11 INVESTASI 11.1 Investasi adalah dana yang dipercayakan kepada entrepreneur untuk mengoperasikan bisnis baik terkait produksi, pemasaran dan pelayanan, dengan disertai peluang berupa keuntungan atau kerugian. Investasi dibutuhkan karena untuk bisa menghasilkan barang yang dijual ke konsumen, dibutuhkan dana untuk membeli alat produksi, membayar upah pekerja dll. Sebagai contoh untuk bisa memproduksi telur ayam, seorang entrepreneur membutuhkan kandang ayam, ayam dan bahan makanan serta pekerja. Uang dibutuhkan untuk mendapatkan kandang, ayam, dan bahan makanan serta membayar pekerja. Seorang entrepreneur bisa mendapatkan investasi dari tabungan yang dia miliki, dari kawan dan keluarga, atau dari pihak lain baik individu atau institusi. Investasi dikenal juga sebagai pembiayaan. Institusi yang menyediakan pembiayan di antaranya adalah lembaga perbankan.
Peternakan ayam petelur di Tasikmalaya. Sumber : http://vibizmedia.com/2015/04/14/peternak-ayam-di-di-cibeuremtasikmalaya/
Dalam Manajemen Minimarket, halaman 76 dijelaskan Pembiayaan adalah fasilitas penyediaan dana dari pihak lain (baik perorangan maupun lembaga/perusahaan) dengan skema pinjaman/kredit untuk kepentingan usaha. Berdasarkan siklus hidup usaha, pembiayaan usaha umumnya dapat dibedakan antara pembiayaan usaha pemula dan pembiayaan pengembangan usaha. Pembiayaan usaha pemula (start up) lebih cenderung datang dari investor perseorangan, khususnya dari lingkungan terdekat (keluarga, rekan sejawat) dan lembaga keuangan non bank. Pembiayaan bank bagi startup dapat dikatakan sangat sulit karena selain mensyaratkan agunan, pihak bank umumnya mensyaratkan usaha telah berjalan minimal enam bulan, bahkan umumnya di atas dua tahun. Karenanya pembiayaan bank umumnya bersifat pembiayaan untuk pengembangan usaha. Berdasarkan kebutuhannya, pembiayaan dapat dibedakan antara pembiayaan investasi dan pembiayaan modal kerja. Pembiayaan investasi adalah kredit yang diberikan untuk penambahan modal dan pengembangan usaha. Peruntukannya adalah untuk membiayai pengadaan peralatan, bangunan, termasuk renovasi. Contoh, kredit BNI KUK Mikro. Pembiayaan modal kerja adalah kredit yang diberikan pengembangan usaha melalui penambahan modal kerja. Peruntukannya antara lain untuk pembelian bahan baku atau persediaan. Contoh, kredit BNI KUKM, BNI Wirausaha.
Beberapa contoh pembiayaan yang telah dialirkan untuk entrepreneur dipaparkan dalam Mikro Mandiri Membangun Negeri. halaman 155 Dukungan Bank Mandiri terhadap MBM Argorejo menurut Ali berupa Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) dengan pinjaman lunak total mencapai Rp 1 Milyar untuk tingkat desa … Dana tersebut bukan hibah. halaman 159 Sumiyem (56), Ketua Kelompok Wanita Tani Sedyorahayu Poloman Argorejo Sedayu Bantul, mengaku sangat terbantu dengan adanya program MBM. Saat ini ia telah memiliki usaha menanam jamur di rumahnya. Dari jamur ini, ia mampu menghasilkan kripik jamur. … ia juga menanam tanaman herbal seperti jahe dan secang di halaman rumahnya. Tanaman herbal ini mampu memenuhi kebutuhan keluarga dan sekaligus menghasilkan produk-produk herbal untuk dijual. halaman 160 Tursini, wanita yang berasal dari desa Eretan Kulon, Kecamatan Kandang Haur, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Ibu empat anak ini terbilang sukses
bermetamorfosis dari keluarga nelayan kecil menjadi satu pengepul ikan laut terbesar di kawasan pantai utara. Salah satunya berkongsi dengan layanan micro banking Mandiri. halaman 163 Adanya kucuran modal dari Micro Banking Mandiri sangat membantu jalanya usaha Tursini. Setiap hari ia dapat menjual ikan kepada para pelanggannya dengan jumlah lebih dari 12 ton per hari, dengan harga sekitar Rp 6 juta per ton. “Kalau pabrik itu kan bayar ke sayanya tiga hari sekali, sedangkan pengiriman harus setiap hari. Setiap pagi saya beli ke lelang TPI ini dengan harga sekitar Rp 40 juta - Rp 50 juta, harus cash dan kontan. Nah uang ini dari mana, kalau bukan dari bantuan utangan dari Bank Mandiri”, katanya. halaman 165 Bebek Sinjay, … pertama kali mengakses permodalan dari Bank Mandiri pada tahun 2010 melalui program Kredit Usaha Mikro (KUM) dengan plafon pinjaman awal sebesar 50 juta. “Hingga saat ini masih tetap setia menjadi nasabah Bank Mandiri dengan plafon pinjaman maksimal Rp 200 juta”, tambahnya. Dana tersebut digunakan Bebek Sinjay antara lain untuk membuka cabang-cabang warung. Selain memberikan modal, Bank Mandiri, ...juga membantu berbagai persiapan dalam pembukaan cabang halaman 167 Berkat kesuksesan Warung Bebek Sinjay, usaha lain di seputar Bangkalan pun ikut terbuka. Masyarakat ikut terbedayakan dengan adanya Bebek Sinjay. Mulai usaha bebek potong, jasa parkir, hingga usaha kuliner yang serupa yang mengikuti ketenaran Bebek Sinjay.
11.2 Investasi lebih tinggi diperlukan jika sebuah operasi bisnis hendak meningkatkan kepatuhannya dan kepeduliannya terhadap Allah (hablum (hablum minan nas) dan lingkungan hidup
minallah), kemanusiaan (hablum minal alam). Sebagai contoh
sebuah pabrik tahu yang ingin memastikan limbahnya tidak mencemari sungai, membutuhkan biaya lebih besar daripada pabrik tahu yang membuang limbahnya ke sungai. Di Indonesia kita menemukan bagaimana sejumlah sungai tercemari oleh pabrik-pabrik. Perhatikan Sungai Citarum, Sungai Ciliwung dan Sungai Musi. Akar penyebab dari pencemaran ini adalah hutang, riba dan kapitalisme. Ekonomi berkembang dengan berbasis hutang. Pengusaha membangun pabrik dengan meminjam uang ke bank, yang harus dikembalikan dengan sejumlah beban tambahan yang pasti berupa bunga. Untuk memastikan keuntungan sebesar-besarnya, sesuai dengan semangat kapitalisme, maka biaya ditekan serendah-rendahnya. Sebagai dampaknya adalah mengabaikan kepentingan-kepentingan menjaga kualitas lingkungan hidup, dengan meniadakan proses-proses penanganan limbah. Di sisi lain, Islam juga mendorong pemanfaatan kekayaan Sumber Daya Alam untuk kemanusiaan. Dalam Fikih Ekonomi Umar bin al-Khathab halaman 718 :
Umar sangat memperhatikan pengembangbiakan tumbuh-tumbuhan dan hewan, dan memerintahkan untuk menjaga dan mengembangkannya. Di antara bukti perhatiannya terhadap lingkungan tumbuhan, diriwayatkan olej Ammarah bin Khuzaimah bin Tsabit, dia berkata, “Aku mendengar Umar bin al Khathab berkata kepada ayahku, ‘Apa yang menghalangimu menanami tanahmu?’ Ayahku berkata, ‘Aku adalah orang yang sudah tua, aku akan mati besok’. Maka Umar ra berkata, ‘Aku akan mendorongmu untuk menanaminya’. Dan aku telah melihat Umar bin al Khathab menanaminya dengan tangannya sendiri bersama ayahku.
11.3 Investasi di sektor perdagangan dibutuhkan untuk ● menyewa ruko atau lapak dan gudang ● mengadakan peralatan seperti etalase ● belanja barang ● upah karyawan ● biaya iklan ● biaya transportasi
11.4 Investasi di sektor pertanian, peternakan dan perikanan dibutuhkan untuk ● menyewa lahan/kandang ● mengadakan peralatan seperti cangkul dll ● mengadakan bibit ● mengadakan obat/pestisida ● membeli pakan ● upah buruh
11.5 Sektor jasa, meskipun tidak melibatkan pengadaan/pemasaran barang, membutuhkan investasi seperti untuk pengadaan ruang kerja, pembayaran upah bagi tenaga/ahli yang terlibat menyediakan jasa.
11.6 Keuntungan di dalam investasi di dapatkan jika operasi bisnis yang dilakukan menghasilkan pendapatan lebih dari biaya yang dikeluarkan. Sangat alamiah bahwa investor akan memilih operasi bisnis yang paling menguntungkan dengan risiko sekecil-kecilnya.
11.7 Risiko dalam investasi terjadi jika operasi bisnis gagal mengembalikan investasi yang didapatkan. Risiko bisa muncul karena banyak penyebab, bisa bersifat intrinsik dalam barang/jasa, bisa karena ekosistem bisnis yang kompetitif atau karena entrepreneur yang tidak mempunyai integritas. Sebagai contoh jika seorang investor membeli sebuah ruko dan menyewakan ruko tsb ke seorang entrepreneur. Kemudian entrepreneur menggunakan untuk usaha distributor telur ayam, tetapi usaha ini tidak menghasilkan keuntungan dan kemudian entrepreneur tidak mampu membayar sewa ke pemilik ruko. Kegagalan usaha distributor telur ayam bisa terjadi jika misalnya entrepreneur yang mengajukan rencana bisnis ternyata tidak mempunyai integritas, misalnya dia tidak menjalankan tugas pendahuluannya untuk memitigasi risiko-risiko yang bisa terjadi.
11.8 Seorang entrepreneur yang dipercaya oleh investor wajib menjaga amanah. Di sisi sebaliknya, investor wajib menganalisa bagaimana integritas seorang entrepreneur untuk menjaga amanah. Di antaranya indikator yang bisa digunakan untuk menilai integritas seorang entrepreneur : ● menjaga hablum minallah, hablum minanas, hablum minal alam ● lingkungan persahabatan sosial, kegiatan bisnis yang pernah dilakukan, dan kerjasama dengan jaringan dan organisasi. ● cukup detail menyusun rencana bisnis yang hendak dia jalankan, termasuk prosedur-prosedur yang diperlukan untuk menjaga kualitas layanan, keamanan dan keberlangsungan bisnis ● mengusulkan sebuah rencana bisnis yang dia tidak berdasarkan kompetensi, pengalaman dan informasi tentang apa yang dia usulkan. ● menyadari kelemahan yang dia miliki, mengungkapkannya dan hanya mengusulkan rencana bisnis dalam batas-batas kelemahan tsb. ● menyadari risiko dari operasi bisnis yang dia usulkan, mempunyai rencana tentang bagaimana memitigasi risiko dan menyiapkan apa yang diperlukan untuk memastikan rencana tsb terlaksana
11.9 Lembar Latihan 1. Amati lingkungan di sekitar masjid Anda, daftar setidaknya 40 bisnis yang dijalankan 2. Lakukan analisa, pilihlah 3 di antaranya yang menurut Anda paling bermanfaat untuk warga
3. Temuilah entrepreneur yang telah merintis bisnis tersebut, gali bagaimana sejarahnya 4. Apa produk/jasa yang mereka pasarkan, dengan target siapa ? 5. Dari mana mereka mendapatkan investasi ? 6. Apa yang mendorong para investor dahulu bersedia memberi dia pembiayaan ? 7. Untuk membeli/membayar apa saja investasi tsb ? 8. Apa risiko/kegagalan yang pernah mereka alami ? 9. Apakah mereka masih melihat peluang bisnis di sekitar masjid yang belum dimanfaatkan ? 10. Menurut mereka, bagaimana agar mendapatkan investasi yang diperlukan jika mau menindaklanjuti peluang tersebut ?
11.10 Lembar Latihan 1. Tinjau kembali bisnis yang menjadi mimpi Anda ! Apa yang hendak diproduksi/dipasarkan ? Siapa menjadi target konsumen ? Dengan cara bagaimana Anda akan memproduksi/memasarkan ? 2. Untuk membeli/membayar apa saja investasi Anda butuhkan ? 3. Berapa nilai investasi yang dibutuhkan ? 4. Dari mana saja terlihat Anda bisa mendapatkan investasi yang Anda butuhkan ? 5. Apakah bisnis yang Anda usulkan bisa menawarkan keuntungan ? 6. Berapa keuntungan yang bisa ditawarkan ? Hitung dengan lebih detail ! 7. Bagaimana Anda akan membayar karyawan, pemasok dan mitra lainnya ? 8. Apakah bisnis yang Anda usulkan bisa gagal, tidak mengembalikan modal ? 9. Apa saja yang akan Anda lakukan untuk mencegah kerugian ? 10. Jika terjadi kerugian bagaimana Anda akan bertanggung jawab kepada investor ?
12 KEUANGAN SYARIAH 12.1 Keuangan syariah di dalam Islam adalah aktivitas keuangan yang sesuai al-Qur’an dan as Sunnah, yang pada dasarnya secara umum apapun diperbolehkan kecuali secara khusus dilarang. Pembiayaan halal setidaknya mempunyai karakteristik : ● tidak maishir (judi) ● tidak gharar (penipuan) ● tidak riba Keberadaan maishir, gharar dan riba terjadi di ekonomi Indonesia. Sebagai contoh apa yang diungkapkan M Mufti Mubarok dalam M anajemen Praktis Kewirausahaan, halaman 246 : Contoh kasus yang menimpa nasabah Koperasi Langit Biru di Tangerang, juga dialami ratusan mitra PT Gemilang Reksa Jaya (GRJ) yang berlokasi di Grand Depok City, Kota Kembang, Depok. Ratusan mitra mendatangi kantor GRJ untuk mendapatkan penjelasan tentang kelanjutan investasi mereka. Namun saat didatangi, perusahaan dalam keadaan ditutup. Salah satu mitra yang menuntut uangnya kembali dan merasa ditipu, yakni Tulus Prasetia warga Kota Tangerang. ... Perusahaan GRJ adalah perusahaan yang bergerak di bidang usaha rempah-rempah, restoran, ayam potong, dan perumahan. Perusahaan kemudian menawarkan investasi kepada masyarakat secara umum mulai dari Rp 1,5 juta - Rp 10 juta. "Data awal pada 2012 ada 10.600 mitra yang telah berinvestasi," ungkapnya. Tulus telah berinvestasi sebanyak Rp 10 juta pada perusahaan tersebut. Sistem perusahaan ini adalah dengan cara 100 hari kerja. Setelah mereka melunasi dana investasi, maka dalam 100 hari kerja akan mendapatkan hasilnya. "Kalau Rp 10 juta kita dapat untungnya Rp 23 juta".
12.2 Industri keuangan syariah mempunyai peluang untuk berkembang. Di antaranya karena jumlah populasi kelas menengah Muslim telah tumbuh secara signifikan. Kelas menengah Muslim ini di satu sisi mempunyai kecintaan terhadap Allah, Islam dan ummah, dan di sisi lain mendapatkan rizqi yang cukup atau berlebih sehingga lebih mampu menjalankan apa yang menjadi panduan Islam.
Telah dijelaskan bahwa kepatuhan terhadap panduan Islam bisa memunculkan biaya yang lebih tinggi. Terlebih jika panduan Islam ini dilihat secara menyeluruh terkait dengan hablum minallah, hablum minan nas dan hablum minal alam.
12.3 Maishir atau judi adalah aktivitas yang bersifat zero sum game, dimana keuntungan satu pihak didapat dengan kerugian pihak lain.
12.4 Gharar atau penipuan adalah aktivitas yang memuat ketidakjelasan sehingga bisa menipu salah satu pihak. Sebagai contoh adalah ijon, di mana seorang petani yang mempunyai sebuah kebun pisang yang tengah berbuah tetapi belum layak panen menjual kepada pembeli dengan harga tertentu, tanpa diketahui kejelasan berapa kuantitas dan bagaimana kualitas dari pisang saat panen.
12.5 Riba adalah adanya ketetapan dalam hutang yang mewajibkan adanya kelebihan saat melakukan pembayaran hutang. Hutang berbasis riba saat ini telah digunakan untuk berbagai kepentingan baik mendirikan pabrik, membangun infrastruktur jalan, jembatan dan pelabuhan serta bahkan untuk pemenuhan kebutuhan primer dan sekunder rumah tangga seperti rumah, mobil dan lain-lain. Riba merupakan salah satu akar permasalahan dari kerusakan lingkungan hidup dan kemanusiaan saat ini.
12.6 Bank dan lembaga keuangan non bank seperti multifinance, BPR, koperasi simpan pinjam dll saat ini mengalirkan pembiayaan dengan menyertakan riba, kecuali lembaga keuangan yang memilih untuk patuh terhadap fiqh muamalat sebagaimana diatur melalui DSN-MUI (Dewan Syariah Nasional - MUI) Pembiayaan dari lembaga keuangan ini dilakukan baik untuk pemenuhan kebutuhan konsumtif maupun untuk kegiatan ekonomi produktif. Untuk kegiatan ekonomi produktif, misalnya lembaga keuangan menyediakan hutang untuk pembelian ruko, pembelian mesin-mesin produksi dan juga talangan dana untuk pembayaran upah buruh. Jihad ekonomi untuk menghadapi riba, kartel dan kapitalisme dalam hal ini membutuhkan keberpihakan dan keterlibatan kelas menengah Muslim untuk menempatkan uang yang dimilikinya di dalam ekosistem keuangan syariah.
12.7 Peredaran uang juga terjadi melalui perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia. Dalam kaitan dengan syariah, di BEI telah tersedia Indeks Saham Syariah Indonesia.
12.8 Di kawasan perdesaan, dan akar rumput, yang tidak tersentuh oleh bank dan bursa saham, masyarakat saat ini menjadi sasaran rentenir. Rentenir bekerja dengan riba, dan bahkan dengan bunga yang jauh di atas bunga bank.
12.9 Lembar Latihan 1. Tinjau kembali bisnis yang ada di kawasan masjid, apakah investasi yang mereka dapatkan mengandung riba ? 2. Datanglah ke pasar-pasar, temui pedagang-pedangan kecil apakah mereka berhubungan dengan rentenir ? 3. Datanglah ke koperasi, ke BPR, ke layanan mikro perbankan, bagaimana pembiayaan yang mereka lakukan ? 4. Datanglah ke BMT, koperasi syariah, BPR Syariah, lakukan hal yang sama dan bandingkan! 5. Tanyakan kepada rentenir, layanan perbankan mikro dan BMT, apa syarat-syarat untuk mendapatkan kredit ? 6. Berapa jumlah yang bisa diberikan ? 7. Apakah memerlukan agunan ? 8. Berapa bunga atau margin yang diharapkan ? 9. Bagaimana pola pembayaran yang mereka tetapkan ? 10. Jika Anda gagal bayar apa yang akan mereka lakukan ?
12.10 Lembar Latihan 1. Bayangkan untuk Anda mendapatkan pembiayaan dari layanan mikro perbankan ? Apakah mereka akan mau membiayai investasi Anda ? 2. Bayangkan Anda mendapatkannya ? Berapa bunga yang Anda akan dapatkan ? Bagaimana Anda akan mendapatkannya ? 3. Hitung kembali bisnis Anda, berapa keuntungan yang Anda perlukan agar bisa membayar bunga tersebut ? 4. Bandingkan dengan jika Anda mendapatkan dari rentenir ? 5. Bandingkan dengan jika Anda mendapatkan dari BPR syariah, BMT atau KJKS ? 6. Bandingkan dengan jika Anda mendapatkan dari kawan Anda ?
7. Bandingkan dengan jika Anda mendapatkan dari keluarga Anda ? 8. Apakah Anda merasa layak mendapatkan dana dari LAZ atau Baznas ? Bandingkan jika Anda merasa mempunyai hak mendapatkan dana dari LAZ atau Baznas ? 9. Bandingkan jika Anda mendapatkan dana dari crowdfunding seperti KitaBisa ? 10. Bandingkan jika Anda mendapatkan dari Fintech
13 AKAD PERDAGANGAN 13.1 Akad perdagangan adalah akad yang melibatkan perpindahan kepemilikan barang dari penjual ke pembeli, di mana penyedia jasa keuangan terlibat sebagai penjual barang/jasa ke pembeli.
Dalam Koperasi Syariah, halaman 32 dijelaskan terdapat beberapa jenis layanan dengan akad ini di antaranya adalah : murabahah bai al istishna bai as salam
13.2 Murabahah
terjadi saat satu pihak membeli barang lalu menjualnya kepada pihak lain
dengan sejumlah margin, baik dibayar tunai maupun dengan cicilan. Penggunaan murabahah misalnya entrepreneur membeli telur ayam dari Cianjur dan menjual ke warga sekitar masjid di Bintaro. Dalam Bank Islam : Analisis Fikih dan Keuangan halaman 113 murabahah adalah akad jual beli barang dengan menyatakan harga perolehan dan keuntungan (marjin) yang disepakati oleh penjual dan pembeli. Akad ini merupakan salah satu bentuk natural certainty contracts, karena dalam murabahah ditentukan berapa required rate of profit-nya (keuntungan yang ingin diperoleh).
13.3 Bai as salam
terjadi saat seorang konsumen memesan barang ke produsen dengan
melakukan pembayaran penuh di muka. Contoh penggunaan bai as salam misal seorang entrepreneur memesan telur ayam ke peternak ayam petelur lalu peternak tsb mulai memproduksi telur ayam.
13.4 Bai al istishna adalah mirip bai as salam yang dimanfaatkan untuk manufaktur.
13.5 Bank syariah menggunakan akad murabahah misal dalam kredit perumahan. Terjadi rekayasa keuangan di mana bank syariah bertindak sebagai pedagang, membeli rumah lalu menjualnya ke nasabah. Nasabah kemudian bisa membayar dengan cicilan dalam jangka waktu dan jumlah yang disepakati.
13.6 Dalam kerangka melindungi produsen di perdesaan dari kartel dan riba maka bai as salam bisa menjadi solusi.
13.7 Dari perspektif konsumen atau pedagang perantara maka murabahah paling aman karena barang didapatkan sesuai dengan pengeluaran biaya.
13.8 Badan Usaha Milik Masjid bisa mendorong perkembangan bai as salam dengan mendorong warga sekitar masjid melakukan pembelian langsung ke produsen dengan pembayaran di awal. BUMM harus dibantu untuk bisa menumbuhkan kepercayaan masyarakat kepadanya, dan melakukan dakwah agar masyarakat sekitar masjid mempunyai hubungan emosional dengan sesama Muslim yang berkiprah sebagai petani, peternak dan nelayan di desa-desa.
13.9 Lembar Latihan 1. Temui product manager atau bagian pembiayaan dari bank syariah, BPR Syariah, BMT atau fintech syariah 2. Bagaimana pendapat mereka tentang murabahah, bai as salam, bai al istishna ? 3. Untuk apa saja mereka telah menyalurkan pembiayaan murabahah 4. Untuk apa saja mereka telah menyalurkan pembiayaan bai as salam 5. Untuk apa saja mereka telah menyalurkan pembiayaan bai al istishna 6. Temui 40 orang yang telah mempunyai pengalaman mendapatkan pembiayaan dari bank syariah, BPR syariah, BMT atau fintech syariah 7. Tanyakan untuk membeli apa mereka mendapatkan pembiayaan ? 8. Berapa pembiayaan yang didapatkan ? 9. Apa akad pembiayaan yang terjadi 10. Berapa Total Cost of Ownership dari pembelian barang mereka ?
13.10 Lembar Latihan
1. Perhatikan barang yang Anda rencanakan untuk dijual ke konsumen Anda! Bagaimana Anda terpikir untuk menyediakan barang tersebut ? Dengan modal berapa Anda bisa menjalankannya ? 2. Apakah ada peluang pembiayaan murabahah untuk bisnis Anda ? 3. Apakah pembiayaan murabahah akan menguntungkan Anda ? 4. Apakah pembiayaan ini berisiko bagi pihak lain ? 5. Apakah ada peluang pembiayaan bai as salam untuk bisnis Anda ? 6. Apakah pembiayaan bai as salam akan menguntungkan Anda ? 7. Apakah pembiayaan ini berisiko bagi pihak lain ? 8. Apakah ada peluang pembiayaan bai al istishna untuk bisnis Anda ? 9. Apakah pembiayaan bai al istishna akan menguntungkan Anda ? 10. Apakah pembiayaan ini berisiko bagi pihak lain ?
14 AKAD PERMODALAN 14.1 Modal adalah penyerahan sejumlah dana untuk operasi bisnis dengan peluang profit dan risiko kerugian. Dalam Koperasi Syariah halaman 33 diungkapkan jenis modal yang sesuai syariah bisa berupa : mudharabah musyarakah
14.2 Akad mudharabah t erjadi saat sebuah operasi bisnis dijalankan oleh seorang entrepreneur dengan modal seluruhnya berasal dari investor.
Sebagai contoh jika seorang entrepreneur mendapatkan modal dari investor untuk menjalankan usaha distributor telur ayam. Penyewaan ruang, pembelian stok dan lain-lain semua menggunakan dana dari investor. Dalam Bank Islam : Analisis Fikih dan Keuangan halaman 204 Dalam praktik mudharabah antara Khadijah dengan Nabi, saat itu Khadijah mempercayakan barang dagangannya untuk dijual oleh Nabi ke luar negeri. Dalam kasus ini, Khadijah berperan sebagai pemilik modal (shahib al maal) sedangkan Nabi berperan sebagai pelaksana usaha (mudharib). Bentuk kontrak antara dua pihak dimana satu pihak berperan sebagai pemilik modal dan mempercayakan sejumlah modalnya untuk dikelola oleh pihak kedua, yakni si pelaksana usaha, dengan tujuan untuk mendapatkan untung disebut akad mudharabah. Atau singkatnya, mudharabah adalah persetujuan kongsi antara harta dari salah satu pihak dengan kerja dari pihak lain.
14.3 Akad mudharabah
muqoyadah
terjadi jika akad mudharabah membatasi jenis bisnis
yang ditentukan oleh investor. Sebagai contoh jika seorang investor menyerahkan modal kepada entrepreneur dengan batasan bahwa modal tersebut hanya boleh untuk usaha distributor telur ayam.
14.4 Akad musyarakah t erjadi saat sebuah operasi bisnis dijalankan dengan modal bersama antara entrepreneur dan investor.
Sebagai contoh jika dalam bisnis peternakan ayam petelur, investor menyerahkan modal kepada entrepreneur yang juga mempunyai kandang ayam.
14.5 Bank-bank syariah di sisi penggalangan dana dari masyarakat menggunakan akad mudharabah, yaitu seorang yang menyerahkan dana ke bank mempercayakan ke bank untuk mengelola dan menjalankan bisnis menggunakan dana tsb.
14.6 Dari perspektif investor, musyarakah lebih menyediakan jaminan karena entrepreneur juga melibatkan modal.
14.7 Dari perspektif entrepreneur, mudharabah merupakan akad yang paling menyediakan pilihan dan paling murah, dalam makna dia tidak perlu ikut menyediakan modal.
14.8 Dalam operasi bisnis untuk melayani masyarakat sekitar masjid, akad mudharabah muqayadah bisa dialirkan oleh investor ke BUMM. Dalam hal ini BUMM terlebih dahulu menyiapkan rencana bisnis, termasuk SDM dan pembiayaan.
14.9 Lembar Latihan 1. Kembali temui product manager atau bagian pembiayaan dari bank syariah, BPR Syariah, BMT atau fintech syariah 2. Bagaimana pendapat mereka tentang musyarakah, mudharabah dan mudharabah muqayadah ? 3. Untuk apa saja mereka telah menyalurkan pembiayaan musyarakah? 4. Untuk apa saja mereka telah menyalurkan pembiayaan mudharabah ? 5. Untuk apa saja mereka telah menyalurkan pembiayaan mudharabah muqayadah ? 6. Temui 40 orang yang telah mempunyai pengalaman mendapatkan modal dari bank syariah, BPR syariah, BMT atau fintech syariah 7. Tanyakan untuk apa penggunaan musyarakah, mudharabah atau mudharabah muqayadah mereka ?
8. Berapa pembiayaan yang didapatkan ? 9. Apa akad pembiayaan yang terjadi ? 10. Berapa bagi hasil yang akhirnya mereka kembalikan ke lembaga jasa keuangan ?
14.10 Lembar Latihan 1. Perhatikan bisnis Anda ? Untuk berbagai pengeluaran bisnis Anda berapa modal Anda butuhkan ? 2. Apakah ada peluang pembiayaan musyarakah untuk bisnis Anda ? 3. Apakah pembiayaan musyarakah akan menguntungkan Anda ? 4. Apakah pembiayaan ini berisiko bagi pihak lain ? 5. Apakah ada peluang pembiayaan mudharabah untuk bisnis Anda ? 6. Apakah pembiayaan mudharabah akan menguntungkan Anda ? 7. Apakah pembiayaan ini berisiko bagi pihak lain ? 8. Apakah ada peluang pembiayaan mudharabah muqayadah untuk bisnis Anda ? 9. Apakah pembiayaan mudharabah muqayadah akan menguntungkan Anda ? 10. Apakah pembiayaan ini berisiko bagi pihak lain ?
15 AKAD JASA 15.1 Jasa adalah layanan pembiayaan yang tidak melibatkan perpindahan barang dari penjual ke pembeli, tetapi melibatkan proses yang menjadikan konsumen mendapatkan manfaat dari jasa yang disediakan. Dalam Koperasi Syariah halaman 33 dipaparkan sejumlah jenis jasa sebagai berikut Ijaroh (sewa) Gadai (rahn) Wakalah (perwakilan) Kafalah (penjaminan) Wadiah (titipan)
15.2 Akad ijarah t erjadi jika satu pihak menyerahkan hak guna atas suatu barang/jasa ke pihak
lain. Contoh penggunaan ijaroh adalah ketika satu pihak mempunyai sebuah ruko dan menyewakan ruko tersebut kepada seorang entrepreneur yang akan menggunakannya untuk berdagang telur ayam. Dalam Bank Islam : Analisis Fikih dan Keuangan halaman 137 Transaksi ijarah dilandasi adanya perpindahan manfaat (hak guna) bukan perpindahan kepemilikan (hak milik). Jadi pada dasarnya prinsip ijarah sama saja dengan prinsip jual beli, tapi perbedaannya terletak pada objek transaksinya. Bila jual beli objek transaksinya barang, pada ijarah object transaksinya adalah barang maupun jasa.
15.3 Akad wakalah t erjadi jika satu pihak mempercayakan kepada pihak lain untuk mewakili
dalam aktivitas bisnis. Contoh penggunaan wakalah saat BUMM mengeksport tas dari Tasikmalaya ke Dubai dan menyerahkan ke seorang agen di Dubai untuk mewakili penyerahan barang dan menerima pembayaran.
15.4 Akad kafalah t erjadi jika satu pihak menjadi penjamin atas pihak lain dalam sebuah
aktivitas bisnis. Contoh penggunaan kafalah misal seorang entrepreneur memesan telur ke peternak ayam petelur di sebuah desa lalu sebuah Pesantren menjaminkan pengadaan telur tersebut.
Dalam Koperasi Syariah halaman 37 adanya transaksi anggota dengan pihak lain dan pihak lain tersebut membutuhkan jaminan dari koperasi yang anggotanya berhubungan dengannya. Pengertian kafalah adalah jaminan yang diberikan penanggung (koperasi) kepada pihak ketiga untuk memenuhi kewajiban anggotanya atau yang ditanggung atau seputar mengalihkan tanggung jawab.
15.5 Ijarah, wakalah maupun kafalah digunakan di dalam perbankan termasuk perbankan syariah. Ijarah dilakukan misalnya dalam bentuk Ijarahh Muntahiyah Bittamlik untuk pembiayaan rumah, di mana bank membeli rumah tersebut, menyewakan kepada konsumen dengan diakhiri penyerahan rumah ke konsumen di akhir periode IMBT. Wakalah di antaranya digunakan saat bank mewakili seorang konsumen dalam membayar jasa ke PLN, Telkom dll. Kafalah di antaranya digunakan saat bank menjamin dalam transaksi export.
15.6 Masing-masing akad ini memberikan manfaat yang berbeda-beda dan dalam kepentingan BUMM bisa digunakan sesuai dengan kebutuhan. Ijarah memudahkan cash flow bagi seorang entrepreneur. Sebagai contoh dengan memilih menyewa ruko dibandingkan dengan membeli ruko dengan cash, maka seorang entrepreneur mempunyai cash lebih banyak yang memungkinkannya terbuka ke peluang-peluang tindakan yang lebih luas. Wakalah membantu entrepreneur melakukan ekspansi pasar ke wilayah-wilayah yang jauh meluas. Kafalah membantu entrepreneur mengelola risiko kegagalan dari pemasok.
15.7 Risiko terjadi di sisi penyedia jasa ijarah, wakalah maupun kafalah. Sebagai contoh entrepreneur yang mendapatkan jasa ijarah berupa penyewaan toko bisa saja kemudian gagal bayar sehingga merugikan penyedia jasa penyewaan.
Contoh lain jika seseorang menyediakan jaminan, maka jika terdapat kegagalan di pihak yang dijamin maka penjamin wajib menanggung risiko kerugian tersebut. Atas dasar risiko ini maka penyedia jasa berhak mendapatkan upah.
15.8 Memanfaatkan jasa ijarah, wakalah atau kafalah akan menyediakan beban atau biaya keuangan tambahan, tetapi mengurangi risiko yang dihadapi oleh seorang entrepreneur.
15.9 Lembar Latihan 1. Kembali temui product manager atau bagian pembiayaan dari bank syariah, BPR Syariah, BMT atau fintech syariah 2. Bagaimana pendapat mereka tentang ijarah, wakalah dan kafalah ? 3. Untuk apa saja mereka telah menyediakan layanan ijarah 4. Untuk apa saja mereka telah menyediakan layanan wakalah 5. Untuk apa saja mereka telah menyediakan layanan kafalah 6. Temui 40 orang yang telah mempunyai pengalaman mendapatkan layanan ijarah, wakalah atau kafalah dari bank syariah, BPR syariah, BMT atau fintech syariah 7. Tanyakan untuk kepentingan apa mereka mendapatkan layanan ijarah, wakalah atau kafalah ? 8. Berapa biaya yang mereka keluarkan ? 9. Berapa keuntungan yang didapatkan ? 10. Apa risiko yang telah bisa dihindari dengan layanan tsb ?
15.10 Lembar Latihan 1. Perhatikan kembali keseluruhan proses bisnis yang Anda rencanakan ? 2. Apakah ada peluang layanan ijarah berguna untuk bisnis Anda ? 3. Apakah keuntungan jika Anda mendapatkan layanan ijarah ? 4. Apakah pembiayaan ini berisiko bagi pihak lain ? 5. Apakah ada peluang layanan wakalah berguna untuk bisnis Anda ? 6. Apakah keuntungan jika Anda mendapatkan layanan wakalah ? 7. Apakah pembiayaan ini berisiko bagi pihak lain ? 8. Apakah ada peluang layanan kafalah berguna untuk bisnis Anda ? 9. Apakah keuntungan jika Anda mendapatkan layanan kafalah ? 10. Apakah pembiayaan ini berisiko bagi pihak lain ?
DAFTAR PUSTAKA Al-Qardhawi, Yusuf. 1999. Anatomi Masyarakat Islam. Jakarta : Pustaka Al Kautsar Buchori, Nur S. 2009. Koperasi Syariah. Sidoarjo : Mashun Jatmiko, Bambang P. Djumena Erlangga. 2015. Mikro Mandiri Membangun Negeri. Jakarta : Bank Mandiri Jaribah bin Ahmad Al Haritsi. 2006. Fikih Ekonomi Umar bin al Khathab. Jakarta : Khalifa. Karim, Adiwarman A. 2010. Bank Islam : Analisis Fiqh dan Keuangan. Jakarta : RajaGrafindo Persada Mubarok, M Mufti. 2013. Modul Memulai Usaha Agar Selalu Naik Kelas. Manajemen Praktis Kewirausahaan. Program Pengusaha Muda Mandiri. Surabaya : Graha Pustaka Media Utama Muhammad, Rifki. 2008. Akuntansi Keuangan Syariah, Konsep Implementasi PSAK Syariah. Yogyakarta : P3EI Press Sujana, Asep ST. 2013. Manajemen Minimarket. Depok : Raih Asa Sukses (Penebar Swadaya Grup) Wahidi D, Rustanto. 2015. Membangun Perdesaan Modern : Tata Kelola Infrastruktur Desa. Bogor : Indec