1.1 Latar Belakang Sejak zaman dahulu, pentingnya kerahasiaan suatu informasi telah menjadi suatu perhatian tersendiri. Manusia berusaha mencari cara bagaimana merahasiakan informasi terhadap pihak yang dianggap tidak berhak untuk mengetahuinya. Berbagai cara telah dilakukan oleh bangsa – bangsa kuno untuk merahasiakan informasi, karena informasi yang jatuh ke orang yang tidak berhak akan menimbulkan kerugian. Sebagai contoh Julius Caesar, kaisar romawi, telah menggunakan suatu metode untuk mengacak pesan sebelum pesan itu dikirimkan kepada penerimanya. Tujuannya adalah agar orang yang tidak berhak menerima pesan tersebut tidak dapat membacanya (Ariyus, 2006). Teknik penyandian ini dikenal dengan istilah kriptografi (Rafiudin, 2002). Rafiudin (2002) memaparkan kriptografi dapat diartikan sebagai ilmu dan seni penulisan rahasia terhadap informasi-informasi. Kriptografi disebut ilmu (science) karena menggunakan matematika aljabar dan disebut seni (art) karena dalam aplikasinya memiliki pola – pola tertentu dalam proses penyandian yang unik (Setiawan, 2009). Hingga era digital saat ini, kriptografi sangat dibutuhkan dan merupakan bagian penting dari sistem komunikasi modern. Zaman sekarang informasi tidak hanya dapat disandikan, tetapi dapat juga disisipkan kedalam media digital. Teknik menyisipkan pesan dikenal dengan nama steganografi. Atoum dan Ibrahim (2012) memaparkan steganografi sebagai ilmu dan seni untuk menyembunyikan informasi sehingga informasi yang bersifat rahasia tidak dapat diketahui oleh orang lain, kecuali pengirim dan penerima. Proses steganografi biasanya melibatkan penyandian atau kriptografi. Proses yang dilakukan yaitu dengan enkripsi plaintext terlebih dahulu menjadi Byte cipher atau pesan rahasia. Kemudian Byte cipher disisipkan pada media digital berupa teks, audio, citra atau protokol. Media digital yang akan diangkat sebagai penampung pesan pada penelitian ini yaitu berupa citra digital dengan format bitmap 24 bit. Penelitian ini berasumsi bahwa pada citra digital berformat bitmap 24 bit terdapat Byte kosong pada perangkat penyimpanan yang sudah dipakai oleh file namun ruang Byte penyimpanan tersebut
tidak digunakan seluruhnya untuk menyimpan data citra. Byte tersebut dikenal juga dengan istilah padding. Salah satu algoritma yang digunakan untuk menyisipkan pesan pada citra adalah algoritma End of File (EoF). Wasino et al. (2012), menyatakan algoritma End of File dilakukan dengan cara menambahkan pesan pada bagian akhir Byte data citra yang menjadi media penampung. Karakteristik dari algoritma EoF adalah terjadinya perubahan ukuran file pada citra stego karena ukuran file citra asli akan ditambahkan dengan panjang pesan, selain itu juga memunculkan garis – garis tambahan pada baris paling bawah dari citra stego. Citra yang telah disisipi pesan disebut dengan citra stego. Selain algoritma EoF, ada beberapa algoritma lain yang dapat digunakan untuk steganografi, yaitu Least Significant Bit Insertion (LSB), Redundant Pattern Encoding, Spread Spectrum dan Transformation, keunggulan algoritma lain dibandingkan EoF yaitu, ukuran file citra stego yang dihasilkan dari algoritma LSB tidak mengalami perubahan, begitu juga dengan modifikasi LSB kualitas citra stego tidak jauh berubah dari citra asli, tetapi LSB mudah diserang dalam pemrosesan citra, seperti cropping dan compression. Berbeda dengan LSB, algoritma Redundant Pattern Encoding memiliki keunggulan pada ketahanan terhadap cropping pada file stego, tetapi kemampuan menyisipkan pesan lebih sedikit. Jika dibandingkan dengan algoritma Spread Spectrum maka keunggulan algoritma ini ada pada teknik penyisipan pesan, teknik menyisipkan pesan pada Byte media digital dilakukan secara terpencar sehingga untuk ekstraksi membutuhkan crypto-key dan stego-key, sehingga keamanan pesan lebih aman dan sulit terdeteksi karena informasi yang disembunyikan disebarkan dalam seluruh gambar tanpa mengganti properti statistik dari gambar yang disisipi informasi rahasia (Vembrina, 2006), sedangkan kompleksitas dalam proses perhitungan menjadi kelemahan algoritma ini. Selanjutnya jika dibandingkan dengan algoritma Transformation maka pesan disisipkan ke media penampung menggunakan fungsi matematika, fungsi tersebut adalah Discrete Cosine Transformation (DCT) dan Wavelet Transformation. Fungsi
DCT dan Wavelet yaitu mentransformasi data dari satu tempat (domain) ke tempat (domain) yang lain. Fungsi DCT yaitu mentransformasi data dari tempat spatial (spatial domain) ke tempat frekuensi (frequency domain). Dari beberapa algoritma yang dibandingkan diatas maka algoritma EoF dianggap perlu diteliti lebih lanjut, karena algoritma ini mampu menyisipkan pesan dengan kapasitas cukup besar, tetapi kemampuan tersebut dapat menjadi kelemahan dibandingkan dengan algoritma lainnya, karena citra stego yang dihasilkan mengalami peningkatan ukuran file yang berdampak terhadap perubahan kualitas citra stego yang dihasilkan. Untuk mengatasi kelemahan ini maka perlu suatu modifikasi terhadap algoritma EoF yang bertujuan memperbaiki teknik menyisipkan pesan. Teknik yang digunakan dalam modifikasi ini adalah memanfaatkan padding pada citra bitmap 24 bit untuk menyisipkan pesan, sehingga dengan teknik ini maka peningkatan ukuran file dan kualitas citra stego yang dihasilkan tidak jauh berubah dengan citra asli. Berdasarkan pemaparan diatas, penelitian ini berusaha memodifikasi algoritma End of File (Modifikasi End of File / MEoF) yang diterapkan pada citra bitmap 24 bit sebagai media penampung pesan. Hasil dari pengujian algoritma MEoF dibandingkan dengan dengan pengujian dari algoritma EoF dan MLSB, untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan dari algoritma MEoF. Adapun yang akan dibandingkan adalah kualitas citra stego, panjang pesan yang mampu disisipkan dan perubahan ukuran file citra stego dari masing – masing algoritma. Algoritma End of File (EoF) dan Modifikasi Least Significant Bit (MLSB) dipilih sebagai perbandingan algoritma MEoF karena algoritma ini merupakan perbaikan dari algoritma End of File (EoF) dan algoritma EoF sendiri merupakan pengembangan dari algoritma LSB, sementara menurut Jhoni et al. (2012), bahwa steganografi dengan algoritma Least Significant Bit (LSB) paling umum dilakukan.
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Apakah dengan citra bitmap 24 bit dan algoritma MEoF (Modifikasi End of File) kelemahan dari algoritma End of File (EoF) yaitu peningkatan ukuran file yang berdampak terhadap perubahan kualitas citra stego jika dibandingkan dengan citra asli dapat teratasi.
1.3 Batasan Masalah Untuk mendapatkan hasil seperti yang diharapkan dan penelitian yang lebih terarah, maka perlu ada batasan permasalahan dalam penelitian ini, adapun batasannya sebagai berikut, 1. Pesan yang disembunyikan adalah karakter ASCII yang dienkripsi menggunakan algoritma Rijndael. 2. Media digital untuk penyisipan pesan menggunakan citra bitmap 24 bit dengan satuan piksel.
1.4 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitan ini yaitu melakukan penyisipan pesan menggunakan algoritma MEoF pada citra 24 bit, kemudian hasil citra stego diuji secara kualitatif dan kuantitatif kemudian dibandingkan dengan hasil pengujian citra stego dari algoritma EoF dan MLSB untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan algoritma MEoF.
1.5 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini yaitu : 1.
Menghasilkan algoritma alternatif dalam steganografi yang memanfaatkan citra bitmap 24 bit sebagai media penampung pesan.
2.
Algoritma
yang
dihasilkan
dapat
dijadikan
sebagai
acuan
untuk
pengembangan teknik steganografi.
1.6 Metodologi Penelitian Langkah-langkah untuk melakukan penelitian ini : 1. Studi literatur dan pengumpulan data a. Studi kepustakaan Pada tahap ini mempelajari sumber yang tertulis seperti buku teks, jurnal, dan karya ilmiah, e-book, tugas akhir dan media online yang berkaitan dengan steganografi khususnya yang berkaitan dengan algoritma MEoF (Modifikasi End of File) dan algoritma MLSB (Modifikasi Least Significant Bit) sehingga dapat menunjang penelitian ini. b. Pengumpulan data Mengumpulkan data yang dibutuhkan berupa algoritma End of File (EoF) dan algoritma Least Significant Bit (LSB) serta citra bitmap yang digunakan untuk pengujian. 2. Perancangan sistem Pada tahap ini memodelkan algoritma MEoF (Modifikasi End of File) dalam bentuk flowchart untuk menggambarkan proses yang terjadi. 3. Implementasi Hasil rancangan diimplementasikan ke dalam aplikasi steganografi yang memiliki kemampuan menyisipkan pesan pada padding citra bitmap. Algoritma EoF memiliki kemampuan menyisipkan pesan pada akhir Byte citra dan algoritma MLSB memiliki kemampuan untuk menyisipkan bit – bit pesan pada Byte citra bitmap yang bernilai 254 atau 255. Selain itu memiliki
kemampuan untuk
ekstraksi pesan dari citra stego masing – masing algoritma. 4. Pengujian Tahap ini akan membahas hasil pengujian penyisipan dan ekstraksi pesan pada citra menggunakan algoritma MEoF (Modifikasi End of File), algoritma End of
File (EoF) dan algoritma Modifikasi Least Signification Bit (MLSB). Pengujian dilakukan dengan kualitatif untuk melihat perubahan kualitas citra pada citra stego pesan. Selain itu juga dilakukan pengujian kuantitatif yang berfungsi untuk menguji perubahan kualitas citra stego, ukuran file untuk kapasitas sisip citra bitmap.
1.7 Sistematika Penulisan Penelitian ini disusun berdasarkan sistematika penulisan sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Membahas tentang latar belakang penelitian, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini membahas penelitian – penelitian yang sebelumnya pernah dilakukan dan mengusulkan penelitian yang akan dilakukan. BAB III LANDASAN TEORI Membahas landasan teori yang digunakan dalam pembahasan. BAB IV ANALISIS DAN RANCANGAN SISTEM Bab ini membahas gambaran dari analisis dan rancangan sistem. BAB V IMPLEMENTASI Bab ini membahas implementasi dari rancangan aplikasi yang diuraikan pada bab sebelumnya yang mencakup implementasi proses. BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi pemaparan dan membahas hasil - hasil penelitian dan implementasi sistem yang telah dirancang. BAB VII. KESIMPULAN DAN SARAN Membahas kesimpulan dari penelitian dan saran untuk penelitian selanjutnya.