PERATURAN KEPALA BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN NOMOR : 120/Per/KP.430/J/06/11 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH BAGI WIDYAISWARA PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN,
Menimbang
: a. bahwa untuk memberikan kaidah dalam penulisan karya tulis ilmiah bagi Widyaiswara Pertanian di lingkup Unit Pelaksana Teknis Pelatihan Pertanian, perlu disusun petunjuk pelaksanaannya; b. bahwa agar Penulisan Karya Tulis Ilmiah sebagaimana dimaksud pada butir a diatas dapat dilaksanakan dengan baik, maka perlu menetapkan Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah bagi Widyaiswara Pertanian;
Mengingat
: 1.
Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3041) juncto Undangundang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3890);
2.
Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Tahun 1994 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3547);
3.
Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil;
4.
Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara;
5.
Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara;
6.
Keputusan Presiden Nomor 157/M Tahun 2010 tentang Pengangkatan Pejabat Eselon I lingkup Kementerian Pertanian;
7.
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 14 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Widyaiswara dan Angka Kreditnya;
8.
Peraturan Menteri Pertanian Nomor 61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian;
Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah bagi Widyaiswara Pertanian
i
9.
Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 9 Tahun 2008 tentang Pedoman Penyusunan Karya Tulis Ilmiah bagi Widyaiswara;
10. Peraturan Bersama Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 1 Tahun 2010 dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 2 Tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Widyaiswara dan Angka Kreditnya; MEMUTUSKAN: Menetapkan
: PERATURAN KEPALA BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH BAGI WIDYAISWARA PERTANIAN. Pasal 1
Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Bagi Widyaiswara Pertanian seperti tercantum pada Lampiran sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan ini. Pasal 2 Petunjuk Pelaksanaan sebagaimana dimaksud pada Pasal 1 Peraturan ini digunakan sebagai acuan dalam Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Bagi Widyaiswara Pertanian pada Unit Pelaksana Teknis Pelatihan Pertanian. Pasal 3 Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 16 Juni 2011 KEPALA BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN,
ATO SUPRAPTO NIP. 19520202 197901 1 001 SALINAN Peraturan ini disampaikan kepada Yth.: 1. Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian; 2. Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian; 3. Pimpinan Unit Kerja Eselon II lingkup Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian; 4. Pimpinan Unit Pelaksana Teknis Pelatihan Pertanian. Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah bagi Widyaiswara Pertanian
ii
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah bagi Widyaiswara Pertanian dapat tersusun sebagai penjabaran dari Peraturan Kepala LAN Nomor 9 Tahun 2008 tentang Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah bagi Widyaiswara. Petunjuk pelaksanaan ini dimaksudkan sebagai acuan bagi Widyaiswara Pertanian dalam menyusun karya tulis ilmiah, bagi pengelola lembaga kediklatan dalam memberikan rekomendasi penyusunan karya tulis ilmiah, dan bagi Tim Penilai Angka Kredit Widyaiswara dalam menilai angka kredit. Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah bagi Widyaiswara Pertanian ini diharapkan bermanfaat dalam rangka meningkatkan kualitas profesi Widyaiswara Pertanian pada ranah akademik secara berkesinambungan dengan cara membuat tulisan ilmiah populer, menuangkan gagasan, atau hasil pengkajian/kajiwidya yang berkaitan dengan bidang pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, bidang metodologi kediklatan, maupun pembangunan pertanian dalam bentuk karya tulis ilmiah. Petunjuk pelaksanaan ini sekaligus merupakan penyempurnaan terhadap Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah (KTI) Kediklatan lingkup Pertanian yang diterbitkan pada tahun 2008 yang dinyatakan tidak berlaku lagi sejak terbitnya petunjuk pelaksanaan ini. Akhirnya, kami sampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu tersusunnya Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Pertanian bagi Widyaiswara Pertanian ini.
Jakarta, 16 Juni 2011 Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian
Dr. Ir. Ato Suprapto, MS NIP. 19520202 197901 1 001
Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah bagi Widyaiswara Pertanian
i
DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR ...................................................................................... DAFTAR ISI .................................................................................................. DAFTAR TABEL ........................................................................................... DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................
ii ii iii iv
BAB I
PENDAHULUAN .............................................................................
1
A. B. C. D. E.
Latar Belakang .......................................................................... Tujuan ...................................................................................... Sasaran ..................................................................................... Pengertian ................................................................................. Ruang Lingkup ..........................................................................
1 2 2 2 4
BENTUK DAN PERSYARATAN.....................................................
9
A. Bentuk Buku .............................................................................. B. Bentuk Non Buku .....................................................................
9 9
BAB II
BAB III KAIDAH, TATA CARA DAN SISTEMATIKA PENULISAN ............
11
A. Kaidah Penulisan ...................................................................... B. Tata Cara Penulisan ................................................................ C. Sistematika Penulisan ..............................................................
11 12 14
BAB IV PENUTUP .......................................................................................
20
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................
21
LAMPIRAN
Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah bagi Widyaiswara Pertanian
ii
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1. Contoh-contoh Judul Karya Tulis Ilmiah Bidang Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi ....................................................
5
Tabel 2. Contoh-contoh Judul Karya Tulis Ilmiah Bidang Metodologi Kediklatan .......................................................................................
6
Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah bagi Widyaiswara Pertanian
iii
DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran
1. Contoh Abstrak ....................................................................
22
Lampiran
2. Contoh Pengutipan Pustaka ................................................
26
Lampiran
3. Contoh Pengutipan Daftar Pustaka ......................................
28
Lampiran
4. Format Lembar Judul Karya Tulis Ilmiah bagi Widyaiswara Pertanian dalam Bentuk Naskah yang Tidak Dipublikasikan ......................................................................
34
5. Format Lembar Pengesahan Karya Tulis Ilmiah bagi Widyaiswara Pertanian ........................................................
35
Lampiran
6. Contoh Format Daftar Isi ......................................................
36
Lampiran
7. Penomoran ..........................................................................
37
Lampiran
Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah bagi Widyaiswara Pertanian
iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara (PERMENPAN) Nomor 14 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Widyaiswara dan Angka Kreditnya mendorong Widyaiswara untuk meningkatkan kualitas bidang profesinya pada ranah akademik secara berkesinambungan. Peningkatan profesionalisme tersebut antara lain dapat ditempuh melalui kegiatan-kegiatan ilmiah seperti membuat karya tulis ilmiah mengacu kepada Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Nomor 9 Tahun 2008 tentang Pedoman Penyusunan Karya Tulis Ilmiah bagi Widyaiswara. Pengembangan profesi melalui penyusunan karya tulis ilmiah dapat mendorong para Widyaiswara Pertanian untuk memperkaya wawasan dan memperdalam penguasaan spesialisasi dan kompetensi yang diampu. Mutu karya tulis ilmiah merupakan salah satu indikator kompetensi Widyaiswara Pertanian. Selain itu, karya tulis ilmiah juga merupakan sarana komunikasi dalam menuangkan gagasan, wawasan, pengetahuan, keterampilan dan sikap untuk mengembangkan bahan ajar, meningkatkan efektifitas proses pembelajaran dan memperbaiki mutu penyelenggaraan diklat pertanian. Dengan terbitnya Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Nomor 9 Tahun 2008 tentang Pedoman Penyusunan Karya Tulis Ilmiah bagi Widyaiswara, maka dipandang perlu untuk menyempurnakan pedomanpedoman yang diterbitkan oleh Badan Pengembangan SDM Pertanian (BPSDMP) sebelum terbitnya Peraturan Kepala LAN Nomor 9 Tahun 2008 tersebut. Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah bagi Widyaiswara Pertanian ini disusun sebagai penjabaran dari Peraturan Kepala LAN Nomor 9 Tahun 2008 dan diharapkan menjadi acuan dalam upaya menstandardisasi penyusunan karya tulis ilmiah dikalangan Widyaiswara Pertanian dan pengelola lembaga kediklatan pertanian, sekaligus juga bagi Tim Penilai
Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah bagi Widyaiswara Pertanian
1
Angka Kredit Widyaiswara dalam penilaian angka kredit, sehingga tercapai persamaan persepsi antara berbagai pemangku kepentingan. B. Tujuan Tujuan
Petunjuk
Pelaksanaan
Penyusunan
Karya
Tulis
Ilmiah
bagi
Widyaiswara Pertanian adalah: 1. Memberikan acuan dan pemahaman yang sama bagi Widyaiswara Pertanian dalam menyusun karya tulis ilmiah, sehingga dapat dihasilkan karya tulis ilmiah yang berkualitas; 2. Menyamakan persepsi pengelola lembaga kediklatan pertanian dalam memberikan rekomendasi penyusunan karya tulis ilmiah bagi Widyaiswara Pertanian; 3. Menyamakan persepsi Tim Penilai Angka Kredit Widyaiswara dalam menilai karya tulis ilmiah yang diajukan oleh Widyaiswara Pertanian. C. Sasaran Sasaran yang diharapkan dari petunjuk pelaksanaan ini adalah: 1. Tersusunnya karya tulis ilmiah bagi Widyaiswara Pertanian dengan format dan kaidah penulisan sesuai dengan ketentuan yang berlaku; 2. Tercapainya
kesamaan
persepsi
dalam
memberikan
rekomendasi
penyusunan dan menilai karya tulis ilmiah bagi Widyaiswara Pertanian. D. Pengertian 1. Karya Tulis Ilmiah adalah karya ilmiah dalam bentuk tulisan buku atau non buku, yang disusun secara perorangan atau kelompok mengenai pengkajian suatu pokok bahasan atau pengembangan gagasan tertentu, dengan cara melakukan identifikasi, deskripsi, analisis, dan memberikan konklusi atau rekomendasi; 2. Karya Tulis Ilmiah bagi Widyaiswara Pertanian adalah tulisan hasil pokok pikiran, pengembangan dan hasil kajian/penelitian yang disusun oleh perorangan atau kelompok Widyaiswara Pertanian yang membahas Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah bagi Widyaiswara Pertanian
2
suatu pokok bahasan ilmiah yang berkaitan dengan pengembangan ilmu pengetahuan, serta teknologi dan metodologi kediklatan yang dituangkan dalam gagasan tertentu melalui identifikasi, tinjauan pustaka, analisis permasalahan, kesimpulan dan saran pemecahannya dalam bentuk buku atau non buku; 3. Pengkajian adalah proses kegiatan yang dilakukan secara sistematis mengikuti kaidah, prosedur dan metode ilmiah untuk memperoleh data, dan/atau
informasi
tertentu
yang
diperlukan
dalam
penguraian,
pembahasan, dan pembuktian asumsi atau pengujian hipotesis, serta menarik kesimpulan bagi kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang tertentu atau penerapannya; 4. Kajiwidya Pertanian adalah kegiatan pengkajian yang berkaitan dengan bidang pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta bidang metodologi kediklatan, yang dilaksanakan oleh Widyaiswara Pertanian sesuai spesialisasi dan kompetensi yang diampunya minimal sekali dalam setahun, baik di dalam maupun di luar instalasi lembaga kediklatan pertanian, dan hasilnya dituangkan dalam bentuk karya tulis ilmiah serta menjadi bahan pemantapan proses pembelajaran; 5. Widyaiswara adalah jabatan fungsional yang mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk mendidik, mengajar dan/atau melatih PNS pada lembaga diklat pemerintah; 6. Widyaiswara Pertanian adalah jabatan fungsional yang mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk mendidik, mengajar dan/atau melatih aparatur dan non aparatur pertanian pada lembaga diklat lingkup pertanian; 7. Angka Kredit adalah satuan nilai dari tiap butir kegiatan dan/atau akumulasi nilai butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh Widyaiswara dalam rangka pembinaan karier jabatan dan kepangkatannya; 8. Tim Penilai Angka Kredit adalah Tim Penilai yang dibentuk dan ditetapkan oleh pejabat yang berwenang, dan bertugas menilai prestasi kerja Widyaiswara;
Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah bagi Widyaiswara Pertanian
3
9. Website adalah kumpulan dari halaman-halaman situs yang biasanya terangkum dalam domain atau sub domain yang terdapat dalam world wide web (www) di internet; 10. International Standard of Book Numbers (ISBN) adalah nomor yang diberikan dan dicantumkan pada buku oleh lembaga tertentu yang dipublikasikan dan memenuhi berbagai persyaratan secara nasional dan internasional; 11. International Standard of Serial Numbers (ISSN) adalah nomor yang diberikan dan dicantumkan pada karya tulis ilmiah oleh lembaga tertentu yang dimuat dalam terbitan yang berseri dan dipublikasikan dalam majalah, buletin, jurnal, tabloid dan lain-lain. E. Ruang Lingkup Ruang lingkup karya tulis ilmiah bagi Widyaiswara Pertanian dibedakan atas 2 (dua) substansi, yaitu: 1. Subtansi karya tulis ilmiah yang terkait dengan pengkajian/kajiwidya pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pertanian sesuai spesialisasi dan kompetensi yang diampu Widyaiswara Pertanian, meliputi aspek-aspek atau substansi sebagai berikut: a. Kelompok subsektor tanaman pangan, meliputi: tanaman serealia, aneka kacang dan aneka umbi, dari hulu sampai hilir; b. Kelompok subsektor hortikultura, meliputi: sayuran, biofarmaka, tanaman buah dan florikultura, dari hulu sampai hilir; c. Kelompok subsektor
perkebunan, meliputi: tanaman semusim,
tanaman tahunan, tanaman rempah dan penyegar, dari hulu sampai hilir; d. Kelompok subsektor peternakan, meliputi: ternak besar, ternak unggas, ternak kecil dan kesehatan hewan, dari hulu sampai hilir; e. Kelompok manajemen dan kepemimpinan; f.
Kelompok penyuluhan pertanian.
Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah bagi Widyaiswara Pertanian
4
Judul atau topik pengkajian/kajiwidya bidang pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat dipilih sesuai dengan kompetensi dan spesialisasi masing-masing Widyaiswara Pertanian. Adapun contohcontoh
judul
pengkajian/kajiwidya
bidang
pengembangan
ilmu
pengetahuan dan teknologi terdapat pada Tabel 1 di bawah ini: Tabel 1. Contoh-Contoh Judul Karya Tulis Ilmiah Bidang Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi No
Aspek/Substansi
Judul
1
Kelompok subsektor tanaman pangan
1. Pemupukan Berimbang pada Tanaman Jagung; 2. Pemanfaatan Pupuk Organik dari Berbagai Macam Limbah Pertanian pada Tanaman Padi; 3. Manajemen Pengendalian Hama Penyakit pada Tanaman Padi; 4. Berbagai Proses Fermentasi Kedelai untuk Pembuatan Kecap.
2
Kelompok subsektor hortikultura
1. Sistem Pemupukan secara Aeroponik pada Benih Kentang; 2. Perbanyakan secara Kultur Jaringan pada Tanaman Anggrek; 3. Penggunaan Lilin untuk Mempertahankan Kesegaran Buah Mangga.
3
Kelompok subsektor perkebunan
1. Daya Tumbuh Berbagai Klon Benih Tanaman Karet; 2. Fermentasi Biji Kakao untuk Meningkatkan Kualitas Bubuk Coklat; 3. Pola Pemasaran Bahan Olahan Karet (Bokar) di Perkebunan Rakyat.
4
Kelompok subsektor peternakan
1. Perbaikan Komposisi Nutrisi Pakan untuk Peningkatan Kualitas Susu Sapi; 2. Pemberian berbagai Formula Pakan Organik untuk Penggemukan Kambing; 3. Penggunaan Getah Pepaya untuk Mengatasi Penyakit Cacing pada Ayam.
Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah bagi Widyaiswara Pertanian
5
No 5
Aspek/Substansi Kelompok manajemen dan kepemimpinan
Judul 1. Gaya Kepemimpinan dalam Organisasi Kediklatan Pertanian; 2. Teknik Perencanaan dalam Pembangunan Pertanian; 3. Penerapan SPI di Unit Pelaksana Teknis Lingkup BPPSDMP; 4. Peningkatan Pelayanan Prima untuk Kepuasan Peserta Diklat Kepemimpinan.
6
Kelompok penyuluhan pertanian
1. Penerapan Multimedia dalam Penyuluhan bagi Petani; 2. Pentingnya Programa Penyuluhan Pertanian di Tingkat Kecamatan; 3. Peran Tokoh Tani dalam Penumbuhkembangan Pos Penyuluhan Desa.
2. Subtansi karya tulis ilmiah yang terkait dengan pengkajian/kajiwidya metodologi kediklatan pertanian, meliputi aspek-aspek sebagai berikut: a) Kepesertaan; b) Program diklat; c) Pendekatan/metoda diklat; d) Bahan/materi pembelajaran; e) Sarana dan prasarana; f) Tenaga kediklatan; g) Kelembagaan; h) Monitoring dan evaluasi; dan i) Bimbingan lanjutan. Contoh-contoh judul karya tulis ilmiah mengenai subtansi yang terkait dengan hasil pengkajian/kajiwidya metodologi Kediklatan pertanian terdapat pada Tabel 2, sebagai berikut: Tabel 2. Contoh-contoh Judul Karya Tulis Ilmiah Bidang Metodologi Kediklatan No 1
Substansi Kepesertaan
Judul 1. Kesesuaian Latar Belakang Pendidikan Peserta pada Pencapaian Hasil Belajar; 2. Analisis Jabatan/Profesi Peserta Diklat; 3. Analisis Diklat;
Motivasi
Belajar
Peserta
4. Tingkat Aplikasi Keterampilan yang Dilatihkan pada Evaluasi Pasca Diklat.
Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah bagi Widyaiswara Pertanian
6
No
Substansi
Judul
2
Program Diklat
1. Pengembangan Kurikulum Berdasarkan CBT; 2. Pengembangan Kurikulum dan Silabus Diklat Kewirausahaan Agribisnis bagi Aparatur Pertanian; 3. Pengukuran Kekurangan Kompetensi Kerja Calon Peserta Pelatihan untuk jabatan fungsional RIHP; 4. Efektifitas Kurikulum dan Silabus Diklat Manajemen dan Kepemimpinan (Diklatpim III dan IV).
3
Pendekatan/Metoda Diklat
1. Pendekatan Discovery Learning pada Model Pembelajaran Pelatihan bagi Pelatih Utama (PPU); 2. Proses Pembelajaran dengan Menggunakan Model Diklat MP3; 3. Pendekatan ELC pada Pelatihan Teknis Pertanian; 4. Permagangan Petani sebagai Model Pembelajaran di P4S.
4
Bahan/Materi Pembelajaran
1. Penggunaan Modul pada Diklat Kewirausahaan Agribisnis; 2. Hand Out dalam Proses Belajar untuk Pencapaian Hasil Belajar; 3. Penggunaan Petunjuk Lapangan (Petlap) pada Pelatihan Petani.
5
Sarana dan Prasarana
1. Pemanfaatan Multi Media dalam Proses Pembelajaran; 2. Pendayagunaan Kebun Praktik/Bengkel Latih/Laboratorium/ Perpustakaan dalam Proses Pembelajaran; 3. Dukungan Sarana dan Prasarana Diklat dalam Pengelolaan Inkubator Agribisnis.
6
Tenaga Kediklatan
1. Rasio Jumlah Widyaiswara Pertanian dengan Beban Kerja UPT Pelatihan Pertanian; 2. Rasio Jumlah Tenaga Kediklatan Non Widyaiswara dengan Beban Kerja UPT Pelatihan Pertanian;
Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah bagi Widyaiswara Pertanian
7
No
Substansi
Judul 3. Analisis Kompetensi Dasar Tenaga Kediklatan Non Widyaiswara dalam Mendukung Pelayanan Prima dalam Penyelenggaraan Pelatihan; 4. Sistem Penilaian Angka Kredit dan Motivasi Kerja Widyaiswara Pertanian.
7
Kelembagaan
1. Penguatan Kelembagaan UPT Pelatihan Pertanian; 2. Jejaring Kerja dalam Penyelenggaraan Diklat; 3. Dukungan Instalasi dalam Pengembangan Inkubator Agribisnis.
8
Monitoring dan Evaluasi
1. Efektivitas Instrumen Evaluasi bagi Peserta Diklat, Widyaiswara dan Penyelenggara Diklat; 2. Pola Monitoring Penyelenggaraan Diklat yang Efektif; 3. Penggunaan daily mood dalam Pengukuran Tingkat Kejenuhan Peserta.
9
Bimbingan lanjutan
1. Model Bimbingan Lanjutan bagi Purnawidya; 2. Faktor-faktor Internal dan Eksternal yang Mempengaruhi Penerapan Materi Diklat. 3. Peningkatan Kompetensi Purnawidya melalui Bimbingan Lanjutan.
Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah bagi Widyaiswara Pertanian
8
BAB II BENTUK DAN PERSYARATAN
Penulisan Karya Tulis Ilmiah bagi Widyaiswara Pertanian dapat berbentuk buku dan non buku, dengan persyaratan sebagai berikut: A. Bentuk Buku Karya Tulis Ilmiah bagi Widyaiswara Pertanian dalam bentuk buku dapat berupa cetakan atau buku elektronik/electronic book atau e-book. Karya Tulis Ilmiah bagi Widyaiswara Pertanian dalam bentuk buku harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: 1. diterbitkan oleh suatu lembaga/organisasi profesi atau penerbit yang berbadan hukum dan diedarkan secara nasional; 2. memiliki International Standard of Book Numbers (ISBN). Karya Tulis Ilmiah bagi Widyaiswara Pertanian dalam bentuk buku elektronik (electronic
book)
atau
e-book,
selain
harus
memenuhi
persyaratan
sebagaimana karya tulis ilmiah dalam bentuk buku seperti tersebut di atas, juga harus memenuhi ketentuan-ketentuan sebagai berikut: 1. dapat dibaca dengan perangkat lunak (software) dan/atau perangkat keras (hardware) yang umum digunakan dan/atau dimuat dalam website pemerintah/institusi ilmiah; dan 2. tersusun dalam bagian-bagian sebagaimana layaknya susunan bab dan sub bab dalam sebuah buku. B. Bentuk Non Buku Karya Tulis Ilmiah bagi Widyaiswara Pertanian dalam bentuk non buku terdiri dari karya tulis ilmiah bagi Widyaiswara Pertanian yang dipublikasikan dan karya tulis ilmiah bagi Widyaiswara Pertanian yang tidak dipublikasikan. 1. Karya Tulis Ilmiah bagi Widyaiswara Pertanian dalam bentuk non buku yang dipublikasikan, terdiri atas:
Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah bagi Widyaiswara Pertanian
9
a. Jurnal dan majalah yang harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: 1) diterbitkan oleh suatu lembaga/organisasi ilmiah/profesi atau penerbit berbadan hukum, baik nasional maupun internasional; 2) memiliki International Standard of Serial Numbers (ISSN). b. Surat kabar, yang memuat rubrik tertentu, baik surat kabar di dalam negeri maupun luar negeri; c. Proceeding yang diterbitkan oleh panitia/penyelenggara forum ilmiah tertentu, baik di dalam maupun luar negeri; d. Internet yang diterbitkan melalui website lembaga/organisasi ilmiah dan/atau media massa yang berbadan hukum. 2. Karya Tulis Ilmiah bagi Widyaiswara Pertanian dalam bentuk non buku yang tidak dipublikasikan, dapat berbentuk: a. Naskah sebagai bahan/referensi di perpustakaan instansi/lembaga, dengan kriteria: 1) berisi lebih dari 5.000 kata, kertas ukuran A4 dengan spasi 1,5 atau 2, karakter huruf Arial atau yang sejenis, dengan ukuran huruf 11 atau 12; dan 2) didokumentasikan pada perpustakaan instansi/lembaga yang dibuktikan dengan nomor katalog buku perpustakaan, dan surat keterangan dari perpustakaan instansi/lembaga. b. Makalah dalam pertemuan ilmiah, dengan kriteria: 1) berisi lebih dari 2.500 kata, kertas ukuran A4 dengan spasi 1,5 atau 2, karakter huruf Arial atau yang sejenis, ukuran 11 atau 12; dan 2) melampirkan sertifikat/surat keterangan dari instansi/lembaga penyelenggara sebagai penyaji dalam pertemuan ilmiah.
Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah bagi Widyaiswara Pertanian
10
BAB III KAIDAH, TATA CARA DAN SISTEMATIKA PENULISAN
A. Kaidah Penulisan Kaidah umum penulisan karya tulis ilmiah yang wajib dipenuhi oleh setiap Widyaiswara Pertanian yaitu sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh LAN. Selain itu, ketentuan lain yang perlu diikuti adalah kaidah khusus dalam penulisan karya tulis ilmiah bagi Widyaiswara Pertanian 1. Kaidah Umum Dalam penyusunan karya tulis ilmiah harus diperhatikan kaidah-kaidah sebagai berikut: a. Asli, yaitu merupakan hasil pemikiran penulis sendiri bukan plagiasi, jiplakan atau disusun dengan tidak jujur; b. Perlu, yaitu memiliki urgensi karena diperlukan, dan mempunyai nilai manfaat dalam bidang kediklatan instansi, termasuk pengembangan spesialisasi Widyaiswara tersebut; c. llmiah, yaitu didasari oleh kaidah-kaidah keilmuan yang memiliki struktur logika dan terbuka terhadap pengujian kebenaran; d. Konsisten,
yaitu
relevan
dengan
lingkup
kediklatan
dan/atau
spesialisasi yang diampu oleh Widyaiswara; e. Objektif, yaitu penulis tidak boleh: 1) mengganti fakta dengan dugaan; 2) menyembunyikan kebenaran dengan menggunakan makna ganda (ambiguitas); 3) berbohong dengan mengacu data statistik; 4) memasukkan dugaan pribadi dalam karya tulis. Selain ketentuan di atas, dalam penulisan karya tulis ilmiah perlu dimuat hal-hal sebagai berikut:
Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah bagi Widyaiswara Pertanian
11
a. Teori dan konsep, yaitu landasan teoritik yang berkaitan dengan pokok bahasan; b. Metodologi, yaitu metode kajian, metode pengambilan data dan analisis data; c. Analisis data, yaitu penelaahan dan pembahasan data untuk menghasilkan temuan hasil kajian berlandaskan teori, konsep dan metodologi yang telah ditentukan sebelumnya; d. Simpulan, merupakan rangkuman hasil kajian atau jawaban atas pertanyaan atau hipotesis yang diajukan dalam kajian; e. Rekomendasi,
yaitu
pandangan
atau
saran
tentang
upaya
pengembangan bidang pengetahuan/keterampilan sesuai dengan kompetensi dan/atau spesialisasi Widyaiswara Pertanian
yang
bersangkutan, untuk saat ini atau pada masa yang akan datang, sebagai implikasi dari hasil kajian. 2. Kaidah Khusus Dalam penulisan karya tulis ilmiah bagi Widyaiswara Pertanian, perlu diperhatikan kaidah-kaidah sebagai berikut: a. Lokus karya tulis ilmiah bagi Widyaiswara Pertanian, yaitu lokasi atau tempat terjadinya permasalahan yang menjadi pokok bahasan; b. Fokus, yaitu pokok bahasan yang diamati oleh Widyaiswara Pertanian, harus relevan dengan bidang pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta bidang metodologi Kediklatan. B. Tata Cara Penulisan Penulisan karya tulis ilmiah Widyaiswara Pertanian harus memperhatikan halhal sebagai berikut: 1. Kebahasaan Penggunaan bahasa dengan baik dan benar merupakan salah satu syarat mutlak dalam penulisan karya tulis ilmiah agar mudah dipahami oleh para pembacanya. Untuk itu perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah bagi Widyaiswara Pertanian
12
a. Dalam Bahasa Indonesia Menggunakan Ejaan yang Disempurnakan (EYD), sebagai berikut: 1) Untuk kata serapan bahasa asing, dipergunakan cara penulisan kata serapan yang telah dibakukan; 2) Penggunaan peristilahan dibidang teknis pertanian, manajemen dan kepemimpinan serta komputer mengikuti ketentuan yang berlaku. b. Dalam bahasa asing Menggunakan kaidah tata bahasa (gramatikal) dalam bahasa asing sesuai dengan ketentuan bahasa yang digunakan tersebut. 2. Abstrak Abstrak merupakan deskripsi singkat yang menguraikan tentang isi karya tulis ilmiah secara keseluruhan dengan sistematika tulisan yang memuat judul, tujuan dan metode kajian, analisis data, temuan hasil kajian, simpulan dan rekomendasi/saran, serta kata kunci. Abstrak ditulis kurang lebih 200-250 kata dan diketik dengan jarak satu spasi, seperti contoh pada Lampiran 1. 3. Pengutipan Pengutipan merupakan cara pengambilan istilah, kata atau kalimat dari sebuah buku, majalah, ataupun ungkapan pernyataan orang lain guna melengkapi dan mendukung atau menolak pendapat atau landasan teori yang dikemukakan oleh penulis di dalam karya tulis ilmiah. Dalam merujuk istilah, kata atau kalimat tersebut, penulis harus mencantumkan sumber informasi yang dikutip agar tidak melanggar hak cipta. Tata cara pengutipan mengikuti aturan-aturan dalam penulisan ilmiah dan dilakukan secara konsisten. Contoh pengutipan pustaka seperti pada Lampiran 2. 4. Daftar Pustaka Daftar pustaka berisikan judul buku-buku, artikel-artikel, jurnal, dan sumber bacaan lainnya, sebagai rujukan atau acuan yang digunakan dalam penyusunan karya tulis ilmiah. Pada dasarnya terdapat lebih dari satu cara atau format penulisan daftar pustaka. Tata cara penulisan daftar pustaka mengikuti aturan-aturan dalam penulisan ilmiah dan dilakukan Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah bagi Widyaiswara Pertanian
13
secara konsisten. Contoh penulisan daftar pustaka seperti pada Lampiran 3. C. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan, setiap bentuk karya tulis ilmiah bagi Widyaiswara Pertanian sebagaimana dimaksud pada Bab II mempunyai bagian dan tata urutan penyusunan dalam format penyajian yang berbeda sebagai berikut: 1. Bentuk Buku dan Non Buku yang Dipublikasikan. Format penyajian buku dan non buku yang dipublikasikan tidak terikat pada sistematika penulisan hasil laporan pengkajian, mengingat hal ini ditentukan oleh kebutuhan media atau forum tempat karya tulis tersebut akan dimuat. Namun demikian, proses penyusunannya harus tetap melalui proses identifikasi, deskripsi, analisis, dan memberikan konklusi ataupun rekomendasi. 2. Bentuk Non Buku yang Tidak Dipublikasikan Format penyajian non buku yang tidak dipublikasikan terikat pada sistematika penulisan laporan pengkajian. Untuk dapat dinilai sebagai karya tulis ilmiah, karya tulis ilmiah bagi Widyaiswara Pertanian harus memuat ketentuan sebagai berikut: a. Bagian Awal 1) Halaman judul (lihat Formulir pada Lampiran 4: Format Lembar Judul Karya Tulis Ilmiah bagi Widyaiswara Pertanian dalam Bentuk Naskah yang Tidak Dipublikasikan); 2) Lembar
pengesahan
karya
tulis
ilmiah
bagi Widyaiswara
Pertanian (lihat Formulir pada Lampiran 5: Format Lembar Pengesahan Karya Tulis Ilmiah bagi Widyaiswara Pertanian); 3) Abstrak; 4) Kata pengantar (ditandatangani oleh Kepala UPT Pelatihan Pertanian); 5) Prakata (ditandatangani oleh penulis/penyusun atau ketua tim penulis/penyusun); 6) Daftar isi; Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah bagi Widyaiswara Pertanian
14
7) Daftar tabel; 8) Daftar gambar/grafik. b. Bagian Batang Tubuh 1) Bagian Pendahuluan Bagian
pendahuluan
mengantarkan
pembaca
untuk
dapat
menjawab pertanyaan apa yang dikaji, untuk apa dan mengapa kajian/kajiwidya tersebut dilakukan. Proporsi bagian pendahuluan ini lebih kurang 15% dari seluruh isi karya tulis ilmiah bagi Widyaiswara Pertanian, dan terdiri atas: a) Latar belakang Latar belakang menggambarkan alasan yang mendorong dilakukannya pengkajian/kajiwidya, tingkat kekinian atau isu aktual topik yang akan diangkat, termasuk penjelasan mengenai kekhasan topik kajian. b) Identifikasi masalah, Masalah merupakan kesenjangan antara rencana (sesuatu yang diinginkan) dengan keadaan yang ada (realitas). Oleh sebab itu, dalam bagian ini dikemukakan adanya kesenjangan antara harapan dengan kenyataan, baik kesenjangan teoritis maupun kesenjangan praktis yang melatar belakangi masalah yang dikaji. Hal yang dipermasalahkan perlu memiliki unsur yang menggerakkan Widyaiswara Pertanian agar isu aktual topik kajian tampak penting dan berguna serta realistis jika dilihat dari sudut pandang yang kritis dan kreatif. Hal-hal yang dipaparkan dalam identifikasi masalah ini secara ringkas menggambarkan variabel pengkajian/kajiwidya, pola hubungan
antarvariabel,
penggunaan
notasi
statistik
matematika universal (jika bersifat kuantitatif), pertanyaan pengkajian, dan asumsi.
Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah bagi Widyaiswara Pertanian
15
c) Rumusan masalah Rumusan masalah merupakan pernyataan yang lengkap dan rinci mengenai lingkup masalah yang akan dikaji berdasarkan identifikasi masalah. Jika identifikasi masalah masih bersifat umum, maka rumusan masalah sebaiknya sudah mengerucut dan
fokus
pada
topik
kajian.
Rumusan
masalah
diformulasikan secara ringkas, padat, jelas, dan sebaiknya dituangkan dalam bentuk kalimat tanya. Rumusan masalah yang baik akan memperlihatkan variabel-variabel yang diteliti, jenis atau sifat hubungan antarvariabel tersebut dan subjek kajian/kajiwidya. Disamping itu rumusan masalah hendaknya dapat diuji secara empiris-objektif, dalam arti memungkinkan dikumpulkannya data untuk menjawab pertanyaan yang diajukan. d) Tujuan penulisan Tujuan penulisan mengungkapkan sasaran yang hendak dicapai
dalam pelaksanaan
pengembangan
ilmu
kajian/kajiwidya,
maupun
baik bagi
penerapannya.
Tujuan
kajian/kajiwidya ini mengacu kepada rumusan masalah dan penulisannya dituangkan dalam bentuk kalimat pernyataan. 2) Bagian Isi Bagian isi terdiri dari penyajian kerangka teoritik, metodologi, serta temuan dan pembahasan. Proporsi bagian isi lebih kurang
70%
dari
seluruh
isi karya
tulis
ilmiah
bagi
Widyaiswara Pertanian, yang tersusun atas: a) Kerangka Teoritik Kerangka teoritik disebut pula dengan kajian pustaka atau kajian teoritis, studi pustaka, atau tinjauan pustaka. Tujuan kerangka teoritis adalah untuk menemukan teori (hukum, dalil, hipotesis) dan menemukan metodologi (ukuran sampel, teknik pengambilan sampel, model kajian/kajiwidya, teknis analisis data)
yang
mutakhir
dan
relevan,
sesuai
Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah bagi Widyaiswara Pertanian
dengan 16
kajian/kajiwidya yang dilakukan. Dalam kajian pustaka ini dijelaskan pula definisi operasional variabel dan indikator yang
digunakan.
Kerangka
teoritik
diperlukan
untuk
membandingkan pembahasan temuan hasil kajian/kajiwidya dengan
teori
atau
membandingkan
penelitian/kajian/kajiwidya
yang
telah
dengan
hasil
dilakukan
oleh
peneliti/pengkaji lain sebelumnya. Proporsi bagian ini lebih kurang 20% dari seluruh isi karya tulis ilmiah bagi Widyaiswara Pertanian. b) Metodologi Metodologi
menjelaskan
prosedur
dalam
merumuskan
rancangan pengkajian/kajiwidya yang akan dilaksanakan berupa penentuan dan pengukuran variabel, perumusan definisi
operasional
variabel,
penentuan
prosedur
pengambilan sampel, serta metode pengumpulan dan analisis data. Metodologi
pengkajian/kajiwidya
sekurang-kurangnya
mencakup: (1) Rancangan pengkajian/kajiwidya Rancangan
pengkajian/kajiwidya
adalah
strategi
mengatur desain pengkajian/kajiwidya agar Widyaiswara Pertanian memperoleh data yang valid dan sesuai dengan karakteristik variabel serta tujuan pengkajian/kajiwidya. Dalam pemilihan rancangan percobaan (experimental design)
untuk
kegiatan
pengkajian/kajiwidya
bidang
teknis pertanian, Widyaiswara Pertanian menentukan perlakuan sesuai dengan bidang pengkajian/kajiwidya yang akan dilaksanakan. Untuk pengkajian/kajiwidya bidang sosial dan ekonomi pertanian
(non
experimental
design),
Widyaiswara
Pertanian menentukan variabel sesuai dengan bidang pengkajian/kajiwidya serta bahasan dalam sub bab
Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah bagi Widyaiswara Pertanian
17
rancangan
pengkajian/kajiwidya,
penjelasan
mengenai
dilengkapi
tujuan
dengan
dan
sifat
pengkajian/kajiwidya apakah eksploratoris, eksplanatoris, deskriptif, survai, atau penelitian historis, korelasional, kausal-komparatif, dan ex-post facto. (2) Ruang lingkup pengkajian/kajiwidya Berisi paparan tentang objek pengkajian/kajiwidya, lokasi pengkajian/kajiwidya, serta alasan pemilihan objek dan lokasi pengkajian/kajiwidya. (3) Populasi sampel dan besaran sampel Populasi
merupakan
keseluruhan
obyek
pengkajian/kajiwidya yang terdiri dari manusia, benda, hewan, tumbuhan, gejala atau peristiwa sebagai sumber data/informasi yang memiliki karakteristik tertentu dalam suatu pengkajian/kajiwidya. Hal-hal yang perlu dibahas dalam bagian populasi sampel adalah identifikasi dan batasan-batasan tentang populasi atau subjek pengkajian/kajiwidya, besaran sampel serta prosedur dan teknik pengambilan sampel. (4) Instrumen pengkajian/kajiwidya Instrumen merupakan alat bantu pengumpul data yang akan
digunakan
pengkajian/kajiwidya.
untuk
mengukur
Instrumen
variabel
pengkajian/kajiwidya
harus memenuhi persyaratan realibilitas, yaitu mampu menjelaskan satuan pengukuran, cara pemberian skor, dan pemberian kode untuk tiap-tiap butir pertanyaan. (5) Prosedur pengumpulan data Pengumpulan
data
harus
memperhatikan
langkah-
langkah yang ditempuh, teknik yang digunakan, kualifikasi dan jumlah petugas/pelaksana serta waktu pelaksanaan pengambilan data.
Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah bagi Widyaiswara Pertanian
18
(6) Teknik analisa data Ketepatan
pemilihan
teknik
analisis
data
sangat
menentukan akurasi hasil analisis, karena itu pemilihan teknik
analisis
ini
perlu
berorientasi
pada
tujuan
pengkajian/kajiwidya atau hipotesis yang akan diuji. c) Temuan dan Pembahasan Proporsi
narasi
temuan
dan
uraian
pembahasan
pengkajian/kajiwidya lebih kurang 50% dari seluruh isi karya tulis ilmiah, dan memuat: 1) ungkapan permasalahan; 2) pembahasan atas fakta atau peristiwa di lapangan; 3) uraian
dan
analisis
tinjauan/ulasan
ilmiah;
dan
4)
pembahasan/analisis atas fakta hasil kajian dikaitkan dengan teori. d) Bagian Penutup Proporsi bagian penutup lebih kurang 15% dari seluruh isi karya tulis ilmiah bagi Widyaiswara Pertanian, yang memuat: (1) Simpulan (bukan ringkasan) dari berbagai gejala yang telah diamati; (2) Rekomendasi yang berisi berbagai alternatif pemecahan masalah
yang
jelas
dan
bersifat
spesifik
untuk
ditindaklanjuti. c. Bagian Akhir Bagian akhir terdiri dari: 1) Daftar pustaka (minimal lima sumber literatur); 2) Lampiran-lampiran; 3) Biodata penulis.
Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah bagi Widyaiswara Pertanian
19
BAB VI PENUTUP
Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah bagi Widyaiswara Pertanian ini dibuat sebagai acuan bagi Widyaiswara Pertanian dalam menyusun karya tulis ilmiah, bagi pengelola lembaga diklat pertanian untuk memberikan rekomendasi penyusunan karya tulis ilmiah, dan bagi Tim Penilai Angka Kredit dalam menilai angka kredit bagi Widyaiswara Pertanian. Petunjuk pelaksanaan ini bersifat dinamis dan untuk penyempurnaannya, diharapkan masukan-masukan yang konstruktif untuk perbaikannya pada masa yang akan datang.
Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah bagi Widyaiswara Pertanian
20
DAFTAR PUSTAKA
Dwiloka, Bambang, Rati Riana. 2005. Teknik Menulis Karya Ilmiah. Jakarta: Rineka Cipta. Gunawan AW, Suminar SA, Laksmi A. 2004. Pedoman Penyajian Karya Ilmiah. Bogor:IPB Press. [LAN] Lembaga Administrasi Negara. 1998. Peraturan Kepala Lembaga Adnimistrasi Negara Nomor 9 Tahun 1998 tentang Pedoman Penyusunan Karya Tulis Ilmiah bagi Widyaiswara. Jakarta: LAN.
Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah bagi Widyaiswara Pertanian
21
Lampiran 1. Contoh Abstrak a. Abstrak karya tulis ilmiah bidang sosial oleh Drs. Suryowihardi, M.Si., Widyaiswara Utama pada PPMKP Ciawi-Bogor, tentang “Implikasi Pelatihan secara Berjenjang, terhadap Proses Pembelajaran Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan ( PUAP ) di Jawa Barat dan Jawa Tengah”
ABSTRAK
Kajian ini bertujuan untuk menganalisis apakah hasil proses belajar yang telah diberikan secara berjenjang mulai TOMT bagi Widyaiswara, TOT, Pelatihan bagi Penyuluh Pendamping dan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) berpengaruh secara terpisah-pisah maupun secara simultan di tingkat petani. Sebagai obyek penelitian yaitu Gapoktan yang berada di wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah, sesuai dengan pembagian wilayah binaan UPT Pelatihan BBPP Lembang Jumlah seluruh responden 235 orang dan diperoleh dari penyusunan cluster sample yang dilanjutkan dengan seleksi secara proporsional. Data dikumpulkan dan diperoleh secara proporsional, serta dilaksanakan selama 2 (dua) minggu, yaitu pada Minggu II April sampai dengan Minggu IV April 2011. Pengambilan sampel dilakukan secara diskriptif dan verifikatif dengan menggunakan metode Structural Equation Modelling ( SEM) dan Uji Anova dengan program SPSS. Hasil kajian menunjukkan bahwa pengaruh pembelajaran terhadap penguatan kapasitas kelompok yang paling nyata diperoleh dari Penyuluh Pendamping (PP), Penyelia Mitra Tani (PMT), dan dari kolega Gapoktan, baik secara individu maupun dalam kelompok. Bagi Gapoktan sangat dirasakan adanya proses pembelajaran untuk hal teknis, tetapi di tingkat petani masih sangat diharapkan adanya kegiatan penguatan kapasitas kelompok tani, terutama yang berkaitan dengan simpan pinjam. Untuk mewujudkan penyelenggaraan PUAP yang lebih baik, perlu dilakukan upaya reorientasi terhadap konsepsi pemberdayaan Gapoktan, yakni dengan meningkatkan keberfungsian sosial, reorientasi peranan pengelola PUAP yang bersinergi dengan program sejenis di setiap lokasi. (Kata Kunci : Penguatan kapasitas kelompok )
Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah bagi Widyaiswara Pertanian
22
b. Abstrak karya tulis ilmiah bidang teknis pertanian oleh Ir. Djoko Widodo, M.Agr., Widyaiswara Utama pada BBPP Ketindan-Malang, tentang Pola Hubungan antara Pengetahuan, Keterampilan, Permodalan dan Sikap Petani dengan Adopsi Teknologi Pengendalian Hama Terpadu pada Budidaya Padi Sawah ABSTRACT The objectives of this research : 1. To analyze relationship between the farmers knowledge and the adoption of Integrated Pest Management (IPM) Technology. 2. To analyze relationship between the farmers skill and the adoption of Integrated Pest Management (IPM) Technology. 3. To analyze relationship between the farmers capital and the adoption of Integrated Pest Management (IPM) Technology. 4. To analyze relationship between the farmers attitude and the adoption of Integrated Pest Management (IPM) Technology. This research have been conducted at two farmer groups, i.e. “Lumintu” farmer group at Tambah Rejo Village and “Kali Jambe” farmer group at Sumber Mujur Village within Candipuro Sub Regency of Lumajang Regency, East Java Province. The research population were 160 farmers and 40 farmers out of the total population have been appointed as respondents using quota random sampling. The number of respondents consist of 50% alumni and 50% non alumni of the farmer field school conducted prior of the reseach. The results of the research are as follows: 1. The relationship between the farmers knowledge and the adoption of IPM technology have one indirect relational pattern through skill variable and two indirect relational patterns all at once through skill and attitude variables. 2. The relationship between the farmers skill and the adoption of IPM technology have direct relational pattern and indirect relational pattern through farmers attitude variable. 3. The relationship between the farmers capital and the adoption of IPM technology have direct relational pattern. 4. The relationship between the farmers attitude and the adoption of IPM technology have direct relational pattern. 5. The relationship of the knowledge, skill, capital and attitude of the farmers all at once toward the adoption of IPM technology have direct and indirect relational patterns with 99,9% of effective aid. Keywords : Knowledge. Skill. Capital. Attitude. Adoption.
Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah bagi Widyaiswara Pertanian
23
c. Abstrak karya tulis ilmiah bidang teknis kesehatan hewan oleh Drh. Jusuf Hidayat, MS., Widyaiswara Utama pada BBPKH Cinagara-Bogor, tentang Kajian keefektifan antibiotik (Doxicycline, Chlor tetracycline) dan Sulfa (Gabungan Sulfadiazine dengan Trimethoprim ) terhadap persembuhan infeksi Pseudomonas mallei dan Pseudomonas picketii pada larva Superworm (Zophobas morio). ABSTRAK
Drh. Jusuf Hidayat, MS. 2010. Kajian keefektifan antibiotik (Doxicycline, Chlor tetracycline) dan Sulfa (Gabungan Sulfadiazine dengan Trimethoprim) terhadap persembuhan infeksi Pseudomonas mallei dan Pseudomonas picketii pada larva Superworm (Zophobas morio). Karya Tulis Ilmiah Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara – Bogor. Larva Superworm yang terinfeksi oleh Pseudomonas mallei dan Pseudomonas picketii dapat diobati dengan antibiotik (Doxicycline,Chlortetracycline) dan Sulfa (Gabungan Sulfadiazine dengan Trimethoprim). Hal ini terbukti dalam kajian yang menggunakan rancangan acak faktorial. Melalui pengobatan yang diulang selama 4 (empat) kali dengan selang 3 (tiga) hari, terlihat bahwa Sulfa merupakan obat terbaik, kemudian diikuti oleh Doxicycline dan Chlortetracycline yang sama baiknya. Namun mengingat Pseudomonas mallei adalah bakteri yang berbahaya baik bagi hewan maupun manusia (Zoonosis), maka disarankan agar larva yang terinfeksi sebaiknya dimusnahkan. Tindakan biosekuriti lebih diutamakan, diantaranya dengan menggunakan obat tersebut dalam campuran pakan. Dosis untuk penggunaan Sulfa (Gabungan Sulfadiazine dengan Trimethroprim) yaitu 1 gram/1 kg pakan, Doxicycline 2 gram/1 kg pakan, sedangkan dosis untuk Chlortetracycline 1 gram/1 kg pakan. Pemakaian obat tersebut harus memperhatikan cara pemberian yang tepat, untuk menghindari terjadinya keracunan maupun resistensi . Dalam pengunaan obat, disarankan menggunakan obat yang terdaftar (diakui) oleh pemerintah dan sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter hewan. Kata kunci : Pseudomonas mallei,Pseudomonas pickettii,Superworm.
Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah bagi Widyaiswara Pertanian
24
ABSTRACT
Jusuf Hidayat DVM,MS 2010. Reviews effectiveness of antibiotics (Doxicycline, Chlor tetracycline and Sulfa (combined of Sulfadiazine and Trimethoprim) against wound healing of Pseudomonas mallei and Pseudomonas picketii in in the larval of Superworm (Zophobas morio). Scientific papers for Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara-Bogor. Superworm larvae infected by Pseudomonas mallei and Pseudomonas picketii can be treated by antibiotic drugs (Doxicycline, chlortetracycline) and Sulfa (combined Sulfadiazine with Trimethoprim). This is proven by studies using random factorial design. Through such treatment repeated for 4 times with an interval of 3 days can be seen that the Sulfa is the best medicine, followed by the two others antibiotics as well (Doxicycline, Chlortetracycline). But as the bacterium Pseudomonas mallei is dangerous for both animals and human being (Zoonoses), it is recommended that the infected larvae should be destroyed. Biosecurity action are preferred among others by using the drug in their feed mix. Dosage of Sulfa (Combined Sufadiazine with Trimethroprim) is 1 gram/1 kg of feed, Doxicycline is 2 grams/1 kg of feed, and dosage of Chlortetracycline is 1 gram/1 kg feed. The drug should be used properly to avoid toxicity and resistance. It is recommended to use registered drugs and consult with Veterinarian. Keyword : Pseudomonas mallei, Pseudomonas picketii, Superworm.
Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah bagi Widyaiswara Pertanian
25
Lampiran 2. Contoh Pengutipan Pustaka 1. Cara Merujuk Kutipan Langsung a. Kutipan kurang dari 40 kata Kutipan yang berisi kurang dari 40 kata, ditulis antara tanda kutip (“....”) sebagai bagian yang terpadu dalam teks utama, dan diikuti dengan nama penulis, tahun dan nomor halaman. Nama penulis dapat ditulis secara terpadu dalam teks, atau menjadi satu dengan tahun dan nomor dalam teks, atau menjadi satu dengan tahun dan nomor halaman di dalam tanda kurung. Contoh: Djuwardi et al. (1982:25) mendefinisikan manajemen sebagai “seni untuk mencapai hasil yang diinginkan secara gemilang dengan sumberdaya yang tersedia bagi organisasi”. Manajemen didefinisikan sebagai “seni untuk mencapai hasil yang diinginkan secara gemilang dengan sumberdaya yang tersedia bagi organisasi” (Djuwardi et al. 1982:25). b. Kutipan 40 kata atau lebih Kutipan yang berisi 40 kata atau lebih, ditulis secara terpisah dari teks yang mendahuluinya (tanpa tanda kutip), ditulis dengan jarak 1,2 cm dari garis tepi sebelah kiri dan kanan, dan diketik dengan jarak spasi tunggal. Nomor halaman juga ditulis. Contoh: Djuwardi (2010:52) menyatakan bahwa: Kemampuan wirausaha dalam menggali dan menciptakan peluang usaha terletak pada mengoptimalkan daya pikir kreatif dan memanfaatkan daya pikir kreatif orang lain dalam berbagai ragam karya komersial ataupun nonkomersial. Watak wirausaha memiliki daya inovatif dan kreatif serta memiliki prespektif ke masa depan. c. Kutipan yang Sebagian Dihilangkan Apabila dalam mengutip langsung ada kata-kata dalam kalimat yang dibuang, kata-kata yang dibuang tersebut diganti dengan tiga titik. Contoh: “Pembangunan pertanian yang hanya bervisi proteksi tanpa upaya promosi dan pemeliharaan kepada petani ... menghasilkan distorsi yang justru tidak dinikmati oleh petani” (Arifin 2005:180).
Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah bagi Widyaiswara Pertanian
26
Apabila ada kalimat yang dibuang, maka kalimat yang dibuang tersebut diganti dengan empat titik. Contoh: “Agenda aksi revitalisasi pertanian perlu segera diambil dalam jangka pendek .... dengan demikian sektor pertanian dapat kembali tumbuh dan berkembang (revitalisasi), mampu berkontribusi pada pengentasan masyarakat dari jeritan kemiskinan, serta pelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup” (Arifin 2005:181-182). 2. Cara Merujuk Kutipan Tidak Langsung Kalimat yang dikutip secara tidak langsung atau dikemukakan dengan bahasa penulis sendiri, ditulis tanpa tanda kutip dan terpadu dalam teks. Nama penulis bahan kutipan dapat terpadu dalam teks, atau disebut dalam kurung bersama tahun penerbitannya. Jika memungkinkan, nomor halaman disebutkan. Contoh: Saragih (2000:2) menyatakan bahwa pertanian hanyalah salah satu bagian dari agribisnis, yakni hanya production operation on the farm, sedangkan agribisnis mencakup 3 (tiga) sektor, yaitu: industri hulu, on farm, dan industri hilir. 3. Catatan kaki (footnotes) Catatan kaki atau footnotes berisi keterangan ringkas atas pernyataan dalam tubuh tulisan, yang kurang memadai bila dibuat dalam bentuk lampiran. Catatan kaki berguna untuk menyatakan sumber suatu kutipan, pendapat, buah pikiran, fakta-fakta, ikhtiar atau mengomentari mengenai suatu hal yang dikemukakan dalam teks. Nomor catatan kaki disesuaikan dengan nomor kutipan dan tiap bab dimulai dengan nomor 1. Contoh: Pelatihan dan pengembangan harus memiliki tujuan-tujuan yang jelas dan ringkas serta dikembangkan untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi.24 Tanpa tujuan-tujuan tersebut, tidak mungkin dapat dirancang program-program pelatihan dan pengembangan yang bermanfaat. ................................................... 24
“Why a Business Approach to Training is Best”, HR Fokus 82 (July 2005):5
Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah bagi Widyaiswara Pertanian
27
Lampiran 3. Contoh Pengutipan Daftar Pustaka 1. Rujukan dari jurnal Nama pengarang. Tahun terbit. Judul artikel. Nama jurnal Nomor volume (Nomor terbitan):Halaman. Contoh: a. Pengarang Satu Orang Johnson MW. 1987. Partization of Liriomyza spp. (Diptera: Agromyzidae) infesting commercial watermelon plantings in Hawaii. J Econ Entomol 80:56-61 b. Pengarang Dua Orang Koske RE, Halvorson WL. 1989. Scutellospora arenicola and Glamus trimurales: two new species in the Endogonaceae. Mycologia 81:927933. c. Pengarang 3-5 Orang Runtunuwu SD, Hartana A, Suharsono, Sinaga MS. 2000. Penanda monokuler sifat ketahanan kelapa terhadap Phytophthora penyebab gugur buah. Hayati 7:101-105. d. Pengarang Lebih dari Lima Orang Wilkinson MJ et al. 2000. A direct regional scale estimate of transgene movement from genetically modified oilseed rape to its wild progenitors. Mol Ecol 9:983-991. e. Pengarang merupakan Organisasi [SSCCCP] Scandinavian Society for Clinical Chemistry and Clinical Physiology, Committee on Enzymes. 1976. Recommended method for the determination of ɤ-glutamyltransferase in blood. Scand J Clin Lab Invest 36-199-125. f. Artikel tanpa Pengarang [Anonim]. 1976. Epidemiology for primary health care. Int J Epidemiol 5:224-225 g. Jenis Artikel dalam Jurnal Jenis artikel dalam jurnal dapat berupa editorial, komunikasi singkat, catatan penelitian, ulas balik atau ulasan Smith KL. 1991. New dangers in our field [editorial]. Am J Nucl Eng 1991;13:15-16. Sosromarsono S. 1997. Tungau merah jeruk, Panonychus citri (McGregor):pendatang baru di Indonesia [komunikasi singkat]. Bul HPT 9:38-39. Darmadi AAK, Hartana A, Mogea JP. 2002. Perbungaan Salak [catatan penelitian]. Hayati 2002;9:59-61.
Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah bagi Widyaiswara Pertanian
28
Sembiring L & Goodfellow M. 2001. Aplication of numerical systematics in unraveling streptomycete diversity [ulas balik]. J Mikrobiol Indones 6:1-7. Gunawan AW. 1997. Status penelitian biologi dan budidaya jamur di Indonesia [ulasan]. Hayati 4:80-84. h. Artikel dengan Halaman Terputus Crews D, Gartska WR. 1981. The ecological physiology of the garter snake. Sci Am 245:158-164, 166-168. i. Setiap Nomor Terbitan Dimulai dengan Halaman Bernomor Satu Eliel EL. 1976. Stereochemistry since LeBel and van’t Hoff: bagian II. Chemistry 49(3):8-13. j. Terbitan sebagai Suplemen, Sisipan, Edisi Khusus Magni F, Rossoni G, Berti F. 1988. BN-52021 protects guinea-pig from heart anaphylaxis. Pharm Res Commun 20 Supl 5:75-78. Haegens RMAP. 2000. Taxonomy, phylogeny, and biogeography of Baccaurea, Distichirhops, and Nothobaccaurea (Euphorbiaceae). Blumea Supl 12:3-128. Rifai MA. 1992. Penggodokan peneliti taksonomi tumbuhan siap pakai. Floribunda 1 Sisipan 3:22-24. k. Judul Artikel Diterjemahkan dalam Bahasa Inggris Irsan C, Sosromarsono S, Buchori D, Triwidodo H. 1998. [Aphids (Homoptera: Aphididae) on solanaceous plants in West Java.][dalam Bahasa Indonesia]. Bul HPT 10(2):1-4. Du TY, Xiong JJ, Huang MD. 1987. [Observations on bionomics of phosmet resistant strain of Amblyseius ehara et Lee.][dalam Bahasa China]. Nat Enem Insects 9:173-176. l. Artikel Cetak ulang Young DS. 1987. Implementation of SI units for clinical laboratory data: style spesification and convertion tables. Ann Intern Med 106:114-129. m. Hasil Penelitian yang Dipublikasikan, tetapi Belum Terbit Keterangan tentang hasil penelittian yang belum terbit, namun sudah disetujui untuk diterbitkan dalam suatu jurnal dituliskan dengan menyebutkan nama pengarang, waktu publikasi, judul artikel, tempat penerbitan dan diakhiri dengan kata in-press atau siap terbit. Achmadi SS. 2002. Produksi pigmen oleh Spirulina plantesis yang ditumbuhkan pada media limbah lateks pekat. Hayati, in press. Achmadi SS. 2002. Produksi pigmen oleh Spirulina plantesis yang ditumbuhkan pada media limbah lateks pekat. Hayati, siap terbit.
Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah bagi Widyaiswara Pertanian
29
2. Rujukan dari Buku Nama pengarang [atau editor]. Tahun terbit. Judul buku. Tempat terbit: Nama penerbit. Contoh: a. Buku dengan Pengarang Gunawan AW. 2000. Usaha Pembibitan Jamur. Jakarta: Penebar Swadaya. b. Buku dengan Editor Gilman AG, Rall TW, Nies AS, Taylor P, editor. 1990. The Pharmacological Basis of Therapeutics. Ed ke-8. New York: Pegamon. Nasoetion AH. 2002. Berkelana diantara Tahu dan Tidak Tahu. Di dalam: Saefuddin A, editor. Pola Induksi Seorang Eksperimentalis. Bogor: IPB Pr. Hlm. 61-67. c. Buku dengan Lembaga atau Organisasi sebagai Pengarang [ISO] International Organization for Standardization. 1979. Statistical Methods. Geneva:ISO; (ISO standards handbooks: 3). d. Buku Terjemahan Tanpa Editor Pelczar MJJr, Chan ECS. 1986. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Volume ke-1, 2. Hadioetomo RS, Imas T, Tjitrosomo SS, Angka SL, penerjemah; Jakarta: UI Pr. Terjemahan dari: Elements of Microbiology. e. Buku Terjemahan dengan Editor Luzikov VN. 1985. Mitochondrial Biogenesis and Breakdown. Galkin AV, penerjemah; Roodyn DB, editor. New York: Consultants Bureau. Terjemahan dari: Regualisiia Formirovaniia Mitokhondrii. f. Michrofilm Health DF. 1961. Organophosphorus poisons: anticholinesterases and related compounds [mikrofilm]. Elmsford; Microforms International. 1 rol:16 mm. g. Buku Berseri dengan Judul Volume yang Sama Wijayakusuma MH, Dalimartha S, Wirian AS. 1998. Tanaman Berkhasiat Obat di Indonesia. Volume ke-1. Jakarta: Pustaka Kartini. h. Buku Berseri dengan Judul Volume Berbeda-beda Cajori F. 1929. A History of Mathematical Notations. Volume ke-2, Nation Mainlay in Higher Mathematics. Chicago: Open Court. Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah bagi Widyaiswara Pertanian
30
i. Bab atau Bagian dari Buku dengan Pengarang Benda-beda dan Disertai Editor Kuret JA, Murad F. 1990. Adenohypophyseal hormones and related substansces. Di dalam: Gilman AG, Rall TW, Nies AS, Taylor P, editor. The Pharmacological Basis of Therapeutics. Ed ke-8 New York: Pergamon. Hlm 1334-1360. 3. Rujukan dari Artikel dalam Proceeding Nama pengarang. Tahun terbit. Judul artikel. Di dalam: nama editor, editor. Judul publikasi atau nama pertemuan ilmiah atau keduanya; tempat pertemuan, tanggal pertemuan. Tempat terbit: Nama penerbit. Halaman artikel. Contoh: Meyer B, Hermans K. 1985. Formaldehyde release from pressed wood products. Di dalam: Turoski V, editor. Formaldehyde: Analytical Chemistry and Toxicology. Proceedings of the Symposium at the 187th Meeting on the American Chemical Society; St Louis, 8-13 Apr 1984. Washington: American Chemical Society. Hlm 101-116. Wery, Sudirman LMI, Gunawan AW. Pertumbuhan dan perkembangan Schizophyllum commune in vitro dan in vivo. Di dalam: Peranan Mikrobiologi dalam Industri Pangan. Proceeding Pertemuan Ilmiah Tahunan; Bogor, 20 Agu 1994. Bogor; Perhimpunan Mikrobiologi Indonesia Cabang Bogor. Hlm 170-177. 4. Rujukan dari Abstrak Nama pengarang. Tahun terbit. Judul abstrak [abstrak]. Di dalam: Nama editor, editor. Judul publikasi atau nama konferensi; Tempat, Waktu konferensi. Tempat terbit: Nama penerbit. Halaman. Nomor abstrak. Contoh: Rahayu WP, Fardiaz S, Darusman LK. Aktivitas dan produksi komponen anti mikroba dari rimpang lengkuas [abstrak]. Di dalam: Achmadi SS et al., editor. Ringkasan Hasil Penelitian Hibah Bersaing. Jakarta: Ditjen Dikti, Depdiknas. 5. Rujukan yang Bersumber dari Skripsi, Tesis, Disertasi Nama pengarang. Tahun terbit. Judul [jenis publikasi]. Tempat institusi: Nama institusi tempat tersedianya karya ilmiah tersebut. Contoh: Astriani A. 2003. Fungsi biaya dalam usaha pembenihan ikan mas: kasus Kabupaten Bandung [tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.
Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah bagi Widyaiswara Pertanian
31
6. Rujukan dari Bibliografi Nama penghimpun. Tahun terbit. Judul [jenis publikasi]. Tempat terbit: Nama penerbit. Contoh: Danimihardja S. Bergh MH van den 1995 Plant Resources of South East Asia. Bibliography 8; Vegetables, Bagian ke 1 & 2 (bibliografi), Bogor Prosea Fondation. 7. Rujukan dari Paten Nama penemu paten, kata “penemu”; lembaga pemegang paten. Tanggal publikasi (permintaan) paten [tanggal bulan tahun]. Nama barang atau proses yang dipatenkan. Nomor paten. Contoh: Muchtadi TR, penemu; Institut Pertanian Bogor. 9 Maret 1993. Suatu proses untuk mencegah penurunan beta karoten pada minyak sawit. ID 0 002 569. 8. Rujukan yang Bersumber dari Surat Kabar Nama pengarang. Tanggal bulan tahun terbit. Judul. Nama surat kabar:Nomor halaman (nomor kolom). Contoh: Saragih, I. 10-16 Februari 2010. Memproses benih padi bersertifikat dan penggunaannya oleh petani. Sinar Tani. 3 (1-3). 9. Rujukan yang Bersumber dari Peta Area yang diwakili. Tahun terbit. Judul [jenis peta]. Tempat terbit: nama penerbit. Deskripsi fisik. Contoh: a. Peta Lembaran Indonesia. 1953. Malaria DDT spraying programs [peta demografi]. Washington: US Army Map Service b. Peta Atlas China. 1979. Stomach (male) cancer mortality, 1973-1975, by county [peta demografi]. [Di dalam]: Atlas of cancer mortality in the People’s Republic of China. Shanghai: China Map Pr. Hlm 53-54. Berwarna, skala 1:12 000 000.
Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah bagi Widyaiswara Pertanian
32
10. Rujukan yang Bersumber dari Dokumen [LAN] Lembaga Administrasi Negara. 1998. Peraturan Kepala Lembaga Adnimistrasi Negara Nomor 9 Tahun 1998 tentang Pedoman Penyusunan Karya Tulis Ilmiah bagi Widyaiswara. Jakarta: LAN. 11. Rujukan yang Bersumber dari Kaset Audio dan Kaset Video Nama pengarang atau editor atau kombinasinya. Tahun terbit. Judul [jenis media]. produsen (bila berbeda dengan penerbit). Tampat terbit: nama penerbit. Deskripsi fisik. Keterangan seri (jika tersedia) dilengkapi bahan penunjang. Contoh: Clark R. et al., editor 1976. Tropics in clinical microbiology [kaset audio]. American Society for Microbiology, produsen. Baltimore: Williams & Wilkins. 24 audio kaset: 2-trek, 480 menit. Dilengkapi 120 slide berwarna, 2 x 2 inci; penuntun. 12. Rujukan dari Situs Web a. Artikel dari Publikasi Elektronik Nama pengarang. Tahun penerbitan. Judul Artikel. Nama jurnal Volume (nomor): halaman. [tipe media]. Ketersediaan. [Tanggal, bulan, dan tahun akses]. Contoh: Hsu YH, To KY. 2000. Cloning of a cDNA (Accesion No AF183891) encoding type II S-adenosyl-L-methionine synthetase from Petunia hybrida. Iplant Physiol 122:1457. [PGROO-33]. http:/www.tarweed.com/pgr/PGR00-33.html [2 Nov 2000]. b. Abstrak dari Jurnal Ilmiah Nama pengarang. Tahun penerbitan. Judul artikel. Nama jurnal Volume (nomor): abstrak [tipe media]. Ketersediaan. [Tanggal, bulan, dan tahun]. Darmaji AKK, Hantana A, Mogea JP. 2002. Perbungaan salak bali. Hayati 9:6 [terhubung berkla]. http://bima.ipb.ac.id/journal/hayati [9 Apr2003]. c. Abstrak dari Pertemuan Ilmiah Nama pengarang. Tahun penerbitan. Judul artikel. Ketersediaan [Tanggal, bulan, dan tahun akses]. Contoh: Hansen L. 1999. Non-target effects of Bt corn pollen on the Monarch butterfly (Lepidoptera: Danaidae). http://www.ent.iastate.edu/entsoc/ ncb99prog/abs/D81.htm. [21 Agu 1999].
Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah bagi Widyaiswara Pertanian
33
Lampiran 4. Format Lembar Judul Karya Tulis Ilmiah bagi Widyaiswara Pertanian dalam Bentuk Naskah yang Tidak Dipublikasikan
JUDUL KARYA TULIS ILMIAH
NAMA WIDYAISWARA NIP 00000000 000000 0 00 PANGKAT/GOLONGAN JABATAN
KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN NAMA UNIT PELAKSANA TEKNIS PELATIHAN PERTANIAN KOTA, TANGGAL BULAN TAHUN
Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah bagi Widyaiswara Pertanian
34
Lampiran 5. Format Lembar Pengesahan Widyaiswara Pertanian
Karya
Tulis
Ilmiah
bagi
PERNYATAAN PENGESAHAN KARYA ILMIAH DIKLAT PERTANIAN WIDYAISWARA
Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama NIP Jabatan Instansi
: : : :
menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah berjudul “..................” benar-benar disusun oleh Widyaiswara di bawah ini: Nama NIP Pangkat/ Gol.Ruang/TMT Jabatan Unit Kerja
: : : : :
Demikian pernyataan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya dengan penuh tanggung jawab.
Tempat, Tanggal Bulan dan Tahun Kepala UPT Pelatihan Pertanian
......................................................................
Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah bagi Widyaiswara Pertanian
35
Lampiran 6. Contoh Format Daftar Isi DAFTAR ISI Halaman Halaman Judul ..................................................................................... Abstrak ................................................................................................. Halaman Pengesahan .......................................................................... Kata Pengantar .................................................................................... Prakata ................................................................................................. Daftar Tabel.......................................................................................... Daftar Gambar...................................................................................... Daftar Lampiran.................................................................................... I. PENDAHULUAN ............................................................................ A. B. C. D.
Latar Belakang ......................................................................... Identifikasi Masalah .................................................................. Perumusan Masalah ................................................................. Tujuan Penulisan .......................................................................
II. KERANGKA TEORITIK .................................................................. III. TEMUAN DAN PEMBAHASAN ..................................................... IV. PENUTUP ....................................................................................... A. B.
Simpulan ................................................................................. Rekomendasi ...........................................................................
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN BIODATA PENULIS
Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah bagi Widyaiswara Pertanian
36
Lampiran 7. Penomoran
BAB. I A…….. 1. a. 1) a) (1) ………………… dan seterusnya
Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah bagi Widyaiswara Pertanian
37