1. Pendahuluan Saat ini pendidikan merupakan sebuah kebutuhan pokok yang memberikan pengaruh besar pada semua orang. Lepas dari itu semua, pemilihan sebuah informasi tentang pendidikan selalu bertolak belakang dengan keadaan sesungguhnya. Banyak orang tua, kesulitan mendapatkan informasi pendidikan, khususnya perguruan tinggi.Pemilihan informasi kadang kala tidak sesuai dengan pemikiran kita, kadang informasi terlalu sedikit, kadang informasi juga terlalu menyimpang dari kebutuhan yang kita cari di dalam internet, dan kadang kala kita diharuskan menjalankan program tertentu untuk mendapatkan informasi yang kita inginkan. Informasi pendidikan menjadi informasi yang vital bagi setiap orang, karena semua orang memiliki keinginan untuk mendapatkan edukasi yang memadai dan mampu bersaing di dunia global seperti sekarang ini. Minimnya sistim informasi akademik yang ada, membuat banyak orang tidak menyadari banyaknya pilihan yang dapat mereka ambil untuk mendaftarkan dirinya atau putra putrinya ke dalam sebuah perguruan tinggi. Kadang kala informasi yang terdapat juga tidak memberikan sebuah transparasi keadaan yang sesungguhnya, biaya yang sesungguhnya, fasilitas, bahkan tenaga pengajar. Banyaknya pilihan perguruan tinggi tidak sejalan dengan transparasi keadaaan sesungguhnya yang ada, melainkan saling menutup tutupi segala kemungkinan yang menurut mereka buruk. Data yang ada dalam sebuah informasi juga kadang kala tidak diperbaharui secara berkala, hal ini dapat menyebabkan sebuah data tidak dapat dipercaya kebenarannya, sehingga dapat menimbuklan keraguan pengguna untuk memperoleh informasi di dalamnya.Dengan melihat masalah yang ada penulis tertarik untuk membuat sebuah sistem berbasis Komputasi Awan atau yang disebut Cloud Computing yang berbasis Information As A Service (IAAS). Dengan pemodelan Could Computing, berbagai data yang dikumpulkan dapat terpusat menjadi sebuah informasi utuh yang dapat diakses oleh pengguna di mana saja dengan menggunakan internet. 2. Tinjauan Pustaka Sebuah penelitian ”Cloud Computing Menggunakan Informatiaon As a Service untuk Perpustakaan Pertanian Pusat”. Membahas bagaimana teknologi Cloud Computing digunakan dengan membuat konsep virtual pada penomeran dan pemetaan buku pada sebuah tempat penyimpanan. Informasi buku mencakup judul buku, nomer panggil buku, cover buku yang di simpan dalam layanan awan [1].Informasi disimpan dengan terstruktur dan terpisah pisah agar memudahkan untuk pemanggilan informasi yang dilakukan oleh para pengguna layanan perpustakaan tersebut. Dalam hal ini Akhmad Syaiku menyebutkan bahwa peminjam buku di perpustakaan tersebut tidak hanya dari daerah setempat, bahkan ada yang rela datang dari luar pulau untuk meminjam suatu pustaka di perpustakaan tersebut. IAAS memegang kunci penuh dalam memberikan informasi kepada penggunanya yang meminta akses layanannya. Sehingga perputaran data akan sebuah informasi dapat
cepat didapatkan. Selain kelebihan pemanggilan akses yang cepat, IAAS juga menjamin keamanan para penggunanya, karena data yang di dapat langsung dari layanan awan. Seperti yang juga di jelaskan dalam penelitian “Membangun Infrastruktur Komputasi Awan Privat”, komputasi tersebut dapat digunakan hanya untuk kalangan sendiri atau internal sehingga lebih mudah dalam menentukan sebuah keamanan data informasi [2]. Setelah melihat kedua penelitian sebelumnya, maka beberapa kelemahan yang akan ditambahkan ke dalam perancangan Cloud Computing ini yaitu, membuat komputasi awan publik (Public Cloud), dan membuat pengguna merasa mudah untuk menggunakannya (User Friendly). Cloud Computing Cloud Computingadalah sebuah teknologi yang menyediakan layanan terhadap sumber daya komputasi melalui sebuah jaringan. Kata awan atau “cloud” di sini melambangkan suatu fisik sistem dari sebuah infrastruktur atau layanan yang tidak dapat terlihat oleh pengguna (end user). Dalam kata lain komputasi awan memberikan sumber daya komputasi seperti mesin, penyimpanan data, sistem operasi, maupun program aplikasi melalui sebuah jaringan (internet maupun intranet). Seluruh perangkat yang menyediakan sumber daya tersebut terdapat di jaringan, dimana user tidak perlu tahu keberadaan dari sistem tersebut. Dengan demikian, semua sumber daya dapat digunakan oleh para pengguna saat berada dalam komputasi awan tersebut [3]. Cloud computing merupakan teknologi yang menggunakan internet dan server pusat yang jauh untuk menjaga/mengelola data dan aplikasi. Cloud computing membantu konsumen dan pebisnis untuk menggunakan aplikasi tanpa melakukan instalasi, mengakses file pribadi mereka di komputer manapun dengan akses internet. Teknologi ini memungkinkan efisiensi lebih dengan memusatkan penyimpanan, memory, pemrosesan, dan bandwith.Secara sederhanaCloud Computing dapat kita bayangkan seperti sebuah jaringan listrik. Apabila kita membutuhkan listrik, kita tidak harus memiliki pembangkit tenaga listrik. Kita tinggal menghubungi penyedia layanan menyambungkan rumah kita dengan jaringan listrik, dan kita tinggal menikmati layanan tersebut. Penggambaran Cloud Computing dapat dilihat pada Gambar 1 di bawah ini.
Gambar 1 Definisi Cloud Computing[3]
Komputasi cloud merupakan gaya komputasi yang terukur dinamis dan sumber daya virtual yang sering menyediakan layanan melalui internet.Komputasi cloud menggambarkan pelengkap baru, konsumsi dan layanan IT berbasis model dalam internet, dan biasanya melibatkan ketentuan dari keterukuran dinamis dan sumber daya virtual yang sering menyediakan layanan melalui internet. Information Systems Audit and Control Association (ISACA) menjelaskan beberapa manfaat bisnis utama yang ditawarkan oleh komputasi awan meliputi: 1. Mengurangi biaya untuk pembelian dan pemeliharaan infrastruktur, karena semua infrastruktur sudah disediakan oleh penyedia layanan awan. Hampir tidak ada modal yang dikeluarkan untuk memakai layanan awan ini, dan hanya membayar sesuai yang kita gunakan (pay as you use).Selain itu, model awan dapat membantu dengan penghematan biaya dalam hal sumber daya terbuang. Menyimpan data pada ruang server awan memungkinkan perusahaan untuk mengendalikan biaya dalam hal persyaratan teknologi, dan dapat bereksperimen dengan teknologi yang baru tanpa investasi yang besar; 2. Efisiensi waktu benar-benar dapat tercipta dengan adanya layanan awan ini, karena proses instalasi dan konfigurasi yang memerlukan waktu relatif lama, dapat terselesaikan dalam hari yang sama, karena semua konfigurasi dan instalasi telah tersedia di layanan awan. Penghematan waktu ini berdampak juga dalam hal penghematan sumberdaya dan penghematan tenaga kerja, yang tentunya juga mengurangi biaya; 3. Ketersediaan layanan awan memiliki infrastrukturdan bandwidth untuk mengakomodasi kebutuhan bisnis untuk akses kecepatan tinggi, penyimpanan dan aplikasi. Penyedia memiliki jalur askses komunikasi yang cepat dan lebar, untuk memastikan bahwa sistemtidakkelebihan beban dan pelayanan yang tertunda; 4. Skalabilitas, dengan kapasitas tidak dibatasi, layanan awan menawarkan peningkatan fleksibilitas danskalabilitas untuk pengembangan kebutuhan IT. Penyediaandan implementasidilakukanpada permintaan, memungkinkan untuk lonjakan lalu lintas data dan mengurangi waktu untuk mengimplementasikan layanan baru; 5. Keamanan yang terjamin, dalam hal ini perusahaan tidak perlu takut akan hilangnya data karna bencana alam, ganguan keamanan, dan berbagai macam ganguan lainnya, karena server tempat penyimpanan data memiliki backup (mirror) dan memiliki backup bandwith yang telah diatur untuk keperluan lalu lintas data jika terjadi gangguan yang tak terduga. Konsep dasar komputasi awan adalah bahwa komputasi adalah “di awan” yaitu bahwa pengolahan (dan data terkait) tidak dalam tertentu, yang dikenal atau tempat yang sama. Hal ini bertentangan dengan tempat pengolahan berlangsung dalam satu atau lebih server tertentu yang diketahui. Semua konsep yang lain disebutkan tambahan atau pelengkap untuk konsep ini. Umumnya, pelanggan komputasi awan tidak memiliki infrastruktur fisik, bukannya menghindari pengeluaran modal dengan menyewa penggunaan dari penyedia pihak ketiga. Mereka mengkonsumsi sumber daya sebagai sebuah layanan dan membayar hanya untuk sumber daya yang mereka gunakan. Sharing kekuatan komputasi diantara beberapa penyewa dapat meningkatkan tingkat pemanfaatan, karena server tidak perlu dibiarkan diam. Sebuah efek samping dari pendekatan ini adalah bahwa penggunaan komputer secara keseluruhan meningkat secara dramatis, karena pelanggan tidak perlu insinyur untuk batas beban puncak. Di
samping itu, “peningkatan kecepatan tinggi bandwidth” memungkinkan untuk menerima yang sama [4]. Menurut National Institute of Standards and Technology (NIST), mengidentifikasi lima karakteristik penting dari komputasi awan sebagai berikut: 1. OnDemand self-service. Pengguna dapat memesan dan mengelola layanan tanpa interaksi manusia dengan penyedia layanan, misalnya dengan menggunakan sebuah portal web dan manajemen antarmuka. Pengadaan dan perlengkapan layaan serta sumberdaya yang terkait terjadi secara otomatis pada penyedia; 2. Broad network access. Kemampuan yang tersedia melalui jaringan dan di akses melalui mekanisme standar, yang mengenalkan pengguna kepada pengunaan berbagai platform misalnya, telpon selular, laptop dan PDA; 3. Resource pooling. Penyatuan sumberdaya komputasi yang dimiliki penyedia untuk melayani beberapa konsumen menggunakan model multi penyewa, dengan sumberdaya fisik dan virtual yang berbeda, ditetapkan secara dinamis dan ditugaskan sesuai dengan permintaan konsumen. Ada rasa kemandirian lokasi bahwa pelanggan umumnya tidak memiliki control atau pengetahuan atas keberadaan lokasi sumberdaya yang disediakan, tetapi ada kemungkinan dapat menentukan lokasi di tingkat yang lebih tinggi; 4. Rapid elasticity. Kemampuan dapat dengan cepat dan elastis ditetapkan; 5. Measured Service. Sistem komputasi awan secara otomatis mengawasi dan mengoptimalkan penggunaan sumberdaya dengan memanfaatkan kemampuan pengukuran (metering) pada beberapa tingkat yang sesuai dengan jenis layanan. Penggunaan sumber daya dapat dipantau, dikendalikan, dan dilaporkan sebagai upaya memberikan transportasi bagi penyedia dan konsumen dari layanan yang digunakan. Information As a Service Cloud Computing memiliki banyak elemen yang dapat digunakan sebagai layanan. Beberapa layanan bekerja bersama untuk menciptakan suatu layanan yang siap digunakan untuk End – User. Terdapat 11 Kategori untuk menjelaskan komponen awan [5] yaitu: 1. Storage-as-a-service; 2. Database-as-a-service; 3. Information-as-aservice; 4. Process-as-a-service; 5. Application-as-a-service; 6. Platform-as-a-service; 7. Intergration-as-a-service; 8. Security-as-a-service; 9. Management-as-a-service; 10. Testing-as-a-service; 11. Infrastructure-as-a-service. Untuk lebih jelas semua komponen dari Cloud Computing tersebut dapat digambarkan pada Gambar 2.
Gambar 2 Komponen Cloud Computing
Information as a service memiliki kemampuan menyalurkan segala jenis data yang diminta oleh user ke layanan awan. Semua data yang diminta dilayani dengan menggunakan autentikasi maupun dengan cara cuma cuma. Informasi berupa data dapat dimasukan ke dalam Infrastructure as a service atau application as a service. Cara kerja IAAS dapat digambarkan pada Gambar 3.
Gambar 3 Cara Kerja Information As a Service
Information-as-a-Service adalah sebuah pendekatan untuk manajemen informasi yang menggunakan model kanonik data yaitu mencari kebenaran dan asal usul data untuk menentukan struktur dan informasi tentang makna yang terkandung, serta menentukan struktur pertukaran informasi kepada pengguna. Sebagai sebuah terobosan, IaaSmencerminkan konvergensi lebih lanjut antara pengebangan perangkat lunak dengan manajemen informasi. Pendekatan ini didasarkan pada prinsip-prinsip arsitektur yang berorientasi sebagai layanan (Service Oriented Architecture) yang secara strategis menjadi model dominan untuk pengembangan pernagkat lunak. Terdapat kecenderungan bahwa banyak yang melihat IAAShanya sebagai pembungkus kode manajemen yang berorientasi kepada layanan interface untuk mendapatkan tingkat abstraksi yang lebih tinggi daripada querydatabase konvensional. IAASdapat menyediakan akses ke semua jenis informasi terstuktur ataupun tidak terstruktur melalui orientasi layanan antar muka. Salah satu kunci kekuatan utama IAAS terletak pada bagian manajemen informasi (Enterprise Information Management) atau yang di singkat EIM. EIMlebih dari pembungkus kode data manajemen antarmuka yang berorientasi pada layanan. Informasi Perguruan Tinggi Informasi perguruan tinggi atau yang biasa kita sebut universitas merupakan struktur tertingi dalam sebuah jenjang dunia pendidikan. Hampir semua informasi bisa kta dapatkan di suatu perguruan tinggi, dan informasi tersebut dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam memilih perguruan tinggi. Pengolahan informasi yang tepat dapan membantu pengambilan keputusan untuk memilih perguruan tinggi yang tepat. Informasi yang sangat penting dalam perguruan tinggi dapat dirinci sebagai berikut: 1. Lokasi: Tempat dari perguruan tinggi tersebut berada merupakan sebuah faktor penting dalam memilih sebuah perguruan tinggi. Lokasi yang strategis, jarak dengan tempat tinggal, jarak dengan pusat kota, banyak orang yang mempertimbangkan kembali untuk memilih perguruan tinggi berdasarkan lokasi tersebut; 2. Reputasi Universitas: Reputasi sebuah perguruan tinggi juga dipandang oleh semua masyarakat dalam pemilihan perguruan tinggi. Perusahaan juga biasanya lebih mendahulukan untuk memilih menerima pelamar kerja yang berasal dari perguruan tinggi yang memiliki reputasi baik dan telah dikenal oleh masyarakat luas; 3. Akreditasi: Selain memilih perguruan tinggi yang baik, tentunya para calon mahasiswa juga menentukan jurusan yang akan di ambil nya. Beragam pilihan jurusan studi dapat di ambil, tetapi tiap-tiap jurusan yang kita sebut Fakultas, memiliki penilaian tersendiri atau akreditasi. Taraf tertinggi akreditasi adalah nilai A. Oleh karna itu akreditasi juga menjadi faktor penentu dalam pemilihan perguruan tinggi, tidak hanya dilihat dari reputasi yang baik; 4. Fasilitas: Kelengkapan sebuah pendidikan ditunjang juga dengan peralatan yang memadai. Fasilitas yang disediakan oleh perguruan tinggi juga dilirik oleh sebagian besar orang dalam menentukan kelanjutan pendidikan mereka. Mulai dari fasilitas primer, seperti ruang komputer, ruang praktek, lapangan olahraga, dll, sampai kepada fasilitas skunder seperti lapangan tenis, kolam renang, mini market, dll; 5. Biaya: Tidak dapat di pungkiri lagi biaya merupakan faktor utama dari segala faktor yang telah disebutkan di atas, karena semua perguruan tinggi memiliki standar biaya masing masing yang telah di tentukan.
3.MetodePenelitian Dalam membuat suatu sistem tentu terdapat kebutuhan untuk merancang sebuah sistem. Metode analisa dan perancangan perangkat lunak menggunakan model proses waterfall model. Gambar 4 menjelaskan arsitektur tahapan proses sebuah metode waterfall [6].
Gambar 4 Tahapan Waterfall Model
Aktifitas-aktivitas pada model ini adalah sebagai berikut: 1. Tahap Analisa Kebutuhan Perangkat Lunak (Requirement Definition) Proses pengumpulan kebutuhan diintensifkan dan difokuskan, khususnya pada perangkat lunak. Untuk memahami sifat program yang akan dibangun, analis harus mamahami domain informasi, tingkah laku, unjuk kerja dan inteface yang diperlukan. Dalam tahap ini, penulis melakukan pengumpulan kebutuhan dengan melakukan penelitian lapangan di beberapa universitas Swasta di Solo, Yogyakarta dan Semarang. 2. Tahap Perancangan Sistem dan Aplikasi (System and Software Design) Desain perangkat lunak adalah proses multi langkah yang berfokus pada empat atribut sebuah program yang berbeda seperti struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi interface dan algoritma prosedural. Penulis Pemodelan Information As A Service (IAAS) untuk merancang Informasi Pemilihan Perguruan Tinggi Berbasis Cloud Computingyaitu dengan membuat diagram UML (Unified Modeling Language) sebagai ilustrasi pemodelan aplikasi yang akan dibangun dan perancangan tampilan antar muka pengguna (user interface). 3. Tahap Implementasi Sistem dan Pengujian per-Unit (Implementation System and Unit Testing) Menerapkan Pemodelan Information As A Service (IAAS) untuk Informasi Pemilihan Perguruan Tinggi Berbasis Cloud Computingdan
melakukan pengujian per-unit dan pengujian secara menyeluruh terhadap aplikasi yang telah diimplementasikan untuk mengetahui apakah semua fungsi yang ada pada sistem telah berjalan dengan baik. 4. Tahap Integrasi dan Pengujian Sistem (Intregation and System Testing) Proses pengujian berfokus pada logika internal perangkat lunak, memastikan semua persyaratan sudah diuji, dan pada eksternal fungsional yaitu memastikan bahwa hasil output sudah memenuhi syarat yang dibutuhkan. 5. Tahap Operasi dan Pemeliharaan (Operation and Maintenance) Mengoperasikan aplikasi di lingkungan kerjanya dan melakukan pemeliharaan secara berkala, termasuk di dalamnya adalah pengembangan sistem, karena sistem yang dibuat tidak selalu tetap dan membutuhkan penyesuaian ketika adanya perubahan dari perusahaan seperti pergantian sistem operasi, atau perangkat komputer lainnya yang mempengaruhi kinerja sistem secara keseluruhan. UML (Unifed Modeling Language) adalah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar yang menspesifikasikan, membangun, dan mendokumentasikan sebuah sistem pembangunan software. UML juga memberikan standard penulisan sebuah sistem blueprint, yang meliputi bisnis proses, penulisan kelas-kelas dalam bahasa program yang spesifik, skema Database dan komponen-komponen yang diperlukan dalam sistem software. Use Case Diagram menggambarkan bagaimana sistem dipakai. Sebuah use case merupakan sekumpulan interaksi yang saling berelasi antara user dan sistem komputer. Use case diagram merupakan gambaran secara keseluruhan dari analisa cara kerja sistem yang ingin dikembangkan. Dalam use case diagram terdapat beberapa komponen UML yakni aktor, use case dan alur kegiatan yang menghubungkan aktor dengan use case yang ada. Aktor didalam use case diagram di definisikan dengan komunitas baik secara individu maupun kelompok yang terlibat dalam sistem tersebut. Aktor di wakili dengan simbol orang. Use case merupakan proses yang dilakukan oleh aktor dengan aktor lainnya atau dilakukan secara individual. Use case diwakili dengan simbol eliptikal, sedangkan alir kegiatan dalam use case diagram dilambangkan dengan tanda panah dari aktor ke use case yang akan dilakukannya. Berikut adalah use case diagram dari sistem yang dibuat. Gambar 5 menunjukan use case diagram dengan tiga aktor yakni admin, universitas dan user. Admin dapat mengelola entity universitas yaitu mengelola info universitas yang didalamnya terdapat pilihan input universitas, edit univeristas, delete universitas dan lihat universitas. Admin juga dapat mengelola info fakultas yang didalamnya juga langsung tertera info biaya. Input, edit, delete dan lihat juga dapat dilakukan oleh admin dalam proses mengelola fakultas.
Gambar 5 Use Case Diagram
Info biaya dapat langsung ditampilkan karena terdapat keterhubungan antara “id” yang terdapat dalam masing masing tabel di dalam database. Admin juga dapat mengelola galeri, berita dan buku tamu yang masing masing terdapat menu input, delete dan lihat. Univeristas dapat mengisi data info biaya, info berita, info galeri dan info download. User hanya dapat melihat info universitas, melihat info fakultas dan info biaya yang telah termasuk di dalam info fakultas. User dapat juga melihat galeri dan berita yang tersedia. Selain hanya melihat data, user dapat memasukan pesan atau komentar di dalam buku tamu.
Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi dari class boundary, class controller, dan class tabel. Class boundary disebut juga sebagai user interface yang langsung berhubungan dengan pengguna. Class conntroler disebut juga method yang digunakan dalam menjalankan proses. Classentity disebut juga tabel yang nantinya berisi data yang dipanggil oleh method dan ditampilkan ke user interface. Masing masing class berhubungan satu dengan yang lainnya. Gambar 6 menunjukan keterhubungan antara objek-objek yang terdapat dalam masing-masing class dalam aplikasi yang ingin dibangun. Inf o_Univ _UI
Inf o_Biay a_UI
Inf o_Fak_UI
id nama
id nama akreditasi 1 1
id nama_f ak uang_gedung uang_bps uang_sks uang_f asilitas uang_omb uang_lainny a uang_makan_kost
Galeri_UI
Berita_UI
id nama f ile deskripsi
id judul isi gambar
1
1
Buku_Tamu_UI id nama email tanggal pesan 1
1
1
1
Inf o_Univ _Con
Inf o_Fak_Con
1 Inf o_Biay a_Con
insert() update() delete() select()
insert() update() delete() select()
insert() update() delete() select()
1
1
1
1 Univ _Entity id nama_univ nama_f ak akreditasi uang_gedung uang_bps uang_sks uang_f asilitas uang_omb uang_lainny a uang_makan_kost insert() update() delete() select()
1
1 Galeri_Con insert() delete() select() 1
1
Berita_Con
Buku_Tamu_ Con
insert() update() delete() select() 1
insert() delete() 1
1 1 Galeri_Entity 1
1 Berita_Entity
id nama f ile deskripsi
id judul isi gambar
insert() delete() select()
insert() update() delete() select()
Gambar 6 Class Diagram
1 Buku_Tamu_ Entity id nama email tanggal pesan insert() delete()
4.Hasil dan Pembahasan Setelah tahap perancangan sistem selesai, kemudian akan dibahas mengenai pemodelan website informasi. Gambar 7 merupakan halaman utama dari website Information As a Serviceuntuk pemilihan perguruan tinggi berbasis cloud computing.Pada halaman ini user dapat melihat beberapa berita yang ditampilkan pada halaman utama. Pada halaman ini terdapat menu berita terkini, cari universitas, gallery foto, buku tamu, download, contact us, serta dapat memasukan poling suara ke dalam website.
Gambar 7 Halaman Utama Website
Halaman cari universitas merupakan informasi terpenting dalam website ini. Dalam halaman ini terdapat combo box pertama berisi pilihan kota yang tersedia, antara lain: Salatiga, Semarang, Solo, dan Yogyakarta. Sedangakan combo box kedua berisi daftar universitas yang tersedia di kota tersebut. Pilihan yang tersedia dalam kota Salatiga adalah Universitas Kristen Satya Wacana, di kota Semarang adalah UNIKA Soegijapranata dan Universitas Dian Nuswantoro, di kota Solo adalah Universitas Setia Budi dan Universitas Slamet Riyadi, dan yang terakhir di kota Yogyakarta adalah Universitas Sanata Dharma dan Universitas Duta Wacana.Gambar 8 menerangkan langkah awal dalam pencarian universitas Setelah kedua combo box tersebut dipilih kemudian ditekan tombol cari Universitas, maka gambar 9 akan muncul sesuai dengan pilihan universitas yang di pilih pada menu combo box yang kedua, seletah itu muncul Universitas yang di pilih, Nama dan Logo terdapat di atas kemudian sejarah, visi dan misi, serta informasi penting
lainnya mengikuti di bawahnya. Dibawah dari penjelasan singkat universitas terdapat menu untuk menuju website wesmi dan terdapat pilihan fakultas antara lain Fakultas Psikologi, Inofrmatika Hukum dan Ekonomi.
Gambar 8 Halaman Pilih Universitas
Gambar 9 Halaman Universitas Terpilih
Gambar 10 meunjukan jika dipilih fakultas Informatika pada halaman Universitas Kristen Satya Wacana. Pada gambar 10 dapat dilihat informasi Fakultas yang di pilih dengan rincian sebagai berikut - Fakultas : - Akreditasi : - Uang Gedung : - Uang BPS :
Menampilkan fakultas yang di pilih. Menampilkan akreditasi dari fakultas yang dipilih. Berisi jumlah yang harus dibayar pertama kali saat masuk kedalam universitas. Biaya per semester yang harus dibayar setiap pergantian semester.
- Uang SKS : - Uang OMB : - Uang Fasilitas : - Uang Lainnya : - Uang Kost : - Uang Makan : - Grand Total :
Satuan kredit semester harus diselesaikan dengan jumlam minimum 144 kredit. Biaya yang dibayarkan sekali sewaktu mahasiswa baru mengikuti orientasi memasuki universitas. Biaya fasilitas yang dibayarkan setiap pergantian semester. Biaya penunjang lainnya seperti kemahasiswaaan dan lainnya, yang dibayar setiap pergantian semester. Biaya rata-rata menyewa sebuah kamar di kota tersebut selama satu bulan. Biaya rata-rata makan yang di rangkum dalam satu bulan. Jumlah biaya yang dilekuarkan dalam 4 tahun meliputi uang gedung, uang BPS, uang SKS, uang OMB, uang fasilitas, uang lainnya, uang kost, serta uang makan.
Gambar 10 Halaman Detail Biaya
Pada menu admin terdapat menu untuk memasukan data, merubah data dan menghapus data.
Gambar 11 Halaman Data Universitas
Pada gambar 11 data yang tertampil di kolom sebelah kanan hanya terihat nama universitas dan fakultas, karena hanya digunakan sebagai acuan untuk melihat data yang tersimpan apakah sudah terinput kedalam database atau belum. 5. Simpulan Berdasarkan pembahasan dan pengujian yang telah dilakukan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan bahwa sistem informasi sebagai layanan ini merupakan aplikasi yang memberikan informasi kepada seluruh masyarakat yang ingin mendapatkan informasi tentang perguruan tinggi swasta di provinsi Jawa Tengah. Data yang didapat berasal dari masing masing universitas yang terdaftar dan telah memasukan info universitas dan fakultas ke dalam database dan ditampilkan ke dalam website. Perubahan informasi dapat segera dilakukan dengan menu update yang terdapat di menu admin masing-masing universitas, sehingga didapatkan informasi yang akurat untuk
informasi yang terdapat di dalam website. Berdasarkan kesimpulan diatas, maka masalah-masalah yang terdapat dalam rumusan masalah dapat terjawab. Masalah yang terjawab antara lain mengembangkan sistem untuk menampilkan informasi biaya secara lengkap kepada pengguna tentang perguruan tinggi swasta di Jawa Tengah mulai dari biaya gedung sampai kepada biaya hidup di kota tersebut, dan membuat suatu interface yang mudah bangi pengguna atau user friendly. 6. Daftar Pustaka [1] [2] [3] [4] [5] [6]
Syaiku, A., 2010, Komputasi Awan Perpustakaan Pertanian Pusat, Jurnal Pustakawan Indonesia Vol 10 No. 1. Suryatama, I., 2011, Membangun Komputasi Awan Privat. Fakultas Elektro : UKSW. Janakiram, 2012, Demystifying The Cloud, New York : Microsoft Developer Lintichum, D.S., 2009, Cloud Computing And SOA Convergence In Your Enterprise, Boston : Pearson Education, Inc. Spinola, M., 2009,The Five Characteristics of Cloud Computing, http://www.cloudcomputig.sys-con.com/node/1087426. Diakses tanggal 27 Febuary 2012. Pressman, Roger, 2002, Rekayasa Perangkat Lunak: Pendekatan Praktisi (Buku Satu), Yogyakarta: Penerbit ANDI dan McGraw-Hil Book Co.