Prosiding SNaPP2015 Sosial, Ekonomi, dan Humaniora
ISSN 2089-3590 | EISSN 2303-2472
ANALISIS PERILAKU KONSUMEN YANG BERBELANJA SECARA ONLINE MELALUI MARKETPLACE KASKUS 1
1,2
Olvy Nanda Dewi, 2Fanni Husnul Hanifa
Fakultas Ilmu Terapan, Universitas Telkom, Jl. Terusan Buah Batu Bandung Email:
[email protected]
Abstrak. Seiring dengan meningkatnya pengguna internet, bisnis yang menggunakan fasilitas internet juga ikut meningkat. Perkembangan teknologi yang semakin maju menuntut banyak perusahaan meningkatkan kemampuannya dalam melihat perilaku konsumen saat ini, memahami perilaku dan mengenal konsumen bukanlah pekerjaan yang sederhana. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kecenderungan perilaku konsumen yang mempengaruhi keputusan pembelian. Jenis penelitian ini adalah deskriptif verifikatif dengan menggunakan analisis regresi berganda. Hasil uji hipotesis secara simultan menunjukan bahwa Faktor Budaya (X1), Faktor Sosial (X2), dan Faktor Pribadi (X3) berpengaruh terhadap keputusan pembelian dan Hasil uji hipotesis secara parsial menunjukan bahwa variabel Faktor Budaya (X1) dan Faktor Pribadi (X3) terdapat pengaruh yang signifikan, sedangkan variabel Faktor Sosial (X2) tidak terdapat pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian. Kata kunci: Perilaku konsumen, Budaya, Sosial, Pribadi, keputusan pembelian
1.
Pendahuluan
Perkembangan teknologi yang semakin maju menuntut banyak perusahaan meningkatkan kemampuannya dalam melihat perilaku konsumen saat ini, memahami perilaku dan mengenal konsumen bukanlah pekerjaan yang sederhana Untuk itu perusahaan harus memahani apa yang terjadi dalam kesadaran pembeli mulai dari faktor kebudayaan, faktor sosial, dan faktor pribadi hingga mucul keputusan pembelian. Sebelum mengenal internet perilaku konsumen di Indonesia cenderung lebih senang berbelanja secara langsung dari pada berbelanja online. Seiring dengan meningkatnya pengguna internet, bisnis yang menggunakan fasilitas internet juga ikut meningkat. Salah satunya adalah transaksi online atau dikenal e-commerce. Menurut Adi Nugroho (2006:5) E-commerce didefinisikan sebagai cara untuk menjual dan membeli barang-barang dan jasa lewat jaringan internet. Ecommerce meliputi seluruh proses dari pengembangan, pemasaran, penjualan, pengiriman, pelayanan, dan pembayaran para pelanggan dengan dukungan dari jaringan para mitra bisnis di seluruh dunia. Credit Suisse Research Institute (CSRI) dalam surveinya mencatat, pertumbuhan e-commerce di negara-negara berkembang jauh lebih besar dibandingkan di negara-negara maju.
657
658 |
Olvi Nanda, at al.
Gambar 1: 5 jenis E-commerce yang beroperasi di Indonesia E-commerce
Online Retail Shop
Market Place
Daily Deal Service
Classified Ads
Forum and Sosial Network / instant Messaging
Secara umum, terdapat lima jenis konsep e-commerce di Indonesia. Pada tahun 2010, konsep daily deal service (DDS) yang diperkenalkan oleh Groupon dan LivingSocial menjadi populer di Indonesia. Namun setelah tahun 2012 satu persatu konsumen yang menggunakan DDS mulai menghilang ditengah sengitnya persaingan pangsa pasar ecommerce. Saat ini tren e-commerce bergeser ke arah marketplace, dengan bermunculannya seperti Kaskus, Rakunten, BliBli.com, Lazada dan situs-situs jenis lainnya. Meningkatnya jumlah pengguna internet, telah menarik berbagai usaha bisnis untuk memasarkan produknya melalui internet. Internet dapat menyediakan channel untuk memasarkan produk atau jasa secara online. Salah satu situs internet di Indonesia yang menerapkan konsep e-commerce adalah KASKUS. Website ini sangat ramai dikunjungi oleh web browser baik indonesia maupun luar negeri. KASKUS ini terkenal karena situs ini menyediakan berbagai macam forum, termasuk forum jual beli dengan menyediakan pasar virtual untuk bertransaksi jual beli secara online. Melalui internet, Kaskus menjual produknya yang berupa apparel (pakaian jadi), handphone, mobil, dll. Tabel 1. Data Perkembangan Kaskus 2014 Keterangan Jumlah pengunjung (Januari-Juni 2014) Jumlah halaman yang dibuka Jumlah anggota (Juni 2014) Total Likers di Facebook Total Twitter Followers
Data Kaskus 301.195.260 Orang 4.183.269 halaman 50 Juta Orang 94.655 Like 1.86 juta Followers
Sumber : www.statshow.com
Sebagai situs populer di dunia dan Indonesia, KASKUS banyak mendapatkan penghargaan diantaranya “The Best Innovation in Marketing” dan “The Best Market Driving Company” oleh Marketing Magazine, dan “The Greatest Brand of the Decade” (2009-2010) oleh Mark Plus Inc.Penghargaan yang diterima oleh KASKUS ini dibuktikan dengan jumlah pengunjung situs perharinya 1.673.307 orang jika dilihat dari kunjungan per hari dari bulan Januari hingga Juni 301.195.260 orang, dengan jumlah page view melebihi 4.183.269 setiap harinya. Anggotanya, yang berjumlah lebih dari 50.199.210 orang setiap harinya. Adapun total Likers di Facebook berkisar 94.655 Like, dan total Twitter Followers 1,86 Juta Followers di Indonesia setiap harinya. Berdasarkan uraian di atas maka penulis memfokuskan pada bagaimana perilaku konsumen yang berbelanja secara online melalui marketplace kaskus.
Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan PKM Sosial, Ekonomi dan Humaniora
Analisis Perilaku Konsumen yang Berbelanja ... | 659
2.
Tinjauan Teori
Menurut Hasan (2013:161) mendefinisikan perilaku konsumen adalah “proses dan kegiatan seseorang yang terlibat dalam mencari, memilih, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan mengelola (disposes) produk dan layanan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya”. Menurut Kotler dan Keller (2009:166) Perilaku pembelian konsumen dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu pada halaman selanjutnya : Faktor Budaya, Faktor Sosial, Faktor Pribadi dan Faktor Psikologi Kotler dan Keller (2009:184) menyatakan bahwa proses psikologis dasar memainkan peranan penting dalam memahami bagaimana konsumen benar-benar membuat keputusan pembelian. Proses keputusan pembelian konsumen melalui lima tahap yaitu sebagai berikut : Gambar 2. Model Lima Tahap Proses Keputusan Pembelia Pengenalan Masalah
Pencarian Informasi
Evaluasi Alternatif
Keputusan Pembelian
Perilaku pascapembelia n
Sumber : Kotler dan Keller (2009:185)
3.
Hasil & Pembahasan
3.1 Deskripsi Responden Gambar 3. Deskripsi Responden
3.2 Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas Tabel 2. Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas Variabel X1 (Faktor Budaya) Variabel X2 (Faktor Sosial) Variabel X3 (Faktor Sosial) Variabel X4 (Faktor Pribadi)
Validitas Valid Valid Valid Valid
Reliabilitas Reliable Reliable Reliable Reliable
ISSN 2089-3590, EISSN 2303-2472 | Vol 5, No.1, Th, 2015
660 |
Olvi Nanda, at al.
3.3 Analisis Regresi Linier Berganda Tabel 3. Hasil Regresi Linier Berganda Coefficientsa Unstandardized Coefficients
Model
B (Constant) X1 1 X2 X3 Dependent Variable: Y
4,670 ,342 ,171 ,724
Std. Error 1,501 ,123 ,153 ,146
Standardized Coefficients Beta ,285 ,085 ,491
t
Sig.
3,111 2,786 1,119 4,965
,002 ,006 ,266 ,000
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2015
Dari tabel di halaman sebelumnya, diperoleh persamaan regresi sebagai berikut : Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 Y = 4,670 + 0,342X1 + 0,171X2 + 0,724X3 Berdasarkan persamaan dapat diketahui bahwa variabel bebas yang paling berpengaruh adalah variabel faktor pribadi dengan koefisien 0,724 dan yang berpengaruh paling rendah adalah faktor sosial dengan koefisien (0,171). 3.4 Analisis Korelasi Analisis korelasi digunakan untuk mengetahui korelasi antara perilaku konsumen dengan keputusan pembelian dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 4. Analisis Korelasi Perilaku Konsumen dengan Keputusan Pembelian Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Std. Error of the Square Estimate 1 ,776a ,602 ,590 1,984 a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1 b. Dependent Variable: Y
Durbin-Watson 1,893
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2015
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa besarnya koefisien korelasi perilaku konsumen dengan keputusan pembelian 0,776. Nilai tersebut berada antara nilai 0,60 – 0,799 artinya perilaku konsumen memiliki hubungan kuat dengan keputusan pembelian situs jual beli kaskus. 3.5
Koefisien Determinasi
Besarnya pengaruh perilaku konsumen terhadap keputusan pembelian ditunjukkan dengan besarnya koefiisien determinasi (adalah hasil pengkuadratan dari koefisien korelasi dikali 100%) atau R Square. Koefisien determinasi sebesar 0,602 atau 60,2%, artinya perilaku konsumen berpengaruh terhadap keputusan pembelian sebesar 60,2%, sedangkan sisanya sebesar 39,8% (100% - 60,2%) dipengaruhi oleh faktor lain.
3.6
Pengujian Hipotesis
Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan PKM Sosial, Ekonomi dan Humaniora
Analisis Perilaku Konsumen yang Berbelanja ... | 661
A. Pengujian Hipotesis secara Simultan (Uji F) Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independent secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependent. Maka perlu dilakukan pengujian hipotesis dimana hasilnya dapat diperoleh pada tabel berikut : Tabel 5: Pengujian Hipotesis secara Simultan (Uji F) Model
Sum of Squares Regression 571,502 1 Residual 377,858 Total 949,360 a. Dependent Variable: Y b. Predictors: (Constant), X3, X2, X1
ANOVAa Df 3 96 99
Mean Square 190,501 3,936
F 48,399
Sig. ,000b
Sumber : Hasil Pengolahan Data,2015
Dari tabel pada halaman sebelumnya dapat dilihat bahwa nilai Fhitung (48,399) > Ftabel (2,642) maka H0 ditolak dan Ha diterima yang artinya secara simultan Faktor Budaya (X1), Faktor Sosial (X2), dan Faktor Pribadi (X3) berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian. B. Pengujian Hipotesis secara Parsial (Uji t) Uji t digunakan untuk dapat mengetahui apakah terdapat pengaruh faktor budaya (X1), faktor sosial (X2), dan faktor pribadi (X3) terhadap keputusan pembelian secara parsial, maka perlu dilakukan pengujian hipotesis uji t. Tabel 6. Pengujian Hipotesis secara Parsial (Uji t) Model
Coefficientsa Unstandardized Coefficients B
(Constant) X1 1 X2 X3 a. Dependent Variable: Y
4,670 ,342 ,171 ,724
Std. Error 1,501 ,123 ,153 ,146
Standardized Coefficients Beta ,285 ,085 ,491
T
3,111 2,786 1,119 4,965
Sig.
,002 ,006 ,266 ,000
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2015
a. Pengaruh faktor budaya (X1) terhadap keputusan pembelian Dari tabel di atas menunjukan bahwa t hitung (2,786) > ttabel (1,98) artinya, H0 ditolak. Dengan demikian terdapat pengaruh yang signifikan antara faktor budaya (X 1) terhadap keputusan pembelian. b. Pengaruh faktor sosial (X2) terhadap keputusan pembelian Dari tabel di atas menunjukan bahwa t hitung (1,119) < ttabel (1,980) artinya, H0 diterima. Dengan demikian tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara faktor sosial (X2) terhadap keputusan pembelian. c. Pengaruh faktor pribadi (X3) terhadap keputusan pembelian Dari tabel di atas menunjukan bahwa t hitung (4,965) > ttabel (1,980) artinya, H0 ditolak. Dengan demikian terdapat pengaruh yang signifikan antara faktor pribadi (X 3) terhadap keputusan pembelian.
4.
Kesimpulan
a. Berdasarkan hasil perhitungan regresi berganda diperoleh persamaan : ISSN 2089-3590, EISSN 2303-2472 | Vol 5, No.1, Th, 2015
662 |
Olvi Nanda, at al.
Y = 4,670 + 0,342X1 + 0,171X2 + 0,724X3 Besarnya koefisien korelasi perilaku konsumen dengan keputusan pembelian sebesar 0,776. Artinya perilaku konsumen memiliki hubungan yang kuat dengan keputusan pembelian. Hasil perhitungan koefisien determinasinya adalah sebesar 0,602 atau 60,2% artinya variabel perilaku konsumen berpengaruh terhadap keputusan pembelian sebesar 60,2%, sedangkan sisanya sebesar 39,8% (100% 60,2%) dipengaruhi oleh faktor lain diluar penelitian. b. Hasil uji hipotesis secara simultan menunjukan bahwa Faktor Budaya (X 1), Faktor Sosial (X2), dan Faktor Pribadi (X3) berpengaruh terhadap keputusan pembelian karena Fhitung (48,399) > Ftabel (2,642). c. Hasil uji hipotesis secara parsial menunjukan bahwa variabel Faktor Budaya (X 1) dan Faktor Pribadi (X3) terdapat pengaruh yang signifikan, sedangkan variabel Faktor Sosial (X2) tidak terdapat pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian.
5.
Saran
Saran bagi pelaku usaha baik yang sudah berjalan ataupun yang hendak memulai di bidang market place/ online, faktor budaya dan faktor pribadi menjadi faktor utama dalam mendukung keputusan pembelian, oleh karena itu ada baiknya dalam memulai/ menjalankan bisnis harus memperhatikan kedua faktor tersebut. Daftar Pustaka Ahmadi, Candra dan Dadang Hermawan (2013). E-Business & E-Commerce. Yogyakarta, Penerbit ANDI Budiasih, Yanti. (2012). Statistika Deskriptif Untuk Ekonomi Dan Bisnis. Tangerang, Jelajah Nusa. Ghozali, Imam (2009) Ekonometrika : Teori, Konsep, dan Aplikasi dengan SPSS 17. Semarang : Universitas Diponogoro. Hasan, Ali SE., MM, (2013). Marketing dan Kasus – Kasus Pilihan. Yogyakarta, CAPS (Center for Academic Publishing Service). Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. (2009). Manajemen Pemasaran, Jilid 1. Terj. Bob Sabran, M.M, Jakarta, Erlangga. Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. (2009). Manajemen Pemasaran, Jilid 2. Ter. Bob Sabran, M.M, Jakarta, Erlangga. Morissan, M.A. (2010). Periklanan:Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta, Kencana Prenada Media Group. Nasution. (2011). Metode Research : Penelitian Ilmiah. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama Saefullah, Asep dan Sudaryono. (2012). Statistik Deskriptif – Langkah Mudah Analisis Data. Yogyakarta, C.V Andi Offset. Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. CV, Bandung : Alfabeta. Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung, Alfabeta. Suharsaputra, Uhar. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Tindakan. Sumarwan, Ujang. (2011). Perilaku Konsumen, Edisi Kedua. Bogor, Ghalia Indonesia. http://www.majalahmarketing.co.id http://www.nielsen.com http://www.alexa.com
Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan PKM Sosial, Ekonomi dan Humaniora