herbciceous) b. Tanaman sayur yang menambat (viny) c. Tanaman sayur berupa semak (shrubby) d. Tanaman sayur berupa pohon (tree) 3. Syarat tumbuhnya a. Beberapa jenis tanaman sayur dapat tumbuh pada kisaran lingkungan (air, jenis tanah, suhu don cahaya) yang luas. b. Beberapa jenis tanaman sayur menghendaki adanya air, suhu dan cahaya matahari tertentu. Dengan adanya penbedaan syarat tumbuh tersebut maka dikenal adanya: 1. Beberapa jenis tanaman sayur dapat tumbuh sepanjang tahun di suatu tempat.
Universitas Gadjah Mada
1
2. Beberapa jenis tanaman soyur hanya dapat tumbuh beberapa waktu saja dalam setahun. 3. Air merupakan kebutuhan mutlak dalam budidaya tanaman sayur, tetapi beberapa jenis tanaman sayun dapat hidup di daerah tadah hujan.
Tanaman sayur dapat tumbuh liar maupun dibudidayakan. Penyebaran spesies tanaman yang tergolong sayuran dapat ke seluruh penjuru dunia atau hanya terbatas di daerah-daerah tertentu di suatu negara atau bahkan hanya terbatas di negaranegara tertentu saja. Tanaman sayur dapat dibudidayakan di sawah (field) atau di tempat khusus untuk produksi sayuran, seperti di luar daerah perkotaan, desa atau di pekarangan di sekitar rumah.
Bagian tanaman yang dimanfaatkan sebagai sayuran dapat berbeda antar negara, tergantung pada tempatnya (localities) dan kebiasaannya (culture). Pada umumnya, di negara yang sedang berkembang, bagian tanaman yang digunakan sebagai sayuran lebih banyak daripada di negara yang sudah maju.
Sebagian besar sayuran memiliki kandungan air yang masih tinggi sehingga menyebabkan sayuran bersifat sangat ruah (bulky) dan sangat perishable terutama dan jenis sayuran daun. Oleh karena kandungan air sayuran yang tinggi, meskipun telah lepas dan tanaman induknya atau telah dipanen sayuran tetap melakukan respirasi. Dengan demikian, diperlukan penanganan yang khusus setelah sayuran dipanen untuk tetap menjaga kesegarannya dan kandungan gizinya tidak banyak yang hilang.
1.2.1. Subpokok Bahasan I.1.
1.1.
Definisi Tanaman Sayur dan Sayuran
Tanaman Sayur adalah tanaman yang menghasilkan sayuran, baik tanaman semusim (annual), biennuals maupun tanamon menahun (perennials), baik yang berupa tanaman sukulen (herbaceus), merambat (viny), semak (shrubby) dan pihon (tree) bukan merupakan tanaman penghasil makanan pokok (field crop).
Sayuran adalah tanaman yang lunak (succulent plant) secara utuh atau bagian tanaman yang dapat dimakan secara Iangsung dalam bentuk segar atau diolah, bukan merupakan makanan pokok tetapi biasa dimakan sebagai pengiring makanan pokok, ikan dan Universitas Gadjah Mada
2
daging. Definisi ini tidak mencakup buah-buahan pencuci mulut (dessert), kecuali semangka dan melon, serta biji yang tua tetapi mencakup biji yang muda.
Sebenarnya tidak ada definisi yang tepat benar mengenai sayuran. Biasanya definisi yang diberikan atas dasar penggunaannya, dengan demikian tanaman tertentu di suatu negara mungkin tergolong tanaman sayur, tetapi mungkin di negara lain belum tentu tergolong tonaman sayur, bisa jadi tergolong ke dalam buahan, gulma, tanaman hias atau tanaman yang berkhasiat obat tergantung pada jenis tanamannya. Sebagai contoh adalah tomat, di Asia tergolong sayuran tetapi di Eropa tergolong buahan. Garland chiysanthemum di beberapa negara Asia tergolong tanaman sayur tetapi di beberapa negara lainnya tergolong tanaman hias. Seringkali apa yang dimanfaatkan sebagai sayuran di suatu tempat belum tentu juga sebagai sayuran di tempat lain karena dari kebiasaan di tempat tersebut mungkin sebagai tanaman agronomi (field crop) atau sebagai tanaman buah (seperti pepaya sebagai contohnya). Akan tetapi sebaliknya, tanaman yang biasanya digunakan sebagai pencuci mulut (dessert) seperti melon dan semangka digolongkan sebagai sayuran karena dari kebiasaan di tempat tersebut dan karena beberapa anggota familia cucurbitaceae tergolong ke dalam jenis sayuran.
Dalam beberapa kasus, tanaman digolongkan ke dalam jenis sayuran hanya pada fase pertumbuhan tertentu, umumnya pada saat vegetatif awal namun ada pula yang sudah masuk ke dalam fase generative. Beberapa tanaman leguminosa dapat digunakan sebagai sayuran pada beberapa fase pertumbuhan tanaman, yaitu fase kecambah (kacang hijau, kedelai), fase vegetatif yang dimanfaatkan daun-daun muda (kedelai, kacang panjang), fase generatif dengan mengambil polong muda (kacang panjang, buncis) dan biji tua (kacang merah, kacang gude). Beberapa buah seperti pepaya dan nangka dapat digunakan sebagai sayuran pada saat masih muda di beberapa negara Asia Tenggara.
1.2.2. Subpokok Bahasan I.2.
1.2.
Asal Jaringan, Organ yang Dimakan dan Pemanfaatan Sayuran
Asal jaringan atau organ yang tergolong sayuran banyak ragamnya. Meskipun demikian, asal jaringan atau organ sayuran dapat dikelompokkan dalam tiga golongan utama, yaitu kelompok biji dan polong; umbi lapis (bulb), umbi akar dan umbi batang (tuber); serta kelompok bunga, pucuk (buds), batang dan daun.
Universitas Gadjah Mada
3
Kubis dan selada merupakan pemanjangan tunas terminal yang biasa disebut sebagai crop. Umbi lapis bawang putih dan bawang merah berasal dari penebalan dasar tangkai daun yang merupakan batang basah berdaging (fleshy). Bagian akar dari kentang dan taro yang dimanfaatkan sebagai sayuran juga sekaligus menupakan organ penyimpan cadangan makanan yang sesungguhnya merupakan pemanjangan batang yang ada di dalam tanah. Wortel juga merupakan bagian batang yang berada di dalam tanah, meskipun bagian ujung wortel merupakan pemanjangan dan ujung akar. Asparagus berasal dari bagian pucuk batang dan daun muda yang belum berkembang. Cauli flower dan brokoli merupakan sayuran yang berasal dan inisiasi tunas bunga yang belum berkembang penuh dan biasa disebut sebagai curd. Asal jaringan atau organ yang membentuk sayuran seperti terlihat dalam Gambar 1.
Gambar 1. Asal jaringan atau organ pembentuk sayuran
Universitas Gadjah Mada
4
Bagian-bagian tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai sayuran adalah daun, akar sebagai organ penyimpan cadangan makanan baik yang berupa umbi akar, umbi batang maupun umbi lapis, batang, buah, kuncup bunga dan biji. Contoh tanaman sayur beserta bagian-bagian tanaman yang dapat digunakan sebagai sayuran tercantum dalam Tabel 1.
Tabel 1. Contoh bagan-bagian tanaman yang dimanfaatkan sebagai sayuran Bagian tanaman
Jenis sayuran
Batang
Rebung dan asparagus
Akar dan tuber
Beet, labak, wortel, kentang dan nubi jalar
Helaian daun
Daun bawang, bayam, selada, kibis, asparagus, brussel sprots dan sawi
Buah dan/atau biji
Jagung manis (biji), melon, semangka, okra, toman, cabai, terung, kapri, buncis dan kecipir
Fase perkembangan bunga Brokoli, cauliflower dan globe arthicole Daun dan organ di dalam Bawang Bombay (daun dan bulb), bawang putih (daun tanah
dan clove) dan ubi jalar (daun muda dan akar)
Daun, bunga dan buah
Pepaya dan labu siam
Daun dan bunga
Mustard dan pechay
Daun dan batang
Kangkung, seledri dan parteseli
Daun dan buah
Cabai rawit, cabai merah, labi siam dan kacang panjang (daun muda dan buah)
Buah dan akar
Bengkoang
Organ tanaman sayur yang dapat dimakan akan diuraikan lebih lanjut dalam Pokok Bahasan II. Klasifikasi Tanaman Sayur.
Sayuran dapat dimakan dalam bentuk segar (mentah) atau dimasak terlebih dahulu. Sayuran yang dimakan dalam bentuk segar (mentah) biasanya berupa salad atau lalapan atau pun sebagai hiasan peneman daging atau ikan. Sayuran yang biasa dimakan dalam bentuk segar adalah peterseli, selada, tomat, mentimun, kubis dan lobak. Pemanfaatan sayuran yang dikonsumsi dalam bentuk segar ini biasanya dilakukan oleh orang-orang di negara maju. Akan tetapi sebaliknya, di negara berkembang memakan sayuran segar tidak umum dilakukan. Biasanya sayuran dimasak dan dimakan bersamasama dengan daging, ikan, makanan lain atau sayuran lainnya dalam berbagai variasi.
Universitas Gadjah Mada
5
Sayuran yang dimasak tidak hanya direbus tetapi juga ditumis (sauteed), dimasak kari (curried), digoreng (fried) atau dibakar (backed). Sayuran tersebut dimasak dengan air, minyak, santan atau kadang-kadang dengan anggur. Sayuran ini dimakan dengan berbagai bumbu atau sauce.
Sebagian besar sayuran dikonsumsi tanpa diolah. Hanya sebagian kecil sayuran yang dikalengkan atau diasinkan. Sayuran yang dikeringkan (dehydrated) biasanya digunakan sebagai ramuan (ingredients) dalam membuat soup instan atau makanan kaleng. Beberapa jenis sayuran dapat dibekukan, tetapi tidak banyak konsumen yang menginginkan sayuran beku, kecuali di negara berkembang; ada juga sayuran yang dapat difermentasikan, seperti kedelai dan kacang gude menjadi tempe. Beberapa jenis sayuran dengan hasil olahannya tercantum dalam Tabel 2.
Tabel 2. Contoh sayuran yang diolah Jenis olahan sayuran
Contoh sayuran
Dikalengkan (canned)
Okra,
jagung
kangkung,
semi,
jagung
asparagus,
manis,
tomat,
kapri,
buncis,
kentang, ubi jalar, wortel, dan rebung Diasinkan (pickled)
Mentimun,
caunliflower,
bawng
bomaby,
turnip, lobak, jahe Dikeringkan (dehydrated)
Bawang Bombay, bawang putih, wortel, daun bawang, paprika, kentang, ubi jalar, petsai, jahe
Difermentasi (fermented)
Kubis, sawi putih, lobak
Hasil olahan lain
Kentang (goring, kering, tepung), wortel, daun bawang, pabrika, kentang, ubi jalar, petsai, jahe
1.2.2. Subpokok Bahasan I.3.
1.3.
Manfaat Sajuran Ditinjau ian Segi Kanifungan Gizinya
Sebagai bahan makanan, sayuran mengandung bermacam-macam zat gizi yang sangat diperlukan oleh tubuh manusia. Nilai gizi dan sayuran tergantung pada bagian tanaman sayur yang dimanfaatkan. Zat gizi terpenting yang terdapat dalam sayuran adalah Universitas Gadjah Mada
6
karbohidrat (sebagai sumber kalori atau energi), protein, lemak, vitamin, dan mineral. Selain itu, sayuran juga mencukupi kebutuhan serat kasar yang dapat membantu memperlancar pencernaan di dalam lambung dan usus. Biasanya sayuran kaya akan vitamin dan mineral, beberapa jenis sauran kandungan karbohidrat, lemak dan proteinnya rendah sehingga sumbangannya terhadap energi dalam makanan sedikit.
Sayuran sebagai sumber utama vitamin dan mineral esensial yang tidak dapat dibuat di dalam tubuh manusia. Sayuran dapat menghasilkan zat gizi per satuan luas lahan Iebih tinggi daripada makanan pokok seperti padi (Tabel 3).
Tabel 3. Kandungan zat gizi per hektar untuk setiap tanaman Perkiraan hasil
Protein
Β-karotene
Asam askorbat
(ton.ha-1)
(kg.ha-1)
(g.ha-1)
(kg.ha-1)
Padi
5,6
414
-
-
Kedelai
2,5
167
1,9
0,28
Ubi jalar
24,6
216
116,9
6,7
Kentang
23,9
345
-
4,8
Mustrad
39,7
707
537
20,6
Cauliflower
23,9
229
6,9
8,0
Bawang bombay
59,5
941
-
2,8
Bawang putih
9,5
565
0
0,6
Tomat
60,1
535
229
20,2
Tanaman
Sumber : AVRDC (1990)
a. Sayuran sebagai sumber kalori Beberapa jenis sayuran merupakan sumber kalori yang bagus. Sumber kalori yang paling tinggi dapat diperoleh pada sayuran akar dan sayuran jenis ini dapat menggantikan kalori dan makanan pokok. Dengan semakin tingginya kandungan air dalam sayuran maka semakin rendah kandungan kalorinya. Sayuran umbi akar, umbi batang dan sayuran biji mempunyai kandungan pati dan gula Iebih tinggi dan kandungan airnya lebih rendah sehingga jenis sayuran tersebut mempunyai kalori per satuan berat lebih banyak. OIeh karena kandungan air dan jenis sayuran ini rendah dan tingginya konsentrasi karbohidrat, protein dan lemak, biji legume dapat memberikan energi seperti halnya energi yang dihasilkan oleh bahan makanan pokok.
Universitas Gadjah Mada
7
b. Sayuran sebagai sumber protein Protein berfungsi sebagai unsur pembangun sel dan merupakan komponen enzim yang penting. Tubuh hanya mampu mensintesis 8 dan 20 asam amino. Pada umumnya kandungan protein dalam sayuran sangat rendah, kecuali pada jenis sayuran leguminosa persentase kandungan proteinnya tinggi. Dua macam sayuran yang kandungan proteinnya baik adalah kedelai, dan kentang. Beberapa biji sayuran legume seperti buncis, kacang panjang dan jenis kacang-kacangan yang lain mengandung protein 20-40%. Kenyataannya orang yang mengurangi konsumsi daging atau pada otot harga daging dan ikan mahal, sayuran dapat dijadikan sebagai sumber utama protein.
Beberapa jenis sayuran daun, juga ada yang kandungan proteinnya tinggi seperti halnya pada buncis, misalnya seperti kubis. Kubis mengandung protein sampai 20%.
c. Sayuran sebagai sumber lemak Kandungan lemak yang tinggi dalam sayuran biasanya diperoleh dari sayuran biji terutama dan golongan leguminosa. Lemak yang terkandung dalam sayuran juga merupakan sumber energi. Lemak merupakan komponen struktural membran sel, berperan dalam penyerapan vitamin, pengatur tekanan darah, pengendalian otot halus dan pengaturan kerja enzim serta hormon. Asam lemak esensial yang tidak dapat disintesis di dalam tubuh adalah asam linoleat dan asam gama linolenat.
d. Sayuran sebagai sumber vitamin Vitamin adalah komponen penting enzim. Meskipun vitamin diperlukan tubuh manusia dalam jumlah yang kecil, berbagai macam vitamin sangat penting untuk pertumbuhan, perkembangan, dan kesehatan tubuh. Hampir semua vitamin diperoleh dan makanan karena tidak disintesis oleh bakteni di salu ran pencernaan.
Sayuran merupakan sumber vitamin yang sangat bogus, seperti vitamin A, C dan B kompleks, yaitu thiamine (B1), riboflavin (B2), pyridoxine (B6) dan cyanoblamin (B12), niacin, asam pantotenat, biotin dan asam folat.
Kandungan vitamin dalam sayuran sangat beragam. Sayuran yang berwarna hijau gelap dan kuning kaya akan provitamin A, bagian trubus yang masih muda mengandung Iebih banyak vitamin daripada bagian daun tua. Dengan semakin hijau warnanya semakin banyak kandungan provitamin A-nya (carotene). Dengan demikian, ujung daun ubi jalar Iebih tinggi kandungan karotennya daripada kubis, selada atau mustard. Jenis sayuran
Universitas Gadjah Mada
8
tersebut juga sebagai sumber yang baik bagi kalsium, besi dan riboflavin. Daun kubis bagian luar kandungan karotennya duo kali daripada daun bagian dalam.
Sayuran daun selain mengandung vitamn A juga vitamin C. Kandungan vitamin A dan C pada daun lebih banyak daripada tangkai (batang) atau tulang daun. Vitamin C (asam askorbat) diperlukan tubuh untuk ketahanan dan pilek, batuk dan penyakit saluran pernafasan lainnya. Asam askorbat juga menirgkatkan ketersediaan besi. Sayuran’ yang kayo akan kandungan vitamin C adalah sayuran daun dan dapat berperan penting dalam pencegahan kekurangan zat besi.
Sayuran yang berwarna kuning, oranye dan merah seperti buah labu kuning, wortel dan tomat kaya akan kandungan karoten (provitamin A). Jika wortel dan tomat dimakan mentah juga akan diperoleh vitamin C, juga pada ubi lalar.
Vitamin B umumnya digunakan sebagai sumber karbohidrat dan protein serta untuk mencegah anemia. Vitamin B1 (thiamin), B2 (riboflavin) dan B6 (piridoksin) terdapat dalam banyak sayuran terutama sayuran daun yang hijau tua dan leguminosa. Kekurangan vitamin B1 dan B2 menyebabkan penyakit beri-beri dan pelagra.
Sayuran batang, seperti rebung, kangkung, seledri dan asparagus sebenarnya hampir tidak mengandung zat gizi, hanya berfungsi untuk variasi menu makanan. Bawang bombay, bawang putih dan ginger (jahe) utamanya digunakan sebagai bumbu dan sumbangan zat gizinya dopat diabaikan.
Jamur biasanya digunakan sebagai ramuan atau hiasan dalam berbagai masakan karena rasanya dan kenampakannya menarik. Diantara berbagai macam sayuran, jamur memiliki nilai gizi rendah, tetapi mengandung sejumlah vitamin B dan zat besi.
e. Sayuran sebagai sumber mineral Sayuran juga merupakan sumber mineral, terutama kalsium, besi, fosfor don iod. Mineral sangat diperlukan tubuh untuk pertumbuhan dan menjaga fungsi tulang dan gigi bersama dengan fosfor dan vitamin D. Besi sebagai penyususun sel darah merah, kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia.
Universitas Gadjah Mada
9
f.
Sayuran sebagai sumber serat kasar
Serat tersusun dan selulosa, hemiselulosa, pentosa, pektin dan campuran polisakanida serta lignin yang berpengaruh terhadap tekstur pangan nabati. Senyawa tersebut sebagaian besar berstruktur kompleks sehingga tubuh tidak dapat mengubahnya menjadi energi. Ado duo jenis serat kasar, yaltu serat yang dapat larut dan tidak dapat larut. Serat tersebut tidak dapat diserap Iangsung tetapi dapat mempengaruhi pencernoan don penyerapan zat gizi, dan berperan sebagal bahan kasar dalam proses pencernaan. Sumbangan sayuran sebagai sumber serat kasar dalam menu makanan penting sekali. Meskipun serat kasar dan sayuran yang dapat dimakan tidak digolongkan sebagai nutrient dan tidak dapat diserap oleh tubuh, tetapi serat kasar ini sangat membantu sekali pergerakan makanan dalam usus dan lambung sehingga dapat memperlancar pencernoan dan mencegah terjadinya sembelit. Keuntungan lain dengan adanya serat dalam makanan adalah menjaga kadar kolesterol darah sehingga dapat mencegah tekanan darah tinggi dan penyakit liver, mencegah batu ginjal dan kanker usus. Serat memiliki kandungan energi yang sangat rendah dan sifatnya meruah sehingga bib dikonsumsi membuat lambung penuh dan berperan efektif dalam mengontrol diabetes. Dengan demikian, serat kasar yang terkandung dabam sayuran merupakan bahan makanan yang menyehatkan. Selain adanya zat gizi yang terkandung dalam sayuran, sayuran juga mengandung zat anti-nutritional, seperti: a. Asam oksalat seperti yang terkandung dalam taro, bayam dan bobak. b. Racun sianida bila terurai menjadi hidrogen sicinida yang disebut pula sebagai prussic acid akan menyebabkan penghambatan respirasi di tingkat sel yang mengakibatkan sesak nafas. Rosa pahit merupakan indikator adanya asam oksabat dalam sayuran. Sayuran yang mengandung sianida contohnya adalah rebung dan sianida ini dapat dihilangkan dengan cara merebusnya dan air rebusan dibuang dan hal ini dibakukan berubang-ulang sebelum rebung dimasak. c. Zat penghamba’ asam amino esensial trypsin dalam leguminosa. Adanya zat penghambat tersebut dapat menurunkan nilai gizi legume, contohnyo tannin yang ada dalam kacang buncis dapat menurunkan protein 3-5%. Akan tetapi hal ini tidak menjadikan masalah karena dengan merebusnya terlebih dahulu dapat meningkatkan pencernaan protein dan biji buncis hampir tidak pernah dikonsumsi mentah. d. Goitrogen, banyak terkandung dalam kubis dan sayuran yang tergolong Cruciferae. Goitrogen mi berlungsi seperti obat anti thyroid yang menghambat
Universitas Gadjah Mada
10
penyerapan lodin sehingga mempengaruhi produksi hormon thyroid. Akan tetapi, goitrogen mi dapat dihancurkan dengan memasak sayuran tersebut. 1.2.4. Subpokok Bahasan 1.4.
1.4. Manfaat Tanaman Saluran Ditinjau dari Asyek Efconomi Tulang punggung perekonomian negara berkembang umumnya bertumpu pada sektor pertanian. Mayoritas penduduk di pedesaan mata pencahariannya tergantung pada sektor pertanian yang mana budidaya tanaman sayur merupakan tanaman sekunder disamping budidaya tanaman pangan. Produksi tanaman sayur potensial bagi peningkatan taraf hidup petani. Budidaya tanaman sayur memerlukan perawatan yang intensif sehingga banyak tenaga kerja yang dibutuhkan. Dengan budidaya tanaman sayur dapat menciptakan lapangan kerja yang banyak menyerap tenaga kerja di desa dan pinggiran kota, dan dapat menciptakan peluang bisnis seperti pemasaran, pengolahan hasil sayuran dan transportasi. Dengan membudidoyakon tanaman sayur akan diperoleh pendapatan yang lebih tinggi daripada budidaya tonaman lainnya, karena hash tanamannya lebih banyak (akibat don panen berkali-kali) don nilai jualnya lebih tinggi. Tenaga kerja yang terlibat dalam budidaya tanaman sayur di negara berkembang adalah wanita. Mereka membudidoyakan tanaman sayur untuk menambah penghasilan keluarga.
Sayuran dapat diekspor ke negara lain yang tidak dapat membudidayakannya di negara tersebut, sehingga sayuran dapat berperan dalam menambah sumber devisa negara. Pada umumnya tanaman sayur berumur pendek, sehingga akan efisien dalam memanfaatkan sumber daya lahan dibandingkan dengan tanaman lainnya, dalam hal ml adalab hash per satuan luas lahan per satuan waktu.e Manfaat atau penggunaan lain dan sayuran yang mempunyai nilal ekonomi, karena merupakan bahan perdagangan dan dapat menyerap tenaga kerja, adalah sebagai: a. Bahan berkhasiat obat Beberapa jenis sayuran dapat berlungsi pula sebagai bahan yang berkhasiat obat yang telah dimanfaatkan secara turuntemurun. Sebagal contohnya adalah bawang putih dapat dipergunakan sebagai obat penurun tekanan darah tinggi dan reumatik. b. Pestisida alami Contohnya adalah buah cabai rawit. c. Bahan kosmetika alami Universitas Gadjah Mada
11
Contohnya adalah mentimun dan tomat yang dipergunakan sebagai pembersih wajah dan pengecil pori kulit. 1.3. RANGKUMAN Sayuran adalah tanaman yang lunak (succulent plant) secara utuh atau bagian tanaman yang dapat dimakan secara langsung dalam bentuk segar atau diolah, bukan merupakan makanan pokok tetapi biasa dimakan sebagai pengiring makanan pokok, ikan dan daging. Definisi ini tidak mencakup buah-buahan pencucui mulut (dessert), kecuali semangka dan melon, serta biji yang tua tetapi mencakup biji yang muda, yang asal jaringan atau organnya bermacam-macam mulal dan tunas bunga, pucuk daun sampai organ di bawah tanah yang berupa akar. Pemanfaatan sayuran oleh manusia beranekaragam terutama ditentukan oleh kebiasaan di daerah atau negara tersebut, ada sayuran yang dimakan mentah sebagai lalab, ada pula yang dimasak terlebih dahulu dan saat ini banyak sekali sayuran olahan slap saji. Manfaat sayuran ditinjau dan kandungan gizinya sangat besar, terutama kandungan gizi yang oleh tubuh manusia sendiri tidak dapat membuatnya seperti asam amino esensial dan serat kasar. Manfoat sayuran dan nilai ekonomi meliputi sebagai sumber pendopatan keluarga, mengurangi pengangguran dengan menciptakan lopangan kerja baru balk di bidang budidayanya, pengolahannya maupun sarana tronsportasi.
1.4. PENUTUP 1.4.1. Tes Formatif 1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan tanaman sayurl 2. Jelaskan pub apa yang dimaksud dengan sayuran! 3. Mengapa suatu jenis sayuran di suatu daerah atau negara belum tentu merupakan jenis sayuran di daerah atau negara bainnya, apa yang menyebabkannya?. Jebaskan! 4. Sebutkan delapan contoh asal janingan atau organ yang nantinya akan dimanfaatkan sebagai sayuran masing-masing beserta contohnyal 5. Bagian-bagian tanaman sayur manakah yang dapat dimanfaatkan sebagal sayuran, sebutkan dan masing-masing berilah contohnya! 6. Bogaimana cara pemanfaatan sayuran? Jelaskan don disertai dengan contoh sayurannya! 7. Sebut dan jelaskan kandungan gizi dan berbagai macam sayuran dan berilah masing-masing contoh sayunannya! 8. Mengapa dengan budidaya tanaman sayur dapat memberikan manfaat dan segi ekonomi? Jebaskan! Universitas Gadjah Mada
12
1.4.2. Petunjuk Jawaban Tes Formatif 1. Tanaman sayur adalah ianaman yang menghasilkan sayuran, baik tanaman semusim (annual), biennuals maupun tanaman menahun (perennials), balk yang berupa tanaman sukulen (herbaceus), merambat (viny), semak (shrubby) dan pohon (tree) bukan merupakan tanaman penghasil makanan pokok field crop). Apabila lupa lihat pada subpokok bahasan Li. mengenai arti tanarnan sayur. 2. Sayuran adalah tanaman yang lunak (succulent plant) secara utuh atcu bagian tanaman yang dapat dimakan secara langsung dalarn bentuk segar atau diolah, bukan merupakan makanan pokok tetapi biasa dimakan sebagai pengiring makanan pokok, ikan dan daging. Definisi ini tidak mencakup buah-buahan pencuci muluf (dessert), kecuali semangka dan melon, serta bill yang tua tetapi mencakup bill yang muda. Apabila lupa lihat pada subpokok bahasan 1.1. mengenai arti sayuran. 3. Pemanfaatan suatu tanaman sebagai sayuran tergantung pada tempat (location) dan kebiasaan (culture) di daerah atau negara tersebut. Penjelasan cukup lelas, apabila lupa silakan membaca lagi pada subpokok bahasan 1.1. mengenal arti sayuran 4. Terminal buds, contohnya kubis dan selada; Kuncup bunga, contohnya cauliflower dan brokoli; batang, contohnya asparagus dan rebung; umbi lapis, contohnya bawang merah dan bawang putih; umbi batang, contohnya kentang dan jahe; umbi akar contohnya wortel; tangkai daun, contohnya seledri; helaian daun, contohnya bayam. Apabila lupa silakanmelihat lagi pada Gambar 1. 5. Daun, contohnya bayam; daun dan tangkai daun, contohnya kangkung dan seledri; batang, contohnya rebung, batang dan daun muda, contohnya asparagus; akar, contohnya wortel, umbi apis, contohnya bawang bombay, bawang putih dan bawang merah; umbi batang, contohnya kentang dan iahe; bunga, contohnya cauliflower dan brokoli. Apabila lupa silakan membaca lagi pada subpokok bahasan 1.2. mengenai organ yang dimakan. 6. Sayuran dapat dimanfaatkan dalam bentuk segar sebagai blab, contohnya tomat, kubis, selada, mentimun, seledri; dapat pula dimasak terlebih dahulu dengan berbagai macam bumbu kadang pula dengan santan, contohnya rebung, asparagus, kangkung, bayam; dapat pula sebagai sayuran olahan seperti dikeringkan, contohnya bawang bombay, bawang putih, bawang merah; dikalengkan, contohnya jagung semi, okra, asparagus, wortel, rebung; diasinkan, contohnya mentimun, kubis, cauliflower, ataupun difermentasi, contohnya kubis, sawi, kedelai dan kacang gude. Universitas Gadjah Mada
13
7. Lihat pada subpokok bahasan 1.3. mengenai Manfoat sayuran ditinjau dan segi kandungan gizinya. 8. Dengan budidaya tanamansayuran dapat menciptakan lapangan kerja karena penanaman tanaman sayur perlu perawatan yang lebih intensif daripada tanaman lainnya, juga dapat memberikan peluang bisnis pada bidang transporiasi, pengolahan dan pemasaran. Apabila lupa silakan membaca lagi pada subpokok bahasan 1.4. mengenai Manfaat tanaman sayur ditinjau dan aspek ekonomi.
1.4.3. Umpan Balik dan Tindak Lanjut Bagi mahasiswa yang dapat mengerjakan soal tes formatif dengan paling tidak 70% jawaban benar maka mahasiswa dapat melanjutkan belajar ke pokok bahasan berikutnya. Akan tetapi apabila jawaban benar kurang dan 70% maka mahasiswa dipersilahkan mempelajari kembali Pokok Bahasan I ini dengan menambah bahan bacoan dan buku acuan yang disebutkan atau sumber lainnya yang rebevan dengan pokok bahasan ini.
1.5. BUKU ACUAN AVRDC. 1990. Vegetable Production Training Manual. Asian Vegetable Research and Development Center. Shanhua, Tainan. Taipei. Bautista, O.K., H.V. Valmayor, P. C. Tabora and R.R.C. Espino. 1983. Introduction to Tropical Horticulture. Department of Horticulture, College Agriculture, University of the Philippines, Los Banos, Philippines. Butista, O.K. and R.C. Mabesa. 1986. Vegetable Production. University of the Philippines, Los Banos. Philippines. Knott, J.E. and J.R. Deanon. 1970. Vegetable Production in Southeast Asia. University of the Philippines, Los Banos. Philippines. Rubatzky, V.E. dan M. Yamaguchi. 1998. Sayuran Dunia 1. Prinsip, Produksi dan Gizi. Edisii kedua. Penerbit ITB, Bandung. Siemonsma, J.S. and K. Piluek (eds.) 1994. Plant Resources of South-Last Asia 8: Vegetables. Prosea. Bogor.Williams, .N., J.O. Uzo dan W.T.H. Peregrine. 1996. Produksi Sayuran di Daerah Tropika (AIih Bahasa: S. Ronoprawiro don G. Tjitrosoepomo). Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. Van der Maesen dan S. Somaaimadla (eds.). 1993. Sumber Daya Nabati Asia Tenggara 1. Kacang-Kacangan. Prosea. Penerbit PT Gramedia Utama, Jakarta. Wills, R.H.H., T.H. Lee, D. Graham, W.B. McGlasson and E.G. Hall. 1981. Postharvest. An Introduction to the Physiology and Handling of Fruit and Vegetables. New South Wales University Press Limited. Australia. Universitas Gadjah Mada
14