1
2 agama Islam (aqidah, syari’ah dan akhlak) dan
TINJAUAN MATA KULIAH
kebudayaan serta kesadaran berbangsa dan bernegara Mata
kuliah Agama
Islam
merupakan
kelompok Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK). Pendidikan Agama di Perguruan Tinggi telah
dalam menerapkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang dikuasainya dengan rasa dan tanggungjawab kemanusiaan.
dirumuskan dan ditetapkan materinya berdasarkan Surat Keputusan Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi No 43/ DIKTI/Kep/2006 tanggal 2 Juni 2006 tentang rambu-rambu
pelaksanaan
Mata
Kuliah
Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi. Materi MPK ini berlaku pada seluruh perguruan tinggi baik universitas, sekolah tinggi maupun sekolah atau perguruan tinggi vokasi seperti Politeknik.
mata kuliah ini akan dibahas sembilan bab yang terdiri atas bab I membahas tentang Konsep Ketuhanan dalam Islam, Bab II membahas tentang Konsep Manusia Menrut Islam yang meliputi sifat-sifatnya, martabat dan tanggungjawabnya sebagai hamba Allah dan khalifah-Nya di bumi, Bab III membahas tentang Hukum dan Hak Azasi Mansusia dalam Islam. Bab IV
Manfaat mata kuliah Pendidikan Agama Islam ini bagi mahasiswa adalah sebagai pedoman atau pegangan dalam beraktifitas dan bergaul baik dalam kampus maupun setelah kembali kepada masyarakat sebagai alumni atau pekerja di perusahaan bahwa sikap jujur, saling menghargai antara satu dengan yang lain tanpa melihat suku, ras dan agama mutlak diwujudkan agar tercipta rasa persaudaraan dan persatuan.
membahas tentang Etika, moral dan akhlak, Bab V membahas tentang Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni dalam Islam,
bab VI membahas tentang
Kerukunan Antar Umat Beragama, Bab VII membahas tentang Masyarakat Madani dan Kesejahteraan Umat, Bab VIII membahas tentang Kebudayaan Islam, dan bab
IX sebagai bab terakhir membahas tentang
Sistem Politik dan Demokrasi dalam Islam. Materi pokok bahasan mata kuliah Pendidikan
Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa diharapkan mampu mengamalkan
Untuk mencapai tujuan tersebut maka dalam
nilai-nilai
dasar
Agama Islam di atas disampaikan kepada mahasiswa
3 pada pertemua pertama di kelas dalam bentuk kontrak
4 2. Deskripsi Perkuliahan
perkuliahan. Kontrak perkuiahan tersebut disebutkan Mata kuliah ini merupakan kelompok Mata
sebagai berikut.
Kuliah Pengembangan Kepribadian (MKPK). Dalam mata kuliah ini akan dibahas mengenai Konsep KONTRAK PEMBELAJARAN
Ketuhanan dalam Islam; Konsep Manusia Menurut
Nama Mata Kuliah : Pendidikan Agama Islam
Islam; Hukum dan Hak Azasi dalam Islam; Etika,
Kode Mata Kuliah : 101111/3
Moral dan Akhlak; Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Pengajar
: Drs. H. Muh. Tang, M. Pd.
dan Seni dalam Islam; Kerukunan Antar Umat
Semester
: Ganjil dan Genap/ tahun 2009
Beragama; Masyarakat Madani dan Kesejahteraan Umat; Kebudayaan Islam; dan Sistem Politik dan Demokrasi dalam Islam.
1. Manfaat Mata Kuliah Diharapkan kepada mahasiswa dapat menjadikan kitab suci ajaran Islam, yaitu Alquran sebagai sumber
nilai
dan
pedoman
hidup
yang
mengantarkan mereka dalam mengamalkan dan mengembangkan profesi dan kepribadian Islami dalam bekerja dan beraktifitas.
5
6
3. Tujuan Instruksional
4. Strategi Perkuliahan
Pada akhir perkuliahan ini, mahasiswa diharapkan
Proses perkuliahan
dapat:
berlangsung dengan menggunakan metode ceramah
1. Menerangkan Kemahaesaan Tuhan
sebagai
2. Menguraikan hakekat manusia sebagai hamba dan
mahasiswa serta metode diskusi kelompok yang telah
khalifah Allah 3. Menerapkan hukum-hukum Islam dan hukum tatanagera bangsa dalam bermasyarakat
pengantar,
Pendidikan Agama Islam
dialog
langsung
dengan
ditentukan materinya berdasarkan Silabus. Selain itu memberikan tugas kepada mahasiswa baik tugas mandiri maupun tugas kelompok.
4. Menerapkan nilai-nilai moral dalam kehidupan 5. Menerapkan iptek dan seni dalam kehidupan
5. Bacaan Perkuliahan
6. Menerapkan hidup rukun dalam bermasyarakat 7. Menguraikan indahnya hidup dalam masyarakat madani 8. Menguraikan indahnya kebudayaan bangsa dalam berbangsa 9. Menerapkan etika berpolitik yang baik dan benar
1. Abdul Baqy, Muhammad Fuad. 1986. Mu’jam al-Mufaras Li al-faaz al-Aayaat al-Quraan al-Kariim. Dar al-Fkr lith Thaba’ah wanNasyar wat Tauzi’ 2. Ali, Muhammad Daud. 1998. Pendidikan Agama Islam. Jakrta: Raja Grafindo Persada 3. Baiquni, Achmad. 1997. Al-Quran dan Ilmu Pengetahuan. Yogjakarta: Dana Bhakti Primayasa. 4. -------, 1983. Islam dan Ilmu Pengetahuan Modern. Jakarta: Pustaka 5. Culla, Adi Surya. 2002. Masyarakat Madani: Pemikiran, Teori dan Relevansinya Dengan
7
8
Cita-Cita Reformasi. Jakarta: Raja Grapindo Persada.
Masyarakat Modern: Respon dan Transformasi Nilai-Nilai Islam Menuju Masyarakat Madani. Jakarta :Media Cita
6. Direktorat Pembinaan Badan Peradilan Agama Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam Departemen Agama. 1991/1992. Kompilasi Hukum Islam DI Indonesia. Jakarta 7. Direktorat Ketenagaan Drjen Dikti. 2007. Acuan Pembelajaran Matakuliah Pengembangan Kepribadian Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Direktorat Ketenagaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.
14. Muh. Tang. 2008. Pendidikan Agama Islam. Buku Ajar dalam lingkungan Politeknik Negeri Ujung Pandang. Makassar 15. ------. 1994. Demokrasi Politik, Budaya dan Ekonomi, Pengalaman Indonesia Baru. Jakarta: Temprit 16. -------. 1997. Tradisi Islam (Peran dan Fungsinya dalam Pembangunan diIndonesia). Jakarta: Paramadina
8. Djatnika, Rahmat. 1987. Sistem Ethika Islami (Akhlak Mulia). Surabaya
17. Nurdin, K.H.Muslim, dkk. 1993. Moral dan Kognisi Islam. Bandung: Alfabeta
9. Hamka. 1983. Filsafat Ketuhanan. Surabaya: Karunia
18. Ralibi, Osman. Tanpa Tahun. Allah, Alam dan Manusia. Jakarta: Fajar
10. Hasan, M.Ali. 1995. Masail Fiqhiyah AlHaditsah. Jakarta: Raja Grafindo Persada
19. ---------,1981. Akal dan Wahyu. Jakarta: Media Dakwah
11. Hasanah, Uswatun dkk. 2007. Acuan Pembelajaran Matakuliah Pengembangan Kepribadian Pendidikan Agama Islam. Direktorat Ketenagaan Direktorat Jenderal Pendidikan Nasional.
20. Suryana Af, A.Toto, dkk. 1996. Pendidikan Agama Islam. Bandung: Tiga Mutiara
12. Ibrani, Jamal Syarif dan M.M. Hidayat. 2003. Mengenal Islam. Jakarta: El-Kahfi
22. Syihab, M.Qurais. 1996. Wawasan Al-Quran. Bandung: Mizan
13. Majid, Nurchalis. 2000. Kehampaan Spritual
23. ---------,
21. Syalaby, Ahmad. Tanpa tahun. Kehidupan Sosial dalam pemikiran Islam.
1996,
Membumikan
Al-Quran.
9 Bandung: Mizan
6. Tugas
24. Umar, Akram Dhiyauddin. 1999. Masyarakat Madani, Terjemahan mun’in A.Sirry. Jakarta: Gema Insani Presss 25. Poerwadarminta, W.J.S. 1983. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. 26. Ya’qub, Hamzah. 1993. Etika (Pembinaan Akhlaqul Karimah, Pengantar). Bandung: Diponegoro.
10
Islam Suatu
27. -------. 1984. Kode Etik dagang Menurut Islam. Bandung: Diponegoro. 28. Yunus, A.Saad. 1987. Hukum Kewarisan. Jakarta: Al Qushwa 29. Zuhdi, Masyfuk. A991. Masailul Fiqhiyah. Jakarta: Haji Mas Agung
Proses perkuliahan mata kuliah Pendidikan Agama Islam berlangsung dengan cara bertatap muka dengan mahasiswa di kelas dan di diberikan tugas kepada mereka seperti tugas mandiri yang meliputi menjawab lembar kerja setiap bab dan tugas kelompok kemudian didiskusikan.
11 7. Kriteria Penilaian
Penilaian akan diberikan oleh pengajar kepada mahaiswa dengan menggunakan kriteria sebagai berikut: Nilai
Point
Range
A
4
80-100
B
3
70-79
C
2
60-69
D
1
50-59
E
0
0-49
1. Tugas
: 30 %
2. Ujian tengah semester : 30 % (materi bab I – IV) 3. Ujian akhir semester
: 40 % (materi bab V – IX)
12 8. Jadwal Perkuliahan Pertemuan Pokok Bahasan ke1 Penjelasan umum tentang kontrak perkuliahan dan penyampaian silabus mata kuliah dan GBPP 2 Konsep Ketuhanan dalam Islam 3 Konsep Manusia Menurut Islam 4 Hukum dan HAM dalam Islam 5 Quis pertama 6 Hukum Kewarisan 7 Hukum Bermuamalah dengan Bank Konvensional dan Koperasi 8 Akhlak, Moral dan Etika 9 Ujian Mid Semester 10 Iptek dan Seni dalam Islam 11 Kerukunan Antar Umat Beragama 12 Quis kedua 13 Masyarakat madani dan Kesejehateraan Umat 14 Kebudayaan dalam Islam 15 Sistem Politik dan Demokrasi dalam Islam 16 Quis ketiga 17 Tutup kuliah/Kisi-Kisi
Bacaan
13
14 2. Hamka. 1983. Filsafat Ketuhanan. Surabaya: Karunia, bab 1 dan 2 3. Hasanah,
PERKULIAHAN KE-2
Uswatun
Pembelajaran
dkk.
Matakuliah
Acuan
Pengembangan
TIK: Pada akhir pertemuan ini mahasiswa
Kepribadian
diharapkan mampu:
Direktorat Ketenagaan Direktorat Jenderal
1. Menerangkan konsep ketuhanan dalam
Pendidikan
2007.
Agama
Islam.
Pendidikan Nasional, bab 1 4. Ibrani, Jamal Syarif dan M.M. Hidayat. 2003.
Islam 2. Menguraikan kemahaesaan Allah; 3. Menguraikan bukti-bukti keberadanaan
Mengenal Islam. Jakarta: El-Kahfi, bab 1 5. Muh.Tang, 2008. Pendidikan Agama Islam. Buku Ajar dalam lingkungan Politeknik Negeri
Allah.
Ujung Pandang. Makassar Pokok Bahasan Konsep Ketuhanan dalam Islam
6. Nurdin, K.H.Muslim, dkk. 1993. Moral dan
Deskripsi singkat: Dalam pertemuan ini, mahasiswa
7. Ralibi, Osman. Tanpa Tahun. Allah, Alam dan
akan mempelajari tentang Konsep Ketuhanan dalam Islam,
Kemahaesaan
Allah,
dan
Pembuktian
Keberadaan Allah sebagai Pencipta alam semesta
I. Bahan Bacaan:
Persada, bab 1
Manusia. Jakarta: Fajar, bab 1 8. Suryana Af, A.Toto, dkk. 1996. Pendidikan Agama Islam. Bandung: Tiga Mutiara, bab 1
II. Pertanyaan Kunci:
1. Ali, Muhammad Daud. 1998. Pendidikan Agama Islam. Jakrta:
Kognisi Islam. Bandung: CV Alfabeta, bab 2
PT Raja Grafindo
1. Terangkan konsep ketuhanan dalam Islam! 2. Uraikan tujuh kemahaesaan Tuhan! 3. Uraikan bukti-bukti keberadaan Allah
15
16 1.1. Pendahuluan Pemahaman yang mendalam tentang Konsep Ketuhanan dalam Islam perlu bagi manusia menambah
keyakinannya
dalam
agar
meningkatkan
ketakwaan. Alam semesta beserta seluruh isinya dapat dijadikan sebagai bahan renungan dan pembelajaran tentang
penciptaannya
sekaligus
sebagai
bukti
kekuasaan Tuhan. Manusia diwajibkan menjadikan Allah sebagai pengawasan melekat terhadap dirinya dalam kehidupan agar tidak berbuat dosa dan kejahatan di bumi. Dalam bab pertama ini akan dibahas tentang: 1) Filsafat Ketuhanan dalam Islam 2) Hakikat Allah dalam
Kemahaesaan-Nya;
Keberadaan Allah
3).
Pembuktian
dengan memperhatikan
alam
semesta.
BAB 1 KONSEP KETUHANAN DALAM ISLAM
1.2. Penyajian A. Filsafat Ketuhanan dalam Islam Filsafat adalah pengetahuan tentang yang benar, meskipun kebenarannya relatif. Agama juga mengandung kebenaran, tetapi kebenarannya mutlak. Dalam kajian perpustakaan dikenal filsafat ketuhanan,
17
18
yaitu mengkaji kekuasaan Tuhan sampai ke akar-
Sebagai mahasiswa, yang perlu diketahui
akarnya atau dengan kata lain mengkritisi kekuasaan
adalah bahwa Allah, Tuhan yang Maha Esa itu
Tuhan secara mendalam dan tuntas. Oleh karena itu,
bersifat:
Tuhan Yang Maha Esa oleh umat Islam diyakini
1. Hidup. Ini berarti Allah, Tuhan Yang Maha Esa
sebagai Tuhan Pencipta alam semesta dan memiliki
adalah TuhanYang Maha Hidup. Hidupnya itu
sifat-sifat
dan nama-nama yang baik atau dikenal
Maha Esa tanpa memerlukan makanan dan
dengan sebutan ”Asmaaullah al-husnaa” dijelaskan
minuman, istirahat dan sebagainya. Konsekwensi
oleh Muhammad Daud Ali (1998) dalam bukunya
keyakinan seperti itu adalah segala sesuatu yang
“Pendidikan Agama Islam” mengatakan bahwa di
sifat hidupnya memerlukan makanan, minuman,
dalam Ilmu Tauhid, dijelaskan dua puluh sifat Tuhan,
tidur dan sebagainya bagi seorang muslim
yang disebut dengan sifat dua puluh. Sifat-sifat Allah
bukanlah Allah dan tidak boleh dipandang sebagai
yang dimaksud
Allah, Tuhan Yang Maha Esa.
adalah sebagai berikut: 1) Ada, 2)
Awal, tidak ada permualaan-Nya, 3) Kekal abadi tidak
2. Berkuasa. Allah adalah Tuhan Yang Maha Kuasa.
berkesudahan. 4) Bebrbeda dengan makhluk-Nya, 5)
Kekuasaan-Nya Maha Esa, tiada bertara, tidak ada
Berdiri sendiri, 6) Maha Esa, 7) Berkuasa, Maha
tolok
Kuasa, 8) Berkehendak, 9) Maha Mengetahui, 10)
memerlukan pihak lain manapun juga dalam
Hidup, 11) Maha Mendengar, 12) Maha Melihat, 13)
kekuasaan-Nya. Ia Maha Kuasa dengan sendiri-
Maha Berkata-kata, 14) Dalam Keadaan berkuasa, 15)
Nya. Konsekwensi keyakinan seperti itu adalah
Dalam keadaan Berkemauan, 16) Dalam Keadaan
seorang muslim harus teguh dalam keyakinannya
Berpengetahuan, 17) Dalam Keadaan Hidup, 18)
pada
Dalam Keadaan Mendengar, 19) Dalam Keadaan
kekuasaan selain dari kekuasaan Allah. Dan
Melihat, dan 20) Dalam Keadaan Berkata-kata.
sebagai akibatnya, seorang muslim tidak boleh
banding-Nya.
kekuasaan
Ia
Allah,
maha
Kuasa
melampaui
tanpa
segala
takut pada kekuasaan lain yang ada di alam ini,
baik
kekuasaan
berupa
19
20
kekuatan-kekuatan
Artinya: “Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak
alamiah maupun kekuasaan-kekuasaan insaniah. 3. Berkehendak.
Allah
mempunyai
kehendak.
Kehendak-Nya Maha Esa dan berlaku untuk
disembah) melainkan Dia. Yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus makhluk-Nya.” Osman Raliby
(1980) mengatakan bahwa
seluruh alam semesta, termasuk manusia di
konsep tentang Ketuhanan Yang Maha Esa disebut
dalamnya. Konsekwensi keyakinan yang demikian
Tauhid. Ilmunya adalah Ilmu Tauhid. Ilmu Tauhid
adalah bahwa kehendak Allah Yang Maha Esa
adalah ilmu tentang Kemahaesaan Tuhan. Dalam ilmu
wajib diikuti oleh setiap muslim. Kehendak Allah
Tauhid dikenal istilah tauhid uluhiyyah dan tauhid
yang masih asli tercantum dalam al-Quran yang
rububiyyah. Tauhid uluhiyyah adalah hanya Allah
menjadi kitab suci umat Islam. Selain itu,
yang menerima semua ibadah manusia.
kehendak Allah dapat pula dijumpai pada ayat-
manusia menyembah selain Allah maka disebut
ayat kauniyah di alam semesta berupa sunnatullah
musyrik. Misalnya menyembah roh, pohon, batu,
yaitu hukum-hukum Allah yang oleh para sarjana
gunung, kuburan, membawa sesajen ke sungai atau
disebut Nature of laws.
istilah lain percaya kepada dinmisme dan animisme.
Ketika
Mereka meyakini bahwa hal tersebut mempunyai B. Hakikat Allah dalam Keesaan-Nya. Islam mengajarkan bahwa Allah adalah Zat Yang Maha Mutlak di samping sebagai Tuhan Yang Maha Esa, dan Pemelihara alam semesta. Segala sesuatu mengenai Tuhan disebut ketuhanan. Allah berfirman dalam Alquran surat Ali Imran ayat 3:
kekuatan yang dapat menyelamatkan dan melindungi. Disebutkan dalam Alquran surat annisa’ ayat 36 Allah berfirman:
21
22 Makna “Rabbul ‘alamin” mengandung makna bahwa Allah adalah Tuhan Pencipta, Pengatur dan Pemelihara alam semesta, Tuhan yang mengatur manusia, tumbuh-tumbuhan serta makhluk lainnya sesuai dengan kadarnya. Muhammad Daud Ali (1998) mengutip
pendapat
Osman
Raliby
yang
mengemukakan tentang Kemahaesaan Tuhan sebagai beikut: Artinya: “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orangorang yang sombong dan membanggabanggakan diri.” Tauhid rububiyyah adalah meyakini bahwa yang memelihara alam beserta isinya hanyalah Allah.
1. Allah Maha Esa dalam Zat-Nya 2. Allah Maha Esa dalam Sifat-Sifat-Nya 3. Allah Maha Esa dalam Perbuatan-Perbuatan-Nya 4. Allah Maha Esa dalam wujud-Nya 5. Allah Maha Esa dalam menerima ibadah 6. Allah Maha Esa dalam menerima hajat dan hasrat manusia 7. Allah Maha Esa dalam memberi hukum
Perhatikan firman Allah dalam Alqurran Surat Alfatihah ayat 2:
1. Allah Maha Esa dalam Zat-Nya. Kemahaesaan Allah dalam Zat-Nya dapat dirumuskan dengan kata-kata bahwa Zat Allah tidak
Artinya: “Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.”
sama dan tidak dapat dibandingkan dengan apapun. Dia Unik, berbeda dalam segala-galanya. Zat Tuhan
23
24
Yang Maha Esa itu bukanlah materi yang terdiri atas
pancaindera mempunyai bentuk tertentu, tunduk pada
beberapa unsur bersusun. Ia tidak dapat disamakan
ruang dan waktu, hidup memerlukan makanan dan
atau dibandingkan dengan benda apa pun yang kita
minuman seperti manusia biasa, mengalami sakit dan
kenal, yang menurut ilmu fisika terjadi dari susunan
mati, lenyap dan musnah, bagi seorang muslim
atom, molekul dan unsur-unsur berbentuk yang takluk
bukanlah Allah, Tuhan Yang Maha Esa.
kepada ruang dan waktu yang dapat ditangkap oleh
2. Allah Maha Esa dalam Sifat-Sifat-Nya.
pancaindera manusia, yang dapat hancur musnah dan
Kemahaesaan Allah dalam sifat-sifat-Nya ini
lenyap pada suatu masa (Daud Ali, 1998) Allah
mempunyai arti bahwa
sifat-sifat
berfirman dalam Alquran Surat Asyura ayat 11:
kesempurnaan dan keutamaan,
Allah penuh
tidak ada yang
menyamai-Nya. Sifat-sifat Allah itu banyak dan tidak dapat diperkirakan. Namun demikian, dari Alquran dapat diketahui sembilan puluh sembilan nama Tuhan yang biasanya disebut dengan al-Asmaaulllah alArtinya: “(Dia) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan- pasangan (pula), dijadikanNya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha Mendengar dan Melihat.”
Husnaa.: Sembilan puluh sembilan nama-nama Allah
Keyakinan kepada Zat Allah Yang Maha Esa
Pernyataan ini mengandung arti bahwa kita
seperti itu mempunyai konsekwensi. Konsekwensinya
meyakini Tuhan Yang Maha Esa tiada bertara dalam
adalah bagi umat Islam yang mempunyai aqidah
melakukan sesuatu, sehingga hanya Dialah yang dapat
demikian, segala sesuatu yang dapat ditangkap oleh
berbuat menciptakan alam semesta ini. Perbuatan-Nya
yang indah (Muhammad Daud Ali, 1998: 23; A.Toto Suryana, 1996: 71; dan Muslim Nurdin dkk.,1993: 8691). 3. Allah Maha Esa dalam Perbuatan-PerbuatanNya
25
26
itu unik, lain dari yang lain, tiada taranya dan tidak
pada alam seperti binatang atau benda mati apalagi
sanggup
Kagumilah,
pada tuhan) tidak ada dalam ajaran Islam. Menurut
misalnya, bagaimana Ia menciptakan diri kita sendiri
keyakinan Islam, Allah Maha Esa. Demikian Esa-Nya
dalam
yang
sehingga wujud-Nya tidak dapat disamakan dengan
dlengkapinya dengan pancaindera, akal, perasaan,
alam atau bagian-bagian alam yang merupakan
kemauan,
sebagainya.
ciptaan–Nya ini. Keberad Wajib. Karena itu Ia disebut
Perhatikan pula susunan kimiawi materi-materi yang
wajibul wujud . Pernyataan ini mempunyai makna
ada di alam ini. Misalnya H20, susunan kimiawi
bahwaan Allahlah yang abadi dan wajib eksistensi atau
(materi) zat cair, C02, zat asam dan sebagainya.
wujud-Nya. Selain Dia, semuanya mumkinul wujud.
Konsekwensi keyakinan bahwa Allah Maha Esa dalam
Artinya boleh (mungkin) ada, boleh (mungkin) tiada
berbuat (perbuatan-Nya) adalah seorang muslim tidak
seperti eksistensi manusia dan seluruh alam semeseta
boleh mengagumi
ini yang pada waktunya pasti akan mati atau hancur
pula
bentuk
manusia
tubuh
bahasa,
menirunya.
yang
sangat
pengalaman
perbuatan-perbuatan manusia
dan
baik,
lain dan karyanya
binasa. Konsekwensi keyakinan yang demikian adalah
sendiri secara berlebihan. Manusia, baik perseorangan
setiap manusia muslim sebagai bagian alam, harus
maupun sebagai kolektivitas, betapapun genial (hebat)
selalu sadar bahwa hidupnya hanyalah sementara di
, tidak boleh dijadikan obyek pemujaan apalagi kalau
dunia ini, tempat ia diuji mengenai kepatuhan dan
disembah pula.
ketidakpatuhannya
4. Allah Maha Esa dalam Wujud-Nya.
larangan-larangan-Nya. Pada suatu ketika
Allah Maha Esa dalam wujud-Nya. Ini berarti bahwa ujud Allah berbedadengan
pada
perintah-perintah
dan kelak
seluruh alam akan hancur binasa dan akan muncullah
wujud alam
suatu hidup sesudah mati yang sifatnya lain sama
semesta. Ia tidak dapat disamakan dan diserupakan
sekali dari apa yang kita lihat dan rasakan di dunia ini.
dalam
Pada waktu itu nanti di hadapan Allah Tuhan Yang
bentuk
apapun
juga.
Oleh
karena
itu,
Anthromorfisme (paham pengenaan ciri-ciri manusia
Maha
Adil,
masing-masing
manusia
harus
27
28
mempertanggungjawabkan setiap perbuatannya selama
Bila manusia hendak menyampaikan maksud,
hidup di bumi ini. Celakalah manusia yang bergeliman
permohonan
atau
keinginannya
kepada
Allah
dalam dosa dan berbahagialah manusia yang beriman,
langsunglah sampaikan kepada-Nya, kepada Allah
yang yakin kepada Allah Tuhan Yang Maha Esa, dan
sendiri tanpa perantara atau media apa pun namanya.
taqwa: mematuhi perintah dan menjauhi larangan-Nya.
Tidak ada system rabbaniyah atau kependetaan dalam
5. Allah Maha Esa dalam Menerima Ibadah
Islam. Semua manusia, kecuali para Nabi dan Rasul,
Allah Maha Esa dalam Menerima ibadah
mempunyai kedudukan yang sama dalam berhubungan
berarti bahwa hanya Allah sajalah yang berhak
langsung dengan Tuhan Yang Maha Esa. Konsekwensi
disembah dan menerima ibadah. Hanya Dialah satu-
keyakinan ini adalah setiap muslim tidak memerlukan
satunya yang patut dan harus disembah dan hanya
orang lain di dunia ini dalam menyampaikan hajat dan
kepada-Nya pula kita meminta pertolongan. Yang
hasratnya kepada Allah.
dimaksud dengan ibadah ialah segala perbuatan
7. Allah Maha Esa dalam Memberi Hukum
manusia yang disukai Allah, baik dalam kata-kata
Allah Maha Esa dalam Memberi Hukum
terucapkan maupun dalam bentuk perbuatan-perbuatan
berarti Allahlah satu-satunya Pemberi Hukum yang
lain, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan.
tertinggi. Ia memberi hukum kepada alam, seperti
Konsekwensi keyakinan ini adalah hanya Dialah Allah
hukum-hukum alam yang selama ini kita kenal dengan
yang wajib kita sembah, hanya kepada-Nya pula
sebutan hukum-hukum Archimides, Boyle, Lavoisier,
seluruh salat dan ibadah yang kita lakukan, kita
hukum relativitas, thermodynamic dan sebagainya
niatkan dan kita persembahkan.
(Ali, 1998). Ia pula memberi hukum kepada umat manusia bagaimana mereka harus hidup di bumi-Nya ini sesuai dengan ajaran-ajaran dan kehendak-Nya
6.
Allah Maha Esa dalam Menerima Hajat Manusia
yang dengan sendirinya sesuai pula dengan hukumhukum alam dan watak manusia, yang semuanya itu
29 adalah ciptaan Allah. Konsekwensi keyakinan seperti
30 Bukti keberadaan Allah
menurut Hamka
ini adalah seorang muslim wajib percaya pada adanya
(1983) dapat dilihat pada
hukum-hukum alam (sunnatullah) baik alam fisik
kejadian, 2) Dalil peraturan dan pemeliharaan, dan 3)
maupun alam psikis dan spritual yang terdapat dalam
Dalil gerak. Perhatiakan uraian berikut.
kehidupan,
1. Dalil kejadian
baik
kehidupan
individual
maupun
tiga pembuktian: 1) Dalil
kehidupan sosial. Sebagai muslim kita wajib taat dan
Manusia telah ada di dunia, namun manusia
patuh serta meyakini kebenaran hukum syariat Allah
mengakui bahwasanya dia terjadi bukan atas
yang disampaikan oleh Nabi Muhammad kepada
kehendaknya. Bukan dia yang menjadikan dirinya
manusia dan menjadikannya sebagai jalan hidup kita.
sendiri. Bukan dia yang membuat anak. Bumi
Jalan hidup yang dikehendaki Allah, menurut aqidah,
tempat hidupnya pun bukan dia yang membuatnya.
adalah jalan hidup Islam.
Sejak manusia lahir sudah mendapati keberadaan
Jalan hidup Islam itu disebut juga dengan
bumi. Langit pun telah menjadi atap tempat
istilah syariat Islam.. Dan karena syariat Islam pula
berlindung, dan tangannya tidak pernah ikut
adalah hukum Allah. Konsekwensinya adalah bagi
membinanya.
umat Islam yang secara teoritis dan praktis dengan
Segelintir manusia mengatakan aku tuhan,
bebas telah memilih Islam sebagai agamanya, tidaklah
meskipun mereka tidak mampu menjadikan seekor
ada jalan lain yang lebih baik yang harus ditempuhnya
nyamuk. Jelaslah bahwa segala sesuatu yang
selain berusaha sekuat tenaga mengikuti jalan hidup
terjadi, dari tidak ada menjadi ada, sebaliknya dari
Islam itu sebaik-baiknya (Osman Raliby, 1980).
yang ada menjadi tidak ada, semuanya dari Allah sebagai Tuhan Yang Maha Kuasa, Dialah yang merencanakan,
C. Pembuktian keberadaan Allah
mengadakan
bentuk di alam ini.
dengan
berbagai
Bangsa Arab
31
32
yang mula-mula menerima
jawabannya adalah Allah, Tuhan Yang Maha
Alquran dalam masyarakat yang masih sederhana, dianjurkan melihat unta, bagaimana dia dijadikan;
Kuasa. 2. Dalil Peraturan dan Pemeliharaan
langit bagaimana ia ditinggikan; gunung-gunung
Ketika seseorang masuk ke rumah, dilihatnya
bagaimana ia dipancangkan; dan bumi bagaimana
meja teratur, kamar tersusun,, makanan terhidang,
ia dihamparkan. Perhatikan Q.S. Al-Ghasyiah: 17-
tempat tidur yang bersih, dan ada pula ruang
20:
makan dan ruang tamu. Ada ruang kamar mandi dan sebagainya. Apalagi kalau dilihat teraturnya pekarangan
dan
tertatanya
bunga.
Maka
terlintaslah dalam pikiran orang itu bahwa semua yang teratur dan tertata rapi, ini ada yang mengaturnya. Lihatlah pula alam di sekitar kita, misalnya tetumbuhan, hewan, air dan udara semuanaya diperuntukkan kepada manusia. Artinya: “Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan?. Dan langit, bagaimana ia ditinggikan?. Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan?. Dan bumi bagaimana ia dihamparkan?.” Beberapa ayat disebutkan di atas mengandung makna bahwa dengan melihat kejadian alam dan sekitarnya, setiap orang yang berakal akan bertanya: “Siapa yang menajdikan semua ini? Dan
3. Dalil gerak Matahari bersinar setiap hari, bulan pun bercahaya pada malam tertentu dan bintang yang gemerlapan serta berbagai galaksi di angkasa luar, semuanya berjalan dan berputar pada porosnya mengikuti sunnatullah (hukum alam) yang telah ditentukan oleh sang Pencipta, Tuhan Yang Maha Kuasa tanpa mengalami kerusakan dan gesekan sedikit pun. Manusia bertanya: ‘Siapakah yang
mengatur dan menggerakkan
33
34
semua ini, begitu
4. Tulis dan terjemahkan surat al-Ikhlas dan ayat
indah dan tertib?. Jawaban atas pertanyaan tersebut hanya satu dan singkat jawabannya, Dialah Allah Swt.yang mengatur dan menggerakkan sampai waktu yang telah ditentukan pula oleh-Nya. 1.3. Penutup. Kebenaran Alquran dan Hadis sahih Nabi atau disebut dengan wahyu sifatnya mutlak atau tidak diragukan kebenarannya, karena sumbernya dari Allah. Lain halnya dengan kebenaran yang digali dengan pemikiran yang mendalam dan radikal yang disebut dengan kebenaran filsafat, sifatnya nisbi dan relatif. Mungkin kebenaran yang kedua disebutkan (kebenaran filsafat) berubah satu atau dua dasarwarsa berikutnya. Tugas: Jawablah pertanyaan berikut ini. 1. Terangkan perbedaan “kebenaran” menurut filsafat dengan agama! 2.
Uraikan empat dari tujuh Kemaha Esaan Allah dengan singkat!
3. Terangkan bukti-bukti keberadaan Allah dan berikan contoh!
Kursi!
35
36 Kepribadian Pendidikan Agama Islam. Direktorat Ketenagaan Direktorat Jenderal Pendidikan Nasional, bab 2
PERKULIHAN KE-3 TIK: Pada akhir pertemuan ini mahasiswa
2. Poerwadarminta, WJS. 1983. Kamus Bahasa
diharapkan mampu:
Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
1. Menjelaskan pengertian manusia.
3. Rasyid N.A. 1983. Manusia dan Konsepsi
2. Menulis terminologi dan istilah manusia
Alam. Jakarta: Karya Indah. bab 4
menurut ilmuwan dan Al-Quran.
4. Syihab, M.Quraisy. 1992. Membuikan Al-
3. Menguraikan proses kejadian manusia, sifatsifatnya dan martabatnya.
Quran. Bandung: Mizan. 5. -------. 1996. Wawasan Al-Quran. Bandung:
4. Menguraikan peranan manusia sebagai
Mizan
hamba Allah dan khalifah di bumi
6. Zaini, Syahminan. Tanpa Tahun. Mengenal Manusia Lewat Al-Quran. Surbaya: PT Bina
Pokok Bahasan: Konsep Manusia Menurut
Ilmu.
Islam Deskripsi
singkat:
Dalam
pertemuan
ini,
II. Pertanyaan Kunci:
mahasiswa akan mempelajari tentang pengertian
1. Jelaskan pengertian manusia!
manusia dan istilahnya, proses kejadiannya, sifat-
2. Tulislah terminologi dan istilah manusia
sifatnya, martabatnya, dan peranannya sebagai hamba Allah dan khalifah Allah di bumi.
menurut Alquran dan ilmuwan! 3. Uraikan kejadian manusia, sifat-sifatnya dan martabatnya di dunia!
I. Bahan Bacaan: 1. Hasanah, Uswatun dkk. Pembelajaran Matakuliah
4. Uraikan peranan manusia sebagai hamba Allah 2007. Acuan Pengembangan
dan khalifah-Nya!
37
38
2.1. Pendahuluan Manusia dengan proses kejadiannya berjalan berdasarkan dengan sunnatullah atau hukum alam. Sumber penciptaan dan proses kejadiannya perlu dipahami agar manusia hidup tidak sombong dan lupa diri dalam beribadah dan sebagai khalifah Allah di bumi. Dalam bab ini akan dibahas tentang: 1) Konsep manusia, 2) Terminologi dan Istilah manusia manurut ilmuwan dan Al-Quran, 3). Proses kejadian manusia, 4) Sifat-sifat manusia, martabat dan peranannya sebagai hamba Allah dan khalifah di bumi.
BAB II KONSEP MANUSIA MENURUT ISLAM
2.2. Penyajian A. Konsep Manusia Manusia
sebagai
ciptaan
Allah
yang
diamanahkan kepadanya sebagai khalifah juga sebagai hamba-Nya. Poerwadarminta (1983) memberikan pengertian manusia, yaitu makhluk yang berakal budi (lawan dari pada binatang)…..Berbeda pengertian manusia yang dikemukakan oleh Zakiyah Darajat dkk (1994) bahwa manusia dalam pandangan kebendaan
39
40
hanyalah merupakan sekepal tanah di bumi. Dari bumi
4. Makhluk yang berakal, sedhingga akal manusialah
asal kejadiannya, di bumi dia berjalan, dari bumi dia
yang membedakan dengan makhluk lain.
makan dan ke dalam bumi pula dia kembali. Pengertian manusia kedua di atas menguraikan
B. Terminologi dan Istilah Manusia
asal kejadian manusia, tempat dimana ia hidup dan ke
Nama lain daripada manusia menurut ilmuwan
mana berakhir hidupnya pula. Pendapat yang sama
seperti yang dikutip oleh Syahminan Zaini (1984)
dikemukakan oleh Syahminan Zaini
(1984) bahwa
dalam bukunya Mengenal Manusia Lewat Al-Quran
manusia adalah bagian dari alam besar yang ada di
dan Muhammad Daud Ali (1998) adalah sebagai
bumi,
berikut.
sebagian
dari
makhluk
yang
bernyawa….Demikian pula Abbas Mahmud al-‘Aqqad yang dikutip oleh Zaini bahwa manusia adalah orang yang bertanggungjawab, diciptakan dengan sifat-sifat ketuhanan. Dari
1. Linneaus mengatakan: “Manusia adalah “Homo Sapiens” = makhluk yang berbudi (berakal); 2. Raves mengatakan bahwa manusia adalah “Homo Loquen” = makhluk yang pandai berbahasa dan
beberapa
pengertian
manusia
yang
dikemukakan ilmuan di atas dapat disimpulkan bahwa manusia adalah: 1. Makhluk yang diciptakan dari tanah kemudian berproses mengikuti sunnatullah (hukum alam); 2. Makhluk yang bertanggungjawabatas tugas-tugas kekhalifahannya; 3. Makhluk yang mempunyai sifat-sifat ketuhanan yang terbatas;
menjelmakan pikiran dan perasaan dalam kata-kata yang tersusun; 3. Bergson mengatakan bahwa manusia adalah “Homo Faber” = makhluk yang pandai membuat alat pertukangan; 4. Aristoteles mengatakan manusia adalah “Zoon Politicon” = makhluk sosial; 5. Huizinga mengatakan bahwa manusia adalah “Homo Ludens” = makhluk yang suka main.
41
42
Menurut Quraisy Syihab (1996); Khaerul Umam (1986); ‘Abdul Baqi (1986) istilah manusia
Artinya: “Katakanlah: "Aku berlidung kepada
menurut Al-Quran ada tiga, yaitu:
Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia. Raja manusia. Sembahan manusia.”
1. Menggunakan kata yang terdiri atas huruf alif, nun, dan sin semacam insan, ins, nas, una, basyar,
2. Menggnakan kata basyar. Perhatikan: surat AlKahfi: 110:
dzurriyyat, dan bani adams. Perhatikan : Q.S. al‘Ashr: 2; Q.S. al-Zariyat: 56; dan Q.S. an-Nas: 1-3 sebagai berikut.
Artinya: “Sesungguhnya manusia itu benarbenar dalam kerugian.”
Artinya: “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.”
Artinya: “Katakanlah: Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: "Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa." Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya." 3. Menggunakan kata “Bani Adam”. Perhatikan Q.S. al-Isra’: 70
43
44 manusia memiliki dorongan untuk menyembah Allah; 5) manusia memiliki kemampuan
Artinya: “Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan. Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.” Alquran memandang manusia sebagai makhluk biologis, psikologis, dan sosial. Manusia sebagai basyar tunduk kepada takdir Allah sama dengan makhluk lain. Manusia sebagai insan atau annas
dan
kekuatan yang berlipat ganda, karena ia dikarunia akal, pikiran dan kehendak bebas, sehingga ia mampu
menahan
hawa
nafsu
dan
dapat
menciptakan keseimbangan dalam hidupnya; dan 6) manusia mampu mengenal dirinya sendiri. Jika manusia mengenal dirinya, ia akan mencari dan ingin mengetahui siapa penciptanya, mengapa ia diciptakan, dari apa ia diciptakan, bagaimana proses penciptaannya, dan untuk apa ia diciptakan.
bertalian dengan roh Ilahi, memiliki kekebabasan dalam
memilih
tunduk
atau
membangkang
terhadap perintah Allah. Murtadha Mutahhari (dalam Hasanah, 2007) berpendapat bahwa manusia adalah makhluk serba dimensi, yaitu: 1) secara fisik hampir sama dengan hewan, membutuhkan makan, minum, istirahat, dan menikah supaya ia dapat hidup, tumbuh, dan berkembang; 2) manusia memiliki sejumlah emosi yang bersifat etis,
yaitu ingin memperoleh
keuntungan dan menghindari kerugian; 3) manusia mempunyai perhatian terhadap keindahan; 4)
C. Proses Kejadian Manusia Kejadian manusia dalam pandangan Islam tidak terlepas dari figur Adam sebagai manusia pertama kata Quraisy Syihab (1996). Lebih lanjut Rifyal Ka’bah (1978:34) dalam Panji Masyarakat no 252, 1 Agustus 1978 mengatakan bahwa Al-Quran telah menyampaikan tentang proses kejadian manusia secara ilmiah dan terinci. Al-Quran menguraikannya dengan ungkapan yang simpel dan mudah dipahami serta dalam waktu yang sama juga cocok dengan penemuan baru.
Quraisy Syihab dengan
Rifyal
Ka’bah
(1996)
45
46
tidak sependapat
meniupkan ruh (ciptaan)-Ku, maka tunduklah
bahwa
Al-Quran
telah
menguraikan manusia secara rinci. Kata Quraisy
kamu kepadanya dengan bersujud.” Q.S. Shad: 71-72:
Syihab, Al-Quran hanya menyampaikan bahwa proses kejadian manusia dari segi bahan penciptaannya saja sebagai berikut: 1. Bahan awal manusia adalah tanah;
Artinya: “(Ingatlah) ketika Tuhanmu
2. Bahan tersebut disempurnakan; 3. Setelah
proses
berfirman kepada malaikat: "Sesungguhnya
penyempurnaannya
selesai,
Aku akan menciptakan manusia dari tanah."
ditiupkan kepada ruh Ilahi. Perhatikan: Q.S. alHijr: 28-29: Artinya: “Maka apabila telah Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya roh (ciptaan)Ku; maka hendaklah kamu tersungkur Artinya: “Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu
dengan bersujud kepadanya."
berfirman
Al-Quran
kepada
para
malaikat:
menguraikan
kejadian
manusia
"Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang
dalam dua tahap. Tahap pertama adalah kejadian
manusia dari tanah liat kering (yang berasal)
manusia dari tanah, Dan tahap kedua
dari lumpur hitam yang diberi bentuk.
manusia keturunan Adam.
kejadian
a. Kejadian manusia pertama Artinya:
“Maka
menyempurnakan
apabila kejadiannya,
Aku dan
telah telah
Kejadian
manusia
menjelaskan sebagai berikut:
pertama,
al-Quran
47
48
1. Allah menjadikan seorang manusia, sesudah itu
firman-Nya dalam Surat as-Sajadah ayat 7 dan
baru Allah menjadikan isterinya dari bahan yang sama. Dari kedua manusia
Surat al-Hijr ayat 28:
inilah
dikembang-biakkan Allah keturunannya yang banyak, seperti firman-Nya dalam Surat anNisaa ayat 1: Artinya: Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai penciptaan manusia dari tanah.
Artinya: Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang-biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu. 2. Penciptaan manusia pada awalnya adalah jasadnya yang dijadikan dari tanah, seperti
Artinya: “Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk.” 3.
Setelah
jasad
manusia
sempurna
Allah
meniupkan ruh ke dalam jasadnya, seperti firman-Nya dalam Surat al-Hijr ayat 29: “Maka apabila
Aku
telah
menyempurnakan
49
50
kejadiannya, dan telah meniupkan ke dalam ruh
Karena itu, manusia tidak akan pernah dapat
(ciptaan)-Ku, maka tunduklah kamu kepadanya
mengetahui sifat, keadaan dan unsur pokok ruh itu.
dengan sujud.”
Yang diketahui manusia dari ruh itu ialah bahwa
Dalam sebuah hadis Qudsi Allah berfirman:
dengan ruh itu manusia dapat menemukan,
“Tatkala ditiupkan ruh ke dalam jasad Adam,
mengingat, berpikir, mengetahui, berkehendak,
bergerak dan terbanglah ruh itu kepada Adam,
memilih, mencintai, membenci. (Sayyid Sabiq,
sehingga ia bersin dan mengucapkan “al-Hamdu
1984: 366).
lillah = segala puji bagi Allah”, lalu Allah
Pakar ilmu jiwa mengatakan bahwa yang dapat
menjawab: Allah memberi rahmat kepadamu
diketahui tentang ruh hanya gejala-gejalanya saja.
(Hadis riwayat Ibnu Hibban, al-Hakim dan
Atas dasar itulah disusun Ilmu Jiwa. Jadi, Ilmu
Addhia”).
Jiwa bukanlah ilmu tentang hakikat ruh, melainkan
Jelaslah bahwa ruh ditiupkan ke dalam jasmani setelah sempurna kejadiannya. Tetapi, dari apakah ruh
dijadikan
Tuhan?,
manusia
tidak
mengetahuinya, karena masalah ruh urusan Allah. Perhatikan Surat al-Israa ayat 85:
ilmu yang mengetahui gejala-gejalanya saja. b. Kejadian manusia keturunan (dari manusia pertama). 1) Keturunan manusia ini dijadikan oleh Allah dari air mani, seperti firman- Nya dalam surat asSajadah ayat 8:
Artinya: Dan mereka bertanya kepadamu tentang
Artinya: “Dia menjadikan keturunanya dari
roh. Katakanlah: "Roh itu termasuk urusan
saripati air yang hina (air mani).”
Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit."
51
52
2) Tentang air mani. Al-Quran menjelaskan bahwa
yang tidak berhasil menerobos dari jalan mulut
ia dari air yang memancar, seperti firman-Nya
vagina melalui terowongan menuju ke rahim
dalam Surat al-Qiyamah ayat 37:
tinggal di perjalanan dan penuh. Hanya satu sel saja dari zat cair yang kompliket ini yang kemudian
bisa
menjadi
anak
manusia.
Artinya: “Bukankah dia dahulu setetes mani
Bagaimana kita tak akan takjub menyaksikan
yang ditumpahkan (ke dalam rahim).”
begitu cocoknya pengetahuan modern dengan
Di ayat lain, surat al-insan ayat 2:
uraian al-Quran (Panji Masyarakat, nomor 252, 1 Agustus 1978). 3)
Kemudian al-Quran menjelaskan, bahwa sel yang akan menjadi manusia itu di simpan dalam suatu tempat (qaraar). Tempat ini
Artinya: “Kami menjadikannya dari air mani
disekitar daerah kandungan ibu, seperti firman
yang bercampur.”.
Allah dalam surat al-Mukminun ayat 12-14:
Kata ”Sualalah” dalam ayat di atas, dalam bahasa Arab berarti “sesuatu yang dikeluarkan” atau “yang keluar dari yang lain” atau ”suatu bagian yang terbaik”. Penyebab sel telur yang mendatangkan kehamilan adalah sel-sel yang sangat kecil sekali, yang pangjangnya kira-kira 1,1000 mm. Dari jutaan sel-sel yang keluar dari pria yang normal hanya satu yang akan jadi bibit. Sel-sel
53
54
Artinya: “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah”. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).”
shollallohu ‘alaihi wasallam telah bersabda kepada kami dan beliau adalah orang yang selalu benar dan dibenarkan: ’Sesungguhnya setiap orang diantara kamu dikumpulkan kejadiannya di dalam rahim ibunya selama empat puluh hari dalam bentuk nuthfah(air mani), kemudian menjadi ‘alaqoh(segumpal darah) selama waktu itu juga (empat puluh hari), kemudian menjadi mudhghoh(segumpal daging) selama waktu itu juga, lalu diutuslah seorang malaikat kepadanya, lalu malaikat itu meniupkan ruh padanya dan ia diperintahkan menulis empat kalimat: Menulis rizkinya, ajalnya, amalnya, dan nasib celakanya atau keberuntungannya. Maka demi Alloh yang tiada tuhan selain-Nya, sesungguhnya ada diantara kamu yang melakukan amalan penduduk surga dan amalan itu mendekatkannya ke surga sehingga jarak antara dia dan surga kurang satu hasta, namun karena taqdir yang telah ditetapkan atas dirinya, lalu dia melakukan amalan penduduk neraka sehingga dia masuk ke dalamnya. Dan sesungguhnya ada seseorang diantara kamu yang melakukan amalan penduduk neraka dan amal itu mendekatkannya ke neraka sehingga jarak antara dia dan neraka hanya kurang satu hasta, namun karena taqdir yang telah ditetapka atas dirinya, lalu dia melakukan amalan penduduk surga sehingga dia masuk ke dalamnya.” (HR. Bukhori dan Muslim)
”Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumapal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan duia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Suci Allah, Pencipta yang paling baik.” 4) Al-Quran menjelaskan pula bahwa Allah menjadikan manusia sejodoh, laki-laki dan perempuan, seperti firman-Nya dalam surat anNajmi ayat 45:
Artinya:
“Dan
bahwasanya
Dialah
yang
menciptakan berpasang-pasangan laiki-laki dan perempuan.” Rasulullah Saw dalam kitab Sahih Muslim bersabda, bahwa perkembangan manusia dalam rahim ibunya melalui proses secara bertahap, yaitu: ”Dari Abu Abdirrohman, Abdulloh bin Mas’ud rodhiyallohu’anhu, dia berkata: ”Rosululloh
55
56 5. Di samping akal, manusia dilengkapi Allah dengan
D. Sifat-Sifat Manusia, Martabat dan Peranannya sebagai Hamba dan Khalifah Allah. Berbagai rumusan tentang manusia telah pula diberikan orang. Salah satu di antaranya, berdasarkan
perasaan dan kemauan; 6. Secara individual manusia bertanggungjawab atas segala perbuatannya; 7. Berakhlak.
studi isi Al-Quran dan Hadis berbunyi bahwa manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang memiliki potensi
Uraian masing-masing unsur di atas adalah
untuk beriman kepada Allah, dengan mempergunakan
sebagai berikut:
akalnya mampu memahami dan mengamalkan wahyu
1). Makhluk yang paling unik, dijadikan dalam bentuk
serta mengamati gejala-gejala alam, bertanggungjawab
yang baik, ciptaan Tuhan yang paling sempurna.
atas segala perbuatannya dan berakhlak (Rasyid, 1983:
Manusia sebagai makhluk yang paling unik di
19) . Bertitik tolak dari rumusan tersebut, menurut
antara makhluk lainnya, seperti firman Allah
ajaran Islam, manusia dibandingkan dengan makhluk
dalam Q.S. at-Tin: 4):
lain, mempunyai berbagai ciri, antara lain ciri utamanya menurut Muhammad Daud Ali (1998: 1119) adalah:
Artinya:
1. Makhluk yang paling unik, dijadikan dalam bentuk
menjadikan manusia dalam bentuk yang
yang baik, ciptaan Tuhan yang paling sempurna; 2. Manusia memiliki potensi beriman kepada Allah; 3. Manusia diciptakan Allah untuk mengabdi kepadaNya; 4. Manusia diciptakan Allah untuk menjadi khalifahNya;
“sesungguhnya
Kami
telah
sebaik-baiknya.” Karena itu pula keunikannya dari makhluk ciptaan Tuhan yang lain dapat dilihat pada bentuk dan
struktur
tubuhnya,
gejala-gejala
yang
ditimbulkan jiwanya, mekanisme yang terjadi pada setiap organ tubuhnya, proses pertumbuhannya
57
58
melalui tahap-tahap tertentu. Hubungan timbal
melampaui batas itu memandang baik apa yang selalu mereka kerjakan.”
balik antara manusia dengan lingkungan hidupnya, ketergantungannya pada sesuatu, menunjukkan adanya kekuasaan yang berada di luar manusia itu
b. Zalim seperti firman Allah dalam Q.S.Ibrahim: 34
sendiri. Manusia sebagai makhluk, karena itu seyogyanya menyadari kelemahannya. Kelemahan manusia berupa sifat yang melekat pada dirinya disebutkan Allah dalam Al-Quran, di antaranya adalah sebagai berikut. a.
Artinya: “Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dan segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah).”
Melampaui batas. Perhatikan Q.S. Yunus
ayat12:
c. Tergesa-gesa seperti firman Allah dalam Q.S. Al-Isra’: 11
Artinya: “Dan apabila manusia ditimpa bahaya dia berdoa kepada Kami dalam keadaan berbaring, duduk atau berdiri, tetapi setelah Kami hilangkan bahaya itu daripadanya, dia (kembali) melalui (jalannya yang sesat), seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepada Kami untuk (menghilangkan) bahaya yang telah menimpanya. Begitulah orang-orang yang
Artinya:
“Dan
manusia
mendoa
untuk
kejahatan sebagaimana ia mendoa untuk kebaikan. Dan adalah manusia bersifat tergesagesa.” d.
Suka membatah seperti firman Allah dalam Q.S. al-Kahfi: 54
59
60 f.
Ingkar dan tidak berterima kasih seperti firman Allah dalam Q.S. Al-‘Adiyat: 6
Artinya: “Dan sesungguhnya Kami telah
Artinya: “sesungguhnya manusia itu sangat
mengulang-ulangi bagi manusia dalam Al
ingkar, tidak berterima kasih kepada
Quran ini bermacam-macam perumpamaan.
Tuhannya.”
Dan manusia adalah makhluk yang paling banyak membantah.” e. Berkeluh kesah dan kikir seperti firman Allah dalam Q.S. al-Ma’arij: 19-21.
Namun untuk kepentingan dirinya sendiri manusia harus senantiasa berhubungan dengan penciptannya, dengan sesama manusia, dengan dirinya sendiri, dan dengan alam sekitarnya. Oleh karena itu, manusia mempunyai beberapa potensi sebagai berikut. 1) Manusia
memiliki
potensi
(daya
atau
kemampuan yang mungkin dikembangkan) beriman kepada Allah. Sebab sebelum ruh (ciptaan) Allah dipertemukan jasad di rahim Artinya: “Sesungguhnya manusia diciptakan
ibunya, ruh yang ada di alam gaib itu ditanyai
bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ia
Allah, apakah mereka mengakui Allah sebagai
ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah. dan
Tuhan mereka? = Alastu birabbikum. Ruh
apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir.”
menjawab: Balaa syahidnaa artinya Engkau Tuhan kami. Dengan pengakuan seperti itu,
61
62
sesungguhnya sejak awal, dari tempat asalnya
Mengabdi
kepada
Allah
dapat
manusia telah mengakui Tuhan, telah bertuhan,
dilakukan manusia melalui dua jalur, jalur
berketuhanan.
penyaksian
khusus dan jalur umum. Pengabdian melalui
bahwa Allah adalah Tuhan ruh yang ditiupkan
jalur khusus dilaksanakan dengan melakukan
ke
dalam
Pengakuan
rahim
mengandung
dan
wanita
manusia
itu
yang
sedang
ibadah khusus yaitu segala upacara pengabdian
berarti
bahwa
langsung
kepada
Allah
yang
cara
dan
manusia mengakui pula kekuasaan Tuhan,
waktunya telah ditentukan oleh Allah sendiri.
termasuk
Sedang rinciannya dijelaskan oleh Rasul-Nya,
kekuasaan
Tuhan
menciptakan
agama untuk pedoman hidup manusia di dunia
seperti ibadah salat, zakat, shaum, dan haji.
ini. Ini bermakna pula bahwa secara potensial
Pengabdian melalui jalur umum dapat
manusia percaya atau beriman kepada ajaran
diwujudkan dengan melakukan perbuatan-
agama yang diciptakan Allah Yang Maha
perbuatan yang bermanfaat bagi diri sendiri
Kuasa.
dan masyarakat, dengan niat yang
2) Manusia diciptakan Allah untuk mengabdi
ikhlas
untuk mencari keridhaan Allah.
kepada-Nya. Tugas manusia untuk mengabdi
3) Manusia diciptakan Tuhan untuk menjadi
kepada Allah dengan tegas dinyatakan-Nya
khalifah-Nya di bumi. Hal itu dinyatakan
dalam al-
Allah dalam al-Quran surat al-Baqarah ayat
Quran surat al-Zaariyaat ayat 56:
30:
Artinya: “Tidak Kujadikan jin dan manusia melainkan mengabdi kepadaKu.”
63
64
Artinya: “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."
tidak sesuai dengan pola yang telah ditetapkan
Allah menciptakan manusia sebagai khalifah di bumi. Perkataan “menjadi khalifah” dalam ayat tersebut menurut H.M. Rasyidi (1972) mengandung makna bahwa Allah menjadikan manusia wakil atau pemegang kekuasaan-Nya mengurus dunia dengan jalan melaksanakan segala yang diridhai-Nya di muka bumi.
manusia mampu mengamati alam semesta,
Dalam mengurus dunia, sesungguhnya manusia diuji, apakah ia akan melaksanakan
Allah. Malapetaka, sebagai akibat salah urus akan dirasakan oleh manusia, juga oleh lingkungan hidupnya. Untuk
dapat
melaksanakan
tugasnya
menjadi kuasa atau khalifah Allah, manusia diberi akal pikiran dan kalbu, yang tidak diberi kepada makhluk lain. Dengan akal pikirannya
menghasilkan
dan mengembangkan ilmu,
yang benihnya telah “disemaikan” Allah sewaktu mengajarkan nama-nama (benda) kepada manusia (Adam) menjadi khalifah-Nya di bumi ini dahulu. Perhatikan firman Allah dalam Q.S. al-Baqarah ayat 31.
tugasnya dengan baik atau sebaliknya mereka malas. Mengurus dengan baik adalah mengurus kehidupan dunia ini sesuai dengan kehendak Allah,
sesuai
ditentukan-Nya,
dengan agar
pola
yang
telah
kemanfaatan
alam
semesta dan segala isinya dapat dinikmati oleh manusia
dan
makhluk
lainnya.
Kalau
sebaliknya, pengurusan itu tidak baik, artinya
Artinya: “Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepadaKu nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar!"
Dengan akal dan pemikirannya
65
66
yang
Artinya: “Dan katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir." Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek.
melahirkan ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia diharapkan mampu mengembangkan amanah Manusia
sebagai
khalifah-Nya
di
bumi.
diharapkan akan dapat mencapai
tujuan hidupnya memperoleh keridhaan Ilahi di dunia
ini,
sebagai
bekal
mendapatkan
keridhaan Allah di akhitat nanti. 4) Di samping akal, manusia dilengkapi dengan perasaan dan kemauan. Dengan akal dan kehendaknya manusia akan tunduk dan patuh
Di ayat lain
Surat al-Insan ayat 3 Allah
berfirman:
kepada Allah, menjadi muslim; tetapi dengan akal dan kehendaknya juga manusia tidak dapat dipercaya, tidak tunduk dan tidak patuh kepada kehendak Allah, bahkan mengingkariNya (kafir). Karena itu di dalam surat al-Kahfi ayat 29 Allah berfirman:
Artinya:
“Sesungguhnya
Kami
telah
menunjukinya jalan yang lurus; ada (manusia) yang bersyukur tapi ada pula yang kafir.” Allah
telah
menunjukkan
jalan
kepada
manusia. Manusia dapat mengikuti jalan itu, dapat pula tidak mengikutinya. Memang, dengan kemauan atau kehendaknya yang bebas manusia dapat memilih jalan yang akan ditempuhnya. Namun tentang pilihannya itu, manusia wajib mempertanggungjawabkannya kelak di akhirat, pada hari perhitungan
67
68
mengenai baik buruknya perbuatan manusia di
dilihat dari Sunnah Nabi yang mengatakan
dunia ini.
bahwa beliau diutus untuk menyempurnakan
5) Secara individual manusia bertanggungjawab
akhlak manusia. Suri teladan yang diberikan
atas segala perbauatannya. Ini dinyatakan
Nabi semasa hayatnya merupakan contoh yang
Tuhan dalam firman-Nya yang kini dapat
seyogyanya diikuti oleh umat Islam. Selain
dibaca dalam Alquran surat Thur ujung ayat 21
dari keteladanan beliau, butir-butir akhlak banyak sekali terdapat dalam al-Quran. Ajakan akhlak yang berasal dari al-Quran dan Hadis berlaku
abadi,
selama-lamanya.
Perwujudannya kelihatan pada sikap yang Artinya: “Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka dan Kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya.
dilanjutkan dengan perbuatan baik atau buruk.
2.3. Penutup Manusia pertama (Nabi Adam) diciptakan dari tanah
kemudian keturunannya
berkembang dari
keturunan Adam dan Hawa. Dari kedua manusia 6) Berakhlak. Berakhlak adalah ciri utama manusia dibandingkan dengan makhluk lain. Artinya, manusia adalah makhluk yang diberi Allah kemampuan untuk membedakan yang baik dengan yang buruk. Dalam Islam kedudukan akhlak sangat penting, menjadi komponen ketiga agama Islam. Kedudukan itu dapat
inilah, manusia berkembang biak mengikuti ketetapan Allah, dan ditugaskan Allah sebagai khalifah di bumi dengan berpedoman kepada hokum-hukum Allah dan rasul-Nya.
69 Tugas:
70 1. Menguraikan
Jawablah pertanyaan di bawah ini! 1. Jelaskan pengertian manusia menurut bahasa, kamus, istilah, dan ilmuwan! 2. Tulis dan terjemahkan istilah manusia menurut ilmuwan dan Al-Quran berikut ayatnya masingmasing! 3. Terangkan proses kejadian manusia menurut ajaran Islam! 4. Kemukakan sifat-sifat manusia, peranan dan martabatnya!
sumber-sumber
hukum
Islam; 2. Menerangkan hukum nikah; 3. Menerangkan hukum warisan; 4. Menerangkan
hukum
bermuamalah
dengan bank konvensional; 5. Menerangkan
hukum
bermuamalah
hukum
bermuamalah
dengan asuransi; 6. Menerangkan dengan koperasi. 7. Menerangkan konsep HAM dalam Islam Pokok Bahasan: Hukum dan HAM dalam Islam Deskripsi singkat: Dalam pertemuan ini, mahasiswa akan mempelajari tentang, sumber-sumber hukum Islam, hukum nikah, hukum warisan, hukum bermuamalah dengan bank konvensional, hukum bermuamalah
PERKULIAHAN KE-4
dengan
asuransi,
dan
hukum
bermuamalah dengan koperasi, dan konsep HAM dalam Islam.
TIK: Pada akhir pertemuan ini mahasiswa diharapkan mampu: I. Bahan Bacaan
71
72
1. Ali, Muhammad Daud. 1998. Pendidikan
8. Ya’cub, Hamzah. 1984. Kode Etik Dagang
Agama Islam. Jakrta:
PT Raga Grafindo
Persada, bab 3
berekonomi). Bandung: CV Diponegoro.
2. Direktorat Pembinaan Badan peradilan Agama Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam Departemen Agama. 1991/1992. Kompilasi Hukum Islam DI Indonesia. Jakarta. 3. Hasanah,
Uswatun
Pembelajaran Kepribadian
dkk.
Matakuliah Pendidikan
2007.
Pengembangan Agama
Islam.
Pendidikan Nasional, bab 3
Mengenal Islam. Jakarta: El-Kahfi.
Kognisi Islam., Bandung: Alfabeta, bab 3
Diterjemahkan oleh
10. Zuhdi, Masyfuk. A991. Masailul Fiqhiyah. Jakarta: CV Haji Mas Agung.
II. Pertanyaan Kunci: 1. Uraikan sumber-sumber hukum Islam secara singkat yang saudara ketahui!
Fqhu
3. Terangkan bagian-bagian warisan yang telah ditetapkan Alquran!
5. Nurdin, K.H. Muslim dkk. 1996. Moral dan
1986.
Jakarta: PT Al Qushwa
2. Terangkan hukum-hukum nikah dalam Islam!
4. Ibrani, Jamal Syarif dan M.M. Hidayat. 2003.
Sayid.
9. Yunus, A.Saad. 1987. Hukum Kewarisan.
Acuan
Direktorat Ketenagaan Direktorat Jenderal
6. Sabiq,
Menurut Islam (Pola Pembinaan Hidup dalam
as-Sunnah.
Moh. Thalib dengan
judul: “Fikih Sunnah”. Bandung: PT al-Maarif. 7. Suryana, A. Toto dkk. 1996. Pendidikan Agama Islam. Bandung: Tiga Mutiara, 3
4. Terangkan hukum bermu’amalah dengan bank konvensional! 5. Terangkan
hukum
bermu’amalah
dengan
hukum
bermuamalah
dengan
asuransi! 6. Terangkan koperasi! 7. Terangkan konsep HAM dalam Islam!
73
74
BAB III HUKUM DAN HAM DALAM ISLAM
3.1. Pendahuluan Hukum atau peraturan yang telah ditetapkan Allah dan Rasul-Nya wajib dijalankan oleh manusia muslim agar hidupnya damai dan tertib. Selain hukum Islam, manusia sebagai bangsa dan warga masyarakat wajib mengikuti hukum yang telah ditetapkan oleh ulil amri (pemerintah) selama aturan dan ketetapan pemerintah
tidak
membawa
masyarakat
pada
kemudaratan atau kesesatan. Dalam bab ini akan diuraikan: 1) SumberSumber Hukum Islam, 2) Hukum Nikah, 3) Hukum
75
76
Bermuamalah dengan Bank
diakui kebenarannya oleh penelitian ilmiah, al-Quran
Konvensional, 5) Hukum Bermuamalah dengan
adalah kitab suci yang memuat firman-firman Allah,
Asuransi, 6) Hukum Bermuamalah dengan Koperasi,
sama benar yang disampaikan oleh malaikat Jibril
dan Hak Azasi Manusia. dalam Islam. Uraian masing-
kepada Nabi Muhammad sebagai Rasul Allah sedikit
masing
demi sedikit selama 22 tahun lebih, mula-mula di
Waris,
4)
Hukum
sub pokok bahasan di atas adalah sebagai
berikut.
Mekah kemudian di Madinah. Tujuannya, untuk menjadi pedoman atau petunjuk bagi umat manusia dalam
hidup
dan
kehidupannya
mencapai
kesejahteraan di dunia dan kebahagiaan akhirat. Al-Quran yang menjadi sumber nilai dan norma umat Islam itu menurut Muhammad Daud Ali (1998) terbagi ke dalam:
3.2. Penyajian A. Sumber Hukum Islam Syariah atau hukum Islam
1. 30 juz (bagian) yang sumbernya
2. 114 surat (bab)
secara umum ada dua: Al-Quran dan Hadis. Di antara
3. 6666 ayat
ulama ada yang mengatakan tiga. Selain yang dua
4. 74.499 kata atau 325.345 huruf (atau lebih
disebutkan dimasukkan ijtihad. Sumber hukum yang
tepat dikatakan 325.345 suku kata bila dilihat
ketiga meliputi ijma’ dan qiyas. Agar jelas masing-
dari sudut pandang bahasa Indonesia)
masing sub pokok bahasan di atas maka diuraikan
Nasaruddin Razak (dalam Daud Ali, 1998)
sebagai berikut.
mengatakan bahwa Al-Quran tidak disusun secara
1. Al Quran
kronologis. Lima ayat pertama diturunkan di Gua
Al-Quran adalah sumber ajaran Islam pertama dan utama. Menurut keyakinan umat Islam yang
Hira’ pada malam 17 Ramadhan tahun pertama sebelum hijrah
77
78
atau pada malam nuzulul Quran ketika Nabi
pada tanggal 9 Zulhijjah tahun ke-10 hijrah,
Muhammad berusia 40 tahun, sekarang kelima
kini ayat itu terletak pada surat al-Maidah ayat
ayat itu terletak pada awal surat al-‘Alaq 1-5.
tiga. Perhatikan Q.S. al-Maidah ayat 3:
Artinya: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” Ayat terkahir diturunkan di ‘Arafah, ketika Nabi Muahammad saw berusia 63 tahun
Artinya: “Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk
79
80
berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari ini, orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa, karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
surat dan ayatnya 11/30, 28/114 dan 1.456
Ayat-ayat al-Quran turun dalam dua periode, Mekah dan Madinah. Ayat atau surat yang turun sebelum Nabi hijrah ke Madinah disebut ayat atau surat Makkiyah, sedangkan ayat atau surat yang turun sesudah Nabi hijrah ke Madinah disebut ayat atau surat Madaniyah.
Makkiyah
pada
umumnya
pendek-pendek. Jumlah juz, surat dan ayatnya 19/30, 86/114, dan 4.780 ayat. Sedangkan
ayat-ayat
2. Ayat-ayat Makkiyah dimulai dengan katakata yaa
ayyuhannaas (hai manusia)
sedangkan ayat Madaniyah dimulai dengan kata-kata yaa ayyuhlladziina aamanuu (hai orang-orang yang beriman). 3. Ayat-ayat
Makkiyah
pada
umumnya
mengenai tauhid yakni keyakinan pada Kemahaesaan Allah, hari kiamat, akhlak dan kisah-kisah umat manusia di masa lalu, sedang ayat Madaniyah memuat masalah hukum,
keadilan,
masyarakat
dan
sebagainya. 4. Ayat-ayat Makkiyah diturunkan selama 12 tahun lebih sedang ayat-ayat Madaniyah selama 10 tahun lebih (Nasaruddin Razak,
Ciri-ciri kedua istilah tersebut: 1. Ayat-ayat
ayat.
Madaniyah
pada
umumnya panjang-panjang. Jumlah juz,
1977: 90). Sistematika
penyusunan
Al-Quran
ditetapkan oleh Allah sendiri melalui malaikat Jibril yang disampaikan kepada Rasul-Nya Muhammad, Dalam ilmu Usul Tafsir disebut Tauqifi
(Quraisy
Syihab,
1996:
34).
81
82
Sistematika Al-Quran tidak seperti buku
Menurut Quraisy Syihab (1996) dalam
(ilmiah), mengikuti metode tertentu. Oleh
bukunya “Membumikan Al-Quran” maksud
karena itu, bila kita membaca al-Quran,
sistematika
masalah
mempelajari dan memahami al-Quran sebagai
akidah
misalnya,
berdampingan
dengan soal hukum, sejarah umat yang lalu
demikian
adalah
agar
orang
satu kesatuan yang harus ditaati.
disatukan dengan nasihat, dorongan atau tanda-
Selama 23 tahun Alquran diturunkan, jika
tanda kebesaran Allah yang ada di alam
dikaji isinya, maka ada lima petunjuk isi al-
semesta. Soal perang berurutan dengan hukum
Quran secara garis besar:
minuman-minuman
a. Mengenai aqidah yang harus diyakini oleh
perjudian,
yang
memabukkan,
pemeliharaan anak
yatim
dan
perkawinan dengan orang musyrik. Misalnya surat al-Baqarah ayat 216 dan 221:
manusia b. Mengenai syari’ah = jalan yang harus diikuti manusia dalam berhubungan dengan Allah dan dengan sesama manusia demi kebahagiaan hidupnya di dunia dan di akhirat kelak. c. Mengenai akhlak = yang baik dan yang buruk manusia harus mengindahkannya dalam kehidupan, baik kehidupan individu
Artinya; “Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.”
maupun kehidupan sosial. d. Kisah-kisah
umat
manusia
di zaman
lampau. e. Berita-berita tentang zaman yang akan datang.
83
84 demikian, sunnah lebih luas dan umum dibandingkan dengan hadis. Sebab, sunnah
2. Hadis Hadis sumber ajaran Islam yang kedua.
meliputi perkataan, perbuatan dan sikap diam
Ayat-ayat al-Quran yang kandungannya umum
Nabi tanda setuju. Inilah sebabnya, mengapa
dirinci dalam hadis Nabi. Misalnya “Dirikan
untuk semua yang datang dari Rasulullah
salat dan keluarkan zakat”. Ayat ini hanya
(perkataan, perbuatan, dan sikap diam beliau)
memerintahkan
dan
biasa dipergunakan perkataan hadis. Dalam
mengeluarkan zakat, tetapi tidak dirinci salat
hubungan kajian ini, perlu ditambahkan, bahwa
apa dan berapa rakaatnya, demikian pula zakat,
sunnah atau hadis Nabi kini dihimpun dalam
tidak dirinci kapan dan berapa kadar harta itu
berbagai kitab hadis.
mendirikan
salat
dikeluarkan.
Sebagai sumber agama dan ajaran
Hadis menurut pengertian kebahasaan
Islam, hadis mempunyai peranan penting
adalah berita atau sesuatu yang baru. Dalam
setelah al-Quran sebagai kitab suci dan
ilmu hadis istilah tersebut berarti segala
pedoman hidup umat Islam diturunkan pada
perkataan, perbuatan dan sikap diam Nabi
umumnya dalam kata-kata yang perlu dirinci
tanda
dan
setuju
(taqrir).
Para
ahli
hadis,
dijelaskan
lebih
lanjut,
agar
dapat
umumnya, menyamakan istilah hadis dengan
dipahami dan diamalkan. Di dalam Alquran,
istilah sunnah. Namun, ada sementara ahli
Surat Al Hasyr ayat 7:
hadis
mengatakan
bahwa
istilah
hadis
dipergunakan khusus untuk sunnah qauliyah (perkataan Nabi), sedang sunnah fi’liyah (perbuatan)
dan sunnah
taqririyah
tidak
disebut hadis, tetapi sunnah saja. Dengan
85
86 oleh Nabi melalui sunnah beliau. Demikian juga halnya dengan zakat dan haji. 2. Sebagai penjelasan isi Alquran. Dengan
Artinya: ”Apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan Allah kepada RasulNya (dari harta benda) yang berasal dari penduduk kota-kota maka adalah untuk Allah, untuk Rasul, kaum kerabat, anakanak yatim, orang-orang miskin dan orangorang yang dalam perjalanan, supaya harta itu jangan beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu. Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat keras hukumannya.”
mengikuti
contoh
di
atas,
misalnya
mengenai salat. Di dalam Alquran Allah memerintahkan manusia mendirikan salat. Namun, di dalam ktab suci itu tidak dijelaskan mengenai banyaknya rakaat, cara, rukun dan syarat mendirikan salat. Nabilah
yang
menyebut
sambil
mencontohkan jumlah rakaat setiap salat, cara, rukun, dan syarat mendirikan salat. Demikian juga halnya dengan shaum dan
Ada tiga peranan hadis disamping alQuran sebagai sumber agama dan
sumber
ajaran Islam:
dalam
Alquran,
misalnya
mengenai salat. Ketentuan itu ditegaskan lagi
3. Menambahkan
atau
mengembangkan
sesuatu yang tidak ada atau samar-samar
1. Menegaskan lebih lanjut ketentuan yang terdapat
haji.
pelaksanaannya
dalam
sunnah
Rasulullah. Contoh: mengenai shaum. Di dalam Alquran terdapat ayat mengenai puasa Ramadhan, tetapi pelaksanannya ditegaskan dan dikembangkan lebih lanjut
ketentuannya di dalam Alquran. Contoh: adalah
larangan
Nabi
mempermadu
(mengawini) sekaligus atau mengawini pada
waktu
(bersamaan)
seseorang
perempuan dengan bibinya. Larangan ini tidak terdapat dalam larangan-larangan
87
88
perkawinan di surat an-Nisaa’ ayat 23.
perempuan dari saudara-saudaramu yang lakilaki; anak-anak perempuan dari saudarasaudaramu yang perempuan; ibu-ibumu yang menyusui kamu; saudara perempuan sepersusuan; ibu-ibu isterimu (mertua); anakanak isterimu yang dalam pemeliharaanmu dari isteri yang telah kamu campuri, tetapi jika kamu belum campur dengan isterimu itu (dan sudah kamu ceraikan), maka tidak berdosa kamu mengawininya; (dan diharamkan bagimu) isteri-isteri anak kandungmu (menantu); dan menghimpunkan (dalam perkawinan) dua perempuan yang bersaudara, kecuali yang telah terjadi pada masa lampau; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Perhatikan ayat tersebut.
Dilihat dari hikmah larangan itu jelas, bahwa larangan tersebut mencegah rusak atau putusnya hubungan silaturrahmi antara dua kerabat dekat yang tidak disukai oleh agama Islam.. Dengan larangan itu, Nabi seakan-akan mengisi “kekosongan” mengenai larangan perkawinan (Ali, 1998: 114-115). Melalui kitab-kitab hadis yang memuat sunnah Rasulullah, dikalangan Sunni terkenal Artinya: “Diharamkan atas kamu (mengawini) ibu-ibumu; anak-anakmu yang perempuan; saudara-saudaramu yang perempuan, saudarasaudara bapakmu yang perempuan; saudarasaudara ibumu yang perempuan; anak-anak
“kutubussittah” = enam kitab hadis, yaitu: 1. Kitab Sahih Bukhari 2. Kitab Sahih Muslim
89
90
3. Kitab Sunan Abu Daud
oleh para sufi sepanjang masa: “Hambaku
4. Kitab Sunan an-Nasaai
tidak pernah berhenti mendekatkan dirinya
5. Kitab Sunan At-Turmudzy
kepada-Ku melalui pengabdian yang bebas
6. Kitab Sunan Ibnu Majah
sampai Kucintai dia. Dan apabila telah
Tanpa
Sunnah
sebagian besar
isi
kucintai dia,
maka
Akulah
pendengaran
Alquran akan tersembunyi dari mata manusia..
dengan apa ia dengar, mata dengan apa ia
Di dalam Alquran tertulis misalnya perintah
lihat, tangan dengan apa ia berjuang, kaki
untuk mengerjakan salat. Tanpa sunnah, orang
dengan apa ia berjalan”
tidak
akan
tahu
bagaimana
cara
3. Ijtihad
mengerjakannya.
Sebagai sumber ajaran Islam yang
Selain hadis Nabi, ada hadis yang
ketiga,
kedudukan
akal
pikiran
manusia
disebut dengan hadis Qudsi yang tidak menjadi
menjadi syarat penting dalam sistem ajaran
bagian al-Quran, tetapi di dalamnya Tuhan
Islam. Di dalam kepustakaan, sumber ajaran
berbicara melalui Nabi, disampaikan dengan kata-kata Nabi sendiri. Meskipun hadis Qudsi
Islam yang ketiga ini disebut istilah ar-Ra’yu atau sering juga disebut kata ijtihad. Istilah
jumlahnya sedikit, tetapi peranannya sangat
terakhir disebutkan (ijtihad) diartikan dengan
penting sehingga menjadi dasar kehidupan
“usaha yang sungguh-sungguh yang dilakukan
spritual Islam bersama dengan beberapa surat
oleh seseorang atau beberapa orang yang mempunyai ilmu pengetahuan dan pengalaman
tertentu di dalam Alquran. Isi hadis Qudsi kebanyakan tentang hubungan langsung antara manusia
dengan
tertentu yang memenuhi syarat untuk mencari, menemukan dan menetapkan nilai dan norma
Tuhan seperti tersirat dalam Hadis Qudsi yang
yang tidak jelas atau tidak terdapat patokannya
terkenal yang sering diucapkan berulang-ulang
di dalam Alquran dan Hadis.” (Ali, 1998).
91
92
Pengertian ijtihad menurut Suryana dkk (1996)
1. Hukum yang tidak mempunyai dalil yang
agak berbeda yang disampaikan Muhamad
pasti;
Daud Ali di atas, yaitu: menggunakan seluruh
2. Bukan masalah hukum akal;
kesanggupan
3. Bukan masalah yang berhubungan dengan
menetapkan
dan
kemampuan
untuk
hukum
syara’
dengan
dari
Kitab
dan
mengeluarkan
jalan
Sunnah.
Selanjutnya, beliau mengatakan bahwa orang
ilmu kalam; 4. Bukan masalah yang sudah mempunyai dalil yang pasti.
yang melakukan ijtihad disebut “Mujtahid”
Ijtihad ada dua macam: 1) ijtihad
yaitu ahli fikhi yang menghabiskan seluruh
perorangan dan 2) ijtihad kelompok. Ulama
kesanggupannya
mujtahid
untuk
memperoleh
melakukan
memperhatikan
agama dengan jalan istimbath (mengeluarkan)
tingkatannya
hukum dari Alquran dan Sunnah.
tingkatan berikutnya. Urutan tersebut sebagai
kemudian
yang
dengan
persangkaan yang kuat terhadap suatu hukum
Kebenaran hasil ijtihad tidaklah mutlak,
dalil-dalil
ijtihad
berurut
1. Nash Alquran
benar, karena itu mungkin saja antara satu
2. Hadis mutawatir
mujtahid dengan mujtahid yang lain hasilnya
3. Hadis Ahad (yang sahih)
berbeda, karena perbedaan pengalaman, ilmu
4. Zhahir Quran dan Zhahir Hadis
hasil ijtihad mereka. Masalah masalah:
yang
kepada
berikut:
melainkan persangkaan yang kuat kepada
dan adat kebiasaan yang berpengaruh kepada
tinggi
Berijtihad tidak bisa dilakukan oleh siapa saja, tetapi hendaklah orang yang
dijtihadkan
adalah
berijtihad itu memiliki kapasitas dan kualifikasi ilmu yang memadai. Untuk itu, seorang
93
94
mujtahid harus memiliki kemampuan sebagai
mungkar, 3) fungsi pengaturan, yaitu berfungsi
berikut:
sebagai sarana untuk mengatur sebaik mungkin
1. Menguasai
ayat-ayat
dan
hadis-hadis
hukum; 2. Menguasai
dan memperlancar proses interkasi sosial sehingga
bahasa
Arab
dan
segala
gramatikalnya;
terwujudlah
masyarakat
yang
harmonis, sejahtera, dan aman. Kontribusi umat Islam dalam perumusan dan
3. Menguasai kaedah-kaedah ilmu Ushul;
penegakan hukum di Indonesia semakin jelas,
4. Menguasai soal-soal ijma’ (kesepakatan
antara lain: 1) UU No 1 1974 tentang
ulama);
Perkawinan; Peraturan Pemerintah Nomor 28
5. Menguasai ayat-ayat yang di-nasikh dan ayat-ayat yang di-mansukhkan; 6. Menguasai
Riwayah
UU Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan dapat
Agama; Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun
membedakan antara hadis sahih, hasan dan
1991 tentang Kompilasi Hukum Islam, UU
dha’if.
Nomor 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan
Ijtihad
ilmu
Tahun 1977 tentang Perwakafan Tanah Milik,
dewasa
hanya
Zakat, UU Nomor 17 Tahun 1999 tentang
dilakukan oleh pakar agama saja, tetapi juga
Penyelenggaraan Ibadah Haji, UU Nomor 41
melibatkan pakar-pakar yang lain yang relevan
Tahun 2004 tentang Waqaf, dan UU Nomor 3
dengan
Tahun 2006 tentang Perubahan
masalah
yang
ini,
dan
tidak
sedang
dibahas,
atas UU
Misalnya masalah kedokteran dan masalah
Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan
teknologi dan sebagainya.
Agama.
Perlu diingatkan, bahwa fungsi hukum Islam dalam kehidupan bermasyarakat meliputi 1) fungsi ibadah, 2) fungsi amar ma’ruf nahi
B. Pernikahan
95
96
Sebelum menguraikan hukum-hukum nikah,
papan dan dikhawatirkan terjerumus kepada
terlebih dahulu dijelaskan pengertian nikah, yaitu:
perzinaan. b. Nikah yang hukumnya sunnat (boleh) adalah bagi
1. Pengertian Nikah Nikah menurut bahasa berarti menghimpun, sedangkan
menurut
menghalalkan
istilah
pergaulan
berarti
antara
akad
laki-laki
yang dan
perempuan yang bukan muhrim dan menimbulkan hak dan kewajiban antara keduanya. Pernikahan dalam arti
orang yang berkeinginan menikah serta memiliki kemampuan sandang, pangan dan papan dan tidak dikhawatirkan terjerumus kepada kemaksiatan. c. Nikah yang makruh adalah nikah bagi orang yang tidak mampu lahir dan tidak mampu batin.
luas adalah suatu ikatan lahir dan batin antara dua
d. Nikah yang hukumnya haram adalah nikah bagi
orang laki-laki dan perempuan untuk hidup bersama
orang yang menikah bukan karena Allah, tetapi
dalam suatu rumah tangga dan untuk mendapatkan
karena hartanya saja, kecantikannya saja atau ada
keturunan yang dilangsungkan menurut ketentuan-
niat balas dendam atau menyakiti wanita yang
ketentuan syariat Islam. (Kompilasi Hukum Islam,
dinikahinya.
1991/1992) 2. Hukum Nikah Asal
hukum
3. Tujuan Nikah pernikahan
boleh,
tetapi
Pernikahan dalam Islam bertujuan selain
selanjutnya hukum itu sangat tergantung kepada
menghalalkan hubungan seksual dua orang yang
kondisi atau keadaan orang yang bersangkutan, karena
berbeda jenis kelamin, mendapatkan keturunan, juga
itu hukum nikah bisa wajib, sunnat, mubah, makruh
bertujuan untuk dalam arti luas, yaitu bagaimana
dan haram (Suryana dkk, 1996: 95).
mewujudkan generasi yang salih dan salihah serta
a. Nikah yang hukumnya wajib adalah nikah bagi
cerdas sebagai harapan kelangsungan pembangunan
orang yang telah cukup sandang, pangan dan
agama, bangsa dan negara dari pasangan suami-isteri
97
98
yang sakinah. Perhatikan firman Allah dalam Alquran
3). Bibi (saudara ibu, baik
Surat al-rum ayat 21:
perantaraan ayah dan ibu);
sekandung atau
4). Bibi (saudara ayah baik sekandung atau dengan perantaraan ayah atau ibu) 5). Anak perempuan dari saudara laki-laki terus Artinya: “Dan di antara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakan untukmu isteriisteri dari jenis kamu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benarbenar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.”
ke bawah; 6). Anak perempuan dari saudara perempuan terus kebawah. b. Diharamkan karena susuan a. Ibu yang menyusui b. Saudara
Rasulullah
bersabda: “Nikah itu sunnahku,
barang siapa membenci pernikahan, maka ia tidak termasuk umatku.” Dalam hadis Nabi yang lain: “Nikah itu setengah iman.”
perempuan
yang
mempunyai
hubungan susuan c. Diharamkan karena suatu perkawinan a. Mertua dan seterusnya ke atas, baik ibu dari keturunan maupun susuan b. Anak tiri, jika sudah campur dengan ibunya
4. Perempuan yang haram dinikahi Adapun perempuan yang haram dinikahi adalah:
c. Isteri ayah dan seterusnya ke atas d. Wanita-wanita yang pernah dikawini ayah, kakek sampai ke atas
a.. Diharamkan karena keturunan: Ibu ke atas; 1). Anak perempuan dan seterusnya ke bawah; 2). Saudara perempuan sekandung, seayah dan seibu;
e. Menantu dan seterusnya d. Diharamkan untuk sementara a. Pertalian nikah, yaitu perempuan yang masih dalam ikatan pernikahan, kalau
99
100
sudah dicerai dan habis masa iddahnya
1) Calon pasangan sumai-isteri, yaitu laki-laki
boleh dinikahi
muslim dan perempuan muslimah yang tidak
b. Talak baik kubra, yaitu perempuan yang
diharamkan untuk menikah
ditalak dengan talak tiga, haram dinikahi
2) Wali, yaitu orang yang bertanggungjawab
oleh bekas suaminya, kecuali telah dinikahi
menikahkan pengantin perempuan, baik wali
oleh laki-laki lain serta telah dicampuri,
nasab maupun wali hakim.
apabila cerai dan habis masa iddahnya
Wali nasab adalah wali yang ada hubungan
boleh dinikah oleh bekas suamniya yang
darah dengan permpuan yang akan dinikahkan.
pertama.
Urutan
c. Menghimpun dua perempuan bersaudara,
orang
yang
1. Ayah kandung
meninggal, maka
2. Kakek dari ayah
dinikah. d. Menghimpun
wali
bagi
perempuan yang dinikahkan sebagai beriktu:
apabila salah satu telah dicerai atau yang lainnya boleh
menjadi
3. Saudara laki-laki sekandung perempuan
lebih
dari
4. Saudara laki-laki seayah
berlainan agama, apabila perempuan itu
5. Anak
masuk Islam boleh dinikah.
sekandung
5. Pelaksanaan Nikah Pernikahan dinyatakan sah apabila lengkap
laki-laki
dari
saudara
laki-laki
6. Anak laki-laki dari saudara laki-laki seayah 7. Saudara laki-laki sekandung dari ayah
rukun-rukunnya, yaitu 1) Kedua calon pengantin,
8. Saudara laki-laki seayah dari ayah
2) wali, 3) dua orang saksi, 4) mahar atau mas
9. Anak laki-laki dari saudara laki-laki seibu
kawin, 5) ijab kabul
se ayah dari ayah
Masing-masing rukun nikah tersebut dijelaskan
10. Anak laki-laki dari saudara laki-laki seayah
sebagai berikut:
dari ayah
101
102
Urutan wali-wali di atas secara berurut
Mahar adalah hak perempuan (isteri), karena
diberlakukan mulai pertama sampai ke bawah,
itu
jika
isteri
tidak
memberikan
bila urutan pertama tidak ada atau berhalangan.
menyetujui
Sedangkan wali hakim adalah
wali yang
dengan suaminya, maka harta yang diperoleh
diangkat untuk menikahkan perempuan yang
dari mahar itu tetap menjadi milik isteri,
tidak memiliki atau karena sesuatu hal tidak
sehingga
ada wali nasab.
kemudian hari, harta yang diberikan sebagai
pemakainnya
apabila
terjadi
atau
bersama-sama
perceraian
di
3). Saksi, yaitu dua orang laki-laki dewasa yang
mahar tidak dijadikan harta yang dibagi dengan
menjadi saksi atas terjadinya suatu pernikahan
suaminya, atau apabila suami meninggal lebih
untuk menguatkan akad nikah yang terjadi dan
dahulu, maka mahar itu bukan harta pusaka
menjadi saksi keabsahan keturunan yang lahir
suami. Tetapi apabila isteri meridai harta
dari pernikahan tersebut.
mahar itu digunakan untuk berdua, maka harta
4). Mahar, yaitu pemberian pihak laki-laki kepada
itu menjadi milik bersama.
perempuan pada saat pernikahan. Jumlah dan
5). Ijab kabul. Ijab adalah ucapan penyerahan dari
jenis mahar tidak ditentukan oleh ajaran Islam,
wali perempuan kepada pihak laki-laki dan
tetapi dianjurkan untuk disesuaikan dengan
qabul adalah ucapan penerimaan pihak laki-
kemampuan laki-laki. Apabila pasangan itu
laki atas penyerahan perempuan dari walinya.
bercerai sebelum bercampur, maka laki-laki
Ucapan ijab qabul yang umum digunakan di
memiliki hak untuk menerima pengembalian
Indonesia antara lain sebagai berikut:
maharnya sebanyak seperduanya, tetapi apabila
Wali: Aku nikahkan engkau dengan anakku
perceraian itu terjadi sesudah bercampur, maka
(disebut nama pengantin perempuan) dengan
perempuan memiliki hak sepenuhnya terhadap
mas kawin (sebut jenis, jumlah) tunai. Qabul
mahar yang diterimanya pada saat pernikahan.
dari pengantin laki-laki: Aku terima nikahnya
103
104
(sebut nama perempuan) dengan mas kawin
memperlihatkan dan saling memberikan kasih
(sebut jenis, jumlah) tunai.
sayang (A. Toto Suryana, 1996).
Setelah ijab qabul dilakukan, maka sahlah pasangan itu sebagai suami-isteri. Masing-masing memiliki
hak
dan
kewajiban,
yaitu
suami
berkewajiban memberikan nafkah lahir batin, memberikan
sandang
pangan
dan
papan,
memberikan keamanan dan ketenteraman dalam keluarga. Sementara itu ia pun memiliki hak mendapatkan
pelayanan
dan
ketaatan
6. Hikmah Pernikahan Hikmah pernikahan, secara
garis besarnya
adalah: 1. Memelihara derajat manusia agar terhindar dari sifat-sifat kebinatangan 2. Menjaga
garis
keturunan
seperti
yang
dari
diperintahkan Rasul, bahwa “Aku bangga di
isterinya. Sedangkan isteri memiliki kewajiban
hari Kemudian kelak mempunyai umat yang
untuk mentaati suami, mengelola nafkah dan
banyak”
mengatur tata laksana rumah tangga dengan baik.
3. Mengembangkan kasih sayang seperti firman
Hak dan kewajiban suami isteri pada dasarnya
Allah: “Sebagian tanda-tanda kebesaran-Ku
seimbang dan bentuknya dapat dibicarakan dan
adalah menciptakan manusia berpasang-
disepakati bersama. Suami adalah pemimpin dalam
pasangan agar mereka rukun, sakinah penuh
keluarga yang membimbing dan memberi arah
cinta dan kasih sayang.
yang jelas dalam mencapai tujuan keluarga. Dalam memegang kepemimpinan tersebut suami dituntut untuk
berlaku
adil
dan
mengembangkan
musyawarah dalam keluarga, sehingga dalam keluarga
terjadi
komunikasi,
saling
105
106 Mawaris menurut bahasa perpindahan dari sesuatu kepada orang lain, baik perpindahan konkrit maupun abstrak. Adapun perpindahan yang konkrit misalnya perpindahan
perpindahan abstrak
harta seperti
benda.
Sedang
perpindahan
ilmu
pengetahuan (Yunus, 1987: 1). Menurut istilah mawaris adalah aturan yang berkaitan
dengan
pembagian
harta
pusaka,
pengetahuan tentang cara perhitungan yang dapat disampaikan kepada pembagi harta pusaka dan pengetahuan tentang bagian-bagian yang wajib dari harta peninggalan untuk setiap pemilik hak pusaka
PERKULIAHAN KE-6
(Suryana dkk, 1996: 111). Perkauliahan keenam masih lanjutan dari bab III (Hukum dan HAM dalam Islam).
Selanjutnya, dalam buku tersebut dijelaskan beberapa pengertian yang berkaitan dengan kewarisan sebagai berikut:
C. Kewarisan Islam Hukum
kewarisan
1. Pewaris adalah
hukum
yang
mengatur tentang pemindahan hak pemilikan harta peninggalan (tirkah) pewaris, menentukan siapa-siapa yang berhak menjadi ahli waris dan berapa bagiannya masing-masing (Kompilasi Hukum Islam, 1991/1992: 89).
adalah
orang
yang
pada
saat
meninggalnya atau yang dinyatakan meninggal berdasarkan meninggalkan
putusan ahli
Pengadilan waris
dan
Islam, harta
peninggalan. 2. Ahli waris adalah orang yang pada saat meninggal dunia mempunyai hubungan darah
107
108
atau hubungan perkawinan dengan pewaris,
tanggungjawabnya dari orang tua asal kepada
beragama Islam dan tidak terhalang karena
orang tua angkatnya berdasarkan putusan
hukum untuk menjadi ahli waris.
Pengadilan.
3. Harta
peninggalan
adalah
harta
yang
8. Baitul Mal adalah Balai Harta Keagamaan atau
ditinggalkan oleh pewaris baik yang berupa
kas negara..
harta benda yang menjadi miliknya maupun
Setelah mayat dikuburkan, keluarganya wajib
hak-haknya.
mengelola harta peninggalannya dengan langkah-
4. Harta warisan dalah harta bawaan ditambah
langkah: 1) Membiayai perawatan jenazahnya, 2)
bagian dari harta bersama setelah digunakan
Membayar
untuk keperluan pewaris selama sakit sampai
mengeluarkan zakat sebelum meninggal dunia, 3)
meninggalnya,
Membayar
biaya
pengurusan
jenazah,
zakatnya,
jika
utang-utangnya
si
mayat
apabila
belum
mayat
pembayaran hutang dan pemberian untuk
meninggalkan utang, 4) Membayar wasiatnya, jika si
kerabat (hibah).
mayat mewasiatkan sebelum meninggal dunia, dan 5)
5. Wasiat adalah pemberian suatu benda dari
Setelah dibayarkan semua,
tentukan sisa
harta
pewaris kepada orang lain atau lembaga yang
peninggalan milik mayat sebagai harta pusaka yang
akan berlaku setelah pewaris meninggal dunia.
dinamai tirkah atau harta yang akan dibagikan kepada
6. Hibah adalah pemberian suatu benda secara sukarela dan tanpa imbalan dari seseorang kepada orang lain yang masih hidup untuk dimiliki.
ahli waris masyat berdasarkan ketentuan hukum waris Islam. Seseorang berhak pusaka mempusakai disebabkan oleh hal-hal berikut:
7. Anak angkat adalah anak yang dalam hal
1. Perkawinan = adanya ikatan yang sah antara laki-
pemeliharaan untuk hidupnya sehari-hari, biaya
laki dan perempuan sebagai suami isteri. Keduanya
pendidikan
dan
sebagainya
beralih
109 memiliki hak waris mewarisi yang tidak terhalang oleh ahli waris manapun.
110 b.
Bagian Suami: 1) seperdua = jika isterinya tidak mempunyai anak, baik laki-laki maupun
2. Kekerabatan = hubungan nasab antara orang yang
perempuan atau cucu perempaun ke bawah, 2)
mewariskan dan orang yang mewarisi yang
seperempat = jika isterinya meninggalkan anak
disebabkan oleh kelahiran. Hubungan ini tidak
atau cucu. (dasar hukunya: tugas anda, tulis
akan terputus, karena yang menjadi sebab adanya
dan terjemahkan surat an-Nisaa’ ayat 12)
seseorang tidak bisa dihilangkan.
2. Pusaka dengan sebab kekerabatan ada tiga, yaitu:
3. Perwalian = kekerabatan yang timbul karena
anak
perempuan,
anak
laki-laki
membebaskan budak, dan kekerabatan yang timbul
perempuan dari anak laki-laki.
karena adanya perjanjian tolong menolong
a. Anak perempuan.
dan
sumpah setia antara seseorang dengan orang lain. Pembagian
harta pusaka dalam Islam telah
ditentukan dengan rinci dan jelas. Perincian dan penjelasannya sebagai berikut: 1. Pusaka dengan sebab perkawinan ada dua, yaitu
Bagian
anak
perempuan
dan
cucu
ada
tiga
kemungkinan: 1). Seperdua = jika ia sendiri saja, tidak ada saudaranya laki-laki (tugas Anda: tulis dan terjemahkan sebagian surat anNisaa’ ayat 11); 2) Dua pertiga = jika dua anak
Isteri dan suami.
perempuan ke atas dan tidak mempunyai
a. Bagian isteri ada dua macam: a) seperempat =
saudara
laki-laki
(tulis
dan
terjemahkan
jika suami tidak mempunyai anak, baik laki-
sebagian surat an-Nisaa’ ayat 11); 3). ‘Ashabah
laki maupun perempuan atau cucu perempuan
(sisa) = jika anak perempuan mempunyai
dari anak laki-laki terus ke bawah, b)
saudara laki-laki.
seperdelapan = jika suami mempunyai anak (Dasar hukumnya: tugas anda, tulis dan terjemahkan surat an-Nisaa’ ayat 12)
b. Anak laki-laki Anak laki-laki tidak termasuk ahli waris yang sudah ditentukan kadarnya, tetapi ia
111
112
termasuk ahli waris yang menerima sisa dari
d. Bagian ibu ada tiga macam: 1) Seperenam =
seluruh harta
pusaka
apabila
tidak ada
saudaranya seorang perempuan atau lebih. Anak laki-laki adalah ahli waris utama,
jika simayit mempunyai anak dan ahli waris lain (surat anterjemahkan
Nisaa’ ayat 11, tulis dan
sepotong
ayat
tersebut),
2)
kendatipun kedudukan dalam warisan sebagai
Sepertiga = jika simayit tidak mempunyai anak
penerima sisa, tidak pernah dirugikan, sebab ia
dan tidak ada ahli waris lain dasar hukumnya
dapat menghalangi ahli waris lain dengan hijab
surat an-Nisaa’ ayat 11, tulis dan terjemahkan
hirman-nya (hijab total) atau mengurangi
sepotong
penerimaan ahli waris lain dengan hijab
selanjutnya.(baca: A.Toto Suryana, 1996: 120)
nuqshan-nya.
ayat
tersebut).
Imformasi
e. Bagian ayah ada tiga macam: 1) Seperenam =
c. Cucu perempuan dari anak laki-laki
jika si mayit mempunyai anak dan ahli waris
Bagian cucu perempuan dari anak laki-laki: 1)
lain, 2) Seperenam dan ‘ashabah.
Setengah = jika ia seorang diri, 2) Dua pertiga
mendapatkan
= jika dua orang atau lebih dan tidak ada
mempunyai anak laki-laki maupun perempuan
saudara laki-laki, dan 3) Ashabah atau sisa, bila
ke bawah.
‘ashabah
Ayah
jika si mayit tidak
ia bersama dengan saudara laki-laki yang
g. Bagian kakek ada tiga macam: 1) Seperenam =
sederajat. Yang mendapat ashabah: 1) Cucu
jika si mayit mempunyai anak, 2) Seperenam
laki-laki dari anak laki-laki, 2) Ia mendapatkan
dan
semua harta warisan, jika tidak ada anak laki-
kedudukannya dengan ayah di atas)
laki(ayahnya)
dan
tidak
ada
saudaranya
perempuan yang sederajat., dan 3) Mendapat sisa dengan cara 2:1 jika ada saudara perempuan yang sederajat.
‘ashabah,
dan
3)
‘Ashabah
(sama
113
114 bank. Tetapi, akhir tahun 2003 yang lalu Majelis Ulama Indonesia telah mengeluarkan fatwa bahwa bunga bank konvensioanl “haram” dengan melalui penelitian dan pengawasan yang panjang. Akibat fatwa MUI tersebut oleh masyarakat Islam, khususnya para pakar dan cendikiawan muslim terbagi kepada dua kelompok: 1) mereka setuju dengan fatwa MUI. Dengan alasan bahwa lembaga yang legal seperti MUI yang mengeluarkan fatwa itu yang pengurusnya sarat dengan pakar-pakar atau cendikiawan Muslim, 2) tidak sependapat. Dengan
PERKULIAHAN KE-7
alasan bahwa bank syari’ah atau bank Islam yang ada Perkauliahan ketujuh masih lanjutan dari bab III (Hukum dan HAM dalam Islam).
sekarang belum sepenuhnya siap melayani para nasabah, sekiranya mereka mentransfer dananya dari bank konvensional ke bank Islam. Selain itu, fasilitas
D.
Hukum
Bermuamalah
dengan
Bank
Konvensional
yang dimiliki bank Islam belum selengkap yang dimiliki bank konvensional.
Dewasa ini, umat Islam hampir tidak bisa menghindari diri dari bermuamalah dengan bank konvensional yang memakai system bunga itu dalam segala aspek kehidupannya, termasuk kehidupan agamanya. Misalnya ibadah haji di Indonesia, umat Islam di Indonesia harus memakai jasa bank, apalagi dalam kehidupan ekonomi tidak bisa lepas dari jasa
Hemat kami sebagai dosen Pendidikan Agama Islam
di
Politeknik
Negeri
Ujung
Pandang
menyerahkan kepada masyarakat sebagai pengguna jasa bank, mereka yang memilih dan menentukan pilihannya,
di
lembaga
keuangan
mana
dikehendaki untuk bermuamalah dengan bank.
yang
115 Pandangan
ulama
yang
mengharamkan
116 dan
keharamannya)
seperti,
Pendapat
Majelis
bermuamalah dengan bank konvensional menurut
Tarjihmuhammadiyah di Sidoarjo Jawa Timur tahun
Masyfuk Zuhdi, 1991: 107-110) dan A. Toto Suryana,
1968. Sesuai dengan petunjuk Nabi dalam hadisnya
1996: 184) adalah sebagai berikut:
bahwa apabila kamu ragu-ragu terhadap sesuatu akan
Pendapat Abu Zahrah, Guru Besar Fakultas
kehalalannya dan keharamannya maka tinggalkanlah
Hukum Universitas Cairo Abul A’la al-Maududi
atau jangan kamu lakukan. Tetapi jika sangat
(Pakistan), Muhammad Abduh al-A’rabi, Penasehat
dibutuhkan (terpaksa) maka bermuamalah dengan
hukum pada Islamic Congres Cairo dan lain-lain
bank konvensional sekadarnya.
menyatakan bahwa bunga bank konvensional adalah riba nasiah (riba langsung) yang dilarang Islam.
E. Hukum Bermuamalah dengan Asuransi
Karena itu umat Islam tidak boleh bermuamalah
Di kalangan ulama dan cendikiawan Muslim
dengan bank yang memakai sistem bunga, kecuali
ada empat pendapat tentang hukum asuransi menurut
kalau dalam keadaan darurat atau terpaksa. Dan
Masyfuk Zuhdi (1991: 127-129) yang dikutip dari
mengharapkan lahirnya bank Islam
Fiqhi Sunnah dan Kode Etik Dagang Menurut Islam
yang tidak
menggunakan sistem bunga sama sekali. Sedang
ulama
yang
oleh Hamzah Ya’cub (1984: 295-310), membolehkan
mengharamkan
asuransi
dalam
segala
yaitu macam
bermuamalah dengan bank konvensional adalah
bentuknya sekarang ini, termasuk asuransi jiwa.
A.Hassan, pendiri dan pemimpin Pesantren Bangil
Ulama dalam kelompok ini adalah Sayyid Sabiq,
(Persis). Alasannya adalah bunga yang diberikan oleh
Abdullah al_Qalqili (mufti Yordania), Muhammad
bank tidak berlipat ganda seperti yang diharamkan
Yusuf al-Qardhawi (pengarang buku al-Halal wal
dalam al-Quran surat Ali Imran ayat 130:
Haram fil Islam), dan Muhammad Bakhit al-Muth’i
Ulama yang mengatakan bahwa bunga bank konvensional hukumnya syubhat (tidak jelas kehalalan
(mufti Mesir). Alasan-alasan mereka adalah: 1. Asuransi pada hakikatnya sama dengan judi
117 2. Mengandung unsur tidak jelas dan tidak pasti
118 1. Tidak ada nas al-Quran dan Hadis yang melarang
3. Mengandung unsur riba
asuransi
4. Mengandung unsur eksploitasi, karena pemegang
2. Ada kesepakatan/kerelaan kedua belah pihak
polis kalau tidak bisa melanjutkan pembayaran
3. Saling menguntungkan kedua belah pihak
preminya, bisa hilang atau dikurangi premi yang
4. Mengandung kepentingan umum, sebab premi-
telah dibayarkan.
premi yang terkumpul bisa diinvestasikan untuk
5. Premi-premi yang telah dibayarkan oleh para pemegang polis diputar dalam praktek riba
proyek-proyek
yang
produktif
dan
untuk
pembangunan.
6. Asuransi termasuk tukar menukar uang tidak
Asuransi termasuk akad kerjasama bagi hasil
dengan tunai. Hidup dan mati manusia dijadikan
antara pemegang polis dengan pihak perusahaan
obyek bisnis, yang berarti mendahului takdir
asuransi yang memutar modal atas dasar profit and
Tuhan Yang Maha Kuasa.
loss sharing. Mereka beralasan bahwa:
Ulama yang membolehkan semua asuransi
1. Asuransi termasuk koperasi
dalam prakteknya sekarang ini. Kelompok ulama yang
2. Disamakan dengan taspen.
mendukung pendapat ini adalah Abdul Wahab Khallaf,
3. Membolehkan asuransi yang bersifat sosial dan
Mushthafa Ahmad Zarqa’ (Guru Besar Hukum Islam
mengharamkan asuransi yang semata-mata bersifat
pada Fakultas Syariah Universitas Syiria, Muhammad
komersial.
Yusuf Musa (Guru Besar Hukum Islam pada
Muhammad Abu Zahrah (Guru Besar Hukum
Universitas r Cairo Mesir, dan Abdurrahman ‘Isa
Islam pada Universitas Cairo Mesir. Alasan beliau
(Pengarang
wa
membolehkan asuransi yang bersifat sosial pada
Ahkaamuhaa). Alasan mereka membolehkan asuransi
garis besarnya sama dengan alasan pendapat
termasuk asuransi jiwa adalah:
kedua; sedangkan alasan yang mengharamkan
buku
Al-Muamalat
al-Haditsah
Pendukung
kelompok
ini
adalah
119
120
asuransi yang bersifat komersial pada garis
yang kuat, saling memajukan antar anggota,
besarnya sama dengan alasan pendapat pertama.
sehingga
4. Menganggap asuransi itu syubhat (tidak jelas
pemerataan
kesejahteraan
dapat
dirasakan oleh masyarakat banyak.
hukumnya, antara halal dan haram). Alasannya
Dalam penyelenggaraan koperasi yang baik
adalah tidak ada dalil-dalil syar’i yang secara jelas
harus berdasarkan sendi koperasi secara umum,
mengharamkan ataupun menghalalkan asuransi.
yaitu:
Informasi
a. Saling menolong
selanjutnya,
baca
buku
“Masailul
Fiqhiyah oleh Masyfuq Zuhdi, hal. 130-132).
b. Tanggungjawab c. Keadilan d. Ekonomis
F. Hukum Bermuamalah dengan Koperasi
Pengertian Koperasi adalah organisasi ekonomi
e. Demokrasi
rakyat yang berwatak sosial, beranggotakan orang-
f. Kemerdekaan
orang atau badan hukum koperasi yang merupakan
g. Pendidikan
tata susunan ekonomi sebagai usaha berdasarkan
Apabila salah satu di antara tujuh sendi
atas asas kekeluargaan.
koperasi disebutkan di atas tidak terpenuhi,
Suryana dkk (1996: 185) mengatakan bahwa
misalnya tidak ada keadilan atau kejujuran bagi
koperasi sebagai lembaga ekonomi merupakan
pengurus koperasi maka lembaga ekonomi
aplikasi dari konsep ta’awun (kerja sama dan
seperti ini hilang berkahnya. Firman Allah
tolong menolong) yang sangat dianjurkan oleh
dalam sebuah Hadis Qudsi: “Aku memberikan
ajaran Islam. Keberpihakan kepada kesejahteraan
berkah
anggota sebagai suatu keluarga adalah sifat
pengurusnya tetap berlaku adil dan jujur
koperasi
dalam menjalankan kegiatananya, tetapi ketika
yang
mulia,
Jika
koperasi
ditata
sedemikian rupa dapat menjadi lembaga ekonomi
kepada
suatu
lembaga
yang
mereka
berkhianat, maka Aku
121
122
mencabut
seperti ini, kecuali Abu Hanifah yang
berkahnya kegaiatan itu.”
membolehkannya.
Masyfuk Zuhdi (1991:13) dalam bukunya “Masailul
Fiqhiyah”
Mahmud
Syaltut
mengutip
tentang
3. Syirkah wujuh adalah
kerja sama antara
pendapat
dua orang atau lebih untuk membeli
bagian-bagian
sesuatu tanpa modal uang, tetapi hanya
koperasi, yaitu:
berdasarkan kepercayaan para pengusaha
1. Syirkah abdan adalah kerja sama antara
dengan perjanjian profit and loss sharing.
dua orang atau lebih untuk melakukan
Keuntungan dibagi antara mereka sesuai
suatu usaha/ pekerjaan, yang hasilnya
dengan bagian masing-masing). Ulama
dibagi antara mereka menurut perjanjian,
Hanafi dan Hambali membolehkan syirkah
misalnya usaha konfeksi, bangunan, dan
ini, sedangkan ulama Syafi’i dan Maliki
sebagainya.
melarangnya,
membolehkan
Abu
Hanifah
syirkah
ini,
dan
Malik
sedangkan
Syafi’I melarangnya.
dua
orang
menurut
mereka
syirkah hanya boleh dengan uang atau pekerjaan, sedangkan uang dan pekerjaan
2. Syirkah mufawadah adalah antara
karena
atau
kerja sama untuk
4. Syirkah ‘inan adalah kerja sama antara dua
melakukan suatu usaha dengan modal uang
orang atau lebihg dalam pemodalan untuk
atau jasa dengan syarat sama modalnya,
melakukan suatu bisnis atas dasar profit
agamanya,
wewenang
and loss sharing sesuai dengan jumlah
melakukan perbuatan hukum, dan masing-
modalnya masing-masing. Dan syirkah
masing berhak bertindak atas nama syirkah.
macam ini disepakati oleh ulama tentang
Para imam mazhab melarang syirkah
kebolehannya dilakukan.
mempunyai
lebih
tidak terdapat dalam syirkah ini.
123
124 dan hukum bermuamalah dengan koperasi termasuk
G. Hak Asasi Manusia dalam Islam Manusia sebagai makhluk sosial dianugerahi hak dasar yang disebut hak azasi. Dengan hak azasi
masalah ijtihad dan diperselisihi hukumnya oleh ulama.
manusia merupakan suatu hak dasar yang melekat pada diri manusia, misalnya hak mendapatkan
Tugas:
perlindungan dan kemanan, hak mencari nafkah
Jawablah pertanyaan di bawah ini!
dengan bebas, hak mendapatkan pendidikan (Hasanah, 2007: 19).
Ijtihad menurut bahasa dan istilah!
Hak azasi menurut Islam merupakan anugerah Allah Swt, manusia diharapkan
1. Terangkan pengertian Al-Quran, Hadis dan
2. Terangkan rukun dan syarat-syarat nikah!
memanfaatkan
3. Terangkan siapa saja ahli waris dari pihak laki-
pemberian tersebut dengan baik. Oleh Karena itu,
laki dan perempuan yang mendapatkan warisan
kehendak dan petunjuk Allah sangat dibutuhkan
4. Berapa bagian masing-masing ahli waris!
dalam kehidupan manusia. Sebagai contoh manusia
5. Mengapa bagian anak-laki-laki lebih banyak
berhak mendapatkan kebahagiaan dan keamanan dalam hidupnya.
daripada bagian anak perempuan? 6. Terangkan hukum bermu’amalah dengan bank konvensional!
3.3 Penutup Sumber hukum Islam ada empat: 1) Alquran, 2) hadis, 3) Ijma’, dan 4) Qiyas. Selanjutnya, tatacara pernikahan dan kewarisan, cara dan tatacaranya telah ditetapkan dalan Alquran dan Hadis Nabi yang sahih (sah). Adapun hukum bermualamah dengan bank konvensional, hukum bermuamalah dengan asuransi
7. Kemukakan pandangan ulama tentang bunga bank Konvensional! 8. Terangkan
hukum
bermu’amalah
dengan
hukum
bermuamalah
dengan
asuransi! 9. Terangkan
asuransi dan koperasi!
125
126
Pokok Bahasan: Akhlak, Moral dan Etika Deskripsi
singkat:
Dalam
pertemuan
ini,
mahasiswa akan mempelajari tentang pengertian akhlak dan moral, perbedaan akhlak dengan moral, karakteristik etika Islam, dan aktualisasi akhlak dalam kehidupan
PERKULIAHAN KE-8 I. Bahan Bacaan: TIK:
Pada
akhir
pertemuan
ini
mahasiswa
diharapkan mampu: 1. Menjelaskan pengertian akhlak, moral dan etika 2. Menerangkan perbedaan
akhlak dengan
moral 3. Menguraikan karakteristik akhlak dalam Islam 4. Menguraikan kehidupan
aktualisasi
akhlak
dalam
1. Ali, Muhammad Daud. 1998. Pendidikan Agama Islam. Jakrta: PT Raga Grafindo Persada, bab 7 2. Djatnika, Rahmat. 1987. Sistem Ethika Islami (Akhlak Mulia). Surabaya: Ibrani, Jamal Syarif dan M.M. Hidayat. 2003. Mengenal Islam. Jakarta: El-Kahfi. 3. Hasanah, Uswatun dkk. 2007. Acuan Pembelajaran Matakuliah Pengembangan Kepribadian Pendidikan Agama Islam. Direktorat Ketenagaan Direktorat Jenderal Pendidikan Nasional, bab 4 4. Nurdin, K.H.Muslim, dkk. 1993. Moral dan Kognisi Islam. Bandung: CV Alfabeta, bab 7
127 5. Ya’qub, Hamzah. 1993. Etika (Pembinaan Akhlaqul Karimah, Pengantar. Bandung: Deponegoro
128
Islam Suatu
II. Pertanyaan Kunci: 1. Jelaskan pengertian akhlak, moral dan etika! 2. Terangkan perbedaan akhlak dengan moral! 3. Uraikan karakteristik etika dalam Islam! 4. Uraikan aktualisasi akhlak dalam kehidupan
BAB IV AKHLAK, MORAL DAN ETIKA
129
130 Dalam Kamus Bahasa Indonesia, moral diartikan
Pendahuluan Akhlak atau moral sangat dibutuhkan manusia
dengan
ajaran tentang baik dan buruk yang
diterima
umum
mengenai
perbuatan,
sikap,
dalam kehidupannya. Bila manusia tidak bermoral
kewajiban, budi pekerti, akhlak (Muhammad Daud
maka ia akan sengsara bahkan celaka. Sebaliknya, bila
Ali, 1998).
manusia bermoral yang baik akan dihargai atau
Hamzah Ya’cub (1993) mengatakan perkataan
diohormati oleh orang lain. Dengan demikian, moral
etika berasal dari bahasa Yunani ethos yang berarti
sangat penting dimiliki oleh setiap orang.
kebiasaan. Yang dimaksud etika adalah kebiasaan
Dalam bab ini akan dibahas tentang: 1) Pengertian
baik atau kebiasaan buruk. Dalam kepustakaan,
Akhlak, Moral dan Etika, 2) Perbedaan akhlak dengan
umumnya, kata etika diartikan sebagai ilmu.
moral, 3) Karakteristik akhlak dalam Islam, dan 4)
Makna etika dalam Kamus Bahasa Indonesia
Aktualisasi akhlak dalam kehidupan.
diartikan ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral atau
4.2. Penyajian
akhlak.
A. Pengertian Akhlak, Moral dan Etika Perkataan akhlak dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Arab, yaitu akhlaq, bentuk jamak dari kata khuluq, yang secara etimologis
B. Perbedaan Akhlak dengan Moral dan Etika. Perbedaan akhlak dengan moral dapat dilihat dalam tabel 1 berikut ini:
bermakna budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat (Rahmat Djatnika, 1987: 25). Selain istilah
Tabel 1. Terminologi Akhlak, Moral dan Etika
akhlak dikenal pula istilah moral dan etika. Perkataan moral berasal dari bahasa Latin mores, jamak kata mos yang berarti adat kebiasaan.
TERMINOLOGI Akhlak adalah Suatu ilmu yang menjelaskan arti baik dan buruk, menerangkan apa yang seharusnya dilakukan oleh sebagian manusia kepada lainnya menyatakan tujuan yang harus dituju oleh manusia dalam perbuatan mereka dan
131 menunjukkan jalan untuk melakukan apa yang harus diperbuat (Ahmad Amin)
132 Keseimbangan. Untuk jelasnya, perhatikan uraian berikut:
Moral adalah Istilah yang digunakan untuk menentukan batasbatas suatu sifat, perangai , kehendak, pendapat atau perbuatan yang layak dikatakan benar atau salah, baik dan buruk (Muhammad daud Ali)
1. Sebuah moral yang beralasan dan dapat
Etika adalah Sebuah tatanan perilaku berdasarkan suatu sistem tata nilai suatu masyarakat tertentu. Etika lebih banyak dikaitkan dengan ilmu atau filsafat. Sehubungan dengan itu yang menjadi standar baik dan buruk adalah akal manusia. (Rahmat Jatnika, 1992) Sumber: Pendidikan Agama Islam oleh Daud Ali, 1998
ritual absolut dogmatis yang dikenal oleh
dipahami. Moral Islam tidak bermakna dengan paham
agama Yahudi, dan yang diasumsikan oleh sebagian peneliti tentang moral sebagai suatu konsekwensi langsung bagi bahasa dakwah kepada moral dalam semua agama, namun
C. Karakteristik Akhlak dalam Islam Allah telah berkehendak bahwa akhlak dalam Islam memiliki karakteristik yang berbeda dan
mereka tidak mengetahui bahwa Islam justru kebalikan dari itu.
unik dari agama lain (Yahudi dan Nasrani).
Sesungguhnya Islam selalu bersandar
Perbedaannya adalah dengan karakteristik yang
pada penilaian yang logis dan alasan yang
menjadikannya sesuai untuk setiap individu, kelas
dapat diterima oleh akal yang lurus dan naluri
sosial, ras, lingkungan, masa dan segala kondisi.
yang
Yusuf Qardhawi (dalam Iberani, 2003: 115-119)
kebaikan dibalik apa yang diperintahkannya
mengatakan bahwa dalam bukunya “Pengantar
dan kerusakan dari terjadinya apa yang
Kajian Islam” ada tujuh karakter akhlak Islam,
dilarangnya. Disebutkan dalam Al-Quran surat
yaitu: (1) “Sebuah moral yang beralasan dan dapat
al-Angkabut ayat 45 Dan surat al-jumu’ah ayat
dipahami, (2) Moral universal, (3) Kesesuian dengan Fitrah, (4) Memperhatikan Realita, (5) Moral
Positif,
(6)
Menyeluruh,
dan
(7)
9:
sehat,
yaitu
dengan
menjelaskan
133
134 bahkan umat Islam dan umat-umat yang lain adalah sama dihadapan moral Islam yang universal. Dalam hal ini Al-Quran surat al-Maidah ayat 8:
Artinya: Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. Artinya: “Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan Artinya: “Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum'at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. 2. Moral Universal. Moral dalam Islam berdasarkan karakter manusiawi yang universal, yaitu larangan bagi suatu ras manusia berlaku juga bagi ras lain,
(kebenaran)
karena
Allah,
menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali
kebencianmu
terhadap
sesuatu
kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa
yang
kamu
kerjakan.
Akhlak Islam bebas dari segala tendensi
135 rasisme
kebangsaan,
kesukuan
136
maupun
golongan. 3. Kesesuian dengan Fitrah Islam datang membawa apa yang sesuai dengan fitrah dan tabiat manusia menyempurnakannya.
Islam
serta
mengakui
eksistensi manusia sebagaiamna yang telah diciptakan Allah dengan segala dorongan kejiwaan, kecenderungan fitrah serta segala yang telah digariskan-Nya. Islam menjadikan
Artinya: “Katakanlah: "Siapakah yang mengharamkan perhiasan dari Allah yang telah dikeluarkan-Nya untuk hamba-hamba-Nya dan (siapa pulakah yang mengharamkan) rezki yang baik?" Katakanlah: "Semuanya itu (disediakan) bagi orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia, khusus (untuk mereka saja) di hari kiamat." Demikianlah Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi orang-orang yang mengetahui.”
mulia dan membuat batasan hukum untuk-Nya
Maksudnya: perhiasan-perhiasan dari
agar dapat memelihara kebaikan masyarakat
Allah dan makanan yang baik itu dapat
dan individu manusia itu sendiri.
dinikmati di dunia ini oleh orang-orang yang
Islam membolehkan
manusia untuk
beriman dan orang-orang yang tidak beriman,
menikmati reski yang baik, perhiasan dan
sedang di akhirat nanti adalah semata-mata
mengesahkan kepemilikan pribadi. Namun
untuk orang-orang yang beriman saja.
syariat Islam tidak membenarkan hasrat naluri
Islam
dengan demi
segala
yang
menjaga
tabiat
jika barang-barang dan hal-hal yang najis atau
diperbolehkannya
merupakan perbuatan maksiat. Allah berfirman
manusiawi telah meletakkan konsep aturan dan
dalam al-Quran surat al-A’raf ayat 32:
batasan-batasan yang netral atau moderat, sikap berlebih-lebihan dan ekstrim akan menjurus kepada perangai binatang yang tercelah.
137 4. Memperhatikan Realita
melakukan
Di antara karakteristik moral Islam merupakan
akhlak
mengeluarkan
perintah
138
realistik, dan
tidak
pelanggaran
terhadap
musuh-
musuh mereka. 5. Moral Positif
larangannya
Islam tidak merelakan orang yang telah
kepada orang-orang yang hidup di “menara
berhias dengan moral Islam untuk berjalan
gading” atau orang-orang terbang melayang di
mengikuti trend sisial, berjalan mengikuti
awan-awan
arus, atau bersikap lemah dan menyerah
idealisme,
melainkan
memerintahkan kepada manusia yang memiliki
menghadapi peristiwa yang mengendalikan
dorongan dan nafsu, keinginan dan cita-cita,
hidupnya. Moral Islam menganjurkan untuk
kepentingan dan kebutuhan, juga memiliki
menggalang
kecenderungan dan hasrat biologis terhadap
meneruskan
kesenangan duniawi sebagaimana mereka juga
keyakinan
memiliki kerinduan jiwa kepada Allah yang
ketidakberdayaan dan pesimisme, malas serta
mengangkat derajat mereka.
segala bentuk penyebab kelemahan. Allah
Al-Quran tidak membebankan kepada manusia suatu kewajiban untuk mencintai
kekuatan, amal dan
usaha
cita-cita,
perjuangan
dan
dengan
penuh
melawan
sikap
berfirman dalam al-Aquran surat Maryam ayat 12
musuh-musuhnya, karena hal ini merupakan suatu hal yang tidak memiliki jiwa manusia, akan tetapi al-Quran memerintahkan kepada
Artinya: “Wahai Yahya, Ambillah kitab itu
orang-orang mukmin untuk berlaku
adil
dengan sungguh-sungguh penuh kekuatan).”
terhadap
rasa
musuh-musuhnya,
supaya
Islam menolak sikap
pasif dalam
permusuhan dan kebencian mereka terhadap
menghadapi kerusakan moral dan politik,
musuh-musuhnya
dekadensi moral dan agama, bahkan Islam
tidak mendorong untuk
139
140
memerintahkan kepada muslim untuk merubah
Di antara karakteristik akhlak Islam
suatu kemungkaran dengan “tangan-nya”,
adalah keseimbangan yang menggabungkan
jika ia tidak mampu maka dengan lisan-nya,
sesuatu
jika tidak mampu lagi maka dengan hati-nya.
kaharmonisan, tanpa sikap yang berlebihan
6. Menyeluruh
dengan
penuh
keserasian
dan
maupun pengurangan. Contoh keseimbangan
Jika sebagian orang menyangka bahwa
adalah sikap seimbang antar hak tubuh dan hak
moral dalam agama berkisar pada pelaksanaan
jiwa sehingga tidak merusak tubuh ataupun
ibadah-ibadah ritual seremonial, maka hal ini
menelantarkan ruh. Contoh lain adalah sikap
tidak tepat untuk dipredikatkan kepada akhlak,
seimbang dalam mengejar dunia dan akhirat.
karena
Islam menganggap dunia
akhlak
Islam
tidak
membiarkan
ini adalah ladang
kegiatan manusia hanya dalam ibadah saja.
untuk akhirat dan Allah telah menjadikan
Islam telah menggambarkan sebuah konsep
manusia sebagai khalifah di bumi, maka
moral dengan aturan
tertentu,
bahkan
tidaklah
menggariskan
manusia
dengan
menelantarkan kehidupan dunia, karena orang
dirinya sendiri dan hubungannya dengan
yang bahagia adalah orang yang beruntung
umatnya,
mencakup
dengan kebaikan dunia dan kebaikan akhirat.
hubungan manusia dengan alam semesta
Firman Allah dalam al-Quran surat al-Baqarah
secara global maupun detail dan untuk itu
ayat 201:
hubungan
maka
akhlak
Islam
pantas
mereka
merusak
atau
akhlak Islam meletakkan apa yang dikehendaki manusia dari adab susila yang tinggi dan ajaran yang luhur. 7. Keseimbangan
Artinya: “Dan di antara mereka ada yang berdoa: Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan di akhirat dan peliharalah kami
141
142
dari siksa api neraka. Mereka itulah orangorang yang mendapat bagian dari apa yang mereka usahakan; dan Allah sangat cepat perhitungan-Nya.”
a. Syukur, yaitu mengungkapkan rasa syukur kepada Allah atas nikmat yang telah diberikanNya. Ungkapan dalam bentuk kata-kata adalah dengan mengucapkan hamdalah setiap saat,
D. Aktualisasi akhlak dalam kehidupan
sedangkan bersyukur dengan perilaku adalah
Akhlak tidaklah semata-mata perbuatan manusia yang
menggunakan nikmat Allah susuai dengan
nampak atau lahiriah. Tetapi banyak aspek yang
kemestiannya, misalnya, nikmat mata, maka
berkaitan dengan sikap batin ataupun pikiran. Seperti
bersyukur dengan nikmat itu dilakukan dengan
akhlak diniyah yang berkaitan dengan berbagai aspek,
menggunakan mata untuk melihat hal-hal yang
yaitu pola perilaku kepada Allah, sesama manusia
baik, seperti membaca, mengamati alam dan
sampai pola perilaku kepada alam. (Toto Suryana dkk,
sebagainya
1996: 148).
Selain
itu,
yang
mendatangkan
beribadah
mahdah
manfaat. misalnya
mendirikan salat dengan tepat waktu, tidak menuda-nunda pelaksanaannya, mengeluarkan
1. Pola Perilaku Kepada Allah Akhlak yang baik kepada Allah berucap dan
zakat bila memenuhi syarat. Zakat harta atau
bertingkah laku yang terpuji terhadap-Nya. Baik
penghasilan (gaji), nisabnya 96 gram emas 23
melalui ibadah langsung maupun melalui sikap
karat, harga pergram mengukuti harga emas di
dan
mencerminkan
pasar, misalnya a Rp 200.000,-. Jadi 96 gram
hubungan atau komunikasi dengan Allah di luar
dikali dengan Rp 200.000,- = Rp 19.800.000,-
ibadah itu.
pertahun, dikeluarkan zakatnya 2,5%. Bila
perilaku
tertentu
yang
Berakhlak yang baik kepada Allah antara lain:
qadarnya tidak sampai kepada jumlah tersebut tidak kena zakat, tetapi keluarkan infaq atau
143
144
sadaqah juga setiap tahun. Firman Allah Swt.
Allah Yang Maha Agung. Sedangkan istigfar
dalam Alquran surat Albaqarah ayat 110:
melalui perbuatan dilakukan dengan cara: (1) berjanji dalam hati tidak mengulangi perbuatan jelek itu, (2) menyesali perbuatan jahat yang dilakukan, (3) meminta maaf langsung kepada
Artinya: ”Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Dan kebaikan apa saja yang kamu usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat pahala nya pada sisi Allah. Sesungguhnya Alah Maha Melihat apa-apa yang kamu kerjakan.”
d. Takbir, yaitu mengagungkan Allah dengan
b. Bertasbih, yaitu mensucikan Allah dengan
membaca ALLAAHU AKBAR Artinya Allah
ucapan, yaitu memperbanyak mengucapkan
Maha Besar. Mengagungkan Allah melalui
SUBHAANALLAH artinya Maha suci Allah,
perilaku adalah mengagungkan nama-Nya
serta
dalam segala hal, sehingga tidak menjadikan
menjauhkan
perilaku
yang
dapat
orang yang ditempati berbuat dosa, dan (4) mengikuti
perbuatan
jahat
itu
dengan
kebaikan.
mengotori nama Allah Yang Maha Suci,
sesuatu melebihi keagungan Allah. Tidak
misalnya kemusyrikan. Allah berfirman dalam
mengagungkan
Alquran surat al-A’la ayat 1:
keagungan Allah dalam berbagai konteks
yang
lain
melampaui
kehidupan, baik melalui kata-kata maupun Artinya: ”Sucikanlah nama Tuhanmu Yang
dalam tindakan. e. Do’a, yaitu meminta kepada Allah apa saja
Maha Tinggi.” c. Istigfar, yaitu meminta ampun kepada Allah
yang
diinginkan
dengan
mengemukakan
atas segala dosa yang pernah dibuat dengan
keinginan yang diharapkan itu dengan cara
mengucapkan
ASTAGFIRULLAAHAL
yang baik sebagaimana yang dicontohkan oleh
‘ADZIIM artinya aku memohon ampun kepada
Rasulullah. Doa adalah pembuktian kelemahan
145
146
manusia di hadapan Allah. Karena itu berdoa
lain lebih tinggi dari dirinya sendiri. Perilaku
merupakan inti dari ibadah. Orang yang tidak
yang baik ditampakkan dalam gerak-gerik dan
suka berdoa adalah orang yang sombong,
tingkah laku yang santun, firman Allah Q.S.
sebab ia tidak mengakui kelemahan dirinya di
Luqman ayat 18:
hadapa Allah. 2. Pola Perilaku kepada Manusia Pola perilaku terhadap manusia terdiri atas perilaku terhadap diri sendiri dan sesama manusia. Akhlah kepada diri sendiri adalah menyayangi diri sendiri dengan menjaga diri dari perbuatan buruk. Berakhlak kepada diri sendiri lebih banyak dilakukan dengan cara menjaga dan memelihara hati agar memiliki perasaan hati yang selalu ikhlas dan berhati bersih. Membersihkan hati berupa menahan dan mengendalikan keinginan-keinginan atau dorongan-dorongan hati yang terbawa oleh tarikan keburukan.
dan
perilaku
Pola perilaku yang baik terhadap orang lain merupakan gambaran hasil pengendalian diri. Jika hati telah bersih
akan muncul
pikiran-pikiran yang selalu positif dan melihat orang lain sebagai bagian dari dirinya, karena
Hati yang bersih akan melahirkan ucapan
Artinya: “Dan janglah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janglah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.”
yang
baik
yang
merupakan gambaran akhlak yang mulia. Ucapan yang baik digambarkan dalam tutur kata yang sopan dan dapat menempatkan orang
itu akan lahir rasa kasih sayang sebagai dasar hubungan antar manusia. Hubungan atas dasar kasih sayang ini akan melahirkan sikap yang baik kepada orang
147
148
lain dan sekaligus menghilangkan keresahan
sehingga merusak tata kehidupan manusia baik
dan kekecewaan diri sendiri.
rumahnya maupun lingkungannya. Firman Allah yang berkaitan dengan larangan merusak alam adalah Q.S. Q.S. Al-A’raf ayat 56
c. Pola Perilaku Terhadap Alam Seseorang muslim memandang alam sebagai
dan 85:
milik Allah yang wajib disyukurinya dengan cara menggunakan dan mengelola alam sebaik-baiknya agar dapat memberi manfaat bagi manusia. Pemanfaatan alam yang diajarkan Islam adalah pemanfaatan yang didasari sikap tanggungjawab, tanpa merusakkannya. Alam yang memberikan keuntungan tidak hanya diambil keuntungannya, tetapi dijaga agar alam tetap utuh dan lestari dengan cara memberikan kesempatan kepada alam untuk melakukan rehabilitasi atau membantunya untuk mempercepat pemulihannya kembali. Berakhlak kepada alam berarti menyikapi alam
Artinya: ”Dan janganlah kamu membuat
dengan cara memelihara kelestariannya. Karena itu
kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah)
Allah memberikan isyarat agar manusia dapat
memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya
mengendalikan dirinya dalam mengeksploitasi
dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan
alam,
yang rusak akan dapat
harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya
menghancurkan
rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang
sebab
merugikan
alam bahkan
manusia
sendiri. Akibatnya, banjir tidak dapat dielakkan
yang berbuat baik.”
149
150 Tugas:
Dan (Kami telah mengutus) kepada penduduk Mad-yan saudara mereka, Syu'aib. Ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak
ada
Tuhan
bagimu
selain-Nya.
1. Jelaskan pengertian akhlak dan moral menurut bahasa dan istilah serta ilmuwan! 2. Terangkan perbedaan akhlak dengan moral!
Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti
3. Uraikan karakteristik etika Islam!
yang
4. Uraikan aktualisasi akhlak dalam kehidupan!
nyata
dari
Tuhanmu.
Maka
sempurnakanlah takaran dan timbangan dan janganlah kamu kurangkan bagi manusia barang-barang takaran dan timbangannya, dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi sesudah Tuhan memperbaikinya. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika betul-betul kamu orang-orang yang beriman."
4.3. Pentutup Manusia wajib berakhlak baik kepada Allah sebagai
Jawablah pertanyaan di bawah ini!
Pencipta
maupun
kepada
makhluk-Ny.
Sebaliknya, berbuat dosa, merugikan orang lain, memaksakan kehendak dengan melanggar norma agama dan peraturan pemerintah serta merusak lingkungan seperti menebang hutan secara liar dilarang agama.
5. Tulis dan terjemahkan satu ayat dan satus tentang akhlak!
151 PERKULIAHAN KE-10
152 I. bahan Bacaan: 1. Ali, Muhammad Daud. 1998. Pendidikan
TIK: Pada akhir pertemuan ini mahasiswa
Agama Islam. Jakrta: PT Raga Grafindo
diharapkan mampu:
Persada, bab 9
1. Menjelaskan pengertian ilmu pengetahuan, teknologi dan seni 2. Menerangkan kedudukan akal dan wahyu dalam Islam 3. Menguraikan klasifikasi dan karakteristik Ilmu dalam Islam 4. Menerangkan kewajiban menuntut ilmu 5. Menguraikan peranan Ilmuwan terhadap lingkungan
2. Anshari, Saifuddin. 1986. Wawasan Islam (Pokok-Pokok tentang Islam dan Umatnya). Jakarta: Rajawali 3. Baiquni, Achmad. 1997. Al-Quran dan Ilmu Pengetahuan. Yogjakarta: Dana Bhakti Primayasa. 4. -------, 1983. Islam dan Ilmu Pengetahuan Modern. Jakarta: Pustaka 5. Ibrani, Jamal Syarif dan M.M. Hidayat. 2003. Mengenal Islam. Jakarta: El-Kahfi, bab 5
Pokok Bahasan: Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni dalam Islam Deskripsi singkat: Dalam pertemuan ini, mahasiswa akan mempelajari tentang pengertian iptek dan seni, kedudukan akal dan wahyu dalam Islam, Klasifikasi dan karakteristik Ilmu dalam Islam, Kewajiban menuntu ilmu dan tanggungjawab ilmuwan terhadap lingkungan
6. Nasution, Harun. 1986. Akal dan Wahyu dalam Islam. Universitas Indonesia 7. -------, 1995. Islam Rasional.: Gagasan dan Pikiran. Bandung: Mizan 8. -------, 1974. Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya. Jakarta: Universitas Indonesia. 9. Raliby, Osman. 1881. Akal dan Wahyu. Jakarta: Dakwah
153
154
10. Syihab, M.Qurais. 1996. Wawasan Al-Quran. Bandung: Mizan 11. -------, 1996. Membumikan Al-Quran (Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan Masyarakat). Bandung: Mizan
II. Pertanyaan Kunci: 1. Jelaskan pengertian ilmu, pengetahuan, teknologi dan seni! 2. Terangkan kedudukan akal dan wahyu dalam Islam! 3. Uraikan klasifikasi dan karakteristik Ilmu dalam Islam! 4. Terangkan, mengapa manusia wajib menuntut ilmu! 5. Uraikan lingkungan!
peranan
Ilmuwan
terhadap
BAB V ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN SENI DALAM ISLAM
155
156 Kata
5.1 Pendahuluan
“Iptek” terdiri atas tiga kata, ilmu,
pengetahuan, Menguasai
dan
mengamalkan
ilmu
pengetahuan dan teknologi serta seni bagi manusia merupakan tugas manusia sebagai khalifah dan hamba Allah di bum dalam mengikatkan kesejahteraan hidupnya. Oleh karena itu, ketiga hal tersebut merupakan soko guru dalam kehidupan baik dalam lingkungan industri, kantor, perusahaan maupun dalam dunia pertanian.
Ilmu dan pengetahuan serta Seni, 2) Kedudukan akal wahyu
dalam
teknologi.
Ilmu
adalah
pengetahuan yang jelas tentang sesuatu. Ilmu merupakan
keistimewaan
yang
menjadikan
manusia lebih unggul dibanding dengan makhlukmakhluk
lain
dalam
menjalankan
fungsi
kekhalifahannya. Menurut al-Quran ilmu tediri atas dua macam. Pertama, ilmu ladunni, yaitu ilmu yang diperoleh tanpa upaya manusia. Kedua ilmu kasbi, yaitu ilmu yang diperoleh karena usaha
Dalam bab ini akan diuraikan: 1) Pengertian
dan
dan
Islam,
3)
Klasifikasi
dan
karakteristik Ilmu dalam Islam, 4) Kewajiban menunut Ilmu, dan 5) Tanggungjawab ilmuwan terhadap lingkungan. Uraian masing-maisng sub pembahasan di atas akan dipaparkan berikut ini.
manusia. Pembagian ini disebabkan karena alQuran memandang terhadap hal-hal yang “ada” tetapi tidak diketahui melalui upaya manusia sendiri. Ada wujud yang tidak tampak. Dengan demikian,
obyek ilmu
nonmateri, fenomena dan nonfenomena (Quraisy Syihab, 1998: 434-436) Pengetahuan
5.2. Penyajian Uraian kelima sub pokok bahasan disebutkan di atas adalah sebagai berikut.
meliputi materi dan
adalah
pemahaman
terhadap
suatu subyek mengenai obyek yang dibahas. Yang dimaksud
subyek
adalah manusia
sebagai
kesatuan berbagai macam kesanggupan (akal, panca indera dan sebagainya) yang digunakan
A. Pengertian Ilmu, Pengetahuan, Teknologi dan Seni
untuk mengetahui sesuatu. Obyek di sini adalah
157
158
benda atau hal yang diselidiki, yang merupakan
merupakan hasil dari teknologi, walaupun secara
realitas bagi manusia yang menyelidiki (Anshari,
umum sering diasosiasikan sebagai teknologi.
1987: 43). Pengetahuan merupakan proses dari
Ketersediaan lahan
usaha manusia untuk tahu. Pekerjaan tahu tersebut
mengantarkan
adalah hasil dari kenal, sadar, insaf, mengerti, dan
memanfaatkan alam ini yang telah ditundukkan
pandai. Pengetahuan itu semua milik atau isi
Allah.
yang diciptakan Allah
manusia
berpotensi
untuk
pikiran, demikian penjelasan menurut Iberani Seni adalah keindahan. Ia merupakan ekspresi
(2003: 99). Karena itu, ilmu dan pengetahuan suatu kesatuan yang tak terpisahkan setelah melalui beberapa proses usaha dan upaya manusia secara
adalah
ilmu
menerapkan
ilmu
pengetahuan
memanfaatkan
alam
bagi
tentang
kesejahteraan
cara untuk dan
kenyamanan manusia (Quraish Shihab, 1996: 441). Berbeda pengertian teknologi yang dikemukakan oleh Baiquni (1983: 7) bahwa teknologi ialah penerapan
sains
secara
sistematis
mengungkapkan keindahan. Ia lahir dari sisi terdalam
sadar, terencana dan bertanggungjawab. Teknologi
jiwa dan budaya manusia yang mengandung dan
untuk
memperngaruhi alam di sekeliling kita dalam suatu
Dengan demikian mesin atau alat canggih yang digunakan manusia bukanlah teknologi, tetapi
yang
kecenderungan kepada Shihab,
1996:
441).
yang
didorong
oleh
indah (Quraish
Kemampuan
berseni
merupakan salah satu pembeda manusia dengan makhluk lain. Dengan demikian, Islam mendukung kesenian selama penampilannya mendukung fitrah manusia yang suci atau penampilannya tidak menyalahi syariat Islam (porno aksi). B. Kedudukan Akal dan Wahyu dalam Islam
proses produktif ekonomis untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi umat manusia.
manusia
Kata “akal” yang sudah menjadi bahasa Indonesia itu berasal dari bahasa Arab, yaitu al’aql. Artinya pikiran atau intelek (daya atau proses pikiran yang
lebih
tinggi
berkenaan
dengan
ilmu
159
160
pengetahuan). Daud Ali (1998) mengatakan bahwa
itu wahyu juga mengandung makna bisikan, isyarat,
kedudukan akal berarti peranan akal dalam Islam
tulisan dan kitab. Selanjutnya al-wahy mengandung
tinggi sekali, karena akallah wadah yang menampung
makna pemberitahuan secara tersembunyi dan dengan
aqidah, syari’ah serta akhlak dan menjelaskannya. Kita
cepat. Namun, dari sekian banyak arti itu, wahyu lebih
tidak pernah memahami Islam tanpa mempergunakan
dikenal dalam arti “apa yang disampaikan Allah
akal, Dan dengan mempergunakan akalnya secara baik
kepada para Nabi.” Dengan demikian, dalam kata
dan benar, sesuai dengan petunjuk Allah, manusia
wahyu terkandung arti penyampaian firman Allah
akan merasa selalu terikat dan dengan sukarela
kepada orang pilihan-Nya agar diteruskan kepada
mengingatkan diri pada Allah.
umat manusia untuk dijadikan pegangan hidup. Firman
Dengan mempergunakan akalnya, manusia
Tuhan itu mengandung ajaran, petunjuk dan pedoman
dapat berbuat, memahami dan mewujudkan sesuatu.
yang diperlukan umat manusia dalam perjalanan
Karena posisinya demikian , dapatlah dipahami kalau
hidupnya baik di dunia maupun di akhirat nanti.
dalam ajaran Islam ada ungkapan yang menyatakan:
Dalam Islam wahyu yang disampaikan kepada Nabi
akal adalah kehidupan, hilang akal berarti kematian
Muhammad, semuanya tersimpan dengan baik dalam
(Osman Ralibi, 1981: 37). Namun, kedudukan dan
al-Quran.
peranan akal dalam ajaran Islam, tidak boleh bergerak dan
berjalan
tanpa
bimbingan
wahyu
Jadi, dapat disimpulkan bahwa kedudukan akal
yang
dan wahyu merupakan sokoguru dalam ajaran Islam.
membetulkan akal dalam gerak-geriknya kalau ia
Namun, segera harus ditegaskan bahwa dalam sistem
menjurus ke jalan yang nyata-nyata salah karena
ajaran agama Islam, wahyulah yang pertama dan
berbagai pengaruh. Karena itulah Allah menurunkan
utama, sedang akal adalah yang kedua. Wahyulah,
petunjuk-Nya berupa wahyu.
baik yang langsung yang kini dapat dibaca dalam kitab
Kata “Wahyu” berasal dari kata bahasa Arab al-wahy, artinya suara, api dan kecepatan. Disamping
suci al-Quran maupun yang tidak langsung melalui sunnah Rasulullah
yang kini dapat dibaca dalam
161 kitab-kitab hadis sahih, yang memberi tuntunan, arah dan bimbingan pada akal manusia. Oleh karena itu pula,
akal
manusia
harus
dimanfaatkan
dan
dikembangkan secara baik dan benar untuk memahami wahyu dan berjalan sepanjang garis-garis yang telah ditetapkan Allah dalam wahyu-Nya dan sunnah Rasul dalam hadisnya.
C. Kalsifikasi dan Karakteristik Ilmu dalam Islam Akal menghasilkan ilmu dan ilmu berkembang dalam masa keemasan sejarah Islam. Supaya dapat dipelajari dengan baik dan benar, ilmu perlu diklasifikasikan. Muhammad Daud Ali (1998: 388) mengatakan sejak al-Kindi di abad III H samapai Syah Waliyullah dari Delhi pada abad ke-12, generasi demi genearsi sarjana Muslim telah mencurahkan pikiran dan kemampuannya untuk membuat klasifikasi ilmu dalam Islam secara rinci. Adapun klasifikasi ilmu yang telah dibuat oleh para ilmuwan muslim dapat dilihat dalam tabel berikut.
162 Tabel 1. Klasifikasi dan Karakteristik Ilmu KLASIFIKASI ILMU
KARAKTERISTIK ILMU
Al-farabi: 1. Dimasukkan sebagai 1. Ilmu Bahasa petunjuk umum ke arah 2. Logika bagian ilmu, sehingga 3. Ilmu-Ilmu para pengkaji dapat Matematis memilih subyek yang 4. Metafisika benar-benar membawa 5. Ilmu politik, manfaat bagi dirinya. Ilmu Fikhi dan 2. Memungkinkan Ilmu Kalam. seseorang belajar tentang (Masing-masing hirarki ilmu dst. (tugas, klasifikasi ilmu lihat: Muhammad Daud tersebut dirinci Ali, 1998: 390) lagi dalam berbagai sub bagian) Algazali: Tidak ada 1. Ilmu-ilmu teoritis dan praktis 2. Ilmu yang dihadirkan dan ilmu yang dicapai 3. Ilmu-ilmu keagamaan dan ilmu-ilmu intelektual, 4. Ilmu fardhu ‘ain (kewajiban setiap orang) dan ilmu fardhu kifayah (kewajiban
163
164
masyarakat). Tugas: baca, Muhammad Daud Ali, 1998: 391 dan Osman bakar, 1997: 234-237) Tugas anda, baca, Asy-Syirazi: 1. Ilmu-ilmu Pendidikan Agama Islam Filosofis (Ilmu- oleh Muhammad Daud Ali, ilmu halaman 393-394) kefilsafatan) 2. Ilmu-Ilmu nonfilosofis. Selanjutnya tugas anda, baca, Pendidikan Agama Islam oleh Muhammad Daud Ali, halaman 393394) Sumber: Hasil Olahan buku ”Pendidikan Agama Islam”, oleh Daud Ali 2008
dan berulang-ulang al-Quran menyatakan bahwa alam semesta diciptakan dan ditundukkan bagi kepentingan manusia, seperti yang disebutkan pada awal surat al-Jatsiyah ayat 13:
Artinya:” Dan Dia menundukkan untukmu apa yanga da di langit dan apa yang ada di bumi semuanya (sebagai rahmat) dari-Nya….”
Penundukan
yang
dimaksud
tersebut secara potensial,
dalam
terlaksana
ayat
melalui
sunnatullah (hukum-hukum yang ditetapkan Allah pada alam) dan kemampuan yang dianugerahkanNya pada manusia. Al-Quran menyebutkan sifat
Menelusuri
pandangan
al-Quran
tentang
dan ciri-ciri alam semesta, ditambahkan lagi antara
teknologi, mengundang kita untuk melihat sekian
lain:
banyak ayat yang berbicara tentang alam semesta.
1. Segala sesuatu di alam semesta mempunyai
Menurut para ahli terdapat sekitar 750 ayat
sifat, ciri dan hukum yang di dalam al-Quran
al_Quran yang berbicara tentang alam materi dan
surat ar-Ra’du ayat 8 disebut ukuran.
fenomenanya yang memerintahkan manusia untuk mengetahui dan memanfaatkan alam. Secara tegas
165
166
2. Semua yang berada di alam semesta tunduk
pernah terpuaskan yaitu keinginan menuntut ilmu
kepada-Nya. “Hanya kepada Allah-lah tunduk
dan keinginan memperoleh harta (Quraisy Syihab,
segala yang ada di langit dan yang ada di bumi
1996: 447).
baik secara sukarela maupun secara terpaksa
Doa yang dipanjatkan hendaklah berulang-
(Q.S.ar-Ra’d ayat 15). Q.S. Fushshilat ayat 11;
ulang diungkapkan serta diiringi dengan usaha dan
Q.S. Al-Baqarah ayat 31. (tugas, tulis ayat dan
kerja keras sambil bersabar menanti rahmat Allah.
terjemahnya ayat-ayat tersebut).
Jangan tergesa-gesa mau melihat hasil dari doa
Muhammad Daud Ali mengatakan bahwa alQuran
memerintahkan
manusia
untuk
yang kita panjatkan kepada Allah. Renungkan
terus
sebuah akronim berikut: DUIT (Doa, Usaha,
berupaya meningkatkan kemampuan ilmiahnya.
Ikhlas, Tawakkal).
Jangankan manusia (biasa) Nabi Muhammad pun sebagai Rasulullah diperintahkan selalu berusaha
E.
Kewajiban Manuntut Ilmu
dan berdoa agar pengetahuannya bertambah.
Kalau kita mengikuti pendapat Imam al-
Doanya dirimuskan Allah sendiri di ujung ayat 114
Gazali tentang klasifikasi ilmu, maka menuntut
surat Thaha yang berbunyi: Rabbi Zidnii ‘ilman
ilmu merupakan kewajiban manusia, laki-laki dan
warzuqenaa fahmaa. Yang artinya:”Ya Allah
perempuan, tua dan muda, orang dewasa dan anak-
tambahlah
selalu
anak menurut caa-cara yang sesuai dengan
diucapkan, dimohonkan kepada Allah agar ilmu
keadaan, bakat dan kemampuan. Bahwa menuntut
kita ditambah-Nya, sebab Dialah sumber segala
atau mencari ilmu merupakan kewajiban bagi
ilmu….Di samping itu pula perlu dikemukakan
setiap muslim dan muslimah (tanpa membedakan
bahwa
jenis kelamin) dasarnya terdapat dalam Al-Quran
ilmuku”.
manusia
Doa
ini
mempunyai
perlu
naluri
haus
pengetahuan, sebagaimana dilukiskan Rasulullah dalam sunnahnya, “Ada dua keinginan yang tidak
maupun dalam hadis Nabi.
167 Di dalam Al-Quran , pada awal penciptaan manusia
sebagai
khalifah
di
bumi,
Allah
168 keturunannya…(baca:
Muhammad
Daud
Ali,
1998: 402-407)
mengajarkan kepada Adam semua nama-nama benda adalah unsur-unsur pengetahuan, baik yang
F. Tanggungjawab Ilmuwan terhadap Alam
duniawi maupun yang ukhrawi. Tatkala Allah
Kehidupan makhluk-makhluk Tuhan saling
bertanya kepada para malaikat mengenai nama-
berkaitan. Bila terjadi gangguan yang luar biasa
nama benda yang telah diketahui Adam dan ia
terhadap salah satunya, maka makhluk yang berada
mampu menyebutnya, para malaikat mengaku
dalam lingkungan hidup itu pun akan terganggu pula.
bahwa mereka tidak tahu nama-nama benda itu,
Tuhan
karena dengan jujur malaikat mengatakan bahwa
keseimbangan dan keserasian. Oleh karena itu,
mereka hanya mengetahui apa yang diajarkan
keseimbangan dan keserasian tersebut harus dipelihara
Allah kepada mereka, tentang nama-nama benda
agar tidak mengakibatkan kerusakan.
menciptakan
segala
sesuatu
dalam
tidak diketahuinya. Karena Adam tahu dan mampu
Islam menegaskan bahwa manusia ditugaskan
menyebutnya, sedang malaikat tidak mempunyai
Tuhan menjadi khalifah di muka bumi. Kekhalifahan
kemampuan seperti Adam, Allah memerintahkan
ini mempunyai tiga unsur yang saling berkaitan,
semua malaikat sujud, memebri hormat kepada
kemudian ditambah unsur keempat yang berada di luar
Adam. Penghormatan itu mereka lakukan, kecuali
jiwa
iblis yang kendatipun tidak tahu nama-nama benda
kekhalifahan tersebut..
yang ditanyakan Allah kepadanya dan karena itu
manusia,
namun
sangat
menentukan
Ketiga unsur yang dimaksud menurut
arti
Quraish
disuruh memberi hormat kepada Adam karena
Shihab (1996: 295) dalam bukunya “Membumikan Al-
keunggulannya, membangkang dan bersumpah
Quran” adalah:
akan
1. Manusia
menggoda
(mengganggu)
Adam
dan
2. Alam semesta
169 3. Hubungan antara manusia dengan alam dan segala isinya.
170 Tugas: Jawablah pertanyaan di bawah ini!
4. Allah yang memberi penugasan kepada manusia (khalifah).
1. Jelaskan pengertian ilmu pengetahuan, teknologi dan seni menurut bahasa dan
Hubungan antar manusia dengan alam semesta atau hubungan manusia dengan sesamanya, bukan merupakan hubungan antara tuan dengan hambanya. Hubungan tersebut merupakan hubungan kebersamaan dalam ketundukan kepada Allah, karena kemampuan
istilah dan ilmuwan! 2. Terangkan kedudukan akal dan wahyu dalam Islam! 3. Uraikan klasifikasi dan karakteristik Ilmu dalam Islam!
manusia dalam mengelolah alam semesta, bukanlah
4. Terangkan kewajiban menuntut ilmu!
akibat kekuatan yang dimilikinya tetapi merupakan
5. Tulis dan terjemahkan satu ayat dan satu
anugerah Allah yang telah menundukkan alam semesta untuk keperluan hidup.
hadis tentang kewajiban menunutut ilmu! 6. Uraikan
peranan
lingkungan! 5.3. Penutup Ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dalam Islam merupakan kebutuhan
manusia yang sangat
penting dalam menjalankan tugas-tugasnya sebagai khalifah dan hamba Allah di bumi. Perlu diketahui bahwa mengamalkan ilmu penting, tetapi jauh lebih penting
mengamalkannya
bermasyarakat.
dalam
kehidupan
Ilmuwan
terhadap
171 PERKULIAHAN KE-11 TIK: Pada akhir pertemuan ini mahasiswa diharapkan mampu: 1. Menjelaskan pengertian kerukunan 2. Menerangkan hubungan intern umat Islam 3. Menguraikan hubungan antar umat beragama 4. Menguraikan hubungan antar dan inter umat beragama dengan pemerintah
Pokok Bahasan: Kerukunan Antar Umat Beragama
172 3. Hasanah, Uswatun, dkk. 2007. Acuan Pembelajaran Matakuliah Pengembangan Kepribadian Pendidikan Agam Islam. Jakarta: Direktorat Ketenagaan DIKTI Departemen Pendidikan Nasional, bab 6 4. Syihab, M.Qurais. 1996. Wawasan Al-Quran. Bandung: Mizan II. Pertanyaan Kunci: 1. Jelaskan pengertian kerukunan! 2. Terangkan hubungan intern umat Islam!
Deskripsi singkat: Dalam pertemuan ini, mahasiswa
3. Uraikan hubungan antar umat beragama!
akan mempelajari tentang pengertian kerukunan,
4. Uraikan hubungan antar dan inter umat beragama dengan pemerintah!
hubungan intern umat Islam, dan hubungan antar umat beragama, dan hubungan antar dan inter umat beragama dengan pemerintah.
I. Bahan Bacaan: 1. Toto Suryana dkk, 1996. Pendidikan Agama Islam. Bandung: Tiga Mutiara, bab 6 2. Ibrani, Jamal Syarif dan M.M. Hidayat. 2003. Mengenal Islam. Jakarta: El-Kahfi, bab 6
173
174 6.1. Pendahuluan Hidup rukun dengan tetangga dan masyarakat luas
tanpa
melihat
suku,
ras,
dan
agamanya
diperintahkan agama Islam. Kedamaian dan ketertiban dalam berkehidupan senantiasa diperhatikan dan dijaga agar keseimbangan, keselerasan dan keserasian dalam bermasyarakat tumbuh dan berjalan dengan dengan baik. Dalam bab ini akan diuraikan tentang: 1) Pengertian kerukunan, 2) Hubungan intern Imat Islam, dan 3) hubungan antar umat beragama. Untuk jelasnya
BAB VI KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA
perhatikan uraian berikut.
6.2. Penyajian Uraian tentang kerukunan antar umat bergama diawali dengan pemaparan sebagai berikut. A. Pengertian Kerukunan Kata “Kerukunan” menurut Poerwadarminta, (1983: 836) berasal dari kata “Rukun’ yang berarti “perihal hidup muslim; keragaman; kesepakatan; perasaan rukun (bersatu hati) … Peter Salim dan Yenni
Salim
(1991)
memberikan
pengertian
175
176
kerukunan yang sama dengan redaksi yang berbeda di
“Seorang muslim dengan muslim lainnya bagaikan
atas, yaitu : 1) hal hidup rukun. Semua orang
satu tubuh, apabila salah satu anggota tubuh itu
mengidamkan
terluka, maka seluruh tubuh akan merasakan sakit
hidup
rukun,
2)
rasa
rukun;
kesepakatan. Jadi, kerukunan adalah kesepakatan
(demam)nya.”
hidup berdampingan dengan orang lain yang berbeda
Firman Allah yang berkaitan dengan saling
agama untuk mewujudkan kedamaian. Hidup rukun
menghargai, saling menghormati, tidak mengolok-
kepada siapa pun tetangga kita dianjurkan saling
ngolok antara lain Q.S. Al-Hujurat ayat 11:
menghormati, saling menghargai antara satu dengan yang lain bahkan saling membantu dalam kegiatan sosial kemasyarakatan.
B. Hubungan Intern Umat Islam Agama Islam menekankan hubungan sesama muslim berdasarkan kesamaan iman yang pada kenyataannya jauh lebih kuat daripada hubungan darah dan etnik, karena bagaimanpun iman merupakan dasar keyakinan yang berpengaruh terhadap seluruh perilaku seorang muslim. Hubungan antara sesama muslim digambarkan sebagai hubungan yang tak terpisahkan seperti halnya anggota dalam satu tubuh yang saling berhubungan dengan anggota tubuh lainnya, sebagaimana sabda Nabi yang diriwayatkan Muslim dan Imam Ahmad:
Artinya: ”Hai orang-orang yang beriman, janganlah
sekumpulan
orang
laki-laki
merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan
177
178
memanggil dengan gelaran yang mengandung
perhatian dan keakraban, sehingga derita yang dialami
ejekan.
satu pihak dirasakan oleh pihak lain. Perhatikan firman
Seburuk-buruk
panggilan
adalah
(panggilan) yang buruk sesudah iman
dan
Allah dalam Alquran surat surat al-Hujurat ayat 10:
barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim. Toto Suryana dkk (1996) mengatakan apabila seorang muslim menderita kelaparan, muslim lainnya akan merasakan penderitaannya, sekelompok muslim teraniaya, kaum muslim lainnya akan merasakan sakitnya. Demikian rasul mengajarkan umatnya untuk saling memberikan perhatian dan kepedulian terhadap sesama
muslim,
sehingga
terwujud
ukhuwah
Artinya: ”Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.” Kasih
sayang
yang
ikhlas
terlahir
dari
Islamiyah yang penuh kasih sayang. Quraisy syihab
kesamaan iman itu merupakan dasar utama pergaulan
(1996)
Al-Quran
di kalangan umat Islam. Kasih sayang tersebut akan
memberikan pengertian “ukhuwah” Islamiyah, yaitu
memancar dan membetuk pola hubungan antar kaum
persaudaraan yang bersifat Islami atau yang diajarkan
muslimin yang memandang orang lain sebagaimana ia
oleh Islam
memandang dirinya sendiri.
dalam
bukunya
Wawasan
Ukhuwah atau persaudaraan lahir karena
Rasulullah
bersabda:
“Tidak
beriman
banyak
seseorang di antara kamu sehingga ia mencintai
persamaan semakin kuat persaudaraan itu. Ukhuwah
saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri. “
Islamiyah
(Hadis riwayat Bukhari dari Anas).
adanya
persamaan-persamaan,
didasarkan
kepada
semakin
persamaan
pada
persoalan yang paling mendasar dalam hidup, yaitu
Syarat penilaian keimanan seseorang dapat
persamaan aqidah. Persamaan ini melahirkan adanya
dilihat dari persaudaraannya, seperti yang dimaksud
179
180
dalam hadis Nabi di atas. Bila mereka tidak peduli
3. Allah belum menetapkan suatu hukum sebelum
kepada saudaranya maka tidak dapat dinilai orang
upaya ijtihad belum dilakukan seseorang mujtahid
yang beriman. Karena itu, landasan keimanan yang
Konsep pertama disebutkan (keragaman cara
kuat serta ukhuwah islamiyah yang erat, akan
beribadah) di atas mengakui adanya keragaman yang
membentuk sikap adil dalam menyikapi perbedaan-
dipraktekkan Nabi dalam bidang pengamalan agama,
perbedaan yang ada pada pendapat dan perilaku orang
yang mengantarkan kepada pengakuan akan kebenaran
lain, sebab berbeda pendapat dan sikap adalah hak
semua prakek keagamaan, selama merujuk kepada
seseorang.
perbedaan-
Rasulullah. Keragaman dalam praktek beribadah
perbedaan melahirkan konflik tertentu di kalangan
merupakan hasil dari interpretasi terhadap perilaku
umat Islam, sehingga ukhuwah Islamiyah menjadi
Rasul yang ditemukan dalam hadis. Interpretasi
terganggu.
bagaimanapun
Tetapi
kadang-kadang
melahirkan
perbedaan-perbedaan,
Perbedaan yang biasa muncul di kalangan
karena itu menghadapi perbedaan ini hendaknya
umat Islam adalah perbedaan pemahaman keislaman
disikapi dengan cara mencari rujukan yang menurut
yang bersifat fiqhiyah bukan persoalan aqidah (Toto
kita atau menurut ahli yang kita percayai lebih dekat kepada maksud yang sebenarnya. Terhadap orang
Suryana dkk, 1996: 165).
yang berbeda interpretasi kita kembangkan sikap Selanjutnya,
Toto
Suryana
dkk
(1996)
mengatakan bahwa untuk memantapkan ukhuwah
hormat dan toleransi yang tinggi dengan tetap mengembangkan silaturrahmi.
Islamiyah menyangkut perbedaan pemahaman dan pengamalan ajaran agama, para ulama menetapkan tiga konsep:
Konsep kedua disebutkan (yang salah dalam berijtihad pun mendapat ganjaran), mengandung arti bahwa selama seseorang mengikuti pendapat seorang
1. Keragaman cara beribadah 2. Yang salah dalam berijtihad pun mendapat ganjaran
ulama, ia tidak akan berdosa, bahkan tetap diberi ganjaran oleh Allah, walaupun hasil ijtihad yang
181 diamalkannya
itu
keliru.
Perlu
dicatat
bahwa
182 C. Hubungan Antar Umat Beragama
wewenang untuk menentukan yang benar dan salah bukan manusia, melainkan Allah.
Kendatipun
Agama Islam ditujukan untuk manusia dengan segala keberagamaannya, karena itu ajaran Islam tidak
demikian perlu
diperhatikan pula
bahwa
yang
mengemukakan
ijtihad
orang
yang
lain. Bahkan lebih tegas lagi Islam mengajarkan
pendapatnya diikuti, haruslah orang yang memiliki
umatnya senantiasa berpihak kepada kebenaran dan
otoritas keilmuan,
keadilan termasuk di dalamnya terhadap orang-orang
maupun
yang disampaikannya setelah
melalui ijtihad. Perbedaan-perbedaan dalam produk ijtihad adalah sesuatu yang wajar. Karena itu,
melarang umatnya berhubungan dengan umat agama
non
muslim.
Sebagai
contoh,
Nabi
bersabda:
”Tuntutlah ilmu walaupun di negeri Cina.” Hadis
perbedaan yang ada hendaknya tidak mengorbankan
tersebut memberikan petunjuk bahwa umat Islam yang
ukhuwah Islamiyah yang terbina di atas landasan
ingin belajar atau sekolah di negeri non muslim
keimanan yang sama.
dibolehkan selama aqidahnya dijaga dari kemusyrikan.
Konsep ketiga dimaksudkan adalah bahwa
Dewasa ini, hubungan masyarakat dengan
persoalan-persoalan yang belum ditetapkan hukumnya
masyarakat lain yang berbeda agama tidak dapat
secara pasti, baik dalam Al-Quran maupun dalam
dihindarkan, baik dalam bidang ekonomi, sosial
Hadis
Nabi,
maka
Allah
belum
menetapkan
hukumnya. Oleh karena itu, umat Islam, khususnya para mujtahid dituntut untuk menetapkannya melalui ijtihad.
Hasil
merupakan
dari ijtihad
hukum
Allah
yang dilakukan bagi
budaya maupun politik. Bagi umat Islam hubungan ini tidak menjadi halangan, sepanjang dalam kaitan sosial kemanusiaan. Bahkan dalam berhubungan dengan
itu
mereka umat Islam dituntut untuk menampilkan
masing-masing
perilaku yang baik, sehingga dapat menarik mereka
mujtahid, walaupun hasil ijthiad itu berbeda-beda.
untuk mengetahui lebih banyak tentang ajaran Islam.
183
5. Tulis dan terjemahkan satu ayat dan satu hadis
6.3. Penutup Kehidupan yang damai, tenteram dambaan
setiap
184
orang.
Karena
itu,
adalah marilah
menciptakan kerukunan inter, antar dan dengan pemerintah dalam bermasyarakat agar kehidupan dinikmati bersama. Bermuamalah dengan umat yang berbeda aqidah dengan kita sebagai umat Islam dibolehkan, misalnya perniagaan, pendidikan, dan sosial budaya lainnya dengan kewaspadaan yang tinggii.
Tugas: Jawablah pertanyaan di bawah ini! 1. Jelaskan pengertian kerukunan menurut bahasa dan istilah serta ilmuwan! 2. Terangkan kerukunan intern umat Islam di Indonesia! 3. Uraikan hubungan antar umat beragama di Indonesia! Dan hubungan antar dan inter umat beragama dengan pemerintah! 4. Bagaimana sikap saudara terhadap tetanggan non muslim yang mengadakan kebaktian sampai larut malam!
tentang kerukunan antar umat beragama!
185
186 Cita-Cita
Reformasi.
Jakarta:
PT
Raja
Grapindo Persada.
PERKULIAHAN KE-13
2. Ibrani, Jamal Syarif dan M.M. Hidayat. 2003. Mengenal Islam. Jakarta: El-Kahfi, bab 7
TIK: Pada akhir pertemuan ini mahasiswa
3. Majid, Nurchalis. 1994. Demokrasi Politik,
diharapkan mampu: 1. Menjelaskan pengertian masyarakat madani
Budaya dan Ekonomi, Pengalaman Indonesia
2. Menguraikan karakteristik masyarakat madani
Baru. Jakarta: PT Temprit 4. ---------, Nurchalis. 2000. Kehampaan Spritual
3. Menerangkan cara mewujudkan masyarakat
Masyarakat Modern: Respon dan Transformasi
madani
Nilai-Nilai Islam Menuju Masyarakat Madani.
4. Menerangkan urgensi meningkatkan
Jakarta:Media Cita
kesejahteraan umat
5. Poerwadarminta, W.J.S. 1983. Kamus Bahasa Pokok Bahasan: Masyarakat Madani dan Kesejahteraan Umat Deskripsi
singkat:
Dalam
pertemuan
ini,
mahasiswa akan mempelajari tentang pengertian masyarakat
madani,
karakteristik
masyarakat
madani, dan cara mewujudkan masyarakat madani, meningkatkan kesejahteraan umat.
I. Bahan Bacaan: 1. Culla, Adi Surya. 2002. Masyarakat Madani: Pemikiran, Teori dan Relevansinya Dengan
Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. II. Pertanyaan Kunci: 1. Jelaskan pengertian masyarakat madani! 2. Uraikan karakterirtik masyarakat madani! 3. Terangkan cara mewujudkan masyarakat madani! 4. Terangkan urgensi meningkatkan kesejahteraan umat!
187
188 7.1 Pendahuluan Masyarkat
madani
adalah
masyarakat
yang
beradab, masyarakat yang patuh dan tunduk pada hukum dan aturan yang berlaku, baik yang dibuat oleh Allah maupun pemerintah. Dalam bab ini akan diuraikan: 1) Pengertian masyarakat Madani, 2) Karakteristik Masyarakat Madani, dan 3) Mewujudkan masyarakat Madani, dan 4) Kesejahteraan umat.
7.2. Penyajian Uraian masing-masing sub pembahasan di atas adalah sebagai berikut: A. Pengertian Masyarakat Madani
BAB VII MASYARAKAT MADANI DAN KESEJAHTERAAN UMAT
Perkataan ‘Masyarakat” berasal dari bahasa Arab (Syaraka, syarika) artinya pergaulan. Dalam bahasa Latin disebut “Sosius”. Istilah Sosius berubah bentuknya menjadi sosial yang berati segala sesuatu yang
berhubungan
Poerwadarminta
dengan
(1983:
636)
pergaulan dalam
hidup.
kamusnya
memberikan pengertian masyarakat: “Pergaulan hidup manusia (sehimpunan orang yang hidup bersama dalam suatu tempat dengan ikatan-ikatan aturan yang
ditentukan),
misalnya
memperbaiki
189
190
masyarakat
masyarakat yang beradab, sopan, dan menghargai hak-
madani.” Jamal Syarif Iberani dan Hidayat (2003)
hak orang lain.
dalam bukunya: “Mengenal Islam” mengatakan bahwa
Syariati (1986: 159) mengatakan: “Masyarakat
konsep masyarakat madani mencuat di masyarakat
Islam yang ideal disebut ummat. Kata ummat berasal
Indonesia di awal tahun 90-an. Konsep masyarakat
dari kata ‘amm yang bermakna jalan dan maksud.
madani di barat tersebut dikenal istilah civil society.
Jadi, masyarakat madani (umat madani) yang beradab,
Culla (2002) mengatakan bahwa istilah civil
sopan, dan saling menghargai, saling menolong.
society adalah lawan dari kelompok militer, yaitu masyarakat
sipil.
Selanjutnya
Ryas
Rasyid
B. Karakteristik Masyarakat Madani
mengatakan bahwa istilah itu diartikan dengan
Masyarakat madani telah dibangun Nabi
masyarakat yang berbudaya berarti suatu masyarakat
Muhammad lima belas abad yang lalu berdasarkan
yang saling menghargai nilai-nilai sosial kemanusiaan.
ajaran Islam, masyarakat yang bertaqwa kepada Tuhan
Pengertian
social
society di
atas
dapat
disimpulkan bahwa sekelompok orang yang hidup
Yang Maha Esa Masyarakat madani yang dibangun Rasul
dengan tertib dan aman di bawah seperangkat nilai-
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
nilai atau aturan yang mengandung unsur saling
a. Ukhuwwah (Persaudaraan).
Yang dimaksud
menghargai dan menghormati antara satu dengan yang
dengan persaudaraan adalah ukhuwah Islamiyah
lain, jauh berbeda dengan penampilan hidup dan
(seaqidah dan
kehidupan militer.
persaudaraan antara lain: tolong-menolong, saling
seiman). Wujud nyata nilai-nilai
Masyarkat madani identik dengan masyarakat
menghargai antara satu dengan yang lain, saling
Islam yang telah dibentuk Rasulullah di Madinah lima
melindungi dari kejahatan orang lain bukan
belas abad yang lalu. Masyarakat Madinah adalah
sebaliknya saling memukul, saling memaki, saling menyudutkan, saling menyerang, menyinggung
191
192
perasaan dan lain-lain. Nilai-nilai persdaudaraan
membiarkan atau menghargai pendirian, pendapat
dalam masyarakat madani telah dicantumkan
dan perbuatan orang lain, kendatipun tidak sama
dalam Al-Quran surat al-Hujurat ayat 10 yang
dengan pendirian atau pendapat sendiri. Rumusan
menyatakan bahwa orang mukmin itu bersaudara.
ini menyangkut rumusan sosial. Dalam masyarakat
Konsep
mengingatkan,
majemuk, kita dapat hidup berdampingan dengan
terutama, pada kejadian manusia berasal dari
umat lain dalam batas-batas yang telah ditentukan,
sumber
tanpa mengorbankan aqidah yang telah diatur
perasaudaraan
yang
sama,
itu,
baik
laki-laki maupun
perempuan. Konsep persaudaraan yang disebut
secara jelas dan rinci dalam Al-Quran dan Hadis.
dalam ayat di atas dijelaskan lebih lanjut oleh
d. Amar Ma’ruf Nahi Mungkar. Yang dimaksud
Nabi Muhammad dalam sebuah hadis, yaitu
dengan amar ma’ruf nahi mungkar adalah sesama
“Orang beriman itu terhadap sesamanya bagaikan
muslim kita wajib saling mengingatkan untuk
sebuah bangunan saling mengokohkan.. Ini berarti
berbuat kebajikan dan mencegah dari yang
bahwa dalam masyarakat madani disatukan oleh
mungkar dan memelihara hukum-hukum Allah.
satu keyakinan, persaudaraan yang Islami.
Baca dan tulis ayat Q.S. at-Taubah ayat 112
b. Musawamah (Persamaan). musawamah
(persamaan)
Yang dimaksud adalah
persamaan
e. Musyawarah. Dalam Al-Quran surat asy-syuura ayat 38 dan surat Ali Imran ayat 159 (tulis dan
kedudukan di sisi Allah yang membedakan hanya
terjemahkan ayat tersebut)
ketaqwaannya. Baca dan tulis
untuk menyelesaikan segala urusan hendaknya
surat al-Hujurat
ayat 13 yang artinya menyatakan pada sisi Allah,
dengan
kedudukan
kemasyarakatan maupun soal kehidupan social
manusia
adalah
sama.
Yang
melebihkan seseorang dari yang lain. c. Tasamuh (toleransi).
cara
dijelaskan bahwa
musyawarah
baik
soal
lainnya, misalnya masalah kenegaraan.
Yang dimaksud dengan
f. Keadilan dan Menegakkan Keadilan. Ciri ini
tasamuh adalah sikap atau perbuatan yang dapat
sangat penting bagi kehidupan masyarakat dan
193 sangat diutamakan dalam ajaran Islam. Sebab,
194 C. Mewujudkan Masyarakat Madani
selain keadilan merupakan keinginan manusia, juga
merupakan
masyarakat
madani
membutuhkan waktu dan sosialisasi yang panjang.
masyarakat.
Perlu ada pemahaman tentang apa itu masyarakat
Keadilan menurut ajaran Islam adalah titik tolak,
madani atau masyarakat yang berdasarkan ajaran
proses dan tujuan yang harus dicapai. Karena itu
Islam, dan kepada siapa akan diberi pemahaman
banyak
tentang itu.
ayat
dalam
kehidupan
dalam
al-Quran
Allah
mewujudkan
untuk
mewujudkan
kehendak
Untuk
menyebutkan
kewajiban orang untuk menegakkan keadilan, baik
Kelompok pertama dan utama yang diberi
keadilan hukum maupun keadilan sosial. Di antara
pemahaman
ayat itu adalah surat an-Nisaa ayat 135 dan Q.S.
masyarakat Islam adalah kelompok birokrat dan segala
Al-Maidah ayat 8 yang menyebutkan kewajiban
yang
orang untuk menegakkan keadilan, menjadi saksi
kepolisian, pihak kejaksaan, pihak pengadilan dan
yang adil kendatipun untuk diri sendiri, orang tua
kepada masyarakat secara umum.
dan kerabat, baik yang kaya maupun yang miskin g. Keseimbangan.
dengannya,
madani
misalnya
atau
pihak
Sebagai contoh daerah Sulawesi Selatan, bila diinginkan masyarakatnya bermasyarakat madani,
keseimbangan adalah keseimbangan antara 1) hak
yang pertama-tama diusahakan adalah: otonomi
dan kewajiban, 2) kewajiban individu dengan
khusus, seperti daerah Istimewa Aceh; Kedua,
individu,
dengan
sosialisasi ajaran ke-madani-an itu sendiri kepada
masyarakat, 4) kepentingan individu dengan
mayarakat daerah atau bangsa, seperti yang telah
kepentingan masyarakat (Muhammad Daud Ali,
diajarkan Rasulullah atau dengan kata lain ajaran
1998: 183-189).
syariat Islam.
kewajiban
dimaksud
berhubungan
masyarakat
dengan
3)
Yang
tentang
masyarakat
195
196
D. Kesejahteraan umat Untuk meningkatkan kesejahteraan umat
7.3. Penutup
Islam dibutuhkan etos kerja yang tinggi, kerja keras
Masyarakat
madani
identik
dengan
yang islami. Toto Tasmara (dalam Hasanah dkk
masyarakat yang beradab, patuh dan tunduk pada
(2007)
totalitas
hukum dan aturan yang berlaku, hidup dalam
mengekspresikan,
kedamaian dan ketertiban, saling menghargai,saling
mengatakan
kepribadian
diri
etos dan
kerja cara
adalah
memandang, meyakini, dan memberikan makna
menghormati, dan saling membantu
tentang sesuatu pekerjaan yang mendorong dirinya
dengan yang lain.
antara satu
untuk bertindak dan meraih amal yang optimis. Disamping itu, etos kerja juga bermakna percaya,
Tugas:
tekun, dan senang pada pekerjaan yang sedang
Jawablah pertanyaan di bawah ini!
dihadapi dengan tidak memandang apakah pekerjaan itu sebagai buruh
kasar atau memimpin suatu
perusahaan besar. Kesejateraan hidup akan meningkatkan bila memaksimalkan doa, kerja dan tawakkal. Ketiga aspek tersebut mutlak diterapkan dalam kehidupan seharihari. Oleh karena itu, harus memotivasi diri untuk berubah ke arah yang lebih baik seperti perubahan kualitas ekonomi.
1. Jelaskan pengertian masyarakat madani! 2. Uraikan karakteristik/Ciri-ciri masyarakat madani! 3. Terangkan cara mewujudkan masyarakat madani! 4. Tulis Piagam Madinah sebagai konstitusi pertama dan tertua di dunia! 5. Apa manfaatnya jika masyarakat madani terbentuk di Indonesia?
197
198 Kepribadian Pendidikan Agama Islam.
PERKULIAHAN KE-14
Direktorat Ketenagaan Direktorat Jenderal TIK: Pada akhir pertemuan ini mahasiswa
Pendidikan Nasional, bab 8
diharapkan mampu:
2. Ibrani, Jamal Syarif dan M.M. Hidayat. 2003.
1. Menjelaskan pengertian kebudayaan
Mengenal Islam. Jakarta: El-Kahfi, bab 7
2. Menguraikan prinsip-prinsip kebudayaan
3. Ismail, Faisal. 1997. Paradigma Kebudayaan
3. Menguraikan karakteristik budaya dalam
Islam: Studi Kritis dan refleksi Historis.
Islam
Yoyakarta: Titian Ilahi.
4. Menerangkan nilai-nilai Islam dalam budaya Indonesia
Budaya dan Ekonomi, Pengalaman Indonesia
5. Menguraikan kehidupan sosial dalam
Baru. Jakarta: PT Temprit
pemikiran Islam
Deskripsi
5. -------. 1997.
Pokok Bahasan: Kebudayaan dalam Islam singkat: Dalam pertemuan
Pinsip-prinsip
kebudayaan,
Tradisi Islam (Peran dan
Fungsinya dalam Pembangunan diIndonesia). Jakarta Paramadina ini,
mahasiswa akan mempelajari tentang pengertian budaya,
4. Majid, Nurchalis. 1994. Demokrasi Politik,
Nilai-nilai
6. Syalaby, Ahmad. Tanpa tahun. Kehidupan Sosial dalam pemikiran Islam. Jakarta: Amzah II. Pertanyaan Kunci:
Islam dalam budaya Indonesia dan Kehidupan
1. Jelaskan pengertian kebudayaan Islam!
sosial dalam Pemikiran Islam.
2. Uraikan prinsip-prinsip kebudayaan Islam! 3. Terangkan nilai-nilai Islam dalam budaya
I. Bahan Bacaan: 1. Hasanah, Uswatun dkk. 2007. Acuan Pembelajaran Matakuliah Pengembangan
Indonesia! 4. Uraikan kehidupan sosial yang dibolehkan Islam
199
200 8.1. Pendahuluan Islam berkembang dari masa ke masa karena budayanya,
misalnya
ilmu
pengetahuan
dan
klasifikasinya. Perlu diketahui bahwa bagaimanapun perkembangan peradaban dan budaya manusia harus diwarnai oleh ajaran Islam, dalam arti penggunaan teknologi
sesuai
meningkatkan
dengan
peruntukannya,
kesejahteraan
dan
yaitu
kebahagiaan
manusia.
BAB VIII KEBUDAYAAN DALAM ISLAM
Dalam bab ini akan diuraikan: 1) Hakikat kebudayaan, 2) Prinsip-prinsip Kebudayaan dalam Islam, 3) Nilai-Nilai Islam dalam Budaya Indonesia, dan 4) Kehidupan Sosial dalam Pemikiran Islam. Untuk jelsnya, perhatikan uraian berikut ini.
8.2. Penyajian Uraian masing-masing sub pokok bahasan di atas dipaparkan sebagai berikut. A. Hakikat Kebudayaan Manusia dipisahkan,
dan
saling
kebudayaan terkait,
karena
tidak
dapat
kebudayaan
merupakan hasil karya, rasa kemudian menjadi adat
201
202
istiadat manusia sebagai khalifah di bumi. Tidak ada kebudayaan bila tidak ada manusia dan sebaliknya, tidak ada manusia bila mereka tidak berbudaya dalam masyarakat dan lingkungannya.
B. Prinsip-Prinsip Kebudayaan Faisal Ismail (1997: 24) dalam bukunya “Paradigma Kebudayaan Islam: Studi Kritis dan
Jamal Syarif Iberani dan Hidayat (2003: 89)
Refleksi Historis” mengatakan kebudayaan adalah
mengutip pendapat J.Verkuyl dan Koentjaraningrat
manifestasi dan perwujudan segala aktivitas manusia
tentang pengertian budaya, yaitu:
sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
a. J.Verkuyl mengatakan bahwa kebudayaan itu
Ia merupakan perwujudan dari ide, pemikiran,
berasal dari bahasa Sangsekerta, yakni budaya,
gagasan, nilai-nilai, norma-norma dalam bentuk
bentuk jamak dari budi yang berarti roh atau akal.
tindakan dan karya. Oleh karena itu kebudayaan
Kata “Kebudayaan” berarti segala sesuatu yang
adalah suatu yang spesifik manusia.
diciptakan oleh manusia.
Kebudayaan Islam merupakan salah satu
b. Koentjaraningrat mengatakan kebudayaan berasal dari bahasa Sangksekerta, yakni budhaya, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi yang berarti
perwujudan dari fungsi manusia di bumi, yaitu sebagai hamba dan khalifah Allah. Adapun prinsip kebudayaan Islam adalah 1). menghormati akal, 2). memotivasi
budi atau akal. Kebudayaan dapat diartikan
diri untuk menuntut dan meningkatkan ilmu, 3).
sebagai hal-hal yang bersangkutan dengan budi
menghindari
taklid
dan akal.
kerusakan).
Dalam
Jadi, pengertian yang dikemukakan dua pakar budaya di atas dapat disimpulkan bahwa kebudayaan adalah hasil karya dan rasa manusia melalui proses pemikiran
yang
sungguh-sungguh
kerangka teoritis keilmuwan.
berdasarkan
buta,
4).
Al-Quran
tidak
membuat
prinsip-prinsip
kebudayaan tersebut dapat dibaca secara berurut dalam surat, Ali Imran ayat 190; Surat al-Mujadalah ayat 11; Surat al-Isra’ ayat 36 dan Surat al-Qashash ayat 77) dan karakteristik kebudayaan Islam menurut Yusuf Qardhawy (2001: 31-44) adalah sebagai berikut:
203
204 Islam tidak mewajibkan non muslim yang hidup
a. Rabbaniyah Kebudayaan Islam bernuangsa ketuhanan. Ia
dalam naungan kebudayaannya untuk menjalankan
bercampur dengan keimanan secara umum dan
syariat Islam dan tidak memaksakan orang lain
ketauhidan secara khusus.
untuk masuk ke dalam lingkungan kebudayaan Islam.
b. Akhlaqiyah Kebudayaan Islam tidak ada pemisahan antara
f.
Tanawwu’
akhlak dengan ilmu, antara akhlak dengan
Kebudayaan Islam bersifat tanawwu’ (beraneka
perbuatan, antara akhlak dengan ekonomi, antara
warna). Ia tidak hanya memuat masalah-masalah
akhlak dengan politik, dan antara akhlak dengan
ketuhanan, tetapi terdapat juga masalah ilmu
peperangan serta antara akhlak dengan semua segi
pengetahuan, kemanusiaan, dan kealaman yang
kehidupan lainnya.
beranega ragam.
c. Insaniyah Kebudayaan
g. Washatiyah Islam
menghormati
manusia,
Kebudayaan
Islam
mencerminkan
sistem
memelihara fitrah, kemuliaan dan hak-haknya.
wasathiyah (pertengahan). Pertengahan antara
Kebudayaan Islam tegak atas asumsi bahwa
berlebihan dan kekurangan, antara jasmani dan
manusia adalah makhluk yang dimuliakan oleh
rohani,
Tuhannya.
kepentingan pribadi dan kepentingan bersama, dan
d. ‘Alamiyah Selama kebudayaan Islam berlaku bagi setiap
antara
hak
dan
kewajiban,
antara
antara dunia dan akhirat. h. Takamul
manusia, maka dengan sendirinya ia pun bersifat
Takamul atau terpadu, saling mendukung antara
‘alamiyah. Ia bersifat terbuka untuk semua
kebudayaan Islam yang satu dengan kebudayaan
kelompok manusia dan tidak menutup diri.
Islam yang lain.
e. Tasamuh
205 i.
206 4. Toleransi dan empati terhadap budaya suku bangsa
Bangga terhadap diri sendiri Bangga terhadap diri sendiri adalah bangga
terhadap sumber kebudayaan yang berketuhanan,
yang bukan suku bangsanya sendiri (Iberani dan Hidayat, 2003)
berkemanusiaan dan bernuangsa akhlak. Sifat bangga
Wardiman Joyonegoro (1996) mengatakan
ini menjadikan kebudayaan Islam enggan untuk
Bangsa Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa
diwarnai atau dipengaruhi dengan yang lain yang
dengan sistem budaya yang beragam dari masing-
menyebabkan
masing etnik lokal kemudian berkembang menjadi
hilangnya
keistimewaan
dan
keasliannya..
tradisi atau adat istiadat yang berakar kuat dalam masyarakat
yang
bersangkutan.
Dalam
rangka
perkembangan budaya nasional, kebudayaan seperti
C. Nilai-Nilai Islam dalam Budaya Indonesia Bangsa Indonesia mempunyai dua budaya
ini seringkali berfungsi sebagai sumber dalam
secara umum: 1) budaya nasional dan 2) budaya
penciptaan-penciptaan di bidang seni, tata masyarakat
daerah yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia
dan teknologi serta bahasa yang kemudian ditampilkan
yang terdiri atas berbagai suku, ras dan etnik bangsa.
dalam kehidupan lintas budaya.
Sistem budaya nasional adalah suatu yang relatif
baru
dan sedang berada
dalam
Di daerah-daerah, budaya Islam juga tampak
proses
mewarnai kehidupan berbangsa baik budaya seni,
pembentukan. Nilai-nilai yang terbentuk dalam sistem
tradisi, maupun peninggalan fisik, misalnya perayaan
budaya nasional ini bersifat menyongsong masa depan.
maulid,
Di antara nilai-nilai
pembacaan sejarah hidup Nabi (Barasanji) di berbagai
budaya nasional itu berkaitan
peringatan
Isra’
mi’raj,
halal
antara lain dengan faktor-faktor:
acara sosial.
1. Kepercayaan dan nilai-nilai agama
D. Kehidupan Sosial dalam Pemikiran Islam
2. Ilmu pengetahuan 3. Penghargaan kepada kedaulatan rakyat
bihalal,
Ahmad Syalabi dalam bukunya ”Kehidupan Sosial dalam Pemikiran Islam, mengelompokkan
207 kehidupan
sosial
masyarakat
dalam
berbagai
208
kelompok yang disertai dengan dalil dan ulasan yang jelas dan transparan sehingga mudah dipahami.
yang disusui
Pengelompokan kegiatan sosial yang dimaksudkan adalah sebagai berikut.
Penangguhan hamil bagi kesehatan Orang Tua dan anak
1. Masalah Sosial dalam Lingkungan keluarga
Penangguhan hamil untuk Kemaslahatan anak
Penangguhan
hamil
menurut
persetujuan
suami-isteri
Perkawinan: dorongan, tujuan dan hukum
Kelebihan penduduk
Islam
Abortus
Pemilihan dalam perkawinan
Anak yang bukan dari benih sendiri, anak
Perkawinan dengan perempuan kitabi
Perkawinan dengan perempuan asing
Laki-laki yang masuk Islam kawin dengan
angkat, dan penanaman benih buatan
Pertanggungjawaban
di
antara
anggota
keluarga:
perempuan yang beragama Islam
Hak suami-Isteri
Pertunangan
Pertanggungjawaban anatar ayah, ibu, dan
Maskawin dan akad nikah
Anak-Anak:
Pemberian
anak-anak dan
sakasama di antara anak-anak
pelayanan
Kaum kerabat dan pertanggungjawabannya
Pembantu rumah tangga Perempuan pekerja
Ibu Tiri
Mertua
Pewarisan menurut syara’ dan pematuhannya
Khitan
Keluarga Berencana:
Hari Raya
Pencegahan Hamil Permanen
Nishfu Sya’ban
Malam lailatul qadri
2. Masalah Sosial dalam Lingkungan Masyarakat:
209
210
Asyura
Hukum bagi Peminum Khamar
Hikmah Hari raya dan Upacara
Berobat dengan Khamar
Penyambutannya
Mabuk
Hari-Hari Penyambutan Khusus
Rokok
Hiburan, Musik dan Nyanyian
Perhatian Terhadap Hakikat dan Sejarah
Musik dan Nyanyian
Pengemis
Memperingati Orang Meninggal
Persamaan dan Hukum Bersuku-Suku
Wali, Sambutan Maulid, Nazar, dan Majelis
Qada dan Qadar
Zikir
Pandangan Sekilas tentang Masyarakat
Hari-hari maulid
Ilmu dan Praktek
Menunaikan Nazar
Manusia dan Suka Dukanya
Majelis Zikir
Hubungan Sesama Manusia
Pengeras Suara
Kikir dengan Kata lain:
Olahraga dan Hiburan
Kebaikan Tidak Dinilai dengan Angka
Sepak Bola dan Suporternya
Meniru Perbuatan Jahat dan Baik
Adu Kambing, Sabung Ayam, dan Matador
Berbahagiakah Anda Sebab Sukses dan
Sepatah Kata tentang judi
Kaum Wanita dalam Masyarakat:
Cara Menghapuskan Dengki
Pakaian Wanita
Masyarakat Islam yang Sebenarnya
Hijab
Hak tetangga
Wanita dan Pimpinan
Laki-laki menyerupai Wanita dan Sebaliknya
Dasar-dasar Pembahasan
Khamar
Riba
menderita
3.`Masalah Sosial Di sekitar Keuangan
211 Macam-Macam riba Memberi dan Mengambil Riba
212 E. Mesjid sebagai Pusat Kebudayan Islam Kata ”Mesjid” berasal dari kata ”Sajada”
Bank
artinya sujud, makna mesjid berarti tempat sujud,
Bank-Bank Khusus
tempat meyembah Allah, tempat beribadah khusus
Simpanan dengan Bunga di Pos dan Bank
kepada Allah. Arti lain dari kata sujud ialah
Ke arah Pendirian bank Islam
ketundukan, ketaatan manusia secara total (Hasanah,
Perkonsian Mudharabah
dkk, 2007). Pada masa Nabi Muhammad menyiarkan
Pinjaman Pesanan Penjualan dengan Kredit Pembelian Kembali Bank Islam: Pendahuluan Bank Islam Lokal:
dakwahnya
mesjid
sebagai markaz
atau
pusat
berdakwah, informasi Islam disampaikan melalui mesjid, karena salah satu tempat berkumpulnya manusia adalah mesjid.
8.3. Penutup Kebudayaan
dan
peradaban
manusia
Simpanan “Current Account”
Simpanan Penanaman Modal
Bank Islam Pusat
Perseoroan dan Saham
Bursa dan Makelar
bertentangan dengan ajaran Islam harus ditinggalkan
Asuransi:
bila aqidah taruhannya. Tetapi, menghidupkan budaya
Pandangan Hukum Islam tentang Asuransi
justru menambah wawasan keislaman, menambah
dengan Asuransi Tetap itu
keyakinan, menyambung silaturrahmi boleh dilakukan
Kartu Undian
bahkan dikembangkan.
berkembang dan maju karena orang Islam yang berpikir modern dan positif. Setiap kebudayaan atau peradaban harus sesuai dengan petunjuk Islam. Sebaliknya, setiap peradaban dan kebudayaan yang
213 Tugas:
214 PERKULIAHAN KE-15
Jawablah pertanyaan di baw 1. Jelaskan pengertian budaya menurut bahasa dan istilah
TIK: Pada akhir pertemuan ini mahasiswa diharapkan mampu:
2. Uraikan prinsip-prinsip kebudayaan!
1. Menjelaskan Pengertian Politik
3. Uraikan karakteristik budaya dalam Islam!
2. Menerangkan Prinsip Dasar Politik Islam
4. Terangkan nilai-nilai Islam dalam budaya
3. Menerangkan Demokrasi dan Musyawarah
Indonesia! 5. Uraikan kehidupan sosial dalam pemikiran Islam!
4. Menguraikan Kontribusi Umat Islam dalam Perundang-Undangan di Indonesia
6. Bagaimana pendapat saudara tentang perkembangan budaya lewat TV dan teknoligi imformasi teknologi yang lain!
Pokok Bahasan: Sistem Politik dan Demokrasi dalam Islam Deskripsi singkat: Dalam pertemuan ini, mahasiswa akan mempelajari tentang pengertian politik, Prinsip dasar politik Islam, Demokrasi dan Musyawarah, dan Kontribusi Umat Islam dalam PerundangUndangan di Indonesia.
I. Bahan Bacaan: 1. Al-Maraghy, Ahmad Mushthafa. 1974. Tafsir Al-Maraghy. Beirut: Darul Fikr. 2. Budiardjo, Meriam. 1993. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia
215 3. Hasanah, Uswatun dkk. 2007. Acuan Pembelajaran Matakuliah Pengembangan Kepribadian Pendidikan Agama Islam. Direktorat Ketenagaan Direktorat Jenderal Pendidikan Nasional, bab 9 4. Ibrani, Jamal Syarif dan M.M. Hidayat. 2003. Mengenal Islam. Jakarta: El-Kahfi, bab 8 5. Majid, Nurchalis. 1994. Demokrasi Politik, Budaya dan Ekonomi, Pengalaman Indonesia Baru. Jakarta: PT Temprit 6. -------. 1997.
Tradisi Islam (Peran dan
Fungsinya dalam Pembangunan diIndonesia). Jakarta Paramadina 7. Noer., Deliar. 1981. Bunga Rampai dari Negeri Kanguru. Jakarta: Panjimas 8. Salim.Abd. Muin. 1994. Fiqh Siyasah. Jakarta: Raja Grafindo Persada. 9. Syihab, M.Quraisy. 1996. Wawasan Al-Quran. Bandung: Mizan. II. Pertanyaan Kunci: 1. Jelaskan pengertian politik Islam! 2. Terangkan prinsip dasar politik Islam!
216 3. Terangkan sistem demokrasi dan musyawarah dalam Islam! 4. Uraikan kontribusi umat Islam dalam perundang-undangan di Indonesia!
217
218 9.1. Pendahuluan Kesuksesan seseorang tergatung siasat atau strategi atau sistem politik yang dijalankan. Islam memberikan petunjuk bahwa dalam berpolitik atau mengatur pemerintahan di sebuah negara hendaklah santun dan bersaing secara sehat, tidak saling menghina, menyinggung antara satu dengan yang lain. Bila ada masalah yang tidak dapat diselesaikan melalui musyawarah dan mufakat maka kembalikanlah kepada Allah dan rasul-Nya (Alquran dan Hadis Nabi). Dalam bab ini akan diuraikan: 1) Pengertian
BAB IX SISTEM POLITIK DAN DEMOKRASI DALAM ISLAM
Politik, 2) Prinsip dasar politik Islam, 3) Demokrasi dan Musyawarah, dan 4) Kontribusi umat Islam dalam Perundang-Undangan di Indonesia.
9.2. Penyajian Uraian masing-masing sub pokok bahasan di atas dipaparkan sebagai berikut: A. Pengertian Politik Islam Perkataan politik berasal dari bahasa Latin dan bahasa Yunani “Politicus” dan “Politicos, keduanya berarti sesuatu yang berhubungan dengan warga
219
220
negara atau warga kota. Kedua kata itu berasal dari
2). Kekuasaan
kata polis maknanya kota. (Muhammad Daud Ali,
3). Pengambilan keputusan
1998). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989)
4). Kebijaksanaan
pengertian politik sebagai kata benda ada tiga
5). Pembagian dan penjatahan nilai-nilai dalam
maknanya jika dikaitkan dengan ilmu artinya:
masyarakat
1. Pengetahuan
mengenai
ketatanegaraan
atau
Jadi, pengertian politik menurut beliau adalah
kenegaraan (tentang sistem pemerintahan, dasar-
bermacam-macam
dasar pemerintahan);
system politik (negara) yang menyangkut
2. Segala urusan dan tindakan (kebijaksanaan, siasat dan sebagainya) mengenai pemerintahan atau
kegiatan
dalam
suatu
proses menentukan tujuan-tujuan itu. b.
terhadap negara lain;
Deliar Noer mengatakan bahwa politik menggunakan dua pendekatan:
3. Kebijakan, cara bertindak (dalam menghadapi atau
1). Pendekatan nilai
menangani suatu masalah).
2) pendekatan perilaku
Pengertian politik menurut kamus di atas dapat
Jadi, politik adalah segala aktivitas atau
disimpulkan bahwa politik adalah ilmu tentang
sikap yang berhubungan dengan kekuasaan
ketatanegaraan,
untuk mempengaruhi, dengan jalan mengubah
kebijaksanaan,
siasat
dan
cara
bertindak menghadapi sesuatu masalah.
atau mempertahankan suatu macam bentuk
Pengertian politik menurut ilmuwan adalah sebagai beikut.
susunan masyarakat. c.
Abd. Muin Salim (1994) memberikan
a. Meriam Budiardjo (1993) mengatakan ada lima
pengertian politik: “Perilaku manusia baik
unsur sebagai konsep pokok dalam politik,
berupa aktivitas maupun sikap, yang bertujuan
yaitu:
mempengaruhi atau mempertahankan tatanan
1). Negara
221
222
suatu masyarakat dengan mempergunakan
Al-Maraghy (1974: 70) dalam tafsirnya
kekuasaan.
“Tafsir al-Maragy” mengklasifikasi amanah sebagai berikut: 1). Tanggungjawab manusia kepada Tuhan
B. Prinsip Dasar Politik Islam Prinsip-prinsip dasar politik Islam tercantum
2). Tanggungjawab manusia kepada sesamanya
dalam Al-Quran surat an-Nsaa’ ayat 58-59 (tugas,
3). Tanggungjawab manusia kepada dirinya
tulis ayat dan terjemahnyanya). Kandungan kedua
sendiri
ayat tersebut adalah 1) Prinsip menunaikan amanah, 2) Prinsip keadilan, 3) Prinsip ketaatan
b. Prinsip Keadilan
kepada Allah, Rasul dan Ulil Amri, dan 4) Prinsip
Prinsip keadilan ini, menurut Islam berlaku
merujuk kepada Allah dan Rasul jika terjadi
kepada semua makhluk di bumi ini, baik
perselisihan.
manusia
Uraian
masing-masing
prinsip
secara
individu
maupun
secara
tersebut adalah sebagai berikut:
berkelompok, beriman atau tidak beriman,
a. Prinsip menunaikan amanah
kaya atau miskin, anak-anak atau orang
Prinsip ini mengandung kewajiban setiap orang
dewasa. Pendek kata. Prinsip keadilan ini
beriman baik ia sebagai pejabat (berkuasa)
mutlak
maupun
kehidupan.
sebagai
menunaikan
masyarakat
amanah
agar
dalam
semua
lini
menjadi
Dalam al-Quran, istilah yang dipakai
tanggungjawabnya, meskipun amanah itu dari
untuk makna keadilan adalah: 1) ‘Adl, al-qisth,
sesama manusia apa lagi dari Allah. Di sisi
al-mizan, dan dengan menafikan kezaliman,
lain, ayat empat surat an-Nisaa’ di atas
walaupun pengertian keadilan tidak selalu
memperkenalkan
menjadi antonim kezaliman (Iberani dan
kekuasaan politik.
prinsip
yang
biasa
diiberlakukan
tanggungjawab
Hidayat, 2003: 178)
223
224
M.Quraisy Syihab (1996: 112-113)
Prinsip ketiga ini mengadung unsur
dalam
bukunya
“Wawasan
Al-Quran”
kesadaran
untuk
mentaati perintah,
baik
mengatakan “Islam memandang kepemimpinan
perintah itu sumbernya dari Allah yang
sebagai perjanjian Ilahi yang melahirkan
tercantum dalam Al-Quran dan Sunnah Rasul-
tanggungjawab
Nya maupun dari orang yang diberi kekuasaan
menentang
kezaliman dan
menegakkan keadilan. Kepemimpinan dalam
memerintah,
selama
yang
diperintahkan
pandangan Islam tidak hanya merupakan
manusia tidak menyalahi syariat Islam.
hubungan dengan sesama manusia, tetapi juga menjadi hubungan atau perjanjian antara Allah dan
sang
pemimpin
untuk
d. Prinsip merujuk kepada Allah dan Rasul jika terjadi perselisihan.
mempertanggungjawabkannya dengan berbuat keadilan.
Perselisihan apa pun yang terjadi di antara manusia hendaklah diselesaikan dengan cara mengembalikan kepada Allah dan Rasul-
c. Prinsip ketaatan kepada Allah, Rasul dan
Nya
(al-Quran
dan
Sunnah)
sekiranya
masalahnya tidak dapat diselesaikan dengan
Ulil Amri Abd.
Muin
231)
cara musyawarah dan mufakat. Di samping itu,
memberikan pengertian kalimat “Ulil Amri”
cara penyelesaian masalah berdasarkan wahyu
dengan
menjauhkan orang dari pertengkaran dan
makna
menjalankan kekuasaan.
Salim
(1994:
“Pemilik roda
Karena
Pemerintahan,”
pemerintahan itu,
makna
dan tersebut
perkelahian. Iberani dan M. Hidayat (2003: 180)
mencakup setiap pribadi yang memegang
mengatakan
kendalli
pemberian
urusan
kehidupan
baik
urusan
keluarga, tetangga, masyarakat dan negara.
bahwa
musyawarah
kesempatan
kepada
adalah anggota
masyarakat yang memiliki kemampuan dan
225
226
hak untuk berpartisipasi dalam pembuatan
Secara etimologi, musyawarah mempunyai arti
keputusan yang mengikat, baik dalam bentuk
nasehat,
aturan-aturan
konsideran
hukum
maupun
kebijakan-
kebijakan politik
konsultasi,
perundingan,
permufakatan
pikiran
Secara
atau
terminology,
musyawarah adalah majelis yang dibentuk
untuk
mendengarkan saran atau ide, bagaimana mestinya dan terorganisir dalam urusan negara (Ibnu Mandzur,
C. Demokrasi dan Musyawarah Iberani dan Hidayat (2003)
memberikan
1968). Misalnya: Majelis Permusyawaratan Rakyat
pengertian “Demokrasi”, yaitu terdiri atas kata
(MPR), Majelis Syura Muhammadiyah, Lembaga
“demos” yang berarti rakyat dan “cratia” yang berarti
Muyawarah
pemerintahan. Jadi demokrasi artinya pemerintahan di
Musyawarah
tangan rakyat atau kekuasaan ada di tangan rakyat.
sebagainya.
Pendek kata, rakyat yang berkuasa, menentukan roda pemerintahan dengan sistem perwakilan.
Desa,
Musyawarah
Kerukunan
Umat
Alim
‘Ulama,
Beragama
dan
Dalam melaksanakan musyawarah ada empat unsur penting diperhatikan:
Ibnu Zakaria (1972) dalam bukunya “Mu’jam
1. Mustasyir adalah orang yang menghendaki adanya
Maqaayis Lughat” jilid III, memjelaskan makna
musyawarah dan menginginkan suatu pendapat
“Musyawarah,” yaitu merupakan bentuk mashdar (
yang benar atau mendekati kebenaran
kata
kerja
yang
dibendakan)
yang
berarti
menampakkan dan menawarkan atau mengambil sesuatu.
Agak
berbeda
pengertian
musyawarah
menurut Quraisy Syihab (1996) dalam bukunya
2. Mustasyar
adalah
orang
yang
diajak
bermusyawarah 3. Mustasyar fih adalah permasalahan yang akan dikaji atau dijadikan obyek musyawarah
“Wawasan Al-Quran,” mengeluarkan madu dari
4. Ra’yu adalah pendapat bebas yang argumentatif,
sarang lebah. Di samping itu, musyawarah juga berati
mencermati esensi syari’at dan terlepas dari
mengatakan atau mengajukan sesuatu.
perasaan nafsu.
227
228
Dalam kehidupan berkeluarga, bermasyarakat,
murni untuk perpolitikan Islam yang dijalankan, tetapi
bernegara musyawarah merupakan sarana untuk
masih banyak yang lain tetap konsisten dalam
menyatukan hati, mensucikan jiwa, dan menghargai
menegakkan politik Islam, misalnya seorang politikus
pendapat orang lain selama empat unsur di atas
sekaligus cendikiawan muslim dewasa ini adalah
terpenuhi.
Hidayat Nur Wahid bersama dengan kelompoknya,
Ayat-ayat yang berkaitan langsung dengan
Nurchalis Majid, Rektor Universitas Paramadina dan
musyawarah, antara lain: Q.S. al-Baqarah ayat 233;
lain-lain.
Q.S. Ali Imran ayat 159 dan asy-Syura ayat 38. Ketiga
9.3. Penutup
ayat tersebut menjadi petunjuk bagi manusia untuk
Sebuah negara akan berkembang dan maju
menyelesaikan problem keluarga, masyarakat dan
serta baik pemerintahannya apabila menerapkan
negaranya (tugas anda, tulis dan terjemahkan ayat
sistem politik Islam dalam mengatur negara seperti
tersebut ).
Nabi Muhammad membangun negara Islam di Madinah pada tahun 622 M atau sekitar 1386 D. Kontribusi Umat Islam Perpolitikan Nasional
dalam
Dalam perjalanan sejarah pembanguan bangsa, dari
repelita
ke
repelita
umat
Islam
banyak
memberikan sumbangsih terhadap perpolitikan di Indonesia (Iberani dan Hidayat, 2003: 198) dalam bukunya “Mengenal Islam” mengatakan sejak tahun 1930-an sampai akhir 1960, bahkan sampai sekarang umat Islam tetap memberi warna dalam perpolitikan bangsa, meskipun di antara mereka ada yang tidak
tahun yang lalu.
229
230
Tugas: Jawablah pertanyaan di bawah ini! 1. Jelaskan pengertian Politik menurut bahasa, istilah dan ilmuwan! 2. Terangkan prinsip Dasar Politik Islam! 3. Terangkan sistim Demokrasi dan Musyawarah! 4. Uraikan Konstribusi Umat Islam dalam Perundang-Undangan di Indonesia! 5. Tulis dan terjemahkan satu ayat tentang politik!
Abdul Baqy, Muhammad Fuad. 1986. Mu’jam alMufaras Li al-faaz al-Aayaat al-Quraan alKariim. Dar al-Fkr lith Thaba’ah wan-Nasyar wat Tauzi’ Ali, Muhammad Daud. 1998. Pendidikan Agama Islam. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Al-Maraghy, Ahmad Mushthafa. 1974. Tafsir AlMaraghy. Beirut: Darul Fikr Baiquni, Achmad. 1997. Al-Quran dan Ilmu Pengetahuan. Yogjakarta: Dana Bhakti Primayasa. -------, 1983. Islam dan Ilmu Pengetahuan Modern. Jakarta: Pustaka Budiardjo, Meriam. 1993. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia Culla,
Adi Surya. 2002. Masyarakat Madani: Pemikiran, Teori dan Relevansinya Dengan Cita-Cita Reformasi. Jakarta: PT Raja Grapindo Persada
Direktorat Pembinaan Badan Peradilan Agama Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam Departemen Agama. 1991/1992. Kompilasi Hukum Islam DI Indonesia. Jakarta: Depag RI. DAFTAR PUSTAKA
Djatnika, Rahmat. 1987. Sistem Ethika Islami (Akhlak Mulia). Surabaya: Mutiara
231 Ibrani, Jamal Syarif dan M.M. Hidayat. 2003. Mengenal Islam. Jakarta: El-Kahfi Fuad, Muhammad Abdul Baqi. 1986. Mu’jam alMufahras li al-Faaz aayaatil Quran al-Kariim. Dar al-Fikr lith Thaba’ah wan-Nasyar watTauzy. Hamka. 1983. Filsafat Ketuhanan. Surabaya: Karunia Hasanah, Uswatun dkk. 2007. Acuan Pembelajaran Matakuliah Pengembangan Kepribadian Pendidikan Agama Islam. Direktorat Ketenagaan Direktorat Jenderal Pendidikan Nasional. Hasan, M.Ali. 1995. Masail Fiqhiyah Al-Haditsah. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Ismail, Faisal. 1997. Paradigma Kebudayaan Islam: Studi Kritis dan refleksi Historis. Yoyakarta: Titian Ilahi. Majid, Nurchalis. 1994. Demokrasi Politik, Budaya dan Ekonomi, Pengalaman Indonesia Baru. Jakarta: PT Temprit ---------, Nurchalis. 2000. Kehampaan Spritual Masyarakat Modern: Respon dan Transformasi Nilai-Nilai Islam Menuju Masyarakat Madani. Jakarta: Media Cita Nurdin, K.H.Muslim, dkk. 1993. Moral dan Kognisi Islam. Bandung: CV Alfabeta
232 Noer., Deliar. 1981. Bunga Rampai dari Negeri Kanguru. Jakarta: Panjimas Poerwadarminta, WJS. 1983. Kamus Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Bahasa
Ralibi, Osman. Tanpa Tahun. Allah, Alam dan Manusia. Jakarta: Fajar Rasyid N.A. 1983. Manusia dan Konsepsi Alam. Jakarta: Karya Indah. Salim.Abd. Muin. 1994. Fiqh Siyasah. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Suryana Af, A.Toto, dkk. 1996. Pendidikan Agama Islam. Bandung: Tiga Mutiara. Syalaby, Ahmad. Tanpa tahun. Kehidupan Sosial dalam pemikiran Islam. Jakarta: Amzah Syihab, M.Quraisy. 1992. Membuikan Al-Quran. Bandung: Mizan -------. 1996. Wawasan Al-Quran. Bandung: Mizan Umar, Akram Dhiyauddin. 1999. Masyarakat Madani, Terjemahan mun’in A.Sirry. Jakarta: Gema Insani Press. Ya’qub, Hamzah. 1993. Etika Islam (Pembinaan Akhlaqul Karimah, Suatu Pengantar. Bandung: Deponegoro
233 --------, 1984. Kode Etik dagang Menurut Islam. Bandung: CV Diponegoro. Yunus, A.Saad. 1987. Hukum Kewarisan. Jakarta: PT Al Qushwa Zaini, Syahminan. Tanpa Tahun. Mengenal Manusia Lewat Al-Quran. Surbaya: PT Bina Ilmu. Zuhdi, Masyfuk. A991. Masailul Fiqhiyah. Jakarta: CV Haji Mas Agung.
234 Ilmu Tauhid
= Ilmu tentang Kemahaesaaan Tuhan
Tauhid uluhiyyah = Hanya Allah menerima semua ibadah manusia. Tauhid rububiyyah = Hanya Allah memelihara alam semesta Rabbul ‘alamin = Tuhan yang memelihara alam semesta Anthromorfisme
=
paham
pengenaan
ciri-ciri manusia pada alam wajibul wujud
= wajib eksistensi atau wujud-Nya
mumkinul wujud
= boleh (mungkin) ada, boleh (mungkin) tiada
syariat Islam
= hukum atau aturan
dalam Islam
SENARAI
Filsafat = Berpikir mendalam dan radikal Asmaaullah al-husnaa = Nama-nama Allah yang baik
Konsekwensi
= akibat
Tauhid
= meng-Esa-kan Allah
Nature of Law
= hukum alam
Wajibul wujud
= wajib/mutlak ada
Mumkinul wujud
= boleh/mungkin ada
Rabbaniyah
=bernuangsah ketuhanan
Syariat Islam
= hukum Islam
235
236
Dalil
= keterangan
Khalifah
= pengelolah/pemelihara
Homo Sapiens
= makhluk yang berakal
Aktualisasi
= penerapan
Homo Loquen
= makhluk yang pandai
Subhaanallah
= Maha Suci Allah
berbahasa
Astagfirullaah
= mohon ampun kepada
= makhluk yang pandai
Allah
membuat alat
Allahu Akbar
= Allah Maha Besar
pertukangan
Ilmu Ladunni
= ilmu yang diperoleh
Homo Faber
Homo Ludens
Trend sosial
dalam masyarakat
= makhluk yang suka humor dan bermain
= perkembangan terkini
tanpa upaya manusia Ilmu Kasbi
= ilmu yang diperoleh
Zoon Politicon
= makhluk social
dengan kerja keras
Insan,ins,nas,unas
= manusia
manusia
Bansyar
= manusia dewasa yang
Kerukunan
tahu hak dan
= kedamaian, rela hidup berdampingan umat lain
kewajibannya
Intern
= urusan ke dalam
Bani Adam
= anak cucu Adam
Ukhuwah
= persaudaraan
Zurriyyat Adam
= anak cucu Adam
Fiqhiyah
= pemahaman ajaran
Karakteristik
= ciri khas
Islam
Klasifikasi
= pengelompokan
Madani
Universal
= berlaku menyeluruh
sejahtera
Temporer
= tidak selamanya
Civil society
Karakter
= watak, tabiat
Fitrah
= suci
= damai, tenang, aman,
= mayarakat yang beradab dan berbudaya
237 Ummat
= kaum/kelompok
238 Tauqifi
masyarakat Musyawarah
= penetapan dan penyusunan ayat atas
= duduk bersama
kehendak Allah
membicarakan sesuatu
Hadis qauliyah
= perkataan Nabi
Musawamah
= persamaan
Hadis fi’liyah
= perbuatan Nabi
Tasamuh
= toleransi
Hadis taqririyah
= persetujuan
Budaya
= hasil cipta, karya dan
Nabi/Diam-nya Nabi
rasa manusia secadar
Kutubussittah
sadar
Hadis
Motivasi
= dorongan
Ra’yu
Akhlaqiyah
= sarat nilai baik dan
akal/pikiran
benar
Ijtihad
= enam kitab standar
= menggunakan
= usaha yang sungguh-
Insaniyah
= kemanusiaan
sungguh
‘Alamiyah
= terbuka/menyesuaikan
Mujtahid
Tanawwu’
= beragam warnanya
bersungguh-sungguh
Washathiyah
= pertengahan/sederhana
mendapatkan
Ayat Makkiyah
= ayat yang turun
agama
sebelum Nabi Hijrah ke
mengeluarkan
Madinah
dari Al-Quran dan Hadis
Ayat Madaniyah
= ayat yang turun
Istimbath
=
orang
dengan
yang
hukum cara hukum
= mengeluarkan hukum
sesudah Nabi hijrah ke
dari Al-Quran dan Hadis
Madinah
Sahih/hasan
239 Nasikh
= ayat yang menghapus kandungan hukum ayat yang turun terlebih
240
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
dahulu Mansukh
= ayat yang dihapus kandungan
hukumnya
oleh ayat yang datang kemudian.
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG DAFTAR ISI DRS. H. MUH. TANG, M.Pd. Halaman
241
242
Kata Pengantar
.....................................
i
Puji syukur dipanjatkan ke hadirat Allah Swt.
Sambutan Direktur
.....................................
ii
atas rahmat-Nya sehingga penyusunan Buku Ajar
.................................................
iii
Pendidikan Agama Islam (PAI) ini dapat diselesaikan
Daftar Tabel .................................................
iv
dengan baik. Salawat dan salam dikirimkan kepada
Tinjauan Mata Kuliah
1
Nabi Muhammad Saw. Kepada keluarga dan segenap
Daftar Isi
.........................
sahabatnya. Bab I
Konsep Ketuhanan dalam Islam ........
16
Buku ajar Pendidikan Agama Islam ini
Bab II Konsep Manusia Menurut Islam ......
38
disusun berdasarkan
Bab III Hukum dan HAM dalam Islam .......
75
Jenderal Perguruan Tinggi No 43/ DIKTI/Kep/2006
Bab IV Akhlak, Moral dan Etika .................
130
tanggal 2 Juni 2006 tentang rambu-rambu pelaksanaan
Bab V Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni dalam Islam
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan
............................
156
Tinggi.
Bab VI Kerukunan Antar Umat Beragama ....
175
Keperibadian (MPK)
Bab VII Masyarakat Madani dan Kesejehteraan Umat ..................................... Bab VIII Kebudayaan dalam Islam .............
.............................................
DAFTAR PUSTAKA
................................
Materi
Mata
Kuliah
ini berlaku
Pengembangan pada seluruh
perguruan tinggi di Indonesia baik tingkat universitas 188
maupun sekolah tinggi umum sebagai mata kuliah
200
umum.
Bab IX Sistem Politik dan Demokrasi dalam Islam
Surat Keputusan Direktorat
Buku ajar ini digunakan dalam lingkungan 218
Politeknik Negeri Ujung Pandang pada dua tingkat
230 pendidikan mahasiswa, yaitu mahasiswa Diploma tiga
KATA PENGANTAR
dan mahasiswa Diploma empat pada semua jurusan. Keritikan dan saran dalam menyempurnakan buku ajar ini kami harapkan kemudian diperbaiki
243
244
selanjutnya. Semoga bermanfaat kepada penulis dan
Puji syukur dipanjatkan ke hadirat Allah Swt. , salawat dan salam semoga tercurahkan kepada Nabi
khususnya kepada pembaca, amin.
Muhammad Saw. Kepada keluarga dan segenap sahabatnya serta orang-orang yang mengikuti sunnah Makasar,
Juli 2008
Penyusun,
beliau. atas selesainya Buku Ajar Pendidikan Agama Islam yang disusun oleh saudara Drs. H. Muh. Tang, M.Pd. selaku dosen agama di Politeknik Negeri Ujung Pandang.
Drs. H. Muh. Tang, M. Pd.
Buku ajar Pendidikan Agama Islam ini disusun berdasarkan
Surat Keputusan Direktorat
Jenderal Perguruan Tinggi No 43/ DIKTI/Kep/2006 tanggal 2 Juni 2006 tentang rambu-rambu pelaksanaan Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi.
Materi
Mata
Keperibadian (MPK)
Kuliah
ini berlaku
Pengembangan pada seluruh
perguruan tinggi di Indonesia baik tingkat universitas maupun sekolah tinggi umum sebagai mata kuliah umum. Buku ajar Pendidikan Agama Islam (PAI) ini disusun
dengan
tujuan
memperlancar
prose
perkuliahan mahasiswa pada mata kuliah Pendidikan SAMBUTAN DIREKTUR
Agama Islam dan di diharapkan kepada mahasiswa
245 menjadikan buku ajar tersebut sebagai referensi atau rujukan dalam pembelajaran di kelas. Semoga bernilai ibadah dan menjadi amal jariyah buku ajar pendidikan Agama Islam ini dan menambah semangat belajar mahasiswa di Politeknik Negeri Ujung Pandang. Saya ucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada sadara penyusun atas usaha yang dilakukan. Amin
Makassar, 28 Juli 2008 Direktur,
Dr. Pirman, M.Si. Nip 131 835 736
246