BAB I PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG Perkembangan teknologi sistem informasi saat ini terasa sangat pesat,
hampir di semua aspek kegiatan telah menggunakan teknologi sistem informasi sebagai penunjang kegiatannya, baik itu dalam bidang ekonomi, sosial budaya, pendidikan, kesehatan, dan lain sebagainya. Karena teknologi informasi ini telah menjadi kebutuhan primer bagi kelangsungan hidup instansi pemerintah salah satunya untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi kinerja instansi pemerintah tersebut. Setiap instansi baik itu instansi besar, menengah ataupun instansi kecil membutuhkan penanganan yang baik terhadap pengolahan data, sehingga kinerja suatu instansi dalam pelayanan dapat ditingkatkan. Menurut hasil survey IPB bahwa atas Pemberitahuan Impor Barang (PIB) dengan respon jalur merah atau wajib periksa karantina di Pelabuhan Tanjung Priok masih memerlukan waktu yang cukup lama dimana pemeriksaan fisik barang dilakukan secara terpisah oleh beberapa instansi terkait sehingga berpotensi menimbulkan celah lolosnya pengawasan. Oleh karena itu dalam hal ini peneliti membuat suatu Sistem Aplikasi Pemeriksaan Fisik Terpadu (TPSTPFT) berbasis web agar dapat memudahkan pengawasan serta meminimalisir waktu proses pemeriksaan fisik.
Sistem Aplikasi Pemeriksaan Fisik Terpadu (TPS-TPFT) merupakan aplikasi yang melibatkan beberapa instansi, yaitu Indonesia Port Corporation (IPC), Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC), Badan Karantina Hewan dan Tumbuhan (Kementerian Pertanian) serta Badan Karantina Ikan (Kementerian Kelautan dan Perikanan) sebagai solusi yang tepat untuk mengatasi segala permasalahan yang terjadi di Pelabuhan Tanjung Priok dalam rangka percepatan pelayanan dan modernisasi Pelabuhan khususnya dalam proses pelayanan pemeriksaan fisik barang impor.
1.2
PERUMUSAN MASALAH Adapun masalah yang dihadapi oleh bagian pemeriksaan fisik barang
untuk kepabeanan Pemberitahuan Impor Barang (PIB) di pelabuhan Tanjung Priok ketika penulis melakukan penelitian antara lain mencakup : a. Memerlukan waktu yang lama untuk proses penyiapan pemeriksaan fisik barang impor; b. Proses pemeriksaan belum dilakukan secara terpadu oleh masingmasing instansi terkait; c. Berpotensi menimbulkan celah lolosnya pengawasan dari masingmasing instansi; d. Pemeriksaan fisik masih dilakukan ditempat masing-masing di setiap Tempat Penimbunan Sementara (TPS) di Pelabuhan Tanjung Priok.
1.3
BATASAN MASALAH Agar dalam pembahasan ini tidak terlalu luas, lebih terarah dan berjalan
dengan baik maka perlu adanya batasan masalah. Masalah hanya dibatasi pada
proses pemeriksaan fisik pada Pemberitahuan Impor Barang (PIB) dengan respon jalur merah atau wajib periksa karantina, meliputi : a. Permohonan dokumen Pemberitahuan Impor Barang (PIB) dari Bea Cukai; b. Penjadwalan pemeriksaan barang impor; c. Notifikasi kepada pemilik barang impor; d. Riwayat dari pemeriksaan barang impor; e. Laporan hasil dari pemeriksaan barang impor.
1.4
TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN Proses kerja pada bagian pemeriksaan fisik barang yang belum dilakukan
secara terpadu oleh masing-masing instansi diubah menjadi pemeriksaan fisik terpadu sehingga waktu dalam pemeriksaan lebih efektif. Manfaat penelitian yang dapat diperoleh adalah sebagai berikut : a. Dapat memberikan informasi kepada pemilik barang dan juga instansi terkait dokumen yang mendapatkan respon jalur merah; b. Dapat memberikan informasi kepada pemilik barang hasil dari pemeriksaan yang sudah diperiksa oleh instansi terkait; c. Mempercepat proses pemeriksaan fisik.
1.5
METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan penulis untuk memperoleh data adalah
sebagai berikut :
1.5.1 Metode Pengumpulan Data a. Wawancara Wawancara dilakukan untuk mengetahui masalah yang timbul atau dialami
langsung oleh yang bersangkutan. Dalam kegiatan ini diajukan
pertanyaan lisan dalam usaha untuk melengkapi data–data yang akan diperoleh. b. Observasi Melakukan observasi yaitu dengan melihat secara langsung cara kerja sistem yang masih berjalan di Pelabuhan Tanjung Priok dalam melakukan pemeriksaan fisik barang. c. Studi Pustaka Metode ini sangat penting dan strategis bagi penulis, karena disini penulis berusaha mencari bahan atau sumber-sumber materi yang diperlukan dalam penyusunan laporan ini dari buku-buku yang berisi teori-teori yang berkaitan dengan masalah yang sedang penulis lakukan, serta dokumendokumen pendukung yang memiliki keterkaitan dengan permasalahan yang dibahas.
1.5.2 Metode Perancangan Sistem Aplikasi Pemeriksaan Fisik Terpadu (TPS-TPFT) berbasis web menggunakan metode perancangan Unified Modeling Language (UML) yang akan dituangkan dalam beberapa tahapan, yaitu : a. Use Case; b. Case Diagram;
c. Sequence Diagram; d. Activity Diagram; e. Class Diagram. Software yang akan digunakan dalam perancangan Sistem Aplikasi Pemeriksaan Fisik Terpadu (TPS-TPFT), antara lain : a. PHP, merupakan bahasa pemrograman yang akan digunakan; b. Database, menggunakan MySQL dengan tools XAMPP; c. Macromedia Dreamweaver CS 5, merupakan software yang akan digunakan untuk men-design tampilan web yang akan dibuat; d. Microsoft Office Visio, merupakan software yang akan digunakan untuk men-design dan membuat suatu model diagram.
1.5.3 Sistematika Penulisan BAB I
PENDAHULUAN Berisi tentang Latar Belakang, Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Ruang Lingkup Penelitian, Metodologi Penelitian dan Sistematika Penulisan.
BAB II
LANDASAN TEORI Bab ini berisikan teori yang berupa Pengertian dan Definisi yang diambil dari kutipan buku yang berkaitan dengan penyusunan laporan tugas.
BAB III
ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
Bab ini berisikan tentang analisa kebutuhan seperti datadata, software atau tools. BAB IV
TESTING DAN IMPLEMENTASI Berisi tentang usulan prosedur yang baru, diagram rancangan sistem dapat menggunakan UML yang terdiri dari (Use Case Diagram, Squence Diagram, Activity Diagram), rancangan basis data menggunakan Class Diagram dan spesifikasi tabel.
BAB V
PENUTUP Bab ini berisikan Kesimpulan dan Saran berdasarkan tujuan penelitian yang dilakukan oleh penulis.
LAMPIRAN DAFTAR PUSTAKA