Modul ke:
05 Fakultas
FIKOM Program Studi
Teknik Arsitektur
Sesungguhnya Aku (Rosullah) diutus untuk menyempurnakan Akhlak”. HR Muslim adalah ”Akhlak Rosullah SAW adalah AlQuran”. ASRORI,MA
Mengapa kita perlu membahas mengenai akhlak pribadi Islami? Jawabannya karena, kunci sukses di dunia saat ini dan akhirat saat mendatang karena faktor akhlak. ”hambatan terbesar yang dihadapi umat Islam Indonesia untuk sukses adalah ragu-ragu untuk melangkah, yang disebabkan faktor dalam diri manusia itu sendiri berupa rasa takut, khawatir yang berlebihan, merasa tidak mampu, malu, gensi, rendah diri yang merupakan penyakit dan kelemahan jiwa manusia. Akibatnya kita tidak pernah melakukan apa-apa, tidak pernah merasakan apa-apa dan tidak pernah menjadi siapasiapa?
Penyebab Kegagalan dalam mencapai kesuksesan: Qolbun Maridh yaitu orang yang sulit melakukan sesuatu secara jujur. Qolbun Mayyit yaitu orang yang menolak kebenaran dari Allah dan suka berbuat Zhalim dan melakukan perbuatan buruk Akhlak islami ini : Al-Quran dan Sunah Rosul, HR. Ahmad, Hakim dan Baihaqi yaitu ”Sesungguhnya Aku (Rosullah) diutus untuk menyempurnakan Akhlak”. HR Muslim adalah ”Akhlak Rosullah SAW adalah Al-Quran”. Untuk memahami akhlak pribadi Islami, maka umat Islam harus: membaca, memahami dan akhirnya melaksanakan apa saja yang menjadi kaidah akhlak yang sudah ditetapkan dalam Al-Quran
Akhlak pribadi Islami dapat didefenisikan sebagai wujud budi pekerti yang melakat dan dilaksanakan oleh orang Islam dan berdasarkan sumber ajaran Islam
Imam Al-Ghazali mendifinisikan akhlak ”Sesungguhnya akhlak itu adalah kemauan yang kuat tentang sesuatu yang dilakukan berulang-ulang sehingga menjadi adat yang membudaya yang mengarah kepada kebaikan, dan sesungguhnya akhlak adalah hal ihwal yang melekat pada jiwa dalam wujud tindakan dan perilaku”. Citra umat Islam yang ingin dibentuk : jujur, amanah, percaya diri dan berpikir positif, bekerja keras, menghargai waktu, hemat, mandiri dan selalu bersyukur atas rahmat dari Allah SWT.
Jujur (Shidig, Honesty) : adanya kesesuaian/ keselarasan antara apa yang disampaikan/ diucapkan dengan apa yang dilakukan/kenyataan yang ada. Kejujuran juga memiliki arti kecocokan dengan kenyataan atau fakta yang ada. Sabda Rasul: ”Senantiasalah kalian jujur, karena sesungguhnya kejujuran itu membawa kepada kebajikan, dan kebajikan kepada surga. Seseorang yang senantiasa jujur dan berusaha selalu jujur, akhirnya ditulis Allah sebagai seseorang yang selalu jujur. Dan jauhilah kedustaan karena kedustaan itu membawa kepada kemaksiatan, dan kemaksiatan membawa ke neraka. Seseorang yang senantiasa berdusta dan selalu berdusta, hingga akhirnya ditulis disisi Allah sebagai seorang pendusta”.
Percaya diri/rendah hati (Tawadhu : merendahkan hati atau diri tanpa harus menghinakannya atau meremehkan diri sehingga orang lain berani menghinanya dan menganggap ringan. Pribadi yang percaya diri: unggul pengetahuan (knowledge), ketrampilan (skill) dan sikap atau perilaku (attitude), sehingga orang lain memberikan kepercayaan dan kehormatan yang sepatutnya, dan tidak bersikap sombang
Sikap percaya diri atau Tawadhu, sangat disukai Allah dan Rasul, karena sikap percaya diri akan menimbulkan rasa persamaan, menghormati orang lain, toleransi, rasa senasib dan cinta kepada keadilan
Banyak tauladan Rasul tentang bekerja keras : 1. Rasul mau menjadi penggembala kambing milik Bani Sa’ad 2. Rasul berdagang, menjualkan barang Siti Khadijah, sampai ke negeri Syam 3. Rasul ikut bekerja membuat parit dengan memecahkan batu dengan linggis serta menggali tanah 4. Rasul melakukan pekerjaan rumah seperti memberi makan unta, menyapu rumah, memerah susu, membetulkan sandal, memperbaiki baju dll
Ibnu Qayyim mengatakan ”manusia harus mengetahui kemuliaan waktu sehingga dia tidak menyia-nyiakannya walaupun sebentar. Dia harus mempersembahkan yang terbaik dalam usianya yaitu perkataan dan perbuatan yang terbaik.” Bagaimana memulai menghargai waktu? 1. Kita memulai membuat jadual kegiatan mulai dari bangun bagi sampai akan tidur 2. Merancang kegiatan-kegiatan yang lebih bermutu dan bermanfaat 3. menghindari banyak tidur dan bermalas-malasan 4. mempergunakan masa muda dengan kegiatan organisasi dan kemahasiswaan yang bermanfaat bagi diri sendiri pada saat ini dan masa mendatang 5. menghindari kegiatan yang tidak perlu dan mengulang-ulang : kuliah tidak serius, nongkrong:merokok dan main kartu dll
Orang yang berpikir positif mengambil sisi baik dari setiap kejadian, melakukan evaluasi dan merencanakan kembali untuk mencapai tujuan
Allah Berfirman: ”Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian dari prasangka itu dosa, dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebagian kamu menguncing sebagian yang lain. Sukalah salah seorang diantara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah maha penerima taubat lagi Maha Penyayang”.
Memulai berpikir positif: 1. Berpegang kepada agama Allah 2. Selalu optimis dengan kebaikan 3. Menyikapi hidup dengan tenang, 4. Selalu ingat Nikmat Allah 5. Mencari sisi positif dari orang lain 6. Gunakan kalimat dan ungkapan-ungkapan yang lembut, 7. Fokus kepada unsur-unsur positif dalam kehidupan. 8. Jangan jadikan problem menguasai diri anda 9. Memanfaatkan humor dan anekdot 10. Berolah Raga secara teratur.
Harga diri (dignity, self esteem) adalah penilaian menyeluruh mengenai diri sendiri, dan bagaima ia menjaga kehormatan diri, sehingga orang lain tidak menghinakannya. Untuk meningkatkan harga diri, manusia tidak boleh sombong, atau riya, tetapi harga diri dibanun melalui berbagai usaha kepada kebaikan yang sudah ditentukan Allah. ”Dan dirikanlah sholat dan tunaikan zakat, dan kebaikan apa saja yang kamu usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapatkan pahala pada sisi Allah. Sesungguhnya Allah Maha Melihat apa-apa yang kamu kerjakan”. (QS Al Baqarah:110)
Memulai hidup mandiri: 1. Tekad hidup mandiri 2. Harus mempunyai keberanian. 3. Menikmati proses 4. Yakin kepada Allah.
(67) ﻢ ْ ﻳُﺴ ْ ﺮِﻓُﻮا و َ ﻟَﻢ ْ ﻳـَ ﻘْ ﺘـُ ﺮ ُ وا و َﻛَﺎنَ ﺑـَ ﻴْﻦ َ ذَﻟِﻚَ ﻗـَﻮ َ اﻣً ﺎ
Memulai hidup hemat: 1. Mengendalikan diri dari boros 2. Mengembangkan tujuan yang ingin dicapai 3. Membangun keteraturan hidup 4. Hemat keuangan: catat kebutuhan 5. Hemat nonkeuangan: catat kegiatan yang diperlukan
” Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu menghianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui”. (QS 08: 27
Memulai Sikap Amanah: 1. menyampaikan pesan apabila kita menerima pesan. 2. mahasiswa mendapat amanah belajar, maka belajarkan dengan rajin dan tekun. 3. Dalam menjalankan pekerjaan, sebaiknya tidak curang seperti menyontek, atau dalam pemasaran mencuri timbangan dll.
Dan (ingatlah), takala Tuhanmu memaklumkan: ”sesungguhnya jika kamu bersyukur pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-KU), maka sesungguhnya azabku sangat pedih”, (QS Ibrahim: 14: 7) Memulai Sikap Bersyukur: 1. Bersyukur atas apapun yang diterima dan dialami & tidak punya kebiasaan mengeluh 2. Bermental optimis, berpikir positif, terampil memotivasi diri sendiri . 3. Memiliki mental murah hati, rela menolong sampai tuntas, dan menyumbang dengan sukacita. 4. Selau berkata-kata baik 5. Selalu berwatak baik, tidak pernah berniat jahat, 6. Tidak takut kekurangan
Terima Kasih ASRORI, MA