Chart Pattern Part 1
2015
Mypip Education Program www.mypippartner.com
Chart Pattern Part I
1
Mypip Education Program
1. 2. 3. 4. 5.
Introduction Head and Shoulder Symmetrical Triangle Ascending Triangle Descending Triangle
Chart Pattern Part 1
2015
PENDAHULUAN Kenapa pola grafik itu penting? Dengan mengetahui dan memahami pola pergerakan grafik, akan sangat membantu kita untuk memprediksi arah pergerakan harga suatu produk. Hal ini akan mempermudah kita mengenali karakter pergerakan dengan baik. Analisa teknikal merupakan panduan kita dalam memprediksi harga dan dalam menentukan kebijakan ekonomi secara khusus dan global. Mengutip pribahasa Cina ~ “Belajar adalah seperti mendayung ke hulu: jika tidak Maju berarti Mundur”.
Pada edisi ini saya akan mencoba membahas tentang dengan karakter grafik yang membentuk Head and Shoulder, Symmetrical, Ascending, dan Descending Triangle.. Dengan terbentuknya karakter pergerakan ini, kita akan mempelajari indikasi pergerakan reversal pembalikan arah harga. Dengan mempelajari beberapa karakter grafik diatas, kita akan lebih dini mengetahui titik awal perubahan dan pembentukan arah trend.
Pada pembahasan chart pattern part 1 ini, saya akan mencoba menitik beratkan jenis-jenis karakter yang memiliki ketepatan analisa lebih dari 75% mengacu pada data-data yang telah di olah dengan autochartist. Baiklah, mari kita mulai pembahasan awal tentang karakter-karakter grafik tersebut.
www.mypippartner.com
2
Mypip Education Program
Chart Pattern Part 1
2015
HEAD AND SHOULDER Karakter jenis Head and Shoulder merupakan salah satu jenis karakter grafik yang sangat popular di dunia perdagangan berjangka. Karakter jenis ini memiliki peluang dan kekuatan reversal yang dapat di bilang sangat kuat. Karakter jenis ini memiliki dua jenis yaitu reverse head and shoulder (RHS) dan head and shoulder (HS). Karakter RHS merupakan keterbalikan dari HS yang dapat kita temui dengan head berada di bagian bawah sedangkan karakter HS kita dapat temui dengan posisi kepala di atas.
Gambar 1. Head and Shoulder
3
Mypip Education Program
Chart Pattern Part 1
2015
Gambar 2. Reverse Head and Shoulder
Karakter jenis ini sering sekali dijadikan patokan oleh trader/pelaku pasar untuk melakukan entry dan menentukan langsung level exit mereka dengan batasan support & resistance yang sudah terlihat jelas. Jenis karakter ini terbentuk dengan pola awal left shoulder yang menanjak dari trend naik kemudian mengalami penurunan dimana kemudian menanjak kembali melebihi nilai tertinggi sebelumnya. Kemudian terjatuh kembali di posisi support yang sama dan kenaikan kembali yang tidak dapat melebihi nilai tertinggi sebelumnya (head) yang akan membentuk right shoulder. Pada level support yang sama yang menahan harga penurunannya membentuk sebuah garis yang kita sebut dengan neckline. Proses ini sama halnya dengan pembentukan reverse head and shoulder. Dua karakter ini memberikan indikasi kepada kita bahwa pelaku pasar telah melakukan penekanan arah trend. Sehingga kita dapat memprediksi arah perdagangan selanjutnya yaitu menuju pada level harga kenaikan yang membentuk left shoulder.
4
Mypip Education Program
Chart Pattern Part 1
2015
Gambar 3. Entry and Exit Point
Kunci pada pola ini adalah pada level neckline yang menghubungkan dua level terendah yang tercipta setelah terjadi kenaikan. Pada level ini adalah level untuk kita melakukan entry posisi dengan target yang dapat kita tentukan dari titik awal kenaikan yang membentuk pola ini. Pola ini dikatakan sempurna saat level neckline dapat ditembus harga setelah pola right shoulder terbentuk.
Ada beberapa hal lain yang menjadi pertimbangan pada pola ini, yaitu volume perdagangan. Seberapa pentingkah volume perdagangan berpengaruh dan apakah kita dapat menentukan level entry dan exit dari jumlah volume untuk mengidikasikan karakter jenis ini?
Apakah volume perdagangan penting dalam mengindikasi pembentukan karakter ini? Volume perdagangan menjadi factor terpenting intuk pembentukan pola ini. Berikut volume perdagangan yang terjadi untuk pembentukan karakter ini :
5
Mypip Education Program
Chart Pattern Part 1
2015
1. Akan terjadi peningkatan volume perdagangan setelah left shoulder tercipta. Fakta yang terjadi adalah ketika terjadi kenaikan dan terjadi koreksi, pelaku pasar terus melakukan beli sehingga menaikkan volume hingga membentuk pola Headnya. 2. Volume perdagangan melemah saat membentuk pola right shoulder. Para pakar mengatakan bahwa pada proses ini, para pelaku pasar telah melihat akan terjadinya reversal. Dengan indikasi reversal kuat ini pelaku pasar telah melepas semua posisi belinya. 3. Jika terjadi pengutan volume perdagangan yang dapat menembus level neckline menandakan bahwa pola head and shoulder telah terbentuk secara sempurna. Hal ini menunjukkan penguatan reversal. Pada fase ini, tekanan jual menjadi meningkat tajam yang akan menjadi titik balik reversal setelah kenaikan sebelumnya.
6
Mypip Education Program
Chart Pattern Part 1
2015
SYMMETRICAL TRIANGLE Symmetrical Triangle biasanya terbentuk selama pembentukan sebuah trend. Pola ini terdiri dari dua nilai High dan dua nilai Low. Ketika dua level ini dihubungkan, akan membentuk garis yang simetris dan membentuk sebuah segitiga.
Terkadang pola ini menjadi indikasi pembalikan arah namun lebih sering pola ini menunjukkan kelanjutan arah trend yang telah terbentuk sebelumnya. Arah pergerakan harga dapat lebih jauh kita lihat setelah harga mengalami breakout. Mari kita bahas tiap-tiap karakter pergerakan pola ini.
Gambar 4. Symmetrical Triangle
7
Mypip Education Program
Chart Pattern Part 1
1. Trend
2015
: Untuk mengetahui kelanjutan pada pola ini, kita harus melihat adanya penurunan
volume perdagangan. Biasanya pada pembentukan pola ini memakan waktu yang lebih lama hingga terjadinya breakout saat volume perdagangan terkecil.
Gambar 5. Symmetrical Triangle Breakout
2.
4 point
: setidaknya ada 2 poin yang dibutuhkan untuk membentuk pola ini, yaitu harga high dan
low yang dimana pada harga high dan low kedua tidak dapat lebih tinggi dan rendah dari sebelumnya. Namun untuk dapat menemukan kekuatan arah perdagangan yang lebih kuat kita membutuhkan 4 poin penting yaitu 4 nilai high dan 4 linali low.
3.
Volume
: seperti yang sudah kita bahas, pembentukan pola ini akan terlihat saat mulai
berkurangnya volume perdagangan yang kian lama kian melemah.
4. Duration
: durasi yang dibutuhkan untuk pola ini biasanya memakan waktu yang lebih lama,
semisal kita ambil dari timeframe mingguan. Pola ini membutuhkan beberapa minggu atau beberapa bulan. Jika pola terbentuk kurang dari 3 minggu, biasanya hanya akan membentuk pola pennant (bendera terbalik)
5. Breakout Time Frame: jika terjadi breakout, idealnya akan memiliki volume ½ sampai ¾ dari jarak yang dibutuhkan untuk membentuk pola ini. Besar volume kelanjutan dapat kita ukut melali nilai tertinggi hingga nilai terendah dari garis trend yang tercipta.
8
Mypip Education Program
Chart Pattern Part 1
2015
Gambar 6. Breakout Time Frame
6.
Breakout Direction: arah perdagangan selanjutnya dari breakout yang terjadi hanya dapat kita tentukan setelah break harga pada level tahanan terjadi. Mungkin terasa mudah untuk melihat arah breakout yang terjadi, namun jangan kita lupakan dalam perdagangan sering sekali terjadi false break. Karena jika terjadi kelanjutan setelah terjadi breakout akan memakan waktu yang lama untuk kembali lagi pada posisi awal terjadinya breakout.
7.
Breakout Confirmation: berikut adalah poin penting, yaitu penentuan konfirmasi breakout. Apakah akan terjadi false break atau valid break. Kita harus menunggu penutupan harga saat terjadinya breakout. Untuk timeframe daily atau harian, kita dapat memvalidasi sebuah breakout kira-kira 3% dari volume perdagangan terbesar atau dengan menunggu konfirmasi 3 candle. Dalam artian ini kita menunggu 3 hari untuk mengkonfirmasi sebuah breakout.
8. Return to Apex: setelah terjadinya breakout, dan jika terjadi reversal atau kelanjutan. Harga akan dapat kembali mengincar level support atau resisitancenya kembali. Harga biasanya akan konsolidasi pada level support/resistancenya sebelum melanjutkan pergerakannya. Jadi pada waktu ini kita bisa 9
Mypip Education Program
Chart Pattern Part 1
2015
menentukan keputusan apakah kita akan menahan posisi kita yang salah atau mengambil kerugian yang ada dan melakukan pembalikan arah. 9. Price Target: ada dua metode untuk memperkirakan target pergerakannya setelah terjadi breakout. Yang pertama, dengan mengukur rentang kenaikan atau penurunan hingga harga membentuk pola ini. Yang kedua adalah dengan membentuk garis parallel yang menghubungkan dua titik tertinggi dan terendahnya selama pembentukan pola.
Gambar 7. Target breakout
10
Mypip Education Program
Chart Pattern Part 1
2015
ASCENDING TRIANGLE Ascending triangle merupakan variasi dari pembentukan pola symmetrical triangle. secara umum karakter pola ini adalah pola kelanjutan untuk trend naik dan akan kita temui pada saat harga mengalami trend naik. Pada bagian atas pola ini terlihat flat/datar sementara pada bagian bawahnya harga terlihat naik turun dengan nilai low tidak dapat melebihi nilai low pada candle sebelumnya. Setelah terjadi pola ini, harga akan mengalami kenaikan lanjutan dan akan terjadi fase jenuh beli atau overbought dan harga akan kembali turun.
Adalah triangle yang garis atasnya kurang lebih mendatar atau flat sedangkan garis bawahnya menanjak ke atas. Biasanya muncul dalam trend bullish sebagai pola chart bullish continuation. Kadang juga terjadi dimana ascending triangle muncul sebagai reversal, namun pada dasarnya ia adalah pola chart continuation/kelanjutan. Trading set up: Ambil posisi buy saat harga break di atas triangle dengan stop loss di bawah triangle. Target dipasang 1 atau 2 kali jarak titik A dan titik B.
Gambar 8. Trading set up untuk ascending triangle
11
Mypip Education Program
Chart Pattern Part 1
2015
DESCENDING TRIANGLE
Pada pembahasan kali ini saya ingin membahas tentang pembentukan pola segitiga Triangle pada grafik pergerakan harga. Pola ini dapat kita kategorikan sebagai pola penerusan atau pembalikan arah tergantung dari pola segitiga yang terbentuk. Ada tiga jenis pola triangle yang perlu kita ketahui : 1. Symmetrical Triangle 2. Ascending Triangle 3. Descending Triangle Secara umum pola segitiga terbentuk akibat seimbangnya antara permintaan dan penawaran pada pasar. Pada fase ini, trader atau pelaku pasar tidak dapat menentukan arah sehingga harga bergerak dalam pola, saat menyentuh support atau resistance para pelaku pasar akan trade IN & OUT. Dimana hal ini akan menyebabkan volume perdagangan akan mengecil. Dengan begitu akan membentuk pola triangle yang salah satunya akan kita bahas saat ini adalah pola Descending Triangle. Kenapa dikategorikan descending triangle? 12
Mypip Education Program
Chart Pattern Part 1
2015
Pada awalnya, pola yang terbentuk adalah pola Symetrical Triangle.
Namun ternyata harga terendah pada sumetrical triangle yang terbentuk tejadi break low. Sehingga pola yang terbentuk menjadi lebih dominan kebawah dan posisi harga low memiliki level resistance yang sama. Namun harga high baru tidak pernah terbentuk. Dengan adanya indikasi terbentukknya pola ini, kita dapat memanfaatkan peluang ini saat terjadi Market Selloff atau peningkatan volume jual yang akan menembus level terendah pada pola yang terbentuk. Mengacu dari gambar diatas, kita memiliki Key Level pada support $57.55. jika pada level support tersebut dapat “Break”, maka akan memicu pelaku pasar untuk melakukan selloff. Dimana kita memiliki level support pada : 1. Support 1 : $56.05 2. Support 2 : $53.95 3. Support 3 : $52.10 Dengan melihat potensi jika terjadi breakout, kita dapat mengatur strategi untuk exit point dengan entry point saat terjadi breakout pada key level di $57.55.
Trading set up: Ambil posisi sell saat harga break di bawah triangle dengan stop loss di atas triangle. Target dipasang 1 atau 2 kali jarak titik A dan titik B.
Gambar 9. Trading setup untuk descending triangle
13
Mypip Education Program