Jurnal Ilmiah Guru NEDUBA Vol. 1, No.1, Juni 2015 ISSN: 2460-1632
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Faktor dan Kelipatan Melalui Penerapan Pendekatan Kontekstual di SDN 1 Bank Jabar Langensari. (Penelitian Tindakan Kelas Siswa Kelas VI SDN 1 Bank Jabar Langensari. 0leh Yadiman, S.Pd NIP. 19631114 198612 1 001
ABSTRAK Dalam kelas kontekstual, tugas guru adalah membantu siswa mencapai tujuan belajarnya. Maksudnya guru lebih banyak mengatur strategi pembelajaran dari pada memberi informasi. Tugas guru mengelola kelas sebagai sebuah tim yang bekerja bersama untuk menemukan sesuatu yang baru bagi siswa. Sesuatu yang baru dimaksud adalah siswa mampu menemukan pemecahan masalah sendiri. Itulah peran guru di kelas yang dikelola dengan penerapan kontekstual. Melalui landasan filosofis konstruktivisme yang baru, siswa diharapkan belajar melalui mengalami, bukan menghafal saja. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hasil belajar siswa pada materi pokok Faktor dan Kelipatan dengan menggunakan penerapan kontekstual di SDN 1 Bank Jabar Langensari . Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penerapan kontekstual dalam Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan pada siswa kelas VI di SDN 1 Bank Jabar Langensari. Dalam penelitian ini penulis berkolaborasi dengan seorang guru yang mengajar matematika di sekolah tersebut. Kebenaran terhadap hipotesis tindakan perlu didukung dengan data-data dan informasi yang akurat yang diperoleh melalui penelitian. Data dalam penelitian tersebut diperoleh melalui : tes hasil belajar yang dilaksanakan tiap siklus, pada peni;aian hasil pembelajaran, pedoman observasi. Setelah pengolahan data, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan refleksi sehingga dapat ditarik kesimpulan yang tepat untuk mendukung kebenaran hipotesis tindakan. Berdasarkan analisis hasil penelitian tersebut, dapat diketahui bahwa dalam pembelajaran factor dan kelipatan dengan menggunakan penerapan kontekstual dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dari hasil penelitian ini penulis merekomendasikan agar guru matematika dapat menggunakan penerapan kontekstual untuk meningkatkan proses dan hasil belajar. Karena guru dituntut untuk meningkatkan kemampuan profesionalnya sehingga dapat memberi motivasi untuk belajar yang lebih efektif.
Kata Kunci : Pendekatan Kontekstual, Hasil Belajar
Jurnal Ilmiah Guru NEDUBA Vol. 1, No.1, Juni 2015 ISSN: 2460-1632
PENDAHULUAN Menurut pengalaman para guru yang selama ini memakai pembelajaran tradisisonal para siswa masih kesulitan memahami konsep Faktor dan Kelipatan, sehingga hasil belajar siswa selalu mengalami kendala antara harapan dan kenyataan, nilai mata pelajaran matematika khususnya pada kompetensi dasar keliling dan luas persegipanjang hasilnya selalu tidak optimal. Ada kecenderungan dewasa ini untuk kembali pada pemikiran bahwa anak akan belajar lebih baik jika lingkungan diciptakan alamiah. Belajar akan lebih bermakna jika anak mengalami apa yang dipelajarinya, bukan mengetahuinya. Pembelajaran yang berorientasi target penguasaan materi terbukti berhasil dalam kompetisi mengingat jangka pendek, tetapi gagal dalam membekali anak memecahkan persoalan dalam kehidupan jangka panjang. Pada saat ini salah satu pembelajaran yang sedang dikembangkan untuk membekali anak dalam memecahkan persoalan dalam kehidupan sehari-hari adalah pembelajaran melalui penerapan kontekstual. Dalam kelas kontekstual, tugas guru adalah membantu siswa mencapai tujuan belajarnya. Maksudnya guru lebih banyak mengatur strategi pembelajaran dari pada memberi informasi. Tugas guru mengelola kelas sebagai sebuah tim yang bekerja bersama untuk menemukan sesuatu yang baru bagi siswa. Sesuatu yang baru dimaksud adalah siswa mampu menemukan pemecahan masalah sendiri. Berdasarkan paparan di atas peneliti ingin mencoba dengan penerapan kontekstual, maka penelitian ini diberi judul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Faktor dan Kelipatan Melalui Penerapan Pendekatan Kontekstual di Kelas VI SDN 1 Bank Jabar Langensari” METODE A. Tempat, Waktu dan Subjek Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan penelitian untuk memperoleh data yang diinginkan. Penelitian ini bertempat di SDN 1 Bank Jabar Langensari Tahun Pelajaran 2011-2012 2. Waktu Penelitian Waktu penelitian adalah waktu berlangsungnya penelitian atau saat penelitian ini dilangsungkan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus semester ganjil tahun pelajaran 2011/2012. Siklus I : Pertemuan 1, Selasa, 9 Agustus 2011 Pertemuan 2, Kamis, 11 Agustus 2011 Siklus II : Pertemuan 1, Selasa, 16 Agustus 2011 Pertemuan 2, Kamis, 19 Agustus 2011
Jurnal Ilmiah Guru NEDUBA Vol. 1, No.1, Juni 2015 ISSN: 2460-1632
Siklus III : Pertemuan 1, Selasa, 26 Agustus 2011 Pertemuan 2, Kamis, 2 September 2011 3. Objek Penelitian Objek penelitian adalah siswa-siswi kelas VI SDN 1 Bank Jabar Langensari tahun pelajaran 2011/2012 pada materi pokok faktor dan kelipatan. HASIL PENELITIAN Sebelum pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan metode diskusi, guru terbiasa menggunakan pembelajaran dengan menggunakan metode konvensional. Berikut ini diperoleh data hasil belajar siswa berdasarkan hasil ulangan harian materi sebelumnya disajikan pada tabel 1 Tabel 1 Hasil Ulangan Harian dengan Menggunakan Metode Konvensional Nama Siswa No KKM Awal Ket 1 Ana Dwi Sukmawati 70 65 Tidak tuntas 2 Andri Aryanto 70 60 Tidak tuntas Delia Sulistiani 3 70 55 Tidak tuntas 4 Ela Nurlela 70 65 Tuntas 5 Eldiana 70 60 Tidak tuntas 6 Hendriyana 70 45 Tidak tuntas Ikhsan Nur Farizi 7 70 55 Tidak tuntas 8 Imam Fahrurodji 70 60 Tidak tuntas 9 Meila Andriyani 70 70 Tuntas Muh. Bagus H 10 70 55 Tidak tuntas 11 Muhamad Sadam 70 75 Tuntas 12 Nur Hasanah 70 55 Tidak tuntas Fitri Oktaviani 13 70 40 Tidak tuntas 14 Reihan Maulana 70 40 Tidak tuntas 15 Roni Adi Mulyana 70 60 Tuntas 16 Ai Rosita 70 40 Tidak tuntas Sri Mulyono 17 70 40 Tidak tuntas 18 Pera Trisnawati 70 45 Tidak tuntas 19 Rina Oktaviana 70 40 Tidak tuntas Dwi Putri Andriyani 20 70 45 Tidak tuntas 21 Widia Astuti 70 60 Tidak tuntas Jumlah 1130 1280 Rata-Rata 53,81 60,95 Nilai Tertinggi 75 75 Nilai Terendah 40 50
Jurnal Ilmiah Guru NEDUBA Vol. 1, No.1, Juni 2015 ISSN: 2460-1632
Berdasarkan Nilai PBM diperoleh hasil yang belum memuaskan oleh karena siswa masih kaku dalam menentuka foktor atau kelipatan suatu bilangan. Sehingga dengan demikian penulis dapat menjelaskan bahwa pada siswa kelas VI yang memperoleh nilai 75 hanya 1 siswa atau sekitar 4,76% dari jumlah keseluruhan siswa, sedangkan 4 siswa atau sekitar 19,05% memperoleh nila 70 , sebanyak 1 siswa atau sekitar 4,76% memperoleh nilai 65, sebanyak 11 siswa atau sekitar 52,38% memperoleh nilai 60, sebanyak 4 siswa atau sekitar 19,05% memperoleh nilai 50, hal demikian rata-rata ketuntasan hasil belajar selama PBM adalah 28,57%. Maka perlu adanya perbaikan untuk meningkatkan hasil belajar siswa selama PBM melalui siklus ke 1. A. Analisis Hasil Penelitian 1. Siklus 1 a. Tahap perencanaan Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana pelaksanaan pembelajaran 1, soal tes formatif I dan alat-alat pengajaran yang mendukung. Selain itu juga dipersiapkan lembar observasi untuk mengamati aktivitas siswa dan guru. Observasi dilakukan oleh dua orang observer yaitu observer 1 dan observer 2. Pada penelitian ini yang bertindak sebagai observer adalah guru SDN 1 Bank Jabar Langensari yang lain. b. Tahap kegiatan dan pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus I dilakasanakan pada tanggal 9 Agustus 2011 di Kelas V SDN 1 Bank Jabar Langensari tahun pelajaran 2011/2012 dengan jumlah 21 siswa. Pada awal pembelajaran guru mengabsen siswa dan seluruh siswa hadir. Dilanjutkan dengan introduksi, yaitu menjelaskan kepada siswa tentang materi yang akan dipelajari dan kompetensi apa yang akan dimiliki oleh siswa jika selesai mengikuti pembelajaran materi pokok faktor dan kelipatan. Kemudian guru mengadakan apersepsi disekitar siswa yang berhubungan dengan materi yang akan dibahas. Guru memotivasi siswa agar mereka berani bertanya pada guru, berani menyampaikan pendapat (persentasi) sehingga pembelajaran akan menjadi aktif. Guru perlu mencari pasangan untuk siswanya, jangan yang pandai dengan yang pandai dan sebaliknya tetapi dari pasangan itu harus ada yang lebih baik salah satunya. Sehingga siswa yang kurang bisa belajar dari siswa yang pandai. Sehingga dengan demikian harapan untuk mecapai kesuksesan dan optimalisasi hasil belajar tercapai, rata rata perolehan hasil obsrvasi siklus 1 adalah sebesar 23,8.
Jurnal Ilmiah Guru NEDUBA Vol. 1, No.1, Juni 2015 ISSN: 2460-1632
Tabel 2 Hasil Ulangan Harian Siklus I Siklus No Nama Siswa L/P Awal Keterangan 1 1 ANA DWI SUKMAWATI P 65 70 Tuntas 2 ANDRI ARYANTO L 60 60 Tidak Tuntas 3 DELIA SULISTIANI P 55 60 Tidak Tuntas 4 ELA NURLELA P 65 70 Tuntas 5 ELDIANA L 60 60 Tidak Tuntas 6 HENDRIYANA L 45 50 Tidak Tuntas 7 IKHSAN NUR FARIZI L 55 60 Tidak Tuntas 8 IMAM FAHRURODJI L 60 60 Tidak Tuntas 9 MEILA ANDRIYANI P 70 75 Tuntas 10 MUH. BAGUS HERMAWAN L 55 60 Tidak Tuntas 11 MUHAMAD SADAM L 75 70 Tuntas NUR HASANAH 12 P 55 60 Tidak Tuntas 13 FITRI OKTAVIANI P 40 60 Tidak Tuntas 14 REIHAN MAULANA L 40 50 Tidak Tuntas 15 RONI ADI MULYANA L 60 70 Tuntas 16 AI ROSITA P 40 60 Tidak Tuntas 17 SRI MULYONO L 40 50 Tidak Tuntas 18 PERA TRISNAWATI P 45 65 Tidak Tuntas RINA OKTAVIANA 19 P 40 60 Tidak Tuntas 20 DWI PUTRI ANDRIYANI P 45 50 Tidak Tuntas 21 Widia Astuti P 60 60 Tidak Tuntas Jumlah 1130 1280 Rata-Rata 53,81 60,95 Nilai Tertinggi 75 75 Nilai Terendah 40 50 55 Rata-rata ketuntasan hasil belajar selama PBM siklus 1 adalah 60,95%. Maka perlu adanya perbaikan untuk meningkatkan hasil belajar siswa selama PBM melalui siklus ke 2 c. Refleksi Berikut ini disajikan data hasil observasi mengenai aktivitas guru dan siswa pada mata pelajaran matematika pada materi pokok faktor dan kelipatan . Tabel 3 Penilaian PBM Siklus 1 Nilai Banyak Siswa % Jumlah Ket 100 0 0,00 0,00 95 0 0,00 0,00 90 0 0,00 0,00 85 0 0,00 0,00
Jurnal Ilmiah Guru NEDUBA Vol. 1, No.1, Juni 2015 ISSN: 2460-1632
Nilai 80 75 70 65 60 55 50 45 40
Banyak Siswa 0 1 4 1 11 0 4 0 0 21
% Jumlah 0,00 0,00 4,76 357,14 19,05 1333,33 4,76 309,52 52,38 3142,86 0,00 0,00 19,05 952,38 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00 6095,24
Ket
Keterangan : - Nilai kegiatan belajar diperoleh dari penampilan siswa, kreatifitas, dan argumentasi saat pembelajaran. - Nilai hasil belajar diperoleh dari penampilan siswa dalam mengerjakan soal di depan kelas. Berdasarkan Nilai PBM diperoleh hasil yang belum memuaskan oleh karena siswa masih kaku dalam menentuka foktor atau kelipatan suatu bilangan. Sehingga dengan demikian penulis dapat menjelaskan bahwa pada siswa kelas VI yang memperoleh nilai 75 hanya 1 siswa atau sekitar 4,76% dari jumlah keseluruhan siswa, sedangkan 4 siswa atau sekitar 19,05% memperoleh nila 70 , sebanyak 1 siswa atau sekitar 4,76% memperoleh nilai 65, sebanyak 11 siswa atau sekitar 52,38% memperoleh nilai 60, sebanyak 4 siswa atau sekitar 19,05% memperoleh nilai 50, hal demikian rata-rata ketuntasan hasil belajar selama PBM siklus 1 adalah 28,57%. Maka perlu adanya perbaikan untuk meningkatkan hasil belajar siswa selama PBM melalui siklus ke 2. d. Revisi Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus I ini masih terdapat kekurangan, sehingga perlu adanya revisi untuk dilakukan pada siklus berikutnya Secara langsung ada beberapa hal yang mesti dilakukan guru pada Siklus 1 yaitu : 1) Menata Kelas 2) Mengkondisikan siswa agar belajar untuk belajar 3) Mengapresiasi dengan cara mengajukan pertanyaan kepada siswa sehubungan dengan materi ajar 4) Memberikan tes Awal (pretest) 5) Memberikan penjelasan langkah-langkah dan indikator hasil belajar untuk di pahami siswa 6) Memotivasi siswa agar timbul gairah belajarnya 2. Siklus II a. Tahap perencanaan Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana pelaksanaan pembelajaran 2, soal tes formatif 2dan alat-alat pengajaran yang mendukung. Selain itu juga dipersiapkan lembar observasi untuk mengamati aktivitas siswa dan guru. Observasi
Jurnal Ilmiah Guru NEDUBA Vol. 1, No.1, Juni 2015 ISSN: 2460-1632
dilakukan oleh dua orang observer yaitu observer 1 dan observer 2. Pada penelitian ini yang bertindak sebagai observer adalah guru SDN 1 Bank Jabar Langensari yang lain. b. Tahap kegiatan dan pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus I dilakasanakan pada tanggal 16 Agustus 2011 di Kelas V SDN 1 Bank Jabar Langensari tahun pelajaran 2011/2012 dengan jumlah 22 siswa. Pada awal pembelajaran guru mengabsen siswa dan seluruh siswa hadir. Dilanjutkan dengan introduksi, yaitu menjelaskan kepada siswa tentang materi yang akan dipelajari dan kompetensi apa yang akan dimiliki oleh siswa jika selesai mengikuti pembelajaran materi pokok faktor dan kelipatan. Kemudian guru mengadakan apersepsi disekitar siswa yang berhubungan dengan materi yang akan dibahas. Guru memotivasi siswa agar mereka berani bertanya pada guru, berani menyampaikan pendapat (persentasi) sehingga pembelajaran akan menjadi aktif. Guru perlu mencari pasangan untuk siswanya, jangan yang pandai dengan yang pandai dan sebaliknya tetapi dari pasangan itu harus ada yang lebih baik salah satunya. Sehingga siswa yang kurang bisa belajar dari siswa yang pandai. Sehingga dengan demikian harapan untuk mecapai kesuksesan dan optimalisasi hasil belajar tercapai, rata rata perolehan hasil obsrvasi siklus 1 adalah sebesar 47,6. Tabel 3 Hasil Ulangan Harian Siklus II Siklus Keterangan No Nama Siswa L/P Awal 2 1 Ana Dwi Sukmawati P 65 85 Tuntas 2 Andri Aryanto L 60 55 Tidak Tuntas Delia Sulistiani Tuntas 3 P 55 70 4 Ela Nurlela P 65 60 Tidak Tuntas 5 Eldiana L 60 75 Tuntas Hendriyana Tuntas 6 L 45 80 7 Ikhsan Nur Farizi L 55 75 Tuntas 8 Imam Fahrurodji L 60 75 Tuntas Meila Andriyani Tuntas 9 P 70 80 10 Muh. Bagus Hermawan L 55 60 Tidak Tuntas 11 Muhamad Sadam L 75 80 Tuntas Nur Hasanah Tidak Tuntas 12 P 55 60 13 Fitri Oktaviani P 40 65 Tidak Tuntas 14 Reihan Maulana L 40 60 Tidak Tuntas Roni Adi Mulyana Tuntas 15 L 60 80
Jurnal Ilmiah Guru NEDUBA Vol. 1, No.1, Juni 2015 ISSN: 2460-1632
Siklus Keterangan 2 Ai Rosita Tidak Tuntas 16 P 40 60 Sri Mulyono Tidak Tuntas 17 L 40 60 18 Pera Trisnawati P 45 65 Tidak Tuntas Rina Oktaviana Tidak Tuntas 19 P 40 60 Dwi Putri Andriyani Tidak Tuntas 20 P 45 65 21 Widia Astuti P 60 75 Tuntas Jumlah 1130 1445 Rata-Rata 53,81 68,81 Nilai Tertinggi 75 85 Nilai Terendah 40 55 Rata-rata ketuntasan hasil belajar selama PBM siklus 2 adalah 68,81%. Maka perlu adanya perbaikan untuk meningkatkan hasil belajar siswa selama PBM melalui siklus ke 3 c. Refleksi Berikut ini disajikan data hasil observasi mengenai aktivitas guru dan siswa pada mata pelajaran matematika pada materi pokok faktor dan kelipatan . Tabel 4 Penilaian PBM Siklus 2 Nilai Banyak Siswa % Jumlah Ket 100 0 0,00 0,00 95 0 0,00 0,00 90 0 0,00 0,00 85 1 4,76 404,76 80 4 19,05 1523,81 75 4 19,05 1428,57 70 1 4,76 333,33 65 3 14,29 928,57 61,90476 60 7 33,33 2000,00 55 1 4,76 261,90 50 0 0,00 0,00 45 0 0,00 0,00 40 0 0,00 0,00 21 100,00 6880,95 No
Nama Siswa
L/P
Awal
Keterangan : - Nilai kegiatan belajar diperoleh dari penampilan siswa, kreatifitas, dan argumentasi saat pembelajaran. - Nilai hasil belajar diperoleh dari penampilan siswa Mendeskripsikan konsep faktor dan kelipatan
Jurnal Ilmiah Guru NEDUBA Vol. 1, No.1, Juni 2015 ISSN: 2460-1632
Berdasarkan Nilai PBM diperoleh hasil yang memuaskan dimana siswa masih sudah mampu dalam mendeskripsikan faktor dan kelipatan melalui latihanlatihan dan tes formatif. Sehingga dengan demikian penulis dapat menjelaskan bahwa pada siswa kelas VI yang memperoleh nilai 85 sudah menampakan kenaikan menjadi 1 siswa atau sekitar 4,76% dari jumlah keseluruhan siswa yang tadinya belum ada seorang pun yang memperoleh nilai tersebut. Sedangkan 4 siswa atau sekitar 19,05% memperoleh nila 80, sebanyak 4 siswa atau sekitar 19,05% memperoleh nilai 75, sebanyak 1 siswa atau sekitar 4,76% memperoleh nilai 70, sebanyak 3 siswa atau sekitar 14,29% memperoleh nilai 65, sebanyak 7 siswa atau sekitar 33,33% memperoleh nilai 60, dan hanya 1 siswa atau sekitar 4,76% memperoleh nilai 55 hal demikian rata-rata ketuntasan hasil belajar selama PBM siklus 2 mengalami peningkatan menjadi 61,90%. Sehingga dengan demikian dapat dikatakan hasil belajar siswa pada materi pokok dikerjakan di papan tulis melalui pendekatan kontekstual mulai menandakan kenaikan d. Revisi Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus II ini masih terdapat kekurangan, sehingga perlu adanya revisi untuk dilakukan pada siklus berikutnya Secara langsung ada beberapa hal yang mesti dilakukan guru pada Siklus II yaitu : 1) Menata tenpat duduk dan segala keperluan belajar. 2) Mengondisikan diri untuk mengikuti pembelajaran 3) Menjawab pertanyaan yang diajukan guru pada saat apersepsi 4) Melaksanakan tes awal dengan sungguh-sungguh 5) Memahami penjelasan langkah belajar dan indikator hasil belajar yang disampaikan guru 2. Siklus II a. Tahap perencanaan Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana pelaksanaan pembelajaran 2, soal tes formatif 2dan alat-alat pengajaran yang mendukung. Selain itu juga dipersiapkan lembar observasi untuk mengamati aktivitas siswa dan guru. Observasi dilakukan oleh dua orang observer yaitu observer 1 dan observer 2. Pada penelitian ini yang bertindak sebagai observer adalah guru SDN 1 Bank Jabar Langensari yang lain. b. Tahap kegiatan dan pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus I dilakasanakan pada tanggal 26 Agustus 2011 di Kelas V SDN 1 Bank Jabar Langensari tahun pelajaran 2011/2012 dengan jumlah 21 siswa. Pada awal pembelajaran guru mengabsen siswa dan seluruh siswa hadir. Dilanjutkan dengan introduksi, yaitu menjelaskan kepada siswa tentang materi yang akan dipelajari dan kompetensi apa yang akan dimiliki oleh siswa jika selesai mengikuti pembelajaran materi pokok faktor dan kelipatan. Kemudian guru mengadakan apersepsi disekitar siswa yang berhubungan dengan materi yang akan dibahas.
Jurnal Ilmiah Guru NEDUBA Vol. 1, No.1, Juni 2015 ISSN: 2460-1632
Guru memotivasi siswa agar mereka berani bertanya pada guru, berani menyampaikan pendapat (persentasi) sehingga pembelajaran akan menjadi aktif. Guru perlu mencari pasangan untuk siswanya, jangan yang pandai dengan yang pandai dan sebaliknya tetapi dari pasangan itu harus ada yang lebih baik salah satunya. Sehingga siswa yang kurang bisa belajar dari siswa yang pandai. Sehingga dengan demikian harapan untuk mecapai kesuksesan dan optimalisasi hasil belajar tercapai, rata rata perolehan hasil obsrvasi siklus 1 adalah sebesar 76,1. Tabel 5 Hasil Ulangan Harian Siklus III Siklus Keterangan No Nama Siswa L/P Awal 3 1 Ana Dwi Sukmawati P 65 90 Tuntas Andri Aryanto Tidak Tuntas 2 L 60 70 Delia Sulistiani Tuntas 3 P 55 100 4 Ela Nurlela P 65 100 Tuntas Eldiana Tuntas 5 L 60 70 Hendriyana Tuntas 6 L 45 100 7 Ikhsan Nur Farizi L 55 75 Tuntas Imam Fahrurodji Tuntas 8 L 60 100 Meila Andriyani Tuntas 9 P 70 90 10 Muh. Bagus Hermawan L 55 70 Tidak Tuntas Muhamad Sadam Tuntas 11 L 75 100 Nur Hasanah Tuntas 12 P 55 95 13 Fitri Oktaviani P 40 75 Tuntas Reihan Maulana Tidak Tuntas 14 L 40 70 Roni Adi Mulyana Tuntas 15 L 60 100 16 Ai Rosita P 40 90 Tuntas Sri Mulyono Tidak Tuntas 17 L 40 70 Pera Trisnawati Tuntas 18 P 45 85 19 Rina Oktaviana P 40 60 Tidak Tuntas Dwi Putri Andriyani Tuntas 20 P 45 85 Tuntas 21 Widia Astuti P 60 90 Jumlah 1130 1785 Rata-Rata 53,81 85 Nilai Tertinggi 75 100 Nilai Terendah 40 60
Jurnal Ilmiah Guru NEDUBA Vol. 1, No.1, Juni 2015 ISSN: 2460-1632
Rata-rata ketuntasan hasil belajar selama PBM siklus 2 adalah 85%. c. Refleksi Berikut ini disajikan data hasil observasi mengenai aktivitas guru dan siswa pada mata pelajaran matematika pada materi pokok faktor dan kelipatan . Tabel 6 Penilaian PBM Siklus 3 Nilai Banyak Siswa % Jumlah Ket 100 6 28,57 2857,14 95 1 4,76 452,38 90 4 19,05 1714,29 85 2 9,52 809,52 80 0 0,00 0,00 75 2 9,52 714,29 70 5 23,81 1666,67 65 0 0,00 0,00 95,2381 60 1 4,76 285,71 55 0 0,00 0,00 50 0 0,00 0,00 45 0 0,00 0,00 40 0 0,00 0,00 21 100,00 8500,00
Keterangan : - Nilai kegiatan belajar diperoleh dari penampilan siswa, kreatifitas, dan argumentasi saat pembelajaran. - Nilai hasil belajar diperoleh dari penampilan siswa dalam menentukan kelipatan persekutuan terkecil (KPK) dan faktor persekutuan terbesar (FPB) dari dua bilangan dan Menentukan KPK dan FPB dari dua bilangan dengan menggunakan metoda faktor prima Berdasarkan nilai PBM diperoleh hasil yang memuaskan dimana siswa sudah mampu dalam mendeskripsikan faktor dan kelipatan melalui latihan-latihan dan tes formatif. Sehingga dengan demikian penulis dapat menjelaskan bahwa pada siswa kelas VI yang memperoleh nilai 100 sudah menampakan kenaikan menjadi 6 siswa atau sekitar 28,37% dari jumlah keseluruhan siswa yang tadinya belum ada seorang pun yang memperoleh nilai tersebut. Sedangkan 1 siswa atau sekitar 4,76% memperoleh nila 95, sebanyak 4 siswa atau sekitar 19,05% memperoleh nilai 90, sebanyak 2 siswa atau sekitar 9,52% memperoleh nilai 85, sebanyak 2 siswa atau sekitar 9,52% memperoleh nilai 75, sebanyak 5 siswa atau sekitar 23,81% memperoleh nilai 70, dan hanya 1 siswa atau sekitar 4,76% memperoleh nilai 60 hal demikian rata-rata ketuntasan hasil belajar selama PBM siklus 3 mengalami peningkatan menjadi 95,24%. Sehingga dengan demikian dapat dikatakan hasil belajar siswa pada materi pokok dikerjakan di papan tulis melalui pendekatan kontekstual mulai menandakan kenaikan.
Jurnal Ilmiah Guru NEDUBA Vol. 1, No.1, Juni 2015 ISSN: 2460-1632
KESIMPULAN Setelah melakukan serangkaian kegiatan yang sudah direncanakan, akhirnya diperoleh suatu simpulan sebagai berikut. 1. Proses belajar siswa dalam mempelajari materi ajar Faktor dan kelipatannya berdasarkan pendekatan Kontekstual terbukti mampu mengubah proses belajar siswa yang sebelumnya diketahui kurang aktif, kreatif, inovatif dan menyenangkan menjadi aktif, kreatif, inovatif. dan menyenangkan. 2. Hasil belajar siswa dalam mempelajari materi pokok faktor dan kelipatannya dengan menggunakan pendekatan kontekstual, terbukti mampu mengubah hasil beiajar siswa yang sebelumnya diketahui kurang memenuhi nilai standar, menjadi Jebih memenuhi nilai yang diharapkan. Adapun perubahan dari siklus I ke siklus 2, dan begitupun dari siklus 2 ke siklus 3 cukup memberi arti bahwa setelah dibelajari faktor dan kelipatannya melalui pendekatan kontekstual terdapat kemajuan dalam mencapai indikator hasil belajar yang menjadi target pembelajaran sebelumnya dan perbaikan pembelajaran. DAFTAR PUSTAKA Depdiknas. (2002). Pedoman Khusus Model 3 Matematika. Jakarta : Depdiknas. _________. (2003). Kurikulum Standar Kompetensi kelas IV SD dan MI. Jakarta : Pusat Kurikulum, Balitbang Depdiknas. Suherman, E. (1997). Model, Proyek Peningkatan Mutu Guru SD Stara D-II. (Pendidikan Matematika 3). ___________. (2001). Ringkasan Materi Perkuliahan Evaluasi Pendidikan Matematika. Bandung : UPI ___________, E. (2002). Strategi Pembelajaran Matematika. Bandung : UPI. Nurhadi. (2003). Pembelajaran Kontekstual dan Pencapaiannya dalam KBK. Universitas Negeri Malang.