BAB II LANDASAN PERANCANGAN DESAIN TEKSTIL DAN BUSANA
2.1
Tinjauan Desain dan Busana
2.1.1. Tinjauan Desain Tekstil Desain adalah hasil dari proses perancangan suatu objek yang dilakukan melalui tahap-tahap tertentu dan melalui pertimbangan yang melibatkan sebagaimana parameter yang melekat pada objek desain, menuju pada pemberian eujud, atau bentuk yang memenuhi kaidah-kaidah dan nilai berlaku pada kurun waktu tertentu. Bentuk bukanlah tujuan utama, adalah memberikan solusi dan pemecahan masalah yang optimal. Tingkat kecanggihan desain tergantung dari hakekat masalah, sofisifikasi pengembangan masalahnya dan tingkat citra rasa perancangan (widado, 2001 : 153)
2.1.1.1 Desain Struktur Desain struktur adalah suatu upaya penciptaan desain yang memanfaatkan struktur atau susunan tenunan. Hal ini dicapai melalui susunan jalinan, perbedaan bahan, ukuran tekstur dan warna benang. Penciptaan desain struktur dapat diproses dengan menggunakan teknik rajut, tenun, anyam, dan ikatan. Dan cara pembentukan corak langsung pada saat pembuatan kain. 2.1.1.2 Desain Permukaan Desain permukaan adalah suatu upaya penciptaan desain dengan cara pemberian corak dan warna diatas permukaan kain yang dapat diproses dengan menggunakan teknik ikat celup, batik, birder, cetak,/print, lukis, dan sulaman.
2.1.2 Prinsip Desain Secara umum prinsip desain terbagi menjadi tiga golongan, yaitu : 1. Linear (mengarah) asas ini membawa bergerak dari satu tempat ke tempat lain dan membangun suatu klimaks, serta mewujudkan suatu arah tertentu pada tubuh.
www.stisitelkom.ac.id
1
Prinsip ini terdiri dari : a. Pengulangan b. Kesejajaran c. Sekuen d. Perselang-selingan e. Gradasi f. Irama 2. Asas penegas, memusatkan perhatian pada titik tertentu pada tubuh terdiri dari a. Permusatan b. Kontras c. Penekanan
3. Asas pemersatu, membawa mata kesekeliling komposisi, menghubungkan dan menyatukan bagian-bagian dari suatu rancangan busana tersebut bisa dipergunakan baik secara structural maupun deskriptif. Asas ini terdiri dari : a. Proporsi’skala b. Keseimbangan c. Kesatuan
2.1.3 Unsur Desain Unsur-unsur desain mempengaruhi tampilann satu rancangan busana dan saling berhubungan satu sama lainnya. Penjabaran lebih jelastentang unsure-unsur desain sebagai berikut : 1. Garis Garis adalah suatu tanda memanjang. Lurus, bengkok atau melelngkukng yang berhubungan antara dua titik satu dengan yang lainnya, atau efek yang dibuat oleh tepian dimana tidak terdapat garis sebelumnya pada objek tersebut.
www.stisitelkom.ac.id
2
2. Ruang Yang dimaksud ruang yaitu rongga yang terbatas atau terkurung oleh bidang dan juga merupakan sutuarea yang datar maupun yang memiliki volume. 3. Bentuk Bentuk adalah wujud atau rupa. Dalam budang seni rupa maupun dalam bidang pakaian,bentuk selalu dinyatakan suatu area yang diatas ditutup oleh garis. Garis tersebut menciptakan siluet outline dari suatu area yang datar. 4. Warna Warna adalah suatu pancaran cahaya yang tertangkap oleh mata. Warna merupakann unsur rupa yang paling mudah diperoleh mata dari cahaya yang dipantulkan bendabenda yang dikenainnya. 5. Tekstur Tekstur adalah unsur yang dapat dirasakan indra perabada dilihat. Benda yang ada disekekliing kita kita memiliki aneka permukaan
yang bisa disebut dengan
tingkatan kekasaran, kehalusan , kekasaran dan kelembutan. 6. Corak Corak adalah gambar berwarna pada kain tenun/anyaman, seperti susunangaris, ruang atau bentuk. Garis dan bentuk yang berwarna dari suatu pola,membentuk susunan moyif. 2.1.3.1 Tinjauan Warna Warna adalah suatu pancaran cahaya yang tertangkap oleh mata. Warna merupakan unsur rupa yang paling mudah diperoleh mata dari cahaya yang dipantulkan benda-benda yang dikenainya. Peran warna dalam kehidupan manusia begitu penting, sehingga berpengaruh terhadap alam emosi dan keputusan-keputusan yang berkaitan dengan segala prilaku hidupnya. Oleh sebab itu, dunia seni dan desain menempatkan warna sebagai salah satu kajian penting. Dipercaya, bahwa pengaruh warna dalam desain adalah penentu daya tarik terhadap desain tersebut. Dalam dunia periklanan, web, dan seni visual lainnya. Warna mengkonsumsikan maksud dari penciptaannya. Kesan pada warna menyimpulkan
www.stisitelkom.ac.id
3
banyak hal pada desain. Bahkan bila kita melihat suatu produk di tempat penjualan, hal yang penting cepat telihat adalah warna dibandingkan dengan bentuk atau rupa. Selain itu warnapun dapat mempengaruhi penampilan seseorang, sebagai contoh warna hitam dapat mengesankan tubuh terlihat lebih kecil. Hal ini menunjukan bahwa warna mempunyai pengaruh yang besar terhadap kehidupan kita. Sebagai orang cenderung mengkoleksikan warna-warna tertentu untuk pakaian tanpa pernah banyak berfikir atau merasakan efek dari warna pilihannya. Semua berjalan karena sudah terbiasa dan memang nyaman. Namun ternyata, warna berhubungan dengan emosi manusia. Karena tiap-tiap warna sebebnarnya memiliki energy yang berbeda dan merupakan gelombang elektromagnetik. Bila seseorang menatap sebuah bidang yang memiliki warna tertentu maka energy yang dihasilkan oleh gelombang elektromagnetik Tersebut dapat menstimulasi fisik orang tersebut. Hal ini juga menunjukan bahwa warna mempunyai peran penting bagi perilaku seseorang.
Warna bisa dimanfaatkan untuk : •
Menciptakan kesan tertentu
•
Menyampaikan kesan, perasaan, suasana hati
•
Menarik perhatian kearah yang ingin ditonjolkan
•
Menciptakan ilusi ruang, jarak, suhu bahkan bentuk tubuh
•
Menyatukan berbagai objek, misalnya busana dengan pelengkapnya
a.
Dimensi Warna Dimensi warna merupakan ruang yang membedakan warna yang satu dengan
yang lainnya. Dimensi warna terbagi menjadi tiga, yaitu : 1.
Hue
: Ialah istilah yang berkaitan tentang warna itu sendiri yang
memungkinkan kita dapat menyebutnya warna merah diantara warna hijau atau biru. 2.
Value : Ialah istilah warna yang berhubungan dengan kekuatan terang gelapnya
suatu warna akibat variasi kekuatan cahaya dari warna tersebut.
www.stisitelkom.ac.id
4
Skala nilai ditentukan oleh deret putih ke deret hitam. Warna yang kearah putih disebut tint, sementara yang lenih kearah hitam disebut shade. 3.
Intensity : Ialah istilah yang berhubungan tingkat kecerahan warna sebagai
akibat pebedaan cerah dan pucatnya warna karena perbedaan komposisi air. Warna yang diberi banyak air akan menurunkan intensitasnya.
b.
Sifat warna
Sifat warna merupakan kesan yang ditimbulkan oleh warna, yaitu : 1.
Warm colours
: ialah warna yang dapat member kesan hangat atau panas, seperti
warna kuning, merah dan jingga. Dalam teori fisika warna, jenis warna ini adalah yang mempunyai gelombang cahaya paling panjang dan paling cepat sampai dimata kita. Kelompok warna ini dapat member kesan agresif, bersemangat dan hidup. 2.
Cool colours
: ialah kelompok warna dingi yang mengososiasikan kita kepada
alam, seperti pohon, laut dan langit. Oleh sebab itu kelompok warna ini diwakili oleh warna biru, hijau dan ungu. 3.
Neutral
: ialah warna-warna yang cenderung tidak mengundang perhatian
dan biasanya dipakai untuk menjembatani kita dalam mengkomposisikan warna. Termasuk kedalam warna ini adalah abu-abu, coklat, putih, hitam dan beagie (senada warna cream).
2.1.4 Tinjauan Busana 2.1.4.1 Pengertian dan Fungsi Busana Pengertian Busana Kata busana diambil dari bahasa sansakerta “bhusana”. Busana merupakan padanan kata dari pakaian. Namun pengertian busan dan pakaian ada bedanya, dimana busana merupakan pakaian yang enak di pandang mata, serasi, selaras, selaras harmonis dengan pemakai dan kesempatan pemakaian. Ini sesuai dengan arti semula dari arti kata benda busan yaitu “perhiasan”, sebagai sesuatu yang bermakna indah, bagus dan brnilai seni (arifah A. Rianto,2003:1)
www.stisitelkom.ac.id
5
Busana adalah arti umum adalah nahan tekstil atau bahan lainnya yang sudah dijahit atau tidak dijahit yang dipakai atau disampirkan untuk menutup tubuh seseorang.
Fungsi Busana Manusia pada umumnya membutuhkan busana untuk menutupi badannya dalam melakukan kegiatan sehari-hari, sehingga busana akan mempunyai fungsi sebagai pelindung, alat penunjang komunikasi dan alat memperindah atau membuat seseorang berpenampilan serasi. Berikut adalah penjelasannya : 1.
Busana sebagai pelindung Manusia sebagai makhluk hidup akan berusaha mempertahankan diri dari berbagai
tantangnan alam ataupun lingkungan sekitarnya seperti angin, panas, hujan, cuaca, iklim, sengatan bitang dan sebagainya, serta dari keamanan diri. Manusia melindungi dirinya dengan pakaian besi, pakaian rompi anti peluru, topi baja dan sebagainya. 2.
Busana sebagai alat penunjang komunikasi
Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan, pada umumnya salah satu busana yang dipakai dalam berkomunikasi itu adalah busana. Dengan demikian, busana dapat dikatakan sebagai salah atu alat penunjang yang digunakan dalam berkomunikasi. 3.
Busana sebagai alat memperindah
Busana dapat berfungsi untuk keindahan jika seseorang terampil memilih warna. Corak dan model yang disesuaikan dengan pemakai, sehingga busana itu dapat menutupi kekurangan pada tubuh seseorang dan membuat seseorang lebih cantik atau tampan.
2.1.4.2 Klasifikasi Baju Casual 1.
Nyaman untuk bergerak,
2.
Potongan lebih rilek dari busana formal,
3.
Konstruksinya lebih ringan
4.
Memiliki lebih banyak variasi bahan, motif, dam warna dari pada busana formal.
www.stisitelkom.ac.id
6
2.1.5 Tinjauan Serat Tekstil 2.1.5.1 Pengertian Serat Tekstil Serat tekstil adalah serat yang panjang, tipis dan mudah dibengkokkan. Serat dibatasi sebagai zat yang penampangnyan nol, tidak memiliki ketahanan terhadap lenturan, puntiran dan tekanan dalam arah memanjang, tetapi mempunyai tahanan terhadap tarikan dan akan mempertahankan keadaan lurus (hartanto dan watanabe, 1979:2). Serat tekstil mempunyai bermacam-macam jenis, ada yang langsung dari alam dan ada juga yang terbuat dari serat buatan. Sifat serat testil yang digunakan dapat mem[engaruhi proses pengolahannya dan sangat menentukan sifat dari bahan tekstil, dengan banyaknya kebutuhan hidup pada tekstil, maka banyak pula pengolahan bahanbahan tekstil. Hal tersebut dimaksudkan agar lebih mudah bagi seseorang dalam menentukan bahan tekstil yang sesuai dengan kebutuhan, yaitu :
1. Serat alam meliputi : a. Serat Selulosa •
Batang : linen, yute, rami dan pisang
•
Daun
•
Bahan : serabut kelapa.
•
Biji
: abaca dan pandan.
: kapuk dan kapas.
b. Serat Protein •
Serat pendek
: rambut seperti unta, kelinci, wol atau biri-biri.
•
Serat panjang : filament sutra.
c. Serat mineral seperti asbes.
2. Serat Buatan, meliputi : a. Semi sintetis •
Selulosa
: rayon, asetat rayon, kupra rayon.
•
Protein
: keseina dan zein.
•
Mineral
: logam, silikat, gelas dan karbon
www.stisitelkom.ac.id
7
b. Sintesis 100% •
Kondensasi
: poliamida, polyester dan poliuretan
•
Adesi
: polihidrokarbon dan polivinilklorida
2.1.5.2 Benang 1. Pengertian Benang Benang adalah bahan yang dibuat dari sekitar serat yang dipilih (hartanto dan watanabe, 1979:3). Benag sebagai unsure utama dalam proses pembuatan tekstil yang terbuat dari berbagai macam serat dan dapat dijadikan sebagai tekstil, serat yang digunakan untuk pembuatan tekstil harus memenuhi persyaratan tertentu. Salah satu cirri yang dimiliki oleh serat adalah ukuran panjang yang lebih besar dari pada lebar. 2. Struktrur Benang Berdasarkan strukturnya benang testil dapat digolongkan menjadi : a. Benang yang tersusun dari serat-serat staple dengan pemberian antihan jenis benang ini biasanya disebut benang pintal. b. Benang yang tersusun dari dua benang single atau lebih dan digintir satu sama lain, jenis benang ini biasanya disebut dengan benang gintir. c. Benang yang terbuat dari dua buah benang yang digintir atau lebih, jenis benang ini biasanya disebut dengan benang tali. d. Benang yang terbuat dari dua benang tali atau lebih yang digintir lagi, jenis benang ini biasanya disebut benang kabel. e. Benang yang terbuat dengan satu serat yang panjang saja, jenis benang ini biasanya disebut monofilament. f. Benang yang disusun dari bebrapa filament tanpa antihan, jenis benang ini biasanya disebut dengan multifilament. g. Benang yang tersusun dari bebrapa filament dengan diberi antihan h. Benang hias.
www.stisitelkom.ac.id
8
i. Benang yang terbuat dari serat filament dan mengalami proses sehingga kenampakan atau pun bentuknya menjadi kriting, jeratan mengkerut dan lain sebagainya. Jenis benang ini biasanya disebut dengan benang tanpa antihan. j. Benang yang tersusun dari serat-serat staple tanpa diberi antihan, jenis benang ini biasanya disebut dengan benang tanpa antihan.
2.1.5.3 Limbah Limbah atau sampah yaitu limbah atau kotoran yang dihasilkan karena pembuangan sampah atau zat kimia dari pabrik-pabrik. Limbah atau sampah juga merupakan suatu bahan yang tidak berarti dan tidak berharga, tapi kita tidak mengetahui bahwa limbah juga bisa menjadi sesuatu yang berguna dan bermanfaat jika diproses secara baik dan benar. Limbah atau sampah juga bisa berarti sesuatu yang todak berguna dan dibuang oleh kebanyakan orang, mereka menganggapnya sebagai sesuatu yang tidak berguna dan jika dibiarakan terlalu lama maka akan menyebabkan penyakit padahal dengan pengolahan sampah secara benar maka bisa menjadikan sampah ini menjadi benda ekonomis. Limbah tekstil adalah limbah yang dihasilkan pada saat proses pengkanjian, proses penghilangan kanji, proses pengelantangan , proses pewarnaan dan proses penyempurnaan. Limbah pabrik terbagi menjadi dua, yaitu limbah padat dan cair, limbah padat adalah limbah berupa sisa kain dan sisa benang, sedangkan limbah cair adalah limbah yang berupa cairan sisa-sisa pengolahan proses pewarnaan dalam pembuatan produk tekstil. Salah satu limbah yang berasal dari industry tekstil yaitu jenis limbah berupa limbah benang yang tidak dapat lenyap jika dibuang dengan menggunakan mesin penghancur atau dibuang melalaui pembuangan saluran air. Limbah bahkn jika dibiarkan akan menjadi sesuatu tumpukan sampah yang tidak ada manfaatnya. Industri rajutbinaong merupakan salah satu industry tekstil yang banyak menghasilkan limbah benang. Limbah benang yang merupakan sisa-sisa dari proses
www.stisitelkom.ac.id
9
pengrajutan ini biasa disebut dengan majun. Dengan teori-teori ideal mereka cenderung filodofis dan njlimet. Lalu lahirlah abstrak ekspresionisme. Seperti namanya, keindahan suatu karya abstrak ekspresionisme tidak bisa dinikmati tanpa kita perlu berpikir dan mencerna. Rakyat kecil diangggap sebgai kelompok yang tidak mengerti apa-apa soal keindahan, jangankan untuk menikmati abstrak ekspresionisme. Mungkin dari itu semua penjelasan tadi dapat ditarik pengertian yang lebih sederhana dari pop art (kesenian/budaya pop) yaitu sebagai aliran seni yang karyakaryanya mengambil unsur-unsur dari media massa yang sedang berkembang pada masa itu. Dengan kata lain pop art bukan merupakan karya yang benar-benar asli dan baru melainkan sebuah karya yang dibuat dengan mengambil atau “meminjam” unsurunsur dari karya yang lain yang kemudian dirangkai dan didesain kembali untuk menghasilkan karya baru. Pop art pertama kali dipopulerkan oleh Andy dari Amerika yang merepetisi foto wajah-wajah artis tersebut muncul dengan warna-warna yang unik dan berbeda dari aslinya. Karya-karya seperti ini biasanya diproduksi untuk cover-cover album atau poster pertunjukan music, meski kemudian berkembang untuk poster-poster sosial sampapi poster komersial. Pada masa itu budaya pop art pada dasarnya adalah sebuah penentangan dari budaya modern yang cenderung statis dan berdesain jangka panjang. Sangatlah aneh jika sebuah desain yang digunakan unutuk sebuah produk jangka pendek harus memiliki nilai estetik yang berlaku selamanya. Menurut orang-orang yang menentang budaya modern, estetika barang-barang yang bersifat konsumptif harus berangkaty dari budaya popular dan berdasarkan gaya yang mudah dikenal dan dinikmati masyarakat umum. Misalnya desain mobil harus menampilkan unsur-unsur dekooratif yang kokoh sehingga menimbulkan kesan kuat bagi orang-orang yang melihatnya. Selain itu karya pop juga dianggap dapat mewakili keadaan sosial yang ada dalam masyayyrakat yang secara cepat dieksploitasi dan disebarkan lewat media masa. Dengan kata lain karya pop dianggap ,erupakan sebuah kebersamaan pandangan, baik oleh pengamat seni, masyarakat umum, ataupun orang yang tidak mengerti seni sekalipun.
www.stisitelkom.ac.id
10
2.1.6 Aspek Psikologi Masa remaja adlah masa transisi dalam periode anak-anak ke periode dewasa. Periode ini dianggap sebagai masa-masa yang paling penting dalam kehidupan seseorang khususnya dalam pembentukan kepribadian individu. Tubuhnya berkembang sedemikian pesat dan terjadi perubahan-perubahan dalam wujud fisik dan psikis. Posisi remaja adalah masa transisi yang membingungkan di suatu sisi ia masih kanak-kanak tetapi dilain pihak ia sudah harus bertingkah laku seperti orang dewasa (Drs.Irwanto, 2002). Istilah ini menunjuk masa dari awal pubertas sampai tercapainya kematangan, biasanya mulai dari usia 14 pada pria dan usia 12 pada wanita. Batasan remaja dalam hal ini adalah usia 10 tahun s/d 19 tahun mneurut klasifikasi World Health Organization (WHO). Sementara unite Nations (UN) atau PBB menyebutnya sebagaia anak muda (youth) untuk usia 15-24 tahun. Ini kemudian disatukan dalam batasan kaum muda (young people) yang mencakup usia 10-24 tahun. Transisi ke masa dewasa bervariasi dari satu budaya kebudayaan lain, namun secara umum didefenisikan sebagai waktu dimana individu mulai bertindak terlepas dari orang tua mereka. Masa remaja merupakan masa munculnya gejolak hati yang ingin serba tahu, mulai perhatian pada jenis kelamin yang berbeda dengan dirinya atau perempuan pada laki-laki, atau sebaliknya. Dari busana pun dapat menggambarkan gejolak hatinya, biasanya senang pada model atau warna yang agak mencolok, yang terbaru, yang sedang tred sering ingin diikitinya, walaupun kurang sesuai untuk bentuk badan atau warna kulitnya (Dra. Arifah,2003:158).
2.2
Tinjauan Empirik Limbah rajut dalam pengolahannya dapat dibuat menjadi suatu produk yang
memiliki nilai jual dan manfaat yang bermacam-macam, misalnya berfungsi untuk isian jok, boneka sebagai pengganti dekron. Namun pemanfaatan semacam itu masih dinilai sangat minim dan kurang inovatif, jika memang ingin memanfaatkan limbah rajut mengapa pemanpaatannya harus disembunyikan, sehingga orang tidak akan tahu bahwa sebenarnya itu adalah limbah rajut dapat terkihat lebih menarik jika diolah menutup
www.stisitelkom.ac.id
11
kemungkinan bahwa limbah rajut dapat terlihat lebih menarik jika diolah dan dimanfaatkan sebagai motif permuukaan pada busana. Suatu upaya penciptaan desain dengan cara pemberian corak dan warna diatas permukaan kain yang dapat diproses dengan menggunakan teknik ikat celup, batik, border, cetak/print, lukis, dan sulaman. Namun teknik tersebut sudah dapat kita temuakn dengan mudah di pasaran yang dimana dalam prosesnya pembuatannya tidak memanfaatkan limbah. Akan tetapi teknik-teknik tersebut masih dapat dijadikan acuan dalam pengolahan dan pemanfaatan limbah.
Berikut merupakan contoh produk dari pengolahan dan pemanfaatan limbah benang :
Gambar 2.1 Produk tas dengan limbah aplikasi rajutan Dari limbah benang (sumber : kompas.com)
www.stisitelkom.ac.id
12
Gambar 2.3 Produk pakaian dari limnah benang (sumber : kompas.com)
Gambar 2.4 Topi rajut dari limbah benang rajut (sumber : kompas.com)
www.stisitelkom.ac.id
13
Dari beberapa contoh produk di atas dapat disimpulkan bahwa, pengolahan limbah benang rajut masih berupa produk rajutan yang tentu saja menggunakan teknik rajut yang hanya menghasilkan motif pada struktur kain. Melihat adanya peluang ini maka penulis termotifasi untuk membuat motif permukaan yaitu dengan penerapan teknik flock pada limbah benang untuk busana wanita remaja.
2.3 Gagagasan Dasar Perancangan 2.3.1 Tema Perancangan Tema rancangan adalah : Pop Colour Domination Pop colour domination mempunyai arti dominasi warna pop atau popular. Secara psikologis masa pubertas yaitu munculnya gejolak hati yang ingin serba tahu, mulai perhatian pada jenis kelamin yang berbeda dan segala sesuatu yang baru dan trend sering diikutinya, walaupun kurang sesuai untuk badan warna kulitnya. Sehingga warna-warna mencolok cukup mewakili sifat remaja yang ceria dan enerjik.
www.stisitelkom.ac.id
14
2.3.2 Rumusan Desain Berdasarkan tema d iatas maka berikut adalah beberapa pertibangan awal terhadap desain, yaitu : 1. Aspek fungsi a. Fungsi fisik, yaitu alat untuk menutup aurat, melindungi diri dari iklim dan cuaca. b. Fungsi fisik, yaitu sebagai alat untuk menambah percaya diri dan rasa aman aerta nyaman pada pemakainya. c. Fungsi simbolik, yaitu busana menggambarkan identitas bagi pemakainya. d. Fungsi estetis, yaitu busana yang dipakai dapat member kesan keindahan bagi pemakainya. 2. Aspek bahan a. Jenis bahan yang digunakan adalah limbah rajut yang kemudian diolah dengan teknik flock sehingga menghasilkan corak pada permukaan kain. b. Perekat, yaitu berhubungan dengan pemberian lem tekstil pada pemukaan kain. 3. Aspek estetika a. Warna, yang digunakan terinspirasi dari warna pop art. b. Garis, yang digunakan adalah menikuti sumber gagas tema yang dipilih. c. Tekstur, yang ditampilkan adalah tekstur dari material utama yaitu benang. 4. Aspek teknis Menggunakan teknik flock untuk membuat corak pada permukaan kain.
www.stisitelkom.ac.id
15