Matematika
1
Ø Sifat operasi penjumlahan pada bilangan bulat. a. Tertutup
Bilangan
dengan “ ∈ ” dibaca “anggota himpunan”.
b. Komutatif
A. MACAM-MACAM BILANGAN 1. Bilangan Asli 1, 2, 3 , 4, 5, 6, … , dan seterusnya. 2. Bilangan Cacah 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7… , dan seterusnya. 3. Bilangan Prima Bilangan prima yaitu bilangan asli yang tepat mempunyai 2 faktor, yaitu 1 dan bilangan itu sendiri. Yaitu: 2, 3, 5, 7, 11, … , dan seterusnya. 4. Bilangan Bulat …, –2, –1, 0, 1, 2, 3, … , dan seterusnya. 5. Bilangan Rasional Bilangan rasional yaitu bilangan dalam bentuk
a , dengan a dan b anggota bilangan bulat b 1 dan b ≠ 0. Contoh: à a = 1 dan b = 4. 4
B. SIFAT OPERASI PADA BILANGAN BULAT Misalkan: B = { … ,–3 ,–2 ,–1 ,0 ,1 ,2 ,3 , … } adalah himpunan bilangan bulat.
Untuk a, b ∈ B maka a + b ∈ B
a+b=b+a
c. Asosiatif
(a + b) + c = a + (b + c)
d. Identitas
a+0=0+a=a
dengan “0” adalah unsur identitas.
e. Invers (lawan)
a + (–a) = (–a) + a = 0
dengan “–a” adalah invers dari a.
Ø Sifat operasi pengurangan pada bilangan bulat, yaitu tertutup.
a – b = a + (–b)
Ø Sifat operasi perkalian pada bilangan bulat. a. Tertutup Untuk a, b ∈ B maka a × b ∈ B b. Komutatif a × b=b × a c. Asosiatif
(a × b) × c = a × (b × c)
d. Identitas
a × 1=1 × a=a
dengan “1” adalah elemen identitas terhadap perkalian.
2
[email protected]
D. BILANGAN PECAHAN
e. Invers
1 1 a× = × a=1 a a
dengan “
1 ” adalah invers dari a terhadap perkalian. a
3 , dengan 3 (tiga) sebagai 4 pembilang dan 4 (empat) sebagai penyebut. Contoh: Bilangan
1. Macam-macam Bentuk Pecahan
f. Distributif terhadap penjumlahan dan pengurangan
a. Pecahan biasa. Contoh:
(a + b) × c = (a × c) + (b × c) (a – b) × c = (a × c) – (b × c)
1 4 b. Pecahan campuran. Contoh: 2 , 4 . 4 5 c. Pecahan desimal. Contoh: 0,5; 0,75; dll. d. Persen (%) atau per seratus. Contoh: 25% , 47% ,75%, dll. e. Permil (0/00) atau per seribu. Contoh: 50/00, 200/00, 860 0/00, dll.
Ø Sifat operasi pembagian pada bilangan bulat. a:b=a ×
1 b
Sifat yang berlaku adalah sifat distributif terhadap penjumlahan dan pengurangan, yaitu: (a + b) : c = (a : c) + (b : c) (a – b) : c = (a : c) – (b : c)
C. KPK DAN FPB 1. KPK (Kelipatan Persekutuan Terkecil) 2. FPB (Faktor Persekutuan Terbesar) Contoh: Tentukan KPK dan FPB dari 12 dan 40! Faktorisasi dari bilangan 12 dan 40 dapat dituliskan:
1 2 4 , , , dll. 4 3 9
2. Operasi pada Bilangan Pecahan a. Penjumlahan l Jika penyebut dua pecahan sama: a b a+b + = , c≠0 c c c
12 = 2 × 2 × 3 = 22 × 3 dan 3
40 = 2 × 2 × 2 × 5 = 2 × 5 KPK dari 12 dan 40: 23 × 3 × 5 = 120. 2 l FPB dari 12 dan 40: 2 = 4.
l
Contoh:
1 2 1+ 2 3 + = = 7 7 7 7
Jika penyebut dua pecahan berbeda: Cara 1: menggunakan perkalian silang. a c ( a × d) + (b × c ) + = ; b,d ≠ 0 b d b×d
l
[email protected]
3
Cara 2: menyamakan penyebutnya. Contoh:
4
1 5 + = .... 8 12 Cara 1: menggunakan perkalian silang. 1 5 1× 12 + 5 × 8 12 + 40 52 13 + = = = = 8 12 8 × 12 96 96 24 Cara 2: menyamakan penyebutnya. KPK dari 8 dan 12 adalah 24. 1 5 3 + 10 13 + = = 8 12 24 24 Sifat penjumlahan bilangan pecahan sama seperti sifat penjumlahan pada bilangan bulat. l Komutatif a c c a + = + b d d b l Asosiatif a c e a c e b + d + f = b +d + f b. Pengurangan l Jika penyebut kedua pecahan sama a b a-b - = , c≠0 c c c l Jika penyebut dua pecahan berbeda Cara 1: menggunakan perkalian silang. a c ( a × d) - (b × c ) - = ; b,d ≠ 0 b d b×d Cara 2: menyamakan penyebutnya.
Sifat pengurangan bilangan pecahan sama seperti sifat pengurangan pada bilangan bulat. c. Perkalian a c a×c × = ; b,d ≠ 0 b d b×d d. Pembagian a c a:c : = ; b, c, d ≠ 0 b d b:d
atau
a c a×d : = ; b, c, d ≠ 0 b d b×c 3. Mengurutkan Pecahan l Menyamakan penyebut Semakin besar nilai pembilangnya, maka pecahan tersebut akan bernilai semakin besar dan berlaku sebaliknya. l Menyamakan pembilang Semakin kecil nilai penyebutnya, maka pecahan tersebut bernilai semakin besar dan berlaku sebaliknya. Contoh:
Perhatikan kelompok pecahan berikut. 15 15 15 15 , , , 43 51 42 49
Jika diurut dari pecahan terkecil ke pecahan terbesar menjadi: 15 15 15 15 . , , , 51 49 43 42
[email protected]
E. PEMANGKATAN
(a × b)
m
= am × bm
am × an = am + n am = am - n n a m
( -a ) = am , m genap, m ( -a ) = -am , m ganjil,
m
n
a -m =
= amn
1 am
F. PENARIKAN AKAR p
p
p
p
p
a×b = a × b a b
=
aq
p p
=a
( a)
c
Bentuk Aljabar
m
m
a a b = m b
(a )
2
Catatan: a0 = 1, 0a = 0 00 = tidak terdefinisikan
A. PENGERTIAN Ø Variabel adalah suatu besaran matematika yang nilainya dapat berubah-ubah. Ø Koefisien adalah suatu nilai yang dilengkapi dengan variabel. Ø Konstanta adalah suatu nilai yang tetap tidak bergantung pada variabel. Contoh: 1. a3 = a × a × a pqr = p × q × r
a b q p
= ac
G. BENTUK BAKU 1. Bilangan lebih dari 10. a × 10n 2. Bilangan antara 0 dan 1. a × 10 -n
dengan 1 ≤ a ≤ 10 , n bilangan asli. Contoh: 3 l 3,750 = 3,75 × 10 –3 l 0,00432 = 4,32 × 10
2. x 2 + y 2 + 2xy + 10xy + 15 Bentuk aljabar tersebut terdiri dari: l variabel: x dan y, l konstanta: 15, l koefisien dari x2 adalah 1, koefisien dari 2xy adalah 2, dan koefisien dari 10xy adalah 10, l derajat bentuk aljabar adalah derajat yang tebesar yaitu 2, l suku-suku sejenis adalah suku-suku yang mempunyai variabel sama dan derajat sama, yaitu: 2xy dan 10xy, x2 dan y2 bukan merupakan suku sejenis karena variabelnya berbeda.
[email protected]
5
B. OPERASI BENTUK ALJABAR 1. Penjumlahan dan Pengurangan Suku Sejenis Bentuk aljabar dapat dijumlahkan atau dikurangkan hanya jika suku-sukunya sejenis. Contoh: l 4x + 2x = (4 + 2)x = 6x l a2 + b2 + 12ab – 10ab + 3b2 Pada bentuk aljabar tersebut, suku-suku yang sejenis adalah b2 dan 3b2. Selain itu juga 12ab dan 10ab. Jadi a2 + b2 + 12ab - 10ab + 3b2 = a2 + b2 + 3b2 + 12ab - 10ab = a2 + (1 + 3 ) b2 + (12 - 10 ) ab
Segitiga Pascal.
= a2 + 4b2 + 2ab 2. Perkalian dan Pembagian a. Perkalian Operasi perkalian bentuk aljabar dapat dilakukan pada suku yang tidak sejenis. Contoh: 4p × 4q × 4pq = (4 × 4 × 4) × (p × q × p × q) = 64p2q2 b. Pembagian Contoh: a2b : ab =
1
11 1+1
12 1 1+ 2
2+1
1 3 3 1 1+3
1
4
3+3
6
3 +1
4
1
dan seterusnya
a 2b a × a × b = =a ab a×b
3. Pemangkatan Sifat-sifat pemangkatan bilangan bulat juga berlaku pada pemangkatan bentuk aljabar.
6
Contoh: (2ab)2 = 2ab × 2ab = (2 × 2) × (ab × ab) = 4(ab)2 = 4a2b2 Ø Pemangkatan bentuk aljabar dengan bentuk a + b. Contoh: (a + b)2 = (a + b)(a + b) = (a + b)a + (a + b)b = a2 + ab + ab + b2 = a2 + 2ab + b2 Ø Pemangkatan bentuk aljabar dengan bentuk a – b. Contoh: (a – b)2 = (a – b)(a – b) = a2 – 2ab + b2
Penggunaannya adalah sebagai berikut. Perpangkatan bentuk aljabar (a + b)n. l (a + b)0 = 1
(gunakan baris 1 pola bilangan Pascal)
l
(a + b)1 = a + b
(gunakan baris 2 pola bilangan Pascal)
[email protected]
(a + b)2 = a2 + 2ab + b2
(a + b)3 = a3 + 3a2b + 3ab2 + b3
l
l
(gunakan baris 3 pola bilangan Pascal)
(gunakan baris 4 pola bilangan Pascal)
Pemangkatan bentuk aljabar (a – b)n juga mengikuti pola segitiga Pascal. Bedanya, tanda koefisiennya selalu berganti dari (+) untuk suku ganjil dan (–) untuk suku genap. (a – b)0 = 1 (a – b)1 = a – b (a – b)2 = a2 – 2ab + b2 (a – b)3 = a3 – 3a2b + 3ab2 – b3
Operasi pada pecahan bentuk aljabar. 1. Penjumlahan dan Pengurangan Contoh: a a 2a a 3a l + = + = 2 4 4 4 4 a 2 a2 2b a2 - 2b - = = l b a ab ab ab 2. Perkalian dan Pembagian Perkalian pecahan bentuk aljabar: a c ac × = b d bd
C. FPB DAN KPK BENTUK ALJABAR Contoh: Tentukan KPK dan FPB dari 12a3b2c2 dan 6a2c3. Jawab: 12a3b2c2 = 22 × 3 × a3 × b2 × c2 6a2c3 = 2 × 3 × a2 × c3 l KPK = 22 × 3 × a3 × b2 × c3 = 12a3b2c3 l FPB Faktor-faktor yang sama: 22 dengan 2, 3 dengan 3, a3 dengan a2, c2 dengan c3. Selanjutnya diambil faktor-faktor yang berderajat terkecil, kemudian dikalikan sehingga diperoleh: FPB = 2 × 3 × a2 × c2 = 6a2c2
Pembagian pecahan bentuk aljabar: a c a d ad : = × = b d b c bc Contoh: 3y x 3xy = l × z 2z 2z 2
l
3. Pemangkatan Pemangkatan pecahan bentuk aljabar adalah perkalian pecahan bentuk aljabar tersebut dengan dirinya sendiri sebanyak n kali.
D. PECAHAN BENTUK ALJABAR Bentuk aljabar juga dapat berupa pecahan. Contoh:
p 2 p qr pqr : = × = s qr s 2 2s
2
y y y2 y Contoh: = × = 2 3z 3z 9z 3z
a 2x 5x + x 3 , , , dan sebagainya. 2b y + z xy + xz
[email protected]
7
E. PEMFAKTORAN
Ubah 3x menjadi penjumlahan dua suku, misalnya x + 2x. 2x2 + 3x + 1 = 2x2 + x + 2x + 1 = (2x2 + x) + (2x + 1) = x(2x + 1) + (2x + 1) (sifat distributif) = (x + 1)(2x + 1)
1. Bentuk distributif ax + ay = a(x + y) ax – ay = a(x – y) dengan a bisa koefisien atau variabel. Contoh: l 5x + 10y = 5(x + 2y), a berbentuk koefisien. l xy – xz = x(y – z), x berbentuk variabel. 2. Selisih kuadrat a2 – b2 = (a + b)(a – b)
F. PENYEDERHANAAN PECAHAN BENTUK ALJABAR Contoh:
l
Contoh: x2 – 9 = (x + 3)(x – 3)
a 2b a × a × b = =a, ab a×b
dilakukan operasi pembagian.
3. Kuadrat sempurna a + 2ab + b = (a + b) a2 – 2ab + b2 = (a – b)2 2
a2b : ab =
2
2
Contoh: l x2 + 6x + 9 = (x + 3)2 l x2 – 6x + 9 = (x – 3)2 4. Bentuk: x2 + bx + c = (x + p)(x + q), dengan p + q = b dan pq = c Contoh: x2 + 3x + 2 = (x + 1)(x + 2)
l
4x + 8x 3 4x(1 + 2x 2 ) = = 1 + 2x 2 , 4x 4x dilakukan operasi pemfaktoran dan pembagian.
l
x 2 - 3x + 2 (x - 1)(x - 2) = = x-2, (x - 1) (x - 1) dilakukan operasi pemfaktoran dan pembagian.
5. Pemfaktoran ax2 + bx + c dengan a ≠ 1 Contoh: 2x2 + 3x + 1 bila difaktorkan menjadi (2x + 1)(x + 1). Cara pemfaktorannya sebagai berikut.
8
[email protected]
3
Persamaan dan Pertidaksamaan Satu Variabel
A. PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL (PLSV) Ø Persamaan linear adalah suatu persamaan yang variabel/peubahnya berpangkat (berderajat) paling tinggi 1 (satu). Ø Persamaan linear satu variabel artinya suatu persamaan yang variabel/ peubahnya berpangkat (berderajat) paling tinggi 1 (satu) dan hanya mempunyai satu variabel. Bentuk Umum Persamaan Linear Satu Variabel ax + b = c Dengan:
l l
l
a ≠ 0 dengan x disebut variabel/peubah, semua suku di sebelah kiri tanda “=” disebut ruas kiri, semua suku di sebelah kanan tanda “=” disebut ruas kanan.
2. Operasi Persamaan Linear Satu Variabel Ø Kedua ruas dalam satu persamaan dapat ditambah (+), dikurang (–), dikali ( × ), dibagi (:) dengan bilangan yang sama. Ø Setiap perpindahan ruas dari ruas kiri ke ruas kanan atau sebaliknya selalu diikuti dengan perubahan tanda bilangan (dari positif (+) menjadi negatif (–) dan sebaliknya).
Untuk mencari penyelesaian dari PLSV dapat dilakukan dengan cara berikut. 1. Menambah atau mengurangi kedua ruas persamaan dengan bilangan yang sama. Contoh: x–2=4 ⇔x–2+2=4+2 (kedua ruas ditambah 2) ⇔x=6 2. Mengalikan atau membagi kedua ruas persamaan dengan bilangan yang sama. Contoh: 3x = 9 ⇔ 3x : 3 = 9 : 3 (kedua ruas dibagi 3) ⇔x=3 3. Gabungan dari operasi 1 dan 2. Contoh: 3x – 3 = 7 + x ⇔ 3x – 3 + 3 = 7 + x + 3 (kedua ruas ditambah 3) ⇔ 3x = 10 + x ⇔ 3x – x = 10 + x – x (kedua ruas dikurangi x) ⇔ 2x = 10 ⇔ 2x : 2 = 10 : 2
[email protected]
(kedua ruas dibagi 2)
⇔ x=5 Jadi, x = 5 adalah penyelesaian dari 3x – 3 = 7 + x.
9
B. PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL (PtLSV) Pertidaksamaan linear satu variabel artinya suatu pertidaksamaan yang variabel/pe-ubahnya berpangkat (berderajat) paling tinggi 1 (satu) dan hanya mempunyai satu variabel. Contoh: x + 3 > 4; x ≥ 3x - 1 Untuk mencari penyelesaian dari pertidak-samaan linear satu variabel (PtSLV) dapat dilakukan dengan cara: 1. menambah atau mengurangi kedua ruas dengan bilangan yang sama; 2. mengalikan atau membagi kedua ruas dengan bilangan yang sama dengan catatan jika dikalikan atau dibagi bilangan negatif, tanda pertidaksamaannya dibalik. Contoh:
x ≥ 3x + 4 ⇔ x - 3x ≥ 3x - 3x + 4 (kedua ruas dikurangi 3x) ⇔ -2x ≥ 4 ⇔ -2x ×
(kedua ruas dikali 1 , akibatnya tanda pertidaksamaan-2 nya dibalik)
10
Aritmetika Sosial
A. HARGA PEMBELIAN, HARGA PENJUALAN, UNTUNG, DAN RUGI 1. Harga pembelian yaitu harga yang didapatkan oleh seorang pedagang ketika membeli barang-barang dagangan. 2. Harga penjualan yaitu harga yang ditentukan oleh seorang pedagang ketika menjual barang-barang dagangan ke pembeli. 3. Untung (Laba) terjadi jika harga penjualan lebih besar (lebih tinggi) daripada pembelian. 4. Rugi terjadi jika harga penjualan lebih kecil (lebih rendah) daripada harga pembelian.
UNTUNG
1 1 ≤ 4× -2 -2
⇔ x ≤ -2 Jadi, x ≤ -2 adalah penyelesaian dari x ≥ 3x + 4 .
4
Syarat: harga penjualan > harga pembelian Untung = harga penjualan – harga pembelian untung % untung = × 100% harga pembelian
RUGI Syarat: harga penjualan < harga pembelian Rugi = harga pembelian – harga penjualan rugi % rugi = × 100% harga pembelian
[email protected]
HARGA PENJUALAN DAN HARGA PEMBELIAN
C. BUNGA TABUNGAN (BUNGA BANK)
Jika untung: Harga penjualan = harga pembelian + untung Harga pembelian = harga penjualan – untung
Misalnya: Besarnya uang yang ditabung adalah M, Besar bunga yang diberi bank adalah p%, Lama menabung adalah t tahun. Diperoleh:
Jika rugi: Harga penjualan = harga pembelian – rugi Harga pembelian = harga penjualan + rugi
B. RABAT (DISKON), BRUTO, TARA, DAN NETTO Ø Rabat atau diskon adalah potongan harga. Diskon = harga semula – harga yang dibayar % diskon =
diskon × 100% harga semula
Ø Bruto adalah berat kotor barang. Ø Netto adalah berat bersih barang. Ø Tara adalah berat kemasan. Bruto = netto + tara Netto = bruto – tara Tara = bruto – netto tara %Tara = × 100% bruto Contoh: Dalam sebuah peti kemasan mangga terdapat keterangan: Bruto = 100 kg dan tara = 5 %. Diperoleh: Bruto = 100 kg Tara = 5% . 100 kg = 5 kg Netto = Bruto - tara = 100 - 5 = 95 kg
Bunga selama 1 tahun = p% × M Bunga selama t tahun = ( p% × M) × t Bunga selama n bulan =
n × p% × M 12
Jumlah tabungan seluruhnya = M + bunga Perhitungan suku bunga dalam persen Suku bunga =
bunga dalam setahun × 100% M
Contoh: Seorang nasabah menabung pada sebuah bank sebesar Rp1.500.000,00 dengan suku bunga 12% per tahun. Besarnya tabungan setelah 6 bulan adalah …. Jawab: 6 × 12% × Rp1.500.000,00 Bunga = 12 = 6% × Rp1.500.000,00 = Rp90.000,00 Tabungan setelah 6 bulan = tabungan awal + bunga = Rp1.500.000,00 + Rp90.000,00 = Rp1.590.000,00
[email protected]
11
5
Contoh: 1. Sebuah lapangan sepak bola berbentuk persegi panjang berukuran panjang 100 m dan lebar 80 m. Jika dibuat model dengan skala 1 : 500 maka luas lapangan bola pada model adalah …. Jawab: Panjang sebenarnya = 100 m = 10.000 cm Lebar sebenarnya = 80 m = 8.000 cm pgambar gambar Skala = = psebenarnya sebenarnya
Perbandingan
A. SKALA Skala =
ukuran pada gambar (peta) ukuran sebenarnya
Skala 1 : n artinya 1 cm pada peta mewakili n cm pada ukuran sebenarnya Contoh: Skala 1 : 100.000 artinya 1 cm mewakili 100.000 cm atau 1 km jarak sebenarnya.
B. PERBANDINGAN SENILAI DAN BERBALIK NILAI 1. Perbandingan Senilai a anaik a turun = = b bnaik b turun Contoh: Banyak liter BBM dan jarak yang ditempuh. 2. Perbandingan Berbalik Nilai a dan b dikatakan berbanding berbalik nilai jika saat nilai a naik maka nilai b turun, begitu juga sebaliknya jika a turun maka nilai b naik. Contoh: Banyak pekerja proyek dan lama waktu mengerjakan proyek.
12
pmodel = skala × psebenarnya =
1 × 10.000 cm = 20 cm 500
model = skala × sebenarnya 1 × 8.000 cm = 16 cm 500 Ukuran pada model adalah panjang = 20 cm dan lebar = 16 cm. Luas = panjang × lebar = 20 cm × 16 cm = 320 cm2. =
2. Untuk menjahit 5 karung beras diperlukan benang sepanjang 25 m, maka untuk menjahit 120 karung beras diperlukan benang sepanjang …. Jawab: Misalkan panjang benang yang diperlukan untuk menjahit 120 karung beras adalah A. Maka: 5 25 = 120 A ⇔ 5A = 25 × 120 ⇔ 5A = 3.000 ⇔ A = 600
[email protected]
6
Himpunan
Ø Himpunan adalah kumpulan benda-benda atau objek yang mempunyai ciri yang sama. Ø Nama himpunan ditulis dengan nama huruf kapital dan anggotanya ditulis di antara kurung kurawal ({ }).
A. ANGGOTA HIMPUNAN Ø Anggota himpunan dilambangkan dengan “ ” dan jika bukan anggota dilambangkan dengan “ “. Ø Banyaknya anggota himpunan A dinotasikan dengan n(A). Contoh: 1. Himpunan bilangan bulat, ditulis: B = {bilangan bulat} = {… , –2, –1, 0, 1, 2, …} 2. Himpunan bilangan ganjil kurang dari 10, ditulis: A = {bilangan ganjil kurang dari 10} atau A = {1, 3, 5, 7, 9}, maka 1 A, 3 A, 5 A, 7 A, 9 A sedangkan 2 A, 4 A. Banyaknya anggota himpunan A adalah n(A) = 5.
B. MENYATAKAN SUATU HIMPUNAN Contoh: A adalah himpunan bilangan genap kurang dari 15. Ditulis:
1. Menuliskan sifat anggotanya. A = {bilangan genap kurang dari 15} 2. Memberikan notasi pembentuk himpunan. A = {x | x < 15, x ∈ bilangan genap} Dibaca: “Himpunan A beranggotakan x, dengan x kurang dari 15 dan x anggota himpunan bilangan genap”. 3. Menyatakan semua anggotanya. A = {2, 4, 6, 8, 10, 12, 14}
C. MACAM-MACAM HIMPUNAN 1. Himpunan Kosong Himpunan kosong adalah himpunan yang tidak mempunyai anggota. Himpunan kosong dilambangkan dengan { } atau . Contoh: K himpunan nama hari yang diawali huruf z. Karena tidak ada nama hari yang diawali huruf z maka K = { }. 2. Himpunan Terhingga Himpunan terhingga adalah himpunan yang banyak anggotanya terhingga atau terbatas. Contoh: L himpunan bilangan asli kurang dari 5. Ditulis: L = {1, 2, 3, 4} 3. Himpunan Tak Terhingga Himpunan tak terhingga adalah himpunan yang banyak anggotanya tak terhingga atau tak terbatas. Contoh: Himpunan bilangan asli. Ditulis: A = {1, 2, 3, 4, …}
[email protected]
13
4. Himpunan Semesta Himpunan semesta adalah himpunan yang memuat semua anggota himpunan (objek) yang sedang dibicarakan. Notasi “S”. Contoh: M = {apel, mangga, pisang, stroberi, anggur} Himpunan semesta yang mungkin dari himpunan di atas adalah: S = {nama buah}. 5. Himpunan Bagian Himpunan bagian adalah himpunan yang merupakan anggota dari himpunan keseluruhan. Himpunan bagian dilambangkan dengan “ ”. Ø Himpunan kosong merupakan himpunan bagian dari setiap himpunan. Ø Setiap himpunan merupakan himpunan bagian dari himpunan itu sendiri. Diketahui himpunan A dengan banyak anggota n(A) maka banyaknya himpunan bagian yang mungkin dari himpunan itu adalah 2n(A) Contoh: Diketahui himpunan A = {1, 3, 5} Banyak himpunan bagian yang mungkin dari himpunan A adalah 2n(A) = 23 = 8 Himpunan bagian dari A adalah A, ∅ , {1}, {3}, {5}, {1, 3}, {1, 5}, {3, 5}.
14
D. DIAGRAM VENN Diagram Venn adalah diagram yang digunakan untuk menyatakan beberapa himpunan atau hubungan antarhimpunan. Contoh: Buatlah diagram Venn dari himpunan-himpunan berikut! A = {1, 2, 3, 4, 5}; B = {2, 3, 5, 7} S = {bilangan asli kurang dari 8} Dari soal, diperoleh S = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7} A
S 6
4 1
B 2 3 5
7
E. HUBUNGAN ANTARHIMPUNAN 1. Himpunan Ekuivalen Himpunan A ekuivalen dengan himpunan B jika n(A) = n(B). Contoh: A = {1, 2, 3, 4}; B = {5, 6, 7, 8} Karena n(A) = n(B) maka himpunan A ekuivalen dengan himpunan B. 2. Himpunan Sama Himpunan A dikatakan sama dengan himpunan B jika anggota himpunan A sama dengan anggota himpunan B atau sebaliknya. Jika himpunan A sama dengan B maka dapat ditulis A = B. Contoh: A = {a, d, i} dan B = {i, d, a} A = B.
[email protected]
G. IRISAN DAN GABUNGAN DUA HIMPUNAN
H. SIFAT-SIFAT OPERASI HIMPUNAN
Ø Irisan dua himpunan A dan B adalah himpunan yang anggota-anggotanya merupakan anggota himpunan A sekaligus B. A B = {x | x ∈ A dan x ∈ B}
1. Komutatif
Ø Gabungan dua himpunan A dan B adalah himpunan yang anggota-anggotanya merupakan anggota himpunan A saja atau anggota B saja. A B = {x | x ∈ A atau x ∈ B} Irisan dan gabungan dua himpunan dalam diagram Venn. A
S
B
S
A∩B
A
B
A 4 6 8
A∩B
3. Distributif A (B C ) = ( A B ) ( A C ) A (B C ) = ( A B ) ( A C ) 4. Dalil De Morgan c
A∪B
B 2 10
( A B ) C = A (B C ) ( A B ) C = A (B C )
( A B) c ( A B)
Contoh: Diketahui: A = {bilangan genap kurang dari 11} dan B = {faktor dari 10}. Tentukan irisan dan gabungan himpunan A dan B! Dari soal diketahui: A = {2, 4, 6, 8, 10} dan B = {1, 2, 5, 10} S
2. Asosiatif
1 5
S
A 4 6 8
B 2 10
A B = B A A B = B A
1 5
A∪B
A ∩ B = {2, 10} dan A ∪ B = {1, 2, 4, 5, 6, 8, 10}
= A c Bc = A c Bc
Contoh: 1. Dalam suatu kelas terdapat 40 anak, 24 anak gemar menari, 21 anak gemar menyanyi, dan 10 anak gemar keduanya. Banyaknya anak yang tidak gemar keduanya adalah .… Jawab: Misalkan: S = {anak yang ada di kelas}à n(S) = 40 A = {anak yang gemar menari}à n(A) = 24 B = {anak yang gemar menyanyi} à n(B) = 21 A ∩ B = {anak yang gemar menari dan menyanyi} à n(A ∩ B) = 10
[email protected]
15
A ∪ B = {anak yang gemar menari atau menyanyi} (A ∪ B)c = {anak yang tidak gemar menari atau menyanyi} Dengan menggunakan rumus diperoleh: n(A B) = n(A) + n(B) - n(A B) = 24 + 21 - 10 = 35 n(S) = n(A B) + n(A B)c ⇔ 40 = 35 + n(A B)c ⇔ n(A B)c = 5 Jadi, banyaknya anak yang tidak gemar menari atau menyanyi adalah 5 anak. Dalam diagram Venn dapat digambarkan A B S 14
10
7
Sudut dan Garis
A. Garis Garis adalah deretan/kumpulan titik-titik yang banyaknya tak terhingga, yang saling bersebelah-an dan memanjang ke dua arah. 1. Dua Garis Berpotongan Garis g dan berpotongan di titik P. g
11 5
P
2. Diketahui himpunan berikut. A = {b, u, n, d, a} B = {i, b, u, n, d, a} C = {lima bilangan asli yang pertama} D = {bilangan cacah kurang dari 6} Jawab: A = {b, u, n, d, a} à n(A) = 5 B = {i, b, u, n, d, a} à n(B) = 6 C = {lima bilangan asli yang pertama} = {1, 2, 3, 4, 5 } à n(C) = 5 D = {bilangan cacah kurang dari 6} = { 0, 1, 2, 3, 4, 5 } à n(C) = 6 Karena n(A) = n(C) = 5 dan n(B) = n(D) = 6, maka pasangan himpunan yang ekuivalen adalah A dengan C dan B dengan D.
16
l
2. Dua Garis Sejajar Garis g dan tidak berpotongan. g l
3. Dua Garis Berimpit Garis g dan mempunyai lebih dari satu titik potong. g
l
B. Sudut Sudut adalah daerah yang dibatasi oleh dua buah penggalan garis lurus yang bertemu pada satu titik pangkal.
[email protected]
Unsur dan nama sudut
Ø Dua sudut berpelurus (bersuplemen)
Keterangan: O = titik pangkal sudut OA, OB = kaki sudut ∠ AOB = sudut
A
B
O
2. Hubungan Antarsudut
Gambar
O
Sudut yang besarnya antara 0o dan 90o.
β Sudut yang besarnya 90o.
α
B
Perhatikan gambar di bawah. Besar ∠ABD adalah .... D
Sudut yang besarnya lebih dari 90o.
A
7xo B
O Sudut lurus
A Sudut yang besarnya 180o.
A
O
α + β = 90o
Contoh:
B
O Sudut tumpul
O
A
Sudut siku-siku
Sudut dan berpenyiku dan jumlahnya 90o.
A
B
O
B
Sudut dan berpelurus dan jumlahnya 180o. Ø Dua sudut berpenyiku (berkomplemen)
Keterangan
A
α
β A
1. Jenis Sudut Berdasarkan Besar Sudut Jenis sudut Sudut lancip
α + β = 180o
B
[email protected]
B
5xo C
Jawab: ∠ABD + ∠BCD = 180° 7x + 5x = 180 12x = 180 x = 15 Besar ∠ABD adalah 7 . 15° = 105°.
17
Ø Dua sudut bertolak belakang Dua sudut dan besarnya sama yaitu
n
=
D
A
∠A4 = ∠B1 n
O
B
C
n
n
l 1
2
1
B
3
4
2 4
Dua sudut luar berseberangan mempunyai besar sudut yang sama. ∠A2 dengan ∠B3 ∠A1 dengan ∠B4 ∠A1 = ∠B4
Dua sudut dalam sepihak jumlah sudutnya adalah 180o. ∠A4 dengan ∠B2 ∠A3 dengan ∠B1 ∠A4 + ∠B2 = 180o ∠A3 + ∠B1 = 180o
Ø Sudut-sudut yang terbentuk oleh dua garis sejajar dipotong sebuah garis
3
∠A3 = ∠B2
∠A2 = ∠B3
Berdasarkan gambar di atas diperoleh: n ∠AOC bertolak belakang dengan ∠BOD, sehingga ∠AOC = ∠BOD. n ∠AOD bertolak belakang dengan ∠BOC, sehingga ∠AOD = ∠BOC.
A
Dua sudut dalam berseberangan mempunyai besar sudut yang sama. ∠A4 dengan ∠B1 ∠A3 dengan ∠B2,
g
Dua sudut luar sepihak besar jumlah sudut-nya adalah 180o. ∠A1 dengan ∠B3 ∠A2 dengan ∠B4 ∠A1 + ∠B3 = 180o ∠A2 + ∠B4 = 180o
Contoh:
h
Perhatikan gambar di bawah ini! l
n
Dua sudut sehadap mempunyai besar sudut yang sama. ∠A1 dengan ∠B1 ∠A2 dengan ∠B2 ∠A3 dengan ∠B3 ∠A4 dengan ∠B4 ∠A1 = ∠B1 ∠A3 = ∠B3 ∠A2 = ∠B2
18
∠A4 = ∠B4
A
1
2
3
1
B
3
4
2 4
g
h
Jika besar ∠A1 = 105o maka besar sudut ∠B4 adalah ….
Jawab: Sudut ∠A1 dan ∠B4 merupakan sudut luar berseberangan, maka ∠A4 = ∠A1 = 105o
[email protected]
8
Relasi dan Fungsi
A. RELASI Relasi dari himpunan A ke himpunan B adalah pemasangan anggota himpunan A dengan anggota himpunan B. Menyatakan Relasi 1. Diagram panah Contoh: Diketahui A = {1, 2, 3} dan B = {1, 3, 6}. Maka relasi yaitu “faktor dari” dari himpunan A ke himpunan B dapat dinyatakan dengan diagram panah sebagai berikut: 1
1
2
3
3
6
2. Diagram Cartesius Contoh: Diketahui A = {1, 2, 3} dan B = {1, 3, 6}. Relasi“faktor dari” dari himpunan A ke himpunan B dapat dinyatakan dalam diagram Cartesius disamping.
3. Himpunan pasangan berurutan Contoh: Diketahui A = {1, 2, 3} dan B = {1, 3, 6}. Relasi “faktor dari” dari himpunan A ke himpunan B dapat dinyatakan dalam himpunan pasangan berurutan sebagai berikut. {(1, 1), (1, 3), (1, 6), (2, 6), (3, 3), (3, 6)}
B. FUNGSI (PEMETAAN) 1. Pengertian Fungsi (Pemetaan) Fungsi (pemetaan) dari A ke B adalah suatu relasi yang lebih khusus yang menghubungkan setiap anggota A dengan tepat satu anggota B. Contoh: A B
Pada contoh, setiap anggota di A dipasangkan dengan tepat satu anggota di B. 2. Domain, Kodomain, dan Range Ø domain adalah daerah asal atau daerah definisi fungsi itu, Ø kodomain adalah daerah kawan, Ø range atau daerah hasil adalah himpunan bagian dari daerah kawan atau kodomain.
6 3 1 1 2 3
[email protected]
19
Contoh: A 1 2 3
B 1 4 8 9
- - -
f(x) = ax + b
Domain: A = {1, 2, 3} Kodomain: B = {1, 4, 8, 9} Range: {1, 4, 9}
x variabel dan f(x) nilai fungsi. Contoh: f(x) = 2x + 1 Nilai fungsi untuk x = 1 adalah f(1) = (2 × 1) + 1 = 3
3. Banyak Fungsi (Pemetaan) Diketahui banyak anggota himpunan A adalah n(A) dan banyak anggota himpunan B adalah n(B), maka: Ø Banyak fungsi dari A ke B = n(B)n(A) Ø Banyak fungsi dari B ke A = n(A)n(B) Contoh: Diketahui A = {1, 2, 3} dan B = {A, B, C, D}, maka n(A) = 3 dan n(B) = 4. a. Banyak fungsi yang mungkin dari A ke B = n(B)n(A) = 43 = 64. b. Banyak fungsi yang mungkin dari B ke A = n(A)n(B) = 34 = 81. 4. Notasi dan Rumus Fungsi Linear a. Notasi fungsi linear Fungsi linear dinotasikan dengan f : x ax + b x variabel. Keterangan: f = nama fungsi x = anggota daerah asal ax + b = bayangan dari x
20
b. Rumus fungsi linear
c. Grafik fungsi linear Contoh: Diketahui fungsi f(x) = 2x + 1. Gambarkan fungsi linear tersebut ke dalam bentuk grafik! Diambil nilai x = 0 dan x = 1. l Untuk x = 0 à y = 2 × 0 + 1 = 1. Maka, diperoleh koordinat (0, 1) l Untuk x = 1 à y = 2 × 1 + 1 = 3. Maka, diperoleh koordinat (1, 3) y
(1, 3) (0, 1) 1
x
Contoh: Diketahui pemetaan f : x à 2 – 3x. Jika daerah asalnya {–2, –1, 0, 1, 2} maka daerah hasilnya adalah …. Jawab:
[email protected]
Diketahui pemetaan f : x à 2 – 3x, dengan daerah asal {–2, –1, 0, 1, 2}. Maka diperoleh: f : –2 à 2 – (3 × (–2)) = 2 + 6 = 8 f : –1 à 2 – (3 × (–1)) = 2 + 3 = 5 f : 0 à 2 – (3 × 0) = 2 – 0 = 2 f : 1 à 2 – (3 × 1) = 2 – 3 = –1 f : 2 à 2 – (3 × 2) = 2 – 6 = –4 Daerah hasilnya adalah {–4, –1, 2, 5, 8}.
C. KORESPONDENSI SATU-SATU 1. Pengertian Korespondensi Satu-satu Himpunan A dikatakan berkorespondensi satu-satu dengan himpunan B jika setiap anggota A dipasangkan dengan tepat satu anggota B dan setiap anggota B dipasangkan dengan tepat satu anggota A. Dengan demikian, pada korespondensi satu-satu dari himpunan A ke himpunan B, banyak anggota himpunan A dan himpunan B harus sama.
Persamaan Garis Lurus
9
Bentuk umum persamaan garis lurus: y = mx + c Keterangan: m = gradien c = konstanta
Persamaan garis dapat dinyatakan dalam berbagai bentuk dan variabel. Contoh: y = 3x + 1 dan a = b + 2
A. GRADIEN Gradien (m) adalah nilai yang menyatakan kemiringan suatu garis. 1. Garis melalui dua titik A(x1, y1) dan B(x2, y2)
2. Banyak Korespondensi Satu-satu Diketahui n(A) = n(B) = n. Maka banyaknya korespondensi satu-satu yang mungkin antara himpunan A dan B adalah
y A(x1, y1)
1× 2 × 3 × ... × (n - 1) × n Contoh: Diketahui himpunan A = {1, 2, 3} dan B = {a, b, c}. Banyaknya korespondensi satusatu yang mungkin untuk himpunan A dan B adalah 1× 2 × 3 = 6.
[email protected]
O
x
B(x2, y2)
m=
y 2 - y1 y 1 - y 2 = x 2 - x1 x 1 - x 2
21
2. Gradien dua garis sejajar Garis g sejajar dengan garis h. Jika gradien garis h adalah mh, maka gradien garis g adalah
mg = mh
-1 mh
Gradien garis h adalah mh = ½. Misalkan garis yang ditanyakan adalah garis g, maka gradien garis g adalah
B. RUMUS PERSAMAAN GARIS 1. Persamaan garis yang melaui titik A(x1, y1)
dan bergradien m. y
A(x1, y1)
y - y1 = m ( x - x 1 )
gradien m
x
O
2. Persamaan garis yang melaui titik A(x1, y1) dan B(x2, y2). y y - y1 y 2 - y 1 = x - x1 x 2 - x 1 A(x1, y1) O B(x2, y2)
22
x
1. Gradien garis yang tegak lurus dengan garis h : 3x – 6y + 4 = 0 adalah …. Jawab: 3x - 6y + 4 = 0 ⇔ -6y = -3x - 4 ⇔ y = 12 x + 2 3
3. Gradien dua garis tegak lurus mg × mh = -1 atau mg =
Contoh:
mg = -
1 1 = - = -2 . 1 mh 2
2. Persamaan garis yang melalui titik A(2, 3) dan sejajar dengan garis 3x + 5y = 15 adalah .… Jawab: 3 3x + 5y = 5 ⇔ y = - x + 3 5 3 Gradien garis tersebut adalah m = - . 5 Karena garis yang dicari sejajar dengan garis 3x + 3 5y = 15, maka gradiennya juga m = - . 5 Karena melalui titik A(2, 3), maka persamaan garisnya adalah y - y1 = m ( x - x 1 ) 3 ( x - 2) 5 3 6 ⇔ y-3 = - x+ 5 5 ⇔ 5y - 15 = -3x + 6 ⇔ 3x + 5y = 21
⇔ y-3 = -
[email protected]
10
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
Ø Persamaan linear dua variabel adalah suatu persamaan yang variabelnya berpangkat (berderajat) paling tinggi 1 (satu) dan mempunyai dua variabel. Contoh: 3x + 2y =3 Ø Sistem persamaan linear dengan dua variabel adalah suatu sistem persamaan yang terdiri atas dua persamaan linear di mana masing-masing persamaan mempunyai dua variabel dan sistem tersebut mempunyai tepat satu penyelesaian. Bentuk Umum Sistem Persamaan Linear Dua Variabel a1x + b1y = c1 a2 x + b2 y = c 2
amaan linear dua variabel tersebut dapat dilakukan dengan metode berikut. 1. Substitusi Substitusikan persamaan y = 2x ke dalam persamaan 2x + y = 8, diperoleh: 2x + y = 8 ⇒ 2x + 2x = 8 4x = 8 x = 2 Substitusikan x = 2 ke persamaan y = 2x, diperoleh: x = 2 à y = 2x = 2 × 2 = 4 Jadi, penyelesaiannya adalah x = 2 dan y = 4. 2. Eliminasi Untuk menentukan nilai y maka x dieliminasi dengan cara: x + y = 3 ×2 2x + 2y = 6 2x − y = 0 ×1 2x − y = 0 − 3y = 6 y = 2
dengan x dan y adalah variabel. Menentukan Penyelesaian Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Contoh: Carilah penyelesaian dari persamaan: y = 2x 2x + y = 8
Untuk menentukan nilai x maka y dieliminasi dengan cara: x+y =3 2x − y = 0 + 3x = 3 ⇔ x = 1 Jadi, penyelesaiannya adalah x = 1 dan y = 2.
Untuk menentukan penyelesaian dari sistem pers-
[email protected]
23
3. Grafik l Menentukan titik potong garis x – y = 1 dengan sumbu x dan y. Jika x = 0 maka y = –1. Jika y = 0 maka x = 1. Jadi, persamaan garis x – y = 1 melalui titik (0, –1) dan (1, 0). l Menentukan titik potong garis x + 2y = 4 dengan sumbu x dan y. Jika x = 0 maka y = 2. Jika y = 0 maka x = 4. Jadi persamaan garis x + 2y = 4 melalui (0, 2) dan (4, 0). Gambar grafiknya: y x-y=1 (0, 2)
(2, 1) (4, 0) (0, 0)
x
(0, -1)
Berdasarkan gambar grafik tersebut, titik potong garis x – y = 1 dan x + 2y = 4 adalah titik (2, 1). Jadi penyelesaiannya adalah x = 2 dan y = 1.
24
Contoh: Harga 2 kg salak dan 3 kg jeruk adalah Rp32.000,00, sedangkan harga 3 kg salak dan 2 kg jeruk adalah Rp33.000,00. Harga 1 kg salak dan 5 kg jeruk adalah .... Jawab: Harga 2 kg salak dan 3 kg jeruk adalah Rp32.000,00, sedangkan harga 3 kg salak dan 2 kg jeruk adalah Rp33.000,00. Dari permasalahan di atas, dapat diperoleh sistem persamaan linear berikut. Misalkan: harga 1 kg salak dilambangkan s; harga 1 kg jeruk dilambangkan j. Diperoleh: 2s + 3j = 32.000 |× 3| 6s + 9j = 96.000 3s + 2j = 33.000 |× 2| 6s + 4j = 66.000 – 5j = 30.000 j = 6.000 Bila harga 1 kg jeruk adalah Rp6.000,00 maka: 2s + 3 . Rp6.000,00 = Rp32.000,00 2s + Rp18.000,00 = Rp32.000,00 2s = Rp14.000,00 s = Rp7.000,00 Harga 1 kg salak dan 5 kg jeruk adalah = Rp7.000,00 + 5 . Rp6.000,00 = Rp37.000,00.
[email protected]
11
Segitiga dan Teorema Pythagoras
b A
Segitiga sembarang
a c
B
Keterangan: Ø Gambar di atas merupakan segitiga ABC yang dibatasi oleh ruas garis AB = c, BC = a, AC = b dan mempunyai tiga titik sudut, yaitu sudut A ( ∠A ), sudut B ( ∠B ), dan sudut C ( ∠C ). Ø Lambang sebuah segitiga biasanya dinotasikan dengan ∆ . Jadi, segitiga ABC dapat ditulis dengan ∆ABC . Ø Jumlah sudut-sudut suatu segitiga adalah 180o. Jadi, ∠A + ∠B + ∠C = 180o .
A. JENIS-JENIS SEGITIGA 1. Jenis Segitiga Ditinjau dari Panjang Sisisisinya C
Segitiga sama kaki A
D
B
Panjang AC = BC. ∠A = ∠B . Mempunyai satu simetri lipat yaitu CD, tetapi tidak mempunyai simetri putar.
F A
Segitiga adalah bangun yang dibatasi oleh tiga ruas garis dan mempunyai tiga titik sudut. Perhatikan gambar berikut! C
C
Segitiga sama sisi
E D
B
C A
B
Panjang AB = BC = AC. ∠A = ∠B = ∠C = 60o. Mempunyai tiga simetri lipat yaitu AE, BF, dan CD, serta mempunyai tiga simetri putar. Panjang AB BC ≠ AC. ∠A ≠ ∠B ∠C .
≠ ≠
2. Jenis Segitiga Ditinjau dari Besar Sudutnya a. Segitiga siku-siku, segitiga yang besar salah satu sudutnya 90o. b. Segitiga lancip, segitiga yang besar tiaptiap sudutnya kurang dari 90o. c. Segitiga tumpul, segitiga yang besar salah satu sudutnya lebih dari 90o.
B. MACAM-MACAM GARIS PADA SEGITIGA Garis AE, BF, dan CD merupakan garis tinggi segitiga ABC. Titik tinggi ∆ABC di samping adalah titik O. Garis AE, BF, dan CD merupakan garis bagi segitiga ABC. Titik bagi ∆ABC di samping adalah titik O.
[email protected]
C F A
E B C
D F
A
E D
B
25
D. TEOREMA PYTHAGORAS
C
Garis AE, BF, dan CD merupakan garis berat segitiga ABC. Titik berat ∆ABC di samping adalah titik O. Garis TE, TF, dan TD merupakan garis sumbu segitiga ABC. Titik sumbu ∆ABC di samping adalah titik T.
F A
E B
D C F
A
T D
E B
C. KELILING DAN LUAS SEGITIGA Perhatikan gambar di bawah ini! C
t
t
t
A a
B
A a
B
A
a
B
Keliling segitiga ABC: K = AB + BC + AC Luas segitiga ABC: L= L=
1 1 × alas × tinggi = × a × t 2 2 s ( s - a )( s - b )( s - c ) ,
dengan s =
A C
C
1 (a + b + c) . 2
Teorema Pythagoras: Pada segitiga siku-siku, berlaku kuadrat sisi miring sama dengan jumlah kuadrat kedua sisi penyikunya. Perhatikan gambar berikut! C Teorema Pythagoras untuk segitiga ABC dirumuskan dengan:
t = tinggi a = alas
2
= ( AB ) + ( AC ) 2
2
1. Tripel Pythagoras Tripel Pythagoras adalah tiga pasang bilangan yang memenuhi teorema Pythagoras. Misalkan untuk segitiga siku-siku ABC di atas, tripel Pythagorasnya adalah Tripel tersebut berlaku AB AC BC juga untuk kelipatannya. Misalnya: 6, 8, 10 3 4 5 merupakan kelipatan 5 12 13 dari 3, 4, 5. Maka 6, 8, 10 juga merupakan tripel 7 24 25 Pythagoras 8 15 17 11 60 61 20 21 29 2. Jenis Segitiga Berdasarkan Ukuran Sisisisinya a2 = b2 + c 2
∆ABC segitiga siku-siku.
a2 < b2 + c 2
∆ABC segitiga lancip.
2
2
a >b +c
26
(BC )
B
2
∆ABC segitiga tumpul.
[email protected]
Contoh:
12
1. Sebuah segitiga panjang alasnya adalah 6 cm dan tingginya 10 cm. Luas segitiga itu adalah … cm2. Jawab: Diketahui: alas = 6 cm, tinggi = 10 cm Luas segitiga:
L=
1 1 × alas × tinggi = × 6 × 10 = 30 cm2 2 2
A. PERSEGI D
2. Sebuah segitiga ABC siku-siku di A. Jika AB = 12 cm, dan AC = 16 cm maka panjang BC adalah …. Jawab: C 16 cm
Diketahui segitiga ABC sikusiku di A, dengan panjang AB = 12 cm dan AC = 16 cm.
A 12 cm B Dengan menggunakan teorema Pythagoras diperoleh panjang BC, yaitu: 2 2 2 (BC ) = ( AB ) + ( AC ) = 122 + 162 = 144 + 256 = 400 BC
= 400 = 20 cm
3. Pada segitiga ABC diketahui panjang sisi-sisi a : b : c = 5 : 7 : 8. Jika keliling segitiga ABC 200 cm maka panjang sisi AC adalah … cm. Jawab: Misalkan: a = 5x, b = 7x, c = 8x a + b + c = 200 5x + 7x + 8x = 200 20x = 200 x = 10 cm Panjang AC = b = 7x = 7.10 cm = 70 cm.
Bangun Datar C
Persegi adalah bangun datar yang dibatasi oleh 4 buah sisi yang panjangnya sama.
O A
B
Keterangan: Ø Mempunyai 4 buah sisi yang sama panjang: AB = BC = CD = DA. Ø Mempunyai 2 pasang sisi yang saling sejajar: AB sejajar CD dan AD sejajar BC. Ø Mempunyai 4 buah sudut siku-siku (besarnya 90o). ∠A + ∠B + ∠C + ∠D = 90o Ø Mempunyai 4 sumbu simetri lipat dan 4 simetri putar. Ø Mempunyai 2 garis diagonal yang saling berpotongan tegak lurus yang sama panjangnya. AC = BD dan AC BD. Ø Mempunyai 8 cara untuk dipasangkan menempati bingkainya.
Keliling dan Luas Persegi Misalkan AB = BC = CD = AD = sisi = s Keliling persegi = 4s Luas persegi = s2
B. PERSEGI PANJANG Persegi panjang adalah bangun datar yang dibatasi oleh 4 buah sisi dengan sisi-sisi yang berha-
[email protected]
27
dapan sama panjang dan sejajar, serta sisi-sisi yang bersebelahan saling tegak lurus. D
D
C
C O B
A A
B
Keterangan: Ø Mempunyai 4 buah sisi dengan sisi-sisi yang berhadapan sama panjang: AB = CD dan AD = BC. Ø Mempunyai 2 pasang sisi yang saling sejajar: AB sejajar CD dan AD sejajar BC. Ø Mempunyai 4 buah sudut siku-siku (besarnya 90o). ∠A + ∠B + ∠C + ∠D = 90o. Ø Mempunyai 2 buah sumbu simetri lipat dan 2 buah simetri putar. Ø Mempunyai 2 garis diagonal yang saling berpotongan yang panjangnya sama: AC = BD. Ø Mempunyai 4 cara untuk dipasangkan menempati bingkainya.
Keliling dan Luas Persegi Panjang AB = CD = panjang = p dan BC = AD = lebar =
Keterangan: Ø Mempunyai 4 buah sisi dengan sisi-sisi yang berhadapan sama panjang: AB = CD dan AD = BC. Ø Mempunyai 2 pasang sisi yang saling sejajar: AB sejajar CD dan AD sejajar BC. Ø Mempunyai 4 buah sudut dengan susut-sudut yang berhadapan sama besar: ∠A = ∠C dan ∠B = ∠D. Ø Jumlah dua sudut yang berdekatan adalah 180o. ∠A + ∠B = ∠B + ∠C = ∠C + ∠D = ∠A + ∠D = 180o. Ø Mempunyai 2 buah simetri putar tetapi tidak mempunyai simetri lipat. Ø Mempunyai 2 garis diagonal yang saling berpotongan di titik O yang panjangnya tidak sama. Diagonal-diagonal tersebut saling membagi sama panjang. AO = OC dan OB = OD. Ø Mempunyai 2 cara untuk dipasangkan menempati bingkainya.
Keliling dan Luas Jajargenjang AB = CD = panjang = p dan BC = AD = lebar = .
Keliling = 2 × (panjang + lebar) = 2 × (p + )
D
Luas = panjang × lebar = p ×
t A
C. JAJARGENJANG Jajargenjang adalah bangun datar yang dibatasi oleh 4 buah sisi, dengan sisi-sisi yang saling berhadapan sama panjang dan sejajar. Sisi yang saling bersebelahan tidak saling tegak lurus.
28
C
B
Keliling = 2 × (panjang + lebar) = 2 × ( AB + AD ) Luas = panjang × tinggi = AB × t
[email protected]
D. BELAH KETUPAT
E. LAYANG-LAYANG
D
A
O B
Belah ketupat adalah bangun datar yang dibatasi C oleh 4 buah sisi yang panjangnya sama, sisi-sisi yang saling berhadapan saling sejajar, dan sisi-sisinya tidak saling tegak lurus.
Keterangan: Ø Mempunyai 4 buah sisi yang sama panjang: AB = BC = CD = DA. Ø Mempunyai dua pasang sisi yang saling sejajar: AB sejajar CD dan AD sejajar BC. Ø Mempunyai 4 buah sudut dengan susut-sudut yang berhadapan sama besar: ∠A = ∠C dan ∠B = ∠D. Ø Jumlah dua sudut yang berdekatan adalah 180o. ∠A + ∠B = ∠B + ∠C = ∠C + ∠D = ∠A + ∠D = 180o. Ø Mempunyai 2 sumbu simetri lipat dan 2 simetri putar. Ø Mempunyai 2 garis diagonal yang saling berpotongan tegak lurus (AC BD), tetapi panjangnya berbeda. Diagonal-diagonal tersebut saling membagi sama panjang. AO = OC dan OB = OD. Ø Mempunyai empat cara untuk dipasangkan menempati bingkainya.
Keliling dan Luas Belah Ketupat Misalkan AB = BC = CD = AD = s Keliling
= AB + BC + CD + AD = 4s
Luas
= 1 2
Dengan: d1 = diagonal 1 = AC d2 = diagonal 2 = BD
d1
C
Layang-layang adalah bangun datar segi empat yang dibentuk oleh dua segitiga sama kaki dengan alas yang sama panjang dan berimpit.
D
B
d2 d1
A Keterangan: Ø Mempunyai dua pasang sisi yang sama panjang: AB = AD dan BC = CD. Ø Dibentuk oleh 2 buah segitiga sama kaki, yaitu: segitiga ABD dan segitiga CDB. Ø Mempunyai 4 buah sudut yang sepasang sudutnya sama besar (∠B = ∠D) dan sepasang lainnya tidak. Ø Mempunyai 1 buah sumbu simetri lipat, yaitu AC. Ø Mempunyai 2 garis diagonal yang saling berpotongan tegak lurus (AC BD), tetapi panjangnya berbeda. Diagonal AC membagi diagonal BD sama panjang (OB = OD). Ø Mempunyai 2 cara untuk dipasangkan menempati bingkainya.
Keliling dan Luas Layang-layang AB = AD = sisi pendek; BC = CD = sisi panjang Keliling = 2 × ( AB + BC ) Luas = 1 2
d2
d1
d2
Dengan: d1 = diagonal 1 = AC d2 = diagonal 2 = BD
[email protected]
29
F. TRAPESIUM Trapesium adalah segi empat dengan sepasang sisi yang berhadapan sejajar. C
t B
A
Jenis-jenis Trapesium a. Trapesium siku-siku b. Trapesium sama kaki c. Trapesium sembarang Keliling dan Luas Trapesium
2. Diketahui belah ketupat ABCD dengan panjang diagonalnya masing-masing adalah AC = 24 cm dan BD = 18 cm. Keliling belah ketupat tersebut adalah …. Jawab: Salah satu sifat belah ketupat adalah keempat sisinya sama panjang. Maka: C AB = BC = CD = AD.
Keliling = AB + BC + CD + AD Luas
=
1 × ( AB + CD ) × t 2
AB dan CD merupakan dua sisi sejajar. Contoh:
8 cm
D C 1. Jika luas luas jajargenjang 96 cm2 F t maka DE : DF adalah …. B A E 12 cm Jawab: Luas jajargenjang ABCD = AB × DE … (i) Luas jajargenjang ABCD = BC × DF … (ii)
30
AB = AO2 + BO2 2
= 12 + 9
2
= 144 + 81
24 cm
D
Dengan menggunakan (i) diperoleh: Luas jajargenjang ABCD = AB × DE ⇔ 96 = 12 × DE 96 ⇔ DE = = 8 cm 12 Dengan menggunakan (ii) diperoleh: Luas jajargenjang ABCD = BC × DF ⇔ 96 = 9 × DF 96 32 cm ⇔ DF = = 9 3 DE 8 3 = = DF 32 4 3
D
9 cm
O
B
A
= 225 = 15 cm 18 cm Keliling belah ketupat = AB + BC + CD + AD = 15 cm + 15 cm + 15 cm + 15 cm = 60 cm.
[email protected]
Besar sudut-sudut pada persegi panjang ABCD dan persegi panjang PQRS. Kedua bangun tersebut merupakan bangun persegi panjang, sehingga setiap sudutnya merupakan sudut siku-siku. Diperoleh: ∠A = ∠P; ∠C = ∠R; ∠B = ∠Q; ∠D = ∠S Dengan demikian, karena kedua syarat dipernuhi, maka persegi panjang ABCD sebangun dengan persegi panjang PQRS.
13
Kesebangunan dan Kekongruenan Bangun Datar
A. KESEBANGUNAN BANGUN DATAR
1. Dua Bangun Datar yang Sebangun Syarat: a. Panjang sisi-sisi yang bersesuaian pada bangun-bangun tersebut memiliki perbandingan yang senilai. b. Sudut-sudut yang bersesuaian pada bangun-bangun tersebut sama besar. Contoh: C
D
R
S
6 cm
3 cm
A
6 cm
B
12 cm
P
Q
Perhatikan bangun persegi panjang ABCD dan bangun persegi panjang PQRS. Ukuran persegi panjang ABCD dan persegi panjang PQRS. n Perbandingan panjang kedua bangun di atas adalah: AB 6 1 = = PQ 12 2 n Perbandingan lebar kedua bangun di atas adalah: AD 3 1 = = PS 6 2
2. Dua Segitiga yang Sebangun Syarat: a. Panjang sisi-sisi yang bersesuaian memiliki perbandingan yang sama. Syarat ini disingkat s.s.s (sisi-sisi-sisi). b. Sudut-sudut yang bersesuaian sama besar. Syarat ini disingkat sd.sd.sd (sudut-sudutsudut). c. Dua sisi yang bersesuaian memiliki perbandingan yang sama dan sudut bersesuaian yang diapit sama besar. Syarat ini disingkat s.sd.s (sisi-sudut-sisi). Kesebangunan dinotasikan dengan “ ~ “.
[email protected]
a.
b.
c.
31
Rumus:
Jawab:
C
CD DE = AC AB DE 12 = 12 + 6 9 12 × 9 DE = 18 DE = 6 cm
CD DE EC = = AC AB BC
E
D
B
A
Jadi, panjang DE adalah 6 cm.
Contoh: 1. Perhatikan gambar di bawah. B BD = 4 cm dan AD = 3 cm. Panjang BC adalah .... Pembahasan: Perhatikan gambar berikut. BD = 4 cm dan AD = 3 cm.
A
AD = CD × BD
B. KEKONGRUENAN BANGUN DATAR Dua benda atau lebih yang memiliki bentuk dan ukuran yang sama disebut kongruen. Kekongruenan dinotasikan dengan lambang “ “. C
3 = CD × 4 9 = 4CD CD = 2,25 Panjang BC adalah BD + CD = 4 cm + 2,25 cm = 6,25 cm.
1. Dua Bangun Datar yang Kongruen Dua bangun atau lebih dikatakan kongruen jika bangun-bangun tersebut memiliki bentuk dan ukuran yang sama serta sudut-sudut yang bersesuaian sama besar. Contoh: D
2. Diketahui panjang CD = 12 cm, AD = 6 cm, dan AB = 9 cm. Tentukan panjang DE. C
D A
32
75o A
E B
C
65o B
R
Q
105o
x
S
P
Tentukan besar sudut R. Perhatikan bangun trapesium ABCD dengan bangun trapesium PQRS.
[email protected]
Jawab: Agar dapat menentukan besar sudut R, terlebih dahulu kita buktikan bangun trapesium ABCD kongruen dengan bangun trapesium PQRS. Bukti: Berdasarkan gambar diperoleh keterangan bahwa panjang: AB = PQ BC = PS AD = QR CD = RS Panjang sisi-sisi pada bangun trapesium ABCD ternyata sama panjang atau bersesuaian dengan panjang sisi-sisi bangun trapesium PQRS. Jadi, terbukti jika bangun trapesium ABCD kongruen dengan bangun trapesium PQRS, atau: Trapesium ABCD trapesium PQRS. Berdasarkan sifat-sifat kekongruenan yang berlaku maka: ∠A = ∠Q = 75° ∠B = ∠P = 65° ∠C = ∠S = 105° ∠D = ∠R Pada trapesium berlaku jumlah besar keempat sudutnya adalah 360°. Dengan demikian, ∠D = 360° – (105° + 65° + 75°) = 360° – 245° = 115° Jadi, besar sudut ∠D adalah 115°. 2. Dua Segitiga yang Kongruen Bila dua buah segitiga kongruen maka dua segitiga tersebut dapat saling menutupi secara tepat. Dua buah segitiga dikatakan kongruen bila memenuhi syarat-syarat berikut.
a. Sisi-sisi yang bersesuaian sama panjang, disingkat s.s.s (sisi-sisi-sisi). b. Dua sisi yang bersesuaian sama panjang dan satu sudut yang diapit oleh kedua sisi tersebut sama besar, disingkat s.sd.s (sisisudut-sisi). c. Dua sudut yang bersesuaian sama besar dan satu sisi yang bersesuaian sama panjang, disingkat sd.s.sd (sudut-sisi-sudut). Contoh: Perhatikan gambar di bawah. Jika ∆ABC dan ∆PQR kongruen, panjang sisi PR adalah.... R
C
10 cm
B
Q 6 cm
7 cm
A P
Jawab: Diketahui ∆ABC dan ∆PQR kongruen. ∠C = ∠R ∠A = ∠Q Dengan demikian, ∠B = ∠P Sehingga: BC = PR = 10 cm AC = QR = 6 cm AB = PQ = 7 cm Panjang sisi PR adalah 10 cm
[email protected]
33
14
B. KELILING DAN LUAS LINGKARAN
Lingkaran dan Garis Singgung Lingkaran
Keliling lingkaran: K = 2pr = pd Luas lingkaran: L = pr 2 =
A. UNSUR-UNSUR LINGKARAN Juring
Keterangan: p =
B
Pada gambar di bawah ini, panjang diameter lingkaran besar adalah 28 cm. Keliling lingkaran yang diarsir adalah ….
O r E
Apotema
22 atau p = 3,14 . 7
Contoh:
D d
1 2 pd 4
Tembereng A
Lingkaran adalah tempat kedudukan titik-titik yang berjarak sama terhadap satu titik tetap yang dise-but titik pusat lingkaran. Unsur-unsur pada lingkaran adalah sebagai berikut. Ø Titik O disebut pusat lingkaran Ø Garis OA = OB = OD disebut jari-jari lingkaran dan dilambangkan dengan r. Ø Garis AB disebut diameter dan dilambangkan dengan d. Ø Garis lurus AD disebut tali busur. Ø Garis lengkung AD dan BD disebut busur dan dan BD . dilambangkan dengan AD Ø Garis OE disebut apotema. Ø Daerah yang dibatasi oleh dua jari-jari dan satu busur disebut juring. Misalnya: BOD. Ø Daerah yang dibatasi oleh sebuah tali busur dan busur disebut tembereng. Pada gambar, tembereng adalah daerah yang diarsir.
Jawaban:
14 cm
14 cm 28 cm
Diameter lingkaran besar: d1 = 28 cm. Diameter lingkaran kecil: d2 = 14 cm. Keliling daerah yang diarsir 1 = × K besar + K kecil 2 1 1 22 22 = × pd1 + pd 2 = × × 28 + × 14 2 2 7 7 = 44 + 44 = 88 cm2
34
[email protected]
C. PANJANG BUSUR DAN LUAS JURING Panjang busur AD = Luas juring AOD =
∠AOD × keliling lingkaran 360o
X A
Y O
∠AOD × luas lingkaran 360o
Luas tembereng = L.juring AOD – L. ∆ AOD
B
D A
∠AOD panjang busur AD luas juring AOD = = keliling lingkaran luas lingkaran 360o
∠AOD panjang busur AD luas juring AOD = = ∠BOD panjang busur BD luas juring BOD
D. SUDUT PUSAT DAN SUDUT KELILING Besar sudut pusat adalah dua kali besar sudut keliling yang menghadap busur yang sama. Pada gambar, AOB adalah C sudut pusat dengan sudut kelA ilingnya salah satunya adalah O ACB. Hubungan sudut pusat dan sudut keliling dapat dituliskan:
B
∠AOB = 2 × ∠ACB
Besar dua sudut keliling yang menghadap busur yang sama adalah sama.
∠ACB , ∠AXB , dan ∠AYB menghadap busur yang sama, yaitu busur AB. Jadi ∠ACB = ∠AXB = ∠AYB
Contoh:
Hubungan antara sudut pusat, panjang busur, dan luas juring.
Hubungan antara sudut pusat, panjang busur, dan luas juring.
C
C
O
AC adalah diameter lingkaran. Jika besar ∠CBD = 20o maka besar ∠AOD adalah .…
B
Jawab: ∠COD dan ∠CBD menghadap busur yang sama, yaitu CD, di mana ∠COD sudut pusat dan ∠CBD sudut keliling. Maka: ∠COD = 2 × ∠CBD = 2 × 20o = 40o. ∠COD dan ∠AOD saling berpelurus, maka: ∠COD + ∠AOD = 180o 40o + ∠AOD = 180o ∠AOD = 140o
E. SEGI EMPAT TALI BUSUR DAN SUDUT ANTARA DUA TALI BUSUR Segi empat tali busur adalah segi empat yang dibatasi oleh empat tali busur di mana keempat titik sudutnya terletak pada lingkaran.
[email protected]
35
Pada segi empat tali busur, jumlah dua sudut yang berhadapan adalah 180o. D
2. Garis Singgung Persekutuan Luar Dua Lingkaran
C
r1
F
O
O
B
C r1 - r2
r2
O
B
A
AB disebut garis singgung persekutuan luar dua lingkaran O dan P dan panjangnya:
∠A + ∠C = 180o ∠B + ∠D = 180o
Pada gambar di atas, AB dan DC diperpanjang sehingga berpotongan di titik E, maka: 1 ∠BEC = ∠AED = × ( ∠AOD - ∠BOC ) 2
AB = OP2 - ( r1 - r2 )
G. LINGKARAN DALAM DAN LINGKARAN LUAR SEGITIGA C
Garis singgung lingkaran adalah garis yang memotong lingkaran di satu titik dan tegak lurus dengan jari-jari yang melalui titik singgungnya. 1. Garis Singgung Persekutuan Dalam Dua Lingkaran
b
F
r1
rd
O
E
rd
A
D c
C A
2
1. Lingkaran Dalam Segitiga
F. GARIS SINGGUNG LINGKARAN
a
B
Misalkan panjang jari-jari dari lingkaran dalam segitiga ABC adalah rd,AB = c, BC = a, AC = b
r1 + r2
O B
r2
O
rd =
AB disebut garis singgung persekutuan dalam dua lingkaran O dan P dan panjangnya: AB = OP2 - ( r1 + r2 )
36
A
Luas ∆ABC s
Dengan: Luas ∆ABC = s ( s - a )( s - b )( s - c )
2
s=
1 × (a + b + c ) 2
[email protected]
2. Lingkaran Luar Segitiga Misalkan panjang jari-jari dari lingkaran dalam segitiga ABC adalah rL, maka C
b
rL
a
O A
rL =
a×b×c 4 × Luas ∆ABC
rL
rL c
Bangun Ruang
A. KUBUS Kubus adalah suatu bangun E ruang yang dibatasi oleh enam buah bidang sisi yang kongruen berbentuk persegi. A
B
16
cm
12 c
m
Contoh: Luas daerah yang diarsir adalah . . . . (p = 3,14).
15
Jawab: Panjang sisi miring segitiga di dalam lingkaran: 162 + 122 = 256 + 144 = 400 = 20 Untuk mencari jari-jari lingkaran luar segitiga dapat digunakan cara berikut. abc 16.12.20 R= = = 10 1 4L∆ 4. .16.12 2 Jadi, jari-jari lingkaran luar segitiga adalah 10 cm. 1 Luas segitiga = × 12 × 16 = 96cm2 2 Luas lingkaran = 3,14 × 10 × 10 = 314 cm2. Luas daerah yang diarsir = 314 – 96 = 218 cm2.
H
G F
D
C
B
Keterangan: Ø Mempunyai 8 buah titik sudut, yaitu: A, B, C, D, E, F, G, dan H. Ø Mempunyai 6 buah sisi yang kongruen berbentuk persegi, yaitu: ABCD, ABFE, BCGF, CDHG, ADHE, dan EFGH. Ø Mempunyai 12 buah rusuk yang sama panjang, yaitu: AB, BC, CD, AD, BF, CG, AE, DH, EF, FG, GH, dan HE. Ø Mempunyai 12 buah diagonal sisi (bidang) yang sama panjang, yaitu: AC, BD, BG, CF, CH, DG, AH, DE, EG, dan FH. Ø Mempunyai 4 buah diagonal ruang, yaitu: HB, DF, CE, dan AG.
Luas dan Volume Kubus Pada kubus dengan rusuk s, maka: Luas permukaan: L = 6s2 Volume: V = s3 Rumus-rumus pada kubus: Jumlah panjang rusuknya = 12s Panjang diagonal sisi = s 2 Panjang diagonal ruang = s 3
[email protected]
37
B. BALOK
C. PRISMA H
G
E
F
C
D A
t l
p
B
Balok adalah suatu bangun ruang yang dibatasi oleh 6 buah persegi panjang yang terdiri dari 3 pasang persegi panjang yang kongruen.
Keterangan: Ø Mempunyai 8 buah titik sudut, yaitu: A, B, C, D, E, F, G, dan H. Ø Mempunyai 6 buah sisi yang berbentuk persegi panjang yang terdiri dari 3 pasang persegi panjang yang kongruen, yaitu: ABCD dan EFGH, ABFE dan CDHG, serta BCGF dan ADHE. Ø Mempunyai 12 buah rusuk yang dikelompokkan menjadi 3 kelompok rusuk-rusuk yang sama dan sejajar, yaitu: AB = CD = EF = GH = panjang = p, BC = AD = FG = EH = lebar = , AE = BF = CG = DH = tinggi = t. Ø Mempunyai 12 buah diagonal sisi (bidang), yaitu: AC, BD, BG, CF, CH, DG, AH, DE, EG, dan FH. Ø Mempunyai 4 buah diagonal ruang yang sama panjang, yaitu: HB, DF, CE, dan AG.
Luas dan Volume Balok Luas permukaan: L = 2 × ((p × )+(p × t)+( × t)) Volume: V = p × × t Jumlah panjang rusuknya = 4 (p + + t) Panjang diagonal sisi depan = p2 + t 2 Panjang diagonal sisi samping = 2 + t 2 Panjang diagonal sisi alas = p2 + 2 Panjang diagonal ruang = p2 + 2 + t 2
38
Prisma adalah bangun ruang yang dibatasi oleh 2 buah bidang berbentuk segi banyak sejajar serta dibatasi oleh sisi-sisi tegak yang berbentuk segi empat. Macam-macam prisma. 1. Prisma segitiga (gambar 1). 2. Prisma segi empat (gambar 2). 3. Prisma segi-n (gambar 3 – prisma segi-5). F D
H E
E
A
B
A
(12)
A
B
H G
E
C
D
(1)
F
F
C
I
J
G
D
(3)
C B
Luas dan Volume Prisma Luas permukaan: L = (2 L.alas) + L. sisi tegak Volume: V = luas alas tinggi
D. LIMAS Limas adalah bangun ruang yang dibatasi oleh sebuah alas berbentuk segi-n dan sisi sam-ping berupa segitiga yang bertemu di satu titik. T
D
t
C E
A
B
[email protected]
Luas dan Volume Limas
F. KERUCUT
Luas permukaan: L = L.alas + L.sisi miring 1 Volume: V = × ( luas alas × tinggi ) 3
T
Kerucut adalah bangun ruang berbentuk limas dengan alasnya berbentuk lingkaran.
s t
E. TABUNG
A
O
r
B
Keterangan:
r
Tabung adalah bangun ruang berbentuk prisma tegak beraturan yang alas dan tutupnya berupa lingkaran.
t
d
Keterangan: Ø Mempunyai 3 buah bidang sisi, yaitu bidang alas, bidang tutup, dan sisi tegak. Ø Bidang alas dan bidang tutup berbentuk lingkaran. Ø Sisi tegak berupa bidang lengkung dan disebut selimut tabung. Ø Mempunyai 2 buah rusuk. Ø Tinggi tabung adalah jarak antara titik pusat lingkaran alas dengan titik pusat lingkaran tutup. Ø Jari-jari lingkaran alas dan tutup besarnya sama.
Ø Mempunyai
2 buah bidang sisi, yaitu bidang alas dan bidang lengkung yang disebut selimut kerucut. Ø Mempunyai sebuah rusuk dan sebuah titik sudut Ø Tinggi kerucut adalah jarak antara puncak kerucut dengan titik pusat lingkaran alas.
Luas dan Volume Kerucut Diketahui s = r 2 + t 2 , maka: Luas permukaan: Luas = luas alas + luas selimut = pr2 + prs =pr(r + s) Volume: V =
1 1 2 × luas alas × tinggi = pr t 3 3
G. BOLA
Luas dan Volume Tabung
Luas permukaan: Luas = 2.luas alas + luas selimut = 2pr2 + 2prt =2pr(r + t) Volume: V = luas alas × tinggi = pr2t
r
Bola adalah bangun ruang yang dibatasi oleh sebuah bidang sisi yang berbentuk lengkung.
Keterangan: Ø Mempunyai sebuah bidang sisi lengkung. Ø Tidak mempunyai rusuk dan tidak mempunyai titik sudut. Ø Jari-jari bola adalah r.
[email protected]
39
Luas dan Volume Bola
Luas permukaan: L = 4pr 4 Volume: V = pr 3 3
2
Contoh: 1. Diketahui sebuah prisma tegak yang alasnya berbentuk belah ketupat dengan panjang diagonal 24 cm dan 10 cm. Jika luas permukaan prisma 1.020 cm2, volume prisma tersebut adalah . . . cm3. Jawab: Luas alas prisma = luas tutup prisma yaitu: 1 × 24 × 10 = 120 cm2 2 Panjang sisi belah ketupat 2
2
1 1 = × 24 + × 10 = 122 + 52 2 2 = 144 + 25 = 169 = 13 cm Misalkan tinggi prisma dilambangkan t. Dengan demikian: 2 . 120 + 4 . 13 . t = 1.020 240 + 52t = 1.020 52t = 780 t = 15 Volume prisma tersebut = 120 . 15 = 1.800 cm3.
40
2. Sebuah aquarium berbentuk tabung tanpa tutup dengan panjang jari-jari alas 14 cm dan tinggi 100 cm. Jika aquarium terbuat dari kaca, luas kaca yang diperlukan untuk membuat aquarium adalah .... Jawab: Diketahui aquarium terbuat dari kaca. Luas kaca yang diperlukan untuk membuat aquarium adalah luas selimut + luas alas tabung. Diperoleh: = 2prt + pr2 =2.
22 22 . 14 . 100 + . 142 7 7
= 8.800 + 616 = 9.416 Jadi, luas kaca yang diperlukan 9.416 cm2. 3. Kawat sepanjang 10 m akan dibuat model kerangka balok yang berukuran 5 cm × 4 cm × 3 cm. Banyak model kerangka balok yang dapat dibuat adalah …. Jawab: Panjang kawat yang dibutuhkan untuk membentuk satu balok = 5 cm (4) + 4 cm (4) + 3 cm (4) = 20 cm + 16 cm + 12 cm = 48 cm = 0,48 m = 0,5 m Sedangkan kawat yang tersedia sepanjang 10m. Jadi dari kawat tersebut dapat dibentuk mo10 del balok sebanyak: = 20 0,5
[email protected]
16
Statistika dan Peluang
Contoh: 1. Di bawah ini adalah nilai ulangan matematika dari 30 siswa SMP. 5 9 5
A. Statistika
Statistik adalah pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara pengumpulan data, pengolahan data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan berdasarkan kumpulan data yang dilakukan. Data adalah suatu informasi yang diperoleh dari pengamatan atau penelitian.
Macam-macam data. 1. Data kuantitatif adalah data berupa angka. Contoh: data nilai matematika siswa SMP. 2. Data kualitatif adalah data yang berhubungan dengan kategori yang berupa kata-kata (bukan angka). Contoh: data tentang warna favorit.
9 8 5
8 7 9
7 6 8
5 6 8
5 5 7
4 5 7
6 9 6
6 8 6
8 4 7
Tabel Frekuensi Nilai Matematika Siswa SMP
Nilai 4 5 6 7 8 9
Turus II IIII II IIII I IIII IIII I IIII Jumlah
Frekuensi 2 7 6 5 6 4 30
2. Misalnya, data berat badan 40 siswa sebagai berikut.
1. Penyajian Data Data dapat disajikan dengan: a. Tabel Frekuensi b. Diagram Batang c. Diagram Garis d. Diagram Lingkaran e. Piktogram
[email protected]
Tabel berat badan 40 siswa
No. 1. 2. 3. 4. 5.
Berat Badan Banyak Siswa 28 kg 5 29 kg 15 30 kg 6 31 kg 10 32 kg 4 Jumlah 40 Bentuk penyajian data dengan diagram batangnya seperti berikut.
41
Diagram Batang
29
30
31
32
Berat Badan (kg)
ga ra
menari
belajar
10
5
Piktogram adalah diagram yang disajikan dalam bentuk gambar atau lambang. Contoh:
20 Banyak Siswa
10
15
Piktogram
Diagram Garis
15
Nilai 4 5 6 7 8 9 Jumlah
10 6 5 4 28
29
30
31
32
Berat Badan (kg)
Diagram Lingkaran Perhatikan tabel frekuensi yang menyatakan hobi dari 40 siswa SMP berikut. Tabel Frekuensi Hobi 40 Siswa SMP
Hobi Olahraga Menyanyi Menari Belajar Jumlah
42
ol ah
Banyak Siswa
28
n ya
6 5 4
en
10
m
15
yi
15 × 360o = 135o. 40 10 Menyanyi = × 360o = 90o. 40 10 Belajar = × 360o = 90o. 40 5 Menari = × 360o = 45o. 40 Olahraga =
20
Frekuensi 15 10 5 10 40
Frekuensi ☺☺ ☺☺☺☺☺☺☺ ☺☺☺☺☺☺ ☺☺☺☺☺ ☺☺☺☺☺☺ ☺☺☺☺ ☺ = mewakili 10 orang
b. Ukuran Pemusatan data 1) Mean ( x ) atau rata-rata Rata - rata =
jumlah nilai data banyaknya data
Contoh: Tabel di bawah ini menyatakan nilai ulangan matematika. Nilai Jumlah Siswa 5 3
[email protected]
Contoh: Diberikan data sebagai berikut. 2, 4, 4, 5, 9, 8, 7, 4, 6, 3 Jawab: Data setelah diurutkan: 2, 3, 4, 4, 4, 5, 6, 7, 8, 9 Diketahui n = 10. Karena n = 10 genap, maka:
6 8 7 12 8 10 9 7 Banyak siswa yang mendapat nilai kurang dari nilai rata-rata adalah .... Jawab: Rata-rata nilainya adalah:
x10 + x10
( 5 × 3 ) + ( 6 × 8 ) + ( 7 × 12 ) + ( 8 × 10 ) + ( 9 × 7 )
Me =
3 + 8 + 12 + 10 + 7 15 + 48 + 84 + 80 + 63 = 40 290 = = 7,25 40
2) Modus (Mo) Modus (Mo) adalah data yang paling sering muncul atau data yang memiliki frekuensi terbesar.
Q2 = Me =
=
x5 + x 6 4 + 5 = = 4,5 2 2
Q2
Q3
6+7 = 6,5 2
c. Ukuran Penyebaran Data Jangkauan data (range) Range = data terbesar – data terkecil Jangkauan kuartil (hamparan)
2
xn + xn 2
+1
Q1
Data ganjil: Me = x n + 1 Data genap: Me =
2
2
b) Kuartil (Q) adalah aturan membagi data menjadi 4 bagian. Q1 = kuartil pertama (bawah) Q2 = kuartil kedua (median) Q3 = kuartil ketiga (atas) Contoh: 4 5 6 7 8 9
Banyak siswa yang mendapat nilai kurang dari nilai rata-rata atau < 7,25 adalah 12 + 8 + 3 = 23 orang.
3) Median dan Kuartil a) Median (Me) adalah nilai tengah dari kumpulan data yang telah diurutkan.
2
2
2
+ 1
[email protected]
H = Q3 – Q1
43
B. Peluang
a. Membuat tabel
1. Ruang Sampel dan Titik Sampel Percobaan adalah usaha yang memunculkan kemungkinan-kemungkinan tertentu. Ruang sampel adalah himpunan semua hasil yang mungkin terjadi dari suatu percobaan. Titik sampel adalah semua anggota ruang sampel. Banyaknya anggota ruang sampel dinotasikan dengan n(S). Contoh: Pada percobaan melempar sebuah dadu, diperoleh: n Titik sampelnya adalah 1, 2, 3, 4, 5, dan 6. n Himpunan ruang sampel, yaitu: S = {1, 2, 3, 4, 5, 6} à n(S) = 6.
Menentukan Ruang Sampel Suatu Percobaan Untuk menentukan ruang sampel suatu percobaan dapat dilakukan dengan cara: a. membuat tabel, b. membuat diagram pohon. Contoh: Suatu percobaan melempar dua uang logam yang sama dilakukan bersama-sama. Ruang sampelnya dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut.
44
Mata uang ke1 2 A A A G G A G G
Titik sampel AA AG GA GG
A = muncul angka dan G = muncul gambar Misalkan, titik sampel AA berarti uang ke-1 muncul angka dan uang ke-2 muncul angka. Ruang sampelnya adalah S = {AA, AG, GA, GG} dan n(S) = 4. b. Membuat diagram pohon A A G A G G
→ AA → AG → GA → GG
Ruang sampelnya adalah S = {AA, AG, GA, GG} dan n(S) = 4. 2. Peluang Suatu Kejadian Peluang suatu kejadian adalah perbandingan antara banyaknya kejadian yang diamati dengan banyaknya kejadian yang mungkin. Rumus: P ( A) =
n( A ) n(S )
Keterangan: P(A) = nilai peluang munculnya kejadian A. n(A) = banyaknya kejadian A.
[email protected]
Diketahui adalah kejadian yang bukan merupakan kejadian A, maka: P(A) + P( ) = 1 Contoh: Pada pelemparan 3 buah mata uang secara bersamaan, peluang munculnya 2 angka dan 1 gambar adalah …. A → AAA A Jawab: → AAG G Untuk menentukan ruang Asampel dari pelem AGA →dengan A paran tiga buah mata uang,G dilakukan → AGG membuat diagram pohon. G A A G A G A G
→ AAA → AAG → AGA → AGG
A A G G G A G
→ GAA → GAG → GGA → GGG
A → GAA A Ruang sampelnya adalah → GAG AAG, G AGA, S = {AAA, AGG, GAA, GAG, GGA, GGG} G → GGA n(S) = 8 A GA Misalkan → GGGmunculnya 2 angka dan G= kejadian 1 gambar. A = {AAG, AGA, GAA}, maka n(A) = 3. Jadi, peluang munculnya 2 angka dan 1 gambar pada pelemparan 3 buah mata uang secara bersamaan adalah P ( A) =
n( A ) 3 = . n(S ) 8
3. Frekuensi Harapan (Ekspektasi) Misalkan A adalah sebuah kejadian pada ruang sampel S dari suatu percobaan. Jika percobaan tersebut dilakukan sebanyak n kali, maka frekuensi harapan kejadian A atau E(A) dari n kali percobaan dirumuskan: E ( A) = n × P ( A) Keterangan: E(A) = frekuensi harapan A P(A) = nilai peluang munculnya kejadian A Contoh: Andi melempar koin sebanyak 100 kali. Frekuensi harapan munculnya angka adalah …. Jawab:
Pada pelemparan koin, ruang sampelnya adalah S = {A, G}. n(S) = 2 n(A) = 1 n = 100 kali. Peluang munculnya angka: P ( A) =
n( A ) 1 = n(S ) 2
Frekuensi harapan munculnya angka: E ( A) = n × P ( A) = 100 ×
[email protected]
1 = 50 2
45
17
7. Pola bilangan segitiga Pascal 1 1 1 1 2 1 1 3 3 1 1 4 6 4 1
Pola Bilangan
A. PENGERTIAN POLA BILANGAN Pola bilangan adalah aturan terbentuknya sebuah kelompok bilangan dengan suatu aturan yang telah diurutkan. 1. Pola bilangan asli: 1, 2, 3, 4, 5,… Pola bilangan: n, n bilangan asli 2. Pola bilangan genap: 2, 4, 6, 8,… Pola bilangan: 2n, n bilangan asli. 3. Pola bilangan ganjil: 1, 3, 5, 7,… Pola bilangan: 2n –1 , n bilangan asli. 4. Pola bilangan persegi: 12, 22, 32, 42,…
Pola bilangan: 2n–1, n bilangan asli.
B. BARISAN DAN DERET 1. Aritmatika Barisan aritmatika adalah barisan bilangan yang mempunyai beda suku yang berde-katan sama. Deret arimatika merupakan jumlah suku-suku pada barisan aritmatika. Beda = U2 – U1 = U3 – U2 = … = Un – Un–1 Suku ke-n barisan dan jumlahan n suku deret aritmatika dicari dengan rumus: Un = a + (n – 1)b Sn =
Pola bilangan: n2, n bilangan asli. 5. Pola bilangan segitiga: 1, 3, 6, 10,…
Pola bilangan: 12 n(n + 1), n bilangan asli. 6. Pola bilangan persegi panjang: 2, 6, 12, …
Pola bilangan: n(n + 1), n bilangan asli.
46
1 1 (U1 + Un ) atau Sn = ( 2a + (n - 1)b ) 2 2
Keterangan: a = suku pertama b = beda Un = suku ke-n, dengan n = 1, 2, 3, …. Sn = jumlah n suku bilangan, dengan n = 1, 2, 3, ….
2. Geometri Barisan geometri adalah suatu barisan bilangan yang mempunyai rasio suku yang berdekatan sama. Deret geometri merupakan jumlah suku-suku pada barisan geometri.
[email protected]
Rasio =
U2 U3 U = = ... = n . U1 U2 Un -1
18
Suku ke-n barisan dan jumlah n suku geometri dicari dengan rumus: Un = arn – 1 Sn =
a(r n - 1) , untuk r > 1 r -1
Sn =
a(1 - r n ) , untuk r < 1 1- r
Keterangan: a = suku pertama; r = rasio
Contoh: 1. Diketahui pola bilangan 2, 6, 10, 14, …. Rumus suku ke-n dari pola bilangan tersebut adalah …. Jawab: Diketahui suku pertama: a = 2 Beda: b = 6 – 2 = 10 – 6 = 4 Rumus suku ke-n adalah
A. Bilangan Berpangkat Definisi:
Jawab:
Dari barisan tersebut diperoleh a = 512 dan r=
U2 256 1 = = , maka: U1 512 2
U10 = ar10 -1 = 512. ( 12 ) = 1 9
an = a × a × ... × a n faktor
1. Bilangan Berpangkat Sebenarnya Bilangan berpangkat sebenarnya adalah bilangan yang diperoleh dengan melakukan perkalian berulang. Contoh: 83, 108, 122. 2. Bilangan Berpangkat Tak Sebenarnya Bilangan berpangkat tak sebenarnya adalah bilangan berpangkat yang tidak dapat diperoleh dengan perkalian berulang. 3
Un = a + (n - 1)b = 2 + (n - 1)4 = 4n - 2 2. Suku ke-10 dari barisan 512, 256, 128, … adalah .…
Bilangan Berpangkat dan Bentuk Akar
1
Contoh: 2–5, 64 2 , 6 2 , 70.
Sifat-sifat perpangkatan bilangan. 1. 2. 3. 4. 5.
[email protected]
(a × b)p = ap + bp ap × bq= ap + q ap : aq = ap – q (ap)q = apq a0 = 1, dengan a adalah bilangan real. 0a = 0 00 = tidak terdefinisikan
47
a b dengan a, b merupakan anggota bilangan
Catatan: (–a)p = ap, untuk p bilangan genap, (–a)p = –(ap), untuk p bilangan ganjil, 1 a- p = p a
tidak dapat dinyatakan ke dalam bentuk
bulat, dan b ≠ 0. Contoh: 3, 7, 5 . Bentuk bilangan seperti 3, 7, 5 disebut bentuk akar.
( )
Contoh:
Hasil dari 8–5 × 8–2 adalah.... Jawab: Menggunakan sifat pemangkatan: 8–5 × 8–2 = 8–5 + (–2) = 8–7
1.
B. Bentuk Akar 1. Bilangan Rasional Bilangan rasional adalah bilangan yang dapat a dinyatakan ke dalam bentuk dengan a, b b merupakan anggota bilangan bulat, dan b ≠ 0. 1 3 9 Contoh: - , , . Sifat-sifat yang berlaku 2 5 2 pada bilangan bulat berpangkat bilangan bulat berlaku juga pada bilangan rasional berpangkat bulat. Contoh: 3
64 4 5 = 125
2. Bilangan Irasional Bilangan irasional adalah
48
Sifat-sifat bentuk akar seperti berikut.
merupakan bilangan real positif. Contoh: 21 = 7 × 3 .
a a 2. = , dengan a ≥ 0 dan b > 0. b b 2 2 2 1 = = = Contoh: . 6 6 3× 2 3
Operasi aljabar pada bentuk akar mempunyai sifat-sifat seperti berikut.
1. a c + b c = ( a + b ) c , dengan a, b, c bilangan real dan c ≥ 0. 2. a c - b c = ( a - b ) c , dengan a, b, c bilangan real dan c ≥ 0. 3. a c × b d = ( ab ) cd , dengan a, b, c, d bilangan real dengan a ≥ 0 dan b ≥ 0. 4.
bilangan yang
ab = a × b , dengan a dan b
c a c a = , dengan a, b, c, d bilangan d b d b real dengan a ≥ 0 dan b ≥ 0.
[email protected]
Bentuk akar dengan cara:
a b a
b
Bentuk akar
dapat dirasionalkan
=
a+ b
=
b
×
b b
=
a b b
2- 3
Diketahui
c a+ b
Sekawan penyebut c
a
2- 3
= a + b 6 dengan a dan b 2+ 3 bilangan bulat, maka a + b = .... Jawab:
2. Jika
(
= a+ b 6
dengan a dan b bilangan bulat.
a + b adalah.
c a- b c a- b × = a-b a+ b a- b
2+ 3
)
Catatan: Bila penyebutnya adalah a - b , maka bentuk sekawannya adalah a + b .
2- 3
Bentuk rasional dari 2- 3 2+ 3
=
2- 3 2+ 3
( =
2- 3
×
2- 3
adalah:
2+ 3
)
2- 3
( =
2
2-3 = - 2- 3
(
)
2
2- 3
(
)
2
-1
= - 2-2 6 -3
)
= 1+ 2 6 Nilai a + b = 1 + 2 = 3. Contoh: 1. Hasil dari 108 + 12 - 48 adalah .... Jawab: 108 + 12 - 48 = 36 × 3 + 4 × 3 - 16 × 3 = 6 3 + 2 3 - 4 3 = 4 3
[email protected]
49
19
Persamaan dan Pertidaksamaan Kuadrat
x2 + 4x + 3 = 0 ⇔ (x + 1)(x + 3) = 0 ⇔ x + 1 = 0 atau x + 3 = 0 ⇔ x = –1 atau x = –3 Jadi, himpunan penyelesaiannya = {–1, –3}. Tentukan himpunan penyelesaian dari persamaan 2x2 + 5x – 3 = 0. Jawab: Untuk memfaktorkan bentuk 2x2 + 5x – 3 = 0, terlebih dahulu dicari nilai dua bilangan yang mana: v jumlahnya 5, (dari koefisien x) v hasil kalinya –6. (hasil kali koefisien x2 den
l
A. PERSAMAAN KUADRAT Persamaan kuadrat adalah suatu persamaan yang pangkat (derajat) tertingginya dari variabel/ peubahnya adalah 2 (dua). 1. Bentuk Umum Persamaan Kuadrat Persamaan kuadrat memiliki bentuk umum:
gan konstanta (2 × (–3) = –6))
ax2 + bx + c = 0 dengan a, b, c ∈ R dan a ≠ 0 dan x variabel. Contoh: 2x2 – 4x + 3 = 0, a = 2, b = –4, c = 3. 2. Mencari Akar-akar Persamaan Kuadrat Akar-akar dari persamaan kuadrat dapat ditentukan dengan cara berikut. a. Pemfaktoran Contoh: l Tentukan himpunan penyelesaian dari persamaan x2 + 4x + 3 = 0. Jawab: Untuk memfaktorkan bentuk x2 + 4x + 3 = 0, dicari nilai dua bilangan yang mana: v jumlahnya 4, (dari koefisien x) v hasil kalinya 3. (hasil kali koefisien x2 dengan konstanta) Bilangan-bilangan itu adalah 1 dan 3.
50
Bilangan-bilangan itu adalah –1 dan 6. 2x2 + 5x – 3 = 0 ⇔ 2x2 + 6x – x – 3 = 0 ⇔ 2x(x + 3) – (x + 3) = 0 ⇔ (2x – 1)(x + 3) = 0 ⇔ 2x – 1 = 0 atau x + 3 = 0 x = ½ atau x = –3 Jadi, himpunan penyelesaiannya = {½, –3}. b. Menggunakan Rumus ABC Diketahui bentuk persamaan kuadarat ax2 + bx + c = 0. Rumus ABC: x1,2 =
-b ±
b2 - 4ac 2a
Contoh: Tentukan himpunan penyelesaian dari persamaan x2 – 4x + 3 = 0. Jawab:
[email protected]
Diektahui a = 1, b = –4, dan c = 3, maka: x1,2
= =
2
-b ± b - 4ac 2a - ( -4 ) ±
( -4 )
2
- 4.1.3
3. Menyusun Persamaan Kuadrat Jika Diketahui Akar-akarnya Diketahui x1 dan x2 adalah akar-akar per-samaan kuadrat. Persamaan kuadrat tersebut adalah:
2 ×1
4 ± 16 - 12 = 2 4± 4 = 2 4±2 = = 2 ±1 2 x1 = 2 + 1 = 3, x2 = 2 – 1 = 1. Jadi, himpunan penyelesaiannya = {3, 1}.
c. Melengkapkan Kuadrat Sempurna Contoh: Tentukan himpunan penyelesaian dari persamaan x2 – 4x + 3 = 0. Jawab: x 2 - 4x + 3 = 0 ⇔ x 2 - 4x = -3 2
2
-4 -4 ⇔ x 2 - 4x + = -3 + 2 2 -4 2 ⇔ (x + ) = -3 + 4 2 ⇔ (x - 2)2 = 1 ⇔ x - 2 = ±1 x1 = 1 + 2 = 3 dan x 2 = -1 + 2 = 1 Jadi, himpunan penyelesaiannya = {3, 1}.
[email protected]
(x – x1)(x – x2) = 0 x2 – (x1 + x2)x + x1x2 = 0 Secara umum, bentuk persamaan kuadrat adalah: ax 2 + bx + c = 0 atau x 2 +
b c x+ =0 a a
Diperoleh: x1 + x 2 = -
b c dan x1.x 2 = a a
Contoh: Diketahui akar-akar persamaan kuadrat adalah 2 dan 4. Tentukan persamaan kuadratnya! Jawab: Diketahui x1 = 2 dan x2 = 4. Persamaan kuadratnya adalah x2 – (x1 + x2)x + x1x2 = 0 ⇔ x2 – (2 + 4)x + 2.4 = 0 ⇔ x2 – 6x + 8 = 0 Jadi, persamaan kuadrat yang dimaksud adalah x2 – 6x + 8 = 0
l
l
Akar-akar persamaan kuadrat x2 – 2x + 2 = 0 adalah x1 dan x2. Tentukan nilai x1 + x2 dan x1.x2! Jawab:
51
Diketahui: x2 – 2x + 2 = 0. Diperoleh a = 1, b = –2, dan c = 2. x1 + x 2 = x1.x 2 =
(iii) Tanda (–) diperoleh dengan memasukkan bilangan antara –3 dan –1 misalnya –2. Masukkan nilai x = –2 ke x2 + 4x + 3 sehingga diperoleh (–2)2+ 4.(–2) + 3 = –1 < 0.
( -2 ) b ==2 a 1
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {x | x > –1 atau x < –3}
c 2 = =2 a 1
Contoh penerapan
B. PERTIDAKSAMAAN KUADRAT Pertidaksamaan kuadrat adalah suatu pertidaksamaan yang variabel/peubahnya berpangkat (berderajat) paling tinggi 2 (dua). Contoh: Tentukan himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan x2 + 4x + 3 > 0. Jawab: Dengan menggunakan pemfaktoran diperoleh x2 + 4x + 3 > 0 ⇔ (x + 1)(x + 3) > 0 Harga nol dari (x + 1)(x + 3) = 0 adalah x = –1 atau x = –3. Kemudian dengan menggunakan garis bilangan diperoleh: +++ -3
---
+++ -1
Keterangan: (i) Bilangan –1 dan –3 merupakan harga nol untuk pertidaksamaan x2 + 4x + 3 > 0. (ii) Tanda (+) diperoleh dengan memasukkan bilangan di sebelah kanan –1 misalnya nol (0). Masukkan nilai x = 0 ke x2 + 4x + 3 sehingga diperoleh 02+ 4.0 + 3 = 3 > 0.
52
Hasil kali dua bilangan asli genap yang berurutan adalah 360. Bilangan terbesarnya adalah .… Jawab: Misalkan: Bilangan I = x Bilangan II = (x + 2) Hasil kali dua bilangan asli genap yang berurutan adalah 360, maka: x(x + 2) = 360 ⇔ x2 + 2x = 360 ⇔ x2 + 2x – 360 = 0 ⇔ (x – 18)(x + 20) = 0 ⇔ x = 18 atau x = –20 Karena bilangan yang dimaksud adalah bilangan cacah genap maka: Bilangan I = x = 18 Bilangan II = x + 2 = 20 Bilangan yang terbesar di antara keduanya adalah 20.
[email protected]
Bahasa Indonesia
1
Ejaan
Ejaan adalah keseluruhan peraturan tentang pelambangan bunyi ujaran dan hubungan antara lambang-lambang itu. Secara garis besar, ejaan berkaitan dengan pemakaian dan penulisan huruf, penulisan kata, penulisan unsur serapan, dan pemakaian tanda baca.
A. PEMAKAIAN HURUF 1. Huruf Kapital atau Huruf Besar a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat. Contoh: Dia berbelanja. b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung. Contoh: Ibu bertanya, “Kapan kita berangkat?” c. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan nama Tuhan dan kitab suci. Contoh: Yang Maha Penyayang d. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang. Contoh: Haji Ahmad Dahlan e. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama
54
orang. Contoh: Perdana Menteri Nehru Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan dan pangkat yang tidak diikuti nama orang atau nama tempat. Contoh: Siapa gubernur yang baru dilantik itu? f. Huruf kapital dipakai sebagai unsur-unsur ejaan nama orang. Contoh: Agung Laksono Wage Rudolf Supratman Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama orang yang digunakan sebagai nama jenis atau satuan ukuran. Contoh: 15 volt mesin diesel g. Huruf kapital dipakai pada huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa. Contoh: bahasa Indonesia, suku Jawa Huruf kapital tidak dipakai pada huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa yang dipakai sebagai bentuk dasar kata turunan. Contoh: keinggris-inggrisan h. Huruf kapital dipakai pada huruf pertama nama tahun, bulan, dan peristiwa sejarah. Contoh: hari Kamis, Perang Candu Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama peristiwa sejarah yang tidak dipakai sebagai nama. Contoh: Perlombaan senjata membawa risiko perang dunia.
[email protected]
i. Huruf kapital digunakan pada huruf pertama nama geografi. Contoh: Bukit Barisan Huruf kapital tidak dipakai pada huruf pertama istilah geografi yang tidak menjadi unsur nama diri. Contoh: menyeberangi sungai Huruf kapital tidak dipakai pada huruf pertama nama geografi yang digunakan se-bagai nama jenis. Contoh: pisang ambon, gula jawa j. Huruf kapital dipakai pada huruf pertama nama negara, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi kecuali kata seperti dan. Contoh: Keputusan Presiden Republik Indonesia, Nomor 57, Tahun 1972.
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata yang bukan nama negara, lembaga pemerintahan dan ketatanegaraan, badan, serta nama dokumen resmi. Contoh: menjadi negara republik k. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap bentuk ulang sempurna yang terdapat pada nama badan, lembaga pemerintahan dan ketatanegaraan, serta dokumen resmi. Contoh: Perserikatan Bangsa-Bangsa l. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur kata ulang sempurna) di dalam buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan, kecuali kata seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk yang tidak terletak pada posisi awal. Contoh:
Buku itu berjudul Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma m. Huruf kapital dipakai pada huruf pertama singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan. Contoh: S.S sarjana sastra Ny. nyonya n. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama kata hubungan kekerabatan, seperti bapak, ibu, saudara, kakak, dan paman. Contoh: Jani bertanya, “Apa yang terjadi, Bu?” Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata hubungan kekerabatan yang tidak dipakai di pengacuan atau penyapaan. Contoh: Kita harus menghormati bapak, ibu kita. o. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata ganti Anda. Contoh: Kata-kata Anda sudah saya pahami. 2. Huruf Miring a. Huruf miring dipakai untuk menuliskan nama buku, majalah yang dikutip dalam tulisan. Contoh: surat kabar Suara Merdeka b. Huruf miring dipakai untuk menegaskan huruf, bagian kata, atau kelompok kata. Contoh: Dia bukan ditipu, tetapi menipu. c. Huruf miring dipakai untuk menuliskan kata nama ilmiah atau ungkapan asing kecuali yang telah disesuaikan ejaannya. Contoh: Nama ilmiah padi adalah Oryza sativa.
[email protected]
55
B. PENULISAN KATA 1. Kata Dasar Kata dasar adalah kata yang belum mengalami pengimbuhan, perulangan, maupun pemajemukan. Kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan. Contoh: kantor, pajak, telah, roboh 2. Kata Berimbuhan Kata berimbuhan adalah kata yang telah mengalami proses pengimbuhan atau kata yang telah dilekati oleh imbuhan. Ketentuan pada penulisan imbuhan adalah sebagai berikut. a. Imbuhan berupa awalan, sisipan, dan akhiran ditulis serangkai dengan kata dasarnya. Contoh: berkumpul, dipegang, mempermainkan b. Jika bentuk dasar berupa gabungan kata, awalan dan akhiran ditulis serangkai dengan kata yang langsung mengikutinya atau mendahuluinya. Contoh: garis bawah garis bawahi c. Jika gabungan kata mendapat awalan dan akhiran sekaligus, unsur gabungan kata tersebut ditulis serangkai. Contoh: tanda tangan ditandatangani d. Jika bentuk dasar mendapat awalan dari bahasa asing, gabungan kata tersebut ditulis serangkai. Contoh: ekstrakurikuler, dwiwarna, poligami e. Jika bentuk terikat diikuti oleh kata yang huruf
56
awalnya kapital, di antara kedua unsur tersebut diberi tanda hubung. Contoh: non-Indonesia, pro-Pakistan f. Jika kata maha sebagai unsur gabungan diikuti oleh kata esa dan kata yang bukan kata dasar, gabungan itu ditulis terpisah. Contoh: Tuhan Yang Maha Esa. 3. KataUlang Kata ulang adalah kata yang mengalami proses pengulangan, baik sebagian atau seluruhnya. Contoh: tukar-menukar, bergerak-gerak. lauk-pauk 4. Gabungan Kata Gabungan kata atau kata majemuk merupakan kata yang dibentuk oleh dua kata atau lebih. Ketentuannya adalah sebagai berikut. a. Unsur-unsur gabungan kata ditulis terpisah. Contoh: kambing hitam, meja hijau. b. Gabungan kata yang mungkin menimbulkan kesalahan pengertian ditulis dengan tanda hubung untuk menegaskan pertalian di antara unsur yang bersangkutan. Contoh: buku sejarah-baru, anak-istri saya. c. Gabungan kata yang hubungan antarunsurnya sudah sangat erat, ditulis serangkai. Contoh: kacamata, saputangan, sukacita, sukarela 5. Kata ganti -ku, kau-, -mu, dan –nya Kata ganti ku- dan kau- ditulis serangkai de-ngan kata yang mengikutinya; -ku, –mu, dan –nya ditu-
[email protected]
lis serangkai dengan kata yang mendahuluinya. Contoh: kumiliki, kauambil, bajuku 6. Kata Depan di, ke, dari Kata depan di, ke, dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya kecuali dalam gabungan kata yang dianggap sebagai satu kata, seperti kepada dan daripada. Contoh: di kamar, ke pasar, dari tikungan 7. Singkatan dan Akronim a. Singkatan Singkatan adalah bentuk yang dipendekkan yang terdiri atas satu huruf atau lebih. 1) Singkatan nama orang, gelar, jabatan pangkat diikuti dengan tanda titik. Contoh: Muh. Yamin, Sumanto Hs., Bpk., S. Pd. 2) Singkatan nama resmi lembaga pemerintah, oranisasi, serta nama dokumen resmi yang terdiri atas huruf awal kata ditulis dengan huruf kapital dan tidak diikuti dengan tanda titik.Contoh: MPR SMP DPR 3) Singkatan umum yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti satu tanda titik. Jika singkatan hanya terdiri atas dua huruf, digunakan dua titik yang diletakkan setelah huruf. Contoh: dsb. = dan sebagainya 4) Lambang kimia, singkatan satuan ukur, takaran, timbangan, dan mata uang tidak diikuti tanda titik. Contoh: Rp, kg, cm, Cu
b. Akronim Akronim adalah singkatan yang berupa gabungan huruf awal, gabungan suku kata, ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata yang diperlakukan sebagai kata. 1) Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal dari deret kata ditulis seluruhnya dengan huruf kapital. Contoh: LAN (Lembaga Administrasi Negara) PBSI (Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia) 2) Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf awal huruf kapital. Contoh: Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional) Kowani (Kongres Wanita Indonesia) 3) Akronim yang bukan nama diri yang berupa gabungan huruf, suku kata, ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf kecil. Contoh: pemilu (pemilihan umum)
C. PENULISAN ANGKA DAN BILANGAN 1. Angka dipakai untuk menyatakan lambang bilangan atau nomor. Contoh: angka Arab: 1, 2, 3, 4, 5, dan seterusnya angka Romawi: I, II, III, IV, V, VI... 2. Angka digunakan untuk menyatakan (i) ukuran panjang, luas, berat, dan isi, (ii) satuan waktu, (iii) nilai uang, (iv) kuantitas.
[email protected]
57
Contoh: 1,5 sentimeter 2 jam 35 menit 3. Angka digunakan untuk melambangkan nomor jalan, rumah, atau kamar pada alamat. Contoh: Hotel Ritz Carlton, Kamar 1808 4. Angka digunakan untuk menomori bagian karangan dan ayat kitab suci. Contoh: Bab XI, Pasal 4, halaman 34 5. Penulisan lambang bilangan dengan huruf Contoh bilangan utuh dan pecahan: sembilan belas 19 tiga dua pertiga 3 2/3 6. Penulisan lambang bilangan tingkat. Contoh: Bab ke-2, Bab kedua, Bab II 7. Pada lambang bilangan yang mendapatkan akhiran –an. Contoh: tahun ’50-an = tahun lima puluhan 8. Lambang bilangan yang dapat dinyatakan de-ngan satu atau dua kata ditulis dengan huruf, kecuali jika dipakai secara berurutan seperti dalam perincian. Contoh: Ibu membeli dua ratus butir telur Di antara 15 orang, 10 orang setuju, 5 tidak. 9. Lambang bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf. Contoh: Dua belas orang terluka karena kecelakaan. 10. Angka yang menunjukkan bilangan utuh yang besar dapat dieja sebagian agar mudah dibaca.
58
Contoh: Penduduk Indonesia berjumlah lebih dari 200 juta orang. 11. Bilangan tidak perlu ditulis dengan huruf dan angka sekaligus kecuali dokumen resmi. Contoh: Di ruangan itu tersimpan 205 buku. 12. Jika bilangan dilambangkan dengan angka dan huruf, penulisannya harus tepat. Contoh: Saya lampirkan tanda terima uang sebesar Rp 999,75 (sembilan ratus sembilan puluh sembilan dan tujuh puluh lima perseratus rupiah).
D. PEMAKAIAN TANDA BACA 1. Titik (.) a. Titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan. Contoh: Aku membaca buku. b. Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam satu bagan dan daftar. Contoh: III. Depaertemen Dalam Negeri A. Direktorat Jenderal Pembangunan Masyarakat Desa B. Direktorat Jenderal Agama I. ... c. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka yang menunjukkan waktu. Contoh: pukul 2.47.23 (pukul 2 lewat 47 menit 23 detik)
[email protected]
d. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka yang menunjukkan jangka waktu. Contoh: 1.32.12 (1 jam, 32 menit, 12 detik) e. Tanda titik dipakai di antara nama penulis, judul tulisan. Contoh: Muslich, Masnur. 2008. Tata Bentuk Bahasa Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara. f. Tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang tidak menunjukkan jumlah. Contoh: Kota itu berpenduduk 13.000 orang. g. Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan kepala karangan. Contoh: Teori Pengkajian Fiksi h. Tanda titik tidak dipakai di belakang nama, alamat dan tanggal surat. Contoh: Yth. Sdr. Abi Natan Jalan Solo 9. Yogyakarta, 9 Juli 2009.
d.
e.
f.
g.
h.
2. Koma (,) a. Tanda koma dipakai di antara suatu perincian atau pembilangan. Contoh: satu, dua, tiga! b. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya yang didahului oleh kata tetapi dan melainkan. Contoh: Saya ingin pergi, tetapi adik melarang. c. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat mendahului induk kalimatnya.
i. j.
[email protected]
Contoh: Kalau saya mendapatkan uang, saya akan pergi ke Bali. Tanda koma dipakai di belakang ungkapan penghubung antarkalimat yang terdapat pada awal kalimat. Contoh: Jadi, kita harus patuh pada guru. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kata o, ya, wah, aduh, kasihan, dari kata lain. Contoh: Aduh, kakiku sakit! Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain. Contoh: Kata Ibu, “Ibu akan membeli baju.” Tanda koma dipakai di antara (i) nama dan alamat, (ii) bagian-bagian alamat, (iii) tempat dan tanggal, (iv) nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan. Contoh: Sdr. Rianto, Jalan Pahlawan 3, Malang Tanda koma dipakai untuk memisahkan bagian nama yang dibalik dalam susunannya dalam daftar pustaka. Contoh: Nurgiyantoro, Burhan. 2005. Teori Peng-kajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Tanda koma dipakai di antara nama orang dan gelar akademik. Contoh: Ristanti, S. E. Tanda koma dipakai di muka angka persepuluhan atau di antara rupiah dan sen. Contoh: 13,5 Rp 50,25
59
k. Tanda koma digunakan untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak membatasi. Contoh: Guru saya, Bu Intan, baik sekali. l. Tanda koma dipakai untuk menghindari salah baca di belakang keterangan. Contoh: Dalam pembinaan bahasa, kita memerlukan sikap yang bersungguh-sungguh. m. Tanda koma tidak digunakan untuk memisahkan petikan langsung berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru. Contoh: “Mengapa Ibu pergi?” tanya Nina. 3. Titik Koma (;) a. Tanda titik koma dipakai untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis. Contoh: Malam makin larut; dia belum pulang juga. b. Tanda titik koma dapat dipakai sebagai pengganti kata penghubung untuk memisahkan kalimat setara dalam kalimat majemuk. Contoh: Ibu memasak di dapur; Adik membaca buku di kamar; Kakak menyiram tanaman. 4. Titik Dua (:) a. Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap jika diikuti rangkaian. Contoh: Kita memerlukan perabotan rumah tangga: meja, kursi, dan lemari.
60
b. Tanda titik dua tidak dipakai jika merupakan pelengkap yang mengakhiri pernyataan. Contoh: Ibu berbelanja sayur, daging dan beras. c. Tanda titik dua dipakai setelah kata yang memerlukan pemerian. Contoh: Tempat : Ruang C.104 d. Tanda titik dua dipakai pada teks drama yang menunjukkan pelaku percakapan. Contoh: Ibu: (meletakkan tas berisi barang belanja) “Bawa barang ini ke dapur, Nak.” e. Tanda titik dua dipakai (i) di antara jilid atau nomor dan halaman, (ii) antara bab dan ayat dlam kitab suci, (iii) antara judul dan anak judul suatu karangan, (iv) nama kota dan penerbit buku dalam karangan. Contoh: Karangan Masnur Muslich, Tata Bentuk Bahasa Indonesia: Kajian ke Arah Tatabahasa Deskriptif 5. Tanda Hubung (-) a. Tanda hubung menyambung suku-suku dasar yang terpisah oleh pergantian baris. Contoh: Selain bentuk itu, ada ju ga bentuk yang lain. b. Tanda hubung menyambung awalan dengan kata belakangnya atau akhiran dengan kata di depannya pada pergantian baris. Contoh: Kini engkau harus me milih.
[email protected]
c.
d.
e.
f.
Semuanya demi kebaik an kita. Tanda hubung menyambung pengulangan. Contoh: siswa-siswa, kehijau-hijauan Tanda hubung menyambung huruf kata yang dieja satu-satu dan bagian-bagian tanggal. Contoh: h-i-d-u-p; 31-10-1986 Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan (i) se- dengan kata berikutnya yang diawali dengan huruf kapital, (ii) ke- dengan angka, (iii) angka dengan –an, (iv) singkatan berhuruf kapital dengan imbuhan atau kata, (v) nama jabatan rangkap. Contoh: se-Indonesia ulang tahun ke-23 tahun ’70-an mem-PHK-kan Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan unsur bahasa Indonesia dengan asing. Contoh: di-smash
6. Tanda Pisah ( ) a. Tanda pisah membatasi penyisipan kata di luar bangun kalimat. Contoh: Kemerdekaan bangsa itu-saya yakin akan tercapai-diperjuangkan oleh bangsa sendiri. b. Tanda pisah menegaskan adanya keterangan aposisi atau yang lain sehingga lebih jelas. Contoh: Rangkaian temuan ini-evolusi, teori kenisbian, dan kini juga pembelahan atom-telah
mengubah konsepsi kita tentang alam semesta. c. Tanda pisah dipakai di antara dua bilangan atau tanggal dengan arti ‘sampai’. Contoh: tanggal 3-5 Agustus 2009 7. Tanda Elipsis (...) a. Tanda elipsis dipakai dalam kalimat yang terputus-putus. Contoh: Kalau begitu...aku menurut saja padamu. b. Tanda elipsis menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat ada bagian yang dihilangkan. Contoh: Sebab-sebab keterbelakangan...akan diteliti lebih lanjut. 8. Tanda Tanya (?) a. Tanda tanya dipakai pada akhir kalimat. Contoh: Apakah kau mengetahuinya? b. Tanda tanya digunakan dalam tanda kurung untuk menyatakan keraguan. Contoh: Dia memiliki 34 orang anak (?) 9. Tanda Seru (!) Tanda seru dipakai pada kalimat perintah, ketidakpercayaan, atau rasa emosi yang kuat. Contoh: Sungguh menyedihkan peristiwa itu! Pergilah dari sini!
[email protected]
61
10.Tanda Kurung ( (...) )
12.Tanda Petik (“...”)
a. Tanda kurung mengapit tambahan keterangan. Contoh: Bagian Perencanaan sudah selesai menyusun DIK (Daftar Isian Kegiatan) kantor itu. b. Tanda kurung mengapit keterangan yang bukan merupakan bagian pokok pembicaraan. Contoh: Keterangan itu (lihat Tabel 9) menunjukkan arus perkembangan. c. Tanda kurung mengapit huruf atau kata yang di dalam teks dapat dihilangkan. Contoh: Orang itu berasal dari (negara) Jerman. d. Tanda kurung mengapit angka atau huruf yang memerinci satu urutan keterangan. Contoh: Faktor produksi menyangkut masalah (a) alam, (b) tenaga kerja, dan (c) modal.
a. Tanda petik mengapit petikan langsung pembicaraan atau naskah. Contoh: “Saya belum makan,” kata Fitri, “tunggu sebentar!” b. Tanda petik mengapit judul syair, karangan, atau bab buku yang dipakai dalam kalimat. Contoh: Sajak “Berdiri Aku” terdapat pada halaman 25 buku ini. Bacalah ”Bola Lampu” dari buku Dari Suatu Masa, dari suatu Tempat. c. Tanda petik mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal yang mempunyai arti khusus. Contoh: Pekerjaan itu dilaksanakan dengan cara “coba dan ralat” saja. d. Tanda petik penutup mengikuti tanda baca yang mengakhiri petikan langsung. Contoh: Kata Tina, “Saya ingin ikut.” e. Tanda baca penutup kalimat ditempatkan di belakang tanda petik yang mengapit kata atau ungkapan. Contoh: Karena warna kulitnya, Andi mendapat julukan “Si Hitam”.
11.Tanda Kurung Siku ([...]) a. Tanda kurung siku mengapit huruf, kata sebagai koreksi atau tambahan pada kalimat yang ditulis orang lain. Contoh: Sang Sapurba men[d]engar bunyi itu. b. Tanda kurung siku mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang sudah bertanda kurung. Contoh: Persamaan kedua proses ini (perbedaannya [lihat halaman 41-43] tidak dibicarakan) perlu dibentangkan di sini.
62
13. Tanda Petik Tunggal (‘...’) a. Tanda petik tunggal mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain. Contoh: Tanya Dani, “Kau dengar bunyi ‘kring-kring’ tadi?”
[email protected]
b. Tanda petik tunggal mengapit makna, terjemahan,atau penjelasan kata ungkapan asing.Contoh: feed-back ‘balikan’
2
14.Tanda Garis Miring ( / ) a. Tanda garis miring dipakai pada nomor dan penandaan masa tahun takwim. Contoh: No. 6/PK/2008 - Jalan Supeno IV/9 Tahun anggaran 2007/2008 b. Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata dan, atau, atau tiap. Contoh: harganya Rp 1000,00/biji 15.Tanda Penyingkatan atau Apostrof (‘) Tanda penyingkat atau apostrof menunjukkan penghilangan bagian kata atau bagian angka tahun. Contoh: Tami ‘kan ku jemput. (‘kan = akan) 11 Januari ’08 (’08 = 2008)
Kalimat
Kalimat merupakan satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan, yang mengungkapkan pikiran yang utuh. Wujud lisan: diucapkan dengan suara naik turun. Wujud tulisan: dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik atau tanda baca lain.
A. JABATAN DALAM KALIMAT Jabatan atau fungsi dalam kalimat meliputi subjek, predikat, objek, pelengkap, dan keterangan. 1. Subjek (S) Subjek merupakan fungsi inti kedua setelah predikat. Subjek dalam sebuah kalimat dapat ditentukan dengan menggunakan pertanyaan siapa dan apa. 2. Predikat (P) Predikat menjadi fungsi paling inti karena penghubung fungsi-fungsi lainnya. Predikat biasanya menyatakan tindakan (action), proses, peristiwa, keadaan, atau perihal. 3. Objek (O) Objek merupakan bagian yang menerangkan langsung terhadap predikat kata kerja transitif. Pada kalimat aktif transitif, objek akan bergeser fungsinya menjadi subjek jika kalimat itu dipasifkan.
[email protected]
63
4. Pelengkap (Pel.) Dalam kalimat, pelengkap menerangkan langsung predikat kata kerja intransitif. Pelengkap memiliki kemiripan dengan objek. Namun, pelengkap tidak dapat menjadi subjek akibat pemasifan kalimat. 5. Keterangan (Ket.) Keterangan merupakan bagian kalimat yang menerangkan seluruh bagian kalimat dan dapat dipindahkan tanpa mengubah makna kalimat.
B. FRASA DAN KLAUSA 1. Frasa Frasa adalah gabungan kata atau kelompok kata yang terdiri atas dua kata atau lebih yang menduduki satu fungsi atau jabatan tertentu (S, P, O, Pelengkap, Keterangan) dan tidak menimbulkan makna baru. Frasa dikelompokkan menjadi frasa endosentrik dan eksosentrik. a. Frasa endosentrik Frasa endosentrik merupakan frasa yang memiliki distribusi sama dengan unsurnya, baik semua unsurnya maupun salah satu unsurnya. Frasa endosentrik dibedakan menjadi tiga golongan berikut. 1) Endosentrik koordinatif Frasa ini terdiri atas unsur-unsur yang se-
64
tara. Unsur-unsur dalam frasa endosentrik koordinatif memungkinkan disisipi kata dan dan atau. Contoh: ayah ibu, suami istri, bersih teratur 2) Endosentrik atributif Frasa endosentrik atributif terdiri atas unsur-unsur yang tidak setara sehingga tidak mungkin dihubungkan dengan kata penghubung dan dan atau. Frasa endosentrik atributif mempunyai struktur diterangkan menerangkan (DM) dan menerangkan diterangkan (MD). Bagian yang diterangkan merupakan unsur inti. Contoh: buku baru, sedang belajar, malam ini, halaman luas 3) Endosentrik apositif Unsur-unsur pada frasa ini terdiri atas unsur pusat dan unsur aposisi. Unsur aposisi menjelaskan unsur pusat dan dapat menggantikan unsur pusat. Contoh: SBY, Presiden RI Yogyakarta, kota pelajar b. Frasa eksosentrik Frasa eksosentrik merupakan frasa yang tidak mempunyai distribusi yang sama dengan semua unsurnya. 1) Eksosentrik preposisional Unsur-unsur frasa eksosentrik preposisional yaitu preposisi dan unsur lain berupa kata atau frasa sebagai poros.
[email protected]
Contoh: di kantor, ke rumah teman 2) Eksosentrik konjungtif Frasa eksosentrik konjungtif terdiri atas unsur konjungsi dan unsur lain berupa kata, frasa, atau klausa sebagai poros. Contoh: karena kesakitan, jika kamu berangkat, hingga lelah 3) Eksosentrik artikel Frasa eksosentrik artikel terdiri atas unsur artikel dan unsur lain berupa kata atau frasa sebagai poros.
Inti Frasa Inti frasa adalah unsur frasa yang diutamakan.Misalnya, jika inti sebuah frasa berupa kata benda, frasa itu disebut frasa benda. Contoh: pegawai muda, inti frasa tersebut adalah pegawai (kata benda) sehingga frasa tersebut merupakan frasa benda
2. Klausa Dalam banyak hal, klausa tidak berbeda dari kalimat dan mempunyai unsur predikat.
C. PENGGOLONGAN KALIMAT 1. Berdasarkan Jumlah Klausa yang Membentuknya a. Kalimat tunggal Kalimat tunggal adalah kalimat yang terdiri atas satu klausa atau satu pola kalimat.
Kalimat tunggal minimal terdiri atas subjek dan predikat. Kalimat tunggal yang lebih lengkap mengandung subjek, predikat, objek, pelengkap, dan keterangan.
Contoh Dia pergi S P Mereka membentuk kelompok belajar S P O Dinda membaca buku cerita di ruang tamu S P O Keterangan Susi berjualan pakaian S P Pelengkap b. Kalimat majemuk Kalimat majemuk terbentuk dari dua klausa atau lebih. Jenis-jenis kalimat majemuk: 1) Kalimat majemuk setara atau koordinatif Kalimat yang kedudukan antarklausa yang membentuknya sejajar atau setara. Kalimat majemuk setara ada tiga macam. Kalimat majemuk setara penjumlahan Kalimat ini ditandai dengan kata penghubung dan, kemudian, lalu, serta, lagi, lagipula, di samping, baik… maupun. Contoh: Mereka datang kesini kemudian pergi. Kalimat majemuk setara pemilihan Kalimat ini ditandai dengan kata atau.
[email protected]
65
Contoh: Dia sedang belajar atau melamunmemikirkan ibunya? Kalimat majemuk setara perlawanan Kalimat ini ditandai dengan kata tetapi, melainkan, sedangkan, namun. Contoh: Adikku belum bersekolah, tetapi dia sudah bisa membaca. 2) Kalimat majemuk rapatan Kalimat yang bagian-bagiannya dirapatkan karena menduduki fungsi yang sama. Caranya adalah dengan menghilangkan salah satu fungsi kalimat yang sama.
Contoh 1. Bu Indah, guru bahasa Indonesia. 2. Bu Indah, teman ayahku. 3. Bu Indah, guru bahasa Indonesia dan teman ayahku.
rapatan subjek
1. Adik membawa roti. 2. Ibu membawa roti. 3. Adik dan Ibu membawa roti.
rapatan predikat
3) Kalimat majemuk bertingkat Kalimat yang hubungan antara unsurunsurnya tidak sederajat. Klausa yang bergantung pada klausa yang lain merupakan klausa bawahan atau klausa anak, sedangkan klausa yang menjadi tempat
66
bergantung merupakan klausa utama atau klausa induk. Kalimat majemuk bertingkat berdasarkan makna hubungannya adalah sebagai berikut. Makna hubungan waktu Kata penghubung yang biasa digunakan antara lain sejak, sedari, waktu, sewaktu, ketika, selagi, setelah, sambil. Contoh: Ketika sedang belajar, Tuti pingsan. Makna hubungan syarat Ditandai oleh kata penghubung jika, kalau, asalkan, apabila, bilamana. Contoh: Asalkan mau belajar, kau pasti bisa mengerjakan soal itu. Makna hubungan pengandaian Ditandai oleh kata penghubung andaikata, seandainya, andaikan, sekiranya. Contoh: Seandainya dia datang lebih cepat, aku pasti bertemu dengannya. Makna hubungan tujuan Ditandai oleh agar, supaya, untuk, biar. Contoh: Dia tinggal di kota agar bisa menemani ibunya. Makna hubungan konsesif (perlawanan) Ditandai dengan kata penghubung walaupun, meskipun, sekalipun, biarpun. Contoh: Walaupun hatinya sedih, dia tidak
[email protected]
pernah menangis. Makna hubungan pembandingan Ditandai oleh kata penghubung seperti, bagaikan, laksana, ibarat, sebagaimana, daripada, alih-alih. Contoh: Daripada melamun, bantulah ibumu. Makna hubungan sebab Kata penghubung yang digunakan adalah sebab, karena, akibat, oleh karena. Contoh: Acara itu dibatalkan karena hujan turun sangat deras. Makna hubungan akibat atau hasil Kata penghubung yang digunakan adalah sehingga, sampai-sampai, maka. Contoh: Kami tidak setuju, maka kami protes. Makna hubungan cara Ditandai dengan kata dengan, cara. Contoh: Dia berjalan dengan santai. Makna hubungan alat Ditandai dengan kata dengan, tanpa. Contoh: Tanpa memakai kendaraan, dia sampai di rumahku. Makna hubungan penjelasan atau isi Ditandai dengan kata bahwa. Contoh: Sekarang dia tahu bahwa adiknya bisa membaca.
d. Kalimat majemuk campuran Merupakan gabungan antara kalimat majemuk setara dan bertingkat. Kalimat majemuk campuran minimal dibentuk dari tiga kalimat tunggal. Contoh: Ayah pulang ketika ibu memasak dan adik membaca buku. 2. Berdasarkan Langsung Tidaknya Penuturan a. Kalimat langsung Kalimat langsung mengandung kutipan langsung dari pernyataan orang pertama yang ditulis di antara tanda petik dua. Contoh: Ibu bertanya, “Kapan kita pulang?” b. Kalimat tidak langsung Merupakan kalimat tiruan atau pengulangan dari pernyataan orang pertama. Ditandai dengan kata bahwa dan kalau. Contoh: Ita mengatakan bahwa ibunya mau ke pasar. 3. Berdasarkan Sifat Hubungan Pelaku Tindakan a. Kalimat aktif Kalimat aktif adalah kalimat yang unsur subjeknya diisi oleh pelaku. Predikat dalam kalimat aktif melakukan suatu pekerjaan. Umumnya, predikat ditandai oleh kata kerja berimbuhan me(N)- dan ber-, atau kata kerja tidak berimbuhan (kata kerja aus). Ada 2 macam kalimat aktif, yaitu:
[email protected]
67
1) Kalimat aktif transitif Kalimat yang predikatnya harus diikuti objek atau pelengkap atau objek dan pelengkap. Contoh: Panitia menyeleksi peserta lomba. S P O
Ibu berbelanja sayuran. S P Pelengkap
Budi memberi fakir miskin bantuan. S P O Pelengkap
2) Kalimat aktif intransitif Kalimat yang predikatnya tidak diikuti unsur lain, baik objek maupun pelengkap. Contoh: Rani duduk di sampingku S P Keterangan Dia bersepeda di taman dengan gembira. S P Ket. 1 Ket. 2 b. Kalimat pasif Kalimat yang unsur subjeknya berperan sebagai penderita. Predikat dalam kalimat ini biasanya berimbuhan di- atau terContoh: Rumahnya dijual oleh orangtuanya S P Pelengkap Bukunya terbawa oleh temannya. S P Pelengkap
68
D. KALIMAT EFEKTIF Kalimat efektif adalah kalimat yang memiliki daya informasi yang tepat sehingga dapat diterima pembaca sesuai dengan yang dimaksud penulis. Ciri-ciri kalimat efektif: 1. Minimal terdiri atas unsur subjek dan predikat. 2. Tidak boleh hanya terdiri atas klausa bawahan. 3. Subjek dan objek tidak boleh didahului kata depan. 4. Hemat dalam pilihan kata. 5. Paralelisme. 6. Menggunakan pilihan kata yang tepat. Contoh: 1. Pemuda yang akan melamar gadis di kampung kami. Kalimat tersebut tidak efektif karena belum mempunyai predikat. 2. Kepada hadirin harap tenang. Kalimat tersebut tidak efektif karena subjek menggunakan kata depan. 3. Banyak anak-anak bermain bola. Kalimat tersebut tidak efektif karena tidak hemat dalam pilihan kata. 4. Dia tidak diterima bekerja karena kemalasan dan curang. Kalimat tersebut tidak paralel sehingga tidak termasuk kalimat efektif. 5. Mereka sedang membicarakan rencana liburan di Bali. Kalimat tersebut merupakan kalimat efektif.
[email protected]
3
6) ’mendapat’, ’dikenai’, ’dapat di-’ gayung bersambut 7) ’memakai’, ’mengendarai’, ’naik’ Saya bersepeda ke sekolah. 8) ’menjadi kelompok’ Kami bertiga adalah siswa SMP.
Imbuhan
Imbuhan adalah morfem terikat yang digunakan atau dilekatkan pada bentuk dasar untuk membentuk suatu kata.
A JENIS IMBUHAN 1. Awalan (Prefiks) a. Awalan berAwalan ber- mempunyai variasi bentuk ber-, be-, dan bel-. Awalan ber- berfungsi sebagai pembentuk kata kerja (prefiks verbal). Kalimat yang predikatnya berawalan ber- tidak mempunyai objek tetapi mempunyai pelengkap. Awalan ber- mempunyai makna berikut. 1) ’memiliki’ atau ’mempunyai’ Ia beristri dua. 2) ’menyatakan’ atau ’mengakui’ Aku berkakak kepadanya. 3) ’menghasilkan’ atau ’mengeluarkan’ Pohon itu sudah bertunas. 4) ’biasa melakukan’, ’bekerja sebagai’ Ia bertani. 5) ’melakukan pekerjaan mengenai diri sendiri’ Kakak berhias di depan cermin.
b. Awalan perAwalan per- berfungsi sebagai pembentuk kata kerja dan per- (pe- dan pel-) sebagai pembentuk kata benda (prefiks nominal). Ada beberapa perubahan bentuk awalan per- ketika dilekatkan pada dasar, yaitu: 1) per- menjadi pe- jika ditambahkan pada dasar yang dimulai dengan fonem /r/ atau dasar yang suku pertamanya berakhir dengan /ǝr/. Contoh: per- + renang perenang 2) per- berubah menjadi pel- jika ditam-bahkan pada bentuk dasar ajar. Contoh: per- + ajar pelajar 3) per- tidak mengalami perubahan bentuk jika bergabung dengan dasar lain selain kaidah 1 dan 2 tersebut. Contoh: per- + panjang perpanjang Makna awalan per- sebagai kata kerja 1) ’(men) jadikan lebih’ perindah, perjelas 2) ’membagi jadi’ Perdua roti itu.
[email protected]
69
Makna awalan per- (pe-, pel-) sebagai kata benda yaitu: 1) ’yang memiliki’, ’yang ber-’ persegi, pejabat, pertanda 2) ’yang menghasilkan’, ’mengeluarkan’ ayam pedaging, ayam petelur 3) ’yang biasa melakukan’, ’yang ber-’ pertapa, petani, pemabuk 4) ’yang melakukan pekerjaan mengenai dirinya sendiri’ lelaki pedandan 5) ’yang dikenai laku’, ’yang ber-’ pesuruh, petatar c. Awalan mengAwalan meng- berfungsi sebagai pembentuk kata kerja aktif. Beberapa perubahan bentuk meng1) Jika ditambahkan pada dasar yang dimulai dengan fonem /a/, /i/, /u/, /e/, /o/, /ǝ/, /k/, /g/, /h/, dan /x/, bentuk meng- tetap meng-. Contoh: meng- + kalah mengalah 2) Jika ditambahkan pada dasar yang dimulai dengan fonem /l/, /m/, /n/, /ñ/, /ŋ/, /r/, /y/, /w/, bentuk meng- berubah menjadi me-. Contoh: meng- + makan memakan 3) Jika ditambahkan pada bentuk dasar yang dimulai /d/ atau /t/, bentuk mengberubah menjadi men-. Contoh: meng- + duga menduga
70
4) Jika ditambahkan pada dasar yang dimulai dengan fonem /b/, /p/, atau /f/, bentuk meng- berubah menjadi mem-. Contoh: meng- + babat membabat 5) Jika ditambahkan pada bentuk dasar yang dimulai dengan fonem /c/, /j/, /s/, bentuk meng berubah menjadi meny-. Dalam ejaan baku, bentuk meny- yang bergabung dengan huruf
, <j>, <sy> pada awal dasar, disederhanakan menjadi men-. Contoh: . meng- + jatuhkan menjatuhkan 6) Jika ditambahkan pada dasar yang bersuku satu, bentuk meng- berubah menjadi menge-. Contoh: meng- + tik mengetik 7) Jika ditambahkan pada kata-kata yang berasal dari bahasa asing yang dimulai dengan /s/ menjadi men-. Contoh: meng- + transfer à mentransfer 8) Jika kata kerja tunggal diulang, dasarnya diulangi dengan mempertahankan konsonan pertamanya. Dasar yang bersuku satu mempertahankan unsur nge- di depan dasar yang diulang. Contoh: - tulis menulis menulis-nulis
Awalan me- mempunyai makna berikut. 1) ’melakukan’, ’mengerjakan’ Ia rajin membaca buku. 2) ’menjadi’ Tujuan kita sudah menyatu.
[email protected]
3) ’melakukan peringatan’ menyeratus hari nenek 4) ’menggunakan’, ’memakai’ menggunting baju, menggergaji kayu 5) ’membuat’, ’menghasilkan’ menggambar burung, menyulam 6) ’mengeluarkan (suara)’ mengeong, mengaum, mengerang 7) ’memberi’, ’melengkapi dengan’ mengecat mobil, memagari rumah. 8) ’menuju’ menepi, menyeberang 9) ’mencari’ Ayah pergi merotan. d. Awalan pengAwalan peng- berfungsi sebagai pembentuk kata benda (prefiks nominal) yang bertalian bentuk dan maknanya dengan awalan meng-. Awalan peng- mempunyai makna berikut. 1) ’yang melakukan’ pembaca puisi, pelempar lembing. 2) ’yang menjadi’, ’yang menjadikan’ pemerah bibir, pil penenang 3) ’yang menggunakan’, ’yang memakai’ penggunting, penyabit 4) ’yang menghasilkan’, ’yang membuat’ perajin rotan, pengayam topi bambu 5) ’yang mengeluarkan (suara)’ pengembik, perintih 6) ’yang memberi’, ’yang melengkapi dengan’
pengecat gedung, pemagar rumah 7) ’yang menuju’ pendarat, penepi 8) ’yang mencari’, ’yang mengumpulkan’ pemulung, perotan e. Awalan diAwalan di- tidak akan mengalami perubahan, tetapi penulisan di- sebagai awalan berbeda dengan di sebagai kata depan. Di- sebagai awalan ditulis serangkai dengan yang dilekatinya, sedangkan sebagai kata depan ditulis terpisah. Di sebagai kata depan menunjukkan tempat. Makna awalan di- adalah sebagai berikut. 1) ’dikenai laku’, ’dikenai tindakan’ Buku itu sudah dibacanya. 2) ’dikenai dengan’ Kayu itu digergaji. 3) ’dibuat’, ’dijadikan’ Tomat itu disambal. 4) ’diberi’, ’dilengkapi dengan’ Rumah itu dipagar bambu. f. Awalan terAwalan ter- berfungsi sebagai pembentuk kata kerja dan kata sifat. Perubahan bentuk awalan ter- adalah: 1) Awalan ter- berubah menjadi te- jika ditambahkan pada dasar yang dimulai dengan fonem /r/. Contoh: ter- + rebut terebut
[email protected]
71
2) Jika suku pertama berakhir dengan bunyi /ǝr/, fonem /r/ pada prefiks ter- ada yang muncul dan ada pula yang tidak. Contoh: ter- + percaya terpercaya 3) Selain kedua kaidah tersebut, awalan tertidak mengalami perubahan. g. Awalan keAwalan ke- tidak mengalami perubahan bentuk apapun. Awalan ke- berfungsi sebagai pembentuk kata kerja dan kata benda. Makna awalan ke- sebagai pembentuk kata kerja. 1) Mempunyai makna ’telah mengalami’, menderita keadaan’. Kucing itu ketabrak sepeda. 2) ’di urutan’ , ’pada urutan’ Ia menjadi juara ketiga. Sebagai pembentuk kata benda, awalan ke- mempunyai makna berikut. 1) ’yang mempunyai sifat atau ciri’ ketua, kehendak 2) ’kumpulan’ Kedua orang itu adalah tahanan polisi. h. Awalan seAwalan se- berfungsi sebagai klitika dan membentuk adverbia. Awalan se- berupa klitika mempunyai makna berikut. 1) ’satu’ Aku tinggal serumah dengan kakakku.
72
2) ’seluruh’ Rapat guru se-Sleman 3) ’sama’, ’sampai’ Sepandai ayahnya
Sebagai pembentuk adverbia atau kata keterangan, se- memiliki makna berikut. 1) ’dengan’ Seizin ayahnya, dia berangkat. 2) ’seturut’, ’menurut’ Dia berbuat semaunya saja. 3) ’setelah’ Sesampai di sana, dia sakit.
2 Sisipan (Infiks) Sisipan atau infiks meliputi –el-, -em-, -er-, dan –in-. Contoh: telunjuk, telapak, kemelut, kemilau, seruling, gerigi dan gelembung. 3. Akhiran (Sufiks) a. Akhiran –i Terdapat dua akhir-an –i yaitu –i sebagai pembentuk kata kerja dan –i (-iah, -wi, -wiah) sebagai pembentuk kata sifat. Sebagai pembentuk kata kerja, akhiran –i mempunyai makna berikut. 1) ’...di’ Tanami sawah itu dengan padi. 2) ’...kepada’ Kami datangi dia ke rumahnya. 3) ’...ke’ Hadapi dia dengan tenang.
[email protected]
4) ’...dari’ Jangan jauhi dia. 5) ’membuang dari’ Ia menguliti ayam 6) ’berulang-ulang’, ’berkali-kali’ Adik memetiki mangga di pohon. 7) ’memberikan...kepada’, memanasi sayur, menugasi saya 8) ’memasangi...dengan’, ’memasangkan ...pada’ memagari, menghitami wajah 9) ’...untuk’ menangisi, menertawai Akhiran -i, -wi, -iah, -wiah diserap dari bahasa Arab. Sebagai pembentuk kata sifat, -i (-wi, -iah, -wiah) memiliki makna ’bersifat’, atau ’berkenaan dengan’. Contoh: alami, duniawi, manusiawi. b. Akhiran –kan Akhiran –kan tidak mengalami perubahan apabila ditambahkan pada kata apapun, dan berfungsi membentuk kata kerja. Makna akhiran –kan antara lain: 1) ’menyebabkan’, ’menjadikan’ Kisah sedih itu menangiskan kami. 2) ’melakukan untuk/ bagi orang lain’ Aku membuatkan adik makanan. 3) ’sungguh-sungguh’ Perhatikan gambar berikut. 4) ’dengan’ Ikatkan tali ini pada dahan itu.
c. Akhiran –wan dan -wati Akhiran –wan dan –wati menunjuk pada orang yang ahli di bidang tertentu, orang yang mata pencahariannya atau pekerjaannya di bidang tertentu, orang yang memiliki barang atau sifat khusus. Akhiran –wan memiliki bentuk –man dan –wati. Akhiran –man diletakkan pada dasar yang berakhir dengan fonem –i, contohnya budiman dan seniman. Akhiran –wati merujuk pada perempuan, contohnya karyawati. d. Akhiran –is, -isme, -isasi Akhiran –is, -isme, dan –isasi merupakan akhiran yang dipungut dari bahasa asing. Akhiran –is berfungsi sebagai pembentuk kata benda dan kata sifat. Sebagai pembentuk kata benda, contohnya jurnalis, idealis. Sebagai pembentuk kata sifat contohnya agamis, egois. Makna akhiran –is adalah ’orang, pelaku’ dan ’berkenaan dengan, bersifat’. Akhiran –isme berfungsi sebagai pembentuk kata benda dan bermakna ajaran atau paham. Contoh: komunisme, liberalisme, kapitalisme. Akhiran –isasi berfungsi sebagai pembentuk kata benda yang menyatakan ‘proses’, ‘cara’, ‘perbuatan’. Contoh: globalisasi, liberalisasi
[email protected]
73
5. Imbuhan Terbelah (Konfiks) Konfiks merupakan imbuhan tunggal yang terdiri atas dua unsur yag terpisah, kiri dan kanan. a. Konfiks ke-an Fungsi konfiks ke-an bisa sebagai pembentuk kata kerja, kata sifat, dan kata benda. 1) Sebagai pembentuk kata kerja, ke-an mempunyai makna ’menderita, mengalami kejadian, mengalami keadaan’. Contoh: Kemalaman di perjalanan. 2) Sebagai pembentuk kata sifat, ke-an mempunyai makna ’terlalu’, ’terlampau’ Contoh: Pakaian seragamnya kekecilan. 3) Sebagai pembentuk kata benda, ke-an mempunyai makna ’ciri sifat’ dan ’ciri tempat’. Contoh: keadilan, kemanusiaan: mempunyai ciri tempat kedudukan, kecamatan: mempunyai ciri sifat b. Konfiks ber-an Berfungsi sebagai pembentuk kata kerja. Berikut makna konfiks ber-an. 1) ’melakukan sesuatu dengan laku atau pelaku banyak’, ’tidak beraturan’ Contoh: Kami berlarian menyelamatkan diri.
74
2) ’saling’, ’berbalasan’ Contoh: Mereka bersalaman c. Konfiks ber-kan Berfungsi sebagai pembentuk kata kerja transitif atau yang memerlukan objek. Beberapa makna imbuhan ber-kan adalah: 1) ’memakai’, ’menggunakan’ Dia tidur beralaskan koran. 2) ’mempunyai’ berharapkan, bermimpikan 3) ’menjadikan’ berasaskan, beristrikan d. Konfiks per-an Konfiks per-an mempunyai bentuk per-an, pel-an, pe-an. Berfungsi sebagai pembentuk kata benda. Makna konfiks per-an adalah : 1) ’perihal’, ’yang berhubungan dengan’ pekerjaan berat 2) ’hasil memper-...’, ’perihal memper-...’ perpanjangan, perpendekan 3) ’tempat ber-...’ peristirahatan, permukiman e. Konfiks se-nya Konfiks ini dilekatkan pada dasar yang berupa kata sifat perulangan maupun yang bukan perulangan. Konfiks se-nya mempunyai makna ’paling’ atau ’tingkat relatif yang tinggi’. Contoh: sebenarnya, sejujurnya, setinggitingginya, sebaik-baiknya.
[email protected]
4
Preposisi gabungan terdiri atas dua unsur yang berpasangan, tetapi terpisah oleh kata lain, contohnya: dari..hingga.., dari..sampai ke.., dari..ke.., antara..dengan.., antara..dan.., sejak..hingga..
Kata Tugas
A. PENGERTIAN Kata tugas merupakan kata yang hanya mempunyai arti gramatikal dan tidak memiliki arti leksikal. Jadi, kata tugas merupakan kata atau gabungan kata yang tugasnya semata-mata memungkinkan kata lain berperanan dalam kalimat.
B. MACAM-MACAM KATA TUGAS 1. Preposisi (Kata Depan) Preposisi terletak di bagian awal frase. Unsur yang mengikutinya dapat berupa kata benda, kata sifat, kata kerja. Preposisi ada dua macam, yaitu tunggal dan gabungan. a. Preposisi tunggal Preposisi tunggal terdiri atas satu kata, biasanya kata dasar (di, ke dari, pada, bagi, oleh) dan berimbuhan (bersama, beserta, menuju, menurut, terhadap, melalui). b. Preposisi gabungan Terdiri atas dua preposisi yang letaknya berurutan (daripada, kepada, oleh karena, sampai dengan) dan berhubungan. Preposisi daripada hanya digunakan untuk menyatakan perbandingan.
2. Konjungsi (Kata Sambung) Konjungsi adalah kata tugas yang menghubungkan kata dengan kata, frasa dengan frasa, dan klausa dengan klausa. Jenis-jenis konjungsi: a. Konjungsi koordinatif Konjungsi yang menghubungkan dua unsur atau lebih yang sama pentingnya, atau memiliki status yang sama. Konjungsi koordinatif antara lain dan, serta, atau, tetapi, melainkan, padahal, sedangkan. b. Konjungsi korelatif Konjungsi terdiri atas dua bagian yang dipisahkan oleh salah satu kata, frasa, klausa yang dihubungkan. Konjungsi korelatif meliputi tidak hanya..., tetapi juga; baik...maupun; bukan hanya..., melainkan juga; jangankan...,...pun...; entah...entah... c. Konjungsi subordinatif Konjungsi yang menghubungkan dua klausa atau lebih. Salah satu klausa merupakan anak kalimat. Konjungsi subordinatif dibagi menjadi berikut. 1) Konjungsi subordinatif waktu: sejak, sedari, sewaktu, ketika, selama, sesudah, setelah, hingga, sampai.
[email protected]
75
2) Konjungsi subordinatif syarat: jika, kalau, asal, bila 3) Konjungsi subordinatif pengandaian: andaikan, seandainya, sekiranya 4) Konjungsi subordinatif tujuan: agar, supaya, biar 5) Konjungsi subordinatif konsesif: meskipun, walaupun, sungguhpun 6) Konjungsi subordinatif pembandingan: seakan-akan, seolah-olah, seperti, laksana, daripada, ibarat 7) Konjungsi subordinatif sebab: sebab, karena, oleh karena 8) Konjungsi subordinatif hasil: sehingga, sampai-sampai 9) Konjungsi subordinatif alat: dengan, tanpa 10) Konjungsi subordinatif cara: dengan, tanpa 11) Konjungsi subordinatif komplementasi: bahwa 12) Konjungsi subordinatif atribut: yang 13) Konjungsi subordinatif perbandingan: sama...dengan, lebih...daripada d. Konjungsi antarkalimat Konjungsi yang menghubungkan satu kalimat dengan kalimat yang lain. Contoh: biarpun demikian, meskipun demikian, kemudian, setelah itu, selanjutnya, oleh karena itu, akan tetapi, namun. 3. Interjeksi (Kata Seru) Interjeksi adalah kata tugas yang mengungkapkan rasa hati manusia. Interjeksi dapat dikelompokkan menjadi:
76
a. b. c. d. e. f.
Interjeksi kejijikan: cih, cis, ih Interjeksi kakaguman: aduhai, amboy, asyik Interjeksi kekagetan: astaga Interjeksi ajakan: ayo, mari Interjeksi simpulan: nah Interjeksi keheranan: lo, aduh, aih
4. Artikel (Kata Sandang) Artikel adalah kata tugas yang membatasi makna jumlah nomina. Artikel dibagi menjadi 3 kelompok yaitu: a. Artikel yang bersifat gelar. Umumnya berhubungan dengan hal yang bermartabat. Contoh: sang, sri, hang, dang. b. Artikel yang mengacu ke makna kelompok atau makna kolektif adalah para. Para dipakai untuk kelompok manusia yang memiliki kesamaan sifat, pekerjaan atau kedudukan. Contoh: para petani, para guru. c. Artikel yang menominalkan adalah si. Artikel si digunakan untuk mengiringi nama orang, membentuk kata benda dari kata sifat atau kata kerja. Contoh: - Si hitam manis itu sangat baik hati. 5. Partikel Partikel adalah kata tugas yang dalam ucapan tidak memiliki tekanan dan tidak merupakan kata karena tidak dapat berdiri sendiri, seperti: –lah, -kah, -tah, pun. a. Partikel –lah Dalam kalimat perintah, -lah dipakai untuk
[email protected]
menghaluskan nada perintah. Dalam kalimat berita, -lah dipakai untuk ketegasan. Contoh: Pergilah sekarang, sebelum Ayah memarahimu! (kalimat perintah) b. Partikel –kah 1) Digunakan untuk mengubah kalimat berita menjadi kalimat pertanyaan. Contoh: Dia yang akan pergi. (kalimat berita) Diakah yang akan pergi? (pertanyaan) 2) Partikel –kah membuat kalimat pertanyaan menjadi lebih formal dan halus. Contoh: Apa Ayahmu sudah pulang? Apakah Ayahmu sudah pulang? 3) Digunakan untuk memperjelas kalimat pertanyaan jika dalam kalimat tersebut tidak terdapat tanda tanya. Contoh: Harus aku yang pergi? Haruskah aku yang pergi? c. Partikel –tah Digunakan dalam kalimat pertanyaan yang tidak mengharapkan jawaban. Contoh: Siapatah orangnya yang mau peduli padaku? d. Partikel pun 1) Dipakai dalam kalimat berita. Pun digunakan untuk mengeraskan arti kata. Contoh: Kami pun mau menerimanya. 2) Pun sering digunakan bersama –lah untuk menandakan proses mulai terjadi. Contoh: Tidak lama kemudian, hujan pun turunlah dengan deras.
5
Makna
A. JENIS MAKNA 1. Makna Leksikal dan Makna Gramatikal a. Makna Leksikal Di mana kata dapat dipahami dalam kondisi lepas, tanpa berada di dalam struktur kalimat. Makna leksikal dapat disebut sebagai makna kamus. Makna leksikal dimiliki oleh kata bentuk dasar. Contoh: ibu, beli, sayur. b. Makna Gramatikal Merupakan makna yang timbul akibat bertemunya unsur bahasa yang satu dengan unsur bahasa yang lain. Contoh: imbuhan ber- tidak memiliki makna apabila dalam kondisi lepas, tetapi akan mempunyai makna ‘memiliki’ jika bergabung dengan rambut menjadi berambut. 2. Makna Denotatif dan Konotatif a. Makna Denotatif Makna denotatif adalah makna kata secara objektif atau apa adanya. Makna denotatif disebut juga makna lugas. Contoh: Ibu memiliki banyak bunga di taman. bunga adalah ‘bagian tumbuhan yang akan
[email protected]
77
menjadi buah, biasanya elok warnanya dan harum baunya’ b. Makna Konotatif Makna konotatif adalah makna kiasan yang memiliki kriteria tambahan yang dikenakan pada makna sebenarnya. Contoh: Mereka gugur sebagai bunga bangsa. Bunga adalah ‘orang yang berjasa kepada negara, pahlawan’
4)
B. PERTALIAN BENTUK MAKNA
6)
1. Sinonim dan Antonim a. Sinonim Sinonim adalah ungkapan yang bermakna sama atau kurang lebih sama dengan ungkapan yang lain. Berikut beberapa perbedaan kata-kata bersinonim. 1) Makna salah satu kata sinonim lebih umum daripada lainnya. Contoh: memasak lebih umum dibandingkan mengukus, merebus, memanggang melihat lebih umum daripada melirik, menengok, mengintip 2) Makna salah satu kata sinonim lebih intensif daripada lainnya. Contoh: gemar lebih intensif daripada suka 3) Makna salah satu kata sinonim lebih halus atau sopan dibandingkan lainnya.
78
5)
7)
Contoh: santap lebih halus daripada makan Makna salah satu kata sinonim lebih bersifat kesastraan (literer) daripada lainnya. Contoh: surya lebih literer daripada matahari tirta lebih literer daripada air Makna salah satu kata sinonim lebih kolokial (tidak resmi atau santai) dibandingkan lainnya. Contoh: ayah lebih kolokial daripada bapak Makna salah satu kata lebih bersifat kedaerahan dibandingkan lainnya Contoh: gue, kula, beta lebih bersifat kedaerahan daripada saya Salah satu kata sinonim merupakan kosakata bahasa anak-anak. Contoh: pipis dan buang air kecil
b. Antonim Antonim adalah ungkapan yang mempunyai makna bertentangan atau kebalikan. 1) Antonim kembar Jika satu disangkal, pasti muncul yang lain. Contoh: mati >< hidup, laki-laki >< perempuan 2) Antonim relasional Kata yang satu merupakan syarat yang lain. Contoh: pembeli >< penjual, guru >< murid
[email protected]
3) Antonim bertingkat (gradabel) Antonim bertingkat berupa kata-kata sifat. Contoh: panas >< dingin, panjang >< pendek 4) Antonim majemuk Jika salah satu disangkal, muncul sekelompok kata yang lain. Contoh: senin >< selasa, rabu, kamis,...... 5. Antonim hierarkis Jika salah satu disangkal, muncul sekelompok kata lain yang bertingkat. Contoh: mm >< cm, dm, m, dan seterusnya. 2. Homonim Homonim adalah ungkapan yang bentuknya sama tetapi mempunyai makna yang berbeda. Homonim mencakup homofon dan homograf. Contoh: bisa ‘mampu’ dan bisa ‘racun a. Homofon Merupakan dua kata yang bunyinya sama, tetapi berbeda tulisan, ejaan dan makna. Contoh: sanksi ‘hukuman’ dan sangsi ‘ragu-ragu’ b. Homograf Merupakan dua kata yang menunjukkan kesamaan bunyi dan ejaan tetapi beda makna. Contoh: tahu ‘mengerti’ dan tahu ‘makanan’
3. Polisemi Polisemi merupakan kata yang memiliki makna atau penafsiran lebih dari satu. Contoh: Kata kepala memiliki beberapa makna, yaitu: ‘bagian tubuh dari leher ke atas’ ‘bagian depan atau atas sesuatu yang dianggap penting’ (contohnya: kepala surat), ‘pemimpin’ (contohnya: kepala sekolah) 4. Hiponim Hiponim adalah hubungan makna antara yang lebih kecil dan yang lebih besar atau antara yang bersifat khusus dan yang bersifat umum. Contoh: hubungan antara mawar, melati, anggrek, kamboja, dan bunga Mawar, melati, anggrek, kamboja merupakan hiponim dari bunga.
D. PERGESERAN MAKNA Faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran atau perubahan makna adalah perkembangan ilmu, teknologi, budaya dan sebagainya. 1. Perubahan Makna Meluas Kata-kata saudara, ibu, bapak, adik, kakak, pada awalnya hanya mengacu pada orang yang memiliki hubungan darah, tetapi sekarang digunakan dalam sapaan untuk umum. 2. Perubahan Makna Menyempit Kata sarjana pada awalnya bermakna ‘orang pandai atau cendekiawan’, sekarang sarjana bermakna ‘ orang yang telah lulus dari perguruan tinggi’.
[email protected]
79
3. Amelioratif atau Perubahan Makna Membaik Kata yang semula mempunyai makna buruk berubah menjadi baik. Contoh: tuna netra lebih baik daripada buta. 4. Peyoratif atau Perubahan Makna Memburuk Perubahan makna yang mengakibatkan sebuah ungkapan yang tidak baik atau kasar. Contoh: gerombolan pada awalnya bermakna ‘orangorang yang berkelompok atau bergerombol’, sekarang gerombolan bermakna ‘pengacau’ 5. Sinestesia Perubahan makna yang terjadi karena pertukaran tanggapan dua indera yang berbeda. Contoh: Kata-katanya manis, membuatku percaya padanya. Kata manis merupakan tanggapan indera pengecap tetapi dalam kalimat tersebut digunakan untuk tanggapan indera pendengar. 6. Perubahan total Perubahan total adalah perubahan makna yang menyimpang jauh atau berbeda sama sekali dengan makna semula. Contoh: Kata canggih pada awalnya bermakna ‘cerewet’, sekarang bermakna ‘modern’, ‘rumit’, atau ‘pelik’. Kata ceramah pada awalnya bermakna ‘cerewet’ atau ‘banyak cakap’, sekarang bermakna ‘pidato’
80
6
Majas
A. PENGERTIAN Majas disebut juga bahasa kias atau gaya bahasa, yaitu penyimpangan dari bahasa yang biasa, yang digunakan untuk meningkatkan efek dan menimbulkan konotasi tertentu.
B. JENIS-JENIS MAJAS 1. Majas Pertentangan Majas yang mengandung pertentangan antara yang dinyatakan dengan yang sesungguhnya. a. Hiperbola Pernyataan yang membesar-besarkan suatu peristiwa. Contoh: Ia terkejut setengah mati mendengar sahabatnya mengalami kecelakaan. b. Litotes Digunakan untuk memperhalus atau mengecilkan suatu peristiwa atau kenyataan. Contoh: Datanglah ke gubug kami. c. Ironi Majas yang menggunakan kata yang bertentangan dengan peristiwa sesungguhnya dengan maksud menyindir secara halus.
[email protected]
Contoh: Rajin sekali engkau, Nak. Di rumah, engkau hanya makan dan tidur-tiduran. d. Oksimoron Majas yang menyatakan sesuatu melalui dua pernyataan yang bertentangan.Contoh: Yang tetap dalam hidup ini adalah perubahan. e. Paradoks Gaya bahasa yang menggunakan hal-hal yang bertentangan dengan pendapat umum, tetapi bisa saja mengandung kebenaran. Contoh: Hatinya terasa sepi, tinggal di kota yang ramai ini. f. Antitesis Antitesis bersifat mempertentangkan, bukan memperbandingkan.Contoh: Tua ataupun muda, warga wajib mengikuti kerja bakti. g. Kontradiksi Gaya bahasa yang menggunakan kata-kata yang menentang pernyataan. Contoh: Tak seorang pun datang kecuali engkau. 2. Majas Perbandingan Majas yang membandingkan antara sesuatu yang akan dinyatakan dengan sesuatu yang lain. a. Personifikasi Dalam majas ini, benda-benda mati dibuat seolah memiliki sifat seperti manusia. Contoh: Mata pisau itu tak berkedip menatapmu.
b. Metafora Majas yang menyatakan sesuatu sebagai hal yang sebanding degan hal lain yang sesungguhnya tidak sama. Contoh: Dia baru bangun ketika raja siang telah bersinar cerah. Seluruh harta bendanya habis dilalap jago merah. c. Perumpamaan Majas yang memperbandingkan dua hal yang pada hakikatnya berbeda tetapi dianggap sama, menggunakan kata seperti, bagai, laksana, bagaikan, seumpama, semisal. Contoh: Kakak beradik itu tak pernah rukun bagai anjing dengan kucing. d. Alegori Alegori merupakan bentuk metafora yang diperpanjang. Contoh: Hati-hatilah kamu dalam mendayung bahtera rumah tangga, mengarungi lautan kehidupan yang penuh dengan badai dan gelombang. 3. Majas Pertautan Majas yang menautkan atau menghubungkan antara sesuatu dengan sesuatu yang lain. a. Metonimia Majas metonimia memakai nama ciri yang ditautkan dengan mana orang, barang, atau hal lain sebagai penggantinya. Contoh: Ia naik Garuda ke Jakarta. (Garuda merupakan nama pesawat)
[email protected]
81
b. Sinekdok Sinekdok ada yang pars pro toto merupakan penyebutan sebagian untuk menyatakan keseluruhan, ada juga totem pro parte merupakan penyebutan seluruhnya untuk menyatakan sebagian. Contoh: Puluhan ekor ayam mati karena flu burung. (pars pro toto) Indonesia berhasil merebut juara I Olimpiade Fisika. (totem pro parte) c. Eufemisme Eufemisme merupakan pemakaian ungkapan agar peryataan menjadi lebih halus. Contoh: Ali adalah anak orang yang tidak mampu. d. Alusio Majas yang merujuk pada tokoh atau peristiwa yang sudah diketahui bersama. Contoh: Sekarang, banyak Edy Tansil disini. e. Elipsis Merupakan majas yang menghilangkan salah satu unsur penting dalam kalimat lengkap. Contoh: Doni dan Tata ke Singapura. (penghilangan unsur predikat: pergi) f. Inversi Inversi adalah majas yang di dalamnya terdapat pengubahan susunan kalimat. Contoh: Malam ini sepi à Sepi malam ini S P P S
82
4. Majas Perulangan a. Aliterasi Majas yang mempunyai bunyi yang sama. Contoh: Lelaki tua putra Madura Dara damba daku, datang dari danau b. Repetisi Majas yang mengulang kata-kata sebagai penegasan yang dalam kalimat yang sama. Contoh: Terima kasih pujaanku, terima kasih pahlawanku, terima kasih bunga bangsaku. c. Paralelisme Paralelisme merupakan majas yang mengulang kata-kata yang ditulis dalam baris berbeda. Contoh: Tiang tanpa akhir tanpa apa di atasnya Tiang tanpa topang apa di atasku Tiang tanpa akhir tanda dukaku Tiang tanpa siang tanpa malam tanpa waktu d. Kiasmus Kiasmus adalah majas yang berisi pengulangan dan merupakan inversi.Contoh: Banyak orang pintar yang mengaku dirinya bodoh dan orang bodoh yang mengaku dirinya pintar. e. Antanaklasis
[email protected]
7
Reduplikasi
Reduplikasi atau proses pengulangan merupakan peristiwa pembentukan kata dengan jalan mengulang bentuk dasar, baik seluruhnya maupun sebagian.
A. JENIS PENGULANGAN 1. Pengulangan Seluruh Pengulangan seluruh disebut juga dwilingga, pengulangan yang tanpa pembubuhan imbuhan dan tanpa perubahan fonem. Contoh: rumah-rumah, kerusakan-kerusakan 2. Pengulangan Sebagian Pengulangan sebagian adalah pengulangan ben-tuk dasar secara sebagian berupa perubahan fonem, biasa disebut juga dwipurna. Contoh: terguling terguling-guling 3. Pengulangan yang Berkombinasi dengan Pembubuhan Imbuhan (Afiks) Pengulangan bentuk dasar dengan penambahan imbuhan secara bersama-sama atau serentak dan bersama-sama pula mendukung satu arti. Contoh: jauh + se- (pengulangan) –nya sejauhjauhnya
4. Pengulangan dengan Perubahan Fonem Pengulangan yang berubah bunyi. Perubahan bunyi tersebut ada yang terjadi pada vokal atau pada konsonan. Contoh: Perubahan fonem balik bolak-balik vokal serba serba-serbi
}
lauk lauk-pauk ramah ramah-tamah
}
Perubahan fonem konsonan
B. MAKNA PENGULANGAN Makna reduplikasi sangat beragam, antara lain: 1. ‘banyak’. ‘bermacam-macam’ buah-buahan, lauk-pauk, sayur-mayur 2. ‘saling’ tolong-menolong, pandang-pandang-an, bersalam-salaman 3. ‘menyerupai’, ‘tiruan’ rumah-rumahan, kuda-kudaan, langit-langit 4. ‘tindakan yang dilakukan berulang-ulang’ berpindah-pindah, tertawa-tawa. 5. ‘intensitas, kualitas’ kuat-kuat, keraskeras, dalam-dalam 6. ‘melemahkan sesuatu yang disebut pada kata dasar, ‘agak’ kekanak-kanakan 7. ‘keremehan’ dia-dia, mereka-mereka
[email protected]
83
8
2. Membaca Ekstensif Membaca yang dilakukan pada teks dalam jumlah sebanyak-banyaknya tetapi dengan waktu yang sesingkat-singkatnya.
Membaca
Membaca adalah melihat atau memahami isi dari apa yang tertulis (dengan lisan atau dalam hati).
A. JENIS-JENIS MEMBACA Dilihat dari terdengar atau tidaknya suara: 1. Membaca Nyaring Membaca dengan mengeluarkan suara atau membaca yang dilakukan secara lisan seperti membaca deklamasi puisi, pidato, berita. 2. Membaca dalam Hati Disebut juga dengan silent reading, yaitu membaca tanpa mengeluarkan suara dan hanya menggunakan aktifitas visual atau penglihatan. Membaca dalam hati biasanya dilakukan untuk memahami isi bacaan dengan cepat dan baik, seperti membaca buku pelajaran, surat kabar. Dilihat dari tujuannya, membaca dibagi menjadi membaca intensif dan membaca ekstensif. 1. Membaca Intensif Membaca yang dilakukan dengan seksama terhadap rincian-rincian suatu teks atau bacaan.
84
Tujuan membaca untuk memperoleh gambaran umum dan hal-hal tertentu dari teks. Membaca ekstensif meliputi membaca skimming dan membaca scanning. Membaca skimming adalah suatu keterampilan membaca yang diatur secara sistematis untuk mendapatkan hasil yang efisien, seperti mengenali topik bacaan, mengetahui pendapat orang, mendapatkan bagian penting yang diperlukan tanpa membaca seluruhnya, mengetahui urutan ide pokok. Membaca scanning adalah suatu teknik membaca untuk mendapatkan suatu informasi tanpa membaca yang lain-lain. Misalnya mencari nomor telepon, mencari kata dalam kamus, angka statistik Menghitung kecepatan efektif membaca menggunakan rumus berikut Jumlah kata dalam teks % pemahaman = ... kpm Waktu baca per menit dengan kpm = kata per menit
[email protected]
B. MEMBACA TABEL, DIAGRAM, GRAFIK, DAN DENAH
9
Tabel, diagram, grafik, dan denah merupakan alat bantu visual yang menarik dan efektif untuk menunjukkan fakta dengan jelas. 1. Tabel Tabel adalah daftar berisi informasi, katakata dan bilangan yang tersusun, urut ke bawah dengan garis pembatas sehingga dapat mudah disimak. Tabel juga alat pembantu untuk perangkuman gagasan-gagasan tertentu. Pokok tabel dapat diketahui dari judul. 2. Diagram Diagram adalah gambaran (sketsa) untuk menerangkan sesuatu. Bentuk diagram dibedakan menjadi diagram batang dan diagram lingkaran. Diagram batang berbentuk persegi panjang dan dilengkapi dengan skala. Diagram lingkaran menyatakan suatu peristiwa dalam bentuk lingkaran (360o) yang dipotong-potong menjadi segmen. 3. Grafik Grafik adalah lukisan pasang surut suatu keadaan dengan garis atau gambar (tentang turun naiknya hasil, statistik, dan sebagainya). 4. Denah Denah merupakan gambar yang menyatakan letak kota, jalan, dan sebagainya.
Surat Menyurat
Surat-menyurat merupakan suatu bentuk komunikasi tertulis yang dilakukan dengan perantaraan surat. Adanya keterbatasan tempat, waktu, tenaga, dan biaya menjadikan surat dianggap lebih efisien, efektif, praktis, dan ekonomis.
A. PENGGOLONGAN SURAT 1. Menurut isi dan pembuatannya, surat dibedakan menjadi surat bisnis, surat dinas, dan surat pribadi. a. Surat bisnis adalah surat yang berkaitan langsung dengan kegiatan bisnis, contohnya surat permintaan dan penawaran, surat pesanan, surat tagihan. b. Surat dinas adalah surat yang berkaitan dengan kegiatan umum, seperti pengumum-an, pemberitahuan, surat tugas, dan surat keterangan. c. Surat pribadi dibagi menjadi dua jenis, yaitu surat pribadi yang bersifat resmi (seperti surat lamaran, surat izin tidak masuk kerja, dan surat permohonan) serta surat pribadi yang bersifat tidak resmi (seperti surat kepada orang tua, sahabat, dan sebagainya).
[email protected]
85
2. Menurut maksud dan tujuan penulisannya, surat dibagi menjadi berikut. a. Surat pemberitahuan, yaitu surat yang dibuat untuk memberitahukan sesuatu. b. Surat keputusan, yaitu surat yang dibuat untuk maksud memutuskan sesuatu. c. Surat keterangan, yaitu surat yang dibuat untuk maksud menerangkan sesuatu. d. Surat tugas, yaitu surat yang dibuat untuk menugaskan seseorang melakukan pekerjaan tertentu. e. Surat permintaan penawaran, yaitu surat yang dibuat untuk maksud meminta penawaran suatu produk atau jasa. f. Surat penawaran, yaitu surat yang dibuat untuk menawarkan suatu produk atau jasa. g. Surat pesanan, yaitu surat yang dibuat untuk memesan suatu produk atau jasa.
B. KRITERIA SURAT YANG BAIK 1. 2. 3. 4. 5.
Pemilihan Bentuk Surat Cara Penulisan Bagian-bagian Surat Bahasa Surat Penampilan Surat Efektivitas dan Efisiensi Surat
5. Hal surat 6. Salam Pembuka 7. Isi Surat a. Alinea pembuka b. Alinea inti c. Alinea penutup 8. Salam Penutup 9. Nama Organisasi 10. Tanda Tangan dan Nama Terang 11. Jabatan Penandatangan Surat a. Lampiran b. Tembusan surat c. Inisial
D. BENTUK SURAT 1. Bentuk Lurus
a d e
f
g h i j k
C. BAGIAN-BAGIAN SURAT 1. 2. 3. 4.
86
Kepala Surat/Kop Surat Nomor Surat Tanggal Surat Alamat Surat
c
b
l m n
[email protected]
2. Bentuk Setengah Lurus a
c
b
d
10
Menulis
e
f
g h i j k l m n
Keterangan: a. Kepala surat/kop surat b. Nomor surat c. Tanggal surat d. Alamat surat e. Hal surat f. Salam pembuka g. Isi surat h. Salam penutup i. Nama organisasi j. Tanda tangan dan nama terang k. Jabatan penandatangan surat l. Tembusan surat m. Lampiran n. Inisial
A. MENULIS RESENSI Resensi berasal dari bahasa Belanda recensie atau dari bahasa Latin recenseo yang berrati ulasan atau uraian tentang buku, film, drama, teater, maupun kaset. Resensi bersifat informatif mengenai pertimbangan mutu, baik atau buruk sebuah buku. Resensi bertujuan memberikan pertimbangan atau penilaian tentang sebuah buku kepada pembaca, sehingga pembaca dapat menentukan penting dan tidaknya buku tersebut. Resensi buku juga dapat membantu penerbit atau pengarang untuk memperkenalkan buku yang baru diterbitkan. 1. Bagian-bagian Resensi a. Identitas buku, meliputi judul, nama pengarang, nama penerbit, tempat dan tahun terbit, cetakan, serta tebal buku. b. Macam atau jenis buku c. Keunggulan buku Beberapa faktor yang dapat menjadi kriteria penilaian keunggulan buku adalah: 1) organisasi buku, meliputi kepaduan, kejelasan, dan perkembangan yang logis dari sebuah buku.
[email protected]
87
2) isi buku, sebuah buku dikatakan berbobot jika organisasi dan tema terangkai padu, baik, dan benar. 3) bahasa, bahasa dapat dilihat dari segi struktur kalimat, hubungan antarkalimat, dan diksi atau pilihan kata. d. Kelemahan buku e. Nilai buku 2. a. b. c.
Bentuk-bentuk Resensi Buku Meringkas d. Membandingkan Menjabarkan e. Memberi penekanan Menganalisis
B. KARYA TULIS Karya tulis adalah laporan berdasarkan penelitian ilmiah. Penelitian ilmiah merupakan suatu kegiatan untuk mengumpulkan data, menganalisis data, dan menyajikan data yang dilakukan secara sistematis dan objektif untuk memecahkan masalah. Bagian-bagian karya tulis: 1. Pelengkap pendahuluan Mencakup halaman kulit muka, halaman judul, halaman pengesahan, halaman persembahan dan motto, kata pengantar, daftar isi, dan daftar tabel dan gambar. 2. Isi karangan a. Pendahuluan Pendahuluan memuat hal-hal berikut. Uraian tentang topik yang dikaji, baik latar belakang maupun sejarah masalah yang timbul. Alasan dipilihnya topik.
88
Uraian tentang arti penting masalah yang diugkap dan mengapa harus dipecahkan. Ruang lingkup batas penyusunan karya tulis. Uraian mengenai pandangan hidup da-lam mengkaji masalah yang muncul. Kerangka teoritis untuk membahas permasalahan. Alasan mengapa penulis menyusun karya tulis. b. Tubuh karangan Tubuh karangan memuat pembahasan masalah-masalah yang muncul. c Penutup 3. Pelengkap penutup
C. BERITA Berita adalah laporan peristiwa atau pendapat yang aktual, menarik, penting, serta cermat dalam fakta. Berita dapat disajikan secara lisan dan tulisan. Berita biasanya disiarkan melalui media elektronik, seperti televisi dan radio, serta media cetak seperti koran dan majalah. 1. Syarat Berita Berita harus memenuhi beberapa persyaratan, antara lain: berlandaskan fakta, aktual, menarik, objektif, lengkap, sistematis, dan dapat dipahami. 2. Pokok-pokok Berita Pokok-pokok dalam berita meliputi: a. when, kapan berita itu terjadi b. where, di mana berita itu terjadi
[email protected]
c. who, siapa pelaku yang diberitakan (orang, lembaga, organisasi, negara) d. what, apa yang diberitakan (tema atau topik berita yang disampaikan) e. why, mengapa berita itu terjadi f. how, bagaimana proses peristiwa itu terjadi 3. Fakta dan Opini Fakta adalah hal, keadaan, atau peristiwa yang benar-benar terjadi atau ada, sedangkan opini atau pendapat merupakan perkiraan, pikiran, atau anggapan tentang suatu hal (seperti orang atau peristiwa). Pendapat atau opini berupa gagasan, pendapat, dan harapan. Setiap orang akan memiliki kesamaan dalam pengamatan suatu fakta, sebaliknya pendapat atau opini orang mengenai suatu hal dapat berbedabeda. Perbedaan ini tergantung pada sudut pandang dan latar belakang yang dimiliki.
D. BIOGRAFI Biografi berasal dari bahasa Yunani biographia, bio berarti ‘hidup’ dan graphein berarti ‘menulis’. Dengan demikian, biografi berarti ‘tulisan tentang hidup’. Biografi adalah tulisan tentang riwayat kehidupan seseorang. Gaya penceritaan biografi dapat berupa pemaparan biasa tentang seluruh kehidupan secara utuh (dari lahir hingga wafat) atau dapat juga ditulis dengan gaya sastra yang menarik.
11
Iklan, Pengumuman, dan Poster
A. IKLAN Iklan mengandung dua pengertian, yaitu: a. berita pesanan untuk mendorong, membujuk atau memberikan persuasi kepada khalayak ramai agar tertarik pada barang atau jasa yang ditawarkan, b. pemberitahuan kepada khalayak mengenai barang atau jasa yang dijual, dipasang di dalam media massa atau tempat-tempat umum. 1. a. b. c. d.
Syarat-syarat iklan Harus objektif dan jujur. Jelas dan mudah dipahami. Tidak menyinggung pihak lain Menarik perhatian orang banyak
Bahasa yang digunakan dalam iklan memiliki kriteria berikut. a. Menggunakan pilihan kata yang tepat, menarik, logis, dan sopan. b. Ungkapan atau majas yang digunakan memikat dan memiliki daya sugesti bagi khalayak. c. Bahasa disusun untuk menonjolkan informasi yang dipentingkan. d. Teks iklan harus menuju sasaran.
[email protected]
89
3. Jenis-jenis iklan a. Iklan pemberitahuan atau pengumuman, yaitu iklan yang bertujuan untuk memberitahukan sesuatu kepada khalayak. Contoh: iklan keluarga, yaitu iklan yang berisi berita keluarga, misalnya kelahiran, ulang tahun, perkawinan, kematian, dan sebagainya. b. Iklan undangan, iklan yang berisi ajakan atau imbauan untuk mendatangi suatu acara atau pertemuan. c. Iklan layanan masyarakat, yaitu iklan yang bertujuan memberikan penerangan atau penjelasan kepada masyarakat. Contoh: iklan keluarga berencana dan iklan bahaya narkotika. d. Iklan permintaan, yaitu iklan yang berisi permintaan sesuatu, seperti lowongan pekerjaan. e. Iklan penawaran, yaitu iklan yang bertujuan menawarkan suatu produk. f. Iklan baris, yaitu iklan kecil (singkat) berisi penawaran atau informasi tentang sesuatu yang terdiri atas beberapa baris saja. Iklan baris disebut juga iklan mini. Ciri-ciri: menggunakan bahasa yang singkat, padat, dan tepat, menggunakan bahasa yang memikat dan memiliki daya sugesti, menggunakan kata konotasi positif, isi iklan baris bersifat objektif, jujur, singkat, jelas, menarik perhatian, dan tidak menyinggung golongan atau produk lain. g. Iklan artikel, yaitu iklan yang berisi informasi atau penawaran panjang yang diawali dengan perkenalan, isi, keunggulan, dan penutup.
90
B. POSTER Poster adalah pengumuman berbentuk gambar atau tulisan yang ditempelkan di dinding, tembok, atau tempat-tempat umum yang strategis agar mudah diketahui banyak orang. 1. Jenis poster Ditinjau dari keperluannya, poster dibedakan menjadi poster pendidikan, poster penerangan, poster kegiatan keilmiahan, poster niaga, poster hiburan atau pertunjukan, dan poster semboyan suatu daerah. Tujuan poster adalah menarik perhatian khalayak untuk berpartisipasi memenuhi himbauan sesuatu yang diposterkan. 2. Hal-hal yang Harus Diperhatikan dalam Poster a. Isi poster Segera menarik perhatian khalayak Singkat, padat, dan jelas Tidak menyinggung perasaan orang lain Tidak membosankan b. Bahasa poster Informatif, artinya dapat segera membangkitkan rasa ingin tahu, rasa ingin mengerti sesuatu hal itu. Komunikatif, artinya kalimatnya singkat, jelas, mudah dipahami, dan tidak banyak memberikan tafsiran ganda. Persuasi, artinya dapat segera membangkitkan rasa tertarik ingin memiliki dan berbuat sesuatu yang diberitahukan.
[email protected]
Langsung menuju sasaran yang hendak dicapai atau yang hendak dijangkau. Dapat disertai gambar, lukisan, sketsa, yang dapat mendukung bunyi poster atau ada persamaan tema antara kalimat dan variasi gambar.
PERBEDAAN IKLAN DAN POSTER Iklan Mementingkan susunan kata atau kalimat Dipasang di media cetak atau elektronik
Poster Mementingkan gambar Dipasang di tepi jalan, dekat pasar, pusat perbelanjaan, atau dekat simpang empat jalan
C. PENGUMUMAN Pengumuman merupakan bentuk penyampaian suatu informasi atau pemberitahuan kepada khalayak. Cara penyampaiannya bisa berbentuk surat dan bisa pula berbentuk iklan. Surat pengumuman biasanya ditandai oleh pernyataan seperti berikut. Dalam rangka…, dengan ini kami umumkan bahwa … Berkenaan dengan surat…dengan ini kami umumkan bahwa…
12
Jenis Sastra
Jenis sastra adalah suatu hasil klasifikasi terhadap bentuk dan jenis isi sastra yang terdapat dalam realitas. Pengklasifikasian yang dilakukan terhadap karya sastra dengan menjadikannya ke dalam beberapa jenis biasanya didasarkan pada kriteria tertentu.
A. PEMBAGIAN JENIS SASTRA 1. Naratif Jenis sastra yang bersifat naratif adalah semua teks yang isinya tidak bersifat dialog dan merupakan suatu kisah sejarah atau sebuah deretan peristiwa. a. Roman Secara umum, roman tidak jauh berbeda dengan novel. Perbedaannya adalah jika novel hanya menceritakan bagian-bagian tertentu atau bagian yang paling mengubah kehidupan dari sang tokoh, roman menceritakan kisah kehidupan sang tokoh secara utuh, semenjak lahir sampai meninggal. b. Novel Karya sastra tentang kehidupan tokoh dan menonjolkan watak setiap pelaku. Ciri-ciri: 1) Menceritakan sebagian kehidupan yang luar biasa.
[email protected]
91
2) Di dalamnya mengandung konflik yang mengubah nasib pelakunya. 3) Mempunyai beberapa alur cerita. 4) Perwatakan dan penokohan disajikan secara mendalam. Novel mempunyai beberapa unsur intrinsik yang membangun cerita, yaitu: 1) Tema, merupakan gagasan pokok. 2) Sudut pandang, cara pengarang menampilkan tokoh di dalam novel. 3) Perwatakan atau penokohan, pemberian sifat pada seorang tokoh. 4) Latar, merupakan gambaran tempat, waktu, dan peristiwa dalam novel. 5) Alur, yaitu jalinan atau rangkaian peristiwa dari awal sampai tahap akhir cerita. Alur dibedakan menjadi alur maju, alur mundur, dan alur gabungan. Alur maju, dimulai dari tahap perkenalan, tahap masalah, penyelesaian. Alur mundur, dimulai tahap penyelesaian, diikuti tahap-tahap peristiwa yang mendahuluinya. Alur gabungan, diawali dengan puncak ketegangan, dilanjutkan dengan perkenalan, dan diakhiri dengan penyelesaian.
d. Cerpen Cerpen merupakan karangan fiktif yang menceritakan sebagian kehidupan seseorang atau kehidupan manusia yang diceritakan secara ringkas. Unsur intrinsik yang terdapat dalam cerpen adalah tema, sudut pandang, perwatakan, latar atau setting, dan alur. e. Cerita anak asli dan terjemahan f. Dongeng Dongeng merupakan salah satu bentuk karya sastra lama yang berjenis prosa. Dongeng juga merupakan cerita rekaan, khayal, atau fiksi. Unsur-unsur dongeng: tokoh, watak tokoh, alur, latar, tema, dan amanat. Perbedaan antara dongeng dan cerpen atau novel adalah tingkat rekaannya. Oleh karenanya, dongeng mempunyai daya tarik tersendiri bagi anak-anak. Dongeng mempunyai ciri-ciri berikut. 1) Alur sederhana 2) Singkat 3) Tokoh tidak diuraikan secara rinci 4) Penceritaan lisan 5) Pesan dan tema ditulis dalam cerita 6) Pendahuluan singkat dan langsung
c. Novelet Novelet adalah bentuk prosa atau cerita naratif yang lebih panjang dan lebih kompleks dari cerita pendek tetapi tidak sepanjang novel.
2. Drama Teks-teks drama adalah semua teks yang bersifat dialog dan isinya membentangkan sebuah alur. Drama merupakan proyeksi konflik kehidupan manusia di dunia nyata, yang disajikan di
92
[email protected]
atas pentas dalam bentuk dialog dan gerakan. Berdasarkan pengertian drama, ciri khas drama adalah dialog. Dalam teks naratif dan puisi, dialog tidak begitu menonjol. Jenis-jenis drama 1) Berdasarkan bentuk sastra cakapannya Drama puisi, yaitu drama yang sebagian besar cakapannya disusun dalam bentuk puisi atau menggunakan unsur-unsur puisi. Drama prosa, yaitu drama yang cakapannya disusun dalam bentuk prosa. 2) Berdasarkan sajian isinya Tragedi (drama duka), yaitu drama yang menampilkan tokoh yang sedih atau muram, yang terlibat dalam situasi gawat karena sesuatu yang tidak menguntungkan. Komedi (drama ria), yaitu drama ringan yang bersifat menghibur, walaupun selorohan di dalamnya dapat bersifat menyindir, dan yang berakhir dengan bahagia. Tragikomedi (drama dukaria), yaitu drama yang sebenarnya menggunakan alur dukacita tetapi berakhir dengan kebahagiaan. 3) Berdasarkan besarnya pengaruh unsur seni lainnya Opera/operet, yaitu drama yang menonjolkan seni suara atau musik. Sendratari, yaitu drama yang menonjolkan seni tarian tanpa dialog, diiringi musik. Tablo, yaitu drama yang dilakukan tanpa gerak atau tanpa dialog.
4) Berdasarkan kuantitas cakapannya Pantomim, yaitu drama tanpa kata-kata Minikata, yaitu drama yang menggunakan sedikit sekali kata-kata. Doalogmonolog, yaitu drama yang menggunakan banyak kata. 5) Bentuk-bentuk lain Drama absurd, yaitu drama yang sengaja mengabaikan atau melanggar konversi alur, penokohan, tematik. Drama baca, naskah drama yang hanya cocok untuk dibaca, bukan dipentaskan. Drama borjuis, drama yang bertema tentang kehidupan kaum bangsawan (muncul abad ke-18). Drama domestik, drama yang men-ceritakan kehidupan rakyat biasa. Drama duka, yaitu drama yang khusus menggambarkan kejatuhan atau keruntuhan tokoh utama Drama liturgis, yaitu drama yang pementasannya digabungkan dengan upacara kebaktian gereja (pada abad pertengahan). Drama satu babak, yaitu lakon yang terdiri dari satu babak, berpusat pada satu tema dengan sejumlah kecil pemeran gaya, latar, serta pengaluran yang ringkas. Drama rakyat, yaitu drama yang timbul dan berkembang sesuai dengan festival rakyat yang ada (terutama di pedesaan).
[email protected]
93
Unsur-unsur drama a) Naskah f) b) Sutradara g) c) Pemeran h) d) Panggung i) e) Bunyi (sound effect)
Cahaya Penonton Kostum Rias
3. Puisi Puisi adalah bentuk karya sastra imajinatif yang berisi ungkapan pikiran dan perasaan penyair berdasarkan pengalaman jiwanya yang memuat pesan dengan tafsiran arti yang relatif luas karena kadang dibuat dalam bahasa yang tidak lugas. a. Unsur-unsur Puisi 1) Tema, merupakan gagasan pokok yang akan diungkapkan penyair. 2) Diksi, merupakan pilihan kata yang digunakan penyair. Kata-kata yang digunakan dalam puisi bersifat konotatif atau memiliki kemungkinan makna lebih dari satu dan puitis yaitu mempunyai efek keindahan. 3) Rima, sering disebut juga sajak atau persamaan bunyi. 4) Gaya bahasa, merupakan unsur yang menjadikan puisi lebih hidup dan men-jelaskan gambaran angan. b. Jenis 1) Puisi lama Pantun Terdiri atas dua bagian, yaitu bagian sampiran dan isi. Salah satu keindahan bahasa dalam sebuah pantun ditandai oleh rima a - b - a - b.
94
Syarat-syarat pantun: satu bait terdiri atas empat baris, baris pertama dan kedua merupakan sampiran, sedangkan bait ketiga dan keempat merupakan isi, setiap baris terdiri atas 8 - 12 suku kata, rima akhir berpola a - b - a - b.
Contoh pantun: Asam pauh dari seberang Dimuat di dalam peti Badan jauh di rantau orang Kalau sakit siapa mengobati Berdasarkan isinya, pantun terdiri atas tiga jenis, yaitu sebagai berikut. Pantun anak-anak, terdiri atas pantun teka-teki dan pantun jenaka. Pantun remaja, terdiri atas pantun perkenalan, pantun berkasih-kasihan, dan pantun perpisahan. Pantun orang tua, terdiri atas pantun adat, pantun agama, dan pantun nasihat. Syair Ciri-ciri: setiap bait terdiri atas empat baris, setiap baris merupakan kalimat lengkap yang terdiri atas 8-12 suku kata dan 3-4 kata, memiliki pola sajak a-a-a-a, semua baris merupakan isi, rangkaian bait satu dengan bait berikutnya merupakan rangkaian cerita.
[email protected]
Contoh syair: Inilah gerangan suatu madah, mengarangkan syair terlalu mudah, membetuli jalan tempat berpindah, di sanalah itikad diperetuli sudah. Gurindam Gurindam berasal dari Tamil yang dibawa oleh orang-orang Hindu. Ciri-ciri: Terdiri atas dua baris Setiap baris terdiri atas 4-6 kata atau 1014 suku kata. Memiliki pola rima sempurna, yaitu a-a-a-a. Baris pertama merupakan sebab dan baris kedua adalah akibat. Gurindam berisi nasihat. Contoh gurindam: Kurang pikir, kurang siasat Tentu dirimu kelak tersesat 2) Puisi baru Puisi baru merupakan puisi yang muncul pada tahun 30-an. Puisi baru terbagi menjadi delapan, yaitu: Distikon (puisi dengan untaian 2 baris), Terzina (puisi dengan untaian 3 baris), Kuatren (puisi dengan untaian 4 baris), Kuin (puisi dengan untaian 5 baris), Sekstet (puisi dengan untaian 6 baris), Septima (puisi dengan untaian 7 baris), Oktaf (puisi dengan untaian 8 baris), Soneta (puisi dengan untaian 14 baris).
13
Kategori Kata
A. KATA KERJA (VERBA) Kata kerja atau verba merupakan kata yang berfungsi sebagai predikat atau sebagai inti predikat dalam kalimat. Verba mempunyai makna ‘perbuatan (aksi), proses, atau keadaan yang bukan sifat dan bukan kualitas’. Ciri-ciri Kata Kerja a. Verba tidak dapat diberi prefiks ter- yang berarti ‘paling’. Contohnya,verba mati dan suka tidak dapat diubah menjadi termati, tersuka. b. Pada umumnya, verba tidak dapat bergabung dengan kata-kata yang menyatakan makna kesangatan. Contohnya, tidak ada bentuk sangat makan, sangat tidur, sangat pergi.
B. KATA BENDA (NOMINA) Kata benda atau nomina adalah kata yang mengacu pada manusia, binatang, benda, dan konsep atau pengertian. Ciri-ciri kata benda: a. Dalam kalimat yang predikatnya kata kerja, kata benda cenderung menduduki fungsi subjek, objek atau pelengkap. Misalnya, kata pekerjaan dalam kalimat Ayah mencarikan saya pekerjaan adalah kata benda.
[email protected]
95
b. Kata benda tidak dapat diingkarkan dengan kata tidak. Kata pengingkarnya adalah kata bukan. Contoh, untuk mengingkarkan kalimat Ayah saya guru harus dipakai kata bukan: Ayah saya bukan guru. c. Kata benda umumnya dapat diikuti oleh kata sifat, baik secara langsung maupun dengan kata penghubung yang. Misalnya, kata buku merupakan kata benda karena dapat bergabung menjadi buku baru atau buku yang baru.
C. KATA SIFAT (ADJEKTIVA) Kata sifat disebut juga adjektiva, yaitu kata yang digunakan untuk menyatakan sifat atau keadaan orang, benda, atau binatang. 1. Ciri-ciri Kata Sifat a. Kata sifat dapat diberi keterangan pembanding lebih dan paling Contoh: lebih bahagia, paling kecil b. Kata sifat dapat diberi keterangan penguat sangat, sekali, benar, terlalu Contoh: sangat jauh, kecil sekali, terlalu panjang c. Kata sifat dapat diingkari dengan tidak. Contohnya: tidak jauh, tidak cantik d. Kata sifat dapat diulang dengan se–nya. Contoh: setinggi-tingginya, sedekat-dekatnya e. Pada kata tertentu berakhir dengan –er, -(w) i, -iah, -if, -al ,dan -ikan. Contoh: duniawi, alamiah, progresif
96
2. Jenis-jenis Kata Sifat a. Kata sifat bertaraf Kata sifat bertaraf terdiri atas kata sifat pemeri sifat, kata sifat ukuran, warna, waktu, jarak, sikap batin, cerapan. 1) Kata sifat pemberi sifat Kata sifat pemeri sifat memerikan kualitas atau intensitas fisik dan mental, seperti lingkungan nyaman, rumah bersih, pasangan serasi, sungai dangkal. 2) Kata sifat ukuran Kata sifat ukuran mengacu pada kualitas yang dapat diukur secara kuantitatif, seperti rumah kecil, menara tinggi, badan besar, kursi panjang. 3) Kata sifat warna Kata sifat warna mengacu pada warna sesuatu, seperti baju merah, noda hitam, sepatu putih, langit biru, dan sebagainya. Kata sifat warna dapat diberi pewatas (misalnya muda, tua, dan semu), seperti merah muda berarti ‘merah agak pucat’, ‘merah yang kurang terang’; merah tua berarti merah kehitam-hitaman’, ‘merah yang sangat merah’; semu merah yang berarti ‘agak merah’. Nama warna juga dapat berupa gabungan dua warna, dan unsur keduanya diulang, seperti cokelat kehitam-hitaman, biru kehijau-hijauan. 4) Kata sifat waktu Kata sifat waktu mengacu pada proses, perbuatan atau keadaan dan berlang-
[email protected]
sungnya sesuatu, seperti lama, segera, sering, cepat, larut, mendadak, dan singkat. 5) Kata sifat jarak Kata sifat jarak mengacu pada ruang antara dua benda atau tempat, seperti rumah yang jauh, jarak dekat, rambutnya jarang, sahabat karib, pikiran sempit. 6) Kata sifat sikap batin Kata sifat sikap batin bertalian merujuk pada suasana hati atau perasaan, misalnya bahagia, bangga, ngeri, rindu, cemas, takut, sayang. 7) Kata sifat cerapan Kata sifat cerapan berhubungan dengan panca indera, yaitu penglihatan, pendengaran, penciuman, perabaan, dan cita rasa. Contoh: penglihatan: terang, suram, gemerlap pendengaran: bising, merdu, nyaring penciuman: harum, anyir, busuk, amis perabaan: halus, kasar, kesat, lembut, basah, lembap cita rasa: asam, enak, pahit, tawar b. Kata sifat tak bertaraf Kata kerja tak bertaraf menyebabkan kata benda acuannya berada di dalam atau di luar kelompok atau golongan tertentu. Kehadiran kata sifat itu tidak dapat bertaraf-taraf sehingga kata benda acuannya harus berada di dalam atau di luar kelompok itu, misalnya dunia gaib, jalan buntu, kisah abadi, makna ganda, istri sah, dan sebagainya.
D. KATA KETERANGAN (ADVERBIA) Kata keterangan atau adverbia adalah kata yang menjelaskan kata kerja, kata sifat, dan kata keterangan yang lain. Kata keterangan juga berfungsi menjelaskan fungsi fungsi predikat. Bentuk kata Keterangan: 1. Kata keterangan tunggal a. Kata keterangan tunggal berupa kata dasar, contohnya: hampir, segera, paling, saja. b. Kata keterangan tunggal berupa kata ber-afiks Kata keterangan tunggal kata berafiks diperoleh dari konfiks se-nya yang dilekatkan pada kata dasar. Contohnya: sebaiknya, sesungguhya.Selain itu, ada pula kata keterangan yang diperoleh dari awalan ter- contohnya: teramat, terlalu, terlampau. c. Kata keterangan tunggal berupa kata ulang Kata keterangan tunggal berupa kata ulang dapat diperoleh dari (1) pengulangan kata dasar, seperti diam-diam, tinggi-tinggi, (2) pengulangan kata dasar dan penambahan awalan se-, seperti sepandai-pandai, setinggi-tinggi, (3) pengulangan kata dasar dan penambah-an akhiran –an, seperti kecil-kecilan, mati-matian, (4) pengulangan kata dasar dengan konfiks se-nya, seperti setinggitingginya, sebanyak-banyaknya. 2. Kata keterangan gabungan Kata keterangan gabungan berupa kata keterangan gabungan yang berdampingan dan yang tidak berdampingan.
[email protected]
97
a. Kata keterangan berdampingan, contohnya: hampir selalu, lagi pula b. Kata keterangan tidak berdampingan, contohnya: hanya…saja, sangat…sekali
E. KATA GANTI (PRONOMINA) Kata ganti adalah kata yang dipakai untuk mengacu kepada kata benda lain. Kata ganti menduduki posisi sebagai subjek, objek dan mungkin sebagai predikat. Jenis kata ganti: 1. Kata ganti orang adalah kata ganti yang digunakan untuk mengacu atau menggantikan orang. Contohnya: Kata ganti orang Petama (yang berbicara)
Tunggal
Jamak
Saya, aku, daku, -ku, -ku
Kami, kita
Kedua (yang diajak berbicara)
Engkau, kamu, Anda, dikau, kau-, -mu
Kalian, kamu sekalian, Anda sekalian
Ketiga (yang dibicarakan)
Ia, dia, beliau, -nya,
mereka
2. Kata ganti tunjuk dipakai untuk mengacu kepada benda, tempat, atau hal. Contoh: ini (menunjuk benda) di sana (menunjuk tempat) begini (menunjuk hal) 3. Kata ganti penanya berfungsi menanyakan orang atau benda, yaitu berfungsi sebagai penanda pertanyaan. Contoh: apa, siapa, di mana, mengapa
98
F. KATA BILANGAN (NUMERALIA) Kata bilangan adalah kata yang dipakai untuk menghitung banyaknya orang, binatang, barang, dan konsep. Jenis kata bilangan: 1. Kata bilangan pokok atau utama Kata bilangan pokok adalah kata bilangan yang menjadi dasar atau sumber bilanganbilangan lain. Kata bilangan pokok bisa berupa kata dasar, kata berimbuhan, kata ulang, dan gabungan kata. Contoh: satu, ratusan, beribu-ribu, tiga ikat 2. Kata bilangan tingkat Kata bilangan tingkat berfungsi menyatakan urutan tempat beradanya sesuatu, digunakan di belakang kata benda. Kata bilangan utama dapat menjadi kata bilangan tingkat dengan menambahkan awalan ke-. Contoh: kedua, kesepuluh
H. KATA SAPAAN DAN KATA ACUAN 1. Kata Sapaan Kata sapaan atau kata penyapa (nomina sapaan) adalah kata yang dipakai sebagai kata ganti orang kedua (persona kedua) untuk menegur, mengajak bercakap-cakap, dan sebagainya. Huruf pertama kata sapaan ditulis menggunakan huruf kapital. Pada umumnya, kata sapaan berkaitan dengan istilah kekerabatan. Contohnya: Bapak, Ibu, Kakak, Adik, Saudara. Selain berkaitan dengan hubungan keker-
[email protected]
abatan, kata sapaan juga berkaitan dengan nama jabatan dan pangkat. Contohnya: dokter, profesor, dan lurah. Kata sapaan yang berdasarkan hubungan kekerabatan dan nama jabatan mempunyai bentuk yang lebih pendek dan singkat, seperti Pak, Bu, Dok, dan Prof. Dalam konteks tertentu, bentuk lengkap dan bentuk singkat dapat digunakan. Namun, dalam konteks yang lain, hanya salah satu yang dapat dipakai. Apabila nama diri mengikuti kata sapaan, kedua macam bentuk itu dapat dipakai. Contoh: Bapak Agung sekarang mengajar di mana? Pak Agung sekarang mengajar di mana? Profesor Darmiyati akan pergi ke mana? Prof. Darmiyati akan pergi ke mana? Jika kata sapaan tidak diikuti nama diri, bentuk singkat tidak dapat dipakai. Contoh: Apakah Pak sudah makan? Apakah Prof. hari ini bisa mengajar? Contoh kalimat tersebut adalah kalimat yang tidak berterima. Jika bentuk singkat akan dipakai tanpa nama diri, kalimat tersebut harus berakhir dengan sapaan.Contoh: Apa sudah makan, Pak? Apa hari ini bisa mengajar, Prof? 2. Kata Acuan Kata acuan merupakan kata yang digunakan untuk menggantikan kata ganti dalam komunikasi langsung.
Kata sapaan dan kata acuan memiliki kemiripan, yaitu keduanya sama-sama menggunakan kata benda. Namun, keduanya mempunyai fungsi yang berbeda. Contoh: Anak-anak, Bapak akan menceritakan pengalaman menarik. Ibu akan pergi, jaga adikmu baik-baik ya.
G. KATA TUGAS Kata tugas merupakan kata atau gabungan kata yang tugasnya semata-mata memungkinkan kata lain berperanan dalam kalimat. Kata tugas merupakan kelas kata yang tertutup sehingga tidak mudah terpengaruh oleh unsur bahasa asing. Kata tugas berupa preposisi (kata depan), konjungsi (kata sambung), interjeksi (kata seru), artikel (kata sandang, dan partikel.
14
Berbicara
A. DISKUSI Diskusi adalah sebuah interaksi komunikasi antara dua orang atau lebih/kelompok. Etika Memberikan Pendapat dalam Diskusi a. Menunjukkan solidaritas, partisipasi, dan suasana segar.
[email protected]
99
b. Memberikan usul, saran, dan pendapat kepada pihak lain. c. Mengajukan pertanyaan, keberatan, dan meminta dasar pendirian orang lain serta mengusulkan suatu kesimpulan. d. Tidak berprasangka buruk, tidak berperilaku ekstrim, dan tidak pasif. e. Mendengarkan semua informasi, menganalisis, dan membuat catatan khusus mengenai hal dimaksud.
B. WAWANCARA Wawancara adalah percakapan dengan maksudmaksud tertentu. 1. Jenis Wawancara a. Wawancara berstruktur Wawancara berstrukur adalah wawancara yang dilakukan dengan mengajukan beberapa pertanyaan secara sistematis dan pertanyaan yang diajukan telah disusun sebelumnya. b. Wawancara tidak berstruktur Wawancara tidak berstruktur adalah wawancara dengan mengajukan beberapa pertanyaan secara lebih luas dan leluasa tanpa terikat oleh susunan pertanyaan yang telah dipersiapkan sebelumnya. c. Wawancara secara terang-terangan Wawancara secara terang-terangan adalah wawancara yang dilakukan untuk memperoleh informasi secara leluasa dengan
100
baik dan benar dari lawan bicara, karena berawal dari keterbukaan dan keterusterangan bahwa peneliti menginginkan beberapa informasi dari responden. d. Wawancara dengan menempatkan informan sebagai jawatan. Jenis wawancara ini menempatkan informan atau responden sebagai co-researcher (pasangan atau sejawat) peneliti. Pada kesempatan ini, peneliti berterus terang mengungkapkan maksud dan tujuan penelitian, juga beberapa harapan yang diinginkan dari informan. Pada jenis wawancara ini, data dan informasi yang diperoleh sangat mempengaruhi kualitas hasil penelitian. 2. Hal-hal yang Harus Diperhatikan dalam Wawancara a. Jelaskan maksud dilakukannya survai ini sebelum memulai wawancara. b. Berikan penjelasan singkat atau pemahaman seputar topik yang dibahas. c. Sebelum mengakhiri wawancara, pastikan semua pertanyaan telah diajukan dan semua jawaban telah dicatat dengan rapi. d. Di akhir wawancara ucapkan terima kasih kepada responden. Untuk melaksanakan wawancara dengan baik, beberapa faktor yang harus diperhatikan yaitu: bagaimana pewawancara, apa isi wawancara, bagaimana situasi wawancara, dan bagaimana kesiapan responden.
[email protected]
Bahasa Inggris
1
always, often, usually, ever, seldom, rarely, never. Contoh: She never comes late to school. 5. Adverbs of quantity (kata keterangan jumlah) once, twice, … times (more than two), half. Contoh: Dika goes to the library four times a week.
Adverbs
Adverbs adalah kata yang ditambahkan setelah kata lain (selain kata benda dan kata ganti), yang berfungsi sebagai kata keterangan. Macam macam adverbs adalah sebagai berikut. 1. Adverbs of time (kata keterangan waktu) a. Definite time (waktu tertentu) today, tomorrow, yesterday, everyday, tonight, last…(week, month, etc.), next… (week, month, Sunday, etc.), in…(February, the afternoon, etc.) Contoh: She will come in January. b. Indefinite time (tak tentu) already, yet, recently, ever, never, before, after, usually, often, sometimes, soon, still. Contoh: The train will arrive soon. 2. Adverbs of place (kata keterangan tempat) at…, on…, anywhere, here, there, inside, in front of, in back, behind, around, hereby, hereto. Contoh: The girl isn’t here. 3. Adverbs of manner (kata keterangan cara) quickly, rudely, kindly. Contoh: He speaks rudely. 4. Adverbs of frequency (kata keterangan tingkat)
102
Catatan: Adverbs of manner terbentuk dari adjectives + –ly (contoh: quick+ –ly = quickly). Namun, ada pula adverb yang bentuknya sama dengan adjectives dan tidak boleh ditambah –ly setelah kata tersebut (fast, hard, high, low, late, long, early) Contoh: He can run fast. Contoh: Roni and Dini study at SMP 1. Their school has a nice library. The library is not so big, but it has a lot of books, newspaper, and magazines. The books are arranged according to a system. How are the books arranged in the library? They are arranged .... a. neatly c. mathematically b. orderly d. systematically Jawab: (d) Jawaban dapat dilihat pada kalimat terakhir.”The books are arranged according to a system” artinya “buku-buku disusun berdasarkan sistem”. Kata system dapat diubah menjadi kata keterangan menjadi systematically, artinya ‘secara sistematis’.
[email protected]
2
Conjunctions
7. However (namun), but (tetapi), nevertheless (akan tetapi), yet, still (namun demikian). Contoh: His leg is broken; however, he can finish the game. Contoh:
Conjunctions adalah kata sambung/penghubung atau kelompok kata dalam bahasa Inggris yang berfungsi menghubungkan dua kata, frase, atau kalimat. Macam-macam kata hubung. 1. Because, as, since, because of, due to (sebab), for (karena). Contoh: Dita doesn’t go to school because she is sick. 2. And (dan). Contoh: Yudit and Andre are doctor. 3. Although, even though, though, despite, in spite of (walaupun, meskipun). Contoh: They still go although there is hard rain. 4. Therefore, so, so that, thus (oleh karena itu). Contoh: The questions were so difficult therefore, many students couldn’t do that. 5. Moreover, furthermore (lagi pula). Contoh: Mr. Harry is very rich, moreover he is very generous. 6. Besides, in addition (selain itu, di samping itu). Contoh: The students must do the assignment; in addition, they must submit it soon.
1. Mother : Why do you come home late? Ghifar : There was a school football match, Mom. …I watched it first with my friend. Mother : Don’t do it again without telling me before. Ghifar : Okay, Mom. a. So c. But b. And d. Or Jawab: (a) Percakapan tersebut bersifat causatives, maka kata so harus digunakan. There was a school football match Mom. So I watched it first with my friend (Karena ada pertandingan sepak bola makanya aku bersama teman-teman menontonnya). 2. He felt very scared ... he saw same dogs and a huntsman with a black face and horn behind them coming nearer. a. when c. so b. but d. and Jawab: (a) Kata yang tepat untuk melengkapi kalimat tersebut adalah kata when (ketika) untuk menerangkan keterangan waktu. Jadi, dia merasa sangat takut ketika melihat anjing yang sama dan pemburu berwajah gelap.
[email protected]
103
3
4. Both … and … (baik… dan … keduanya) Contoh: l She reads both quickly and carefully. l Both Firda and Gisca play tennis.
Correlative Conjunctions
Correlative conjunctions adalah kata sambung yang memiliki pasangan masing-masing untuk menggabungkan dua buah kalimat/frase. 1. Not only … but also… (bukan hanya… tetapi juga…) Contoh: l Reptiles live not only on the land but also in the water. l Ariel not only sings the song but also composes it. 2. Either … or … (baik… maupun…) Contoh: Dewi goes to the library on Monday Desy goes to the library on Monday → Either Dewi or Desy goes to the library on Monday. 3. Neither … nor … (baik… maupun… tidak) Contoh: I don’t read the newspaper. You don’t read the newspaper. → Neither I nor you read the newspaper.
104
Contoh: X : What do the Olympic Games consist of? Y :The summer games and the winter games … are held every four years. a. Both c. Not only b. All d. None of Jawab: (a) Dari percakapan tersebut diketahui ada dua subjek yang dirangkai dengan and, dalam correlative conjunction berpasangan dengan both. The summer games and the winter games both are held every four years
4
Degree of Comparison
A. COMPARATIVES (TINGKAT LEBIH) Ada dua cara yang dapat dilakukan untuk menunjukkan tingkat kualitas dari kata sifat (adjective) dan kata keterangan (adverb). 1. Menambahkan akhiran –er pada adjective
[email protected]
dan adverb yang mempunyai 1 suku kata/2 suku kata yang berakhiran –er, –le, –ow, –y. adjective
fast – faster funny – funnier
adverb
hard – harder
Catatan: ada beberapa adjective yang mempunyai bentuk perbandingan yang tidak tetap (irregular comparative forms) bad good many little old far
2. Menambahkan kata more sebelum adjective dan adverb yang mempunyai 3 suku kata atau lebih. adjective
expensive – more expensive
adverb
quickly – more quickly
B. SUPERLATIVES (TINGKAT PALING)
fast – fastest funny – funniest
adverb
hard – hardest
2. Menambahkan kata the most sebelum adjective dan adverb yang mempunyai 3 suku kata atau lebih. adjective
expensive – the most expensive
adverb
quickly – the most quickly
worst best most least oldest/ eldest farthest/ furthest
Contoh:
1. Menambahkan akhiran –est pada adjective dan adverb yang mempunyai 1 suku kata/2 suku kata yang berakhiran –er, –le, –ow, –y. adjective
worse better more less older/ elder farther/ further
[email protected]
Complete the sentence based on this table. Name
Number of cars sold
Mr. Hadi Mr. Jack
18 25
Mr. Hadi sells ... cars than Mr. Jack does. a. less c. fewer b. little d. more Jawab: (a) Dari tabel dapat diketahui bahwa Mr. Hadi menjual lebih sedikit mobil daripada Mr. Jack. Lebih sedikit dalam konteks jumlah mobil adalah barang yang dapat dihitung, sehingga kata yang tepat untuk melengkapi kalimat tersebut adalah kata less.
105
5
He isn’t repairing your bicycle now. They aren’t repairing your bicycle now
Tenses
(? ) Be (is, am, are) + S + V–ing?
Tenses adalah perubahan bentuk kata kerja (verb) karena perubahan waktu dan sifat kejadian tertentu pada suatu konteks kalimat.
A. SIMPLE PRESENT TENSE (+) S + V1/Vs/es I play badminton everyday. She plays badminton everyday. (–) S + don’t/doesn’t I don’t play badminton everyday. She doesn’t play badminton everyday. (?) Do/does + S + V1? Do I play badminton everyday? Does she play badminton everyday?
B. PRESENT CONTINUOUS TENSE (+) S + be (is, am, are) + V–ing I am repairing your bicycle now. He is repairing your bicycle now. They are repairing your bicycle now (─) S + be (is, am, are) + not V–ing I am not repairing your bicycle now.
106
Am I repairing your bicycle now? Is he repairing your bicycle now? Are they your bicycle now?
C. PRESENT PERFECT TENSE (+) S + has/have + V3
I have opened the door since 7 o’clock. He has opened the door since 7 o’clock.
(─) S + has/have not + V3
I have not opened the door. She has not opened the door.
(?) Has/have +S + V3?
Have you opened the door? Has she opened the door?
D. PRESENT PERFECT CONTINUOUS TENSE (+) S + has/have + been + V-ing
They have been waiting for two hours. He has been waiting for two hours.
(─) S + has/have not + been + V-ing
They have not been waiting for two hours. He has not been waiting for two hours.
[email protected]
(?) Has/have + S + been + V-ing?
G. PAST PERFECT TENSE
(+) S + had + V3
Have they been waiting for two hours? Has he been waiting for two hours?
E. SIMPLE PAST TENSE (+) S + V2
(─) S + had not + V3 He had not eaten the food before his mother arrived.
She bought the bicycle yesterday.
(─) S + did not + V1
He had eaten the food before his mother arrived.
(? ) Had + S + V3?
She did not buy the bicycle yesterday.
Had he eaten the food before his mother arrived?
(? ) Did + S + V1?
Did she buy the bicycle yesterday?
F. PAST CONTINUOUS TENSE
H. PAST PERFECT CONTINUOUS TENSE (+) S + had + been + V-ing I had been living in Japan for 2 years before I moved to Italy.
(+) S + be (was, were) + V-ing
He was reading a book when I came. They were reading a book when I came.
(─) S + had not + been + V-ing I had not been living in London for 2 years before I moved to Italy.
(─) S + be (was, were) not + V-ing
He was not reading a book when I came. They were not reading a book when I came
(? ) Had + S + been + V-ing?
(? ) Be (was,were) + S + V-ing?
Had you been living in London for 2 years before I moved to Italy?
Was he reading a book when I came? Were they reading a book when I came?
[email protected]
107
I. SIMPLE FUTURE TENSE
(?) Will/shall + S + have + V3? Will he have finished this assignment by the end of this week?
(+) S + will/shall +V1
She will borrow the book tomorrow.
L. FUTURE PERFECT CONTINUOUS TENSE
(─) S + will/shall not + V1
She will not borrow the book tomorrow.
(+) S + will/shall +have + been + V-ing
(?) Will/shall + S + V1?
He will have been sleeping for 2 hours before she arrives.
Will she borrow the book tomorrow?
(─) S + will/shall not + have + been + V-ing He will not have been sleeping for 2 hours before she arrives.
J. FUTURE CONTINUOUS TENSE (+) S + will/shall + be + V-ing
(?) Will/shall + S + have + been + V-ing? Will he have been sleeping for 2 hours before she arrives?
I will be coming there next week.
(─) S + will/shall not + be V-ing
I will not be coming there next week.
Contoh:
(? ) Will/shall + S + be + V-ing?
Will you be coming there next week?
K. FUTURE PERFECT TENSE (+) S + will/shall +have + V3 He will have finished this assignment by the end of this week. (─) S + will/shall not + have + V3 He will have not finished this assignment by the end of this week.
108
Yemin Loyola is a Mexican girl. She ... in Indonesia since last year. She is here to study Indonesian culture in a private university in Central Java. a. is c. has been b. was d. have been Jawab: (c) “She ... in Indonesia since last year”. Ini adalah bentuk present perfect, yang maknanya telah dan masih. Jadi, untuk melengkapinya perlu kata bantu has atau have. Karena bentuknya orang ketiga tunggal maka kata bantu yang tepat adalah has.
[email protected]
6
B. MODAL PAST
Modals
Modals sering disebut juga sebagai auxiliary karena fungsinya dalam kalimat adalah sebagai kata kerja bantu.
A. MODAL PRESENT 1. Will/to be going to (akan) Menyatakan future (untuk menunjukkan peristiwa yang akan datang dengan tingkat kepastian 90%). Contoh: it will rain soon. 2. Shall (akan) Bentuk future (menunjukkan peristiwa yang akan datang). Contoh: We shall leave here next month. 3. Must/has to/have to (harus, pasti) Keharusan (tidak boleh tidak dikerjakan). Contoh: You must study hard. 4. May (mungkin, boleh) Kemungkinan sekarang (present). Contoh: He is absent. He may be sick. 5. Ought to (seharusnya) Menyatakan keharusan. Contoh: You ought to practice a lot before the competition. 6. Can (dapat, mampu) Menyatakan kemampuan. Contoh: I can sing.
1. Would Bentuk past dari will. Menyatakan permintaan yang lebih sopan. Contoh: Would you like to open the door, please? 2. Should Bentuk past dari shall. Menyatakan sesuatu yang seharusnya dikerjakan/tidak dikerjakan. Contoh: The man should not swim in that dangerous beach. 3. Must/had to Bentuk past dari must. Keharusan (tidak boleh tidak dikerjakan). Contoh:You must/had to study in biology class yesterday. 4. Might Bentuk past dari may. Menyatakan ungkapan yang lebih sopan. Contoh: Joni might do the exam well. 5. Could Bentuk past dari can yang menya-takan kemampuan. Contoh: I could swim. Menyatakan permintaan yang lebih sopan. Contoh: Could you open the door please? Menyatakan kebolehan/izin. Contoh: You could open the window.
[email protected]
109
Contoh: 1. Nurma : Hi, Kristin! Kristin : Oh hello, Nurma. Look, this suitcase is too heavy for me... ? Nurma : With pleasure. Well, come on let’s lift it up together. a. Would you help me, please b. How could I do it myself c. Shall I lift it up for you d. What can I do for you Jawab: (a) Kristin hendak meminta bantuan kepada Nurma, maka kalimat yang tepat dikatakan oleh Kristin adalah ”Would you help me please?” 2. ‘Would you like to have dinner with us this evening?’ ‘No, thank you. I ______ finish a report for tomorrow.’ a. must b. will c. may Jawab: (a) Suatu ‘keharusan’ yang dikerjakan di waktu sekarang, digunakan bentuk modal present ‘must + V1/be.’ Jawabannya ‘I must finish a report for tomorrow’ (Saya harus menyelesaikan laporan untuk besok).
110
7
Nouns
Nouns adalah kata benda atau hal-hal yang dibendakan. Nouns dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu sebagai berikut. 1. Countable Nouns (kata benda yang dapat dihitung). Dua bentuk countable nouns yaitu tunggal (singular) dan jamak (plural): Singular One book A car
Plural Two books Four cars
Beberapa cara untuk membentuk kata benda jamak: Cara
Tunggal
Jamak
+s setelah kata benda
book car
books cars
+es setelah kata benda berakhiran –s, –ss, –x, –ch, –sh
bus box watch
buses boxes watches
+s setelah kata benda berakhiran –y yang diawali huruf vokal
way key donkey
ways keys donkeys
[email protected]
mengganti dengan akhiran –ies untuk kata benda berakhiran –y yang diawali huruf konsonan mengubah akhiran –f atau –fe menjadi –ves
butterfly baby country
butterflies babies countries
wolf knife wife
wolves knives wives
Karakteristik countable nouns: a. Menggunakan kata sandang a, an, a few, many, several, some dan a lot of. (a pen, an orange, a few things, many cars, etc.) b. Dapat diubah menjadi bentuk plural. (an eraser à many erasers) 2. Uncountable Nouns (kata benda yang tidak dapat dihitung) Contoh: water, coffee, rice, money, oil, milk, bread, butter, ink. Karakteristik uncountable nouns: a. Menggunakan kata sandang a little, much, a lot of, a great deal of, plenty of. b. Uncountable nouns dapat dijadikan countable nouns dengan cara menambahkan quantifier (kata petunjuk kuantitas dan ukuran) di depan kata benda. - Water → a glass of water - Coffee → a cup of coffee - Rice → a kilogram of rice
c. Tidak dapat diubah ke dalam bentuk jamak. Yang dapat diubah jadi bentuk jamak adalah ukurannya. a glass of water a cup of coffee a kilogram of rice
two glasses of water three cups of coffee two kilograms of rice
Catatan: l Kata benda yang menggunakan kata sandang kelompok/kumpulan dianggap tunggal. - A team of players - A group of singers l Singular subject harus diikuti singular verb, (A team of players wins the game) sedangkan plural subject diikuti plural verb (A lot of persons go to the cinema) Contoh: Cici
: I can’t find my biology book. Does ... know where it is? Betty : Eko came here just now and took the book. He is going to get it in the afternoon. Cici : I see. a. everybody c. anybody b. nobody d. somebody Jawab: (c) Cici belum menemukan buku biologi yang dicarinya. Dan dia bertanya adakah orang yang tau di mana bukunya, maka kalimat yang diungkapkan oleh Cici adalah does anybody know where is it?
[email protected]
111
8
Pronouns
Pronouns adalah kata pengganti kata benda. Pronouns dipakai untuk menghindari adanya keambiguan atau pengulangan kata yang janggal.
Macam-macam pronouns Reflexive pronouns
subject
object
adjectives
pronouns
singular
Possessive pronouns
I You He She It one
Me You Him Her It one
My Your His Her Its One’s
Mine Yours His Hers -
Myself Yourself Himself Herself Itself Oneself
plural
Personal pronouns
We You they
Us You them
Our Your their
Ours Yours theirs
Ourselves Yourselves themselves
Relative pronouns subject
object
Who Which That
Who Which That Whom
Demonstrative pronouns here
there
this
that
these
those
Whose
Catatan: Kata ganti orang (who, whom) Kata ganti benda (which,that) Kata ganti kepemilikan (whose)
112
[email protected]
Exercises:
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
You can invite (he) in the party. You can invite him in the party. This is (I) book, where is (you)? This is my book, where is yours? Ditha will go to the shop with (we) by car. This is (we) car. The car is (we) Ditha will go the shop with us by car. This is our car. The car is ours. The building is very big. The building is my house. The building which is very big is my house. You have a house. Its gate is very big. You have a house whose the gate is very big. I meet a girl. You help her. I meet a girl whom you help. The man wears a black shirt. The man is my brother. The man who wears the black shirt is my brother. This is my pen and (…) are your pens. This is my pen and these are your pens.
Contoh: 1. Sella : My uncle bought me two t-shirt and I want to give you one. Bestha : Oh, thank you very much. How kind of you. Sella : Don’t mention it. But ... do you want? The red one or the blue one? Besthe : The red one, please! a. what c. which one b. whose d. whom Jawab: (c) Kata yang tepat untuk menyatakan penawaran pilihan adalah which one “yang mana” atau “pilih yang mana”. 2. Susanti : Can I have some apples, please? Salesman: ... do you want? Susanti : The Australian ones, please! a. How many c. Which b. How many d. What Jawab: (c) Dari percakapan diketahui bahwa salesman menawarkan ke Susanti. Untuk menawarkan pilihan, kalimat harus dilengkapi dengan kata which artinya yang mana/mana.
[email protected]
113
9
Expressions
Expressions • Expressing agreement (mengungkapkan persetujuan) • Expressing disagreement (mengungkapkan ketidaksetujuan) • Expressing like (mengungkapkan suka) • Expressing dislike (mengungkapkan tidak suka) • Expressing ability (mengungkapkan kemampuan) • Expressing disability (mengungkapkan ketidakmampuan) • Expressing certainty (mengungkapkan kepastian) • Expressing uncertainty (mengungkapkan ketidakpastian) • Expressing pleasure (mengungkapkan senang) • Expressing displeasure (mengungkapkan tidak senang) • Expressing possibility (mengungkapkan kemungkinan) • Expressing impossibility (mengungkapkan ketidakmungkinan)
114
How to express it • I agree, I quite agree, I think so, that’s a good idea. • I don’t agree, I disagree with you, I don’t think so • I like, I enjoy, I’m very keen on it. • I don’t like it, I dislike, I can’t stand…, I’m not really keen on it. • I can…, I am able…, I am capable of… •
I can’t, I am not able, I am not capable.
• I am sure about it, I am really certain about it, no doubt, that’s my conviction. • I am not sure about it, I am not certain, there’s some doubt in my mind, I can’t make up my mind. • I am very pleased with it, that’s great!, I am really delighted. • It’s unpleasant for me, I am very annoyed, I am very disappointed.
• It is possible, perhaps…, maybe… • It is impossible
[email protected]
Expressions
How to express it
How to response it
Expressing gratitude (mengungkapkan terima kasih)
Thank you, thank you very much, thanks, that’s very kind of you
You’re welcome, not at all, don’t mention it, it was nothing, it’s a pleasure, I was glad to do it.
Expressing apology (mengungkapkan permintaan maaf)
I’m sorry, I’m afraid…, I do apologize
That’s all right, it’s OK, no problem, never mind
Asking permission (mengungkapkan permintaan izin)
May I …? Could I …? Do you mind if I …? Would it be possible …?
• Menerima: sure; yes, of course; certainly, go ahead, by all means, not at all. • Menolak: sorry but I …, I am afraid not, I’d rather you didn’t
Expression of offering something (mengungkapkan menawarkan sesuatu)
Can I help you? What can I do for you? Let me help you to…!, can I …? May I …? Would you like any help? Is there anything I can do?
• Menerima: thank you; yes, please; I’d love to; that’s very kind of you, thanks; that would be very nice. • Menolak: no, thanks; I’m not sure I can; not this time, thanks;
Expressing sympathy (mengungkapkan rasa simpati)
Berita sedih: That’s awful!, that’s a pity!, what a pity!, how terrible!, I’m sorry to hear that!, poor you!, I express my condolence Berita gembira: I’m glad to hear that!, I’m pleased to hear that!
Thank you, it’s very kind of you
[email protected]
115
Contoh:
Doctor : ...? Patient : My stomach aches. Doctor : Let me see. a. What can you do for me b.. What’s wrong with you c. Why don’t you take a rest d. Why don’t you see the doctor Jawab: (b) Pada percakapan tersebut dokter bermaksud menanyakan keadaan pasien. Pasien mengatakan ”My stomach aches”. Kalimat ini menyatakan jawaban dan pertanyaan dokter ”Apa yang terjadi pada kamu”. ”What’s wrong with you?” adalah pertanyaan yang disampaikan kepada pasien tersebut.
10
Prepositions
3.
4. 5.
Prepositions adalah kata depan yang biasanya mengawali kata benda (nouns) atau kata ganti (pronouns). Prepositions berfungsi menunjukkan hubungan kata dengan sesuatu hal lain, terutama tempat dan waktu. 1. At, on, in (waktu) a. At (diikuti oleh keterangan waktu) at night, at the week end, at the same time, at the age of…
116
2.
6.
Contoh: Cilla usually goes to school at 6 o’clock. b. On (diikuti oleh hari &tgl) on Friday, on 28 July, on Sunday morning Contoh: I was born on 28 July. c. In (diikuti oleh jangka waktu yang lebih lama) in March, in 1986, in summer Contoh: I was born in 1986. At, on, in (tempat) in a room, in a garden, on the floor, on the wall, at the door, at the top. Contoh: The children are playing in a garden During, for, while (selama) during the rain, for six years, while we are waiting. Contoh: She has lived there for six years. By, with (dengan) by car, with me Contoh: Yudi can go with me. Beside (di samping), besides (tambahan) beside the tree, besides bread Contoh: Rio stands beside the tree. We can eat bread besides rice. Between (di antara dua), among (di antara banyak) between two buildings, among people Contoh: The yard is located between two buildings. We should move to among people there.
[email protected]
Contoh: Hello, my name is Vicky. I live with my cousins Dony and Bryan, at 60 Hyde Park Street. It is near Lakeland Street Where does Vicky lives? a. Near Hyde Park Street b. On Lakeland Street c. On Hyde Park Street d. Next to Lakeland Park Street Jawab: (c) Dari text di atas, bisa dilihat bahwa Vicky tinggal bersama sepupunya di 60 Hyde Park Street. I live with my cousins Dony and Bryan, at 60 Hyde Park Street.
11
Contoh: You are a doctor, aren’t you? + – The question isn’t difficult, is it? – + Beberapa ketentuan yang dipakai: 1. Bila dalam kalimat menggunakan: a. To be, tag–nya to be. l The shops are closed, aren’t they? l Lucy isn’t a teacher, is she? b. Kata kerja simple present/past, tag–nya adalah auxiliary verbs (do does, did). l Vina cleans the room, doesn’t she? l Dodi didn’t go to school, did he? c. Kata kerja present/past perfect, tag–nya have, has, had. l The nurse has gone, hasn’t she? l The boy hadn’t slept before his mother come, had he?
Question Tag
Question Tag merupakan suatu kata bentuk penegasan kalimat yang digunakan untuk menguatkan pendapat, yang dalam bahasa Indonesia, biasanya diartikan kan? atau bukan?
d. Modal, tag–nya modal yang sama. l Rosa could sing, couldn’t she? 2. Bila subyek yang dipakai adalah: a. Everything, anything, nothing, something, tag–nya adalah it. l Something is missing, isn’t it?
Positive sentence + Negative question tag Negative sentence + Positive question tag
b. Everybody, anybody, nobody, somebody, tag–nya adalah they. l Somebody put the box, don’t they? c. There, tag–nya tetap there. l There was a horse, wasn’t there?
[email protected]
117
d. This/that, tag–nya it. l This isn’t yours, is it? e. These/ those, tag–nya they. l These are your books, aren’t they? Catatan: Kata seldom, rarely, barely, never, hardly, few, little, dan no akan menjadikan sebuah kalimat menjadi kalimat negatif, maka tag nya harus positif. Contoh: You seldom bring the dictionary, do you? Sinta never eats durian, does she?
2. Andien : You’ll have the audition next week, ...? Delon : Yes, pray for me. Andien : Good luck to you. a. won’t you? c. don’t you? b. will you? d. do you? Jawab: (a) Dalam percakapan ini diminta untuk melengkapi kalimat dengan question tag. Dalam question tag: You’ll have the audition next week, won’t you? + – You’ll = you will, dalam question tag bentuk negatif dari will bukan will not, melainkan won’t.
Contoh: 1. Ari Adi
: She usually travels by train, … : Yes. She prefers to go by train to bus because it’s more comfortable. a. doesn’t she? c. is she? b. does she? d. won’t she? Jawab: (a) Dalam percakapan ini diminta untuk melengkapi kalimat dengan question tag. Dalam question tag: Pertanyaan Tagnya + – – + She usually travels by train, doesn’t she? + –
118
[email protected]
12
Reading Sections
Text I, No. 1 – 3
My family and I live in a new house in Surabaya on Jl. Kartini. It is a very nice house and I like it. The house has four bedrooms, one living room, and one kitchen. There are two bathrooms and one of them is next to my room. My house also has a garage. Beside the garage, there is a small swimming pool. There is also a large garden in front of the house. 1. The text gives us information about . ... a. the writer’s family b. the writer’s house c. the writer’s room d. the writer’s kitchen Jawab: (b) Paragraf di atas menggambarkan tentang rumah yang dihuni oleh penulis. Pernyataan ini terdapat dalam kalimat pertama dan kalimat berikutnya adalah kalimat pendukung.
2. What is next to the writer’s room? a. Bathroom b. Kitchen c. Garage d. Swimming pool Jawab: (a) Ruangan yang berada di samping kamar penulis adalah kamar mandi. There are two bathrooms and one of them is next to my room (kalimat ke 3) 3. What is the kind of the text above? a. Procedures b. Recount c. Narratives d. Descriptive Jawab: (d) Paragraf di atas menggambarkan tentang rumah penulis. Ini termasuk teks deskriptif. Teks deskriptif menggambarkan karakteristik dari sesuatu, misalnya manusia, hewan, atau benda. Karakteristik teks deskriptif: 1. Introduction (informasi umum) 2. Main part (gambaran detail)
[email protected]
119
Text II, No. 4 – 6
Jawaban dapat ditemukan dalam kalimat pertama paragraf satu. Last week I went to Mount Bromo.
My Holiday
Last week I went to Mount Bromo. I stayed at my friend’s house in Probolinggo, East Java. The house has a big garden with colorful flowers and a small pool.
In the morning, my friend and I saw Mount Batok. The scenery was very beautiful. We rode on horseback. It was scary, but it was fun. Then, we went to get a closer look at the mountain. We took pictures of the beautiful scenery there. After that, we took a rest and had lunch under a big tree. Before we got home, we went to the zoo at Wonokromo. We went home in the afternoon. We were very tired. However, I think it was really fun to have a holiday like this. I hope my next holiday will be more interesting. (www.andrewseaton.com) 4. Where did the writer go last week? a. Mount Merapi b. Mount Bromo c. Mount Galunggung d. Mount Gede Jawab: (b)
120
5. What was seen by the writer on the morning? a. Mount Bromo b. Zoo c. Colorful flowers d. Mount Batok Jawab: (d) Jawaban dapat ditemukan dalam kalimat pertama paragraf dua. In the morning, my friend and I saw Mount Batok 6. What is the kind of the text above? a. Procedures b. Recount c. Narratives d. Descriptive Jawab: (b) Teks di atas adalah jenis teks recount. Teks ini menceritakan tentang ‘apa yang telah terjadi’. Tujuan dari teks recount adalah untuk mendokumentasikan kejadian-kejadian yang telah terjadi dalam satu peristiwa. Karakteristiik teks recount adalah: informasi tentang tokoh, lokasi, dan apa yang terjadi (orientation), serangkaian kejadian (a record of events), pendapat/ komentar pribadi (personal comments).
[email protected]
Text IV, No. 7 – 8 The Legend of Banyuwangi
Once upon a time, there was a local ruler named King Sulahkromo. The king had a prime minister named Raden Sidopekso. The prime minister had a wife named Sri Tanjung. She was so beautiful that the king wanted her to be his wife.
One day, the king sent his prime minister to a long mission. While the prime minister was away, the king tried to get Sri Tanjung. However he failed. He was very angry. Thus, when Sidopekso went back, the king told him that his wife was unfaithful to him. The prime minister was very angry with his wife. Sri Tanjung said that it was not true. However, Sidopekso said that he would kill her. He brought her to the river bank. Before he kill her and throw her to the river, she said that her innocence would be proven. After Sidopekso killed her, he threw her dead body into the dirty river. The river immediately became clean and began to spread a wonderful fragrance. Sidopekso said, “Banyu… Wangi… Banyuwangi”. This means “fragrant water”. Banyuwangi was born from the proof of noble and sacred love.
7. Which of the following statement is true according to the text? a. Sri Tanjung was the wife of Sulahkromo b. The King wanted to kill Sri Tanjung c. Sri Tanjung was innocence d. Sri Tanjung lied to his husband Pembahasan: Sri Tanjung bukan istri Sulahkromo, tetapi Sidopekso (kal 3, par 1). Bukan Raja yang ingin membunuh Sri Tanjung, tetapi Sidopekso (kal 8, par 2) Sri Tanjung tidak bersalah (par 3) Sri Tanjung tidak berbohong kepada suaminya (par 3) Jawaban: c 8. What is the kind of the text above? a. Procedures b. Recount c. Narratives d. Descriptive Pembahasan: Teks di atas adalah jenis teks narativ. Teks ini berisi tentang kejadian-kejadian dalam cerita yang mempunyai masalah yang dapat menghibur/ mendidik pembaca. Karakteristik teks narativ: pengenalan para tokoh cerita (orientation), puncak masalah (complication), dan penyelesaian masalah (resolution) Jawaban: c
(www.eastjava.com)
[email protected]
121
Text III, No. 9 – 11 Fried Eggs Ingredients: 2 teaspoons of butter 2 or 3 large eggs, depending on appetite Salt and pepper to taste Equipment: A small (10”) frying pan A spatula Gas ring, at medium heat Method: First, melt the butter in the pan over medium heat. Then, crack open the eggs into the pan and let fry until the yolks begin to harden at the edges (indicating by a lightening in the yolk colour) Using the spatula, flip the eggs over and allow to cook ten seconds for overeasy, or up to one minute for over-hard. Finally, add salt and pepper to taste, and serve (http://en.wikibooks.org) 9. What does the text tell us? a. How to sell fried eggs b. How to buy fried eggs c. How to make fried eggs
122
d. How to get fried eggs Jawab: (c) Teks di atas adalah sebuah resep masakan. Teks tersebut memberikan informasi bagaimana cara membuat telur goreng. 10. What is the kind of the text above? a. Procedures c. Narratives b. Recount d. Descriptive Pembahasan: Teks di atas adalah procedural text. Teks prosedur memberikan informasi bagaimana membuat atau melakukan sesuatu. Karakteristik teks prosedur adalah: tujuan (the goal of the activity), bahan-bahan yang diperlukan (any materials needed), dan langkah langkahnya (steps). Tujuan dari teks di atas adalah membuat telur goreng. Ingredients (bumbu) menunjukkan bahan-bahan yang diperlukan, sedangkan Procedure (langkah) menunjukkan tentang cara membuat telur goreng. 11. The folllowing is not the equipment needed. a. A knife c. A frying pan b. A gas ring d. A spatula Jawab: (a) Peralatan (equipment) yang dibutuhkan adalah: penggorengan kecil (a small frying pan), spatula, dan kompor gas. Pisau (knife) tidak disebutkan dalam resep.
[email protected]
Fisika
3. 4. 5. 6. 7. 8.
Besaran dan Satuan
1 A. BESARAN
Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka. 1. Besaran Pokok Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu dan tidak diturunkan dari besaran lain.
V P F W a
m3 N/m2 N = kg/ms2 J = Nm m/s2 kg/m3
B. SISTEM SATUAN
Satuan adalah sesuatu yang digunakan sebagai pembanding dalam pengukuran. Pengukuran adalah membandingkan suatu besaran, yang diukur dengan besaran sejenis yang dipakai sebagai satuan. Sistem Satuan Internasional (SI) adalah sistem satuan yang berlaku secara internasional. Sistem Satuan Internasional terbagi menjadi 2 macam. 1. Sistem MKS (Meter, Kilogram, Sekon) 2. Sistem CGS (Centimeter, Gram, Sekon)
No
Besaran Pokok
Satuan
1.
Panjang
meter (m)
2.
Massa
kilogram (kg)
3.
Waktu
sekon (s)
4.
Suhu
kelvin (K)
5.
Kuat arus
ampere (A)
No.
Besaran
6.
Intensitas cahaya
candela (Cd)
7.
Jumlah molekul
mol
1.
Panjang
2.
Massa
kilogram (kg)
gram (gr)
3.
Waktu
sekon (s)
sekon (s)
4.
Gaya
newton (N)
dyne
5. 6.
Usaha Kecepatan
joule (J) m/s
erg cm/s
7.
Massa jenis
kg/m3
gr/cm3
8.
Percepatan
m/s2
cm/s2
9.
Muatan elektron
coulomb
stat coulomb
2. Besaran Turunan Besaran turunan adalah besaran yang diturunkan dari satu atau lebih besaran pokok. Besaran No. Simbol Satuan turunan 1. Luas A m2 2. Kecepatan v m/s
124
Volume Tekanan Gaya Usaha Percepatan Massa jenis
Satuan Internasional MKS CGS meter (m) centimeter (cm)
[email protected]
C. ALAT UKUR 1. Alat Ukur Panjang Alat ukur Mistar Rol meter Jangka sorong Mikrometer sekrup Rahang tetap atas
Ketelitian 1 mm 1 mm 0,1 mm 0,01 mm
Rahang sorong atas Skala utama
3. Alat Ukur Waktu Untuk mengukur waktu digunakan jam atau stopwatch. 4. Alat Ukur Suhu Untuk mengukur suhu digunakan termometer. Contoh: Gambar di bawah ini menunjukkan hasil pengukuran tebal sebuah pelat kayu dengan menggunakan mikrometer sekrup. Skala utama Selubung luar
Skala nonius Rahang tetap bawah
Rahang sorong bawah
Jangka sorong Landasan
Sekrup
Timbal Roda bergerigi
Lengan mikrometer Bingkai
Mikrometer sekrup
Tebal pelat tersebut adalah…. Jawab: Tebal pelat adalah sebagai berikut: Angka yang ada pada skala utama menunjukkan 4,5 mm. Pada selubung luar yang berimpit dengan skala utama terbaca: 20 × 0,01 mm = 0,20 mm Maka hasil pengukurannya adalah: 4,5 mm + 0,20 mm = 4,70 mm
2. Alat Ukur Massa Alat ukur massa dapat menggunakan neraca. Dari berbagai jenis neraca, di antaranya adalah neraca batang yang disebut neraca o’hauss.
[email protected]
125
Penetapan Skala Beberapa Jenis Termometer
Suhu dan Pemuaian
2 A. SUHU
Suhu adalah besaran yang menyatakan derajat panas dan dingin suatu benda. 1. Alat Ukur Suhu Alat untuk mengukur suhu adalah termometer. Ada 2 macam termometer, yaitu termo-meter berisi alkohol dan air raksa. RAKSA ALKOHOL
KERUGIAN
KEUNTUNGAN
• • •
• •
•
mudah dilihat karena mengkilap, pemuaiannya teratur, jangkauan suhunya cukup besar, yaitu –39 °C sampai 357 °C.
•
harganya mahal, tidak dapat mengukur suhu–suhu rendah (kurang dari –39 °C), merupakan bahan beracun.
•
• •
• •
lebih teliti untuk perubahan yang sangat kecil karena pemuaiannya cukup besar, harganya murah, titik bekunya rendah, yaitu –112 °C. titik didihnya rendah, yaitu 78 °C sehingga tidak bisa mengukur suhu tinggi, tidak berwarna sehingga sulit dilihat, membasahi dinding.
2. Jenis–jenis Termometer Air Raksa a. Celcius (C) c. Fahrenheit (F) b. Reamur (R) d. Kelvin (K)
126
Titik lebur Titik didih Jumlah skala Perbaningan
Celcius 0°
Reamur 0°
Fahrenheit 32°
Kelvin 273°
100°
80°
212°
373°
100°
80°
180°
100°
5
4
9
5
Dari perbandingan pada tabel di atas diperoleh: Termometer Celcius dan Kelvin mempunyai skala yang sama, yaitu 100o. Oleh karena itu: K = C + 273
Termometer Celcius, Reamur, dan Fahrenheit mempunyai perbandingan: C : R : (F – 32) = 5 : 4 : 9
Jadi, diperoleh rumus: C=
C=
5 R 4
5 × (F - 32 ) 9
R=
R=
4 C 5
4 × (F - 32 ) 9
9 F = × C + 32 5 F=
9 R + 32 4
Termometer Khusus Termometer Six–Bellani: untuk mengukur suhu tertinggi dan terendah di suatu tempat. Ciri–ciri: skala ukurnya antara –20 °C sampai 50 °C,
[email protected]
menggunakan zat muai alkohol dan raksa. Dilengkapi dua keping baja sebagai penunjuk skala, disediakan magnet tetap, untuk menarik keping baja turun melekat pada raksa. Termometer Klinis: termometer yang digunakan untuk mengukur suhu tubuh manusia. Ciri–ciri: skala ukur hanya 35 °C – 42 °C, menggunakan zat muai raksa (Hg), pada pembuluh termometernya terdapat bagian yang disempitkan, untuk mengembalikan raksa ke dalam tendon, termometer harus diguncang– guncangkan terlebih dahulu, hanya dapat mengukur suhu tertinggi sehingga disebut termometer maksimum.
dengan ∆A = At - A0 dan ∆T = V - T0. Diperoleh:
B. PEMUAIAN 1. Muai Panjang Koefisien muai panjang zat adalah bilangan yang menyatakan pertambahan panjang tiap satuan panjang suhu zat itu dinaikkan 1 °C. Rumus: ∆L = L0 . a . ∆T dengan ∆L = Lt - L0 dan ∆T = T - T0. Diperoleh: Lt = L0 + L0 . a . ∆T 2. Muai Luas Rumus:
At = A0 + A0 . b . ∆T 3. Muai Volume (Ruang) Koefisien muai ruang suatu zat adalah bilangan yang menyatakan pertambahan volume tiap satuan volume bila suhu zat itu dinaikkan 1 °C. Rumus: ∆V = V0 . g . ∆T dengan ∆V = V - V0 dan ∆T = T - T0. Diperoleh: Vt = V0 + V0 . g . ∆T Keterangan: L0 = panjang mula–mula (m, cm), Lt = panjang akhir (m, cm), DL = pertambahan panjang benda, T0 = suhu mula–mula (°C), T = suhu akhir (°C), DT = perubahan suhu (°C), a = koefisien muai panjang (°C–1), Ao = luas mula–mula, At = luas setelah dipanasi, β = koefisien muai luas, V0 = volume mula–mula (m3), Vt = volume akhir (m3), γ = koefisien muai volume, β = 2α dan γ = 3α
∆A = A0 . b . ∆T
[email protected]
127
4. Muai Gas Jika zat gas dipanaskan, maka hanya mempunyai muai ruang saja. Gay–Lussac menemukan bahwa koefisien muai gas besarnya: 1 1 o -1 / oC = C γ= 273 273 a. Pemanasan gas pada tekanan tetap ∆T Vt = V0 (1 + γ ⋅ ∆T) atau Vt = V0 1 + 273 b. Pemanasan gas pada volume tetap ∆T Pt = P0 (1 + γ ⋅ ∆T) atau Pt = P0 1 + 273 c. Pemanasan gas pada tekanan dan volume tidak tetap P1 V1 P V = 2 2 T1 T2 Keterangan: V0 = volume gas mula–mula (sebelum dipanaskan), Vt = volume gas setelah dipanaskan, P0 = tekanan mula–mula, Pt = tekanan gas setelah dipanaskan, DT = perubahan suhu. P1 = tekanan pada keadaan 1 (atm, N/m2), V1 = volume pada keadaan 1 (m3, cm3), T1 = suhu pada keadaan 1 (°K), P2 = tekanan pada keadaan 2 (atm, N/m2), V2 = volume pada keadaan 2 (m3, cm3), T2 = suhu pada keadaan 2 (°K).
128
Contoh: 1. Faiz mengukur suhu air dengan termometer skala Fahrenheit dan menunjukkan angka 41°F. Berapakah suhu tersebut bila dinyatakan dalam: skala Celcius, Jawab: Diketahui: TF = 41 °F Dalam skala Celcius 5 5 × ( tF - 32 ) = × ( 41 - 32 ) 9 9 5 = ×9 = 5 9
Tt C =
Jadi, 41 °F = 5 °C 2. Sebuah logam (besi) yang berbentuk lempeng, luasnya mula–mula 50 cm2, pada suhu 40 °C. Kemudian besi tersebut dipanaskan sampai suhu 80 °C. Jika koefisien besi 0,000011/°C, berapakah luasnya sekarang? Jawab: Diketahui: Ao = 50 cm2, T1 = 40 °C, T2 = 80 °C, a = 0,000011 /°C. Ditanya: At = …? DT = T2 – T1 = 80 °C – 40 °C = 40 °C, maka At = A0 (1 + b × DT) At = A0 (1 + 2α × DT) = 50 cm2 (1 + 2 × 0,000011 /°C × 40 °C) = 50 cm2 (1 + 0,00088) = 50 cm2 (1,00088) = 50,044 cm2
[email protected]
3
B. PERUBAHAN WUJUD ZAT
Zat dan Wujudnya
1. Perubahan Fisika Perubahan fisika adalah perubahan zat yang tidak menyebabkan terjadinya zat jenis baru. Contoh: es mencair, air menjadi uap. Skema Perubahan Wujud
A. WUJUD ZAT
Zat padat
- - - - -
Zat cair
- -
-
Zat gas
- - -
-
Ciri-ciri gaya tarik menarik antarpartikelnya sangat kuat, letak molekulnya saling berdekatan dan teratur, gaya partikelnya sangat terbatas (bergetar di tempat), bentuk dan volumenya tetap. gaya tarik menarik antarpartikelnya tidak begitu kuat, letak molekulnya agak berjauhan, gaya partikel dapat berpindah tempat, tetapi tidak mudah meninggalkan kelompoknya, bentuk berubah–ubah, tetapi volumenya tetap. gaya tarik menarik antarpartikelnya tidak begitu kuat, letak molekulnya berjauhan, gaya partikel dapat berpindah tempat, tetapi tidak mudah meninggalkan kelompoknya, bentuk berubah–ubah, tetapi volumenya tetap.
Gambar partikel
Padat
u
ek
b em
M
air
Cair
ny
po
nc
Me
Me De
Menguap Mengembun
Memerlukan kalor Padat menjadi cair Cair menjadi gas Padat menjadi gas
ub
lim
sis
i
Gas
Melepaskan kalor Cair menjadi padat Gas menjadi padat Gas menjadi cair
2. Perubahan Kimia Perubahan kimia adalah perubahan zat yang menyebabkan terjadinya zat baru Contoh: kayu terbakar menghasilkan api, arang, dan debu.
C. GAYA ANTARPARTIKEL Kohesi adalah gaya tarik menarik antara dua partikel yang sejenis. Adhesi adalah gaya tarik menarik antara dua partikel yang tidak sejenis.
[email protected]
129
a. Miniskus Cekung Miniskus cekung adalah bentuk penampang permukaan zat cair yang seperti bulan akhir.
Contoh: bentuk penampang permukaan air dalam tabung reaksi.
b. Miniskus Cembung Miniskus cembung adalah bentuk penampang permukaan zat cair yang seperti bulan sabit.
Contoh: bentuk penampang permukaan raksa dalam tabung.
c. Kapilaritas Kapilaritas adalah naiknya zat cair melalui lubang yang sempit (pipa kapiler).
D. MASSA JENIS 1. Massa Jenis ( ) Massa jenis suatu zat adalah massa per satuan volume zat tersebut. Rumus: m ρ= V 2. Massa Jenis Relatif ( relatif) Massa jenis relatif adalah perbandingan massa jenis suatu benda dengan massa jenis air. Rumus: ρ ρrelatif = benda ρair 3. Massa Jenis Campuran Rumus:
ρcampuran =
130
mA + mB VA + VB
Keterangan: r = massa jenis (kg/m3 atau gr/cm3), m = massa benda (kg atau gr), V = volume benda (m3 atau cm3), VA = volume benda A (m3 atau cm3), VB = volume benda B (m3 atau cm3), mA = massa benda A (kg atau gr), mB = massa benda B (kg atau gr).
Tabel massa jenis (r) beberapa zat dengan standar SI dan CGS Nama zat Air Alkohol Air raksa Aluminium Besi Emas Kuningan Perak Platina Seng Udara (27 °C) Es
Massa jenis dalam satuan SI (kg/m3) CGS (gr/m3) 1000 1 800 0,80 13.600 13,60 2.700 2,7 7.900 7,90 19.300 19,30 8.400 8,40 10.500 10,50 21.450 21,45 7.140 7,14 1,2 0,0012 920 0,92
Contoh: 1. Dua macam zat A dan B akan dicampur. Massa zat A 500 gr dan massa jenis zat A 3,5 gr/cm3. Massa zat B 800 gr dan massa jenis zat B 3 gr/cm3. Berapakah massa jenis campuran? Jawab:
[email protected]
Diketahui: mA = 500 gr, mB = 800 gr, rA = 3,5 gr/cm3, r B = 3 gr/cm3. VA = =
mA ρA
VB =
500 gr 3,5 gr/cm3
= 142,86 cm3
=
800 gr 3 gr/cm3
= 266,67 cm3
rcampuran =
mA + mB 500 gr + 800 gr = VA + VB 142,86 cm3 + 266,67 cm3
1.300 gr = 3,17 gr/cm3 409,53 cm3
=
Jadi, rcampuran zat A dan B adalah 3,17 gr/cm3. 2. Perhatikan proses pengukuran volume batu berikut! Tali
Pipa
3
50
cm
40 30 20
Batu
10
Gelas berpancuran
Gelas ukuran
Air yang keluar dari gelas berpancuran
4
mB ρB
Ketika batu dimasukkan ke dalam gelas berpancuran, air yang terdesak batu keluar pipa dan ditampung pada gelas ukuran apabila massa batu 330 gram, maka massa jenisnya adalah ....
Jawab: V = volume batu = volume air yang terdesak= 30 cm3 m = 330 gram m 330 g ρ= = = 11,0 g/cm3 V 30 cm3
Kalor
A. KALOR Kalor: energi yang diterima atau dilepaskan oleh sebuah benda. Kalor berpindah secara alamiah dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah. Satuan kalor: kalori atau joule. Satu kalori adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk memanaskan 1 gr air sehingga suhunya naik 1 °C. 1 kilokalori = 4,186 1 kal = 4,2 joule 1 joule = 0,24 kalori
×
103 joule = 4,2
×
103 joule
Kalor jenis suatu zat adalah banyaknya kalor yang diperlukan oleh suatu zat untuk menaikkan suhu 1 kg zat itu sebesar 1 °C. Rumus: Q = m × c × ∆T Keterangan: c = kalor jenis ((kal/g °C) atau (joule/kg °C)), Q = banyaknya kalor yang diperlukan (kalori) atau (joule), m = massa benda (g) atau (kg), DT = perubahan suhu (°C).
[email protected]
131
C. KALOR LEBUR DAN KALOR UAP
Tabel kalor jenis beberapa bahan No.
Jenis bahan
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Besi Aluminium Tembaga Timah putih Perak Spiritus Air Alkohol Minyak tanah
Kalor jenis (J/ kg °C) 460 880 380 210 230 2.400 4.200 2.400 1.200
Kalor lebur: banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk mengubah satu satuan massa zat padat menjadi cair pada titik leburnya.
Kalor jenis (kal/kg °C) 0,1 0,21 0,09 0,05 0,055 0,57 1 0,57 0,50
Kalor lebur es = 80 kl/gr = 80 kkal/kg = 336 joule/gram Rumus: Q=m × L Keterangan:
Kapasitas kalor: banyaknya kalor yang diperlukan suatu zat untuk menaikkan suhu zat 1 °C. Rumus: Q C = mc C = ∆T Keterangan: C = kapasitas kalor (joule/K, joule/°C atau kal/°C), DT = kenaikan suhu (K) atau (°C),
Q m L
= kalor (kalori, joule), = massa es (gram, kg), = kalor lebur es (kal/gr, kilokalori/kg).
Kalor lebur menyebabkan terjadinya perubahan wujud dari es menjadi air pada suhu 0 °C. Perhatikan diagram berikut ini! T (oC)
B. ASAS BLACK
0 oC
“Banyaknya kalor yang dilepaskan benda bersuhu tinggi sama dengan banyaknya kalor yang diterima benda yang bersuhu lebih rendah.“ Secara matematis dinyatakan dengan rumus: Qlepas = Qterima Karena Q = m . c . ∆t, maka:
Q=m.L Es
Air
Q = m . c . ∆T Q (k.kal)
Q = m . c . ∆T Es
Kalor uap: banyaknya kalor yang digunakan untuk menguapkan satu satuan zat pada titik didihnya. Kalor uap air pada 100 °C = 540 kalori/gr = 2.268 joule/gr
( m . c . ∆T )lepas = ( m . c . ∆T )terima
132
[email protected]
Rumus:
Contoh: Q=m × u
Keterangan: u = kalor lebur uap (kal/gr, kilokalori/kg).
Perhatikan diagram di bawah ini! T (oC)
Air
100 oC 0 oC
Q=m.L Es
Air
Q = m . u Uap
Q = m . c . ∆T Q (k.kal)
Sepotong aluminium yang massanya 150 gr dan suhunya 85 °C, dimasukkan ke dalam 75 gr air yang suhunya 15 °C. Jika kalor jenis aluminium 0,21 kal/gr °C dan kalor jenis air 1 kal/gr °C, berapakah suhu akhir campuran? Jawab: Diketahui: maluminium = 150 gram, Taluminium = 85 °C, caluminium = 0,21 kal/gr °C, mair = 75 gram, Tair = 15 °C, cair = 1 kal/gr °C.
Q = m . c . ∆T Es
D. PERPINDAHAN KALOR 1. Konduksi (hantaran): perpindahan kalor melalui zat padat tanpa disertai perpindahan partikel zat. Contoh: besi yang dipanaskan pada salah satu ujungnya, pada ujung lainnya lama–kelamaan akan terasa panas juga. 2. Konveksi (aliran): perpindahan kalor melalui suatu zat cair atau gas yang disertai perpindahan partikel zat tersebut. Contoh: air yang dimasak, konveksi udara pada ventilasi rumah, angin laut dan angin darat. 3. Radiasi (pancaran): perpindahan kalor tanpa melalui zat perantara. Contoh: pancaran sinar matahari ke bumi, rambatan kalor dari lampu ke telur–telur pada mesin penetas sederhana.
Qlepas = Qterima
Karena suhu aluminium lebih tinggi daripada air, maka yang melepaskan kalor adalah aluminium dan yang menerima kalor adalah air. mAl × CAl × DTAl = mair × Cair × DTair ⇔ mAl × CAl × (85 – TA) = mair × Cair × (TA – 15) ⇔ 150 × 0,21 × (85 – TA) = 75 × 1 × (TA – 15) ⇔ 2 × 0,21 × (85 – TA) = 1 × 1 (TA – 15) ⇔ 0,42 (85 – TA) = 1 (TA – 15) ⇔ 0,42 × 85 – 0,42 × TA = TA – 15 ⇔ 35,7 – 0,42 × TA = TA – 15 ⇔ 35,7 + 15 = TA + 0,42 TA ⇔ 50,7 = 1,42 TA ⇔ TA =
50,7 1, 42
⇔ TA= 35,7 °C Jadi, suhu akhir campuran adalah 35,7 °C.
[email protected]
133
5
2. Kecepatan Rata-rata Rumus: s + s2 + ... + sn s v = total = 1 t1 + t 2 + ... + t n t total
Gerak
Keterangan:
v = kecepatan rata-rata (km/jam, m/s), stotal = jarak total yang ditempuh (km, m), ttotal = waktu total (jam, sekon).
A. PENGERTIAN GERAK Gerak adalah perubahan kedudukan suatu benda terhadap titik acuannya. Gerak menurut keadaan benda: - gerak yang sebenarnya, - gerak semu. Gerak menurut bentuk lintasan: - gerak lurus, - gerak melingkar, - gerak parabola, - gerak tidak beraturan.
B. GERAK LURUS BERATURAN Gerak lurus beraturan: gerak suatu benda yang lintasannya berupa garis lurus dan besar kecepatannya setiap saat selalu sama atau tetap. 1. Kecepatan Tetap Rumus: s v= t Keterangan: v = kecepatan (km/jam, m/s), s = jarak (km, m), t = waktu (jam, sekon).
134
C. GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN (GLBB) Gerak lurus berubah beraturan: gerak lurus yang memiliki perubahan kecepatan setiap sekon (percepatan) yang selalu tetap. Percepatan: pertambahan kecepatan setiap waktu pada benda yang bergerak. Perlambatan adalah percepatan yang bernilai negatif. Rumus: v t = v0 + a ⋅ t 1 ⋅ a ⋅ t2 2 v t 2 = v 02 + 2 ⋅ a ⋅ s
s = v0 ⋅ t +
a = vt v0 t
Keterangan: a = percepatan gerak benda (m/s2, km/jam), v0 = kecepatan awal (m/s atau km/jam), vt = kecepatan akhir (m/s atau km/jam), t = waktu tempuh, dalam satuan sekon (s).
[email protected]
Contoh:
6
1. Perhatikan gambar berikut! A
D
C
B
Seorang anak meluncur maju di jalan seperti pada gambar berikut tanpa mengayuh pedal sepedanya. Jenis gerak lurus berubah beraturan (GLBB) yang terjadi pada sepeda ketika melalui lintasan .... Jawab: Jenis gerak lurus berubah beraturan (GLBB) yang terjadi pada sepeda, yaitu: a. Gerak C – D: GLBB diperlambat (kecepatan benda berkurang secara teratur) b. Gerak A – B: GLBB dipercepat (kecepatan benda bertambah secara teratur) 2. Budi mengendarai sepeda motor dengan kecepatan tetap 36 km/jam. Jika jarak yang ditempuh Budi 250 m, berapa lama waktu perjalanan Budi? Jawab: 36 × 1.000 m v = 36 km/jam = = 10m/s, 3600 s s = 250 m. s = v×t
`
⇔ 250 m = 10 m / s × t 250 m ⇔t= = 25 s 10 m / s
Gaya
A. PENGERTIAN GAYA Gaya adalah sesuatu yang dapat menyebabkan terjadinya perubahan kecepatan dan perubahan bentuk suatu benda. Alat untuk mengukur gaya disebut neraca pegas atau dinamometer. - satuan gaya = newton atau dyne, - 1 newton = 1 kg m/s2, - 1 dyne = 1 gr cm/s2, - 1 newton = 105 dyne. Rumus: F=m × a Keterangan: F = gaya (newton atau dyne), m = massa benda (kg atau gr), a = percepatan (m/s2 atau cm/s2). 1. Gaya Sentuh Gaya sentuh: gaya yang mempengaruhi benda dengan cara bersentuhan langsung dengan benda tersebut. Contoh: gaya otot. 2. Gaya Tak Sentuh
[email protected]
Gaya tak sentuh: gaya yang mempengaruhi benda tanpa bersentuhan langsung dengan benda tersebut. Contoh: gaya magnet, gaya listrik.
135
B. RESULTAN GAYA
Contoh:
Gaya yang arahnya sama dapat diganti dengan sebuah gaya yang nilainya sama dengan jumlah kedua gaya. Gaya pengganti itu disebut resultan gaya yang dilambangkan dengan R. 1. Gaya Sejajar dan Searah F1 F2
Tanda positif menunjukkan arah resultan gaya ke kanan.
2. Gaya Sejajar dan Berlawanan Arah F1
C. GAYA BERAT DAN BERAT JENIS BENDA
Resultan gaya yang sejajar dan berlawanan arah 3. Gaya Saling Tegak Lurus F2 F1 Resultan gaya saling tegak lurus R = F12 + F22
136
500 N
= (500 + 400) - (300 + 200) = 900 - 500 = 400 N
R = F1 + F2
R = F1 – F2
300 N Jawab: R = Fkanan + Fkiri
Resultan gaya yang sejajar dan searah
F2
Empat buah gaya bekerja pada balok, seperti gambar di bawah ini. Besar dan arah resultan gaya dari gaya-gaya tersebut adalah …. 200 N 400 N
Gaya berat adalah besaran gaya gravitasi yang bekerja pada benda. Hubungan antara massa benda dan beratnya yaitu: 1. semakin besar massa benda, semakin besar pula beratnya, 2. perbandingan antara berat benda dan massa benda cenderung tetap. Rumus: w=m.g Keterangan: w = berat benda (newton atau dyne), m = massa benda (kg atau gram), g = percepatan gravitasi (9,8 m/s2).
[email protected]
Berat jenis adalah perbandingan berat dan volume benda. Rumus: S =
w V
Keterangan: S = berat jenis benda (N/m3), r = massa jenis benda (kg/m3), g = percepatan gravitasi (m/s2), V = volume benda. Contoh: Sebuah benda beratnya 250 N dan volumenya 5 m3. Berapakah berat jenis benda? Apabila percepatan gravitasi bumi 9,8 m/s2, berapakah massa jenis benda? Jawab: Diketahui: w = 250 N, V = 5 m3, g= 9,8 m/s2. a. S =
w 250 N = = 50 N/m3 V 5 m3
b. S =
r
=
7
S = ρ.g
. g, maka diperoleh: S 250 kg = = 25,51 kg/m3 g 9,8 m3
Energi dan Usaha
A. ENERGI Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha atau kerja. Dalam satuan SI, energi dinyatakan dalam joule (J) atau kalori (kal). 1. Bentuk–bentuk Energi Energi kimia, energi kinetik, energi listrik, energi kalor, energi cahaya, energi otot, energi bunyi, energi nuklir, energi potensial. 2. Perubahan Bentuk Energi a. Energi listrik → energi kalor Contoh: seterika, kompor listrik. b. Energi listrik → energi cahaya Contoh: lampu. c. Energi listrik → energi bunyi Contoh: radio dan bel listrik. d. Energi listrik → energi kinetik Contoh: kipas angin. 3. Sumber–sumber Energi Sumber energi yang ada di alam banyak sekali jumlahnya, antara lain: matahari, air (air terjun dan gelombang permukaan air), angin, fosil, nuklir/inti atom. 4. Energi Kinetik, Potensial, dan Mekanik
[email protected]
137
a. Energi Kinetik Energi kinetik: energi yang dimiliki benda yang bergerak. Rumus:
Ek =
1 m v2 2
Seekor burung terbang pada ketinggian 20 m dengan kecepatan 8 m/s. Jika massa burung tersebut 0,25 kg, energi mekaniknya adalah …. Jawab: Diketahui: h = 20 m, v = 8 m/s, dan m = 0,25 kg. 1 Em = Ep + Ek = (m . g . h) + ( m v 2 ) 2 = 0,25 kg.10 m/s2.20 m + ½ . 0,25 kg . (8 m/s)2 = 50 joule + 8 joule = 58 joule
Keterangan: Ek = energi kinetik, m = massa benda (kg), v = kecepatan gerak benda (m/s2). b. Energi Potensial Energi potensial: energi yang dimiliki oleh suatu benda karena letak atau kedudukannya. Rumus: E =m.g.h p
B. USAHA Usaha adalah suatu proses yang dilakukan untuk me-mindahkan kedudukan suatu benda. Rumus: W=F.s Keterangan: W = usaha (joule), F = gaya (N), s = jarak perpindahan benda (m).
Keterangan: Ep = energi potensial (joule), g = percepatan gravitasi (m/s2), h = ketinggian (m).
1. Pesawat Sederhana Pesawat sederhana: suatu alat yang digunakan untuk mempermudah pekerjaan manusia. a. Tuas (pengungkit)
c. Energi mekanik Rumus: Em = Ek + Ep
Beban
Hukum Kekekalan Energi “Energi tidak dapat dimusnahkan dan diciptakan. Energi hanya dapat berubah bentuk dari suatu bentuk ke bentuk yang lain.”
138
Contoh:
Penumpu Lengan beban kuasa Lengan kuasa
- -
Lengan beban: jarak benda ke penumpu. Lengan kuasa: jarak gaya kuasa ke penumpu.
[email protected]
Rumus:
w × Lb = F × Lk
Keuntungan mekanis tuas w L KM = = k F Lb Keterangan: w = berat benda (newton), Lb = lengan beban (meter), F = gaya yang diberikan, Lk = lengan kuasa (meter).
Macam-macam Tuas a) Tuas jenis pertama. Titik tumpu (T) terletak di antara titik kuasa (K) dan titik beban (B). Contoh: gunting, palu, tang, dan lain–lain. b) Tuas jenis kedua. Titik beban (B) terletak di antara titik tumpu (T) dan titik kuasa (K). Contoh: gerobak dorong, pemecah biji, pembuka botol, dan lain–lain. c) Tuas jenis ketiga. Titik kuasa (K) terletak di antara titik tumpu (T) dan titik beban (B). Contoh: lengan bawah, jepitan, sekop. b. Katrol (kerekan)
Contoh: Sebuah linggis dipakai untuk mengungkit batu yang beratnya 500 N. Jika panjang linggis 2,4 m dan lengan beban 40 cm, berapa gaya kuasa untuk mengungkit batu itu? Berapa keuntungan mekanisnya? Jawab: Diket: wB = 500 N, L= 2,4 m,Lb = 40 cm = 0,4 m. Ditanya: Fk = …? dan KM = …? Lengan kuasa Lk = L – Lb = 2,4 m – 0,4 m = 2 m w b × Lb = Fk × Lk ⇔ 500 N × 0,4 m = Fk × 2 m ⇔ Fk = KM =
Katrol tetap Keuntungan mekanis
KM =
Katrol bebas
w =1 F
KM =
Katrol majemuk
w =2 F
w =n F
n = jumlah katrol
Gambar
KM =
B
T
Fk
K T
Fk
B K
Wb
Wb
Wb
c. Bidang Miring
200 Nm = 100 N 2m
Lk 2m = =5 Lb 0,4 m
Gaya kuasa = 100 N dan keuntungan mekanis = 5.
[email protected]
B h
F
l T
w
139
Rumus: w = F h
8
Keterangan: F = gaya (kuasa), w = berat beban, = panjang lintasan, h = tinggi bidang miring.
Beberapa pesawat sederhana yang prinsip kerjanya sama dengan bidang miring, yaitu: baji dan sekrup. d
d
A. PENGERTIAN Tekanan adalah besarnya gaya yang bekerja pada benda tiap satuan luas. Rumus: P=
Jika r = jari–jari sekrup dan d = jarak antara 2 ulir, maka diperoleh keuntungan mekanis sekrup adalah: 2πr KM = d 2. Daya Daya adalah kecepatan melakukan usaha atau kecepatan memindahkan atau mengubah energi tersebut. Rumus: W P= t Keterangan: P = daya (joule/detik, atau watt), W = usaha (joule), t = waktu (sekon atau detik).
140
Tekanan
F A
Keterangan: P = tekanan (N/m2 atau Pa/pascal), F = gaya tekanan (N), A = luas bidang tekanan (m2). Tekanan Hidrostatis (Ph) Tekanan hidrostatis adalah tekanan dalam zat cair yang disebabkan oleh berat zat itu sendiri. Rumus: Ph = r . g . h Keterangan: Ph = tekanan hidrostatis (N/m2, Pa, atm), r = massa jenis zat cair (kg/m3, gr/cm3), g = gravitasi (9,8 m/s2). 1 Pa = 1 N/m2 1 N = 1 kg m/s2
[email protected]
Contoh:
20 cm
50 cm
Apabila percepatan gravitasi bumi sebesar 10 m/ s2 dan massa jenis air 1.000 kg/m3, tekanan hidrostatis yang dialami oleh ikan adalah .... Pembahasan: g = 10 m/s2 = 1000 kg/m3 Ditanyakan: Ph (tekanan hidrostatis)?
Jawab: • Mencari ketinggian ikan dari permukaan air: h = 50 cm - 30 cm = 30 cm = -0,3 m • Besarnya tekanan hidrostatis adalah: Ph = . g . h = 1000 . 10 . 0,3 = 3000 N/m2
B. HUKUM PASCAL “Gaya yang bekerja pada suatu zat cair dalam ruang tertutup, tekanannya diteruskan oleh zat cair itu ke segala arah dengan sama besar.” Secara matematis hukum Pascal dituliskan:
F1 F = 2 A1 A2
Keterangan: F1 = gaya tekan pada ruang 1 (N), F2 = gaya tekan pada ruang 2 (N), A1 = luas permukaan ruang 1 (m2), A2 = luas permukaan ruang 2 (m2). Contoh alat yang bekerja berdasarkan hukum Pascal antara lain: dongkrak, jembatan angkat kempa hidrolik, rem hidrolik, pengangkat hidrolik.
C. HUKUM ARCHIMEDES Benda yang tercelup sebagian atau seluruhnya ke dalam zat cair, mengalami gaya ke atas yang besarnya sebanding dengan volume zat cair yang dipindahkan. Rumus: FA = rf × g × Vf Keterangan: FA = gaya ke atas oleh zat cair (newton), rf = massa jenis fluida (zat cair) (kg/m3, gr/m3), Vf = volume fluida yang dipindahkan (volume benda yang tercelup di dalam fluida), g = gravitasi bumi (9,8 m/s2).
1. Benda terapung - massa jenis benda lebih kecil daripada massa jenis zat cair tersebut (rb < ra), - volume zat cair yang dipindahkan lebih kecil daripada volume benda (Vf < Vb), - berat benda sama dengan gaya ke atas (wb = FA).
[email protected]
141
2. Benda melayang - massa jenis benda sama dengan massa jenis zat cair (rb = rf), - volume zat cair yang dipindahkan sama dengan volume benda (Vf = Vb), - berat benda sama dengan gaya ke atas (wb = FA). 3. Benda tenggelam - massa jenis benda lebih besar dari massa jenis zat cair (rb > rf ), - volume zat cair yang dipindahkan sama dengan volume benda (Vf = Vb), - berat benda lebih besar daripada gaya ke atas (wb > FA).
Terapung
Melayang
Tenggelam
Contoh penerapan hukum Archimedes, antara lain pada: kapal selam, kapal laut, galangan kapal, balon udara, hidrometer (alat untuk mengukur massa jenis zat cair), jembatan ponton. Contoh: Sebuah benda melayang dalam air. Jika massa jenis air adalah 1 gr/cm3 dan volume benda 500 cm3, berapakah massa benda tersebut? (g = 9,8 m/s2) Jawab: r air = 1 gr/cm3, Vb = 500 cm3, g = 9,8m/s2.
142
Syarat benda melayang adalah wb = FA ⇔ mb g = f Vf g ⇔ mb = f Vf Karena melayang, maka Vf = Vb, sehingga mb =
f
Vf =
f
Vb = 1 gr/cm3
500 cm3 = 500 gr
Jadi, massa benda tersebut adalah 500 gram.
D. TEKANAN UDARA Rumus:
P=r × g × h Keterangan: P = tekanan udara (atm, N/m2, Pa), r = massa jenis zat (kg/m3, gr/m3), g = gravitasi bumi (9,8 m/s2 atau 10 m/s2), h = tinggi zat cair (m, cm). 1 atm = 76 cm Hg, 1 atm = 1,013 × 105 Pa r air raksa = 13.600 kg/m3, r udara = 1,3 kg/m3, 1 newton = 1 kg m/s2.
Tekanan udara luar diukur dengan alat yang disebut barometer. Ada 2 macam barometer yang biasa digunakan barometer raksa, barometer aneroid. Hasil percobaan diperoleh: “Setiap kenaikan 10 m dihitung dari permukaan air laut, permukaan raksa dalam tabung turun rata–rata 1 mm.“
[email protected]
Tekanan udara dalam ruang tertutup diukur dengan alat yang disebut manometer. a. Manometer Raksa Terbuka Pgas > Pudara, maka Pgas = Pudara + h Pgas < Pudara, maka Pgas = Pudara – h Keterangan: Pgas = tekanan gas dalam ruang tertutup (yang diukur), Pudara = tekanan udara luar, h = perbandingan tinggi raksa pada kedua kaki menometer. b. Manometer Raksa Tertutup Tekanan gas dalam ruang tertutup diukur dengan cara: h ρgas = 1 ρudara + h h2 Keterangan: h1 = tinggi kolom udara sebelum manometer digunakan, h2 = tinggi kolom udara ketika manometer digunakan, c. Manometer Logam Tekanan gas dalam ruang tertutup, besarnya dapat dilihat secara langsung pada skala yang terdapat dalam alat ukur.
E. HUKUM BOYLE “Hasil kali tekanan udara dan volume suatu gas dalam ruang tertutup adalah tetap, asal suhu gas itu tetap.” Rumus: P1 V1 = P2 V2 Keterangan: P1 = tekanan awal, V1 = volume awal,
P2 = tekanan akhir, V2 = volume akhir.
Contoh: Di dalam sebuah ruang tertutup yang volumenya 200 cm3, terdapat udara dengan tekanan 2 atm. Jika ruangan tersebut diperkecil volumenya menjadi 50 cm3 pada suhu tetap, berapakah tekanan udara dalam ruang tertutup? Jawab: Diketahui: V1 = 200 cm3, P1 = 2 atm, V2 = 50 cm3, P1 × V1 = P2 × V2 ⇔ 2 atm × 200 cm3 = P2 × 50 atm 2 atm × 200 cm3 50 cm3 400 atm ⇔ P2 = 50 ⇔ P2 = 8 atm ⇔ P2 =
Jadi, tekanan udara dalam ruang itu adalah 8 atm.
[email protected]
143
- Jarak antara benda yang bergetar dengan titik (garis) keseimbangannya disebut simpangan. - Simpangan terbesar suatu benda yang bergetar disebut amplitudo.
Getaran dan Gelombang
9 A. GETARAN
Getaran adalah gerakan suatu benda di sekitar titik keseimbangannya pada lintasan tetap. Suatu benda dikatakan bergetar bila benda itu bergerak bolak–balik secara berkala melalui titik keseimbangan. Beberapa contoh getaran antara lain: a. senar gitar yang dipetik, b. bandul jam dinding yang sedang bergoyang, c. ayunan anak–anak yang sedang dimainkan, A
B
Titik-titik keseimbangan pada getaran pegas, penggaris, dan bandul.
Titik keseimbangan getaran pada pegas adalah O. Titik keseimbangan pada getaran ujung penggaris dan bandul adalah B. Garis yang melalui titik B dan O pada getaran ujung penggaris dan ayunan adalah garis keseimbangan.
144
f=
∑ getaran t
=
1 T
T=
1 f
Keterangan: getaran = jumlah getaran, f = frekuensi (hertz disingkat Hz), t = waktu (s), T = periode (s).
B. GELOMBANG A
A
Frekuensi Getaran dan Periode Getaran Frekuensi getaran adalah banyaknya getaran yang terjadi dalam satu sekon. Periode getaran adalah waktu yang dibutuhkan untuk melakukan satu getaran.
Gelombang adalah getaran yang merambat. Gelombang yang memerlukan zat perantara dalam perambatannya disebut gelombang mekanik. 1. Gelombang Transversal Gelombang transversal adalah gelombang yang arah getarnya tegak lurus terhadap arah rambatannya. Contoh: getaran senar gitar yang dipetik, TV, radio, gelombang air.
[email protected]
2. Gelombang Longitudinal Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getarnya sejajar atau berimpit dengan arah rambatannya. Contoh: gelombang bunyi, pegas, gelombang pada slinky yang diikatkan kedua ujungnya pada statif kemudian diberi usikan (getaran) pada salah satu ujungnya.
Panjang Gelombang ( ) Panjang gelombang adalah jarak yang ditempuh oleh gelombang dalam waktu 1 periode. perut
simpul simpul
simpul
l
Pada gelombang transversal, satu gelombang terdiri atas 3 simpul dan 2 perut. Jarak antara dua simpul atau dua perut yang berurutan disebut setengah panjang gelombang atau ½ . rapatan
rapatan
regangan
rapatan regangan
l
Hubungan Antara Panjang Gelombang, Periode, Frekuensi, dan Kecepatan Gelombang Rumus: v= λ.f =
λ T
Keterangan: l = panjang gelombang (m), v = kecepatan gelombang (m/s), T = periode gelombang (sekon atau detik), f = frekuensi gelombang (s–1 atau hertz). Contoh: Sebuah sumber getar mempunyai panjang gelombang 17 m ketika bergetar di udara, Jika cepat rambat gelombang di udara adalah 340 m/s, berapakah periode dan frekuensinya? Jawab: Diketahui: l = 17 m dan v = 340 m/s. a. Periode v=
λ T
⇔T=
b. f=
Satu gelombang = 1 regangan dan 1 rapatan
[email protected]
17 m 1 λ sekon = = v 340 m/s 20
Frekuensi 1 1 = = 20 Hz 1 T sekon 20
145
10
2. 3.
Bunyi
Cepat Rambat Bunyi Rumus:
A. GELOMBANG BUNYI - - - - -
Bunyi dihasilkan oleh suatu getaran. Bunyi merupakan gelombang mekanik. Medium perambatan bunyi bisa berupa zat padat, zat cair, dan gas. Bunyi merambat lebih cepat pada medium zat padat dibandingkan pada medium zat cair dan gas. Bunyi tidak terdengar pada ruang hampa.
Syarat terjadinya bunyi: adanya sumber bunyi, adanya zat antara atau medium, adanya penerima di sekitar bunyi. Kuat bunyi dipengaruhi oleh amplitudo dan jarak sumber bunyi dari penerima. - Semakin besar amplitudonya, semakin kuat bunyi yang terdengar, begitu juga sebaliknya. - Semakin dekat pendengar dari sumber bunyi, semakin kuat bunyi itu terdengar, begitu juga sebaliknya. Frekuensi bunyi terbagi menjadi 3 macam. 1. Infrasonik (< 20 Hz). Hanya dapat didengar oleh beberapa binatang seperti: lumba–lumba, anjing.
146
Audiosonik (20–20.000 Hz) Dapat didengar oleh manusia. Ultrasonik (> 20.000 Hz) Dapat didengar kelelawar.
v=
λ s atau v = T t
Keterangan: v = cepat rambat bunyi (m/s), l = panjang gelombang bunyi (m), T = periode bunyi (sekon), s = jarak sumber bunyi terhadap pendengar (m), t = waktu tempuh bunyi (s).
Intensitas bunyi: besaran yang menyatakan berapa besar daya bunyi tiap satu satuan luas. Satuan intensitas bunyi: watt/m2 atau W/m2. Intensitas bunyi bergantung pada amplitudo sumber bunyi dan jarak pendengar dengan sumber bunyi. Semakin besar amplitudo sumber bunyi, semakin besar intensitasnya, dan semakin jauh pendengar dari sumber bunyi, akan semakin kecil intensitas bunyi yang terdengar.
B. NADA - - -
Nada: bunyi yang frekuensinya beraturan. Desah: bunyi yang frekuensinya tidak teratur. Dentum: desah yang bunyinya sangat keras seperti suara bom.
[email protected]
C. HUKUM MERSENNE Menurut hukum Mersenne, frekuensi senar (f): - berbanding terbalik dengan panjang senar ( ), - berbanding terbalik dengan akar luas penampang senar (A), - berbanding terbalik dengan akar massa jenis bahan senar (r), - sebanding dengan akar tegangan senar (F). Rumus:
1 F 1 F× atau f = f= 2 m 2 ρA
Keterangan: m = massa senar (kg) Untuk perbandingan frekuensi dua buah senar, berlaku: f1 2 F = = 1 = f2 1 F2
A2 ρ2 = A1 ρ1
D. RESONANSI Resonansi sebuah benda akan terjadi jika benda tersebut memiliki frekuensi sama dengan benda yang lain yang sedang bergetar. Rumus terjadinya resonansi: L = (2n - 1)
λ 4
Keterangan: L = panjang kolom udara (cm), n = 1, 2, 3, … , n = 1 jika terjadi resonansi pertama, n = 2 jika terjadi resonansi kedua, dst.
E. HUBUNGAN CEPAT RAMBAT BUNYI DENGAN SUHU Rumus: V2 = V1 + 0,6 T Keterangan: V1 = kecepatan bunyi pada awal (cm/s, m/s), V2 = kecepatan bunyi pada suhu kedua (cm/s, m/s), T = perubahan suhu (kenaikan suhu) (°C). Cepat rambat bunyi di udara pada suhu 0°C = 332 m/s Pertambahan kecepatan bunyi di udara = 0,6 m/s °C
F. PEMANTULAN BUNYI Macam–macam bunyi pantul adalah: 1. Bunyi pantul yang memperkuat bunyi asli 2. Gaung atau kerdam: bunyi pantul yang datangnya hanya sebagian atau bersamaan dengan bunyi asli sehingga bunyi asli menjadi tidak jelas. 3. Gema: bunyi pantul yang terdengar jelas setelah bunyi asli.
[email protected]
147
Bunyi pantul dapat digunakan untuk mengukur kedalaman laut dan panjang lorong. Untuk mengukur kedalaman laut digunakan rumus: v×t h= 2 Keterangan: h = kedalaman laut, v = kecepatan bunyi di dalam air (m/s), t = waktu bunyi bolak–balik (s).
Contoh: 1. Sepotong senar massanya 62,5 gram dan panjangnya 40 cm, diberi tegangan 6.250 newton. Hitunglah frekuensi nada yang dihasilkan senar tersebut! Jawab: Diketahui: m = 62,5 gr = 0,0625 kg, = 40 cm = 0,4 m, F = 6.250 newton. Jawab: 1 6.250 × 0, 4 1 F× f = = 2 × 0, 4 0,0625 2 m
=
1 2.500 1 40.000 = 0,8 0,0625 0,8
=
10 × 200 = 250 Hz 8
2. Sebuah kapal yang dilengkapi dengan pemancar gelombang sebagai sumber bunyi dan sebuah hidrofon sebagai penangkap pantulan bunyi, hendak mengukur kedalaman laut. Jika cepat rambat bunyi di dalam air laut adalah 1.500 m/s dan waktu yang dibutuhkan untuk bolak–balik adalah 0,5 sekon. Berapakah kedalaman laut tersebut? Jawab: Diketahui: v = 1.500 m/s dan t = 0,5 s. h = =
v × t 1.500 m/s × 0,5 s = 2 2 750 m = 375 m. 2
Jadi, kedalaman laut tersebut adalah 375 meter.
Jadi, frekuensi yang dihasilkan adalah 250 Hz.
148
[email protected]
11
Cahaya dan Optik
A. SIFAT–SIFAT CAHAYA Cahaya merupakan salah satu gelombang elektromagnetik, yang berarti cahaya dapat merambat di dalam ruang hampa udara. Kecepatan cahaya merambat dalam ruang hampa udara adalah 3 × 108 m/s Sifat–sifat cahaya antara lain: merambat lurus, dapat dipantulkan, dapat dibelokkan, dapat dilenturkan, dapat digabungkan, dapat merambat dalam ruang hampa.
B. CERMIN 1. Cermin Datar Sifat bayangan: - sama tegak, - bersifat maya (semu), - jarak bayangan ke cermin sama dengan jarak benda ke cermin (s = s’), - tinggi bayangan sama dengan tinggi benda (h’ = h), - besar bayangan sama dengan besar benda (M’ = M), - posisi bayangan (orientasi kanan kiri) berlawanan dengan bendanya.
Macam-macam bayangan: - Bayangan nyata: bayangan yang terjadi karena berpotongan sinar–sinar pantul. - Bayangan maya (semu): bayangan yang terjadi karena perpotongan perpanjangan sinar pantul. Jika dua buah cermin datar saling membentuk sudut a maka banyaknya bayangan yang terbentuk adalah: 360 n= -1 a Keterangan: n = banyaknya bayangan, a = sudut antara 2 cermin datar. 2. Cermin Cekung Sinar istimewa cermin cekung, yaitu: a. sinar datang yang sejajar dengan sumbu utama akan dipantulkan melalui titik fokus utama (F), b. sinar datang yang melalui titik fokus utama (F) akan dipantulkan sejajar sumbu utama, c. sinar datang yang melalui titik kelengkungan (M) akan dipantulkan melalui M juga.
[email protected]
c A
a b A
M
f
149
Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung Ruang
Benda ruang III, bayangan ruang II
Sifat bayangan
nyata, terbalik, diperkecil
2. Cermin Cembung Sinar–sinar istimewa pada cermin cembung: a. Sinar datang sejajar sumbu utama, dipantulkan seolah–olah berasal dari titik fokus. b. Sinar datang menuju fokus, dipantulkan sejajar sumbu utama. c. Sinar datang menuju jari–jari M atau pusat kelengkungan, dipantulkan melalui M juga.
B
a b
c
Benda ruang II, bayangan ruang III
nyata, terbalik, diperbesar
Benda ruang I, bayangan ruang IV
maya, tegak diperbesar
A
f
f
M
Sifat bayangan pada cermin cembung selalu maya, tegak, diperkecil. Pada cermin cembung juga berlaku: Rbenda + Rbay = 5
Dari tabel di atas, diperoleh hubungan antara ruang benda (Rbenda) dan ruang bayangan (Rbay), yaitu: Rbenda + Rbay = 5
150
A
B
Rumus Pembentukan Bayangan dan Perbesaran Bayangan pada Cermin Rumus: 1 1 1 2 + = = so si f R
M=
si h = i so ho
R=2f
[email protected]
Keterangan: So = jarak benda dari cermin, Si = jarak bayangan dari cermin, F = jarak fokus dari cermin, R = jari–jari, M = perbesaran bayangan, ho = tinggi benda, hi = tinggi bayangan. Contoh: Sebuah benda diletakkan 30 cm di depan cermin cembung yang memiliki jarak fokus 15 cm. Hitunglah jarak dan perbesaran bayangan yang terbentuk! Jawab: Diketahui: so = 30 cm dan f = –15 cm. a. Jarak bayangan yang terbentuk 1 1 1 1 1 1 = + ⇔ = f so si si f so
1 1 1 = si -15 30 1 3 =si 30 si = -
30 = -10 cm 3
Jadi, jarak bayangan yang dibentuk adalah 10 cm di belakang cermin cembung. b. M =
si -10 cm 1 = = so 30 cm 3
C. PEMBIASAN CAHAYA (REFRAKSI) Yaitu peristiwa pembelokkan arah rambatan cahaya karena melewati dua medium yang berbeda kecepatan optiknya. 1. Hukum Snellius untuk Pembiasan a. Sinar datang, garis normal, dan sinar bias terletak pada satu bidang datar dan berpotongan pada satu titik. b. Sinar datang dari medium kurang rapat ke medium lebih rapat akan dibiaskan mendekati garis normal. Jika sebaliknya akan dibiaskan menjauhi garis normal. 2. Indeks Bias Indeks bias mutlak (n): Indeks bias relatif: n=
C Cn
n21 =
n2 C 2 = n1 C1
Keterangan: C = cepat rambat cahaya pada ruang hampa = 3 × 108 m/s Cn = cepat rambat cahaya dalam medium n1 = indeks bias medium 1 n2 = indeks bias medium 2 C1 = cepat rambat cahaya dalam medium 1
D. LENSA 1. Lensa Cekung (Konkaf, Lensa Negatif (–)) Lensa cekung terdiri atas 3 bentuk, yaitu lensa bikonkaf (cekung rangkap (a)), lensa plankonkaf (cekung datar(b)), dan lensa konveks-konkaf
[email protected]
151
(cekung cembung (c)). Lensa cekung memiliki sifat dapat menyebarkan cahaya (divergen).
a
b
Sinar-sinar istimewa:
c
Sinar-sinar istimewa:
Sifat bayangan: nyata, terbalik à di belakang lensa maya, diperbesar à di depan lensa Rumus pada lensa cekung dan cembung: 1 1 1 = + f s0 si
Sifat bayangan selalu: maya, tegak. Apabila Rbenda < Rbayangan = bayangan diperbesar. 2. Lensa Cembung (Konveks, Lensa Positif (+)) Lensa cembung terdiri dari lensa cembung– cembung (bikonveks (a)), lensa cembung datar (plankonveks (b)), lensa cekung cembung (konkaf konveks (c))
a
152
b
c
dan
M=
si h = i so ho
Keterangan: l l l
f positif untuk lensa cembung dan f negatif untuk lensa cekung, jarak benda so positif jika terletak di depan benda, jarak bayangan si positif jika berada di belakang lensa.
Contoh: 1. Sebuah lensa cembung memiliki jarak fokus 20 cm. Apabila sebuah benda diletakkan 30 cm di depan lensa, tentukanlah: a. jarak bayangan dari lensa, b. persebaran bayangan, c. sifat bayangan.
[email protected]
Jawab: Diketahui: f = 20 cm dan so = 30 cm.
a.
1 1 1 1 1 1 = + ⇔ = f so si si f so 1 1 1 = si 20 30 1 1 = si 60 60 = 60 cm si = 1
si 60 = =2 so 30
b. M =
c. Sifat bayangan: nyata, terbalik, diperbesar.
2. Cepat rambat cahaya dalam suatu cairan
adalah 2,5 .108 m/s, berapakah indeks bias cairan tersebut? Jawab: - Cepat rambat cahaya di ruang hampa c = 3.108 m/s - Cepat rambat cahaya dalam cairan cn = 2,5 .108 m/s c n= cn 3.108 2,5.108 = 1,2 =
12
Alat-alat Optik
A. MATA Mata normal dapat melihat benda dekat dan jauh, hal ini karena mata mempunyai daya akomodasi. 1. Daya akomodasi adalah kemampuan mata untuk mencembung atau memipihkan lensanya sesuai dengan jarak benda. 2. Titik dekat mata (punctum proximum = PP) adalah jarak terdekat mata sehingga benda masih dapat terlihat dengan jelas dengan mata berakomodasi maksimum. 3. Titik jauh mata (punctum remotum = PR) adalah jarak terjauh mata sehingga benda masih terlihat dengan jelas dengan mata tidak berakomodasi maksimum. 4. Emetropi adalah mata normal yang masih dapat melihat jelas benda antara 25 cm sampai tak terhingga (~). Untuk mata normal: PP = 25 cm, sedangkan PR = (tak terhingga). 5. Cacat mata/kelainan pada mata, yaitu: a. Miopi (rabun jauh): cacat mata yang menyebabkan tidak dapat melihat jauh, karena bayangan benda jatuh di depan retina. Penderita miopi dapat ditolong dengan kacamata negatif (cekung).
[email protected]
153
b. Hipermetropi (rabun dekat): cacat mata yang tidak dapat melihat benda dekat, akibatnya bayangan terbentuk di belakang retina, sehingga tampak kurang jelas. Penderita hipermetropi dapat ditolong dengan kacamata positif (cembung). c. Presbiopi (mata tua): cacat mata yang disebabkan menurunnya daya akomodasi mata karena usia lanjut. Penderita presbiopi dapat ditolong dengan kacamata berlensa rangkap (bifocal). Rumus: P=-
100 PR
1 1 1 = + f 25 -PP 100 P= f
Untuk mata miopi
Perbesaran: M =
25 +1 f
2. Mata berakomodasi minimum
Perbesaran: M =
25 f
C. MIKROSKOP Mikroskop digunakan untuk mengamati bendabenda yang berukuran sangat kecil. Mikroskop terdiri dari 2 lensa positif (lensa cembung). 1. Lensa obyektif: lensa yang berada dekat dengan objek. 2. Lensa okuler: lensa yang berada dekat dengan mata.
Untuk mata hipermetropi
Keterangan: P = kekuatan lensa dengan satuan miopi PR = titik jauh mata PP = titik dekat mata penderita
Rumus perbesaran mikroskop: M = Mob × Mok
B. LUP (KACA PEMBESAR) Lup terbuat dari sebuah lensa cembung yang memiliki jarak fokus tertentu. Pengamatan dengan lup dapat dilakukan dengan dua cara berikut.
154
1. Mata berakomodasi maksimum.
M=
S'oby Soby
×
S'ok Sok
d = S’ob + Sok Keterangan: M = perbesaran mikroskop, d = jarak lensa obyektif ke lensa okuler.
[email protected]
13
Listrik Statis
A. BENDA NETRAL DAPAT DIMUATI LISTRIK Model Atom Model atom adalah bagian terkecil dari suatu unsur yang masih memiliki sifat dari unsur itu. elektron
e e + + +
e Inti atom neutron proton
- - -
massa proton à mp = 1,674 × 10–27 kg massa neutron à mn = 1,675 × 10–27 kg massa elektron à me = 9,11 × 10–31 kg Massa atom = mp + mn + me
Muatan Atom dan Jenis Muatan Listrik - Proton bermuatan listrik positif à qp = +1,6 × 10–19 C - Elektron bermuatan listrik negatif à qe = –1,6 × 10–19 C - Neutron bermuatan listrik netral
Muatan suatu atom ditentukan oleh jumlah proton dan jumlah elektron yang dimiliki oleh atom tersebut. - Atom bermuatan positif, apabila jumlah proton lebih banyak daripada jumlah elektronnya. - Atom bermuatan negatif, apabila jumlah elektron lebih banyak daripada jumlah protonnya. - Atom tidak bermuatan (netral), apabila jumlah proton sama dengan jumlah elektronnya. Memberi Muatan Listrik dengan Cara Menggosok Benda
Keterangan
Plastik Ebonit Kaca Sisir
digosok dengan kain wol digosok dengan kain wol digosok dengan kain sutra digosok dengan rambut
Muatan listrik yang dihasilkan negatif negatif positif negatif
B. HUKUM COULOMB Gaya tarik-menarik atau tolak-menolak antara dua benda yang bermuatan listrik adalah berbanding lurus (sebanding) dengan muatan masing–masing benda dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua benda tersebut. l
[email protected]
Jika muatan sejenis tolak-menolak F1 F1
q1
q2
q1
q2
+ -
+
-
F2 F2
155
l
C. MEDAN LISTRIK
Jika muatan berlainan jenis tarik-menarik q1
+
F2
F1
q2
-
Rumus: F=k
q1 × q2 r2
Keterangan: F = gaya Coulomb (N), q1 = muatan benda 1 (C), q2 = muatan benda 2 (C), r = jarak antarbenda (m), k = konstanta, yang besarnya 9 × 109 Nm2/C2. Contoh: Dua benda masing–masing bermuatan listrik sebesar +6 × 10–9 C dan 8 × 10–9 C. Keduanya dipisahkan pada jarak 4 cm. Jika nilai k = 9 × 109 Nm2/C2, berapakah gaya tolak-menolak antara kedua benda tersebut? Jawab: Diketahui: q1 = 6 × 10-9 C, q1 = 8 × 10-9 C, r = 4 cm = 0,04 m. F
q ×q = k 1 2 2 r
= (9 × 109 Nm2 /C2 )
=
(6 × 10 -9 C) × (8 × 10 -9 C) (0,04 m)2
9 × 6 × 8 × 10 -9 = 27 0,0016
Medan listrik adalah ruangan di sekitar benda bermuatan listrik yang masih dipengaruhi gaya listrik. Medan listrik dapat dinyatakan sebagai garis–garis gaya dengan arah dan muatan positif ke muatan negatif. Kuat medan listrik muatan q1 yang didasarkan muatan q2 dapat dinyatakan dengan rumus: E=
F q2
Keterangan: E = kuat medan listrik muatan q1 (N/C), F = gaya Coulomb yang bekerja pada q2 (N),
D. POTENSIAL LISTRIK Potensial listrik adalah energi potensial listrik per satuan muatan listrik. Rumus: V=
W q
Keterangan: V = potensial listrik (V), W = energi potensial listrik (J), q = muatan listrik (C).
× 10–5 N
Jadi, gaya tolak-menolak antara kedua benda sama dengan 27 × 10–5 N.
156
[email protected]
14
B. SUMBER ARUS LISTRIK DAN TEGANGAN LISTRIK
Sumber Arus Listrik
Arus listrik dapat didefinisikan sebagai berikut. 1. Arus listrik didefinisikan berdasarkan partikelpartikel bermuatan listrik positif. 2. Arah arus listrik (arus konvensional) berlawanan dengan arah arus elektron. 3. Arus listrik mengalir dari titik berpotensial tinggi ke titik berpotensial rendah.
A. KUAT ARUS LISTRIK Rumus: I=
Q t
1 C = 6,25
× 1018 elektron
Keterangan: I = kuat arus listrik (ampere, A), Q = muatan listrik (coulomb, C), t = selang waktu (sekon, s). Catatan: - Alat untuk mengukur arus listrik: amperemeter. - Alat untuk mengukur tegangan listrik: voltmeter.
1. Elemen Volta Elemen volta menggunakan pelat tembaga (Cu) sebagai elektroda positif (anoda) dan pelat seng (Zn) sebagai elektroda negatif. 2. Baterai (Elemen Kering) - Larutan elektrolitnya: ammonium klorida. - Baterai menggunakan larutan tambahan, yaitu mangan dioksida kering yang dicampur dengan serbuk karbon. - Mangan dioksida berfungsi sebagai depolarisator, yaitu melindungi larutan ammonium klorida supaya arus listrik yang dihasilkan dapat bertahan lama. - Baterai tersusun dari batang karbon (C) sebagai anoda dan seng (Zn) sebagai katoda. - Baterai mengubah energi kimia menjadi energi listrik. 3. Akumulator (Aki) Aki terdiri dari anoda yang terbuat dari batang timbal dioksida (PbO2) dan elektroda batang timbal (Pb). Larutan elektrolitnya adalah asam sulfat encer (H2SO4).
C. GAYA GERAK LISTRIK DAN TEGANGAN JEPIT Gaya gerak listrik suatu sumber arus listrik adalah beda potensial antara ujung–ujung sumber arus listrik ketika sumber arus listrik tidak mengalirkan arus listrik.
[email protected]
157
lampu
saklar
15
baterai
Listrik Dinamis
Rangkaian untuk mengukur gaya gerak listrik (GGL)
Tegangan jepit adalah beda potensial antara ujung-ujung sumber arus listrik ketika sumber arus mengalirkan arus listrik. Vj = E - I ⋅ r
B. MENGUKUR HAMBATAN LISTRIK
Contoh:
1. Mengukur hambatan listrik secara langsung Hambatan listrik dapat diukur secara langsung dengan menggunakan multimeter. 2. Mengukur hambatan listrik secara tidak langsung Hambatan listrik secara tidak langsung dapat diukur dengan menggunakan metode voltmeter–amperemeter pada gambar berikut.
5Ω
12 V; 1 Ω
Tegangan jepit dari rangkaian di atas adalah.... Jawab: E 12 I= = =2 A R +r 5+1
158
Rumus: V=I × R Keterangan: V = beda potensial atau tegangan listrik (volt), I = kuat arus listrik (ampere), R = hambatan (ohm = W).
Keterangan: E = tegangan GGL I = kuat arus listrik r = hambatan dalam sumber tegangan Vj = tegangan jepit
Vjepit = E - I.r = 12-2x1 = 10 V
A. HUKUM OHM
R
A
V + -
[email protected]
C. DAYA HANTAR ARUS LISTRIK SUATU ZAT
Nilai R dapat dihitung dengan: R=
pembacaan voltmeter V pembacaan amperemeter
Hambatan Jenis Penghantar (r) Rumus: R=ρ
L A
Keterangan: R = hambatan kawat, r = hambatan jenis (W meter), L = panjang kawat, A = luas penampang kawat (m2). Contoh: Sepotong kawat panjangnya 2 m mempunyai luas penampang 6 × 10–7 m2. Jika hambatan kawat tersebut adalah 3 W, hitunglah hambatan jenis kawat itu! Jawab:
Daya hantar arus listrik suatu zat adalah kemampuan zat itu untuk menghantarkan arus listrik. Dilihat dari konduktifitas listriknya, zat atau bahan dibagi menjadi 3 jenis. 1. Bahan konduktor: bahan yang mudah menghantarkan arus listrik. Contoh: perak, aluminium, dan tembaga. 2. Bahan isolator: bahan yang sukar menghantarkan arus listrik. Contoh: karet, plastik, dan kayu. 3. Bahan semikonduktor: bahan yang dapat bertingkah laku kadang–kadang seperti konduktor dan kadang–kadang seperti isolator. Contoh: germanium dan silikon
D. HUKUM KIRCHHOFF Hukum Kirchhoff berbunyi: “Jumlah kuat arus yang masuk ke suatu titik cabang sama dengan jumlah kuat arus yang keluar dari titik cabang tersebut.“ Secara matematis:
Diketahui: L = 2 m, A = 6 × 10–7 m2, R = 3 W. R= ρ
L A
⇔ 3 W = r×
2m 6 × 10 -7 m2
∑ Imasuk = ∑ Ikeluar Contoh: I3
⇔ 18 × 10–7 m2 W = r 2 m ⇔r=
18 × 10 -7 m2Ω = 9 × 10–7 Wm 2m
Jadi, hambatan jenis kawat = 9
10–7 Wm.
I1
I4 A
I5
I2
[email protected]
159
Jika diketahui: i1= 3 A, i2=5 A, i3=2 A, i4=4 A, tentukan niali i5! Jawab: ∑ Imasuk = ∑ Ikeluar i1+ i2= i3 + i4 + i5 i5=(i1+ i2) - (i3 +i4) i5=8 A - 6 A = 2 A
Besar hambatan pengganti dari rangkaian paralel dirumuskan: 1 1 1 1 = + + ... + R P R1 R 2 Rn
F. HUKUM OHM PADA RANGKAIAN TERTUTUP R
E. RANGKAIAN HAMBATAN LISTRIK 1. Rangkaian Seri
+ -
i
r
E R1
R2
Hukum Ohm pada rangkaian tertutup
Pada rangkaian hambatan yang disusun seri, kuat arus yang melalui setiap hambatan adalah sama. Besarnya hambatan pengganti (RS): RS = R1 + R2 + R3 + …+ Rn 2. Rangkaian Paralel
R1
Pada rangkaian tertutup berlaku rumus: I=
E R+r
Keterangan: I = kuat arus listrik (A), E = beda potensial atau tegangan (volt), R = hambatan (ohm), r = hambatan dalam (ohm).
R2
Rn
160
[email protected]
Contoh: 1. Tiga buah hambatan R1 = 2 W, R2 = 4 W, dan R3 = 12 W disusun secara paralel. Berapakah hambatan penggantinya? Jawab Diketahui: R1 = 2 W, R2 = 4 W, R3 = 12 W. 1
1 1 1 + + R1 R 2 R3 1 1 1 = + + 2 4 12 10 = 12 12 = 1,2 Ω RP = 10 RP
=
2. Sebuah lampu mempunyai hambatan 1,8 W, dihubungkan dengan baterai yang beda potensialnya 8 volt. Jika hambatan dalam baterai 0,2 W, berapa arus yang mengalir? Jawab: Diketahui: R = 1,8 W, E = 8 volt, r = 0,2 W. Ditanya: I = …? Jawab: I=
8 E 8 = = = 4 ampere R + r 1,8 + 0,2 2
16
Energi dan Daya Listrik
A. ENERGI LISTRIK 1. Persamaan Energi Listrik Apabila sebuah penghantar yang hambatannya R diberi beda potensial V pada kedua ujungnya sehingga mengalir arus sebesar I, maka dalam waktu t energi yang diserap penghantar tersebut dapat ditentukan dengan tiga persamaan berikut. W=VIt W = I2R t W=
V2 .t R
Keterangan: W = energi listrik (joule), V = tegangan (volt), I = kuat arus (ampere), R = hambatan (ohm), t = waktu (sekon).
2. Konversi Energi Listrik Menjadi Kalor Alat–alat listrik seperti seterika, kompor listrik, ketel listrik, solder listrik, dan elemen panas merupakan alat–alat yang memiliki prinsip kerja yang sama, yaitu mengubah energi listrik menjadi energi kalor. W = Q atau V . I . t = m . c . DT Keterangan: m = massa air (kg), c = kalor jenis (J/kg K), DT = kenaikan suhu (K).
[email protected]
161
B. DAYA LISTRIK
C. PERUBAHAN ENERGI LISTRIK
Daya listrik: energi listrik tiap satuan waktu.
1. Energi listrik menjadi energi kalor Contoh alat yang mengubah energi listrik menjadi energi kalor antara lain: - seterika listrik, - kompor listrik, - ketel listrik, - solder listrik, - elemen pemanas. 2. Energi listrik menjadi cahaya - lampu pijar, - lampu tabung. 3. Energi listrik menjadi energi gerak - kipas angin, - blender, - mixer. 4. Penyepuhan sebagai contoh perubahan energi listrik menjadi energi kimia. Syarat–syarat penyepuhan adalah: - menggunakan arus listrik searah, - bahan yang disepuh dipasang sebagai katode (kutub negatif) dan bahan penyepuh dipasang sebagai anode (kutub positif), - menggunakan larutan elektrolit (larutan yang dapat mengalirkan arus listrik) yang tepat. Contoh: Penyepuhan perak menggunakan: - perak nitrat (AgNO3), - larutan asam khromat (H2CrO4), - larutan tembaga sulfat (CuSO4).
Rumus: P=
W t
Keterangan: P = daya listrik (J/sekon atau watt), W = energi listrik (joule), t = waktu (detik atau sekon). Catatan: 1 hp (house power) = 746 watt. Karena energi: W = V . I . t Maka rumus–rumus daya (P) yang lain adalah: P=V.I P = I2. R P=
V2 R
Rekening listrik adalah suatu bentuk surat tagihan terhadap penggunaan energi listrik yang dipakai dalam kehidupan kita sehari–hari. Untuk menghitung besarnya biaya pemakaian listrik, digunakan rumus: Biaya = energi listrik × tarif per kWh
162
[email protected]
Contoh: 1. Sebuah kawat mempunyai hambatan 25 W. Jika dialiri listrik 2 A selama 1 jam, berapakah energi panas yang terjadi? Jawab: Diketahui: R = 25 W, I = 2 A, t = 1 jam = 3.600 s. W = I2. R . t = 22 A . 25 W . 3.600 s = 360.000 J. 2. Dalam sebuah rumah terdapat 4 lampu 20 W, 2 lampu 60 W, dan sebuah TV 60 W. Setiap hari dinyalakan 4 jam. Berapakah biaya yang dibayarkan selama 1 bulan (30 hari) jika harga 1 kWh = Rp150,00? Jawab: 4 lampu 20 W à P1 = 4 × 20 W = 80 W, 2 lampu 60 W à P2 = 2 × 60 W = 120 W, 1 TV 60 W à P3 = 1 × 60 W = 60 W, biaya 1 kWh = Rp. 150,00. - Daya total komponen listrik Ptot = P1 + P2 + P3 = 80 + 120 + 60 = 260 W - Waktu total selama 30 hari bila setiap hari dinyalakan selama 4 jam: t = 30 hari × 4 jam/hari = 120 jam - Energi listrik yang digunakan selama sebulan W = P × t = (260 watt) (120 jam) = 31.200 watt jam = 31,2 kWh - Biaya yang harus dibayarkan selama satu bulan Biaya = energi listrik × tarif per kWh = 31,2 kWh × (Rp150,00/kWh) = Rp4.680,00
17
Kemagnetan
Magnet berasal dari Yunani, yaitu magnesia. Magnet adalah suatu benda yang dapat menarik benda–benda yang terbuat dari besi, baja, dan logam–logam tertentu. Penggolongan Benda Berdasarkan Sifat Kemagnetannya 1. Bahan magnetik (ferromagnetik): bahan yang dapat ditarik oleh magnet dengan cukup kuat. Contoh: besi, nikel, dan baja. 2. Bahan nonmagnetik. a. Paramagnetik: bahan yang hanya sedikit ditarik oleh magnet. Contoh: kayu, aluminium, dan platina. b. Diamagnetik: bahan yang sedikit ditolak oleh magnet kuat. Contoh: emas, bismuth, merkuri. Berdasarkan sifat bahan pembentuk magnet, magnet dapat digolongkan menjadi berikut. 1. Magnet keras: bahan yang sukar dijadikan magnet, tetapi setelah menjadi magnet akan menyimpan kemagnetannya dalam waktu yang lama. Contoh: baja, akomak, dan kobalt. 2. Magnet lunak: bahan yang mudah dijadikan magnet, namun tidak mampu menyimpan kemagnetannya dalam waktu yang lama. Contoh: besi.
[email protected]
163
A. SIFAT KEMAGNETAN Beberapa sifat kemagnetan yang dapat diamati: 1. Magnet memiliki dua kutub, yaitu: kutub utara dan kutub selatan. 2. Kutub–kutub sejenis akan tolak menolak dan kutub–kutub tidak sejenis akan tarik menarik. 3. Dapat menarik benda logam tertentu. 4. Gaya tarik magnet terbesar pada kutubnya.
Bahan magnetik jauh dari magnet utama
1. Cara Menggosok
kutub-kutub hasil gosokan
Bahan magnet dapat dijadikan magnet dengan cara menggosokkan magnet dengan arah yang senantiasa tidak berubah (searah). Ujung akhir bahan magnet yang digosok akan menjadi kutub yang berlawanan dengan kutub magnet yang menggosok (lihat gambar). 2. Cara Induksi Peristiwa batang besi atau baja menjadi magnet karena sebuah magnet berada di dekatnya (tanpa menyentuh) disebut induksi magnetik.
164
Bahan magnetik dijauhkan dari magnet utama
magnet utama
magnet utama
magnet utama
U
U
U
besi
B. PEMBUATAN MAGNET
Bahan magnetik didekatkan dengan magnet utama
baja
S
S
U
U
kutub-kutub induksi
S
S
U
U
baja memperbesi kehilangan sifat tahankan sifat magnet magnet
3. Menggunakan Arus Listrik Magnet yang dihasilkan dinamakan elektromagnet. Kelebihan elektromagnetik adalah: a. sifat kemagnetannya dapat diperbesar dengan cara memperbanyak jumlah lilitan atau memperbesar arus listrik, b. sifat kemagnetannya dapat dihilangkan dengan cara memutuskan arus listrik, dan dapat ditimbulkan kembali dengan cara menyambung arus listrik, c. kutub–kutub magnetnya dapat ditukar dengan cara mengubah arah arus listrik. Untuk memperkuat medan magnetik yang dihasilkan kawat berarus, kawat dapat dililitkan membentuk kumparan. Kumparan yang demikian disebut solenoida. Untuk menentukan ujung mana yang jadi kutub utara dan selatan, digunakan kaidah tangan kanan berikut.
[email protected]
Sifat Kemagnetan Bumi
baterai
kutub selatan magnet
arah arus listrik
baja dimagnetkan
arah ibu jari menunjukkan kutub utara
kutub utara geografi
garis gaya magnetik bumi
jarum kompas solenoida
ekuator bumi
tangan kanan
inklinasi 0o
kutub utara magnet arah listrik
Sifat kemagnetan dapat dihilangkan dengan cara pemanasan atau pemukulan.
- -
C. MEDAN MAGNETIK 1. Medan magnetik adalah daerah di sekitar magnet di mana magnet lain masih dipengaruhi oleh gaya magnet jika diletakkan pada daerah tersebut. 2. Garis gaya magnet adalah pola garis yang dibentuk oleh kutub magnet. 3. Sifat garis gaya magnet adalah: - garis gaya magnet keluar dari kutub utara dan masuk ke kutub selatan, - garis gaya magnet tidak pernah berpotongan, - tempat yang mempunyai garis gaya magnet dapat menunjukkan medan magnetik yang kuat dan sebaliknya.
kutub selatan geografi
Sudut yang dibentuk oleh jarum kompas dengan arah utara–selatan sebenarnya disebut sudut deklinasi. Sudut yang dibentuk oleh medan magnetik bumi dengan garis horizontal dinamakan sudut inklinasi.
Aturan Genggaman Tangan Kanan “Bila kawat berarus listrik digenggam dengan tangan kanan sedemikian sehingga arah arus sama dengan arah ibu jari, maka arah medan magnet searah dengan arah genggaman jari yang lain.”
[email protected]
arus listrik
Aturan genggam tangan kanan
165
Percobaan Oersted a. Semakin jauh dari kawat berarus, semakin kecil kuat medan magnetnya. b. Semakin besar kuat arusnya, semakin kuat medan magnetnya.
D. GAYA LORENTZ Besar gaya Lorentz dapat ditentukan dengan: F=B × I × L Keterangan: F = gaya Lorentz (newton), B = kuat medan magnet (tesla), I = kuat arus listrik (ampere), L = panjang kawat penghantar (meter). Arah gaya Lorentz dapat ditentukan dengan I B F
166
Keterangan: I = ibu jari menunjukkan arah arus listrik, B = jari telunjuk menunjukkan arah medan magnetik, F = jari tengah menunjukkan arah
Contoh: 1. Kaca yang digosok dengan kain sutra dapat bermuatan positif, karena …. A. elektron berpindah dari kain sutra ke kaca B. elektron berpindah dari kaca ke sutra C. proton berpindah dari kaca ke kain sutra D. proton berpindah dari kain sutra ke kaca Jawab: Sebelum kaca digosok dengan kain sutra, keduanya tidak bermuatan listrik. Setelah kaca digosok dengan kain sutra maka kaca bermuatan positif. Hal ini disebabkan oleh: a. elektron berpindah dari kaca ke kain sutra, b. kain sutra kelebihan elektron, sehingga kain sutra bermuatan negatif. Catatan: elektron dapat berpindah dari benda satu ke benda yang lain, sedangkan proton dan neutron tidak dapat berpindah. Jawaban: B. elektron berpindah dari kaca ke sutra 2. Suatu kawat lurus panjangnya 10 cm dialiri arus 5 ampere. Jika kawat tersebut berada ruangan medan magnetik sebesar 16 Wb/m2, gaya lorentz maksimum yang bekerja pada kawat tersebut adalah… Jawab: F = B.i.l = 16 . 5 . 0,1 = 8 N
[email protected]
18
Induksi Elektromagnetik
A. GAYA GERAK LISTRIK INDUKSI Michael Faraday menjelaskan bahwa: “Gaya gerak listrik induksi (ggl induksi) akan muncul bila kumparan menangkap garis gaya magnetik yang jumlahnya berubah.“
magnet digerakkan ke dalam arus mengalir
magnet diam tidak ada arus
magnet digerakkan ke luar arus mengalir ke arah berlawanan
Gaya gerak listrik induksi
GGL induksi yang timbul pada ujung–ujung kumparan bergantung pada tiga faktor sebagai berikut.
1. Jumlah lilitan kumparan. Semakin banyak lilitan kumparan, semakin besar ggl induksi yang timbul. 2. Kecepatan keluar masuk magnet dari dan ke dalam kumparan. Semakin cepat magnet dimasukkan dan dikeluarkan dari kumparan, semakin besar ggl induksi yang timbul pada ujung–ujung kumparan. 3. Kekuatan magnet batang yang digunakan. Semakin kuat magnet batang yang digunakan, semakin besar ggl induksi yang timbul. Di samping dengan menggerakkan magnet ke dalam atau ke luar kumparan, gaya gerak listrik induksi juga dapat ditimbulkan dengan cara: 1. memutar magnet batang di dekat kumparan, 2. memutar kumparan di dekat magnet batang, 3. memutushubungkan arus listrik pada kumparan primer sehingga terjadi arus induksi pada kumparan sekunder. Beberapa sumber arus dan peralatan yang menggunakan percobaan Faraday sebagai dasarnya adalah AC, generator DC, dinamo, dan transformator. Generator Yaitu mesin yang mengubah energi kinetik menjadi energi listrik (kebalikan dari motor). 1. Generator arus bolak–balik (generator AC), disebut juga alternator. 2. Generator arus Searah
[email protected]
167
B. TRANSFORMATOR
–
Transformator adalah alat yang digunakan untuk mengubah tegangan arus bolak balik menjadi lebih rendah atau lebih tinggi. Transformator terdiri dari: 1. kumparan primer, 2. kumparan sekunder, 3. inti besi lunak.
Hubungan antara tegangan primer dengan tegangan sekunder untuk transformator ideal: V S = IP = NS V P IS NP
inti besi lunak arus bolak-balik
arus induksi bolak-balik
Keterangan: NP = jumlah lilitan primer, NS = jumlah lilitan sekunder, VP = tegangan primer, VS = tegangan sekunder, IP = arus primer, IS = arus sekunder.
Efisiensi Transformator Efisiensi transformator adalah perbandingan antara daya pada kumparan sekunder dengan daya pada kumparan sebuah transformator.
kumparan sekunder
kumparan primer
arus sekunder lebih besar daripada kuat arus primer.
medan magnet berubah-ubah
Ada 2 jenis transformator, yaitu sebagai berikut. 1. Transformator penaik tegangan (Step–up) Untuk menaikkan tegangan bolak–balik.
Ciri–ciri transformator step–up adalah: – jumlah lilitan sekunder lebih banyak daripada jumlah lilitan primer, – tegangan sekunder lebih besar daripada tegangan primer, – kuat arus sekunder lebih kecil daripada kuat arus primer.
2. Transformator penurun tegangan (Step–down) Untuk menurunkan tegangan bolak–balik.
η=
PS × 100 % PP
Keterangan: PS = daya sekunder (W) → VS × IS, PP = daya primer (W) → VP × IP, h = efisiensi transformator (%).
Peralatan sehari–hari yang memanfaatkan induksi elektromagnetik, yaitu: 1. tungku industri 2. induktor Ruhmkorff 3. rem magnetik
Ciri–ciri transformator step–down adalah: – jumlah lilitan sekunder lebih sedikit daripada jumlah lilitan primer, – tegangan sekunder lebih kecil daripada tegangan primer,
168
[email protected]
Contoh: Sebuah transformator memiliki efisiensi 80 %, tegangan primernya adalah 330 volt, kuat arus primernya 10 A. Jika kuat arus sekundernya 20 A, berapa volt tegangan sekundernya? Jawab: Diketahui: h = 80 %, VP = 330 volt, IP = 10 A, Is = 20 A. η=
PS × 100 % PP
η=
VS × IS × 100 % VP × IP
VS × 20 × 100 % 330 × 10 V × 20 × 100 % 80% = S 330 × 10 V × 20 80 % = S 100 % 3300 VS × 20 8 = 10 3300 8 × 3300 = VS 10 × 20 8 × 33 VS = 2 VS = 132 volt 80% =
Jadi, tegangan sekundernya adalah 132 volt.
19
SistemTata Surya
A. TATA SURYA Tata surya adalah sebuah sistem yang terdiri dari Bumi, Matahari, dan anggota kelompok lain seperti planet-planet, satelit, asteroid, komet, dan meteoroid. 1. Planet Ada 8 planet dalam tata surya kita, antara lain Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus. l Orbit: garis edar planet. l Revolusi: peredaran planet mengelilingi Matahari. l Kala revolusi: waktu yang diperlukan oleh sebuah planet untuk sekali melakukan revolusi. l Rotasi: perputaran planet mengelilingi sumbunya. l Kala rotasi: waktu yang diperlukan oleh planet untuk sekali melakukan rotasi. l Khusus bidang edar Bumi disebut ekliptika. Pengelompokan planet a. Berdasarkan Bumi sebagai pembatas Planet Inferior adalah planet yang orbitnya terletak di antara orbit Bumi dan Matahari, yaitu: Merkurius dan Venus.
[email protected]
169
b.
c.
2.
3.
4.
170
Planet Superior adalah planet yang orbitnya di luar orbit Bumi, yaitu: Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Berdasarkan sabuk asteroid (antara Mars dan Yupiter) Planet dalam adalah planet yang letaknya di dalam sabuk asteroid, yaitu: Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars. Planet luar adalah planet yang letaknya di luar sabuk asteroid, yaitu Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Berdasarkan ukuran dan komposisi pe-nyusun Planet terrestrial adalah planet yang komposisi penyusunnya berupa batuan (menyerupai Bumi), yaitu: Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars. Planet Jovian adalah planet-planet yang berukuran besar dan komposisi penyusunnya berupa es dan gas hidrogen, yaitu: Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus Satelit Yaitu benda langit yang mengelilingi pla-net. Masing-masing planet mempunyai satelit, kecuali Merkurius dan Venus. Asteroid atau Planetoid Yaitu planet–planet kecil yang jumlahnya puluhan ribu yang mengorbit mengelilingi Matahari, terletak antara Mars dan Yupiter. Komet Komet adalah bintang berekor karena benda langit ini memiliki ekor. Komet yang sangat terkenal adalah komet Halley, ditemukan
oleh Edmund Halley, dan memiliki kala revolusi 76 tahun. Komet Halley muncul terakhir pada tahun 1986 dan akan kembali muncul pada tahun 2062. Berikut beberapa contoh komet lainnya. l Komet Encke, tampak setiap 3,3 tahun sekali. l Komet Brooks, tampak setiap 7 tahun sekali. l Komet Gale, tampak setiap 11 tahun sekali. l Komet Biela, tampak setiap 6,6 tahun sekali. 5. Meteoroid Meteoroid adalah benda langit berukuran sangat kecil hingga berukuran sebesar batu kali. Meteor adalah meteoroid yang jatuh ke Bumi dan berpijar. Meteorit adalah benda sisa meteor dan beratnya hampir puluhan ton.
B. BUMI DAN BULAN YANG MENGELILINGI MATAHARI Bumi beredar mengelilingi Matahari. Bumi berotasi dari barat ke timur. l Dalam beredar mengelilingi Matahari, poros Bumi miring membuat sudut sebesar 23,5° terhadap garis yang tegak lurus terhadap ekliptika, maka panjang siang dan malam selalu berubah. l Bulan yang mengorbit Bumi juga disebut revolusi. Kala revolusi Bulan adalah 27,3 hari. Kala revolusi ini disebut juga sebagai 1 bulan sideris.
[email protected]
l
Untuk terjadi saat bulan purnama ke bulan purnama berikutnya (atau dari bulan baru ke bulan baru berikutnya) dibutuhkan waktu 29,53 hari. Waktu ini disebut juga sebagai 1 bulan sinodis.
Gaya Gravitasi Newton menyampaikan bahwa antara dua benda yang massanya masing-masing m dan M akan terjadi gaya tarik-menarik yang disebut gaya gravitasi. Besarnya gaya gravitasi ini dapat dicari dengan persamaan berikut. mM F=G 2 r Keterangan: F = gaya tarik-menarik/gaya gravitasi (N), G = tetapan gravitasi = 6.67 × 10–11 (Nm²/kg²), M = massa benda pertama (kg), m = massa benda kedua (kg), r = jarak antara kedua benda (m).
C. HUKUM PERGERAKAN PLANET–PLANET 1. Nicolaus Copernicus Menyatakan bahwa Matahari adalah pusat tata surya (teori heliosentris). Anggota-anggota tata surya yang lain beredar mengelilingi Matahari. 2. Hukum I Kepler “Orbit setiap planet berbentuk elips dan Matahari terletak pada salah satu fokusnya.”
titik perihelium
matahari titik aphelium
3. Hukum II Kepler “Dalam jangka waktu yang sama garis yang menghubungkan planet dengan Matahari selama revolusi tersebut akan melewati bidang yang luasnya sama.” C
B
matahari (M) D
A
Jika panjang busur CD = AB, maka luas juring MCD = luas juring MAB. 4. Hukum III Kepler “Kuadrat kala revolusi planet-planet berbanding lurus dengan pangkat tiga jarak rataratanya dari Matahari.” Secara matematis dapat ditulis:
P12 : P22 = a13 : a32
planet 1
R1 planet 2
matahari (M)
R2
Keterangan: P1 = Kala revolusi planet pertama P2 = Kala revolusi planet kedua a1 = Jarak antara Matahari dengan planet pertama a2 = Jarak antara Matahari dengan planet kedua
[email protected]
171
D. MATAHARI l l
l
l
Matahari adalah bintang. Jarak Bumi-Matahari, bagi ukuran jagat raya sangat dekat, yaitu sekitar 150.000.000 km (= 1 satuan astronomi = 1 SA). Jarak antarbintang di jagat raya diukur dengan satuan tahun cahaya. 1 tahun cahaya = 1013 km.
Energi di Matahari Hal yang memungkinkan terbentuknya energi di matahari yang luar biasa adalah proses reaksi nuklir (fusi nuklir). Menurut Albert Einstein, besarnya energi yang timbul pada reaksi nuklir di Matahari dapat dihitung dengan per-samaan: E = mc² Keterangan: E = energi yang timbul, m = massa yang berubah menjadi energi, c = cepat rambat cahaya di ruang hampa (3 × 108 m/s), Lapisan-lapisan Matahari korona kromosfer permukaan yang terlihat daerah radiatif inti daerah konveksi lidah api
172
1. Inti Matahari Inti Matahari merupakan bagian yang selalu bergerak. Pada inti Matahari terjadi reaksi termonuklir yang menghasilkan energi yang besar. Suhu yang ada di inti Matahari mencapai 13.600.000° C. 2. Fotosfer (lapisan cahaya) Fotosfer adalah lapisan cahaya yang sangat terang, putih dan menyilaukan mata. Tebalnya sekitar 320 km dengan suhu mencapai 6.000° C. 3. Kromosfer Kromosfer disebut juga atmosfer Matahari. Tebalnya mencapai 2.400 km. Suhunya 4.000° C, namun bagian luarnya bisa mencapai 10.000° C. 4. Korona Korona adalah lapisan atmosfer luar Matahari yang berbentuk mahkota.
E. BUMI DAN PERILAKUNYA 1. Akibat Rotasi Bumi a. Bumi menggembung di khatulistiwa dan pepat di kedua kutubnya. b. Terjadinya pergantian siang dan malam. c. Terjadinya perbedaan suhu. d. Gerak semu harian Matahari dan bendabenda langit yang lain. e. Adanya perubahan arah angin. 2. Akibat Revolusi Bumi a. Terjadinya perubahan musim. b. Terjadinya perbedaan panjang siang dan
[email protected]
malam di belahan Bumi utara dan selatan. c. Terlihatnya rasi bintang yang berbedabeda dari waktu ke waktu dalam satu tahun. d. Gerak semu tahunan Matahari. l Tanggal 21 Maret Matahari akan terbit di atas khatulistiwa. l Tanggal 21 Juni Matahari akan terbit di atas garis balik utara. l Tanggal 23 September Matahari akan terbit di atas garis khatulistiwa. l Tanggal 22 Desember Matahari akan terbit di atas garis balik selatan.
F. BULAN DAN PERILAKUNYA 1. Rupa Bulan a. Bulan termasuk benda gelap, karena tidak bisa menghasilkan cahaya sendiri, cahaya yang tampak dari bumi hanyalah hasil dari pantulan cahaya Matahari yang jatuh di permukaannya. b. Jarak Bulan ke Bumi 384.403 km dan Bulan bermassa kira-kira hanya 1/81 massa Bumi (massa bulan 8,1 × 1022kg). c. Gravitasi Bulan hanya 1/16 kali gaya gravitasi Bumi. Diameter bulan ¼ kali diameter Bumi. 2. Bulan Tidak Memiliki Atmosfer Karena tidak memiliki atmosfer, maka di Bulan terjadi peristiwa sebagai berikut. a. Suhu di Bulan sangat ekstrim. Di bagian yang terkena sinar Matahari suhunya
mencapai 110° C, sedangkan di bagian yang tidak terkena sinar Matahari suhunya mencapai –173° C. b. Bunyi tidak dapat merambat di Bulan. c. Langit di Bulan berwarna hitam kelam. d. Di Bulan tidak mengenal siklus air. 3. Rotasi dan Revolusi Bulan Di samping mengorbit Bumi, Bulan bersama Bumi juga beredar mengelilingi Matahari. Pasang surut air laut disebabkan oleh gaya gravitasi Bulan dan Matahari terhadap Bumi. Akan tetapi pasang surut terutama disebabkan oleh gaya gravitasi Bulan. Hal ini disebabkan jarak Bumi dan Bulan terlalu dekat. Fase-fase bulan: kuartir ketiga
bulan sabit
bulan lonjong 22 1/2 hari 26 hari
bulan baru
29 1/2 hari
18 3/4 hari
14 1/2 hari
kuartir kedua
3 3/4 hari bulan sabit
7 1/2 hari
bulan lonjong
kuartir pertama
G. GERHANA BULAN DAN GERHANA MATAHARI l
[email protected]
Pada saat bulan purnama, Bulan me-nembus bidang ekliptika. Saat itu terjadi kedudukan Matahari, Bulan, dan Bumi akan berada
173
dalam satu garis lurus sehingga akan terjadi gerhana Bulan.
l
Pada saat Bulan menembus bidang ekliptika, yaitu pada saat bulan mati, akan terjadi gerhana Matahari. Saat itu Matahari berada pada satu garis lurus dengan bulan jika dilihat dari Bumi.
2. Satelit cuaca adalah satelit yang diluncurkan untuk menunjukkan formasi awan yang menyelimuti permukaan Bumi. 3. Satelit navigasi adalah satelit transit yang diluncurkan untuk membantu navigasi darat dan laut. 4. Satelit penelitian adalah satelit yang diluncurkan untuk berbagai macam penelitian / misi. 5. Satelit mata-mata adalah satelit yang digunakan untuk menyampaikan informasi bagi kalangan militer.
I. ATMOSFER BUMI
H. SATELIT BUATAN Satelit buatan adalah benda yang sengaja dibuat dan diletakkan di angkasa luar mengorbit Bumi untuk tujuan tertentu. Ada 5 macam satelit buatan. 1. Satelit komunikasi adalah satelit yang diluncurkan untuk memberikan pelayanan radio dan televisi kepada penduduk yang ada di Bumi. Contoh: satelit Palapa.
174
Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelimuti Bumi, tebal lapisan atmosfer kurang lebih 10.000 km dari permukaan Bumi. Kandungan zat atmosfer dalam keadaan kering: 1. Nitrogen 78 % 2. Zat asam (oksigen) 21 % 3. Gas argon 0,9 % 4. Zat asam arang (CO2) 0,03 % 5. Gas lain (kripton, neon, xenon, hidrogen, helium, dan ozon) 0,07 % Atmosfer berdasarkan suhunya dapat dibagi atas beberapa lapisan berikut. 1. Troposfer, lapisan yang paling dasar. 2. Stratosfer, lapisan yang terdiri dari lapisan ozon (O3). 3. Mesosfer, lapisan yang berada di atas stratosfer. 4. Eksosfer, lapisan yang berada di atas mesosfer.
[email protected]
Kimia
1
B. METODE ILMIAH
Berkenalan dengan Kimia
Ilmu kimia: cabang dari ilmu pengetahuan (sains) yang mempelajari materi (zat) dan perubahannya.
A. CABANG ILMU KIMIA Bidang yang dipelajari dalam ilmu kimia sangat luas, sehingga secara umum ilmu kimia dibagi menjadi lima cabang, yaitu sebagai berikut. 1. Kimia analitik adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari jenis zat penyusun suatu bahan serta menentukan jumlahnya. 2. Kimia fisika adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari hubungan antara konsep-konsep kimia dengan konsep-konsep fisika. 3. Kimia organik adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari bahan-bahan yang terdapat atau berasal dari makhluk hidup. Senyawa tersebut tersusun dari atom karbon dan hidrogen. 4. Kimia anorganik adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari bahan-bahan yang tidak terdapat atau bukan berasal dari makhluk hidup. Senyawa tersebut berupa logam, mineral, atau garam. 5. Biokimia adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari proses kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup.
176
Metode ilmiah adalah langkah-langkah ilmiah yang dilakukan untuk memecahkan masalah secara logis. Metode ilmiah berguna untuk meneliti setiap masalah karena mengandung penalaran dan pembuktian dengan penelitian. Tahap-tahap metode ilmiah adalah sebagai berikut. 1. Merumuskan masalah. 2. Pengumpulan data (observasi). 3. Membuat hipotesis. 4. Melakukan penelitian (eksperimen). 5. Menarik kesimpulan.
C. LABORATORIUM KIMIA Kimia tidak dapat dipisahkan dari eksperimen. Tempat untuk melakukan eksperimen-eksperimen kimia disebut laboratorium kimia. Agar ketika kita melakukan eksperimen tidak terjadi kecelakaan dan dapat berjalan dengan lancar, perlu diperhatikan hal-hal berikut. 1. Mengetahui alat-alat praktikum kimia serta kegunaannya. 2. Mengetahui arti dari simbol-simbol yang terdapat pada laboratorium kimia. 3. Menggunakan alat-alat pelindung seperti jas laboratorium, sepatu, dan sarung tangan khusus, karena beberapa bahan kimia dapat berbahaya. 4. Mematuhi aturan-aturan di laboratorium kimia. 5. Melakukan langkah-langkah kerja secara berurutan.
[email protected]
Beberapa alat yang biasa digunakan dalam praktikum kimia. Alat
Kegunaan
Tabung reaksi
Mereaksikan zat kimia
Bahaya oksidasi
Gambar
Mudah terbakar Labu erlenmeyer
Pipet
Untuk wadah larutan Beracun
Untuk mengambil larutan dari wadahnya
Batang pengaduk
Untuk mengaduk larutan
Gelas ukur
Mengukur volume larutan
Bahaya radiasi
Korosif
Beberapa simbol yang terdapat pada bahan kimia berbahaya. Simbol
Arti Mudah meledak
[email protected]
177
2
A. UNSUR
Unsur, Senyawa, dan Campuran
Materi: segala macam benda yang terdapat di sekitar kita. Materi dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu zat murni dan campuran. Zat murni adalah materi yang memiliki susunan dan komposisi yang tetap. Zat murni dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu unsur dan senyawa. Campuran adalah materi yang tidak memiliki susunan dan komposisi tertentu. Campuran dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu homogen dan heterogen. Klasifikasi materi menurut kimia diperlihatkan dalam bagan berikut. MATERI Unsur Zat murni Senyawa Homogen Campuran Heterogen
178
Unsur adalah zat yang paling sederhana dan tidak dapat diuraikan lagi. Saat ini telah ditemukan 110 unsur yang merupakan unsur logam, semilogam, dan nonlogam. Unsur-unsur tersebut sebagian besar merupakan unsur alami, sedangkan sisanya adalah unsur buatan manusia. Sifat-sifat unsur sebagai berikut. Logam Wujud padat dan kuat - Merupakan konduktor Contoh: besi,tembaga, perak -
Nonlogam Wujud padat, cair, gas. - Dalam wujud padat mudah dihancurkan - Merupakan isolator Contoh: oksigen, karbon, belerang -
Semilogam Sifatnya berada di antara logam dan nonlogam. - Memiliki sifat penghantar lebih baik dari isolator tetapi kurang dari konduktor Contoh: silikon, germanium, boron. -
Tiap-tiap unsur dilambangkan dengan huruf. Tata nama dan penulisan lambang unsur secara resmi diatur oleh International Union of Pure and Applied Chemistry (IUPAC). l Unsur dilambangkan dengan huruf kapital dari huruf pertama nama suatu unsur. l Unsur yang memiliki huruf pertama sama dilambangkan dengan huruf kapital untuk huruf pertama dan huruf kedua yang ditulis dengan huruf kecil.
[email protected]
Contoh beberapa unsur dan lambangnya: Jenis Logam
Nonlogam
Nama Unsur Kalium Natrium Kalsium Raksa Besi
Lambang Unsur K Na Ca Hg Fe
Klorin Helium Hidrogen Oksigen Carbon
Cl He H O C
Na merupakan unsur logam, Cl merupakan unsur nonlogam. Natrium dilambangkan Na, klorin dilambangkan Cl, sehingga dinamakan natrium klorida. l
1 = mono- 2 = di- 3 = tri-
Molekul adalah gabungan dari beberapa unsur atau lebih. Berdasarkan unsur penyusunnya molekul dibedakan menjadi dua macam, yaitu: l Molekul unsur adalah gabungan dari unsurunsur yang sejenis. Biasanya berasal dari unsur-unsur nonlogam. Contoh: H2, O2, Cl2, dsb. l Molekul senyawa adalah gabungan dari unsur-unsur yang tidak sejenis. Contoh: H2O, NaCl, H2SO4, dsb.
Contoh: NaCl = natrium klorida
4 = tetra5 = penta-
Contoh: CO2 = karbon dioksida Terdapat 1 unsur karbon, dilambangkan C. Terdapat 2 unsur oksigen, dilambangkan O, karena ada 2 diberi awalan di-. Jadi, dinamakan karbon dioksida.
B. MOLEKUL
1. Penulisan Rumus Kimia dan Penamaan Senyawa l Rumus kimia senyawa ditulis dengan lambang huruf penyusunnya. Penamaannya unsur logam disebutkan terlebih dahulu, kemudian unsur non-logam dan diberi akhiran –ida.
Senyawa dengan jumlah unsur lebih dari dua, diberi awalan berikut:
l
Senyawa dengan nama tertentu dengan ketentuan sebagai berikut. OH– = hidroksida CO32– = karbonat SO42– = sulfat CN– = sianida NO3– = nitrat NH3+ = ammonium Contoh: NaOH = natrium hidroksida Terdiri dari unsur Na, O, dan H. Na adalah lambang unsur natrium dan OH disebut hidroksida. Jadi, dinamakan natrium hidroksida.
2. Pembentukan dan Penguraian Senyawa l Pembentukan senyawa Suatu senyawa dapat terbentuk melalui reaksi kimia, reaksi pembakaran, dan reaksi penguraian.
[email protected]
179
-
-
l
180
Reaksi Kimia Reaksi kimia dapat terjadi antarunsur dengan senyawa atau antarsenyawa sehingga menghasilkan senyawa baru. Contoh:
Na + Cl
NaCl
Unsur natrium (berupa logam) direaksikan dengan unsur klorin (berupa nonlogam) hasilnya adalah natrium klorida. Reaksi Pembakaran Unsur logam, nonlogam, dan senyawa dapat dibakar sehingga menghasilkan senyawa baru. Dibakar artinya direak-sikan dengan oksigen. Contoh:
Mg + O2
MgO
Unsur magnesium (berupa logam) direaksikan dengan oksigen (dibakar) menghasilkan magnesium oksida.
Penguraian senyawa Senyawa dapat diuraikan lagi menjadi unsur-unsur penyusunnya atau senyawa lain yang lebih sederhana melalui reaksi kimia. Reaksi penguraian ini disebut dekomposisi. - Dekomposisi termal Dilakukan dengan memanaskan senyawa sehingga terbentuk senyawa yang lebih sederhana. Contoh: kalsium karbonat yang di-
-
panaskan menjadi kalsium oksida dan karbon dioksida. Dekomposisi elektrik (elektrolisis) Dilakukan dengan mengalirkan listrik pada senyawa. Contoh: elektrolisis air menghasilkan oksigen dan hidrogen.
C. CAMPURAN Campuran adalah materi yang tidak memiliki susunan dan komposisi tertentu. Campuran terbentuk tanpa melalui reaksi kimia. l Campuran homogen Campuran yang zat-zat penyusunnya bercampur secara merata sehingga setiap bagian memiliki bagian yang sama. Contoh: gula larut dalam air. l Campuran heterogen Campuran yang zat-zat penyusunnya tidak bercampur merata sehingga ada bagian campuran yang memiliki sifat berbeda. Campuran heterogen dibedakan menjadi dua macam, yaitu suspensi dan koloid. - Suspensi adalah campuran antara zat padat dengan cairan atau gas di mana zat padat tersebut tidak larut. Contoh: campuran pasir dengan air. - Koloid adalah campuran antara dua zat atau lebih di mana salah satu zat penyusunnya tersebar dalam zat penyusun lain. Contoh: debu, keju, kabut, dsb.
[email protected]
D. PERBEDAAN CAMPURAN DAN SENYAWA - -
- -
Campuran Terbentuk melalui perubahan fisika Mudah dipisahkan secara fisika Sifat campurannya sama dengan sifat penyusunnya Zat penyusunnya tidak memiliki perbandingan yang tetap
- -
- -
Senyawa Terbentuk melalui reaksi kimia Tidak dapat dipisahkan secara fisika, pemisahan secara kimia Sifat senyawa berbeda dengan sifat penyusunnya Zat penyusunnya memiliki perbandingan yang tetap
Contoh Apa nama dari senyawa-senyawa berikut ini. a. CaO b. N2O5 c. CaCO3 Pembahasan: a. Ca merupakan unsur logam, O merupakan unsur nonlogam. kalsium dilambangkan Ca, oksigen dilambangkan O. Jadi, CaO = kalsium oksida. b. Terdapat 2 unsur nitrogen, dilambangkan N, karena ada 2 diberi awalan di-. Terdapat 5 unsur oksigen, dilambangkan O, karena ada 5 diberi awalan penta-. Jadi, N2O5 = dinitrogen pentaoksida. c. Terdiri dari unsur Ca, C, dan O Ca adalah lambang unsur kalsium dan CO3 disebut karbonat. Jadi, CaCO3 = kalsium karbonat.
3
Atom, Ion, dan Molekul
A. ATOM Atom berasal dari bahasa Yunani “atomos” yang berarti tidak dapat dibagi. Atom adalah bagian terkecil dalam unsur kimia tanpa mengubah sifat kimianya. 1. Perkembangan Model Atom l Leucippus dan Demokritus (500SM–400SM) Menyatakan bahwa materi dapat dibagi menjadi bagian yang lebih kecil, sampai diperoleh bagian terkecil yang tidak dapat dibagi lagi. l Aristoteles ( 384 SM– 332 SM ) Menyatakan bahwa materi dapat dibagi secara terus-menerus menjadi bagian yang lebih kecil. l Dalton Atom merupakan partikel terkecil yang tidak dapat dibagi lagi menjadi bagian yang lebih kecil. l J.J Thomson Atom berupa bola pejal yang bermuatan positif dan elektron melekat pada permukaan (seperti roti kismis melekat pada roti). l Rutherford Atom terdiri dari inti atom yang sangat kecil dan bermuatan positif, dikelilingi oleh
[email protected]
181
elektron yang bermuatan negatif (seperti tata surya). l Bohr Pada dasarnya model atom Bohr hampir sama dengan model atom Rutherford, tetapi pada model atom Bohr elektronelektron mengelilingi inti pada lintasanlintasan tertentu yang disebut kulit elektron atau tingkat energi. Model Atom:
Dalton l
Thomson
Rutherford
Xz
A
Bohr
Teori modern Model atom modern mirip dengan model atom Bohr, tetapi kedudukan elektron berada di daerah sekitar inti, yaitu awan elektron yang disebut orbital. Letak elektron tidak dapat ditentukan dengan pasti. Model atom ini berlaku hingga saat ini. Inti atom
awan di sekitar inti
2. Struktur Atom Struktur atom terdiri dari inti atom dan kulit atom. Pada inti atom terdapat: - proton, yaitu muatan positif, - neutron, yaitu muatan netral.
182
Pada kulit atom terdapat: - elektron, yaitu muatan negatif. Muatan suatu atom ditentukan oleh jumlah proton dan elektronnya. - Jumlah proton sama dengan elektron: atom bermuatan netral. - Jumlah proton lebih banyak dari elektron: atom bermuatan positif. - Jumlah elektron lebih banyak dari proton: atom bermuatan negatif. Susunan atom dapat ditulis dengan notasi berikut.
Keterangan: X = lambang unsur A = massa atom = (jumlah proton + jumlah neutron) Z = nomor atom = jumlah proton = jumlah elektron A – Z = jumlah neutron
Contoh: 16 O8: lambang unsur = O (oksigen) Massa atom = 16 Nomor atom = jumlah proton = jumlah elektron = 8 Jumlah neutron = 16 – 8 = 8
Suatu inti atom yang ditandai dengan jumlah proton dan neutron tertentu disebut nuklida. Beberapa nuklida dapat memiliki persamaan nomor massa, jumlah proton, dan jumlah neutron. - Nuklida yang memiliki nomor massa yang sama tetapi nomor atom berbeda disebut isobar. Contoh: 14C6, 14N7
[email protected]
- Nuklida yang memiliki jumlah proton yang sama tetapi jumlah neutron berbeda disebut isotop. Contoh: 10C6, 12C6 - Nuklida yang memiliki jumlah neutron yang sama tetapi jumlah proton dan nomor massa berbeda disebut isoton. Contoh: 11B5, 12C6
Konfigurasi elektron Konfigurasi elektron adalah persebaran elektron pada kulit-kulit atom. Menurut Pauli, jumlah elektron maksimum yang dapat menempati pada tiap kulit dirumuskan:
2n2 Keterangan: n adalah kulit ke-n
Contoh: Jumlah elektron maksimum yang dapat menempati kulit M. M adalah kulit ke-3, sehingga: 2(32) = 2 × 9 = 18 Kulit M dapat ditempati 18 elektron.
Berikut adalah tabel jumlah elektron pada tiap kulit atom. Orbital
Kulit ke-
K L M N
1 2 3 4
Jumlah elektron 2 8 18 32
nya. Jumlah elektron suatu atom dapat dilihat pada nomor atomnya. Cara menyusun konfigurasi elektron diurutkan dari kulit K, kemudian L dan seterusnya hingga semua elektron telah menempati kulit atom. Elektron yang berada pada kulit paling luar disebut elektron valensi. Atom-atom yang memiliki elektron valensi sama akan memiliki sifat-sifat yang sama dan dalam Sistem Periodik Unsur diletakkan dalam golongan yang sama. Contoh: Nama atom Hidrogen Karbon Oksigen Klorin
Lambang atom H C O Cl
Nomor atom 1 6 8 17
Jumlah elektron pada kulit K
L
1 2 2 2
4 6 8
M
N
Elektron valensi
7
1 4 6 7
B. ION Ion adalah atom yang bermuatan listrik. l Kation adalah ion yang bermuatan positif. - Kation tunggal: K+, Mg2+, Fe3+ - Kation poliatom: NH4+ Pembentukan kation: melepaskan elektron.
Na
l
Tiap-tiap atom memiliki konfigurasi elektron yang berbeda-beda menurut jumlah elektron-
[email protected]
Na+ + elektron
Anion adalah ion yang bermuatan negatif. - Anion tunggal: Cl-, O2-, F- Anion poliatom: SO4-, NO3Pembentukan anion: menarik elektron.
Cl + elektron
Cl-
183
C. MOLEKUL
l
Molekul adalah gabungan dari beberapa unsur atau lebih. 1. Molekul unsur adalah gabungan dari unsurunsur yang sejenis. l Molekul diatomik adalah molekul yang tersusun dari 2 atom sejenis. Contoh: H2, O2, Cl2. l Molekul triatomik adalah molekul yang tersusun dari 3 atom sejenis. Contoh: O3. l Molekul poliatomik adalah molekul yang tersusun lebih dari 3 atom sejenis. Contoh: P4 2. Molekul senyawa adalah gabungan dari unsur-unsur yang tidak sejenis. Contoh: H2O, NaCl, H2SO4. Berikut sekilas tentang molekul. l O2 (oksigen) - Molekul unsur diatomik. - Diambil dari udara ketika kita bernapas. - Digunakan untuk proses pembakaran di dalam tubuh untuk menghasilkan energi. - Merupakan salah satu hasil fotosintesis tumbuhan hijau. l
184
O3 (ozon) - Molekul unsur triatomik. - Merupakan penyusun lapisan tipis yang melindungi bumi. - Terdapat di lapisan stratosfer. - Berfungsi menyerap radiasi sinar ultraviolet.
l
H2O (air) - Molekul senyawa. - Dibutuhkan oleh tubuh + 6 liter sehari. - Digunakan untuk kebutuhan seharihari manusia seperti mandi dan mencuci. NaCl (natrium klorida) - Molekul senyawa. - Dalam kehidupan sehari-hari disebut garam dapur. - Digunakan untuk memberi rasa asin ketika kita memasak.
Contoh: Jika 85Rb37 maka atom tersebut mengandung .... a. 48 proton, 37 neutron, 48 elektron b. 37 proton, 37 neutron, 48 elektron c. 37 proton, 48 neutron, 37 elektron d. 37 proton, 85 neutron, 37 elektron Jawab: (c) Susunan atom dapat ditulis dengan notasi berikut.
Xz
A
Keterangan: X = lambang unsur A = massa atom = (jumlah proton + jumlah neutron) Z = nomor atom = jumlah proton = jumlah elektron A – Z = jumlah neutron 85 Rb37 mengandung: Jumlah proton = jumlah elektron = 37 Jumlah neutron = 85 – 37 = 48
[email protected]
4
Perubahan Fisika dan Kimia
A. PERUBAHAN FISIKA Perubahan fisika adalah perubahan materi yang bersifat sementara dan tidak menghasilkan zat baru. Contoh: air membeku menjadi es batu, pelarutan gula dengan air, kayu dibuat menjadi meja. 1. Ciri-ciri perubahan fisika, antara lain: l perubahan terjadi hanya pada penampakannya, l sifat zat hasil perubahan sama dengan sifat zat sebelumnya, l umumnya dapat dikembalikan lagi seperti sebelum perubahan. 2. Perubahan fisika dapat terjadi karena: l Pencampuran l Perubahan wujud l Aliran energi Contoh: - lampu jika dialiri energi listrik akan menyala dan menghasilkan energi cahaya, - seterika jika dialiri energi listrik akan memanas dan menghasilkan energi panas. l Perubahan bentuk
B. PERUBAHAN KIMIA Perubahan kimia adalah perubahan materi yang sifatnya tidak dapat balik dan menghasilkan zat baru (susunan rumus kimianya berubah). Contoh: kertas dibakar dan menjadi abu, perkaratan besi, telur dimasak. 1. Ciri-ciri perubahan kimia, antara lain: l perubahan terjadi pada tingkatan molekul, l sifat zat hasil perubahan berbeda dengan sifat zat sebelumnya, l tidak dapat dikembalikan lagi seperti sebelum perubahan. 2. Perubahan kimia dapat terjadi karena: l pemasakan, l pembakaran, l perkaratan, l fotosintesis. 3. Terjadinya reaksi kimia dapat dilihat dari tanda-tanda berikut ini. l Terjadi perubahan warna. l Terbentuk endapan. l Terbentuk gelembung gas. l Tercium bau.
C. PERUBAHAN BIOLOGIS Perubahan biologis adalah perubahan materi yang disebabkan oleh suatu mikroorganisme. Contohnya pembusukan dan fermentasi.
[email protected]
185
5
4. Pemusingan (Sentrifugasi) Metode sentrifugasi digunakan untuk memisahkan campuran yang penyusunnya berupa cairan dan padatan yang merupakan partikel sangat kecil dan tersebar merata dalam cairan.
Pemisahan Campuran
A. TUJUAN PEMISAHAN CAMPURAN Proses pemisahan campuran dilakukan untuk memisahkan zat-zat penyusun suatu campuran. Contohnya pada proses pengolahan minyak bumi ada pemisahan campuran, sehingga menghasilkan bensin, solar, minyak tanah, kerosin, dan parafin.
B. METODE PEMISAHAN CAMPURAN Metode pemisahan campuran, antara lain: 1. Pengayakan Digunakan untuk memisahkan campuran padatan yang memiliki ukuran partikel yang berbeda-beda. Contohnya mengayak pasir untuk memisahkan pasir dengan kerikil atau batu-batu kecil. 2. Dekantir Metode dekantir digunakan untuk memisahkan campuran yang penyusunnya berupa cairan dan padatan. 3. Penyaringan (Filtrasi) Dalam kehidupan sehari-hari metode filtrasi digunakan untuk menyaring udara pada AC dan proses penjernihan air.
186
5. Penguapan (Evaporasi) Metode evaporasi digunakan untuk memisahkan campuran yang berupa cairan dan padatan yang larut dalam cairan tersebut. Dalam kehidupan sehari-hari metode penguapan digunakan untuk proses pe-ngolahan garam dari air laut. 6. Pemisahan Campuran dengan Menggunakan Magnet Digunakan untuk memisahkan bahan yang bersifat magnetik dengan bahan nonmagnetik. 7. Sublimasi Digunakan untuk memisahkan campuran yang penyusunnya merupakan zat yang menyublim ketika dipanaskan. Contohnya pemisahan campuran yang mengandung ammonium klorida dan natrium klorida. Bila dilakukan pemanasan, maka ammonium klorida akan menguap kemudian menyublim pada corong gelas, sedangkan natrium klorida tertinggal pada cawan. 8. Penyarian (Ekstraksi) Metode penyarian digunakan untuk memisahkan campuran berdasarkan perbedaan kelarutan zat terlarut di dalam pelarut
[email protected]
yang berbeda. Dalam kehidupan sehari-hari metode ekstraksi digunakan saat kita menyeduh teh atau kopi. 9. Penyulingan (Destilasi) Metode destilasi digunakan untuk memi-sahkan campuran yang berupa larutan. Pemisahan didasarkan pada perbedaan titik didih zat penyusunnya. Dalam kehidupan seharihari, metode destilasi digunakan dalam industri penyulingan minyak atsiri (minyak yang berasal dari tumbuh-tumbuh-an) seperti minyak cengkeh, minyak kayu putih, dll. Metode destilasi digunakan untuk memisahkan minyak yang berguna dengan zat-zat pengotor di dalam tumbuhan. 10. Kromatografi Digunakan untuk memisahkan campuran yang berupa larutan dan volume campuran yang dipisahkan sangat sedikit hingga tidak mungkin dilakukan dengan ekstraksi. Pemisahan didasarkan pada perbedaan sifat kelarutan zat penyusunnya. Dalam kehidupan sehari-hari pemisahan dengan metode kromatografi sederhana digunakan untuk memisahkan tinta atau bahan pewarna.
6
Asam, Basa, dan Garam
Jenis-jenis zat juga dapat dibedakan menurut sifat keasamannya. Sifat keasaman suatu zat dinyatakan dengan nilai pH (power of Hydrogen). Berdasarkan nilai pH, jenis zat dibedakan menjadi 3, yaitu asam, basa, dan garam. Nilai pH berada pada kisaran 1–14. Batas nilai pH adalah 7 yang merupakan pH air, disebut pH netral.
A. ASAM Asam adalah senyawa yang menghasilkan ion hidrogen (H+) ketika dilarutkan ke dalam air. HA(aq) → H+ (aq) + A- (Aq) Contoh: HCl (aq) → H+ (aq) + Cl- (Aq) Asam memiliki nilai pH di antara 1–6. Berdasarkan nilai pH–nya asam dibedakan menjadi 2, yaitu asam kuat dan asam lemah. - Asam dengan nilai pH 1–3 disebut asam kuat. Asam kuat dapat berbahaya apabila mengenai tubuh kita. Dapat mengakibatkan luka bakar. - Asam dengan nilai pH 3–6 disebut asam lemah.
[email protected]
187
Suatu zat termasuk asam jika memiliki sifat-sifat: - rasanya masam, - bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion hidrogen (H+), - mengubah warna lakmus biru menjadi merah, - dapat menghantarkan arus listrik. Penamaan Asam Asam terdiri dari anion (ion positif), yaitu H+ dan kation (ion negatif). Untuk penamaan asam, ion H+ dibaca asam kemudian diikuti nama kation seperti aturan dalam penamaan senyawa. Contoh: HCl HF H2SO4 HNO3
Anion H+ H+ 2H+ H+
Kation Cl- (ion klorida) F- (ion fluorida) SO42- (ion sulfat) NO3- (ion nitrat)
Nama Asam klorida Asam fluorida Asam sulfat Asam nitrat
Beberapa asam dinamakan berdasarkan asalnya. Contoh: Nama asam Asam formiat Asam stearat Asam kaproat
Asal semut (formica) lemak hewan (stear) kambing (kapro)
Rumus kimia HCOOH C17H35COOH CH3(CH2)4COOH
Macam-macam Asam Berdasarkan asalnya, asam dibedakan menjadi 2, yaitu asam organik dan asam anorganik (biasa disebut asam mineral).
188
- Asam organik Asam yang berasal dari makhluk hidup. Ciricirinya terdapat atom C (karbon). Asam organik memiliki nilai pH di sekitar 4–6 sehingga termasuk asam lemah. Contoh pada tabel sebelumnya. - Asam mineral Asam yang tidak berasal dari makhluk hidup. Ciri-cirinya tidak terdapat atom C (karbon). Nama asam
Rumus kimia
Asam klorida HCl Asam fluorida HF Asam sulfat H2SO4 Asam nitrat HNO3 Asam dalam Kehidupan Sehari-hari - Asam klorida (HCl) Asam yang terdapat di lambung kita. Disebut juga asam lambung. Berfungsi untuk membunuh kuman-kuman yang terbawa oleh makanan dan masuk ke dalam lambung. - Asam sulfat (H2SO4) Asam yang digunakan untuk mengisi aki pada kendaraan bermotor. Termasuk asam kuat. Apabila mengenai kulit dapat mengakibatkan luka bakar. - Asam asetat (CH3COOH) Asam yang terdapat pada cuka, sehingga disebut juga asam cuka. Menurut IUPAC dinamakan asam etanoat. Termasuk jenis asam organik dan asam lemah.
[email protected]
B. BASA Basa adalah senyawa yang menghasilkan ion hidroksida (OH-) ketika dilarutkan ke dalam air. LOH (aq) → L+ (aq) + OH- (Aq) Contoh: NaOH (aq) → Na+ (aq) + OH- (Aq) Basa memiliki nilai pH antara 8–14. Berdasarkan nilai pH–nya basa dibedakan menjadi 2, yaitu basa kuat dan basa lemah. - Basa dengan nilai pH 8–11 disebut basa lemah. - Basa dengan nilai pH 11–14 disebut basa kuat. Seperti halnya asam kuat, basa kuat juga dapat berbahaya apabila mengenai kulit kita. Dapat mengakibatkan luka bakar. Suatu zat termasuk basa jika memiliki sifat-sifat: - rasanya pahit, - bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion hidroksida (OH-), - mengubah warna lakmus merah menjadi biru, - dapat menghantarkan arus listrik. Penamaan Basa Basa terdiri dari anion (ion positif) yang merupakan ion logam dan kation (ion negatif) yaitu ion OH-. Untuk penamaan basa, anion dibaca dengan nama logamnya seperti aturan dalam penamaan senyawa kemudian diikuti ion OHyang disebut hidroksida.
Contoh: Senyawa NaOH
Anion Na+(ion natrium)
Kation OH-
KOH
K+ (ion kalium)
OH-
Mg(OH)2
Mg2+(ion magnesium) Ca2+(ion kalsium)
OH-
NH4-1(ion ammonium)
OH-
Ca(OH)2 NH4OH
OH-
Nama Natrium hidroksida Kalium hidroksida Magnesium hidroksida Kalsium hidroksida Ammonium hidroksida
Basa dalam Kehidupan Sehari-hari - Natrium hidroksida (NaOH) Bahan dasar pembuatan sabun yang teksturnya keras. Sabun keras merupakan hasil reaksi antara natrium hidroksida dengan lemak hewan atau tumbuhan. Natrium hidroksida disebut juga soda kostik. - Kalium hidroksida (KOH) Bahan dasar pembuatan sabun yang teksturnya lunak. Sabun lunak merupakan hasil reaksi antara kalium hidroksida dengan lemak hewan atau tumbuhan. Kalium hidroksida disebut juga soda potas. - Magnesium hidroksida (Mg(OH)2) Terdapat pada obat sakit maag. Untuk menetralkan asam klorida agar kadar asam di dalam lambung berkurang digunakan magnesium hidroksida. - Kalsium hidroksida (Ca(OH)2) Digunakan untuk menetralkan tanah. Untuk mengurangi kadar keasaman tanah tersebut digunakan kalsium hidroksida atau yang disebut juga air kapur.
[email protected]
189
C. GARAM Garam adalah hasil reaksi antara asam dan basa. Reaksi antara asam dan basa akan menghasilkan garam dan air. Reaksi tersebut disebut reaksi penetralan. HX (aq) + LOH (aq) → LX (aq) + H2O (Aq) asam basa garam air
Contoh: HCL (aq) + NaOH (aq) → NaCl (aq) + H2O (Aq) asam
basa
garam
air
Garam memiliki nilai pH di sekitar 6–8, tergantung pada asam dan basa yang membentuknya. Garam tidak identik dengan garam dapur. Garam dapur hanya merupakan satu dari contoh garam. Penamaan garam sama dengan penamaan senyawa. Beberapa contoh garam antara lain: Nama garam NaCl KNO3 NaBr NaF CaSO4
Rumus Natrium klorida Kalium nitrat Natrium bromida Natrium fluorida Kalsium sulfat
Kegunaan
Indikator buatan Macam-macam indikator pH buatan: - Kertas lakmus a) Lakmus merah Jika dicelupkan ke dalam larutan asam tidak akan berubah warna, jika dicelupkan ke dalam larutan basa akan berubah warna menjadi biru. b) Lakmus biru Jika dicelupkan ke dalam larutan basa tidak akan berubah warna, jika dicelupkan ke dalam larutan asam akan berubah warna menjadi merah. - Indikator pH yang berupa larutan Indikator pH yang berupa larutan akan berubah warna pada kisaran pH tertentu. Berikut beberapa contoh indikator pH yang berupa larutan. l
Nama indikator
Garam dapur Bahan pupuk Bahan film Pasta gigi Bahan gips
Phenolphthalein (pp) Metil oranye (mo) Metil merah Bromtimol biru Metil biru
-
D. INDIKATOR pH Nilai pH dapat diukur menggunakan indikator pH. Indikator merupakan senyawa kompleks yang dapat bereaksi dengan asam atau basa. Indika-
190
tor pH dibedakan menjadi dua macam, yaitu indikator buatan dan alami.
Kisaran pH 8,3 – 10 3,2 – 4,4 4,8 – 6,0 6,0 – 7,6 10,6 – 13,6
Perubahan warna Tidak berwarna Merah – kuning Merah – kuning Kuning – biru Biru – ungu
Indikator universal Merupakan salah satu indikator pH yang memiliki tingkat kepercayaan yang baik karena dengan indikator universal dapat ditentukan nilai pH. Indikator universal adalah indikator
[email protected]
-
l
yang terdiri dari berbagai macam indikator yang memiliki warna berbeda untuk setiap nilai pH 1–14. pH meter pH meter merupakan indikator pH elektronik. Alat ini adalah indikator pH yang paling akurat karena dapat menentukan nilai pH secara tepat yang akan langsung terbaca pada layar digital. Indikator alami Indikator alami adalah indikator yang dibuat dari bagian tumbuh-tumbuhan tertentu yang memiliki warna. Contoh indikator alami adalah: - daun kubis ungu, - kunyit, - kayu secang, dan lain-lain. Berikut cara penggunaan indikator pH alami. a) Membuat ekstrak (sari) dari tumbuhan yang dapat dijadikan indikator alami dengan cara digerus atau diparut kemudian dilarutkan dengan air panas. b) Ekstrak tumbuhan ditambahkan ke larutan yang diuji. c) Amati perubahan yang terjadi.
Contoh: 1. Rumus senyawa untuk garam dapur adalah …. a. H12O6C12 c. CH3 b. H2SO4 d. NaCl Jawab: (d) Berikut adalah rumus-rumus kimia senyawa: H12O6C12 = glukosa H2SO4 = asam sulfat CH3 = etana NaCl = natrium klorida (garam dapur) 2. Dari senyawa ini, yang merupakan asam adalah …. a. H2SO4 c. NaOH b. H2O d. AgCl Jawab: (a) Dari senyawa tersebut yang merupakan asam adalah H2SO4 (asam sulfat). 3. Salah satu sifat fisika asam adalah …. a. rasa asin b. warna merah muda c. rasa asam d. mengandung ion OH+ Jawab: (c) Sifat-sifat asam adalah: • rasanya asam, • dalam air menghasilkan ion H+, • bersifat elektrolit, • dapat bereaksi dengan logam aktif, karbonat, dan basa.
[email protected]
191
7
Bahan Kimia di Rumah
l
A. PEMBERSIH Pembersih berfungsi untuk membersihkan kotoran, minyak dan lemak dari tubuh, kulit, dan rambut kita serta benda-benda di sekitar kita seperti baju. l
Sabun Sabun telah dikenal manusia sejak kira-kira 5000 tahun yang lalu. Sabun dibuat melalui reaksi kimia yang disebut reaksi saponifikasi, yaitu reaksi antara kalium hidroksida/natrium hidroksida dengan lemak hewan/lemak tumbuhan. - Sabun yang mengandung kalium hidroksida (KOH) disebut sabun lunak. Sabun lunak adalah sabun yang kita gunakan untuk mandi. - Sabun yang mengandung natrium hidroksida (NaOH) disebut sabun keras. Molekul sabun memiliki dua bagian, yaitu bagian kepala dan ekor.
l
l
O CH3CH2CH2CH2CH2CH2CH2CH2CH2CH2CH2CH2CH2CH2CH2 bagian ekor larut dalam lemak
192
C
O Na
l
bagian kepala larut dalam air
Cara kerja sabun ketika membersihkan kotoran adalah bagian ekor akan larut dalam minyak, sedangkan bagian kepala akan tetap larut dalam air. Deterjen Deterjen terbuat dari bahan dari pengolahan minyak bumi yang disebut alkil benzena sulfonat (ABS). Sisa penggunaan deterjen susah diuraikan oleh mikroorganisme sehingga kurang ramah lingkungan. Untuk mengatasi masalah lingkungan yang diakibatkan oleh deterjen, saat ini bahan dasar yang digunakan untuk membuat deterjen diganti dengan linier alkil sulfonat (LAS). LAS mudah diuraikan oleh mikroorganisme dan dikenal sebagai bahan yang ramah lingkungan. Sampo Sampo dibuat dengan menggunakan bahan dasar natrium laurit sulfat atau natrium deodesil sulfat. Pasta gigi Pasta gigi juga dibuat dengan menggunakan bahan dasar natrium laurit sulfat atau natrium deodesil sulfat, dengan bahan tambahan bahan abrasif, kalsium karbonat, titanium dioksida, dan silika terhidrasi. Untuk menguatkan gigi digunakan beberapa senyawa seperti timah fluoride. Sabun pencuci piring Sabun pencuci piring mengandung natrium metasilikat, natrium tripolisulfat, dan sedikit klorin.
[email protected]
B. PEMUTIH l
l
Pemutih pakaian Pemutih pakaian mengandung senyawa yang mengandung klorin, yaitu kalsium hipoklorit (kaporit) yang berbentuk bubuk dan natrium hipoklorit yang berbentuk ca-iran. Pemutih pakaian akan berbahaya jika dicampur dengan bahan pembersih yang mengandung asam klorida (HCl) karena dapat bereaksi dan menghasilkan gas klorin yang beracun. Pemutih kulit Pemutih kulit mengandung zat hidrokuinon. Selain itu ditambahkan vitamin E yang dapat menyehatkan kulit.
C. PEWANGI Pewangi dapat berupa pewangi ruangan, pewangi yang ditambahkan ke dalam bahan-bahan pembersih (sabun, sampo, deterjen, dll), dan pewangi badan (parfum). Biasanya, parfum mengandung 10%–25% zat pewangi yang dilarutkan dalam alkohol dan chloro fluoro carbon (CFC) sebagai gas pendorong. Penggunaan CFC yang berlebihan dapat meng-akibatkan berlubangnya lapisan ozon.
propoksur, karbanil, aldikarb, dimetan, piralon, dieldrin, aldrin, dan bahan-bahan lain sebagai campuran. Bahan-bahan tersebut merupakan racun bagi serangga. Penggunaan insektisida yang berlebihan dapat menyebabkan pencemaran air, serangga menjadi kebal, dan semua zat pada insektisida beracun bagi manusia dan dapat memicu timbulnya kanker (zat karsinogenik). Berdasarkan cara kerjanya, insektisida dibagi menjadi tiga kelompok berikut. a) Kelompok racun pencernaan Membunuh serangga apabila ikut termakan. Contoh: DDT (dikloro difenil trikloroetana), BHC (benzena heksa klorida), metasiklor, dan lain-lain. b) Kelompok racun luar tubuh Membunuh serangga apabila mengenai badan. Contoh: DDT, BHC, dieldrin, aldrin, dan lainlain. c) Kelompok racun pernapasan Membunuh serangga bila terhirup Contoh: BHC, asam sianida, karbon disulfida, dan lain-lain.
D. INSEKTISIDA Insektisida adalah zat yang digunakan untuk membunuh serangga dan hama yang mengganggu. Insektisida mengandung zat para-thion, malation, tetraetil pirosulfat, senyawa karbonat-
[email protected]
193
8
l
Bahan Kimia dalam Makanan
A. ZAT MAKANAN l
l
194
Karbohidrat Tersusun dari unsur-unsur C, H, dan O. Fungsi: - pembentuk energi dengan mengeluarkan kalori, - pembentuk protein dan lemak, - menjaga keseimbangan asam dan basa tubuh. Protein Tersusun dari unsur C, H, O, N dan terkadang juga mengandung unsur S dan P. - Protein hewani Contoh: albumin (putih telur), miosin (daging ikan), albumin laktat (susu). - Protein nabati Contoh: gluten (gandum), legumen (buncis, kacang polong, kedelai), gelatin (rumput laut). Fungsi: - pembentuk enzim, - zat pembangun dan pengganti sel tubuh yang rusak, - pelindung (antibodi tubuh).
l
l
l
Lemak Lemak disebut juga lipid. Tersusun dari unsur-unsur C, H, dan O, tetapi memiliki struktur yang lebih kompleks daripada karbohidrat. Merupakan molekul yang tidak larut dalam air. Fungsi: - cadangan makanan, - penyimpan panas tubuh, - pelarut vitamin A, D, E, dan K. Mineral - Makromineral Mineral yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah banyak. Contoh: natrium, kalium, kalsium, dan lain-lain. - Mikromineral Mineral yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah sedikit. Contoh: Fe (besi), iodin, Cu (tembaga), dan lain-lain. Vitamin - Vitamin yang larut dalam air. Contoh: vitamin B dan C. - Vitamin yang tidak larut dalam air (larut dalam lemak). Contoh: vitamin A, D, E, dan K Air Tersusun dari unsur-unsur O dan H. Memiliki rumus kimia H2O. Fungsi: - pelarut berbagai macam zat, - pengatur suhu tubuh.
[email protected]
B. ZAT ADITIF PADA MAKANAN l
Pewarna - Pewarna alami. Contoh: kunyit (warna kuning), daun suji dan daun pandan (warna hijau), gula kelapa (warna merah kecokelatan), dll. - Pewarna sintetis. Contoh: tartazin (warna kuning), sunsut yellow FCF (warna kuning), karmoisin (warna merah), dll.
l
Pemanis - Pemanis alami. Contoh: gula dan gula merah. - Pemanis sintetis Contoh: l
Pemanis buatan Aspartam Sakarin Sukralosa P-4000 Neotam l
l
Tingkat kemanisan relatif dengan gula 160 X 500 X 600 X 4.000 X 13.000 X
Penyedap - Penyedap rasa alami Contoh: gula, garam, rempah-rempah, bawang, dan lain-lain. - Penyedap rasa sintetis Contoh: MSG (monosodium glutamate). Pengawet - Pengawet alami Contoh: garam dan gula. - Pengawet sintetis
Contoh: 1) Natrium nitrit digunakan sebagai pengawet bahan makanan yang berasal dari daging. 2) Asam benzoat/natrium benzoat digunakan sebagai pengawet dalam minuman, saos, sambal, dan kecap. 3) Asam propionat digunakan seba-gai pengawet roti dan keju.
Antioksidan Digunakan untuk mencegah makanan menjadi tengik karena bereaksi dengan oksigen (reaksi oksidasi). - Antioksidan alami. Contoh: air jeruk nipis. - Antioksidan sintetis. Contoh: BHT (butil hidroksi toluenen).
C. MEMILIH MAKANAN YANG SEHAT 1. Makan makanan bergizi. 2. Memilih makanan yang dimasak dan disajikan dengan bersih. 3. Mengurangi penggunaan bahan sintetis. 4. Memilih makanan yang warnanya tidak terlalu mencolok karena warna yang mencolok biasanya pewarna yang digunakan adalah pewarna sintetis dengan kadar yang banyak. 5. Mencermati bahan-bahan yang tertulis di bagian belakang makanan.
[email protected]
195
9
-
Bahan Kimia dalam Keseharian
A. BAHAN KIMIA DI BIDANG INDUSTRI 1. Cat Cat terdiri dari tiga komponen utama, yaitu: - pigmen adalah zat pemberi warna, - binder adalah zat pengikat yang mengikat partikel pigmen cat, - solven adalah zat pelarut yang berfungsi menjaga kekentalan cat agar tetap cair selama digunakan, contohnya: air, alkohol, pelarut organik, 2. Bahan bakar Bahan bakar berasal dari fosil tumbuhan dan hewan, serta mikroorganisme yang terkubur di dalam karang. Bahan bakar yang berasal dari fosil hewan disebut minyak bumi, bahan bakar yang berasal dari fosil tumbuhan disebut batu bara, bahan bakar yang berasal dari mikroorganisme yang terkubur di dalam karang disebut gas alam. 3. Plastik Plastik terdiri dari tiga komponen utama, yaitu: - Resin adalah bahan utama plastik, contohnya: PVC (poli vinil clorida) dan bakelit. - Bahan plastis adalah bahan yang membuat plastik menjadi lentur.
196
Bahan pengisi adalah bahan pemberi bentuk plastik, contohnya: asbes, tepung, dan glasswood.
4. Semen Bahan baku pembuatan semen adalah batu kapur, tanah liat yang mengandung silikat, aluminat, magnesium, dan besi. - Semen rakyat/semen pouzzuolona/ semen trans. Terdiri dari campuran kapur yang digiling halus. - Semen merah merupakan semen yang digunakan sebagai bahan adukan yang digunakan untuk plesteran. Semen merah dibuat dengan mencampurkan batu bata yang ditumbuk halus dengan kapur. - Semen fosfat merupakan semen yang sangat kuat sehingga digunakan untuk melekatkan tambahan cor. Semen ini terdiri atas serbuk yang berisi oksida seng, magnesium, silika, dan bismut. Cairannya terdiri dari H3PO4 dengan tambahan AL, Zn, Mg, dan air. - Semen bauksit/semen aluminat. Semen ini dibuat dengan cara meleburkan kapur dan bauksit dengan jumlah perbandingan yang sama. Semen ini dapat mengeras dengan cepat dan mempunyai daya tahan tinggi terhadap air laut dan air yang mengandung sulfat sehingga bangunanbangunan yang letaknya di tepi pantai dan bangunan pabrik dibangun dengan menggunakan semen jenis ini.
[email protected]
-
Semen portland mengandung 64% kalium oksida, 5,5% aluminium oksida, 21% silikon oksida, 4,5% feri oksida, dan 2,4% magnesium oksida. Untuk membuat semen portland campuran-campuran tersebut dibakar sehingga diperoleh campuran dalam bentuk bubuk yang selanjutnya dicampur dengan gypsum (CaSO4).
dan pupuk ZA (zwavelzuur ammonium/ ammonium sulfat). l Pupuk fosfor berguna untuk merangsang pertumbuhan akar-akar baru dan membantu proses fotosintesis. Contoh: Jenis pupuk ESP (Engkel Super Phospate) DSP (Double Super Phospate) TSP (Triple Super Phospate)
B. BAHAN KIMIA DI BIDANG PERTANIAN Pupuk Pupuk digunakan untuk memenuhi kebutuhan zat hara/gizi yang dibutuhkan oleh tumbuhan agar dapat tumbuh dengan subur. a) Pupuk alami adalah pupuk yang berasal dari bahan-bahan alami. Pupuk alami terdiri dari pupuk kandang, pupuk kompos, dan pupuk hijau. b) Pupuk buatan dibedakan menjadi dua ya-itu pupuk tunggal dan pupuk campuran. Pupuk tunggal adalah pupuk yang hanya mengandung 1 jenis zat hara yang dibutuhkan tanaman. Pupuk campuran adalah pupuk yang dalam satu jenis pupuk mengandung lebih dari satu zat hara. Contoh pupuk campuran: pupuk amophos memiliki rumus kimia NH4HPO4 mengandung unsur hara nitrogen 11– 2 14% dan fosfor 48–55%. Berikut contoh pupuk tunggal. l Pupuk nitrogen berguna untuk merangsang pertumbuhan batang, cabang, daun, dan merangsang pembentukan klorofil. Contoh: pupuk urea (CO(NH2)2)
l
Rumus kimia
Kandungan fosfor
CaH2PO4
8–20%
Ca(H2PO4)2
38–40%,
3Ca(H2PO4)2
48–54%
Pupuk kalium berguna untuk membantu enzim yang terdapat di dalam tanaman untuk mempercepat reaksi-reaksi kimia di dalam sel sehingga mempercepat pembentukan bunga, biji, dan buah serta berguna untuk memperkokoh batang tanaman. Jenis pupuk KCl 80 KCl 90 ZK 90 ZK 96
Kandungan kalium 49-50% 52-53% 40-50% 52-53%
Penggunaan pupuk buatan yang tidak tepat dapat menimbulkan: l pencemaran lingkungan tanah dan air, l menghambat pertumbuhan tanaman, l mengakibatkan booming alga.
[email protected]
197
C. BAHAN KIMIA DI BIDANG KESEHATAN Bahan kimia di bidang kesehatan yang paling dikenal adalah obat-obatan. Obat-obatan merupakan suatu bahan campuran untuk mendiagnosis, mencegah, menghilangkan, mengurangi, atau menyembuhkan suatu penyakit, lu-ka, dan lain-lain. Berdasarkan tingkat keamanannya obat digolongkan menjadi 4, yaitu sebagai berikut. - Obat bebas adalah golongan obat yang mudah diperoleh di toko maupun apotek dengan bebas tanpa menggunakan resep dokter. Ditandai dengan lingkaran hijau dengan garis tepi hitam. Contoh: promag, oskadon, rivanol, dll. - Obat bebas terbatas adalah golongan obat yang dapat dibeli dengan bebas tetapi diberikan dalam jumlah terbatas. Ditandai dengan lingkaran biru dengan garis tepi hitam. Contoh: vicks, OBH, daktarin, dll. - Obat keras adalah obat yang pemakaiannya harus di bawah pengawasan dokter. Ditandai dengan lingkaran merah dengan garis tepi hitam. Contoh: antibiotik, obat suntik, vaksin, dll. - Obat narkotika merupakan obat terlarang karena sangat berbahaya bagi kesehatan. Contoh: kokain, ganja, morfin, dll.
198
Berdasarkan bentuknya obat dibedakan menjadi 2 jenis. - Obat padat dapat berupa serbuk, kapsul, tablet, pil. - Obat cair dapat berupa larutan, emulsi, suspensi, dan eliksir. Obat-obatan apabila tidak digunakan sesuai aturan justru dapat meracuni tubuh kita. Berikut cara penggunaan obat dengan benar. - Pemakaian obat sesuai dengan dosis yang tercantum atau sesuai petunjuk dokter. - Mencermati efek samping dan mematuhi kontraindikasi yang tercantum dalam kemasan obat. - Mengetahui komposisi penyusun obat dan kegunaannya. Contoh: Perhatikan data berikut. 1. Urea 3. NPK 2. KCl 4. TSP Dari data di atas jenis pupuk yang mengandung nitrogen adalah …. a. 1 dan 2 c. 3 dan 4 b. 2 dan 3 d. 1 dan 3 Jawab: (d) Perhatikan jenis pupuk berikut. - Urea: mengandung nitrogen - KCl: mengandung kalium - NPK: mengandung nitrogen, phospor, dan kalium - TSP: mengandung phosphor
[email protected]
10 l
l
l
Zat Adiktif dan Psikotropika
Zat adiktif adalah zat-zat kimia yang dapat mengakibatkan kecanduan atau ketagihan pada pemakainya. Psikotropika adalah zat atau obat yang dapat mempengaruhi aktivitas mental dan perilaku yang biasa digunakan untuk mengatasi berbagai gangguan kejiwaan.
A. JENIS DAN PENGGOLONGAN PSIKOTROPIKA 1. Stimulan (obat perangsang) Golongan obat-obatan yang sangat efektif memberikan rangsangan terhadap otak dan sistem saraf. l Amfetamin (ectasy) Obat ini dapat digunakan untuk: - meningkatkan daya tahan dan kewaspadaan, - mengilangkan rasa letih, lapar, dan kantuk, - memberikan efek gembira (euforia), - sebagai doping untuk meningkatkan prestasi di atas kemampuan normalnya. Pemakaian yang berlebihan dapat meng-akibatkan kekacauan pikiran, perilaku ganas, halusinasi, stroke dan serangan jantung.
Kokain Merupakan obat perangsang yang le-bih kuat dari amfetamin. Obat ini dihasil-kan dari tanaman Erythroxylon coca. Penggunaan obat ini dapat menimbulkan efek, antara lain: - menghambat perasaan lapar, - menurunkan perasaan letih dan kebutuhan tidur, - memicu jantung, - meningkatkan tekanan darah dan suhu badan. Penyalahgunaan obat ini dapat mengakibatkan sembelit, perasaan gugup yang sangat besar, kerusakan pada urat saraf, halusinasi, tidak bisa tidur, perilaku ganas, perasaan takut, serta kerusakan selaput lendir hidung atau tenggorokan. Dalam dunia medis, kokain digunakan untuk anestesi (pembiusan) lokal.
2. Depresan Golongan obat-obatan yang dapat memperlambat aktivitas sistem saraf pusat yang mengakibatkan turunnya tingkat kesadaran. Disebut sebagai obat penenang. Contoh: l Morfin Morfin diperoleh dari getah tumbuhan Papaver somniverum. Morfin berguna untuk: - menghilangkan/mengurangi rasa sakit, - memberikan perasaan nyaman dan
[email protected]
199
gembira, dan mengurangi perasaan cemas dan gelisah. Secara medis, morfin digunakan untuk menghilangkan refleks batuk dan mengatasi rasa sakit pada pembedahan. Penyalahgunaan morfin yang berlebihan dapat menyebabkan pingsan dan kematian. -
l
Barbital Barbital tergolong obat penenang yang dapat digunakan untuk: - membantu segera tidur, - menghalau kecemasan, ketegangan, dan frustasi. Secara medis, barbital digunakan sebagai obat tidur, obat epilepsi (ayan), dan obat penenang pada keadaan stres. Pemakaian barbital yang berlebihan, apalagi jika dicampur dengan alkohol dapat mengakibatkan koma, bahkan kematian.
3. Halusinogen Golongan obat-obatan yang menyebabkan timbulnya halusinasi (khayalan). l LSD Berguna untuk mengobati sakit kepala (migrain) dan mengurangi pendarahan setelah melahirkan. Efek samping penggunaan LSD adalah membangkitkan kecenderungan bunuh diri.
200
l
Ganja Ganja dibuat dari tanaman Cannabis sativa yang dikeringkan. Efek: - menimbulkan situasi seperti bermimpi, - memberikan perasaan nyaman dan gembira. Secara medis ganja digunakan untuk meredakan serangan migrain, mengurangi tekanan pada mata pada pen-derita glaukoma (katarak), mengobati nausea (mual-mual) pada penderita kanker yang mengalami efek kemote-rapi dan radiasi. Efek samping pemakaian ganja, antara lain pusing, malas, bicara tidak karuan, gejala paranoid (rasa takut), daya komunikasi dan mobilitas menurun.
B. JENIS DAN PENGGOLONGAN ZAT ADIKTIF 1. Narkoba Disebut juga narkotika, berasal dari bahasa Inggris (narcotics) yang artinya obat bius. Berdasarkan sumber dan cara pembuatannya narkotika digolongkan menjadi tiga. l Candu Disebut juga opium. Candu dapat digunakan untuk menghasilkan morfin, heroin, dan kafein. l Coca Dikenal dengan nama tanaman Erythroxilon coca atau lomarch. l Ganja
[email protected]
2. Minuman keras Minuman keras mengandung alkohol yang disebut ethanol. Alkohol diperoleh dari proses peragian madu, gula, sari buah, atau umbi-umbian. Kadar alkohol dalam darah maksimum dicapai 30 – 90 mililiter per menit. Pengaruh peningkatan kadar alkohol dalam darah akan menyebabkan orang euforia (mabuk), tetapi setelah mengalami penurunan orang tersebut menjadi depresi. Terdapat tiga golongan minuman beralkohol, yaitu sebagai berikut. l Golongan A Minuman keras dengan kadar ethanol antara 1%– 5%. Contoh: bir. l Golongan B Minuman keras dengan kadar ethanol antara 5%–20%. Contoh: whisky. l Golongan C Minuman keras dengan kadar ethanol antara 20%–55%. Contoh: arak, brandy. 3. Psikotropika Psikotropika yang berpotensi sebagai penyebab sindroma ketergantungan digolongkan menjadi 4, yaitu sebagai berikut. l Golongan I Jenis ini mempunyai potensi yang sangat kuat dalam menyebabkan ketergantungan dan dinyatakan sebagai barang terlarang. Contoh: ectacy. l Golongan II Jenis ini mempunyai potensi yang kuat
l
l
dalam menyebabkan ketergantungan. Contoh: fleksilidine (PCP). Golongan III Jenis ini mempunyai potensi sedang dalam menyebabkan ketergantungan. Contoh: flunitra-zepam, rohipnol, dan magadon. Golongan IV Jenis ini mempunyai potensi ringan dalam menyebabkan ketergantungan. Contoh: alparozolam (xanax) dan bromazepam (lexotan).
4. Zat adiktif lain l Inhalasin Berasal dari larutan-larutan yang mudah menguap seperti lem, cat semprot, hairspray, pengharum ruangan. Dapat pula berasal dari gas seperti gas nitrous oksida (gas ketawa) dan zat anestesi (pembius), contohnya: eter dan kloroform. Penggunaan inhalasin berlebihan dapat menyebabkan pusing yang tidak tertahankan bahkan hingga pingsan.
[email protected]
l
Nikotin Terkandung dalam daun tembakau. Tembakau kemudian dibuat menjadi rokok. Selain nikotin, rokok dan asapnya juga mengandung 4000 zat kimia yang berbahaya bagi tubuh. Di antaranya:
201
Bahan kimia Nikotin
Tar
Karbon monoksida Zat karsinogen Zat iritan
Akibat menyebabkan kecanduan, merusak jaringan otak, mengakibatkan darah mudah menggumpal. - merusak sel paru-paru, - meningkatkan produksi dahak/ lendir di paru-paru, - menyebabkan kanker paru-paru. - mengurangi jumlah oksigen yang dapat diikat oleh darah, - menghalangi transportasi oksigen dalam tubuh. Memicu pertumbuhan sel kanker dalam tubuh. - mengakibatkan batuk, - menyebabkan kanker paru-paru, - mengiritasi paru-paru. - - -
Orang yang merokok disebut perokok aktif dan orang yang tidak sengaja menghirup asap rokok yang dihasilkan oleh perokok aktif disebut perokok pasif. Dampak yang dirasakan oleh perokok pasif lebih berbahaya daripada perokok aktif karena mereka menghirup asap yang tidak tersaring. Orang yang merokok berarti memasukkan racun ke dalam tubuh, bagi wanita hamil yang merokok dapat menggugurkan janin, dan racun rokok juga dapat mengakibatkan kemandulan. l
202
Kafein Zat stimulan (pembangkit semangat). Kafein berfungsi untuk menghilangkan rasa kantuk, rasa letih, dan rasa lapar.
Dalam bahan alami, kafein terdapat dalam teh atau kopi dalam kadar yang rendah. Teh atau kopi dapat menimbulkan kecanduan jika dikonsumsi berlebihan (lebih dari 20 gelas per hari). Konsumsi yang berlebihan (lebih dari batas maksimum yang tercantum di kemasan), selain menyebabkan kecanduan juga menyebabkan gagal ginjal dan jantung bekerja melampaui batas karena selalu dipicu. Contoh: Perhatikan tabel zat aditif dan fungsinya! Zat aditif Pengawet Antioksidan Pewarna Penyedap Pemanis
Fungsi Menghambat bakteri/jamur dan menjaga zat gizi dalam makanan. Mencegah reaksi oksidasi pada makanan. Memberi warna yang menarik pada makanan. Meningkatkan rasa pada makanan. Memberikan rasa manis pada makanan.
Eko ingin membuat nasi kuning untuk pesta ulang tahunnya. Zat aditif yang harus ditambahkan adalah… a. pengawet c. antioksidan b. pemanis d. pewarna Jawab: (d) Zat aditif yang digunakan untuk membuat nasi kuning adalah pewarna (untuk memberi warna kuning).
[email protected]
Biologi
1
A. KERJA ILMIAH
Kerja Ilmiah
1. Metode Ilmiah Metode ilmiah adalah metode yang tersusun atas langkah-langkah yang sistematis yang digunakan untuk memecahkan masalah.
Biologi berasal dari bahasa Latin, yaitu bios yang berarti kehidupan dan logos yang berarti ilmu. Dengan demikian, biologi berarti ilmu yang mempelajari tentang makhluk hidup. Cabang-cabang ilmu biologi sebagai berikut. 1. Morfologi, yaitu ilmu yang mempelajari penampilan fisik makhluk hidup. 2. Anatomi, yaitu ilmu yang mempelajari struktur tubuh makhluk hidup. 3. Botani, yaitu ilmu yang mempelajari tumbuhan. 4. Zoologi, yaitu ilmu yang mempelajari hewan. 5. Mikrobiologi, yaitu ilmu yang mempelajari mikroorganisme. 6. Mikologi, yaitu ilmu yang mempelajari jamur. 7. Ekologi, ������������������������������� yaitu ilmu yang mempelajari hu��� bungan makhluk hidup dengan lingkungan (ekosistem). 8. Genetika, yaitu ilmu yang mempelajari pewarisan sifat makhluk hidup. 9. Taksonomi, yaitu ilmu yang mempelajari klasifikasi makhluk hidup. 10. Evolusi, yaitu �������������������������������� ilmu yang mempelajari����� perkembangan dan kekerabatan makhluk hidup.
Langkah-langkah metode ilmiah adalah: a. menentukan dan merumuskan masalah, b. mengumpulkan data, c. membuat hipotesis, d. melakukan eksperimen/percobaan, e. menarik kesimpulan. 2. Sikap Ilmiah Sikap ilmiah adalah suatu sikap yang meliputi rasa ingin tahu, kejujuran, ketentuan, ketekunan, objektivitas, keterbukaan. 3. Sifat Metode Ilmiah Metode ilmiah memiliki sifat-sifat: l dapat diuji kembali kebenarannya, l kesimpulan dapat berubah bila ditemukan bukti kebenaran yang baru.
204
B. MIKROSKOP DAN PENGGUNAANNYA 1. Macam-macam Mikroskop a. Mikroskop cahaya, mempunyai perbesaran maksimal 1000 kali, b. Mikroskop stereo, mempunyai perbesaran 7-30 kali. c. Mikroskop elektron l mempunyai perbesaran sampai 100.000 kali
[email protected]
ada 2 tipe yaitu, Scanning Electron Mikroscope (SEM), untuk studi permukaan sel, dan Transmission Electron Microscope (TEM), untuk studi struktur internal sel 2. Bagian-bagian Mikroskop a. Bagian optik, terdiri atas: lensa okuler, lensa objektif, lensa kondensor, cermin, diafragma. b. Bagian statik, terdiri atas: kaki atau alas, lengan, meja preparat, tabung mikroskop, rovolver, pemfokus kasar dan halus. l
C. KESELAMATAN KERJA
1. Menjauhkan bahan-bahan yang berbahaya. 2. Mematuhi tata tertib dan alat keselamatan kerja di laboratorium. l Buatlah prosedur kerja. l Selama berada di laboratorium, perhatikan harus menjaga ketertiban, kebersihan, dan keselamatan diri dan orang lain. l Mempersiapkan alat dan memperhatikan cara penggunaannya. l Bahan kimia, dalam menggunakan bahan kimia ada yang perlu diperhatikan. l Setelah selesai praktikum, hasil laporan dilaporkan ke guru pembimbing dalam bentuk tulisan. 3. Menggunakan alat-alat yang dianjurkan saat berada di laboratorium, seperti jas laboratorium, sarung tangan tahan panas, dan lainlain.
2
Ciri dan Klasifikasi Makhluk Hidup
A. CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP
Ciri-ciri makhluk hidup adalah sebagai berikut. 1. Bernapas Tujuan: untuk membebaskan energi yang terdapat di dalam makanan yang telah dimakan. 2. Bergerak 3. Membutuhkan makanan Manfaat makanan bagi makhluk hidup adalah untuk membantu pertumbuhan, untuk memperoleh energi, mengganti sel-sel yang rusak. Makhluk hidup yang dapat membuat makanan sendiri disebut autotrof, contohnya tumbuhan hijau. Makhluk hidup yang tidak dapat membuat makanannya sendiri disebut heterotrof. 4. Mengeluarkan zat sisa (ekskresi) 5. Peka terhadap rangsang (iritabilitas) Yaitu kemampuan makhluk hidup untuk menerima dan menanggapi rangsang. 6. Tumbuh Yaitu proses penambahan volume pada makhluk hidup yang bersifat tidak dapat balik. Disebabkan bertambahnya jumlah dan volume sel. 7. Berkembang biak (reproduksi) 8. Beradaptasi
[email protected]
205
B. KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP -
Ilmu yang mempelajari klasifikasi makhluk hidup disebut taksonomi. - Pelopor taksonomi adalah Carolus Linnaeus. Urutan Takson dalam Klasifikasi Hewan Tumbuhan Phylum Divisio Kelas Kelas Ordo Ordo Familia Familia Genus Genus Spesies Spesies Metode Penamaan Ilmiah Digunakan sistem binomial nomenklatur (sistem tata nama ganda), yang aturannya sebagai berikut. a. Setiap makhluk hidup memiliki nama yang terdiri atas dua kata Latin. b. Kata pertama menunjukkan genus dan penulisannya diawali huruf besar dan kata kedua menunjukkan spesies dan penulisannya diawali huruf kecil. c. Penulisan nama makhluk hidup dilakukan dengan huruf miring atau diberi garis bawah. Contoh: l padi (Oriza sativa), l ketela pohon (Manihot utilissima).
Perkembangan Sistem Klasifikasi Pada awalnya makhluk hidup dibedakan atas dua kingdom, yaitu kingdom tumbuhan (plantae) dan hewan (animalia). Kemudian, dikemukakan oleh Robert H. Whittaker klasifikasi 5 kingdom yaitu sebagai berikut.
206
a. Monera, terdiri atas makhluk hidup prokariotik, yaitu bakteri dan alga hijau-biru. b. Protista, terdiri atas makhluk hidup euka-riotik bersel tunggal, yaitu: protozoa, alga cokelat, alga merah, alga hijau, dan alga pirang. c. Fungi, terdiri atas makhluk hidup eukariotik bersel banyak dan dapat menguraikan bahan organik. d. Plantae, terdiri atas makhluk hidup eukariotik bersel banyak dan dapat berfotosintesis, yaitu: tumbuhan lumut (Bryophyta), tumbuhan paku (Pteriodophyta), dan tumbuhan berbiji (Spermatophyta). e. Animalia, terdiri atas makhluk hidup eukariotik bersel banyak dan bersifat heterotrof, yaitu porifera, colenterata, plathyhelminthes, dan lain-lain. Manfaat Klasifikasi a. Memudahkan untuk mengenal makhluk hidup. b. Memudahkan untuk mempelajari makhluk hidup. c. Mengetahui adanya hubungan kekerabatan antara makhluk hidup. Contoh Asteraceae adalah nama …. Jawab: Asteraceae adalah nama pada tingakatan familia ditandai dengan suku kata -eae pada akhir nama tersebut. Contoh lainnya adalah Poaceae (keluarga rumput-rumputan), Cucurbitaceae (keluarga mentimun, tomat, dan melon), dan Palmae (keluarga palm/kelapa).
[email protected]
3
Organisasi Kehidupan
A. SEL Menurut Mathias Schleiden dan Theodor Schwan, sel adalah unit terkecil penyusun organisme. Sel dapat dibedakan menjadi 2 macam: l prokariotik: sel yang tidak memiliki membran inti, misalnya bakteri dan alga biru, l eukariotik: sel yang memiliki membran inti, misalnya hewan dan tumbuhan. Berdasarkan banyaknya sel yang menyusun tubuh, organisme dibedakan menjadi 2. a. Organisme bersel satu (uniseluler) Contoh: - tumbuhan bersel satu: ganggang biru (Chyanophyta), ganggang hijau (Chlorophyta), - hewan bersel satu: protozoa dan bakteri. b. Organisme bersel banyak (multiseluler) Contoh: - tumbuhan bersel banyak: alga, lumut, paku, dan tumbuhan tingkat tinggi, - hewan bersel banyak: porifera dan mamalia.
Struktur sel Nama bagian sel Membran sel Sitoplasma (cairan sel) Inti sel (nukleus) Mitokondria Ribosom Retikulum endoplasma (RE) Bahan golgi (kompleks golgi) Lisosom
Sentriol
Fungsi Mengatur masuknya zat ke dalam sel dan ke luar sel Tempat berlangsungnya reaksi metabolisme sel karena organel sel terdapat di sitoplasma. Berperan dalam pembuatan komponen ribosom. Sebagai tempat penghasil energi semakin aktif suatu sel, semakin banyak mitokondrianya. Berperan dalam pembuatan protein. Berperan dalam membuat dan menyalurkan bahan-bahan yang dibutuhkan oleh organel-organel sel. Berperan dalam memodifikasi bahan-bahan yang dihasilkan oleh RE dan menyalurkannya ke organelorganel yang membutuhkan. Untuk mencerna zat sisa makanan atau zat asing. Berperan dalam pembelahan sel, hanya dimiliki oleh sel hewan.
Vakuola (ruangan sel)
- Vakuola makanan berfungsi untuk mencerna makanan - Vakuola kontraktil berfungsi mengeluarkan zat sisa dan mengatur keseimbangan dalam sel.
Dinding sel
Menjaga bentuk sel tumbuhan menjadi tetap dan kaku. Melindungi membran sel
[email protected]
207
Mitokondria
Periksisom
Flagela
Sentriol
Nukleolus Selubung nukleus Kromatin
Mikrofilamen Mikrotubula
Nukleus
RE kasar
Lisosom
Membran plasma Aparatus golgi
RE halus
Struktur sel hewan Membran plasma
Mitokondria
Tonoplas kloroplas Vakuola sentral Aparatus golgi
RE kasar Kromatin Nukleolus Selubung nukleus RE halus
Periksisom
Nukleus
Dinding sel Plasmodesmata
Mikrofilamen Ribosom
Struktur sel tumbuhan
B. JARINGAN
1. Jaringan Tumbuhan Jaringan tumbuhan terdiri dari: a. Jaringan Epidermis Jaringan paling luar dari tubuh tumbuhan. Ciri-ciri: berbentuk pipih, melebar, bertaut-an satu dengan sel lainnya b. Jaringan Dasar (Parenkim) Fungsi: - sebagai cadangan makanan, - membantu proses fotosintesis, - mengisi di antara jaringan-jaringan lain.
208
c. Jaringan Penguat (Penyokong) Fungsi: menguatkan bagian dari tumbuh-an. Macam-macam jaringan penyokong: 1). jaringan kolenkim, merupakan jaring-an yang letaknya di dekat epidermis, 2). jaringan sklerenkim, merupakan jaring-an yang terdiri dari sel-sel. d. Jaringan Pengangkut 1). Xilem (pembuluh kayu), berfungsi untuk mengangkut zat-zat makanan, berupa garam mineral dari dalam tanah kemudian mengedarkannya ke seluruh bagian tumbuhan. 2). Floem (pembuluh tapis), berfungsi untuk mengangkut zat makanan yang diolah pada daun, dan mengedarkan ke seluruh bagian tubuh tumbuhan. e. Jaringan Meristem Merupakan jaringan yang sel-selnya masih aktif membelah diri. Jaringan meristem terdapat di ujung batang dan ujung akar. f. Jaringan Endodermis Fungsi: pengatur arah gerak air supaya masuk ke pembuluh pengangkut. Terdapat pada akar dan batang. 2. Jaringan Hewan dan Manusia a. Jaringan Epitel Jaringan yang melapisi seluruh permukaan dalam dan luar dari tubuh dan organ tubuh. Fungsi: - pelindung tubuh, - penyerapan zat,
[email protected]
- pengeluaran zat yang berguna, - tempat difusi zat. Berdasarkan jumlah lapisan dan morfologi sel, jaringan epitel dapat dibagi menjadi: - Epitel berlapis tunggal Contoh: epitel pipih selapis, epitel silindris selapis, dan epitel kubus selapis. - Epitel berlapis banyak Contoh: - epitel silindris berlapis banyak, terdapat pada konjungtiva mata. - epitel kubus berlapis banyak, terdapat pada ovarium. b. Jaringan otot Jaringan otot berperan sebagai alat penggerak ketika otot mendapat pasangan. Sifat jaringan otot: elastis, dapat dirangsang, dapat berkontraksi, dapat diregangkan. c. Jaringan penyokong atau pengikat Macam-macam jaringan penyokong. 1). Jaringan ikat 2). Jaringan tulang rawan 3). Jaringan tulang 4). Jaringan darah 5). Jaringan limfa
C. ORGAN Organ adalah kumpulan dari beberapa jaringan. 1. Organ Tumbuhan a. Akar Fungsi: l menunjang berdirinya tubuh tumbuhan pada tempat hidupnya,
menyerap unsur hara, menyimpan cadangan makanan. b. Batang Fungsi: l menghubungkan antara akar ke daun, l menegakkan tubuh tumbuhan, l menyimpan cadangan makanan. c. Daun Fungsi: l tempat fotosintesis l penguapan air l pertukaran udara 2. Organ Hewan dan Manusia Organ pada hewan dan manusia mempunyai fungsi khusus. a. Lidah, hidung, telinga, dan mata se-bagai organ indra. b. Paru-paru sebagai organ pernapasan. c. Lambung, usus, dan hati sebagai organ pencernaan. d. Ginjal, kulit, hati, dan paru-paru se-bagai organ pengeluaran. l l
D. SISTEM ORGAN Sistem organ adalah organ-organ yang bekerja sama melakukan fungsi tertentu pada tubuh organisme. Organisasi kehidupan:
sel organisme
[email protected]
organ
jaringan sistem organ
209
Contoh: 1. Berikut ini yang bukan penyusun membran plasma adalah …. a. karbohidrat c. lignin b. lemak d. protein Jawab: (c) Membran plasma baik pada tumbuhan maupun hewan tersusun atas karbohidrat, lemak/ lipid, dan protein. Lignin adalah bagian dari dinding sel. 2. Manakah dari pernyataan berikut ini yang tepat? a. Contoh jaringan pada tumbuhan adalah jaringan daun. b. Virus termasuk organisme seperti halnya hewan dan tumbuhan. c. Sel adalah unit terkecil makhluk hidup yang mampu melaksanakan proses kehidupan. d. Semua makhluk hidup memiliki inti sel. Jawab:(c) Pernyataan a salah, sebab daun bukan contoh jaringan melainkan organ. Pernyataan b salah, sebab satuan terkecil makhluk hidup adalah sel, sementara virus belum bisa dikategorikan sel, sehingga virus bukan makhluk hidup/organisme. Pernyataan c benar, karena unit satuan terkecil makhluk hidup adalah sel. Pernyataan d salah, sebab tidak semua makhluk hidup memilki inti sel, yakni yang termasuk ke dalam kelompok Monera.
210
4
Ekosistem
A. SATUAN-SATUAN EKOSISTEM Kesatuan interaksi antara organisme dengan lingkungannya disebut ekosistem. Ekosistem terdiri dari satuan-satuan ekosistem yang saling berinteraksi satu sama lain. 1. Individu, yaitu satu makhluk hidup tunggal. 2. Populasi, yaitu kumpulan makhluk hidup sejenis (satu spesies), yang hidup dalam suatu habitat. 3. Komunitas, yaitu kumpulan dua atau lebih populasi dalam suatu habitat. 4. Ekosistem dan Biosfer Biosfer adalah lingkungan yang dibentuk oleh keseluruhan ekosistem yang ada di bumi. Biosfer terdiri dari: a. hidrosfer (ekosistem perairan), b. litosfer (ekosistem daratan), c. atmosfer. 5. Habitat, yaitu tempat hidup alami suatu makhluk hidup.
B. KOMPONEN EKOSISTEM 1. Komponen Abiotik Meliputi tanah, udara, cahaya matahari, temperatur, dan kelembapan (kadar air).
[email protected]
2. Komponen Biotik a. Produsen (penghasil), yaitu penghasil makanan bagi makhluk hidup lainnya. b. Konsumen (Pemakai) l Herbivora (konsumen I), yaitu hewan pemakan tumbuh-tumbuhan. l Karnivora (konsumen II), yaitu hewan pemakan daging atau hewan yang memakan konsumen tingkat pertama. l Omnivora (konsumen tingkat III), yaitu hewan pemakan segala, atau hewan yang memakan konsumen tingkat kedua dan pertama. c. Pengurai (Dekomposer) l Organisme yang berperan sebagai pengurai dalam suatu ekosistem adalah bakteri dan jamur saprofit. l Organisme saprofit adalah organisme yang menguraikan zat organik dari sisa-sisa makhluk hidup yang telah mati menjadi zat anorganik (zat hara) yang siap diserap tumbuhan. 3. Organisme Autotrof 4. Organisme Heterotrof l Parasit obligat: organisme yang secara mutlak tidak mampu membuat makanan sendiri karena tidak memiliki klorofil. Contoh: jamur, raflesia. l Hiperparasit: parasit yang mengambil makanannya dari parasit. Contoh: viscum yang hidup pada tumbuhan benalu.
l
l
Saprotor: Organisme yang memperoleh makanan dengan memakan sisa-sisa organisme yang mati. Contoh: cacing tanah, bakteri saprofit, dan jamur saprofit. Herbivora, omnivora, karnivora.
C. POLA INTERAKSI 1. Netralisme adalah hubungan yang tidak saling mempengaruhi, meskipun organismeorganisme hidup pada habitat yang sama. Contoh: kambing dan kodok berada di suatu habitat sawah, kambing makan rumput dan kodok makan serangga pada malam hari. 2. Kompetisi adalah bentuk interaksi antarindividu sejenis atau antarpopulasi di mana individu atau populasi tersebut bersaing mendapatkan sarana untuk tumbuh dan berkembang.���������������������������������� Contoh: persaingan antara belalang dengan ulat. 3. Predasi adalah interaksi antarpemangsa (predator) dan mangsa (prey).Contoh: tikus dengan ular, kijang dengan harimau. 4. Parasitisme adalah hubungan antardua organisme yang berbeda jenis di mana salah satu pihak mendapat keuntungan, sedangkan pihak lain mendapat kerugian. Contoh: Benalu dan tali putri yang hidup sebagai parasit pada ranting pohon. 5. Mutualisme adalah interaksi yang saling menguntungkan kedua belah pihak. Contoh: burung jalak dengan kerbau.
[email protected]
211
6. Komensalisme adalah interaksi yang hanya menguntungkan satu pihak saja, sedangkan pihak lain tidak diuntungkan maupun dirugikan. Contoh: ikan remora dengan ikan hiu. 7. Amensalisme adalah interaksi organisme di mana salah satu organisme menghambat pertumbuhan organisme lain.
D. SALING KETERGANTUNGAN DI ANTARA KOMPONEN BIOTIK 1. Rantai makanan (food chain), adalah rangkaian proses makan dan dimakan dengan urutan tertentu, yang ditunjukkan dengan satu arah. Contoh:
tumbuhan → kelinci → ular → elang → pengurai 2. Jaring-jaring makanan (food webs), ada-lah gabungan dua atau lebih dari rantai makanan yang saling berhubungan satu sama lain. 3. Piramida makanan adalah urutan biomassa pada rantai makanan yang saling berhubungan satu sama lainnya.
212
5
Keanekaragaman Hayati
A. KEANEKARAGAMAN HAYATI Keanekaragaman makhluk hidup terjadi karena adanya keanekaragaman gen (pembawa sifat keturunan). Keanekaragaman gen dipengaruhi oleh lingkungan dalam selang waktu yang lama.
B. PENYEBAB KELANGKAAN HEWAN DAN TUMBUHAN Kelangkaan tumbuhan dan hewan disebabkan oleh: 1. tingkat reproduksi yang rendah, 2. bencana alam, 3. aktivitas manusia, antara lain: l perburuan hewan langka secara terus menerus, l penangkapan ikan menggunakan bahan kimia, l penebangan hutan secara liar, l mengembangkan secara besar-besaran tumbuhan dan hewan tertentu terutama yang mempunyai nilai tinggi, l mendatangkan hewan dan tumbuhan dari negara lain sehingga hewan dan tumbuhan asli berkurang.
[email protected]
C. USAHA-USAHA PELESTARIAN KEANEKARAGAMAN HAYATI 1. Mensosialisasikan tumbuhan dan hewan langka kepada manusia. 2. Merehabilitasi dan mereboisasi lahan kritis. 3. Pelestarian keanekaragaman hayati secara: a. in situ: melakukan perlindungan atau pelestarian organisme di habitat aslinya, b. ek situ: melakukan perlindungan atau pelestarian organisme di luar habitat aslinya. 4. Pengaturan pemanfaatan tumbuhan dan hewan melalui cara: a. tebang pilih, b. perburuan hewan tertentu pada masa tertentu, c. peremajaan hutan, d. budi daya hewan dan tumbuhan langka, e. mendirikan pusat-pusat studi hewan dan tumbuhan langka di beberapa wilayah. Kawasan pelestarian keanekaragaman hayati meliputi kawasan berikut. a. Kawasan suaka alam, adalah kawasan khusus untuk perlindungan dan pelestarian sumber daya alam hayati, baik yang berada di daratan maupun di perairan. 1. Cagar Alam (CA), tempat atau kawasan untuk perlindungan dan pelestarian keanekaragaman hayati beserta lingkungan fisiknya yang khas. 2. Suaka Margasatwa (SM) adalah kawasan untuk perlindungan dan pelestarian jenisjenis satwa beserta habitatnya.
b. Kawasan wisata, adalah kawasan di darat atau di perairan yang secara khusus dibina, dipelihara, dan dimanfaatkan untuk kepentingan wisata. Terdiri atas taman wisata dan taman buru. 1) Taman wisata mempunyai keindahan dan keunikan alam sehingga dapat dimanfaatkan untuk rekreasi, pariwisata maupun pendidikan. Contoh: taman wisata Bunaken. 2) Taman buru merupakan kawasan di mana beberapa satwa yang terdapat di dalamnya boleh diburu. c. Taman nasional (TN), merupakan kawasan yang bertujuan untuk melindungi flora, fauna, dan ekosistemnya. Contoh: TN Gunung Gede - Pangrangon (Jawa Barat), TN Gunung Leuser (Aceh dan Sumatera). Contoh: Berikut ini yang merupakan pelestarian in situ adalah …. a. Kebun Raya Bogor b. Kebun Binatang Gembira Loka c. Taman Nasional Pulau Komodo d. Taman Anggrek Indonesia Indah Jawab: (c) Pelestarian in situ adalah pelestarian hewan dan tumbuhan tetap pada habitat aslinya. Contohnya pelestarian komodo di Taman Nasional Pulau Komodo dan pelestarian keanekaragaman laut di Taman Laut Nasional Bunaken.
[email protected]
213
6
Kriteria natalitas: a. > 30 angka kelahiran tinggi, b. 20-30 angka kelahiran sedang, c. < 20 angka kelahiran rendah.
Kepadatan Populasi Manusia
2. Mortalitas (angka kematian) jumlah kematian Mortalitas = × 100% jumlah populasi manusia
A. PENYEBAB PERUBAHAN POPULASI MANUSIA Rumus angka perubahan populasi manusia per tahun (AP): AP (%) =
AK − AM × 100% 100
Keterangan: AK = angka kelahiran AM = angka kematian
Rumus pertumbuhan populasi manusia: P = (L – m) + (i – e) Keterangan: P = pertumbuhan populasi manusia L = jumlah kelahiran m = jumlah kematian i = jumlah imigrasi e = jumlah emigrasi
1. Natalitas (angka kelahiran) Untuk menghitung natalitas digunakan rumus: Natalitas =
214
jumlah bayi yang lahir × 100% jumlah populasi manusia
Kriteria mortalitas: a. > 18 angka kematian tinggi, b. 14 - 18 angka kematian sedang, c. 9 - 13 angka kematian rendah. 3. Migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain. Migrasi dapat dibedakan menjadi: a. Transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari daerah yang padat penduduknya ke daerah yang kurang padat penduduknya dalam suatu negara. b. Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota dalam suatu negara. Sebaliknya disebut ruralisasi. c. Imigrasi adalah masuknya penduduk ke suatu negara lain dengan tujuan menetap. Orangnya disebut imigran. d. Emigrasi adalah keluarnya penduduk dari suatu negara ke negara lain de-ngan tujuan menetap di negara yang dituju. Jika orang tersebut kembali ke negara asalnya disebut remigrasi.
[email protected]
B. AKIBAT PERUBAHAN POPULASI MANUSIA
7
1. Kebutuhan air dan udara bersih bertambah. 2. Kebutuhan pangan dan lahan permukiman. 3. Kesehatan masyarakat.
C. USAHA MENGATASI PERTUMBUHAN POPULASI MANUSIA Usaha mengatasi pertumbuhan populasi manusia. 1. Mengendalikan pertumbuhan penduduk dengan cara program keluarga berencana. 2. Meningkatkan kualitas kehidupan penduduk dengan cara: a. meningkatkan pendidikan agar masyarakat memiliki sikap dan perilaku berwawasan lingkungan, b. meningkatkan gizi balita, c. menunda perkawinan di usia muda, d. meningkatkan pencegahan, pengobatan, dan penanggulangan penyakit pada ibu dan anak-anak. 3. Meningkatkan lapangan kerja dengan mengembangkan industri dan peningkatan keterampilan masyarakat agar mampu mandiri. 4. Meningkatkan produksi pangan melalui panca usaha tani, penemuan sumber makanan baru dan diversifikasi pertanian.
Peranan Manusia dalam Pengolahan Lingkungan
A. DAMPAK PENEBANGAN HUTAN Akibat dari penebangan hutan adalah: 1. punahnya organisme yang terdapat di dalamnya, 2. suhu lingkungan meningkat, 3. terjadinya erosi, tanah longsor, banjir, 5. kekeringan ketika musim kemarau. Upaya-upaya penanggulangan kerusakan hutan. 1. Memberi pemahaman kepada masyarakat tentang manfaat hutan dan dampak kerusakan hutan. 2. Penebangan dan penanaman kembali harus seimbang. 3. Reboisasi dan penghijauan untuk memperbaiki kerusakan hutan.
B. PENCEMARAN LINGKUNGAN 1. Pencemaran Air Air limbah digolongkan menjadi 2. a. Air limbah domestik yang dihasilkan manusia secara langsung seperti ke-giatan rumah tangga dan pasar. b. Air limbah nondomestik yang dihasilkan oleh kegiatan manusia secara tidak langsung seperti industri-industri pertambangan, peternakan, pertanian, dsb.
[email protected]
215
Dampak pencemaran air adalah: a. timbulnya endapan, koloid, dan bahan terlarut, b. perubahan pH, c. perubahan warna, bau, dan rasa, d. eutrofikasi. Untuk mengatasi polusi air, dengan cara: a. mengelola limbah cair industri dan rumah tangga sebelum dibuang ke perairan, b. tidak membuang sampah ke perairan, c. tidak membuang sisa pestisida ke perairan, d. secara rutin membersihkan perairan. 2. Pencemaran Tanah Upaya-upaya mengatasi pencemaran tanah. a. memilah sampah yang mudah terurai dan susah terurai, b. sampah organik yang mudah terurai digunakan sebagai pupuk kompos, c. sampah yang sulit terurai seperti kardus, kain, dan botol dapat digunakan lagi, d. penyuluhan tentang pengolahan sampah pada masyarakat, e. membuang sampah pada tempatnya, f. penggunaan pestisida buatan dikurangi atau diganti dengan pestisida alami, g. mengolah limbah industri sebelum dibuang. 3. Pencemaran Udara Zat pencemar udara digolongkan menjadi 2. a. Partikel yang merupakan butiran halus dan masih mungkin terlihat dengan ma-ta seperti debu, uap air, asap, dan kabut.
216
b. Zat pencemar berupa gas yang hanya dirasakan melalui penciuman atau akibat langsung (SO2, NOx, CO3, dan CO2). Dampak pencemaran udara: a. rusaknya lapisan ozon karena bereaksi dengan CFC (Chloro Fluoro Carbon), b. pemanasan global (efek rumah kaca), c. hujan asam, d. pengaruh polusi udara pada organ tubuh manusia. Upaya-upaya mengatasi polusi udara: a. lokalisasi industri dan mengharuskan pabrik yang menghasilkan gas pencemar untuk memasang filter, c. tidak memakai lemari es yang mengandung CFC, d. pembuatan taman kota dan jalur hijau, f. mencegah penebangan dan pembakaran hutan, g. menggunakan bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan. 4. Pencemaran Suara Upaya penanggulangan pencemaran suara: a. membuat dinding kedap suara, b. menanam tanaman yang dapat meredap suara di sekitar rumah, jalan, dan pabrik, c. mesin-mesin yang dapat mengeluarkan suara bising harus dilengkapi alat peredaran suara, d. para pekerja harus menggunakan penutup telinga untuk mencegah telinga tuli.
[email protected]
8
Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup
Pertumbuhan adalah proses perubahan berupa pertambahan ukuran, sedangkan perkembangan adalah proses menuju kedewasaan pada makhluk hidup yang berupa diferensi sel membentuk struktur dan fungsi tertentu.
A. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA HEWAN Pada hewan tertentu mengalami metamorfo-sis, yaitu perubahan bentuk pada hewan secara bertingkat dari masa muda hingga dewasa. 1. Metamorfosis sempurna dicirikan dengan adanya bentuk tubuh yang berbeda di setiap fase metamorfosis. Contoh: kupu-kupu. 2. Metamorfosis tidak sempurna ditandai dengan adanya bentuk tubuh yang sama tapi ukurannya beda pada salah satu fase metamorfosis. Contoh: belalang. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada hewan ada 2, yaitu: 1. faktor internal (gen dan hormon), 2. faktor eksternal (air, makanan, dan cahaya).
B. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA TUMBUHAN Penyatuan 2 sperma dengan sel-sel yang berbeda dalam kantung embrio disebut pembuahan ganda. 1. Pertumbuhan primer, yaitu pertumbuhan yang terjadi akibat dari pembelahan sel-sel jaringan meristem primer. Contoh: a. Tunas embrionik (calon batang dan daun yang dapat tumbuh jadi daun) b. Akar embrionik (calon akar yang berkembang jadi akar) 2. Pertumbuhan sekunder, yaitu pertumbuhan yang terjadi akibat dari pembelahan sel-sel jaringan meristem sekunder. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan. a. Faktor internal terdiri atas faktor genetik dan hormon. Hormon yang ada pada tumbuhan yaitu: auksin, giberelin, sitokinin, asam abisat, gas etilen, kalin, dan asam traumalin. b. Faktor eksternal (air dan mineral, cahaya, suhu udara, dan kelembapan udara).
METAGENESIS Yaitu siklus hidup tumbuhan memperlihatkan suatu pergiliran keturunan. Pergiliran keturunan meliputi gametofit dan sporofit.
[email protected]
217
protalium dewasa (gametofit)
Setelah itu, bayi akan terus tumbuh menjadi anak dewasa. Pada masa remaja terjadi pertumbuhan sekunder dan pematangan organ kelamin manusia. Perubahan kondisi tubuh ini disebabkan oleh hormon yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin. Perubahan Kondisi Tubuh dan Psikis
antheridium fertilisasi
gametofit muda protonema
sporongium
kapsul sporofit tumbuh
meiosis
tumbuhan lumut
Metagenesis tumbuhan lumut (Bryophyta) protalium dewasa (gametofit)
1.
sel telur arkegonium
pelepasan spora sorus
protalium muda
2.
anteridium
sporangium
3.
fertilisasi
zigot
daun sporofil
tumbuhan paku (sporofit)
4.
tumbuhan paku muda
5.
Metagenesis tumbuhan paku (Pteridophyta)
C. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA MANUSIA
6.
Remaja laki-laki Dada menjadi lebih lebar dan persegi Otot-otot menjadi lebih kuat Tumbuh rambut di bagian tertentu Pangkal tenggorokan menjadi lebih besar Suara menjadi lebih berat Kemaluan mengeluarkan sperma ketika mimpi basah
Remaja perempuan Payudara membesar dan mulai menonjol Pinggul menjadi lebih lebar Tumbuh rambut di bagian tertentu Paha dan lengan melebar Wajah berubah menjadi lebih wanita Menstruasi
Bersatunya sel telur dan sel sperma disebut pembuahan/fertilisasi. Hasil pembuahan berupa sebuah sel disebut zigot. Embrio yang tumbuh pada rahim akan terus tumbuh dan berkembang menjadi 2 bagian utama sel dan jaringan. Bagian pertama yaitu embrio akan menjadi janin dan bagian yang kedua akan membentuk membran ekstra embrio yang selanjutnya bagian ini membentuk amnion dan tali pusat yang merupakan penghubung antara janin dan induknya.
218
[email protected]
9
Sistem Gerak Manusia
Manusia bergerak menggunakan otot sebagai alat gerak aktif dan rangka sebagai alat gerak pasif. Rangka berfungsi untuk menegakkan tubuh, memberi bentuk tubuh, melindungi organ-organ tubuh yang penting, tempat melekatnya otot, dan tempat pembentukan sel darah.
A. TULANG Berdasarkan jenisnya, tulang dibedakan menjadi: 1. Tulang Rawan (Kartigo) Tersusun atas sel-sel tulang rawan (kondrosit), matriks (kondrin), zat perekat berupa kolagen, dan mengandung sedikit zat kapur. Ada 3 jenis tulang rawan. a. Tulang rawan hialin Terdapat pada cincin batang tenggorokan, cuping hidung, persendian, dan antara tulang rusuk dan tulang dada. b. Tulang rawan elastis Bersifat lentur, terdapat pada epiglotis dan bagian luar telinga. c. Tulang rawan fibrosa Bersifat kurang lentur, terdapat pada antarruas tulang belakang.
2. Tulang Keras (Estelon) Ada 2 macam tulang berdasarkan matriksnya, yaitu tulang spons (karang)/berongga, dan tulang kompak. Berdasarkan bentuknya tulang keras dibedakan menjadi: a. Tulang pipa Contoh: tulang paha, lengan, betis, kering, hasta, dan pengumpil. b. Tulang pipih Contoh: tulang rusuk, tulang belikat, dan tulang tengkorak. c. Tulang pendek Contoh: pergelangan kaki dan tangan. d. Tulang tak beraturan Terdapat pada wajah dan tulang belakang. Pembentukan Tulang Dimulai setelah terbentuknya tulang rawan. Proses perubahan tulang rawan menjadi tulang keras disebut osifikasi. Susunan Rangka Manusia Dibagi menjadi rangka aksial (sumbu tubuh) dan rangka apendikular (anggota tubuh). a. Rangka aksial, terdiri atas tulang tengkorak, tulang belakang, tulang dada, dan rusuk. b. Rangka apendikular, terdiri atas rangka atas dan bawah. Rangka atas terdiri dari gelang bahu dan tulang tangan. Rangka bawah terdiri dari gelang panggul dan tulang kaki. Hubungan Antartulang Hubungan antartulang disebut artikulasi.
[email protected]
219
B. OTOT Jenis-jenis Otot nukleus
nukleus
otot polos
otot lurik
nukleus
otot jantung
220
Otot lurik Otot polos Otot jantung
Hubungan antartulang yang memungkinkan pergerakan disebut persendian. Berdasarkan ada tidaknya gerakan, artikulasi dibedakan menjadi: a. sendi mati, contoh: sendi antartulang tengkorak, b. sendi kaku, contoh: antarruas tulang belakang, antara tulang rusuk dan dada, dan antara tulang betis dan tulang kering. c. sendi gerak, dibedakan menjadi: 1). Sendi engsel → hanya dapat digerakkan satu arah. Contoh: pada lutut, siku, dan ruas antarjari. 2). Sendi peluru → memungkinkan gerakan ke segala arah. Contoh: antara gelang bahu dan lengan atas. 3). Sendi putar → gerakan memutar Contoh: tulang atlas dan tulang leher. 4). Sendi pelana → ujung berporos, bentuknya seperti orang menunggang kuda Ada pada tulang ibu jari dan telapak tangan dengan jari tangan.
Ciri-ciri • bekerja menurut kemauan/sadar (volunter) • memiliki inti banyak di daerah tepi • sel otot rangka lebih panjang dibandingkan dengan sel otot polos dan jantung • memiliki daerah terang dan gelap yang tersusun rapi (lurik) • merespon rangsangan dengan cepat • contoh: otot pada tulang • berbentuk gelondong • mempunyai inti satu di tengah • tidak memiliki daerah gelap dan terang • serabut aktin dan miosin tidak tersusun rapi • lambat merespon rangsang • contoh: otot pada dinding saluran pencernaan • bentuknya seperti otot lurik • bekerja secara tidak sadar (involunter) • mempunyai inti banyak di tengah • sel otot jantung bercabang membentuk anyaman • contoh: otot pada jantung
Sifat Kerja Otot a. Antagonis, yaitu kerja 2 otot berlawanan. Jika yang satu berkontraksi yang lain relaksasi Contoh: - fleksi dan ekstensi pada sendi siku dan lutut, - abduksi dan adduksi pada sendi le-ngan atas dan sendi paha, - pronasi dan supinasi pada telapak tangan,
[email protected]
-
depresi dan elevasi ketika kepala menunduk dan menengadah. b. Sinergis, yaitu kerjanya saling kerja sama. Contoh: otot pronator teres dan kuadratus pada telapak tangan.
Gambar rangka manusia
C. GANGGUAN DAN KELAINAN SISTEM GERAK 1. Gangguan dan Kelainan Tulang a. Skoliosis: tulang belakang membengkok ke kiri atau ke kanan. b. Lordosis: tulang belakang membengkok ke depan. c. Kifosis: tulang belakang membengkok ke belakang. d. Fraktura: patah tulang. e. Osteoporosis: tulang keropos. f. Rakitis: kaki bengkok berbentuk O atau X. 2. Gangguan pada persendian a. Atritis eksudatif: sendi bernanah. b. Artritis sika: sendi kering. c. Dislokasi: sendi bergeser. d. Terkilir. e. Ankilosis: sendi menyatu sehingga tidak bisa digerakkan 3. Gangguan dan Kelainan Otot a. Atropi: otot mengecil dan tidak kuat digerakkan. b. Hipertropi: otot membesar. c. Kram: kejang otot. d. Tetanus: otot terus-terus berkontraksi. e. Miestenia gravis: otot melemah.
[email protected]
221
Contoh: 1. Yang merupakan ciri otot polos adalah …. a. tiap sel berinti banyak di tepi b. sel otot seperti sel otot lurik c. bekerja secara involuntir d. menyusun otot rangka Jawab: (c) Ciri-ciri otot polos antara lain sel berbentuk gelondong, berinti satu di tengah, menyusun organ seperti lambung dan usus, serta bekerja di luar kesadaran (involuntir). 2. Otot yang berkontraksi menunjukkan ciri-ciri …. a. memendek, mengeras, memanjang b. memendek, mengeras, membesar c. memanjang, mengeras, membesar d. memanjang, memendek, membesar Jawab: (b) Ciri-ciri otot yang berkontraksi adalah otot memendek, membesar, dan mengeras.
222
10
Sistem Pencernaan Manusia
Saluran Pencernaan Manusia mulut
esofagus (kerongkongan)
kelenjar ludah
lambung
hati
duodenum usus halus usus besar
pankreas usus buntu anus
1. Mulut a. Gigi Terbentuk dari tulang gigi (dentin). Strukturnya terdiri dari mahkota gigi, leher, dan akar gigi. Ada 3 macam gigi pada manusia yaitu: l gigi seri (memotong makanan), l gigi taring (mengoyak makanan), dan l gigi geraham (mengunyah makanan). Pada anak-anak disebut gigi susu (20 buah). Pada orang dewasa ada 38 buah. Pencernaan makanan pada gigi disebut pencernaan mekanis. b. Air liur/ludah (saliva) Pada mulut ada 3 kelenjar saliva, yaitu
[email protected]
parotis, sublingualis, dan submandibularis. Air liur mengandung enzim ptialin dan amilase yang berfungsi mengubah amilum menjadi glukosa. Pencernaan pada mulut yang dibantu air liur disebut pencernaan kimiawi. c. Lidah Berfungsi menempatkan makanan di antara gigi sehingga mudah dikunyah.
2. Faring dan Esofagus Setelah dari mulut, makanan masuk dalam tekak (faring). Pada faring terdapat epiglotis (katup) yang berfungsi menutup ujung saluran pernapasan agar makanan tidak masuk ke saluran pernapasan. 3. Lambung Getah lambung mengandung asam hidroklor (HCl), enzim pepsin, renin, dan lipase. Enzim Fungsi HCL Mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin, mematikan bakteri yang merugikan Pepsin Mengubah protein menjadi pepton Renin Mengubah kaseinogen menjadi kasein Lipase Mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol 4. Usus Halus Ada 3 bagian, yaitu: usus 12 jari (duodenum), usus tengah (jejenum) dan usus penyerapan (ileum). Terdapat enzim disakarase, lipase, dan
erepsin. Enzim disakarase berfungsi mengubah disakarida menjadi glukosa, sedangkan erepsin memecah pepton menjadi asam amino. Pankreas menghasilkan enzim tripsin, amilase, dan lipase. Enzim tripsin berfungsi untuk me-mecah protein menjadi pepton. 5. Usus Besar Bahan makanan yang telah diproses di usus halus masuk ke dalam usus besar. Bagian usus besar terdiri dari usus buntu (appendix), bagian yang menaik (ascending colon), bagian mendatar (tranverse colon), bagian yang menurun (descending colon), dan anus. Usus besar berfungsi untuk mengatur kadar air pada sisa makanan. Sisa makanan yang tidak terpakai oleh tubuh akan dikeluarkan melalui anus. Kelainan dan Penyakit pada Sistem Pencernaan l Parotitis (penyakit gondong), penyakit yang disebabkan virus menyerang kelenjar air ludah di bagian bawah telinga akibatnya kelenjar ludah menjadi bengkak. l Yerostomia, mulut kering karena rendahnya produksi air liur. l Tukak lambung, luka pada dinding lambung bagian dalam. l Apendiksitis/usus buntu. l Diare/feses encer. l Konstipasi/sembelit.
[email protected]
223
Contoh: 1. Yang bukan termasuk saluran pencernaan makanan pada manusia adalah .… a. kerongkongan c. usus halus b. hati d. lambung Jawab: (b) Sistem pencernaan dibagi menjadi saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan adalah saluran yang dilewati oleh makanan pada proses pencernaan. Saluran pencernaan pada manusia meliputi mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, dan usus besar. Sementara kelenjar pencernaan berperan menghasilkan getahgetah pencernaan. Kelenjar pencernaan antara lain kelenjar ludah, hati, lambung, usus halus, dan pankreas. 2. Bagian gigi yang berisi pembuluh darah dan sel-sel syaraf adalah …. a. mahkota gigi c. email b. leher gigi d. rongga gigi/pulpa Jawab: (d) Pembuluh darah dan syaraf terdapat pada rongga gigi/pulpa.
11
Sistem Pernapasan manusia
A. SISTEM PERNAPASAN MANUSIA Udara masuk ke dalam sepasang hidung melalui lubang hidung. Kemudian dilembapkan. Melewati faring kemudian menuju laring. Setelah melalui laring, udara masuk dalam trakea. Trakea menjalur ke bawah leher dan akhirnya bercabang menjadi bronkus yang menuju paru-paru. Di gelembung–gelembung kecil seperti bola (alveolus) inilah udara berak-hir. hidung laring
tenggorokan bronkus bronkiolus
alveolus diafragma
Pernapasan terdiri atas 2 fase, yaitu inspirasi (proses pemasukan oksigen dalam tubuh), dan ekspirasi (proses pengeluaran karbon dioksida dari dalam tubuh).
224
[email protected]
B. MEKANISME PERNAPASAN
Volume Udara Pernapasan Paru-paru orang dewasa dapat memuat kira-kira 4,5 liter udara. Terbagi atas:
Pernapasan Dada Kontraksi otot-otot tulang rusuk. Pernapasan Perut Kontraksi otot diafragma. Pernapasan dada
inspirasi
Pernapasan perut
diafragma
ekspirasi
Mekanisme Pertukaran O2 dan CO2 Oksigen berdifusi dari alveolus ke dalam darah. Hb/sel darah merah mengikat oksigen membentuk oksihemoglobin. O2 diedarkan oleh darah ke seluruh jaringan dan sel tubuh untuk proses respirasi sel. Respirasi menghasilkan energi dan karbon dioksida. CO2 berdifusi dari jaringan ke dalam darah dan diikat oleh Hb dibawa ke paruparu dan dikeluarkan dari tubuh. Frekuensi Pernapasan Orang normal bernapas 12-15 kali per menit. Frekuensi bernapas dipengaruhi oleh jenis kelamin, aktivitas, dan usia.
Udara komplementer: 1,5 liter kapasitas Udara pernapasan: 0,5 liter vital Udara cadangan: 1,5 liter
kapasitas total
Udara residu: 1 liter
Jika bernapas semaksimal mungkin, udara yang masuk sekitar 1,5 liter, sedangkan kapasitas vital paru-paru berjumlah 3,5 liter. Sisa udara 1 liter disebut udara residu. Jika bernapas normal, volume udara yang masuk ke paru-paru dalam sekali inspirasi dan udara yang keluar dari paru-paru dalam sekali ekspirasi kira-kira setengah liter. Ini disebut udara pernapasan (UP).
C. KELAINAN PENYAKIT PERNAPASAN l l l l l l
[email protected]
TBC/menyerang paru-paru. Pneumonia/radang alveolus yang dipenuhi oleh nanah. Bronchitis/radang pada dinding bronkus. Asma/penyempitan saluran pernapasan. Pleuritis/radang pada pleura. Asfiksi/terganggunya pengangkutan O2.
225
Contoh: 1. Pertukaran gas antara gas CO2 dari sel tubuh ke darah dengan gas O2 dari darah menuju ke sel tubuh disebut sebagai pernapasan …. a. pernapasan perut b. pernapasan dada c. pernapasan internal d. pernapasan eksternal Jawab: (c) Proses pernapasan terdiri dari dua tahap yaitu pernapasan eksternal dan pernapasan internal. Pernapasan eksternal adalah pertukaran gas antara CO2 dari darah ke paruparu dan O2 dari paru-paru ke darah. Sementara pernapasan internal terjadi pertukaran gas CO2 dari sel tubuh ke darah dan gas O2 dari darah ke sel tubuh. 2. Fungsi selaput lendir pada rongga hidung adalah untuk …. a. memilih jenis gas yang diperbolehkan masuk paru-paru b. mengatur kelembapan dan suhu udara yang masuk c. membantu menangkap O2 d. mengatur banyak sedikitnya udara yang masuk paru-paru Jawab: (c) Lendir pada hidung berfungsi untuk mengatur kelembapan dan suhu udara yang masuk rongga hidung sebelum masuk paru-paru. Selain itu, lendir juga berfungsi memerangkap kuman dan debu yang terjerembap dan mengeluarkannya.
226
12
Sistem Transportasi pada Manusia
A. ALAT TRANSPORTASI PADA MANUSIA Alat peredaran darah manusia terdiri dari jantung dan pembuluh. 1. Jantung Terdiri 4 ruang, yaitu 2 ruang sebelah atas yang terdiri atas serambi kanan (atrium dexter) dan serambi kiri (atrium sinister) serta 2 ruang sebelah bawah terdiri atas bilik kiri (ventrikel sinister) dan bilik kanan (ventrikel dexter). aorta
vena cava superior serambi kanan
ateri pulmonalis vena pulmonalis Serambi kiri bilik kiri
bilik kanan vena cava inferior
2. Pembuluh Darah Terdiri dari pembuluh nadi (arteri), pembuluh balik (vena), dan pembuluh kapiler.
[email protected]
Perbedaan pembuluh nadi dan pembuluh balik Dinding pembuluh Letak Fungsi
Denyut Katup Apabila luka
Arteri Tebal, kuat, dan elastis
Vena Tipis dan tidak elastis
Tersembunyi di bawah otot
Dekat permukaan tubuh atau di bawah kulit Mengalirkan darah dari seluruh tubuh ke jantung
Mengalirkan darah dari jantung ke seluruh tubuh Terasa Hanya satu di dekat jantung Darah memuncrat keluar
Tidak terasa Banyak di sepanjang pembuluh Darah menetes
B. STRUKTUR DAN FUNGSI DARAH Darah tersusun atas bagian berikut. 1. Bagian Cair/Plasma Darah Fungsi: l mengatur tekanan osmosis darah, l membawa zat-zat makanan ke seluruh tubuh, l mengangkut zat-zat sisa metabolisme dari jaringan tubuh. Terdapat fibrinogen yang berperan dalam proses pembekuan darah. Jika terluka, fibrinogen akan membentuk benang fibrin yang berfungsi menutup luka. 2. Sel-sel Darah (Bagian Padat) a. Sel Darah Merah (Eritrosit)
Terbentuk di sumsum tulang. Banyak mengandung hemoglobin yang mengandung zat besi. b. Sel Darah Putih (Leukosit) Mempunyai inti, bentuknya tidak tetap, dapat bergerak secara amoeboid, dan dapat me-nembus dinding kapiler. Ada 5 jenis leukosit yaitu monosit, neutrofil, basofil, eusinofil, dan limfosit. Leukosit berfungsi melindungi tubuh dari kumankuman penyakit yang masuk dalam tubuh. Dibentuk di dalam sumsum tulang, limpa, dan kelenjar getah bening. c. Keping Darah (Trombosit) Bentuknya tidak teratur dan tidak berinti. Berperan dalam proses pembekuan darah dengan bantuan vitamin K. Mekanisme pembekuan darah: Jaringan yang luka
Mengeluarkan
Ca
Protombin Luka tertutup
Trombokinase
2+
Mengubah
Benang-benang fibrin
vit K
Trombin Ca2+ Fibrinogen
Fungsi darah: l sebagai alat pengangkut, l leukosit à sebagai pembunuh kuman penyakit, l trombosit à proses pembekuan darah, l menstabilkan suhu tubuh.
[email protected]
227
Golongan Darah Golongan darah A B AB O
Aglutinogen A B A dan B Tidak ada
1. Sistem Peredaran Darah Besar Darah yang kaya oksigen dari bilik kiri jantung, melalui pembuluh nadi tubuh, akan diedarkan ke sel-sel tubuh. Di sini terjadi pertukaran oksigen dan karbon dioksida. Kemudian darah yang kaya karbon dioksida melalui pembuluh balik, akan dibawa ke serambi kanan, darah tersebut melalui sistem peredaran darah kecil.
Aglutinin (antiaglutinogen) b a Tidak ada a dan b
Skema Transfusi Darah Skema transfusi Golongan darah resipien
A B AB O
Golongan darah donor A B AB O – X X – X – X – – – – – X X X –
2. Sistem Peredaran Darah Kecil Darah yang kaya CO2 dari bilik kanan jantung keluar melalui arteri paru-paru kanan dan paru-paru kiri. Kemudian darah yang kaya O2 dibawa ke serambi kiri jantung.
D. KELAINAN DAN PENYAKIT PADA SISTEM TRANSPORTASI MANUSIA
X = terjadi penggumpalan = tidak terjadi penggumpalan Karena golongan darah O mampu mendonorkan ke semua golongan darah maka disebut donor universal, sedangkan golongan darah AB karena dapat menerima darah dari semua golongan darah maka disebut resipien universal.
C. PERBEDAAN DARAH Sistem peredaran darah manusia adalah sistem peredaran darah tertutup dan rangkap. Tertutup artinya darah hanya mengalir melalui pembuluh darah dalam tubuh. Rangkap berarti dalam 1 kali peredaran, darah melalui jantung sebanyak 2 kali.
228
l l
l l l l l l
Anemia/kekurangan sel darah merah. Polisitemia/meningkatnya eritrosit melebihi normal sehingga darah menjadi kental dan menaikkan viskositas serta menurunkan kecepatan aliran darah. Leukimia/kanker darah. Hemofilia/darah sukar membeku. Tekanan darah tinggi/hipertensi. Tekanan darah rendah/hipotensi. Varises/pelebaran atau pembesaran vena. Aterosklerosis dan arteriosklerosis/penimbunan lemak pada arteri.
[email protected]
13
Sistem Reproduksi Manusia
A. SISTEM REPRODUKSI PRIA Organ-organ penyusun sistem reproduksi pria: 1. Testis → menghasilkan sperma dan hormon kelamin. 2. Skrotum → kantung yang di dalamnya terdapat testis dan mengatur suhu yang cocok bagi kehidupan sperma. 3. Tubulus seminiferus → sebagai tempat pembentukan sperma. 4. Sel interstisial → menghasilkan hormon kelamin pria dan terdapat di testis. 5. Sel sertoli → sel yang terdapat di testis dan berfungsi untuk menyediakan makanan bagi sperma. 6. Penis → sebagai alat kopulasi. 7. Vasa deferensia → menyalurkan sperma ke kantong sperma. 8. Duktus epididimidis → tempat pematang-an dan penyimpanan sementara sperma. 9. Kantong sperma → tempat menampung sperma. 10. Kelenjar prostat dan cowper → berfungsi menghasilkan cairan semen untuk memberi nutrisi dan mempermudah gerakan sperma.
B. SISTEM REPRODUKSI WANITA
Fungsi organ-organ penyusun sistem reproduksi wanita 1. Ovarium → tempat memproduksi sel telur. 2. Tuba fallopi → membawa sel telur dari ovarium menuju uterus dan tempat terjadinya pembuahan. 3. Uterus → tempat tumbuh dan berkembangnya embrio. 4. Vagina → tempat keluarnya bayi pada kelahiran alami.
kandung kemih
uretra
saluran ejakulasi
saluran sperma
kelejar prostat
penis testis
skrotum
Alat reproduksi pada pria Saluran telur Ovarium
Rahim Kandung kemih Vagina
Alat reproduksi pada wanita
C. PROSES FERTILISASI (PEMBUAHAN) 1. Ovum dikeluarkan dari ovarium menuju rahim (ovulasi).
[email protected]
229
2. Ovum bertemu sperma di saluran telur (fertilisasi). 3. Kepala sperma masuk ke dalam ovum. 4. Terbentuk zigot.
D. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN EMBRIO 1. Zigot. 2. Menuju rahim mengalami mitosis dan membentuk embrio. 3. Hari ke-5 embrio sampai ke rahim. 4. Hari ke-7 embrio menempel pada dinding uterus. 5. Hari ke-12 terbentuk ektodermis dan endodermis. 6. Minggu ke-8 struktur umum tubuh dewasa terbentuk dan terbentuk plasenta. 7. Terbentuk mesodermis.
E. KELAINAN DAN PENYAKIT PADA SISTEM REPRODUKSI MANUSIA 1. Gonorrhed (kencing nanah) Pada wanita: keluarnya nanah dari vagina dan saluran urin. Pada pria: keluarnya nanah pada penis dan saluran urin. 2. Klamidiasis → keluarnya darah sama dengan gonorrhed. 3. Sifillis → luka pada vagina atau penis. 4. Herpes → luka pada vagina atau penis seperti bercak-bercak yang menyerang pada alat kelamin manusia.
230
5. Candida → infeksi pada dinding vagina. 6. AIDS → rusaknya sel darah putih, perta-hanan tubuh melemah. Contoh: 1. Berikut ini cara penularan HIV/AIDS, kecuali …. a. penggunaan jarum suntik yang tidak diganti untuk orang yang berbeda-beda b. hubungan seks bergonta-ganti pasangan c. transfusi darah d. bersalaman dengan penderita Jawab: (d) HIV/AIDS dapat menular jika ada cairan dari tubuh penderita yang masuk ke dalam tubuh orang lain. Masuknya cairan tersebut dapat terjadi melalui pemakaian bersama jarum suntik, hubungan seks, dan melalui transfusi darah. 2. Bayi kembar normal yang berasal dari pembelahan satu sel telur disebut …. Jawab: Terjadinya bayi kembar bisa berasal dari dua sel telur yang berbeda atau dari satu sel telur. Jika bayi kembar berasal dari dua sel telur yang berbeda maka disebut kembar biasa. Jika bayi kembar berasal dari sel telur yang sama disebut kembar identik. Kembar siam merupakan kembar identik yang tidak memisah secara sempurna pada saat terjadi pembelahan zigot.
[email protected]
14
Sistem Ekskresi Manusia
hingga berbentuk urin meliputi: l penyaringan (filtrasi) darah yang menghasilkan urin primer, l penyerapan kembali (reabsorbsi) zat dalam urin primer yang masih berguna, seperti air, glukosa, dan garam mineral. Filtrat hasil reabsorbsi disebut urin sekunder, l pengeluaran zat yang tidak berguna atau berlebihan ke dalam urin (augmentasi).
Dalam sistem ekskresi, organ yang berperan adalah paru-paru, hati, ginjal, dan kulit. Masingmasing organ tersebut menghasilkan ekskret (ekskresi yang berbeda-beda). 1. Paru-paru Ekskret paru-paru adalah karbon dioksida (CO2) dan uap air (H2O) yang dihasilkan oleh proses pernapasan. 2. Hati (Hepar) Hati mempunyai fungsi antara lain: l tempat penyimpanan gula dalam bentuk glikogen, l tempat pembentukan dan pembongkaran protein, l tempat membongkar sel darah merah (eritrosit) yang telah tua atau rusak, l menghasilkan cairan empedu, l menetralkan obat dan racun, l tempat untuk membuat vitamin A dari provitamin A. 3. Ginjal Ginjal terdiri dari ginjal bagian luar (korteks) dan ginjal bagian dalam (medulla). Ekskret berupa urin yang mengandung urea dan garam mineral, vitamin, obat, hormon, asam urat, dan keratin. Urin adalah zat sisa yang terdapat dalam darah. Penyaringan darah
4. Kulit Organ ini terdiri atas bagian berikut. a. Kulit Ari (Epidermis) Pada lapisan ini terdapat ujung saraf telanjang yang berfungsi sebagai penerima rangsang geli dan nyeri, saluran keringat, serta saluran kelenjar minyak. Lapisan epidermis terdiri dari 3 lapisan berikut. 1). Lapisan granula (stratum granulosum) Pada lapisan ini terdapat pigmen melanin yang memberikan warna kulit dan melindungi kulit dari sengatan matahari. 2). Lapisan tanduk (stratum korneum) Berfungsi untuk melindungi sel-sel di dalamnya dan mencegah masuknya kuman penyakit. 3). Lapisan germinativum
[email protected]
b. Lapisan Dermis Pada lapisan ini terdapat: l pangkal kelenjar keringat,
231
pangkal kelenjar minyak, akar rambut, pembuluh darah dan ujung saraf penerima rangsang panas, dingin, sentuhan, serta tekanan. c. Jaringan Bawah Kulit (Subkutan) Pada jaringan bawah kulit terdapat jaringan lemak. Jaringan lemak berfungsi untuk menumpuk lemak sebagai cadangan makanan dan menjaga suhu tubuh agar tetap hangat. l l l
Fungsi kulit: a. pelindung tubuh, b. pengatur temperatur tubuh, c. menjaga agar pengeluaran air tidak berlebihan, d. sebagai alat ekskresi untuk mengeluarkan keringat serta minyak, e. sebagai alat peraba. Kelainan dan Penyakit pada Sistem Ekskresi l Anuria: kegagalan ginjal menghasilkan urin. l Glikosura: ditemukannya glukosa pada urin, sehingga terjadi kerusakan pada urin. l Albuminaria: ditemukannya protein albumin dalam urin, sehingga terjadi kenaikan permeabilitas membran glomerulus. l Hematuria: disebabkan oleh radang organorgan sistem urin karena penyakit atau iritasi oleh batu ginjal. l Bilirubinaria: konsentrasi bilirubin dalam urin di atas normal. l Batu ginjal: butiran kalsium karbonat di da-
232
l l l l l
l l
lam saluran ginjal maupun saluran urin. Nefritis glomerulus: radang ginjal yang melibatkan glomerulus. Pielonefritis: merupakan radang pelvis ginjal, medula dan korteks oleh infeksi bakteri. Kistisis: radang kantung kemih yang melibatkan lapisan mukosa dan submukosa. Nefrosis: bocornya membran glomerulus. Polisistik: disebabkan oleh kerusakan salur-an ginjal yang merusak nefron dan meng-hasilkan kista mirip dilatasi sepanjang saluran. Gagal ginjal: kegagalan fungsi akut ginjal. Albino: terjadi karena tidak ada pigmen melanin pada lapisan granulosum.
Contoh: Urin yang dihasilkan pada filtrasi adalah …. a. urin primer c. urin tertier b. urin sekunder d. urin akhir Jawab: (a) Filtrasi terjadi pada kapsula Bownman menghasilkan urin primer yang mengandung air, asam amino, garam-garaman, asam urat, dan sedikit hormon.
[email protected]
15
Sistem Koordinasi Manusia
dendrit
nodus ranvier
Sistem koordinasi manusia terdiri atas sistem saraf, sistem indera, dan sistem koordinasi.
A. SISTEM SARAF Fungsi sistem saraf: l penerima informasi dalam bentuk rangsangan, l memproses informasi yang diterima, l memberi tanggapan atau reaksi terhadap rangsangan. Unit terkecil penyusun sistem saraf adalah neuron (sel saraf). Satu neuron terdiri atas badan sel saraf, dendrit, dan akson. Badan sel saraf mengandung inti sel dan sitoplasma. Sel saraf (neuron) dapat digolongkan menjadi: 1. Neuron sensorik, berfungsi menghantarkan rangsang dari penerima rangsang. 2. Neuron motorik, berfungsi menghantarkan rangsang dari saraf pusat ke otot dan kelenjar. 3. Neuron konektor, berfungsi sebagai penghubung antarneuron 4. Neuron ajustor, berfungsi sebagai penghubung neuron sensorik dan neuron motorik di sumsum tulang belakang dan otak.
akson
nukleus
sel schwann badan sel
Sistem saraf pada manusia dapat dibedakan menjadi berikut. 1. Sistem Saraf Pusat Sistem saraf pusat berfungsi sebagai tempat koordinasi. Sistem saraf pusat terdiri dari: a. Otak l Otak besar Fungsi: pusat ������������������������������� pengendali berbagai aktivitas tubuh yang disadari, yaitu berpikir, kemauan, ingatan, mendengar, membau, bergerak, dan melihat. l Otak tengah Terdapat lobus optikus yang berfungsi sebagai pusat refleksi pupil mata, pe-ngatur gerak bola mata, dan reflek akomodasi mata. l Otak kecil (serebelum) Otak kecil berfungsi sebagai pusat keseimbangan tubuh dan koordinasi gerak tubuh. b. Sumsum Lanjutan (Medula Oblongata) Fungsi: l sebagai pusat pengatur denyut jantung dan tekanan darah, l membantu gerak pernapasan,
[email protected]
233
pelebaran dan penyempitan pembuluh darah, refleks menelan, muntah, batuk, dan bersin. c. Sumsum Tulang Belakang (Medula Spinalis) Fungsi: l sebagai alat penghantar rangsang, l sebagai pusat gerak refleks kaki dan tangan. l l
2. Sistem Saraf Tepi Sistem saraf tepi terdiri dari: a. Saraf Sadar (Somatik) Fungsi: mengatur kerja organ tubuh secara sadar. b. Saraf Autonom (Viseral) Fungsi: mengontrol organ-organ dalam tanpa dipengaruhi kesadaran. Ada 2 macam saraf autonom, yaitu saraf simpatik dan saraf parasimpatik. l Urutan rangsang pada gerak sadar Reseptor → neuron sensorik → otak besar area sensorik → otak besar area asosiasi → otak besar area motorik → neuron motorik → efektor l Urutan rangsang pada gerak refleks Reseptor → neuron sensorik → sumsum tulang belakang → neuron motorik → efektor l Urutan jalannya rangsang pada neuron Dendrit → badan sel saraf → nukleus→ akson (neurit) → sinapsis
234
B. SISTEM INDRA 1. Indra Penglihatan (Mata) Berdasarkan anatominya, mata terbagi menjadi 3 bagian utama. a. Jaringan Penunjang Mata Jaringan penunjang mata terdiri dari: 1) Kelopak mata Fungsi: untuk melindungi bola mata dari sengatan sinar matahari dan kotoran dari luar seperti debu dan untuk menjaga mata agar tetap basah. 3) Kelenjar air mata Fungsi: l untuk menjaga bola mata agar tidak kering, l membersihkan permukaan bola mata dari kotoran, l membunuh kuman-kuman yang masuk ke rongga mata. b. Bola Mata Susunan bola mata: l Konjungtiva, bagian terluar dari bola mata yang memiliki pembuluh darah. l Iris, terletak di antara lensa dan kornea mata. l Kornea, berwarana bening dan dapat ditembus cahaya. l Lensa, berfungsi untuk akomodasi dan pusat pembiasan. l Pupil, berfungsi mengatur jumlah sinar yang masuk ke mata. l Retina (selaput jala), berfungsi untuk me-
[email protected]
nangkap bayangan benda. Koroid, berfungsi menyuplai darah ke retina dan melindungi refleksi cahaya dalam mata l Sklera, berfungsi melindungi mata dari kerusakan dan tempat melekatnya otot. l Sel batang, menangkap cahaya yang lemah. l Sel kerucut, menangkap cahaya yang kuat. l Bintik kuning, menangkap cahaya. l Bintik buta, bagian mata yang tidak peka terhadap rangsang sinar. l Otot mata, menggerakkan mata. c. Tulang Orbita Terdapat bola mata, otot mata, selaput pembungkus, pembuluh darah, saraf, dan jaringan lemak. l
2. Indra Pendengaran (Telinga) Bagian-bagian telinga terdiri dari: a. Telinga luar, terdiri dari daun telinga, lubang telinga. b. Telinga tengah, untuk menjaga agar tekanan udara di luar dan di dalam rongga telinga tetap seimbang. c. Telinga dalam, berperan dalam menerima rangsang. Terdapat rumah siput (koklea) dan tiga saluran setengah lingkaran. Gangguan pada telinga: l Tuli konduktif, disebabkan penjalaran suara menuju rumah siput terganggu. Penyebabnya adanya kotoran telinga yang menumpuk
atau nanah yang memenuhi telinga. Tuli saraf, disebabkan rumah siput dan saraf pendengaran mengalami kerusakan. 3. Indra Penciuman (Hidung) a. Hidung luar Hidung luar dilapisi oleh kulit, jaringan ikat dan otot kecil. Otot kecil berfungsi untuk melebarkan atau menyempitkan lubang hidung. b. Rongga hidung Fungsi hidung: l untuk jalannya napas, l alat pengatur kelembapan dan temperatur, l penyaring udara dari kotoran, l membersihkan refleks terhadap iritasi melalui bersin. l
4. Indra Pengecap (Lidah) Fungsi lidah: l mengatur letak makanan, l membantu menelan makanan, l berbicara, l alat perasa makanan. Bagian-bagian dari lidah: l pangkal lidah → mengecap rasa pahit, l pinggir lidah → mengecap rasa asam, l ujung lidah → mengecap rasa manis dan asin, l daerah tengah lidah → mengecap keseluruhan rasa. 5. Indra Peraba (Kulit) Reseptor berupa sentuhan atau disebut juga tango reseptor.
[email protected]
235
(Lebih lengkap mengenai kulit, buka kembali bab Sistem Ekskresi Manusia)
C. HORMON 1. Hormon pada Manusia a. Kelenjar hipofisis, menghasilkan hormon yang mengatur kelenjar hormon lain, sehingga disebut dengan master gland (kelenjar utama). Kelenjar hipofisis berada di otak besar. Hormon-hormon yang dihasilkan kelenjar hipofisis, antara lain: l Laktotropic Hormone (LTH): merangsang produksi air susu. l Thyroid Stimulating Hormone (TSH): mengontrol sekresi hormon oleh kelenjar tiroid. l Adrenorcoticotropic hormone (ACTH): mengontrol sekresi hormon oleh korteks adrenal. l Hormon pertumbuhan. l Follicle Stimulating Hormone (FSH): - pada wanita merangsang perkembangan folikel pada ovarium dan sekresi estrogen, - pada pria memicu testis untuk menghasilkan sperma. l Luteinizing Hormone (LH): - pada wanita menstimulasi ovulasi dan sekresi progesteron, - pada pria menstimulasi sel inter-stisial untuk menghasilkan testosteron. b. Kelenjar tiroid (kelenjar gondok), hormon yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid:
236
Tiroksin, fungsi: - meningkatkan metabolisme energi, - mempengaruhi perkembangan mental, - mempengaruhi pertumbuhan tubuh. Kekurangan hormon tiroksin dapat menyebabkan kekerdilan (kretinisme). Kelebihan hormon tiroksin dapat menyebabkan penyakit basedow. l Kalsitonin, fungsi: - mencegah pengeroposan tulang, - menurunkan kadar kalsium dalam plasma darah. Kekurangan hormon kalsitonin dapat menyebabkan terjadinya osteoporosis. c. Kelenjar paratiroid (kelenjar anak gondok), fungsi: meningkatkan kadar zat kapur (kalsium) dalam plasma darah. d. Kelenjar adrenal (kelenjar anak ginjal) Hormon yang dihasilkan, antara lain: l Korteks adrenal - Mineralokortokoid, mengatur metabolisme mineral. - Glukokortikoid, mengatur metabolisme glukosa. l Modula adrenal Terdiri dari adrenalin (epinefrin) dan norepinefrin yang berfungsi: - mengubah glikogen menjadi glukosa, - menaikkan denyut jantung, - memperlebar bronkiolus. d. Kelenjar pankreas, menghasilkan hormon insulin dan glukagon. l
[email protected]
Hormon insulin berfungsi: - menurunkan glukosa darah, - mengaktifkan enzim yang mengubah glukosa menjadi glikogen. Hormon glukagon berfungsi meningkatkan glukosa darah. e. Kelenjar kelamin, menghasilkan hormon testosteron dan estrogen. l Testosteron, fungsi: - memacu pembentukan sperma, - mendorong pertumbuhan sekunder pria. l Estrogen, fungsi: - menstimulasi ovulasi, - mendorong pertumbuhan sekunder wanita. l Progesteron, fungsi: menghalang pertumbuhan dinding uterus. 2. Hormon pada Tumbuhan a. Hormon auksin - Membantu pertumbuhan. - Mempercepat pembentukan akar, batang, buah, bunga, dan tunas. b. Hormon giberelin Mempercepat perpanjangan sel pada perkecambahan dan pertumbuhan biji serta tunas. c. Hormon sitokinin - Merangsang pembelahan sel. - Menghambat proses penuaan.
Contoh: 1. Perbedaan koordinasi melalui saraf dan hormon di bawah ini benar, kecuali …. a. koordinasi melalui saraf berlangsung cepat b. koordinasi melalui hormon berlangsung lambat c. koordinasi melalui hormon melalui saluran khusus d. koordinasi melalui saraf melalui sel-sel saraf Jawab: (c) Respon yang ditimbulkan oleh hormon relatif lambat sementara respon melalui saraf berlangsung cepat. Rangsang yang diterima reseptor oleh sel saraf akan diteruskan melalui sel-sel saraf sementara hormon akan mengirimkan signal menuju organ target/ efektor melalui saluran darah. 2. Alat indra berikut merupakan tempat terdapatnya pusat keseimbangan tubuh adalah …. a. mata c. hidung b. telinga d. kulit Jawab: (b) Pusat keseimbangan tubuh manusia terdapat pada otak kecil dan pada tiga saluran setengah lingkaran yang terdapat pada rongga telinga.
[email protected]
237
16
Kelangsungan Hidup Makhluk Hidup
A. ADAPTASI MAKHLUK HIDUP Adaptasi adalah kemampuan organisme untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan. Tujuan adaptasi: untuk mempertahankan kelang-sungan hidupnya sehingga kelestariannya dapat terjamin. Faktor-faktor yang mempengaruhi adaptasi di darat: l air, l kelembapan udara, l suhu, l intensitas cahaya. Faktor-faktor yang mempengaruhi adaptasi di air: l kadar garam atau mineral, l kadar oksigen, l kedalaman dan arus air, l intensitas cahaya, Ada 3 macam adaptasi, yaitu sebagai berikut. 1. Adaptasi morfologi, adalah penyesuaian bentuk alat-alat tubuh makhluk hidup sesuai dengan lingkungannya. Contoh pada hewan: l bentuk paruh burung sesuai dengan makanannya, l bentuk kaki burung sesuai dengan tempat hidupnya, l bentuk gigi pada omnivora, herbivora, karnivora sesuai dengan jenis makanannya.
238
Contoh pada tumbuhan: l xerofit merupakan tumbuhan yang hidup di lingkungan kering seperti gurun, contohnya kaktus, l hidrofit merupakan tumbuhan yang hidup di air, contohnya teratai, l higrofit merupakan tumbuhan yang hidup di tempat lembap, contohnya lumut. 2. Adaptasi fisiologi, yaitu kemampuan organisme untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungannya berdasarkan fungsi kerja alat-alat tubuh. Contoh: l osmoregulasi (pengaturan tekanan osmosis) pada ikan air tawar, l tubuh manusia yang hidup di dataran tinggi akan beradaptasi dengan lingkungannya dengan cara membentuk lebih banyak butir-butir darah merah dan hemoglobin. 3. Adaptasi tingkah laku, adalah kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungannya berdasarkan pada tingkah laku. Contoh: l pohon jati menggugurkan daunnya pada musim kemarau untuk mengurangi penguapan, l keladi meneteskan air untuk mengurangi kelebihan air, l rayap dewasa memakan kembali kulitnya yang terkelupas untuk mendapatkan kembali flagelata, l rayap yang baru menetas menjilati dubur rayap dewasa untuk mendapatkan flage-
[email protected]
l l
lata, paus secara periodik muncul ke permukaan air untuk bernapas, mimikri pada bunglon dan serangga.
17
B. PERKEMBANGBIAKAN MAKHLUK HIDUP Makhluk hidup berkembang biak untuk melestarikan jenisnya dengan mewariskan sifat kepada keturunannya. Contoh: l paus biru hampir punah karena dalam waktu 10 tahun hanya melahirkan 2 anak, l gajah masa kehamilannya 96 minggu, l badak tingkat reproduksinya rendah, masa kehamilannya hanya 90 minggu. Contoh: Aktivitas tidur beruang kutub sepanjang musim salju untuk menghemat energi disebut …. a. mimikri c. dormansi b. estivasi d. hibernasi Jawab: (d) Peristiwa tidurnya hewan-hewan pada musim dingin disebut hibernasi. Mimikri: penyamaran warna tubuh sesuai warna lingkungannya. Estivasi: aktivitas mencari makan pada malam hari oleh hewan-hewan gurun. Dormansi: tertundanya perkecambahan biji pada tumbuhan
Reproduksi Makhluk Hidup
A. REPRODUKSI VEGETATIF (ASEKSUAL) Tidak didahului oleh peleburan sel kelamin jantan dan betina. Reproduksi ini hanya melibat-kan satu induk dan menghasilkan keturunan yang sama secara genetik dengan induknya. 1. Reproduksi Vegetatif pada Tumbuhan a. Rizoma: batang yang tumbuh di dalam tanah, karena itu rizoma mempunyai ciri yang sama dengan batang yaitu berbukubuku dan bertunas. Contoh: lengkuas, jahe, kunyit, dan lainlain. b. Umbi lapis: batang yang tertutup lapisan daun berdaging. Lapisan daun berdaging merupakan cadangan makanan. Contoh: bawang merah, bawang putih, dan bakung. c. Umbi batang: bagian batang yang tumbuh di dalam tanah dan mengandung cadangan makanan, khususnya dalam bentuk amilum atau pati. Contoh: kentang. d. Umbi akar Contoh: singkong, bengkuang, ketela pohon, dan dahlia. e. Tunas, berasal dari ujung batang atau ketiak daun.
[email protected]
239
Contoh: pisang, tebu, dan bambu. f. Tunas adventif, tunas yang tumbuh tidak pada ujung batang dan ketiak daun. l Tunas adventif pada daun, contohnya cocor bebek. l Tunas adventif pada akar, contohnya cemara, sukun, dan kesemek. g. Stolon (runner), batang yang tumbuh menjalar di atas tanah, contohnya pada tanaman arbei. h. Pembentukan spora Contoh: tumbuhan paku dan lumut. 2. Reproduksi Vegetatif pada Hewan a. Pembelahan diri, terjadi pada organisme bersel satu. Contoh: Amoeba, Paramaecium, dan Dinoflagelata. b. Fragmentasi, membentuk individu baru dari bagian tubuh yang terbagi-bagi. Contoh: cacing planaria. c. Pembentukan tunas Contoh: ubur-ubur, hydra dan obelia. d. Paratogenesis, peristiwa perkembangan sel kelamin betina menjadi individu baru tanpa melalui fertilisasi. Jadi individu baru ini merupakan individu haploid yang tumbuh dari sel haploid. Contoh: kecoa dan lebah.
B. REPRODUKSI GENERATIF Melalui peleburan sel kelamin jantan dengan sel kelamin betina.
240
1. Kromosom dan Pembelahan Sel Pembelahan sel dapat terjadi melalui dua cara, yaitu: l mitosis, pembelahan sel menjadi dua sel baru dengan jumlah kromosom anak sama dengan kromosom sel induknya, l meiosis, pembelahan sel menjadi empat sel baru dengan sel anak memiliki jumlah kromosom setengah dari kromosom sel induknya. 2. Reproduksi Seksual pada Alga Alga berkembang biak dengan cara konjugasi, yaitu pemindahan langsung bahan genetik (DNA) di antara dua individu melalui jembatan sitoplasma. 3. Reproduksi Seksual pada Tumbuhan Berbiji Bunga merupakan alat reproduksi generatif tumbuhan berbiji. Penyerbukan pada Tumbuhan Berbiji Berdasarkan asal serbuk sari, penyerbukan dibedakan menjadi: l Penyerbukan sendiri (autogami) Terjadi bila serbuk sari dan putik ber-asal dari satu bunga pada satu tanaman. Contoh: padi dan kedelai. l Penyerbukan tetangga (geitonogami) Terjadi bila serbuk sari dan putik ber-asal dari bunga lain yang berbeda pada satu tumbuhan. Contoh: jagung l Penyerbukan silang (allogami) Terjadi bila serbuk sari dan putik ber-asal
[email protected]
l
dari bunga lain yang terdapat pada tumbuhan lain yang sejenis. Contoh: pepaya dan salak. Bastar, penyerbukan silang beda varietas.
4. Reproduksi Seksual pada Hewan Pembentukan Sel Kelamin Jantan dan Betina Proses pembentukan sel kelamin atau gamet disebut gametogenesis. Gametogenesis pada hewan dibedakan menjadi 2, yaitu: l pembentukan sel kelamin jantan (spermatogenesis), l pembentukan sel kelamin betina (oogenesis). Pembuahan pada Hewan l Pembuahan eksternal → pembuahan yang terjadi di luar tubuh induknya. l Pembuahan internal → pembuahan yang terjadi di dalam tubuh induknya. Contoh: Peristiwa berkecambahnya biji jagung saat biji belum dipetik dari pohonnya disebut …. a. dormansi c. germinasi b. ovoviviparous d. entomogami Jawab: (b) Biji beberapa tanaman dapat berkecambah (germinasi) meski belum dipetik/jatuh dari pohonnya, misalnya pada tanaman jagung dan pacar air. Peristiwa tersebut disebut ovoviviparous.
18
Struktur Tubuh Tumbuhan
A. STRUKTUR DAN FUNGSI ORGAN TUMBUHAN 1. Akar Bagian paling bawah berfungsi menambatkan dan memperkokoh berdirinya tumbuhan, menyerap air dan garam mineral, tempat menyimpan cadangan makanan, dan bernapas. Struktur anatomi akar terdiri atas: a. epidermis berfungsi memperluas bidang penyerapan serta menyerap air dan garam mineral, b. korteks terdiri atas sel-sel parenkim yang berfungsi menyimpan cadangan makanan, c. endodermis, d. silinder pusat (stele). 2. Batang Berfungsi menegakkan tubuh tumbuhan, menghubungkan akar dan daun, serta sebagai cadangan makanan. Stuktur anatomi batang mirip dengan akar. 3. Daun Umumnya berwarna hijau, berbentuk lebar dan pipih. Susunan daun dibedakan menjadi daun tunggal apabila pada tangkai daun terdapat satu helai daun dan daun majemuk apabila terdapat beberapa helai daun pada
[email protected]
241
satu tangkai daun. Struktur anatomi daun adalah sebagai berikut. a. Epidermis Terdapat di permukaan atas maupun bawah. b. Mesofil Terletak di antara epidermis atas dan bawah. Pada dikotil mesofil berdiferensiasi menjadi jaringan tiang dan bunga karang, sedangkan pada monokotil tidak berdiferensiasi dan bentuknya seragam. c. Berkas pengangkut Berkas pengangkut terdapat di antara jaringan bunga karang. Berkas pengangkut membentuk tulang daun. Fungsi tulang daun untuk mengangkut air dan garam mineral dari tanah dan mengedarkan hasil fotosintesis ke tubuh tumbuhan. 4. Bunga Berfungsi sebagai organ reproduksi generatif. Bunga dapat dibedakan menjadi 2 kelompok. a. Bunga lengkap → memiliki kelopak, mahkota, benang sari, dan putik. b. Bunga tidak lengkap → salah satu bagiannya tidak ada. Bagian-bagian bunga. a. Kelopak (calyx). Pada waktu masih kuncup kelopak berfungsi sebagai selubungnya, melindungi kuncup dari pengaruh luar. Helaian penyusun kelopak disebut sepal. b. Mahkota bunga (carolla). Bentuk dan warnanya beraneka ragam. Berfungsi
242
menarik serangga untuk membantu penyerbukan. Helaian penyusunnya disebut petal. c. Alat kelamin jantan (androecium). benangsari (stamen). d. Alat kelamin betina (gynocium) Alat kelamin betina (putik) tersusun atas satu atau lebih daun buah. 1. Bakal buah (ovarium)/tempat sel telur 2. Tangkai putik (stillus)/saluran sempit yang dilalui serbuk sari ketika pembuahan. 3. Kepala putik (stigma)/tempat melekatnya serbuk sari ketika penyerbukan. Penyerbukan merupakan peristiwa jatuhnya benang sari di atas kepala putik, kemudian dilanjutkan dengan pembuahan, yaitu peleburan sel kelamin jantan dan sel telur. Perbedaan monokotil dan dikotil Akar Batang Tulang daun Bunga
Monokotil Serabut Tak berkambium Sejajar atau melengkung 3 atau kelipatannya
Dikotil Tunggang Berkambium Menyirip atau menjari 2 atau 5 atau kelipatannya
B. TRANSPORTASI AIR DAN GARAM MINERAL PADA TUMBUHAN Air dan mineral diserap oleh akar dari dalam tanah, sedangkan gas-gas seperti CO2 dan O2 diambil alih oleh stomata dan lentisel dari atmosfer.
[email protected]
Air dan garam mineral masuk ke akar melalui epidermis akar secara difusi dan osmosis, dan dibawa ke daun oleh xilem. 1. Transportasi Ekstravasikuler Pengangkutan tanpa melalui xilem. Pengangkutan ini berjalan dari sel ke sel dan arahnya mendatar (horizontal). Pengangkutan ekstravasikuler terjadi secara apo-plas dan simplas. Apoplas yaitu pergerakan air dan garam mineral melalui ruang antarsel. Simplas adalah pergerakan air dan garam mineral melewati sel-sel akar melalui plasmodesmata. 2. Transportasi Intravasikuler Pengangkutan yang terjadi dalam xilem. Faktor-faktor yang menyebabkan pengangkutan ini adalah tekanan akar, kapilaritas, dan daya isap daun. Contoh: Celah pada batang tumbuhan yang berfungsi sebagai tempat keluar masuknya gas pernapasan adalah …. a. stomata c. trikoma b. lentisel d. kaliptra Jawab: (b) Gas pernapasan dapat keluar masuk tumbuhan melalui stomata pada permukaan daun maupun lentisel yang berupa celah pada batang.
20
Respirasi dan Fotosintesis
A. RESPIRASI TUMBUHAN Bernapas meliputi 2 tahap, yaitu pertukaran gas dan respirasi sel. Proses respirasi terjadi di dalam mitokondria. Berdasarkan ada tidak-nya oksigen, ada 2 macam respirasi, yaitu respirasi aerob (memerlukan O2) dan respirasi anaerob (tidak memerlukan O2). 1. Alat Respirasi Tumbuhan a. Stomata Berfungsi sebagai tempat pertukaran gas pada tumbuhan, sedangkan sel penjaga pada daun berfungsi untuk mengatur membuka dan menutupnya stomata. b. Lentisel Lubang-lubang pada batang disebut lentisel dan memungkinkan sel-sel tetap hidup di dalam batang melalui pertukaran gas dengan udara luar. c. Rambut Akar Berfungsi menghisap air dan garam-garam mineral dan sebagai alat pernapasan dan juga mengambil O2 yang ada pada pori-pori. d. Alat Pernapasan Khusus Kemampuan tumbuhan beradaptasi ter-
[email protected]
243
hadap lingkungan menghasilkan alat pernapasan khusus, akar napas pada bakau, akar gantung pada pohon beringin dan anggrek, dan batang berongga pada enceng gondok dan kangkung. 2. Pertukaran Gas Berlangsung secara difusi. Difusi adalah perpindahan zat dari larutan pekat ke larutan encer. Perpindahan O2 dan CO2 antara ruang antarsel dengan lingkungan luar berlangsung difusi. 3. Proses Respirasi
C6H12O6 + 6O6
6CO2 + 6H2O + Energi
2. Proses Fotosintesis Air dan mineral diserap dari dalam tanah oleh rambut akar. Setelah sampai di xilem akar, air dan mineral mengalir ke xilem batang, daun, dan sampai di mesofil daun. Karbon dioksida yang dibutuhkan akan diperoleh dari udara masuk melalui stomata dan sampai di jaringan mesofil. Fotosintesis terjadi dalam 2 tahap, yaitu gelap dan terang. Pada fase terang energi matahari diserap dan diubah menjadi ion hidrogen dan oksigen, sedangkan pada reaksi gelap CO2 dan ion hidrogen diperlukan untuk berikatan dengan CO2 menjadi glukosa. cahaya matahari Klorofil
B. FOTOSINTESIS
H 2O O2
Yaitu proses pembentukan bahan organik (karbohidrat) dengan bantuan sinar matahari. Terjadi hanya pada sel-sel yang mempunyai klorofil, yaitu bakteri dan tumbuhan. Prosesnya:
6CO2
+ 6H2O
Karbon dioksida
Cahaya matahari Oksigen
air
Tilakoid
Reaksi terang ATP
ADP
C6H12O6 + 6O6 glukosa
oksigen
NADPH
Reaksi gelap
NADP+
Glukosa
CO2
Proses fotosintesis
1. Mesofil dan Klorofil Bagian daun yang paling banyak mengandung klorofil adalah mesofil. Reaksi gelap fotosintesis yang menghasilkan glukosa terjadi di stroma (rongga-rongga cair).
244
Faktor yang Mempengaruhi Fotosintesis a. Air b. Suhu c. Cahaya
[email protected]
d. Kadar CO2 e. Kadar O2 f. Kandungan hara dalam tanah Contoh: 1. Percobaan untuk menyelidiki ada tidaknya amilum pada bagian tumbuhan adalah percobaan …. Jawab: Untuk menyelidiki ada tidaknya amilum pada bagian tanaman maka dilakukan percobaan dengan menggunakan bahan penguji berupa yodium. Objek yang diteliti akan menjadi berwarna biru setelah direndam pada yodium jika objek tersebut mengandung amilum. Nama percobaan tersebut adalah percobaan Sachs. 2. Kloroplas pada daun tanaman tempat terjadinya fotosintesis terdapat pada jaringan …. a. kutikula b. pengangkut floem c. pengangkut xilem d. parenkim palisade Jawab: (d) Kloroplas pada daun banyak terdapat pada jaringan parenkim palisade yang menimbulkan warna hijau. Pada lapisan kutikula tidak terdapat kloroplas.
21
Gerak Tumbuhan
Berdasarkan ada tidaknya rangsangan, gerak pada tumbuhan dibedakan: l gerak endonom: gerak yang tidak dipengaruhi oleh faktor luar, l gerak etionom: gerak yang dipengaruhi oleh faktor dari luar.
A. TROPISME Adalah gerak tumbuhan yang arah geraknya dipengaruhi oleh arah datangnya rangsangan. l Tropisme positif adalah gerak yang arahnya mendekati rangsangan. l Tropisme negatif adalah gerak yang arahnya menjauhi rangsangan. 1. Fototropisme Gerak tropisme karena pengaruh rangsang cahaya. 2. Geotropisme Gerak tropisme karena rangsang gravitasi bumi. Misalnya gerak akar tumbuhan. 3. Tigmotropisme Gerak tropisme yang disebabkan sentuhan. Misalnya pada tumbuhan pemanjat. 4. Kemotropisme Gerak tropisme karena adanya rangsangan kimia. Contohnya gerak akar menuju pupuk
[email protected]
245
dan pertumbuhan saluran serbuk sari menuju bakal buah ketika pembuahan. 5. Hidrotropisme Gerak tropisme yang disebabkan adanya rangsangan air.
B. NASTI Nasti adalah gerak bagian tumbuhan yang arah geraknya tidak dipengaruhi arah datangnya rangsangan, disebabkan oleh perubahan turgor pada jaringan di tulang daun. 1. Tigmonasti (Seismonasti) Akibat adanya rangsangan sentuhan. Misalnya pada putri malu. 2. Niktinasti Gerak nasti karena pengaruh gelap. Misalnya merunduknya daun-daun anggota famili Leguminoceae pada sore hari. 3. Fotonasti Karena adanya pengaruh rangsang cahaya. Contohnya bunga pukul 4 dan 9. 4. Termonasti Gerak akibat rangsangan suhu. Misalnya bunga tulip di musim semi. 5. Nasti Kompleks Gabungan dari fotonasti, kemonasti, dan hidronasti. Gerak ini dipengaruhi oleh cahaya, kimia, suhu, dan air. Misalnya membuka dan menutupnya stomata.
C. TAKSIS
1. Fototaksis Gerak taksis karena rangsang cahaya. Contohnya euglena yang bergerak dengan bulu cambuk menuju cahaya. 2. Kemotaksis Taksis karena rangsang kimia. Contohnya sel gamet pada lumut. 3. Galvanotaksis Taksis karena pengaruh arus listrik. Contohnya bakteri ke arah kutub positif (+) dan negatif (–). Contoh: Gerak serbuk sari yang menempel pada kepala putik menuju sel telur pada dasar putik dalam peristiwa penyerbukan disebut gerak …. a. kemotaksis + c. hidrotropisme b kemotaksis – d. geotropisme + Jawab: (a) Serbuk sari bergerak berpindah tempat dari kepala putik menuju sel telur yang terletak pada bagian dasar putik. Gerak berpindah tempat semacam ini disebut sebagai gerak taksis. Bergeraknya serbuk sari dipengaruhi oleh rangsang zat kimia yang terdapat pada sel telur. Rangsang zat kimia disebut rangsang kemis. Serbuk sari bergerak menuju arah datangnya rangsang (gerak +). Sehingga gerak serbuk sari tersebut disebut sebagai kemotaksis +.
Taksis adalah gerak yang terjadi akibat rangsangan dari luar.
246
[email protected]
22
Pewarisan Sifat
-
Teori penurunan sifat pertama kali dipopulerkan oleh Gregor Mendel (1865).
A. ISTILAH-ISTILAH GENETIKA l l l l l l
l l
l
Genotipe: sifat yang tidak tampak dari luar. Fenotipe: sifat yang tampak jelas dari luar. Galur murni: tanaman yang memiliki sifat yang sama dengan induknya Dominan: sifat yang muncul pada keturunannya. Resesif: sifat yang tidak muncul keturunannya. Homozigot: pasangan gen yang sama. - Homozigot dominan: pasangan gen yang sama dan muncul pada keturunannya. Contoh: MM - Homozigot resesif: pasangan gen yang sama dan tidak muncul pada keturunannya. Contoh: mm Homozigot: pasangan gen yang terdiri dari satu gen dominan dan satu gen resesif. Kromosom: benang-benang halus dalam inti sel yang terdiri dari DNA (deoxyribonucleic acid), RNA (ribonucleic acid), dan protein histon. Gen: pembawa sifat keturunan. Gen terdapat di kromosom yang ada di dalam inti sel.
Intermediet: sifat gen yang tidak dominan dan juga tidak resesif atau sama kuat.
Macam-macam persilangan. - Persilangan monohibrid: persilangan dua individu dengan satu sifat beda. Ada 2 macam: 1) monohibrid dominan penuh, 2) monohibrid dominan tidak penuh. - Persilangan dihibrid: persilangan dua individu dengan dua sifat beda.
B. HUKUM MENDEL 1. Hukum Mendel I Menyatakan prinsip pemisahan gen secara bebas. Pada pembentukan gamet, 2 gen yang berpasangan akan dipisahkan ke dalam 2 sel atau gamet secara bebas. 2. Hukum Mendel II Menyatakan prinsip berpasangan secara bebas. Pada pembentukan gamet, gen-gen yang memisahkan diri dari suatu pasangan akan secara bebas berkelompok dengan gengen lain yang berasal dari pasangan lain.
C. PEWARISAN SIFAT PADA MANUSIA Pewarisan sifat pada manusia terjadi melalui gen yang ada di dalam kromosom. Kromosom terdiri dari 2 jenis, yaitu kromosom autosom dan kromosom gonosom (seks). Sifat yang diwariskan induk pada anaknya dapat melalui kromosom autosom atau gonosom. Kromosom yang menentukan jenis kelamin perem-
[email protected]
247
puan diberi kode huruf XX, kromosom yang menentukan jenis kelamin pria diberi kode XY.
Gamet yang bisa terbentuk dari genotip MmTt:
D. SIFAT/KELAINAN YANG DIWARISKAN
M
l
l
l
l
l
Sifat/kelainan yang diwariskan melalui autosom dominan, antara lain: jari pendek, jari bergabung, rambut keriting, dan warna kulit. Sifat/kelainan yang diwariskan melalui autosom resesif, antara lain: idiot, kelainan rantai alfa dan beta, serta anemia sel sabit. Sifat/kelainan yang diwariskan melalui kromosom/gonosom, antara lain: buta warna, hemofilia yang diwariskan melalui kromosom X, serta telinga dan seluruh tubuh berambut yang diwariskan melalui kromosom Y. Kelainan karena perubahan jumlah kromosom, antara lain: - sindrom turner (44 A + XO), - sindrom klinefelter (44 A + XXY), - sindrom down (45 A + XX, + a21 atau 45 A +XY, + a21). Kelainan akibat perubahan struktur kromosom adalah: - lengan kromosom X seperti putus yang menyebabkan idiot, - sindrom cat cry (tangis kucing).
248
m
T → mT t → mt
Terbentuk 4 gamet. 2. Persilangan antara kucing hitam berekor panjang (HhPP) dengan kucing hitam berekor pendek (Hhpp) akan diperoleh kucing berekor panjang sebanyak …. a. 25% c. 75% b. 50% d. 100% Jawab: (d) Fenotipe: kucing hitam berekor panjang Genotipe: HhPP Gamet: HP dan hP disilangkan dengan Fenotipe: kucing hitam berekor pendek Genotipe: Hhpp Gamet: Hp dan hp Gamet Hp hp
HP HHPp HhPp
HHPp: 1 hitam berekor panjang HhPp: 2 hitam berekor panjang hhPp: 1 putih berekor panjang
Contoh: 1. Gamet yang dibentuk oleh individu dengan genotip MmTt sebanyak …. a. 1 c. 3 b. 2 d. 4 Jawab: (d)
T → MT t → Mt
hP HhPp hhPp
Banyaknya kucing berekor panjang 1+ 2 + 1 = × 100% = 100% 4
[email protected]
23
Bioteknologi
Bioteknologi adalah pemanfaatan bahan biologi (sel dan organisme) untuk menghasilkan suatu produk yang berguna dan bernilai ekonomi dengan teknik tertentu.
A. BIOTEKNOLOGI PERTANIAN 1. Kultur Jaringan (Tissue Culture) Yaitu membudidayakan suatu jaringan tanaman menjadi tanaman kecil yang mempunyai sifat seperti induknya. 2. Pembastaran (Persilangan) Yaitu perkawinan antardua individu tanaman yang berbeda varietas, tetapi masih dalam satu spesies. 3. Teknologi Nuklir (Sinar Radioaktif) l Mutasi tanaman untuk mendapatkan varietas unggul. Dengan cara meradiasi sel atau jaringan tanaman sehingga terjadi perubahan gen. l Pemberantasan hama tanaman. Dengan cara memandulkan hama jantan melalui sinar radioaktif. l Pengawetan makanan. Dengan sinar radioaktif yang bertujuan: - menghambat pertunasan, - mengurangi bakteri pembusukan pada
daging, membersihkan rempah-rempah dari kuman, - mengendalikan kuman penyebab penyakit pada makanan. - memperpanjang masa simpanan, Mengetahui masa pemupukan yang paling baik. -
l
4. Pengolahan Lahan Pertanian l Ekstensifikasi: usaha memperluas lahan pertanian. l Intensifikasi: usaha meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil pertanian pada lahan terbatas dengan panca usaha tani: a. pengolahan tanah, b. penggunaan bibit unggul, c. pemupukan, d. pengairan yang baik, e. pemberantasan hama, gulma, dan penyakit. 5. Teknologi Hidroponik Yaitu metode bercocok tanam tanpa tanah. Media-media tanamnya dapat berupa kerikil, pasir, sabut kelapa, zat silikat, pecahan batu karang, batu bata, potongan kayu atau basa. Keuntungan menggunakan hidroponik: l hasil tanamannya berkualitas tinggi, l bebas hama penyakit, l penanaman tidak harus mengikuti musim tanam, l tidak memerlukan tanah yang luas,
[email protected]
249
B. BIOTEKNOLOGI 1. Inseminasi buatan: proses pembuahan dengan bantuan manusia. Keunggulan: l sperma dari pejantan unggul dapat disimpan, l sperma dari satu pejantan dapat membuahi banyak hewan betina. 2. Hibridisasi: perkawinan antara dua individu hewan yang mempunyai dua sifat beda, tetapi masih dalam satu spesies. 3. Rekayasa genetika: suatu usaha memanipulasi sifat genetika suatu makhluk hidup untuk menghasilkan makhluk hidup yang memiliki sifat yang diinginkan. Contoh: l Sapi disuntikkan hormon (Bovine Growth Hormone) yang dibuatkan oleh bakteri Eschericia coli untuk meningkatkan produksi susu. l Ikan salmon diberi gen hormon pertumbuhan asing sehingga hanya dalam setahun telah mencapai ukuran yang biasanya membutuhkan waktu pertumbuhan 2-3 tahun. Contoh: 1. Mikroorganisme berikut ini yang biasa diguna-kan dalam bioteknologi tradisional, kecuali …. a. Saccharomyces cereviseae b. Rhizopus oryzae c. Bacillus thuringiensis d. Acetobacter xyllinum
250
Jawab: (c) Bioteknologi tradisional adalah pemanfaatan mikroorganisme dalam pembuatan makanan, minuman, dan obat-obatan. • Saccharomyces cereviseae pembuatan tape. • Rhizopus oryzae pembuatan tempe. • Acetobacter xyllinum pembuatan nata de coco. • Bacillus thuringiensis pembuatan tanaman kapas transgenik yang tahan terhadap serangan hama serangga lepidoptera. 2. Dampak positif bioteknologi modern antara lain .… Jawab: Dampak positif bioteknologi modern: • diperoleh tanaman pertanian dan perkebunan yang tahan terhadap hama, • diperoleh tanaman pertanian dan perkebunan yang tahan terhdap kondisi kurang air, • diperoleh obat-obatan baru, • diperoleh makanan yang memilki nilai gizi yang lebih baik, • teknologi pengolahan limbah memanfaatkan makhluk hidup,
[email protected]