ARITMATIKA SOSIAL
TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. Setelah mempelajari dan memahami isi buku ini, siswa diharapkan mampu untuk menggunakan perhitungan harga pembelian, harga penjualan, untung, rugi, persentase untung-rugi, bruto, tara, neto, bunga tabungan, dan pajak dalam kehidupan sehari-hari. 2. Siswa diharapkan mampu memahami dan mengaplikasikan isi dari buku ini, tanpa adanya figur seorang guru, sehingga dapat melatih kemandirian siswa dalam belajar. 3. Dengan dilengkapkannya CD pembelajaran dalam paket buku ini, siswa diharapakan mampu belajar dengan menggunakan teknologi masa kini.
1
Kegiatan perdagangan yang biasa dilakukan oleh masyarakat meliputi kegiatan jual beli barang antara penjual (pedagang) dan pembeli. Kegiatan perdagangan dapat terjadi berdasarkan prinsip saling menguntungkan. Penjual mendapat keuntungan berupa uang dari barang yang dijualnya, sedangkan pembeli mendapat keuntungan dari barang yang dibelinya atas dasar manfaat yang diperoleh dari barang tersebut. Dalam melakukan kegiatan perdagangan, seorang pedagang harus pandai melakukan perhitungan perdagangan atas barang dagangannya. Misalnya, untuk mendapatkan keuntungan yang wajar, seorang pedagang harus menetapkan berapa harga jual pada barang dagangannya sehingga harga jual tersebut tidak terlalu tinggi (agar dapat bersaing) dan juga tidak terlalu rendah (agar tidak rugi). Hal itu tentunya membutuhkan perhitungan tertentu yang dibahas dalam aritmetika sosial. Aritmetika merupakan bagian dari matematika yang disebut ilmu hitung. Kata “sosial” dapat diartikan sebagai hal-hal yang berkenaan dengan masyarakat. Jadi, aritmetika sosial dapat diartikan sebagai bagian dari matematika yang membahas perhitunganperhitungan yang digunakan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
2
A. Nilai Keseluruhan, Nilai Per Unit, dan Nilai Sebagian Nilai keseluruhan, nilai per unit, dan nilai sebagian mempunyai suatu hubungan, yaitu:
Nilai keseluruhan
= banyak unit
nilai per unit
Nilai per unit = Nilai sebagian
= banyak sebagian unit x nilai per unit
B.Uang dalam Perdagangan Bila kita berbelanja di pasar atau di toko, apa yang kita bayarkan untuk mendapatkan barang yang kita inginkan? Ya, tentu kita harus membayarkan sejumlah uang yang sesuai dengan harga jual barang tersebut. Uang penting sekali peranannya dalam dunia perdagangan, yaitu sebagai alat pembayaran yang sah. Dengan uang, kita bisa memperoleh bermacam-macam barang yang kita butuhkan. Tanpa adanya uang dapat kita bayangkan kesulitan yang terjadi dalam dunia perdagangan. Akan tetapi, dunia perdagangan sering juga terjadi tanpa uang. Perdagangan tanpa menggunakan uang bisa dilakukan dengan cara barter. Caranya adalah sebagai berikut. Jika kita ingin mendapatkan suatu barang, kita harus menukarnya atau membayarnya dengan barang lain. Hal ini tentu membawa kesulitan, yaitu kita tidak leluasa mendapatkan barang yang kita inginkan, karena pemilik barang belum tentu mau menukar
3
barangnya dengan barang yang kita miliki. Dengan adanya uang kesulitan seperti itu dapat dihindari.
C. Harga Pembelian dan Harga Penjualan Dalam suatu kegiatan jual beli atau perdagangan ada dua pihak yang saling berkepentingan, yaitu penjual dan pembeli. Penjual adalah orang yang menyerahkan barang kepada pembeli dengan menerima imbalan berupa sejumlah uang dari pembeli. Pembeli adalah orang yang menerima barang dari penjual dengan menyerahkan sejumlah uang kepada penjual sebagai pembayarannya. Untuk mendapatkan barang yang akan dijual, seorang pedagang terlebih dahulu harus membelinya dari pedagang lain dengan mengeluarkan sejumlah uang yang disebut harga pembelian atau modal. Setelah barang itu didapatkan, kemudian dijual kembali kepada pembeli. Uang yang diterima pedagang dari pembeli atas barang yang dijualnya disebut harga penjualan. Dalam perdagangan, keuntungan dapat diperoleh apabila harga penjualan lebih tinggi daripada harga pembelian. Karena harga penjualan lebih tinggi daripada harga pembelian, dan besar untung sama dengan harga penjualan dikurangi harga pembelian maka diperoleh hubungan berikut ini.
Harga penjualan
= harga pembelian + untung atau
Harga pembelian
= harga penjualan – untung
4
Contoh: 1. Harga pembelian sebuah kalkulator Rp. 80.000,00. Setelah terjual ternyata pedagang itu mendapat untung Rp. 25.000,00. Tentukan harga penjualan itu! Jawab: Harga pembelian = Rp. 80.000,00 Untung = Rp. 25.000,00 Harga penjualan = harga pembelian + untung = Rp. 80.000,00 + Rp. 25.000,00 = Rp. 105.000,00 2. Seorang pedagang membeli 1 kardus mie instan, di mana satu kardus berisi 40 bungkus, kemudian di jual kembali dengan harga Rp. 48.000,00. Jika dari penjualan itu dia mendapat untung Rp. 150,00 per bungkus, tentukanlah harga pembeliannya! Jawab: Harga penjualan = Rp. 48.000,00 Untung Rp. 150,00 per bungkus. Keuntungan satu kardus adalah 40 x Rp. 150,00 = Rp. 6.000,00 Harga pembelian = Harga penjualan – untung = Rp. 48.000,00 – Rp. 6.000,00 = Rp. 42.000,00 Jadi, harga pembelian 1 kardus mie adalah Rp. 42.000,00
Selanjutnya, jika jual-beli mengalami kerugian, maka harga penjualan lebih rendah dari harga pembelian, dan rugi sama dengan harga pembelian dikurangi harga penjualan, sehingga diperoleh hubungan berikut ini.
5
Harga penjualan = harga pembelian – rugi atau Harga pembelian = harga penjualan + rugi
Contoh: 1. Seorang pedagang membeli sebuah sepeda motor bekas dengan harga Rp 4.000.000. Jika pedagang itu menderita rugi Rp 150.000, maka berapakah harga penjualannya? Jawab: Harga pembelian = Rp. 4.000.000,00 Rugi = Rp. 150.000,00 Harga penjualan = Rp. 4.000.000,00 - Rp. 150.000,00 = Rp. 3.850.000,00
Harga penjualan = harga jual tiap satuan barang banyaknya barang
Karena harga penjualan adalah adalah hasil perkalian antara harga jual tiap satuan barang dan banyaknya barang, maka diperoleh rumus sebagai berikut:
Harga jual tiap satuan barang =
6
Harga pembelian = harga beli tiap satuan barang banyaknya barang
Karena harga pembelian adalah hasil perkalian harga beli tiap satuan barang dan banyaknya barang, maka diperoleh harga sebagai berikut: Harga beli tiap satuan barang =
Contoh: Untuk membiayai sekolahnya, Wawan berjualan koran. Pada suatu hari ia membeli 50 koran dari agen korannya dengan harga Rp. 2.000,00 tiap koran. Karena hari hujan, ia hanya dapat menjual 30 koran pada pagi hari. Koran yang tersisa dijulnya pada siang hari dengan harga Rp. 1.500,00. Setelah dihitunghitung, ternyata Wawan menderita rugi sebesar Rp. 10.000,00. Berapa harga jual setiap Koran yang dijajakan Wawan pada pagi hari? Jawab: Harga pembelian = 50 Rp. 2.000,00 = Rp. 100.000,00 Harga penjualan seluruhnya = harga pembelian – rugi = Rp. 100.000,00 Rp. 10.000,00 = Rp. 90.000,00 Harga penjualan seluruhnya = harga penjualan pagi hari harga penjulan siang hari Harga penjualan pagi hari = harga penjulan seluruhnya – harga penjualan siang hari = Rp. 90.000,00 (50 ) Rp. 1.500,00 = Rp. 90.000,00 – Rp. 30.000,00 7
Harga
jual
= Rp. 60.000,00 setiap Koran pada
pagi
hari
=
= = Rp. 2.000,00 D. Untung dan Rugi Dalam perdagangan, terdapat dua kemungkinan yang akan dialami oleh pedagang, yaitu untung dan rugi. Pedagang dapat mengalami untung atau rugi tergantung pada beberapa hal, seperti besarnya harga jual, kondisi barang yang dijual (mengalami kerusakan atau tidak), dan situasi pembeli,
a. Pengertian Untung Seorang pedagang dikatakan mendapat untung apabila ia berhasil menjual barang dagangannya dengan harga penjualan yang lebih tinggi daripada harga pembeliannya. Besarnya selisih antara harga penjualan dan harga pembelian itu merupakan besarnya untung yang diperoleh pedagang tersebut. Keuntungan yang diperoleh seorang pedagang dapat dirumuskan sebagai berikut: Untung = Harga Penjualan – Harga Pembelian Contoh: Seorang pedagang membeli telur 10 kg dengan harga Rp 120.000, kemudian telur itu dijual denan harga Rp12.500/kg. Berapakah keuntungan pedagang tersebut? 8
Jawab: Diketahui: harga beli 10 kg telur Rp. 120.000,00 Harga jual 1 kg telur Rp. 12.500,00 Untung = Harga Jual – Harga Beli Harga jual = 10 x Rp. 12.500,00 = Rp. 125.000,00 Untung = Rp. 125.000,00 – Rp. 120.000,00 = Rp. 5.000,00 Jadi pedagang itu mendapat keuntungan Rp. 5000,00
b. Pengertian Rugi Seorang pedagang dikatakan mendapat rugi apabila ia menjual barang dagangannya dengan harga penjualan yang lebih rendah daripada harga pembelian. Besar selisih antar harga pembelian dan harga penjualan adalah besar kerugian yang diderita oleh pedagang tersebut. Besarnnya kerugian yang diderita oleh seorang pedagang dapat dirumuskan sebagai berikut: Rugi = harga pembelian – harga penjualan Contoh: Pak Dono membeli sebuah mobil dengan harga Rp. 10.000.000,00. Pada suatu saat karena ia sangat membutuhkan uang, ia bermaksud menjual mobilnya. Ternyata ia hanya dapat menjual mobilnya dengan harga Rp. 8.000.000,00. Berapa kerugian Pak Dono? Jawab: Harga pembelian = Rp. 10.000.000,00 Harga penjualan = Rp. 8.000.000,00 Rugi = harga pembelian – harga penjualan = Rp. 10.000.000,00 Rp. 8.000.000,00 9
= Rp. 2.000.000,00 Jadi, Pak Dono mengalami 2.000.000,00.
kerugian
sebesar
Rp.
E. Persentase Untung dan Rugi Dalam dunia perdagangan untung atau rugi dapat dinyatakan dengan persen.misalnya, bila kita sedang tawarmenawar suatu barang di pasar (karena harganya dirasakan terlalu mahal bagi kita), kadang-kadang pedagang itu berkilah dengan mengatakan bahwa ia hanya mengambil keuntungan sedikit, beberapa persen saja. Dengan menyatakan keuntungan atau kerugian dalam bentuk persen, kita dapat melihat apakah keuntungan atau kerugian yang diperoleh pedagang tersebut berada dalam tingkat yang wajar atau tidak. Kemudian juga, kita dapat membandingkan besarnya keuntungan atau kerugian yang diperoleh oleh dua buah barang yang berbeda. Apakah keuntungan atau kerugian yang diperoleh oleh barang yang satu lebih besar atau lebih kecil daripada yang diperoleh oleh barang yang lain.
a. Menyatakan Persentase Keuntungan Persentase keuntungan biasanya dihitung dari harga pembelian. Jadi, jika kita mendengar ada seorang pedagang yang mengambil keuntungan 10%, itu berarti bahwa pedagang tersebut mengambil keuntungan sebesar 10% dari harga pembelian barang itu. Menyatakan keuntungan dengan persentase dari harga pembelian dirumuskan sebagai berikut: 10
Persentase keuntungan (%) =
100%
Jadi, berdasarkan rumus tersebut, tahapan-tahapan yang perlu diperhatikan dalam menentukan persentase keuntungan dari harga pembelian adalah sebagai berikut: 1. Memperhatikan besarnya modal atau harga pembelian dan harga penjualan. 2. Menentukan besarnya untung. 3. Membandingkan nilai untung dengan harga pembelian. 4. Mengalikan nilai perbandingan tersebut dengan 100% sehingga didapatkan persentase keuntungan. Apabila harga pembelian (modal) dan persentase keuntungan diketahui, maka perhitungan untuk mendapatkan harga penjualan dapat diturunkan dari rumus persentase keuntungan diatas. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa keuntungan = persentase keuntungan harga pembelian Karena harga penjualan sama dengan harga pembelain ditambah keuntungan, maka diperoleh rumus sebagai berikut:
Harga penjualan = harga pembelian + persentase keuntungan harga pembelian = harga pembelian
(1 + persentase keuntungan)
Contoh: Seorang pedagang membeli gula 5 kg dengan harga Rp. 35.000,00 kemudian dijual dengan harga Rp. 45.000,00. Berapakah besar persentase keuntungan pedagang tersebut? 11
Jawab: Harga beli Rp. 35.000,00 Harga jual Rp. 45.000,00 Untung = Rp 45.000 – Rp 35.000 = Rp 10.000 Persentase keuntungan (%) = 100% = 28,6% Jadi persentase keuntungannya adalah 28,6 % b. Menyatakan Persentase Kerugian Besarnya kerugian yang diderita seorang pedagang juga dapat dinyatakan dalam persentase yang dihitung dari harga pembelian. Jadi, jika seseorang menderita sebesar 5%, itu artinya orang tersebut menderita kerugian 5% dari harga pembelian. Persentase kerugian ini dapat dinyatakan dalam rumus sebagai berikut: Persentase kerugian =
100%
Tahapan-tahapan yang perlu diperhatikan dalam menentukan persentase kerugian sama dengan tahapan yang perlu diperhatikan dalam menentukan persentase keuntungan. Hanya besarnya keuntungan kita ganti dengan besarnya kerugian. Apabila harga pembelian (modal) dan persentase kerugian dikerahui maka perhitungan untuk mendapatkan harga penjualan dapat diturunkan dari rumus persentase kerugian di atas. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kerugian = persentase kerugian harga pembelian Karena harga penjualan sama dengan harga harga pembelian dikurangi kerugian maka diperoleh rumus harga penjualan sebagai berikut: 12
Harga penjualan = harga pembelian – persentase kerugian harga pembelian = harga pembelain (1 – persentase kerugian) Contoh: Seorang bapak membeli sebuah mobil seharga Rp. 50.000.000,00 karena sudah bosan dengan mobil tersebut maka mobil tersebut dijual dengan harga Rp. 45.000.000,00. Tentukan persentase kerugiannya! Jawab: Harga beli Rp. 50.000.000,00 Harga jual Rp. 45.000.000,00 Rugi = Rp. 50.000.000,00 – Rp. 45.000.000,00 = Rp 5.000.000 Persentase kerugian =
100% = 10%
Jadi persentase kerugiannya adalah 10%.
F. Rabat (Diskon), Bruto, Tara, dan Neto a. Rabat Rabat artinya potongan harga atau lebih dikenal dengan istilah diskon. Rabat biasanya diberikan kepada pembeli dari suatu grosir atau toko tertentu. Rabat (diskon)seringkali dijadikan alat untuk menarik para pembeli, misalnya ada toko yang melakukan obral dengan diskon dari 10% sampai 50%, sehingga para pembeli menjadi tertarik untuk berbelanja di toko tersebut, karena harganya terkesan menjadi murah. Harga bersih = harga kotor – rabat (diskon)
13
Pada rumus di atas, harga kotor adalah harga sebelum dipotong diskon, dan harga bersih adalah harga setelah dipotong diskon. Contoh: Sebuah toko memberikan diskon 15 %, Budi membeli sebuah rice cooker dengan harga Rp. 420.000,00. Berapakah harga yang harus dibayar budi? Jawab: Harga sebelum diskon = Rp. 420.000,00 Potongan harga = 15 % x Rp. 420.000,00 = Rp. 63.000,00 Harga setelah diskon = Rp. 420.000,00 – Rp. 63.000,00 = Rp 375. 000,00 Jadi budi harus membayar Rp 375.000,00 b. Bruto, Tara dan Neto Jadi, hubungan bruto, tara, dan neto dapat dirumuskan sebagai berikut: Neto = bruto – tara Jika diketahui persen tara dan bruto, maka untuk mencari tara digunakan rumus sebagai berikut: Tara = persen tara bruto Untuk setiap pembelian yang mendapatkan potongan berat (tara) dapat dirumuskan sebagai berikut: Harga bersih = neto harga per satuan berat Contoh: Dalam sebuah karung yang berisi pupuk tertera tulisan berat bersih 50 kg. Sedangkan berat kotor 0,08 kg, maka berat seluruhnya = 50kg + 0,08kg = 50,8kg. Berat karung dan pupuk yaitu 50,8 kg disebut bruto (berat kotor). Berat karung 0,08 kg disebut tara. Berat pupuk 50 kg disebut berat neto ( berat bersih). 14
G. Pajak dan Bunga Tabungan a. Pajak Pajak merupakan suatu kewajiban dari warga untuk menyerahkan sebagian kekayaan kepada menurut peraturan-peraturan yang ditetapkan pemerintah, tetapi tanpa mendapat jasa balik dari secara langsung. Hasil dari pajak digunakan kesejahteraan umum.
negara negara oleh negara untuk
Pegawai tetap dari perusahaan swasta atau pegawai negeri dikenakan pajak pengahasilan kena pajaknya yang disebut dengan Pajak Penghasilan (PPh). Apabila kita berbelanja di dealer, atau grosir, atau toko swalayan, atau tempat lainnya, maka terdapat barang-barang yang harganya ditambah dengan pajak yang disebut dengan Pajak Pertambahan Nilai (PPN).
Contoh: Seorang ibu mendapat gaji sebulan sebesar Rp. 1.000.000,00 dengan penghasilan tidak kena pajak Rp. 400.000,00. Jika besar pajak penghasilan (PPh) adalah 10 % berapakah gaji yang diterima ibu tersebut? Jawab: Besar penghasilan = Rp. 1.000.000,00 Penghasilan tidak kena pajak Rp. 400.000,00 Pengahasilan kena pajak = Rp. 1.000.000,00 – Rp. 400.000,00 = Rp 600.000,00 Besar pajak penghasilan = 10 % x Rp. 600.000,00 = Rp. 60.000,00 15
Jadi besar gaji yang diterima ibu tersebut adalah = Rp 1.000.000 – Rp 60.000 = Rp 940.000
b. Bunga Tabungan (Bunga Tabungan)
Jika kita menyimpan uang di bank, maka uang kita akan bertambah karena kita mendapat bunga. Jenis bunga tabungan yang akan kita pelajari adalah bunga tunggal, artinya yang mendapat bunga hanya modalnya saja, sedangkan bunganya tidak akan berbunga lagi. Apabila bunganya turut berbunga lagi, maka jenis bunga tersebut disebut bunga majemuk yang kelak akan dipelajari di sekolah yang lebih tinggi. Bunga tabungan biasanya dihitung dalam persen yang berlaku untuk jangka waktu 1 tahun, bunga 15% per tahun artinya tabungan akan mendapat bunga 15% jika telah disimpan di bank selama 1 tahun. Bunga 1 tahun = persen bunga Bunga b bulan = =
modal
persen bunga
modal
bunga 1 tahun
Persen bunga selalu dinyatakan untuk 1 tahun, kecuali jika ada keterangan lain pada soal. Contoh: 1.
Rio menabung dibank sebesar Rp 75.000,00 dengan bunga 12% per tahun. Hitung jumlah uang rio setelah enam bulan. Jawab: 16
Besar modal (uang tabungan) = Rp 75.000,00 Bunga 1 tahun 12 % = Rp. 75.000,00 = Rp. 9.000,00 Bunga 6 bulan = Rp 4500,00 Jadi jumlah uang Rio setelah disimpan selama enam bulan menjadi: = Rp 75.000,00 + Rp 4500,00 = Rp 79.500,00
17
APLIKASI DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI Aritmatika sosial ini sangat membantu untuk semua kalangan dalam kehidupan sehari-hari, baik untuk seorang pembeli, pedagang peegawai swasta, dan pelajar atau seseorang yang sedang menabung di Bank. Untuk seorang pembeli, perhitungan ini sangat bermanfaat karena dengan adanya perhitungan ini, ia dapat memperhitungkan harga pembelian denagn sisa uang yang ia miliki sehingga dapat menghemat pengeluaran sehari-hari. Dan ketika suatu pusat perbelanjaan memberikan diskon maka ia dapat mencari tahu berapa potongan harga atau berapa harga barang yang ingin ia beli setelah di diskon dengan menggunakan perhitungan diskon. Untuk seorang pedagang ia akan sangat membutuhkan berbagai perhitungan, misalnya ketika ia memiliki sejumlah modal lalu ia membeli barang-barang, maka ia akan dapat memperhitungkan berapa harga yang dapat ia jadikan harga barang tersebut untuk dijual kembali yang pastinya dengan memperhitungkan keuntungan yang ingin ia peroleh, atau ia akan dapat memperhitungkan berapa 18
persentase keuntungan yang dapat ia peroleh. Dan ketika ia mengalami kerugian, ia akan dapat memprediksi berapa besar kerugian yang ia derita dan memperbaikinya di kemudian hari agar tidak akan memperoleh kerugian lagi. Selain itu, ketika seorang pedagang sedang berbelanja beberapa karung beras, maka ia akan dapat mengetahui berapa berat bersih beras, berat kotor, dan karung beras dengan menggunakan konsep bruto, tara, dan neto. Dengan perhitungan bunga, maka seseorang yang sedang menabung di Bank akan dapat mengetahui berapa besar uang simpanan yang ada di Bank setelah ia menabung selama beberapa bulan atau beberapa tahun. Dan untuk seseorang yang sedang bekerja di perusahaan swasta, maka ia akan dapat mengetahui berapa penghasilan bersih yang dapat ia peroleh ketika dikenai pajak penghasilan (PPh).
19
SOAL LATIHAN
I.Benar atau salahkah pernyataan di bawah ini! 1.Uang
yang diterima pedagang dari pembeli atas barang yang dijualnya disebut harga penjualan (B/S) 2.Rima membeli sebuah handphone Balckberry bekas dengan harga Rp. 785.000. Handphone tersebut diperbaiki dengan biaya Rp. 125.000, kemudian dijual dengan harga Rp. 900.000. Maka, Rima mengalami keuntungan sebesar Rp. 10.000. (B/S) 3.Ibu Ade membeli 3 lusin pensil dengan harga seluruhnya Rp. 54.000. Setelah terjual habis, ternyata Ibu Ade mengalami kerugian sebesar Rp. 7.200. Berarti harga penjualan sebuah pensil Rp. 1.500. (B/S) 4.Sari bekerja di PT Untung Rugi dengan penghasilan Rp. 3.000.000. Penghasilan bersih yang diterima oleh Sari jika keseluruhan penghasilannya dikenai PPh 15% adalah sekitar Rp. 2.550.000. (B/S) 5.Amel menyimpan uang di bank dengan bunga 10% per tahun. Jika setelah 5 bulan, ia menerima bunga sebesar Rp. 20.000, maka besar uang simpanan Amel adalah Rp. 480.000. (B/S) II. Pilihlah jawaban di bawah ini!
1.Pak Jek membeli 2 gross mainan anak seharga Rp. 115.200. Mainan itu dijual seharga Rp. 500 per unit. Berapa untung Pak Jek? a.Rp. 28.800 b.Rp. 18.200 20
c.Rp. 28.500 d.Rp. 18.000 2.Utet
mempunyai modal Rp. 120.000. Uang itu digunakan untuk membeli 8 kodi layang-layang. Jika Utet menjual layang-layang dengan harga Rp. 700 per lembar, untung atau rugikah Utet? a.Untung Rp. 8.000 b.Rugi Rp. 18.000 c.Rugi Rp. 8.000 d.Untung Rp. 18.000 3.Harga pembelian suatu barang Rp. 10.000 sedangkan harga penjualannya Rp. 10.200. Tentukan persentase keuntungannya! a.1% b.2% c.3% d.4% 4.Pedagang membeli barang seharga Rp 100.000, setelah dijual rugi 5% dari harga pembelian. Tentukan harga penjualan dari barang tersebut! a. Rp. 105.000 b. Rp. 85.000 c. Rp. 90.000 d. Rp. 95.000 5.Seorang pedagang membeli 10 kardus mie instan dengan harga Rp. 4.600 per bungkus di suatu supermarket. Karena membeli dengan jumlah besar, supermarket tersebut memberikan rabat sebesar 15%. Tentukan besar uang yang harus dikeluarkan pedagang untuk membayar mie instan tersebut, jika setiap kardus berisi 40 bungkus mie instan! a. Rp. 1.456.000 b. Rp. 1.654.000 c. Rp. 1.564.000 d. Rp. 1.562.000
21
DAFTAR PUSTAKA
Manto, K. dan kawan-kawan. Matematika 3A Sekolah Menengah Umum Tingkat Pertama. Jakarta Utara: PT Kelapa Cengkir Raya Sugijono. Dan kawan-kawan. Matematika untuk SMP kelas VII. Jakarta: Erlangga.
22
PETUNJUK PENGGUNAAN PROGRAM QUIS MAKKER 1.
Buka folder yang bernama Uji Kompetensi, lalu akan muncul tampilan seperti berikut.
2.
Isikan kolom Pasword dengan password yang telah kami buat, yaitu “berduaajah”, kemudian klik oke.
3. Selanjutnya akan muncul gambar
23
Klik star untuk mulai! 4. Kemudian akan muncul soal-soal yang harus diisi seperti berikut ini.
Jawab soal-soal tersebut kemudian klik icon submit untuk mengetahui jawaban yang telah kita isi. 5. Setelah menyelesaikan semua soal, kita akan mengetahui kita lulus atau gagal dalam tes tersebut. Karena dengan sendirinya akan muncul halaman yang memuat hasil skor yang kita peroleh seperti berikut.
24
6. Sekian petunjuk penggunaan program Quis Makker yang dapat kami sampaikan. Silahkan untuk dicoba
25
TENTANG PENYUSUN
I. Data Pribadi 1. Nama Lengkap 2. Tempat, Tanggal Lahir 3. Jenis Kelamin 4. Golongan Darah 5. Kewarganegaraan 6. Agama 7. Status 8. Alamat 9. Telepon
II. Data Pribadi 1. Nama Lengkap 2. Tempat, Tanggal Lahir 3. Jenis Kelamin 4. Golongan Darah 5. Kewarganegaraan 6. Agama 7. Status 8. Alamat 9. Telepon
: : : : : : : :
Ima Haryanti Cirebon, 23 Maret 1994 Perempuan A WNI Islam Belum Menikah Dusun Manis, RT 09 RW 03 No. 328 Desa Kertawirama, Kec. Nusaherang, Kab. Kuningan : 087729849737
: : : : : : : :
Baitul Nafiah Cirebon, 17 Juni 1994 Perempuan A WNI Islam Belum Menikah Blok. Bongas, RT 02 RW 03 Desa Serang, Kec. Klangenan, Kab. Cirebon : 087729839494
26
Hallo sobat . . . Saya Baitul Nafiah dan Ima Haryanti, salam kenal ya, hehe. Selamat datang di buku ajar yang kami buat Dalam menyusun Buku Ajar Aritmatika Sosial dan Quis Makker yang kami buat ini, kami banyak mengalami kendala dalam pengerjaannya. Karena berhubung laptopnya hanya ada satu, jadi membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengerjakannya. Ditambah ketika mendekati UTS banyak tugas yang harus dikumpulkan sehingga cukup sulit untuk membagi waktu. Apalagi rumah kita berdua yang berjauh-jauhan dan berbeda arah. Dan karena proses perkuliahan berlangsung cukup padat dan sampai sore hari, maka kami hanya bisa mengerjakan sebentar. Sebab, ketika hari sudah semakin sore kendaraan yang akan kami naiki cukup sulit. Sehingga kami harus buru-buru pulang. Meskipun banyak halangan dan rintangan yang menghambat hingga peluhpun bercucuran, Alhamdulillah kami dapat menyelesaikan buku ajar dan quis maker ini. Ya bisa dibilang cukup baik sih, kan ini hasil kerja keras kami berdua hehe Kami harap semoga buku ini dapat bermanfaat untuk temanteman sekalian. Karena buat apa kita membuat sesuatu hal yang tidak bermanfaat. Ayo sobat semangat !!!
27