Hak cipta dilindungi Undang-Undang
1.1
Latar Belakang Pembangunan perikanan merupakan salah satu bagian dari pembangunan
nasional yang bertujuan antara lain untuk meningkatkan produksi dan mutu hasil perikanan, baik untuk memenuhi kebutuhan pangan dan gizi, bahan baku industri maupun ekspor hasil perikanan, sekaligus peningkatan taraf hidup, kesejahteraan nelayan/petani ikan melalui peningkatan pendapatannya (Raharjo, 2000). Pembangunan perikanan Indonesia saat ini bertumpu pada dua program utama. Salah satunya adalah berwawasan
© Hak cipta milik IPB, tahun 2010
1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber : a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah. b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB. 2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruhnya karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin IPB.
1. PENDAHULUAN
lingkungan
program pengembangan budidaya perairan yang dan
lestari
(sustainable
aquaculture),
yaitu
pengembangan aktivitas budidaya perairan yang lestari dan ramah lingkungan yang diarahkan untuk mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya perairan dengan tetap melestarikan fungsi-fungsi lingkungan (www.sdi.dkp.go.id, 2009). Berdasarkan kesepakatan di forum World Trade Organization (WTO),
setiap negara harus menurunkan tarif bagi perdagangan komoditas serta menghilangkan hambatan-hambatan perdagangan non tarif. Kesepakatan untuk menuju pada perdagangan yang semakin bebas, menciptakan peluang bagi ekspor produk-produk perikanan Indonesia. Salah satu komoditas yang menjadi andalan ekspor Indonesia tersebut adalah ikan hias air tawar. Ikan hias merupakan komoditas perikanan yang potensial untuk dikembangkan. Menurut Kepala Pusat Data Statistik dan Informasi DKP (2008), potensi ikan hias Indonesia mencapai 4.500 species atau 60 % dari total dunia, dan baru sekitar 300-500 jenis ikan hias yang diekspor, sedangkan yang baru dibudidayakan sekitar 50 jenis (www.dkp.go.id, 2008). Saat ini perdagangan ikan
1
Hak cipta dilindungi Undang-Undang
Malaysia (sebagai produsen utama).
Hal ini masih menjadi peluang besar
Indonesia untuk pengembangan dan pemanfaatan ikan hias. Melihat kondisi tersebut di atas Kabupaten Bogor merupakan salah satu wilayah di Indonesia khususnya di Jawa Barat yang memiliki potensi di sektor perikanan khususnya ikan hias air tawar. Potensi tersebut didukung oleh adanya sejumlah 200 Rumah Tangga Produksi (RTP) yang memiliki akuarium sebanyak 7.692 buah dan tersebar di enam kecamatan (Dinas Pertanian Kota Bogor, 2008). Rincian jumlah RTP dan banyaknya akuarium dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Jumlah RTP Ikan Hias Air Tawar di Kota Bogor, Tahun 2008 No. Kecamatan Jumlah RTP Jumlah Aquarium 78 13 Bogor Barat 1. 375 19 Bogor Timur 2. 1.907 27 Bogor Utara 3. 420 22 Bogor Tengah 4. 2.622 46 Bogor Selatan 5. 2.290 73 Tanah Sareal 6. Jumlah 200 7.692
© Hak cipta milik IPB, tahun 2010
1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber : a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah. b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB. 2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruhnya karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin IPB.
hias global baru disuplai oleh beberapa negara diantaranya adalah Ceko dan
Sumber : Dinas Pertanian Kota Bogor, 2008
Berdasarkan Tabel 1 di atas terlihat bahwa RTP ikan hias di Kota Bogor tersebar di enam kecamatan dan letaknya relative berjauhan. Kondisi seperti ini belum
menjamin
petani/pembudidaya.
terciptanya
keadaan
yang
menguntungkan
bagi
Menurut Anwar (1995), bahwa lokasi yang tersebar,
menyebabkan pasar kompetitif tidak dapat terwujud (missing market). Selain itu, kondisi seperti ini akan mudah dimanfaatkan pedagang untuk mencari keuntungan yang lebih besar, terutama dalam pembentukan harga di tingkat produsen. Oleh karena itu, untuk
meningkatkan
kesejahteraan
2
petani/pembudidaya, maka
Hak cipta dilindungi Undang-Undang
Ikan hias di Terminal Agribisnis Rancamaya Bogor. Holding Ground Ikan hias yang lebih dikenal dengan sebutan nama Holding Ground Ikan hias Rancamaya Bogor adalah sebuah bangunan yang luasnya 900 m2 dan dilengkapi dengan sejumlah akuarium dan fasilitas pendukung lainnya. Bangunan ini berada di wilayah Terminal Agribisnis Rancamaya Bogor yang memiliki luas 9, 2 Ha. Pendirian Holding Ground Ikan hias Rancamaya Bogor didasari atas beberapa pertimbangan, antara lain: 1). Kebutuhan prasarana dan mekanisme pemasaran yang dapat menyerap sebagian besar produk pertanian khususnya ikan hias air tawar, yang dapat memberikan
© Hak cipta milik IPB, tahun 2010
1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber : a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah. b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB. 2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruhnya karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin IPB.
Pemerintah Propinsi Jawa Barat dan Kota Bogor mendirikan Holding Ground
kepuasan/keuntungan yang optimal bagi para pelaku agribisnis, 2). Kurang memadainya infrastruktur pasar perikanan serta fasilitas pendukungnya, dan 3). Meningkatkan sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD). Holding Ground Ikan hias Rancamaya Bogor berfungsi sebagai sarana
penampungan dan pemasaran ikan hias air tawar para petani/pembudidaya ikan hias air tawar yang berasal dari Jawa Barat maupun dari luar daerah Jawa Barat. Selain itu, Holding Ground Ikan hias Rancamaya Bogor memudahkan bagi supplier maupun eksportir untuk mendapatkan ikan hias air tawar yang dibutuhkan, serta sebagai
pusat untuk menentukan distribusi ikan hias
selanjutnya. Pemasaran ikan hias di Holding Ground Ikan hias Rancamaya Bogor, selain mampu menampung hampir ± 100 jenis, Holding Ground Ikan hias Rancamaya Bogor juga mampu memasarkan sebanyak 1.299.527 ekor atau senilai
3
Hak cipta dilindungi Undang-Undang
baik untuk pasaran lokal maupun ekspor selama kurun
waktu 5 tahun (Tahun 2004-2008) rincian dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Volume dan Nilai Ikan Hias di Holding Ground Ikan Hias Rancamaya Bogor Periode 2004 – 2008. No. Tahun Volume Nilai (ekor) (Rp) 1. 2004 36.645 107.701.500 2. 2005 280.641 297.695.800 3. 2006 471.455 404.644.250 4. 2007 312.337 324.355.000 5. 2008 198.449 219.006.950 Sumber: Holding Ground Ikan Hias Rancamaya Bogor, 2009.
Berdasarkan Tabel 2, diketahui bahwa rata-rata setiap tahunnya Holding Ground Ikan hias Rancamaya Bogor mampu memasarkan sebanyak 239.000 ekor
© Hak cipta milik IPB, tahun 2010
1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber : a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah. b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB. 2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruhnya karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin IPB.
Rp. 1.353.403.500,-
atau senilai Rp. 191.959.200,- untuk pasaran lokal, dan sebanyak 20.905 ekor atau senilai Rp. 78.717.500,- untuk pasaran ekspor (Dinas Pertanian Kota Bogor, 2008). Namun demikian, nilai ekonomis ini masih tergolong rendah yaitu hanya mencapai 7,2 % jika dibandingkan dengan jumlah permintaan ikan hias air tawar untuk kebutuhan pasar lokal maupun ekspor dari Kota Bogor pada tahun 2006 yaitu sebanyak 3.600.000 ekor (Gumilar, 2007). Dari sekian jenis ikan hias yang ada di Holding Ground Ikan hias Rancamaya Bogor, sepuluh jenis ikan hias yang memiliki kontribusi ekonomi terbesar dapat dilihat pada Tabel 3. Berdasarkan tabel tersebut, ikan hias Black ghost knife fish (Black ghost) dan Corydoras albino (gambar ikan pada Lampiran 1), merupakan ikan hias yang memiliki kontribusi ekonomi cukup tinggi, yaitu dengan hasil penjualan masing-masing sebanyak 10.652 ekor atau senilai Rp. 60.366.800,- dan 10.936 ekor atau senilai Rp. 11.113.800,-. Jika
4
Hak cipta dilindungi Undang-Undang
dari nilai total penjualan.
Tabel 3. Sepuluh Jenis Ikan Hias yang Memiliki Kontribusi Ekonomi Terbesar di Holding Ground Ikan hias Rancamaya Bogor. No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Jenis Ikan Scientific Name Common Name Black ghost knife fish Apteronotus albifrons Corydoras albino Peppered cory Kissing gourami Helostoma temmincki Oscar Astronotus occellatus, sp Angel Pterophyllum scalare, sp Threadfin rainbowfish Iriantherina werneri Guppy Poecillia reticulata, sp Neon tetra Paracheirodon innesi Tiger barb Puntius tetrazona, sp Xiphophorus maculates, sp Platy
Nilai Ekonomi (Rp) 60.366.800 11.113.800 9.983.200 9.333.000 7.281.750 3.669.820 3.406.270 3.353.700 3.210.270 2.472.050
Sumber : Dinas Pertanian Kota Bogor, 2008
© Hak cipta milik IPB, tahun 2010
1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber : a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah. b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB. 2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruhnya karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin IPB.
dipersentasekan, masing- masing nilai tersebut adalah sebesar 22,3 % dan 4,1 %
Uraian di atas menunjukkan bahwa walaupun sistem pemasaran ikan hias
di Holding Ground Ikan hias Rancamaya Bogor telah berjalan, namun kondisi pemasaran yang terjadi belum optimal, sehingga sistem pemasaran yang terjadi relative belum efisien. Beberapa permasalahan yang kemungkinan dapat menyebabkan ketidakefisienan dalam sistem pemasaran ikan hias tersebut, antara lain : 1). Jarak lokasi petani/pembudidaya dengan pusat Holding Ground Ikan hias Rancamaya Bogor yang berjauhan serta kondisi prasarana transportasi
yang
kurang mendukung (kondisi jalan yang rusak) yang mengakibatkan benih ikan hias mengalami strees dalam proses pengangkutannya dan akhirnya mengalami kematian, 2) Tingkat penanganan benih yang belum optimal dari pihak Holding Ground Ikan hias Rancamaya Bogor baik dari sisi kuantitas maupun kualitas sumberdaya manusia, yang mengakibatkan rendahnya daya serap pasar di Holding Ground Ikan hias Rancamaya Bogor yang ditunjukkan dengan
semakin
menurunnya tingkat produksi benih dari tahun ke tahun, 3). Rendahnya daya
5
Hak cipta dilindungi Undang-Undang
rendahnya daya beli pedagang terhadap benih ikan hias di Holding Ground Ikan hias Rancamaya Bogor. Masalah umum yang terjadi pada produk ikan segar khususnya ikan hias di Holding Ground Ikan hias Rancamaya Bogor adalah tersebarnya unit-unit usaha ikan hias yang dikelola oleh petani/pembudidaya dan jarak lokasi yang berjauhan baik antar petani/pembudidaya maupun jarak lokasi dengan pusat penampungan dan pemasaran hasil (Holding Ground
Ikan hias Rancamaya
Bogor). Sementara itu di sisi lain, ikan hias diperlukan dalam jumlah tertentu pada setiap waktu. Untuk mendapatkan produk ikan hias dalam jumlah yang
© Hak cipta milik IPB, tahun 2010
1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber : a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah. b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB. 2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruhnya karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin IPB.
serap pasar di Holding Ground Ikan hias Rancamaya Bogor, maka mengakibatkan
dibutuhkan, akan membawa konsekuensi masih diperlukannya jasa pedagang pengumpul maupun lembaga pemasaran yang lain, sehingga biaya pemasaran menjadi lebih tinggi. Kondisi demikian tidak menunjang terjadinya perdagangan antar pasar yang efisien. Masalah lain yang sering di alami oleh para petani/pembudidaya adalah
lemahnya posisi petani/pembudidaya dalam penentuan harga hasil produksi. Penyebab kondisi tersebut adalah tingkah laku pasar (market conduct) dimana harga-harga ditentukan oleh secara searah, hal ini karena tidak adanya alternatif untuk menjual kepada pihak lain (hanya terarah kepada satu pembeli). Disamping itu adanya faktor keterikatan antara petani/pembudidaya dengan pedagang yang disebabkan
oleh
faktor
pinjaman
modal
dari
pedagang
kepada
petani/pembudidaya. Kondisi seperti ini tidak kondusif untuk mendukunga sistem pemasaran ikan hias yang efisien.
6
Hak cipta dilindungi Undang-Undang
pemasaran ikan hias akan sangat berpengaruh terhadap sistem pemasaran ikan hias yang ada di Holding Ground Ikan hias Rancamaya Bogor. Oleh karena itu, hal ini menjadi
penting untuk diketahui dan dianalisis bagaimana sistem
pemasaran ikan hias yang ada di Holding Ground Ikan hias Rancamaya Bogor, sehingga dapat dicarikan alternatif solusi masalahnya.
1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana struktur pasar, perilaku pasar dan keragaan pasar © Hak cipta milik IPB, tahun 2010
1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber : a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah. b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB. 2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruhnya karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin IPB.
Uraian di atas menunjukkan, bahwa masalah yang ada pada proses
ikan hias
di Holding Ground Ikan hias Rancamaya Bogor?
2 Bagaimana keterpaduan pasar ikan hias antara harga di Pasar lokal (di tingkat Petani/Pembudidaya di Holding Ground Ikan hias Rancamaya Bogor) dengan harga di Pasar Acuan (Konsumen di Pasar Parung Bogor)?
3 Bagaimana efisiensi sistem pemasaran ikan hias di Holding Ground Ikan hias Rancamaya Bogor?
4 Alternatif solusi apa yang perlu dilakukan untuk mengatasi permasalahan guna memperbaiki sistem pemasaran ikan hias yang terjadi di Holding Ground Ikan hias Rancamaya Bogor?
1.3 Tujuan Penelitian 1. Mengetahui struktur pasar, perilaku pasar dan keragaan pasar di Holding Ground Ikan hias Rancamaya Bogor.
7
ikan hias
2. Menganalisis keterpaduan pasar ikan hias antara antara harga di Pasar local (di tingkat Petani/Pembudidaya di Holding Ground Ikan hias Rancamaya Bogor) dengan harga di Pasar Acuan (Konsumen di Pasar Parung Bogor). 3. Menganalisis efisiensi sistem pemasaran ikan hias di Holding Ground Ikan hias Rancamaya Bogor. 4. Menetapkan alternative solusi untuk perbaikan sistem pemasaran ikan hias di Holding Ground Ikan hias Rancamaya Bogor.
Untuk Selengkapnya Tersedia di Perpustakaan MB-IPB