1
BAB I
PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Teknologi informasi merujuk pada seluruh bentuk teknologi yang
digunakan untuk menciptakan, menyimpan, mengubah, dan menggunakan informasi dalam segala bentuknya (McKeown, 2002).Infrastruktur teknologi informasi terdiri dari fasilitas-fasilitas fisik, jasa-jasa, dan manajemen yang mendukung selurh sumberdaya komputasi dalam suatu organisasi. Komponen utamanya adalah perangkat keras komputer, perangkat lunak komputer, fasilitas jaringan dan komunikasi, database dan personalia teknologi informasi(Suyanto, 2005). Teknologi komunikasi atau teknologi telekomunikasi terdiri dari system dan peralatan elektromagnetis untuk berkomunikasi jarak jauh. Dengan adanya gabungan antara teknologi komputer dan teknologi telekomunikasi maka manusia dapat online atau mengakses internet. Online berarti penggunaan komputer atau peralatan informasi yang dihubungkan melalui sebuah jaringan untuk mengakses informasi dan jasa dari peralatan informasi atau komputer lain. Teknologi yang sangat penting dalam perkembangan teknologi informasi yang berkembang saat ini adalah jaringan komputer.Jaringan komputer adalah himpunan “interkoneksi” antara 2 komputer autonomous (tidak melakukan kontrol terhadap komputer lain dengan akses penuh) atau lebih yang terhubung dengan media transmisi kabel atau tanpa kabel(Syafrizal, 2005).Seiring dengan berkembangnya teknologi informasi, instansi-instansi seperti perusahaan, perguruan tinggi, pelayanan umum pasti membutuhkan teknologi informasi yang
baru untuk meningkatkan kinerja masing-masing instansi. Seperti halnya jaringan komputer yang dibutuhkan di beberapa perusahaan yang bertujuan agar seluruh program, perangkat, khususnya data, dapat digunakan olah setiap pegawai yang ada pada jaringan tanpa terpengaruhi oleh lokasi resource dan pemakai, hal ini dinamakan resource sharing. Dengan adanya teknologi jaringan komputer, perusahaan memiliki high reliability (kehandalan tinggi) yang dapat diperoleh karena tersedianya sumber daya alternatif. Dengan ini, semua file dapat disalin (back-up) ke server sehingga bila salah satu mesin mati, maka file tetap dapat diakses dari mesin lain yang masih aktif. Selain itu dengan adanya CPU yang cukup banyak, apabila salah satu CPU tidak digunakan, maka CPU lain akan mengambil alih tugasnya. Kemampuan melanjutkan pekerjaan saat datangnya suatu masalah pada perangkat keras adalah suatu hal yang penting(Bagad, 2009). Dewasa ini, rumah sakit umumnya sudah menggunakan sistem informasi yang terintegrasi untuk melakukan pelayanan kesehatannya. Tetapi sebuah jaringan tidak dapat muncul begitu saja pada setiap sistem, namun, jaringan ini harus terlebih dahulu didesain, dibangun, dan dioperasikan sebagai sebuah infrastruktur. Apabila terjadi masalah pada sistem jaringan, seluruh operasi dan pekerjaan di rumah sakit akan berhenti, “Jaringan Non-stop” merupakan salah satu komponen penting yang terdapat di kepengurusan rumah sakit. Sementara itu, akibat dari meledaknya persebaran internet dipertengahan tahun 1990-an, yang sebelumnya IP network tertutup sekarang menjadi terbuka
dan biayanya tidak mahal. Hal ini membuat teknologi semakin tersedia secara umum, namun semakin besar pula resiko keamanan pada jaringan. Alhasil, jaringan yang aman dan reliable sangat dibutuhkan rumah sakit untuk menyimpan berbagai macam informasi pribadi. Berdasarkan perkembangan baru-baru ini pada teknologi kesehatan, sebagian besar jaringan diharapkan dapat membentuk kerjasama infrastruktur dari beberapa rumah sakit setempat untuk menjamin keamanan dan kehandalan yang baik. Sistem Informasi Rumah Sakit adalah sebuah sistem informasi yang terintegrasi dan disiapkan untuk menangani keseluruhan proses manajemen rumah sakit, mulai dari pelayanan farmasi, penagihan, medical record, database, penggajian karyawan, proses akuntansi sampai pengendalian oleh manajemen. Tingginya kebutuhan akan terhubungnya komputer-komputer pada Rumah Sakit Bethesda ke jaringan lokal, memerlukan suatu perencanaan tentang mekanisme yang dapat menangani dan mengatur pertukaran informasi dan aliran data dalam jaringan agar tetap berlangsung dengan baik dan lancar terutama dalam mejamin ketersediaan dan kontinuitas informasi dan data. Untuk jaringan existing dari Rumah Sakit Bethesda saat ini masih memisahkan jaringan sistem informasi
manajemen
rumah
sakit
dengan
internet.
Sedangkan
untuk
meningkatkan jaringan komputer yang lebih baik, Rumah Sakit Bethesda berharap dapat menggabungkan jaringan SIM rumah sakit dengan jaringan internet tanpa harus mengalami resiko terserangnya seluruh jaringan SIM rumah sakit oleh virus atau pembobolan dari pihak luar. Apalagi jaringan Rumah Sakit Bethesda masih berada dalam satu broadcast domain yang sama karena tidak
menggunakan routerpada jaringannya sebagai pemisah broadcast domain. Resiko tersebarnya virus dari jaringan luar akan sangat fatal jika seluruh infrastruktur jaringan rumah sakit terkena serangan. Salah satu mekanisme yang dapat dilakukan untuk menjawab kebutuhan tersebut adalah dengan menggunakan sistem jaringan area lokal maya atau Virtual Local Area Network (VLAN). Teknologi VLAN sendiri banyak diterapkan pada jaringan-jaringan komputer berskala besar dengan jumlah host yang dapat mencapa ratusan buah komputer. Prinsip utama dari VLAN pada dasarnya adalah dengan melakukan segmentasi pada suatu LAN, dimana LAN tersebut dapat dibagi menjadi beberapa sub-LAN secara logika, sehingga seolah-olah dalam LAN tersebut terdapat satu atau lebih sub-LAN lain. Hubungan yang diberikan pada VLAN bersifat independen dalam hal hubungan fisik ke host tersebut, misalnya dalam hal pengkabelan. Penerapan VLAN, memiliki beberapa manfaat yang dapat diberikan antara lain, peningkatan performa atau kinerja jaringan, kemudahan manajemen jaringan, kemudahan melakukan segmentasi jaringan (virtual workgroup), penggunaan sumber daya (resource) server yang lebih baik, dalam hal keamanan jaringan (security). 1.2
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang ada, terdapat beberapa rumusan masalah
yang berkaitan dengan topik penelitian ini Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta masih belum menerapkan sistem keamanan pada jaringan. Jaringan tersebut hanya memisahkan antara jaringan lokal dengan internet untuk menghindari adanya
pembobolan dari pihak luar dari Rumah Sakit. Namun dalam perkembangan layanan, Rumah Sakit Bethesda harus meningkatkan sistem jaringan yang lebih baik dengan cara menyatukan SIM rumah sakit dengan jaringan internet dan mengurangi resiko kerusakan infrastruktur jaringan yang berasal serangan virus atau pembobolan dari pihak luar. Untuk mendukung kinerja rumah sakit, semua komputer di Rumah Sakit Bethesda terhubung ke jaringan lokal. Namun untuk menghindari terjadinya kelambatan akses tanpa tergantung lokasi fisik jaringan, dan tetap mendapatkan jaminan keamanan yang tinggi, dilakukan perencanaan suatu jaringan komputer berbasis Virtual Local Area Network (VLAN) yang didukung juga oleh peningkatan kualitas dan kecepatan pengaksesan jaringan. 1.3
Batasan Masalah Batasan Masalah penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta. 2. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja jaringan komputer di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta. 3. Perancangan topologi baru berdasar pada topologi existing. 4. Penelitian ini menggunakan Cisco Packet Tracer sebagai tools untuk melakukan simulasi rancangan topologi jaringan.
1.4
Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Mengidentifikasi kondisi jaringan komputer Rumah Sakit Bethesda. 2. Merancang solusi untuk mengatasi permasalahan yang muncul di jaringan komputer Rumah Sakit Bethesda. 3.
Memberikan rekomendasi rancangan solusi jaringan komputer untuk mendukung peningkatan layanan Rumah Sakit Bethesda.
1.5
Tujuan Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak Rumah
Sakit Bethesda, adapun tujuannya adalah sebagai berikut. 1. Identifikasi permasalahan jaringan komputer Rumah Sakit Bethesda. 2. Merancang solusi terhadap kinerja jaringan komputer Rumah Sakit Bethesda dengan cara membuat jaringan berbasis VLAN. 3. Memperoleh jaringan komputer rumah sakit berbasis VLAN yang dapat meningkatkan keamanan dan membentuk segmentasi jaringan yang dapat membantu dalam proses manajemen jaringan komputer. 1.6
Sistematika Penulisan Sistematika dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut.
BAB I
: PENDAHULUAN Pada bab ini berisi mengenai latar belakang tentang mengapa penelitian ini dibuat. Selain itu, bab ini juga menjelaskan mengenai perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian.
BAB II
: DASAR TEORI Pada bab ini memuat teori-teori yang memiliki revelansi degan skripsi dan peneltian ini. Teori-teori yang dimuat dapat dijadikan dasar pengetahuan terhadap penelitian yang dijalankan.
BAB III
: METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini dijelaskan metode yang digunakan dalam penelitian meliputi langkah kerja, alat dan bahan, serta alur penelitian.
BAB IV
: HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini dipaparkan hasil penelitian serta pembahasannya.
BAB V
: PENUTUP Bab ini ditulis kesimpulan akhir dari penelitian yang dilakukan dan saran-saran untuk pengembangan penelitian selanjutnya.